Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 2

PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Disusun oleh :

Rina

NIM 530078946

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
pengertian perencanaan secara umum merupakan suatu upaya dalam menentukan berbagai hal
yang hendak dicapai atau tujuan di masa depan dan juga untuk menentukan beragam tahapan
yang memang dibutuhkan demi mencapai tujuan tersebut.

Pengertian perencanaan juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang sudah
terkoordinasi demi mencapai suatu tujuan tertentu dan juga dalam jangka waktu tertentu.
Sehingga, dalam perencanaan akan terdapat berbagai kegiatan pengujian pada beberapa arah
pencapaian, menganalisa seluruh ketidakpastian, menilai kapasitas, menentukan tujuan
pencapaian, dan juga menentukan langkah dalam pencapaiannya.

Secara sederhana, pengertian perencanaan adalah suatu proses dalam berpikir secara logis dan
pengambilan keputusan yang rasional sebelum melakukan berbagai tindakan yang hendak
dilakukan. Hal ini akan membantu setiap pihak dalam memproyeksikan masa depannya dan
memutuskan cara terbaik dalam menghadapi situasi yang akan terjadi di masa depan.

Beberapa ahli juga ada yang mengatakan bahwa pengertian perencanaan adalah salah satu fungsi
manajemen yang paling penting, yang mana di dalam perencanaan itu sendiri terdapat kegiatan
dalam menjelaskan tujuan organisasi, membuat strategi, dan juga mengembangkan rencana kerja
organisasi.

Jadi, pengertian perencanaan adalah suatu tahap awal dalam aktivitas suatu organisasi yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi

Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli


Agar kita semua lebih memahami apa pengertian dari perencanaan itu sendiri, maka ada baiknya
kita melihat pendapat dari para ahli di bawah ini:

 Erly Suandy

Erly Suandy berpendapat bahwa pengertian perencanaan adalah sebuah proses dalam
menentukan tujuan organisasi dan juga menyajikannya secara lebih jelas dengan berbagai
strategi, taktik, dan operasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan utama organisasi secara
keseluruhan.

 Barbara Becker

Becker Menjelaskan bahwa pengertian perencanaan merupakan sebuah cara rasional dalam


menyiapkan masa depan yang lebih baik.

 Jacqueline Alder

Alder menerangkan bahwa pengertian perencanaan merupakan suatu proses dalam menentukan


apa yang sebenarnya sangat ingin dicapai di masa depan dan juga menetapkan berbagai langkah
yang diperlukan guna mencapai tujuan tujuan tersebut.
 John Douglas

Douglas mengatakan bahwa pengertian perencanaan adalah suatu proses yang terus-menerus


dalam hal pengkajian, membuat tujuan dan saran, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
ataupun memantaunya.

 George Steiner

Sedangkan Stainer berpendapat bahwa pengertian perencanaan merupakan proses dalam


memulai berbagai tujuan, batasan strategi, kebijakan, dan juga rencana yang sangat detail dalam
mencapainya, pencapaian organisasi untuk menerapkan keputusan dan juga termasuk tinjauan
kinerja dan juga umpan balik dalam hal pengenalan siklus rencana baru.

Perencanaan menurut Newman, dikutip oleh Manullang : “Planning is deciding in advance what is to be
done.” Jadi, perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.32 Sedangkan
Beishline menyatakan bahwa fungsi perencanaan memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tentang siapa, apa, apabila, dimana, bagaimana, dan mengapa.33 Robbins dan Coulter dikutip dari Ernie
Tisnawati mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.34 Sebelum manajer dapat
mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang
memberikan tujuan dan arah organisasi. Dalam perencanaan, manajer memutuskan “apa yang harus
dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya

1) Perencanaan Tradisional
Perencanaan tradisional mempunyai karakteristik bahwa penetapan tujuan perencanaan dan
cara pencapaian tujuan dilakukan oleh perencana (Gans, 1993, dalam Fainstein dan Fainstein,
1996: 266). Alasan bahwa hal itu sebaiknya dilakukan oleh perencana karena para
perencanalah yang paling tahu tujuan dan cara yang benar, karena mereka adalah pakar dan
berpengalaman, sehingga mereka dapat dipercaya untuk menerapkan keahliannya dalam
perencanaan publik. Perencanaan tradisional bertujuan untuk melakukan pengembangan kota
secara teratur menggunakan penerapan standar tertentu untuk mengukur pengaturan fisik yang
diinginkan. Dengan memakai standar yang dianggap betul dan tepat “secara ilmiah” tersebut,
perencana tradisional tidak merasa perlu melakukan konsultasi ke masyarakat luas. Dengan
kepakarannya, para perencana dianggap mampu bertindak obyektif, tidak memihak salah satu
kelompok dalam menetapkan tujuan perencanaan dan cara mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan tradisional merupakan produk dari teori politik teknokratik (Fainstein dan
Fainstein, 1996: 273). Teori politik teknokratik ini muncul dalam era industri, yang pada era
tersebut kekuatan politik berada pada golongan atas yang menguasai teknologi. Mereka
beranggapan bahwa dengan menerapkan pendekatan ilmiah lewat teknologi akan dapat diatasi
masalah perkotaan yang dihadapi. Pengatasan teknokratik ini merasa tidak perlu minta pendapat
masyarakat.

