Anda di halaman 1dari 12

.

Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses continue, yang terdiri dari keputusan atau pilihan
dan berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk
mencapai tujuan tertentu dimasa mendatang. Pada dasarnya segala kegiatan
pembangunan itu baru akan terarah apabila dilandaskan pada suatu perencanaan
pembangunan dan dikontrol, serta dievaluasi. Banyak pendapat tentang perncanaan
pembangunan, antara lain pendapat yang dikemukakan oleh Sondang P Siagian.

Menurutnya perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran penentuan secara


matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
yang telah ditentukan.
Sementara itu menurut Pariata Westra.

dalam bukunya Ensklopedia

Administrasi, perencanaan adalah :


Aktivitas pokok dalam manajemen yang menggambarkan hal-hal yang akan
dikerjakan dan cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Perkerjaaan perencanaan ini merupakan salah satu fungsi manajer,
disamping fungsi-fungsi pokok lainnya, yaitu penggerakan dan pengontrolan.

1
2

Sondang P Siagian. Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Cetakan 10, Jakarta. 1983. hlm. 18

Westra, Pariata. Ensklopedia Administrasi. Gunung Agung. Jakarta. 1982. hlm.26

1
9
Czeslaw Brobowski (Basic Problem of Planning, 1964) memberikan difinisi

tentang perencanaan yaitu Perencanaan adalah suatu himpunan dari keputusan akhir,
3

Tjokroamidjojo, Bintaro, Perencanaan Pembangunan, Haji Masagung, Jakarta. 1987. hlm. 17

keputusan awal dan dan proyeksi kedepan yang konsisten dan mencakup beberapa
periode waktu, dan tujuan utamanya adalah mempengaruhi seluruh perekonomian
suatu negara.

Diana Conyers dan Peten Hits (An Introduction Development Planning in the
Third Woeld, 1984) menyatakan bahwa Perencanaan dalah proses yang kontinyu,
yang terdiri dari keputusan atau pillihan dari berbagai cara untuk menggunakan
sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu dimasa
mendatang, sehingga ia mendifinisikan perencanaan teknik/cara untuk mencapai
tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencanaan Pusat

Pengertian Perencanaan menurut Cunningham adalah menyeleksi dan


menghubungkan pengetahuan, imajinasi, fakta dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan
tersebut, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas-batas yang
dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan dalam hal ini
menekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan
kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya. Apakah
wujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk mencapainya merupakan
perencanaan.
Menurut Arthur W. Steller, Pengertian Perencanaan ialah hubungan antara apa
yang ada sekarang dengan bagaimana yang seharusnya, dimana bertalian dengan
kebutuhan, prioritas, penentuan tujuan, program dan alokasi sumber. Bagaimana
seharusnya yaitu mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan dalam hal
ini menekankan kepada usaha datang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan,
menghilangkan jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan mendatang yang
diinginkan.
Stephen P. Robbins mengemukakan bahwa Pengertian Perencanaan yaitu suatu
cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Dalam pengertian
perencanaan ini ada pendapat bahwa perubahan selalu saja terjadi. Perubahan
dalam lingkungan ini selalu diantisipasi dan hasil antisipasi ini dipakai agar
perubahan itu dapat berimbang. Artinya bahwa perubahan yang terjadi di luar
organisasi pengajaran tidak jauh berbeda dengan perubahan yang terjadi pada

organisasi tersebut, dengan harapan agar suatu organisasi tidak mengalami


keguncangan. Jadi, makna perencanaan di sini ialah usaha mengubah organisasi
agar sejalan dengan perubahan lingkungannya.
Dari ketiga pengertian perencanaan di atas, memperlihatkan rumusan dan
tekanan yang berbeda. Yang ertama mencari wujud yang akan datang serta usaha
untuk mencapainya, yang kedua menghilangkan kesenjangan antara keadaan
sekarang dengan keadaan masa mendatang dan yang ketiga mengubah keadaan
agar sejalan dengan keadaan lingkungan yang juga berubah-ubah. Namun pada
dasarnya ketiganya bermakna sama, yaitu ingin mencari dan mencapai wujud yang
akan datang, akan tetapi yang pertama dan kedua tidak dinyatakan secara
eksplisit bahwa wujud yang dicari itu akibat terjadinya perubahan, termasuk juga
perubahan dalam cita-cita.
Berdasarkan rumusan diatas, dapat dibuat rumusan baru tentang apa itu
pengertian perencanaan. Pengertian Perencanaan adalah suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sekian mengenai pengertian perencanaan, semoga tulisan saya mengenai
pengertian perencanaan dapat bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Perencanaan Pendapat Para Pakar :
Hamzah B. Uno, 2007. Perencanaan Pembelajaran. Yang Menerbitkan PT Bumi
Aksara : Jakarta.

