Anda di halaman 1dari 6

SOSPOLI, 2 (3) (2022): 169-175

SOSPOLI
Available online http://jisip.org/index.php/jsp/article/view/69

Metode Mengukur Efektivitas Kebijakan Publik


Lutfia Mayasoni
Sospoli Institute

Diterima: Maret 2022; Disetujui:Maret 2022; Dipublish: Maret 2022

Abstrak

Kebijakan publik merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk bisa memahami
perangkat kebijakan yang dikeluarkan oleh aktor kebijakan. Pendekatan kebijakan publik
memungkinkan publik untuk bisa menerima rasionalisasi akan suatu perangkat putusan yang dibuat
oleh pemerintah demi tujuan-tujuan yang dapat meningkatkan kesejahteraan publik. Salah satu cara
untuk mengetahui apakah kebijakan publik telah memenuhi prinsip ketepatan, penerimaan, dan,
maka dilakukan evaluasi. Salah satu cara melakukan evaluasi adalah melakukan Evaluasi Efektivitas.
Evaluasi Efektivitas sebagian besar dilakukan secara kualitatif. Tulisan ini hendak menekankan
kembali metode pengukuran evaluasi efektivitas yang dilakukan secara kuantitatif untuk
menyumbang kedalaman studi kebijakan publik. Adapun paradigma yang digunakan untuk
mengukur kebijakan publik dengan paradigma positivistik.

Kata kunci: kebijakan publik, positivistik, evaluasi efektivitas, administrasi publik, epistemologi

Abstract

Public policy is one of the approaches used to understand the policy instruments issued by policy
actors. The public policy approach allows the public to accept the rationalization of a set of decisions
made by the government for purposes that can improve public welfare. One way to find out whether a
public policy has met the principles of accuracy, acceptance, and, is to conduct an evaluation. One way
to do an evaluation is to do an Effectiveness Evaluation. The effectiveness evaluation is mostly done
qualitatively. This paper wants to re-emphasize the method of measuring the effectiveness evaluation
which is carried out quantitatively to contribute to the depth of public policy studies. The paradigm
used to measure public policy is a positivistic paradigm.

Keywords: public policy, positivism, effectiveness evaluation, public administration, epistemology

How to Cite: Mayasoni, Lutfia. Methods of Measuring the Effectiveness of Public Policy. Jurnal Sosial
Politik Integratif. Retrieved from http://jisip.org/index.php/jsp/article/view/69

