Anda di halaman 1dari 29

TUGAS III

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI


MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

KELAS : B
NAMA / NIM : AYU NURROHMAH PUSPA NINGRUM / 122180045

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan terjadi disemua tipe kegiatan. Perencaan adalah proses dasar
dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan
adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencaan dalam
organisasi adalah esensial, karena dala kenyataannya perencanaan memegang peranan
lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan –keputusan
perencanaan.
Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya yaitu adalah perencanaan.
Perencanaan sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita melakukan
perorganisasian, pengarahan dan pengontrolan. Menurtut George R Terry perencanaan
adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of
assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed
activities believed necessary to achieve desired result”. Dalam pengertian tersebut
dapat kita simpulkan menjadi perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan
pada fakta serta data keterangan yang konkret, perencanaan merupakan suatu pekerjaan
mental yang memerlukan pemikiran dan kesanggupan melihat ke masa yang akan
datang. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi suatu perusahaan serta bagaimana
sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan
rencana kegiatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perencanaan


2.1.1 Definisi Perencanaan Secara Umum
Pengertian perencanaan seacara umum adalah suatu proses menentukan hal-hal
yang ingin dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses yang mendefinisikan tujuan dari
organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-
peroses yang penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan
(planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat
berjalan.
Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Dengan begitu, di dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah
pencapaian, mengkaji ketidak pastian, mengukur kapasitas, menentukan arah
pencapaian, serta menentukan langkah untuk mencapainya. Perencanaan adalah salah
satu fungsi dari manajemen yang paling penting dimana di dalamnya terdapat aktivitas
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan rencana
kerja organisasi dan menjadi tahap awal dalam kegiatan suatu organisasi terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan
Perencanaan atau Planning ini dalam Manajemen adalah menentukan tujuan organisasi
dan memutuskan cara yang terbaik untuk mencapainya. Perencanaan ini berkaitan
dengan menciptakan prosedur, aturan dan pedoman untuk pencapaian tujuan organisasi.
2.1.2 Definisi Perencanaan Menurut Para Ahli
Para ahli juga mangemukakan pendapatnya mengenai definisi perencanaan yang
dimana diantaranya adalah:

1. Erly Suandy
Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses
penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi,

3
taktik-taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara
menyeluruh.

2. Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah
suatu cara rasional untuk mempersiapkan masa depan.

3. Alder
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu
proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

4. Douglas
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari
pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi
atau mengontrolnya.

5. Steiner
Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai dengan
sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk mencapainya,
mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan
umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru

6. R. Schermerhorn
Menurut R. Schermerhorn (1996:138), perencanaan adalah Proses penetapan
tujuan dan penentuan apa yang harus dikerjakan untuk merealisasikannya

7. Samuel Certo
Menurut Samuel Certo (1997:134), perencanaan adalah Proses penentuan
bagaimana sistem manajemen (organisasi) akan mencapai atau merealisasikan
tujuannya.

8. George R. Terry (1975)


Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan

4
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai suatu hasil tertentu.

9. Henry Fayol
Perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode, sistem anggaran
dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

10. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel


Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-
alternatif yang ada.

11. Drs. Ulbert Silalahi, M.A


Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan
mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk
memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan.

12. Abdulrachman (1973)


Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau
perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-
tindakan kemudian.

13. Sondang P. Siagian (1994:108)


Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

14. Prajudi Atmosudirdjo


Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan
dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.

5
15. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
Perencanan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman
pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, setiap rencana
mengandung dua unsur, yaitu: ”tujuan dan pedoman”.

16. Melville Brance, 1980


Perencanaan adalah proses aktifitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang
dapat dilakukan dan diinginkan untuk masa depan serta bagaimana mencapainya.

17. Peter Hall, 1992


Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang
mengarah pada pencapaian tujuan.

18. Faludi, 1973


Perencanaan sebagai satu proses untuk menentukan tindakan yang berorientasi
pada masa depan melalui serangkaian pikiran.