Definisi Perencanaan Strategi


1. Menurut Kerzner Perencanaan Strategis (Strategic Planning ) adalah sebuah
alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis
adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini
untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
2. Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategis adalah proses memutuskan
program-program yang akan dilaksanakan  oleh organisasi dan perkiraan jumlaj
sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun
depan.
3. Dapat disimpulkan bahwa rencana strategis adalahrencana spesifik mengenai
bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entias.
Sedangkan Perencanaa strategis adalah proses memutuskan program-program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya
yang akan dialokasikan kesetiap program jangka panjang selama beberapa
tahun kedepan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang
dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-program
beberapa tahuun yang akan datang.

Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam
rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan,
manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis / strategic planning. Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi . Perencanaan strategis secara eksplisit
berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian
beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). 
Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang
mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga
apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu
adalah kegagalan.

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk


menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk
mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam
proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-
cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen
yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk
yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja
menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )

Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam
rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan,
manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan
manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah
senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk
mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).

Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen


perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff,
1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980),
menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup
serangkaian proses dari inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila
strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah
kegagalan

Perencanaan memegang peranan penting dalam ruang lingkup karena menjadi penentu dan
sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan perencanaan yang
matang , suatu pekerjaan tidak akan berantakan dan tidak terarah. Perencanaan yang matang
dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan. Perencanaan
strategis adalah instrument kepemimpinan dan suatu proses. Ia menentukan apa yang
dikehendaki organisasi dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya, suatu proses yang
menjelaskan sasaran-sasaran. Bahkan perencanaan strategis adalah suatu proses dalam
membuat keputusan strategis atau menawarkan metode untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan keputusan strategis serta mengalokasikan sumber daya untuk
mendukung unit kerja dan tingkatan dalam organisasi.
Makna perencanaan tidak dapat berdiri sendiri dan terbatas pada satu pengertian. Hal itu
disebabkan beragamnya makna perencanaan dalam berbagai bidang ilmu. Berbagai makna
perencanaan bergantung pada sudut pandang serta latar belakang yang mempengaruhi
seseorang , berikut ini penulis penulis uraikan ragam definisi perencanaan dari berbagai
pakar dan beberapa sumber: Kemudian Taylor mengatakan bahwa perencanaan strategis
dipandang sebagai metode untuk mengelola perubahan yang tidak dapat dihindari sehingga
dapat juga disebut sebagai metode untuk berurusan dengan komplektisitas lingkungan yang
seringkali erat hubungannya dengan kepentingan organisasi. Akan tetapi ia juga suatu
metode untuk mengambil komplektisitas lingkungan internal yang ditimbulkan oleh
bermacam-macam kebutuhan oleh setiap unit kerja dalam organisasi. Sedemikian besar peran
dari perencanaan strategis itu sehingga ia tidak dapat di delegasikan. Apabila terjadi
pendelegasian dari eselon atas ke eselon bawah dan sekaligus menghilangkan partisipasi aktif
mereka, maka tekanannya menjadi planning proses menjadi plans book. Sedangkan Stainer
menjelaskan bahwa perencanaan strategis adalah suatu kerangka berfikir logis yang
menetapkan dimana anda akan berada, kemana akan pergi, dan bagaimana anda bisa ada
disana. Ia juga merupakan proses yang mengarahkan para pemimpin dalam mengembangkan
visi dalam menggambarkan masa depan yang dikehendaki. Ia mengubah cara manajemen
berfikir, mengalokasikan dan merelokasikan sebagai sumber daya, sementara pelaksanaan
progam berlangsung. Dengan kata lain , perencanaan berhubungan dengan dampak masa
depan dari keputusan yang dibuat sekarang. Atau disebut juga sebagai futurity of current
decisions. Perencanaan strategis dirumuskan McNamara sebagai penetapan arah akan
kemana sesuatu organisasi pada tahun-tahun selanjutnya menuju , disertai dengan penetapan
cara bagaimana organisasi tersebut akan sampai ke tujuan yang dimaksud. Perencanaan
strategis dapat dilakukan untuk lingkup satu organisasi sebagai satu kesatuan menyeluruh,
atau lingkup bagian-bagian utama organisasi, tetapi umumnya mencakup lingkup satu
organisasi sebagai satu keseluruhan. Terdapat tiga tahapan dalam penyusunan perencanaan
strategis yaitu diagnosis, perencanaan, dan penyusunan dokumen rencana. Tahap diagnosis
dimulai dengan pengumpulan berbagai informasi perencanaan sebagai bahan kajian. Tahap
perencanaan dimulai dengan menetapkan visi dan misi. Tahap penyusunan dokumen rencana
strategis. Rumusan dalam hal ini tidak perlu terlalu tebal agar mudah dipahami dan dapat
dilaksanakan oleh tim manajeen secara luwes. Perumusan rencana strategis dapat dilakukan
sejak saat pengkajian telah menghasilkan temuan