Perencanaan menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009) adalah susunan


(rumusan) sistematik mengenai langkah-langkah mengenai langkah (tindakantindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut Tjokroamidjojo (1995) dalam Ovalhanif (2009) mendefinisikan
perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maksimum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan
efektif. Selanjutnya dikatakan bahwa, perencanaan merupakan penentuan
tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan
oleh siapa.
Menurut Terry (1960) dalam Mardikanto (2010), perencanaan diartikan sebagai
suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta, serta
menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di
masa datang, untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan

demi tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan.


Perencanaan juga diartikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang
berdasarkan fakta, mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi
tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.

Perencanaan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat


strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lainpengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolantak akan
dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi
dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana
formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa
yang harus dilakukan.

Tujuan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan
pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan
nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai,
dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendirisendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan
efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang
dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam
fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian

atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa
adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi[1] menunjukan adanya hubungan antara
perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Elemen perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri
(plan).
Sasaran

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.[2] Sasaran
sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat
kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals)
dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat
luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman
humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini
bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan
stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan
oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta
anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya.
Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak
memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi
sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi
kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka
telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan
sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya
terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan,"
sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi
maksud sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini,
sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh
karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin
mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas
mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama,
negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu,
sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua,
adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan
rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan

sekadar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen
puncak sendiri.
Rencana

Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.
Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis
dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh
lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan
sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana
dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki
jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan
memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik.
Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak
mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit
15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu.
Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan
rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit
15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar,
mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau
standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.
Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000
unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama
perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan,
kebijakan, dan lain-lain.

Referensi
1.

^ Misalnya studi yang dilakukan oleh F. Delmar dan S. Shane,


"Does Business Planning Facilitate the Development of New Ventures"
Strategic Management Journal, December 2003, pp. 11651185.

2.

^ R. Molz. "How Leaders Use Goals." Long Range Planning. Oktober


1987. p. 81.

Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok
manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan
bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu
fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal
dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan
organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut:


Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi
(perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas
strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan
operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh.

Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan


suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi
perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
menggunakan beberapa aspek yakni :
1. Penentuan tujuan yang akan dicapai.
2. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
3. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai
tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan
sebagai berikut:
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat
diusahakan dengan efektif dan efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat
dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan
yang timbul seawal mungkin.
3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan
mengatasi hambatan dan ancaman.
4. Dapat menghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang
tidak terarah dan terkontrol.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan
keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan
sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan

pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut


dengan rencana yang di buat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi dan


efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas
penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang
timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah
dan terkontrol.
Daftar Pustaka

Suandy, Erly, 2003, Perencanaan Pajak, Edisi Revisi, Penerbit : Salemba


Empat, Jakarta.

Beberapa Arti Perencanaan Menurut Para Ahli :


1.

Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada
tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

2.

M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan


sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.

3. Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan


atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakantindakan kemudian.
4.

Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara
matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan.

5.

Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat


serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk
mencapai suatu hasil tertentu.

6.

Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih
tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.

7.

Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai


sumber daya yang tersedia.

Definisi perencanaan menurut para ahli


1. Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan
pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian
tugas.
2. Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional
berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate)
sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
3. Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa
yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
4. Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan faktafakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan
dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai
suatu hasil tertentu.
5. Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan
untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara
pencapainnya.
6. Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau
pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia

Definisi Perencanaan Menurut Para Ahli


1. George R. Terry (1975)
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
2. Henry Fayol
Perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi
dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode,
sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
3. Harold Koontz dan Cyril ODonnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari
alternatif-alternatif yang ada.
4. Drs. Ulbert Silalahi, M.A
Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan

mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu


untuk memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan.
5. Abdulrachman (1973)
Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau
perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan kemudian.
6. Sondang P. Siagian (1994:108)
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
7. Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan
dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
8. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
Perencanan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi
pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, setiap
rencana mengandung dua unsur, yaitu: tujuan dan pedoman.
9. Melville Brance, 1980
Perencanaan adalah proses aktifitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang
dapat dilakukan dan diinginkan untuk masa depan serta bagaimana
mencapainya.
10. Peter Hall, 1992
Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang
mengarah pada pencapaian tujuan.
11. Faludi, 1973
Perencanaan sebagai satu proses untuk menentukan tindakan yang berorientasi
pada masa depan melalui serangkaian pikiran.
12. Waterson, 1965
Perencanaan merupakan usaha sadar, terorganisir dan terus menerus guna
memilih alternatif untuk mencapai tujuan tertentu.
13. Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil
yang diiginkan.
14. Cuningham
Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta,
imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang
diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan
dalam penyelesaian.
15. Garth N.Jone
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada
tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
16. Kusmiadi (1995)
Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuantujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
17. Soekartawi (2000)
Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber
daya yang tersedia.
18. Deacon
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok,
yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
19. Goetz
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai
kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai
tujuan.

20. George Pickett & John J. Hanlon


Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan
begitu tujuan itu ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai