Pembimbing
Rahmadhaniah.S.Gz.MPH
Penulis
Nurul Husna
1807110059
Puji dan syukur Saya panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, berkat rahmatdan
karunia-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul “ Perencanaan
Program Gizi Melalui Logical Framework Analysis (LFA) . ”
Dalam makalah ini Saya menjelaskan mengenai pengertian secara umum tentang
Pengertian LFA , menyusun LFA, fungsi dan tujuan LFA, dan penerapan penggunaan
LFA.
Adapuan tujuan saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari
Dosen mata kuliah Manajemen Opersional Program Gizi . Di sisilain, kami menulis
makalah ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai Pentingnnya Perencanaan Program
Gizi Melalui Logical Framework Analysis (LFA) .
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab
itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah saya untuk ke
depannya.Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Nurul Husna
NPM : 1807110059
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..
Latar belakang……………………………………………………………………………….
Tujuan……………………………………………………………………………………….
Manfaat……………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
Kesimpulan………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Logical Framework Analysis / LFA merupakan alat bantu analisis dan manajemen
yang dapat menjelaskan analisis situasi yang menjadi alasan atau argumentasi penting
suatu program, kaitan logis sebab-akibat secara hirarki hubungan antara tujuan yang
akan dicapai dengan proses yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.Logical
Framework Analysis / LFA adalah salah satu alat analisis yang baik dalam penilaian,
tindak lanjut dan evaluasi suatu proyek dengan menggunakan pendekatan logika.
Pendekatan logika yang dimaksud dalam LFA ini adalah membangun hierarki
kerangka logis yang berorientasi pada tujuan proyek tersebut. LFA adalah jenis khusus
model logika atau pendekatan logika untuk membantu mengklarifikasi tujuan
proyek/program, mengidentifikasi hubungan kausatif antara input, process, output,
outcome dan immpact. Berdasarkan tujuan tersebut, pada dasarnya menurut Dadang
(2012), menjelaskan bahwa model teori dari LFA dalam proses pengevaluasian suatu
proyek/program.
Kegiatan -kegiatan program yang akan dilakukan untuk perbaikan gizi masyarakat
puskesmas adalah kegiatan harian, kegiatan bulanan atau smesteran ( 6 bulan sekali )
dan kegiatan tahunan di lakukan setiap ( setahun sekali ) serta beberapa kegiatan
investigasi dan intervensi yang di lakukan setiap saat jika di temukan masalah gizi
misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program perbaikan gizi
masyarakat dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung puskesmas.
Progam perbaikan gizi masyarakat di puskesmas dapat di lihat dengan tujuan untuk
mengetahui bentuk-bentuk kegiatan nya ,tenaga pelaksanaan nya , jenis-jenis pelatihan
untuk pelaksanaan, pedoman pelaksanaan program gizi yang harus ada setiap saat
termasuk standar operasional prosedur. Dan pengawasan ,evaluasi dan bimbingan
teknis dari dinas kesehatan kabupaten / kota serta output dari pelaksanaan kegiatan
program gizi puskesmas.
perencanaan tidak terlepas dengan manajemen, yaitu kumpulan dari beberapa
sasaran kegunaan dan pengontrolan waktu, tenaga, uang dan sumberdaya lain. Dari
beberapa pakar manajemen, mereka membedakan beberapa fungsi manajemen seperti
contoh George Tery yang menteorikan fungsi manajemen terediri dari ; Planning,
Organizing, Actuating, Controling. Perencanaan utama dalam gizi masyarakat adalah
penyususnan rencana program yang merupakan tugas utama ahli gizi masyarakat.
Perencanaan program Suatu program adalah koordinasi antara personil, fasilitas,
uang,, alat, penyediaan barang dan jasa. Perencanaan program berupa menyusun
permasalahan dan sumber-sumber ke dalam kerangka kerja, untuk mepermudah
penggunaan dalam memecahkan masalah. Prosesnya meliputi langkah-langkah :
1. Determinasi masalah
2. Koordinasi dan organisasi
3. Pelaksanaan rencana
4. Pengawasan rencana
5. Evaluasi Rencana proses perencanaan bertujuan agar didapat suatu pedoman atau
petunjuk untuk membuat rencana yang akan dilaksanakan kemudian yang berbentuk
TOR (Term Of Reference).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
PEMBAHASAN
1. Memahami hubungan antara Goals, Purpose, Outputs dan Activities yang disusun
dalam matrix atau biasa disebut logframe matrix .
a. Goals Dalam kerangka logis (logframe) adalah tingkatan dengan tujuan tertinggi,
merupakan hasil akhir tetapi diluarcontrol program.
b. Purpose atau sasaran program Merupakan Rincian/Bagian dariGoal,
namunobjectivesatau sasaran ini selalunya diluar kontrol program.GoaldanPurpose
diluar kontrol program karena kegiatan-kegiatan tidak langsung mempengaruhinya
tetapi dapat dicapai dengan gabungan beberapa dari program yang satu dengan
program yang lainnya.
c. Outputs adalah hasil spesifik apa yang harus diperoleh sesudah program berakhir
d.Activities adalah kegiatan-kegiatan atau proses apa yang harus disusun untuk
memperolehoutputs selama proyek/program berlangsung.
