Pengantar
Program pembangunan yang ideal adalah program tersebut disusun melalui
proses penjajakan
kebutuhan
(need
keputusan
dilaksanakan di
dalam
sebagai
kerangka
program.
salah
satu
perdebatan
ideologis
perencanaan
mengenai
kemudian
siapa
yang
perencanaan
partisipatif (participatory
planning
approach)
dengan
Proses penyusunan suatu rencana program/kegiatan dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut :
Tujuan jangka panjang biasanya disebut juga tujuan akhir program, tujuan
umum (goal), tujuan kebijakan, dsb.; yaitu tujuan yang ingin dicapai program
dalam jangka waktu panjang, misalnya antara 6-10 tahun; tujuan jangka
menengah
Tujuan jangka pendek biasanya disebut juga sebagai tujuan kegiatan; yaitu
tujuan sekelompok kegiatan dalam rangka mencapai tujuan jangka
menengah dan jangka panjang, biasanya dalam 1-3 tahun.
Penyusunan rencana program yang terdiri dari: tujuan yang ingin dicapai,
kapan (waktu), dengan cara apa (uraian pokok-pokok kegiatan), siapa yang
bertanggung jawab, sumberdaya yang dibutuhkan.
output
Tujuan
Kerangka kerja logis dimaksudkan untuk melakukan penilaian terhadap setiap
program pembangunan desa yang digambarkan secara logis berdasarkan kondisi yang
ada saat ini, kemudian dikaitkan dengan harapan atau dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan program di masa yang akan datang.
Manfaat
Kerangka kerja logis dapat memberikan suatu informasi mengenai program
secara umum terkait dengan tujuan dan dampak yang dimungkinkan sebagai hasil
pelaksanaan program. Bagi tim perencana dapat menjelaskan secara logis program
dan mempertimbangkan berbagai asumsi yang berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan. Manfaat lain penggunaan kerangka kerja logis diantaranya;
a) Menjelaskan tujuan pembangunan yang dilaksanakan (Goal, srategic objectives).
b) Mengetahui hasil yang hendak dicapai dari pelaksanaan program pembangunan
(intermediate result dan output).
c) Menentukan bagaimana program pembangunan akan dilaksanakan untuk
mencapai hasil dan program yang harus dilaksanakan).
d) Memahami faktor-faktor apa saja yang berada di luar pengendalian yang
berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan program pembangunan yang perlu
dikendalikan demi tercapainya tujuan (asumsi penting).
e) Menjamin keberhasilan program dapat dinilai secara objektif (indikator-indikator).
f) Mengetahui bagaimana sumber data diperoleh untuk kepentingan penilaian dan
pengukuran keberhasilan program yang dilaksanakan (sumber pembuktian).
g) Mengetahui berapa sarana dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
kerja program pembangunan.
DISKUSI KELOMPOK
Langkah-langkah
Dalam merumuskan kerangka kerja logis tidak semudah mengisi matrik, karena
dibutuhkan kemampuan analisis yang tajam dan komprehensif tentang masalah,
kebutuhan program dan kebijakan yang telah dirumuskan. Berikut ini diuraikan langkahlangkah penyusunan kerangka kerja logis:
Kaji kembali permasalahan dan tujuan yang diharapkan dicapai dalam program
pembangunan yang telah dirumuskan dalam analisis masalah dan tujuan.
Rumuskan kembali tujuan dan sasaran program secara rasional, realistis dan
logis untuk dicapai.
Tentukan apa saja yang harus dihasilkan dari tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan agar dapat dicapai.
Tentukan indikator yang dapat dibuktikan secara objektif setiap tingkat tujuan
hingga kegiatan untuk melihat tingkat keberhasilannya.
Tentukan sumber data yang dibutuhkan untuk setiap indikator yang akan diukur
secara objektif.
dilakukan
secara
berulang-ulang
(interactive
process).
Dalam
Perubahan
materi
dari
suatu
deskripsi
kerangka
program
mungkin
mengharuskan perubahan pada kotak atau tingkat yang lainnya (goal, strategic
objectives, intermediate result, output, activities) untuk menjamin sistematika,
konsistensi dan keterpaduan matrik.
Tujuan
Tujuan Utama