Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Encep Syarif Nurdin, M.Pd., M.Si
Dr. Prayoga Bestari, M.Pd
Sri Wahyuni Tanshzil, M.Pd
Disusun Oleh :
Naufal Muhamad Zahir (1804489)
PKN 2018 A
D. Teori-Teori Lainnya
Pada dasarnnya teori kebijakan publik berkaitan erat dengan sistem politik
yang terjadi di masyarakat. Hubungan anatara pemerintah dengan masyarakat
dihubungkan dengan sistem dalam menyelesaikan permasalahn yanga ada. David
Eston Mendefinisikan public policy sebagai : “The authoritative allocation of value
for the whole society, but it turns out that only theg overnment can authoritatively
act on the ‘whole’ society, and everything the government choosed do or not to do
result in the allocation of values.” Maksudnya, public policy tidak hanya berupa
apa yang dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi juga apa yang tidak dikerjakan
oleh pemerintah karena keduanya sama-sama membutuhkan alasan-alasan yang
harus dipertanggungjawabkan.
Easton juga memandang kehidupan politik sebagai suatu sistem yang terdiri
dari aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitasi itu menemukan hubungan-hubungan
atau ikatan sistemiknya dari kenyataan bahwa aktivitas itu mempengaruhi
bagaimana keputusan otoritatif dirumuskan dan dilaksanakan. Bila kehidupan
politik dipandang sebagai suatu sistem aktivias, maka dijumpai suatu konsekuensi
tertentu dari cara melakukan analisis mengenai operasi suatu sistem.
Masukan-masukan (input) yang datang dari komponen lain dalam sistem
merupakan energi bagi sistem itu sendiri yang menyebabkan sistem itu berjalan.
Masukan itu dikonversi oleh proses sistem politik sehingga melahirkan kebijakan-
kebijakan yang otoritatif. Kebijakan-kebijakan itu mempunyai konsekuensi
terhadap sistem politik itu sendiri maupun terhadap masyarakat lingkungannya.
Gambaran kehidupan politik melalui pendekatan sistem digambarkan oleh David
Easton dalam gambar sebagai berikut :
REFERENSI
Easton, D. (1953). The political system.
Etzioni, A. (1968). The active society.
Lindblom, C. E. (1959). The science of" muddling through". Public administration
review, 79-88.
Lindblom, C. E. (1968). The policy-making process. Prentice-Hall.
Islamy, M. I. (1988). Materi Pokok Kebijakan Publik. Jakarta Modul Universitas
Terbuka.
Suwitri, S., Rachyuningsih, E., & Samito, C. (2005). PELAYANAN PUBLIK:
PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP PERCEPATAN INFRASTRUKTUR
DI INDONESIA 2005-2009. DIALOGUE, 2(3 (september)), 961-978.