*Corresponding author:
E-mail: lutfia.mayasoni @gmail.com

169
Mayasoni, Metode Melakukan Evaluasi Kebijakan Menggunakan Pendekatan Kebijakan Publik

PENDAHULUAN interpretasi berlebihan (eksesif) terhadap


penilaian efektivitas dari program. Pada
Kebijakan publik adalah pendekatan hakikatnya, menurut Jones (1996) efektivitas
yang dilakukan oleh aktor yang program adalah suatu penilaian atau
berkepentingan biasanya pemerintah maupun pengukuran terhadap sejauh mana kegiatan
lembaga legislatif sebagai solusi untuk dalam program-program yang telah
mengatasi suatu persoalan publik (societal dilakukan dapat mencapai tujuan awal dari
problems). Kebijakan publik dimaknai sebagai program tersebut. Mengetahui efektivitas
aturan yang dilakukan oleh pemerintah kebijakan maupun program adalah kegiatan
maupun tidak dilakukan oleh pemerintah “mengukur” bukan kegiatan “menilai”
(Dye, 1972). Ini menjadi konseptualisasi berdasarkan wawancara yang dilakukan pada
paling banyak digunakan dalam awal mula aktor kegiatannya. Wawancara yang
memahami kebijakan publik. Terdapat banyak dilakukan pada aktor kegiatan daripada
definisi mengenai apa kebijakan publik itu subjek kegiatan, berakibat pada bias yang
termasuk ruang lingkupnya. Bagian tulisan ini tinggi. Aktor kegiatan selalu melihat aktivitas
tidak diperuntukkan untuk menjelaskan dan program yang dilakukan telah berjalan
definisi konseptual maupun operasional dari efektif dan efisien, karena itu mereka menilai
kebijakan publik. Tulisan ini bermaksud kegiatannya telah cukup berhasil. Ini adalah
untuk memberikan alternatif pendekatan interpretasi yang keliru dan tidak
dalam melakukan evaluasi kebijakan publik. mencerminkan persoalan yang sebenarnya.
Penelitian tingkat sarjana pada program Sebab, secara metodologis telah menyimpang.
studi administrasi publik/ negara banyak Tulisan ini dibuat dengan maksud
mengangkat topik tentang evaluasi kebijakan. untuk menambah wawasan tentang
Penelitian ini sebagian besar mengandung bagaimana evaluasi terhadap kebijakan
substansi yang sangat lemah baik secara maupun program seharusnya dapat
kualitatif maupun data kuantitatif. dilakukan sehingga lebih mencerminkan
Penelitiannya tidak mengandung indikator penilaian sesungguhnya daripada sekedar
konkret dalam evaluasi kebijakan. Bahkan, interpretasi dari aktor kegiatan (organisasi
mahasiswa tidak menyebutkan dengan jelas sektor publik) yang menjalankan kebijakan itu
bahwa efisiensi dan efektivitas merupakan sendiri.
aspek dalam evaluasi (Agustino, 2017).
Beberapa definisi yang masih abstrak METODE
dari pada memberi keterangan yang jelas dan Tulisan ini dibuat melalui studi pustaka (desk
langsung dapat dioperasionalisasikan. research) dari berbagai literatur yang dapat
Sebagian besar mendefinisikan efektivitas ditemukan terkait kebijakan publik seperti
program maupun kebijakan sebagai suatu Soeharto (2013), Agustino (2017) dan Abidin
kegiatan atau cara/upaya yang dilakukan (2014).
untuk mengukur sejauh mana program
tersebut berjalan guna mencapai tujuan yang
PEMBAHASAN
telah ditetapkan sebelumnya. Sedikit
keterangan diberikan tentang bagaimana
Metode Evaluasi Kebijakan Menurut
“mengukur” program sesuai dengan
Kettner, Moroney dan Martin.
“pencapaian tujuan”. Tanpa keterangan
Berdasarkan teori yang dikemukakan
tambahan, peneliti dapat dengan mudah
oleh Kettner, Moroney dan Martin, evaluasi
terjebak pada subjektivitas yang tinggi.
program dapat dikatakan efektif apabila
Akibatnya, peneliti yang memberikan