19. Waterson, 1965


Perencanaan merupakan usaha sadar, terorganisir dan terus menerus guna
memilih alternatif untuk mencapai tujuan tertentu.

20. Louis A.Allen


Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil
yang diiginkan.

21. Cuningham
Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta,
imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku
dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian.

22. Garth N.Jone


Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada
tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

6
2.2 Proses Perencanaan
Perencanaan juga terdapat proses didalam, proses ini merupaka suatu tahapan-
tahapan untuk mendapatkan suatu rencana yang diinginkan, ada empat tahap dasar
perencanaan berikut ini:
 Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan kerja. Tanpa rumusan tujuan
yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya-sumberdayanya secara
tidak efektif.
 Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai
atau sumberdaya-sumberdaya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah
sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan
untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi terutama keuangan dan dat statistic yang didapatkan
melalui komunikasi dalam organisasi.
 Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemungkinan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang
dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah,
dan kesempatan serta ancaman yang munkin terjadi diwaktu mendatang adalah
bagian esensi dari proses perencanaan.
 Tahap 4 : Mengembangkan rencana kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai
alternatif yang ada.

7
2.2.1 Proses Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penetuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategi yang diperlukan untuk
tujuan-tujuan tersebut, dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjami
bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas
perencanaan strategik merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan
digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Langkah-langkah
proses penyusunan perencanaan strategik dapat diuraikan sebagai berikut:
 Langkah 1 :Penentuan Misi dan Tujuan, yang mencakup pernyataan-
pernyataan umum tentang misi, filsafah maksud, dan tujuan organisasi.
Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer
puncak. Perumusan ini diperngaruhi oleh nilai-nilai yang dibawakan manajer.
 Langkah 2 :Pengembangan Profil Perusahaan, yang mencerminkan kondisi
internal dan kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan
mengidentifikasikan tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang.
 Langkah 3 :Analisa Lingkunan Eksternal, dengan maksud untuk
mengindentifikasi cara-cara dalam mana perubahan-perubahan lingkungan
ekonomi, teknologi, social/budaya, dan politik dapat secara tidak langsung
mempengaruhi organisasi.
 Langkah 4 :Analisa Internal Perusahaan-Perusahaan dan Kelemahan
Organisasi, analisa ini dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan
dan lingkungan eksternal.
 Langkah 5 :Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategik, identifikasi
tujuan dan strategi, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan
organisasi dipadukan dalam langkah kelima: penentuan berbagai kesempatan
yang tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus dihadapinya.
 Langkah 6 :Pembuatan Keputusan Strategik, langkah selanjutnya mencakup
identifikasi dipilih dan pemilihan berbagai alternatif strategk.
 Langkah 7 :Pengembangan Strategi Perusahaan, setelah tujuan jangaka
panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya
kedalam sasaran-sasaran jangka pendek dan strategi-strategi operational.

8
 Langkah 8 :Implementasi Strategi, yang menyangkut kegiatan manajemen
untuk mengoperasikan strategi.

2.3 Unsur-Unsur Perencanaan


Di dalam duatu perencaan harus mengandung unsure-unsur yang dimana unsure-
unsur tersebut bisa dikaatakan baik jika dapat membantu menjawab 6 pertanyaan dasar
mengenai perencaan, unsur-unsur tersebut adalah :
1. Tujuan
Tujuan disini yaitu segala sesuatu yang hendak dicapai dalam usaha kerjasama
atau organisasi. Tujuan yang dimaksudkan dapat berupa material ataupun alat pemuas
kebutuhan spiritual. Untuk dapat dipakai sebagai dasar dalam pelaksanaan kerja, maka
tujuan yang hendak dicapai haruslah dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Politik atau Kebijaksanaan
Politik dan kebijaksanaan disini adalah merupakan peraturan-peraturan atau
pedoman yang digariskan oleh organisasi. Atau dengan kata lain lazim disebut sebagai
pedoman tindakan untuk mencapai tujuan.
3. Prosedur
Prosedur disini yaitu suatu tata urutan pelaksanaan kerja yang harus dilakukan
atau diikuti. Jadi dengan prosedur orang-orang akan senantiasa mengetahui dari mana
mereka harus memulai dan mengakhiri tugas-tugasnya.
4. Budget
Budget disini yaitu suatu anggaran yang berupa ikhtisar daripada hasil yang
diharapkan akan dicapai dan beaya atau input yang diperlukan untuk mencapai hasil itu.
Budget itu lazimnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
5. Program
Program disini adalah campuran dari pada tujuan, politik, prosedur, dan budget
yang dimaksudkan untuk menetapkan suatu kerangka tindakan untuk waktu yang akan
datang.
Apabila kita mengkaji kembali definisi sebelumnya dengan teliti, kiranya akan
menjadi jelas terlihat bahwa planning sebagai fungsi organik manajemen merupakan
perumusan yang teliti daripada kebijaksanaan-kebijaksanaan mengenai berbagai aspek
serta kegiatan, termasuk penggunaan resources (sumber daya), dalam rangka

