Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan tujuan dari teori yang dirumuskan oleh Stephen Bailey dalam konteks administrasi publik.

Jelaskan empat kategori teori yang digunakan untuk memperbaiki proses pemerintahan.
Tujuan dari teori yang dirumuskan oleh Stephen Bailey dalam konteks administrasi publik adalah untuk
memahami dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan. Teori-teori ini membantu
mengidentifikasi masalah dan tantangan dalam administrasi publik serta memberikan kerangka kerja
untuk mengembangkan solusi yang lebih baik.
Ada empat kategori teori yang digunakan untuk memperbaiki proses pemerintahan:
-Teori Organisasi: Teori ini fokus pada struktur, desain, dan fungsi organisasi pemerintah. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan efisiensi, koordinasi, dan kinerja organisasi publik.
-Teori Administrasi: Teori ini berkaitan dengan manajemen dan kepemimpinan dalam administrasi
publik. Melalui teori ini, kita dapat memahami bagaimana mengelola sumber daya manusia, mengambil
keputusan yang tepat, dan memimpin dengan efektif dalam konteks pemerintahan.
-Teori Kebijakan: Teori ini membahas proses pembuatan kebijakan publik. Dengan memahami teori
kebijakan, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan kebijakan, seperti
kepentingan politik, partisipasi masyarakat, dan analisis kebijakan.
-Teori Administrasi Publik: Teori ini mengintegrasikan konsep-konsep dari teori organisasi, teori
administrasi, dan teori kebijakan untuk memahami administrasi publik secara holistik. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, akuntabilitas, dan responsivitas pemerintah terhadap
kebutuhan masyarakat.

2. Kebijakan publik dapat mempengaruhi tingkat akuntabilitas dalam administrasi pemerintahan melalui
beberapa cara:
Transparansi: Kebijakan publik yang transparan memungkinkan masyarakat untuk memantau dan
mengevaluasi tindakan pemerintah. Dengan adanya transparansi, pemerintah akan lebih bertanggung
jawab dalam menjalankan kebijakan dan menghindari praktik korupsi.
Partisipasi Masyarakat: Kebijakan publik yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dapat meningkatkan akuntabilitas. Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah
akan lebih cenderung mempertimbangkan kepentingan publik dan bertanggung jawab atas kebijakan
yang dihasilkan.
Pengawasan: Kebijakan publik yang mendukung sistem pengawasan yang efektif dapat meningkatkan
tingkat akuntabilitas. Pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan kebijakan akan mendorong
pemerintah untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Evaluasi Kebijakan: Kebijakan publik yang melibatkan evaluasi yang teratur dan obyektif dapat
meningkatkan akuntabilitas. Evaluasi kebijakan membantu mengidentifikasi kelemahan dan
keberhasilan kebijakan, sehingga pemerintah dapat melakukan perbaikan dan bertanggung jawab atas
hasil kebijakan yang diimplementasikan.
Dengan mengimplementasikan kebijakan publik yang memperhatikan transparansi, partisipasi
masyarakat, pengawasan, dan evaluasi kebijakan, tingkat akuntabilitas dalam administrasi pemerintahan
dapat ditingkatkan.

3. Perbandingan Pendekatan Studi Kebijakan dan Strategi Inkrementalisme


Pendekatan studi kebijakan dan strategi inkrementalisme adalah dua pendekatan yang berbeda dalam
merumuskan kebijakan publik. Berikut adalah perbandingan antara kedua pendekatan tersebut:
Pendekatan Studi Kebijakan (Policy Studies Approach)
Pendekatan studi kebijakan, juga dikenal sebagai pendekatan rasional, didasarkan pada asumsi bahwa
kebijakan publik harus dirumuskan secara rasional dan berdasarkan analisis yang cermat. Beberapa
karakteristik pendekatan studi kebijakan adalah sebagai berikut:
Pendekatan rasional: Pendekatan ini menganggap bahwa kebijakan publik harus didasarkan pada
analisis rasional dan pemilihan alternatif yang paling efektif.
Analisis komprehensif: Pendekatan ini melibatkan analisis yang komprehensif terhadap masalah
kebijakan, termasuk identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis kebijakan, dan evaluasi dampak
kebijakan.
Tujuan yang jelas: Pendekatan ini menekankan pentingnya menetapkan tujuan yang jelas dan terukur
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pengambilan keputusan yang terinformasi: Pendekatan ini mengharuskan pengambilan keputusan yang
didasarkan pada bukti dan analisis yang kuat.
Strategi Inkrementalisme (Incrementalism Strategy)
Strategi inkrementalisme, yang dikembangkan oleh Robert Presthus, adalah pendekatan yang berbeda
dalam merumuskan kebijakan publik. Beberapa karakteristik strategi inkrementalisme adalah sebagai
berikut:
Pendekatan bertahap: Strategi ini menganggap bahwa perubahan kebijakan harus dilakukan secara
bertahap dan melalui penyesuaian kecil dari kebijakan yang sudah ada.
Pengambilan keputusan inkremental: Strategi ini mengharuskan pengambilan keputusan yang
didasarkan pada penyesuaian kecil dan eksperimen kebijakan yang dilakukan secara bertahap.
Fleksibilitas: Strategi ini menekankan pentingnya fleksibilitas dalam merumuskan kebijakan, sehingga
kebijakan dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi dan kebutuhan yang muncul.
Perbandingan
Perbandingan antara pendekatan studi kebijakan dan strategi inkrementalisme dapat dilihat dalam
beberapa aspek:

Pendekatan: Pendekatan studi kebijakan didasarkan pada analisis rasional dan pemilihan alternatif yang
efektif, sedangkan strategi inkrementalisme didasarkan pada penyesuaian kecil dan eksperimen
kebijakan yang dilakukan secara bertahap.
Pengambilan keputusan: Pendekatan studi kebijakan menekankan pengambilan keputusan yang
terinformasi, sedangkan strategi inkrementalisme mengandalkan pengambilan keputusan inkremental
yang didasarkan pada penyesuaian kecil.
Fleksibilitas: Pendekatan studi kebijakan cenderung kurang fleksibel karena mengharuskan analisis yang
komprehensif, sedangkan strategi inkrementalisme menekankan fleksibilitas dalam merumuskan
kebijakan.
Dalam kesimpulannya, pendekatan studi kebijakan dan strategi inkrementalisme memiliki perbedaan
dalam pendekatan, pengambilan keputusan, dan fleksibilitas. Pemilihan pendekatan tergantung pada
konteks dan karakteristik masalah kebijakan yang dihadapi.
4. Pendekatan studi kasus dan pendekatan kebijakan sebagai satu variabel independen memberikan
pandangan yang berbeda dalam menganalisis kebijakan publik yang dirumuskan oleh Robert Presthus.
Pendekatan studi kasus melibatkan analisis mendalam terhadap kasus-kasus spesifik untuk memahami
konteks, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan dampak dari kebijakan publik. Dalam konteks ini,
pendekatan studi kasus dapat memberikan wawasan yang kaya dan detail tentang kebijakan yang telah
dirumuskan oleh Presthus. Misalnya, dengan menganalisis kasus-kasus spesifik di mana kebijakan
tersebut diterapkan, kita dapat memahami bagaimana kebijakan tersebut berfungsi dalam praktiknya,
tantangan yang dihadapi, dan hasil yang dicapai.
Di sisi lain, pendekatan kebijakan sebagai satu variabel independen melibatkan analisis statistik untuk
mengidentifikasi hubungan antara variabel independen (dalam hal ini, kebijakan publik yang dirumuskan
oleh Presthus) dan variabel dependen (misalnya, tingkat kepuasan masyarakat). Pendekatan ini lebih
fokus pada pengukuran dampak kebijakan secara agregat dan mencari hubungan kausal antara
kebijakan dan hasil yang diinginkan.
Dengan menggunakan pendekatan ini, kita dapat mengidentifikasi apakah kebijakan yang dirumuskan
oleh Presthus memiliki dampak yang signifikan terhadap variabel dependen yang diukur. Misalnya,
dengan menggunakan data statistik dan analisis regresi, kita dapat menentukan apakah kebijakan
tersebut berkontribusi pada peningkatan tingkat kepuasan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian, pendekatan studi kasus dan pendekatan kebijakan sebagai satu variabel independen
memberikan perspektif yang berbeda dalam menganalisis kebijakan publik yang dirumuskan oleh
Presthus. Pendekatan studi kasus memberikan wawasan mendalam tentang konteks dan implementasi
kebijakan, sementara pendekatan kebijakan sebagai satu variabel independen memberikan pemahaman
tentang dampak kebijakan secara agregat. Kedua pendekatan ini dapat saling melengkapi dan
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kebijakan publik yang telah dirumuskan.

Anda mungkin juga menyukai