Anda di halaman 1dari 4

Policy review dilakukan untuk menentukan berjalan atau tidaknya

sebuah kebijakan. Evaluasi dapat dilakukan dengan melihat kebijakan sebagai


sebuah sistem yang memiliki input, process, dan output.
1. Input
Evaluasi pada input adalah dasar dari munculnya kebijakan itu sendiri.
Masalah pada masyarakat bisa menjadi dasar munculnya sebuh kebijakan
apabila masalah itu telah menjadi isu publik dalam artian menjadi perhatian
dan perbincangan di tengah masyarakat yang dampak dari masalah tersebut
sangat berpengaruh terhadap masyarakat.
Evaluasi ini untuk melihat apakah masalah tersebut sudah menjadi isu
publik atau belum, karena sebuah kebijakan akan sangat mudah
diimplementasikan apabila masalah tersebut menjadi isu publik sehingga
masyarakat akan lebih bisa menerima dan melaksanakan kebijakan itu.
2. Process
Pada tahap proses evaluasi dilakukan pada bagaimana implementasi
kebijakan di masyarakat. Pada tahap ini kita harus melihat sejauh mana pihak
pemerintah mampu mengimplementasikan kebijakan yang telah dilihat dan
respon dari masyarakat terhadap kebijakan tersebut. Untuk memudahkan
pemerintah dalam melaksanakan kebijakan, ada 4 pilihan pendekatan yang
dapat dilakukan yaitu :
a. Pendekatan kultural
b. Pendekatan struktural
c. Pendekatan sosial (politik)
d. Pendekatan manajerial
3. Output
Evaluasi pada tahap output bisa dibagi menjadi 2 yaitu evaluasi
terhadap isi kebijakan itu sendiri dan evaluasi hasil atau dampak setelah
implementasi kebijakan. Evaluasi isi kebijakan lebih pada struktur da nisi
setiap pasal dari kebijakan itu dibandingkan dengan pedoman penulisan
kebijakan dan keterkaitan isi kebijakan dengan masalah dan tujuan dari
penyusanan kebijakan itu.
Evaluasi pada hasil atau dampak dilakukan untuk melihat efektivitas
dari kebijakan itu. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil atau output
dengan tujuan kebijakan. Hasil dari evaluasi bisa digunakan untuk melihat
apakah kebijakan tersebut efektif dan efisien dalam implementasi dan

1
hasilnya. Hasil evaluasi juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan
sebuah kebijakan dilanjutkan atau kebijakan tersebut tidak dipakai lagi.
Beberapa langkah dasar pada proses policy review :
1. Pilih kebijakan yang akan diambil
2. Tentukan tujuan dari kebijakan tersebut
3. Pilih indikator yang dapat digunakan untuk melihat tujuan kebijakan sudah
tercapai atau tidak
4. Evaluasi konten atau isi dari kebijakan
5. Analisis dampak dari kebijakan
6. Analisis hasil dari kebijakan
7. Tulis hasil evaluasi dalam sebuah naskah resmi yang dapat digunakan sebagai
rekomendasi untuk sebuah kebijakan.
Sebuah kebijakan pada sistem kesehatan sangat berpengaruh terhadap
jalannya organisasi yang berjalan pada sistem kesehatan. Negara sebagai
penanggung jawab kesehatan warga negaranya, membuat berbagai macam
kebijakan kesehatan yang bertujuan secara umum untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan kesehatan
selain output berupa status kesehatan masyarakat, juga berpengaruh terhadap
organisasi-organisasi dalam sistem kesehatan.
Organisasi-organisasi tersebut harus mampu menerjemahkan dengan baik
kebijakan kesehatan yang ada kemudian mengimplementasikan dalam organisasi
disesuaikan dengan keadaan organisasinya. Bagi beberapa organisasi kesehatan
sebuah kebijakan kesehatan dari pemerintah bisa mempengaruhi dan bahkan
mengubah kebijakan dalam organisasi. Perubahan kebijakan dalam organisasi
tentu akan mengubah subsistem maupun sistem dalam organisasi tersebut.
Contohnya kebijakan kesehatan tentang BPJS akan sangat berpengaruh terhadap
kebijakan dan sistem yang ada dalam puskesmas maupun rumah sakit.

2
Gambar 1. Ruang lingkup kebijakan dan penelitian sistem kesehatan
Sumber : Health Policy and System Research; a Methodology Reader (2012)
Evaluasi kebijakan bisa digunakan untuk menilai secara ekonomis dari
suatu kebijakan atau program yang dapat diukur dengan metode cost benefit
analysis (CBA) dan cost effectiveness analysis (CEA). Cost containment adalah
aktivitas pengendalian biaya sampai pada tingkat yang rasional pada kegiatan
pelayanan yang secara tidak langsung mempengaruhi perawatan pasien/pelanggan
dan mutu pelayanan dipertahankan. Beberapa faktor yang mempengaruhi cost
containment :
1. Cost awareness: pencegahan pemborosan biaya produksi
2. Cost monitoring : pemantauan mulai dari mutu input, proses dan output serta
upaya peningkatan mutu yang terus menerus
3. Cost quality management : proses membuat SOP yang diharapkan mengarah
pada cost leadership
4. Cost incentive/appraisal : memberikan insentif pada aktivitas/unit jasa
pelayanan yang bisa menghemat biaya
5. Cost policy : kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan organisasi terkait biaya
6. Cost effectiveness : melaksanakan pengendalian dengan menerapkan aktivitas
efisiensi dengan meningkatkan kapasitas volume atau pangsa pasar,
menurunkan biaya untuk hasil yang sama.

3
Daftar Pustaka

Dunn, W.N., 2008. Public Policy Analysis ; An Introduction. 4th ed. New
Jersey: Pearson Education, Inc.

Fischer, F., Miller, G.J. & Sidney, M.S., 2007. Public Policy Analysis ;
Theory, Politics, and Methods. Florida: CRC Press.

Gilson, L., 2012. Health Policy and System Research ; a Methodology


Reader. Geneva: WHO Document Production Services.

Smith, K.B. & Larimer, C.W., 2009. The Public Policy Theory Primer.
Colorado: Westview Press.

Anda mungkin juga menyukai