9
pencapaian tujuan yang ditentukan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dirumuskan
dalam suatu rencana mencakup struktur organisasi yang hendak diciptakan, pengadaan
serta penggunaan tenaga kerja, sistem dan prosedur yang hendak dipergunakan, serta
alat-alat lain yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan tersebut.
Melihat pengertian-pengertian yang diberikan di atas, menjadi jelas bahwa
rencana adalah satu keputusan. Dan menurut eksistensinya dapat dikatakan bahwa
planning adalah fungsi organik dari administrasi dan manajemen. Planning menjadi
fungsi organik pertama, karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan
pelaksanaan selanjutnya. Suatu rencana dikatakan baik, apabila dibuat berdasarkan fakta
yang konkrit, dan dilakukan secara bersama-sama diantara orang-orang yang ada di
dalam organisasi. Jadi bukan semata-mata didasarkan atas kemampuan pribadi
perencana. Suatu perencanaan yang dapat menghasilkan suatu rencana yang baik,
apabila dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang meliputi 5 W dan 1 H. Yang berarti
bahwa unsure-unsur dalam perencanaan itu harus mampu memberikan jawaban dari
6 pertanyaan sebagai berikut:
1. What (apa) yang harus dikerjakan?
Dalam pertanyaan ini harus memuat penjelasan dan perincian kegiatan yang
dibutuhkan atau faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Where (di mana) pekerjaan itu harus dilaksanakan?


Dalam pertanyaan ini harus memuat penjelasan tentang lokasi pisik dimana
setiap pekerjaan harus dikerjakan. Sehingga dengan demikian segenap alat
dan fasilitas yang diperlukan dapat disediakan pada tempat yang telah
ditentukan.

3. When (kapan) pekerjaan itu dikerjakan?


Dalam pertanyaan ini harus memuat jawaban mengenai dimulai dan
diakhirinya suatu pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk
keseluruhan. Dan bilamana perlu dikemukakan pula tentang standar waktu
untuk sesuatu jenis pekerjaan.

4. Who (siapa) yang tepat melaksanakan pekerjaan?

10
Dalam pertanyaan ini harus memuat penjelasan tentang kualifikasi orang
yang akan melaksanakan, baik mengenai pengalaman, kemampuan,
pendidikan dan sebagainya.

5. Why (mengapa) pekerjaan itu harus dilakukan?


Dalam hal ini memuat penjelasan atau deskripsi mengapa pekerjaan itu harus
dilakukan, dan mengapa tujuan itu harus dicapai.

6. How (bagaimana) cara mengerjakannya?
Dalam hal ini memuat penjelasan tentang teknik atau metode pelaksanaan
pekerjaan.

2.4 Fungsi dan Tujuan Perencanaan


2.4.1 Tujuan Perencanaan
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, dan tentu saja
perencanaan yang dibuat akan berbeda-beda. Namun, pada dasarnya tujuan organisasi
melakukan perencanaan adalah untuk:
 Mengantisipasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.
 Memberikan arahan (direction) kepada para adiminitrator maupun non
administrator agar berkerja sesuai dengan rencana.
 Menghindari atau setidaknya meminimalisir potensi terjadinya tumpang tindih
dan pemborosan dalam pelaksanaan perkerjaan.
 Menetapkan standar tertentu yang harus digunakan dalam bekerja sehingga
memudahkan dalam pengawasan atau kontrol.