Menurut Umar ada tiga contoh model perencanaan strategis yang diambil dari pendapat
pakar manajemen strategis yaitu: pertama, model dari Wheelen-Hunger, kedua, model dari
Fred R David; ketiga, model dari Glenn baseman dan Arvind Platak. Dari ketiga model
tersebut,Umar menyebutkan beberapa elemen utama dalam perencanaan strategis yaitu: visi,
misi dan falsafah (kredo/nilai-nilai); kedua, analisis lingkungan eksternal dan internal; ketiga,
analisis pilihan strategis; keempat, sasaran jangka panjang; kelima, strategi fungsional;
keenam, program pelakasanaan pengendalian dan evaluasi

Konsep Perencanaan Strategis Model Fred R. David Menurut David proses perencanaan
strategis merupakan bagian dari manajemen strategis, manajemen strategis terdiri dari tiga
tahap yakni formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi Manajemen
strategis menurut Fred R. David memiliki tiga tahapan besar, yaitu : 1) Perumusan srategi,
dimana pada tahp ini perusahaan dapat melakukan:  Pengembangan pernyataan misi
perusahaan  Melakukan audit internal dan eksternal  Menetapkan sasaran jangka panjang 
Menghasilkan, mengevaluasi dan memilih strategi 2) Implemetasi strategi, dimana pada
tahap ini perusahaan dapat melakukan:  Menetapkan kebijakan dan sasaran tahunan 
Mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk melaksanakan strategi yang
sudah dipilih pada tahap perumusan strategi. 3) Evaluasi strategi, dimana pada tahap ini
perusahaandapat melakukan pengukuran dan mengevaluasi hasil dari implementasi strategi.
Berikut merupakan model komprehensif proses manajemen strategis yang diterima secara
luas, walaupun dikatakan oleh David bahwa model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi
model tersebut menunjukkan pendekatan dengan jelas dan praktis untuk memformulasikan,
mengimplementasi dan mengevaluasi strategi

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan strategik menurut Fred R. David


terdiri dari tiga tahapan besar yaitu:10  Tahap pertama Tahap ini disebut dengan tahap input
dan terdiri dari alat-alat: a) Analisis lingkungan strategis. Analisis ini menggunakan matriks
EFE (External Factor Evaluation) sebagai alat untuk mengaudit lingkungan eksternal. b)
Analisis internal. Analisis ini menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) sebagai
alat untuk mengaudit lingkungan eksternal

Tahap kedua Tahap ini merupakan tahap pencocokan dari beberapa faktor eksternal dan
internal yang ada dengan beberapa strategi alternatif yang ditawarkan pada setiap matriks,
yang terdiri dari11: a) Matriks Strengths – Weakness – Oppurtunities – Threats (SWOT),
yaitu alat analisis untuk mendapatkan beberapa strategi alternatif dengan menggunakan
kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) untuk memanfaat peluang (Opportunities)
dan menghindari ancaman (Threats) yang ada. b) Matrik Strategic Position And Action
Evluation (SPACE), yaitu alat analisis yang menggunakan kekuatan administrasi,
keunggulan bersaing stabiitas lingkungan dan kekuatan untuk menentukan strategi alternatif
yang dapat dipilih. c) Matrik Boston Consulting Group (BCG), yakni alat analisis yang
digunakan untuk membantu memiliki multidivisi untuk menentukan posisi kecepatan
perkembangan mutu sehingga dapat dihasilkan suatu strategi alternative yang dapat
dijalankan. d) Matriks Internal Eksternal (IE), yaitu alat analisis yang hampir serupa dengan
matrik BCG tetapi daya ukur pada matriks ini adalah berdasarkan total nilai EFE dan IFE
yang didapat dari tiap-tiap divisi. e) Matrik Grand Strategy, yaitu alat analisis untuk
merumuskan strategi berdasarkan perkembangan yang ada saat ini dengan posisi bersaing
yang dimiliki sekolah.