3. Kriteria indikator
4. Cara verivikasi
perlu diidentifikasi pada tahap penyusunan program untuk kolom Risk and Assumptions
(resiko dan asumsi). Ditulis berbagai kemungkinan yang terjadi yang dapat mempengaruhi
berhasil atau gagalnya suatu proyek atau program.
Logical Frame analysis merupakan analisis yang berisi petunjuk teknis pengelolaan
suatu program/proyek. Sebagai analisis kemampuan teknis, Logical Frame analysis dapat
digunakan sebagai alat perencanaan, monitoring dan evaluasi program. Kerangka logika
yang dibangun dalam Logical Frame Works berisi analisis teknis yang mengkombinasikan
Logika Vertikal maupun Logika Horisontal. Tujuan yang ditetapkan dapat diukur dengan
indikator melalui informasi yang dikumpulkan dan disajikan dalam alat verifikasi khusus
(Longest, 2004).
LFA digunakan ketika melakukan identifikasi dan penjajagan dalam penyusunan
proposal, menyiapkan disain proyek/ program dalam suatu sistematika dan kaitan yang
masuk akal, penilaian disain proyek/ program, memutuskan persetujuan untuk pelaksanaan
proyek/ program, monitoring dan evaluasi kemajuan (progress) dan kinerja (performance)
program.
LFA juga dapat digunakan sebagai petunjuk teknis dalam pengelolaan program, atau
tepatnya kemampuan tehnis, bahwa yang bersangkutan mempunyai kemampuan tehnis
dalam menyelenggarakan suatu program.
Logical Framework sebagai kemampuan teknis program karena dapat digunakan
sebagai alat untuk Perencanaan, Penilaian, Monitoring dan Evaluasi dari kegiatan-kegiatan
dalam program yang telah dibuat. Kerangka logika sebagai teknis dalam
mengkombinasikan Logika Vertikal maupun Logika Horizontal.
Tujuan yang ditetapkan dapat diukur dengan indikator melalui informasi yang
dikumpulkan dan disajikan dalam alat verifikasi khusus.
Dalam pelaksanaannnya Logframe disusun dalam bentuk Matrix atau biasa disebut dengan
logframe matrix yang terdiri atau mempunyai 4 elemen dasar yaitu:
1. Hubungan antara Goals, Objectives, Outputs dan Activities
2. Logika Vertikal dan Logika Horisontal
3. Indikator
4. Asumsi dan resiko yang perlu diindetifikasi pada tahap penyusunan program
Logical Framework Analysis / LFA adalah sebuah alat untuk perencanaan ,monitoring
dan evaluasi program. Pada dasarnya, penggunaan alat analisa dalam proses evaluasi suatu
kebijakan/proyek/program selalu memiliki sisi keuntungan dan keterbatasan penggunaan
alat analisis. Adapun keuntungan apabila menggunakan Logical Framework Approach /
LFA dalam teknik pengevaluasian suatu kebijkan/proyek/program, antara lain:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum penggunaan LFA masih terbatas bertujuan untuk penyusunan suatu
proyek saja, padahal LFA dapat dimanfaatkan dalam proses evaluasi proyek. Pemahaman
yang lebih terhadap LFA dibutuhkan dalam upaya pemanfaatan LFA secara maksimal.
Pendekatan SMART yang dimiliki LFA merupakan pendukung kegiatan monitoring dan
evaluasi serta untuk menemukan indikator keberhasilan dari suatu program. Disamping itu
perlu adanya partisipasi para stakeholders terkait secara aktif karena partisipasi
stakeholders dan peran tujuan yang jelas dalam proyek/program adalah keunggulan dari
alat analisis LFA ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhusan, Keerti Pradhan. 2012. The Logical Framework Approach. Delevic, Milica,
PhD. 2011. Guide to the framework Approach. Global Print. Belgrade.
2. Satar, musnanda. Logical Framework Approach; Pendekatan Kerangka Logis.
3. Longest BB. (2004). Managing Health Programs and Projects. San Fransisco:
Jossey-Bass
4. Solihin, Dadang. 2012. Logframe Analysis dan Pengembangan Instrumen
Monitoring dan Evaluasi.
5. AgusGuideline.2005.The Logical Framewrok Approach.Austalia Government.