2.4.2 Fungsi Perencanaan


Pada dasarnya fungsi perencanaan adalah untuk membantu proses pengambilan
keputusan terbaik yang sesuai dengan tujuan organisasi. Intinya, perencanaan berfungsi
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan organisasi. Dengan begitu
maka dapat dilakukan upaya mengidentifikasi berbagai hambatan, melakukan koreksi
terhadap penyimpangan sesegera mungkin, sehingga organisasi dapat dikendalikan
dengan baik. Perencanaan mempunyai banyak fungsi, sebagai contoh yaitu:

11
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi secara jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6. Emudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8. Meminimumkan perkejaan yang tidak pasti
9. Menghemat waktu, usaha, dan dana.

2.5 Definisi Pengendalian


Pengendalian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Controlling merupakan
salah satu fungsi penting manajemen yang harus dilakukan oleh semua manajer untuk
mencapai tujuan organisasinya. Pengendalian dapat diartikan sebagai fungsi manajemen
untuk memastikan bahwa kegiatan dalam organisasi  dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan. Fungsi Pengendalian atau controlling ini juga memastikan sumber-
sumber daya organisasi telah digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasinya. Pengendalian adalah proses dimana para manajer memantau dan
mengatur bagaimana sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Dalam
pengendalian, para manajer memantau dan mengevaluasi apakah strategi dan struktur
organisasi bekerja seperti yang dikehendaki, bagaimana hal-hal tersebut dapat
ditingkatkan dan bagaimana harus diubah jika tidak bekerja.
Pengendalian manajemen adalah semua usaha perusahaan yang mencakup
metode, prosedur, dan strategi perusahaan yang mengacu pada efesiensi dan efektifitas
operasional perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta tercapainya tujuan
perusahaan atau organisasi.

12
Pengendalian manajemen (controlling) ini oleh para ahli di definisikan sebagai
berikut:
1. Earl P. Strong. 
Pengertian pengendalian adalah proses pengaturan berbagai factor dalam
suatu perusahaan, agar pelaksanaannya sesuai dengan ketetapan ketetapan
dalam rencana.

2. Harold Koonz. 
Pengertian Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhdaap
pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana rencana yang telah di buat untuk
mencpai tujuan perusahhaan.

3. R Terry. Pengertian
Pengendalian dapat di definisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus
di capai yaitu standar, apa yang sedang di lakukan yaitu pelaksanaan,
menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan perbaikan,
sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

4. Menurut G.R. Terry


Pengendalian dapat didefinisikan ssebagai proses penentuan, apa yang harus
dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

5. Menurut EFL Breach
Pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang
telah ditentukan yang terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk
memastikan kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan.

2.6 Fungsi dan Tujuan Pengendalian

13
2.6.1 Tujuan Pengendalian
Tujuan pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi
semangat kepada para anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi.
Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak
disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau penyalahgunaan
sumber daya. Karena fokusnya pada manusia dan implementasi rencana, pertimbangan
psikologis menjadi dominan dalam pengendalian manajemen. Kegiatan-kegiatan seperti
komunikasi, meyakinkan, mendesak, memberi semangat, dan memberi kritik adalah
bagian penting dalam proses ini.
Pengendalian memiiliki tujuan sebagai berikut:
1. Supaya proses pelaksanaan di lakukan sesuai dengan ketentuan ketentuan dari
rencana
2. Melakukan tindak perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan
penyimpaangan
3. Supaya tujuan yang di hasilkan sesuai dengan rencana
Tujuan pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan kesalahan, tetapi
berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan kesalahan serta memperbaikinya jika
terdapat kesalahan kesalahan.

