O L E H:
KELOMPOK 1
Muslifah (20331023)
Arnia (20331019)
Dewi Silvana (20331015)
Ika Ustriana (20331016)
Susanti (20331027)
St. Nurlatifa (20331026)
Muh. Rizky (20331011)
D IV PROMOSI KESEHATAN
POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA
2021
A. Defenisi LFA
Pendekatan kerangka kerja logis atau yang lebih dikenal dengan Logical
Framework Approach (LFA) pertama kali hadir sejak tahun 1970-an (PPME 2010).
Pendekatan ini disusun dengan tujuan meningkatkan sistematika perencanaan dan
perkembangan sesuatu kegiatan. Sebagai salah satu alat (tools) yang digunakan untuk
pencapaian tujuan terstruktur, metode ini sering digunakan oleh banyak organisasi
nirlaba/NGO untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan yang berwawaskan proyek.
Kerangka kerja logis ini memuat seluruh informasi kegiatan mulai dari
perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation) hingga pengawasan
(monitoring) dan evaluasi (evaluation) proyek. Meskipun memiliki banyak kesamaan
dari segi nama dan beberapa bagian isi, LFA dan kerangka analisis POACE berbeda
satu dengan lainnya. Ini disebabkan LFA lebih menitikberatkan pada tujuan baik
umum maupun khusus dari perencanaan proyek. Penekanan pencapaian tujuan di
dalam LFA harus memenuhi asumsi-asumsi dan resiko yang mungkin diturunkan. Di
dalamnya memuat analisis masalah (problem analysis) dengan menggunakan pohon
masalah, analisis para pihak (stakeholder analysis), pohon sasaran hasil (objectives
tree), hirarki sasaran hasil (objectives hierarchy), dan seleksi strategi implementasi
prioritas. Itu sebabnya LFA lebih dikenal pula sebagai Goal Oriented Project Planning
(GOPP) atau Objectives Oriented Project Planning (OOPP).
Masukan (input) berupa sumber daya, seperti sumber daya manusia, fi nansial,
dan saranasarana fi sik lainnya, merupakan prasyarat pelaksanaan kegiatan-kegiatan
proyek. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan keluaran (output) berupa barang
dan jasa. Untuk melihat kecukupan masukan dan volume hasil dari kegiatan-kegiatan
yang dilakukan diperlukan ukuran, yaitu indikator, yang pada kedua tahapan/fase ini
menggunakan indikator antara (intermediate indicators). Dari rangkaian proses
tersebut, selanjutnya diperoleh hasil (outcomes) dan dampak (impact) yang pada
umumnya baru dapat dilihat setelah kurun waktu tertentu tergantung dari jenis proyek.
Untuk mengukur dua element terakhir tersebut digunakan indikator akhir (fi nal
indicators). Untuk memperjelas hubungan keempat elemen tersebut di atas diberikan
suatu contoh di bidang pendidikan. Masukan dalam hal ini dapat berupa sumber daya
manusia, fi nansial, dan fi sik yang tersedia. Elemen ini dapat diukur dengan indikator
seperti nilai anggaran atau pengeluaran untuk pendidikan serta ketersediaan sarana
prasarana terkait. Keluaran dari kegiatan yang didukung oleh masukan tersebut dapat
dilihat dari banyaknya bangunan sekolah, buku pelajaran, dan perlengkapan sekolah
lainnya. Adapun elemen hasil yang menggambarkan akses, pemanfaatan, dan tingkat
kepuasan pelayanan pendidikan dapat dilihat dari indikator-indikator seperti tingkat
partisipasi per jenjang pendidikan, tingkat putus sekolah, dan tingkat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Adapun dampak dari semua proses di atas dapat
diukur dengan menggunakan indikator akhir pada tingkatan atau cakupan yang lebih
luas, misalnya tingkat melek huruf.
IMPACT Dampak pada standar
kehidupan
INDIKATOR AKHIR
INDIKATOR ANTARA
Langkah 2: Menetapkan Tujuan (Purpose) yang akan dicapai oleh proyek tersebut.
Inilah alasan atau latar belakang mengapa anda mengusulkan untuk
melaksanakan proyek itu. Ia membuat suatu ringkasan dari dampak yang di harapkan
yang diakibatkan atau ditimbulkan oleh proyek itu. Ia mungkin menguraikan
bagaimana dunia ini akan diubah sebagai akibat dari memproduksi Output.
Tujuan (Purpose) seringkali menggambarkan suatu perubahan perilaku dari
para penerima manfaat. Sebagai contoh, suatu Tujuan seringkali berkaitan dengan
penggunaan output-output proyek: “Metode-metode produksi yang baru
DIGUNAKAN atau sistem-sistem yang baru DIIMPLEMENTASIKAN”.
Langkah 3: Menetapkan Output (Keluaran) untuk mencapai Tujuan (Purpose)
Keluaran (Output) menguraikan APA yang anda inginkan untuk
dilaksanakan oleh proyek. Output sering kali diuraikan didalam Terms of Reference
(TOR) – Kerangka Acuan – untuk proyek tersebut.
Jika anda menyediakan berbagai sumberdaya yang diperlukan, anda dapat membuat
tim proyek memikul tanggungjawab secara langsung terhadap pencapaian hasil-hasil
ini.