DISUSUN OLEH :
DEWI SILVANA
FITRIANI SAUNAH
INDAH ASTUTI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "KONSEP MEDIA PROMOSI KESEHATAN"
dengan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………...…………………………………………………...……………...
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
BAB I………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………
A.LATAR BELAKANG…………………..………………………………………………………
B.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………….
C.TUJUAN………………………………………………………………………………………..
BAB II……………………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..
BAB III……………………………………………………………………………………………..
PENUTUP………………………………………………………………………………………….
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika
(berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkatkan pengetahuannya yang kemudian diharapkan menjadi perubahan pada perilaku ke
arah positif di bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2005)
Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan
dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu
pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard). Beberapa media
cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau
rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum
yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga yang dipergunakan dalam pendidikan
kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio
visual.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian media promosi kesehatan?
2.Apa saja tujuan Penggunaan media promosi kesehatan?
3.Siapa saja sasaran media promosi kesehatan?
4.Bagaimana peran media promosi kesehatan?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian media promosi kesehatan
2.Untuk mengetahui Apa saja tujuan Penggunaan media promosi kesehatan
3.Untuk mengetahui Siapa saja sasaran media promosi kesehatan
4.Untuk mengetahui Bagaimana peran media promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyakarat agar masyarakat mau dan mampu
serta mandiri dalam nelindungi kesehatan diri dan lingkungannya dengan upaya membangkitkan
kesadaran akan potensi yang dimilikiserta menciptakan iklim untuk berkembang dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
promos kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebar-luasan informasi. Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap
indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang.
- Leaflet, adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat,
padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan
secara berlipat.
- Poster, adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-
kata.
- Booklet, adalah media untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa
tulisan maupun gambar.
- Rubrik, adalah tulisan pada surat kabar yang membahas masalah kesehatan
Kelebihan media cetak;
1. Tahan lama
2. Mencakup banyak orang
3. Biaya tidak tinggi
4. Tidak perlu listrik
5. Dapat dibawa kemana-mana
6. Dapat mengungkit rasa keindahan
1. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
2. Mudah terlipat
3. Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassette, CD,
VCD.
Photo, Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :
-Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan
dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada
masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi
kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan
CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
-Dokumentasi lepasan, yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk
album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya
untuk bahan brosur, leaflet, dll.
-Slide, pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat effektif
untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara
seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang.
- Film. Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa edukatif.
c) Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
1. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima pesan dan informasi kesehatan dari
sebuah media, maka semakin tinggi atau jelas dalam memahami pesan yang diterima
2. Setiap jenis media yang digunakan sudah pasti memiliki kelemahan dan kelebihan
3. Perlu digunakannya berbagai macam variasi media namun tidak perlu berlebihan dalam
penggunaannya
4. Pengguna media dapat memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam penyampaian informasi
atau pesan
5. Rencanakan secara matang terlebih sebelum media digunakan atau dikonsumsi oleh sasaran
6. Hindari penggunaan media sebagai selingan atau pengisi waktu kosong saja
Persiapan yang cukup dalam penggunaan media Kriteria media promosi kesehatan antara lain
yaitu :
6. Novelty Kebaruan media yang digunakan, semakin baru media maka akan semakin menarik
Pada suatu media, pesan yang disampaikan haruslah efektif dan kreatif, maka dari itu harus
memenuhi hal-hal berikut :
1. Command attention, adalah mengembangkan satu ide/pesan pokok yang dapat direfleksikan
menjadi suatu pesan
2. Clarify the massage, pesan yang digunakan haruslah mudah dimengerti, sederhana dan jelas
3. Create trust, pesan yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak bohong dan terjangkau
5. Consistency, pesan yang disampaikan harus memiliki satu pesan utama di media apapun
6. Cater to the heart and head, pesan yng disampaikan dapat menyentuh akal dan rasa (emosi)
sasaran
7. Call to action, pesan yang disampaikan dapat mendorong dan mempengaruhi saran untuk
bertindak ke hal positif
Media promosi kesehatan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu metode promosi kesehatan
individu, kelompok dan massa. Metode promosi kesehatan individu digunakan untuk membina
perilaku baru atau membina seseorang yang sudah tertarik akan perubahan kearah yang positif.
Meotde promosi kesehatan kelompok dilakukan dengan cara mengidentifikasi masalah,
kemudian menetapkan masalaj, bertukar pikiran hingga mendorong partisipasi peserta.
