Anda di halaman 1dari 9

ANALISA TUJUAN

Pengantar
Program pembangunan yang ideal adalah program tersebut disusun melalui
proses penjajakan

kebutuhan

wacana publik dan pengambilan

(need

assessment) yang berkembang

keputusan

dilaksanakan di

dalam

sebagai
kerangka

demokrasi. Perencanaan pada awalnya berkembang dalam wacana pengelolaan


(manajemen)
menjadi

program.

salah

satu

Dalam konteks pembangunan,


wilayah

perdebatan

ideologis

perencanaan
mengenai

kemudian

siapa

yang

seharusnya memiliki inisiatif, merencanakan, dan melakukan tindakan dalam


berbagai program yang diintervensi pihak luar. Wacana mengenai program berbasis
masyarakat (people centered approach) kemudian juga mendorong berkembangnya
metodologi

perencanaan

partisipatif (participatory

planning

approach)

mengembangkan proses perencanaan dari bawah (bottom-up planning).

dengan

Meskipun berbagai modifikasi dan adaptasi dilakukan untuk mengembangkan


proses partisipatif bersama masyarakat, perencanaan tetap merupakan aspek
pengelolaan (manajemen) program yang menggunakan logika dan kerangka pikir
tertentu. Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan untuk menentukan
tujuan kegiatan/program, memilih jenis-jenis kegiatan, menyiapkan sumberdaya
yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, dan menyiapkan kriteria/indikator
capaian hasil kegiatan yang telah dilakukan. Secara umum, perencanaan program
biasanya akan memuat unsur-unsur sebagai berikut:

Proses penyusunan suatu rencana program/kegiatan dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut :

Pengumpulan informasi yang biasanya juga disebut sebagai analisis situasi,


telaah situasi, penjajakan kebutuhan (need assessment), dsb.

Penentuan masalah dan kebutuhan yang dianggap prioritas untuk ditangani


yang biasanya disebut analisis pohon masalah, analisis pohon tujuan,
analisis SWOT, identifikasi isu-isu strategis, dsb.

Perumusan tujuan-tujuan program yang ingin dicapai: jangka panjang,


jangka menengah, dan jangka pendek.

Tujuan jangka panjang biasanya disebut juga tujuan akhir program, tujuan
umum (goal), tujuan kebijakan, dsb.; yaitu tujuan yang ingin dicapai program
dalam jangka waktu panjang, misalnya antara 6-10 tahun; tujuan jangka

panjang biasanya disusun dalam kegiatan yang disebut perencanaan


strategis (renstra);

Tujuan jangka menengah biasanya disebut juga tujuan strategis (objective);


yaitu tujuan yang ingin dicapai melalui perencanaan jangka
(strategi program), misalnya antara

menengah

3-6 tahun; tujuan jangka menengah

biasanya disusun bersamaan dengan tujuan jangka panjang di dalam renstra;

Tujuan jangka pendek biasanya disebut juga sebagai tujuan kegiatan; yaitu
tujuan sekelompok kegiatan dalam rangka mencapai tujuan jangka
menengah dan jangka panjang, biasanya dalam 1-3 tahun.

Penyusunan rencana program yang terdiri dari: tujuan yang ingin dicapai,
kapan (waktu), dengan cara apa (uraian pokok-pokok kegiatan), siapa yang
bertanggung jawab, sumberdaya yang dibutuhkan.

Penyusunan rencana aksi/tindakan (jangka pendek) yang merupakan


rincian pelaksanaan kegiatan, terdiri dari: nama kegiatan, jadwal, anggaran,
pendanaan, pengorganisasian pelaksana
Keterkaitan antara berbagai jenis tujuan, dan pokok-pokok kegiatan, biasanya

ditampilkan dalam bentuk kerangka kerja logis program (logical framework).


Kerangka kerja logis (logical framework/program framework) merupakan panduan
(kerangka pikir) untuk menentukan dan menggambarkan suatu ringkasan mengenai
rancangan atau desain program pembangunan dalam bentuk matrik dengan
memperhatikan sumber pembuktian, indikator dan sejumlah asumsi. Kerangka kerja
logis menunjukkan tingkatan tujuan dan hasil yang hendak dicapai. Pengkajian
kerangka kerja logis dalam perencanaan pembangunan wilayah/desa dilakukan
dengan cara menyesuaikan jenis-jenis kegiatan menjadi rangkaian kebijakan atau
program yang bersifat umum. Dalam memahami kerangka kerja logis, perlu
dipahami beberapa pengertian sebagai berikut;
a. Tujuan/goal, merupakan capaian akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan atau
program pembangunan sebagai bentuk kesinambungan dari pencapaian maksud
program. Biasanya, tujuan/goal diletakkan dalam kerangka kebijakan yang lebih
luas berskala nasional yang dicapai melalui keterpaduan antara bidang atau
sektor. Tujuan dirumuskan dalam satu pernyataan.

