Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Analisis Kebijakan


- Mata kuliah : Manajemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
(M-AKK)
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 2 (dua) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : Achmad Ridwan, MO, dr, M.Sc
- Mhs penyusun : Retza Prawira Putra
bahan

- Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub CMPK) : Analisis Kebijakan


- Materi pembelajaran: Analisis Kebijakan
Materi bahan kajian ini meliputi:
 Masalah Kebijakan
 Pengertian Analisis Kebijakan
 Analisis Kebijakan dalam Proses Pembuatan Kebijakan
 Proses Analisis Kebijakan
 Studi Kasus Tentang Analisis Kebijakan Kesehatan
 Tantangan dalam Analisis Kebijakan

Uraian Materi
1. Masalah Kebijakan
Masalah Kebijakan adalah Ketidak sesuaian antara kenyataan dengan yang diinginkan.
Dalam definisi perlu diperhatikan Ketidak sesuaian, tekanan-tekanan untuk bertindak atau
meyusun kebijakan, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan atau
implementasi kebijakan.
Deskripsi masalah dimulai dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
– Seberapa sering permasalahan mucul?
– Kapan masalah sering mucul?
– Dibagian apa lebih sering muncul masalah?
– Siapa yang terpengaruh kondisi tersebut?
– Jadi apa kesimpulan dari pendeskripsian masalah tersebut?
Perumusan masalah dan alternatif penyelesaian menggunakan analisis SWOT
• S (strengths)
• W(weakness)
• O (Opportunity)
• T (Threats)

Dengan SWOT lebih mudah mencari alternatif penyelesaian masalah (Alternatif Kebijakan)
yang lebih tepat

2. Pengertian Analisis Kebijakan


Carl W Pattoon dan David S Savicky menyatakan bahwa Analisisi kebijakan adalah
Tindakan yang diperlukan untuk dibuatnya sebuah kebijakan, baik kebijakan yang baru sama
sekali atau yang diubah sebagai konsekeunsi dari kebijakan yang lama.
Menurut William Dunn, Analisis Kebijakan adalah disiplin ilmu sosial terapan yang
menerapkan berbagai metode analisis, dalam konteks argumentasi dan debat publik untuk
menciptakan secara kritis kegiatan penaksiran, serta mengkomunikasikan pengetahuan yang
relevan dengan kebijakan tersebut.

3. Analisis Kebijakan dalam Proses Pembuatan Kebijakan


a. Informasi kebijakan
1. Masalah Kebijakan
2. Masa depan Kebijakan
3. Aksi Kebijakan
4. Hasil Kebijakan
5. Kinerja Kebijakan
b. Metode/prosedur analisis kebijakan
1. Perumusan Masalah (Definisi)
2. Peramalan (Prediksi)
3. Rekomendasi (Preskripsi)
4. Pemantauan (deskripsi)
5. Evaluasi
c. Proses pembuatan kebijakan