Tahap ketiga Tahap ini merupakan tahap keputusan dimana beberapa strategi alternatif yang
telah diidentifikasi pada tahap pencocokan informasi input yang diperoleh pada tahap
pertama untuk secara sasaran mengevaluasi startegi alternatif yang diidentifikasi dalam tahap
kedua. Adapun tekik yang akan digunakan adalah dengan menggunakan matriks QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix), yaitu alat analisis yang membandingkan beberapa
strategi alternatif yang didapat pada tahap pencocokan, sehingga dapat diperoleh daftar
prioritas dari alternatif-alternatif tersebut.1
.

No Perencanaan Tradisional Perencanaan Strategis


1 Dalam perencanaan tradisional strategi atau arahan, serta mengambil
semua aspek/isu dianalisis/dikaji keputusan untuk
dan diatasi. mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber
daya manusia) untuk mencapai strategi
ini.
2 Harus mengenal data dan analisa Harus mengetahui tujuan atau sasaran
yang kuat. apa pun yang dianggap masyarakat itu
penting.
3 Perencanaan berdasarkan Perencanaan berdasarkan berdasarkan
pemikiran rasional, ilmiah, pada kepentingan atau pendapat
obyektif, sehingga tidak perlu mayoritas sehinga perlunya proses
partisipasi masyarakat. partisipasi masyarakat.
4 Penetapan tujuan tradisional: Rencana strategis memberi tempat
pendekatan untuk menetapkan untuk mencatat misi, visi, dan nilai-
tujuan di mana manajer puncak nilai, tujuan jangka panjang dan
menetapkan tujuan yang rencana tindakan yang akan
kemudian mengalir ke bawah perusahaan gunakan untuk
melalui organisasi dan menjadi mencapainya. Seluruh rencana
subtujuan didasari pada fokus masa depan.
untuk setiap area organisasi
Mengubah tujuan strategis yang
luas menjadi tujuan departemen,
tim, dan individu dapat
menjadi proses yang sulit dan
membuat frustrasi.
Masalah lain dengan penetapan
tujuan tradisional adalah ketika
manajer puncak mendefinisikan
tujuan organisasi secara luas—
seperti mencapai keuntungan yang
“cukup” atau meningkatkan
“kepemimpinan pasar”—tujuan
yang ambigu ini harus dibuat
lebih spesifik karena mengalir ke
bawah melalui organisasi. .
Manajer di setiap tingkat
menentukan tujuan dan
menerapkan
interpretasi dan bias mereka
sendiri saat mereka membuatnya
No Perencanaan Tradisional Perencanaan Strategis
lebih spesifik. Namun, yang
sering
terjadi adalah kejelasan itu hilang
ketika tujuan turun dari puncak
organisasi ke tingkat yang
lebih rendah
Penetapan tujuan tradisional:
pendekatan untuk menetapkan
tujuan di mana manajer puncak
menetapkan tujuan yang
kemudian mengalir ke bawah
melalui organisasi dan menjadi
subtujuan
untuk setiap area organisasi
Mengubah tujuan strategis yang
luas menjadi tujuan departemen,
tim, dan individu dapat
menjadi proses yang sulit dan
membuat frustrasi.
Masalah lain dengan penetapan
tujuan tradisional adalah ketika
manajer puncak mendefinisikan
tujuan organisasi secara luas—
seperti mencapai keuntungan yang
“cukup” atau meningkatkan
“kepemimpinan pasar”—tujuan
yang ambigu ini harus dibuat
lebih spesifik karena mengalir ke
bawah melalui organisasi. .
Manajer di setiap tingkat
menentukan tujuan dan
menerapkan
interpretasi dan bias mereka
sendiri saat mereka membuatnya
lebih spesifik. Namun, yang
sering
terjadi adalah kejelasan itu hilang
ketika tujuan turun dari puncak
organisasi ke tingkat yang
lebih rendah
Penetapan tujuan tradisional:
pendekatan untuk menetapkan
tujuan di mana manajer puncak
menetapkan tujuan yang
kemudian mengalir ke bawah
No Perencanaan Tradisional Perencanaan Strategis
melalui organisasi dan menjadi
subtujuan
untuk setiap area organisasi
Mengubah tujuan strategis yang
luas menjadi tujuan departemen,
tim, dan individu dapat
menjadi proses yang sulit dan
membuat frustrasi.
Masalah lain dengan penetapan
tujuan tradisional adalah ketika
manajer puncak mendefinisikan
tujuan organisasi secara luas—
seperti mencapai keuntungan yang
“cukup” atau meningkatkan
“kepemimpinan pasar”—tujuan
yang ambigu ini harus dibuat
lebih spesifik karena mengalir ke
bawah melalui organisasi. .
Manajer di setiap tingkat
menentukan tujuan dan
menerapkan
interpretasi dan bias mereka
sendiri saat mereka membuatnya
lebih spesifik. Namun, yang
sering
terjadi adalah kejelasan itu hilang
ketika tujuan turun dari puncak
organisasi ke tingkat yang
lebih rendah
Penetapan tujuan tradisional:
pendekatan untuk menetapkan
tujuan di mana manajer puncak
menetapkan tujuan yang
kemudian mengalir ke bawah
melalui organisasi dan menjadi
subtujuan
untuk setiap area organisasi
Mengubah tujuan strategis yang
luas menjadi tujuan departemen,
tim, dan individu dapat
menjadi proses yang sulit dan
membuat frustrasi.
Masalah lain dengan penetapan
tujuan tradisional adalah ketika
manajer puncak mendefinisikan
No Perencanaan Tradisional Perencanaan Strategis
tujuan organisasi secara luas—
seperti mencapai keuntungan yang
“cukup” atau meningkatkan
“kepemimpinan pasar”—tujuan
yang ambigu ini harus dibuat
lebih spesifik karena mengalir ke
bawah melalui organisasi. .
Manajer di setiap tingkat
menentukan tujuan dan
menerapkan
interpretasi dan bias mereka
sendiri saat mereka membuatnya
lebih spesifik. Namun, yang
sering
terjadi adalah kejelasan itu hilang
ketika tujuan turun dari puncak
organisasi ke tingkat yang
lebih rendah

