Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM

Oleh : Toidin, S.IP


Email : toidin_03@yahoo.com

LOGIC MODEL
INPUT

TINDAKAN/AKTIVITAS

Implementasi Kebijakan Publik

Prakondisi
Implementasi
- menilai kesesuaiaan (correspondece) pelaksanaan dengan desain

Monitoring
evaluation
- menilai kesesuaiaan
(correspondece)
pelaksanaan dengan
desain program

OUTPUT

OUTCOME

1. Hasil laporan ada


2. Laporan tepat
waktu
3. Penyampaian
laporan ke instansi
vertikal

Laporan e-Monev
yang akuntabel

PP 39/2006, panduan eMonev

Rossi (1979), Tachjan


(2006), Schedler (1999)

Komunikasi
Sumberdaya
1. Delivery of service
Disposisi
- akses
Struktur birokrasi

- spesifikasi tugas
2. Target population
- partisipasi para
pihak

(Edwards III, 1980)

(Rossi et al,1979:16,136

Logic Model adalah salah satu bentuk model analisis kualitatif dalam bentuk narasi atau gambaran grafis tentang proses
senyatanya yang mengkomunikasikan antara asumsi pokok tentang aktivitas apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil
tertentu berupa keterkaitan (linkage) dari input, output dan outcome. Keterkaitan itu berupa pola sebab-akibat-sebabakibat/cause-effect-cause-effect. (Yin, 2003, McClawley:2002, Kellog:2004)

Program Process Monitoring/Monitoring Evaluation


Program Process Monitoring/ Monitoring Evaluation merupakan penilaian sistematis terhadap suatu
kinerja program, yaitu apakah program beroperasi sesuai atau tidak sesuai dengan desain/standar program
dan apakah program mencapai target populasi yang dituju Untuk menilai pelaksanaan program tersebut,
ada dua pertanyaan inti yang harus dijawab yaitu: apakah program mencapai target population dan
apakah service delivery-nya sesuai dengan desain program (Rossi, 1979:50). Untuk menjawabnya, maka
pelaksanaan program perlu dibedah dalam dua hal pokok yaitu dari service utilization (kegunaan
layanana program) dan program organization (pemfungsian organisasi dalam program) (Rossi et al,
1979:39;50, Rossi et al, 2004:171).
Menurut Rossi (1979:17;122), target population adalah orang, rumah tanggap, organisasi, komunitas,
atau unit yang bisa diidentifikasi dalam pelaksanaan program. Sedangkan service delivery adalah
prosedur yang dilakukan serta pengaturan pegawai untuk mencapai target program.
Untuk mengetahui kegunaan layanan program (service utilization),dapat dilakukan dengan melihat target
population sebagai dasar penilaiannya, yaitu melihat tingkat partisipasi target population dalam program.
Dengan kata lain, semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam program maka program tersebut
berarti berhasil. Program dianggap berhasil bila partisipasi mencakup semua target (coverage), namun
bila partisipasi subgrup lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain, maka program tersebut dianggap
bias. Sementara itu, program organization atau fungsi organisasi (organization function) dilihat dari
aspek service delivery dan support function. Aspek service delivery dinilai dengan mengetahui apakah
program dilakukan dengan tindakan yang benar atau tidak (incomplete intervention/non program), adanya
tindakan yang salah (wrong intervention), dan tindakan yang tidak terstandar (unstandardized
intervention). Sedangkan bekerjanya dukungan organisasi (support function) diketahui dengan
specification of service (melihat aktivitas yang dilakukan para pihak yang terlibat) dan accessibility/acces
yaitu penggunaan struktur dan tatanan organisasi untuk mendorong partisipasi target program (Rossi et
al, 2004:171;183;190-196, Rossi et al, 1979:16;122;132;136)
Berdasarkan pendapat Rossi tersebut, aspek-aspek monitoring pelaksanaan program dapat dapat
digambarkan sebagai berikut :
Diagram Monitoring Pelaksanaan Program
Monitoring Pelaksanaan Program
Service Utilization

Program Organization
Service Delivery

Target Population

Coverage
Bias

Support function

-incomplete intervention
-specification of service
-wrong intervention
-unstandardized intervention -accessibility

Sumber : Diolah dari Rossi et al (1971;2004)

Pengukuran Kinerja (Performance) Implementasi


Untuk menilai kinerja suatu program, Rossi (2004:75) merinci standar kinerja yang dapat dipakai sebagai
dasar untuk menilai (judge) suatu program, yaitu :
1. Kebutuhan atau keperluan target populasi (the needs or wants of the target population).
2. Tujuan dan sasaran yang dinyatakan program (stated program goals and objectives)
3. Standar profesional (profesional standards)
4. Kebiasaan praktek; norma untuk program lain (customary practice; norms for other programs)
5. Persyaratan sesuai dengan peraturan (legal requirements)
6. Nilai etik atau moral; keadilan sosial, kesetaraan (ethical or moral values; social justice, equity)
7. Kinerja masa lalu; data historis (past performance; historical data)
8. Target yang ditetapkan oleh manajer program (target set by program manajer)
9. Pendapat ahli (expert opinion)
10. Preintervention baseline level for the target population
11. Kondisi yang diperkirakan bila tidak ada program (condition expected in the absence of
program/counterfactual)
12. Biaya atau biaya relatif (cost or relative cost)
Analisis Data
Menurut Rossi (2004:198), secara umum, analisis data dalam monitoring proses program dapat dilakukan
melalui tiga cara sesuai dengan tujuan, yaitu :
1. Deskripsi Operasi Program (description of the program operation)
Yaitu menilai tingkat kemiripan pelaksanaan program dengan desainnya dengan cara
menggambarkan secara penuh dan akurat bagaimana sesungguhnya program berjalan.
2. Perbandingan antar lokasi (comparison between sites)
Yaitu membandingkan antar lokasi untuk mendapatkan pemahaman mengenai sumber
keanekaragaman dalam pelaksanaan program dan paling utama outcome-nya, seperti dalam hal staf,
administrasi, target, lingkungan sekitar dan usaha untuk mencapai standar program.
Dalam melakukan analisis perbandingan data, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan mencari kesamaan dan perbedaan kemudian mencari hubungannya dari masing-masing kasus
melalui reduksi data (Kathleen M. Eisenhardt, Academy of Management Review. 1989. Vol. 14.
No.4. 532-550. Halaman 540).
3. Kesesuaian dengan desain program (conformity of the program to its design)
Yaitu menilai tingkat kesesuaian antara desain program dan pelaksanaannya. Analisis dalam
bentuk ini adalah berusaha memberikan penilaian (judge) kelayakan kinerja dari evaluasi dampak,
dan jika diperlukan berupa evaluasi formatif untuk mengembangkan kesesuaian yang dinginkan
antara desain dan implementasi.

Anda mungkin juga menyukai