4. Proses Analisis Kebijakan


8 tahapan proses analisis kebijakan
1. Menentukan Konteks
– Konteks menggambarkan kondisi suatu Negara/ komunitas dimana suatu kebijakan
kesehatan akan diterapkan, juga didasarkan untuk melengkapi untuk megungkapkan
latar belakang negara itu sendiri serta untuk memahami penyebab masalah
kesehatan (sosial, ekonomi, budaya) yang selanjutnya membentuk fondasi dilakukan
analisis kebijakan kesehatan (Cpollins, 2004). Terutama negara berkembang perlu
diketahui determinan yang langsung/tidak langsung mempengaruhi status kesehatan
di negara tersebut.
– Masalah kesehatan berkembang dan berubah dalam segala konteks yang
mempengaruhi langsung dan tidak laangsung pada status kesehatan masyarakat.
2. Menetapkan masalah
– Masalah adalah situasi/kondisi yang telah terjadi/memilki potensi yang berdampak
pada kesehatan masyarakat.
– Penetapan masalah diperlukan riset yang dipicu 3 kondisi: adanya ketidaksesuaian
antara kenyataan dengan kondisi ideal/direncanakan, alasan ketidaksesuaian yang
belum jelas; serta adanya alternatif penyelesaian lebih dari satu.
3. Menggali bukti
– Pencarian bukti dengan mengumpulkan data yang mendukung dalam identifikasi
bagian-bagian dalam masalah kebijakan yang mungkin belum ditemukan serta
alternatif solusi yang memungkinkan untuk dilakukan.
– Penting menentukan priroitas dalam mencari bukti.
– Permulaan yang baik mengkaji literatur
– Data sekunder kadang dibutuhkan untuk melengkapi analisis. (dokumen, publikasi)
– Lakukan survey terhadap implementasi kebijakan. Menemukan akar masalah dapat
mengarahkan solusi.
4. Mempertimbangkan pilihan kebijakan yang berbeda
5. Memproyeksi dampak
6. Menerapkan kriteria
7. Menimbang Dampak
Analisis alternatif pemecahan masalah bukan pada dampak yang doiproyeksikan.
Seharusnya alternatif dan inventaris dampak yang mungkin terjadi
8. Membuat Keputusan
Sebelum keputusan akhir, pembuat kebijakan diberi waktu untuk menerima saran timbal
balik dari para pakar.

5. Studi Kasus Tentang Analisis Kebijakan Kesehatan: Pengendalian Tembakau


 Isi Kebijakan. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan produk
tembakau sebagai zat adiktif bagi kesehatan sehingga saat ini masih menimbulkan pro
dan kontra
 Konteks dalam Kebijakan ini dikhawatirkan dapat mematikan industri tembakau yang
merupakan penyumbang devisa besar bagi negara. Disisi Lain, merokok menimbulkan
beban biaya Kesehatan yang tinggi. Ironisnya, merokok justru sudah membudaya bagi
masyarakat terutama pada kalangan miskin.
 Masalah kebijakan. Pemerintah bersifat mendua dalam menghadapi RPP tembakau
karena adanya tekanan politik yang kuat dari industri rokok. Hal ini dikahawatirkan
akan membuat RPP tembakau dpt terhambat dalam proses pengesahan dan
implementasinya. Sementara dampak merokok akan menjadi beban biaya Kesehatan
dalam jangka Panjang. Apakah devisa yang diterima dari industri tembakau sebanding
dengan beban biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
 Aktor Kebijakan. Kebijakan ini menyangkut berbagai pelaku seperti pemerintah baik
pusat maupun daerah, pelayanan kesehatan, Lembaga asuransi, petani tembakau,
industri rokok dan masyarakat, LSM sampai ke profesi Kesehatan. Berbagai aktor ini
perlu dipertimbangkan perannya dalam proses pengesahan RPP ini.
 Usulan solusi. Berbagai kendala yang dihadapi di tingkat pusat memungkinkan
keptusan RPP ini berjalan lambat. Dengan adanya desentralisasi, masing-masing
pemerintah daerah dapat membuat kebijakan pengendalian tembakau pada tingkat
daerah. Beberapa daerah yang telah membuat Perda (Peraturan Daerah) terkait dengan
pengendalian tembakau adalah DKI-Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta.
6. Tantangan dalam Analisis Kebijakan
a. Keragaman dan perkembangan definisi atau pengertian dari “policy” atau kebijakan itu
sendiri
b. Perbedaan fokus waktu antara pelaksanan analisis kebijakan dengan pengembangan
kebijakan dan implementasi kebijakan
c. Perkembangan Proses pembuatan kebijakan yang kini berlangsung semakin kompleks,
terbuka, meluas serta melibatkan beragam aktor mulai elit pemerintah dan non
pemerintah, lokal, nasional, regional dan internasional dengan berbagai level kekuasaan,
jenis kelembagaan, segala nilai, preferensi dan kepentingan.

Anda mungkin juga menyukai