Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SGD LBM 3

BLOK 21
PUBLIC HEALTH MANAGEMENT

SGD 4
1. Gerald Dzulfiqar Adhitama 112110196
2. Gilang Satria W 112110197
3. Hafid Nur Arzanudin 112110198
4. Handi Lukman 112110199
5. Hanifah Hasna Huda 112110200
6. Irfan Cahya Permana 112110201
7. Istianah 112110202
8. Karina 112110203
9. Karunia Budi Handoko 112110204
10. Ken Sekar Langit 112110205

Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2011
Modul : 3
Judul : Kebijakan Kesehatan, gimana bikinnya?

Skenario
Prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan
RISKESDAS tahun 2013 sebesar 25,9%. Prevalensi nasional indeks DMF T
adalah 4,6. Hal ini menunjukkan tingkat kesehatan gigi dan mulut di Indonesia
masih rendah.
Dari hasil penelitian RISKESDAS, Pemerintah Pusatmaupun Pemerintah
Daerah terus menyusun kebijakan-kebijakan strategis untuk mengatasi masalah
kesehatan di Indonesia. Kebijakan kesehatan tersebut disusun berdasarkan hasil
analisi SWOT, dengan memperhatikan faktor dan aspek yang berkaitan dengan
masalah tersebut termasuk peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta, peran serta masyarakat
baik di sekolah maupun di masyarakat.
Di sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta, rekam medik
merupakan sumber informasi yang sangat penting. Kebijakan kesehatan yang
disusun juga berdasarkan pengumpulan data kesehatan yang disebut sistem
informasi manajemen kesehatan (SIMKES).

ISI
A. Kebijakan Kesehatan
Kebijakan kesehatan adalah sejumlah keputusan dibuat oleh institusi atau lembaga
dalam suatu bidang kesehatan. Keputusan yang dapat mempengaruhi faktor tertentu di
sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
1. Fungsi Kebijakan Kesehatan
Terselengarannya kebijakan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya dalam
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Hal ini dapat dicapai
melalui pembinaan pelaksanaan serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi
kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan ilmu pengetahuan
teknologi kesehatan serta hukum kesehatan.
Pentingnya suatu kebijakan :
a. Untuk membatasi kebebasan dan memberi standarisasi dalam suatu
lembaga dalam melaksanakan tugas dan proker yang direncanakan
b. Karena kesehatan adalah sektor yang penting dalam perekonomian
negara, sehingga pemerintahan memiliki wewenang membuat kebijakan.
Contohnya : suatu wilayah yang terkait mengalami isu kesehatan sehingga
pemerintah membuat kebijakan pada wilayah tersebut untuk kepentingan
masyarakat.
2. Langkah-langkah dalam Pembuatan Kebijakan Kesehatan
Dalam pembuatan kebijakan kesehatan diantaranya :
a. Identifikasi masalah dan isu yang dapat dimasukkan dalam agenda
kebijakan. Dalam hal ini diperlukan juga peran siapa saja dalam
pembuatan kebijakan tersebut.
b. Penemuan bukti-bukti terkait masalah dan isu. Penentuan bukti-bukti
tersebut dapat dilakukan dengan penelitian-penelitian kebijakan tersebut,
sehingga didapatkan bukti yang dapat memperkuat atau melemahkan
kebijakan tersebut.
c. Perumusan kebijakan sesuai dengan kebijakan yang dipilih dan peran-
peran terkait.
d. Pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.
e. Evaluasi kebijakan. Dilakukan evaluasi yang didapatkan dari pelaksaan
kebijakan tersebut. Pengawasan dan apakah sudah mencapai target dan
tujuan yang diharapkan
3. Macam-macam Kebijakan Kesehatan
Macam kebijakan berdasarkan peran yang mempengaruhi kebijakan tersebut :
a. Kebijakan policy : keputusan kebijakan oleh mereka yang
bertanggung jawab dalam bidang tertentu
b. Kebijakan publik : kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau
negara
c. Kebijakan kesehatan : kebijakan atas segala sesuatu untuk
mempengaruhi penentu sektor-sektor
kesehatan agar dapet meningkatkan kesehatan
masyarakat
Kebijakan Kesehatan yang ada di Indonesia :
a. Kebijakan dalam bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat
Pengmbangan media dan teknologi komunikasi informasi dan edukasi,
Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi
muda, Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
b. Kebijakan program lingkungan sehat
Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar, pemeliharaan kualitas
lingkungan, Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan dan
pengembangan wilayah sehat.
c. Kebijakan perbaikan gizi masyarakat
Penanggulangan gizi berlebih, pemberdayaan masyarakat keluarga
sadar gizi.
d. Kebijakan program penelitian dan pengembangan kesehatan
Tenaga dan prasarana dalam pelaksaan kebijakan.
e. Kebijakan upaya kesehatan
meliputi pelayanan pendduk miskin dan jaringannya, pengadaan
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana dan jaringannya,
pengadaan peralatan dan pembekalan kesehatan, peningkatan kesehatan
dasar.
f. Kebijakan program pelayanan kesehatan
Penyediaaan biaya operasional dan pemeliharaan
g. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
Penanggulangan faktor resiko, imunisasi, range epidemiologi dan
penemuan tata laksana penderita, pemberantasan penyakit.
h. Kebijakan sumber daya ksehatan
Peningkatan mutu penggunaan obat dan pembekalan kesehatan,
peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan
terutama untuk penduduk miskin, peningkatan mutu pelayanan farmasi.
4. Hambatan dalam Pembuatan dan Pelaksanaan Kebijakan Kesehatan
a) Adanya pengaruh kondisi fisik yang dialami masyarakat (bencana alam)
b) Faktor politik dapat mengubah orientasi masyarakat dalam
pelaksanaan sehingga menimbulkan perubahan pada seluruh
kebijakan yang berhubungan dengan pemerintahan.
Contohnya : negara arab adanya masalah dalam pemberangkatan
jamaah haji sehingga pemerintah membuat kebijakan dalam
pemberangkatan haji, di sisi lain adanya kota lain yang sedang terjangkit
wabah ebola sehingga pemerintah membuat kebijakan untuk tidak
memberangkatkan jamaah haji yang berpenyakit ebola.
c) Attitude ketidaksabaran suatu kelompok untuk menunggu
berlangsungnya proses pembuatan kebijakan.
d) Terjadinya penundaan karena keterlambatan atau kekurangan faktor
input
e) Pengaruh lingkungan karakteristik geografi dan demografi

5. Faktor dan Aspek yang mempengaruhi Perumusan Kebijakan Kesehatan
dinamakan Segitiga Kebijakan Kesehatan
a) Konten : berisi sejumlah daftar pilihan keputusan tentang
urusan publik yang dibuat oleh lembaga dan pejabat
pemerintah dan juga berisi tentang respon masalah
publik yang mencakup masalah yang sedang dikaji.
b) Proses : berisi tentang cara-cara memprekarsai dan
mengembangan atau memformulasikan, menegoisiasi,
mengkomunikasikan, melakasanakan dan
mengevaluasi suatu kebijakan.
Menurut penyusunan kebijakan tersebut :
Model prespektif : semua asumsi yang membuat kebijakan
berdasarkan informasi yang benar
Model inkrementalis (pilihan) : penyusun membuat kebijakan
secara pelan dan negosiasi dengan kelompok-kelompok tertentu
yang berminat
Model rasional : penentu kebijakan mengambil langkah ,
mereview secara menyeluruh dan menegosiasi dengan semua
klompok
Model puncteated equilibria : kebijakan yang difokuskan pada isu
utama dari penentu kebijakan
c) Konteks : meliputi setting dimana kebijakan di implementasikan
lingkungan yang ada hubungannya dengan suatu
kejadian atau berisi tentang suatu keadaan yang
berkaitan dengan proses dan isi yang mengacu pada
faktor-faktor sistemik
Kondisi konteks dapat dikategorikan menjadi :
Situasional : kondisi yang tidak permanen yang dapat berdampak
pada kebijakan (wabah HIV yang berhubungan menjadi wabah
TBC)
Struktural : merupakan bagian dari masyarakat yang tidak
berubah (populasi lansia)
Budaya : adanya stigma masyarakat yang dapat menghalangi
kebijakan kesehatan
Internasional : faktor eksogenus yang menyebabkan
ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian
dalam bidang kesehatan (pemberantasan polio nasional atau
regional)
d) Aktor : individu atau klompok yang berkaitan langsung
dengan kebijakan yang dapat dipengaruhi atau
mempengaruhi oleh kebijakan tersebut
B. Analisa SWOT
Metode strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang,
ancaman yang mungkin terjadi dari suatu kegiatan atau proyek lalu diterapkan dalam
suatu gambar atau tabel analisa SWOT.
1. Tujuan dilakukan Analisa SWOT
a. Untuk memahami proses kebijakan yang dikembangkan dan
dilaksanakan
b. Mengetahui tujuan dan motivasi dibalik kebijakan yang dilaksanakan
c. Untuk memahami cara kebijakan berpengaruh atau tidak
d. Untuk memahami area-area yang potensial untuk dilakukan intervensi
dalam proses kebijakan
2. Cara Analisa SWOT
Swot dibagi menjadi analisa internal dan eksternal
Internal : Strength dan weakness
Eksternal : opportunity dan threat
Sering dispesifikasi lagi strategi SO , ST, WO, WT tabel
Ekternal
Internal
Opportinities Threat
Strenght Comparative
Advantage
Mobilization
Weakness Divestment / Investment Damage Control
SO : menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
ST : menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
WO : menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang
WT : menciptkan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
C. RISKESDAS dan SIMKES
1. RISKESDAS
Riset berbasis masyarakat untuk mendapatkan gambaran kesehatan dasar
masyarakat termasuk biomedis yang menggunakan sampel. Biasanya dilakukan 5
sampai 6 tahun sekali karena dianggap interval yang tepat menilai status
kesehatan. Tahun 2013 dilakukan oleh badan penelitian dan pengembangan
kesahatan.
2. SIMKES
Suatu pengolahan data kesehatan yang berada di setiap pemerintah dan
terintregasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sistem
pengolahan informasi pada bidang kesehatan diharapkan menjadi informasi valid
untuk pengambilan keputusan.
Ruang lingkup :
a) registrasi pasien : mencatat dan mendata untuk memudahkan
pengidentifikasian dan pembuatan statistik dari masuk sampai kluar pasien
dan pengidentifikasian pasien baru atau lama
b) rawat jalan atau poliklinik yang tersedia di Rumah Sakit : penyakit dalam,
obtestri, dll yang tercatat dalam rekam medik
c) rawat inap : mencatat diagnosa dan tindakan, konikasi dokter/ penunjang
medis
d) laboratorium : mencatat hasil pemeriksaan
e) penagihan dan pembayaran : mencatat pengeluaran harian pasien
f) apotik : pengelolaan transaksi obat

Aktor
KONSEP MAPPING

Konteks




Proses Konten




Masalah kebijakan
Perumusan kebijakan
Analisa SWOT
Terbentuknya
kebijakan
Macam Tujuan Fungsi
Pelaksanaan kebijakan
Evaluasi
Penelitian kebijakan

Anda mungkin juga menyukai