2.6.2 Fungsi Pengendalian


Fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dalam perbaikan terhadap
pelaksanaan tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai. Pengendalian manajemen
juga dapat berfungsi untuk mengembangkan dan merevisi norma-norma (standard) yang
memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan dan menyediakan pedoman serta bantuan
kepada para anggota manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil
pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standard. Disini pengendalian manajemen
mencoba agar pelaksanaan sesuai dan cocok dengan rencana atau standard. Juga dalam
fungsi ini, controller dapat membantu. Dia tidak memaksakan pengendalian, kecuali
dalam departemennya sendiri, tetapi dia menyediakan informasi yang akan digunakan
oleh pimpinan fungsional untuk mencapai pelaksanaan yang diharuskan.
Kegiatan dalam bidang pengendalian ini menghabiskan waktu yang cukup
banyak. Sebagian informasi disediakan dari jam ke jam atau dari hari ke hari. Data lain

14
disiapkan dari minggu ke minggu atau dari bulan ke bulan, sesuai dengan kebutuhan
keadaan. Sebagai contoh, pada perusahaan yang lebih besar, informasi per jam atau per
hari tentang pelaksanaan belum mungkin berguna, atau biaya-biaya pengolahan per
minggu mungkin dibutuhkan.
Dalam pendekatan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi
pengendalian manajemen, suatu pandangan yang luas biasanya akan banyak membantu.
Hasil akhir dari fungsi pengendalian tidak hanya berupa suatu laporan atau prestasi
kerja, melainkan seharusnya juga mencakup pertimbangan – pertimbangan berikut ini :
1. Bantuan terhadap norma-norma untuk pengendalian.
2. Evaluasi terhadap norma standard, termasuk analisa yang berhubungan dengan
hal itu.
3. Pelaporan tentang prestasi pelaksanaan jangka pendek yang sesungguhnya
dibandingkan dengan kerja yang telah distandardkan. Pengembangan trend dan
hubungan-hubungan untuk membantu para pimpinan operasional.
4. Memastikan bahwa melalui tujuan yang berkesinambungan, sistem dan prosedur
dapat menyediakan data yang diperlukan dan yang paling berguna atas basis
yang paling praktis dan ekonomis.
Disini jenis pengendalian yang baik adalah yang melihat ke depan. Ini harus
diingat oleh manajemen apabila dia berpartisipasi dalam fungsi pengendalian
manajemen dengan memberikan pemikiran yang terus menerus terhadap langkah-
langkah yang mungkin perlu diambil sebelum dimulai tindakan operasi untuk menjamin
adanya pelaksanaan yang sesuai dengan norma atau yang diinginkan. Ini dapat
dinamakan sebagai “preventive control” (pengendalian preventif).

2.7 Proses Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang cenderung mengarah
pada pengendalian kegiatan dengan dominasi tinggi dan menyeluruh untuk memperoleh
kepercayaan bahwa strategi dan kinerja perusahaan sudah dilakukan secara efektif dan
efisien. Pelaksanaan pengendalian manajemen ini telah mencakup berbagai aspek
seperti kegiatan perencanaan operasional perusahaan, koordinasi kegiatan, pengendalian
kegiatan, pembinaan dan pelaksana kegiatan.

15
Pengertian sistem pengendalian manajemen yang lain yaitu, Sistem pengendalian
manajemen adalah suatu alat dari alat lainnya sebagai implementasi strategi yang
berfungsi sebagai motivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Adapun proses atau tahap-tahap pengendalian manajemen yaitu:
 Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan
pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan
industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan
perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.

 Perencanaan Strategik
Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk
mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian
perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan
perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan
diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren,
yang terdiri dari tiga komponen : sasaran strategik, target, inisiatif strategi.

 Penyusun Program
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang
untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran
strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan sistematik
langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang
ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program, suatu
rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih
untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya
yang diperlukan.

 Penyusunan Program

16
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang
untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran
strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanan sistematik
langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang
ke depan beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan
langkah-langkah tersebut. penyusunan program menghasilkan program, suatu
rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih
untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya
yang diperlukan untuk itu.