Sedangkan metode promosi kesehatan massa digunakan untuk menyampaikan pesank kesehatan
yang bersifat pubik, maka dari itu kriteria media promosi kesehatan massa tidak membedakan
umur, jenis kelamin, pekerjaan dan lain-lain.
Menentukan sasaran promosi kesehatan
Menentukan isi Promosi kesehatan Isi promosi kesehatan harus dibuat sederhana
mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan
menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran merasa bahwa pesan tersebut
memang benar-benar ditujukan untuknya yang sebagai akibatnya sasaran mau melakukan isi
pesan tersebut.
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina
perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatan ini, antara lain:
1) Bimbingan dan penyuluhan (guindence and counceling) Kontak antara klien dan petugas
kesehatan lebih intensif. Setiap masalah klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya.
Akhirnya klien akan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut (mengubah Perilaku)
2) Interview (wawancara) Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan,
wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah ada atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat.
b. Metode Promosi Kelompok Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran.
1) Kelompok Besar Yang dimaksud kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih
besar dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan
seminar.
a) Ceramah Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah: Persiapan Ceramah yang
berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan diceramahkan.
Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram
atau skema. Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide,
transparan, sound sistem, dan sebagainya.
Pelaksanaan Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat
menguasai sasaran (dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal
sbb: Sikap dan penampilan yang menyakinkan , tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah.
Suara hendaknya cukup keras dan jelas.Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta
ceramah.Berdiri di depan (dipertengahan), seyogyanya tidak duduk. Menggunakan alat-alat
bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin.
b) Seminar Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah
ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seoarang ahli atau beberapa orang ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
2) Kelompok Kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang bisanya kita sebut
kelompok kecil. Metode – metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain:
a) Diskusi kelompok Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartsipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga
duduk para peserta dapat berhadap-hadapan dan saling memandang satu sama lain, misalnya
bentuk tempat duduk lingkaran, segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta
sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Untuk memulai diskusi , pemimpin
diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau
kasus sehubungan dengan topik yang dibahas.
b) Curah Pendapat (Brain Storming) Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi
kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. bedanya pada permulaan
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian setiap peserta memberikan
jawaban atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung
dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya,
tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya,
tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
c) Bola Salju (snow balling) Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan
kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2
pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari
kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi
dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh
anggota kelompok.
d) Kelompok-kelompok Kecil ( Buzz Group) Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil (buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama dengan
kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil
dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya. e) Role Play (memainkan
peranan) Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai pasien, perawat,
mereka memperagakan sesuai perannya.
f) Permainan Simulasi (simulation game) Metode ini merupakan gabungan antara role play
dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan
seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli, dengan
menggunkan dadu, gaco (petunjuk arah), selain beberan atau papan main. Beberapa orang
menjadi pemain, dan sebagaian lagi berperan sebagai nara sumber.
3) Metode Promosi Kesehatan Massa Metode pendidikan atau promosi kesehatan secara massa
dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
yang sifatnya masa atau publik. Dengan demikian, cara yang paling tepat adalah pendekatan
masa. Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka
pesan – pesan kesehatan yang disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
ditangkap oleh masa.
a) Ceramah umum (public speaking) Pada acara-acara tertentu, misalnya pada HKN, menteri
kesehatan atau pejabat menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
c) Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu
penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan masa.
d) Tulisan-tulisan dimajalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau
konsultasi tentang kesehatan dan penyakit adalah merupakan bentuk pendekatan promosi
kesehatan massa.
e) Bill Board, yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya juga merupakan
bentuk promosi kesehatan massa.
D.PERAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan
kesehatan antara lain adalah
Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata
a.Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet,
flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah,
poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak
antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak
perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan
penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah
televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini
memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan
diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih
tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang,
peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan
untuk mengoperasikannya.
Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan
informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga
sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Manfaat Media
a. Meningkatkan perhatian
Tampilan gambar pada layar, pertanyaan yang ditulis di papan tulis, akan meningkatkan
perhatian kita.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
promos kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebar-luasan informasi. Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap
indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang.
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan
kesehatan antara lain adalah
Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata
https://docplayer.info/56786020-Metode-dan-media-promosi-kesehatan.html
http://radtnhamidwifery.wordpress.com/2012/05/27/makalah-media-promosi-kesehatan-
matkul_promosi-kesehatan-2/. Diakses 22 November 2014 19.23 WIB