Uraian Materi
1. Pendahuluan
Pengembangan kebijakan tidak terlepas dari masalah (isu) yang berkembang ditengah
masyarakat. Keinginan merespon berbagai permasalahan yang menyangkut kepetingan
masyarakat luas dan tujuan penyelesaian masalah menjadi dasar dilakukannya pembuatan
kebijakan yang dilanjutkan berturut-turut dengan implementasi hingga monitoring dan
evaluasi.
Proses kebijakan sebagai sebuah siklus, sehingga setelah implementasi ke implementasi
kebijakan, bila tidak terdapat ketidaksesuaian implementasi atau ketidaktercapaian tujuan
kebijakan dapat diajukan rekomendasi untuk merevisi kebijakan tersebut. Revisi kebijakan
dapat berfokus pada penetapan agenda (agenda setting), formulasi kebijakan, adopsi maupun
implementasinya. cara mengawali kebijakan, mengembangkan atau menyusun kebijakan,
bernegosiasi, mengkomunikasikan melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan.
Istilah Kebijakan
a. Policy (kebijakan)
b. Policy process (proces kebijakan)
c. Actor (pelaku)
d. Content (isi)
e. Context (konteks)
f. Policy Elites (elit kebijakan)
g. Policy makers (penyusun kebijakan)
5. Kasus Kebijakan
Pengembangan kebijakan HIV/AIDS
a. Mendefinisikan isu
Faktor yang dapat memacu pemerintah dan organisasi lainnya untuk memikirkan
pengembangan kebijakan
1) Kesadaran krisis, epidemi
2) Penarik emosional untuk ciptakan tuntutan medis yang belum terpenuhi
3) Dampak luas HIV/AIDS
4) Kekuatan kelompok masyarakat memperjuangkan HIV/AIDS
b. Mengatur Tujuan
Tujuan manajerial dan tujuan yang mewakili aspirasi publik. Mungkin saja berbeda
antara tujuan yang dilihat manajer perawatan kesehatan sebagai praktisi dan mereka
yang mewakili aspirasi publik. Sasaran pernyataan publik yang berhubungan dengan
HIV/AIDS adalah pengeliminasian kondisi atau pengontrolan epidemik.
c. Mengatur prioritas
Dalam menentukan prioritas yang berhubungan HIV/AIDS, satu yang harus dipikirkan
dengan hati-hati adalah dimensi pilihan. Prioritas dapat di ekspresikan dalam lingkup
populasi besar atau kelompok spesifik.
d. Analisis pilihan
Tidak semua pilihan yang dapat dibayangkan akan mungkin dipraktikkan. Misalnya
pengasingan orang HIV/AIDS tidak mungkin dipertimbangkan karena hak manusia.
e. Implementasi
Pertimbangan kebijakan HIV/AIDS terbaik ternyata bisa sangat sulit untuk
diimplementasikan. Kesalahan dalam pengimplementasian mungkin disebabkan oleh:
Intruksi yang kurang jelas dan pendidikan staf yang kurang memadai
Kesalahan dalam mengatasi prasangka atau stigmatisasi
Keengganan pemerintah untuk mengeluarkan sumber daya yang memadai.