Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PERBANDINGAN ADMINISTRASI PUBLIK

Diajukan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah perbandingan administrasi


publik

Dosen : WIDIA ASTUTI, S.Sos., M.Si

OLEH:
BENI SAPTIADI
NIM : 2063201129

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMMINISTRASI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU

2022
BAB II
MODEL-MODEL KEBIJAKAN UNTUK
PERBANDINGAN ADMINISTRASI PUBLIK

Model dan Manfaatnya


Model digunakan untuk menyederhanakan dan memudahkan dalam upaya
membandingkan fenomena administrasi publik. Hal serupa dilakukan oleh Chopra
(2004: 230-271) dengan menggunakan model pengambilan kebijakanpublik: model
rasional komprehensif, model ingkremental dan mix model (model campuran).
Model birokrasi dan kebijakan adalah dua model yang paling dominan digunakan
oleh para ahli politik untuk membandingkan administrasi publik (Henderson:
1982).

Kebijakan Publik dan Aplikasi untuk Perbandingan


Kebijakan publik dalam definisi yang mashur dari Dye adalah menyatakan
bahwa apapun kegiatan pemerintah baik yang eksplisit maupun implisit merupakan
kebijakan. Pembicaraan tentang kebijakan memang tidak lepas dari kaitan
kepentingan antar kelompok, baik ditingkst pemerintahan maupun masyarakat
secara umum (Anderson, 1979: 2-3). Kebijakan memang menjadi ranah yang amat
berbau kekuatan untuk saling mempengaruhi dan melakukan tekanan para pihak.
Kebijakan publik dalam kerangka substansif adalah berada dalam ranah
upaya pemerintah untuk memecahkan masalah publik yang dihadapi. Sampai titik
ini memang diperlukan komitmen aktor politik untuk memperjuangkan nilai-nilai
kepentingan publik.

Proses Kebijakan Publik


Kebijakan publik dapat lebih mudah dipahami jika dikaji tahap demi tahap.
Tahap Analisis Kebijakan
Tahap Karakteristik
Perumusan masalah Memberikan informasi mengenai
kondisi-kondisi yang menimbulkan
Forescastin (peramalan) Memberikan informasi mengenai
konsekuensi dimasa mendatang dari
diterapkannya alternatif kebijakan
termasuk apabila membuat kebijakan

1
Tahap Karakteristik
Rekomendasi kebijakan Memberikan informasi mengenai
manfaat bersih dari setiap alternatif dan
merekomendaikan alternatif kebijakan
yang memberikan manfaat berish
paling tinggi
Monitoring kebijakan Memberikan informasi mengenai
konsekuensi sekarang dan masa lalu
dari diterapkannya alternatif kebijakan
termasuk kendala-kendalanya
Evaluasi kebijakan Memberikan informasi mengenai
kinerja atau hasil dari suatu kebijakan

Aplikasi Model Kibijakan Publik Dalam Perbandingan Administrasi Publik


Demikian, dalam semua itu hanya dijadikan acuan sebagai frame untuk
memudahkan dalam mencerna fenomena kebijakan yang kompleks.

Model Formulasi Kebijakan Publik-Riplay dan David Eston


Model formulasi kebijakan publik sering diidentifikasikan dengan proses
politik yang dilakukan dalam pengambilan kebijakan. Model tahapan kebijakan
dari Riplay ini hendak menyatakan dua proses kebijakan publik yang lahir dari
siklus pendek dan siklus panjang:
a. Penyusunan agenda pemerintah
b. Agenda pemerintah
c. Formulasi dan legitimasi kebijakan
d. Kebijakan
Sedangkan siklus panjang kebijakan adalah
a. Penyusunan agenda pemerintah
b. Agenda pemerintah
c. Formulasi dan legitimasi kebijakan
d. Kebijakan
e. Implementasi kebijakan
f. Tindakan kebijakan
g. Kinerja dan dampak kebijkan
h. Evaluasi terhadap implementasi, kinerja dan dampak kebijakan
i. Keputusan tentang masa depan kebijakan (keputusan baru)

2
Kebijakan dari Grindle, disebutkan bahwa proses perumusan kebijakan dari
siklus pendek hanya terdiri dari empat fase: fase penyusunan agenda, agenda
pemerintah, formulasi dan legitimasi kebijakan dan kebijakan.
• Persepsi Masalah Publik, yaitu menunjuk bagaimana isu masalah publik
dipersepsikan oleh masyarakat, termasuk isu masalah pentingkah, seriuskah
atau biasa-biasa saja.
• Pendefinisian Masalah, yaitu menunjuk adanya pembatasan masalah yang
dilakukan oleh publik sendiri.
• Mobilisasi dukungan untuk masuknya isu/masalah publik menjadi agenda
pemerintah, yaitu menunjuk upaya dari masyarakat untuk memasukan masalah
atau isu-isu publik tertentu ke dalam agenda pemerintah.
Setelah masalah publik masuk agenda pemerintahan, masalah publik tersebut harus
melewati mekanisme politik untuk mendapatkan solusi terbaik. Fase ini disebut
tahapan formulasi dan legitimitimasi adapun fase yang dapat dilalui dalam
mekanisme ini adalah:
• Tujuan dan program
• Informasi dan analisis
• Pembangunan alternatif-alternatif
• Advokasi dan pembangunan koalisi
• Kompromi
Ini dikenal sebagai model sistem politik dari David Easton. Model tahapan
kebijakan publik dari Ripley dan David Easton dapat digabungkan secara berhati
hati dan kemudian menggunakannya sebagai farame untuk membandingakan
kebijakan publik diberbagai tingkatan, baik antar negara, provoinsi maupun
kabupaten.

Model Implementasi Kebijakan-George C. Edword III


Model implementasi kebijakan publik yang dikemukakan oleh Edward
menunjuk empat variabel yang berperan penting dalam pencapaian keberhasilan
implementasi:
a. Komunikasi
b. Sumber daya
c. Disposisi

3
d. Struktur birokrasi

Model Implementasi Kebijakan-Van Meter dan Van Horn


Model implementasi kebijakan dari Meter dan Horn menetapkan beberapa
variabel yang diyakini dapat mempengaruhi implementasi dan kebijakan yaitu:
1. Standar dan sasaran kebijakan
2. Kinerja kebijakan
3. Sumber daya
4. Komunikasi antar badan pelaksana
5. Karakteristik badan pelaksana
6. Lingkungan sosial
7. Sikap pelaksana
Model-model implementasi kebijakan yang ditampilkan dalam bab ini
merupakan sebagian dari model-model implementasi kebijakan yang pernah
dikenal dalam kajian implementasi kebijakan publik (banyak ahli di indonesia telah
menulisnya, diantaranya: Wibawa, 1994; Islamy, 2000; dan Wahab, 1997b). model-
model kebijakan publik yang lain dapat dikembangkan sebagai model untuk
membandingkan kebijakan atau progaram pemerintah dalam dimensi ruang dan
waktu yang berbeda.

TERIMA KASIH IBUK

Anda mungkin juga menyukai