170
SOSPOLI 2 (3) (2022): 169-173

memenuhi kelima kriteria tersebut, yaitu: Metode Evaluasi Kebijakan Menurut Jones
upaya/usaha (effort) yang dilakukan oleh dan Lerner & Lasswell
pemerintah dalam melaksanakan program Menurut Jones (1996) setiap evaluasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, selalu membutuhkan teknik pengukuran
efisien biaya (cost efficiency) dari pelaksanaan (techniques of measurement) dan metode
program, hasil (result) dari pelaksanaan analisis yang akhirnya menghasilkan forms of
program dibandingkan dengan hasil yang recommendation. Dengan demikian, evaluasi
ditetapkan sebelumnya, efektivitas biaya (cost kebijakan membutuhkan teknik pengukuran,
effectiveness) program yaitu besaran biaya metode analisis, dan menghasilkan
yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan rekomendasi dalam formulir yang tersedia.
program dan dampak (impact) yang dirasakan Tanpa ini semua, evaluasi kebijakan hanyalah
langsung oleh masyarakat dari pelaksanaan kesia-siaan. Evaluasi kegiatan menurut Jones
program. Ini dapat diukur dengan tepat yang berisi rangkaian kegiatan berikut:
mana respondennya adalah subyek kegiatan 1. kondisi obyek program
yakni individu, kelompok, maupun organisasi 2. perencanaan teknik pengukuran
yang menjadi sasaran kegiatan. 3. metode analisis
Secara operasional, upaya (effort) dapat 4. format usulan pasca evaluasi
diketahui dengan mengukur performanya Pada hakikatnya, evaluasi kebijakan
apakah sangat baik, baik, kurang baik, tidak menurut Lester dan Laswell (2000) berusaha
baik, dan sangat tidak baik. Sedangkan untuk menilai konsekuensi kebijakan yang
efisiensi bisa diukur dengan sangat efisien, ditunjukkan dampak-dampaknya dan menilai
efisien, kurang efisien, tidak efisien, dan berhasil atau tidaknya berdasar kriteria dan
sangat tidak efisien. sedangkan result dapat standar yang dibuat. Berdasarkan
diukur dari penilaian responden apakah jauh operasionalisasi diatas, maka indikator dapat
lebih baik, lebih baik, baik, tidak lebih baik, dikenali.
dan sangat tidak lebih baik. Efektivitas biaya Indikator evaluasi kebijakan tersebut
dapat diketahui melalui penilaian yakni yakni penilaian dan keberhasilan. Penilaian
sangat efektif, efektif, kurang efektif, tidak sangat ditentukan dengan mengukur
efektif, dan sangat tidak efektif. Sedangkan konsekuensi kebijakan dan dampak-dampak
impact dapat diukur dengan penilaian yakni yang ditimbulkan. Selanjutnya, keberhasilan
sangat berdampak, berdampak, kurang kebijakan diukur dari kriteria dan standar.
berdampak, tidak berdampak, dan sangat Sehingga muncul pertanyaan, apakah
tidak berdampak. Kesimpulannya, Setiap kebijakan telah bisa memprediksi konsekuensi
variabel yang disebutkan harus mendapat dari kebijakan yang berlaku dan memberikan
operasionalisasi sehingga dapat diukur dan dampak baik secara positif dan normatif
pengukuran dapat dilakukan. kepada masyarakat. Baik dampak negatif
Pengukuran secara operasional ini akan maupun dampak positif menjadi unit
membantu peneliti mengetahui tingkat effort, eksplanasi dari evaluasi kebijakan ini.
result, efektivitas, efisiensi, dan dampak dari Secara kualitatif ini dapat dilakukan
suatu kebijakan atau program yang telah dengan mencari jawaban dan penjelasan atas
dijalankan. Dengan demikian, interpretasi pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
dari peneliti tidak mempengaruhi hasil 1. apakah kebijakan atau program telah
penelitian. Akhirnya, hasil penelitian lebih memberikan dampak pada subjek
mendekati penilaian orang lain terhadap kebijakan?
kebijakan/program yang dijalankan oleh 2. siapa yang membiayai kebijakan
organisasi sektor publik. tersebut pemerintah pusat,

171
Mayasoni, Metode Melakukan Evaluasi Kebijakan Menggunakan Pendekatan Kebijakan Publik

pemerintah daerah atau bantuan untuk mencapai hasil 2 kurang


asing? yang diinginkan? banyak
3 banyak
3. individu, kelompok atau masyarakat
4 sangat
manakah yang akan menerima banyak
keuntungan dari kebijakan tersebut?
Kecukupan Apakah biaya manfaat 1 belum
4. adakah duplikasi kebijakan atau distribusikan telah 2 tidak
program yang tengah dijalankan merata pada tahu
kelompok-kelompok 3 sudah
dengan kebijakan atau program
yang berbeda?
lainnya?
5. adakah kebijakan sejenis yang dapat Pemerataan apakah biaya manfaat 1 belum
distribusikan dengan 2 tidak
melengkapi dan menjadi rujukan dari merata kepada tahu
kebijakan atau program yang kelompok yang 3 sudah
dievaluasi? berbeda?

Dengan demikian, proses evaluasi Responsivitas apakah hasil kebijakan 1 belum


kebijakan adalah tindakan penilaian atas memuaskan 2 tidak
kebutuhan, preferensi tahu
manfaat atau keunggulan dari suatu gagasan atau nilai-nilai 3 sudah
atau ide baik eksplisit atau implisit. kelompok tertentu?