b. Sasaran/strategic objectives/Purpose/Outcome, merupakan perubahan yang


diharapkan akan dicapai melalui pelaksanaan program atau setiap aspek
pengembangan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan strategis dapat dicapai
apabila hasil antara/intermediate result telah tercapai. Sasaran merupakan
target-targat yang ingin dicapai dalam rangka pencapaian tujuan. Sasaran dapat
dinyatakan dalam beberapa rumusan.
c. Intermediate Result, merupakan capaian atau hasil-hasil perubahan perilaku
yang diharapkan dalam rangka pencapaian sasaran atau strategic objectives.
d. Hasil Kerja/Output menunjukkan apa yang harus dicapai dari pelaksanaan
program dalam rangka pencapaian maksud program. Biasanya

output

merupakan hasil-hasil yang dicapai dari sejumlah atau serangkaian kegiatan


yang dilaksanakan melalui sejumlah program. Dengan kata lain output
merupakan hasil langsung dari suatu kegiatan.
e. Kegiatan/input/activities merupakan serangkaian kegiatan atau tindakan yang
perlu dilaksanakan untuk memperoleh atau mencapai hasil kerja/output. Pada
tingkat ini diuraikan aktivitas apa yang perlu dilakukan secara rinci dalam rangka
pencapaian hasil kerja terkait.

Tujuan
Kerangka kerja logis dimaksudkan untuk melakukan penilaian terhadap setiap
program pembangunan desa yang digambarkan secara logis berdasarkan kondisi yang
ada saat ini, kemudian dikaitkan dengan harapan atau dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan program di masa yang akan datang.

Manfaat
Kerangka kerja logis dapat memberikan suatu informasi mengenai program
secara umum terkait dengan tujuan dan dampak yang dimungkinkan sebagai hasil
pelaksanaan program. Bagi tim perencana dapat menjelaskan secara logis program
dan mempertimbangkan berbagai asumsi yang berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan. Manfaat lain penggunaan kerangka kerja logis diantaranya;
a) Menjelaskan tujuan pembangunan yang dilaksanakan (Goal, srategic objectives).
b) Mengetahui hasil yang hendak dicapai dari pelaksanaan program pembangunan
(intermediate result dan output).
c) Menentukan bagaimana program pembangunan akan dilaksanakan untuk
mencapai hasil dan program yang harus dilaksanakan).
d) Memahami faktor-faktor apa saja yang berada di luar pengendalian yang
berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan program pembangunan yang perlu
dikendalikan demi tercapainya tujuan (asumsi penting).
e) Menjamin keberhasilan program dapat dinilai secara objektif (indikator-indikator).
f) Mengetahui bagaimana sumber data diperoleh untuk kepentingan penilaian dan
pengukuran keberhasilan program yang dilaksanakan (sumber pembuktian).
g) Mengetahui berapa sarana dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
kerja program pembangunan.

DISKUSI KELOMPOK

Langkah-langkah
Dalam merumuskan kerangka kerja logis tidak semudah mengisi matrik, karena
dibutuhkan kemampuan analisis yang tajam dan komprehensif tentang masalah,
kebutuhan program dan kebijakan yang telah dirumuskan. Berikut ini diuraikan langkahlangkah penyusunan kerangka kerja logis:

Kaji kembali permasalahan dan tujuan yang diharapkan dicapai dalam program
pembangunan yang telah dirumuskan dalam analisis masalah dan tujuan.

Rumuskan kembali tujuan dan sasaran program secara rasional, realistis dan
logis untuk dicapai.

Tentukan apa saja yang harus dihasilkan dari tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan agar dapat dicapai.

Setiap hasil ditentukan oleh sejumlah kegiatan yang harus dilakukan.

Susunlah asumsi penting antara kegiatan, output, intermediate results, tujuan


strategis/sasaran dan goal.

Tentukan indikator yang dapat dibuktikan secara objektif setiap tingkat tujuan
hingga kegiatan untuk melihat tingkat keberhasilannya.

Tentukan sumber data yang dibutuhkan untuk setiap indikator yang akan diukur
secara objektif.

Prakiraan sarana dan biaya program yang mungkin dibutuhkan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kerangka kerja program;

Penyusunan kerangka kerja program merupakan suatu proses bertahap yang


biasanya

dilakukan

secara

berulang-ulang

(interactive

process).

Dalam

penyusunannya perlu didasarkan pada asas kelengkapan, logis dan realistis


untuk dilaksanakan dan dicapai.

Semua unsur dalam kolom saling berkaitan atau berhubungan (interelated).

Perubahan

materi

dari

suatu

deskripsi

kerangka

program

mungkin

mengharuskan perubahan pada kotak atau tingkat yang lainnya (goal, strategic
objectives, intermediate result, output, activities) untuk menjamin sistematika,
konsistensi dan keterpaduan matrik.

Form Review Masalah menjadi Tujuan


No

Masalah yg telah Terpetakan

Tujuan

Tujuan Utama

Anda mungkin juga menyukai