NPM :A1I018071
Kelas :6A
Dosen :Dr.Sumarsih,M.Pd.
Soal:
1. Berikan alasan, apakah sekolah yang menerapkan MBS di jamin sekolah tsb efektif?
4. a. Bagaimanakah strategi yang perlu dilakukan pemerintah, untuk mewujudkan sekolah unggul?
b. Hambatan apasakah yang menyebabkan para kepala sekolah menerapkan pendekatan mbs?
5. Komite merupakan “patner dan mitra” dari sekolah. Terangkahlah makna dari kata pada tanda
“..” tersebut. dan apakah peran komite sekolah?
8.. Berikan contoh jika sdr menjadi kepala sekolah, buatlah program perubahan dengan
memperhatikan tahap – tahap melakukan perubahan, Jelaskan setiap tahapan yang akan sdr
lakukan dalam melaksanakan perubahan.
9. Identifikasi permasalahan apa saja yang menyebabkan orangtua murid enggan berpartisipasi aktif
pada sekolah? bagaimana solusinya?
JAWABAN:
1. Peran kepala sekolah sebagai pendidik adalah: pertama selalu konsisten dan
mengkoordinasikan program-program pengajaran dan menemukan metode pengajaran
yang baik; kedua selalu konsisten dan mengkoordinasikan program-program pengajaran
dan menemukan metode pengajaran yang baik; ketiga menyediakan guru yang konsisten
terhadap waktu pengajaran dan menjamin bahwa guru memahami materi yang akan
diajarkan; keempat menterjemahkan kurikulum kedalam kurikulum yang bermakna.
Menyesuaikan tujuan pengajaran dengan materi kurikulum yang bersifat fertikal ke
horizontal; kelima menjamin bahwa isi dari materi khusus dipakai dikelas dan juga
diberikan diluar kelas dengan mengembangkan antara pekerjaan rumah yang tidak
memaksa; keenam menggunakan criteria dan standarsisasi dengan menggunakan referensi
test untuk menentukan masalahmasalah siswa dan mengevaluasi perkembangannya,
seperti halnya menggunakan hasil test untuk memodifikasi target sekolah.
Pembicaraan mengenai efektifitas sekolah telah menjadi wacana dalam disiplin
manajemen berbasis sekolah terutama pada akhir dekade 1990-an. Maraknya wacana ini
disebabkan oleh bergesernya tujuan perencanaan pendidikan dari bagaimana
meningkatkan input sekolah ke bagaimana meningkatkan mutu pendidikan. Pergeseran
ini menyebabkan pemikiran teoretik dan penelitian diarahkan pada upaya
mengidentifikasi faktor-faktor yang dipandang memiliki kontribusi terhadap peningkatan
mutu pendidikan. Konsekuensinya adalah munculnya berbagai konsep dan pendekatan
yang digunakan untuk menjelaskan berbagai persoalan yang berhubungan dengan
efektifitas sekolah
2. a.) kepala sekolah mampu menumbuhkan rasa percaya diri warga sekolah. Kepala
sekolah juga berhasil menekankan tentang nilai-nilai penting sekolah yang harus
diperjuangkan, kepala sekolah selalu mengatakan do your best dan keep doing it even
when no bodys see it. Kepala sekolah juga mampu menekankan tujuan
bersama dan menjadi panutan dan kebanggaan bagi guru, karyawan dan siswa. Kepala
sekolah mampu menginspirasi semua warga sekolah. Sebagai seorang pemimpin beliau
juga mempunyai kompetensi tinggi untuk mengajar dan melatih warga sekolah. Sebagai
seorang manajer, kepala sekolah mengelola sekolah dengan baik misalnya menyusun
RPBS, mampu mengembangkan sekolah sesuai dengan kebutuhan dengan masyarakat,
mampu memperdayakan sumber daya sekolah serta mampu mengembangkan sekolah
menuju pembelajaran yang efektif. Sebagai seorang innovator, kepala sekolah selalu
mencetuskan ide baru, menjalankan program berbasis sekolah, melakukan inovasi
pembelajaran, mengembangkan profesionalisme dan tenaga kependidikan,
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang menantang, edukatif, dan kreatif. Sebagai
seorang leader, manajer, dan inovator mampu membawa meningkatkan mutu, hal ini
dilihat dari tiga standar kompetensi yang diteliti yaitu standar proses, standar kelulusan,
dan standar sarana prasarana yang mengalami peningkatan mutu yang siknifikan.
b.) karakter pemimpin Yang harus Anda perhatikan dan Anda terapkan ketika Anda menjadi
seorang pemimpin :
Membangun visi, misi, dan strategi lembaga.