Ketepatan apakah hasil (tujuan) 1 belum


Metode Evaluasi Kebijakan Menurut yang diinginkan benar 2 tidak
Spaulding & Dunn benar berguna atau tahu
bernilai? 3 sudah
Aspek penilaian ini sejalan dengan
Spaulding (2008) yang memaknai evaluasi
dengan cara-cara meliputi: tabel di atas dapat dielaborasi atau
1. mengenal secara pasti masalah atau disesuaikan agar kajiannya lebih luas dan
fenomena yang ada, lebih mendalam. Setelah menyusun
2. menghasilkan alternatif-alternatif pertanyaan yang mengukur baik efektivitas,
pilihan program yang tersedia untuk efisiensi, kecukupan, responsivitas dan
mengurangi masalah, ketepatan, dapat dilanjutkan dengan
3. melakukan penilaian atas menyusun kuesioner. Agar lebih
alternatif-alternatif yang tersedia, memudahkan, hendaknya menyusun
4. kemudian, mengusulkan agar kuesioner menggunakan google form atau
melaksanakan serta menggunakan aplikasi digital lainnya. Setelah populasi dan
alternatif yang dipilih untuk sampel telah diukur, dan seluruh angket telah
mengurangi masalah tersebut. diisi, maka dapat dilanjutkan dengan analisis
data kuantitatif. Analisis data kuantitatif
Tabel 1 Kriteria Evaluasi Kebijakan Dunn dapat dilakukan dengan melakukan uji
normalitas, validitas dan reliabilitas.
Penelitian untuk mengevaluasi
Tipe Pertanyaan Skala
program/kebijakan lebih cocok dilakukan
Kriteria Likert
dengan kuantitatif deskriptif karena
Efektivitas Apakah hasil yang 1 belum tujuannya hanya ingin memberikan gambaran
diinginkan telah 2 tidak
dicapai? tahu
lebih dalam lebih dari menyebutkan karakter,
3 sudah pola umum, maupun ciri-ciri dari unit
analisis1 yang diteliti.
Efisiensi Seberapa banyak 1 tidak 1
usaha diperlukan banyak Unit Analisis adalah unit yang dapat terdiri atas
individu, kelompok individu, organisasi,

172
SOSPOLI 2 (3) (2022): 169-173

KESIMPULAN Agustino, Leo. (2017). Dasar-Dasar


Kebijakan Publik (Cet. 1). Alfabeta.
Evaluasi adalah salah satu cara untuk Baumgartner, F. R., & Jones, B. D. (2009).
mengetahui keberhasilan suatu program. Agendas and instability in American
Evaluasi dilakukan dengan meneliti politics (2. ed). The Univ. of Chicago
apakah upaya yang dilakukan oleh Press.
pemerintah terhadap ketercapaian tujuan Dunn, W. N. (2018). Public policy analysis:
yang telah ditetapkan dalam suatu An integrated approach.
program maupun kegiatan telah http://search.ebscohost.com/login.as
melampaui target yang diinginkan. px?direct=true&scope=site&db=nlebk
Peneliti di tingkat sarjana yang meneliti &db=nlabk&AN=1571416
tentang kebijakan publik dengan topik Dye, T. R. (2013). Understanding public
evaluasi memerlukan pengetahuan lebih policy (14th ed). Pearson.
terkait dengan metode evaluasi yang Suharto, E. (2007). Kebijakan sosial sebagai
digunakan. sebagian besar metode kebijakan publik (Cet. 1). Alfabeta.
evaluasi kebijakan yang digunakan Lerner, D. & Lasswell, H. (1951) The
dilakukan menggunakan pendekatan Policy Sciences (Stanford, CA:
post-positivistik, akhirnya hasil penelitian Stanford University Press)
menjadi subyektif dan mengandung
interpretivisme yang tinggi. Sebab yang
diwawancarai adalah agen yang menjadi
bagian dari organisasi sektor publik yang
mana kebijakan atau program
dirumuskan dan dilaksanakan. Karena itu
gagal untuk menghasilkan penelitian yang
mana penilaian keberhasilannya
dilakukan oleh subjek dari kegiatan itu
sendiri yakni publik. Melalui tulisan ini
maka rekomendasi dibuat agar penelitian
evaluasi kebijakan dikembalikan ke ranah
positivistik sehingga penilaian dapat
diketahui langsung dari publik, bukan
dari agen yang menjadi bagian dari
organisasi sektor publik. Ini dilakukan
semata-mata untuk mengurangi bias
dalam hasil penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

pemerintahan di suatu negara, maupun negara


lain yang akan diteliti atau menjadi objek
penelitian.

173
Mayasoni, Metode Melakukan Evaluasi Kebijakan Menggunakan Pendekatan Kebijakan Publik

174

Anda mungkin juga menyukai