 Penysusunan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses penyusunan rencana jangka pendek
(biasanya untuk jangka waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang
ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program dalam
penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke dalam rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan manajer dan
karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.

 Implementasi
Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah
implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen
dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke
dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan
program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran
strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan
karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi,
anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran
demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan
dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk
mewujudkan visi organisasi.
 Pemantauan

17
Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah
yang direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi
pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil
implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi
pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik
telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.

2.8 Ciri-Ciri Sistem Pengendalin Manajemen


Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari sistem pengendalian manajemen,
yakni sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian manajemen diwajibkan sejajar dengan pendekatan dan
tujuan organisasi.
2. Sistem pengendalian manajemen harus dibentuk sesuai dengan susunan
organisasi dan berkewajiban dalam pengambilan keputusan manajer
perorangan.
3. Sistem pengendalian manajemen harus baik menyemangati seorang manajer
dan pegawai untuk berusaha ke arah perolehan tujuan organisasi dengan
beraneka cara apresiasi yang berkaitan dengan perolehan tujuan tersebut.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil berdasarkan penjelasan diatas tentang Tipe-
tipe perencanaan dalam manajemen dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah rencana
terdapat beberapa aspek yang harus ditaati terutama dalam mebuat rencana tetap.
Dengan demikian jika sebuah rencana berjalan dengan lancar harus didukung oleh
kemampuan dan kesungguhan orang yang terlibat dalam perencanaan.
Melihat pengertian-pengertian yang diberikan di atas, menjadi jelas bahwa
rencana adalah satu keputusan. Dan menurut eksistensinya dapat dikatakan bahwa
planning adalah fungsi organik dari administrasi dan manajemen. Planning menjadi
fungsi organik pertama, karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan
pelaksanaan selanjutnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

N, Sora. 2014. Pengertian Perencanaan Paling Lengka.


http://www.pengertianku.net/2014/07/pengertian-perencanaan-planning.html. (13 Juli
2014)
Kho, Budi. 2018. Pengertian Perencanaan dan Jenis-Jenis Perencanaan.
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-planning-jenis-
perencanaan/ (13 Desember 2016)
Purwati, Pudji. Dkk. 2019. Proses Perencanaan.
https://www.slideshare.net/saintskirt/4proses-perencanaan (23 Mei 2019)
Wahyono, Budi. 2013. Unsur-Unsur Perencanaan Dalam Manajemen.
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/unsur-unsur-perencanaan-planning-
dalam.html (10 Desember 2013)
Kho, Budi. 2018. Pengertian Pengendalian (Controlling) dan Empat Langkah
Pengendalian.https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-
empat-langkah-pengendalian/ (5 Mei 2018)
Pakdosen. 2020. Proses Pengendalian. https://pakdosen.co.id/pengendalian-
manajemen/ (20 Januari 2020)

20
Pertanyaan dan Jawaban

1. Proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama.


Sebutkan dan jelaskan.
Adapun proses atau tahap-tahap pengendalian manajemen yaitu:
 Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan
pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan
industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan
perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.
 Perencanaan Strategik
Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk
mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian
perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan
perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan
diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren,
yang terdiri dari tiga komponen : sasaran strategik, target, inisiatif strategi.
 Penyusun Program
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang
untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran
strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan sistematik
langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang
ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program, suatu
rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih
untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya
yang diperlukan.
 Penyusunan Program
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang
untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran
strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanan sistematik
langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang

21
ke depan beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan
langkah-langkah tersebut. penyusunan program menghasilkan program, suatu
rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih
untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya
yang diperlukan untuk itu.
 Penysusunan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses penyusunan rencana jangka pendek
(biasanya untuk jangka waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang
ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program dalam
penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke dalam rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan manajer dan
karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
 Implementasi
Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah
implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen
dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke
dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan
program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran
strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan
karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi,
anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran
demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan
dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk
mewujudkan visi organisasi.
 Pemantauan
Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah yang
direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi pemantauan
pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil implementasi
rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang
seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil
diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.