5 Ada dua jenis pendekatan yaitu Ada tiga pendekatan dasar untuk
pendekatan tradisional (traditional mengenali isu strategis: pendekatan
goal setting) dan langsung (direct approach),
pendekatan dengan menggunakan pendekatan sasaran (goals
MBO (Management by approach) dan pendekatan visi
Objectives) keberhasilan (vision of success)
Ada dua jenis pendekatan yaitu
pendekatan tradisional (traditional
goal setting) dan
pendekatan dengan menggunakan
MBO (Management by
Objectives)

Berikut contoh rencana strategis untuk meningkatkan kepuasan pelanggan:

Anda adalah bagian dari tim perencanaan strategis yang menetapkan tujuan di awal
Januari agar klien menganggap Anda sebagai mitra tepercaya. Anda juga ingin
meningkatkan tingkat kepuasan mereka dari 80% menjadi 85% pada akhir kuartal. Untuk
mencapai tujuan ini, Anda ingin meningkatkan konferensi klien tahunan Anda.
Ada berbagai tugas yang harus Anda capai, seperti mengidentifikasi tempat dan
tanggal, membuat agenda, mengundang pembicara, mengembangkan acara sosial,
membuat menu, dan mengirimkan undangan.

Tim strategis Anda menugaskan departemen tertentu di perusahaan untuk


menyelesaikan setiap tugas. Anda mengadakan pertemuan mingguan untuk
memastikan tidak ada penundaan dalam rencana tersebut.

Anda juga merencanakan rapat seluruh perusahaan pada awal Februari dan Maret agar
Anda bisa mendapatkan opini dari tim dan berbagi perkembangan. Tim akan
menjadwalkan satu pertemuan terakhir pada 30 Maret untuk meninjau detail pada
menit-menit terakhir.

Satu minggu setelah konferensi, tim Anda akan mengirimkan survei kepada klien Anda
untuk mengevaluasi tingkat kepuasan. Satu bulan setelah konferensi, Anda akan
mengumpulkan hasil dan membagikannya dengan seluruh perusahaan.
Sumber :
E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 163 6 Carter
McNamara,basic Description of strategik planning (including key terms to know),
(www/managementhelp.org/plan diakses pada 8 oktober 2018)
J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit, 501
H. Muhammad Ramli, manajemen stratejik sektor publik , hal. 501

Anda mungkin juga menyukai