Sebagai leader, kepala sekolah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu orang
yang terus menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk
memajukan satuan pendidikan.
Mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi seluruh guru, karyawan, dan
berbagai pihak yang terlibat di sekolah.
Melakukan komunikasi, menangani konflik, membangun iklim kerja yang kondusif
dan positif di lingkungan satuan pendidikan.
Melakukan proses pengambilan keputusan, dan bisa melakukan proses delegasi
wewenang secara baik.
Mengambil keputusan secara cepat dan tepat disesuaikan dengan dinamika dan
perkembangan yang terjadi.
Melakukan perencanaan.
Melakukan pengorganisasian.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Melakukan tugas-tugas pengawasan dan pengendalian.
3. a.) Adanya pemerataan pendidikan (berupa kesamaan kesempatan antara siswa – siswa
desa-kota, kaya miskin, laki-perempuan, cacat-tidak cacat).
b.) Kualitas pendidikan (input, proses, output).
c.) Efektivitas dan efisiensi pendidikan (angka kenaikan kelas, angka kelulusan, angka putus
sekolah).
d.) Tata pengelolaan sekolah yang baik ( melalui partisipasi, transparansi, tanggung jawab,
akuntabilitas, wawasan ke depan, penegakan hukum, keadilan, demikrasi, prediktif,
kepekaan, profesionalisme, efektivitas dan efisiensi, serta kepastian jaminan hukum).
4, a.) Strategi menciptakan sekolah bermutu
b.)
5. orang (badan usaha dan sebagainya) dari dua pihak yang berbeda yang bekerja sama
karena saling membutuhkan atau melengkapi (dalam suatu kegiatan, usaha dagang, dan
sebagainya); mitra; pasangan: pengusaha merupakan -- pemerintah dalam usaha
pembangunan negara; 2 pasangan main (dalam olahraga, menari, dan sebagainya);
6. a.) Pertama, proses pembentukan dan atau pemilihan pengurus Komite Sekolah yang
belum sepenuhnya sesuai dengan buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite
Sekolah, yakni model penunjukan oleh kepala sekolah, atau paling-paling model pemilihan
formatur.
Kedua, pemahaman yang masih rendah tentang kedudukan, peran, dan fungsi Komite
Sekolah. Komite Sekolah masih dipandang sebagai penjelmaan dari BP3 atau POMG, dengan
peran dan fungsi yang sama saja.
Ketiga, kapasitas SDM Komite Sekolah yang masih rendah. Dewan Pendidikan Kota
Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan, melaporkan bahwa profil Komite Sekolah di daerah
ini kebanyakan hanya lulusan SD. Bagaimana tidak menjadi bulan-bulanan kepala sekolah
yang notabene lulusan S1 jika kualifikasi pengurus Komite Sekolah rata-rata memang hanya
lulusan SD.
b.)
1. Penyamaan visi.
2. Membangun Tim Yang Efektif
3, Mengembangkan Kreativitas
4, Perangkat Organisasi Komite Sekolah
5. Kepengurusan
6. Struktur Organisasi
7. Job description
8. AD/ART
9. Fasilitas Penunjang.
7. a.) Secara empirik menurut Forbes bahwa keberhasilan itu ada pada peran pemimpin dalam
mengaktualisasikan visi-misi dalam bentuk pergerakan perubahan. Sementara itu, manajemen
berfungsi untuk mengontrol dan memastikan bahwa perubahan budaya mengarah pada tujuan
yang diharapkan. Tanpa kontrol yang efektif mengubah budaya bisa gagal total.
b.) 1.Kurikulum
2.Peserta Didik
8.
9. 1. Ekonomi