22
2. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang
disebut sebagai unsur-unsur perencanaan, sebutkan.
1) What (apa) yang harus dikerjakan?
Dalam pertanyaan ini harus memuat penjelasan dan perincian kegiatan yang
dibutuhkan atau faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
2) Where (di mana) pekerjaan itu harus dilaksanakan?
Dalam pertanyaan ini harus memuat penjelasan tentang lokasi pisik dimana
setiap pekerjaan harus dikerjakan. Sehingga dengan demikian segenap alat
dan fasilitas yang diperlukan dapat disediakan pada tempat yang telah
ditentukan.
3) When (kapan) pekerjaan itu dikerjakan?
Dalam pertanyaan ini harus memuat jawaban mengenai dimulai dan
diakhirinya suatu pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk
keseluruhan. Dan bilamana perlu dikemukakan pula tentang standar waktu
untuk sesuatu jenis pekerjaan.
4) Who (siapa) yang tepat melaksanakan pekerjaan?
Dalam pertanyaan ini harus memuat penjelasan tentang kualifikasi orang
yang akan melaksanakan, baik mengenai pengalaman, kemampuan,
pendidikan dan sebagainya.
5) Why (mengapa) pekerjaan itu harus dilakukan?
Dalam hal ini memuat penjelasan atau deskripsi mengapa pekerjaan itu
harus dilakukan, dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
6) How (bagaimana) cara mengerjakannya?
Dalam hal ini memuat penjelasan tentang teknik atau metode pelaksanaan
pekerjaan.

3. Sebutkan dan jelaskan dasar-dasar perencanaan yang baik.


ada empat tahap dasar perencanaan berikut ini:
 Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan kerja. Tanpa rumusan

23
tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya-
sumberdayanya secara tidak efektif.
 Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak
dicapai atau sumberdaya-sumberdaya yang tersedia untuk pencapaian
tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu
yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa,
rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan dat
statistic yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
 Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemungkinan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang
mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang munkin terjadi
diwaktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
 Tahap 4 : Mengembangkan rencana kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara
berbagai alternatif yang ada.

4. Sebutkan definisi dari perencanaan dan pengertian perencanaan menurut


para ahli.
Para ahli juga mangemukakan pendapatnya mengenai definisi perencanaan yang
dimana diantaranya adalah:
1) Erly Suandy
Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses
penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas

24
strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi secara menyeluruh.
2) Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah
suatu cara rasional untuk mempersiapkan masa depan.
3) Alder
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah
suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang
serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
4) Douglas
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari
pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta
mengevaluasi atau mengontrolnya.
5) Steiner
Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai
dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci
untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan
termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus
perencanaan baru
6) R. Schermerhorn
Menurut R. Schermerhorn (1996:138), perencanaan adalah Proses
penetapan tujuan dan penentuan apa yang harus dikerjakan untuk
merealisasikannya
7) Samuel Certo
Menurut Samuel Certo (1997:134), perencanaan adalah Proses penentuan
bagaimana sistem manajemen (organisasi) akan mencapai atau
merealisasikan tujuannya.
8) George R. Terry (1975)
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang
dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

25
9) Henry Fayol
Perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi
dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode,
sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
10) Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-
program dari alternatif-alternatif yang ada.

5. Jelaskan fungsi dan tujuan dari perencanaan.


A. Tujuan Perencanaan
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, dan tentu
saja perencanaan yang dibuat akan berbeda-beda. Namun, pada dasarnya
tujuan organisasi melakukan perencanaan adalah untuk:
 Mengantisipasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.
 Memberikan arahan (direction) kepada para adiminitrator maupun non
administrator agar berkerja sesuai dengan rencana.
 Menghindari atau setidaknya meminimalisir potensi terjadinya tumpang
tindih dan pemborosan dalam pelaksanaan perkerjaan.
 Menetapkan standar tertentu yang harus digunakan dalam bekerja
sehingga memudahkan dalam pengawasan atau kontrol.
B. Fungsi Perencanaan
Pada dasarnya fungsi perencanaan adalah untuk membantu proses
pengambilan keputusan terbaik yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Intinya, perencanaan berfungsi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
dalam kegiatan organisasi. Dengan begitu maka dapat dilakukan upaya
mengidentifikasi berbagai hambatan, melakukan koreksi terhadap
penyimpangan sesegera mungkin, sehingga organisasi dapat dikendalikan
dengan baik. Perencanaan mempunyai banyak fungsi, sebagai contoh yaitu:
1) Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan.
2) Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama.

26
3) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi
secara jelas
4) Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5) Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6) Emudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian
organisasi
7) Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8) Meminimumkan perkejaan yang tidak pasti
9) Menghemat waktu, usaha, dan dana.

6. Peter Drucker menetapkan delapan unsur yang harus ada dalam suatu
organisasi di dalam menetapkan tujuan, sebutkan.
1) Posisi pasar, beberapa market atau pasar yang dikuasai oleh perusahaan hal
ini dengan melihat beberapa besar langganan produk yang dapat dikuasai ,
bagian pasar dan saluran distribusi.
2) Produktivitas, yaitu dengan menghubungkan input dengan output yang
dicapai , yang merupakan efesiensi perusahaan.
3) Sumberdaya fisik dan keuangam, dengan memperhatikan teknologi yang
digunakan dan sumberdaya yang diperlukan dihubungkan dengan besarnya
posisi keuanganyang dimiliki.
4) Profibilitas , yaitu pencapaian tujuan yang dihitung dengan berapa yang
diterima dengan melakukan riset dan menerima kompensasi.
5) Inovasi ,yaitu pembaharuan – pembaharuan yang dilaksakan dengan
mengeluarkan produk baru , teknologi yang lebih canggih ydan didasarkan
pada kebutuhan yang terus bertambah.
6) Prestasi dan pengembangan manajemen dengan memperhatikan pada
kualitas manajemen.
7) Prestasi dan sikap, sengan menetapkan tujuan-tujuan yang menyangkut
faktor-faktor sikap dalam pencapaian efektifitas kerja.
8) Tanggung jawab solusi dan publik.

27
7. Sebutkan proses perencanaan.
Perencanaan juga terdapat proses didalam, proses ini merupaka suatu tahapan-
tahapan untuk mendapatkan suatu rencana yang diinginkan, ada empat tahap
dasar perencanaan berikut ini:
 Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan kerja. Tanpa rumusan
tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya-
sumberdayanya secara tidak efektif.
 Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak
dicapai atau sumberdaya-sumberdaya yang tersedia untuk pencapaian
tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu
yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa,
rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan dat
statistic yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
 Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemungkinan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang
mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang munkin terjadi
diwaktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
 Tahap 4 : Mengembangkan rencana kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara
berbagai alternatif yang ada.

28
8. Sebutkan tipe perencanaan yang digunakan para manajer.
 Rencana-rencana strategik (strategic plans), yang dirancang untuk
memenuhi tujuan-tujuan perusahaan yang lebih luas, untuk
mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan
organisasi.
 Rencana-rencana operasional (operational plans), penguraian lebih
terperinci tentang bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.

9. Sebutkan pengertian pengendalian manajemen.


Pengendalian manajemen adalah semua usaha perusahaan yang mencakup
metode, prosedur, dan strategi perusahaan yang mengacu pada efesiensi dan
efektifitas operasional perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta
tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.

10. Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting,


sebutkan.
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari sistem pengendalian manajemen,
yakni sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian manajemen diwajibkan sejajar dengan pendekatan dan
tujuan organisasi.
2. Sistem pengendalian manajemen harus dibentuk sesuai dengan susunan
organisasi dan berkewajiban dalam pengambilan keputusan manajer
perorangan.
3. Sistem pengendalian manajemen harus baik menyemangati seorang manajer
dan pegawai untuk berusaha ke arah perolehan tujuan organisasi dengan
beraneka cara apresiasi yang berkaitan dengan perolehan tujuan tersebut.

29

Anda mungkin juga menyukai