Anda di halaman 1dari 64

KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK,

PERUMUSAN MASALAH
KEBIJAKAN
 
H. Yusran Fahmi, S.IP, M.AP
NIDN : 1114086402
KEBIJAKAN PUBLIK

 
H. Yusran Fahmi, S.IP, M.AP
2022
Kebijakan Publik

Kebijakan Publik

Bagian dari Ilmu Administrasi Negara ,


Bersifat Multidisipliner,
Karena banyak meminjam teori, metode, dan
teknik dari Ilmu Sosial, Ilmu Ekonomi, Ilmu
Politik, dan Ilmu Psikologi, dll
Harrold Laswell dan Abraham Kaplan

Kebijakan sebagai suatu program


pencapaian tujuan, nilai-nilai,
dan tindakan-tindakan terarah
Kebijakan menurut Friedrich

Serangkaian usulan seseorang, kelompok,


atau Pemerintah dalam suatu lingkungan
tertentu dengan menunjukan kesulitan-
kesulitan dan usulan kebijaksanaan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Kebijakan menurut Anderson

Serangkaian tindakan untuk mencapai


tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh seseorang pelaku atau
kelompok pelaku guna memecahkan
suatu masalah tertentu.
Kebijakan menurut Mac Rae dan Wilde

Serangkaian tindakan yang dipilih


yang mempunyai arti penting
mempengaruhi sejumlah besar orang.
Dari beberapa definisi di atas
disimpulkan Kebijakan

Suatu program kegiatan yang dipilih


oleh seseorang atau kelompok dan dapat
dilaksanakan serta berpengaruh terhadap
sejumlah besar orang dalam rangka
mencapai tujuan tertentu
Keputusan
Dibuat oleh semua jenjang pimpinan
organisasi, baik pimpinan puncak,
menengah maupun bawah, malahan
bukan pimpinanpun bisa membuat
keputusan.

Kebijakan Hanya dapat dibuat oleh


pimpinan tingkat puncak (top
manager)
Keputusan
Keputusan pimpinan puncak adalah
keputusan bersifat umum, garis garis
besar dan menyeluruh
Keputusan

Keputusan pimpinan tingkat menengah


adalah merupakan penjabaran dari keputusan
pimpinan puncak,
Keputusan

Keputusan pimpinan tingkat bawah


adalah keputusan penjabaran dan
pelaksanaan secara oprasional untuk
mendukung keputusan di atas
Keputusan

Keputusan yang dibuat oleh bukan


pimpinan adalah keputusan untuk
kepentingan pelaksanaan itu sendiri guna
memperlancar pelaksanaan tugasnya.
Dill, memberikan definisi

Keputusan sebagai “suatu


pilihan terhadap berbagai
macam alternatif”
Contoh
Kalau anda mau makan di restoran, petugas menyodorkan
daftar menu, anda akan memilih salah satu dari beberapa
menu yang disodorkan tersebut untuk dipilih, inilah yang di
sebut Keputusan. Sedangkan proses memilih tersebut
adalah disebut pembuatan keputusan.
Cummings, memberikan definisi
Pembuatan keputusan itu adalah
usaha menciptakan suatu ketentuan
atau hasil.
Penyelasan
Keputusan sama artinya dengan nilai, membuat suatu
keputusan berarti membuat suatu nilai, kalau ada orang
mengatakan ini adalah keputusan saya, artinya orang tersebut
menciptakan suatu nilai tertentu ( terlepas baik, atau tidak,
benar atau salah buat orang lain)
Orang membuat keputusan tentunya ada
tujuan antara lain :

1. Mengubah atau tidak mengubah suatu keadaan


tertentu
2. Mengurangi resiko, ketidak pastian, dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
3. Memecahkan masalah
4. Mengatasi konflik.
PUBLIK
PUBLIK

Kumpulan orang orang yang menaruh perhatian, minat


atau kepentingan yang sama.
PUBLIK

Tidak ada norma atau nilai yang mengikat / membatasi perilaku


publik sebagaimana halnya pada masyarakat.
Satu hal yang menonjol dari publik adalah mereka mempunyai
perhatian atau minat yang sama.
Contoh ;
Publik pengagum roma irama, Publik pengemar bunga anggerek
dll.
Kebijakan Publik

Kebijakan Publik menurut Thomas Dye (1981:1)

Apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak


melakukan
Kebijakan Publik

Easton menyatakan bahwa

Kebijakan publik dapat diartikan sebagai


pengalokasian nilai nilai secara paksa (sah)
kepada seluruh anggota masyarakat.
Kebijakan Publik

Easton

Maknanya bahwa;
Hanya Pemerintah yang secara sah dapat
memaksakan suatu
(nilai-nilai, kebijaksanaan)
Hal ini disebabkan kerena pemerintah adalah
merupakan para penguasa dalam suatu sistem politik
Kesimpulan
Kebijakan Publik

Dari beberapa pendapat bisa didepinisikan bahwa:

Serangkaian tindakan yang dipilih dan


dialokasikan secara sah oleh pemerintah
/negara kepada seluruh anggota masyarakat
yang mempunyai tujuan tertentu demi
kepentingan publik.
Kebijakan Publik

Suatu kebijakan publik tidak dapat dikatakan


sebagai kebijakan publik kalau tidak berorientasi
terhadap kepentingan publik

Ini berarti kebijakan publik tidak boleh


bertentangan dengan nilai-nilai dan prakti-
praktik sosial yang ada dalam masyarakat
Proses Kebijakan Publik

James Anderson (1979:23-24) Sumber William N Dunn 1994:17


Proses
Perumusan Proses Analisa
Karakteristik Masalah Kebijakan Publik

Perumusan Penyusunan
Memberikan Informasi mengenai kondisi kondisi yang Masalah Agenda
menimbulkan masalah

Memberikan informasi mengenai konsekuensi dimasa Formulasi


mendatang dari diterapkannya alternatif kebijakan, Forecasting
termasuk apabila tidak membuat kebijakan Kebijakan

Memberikan informasi mengenai manfaat bersih dari setiap


alternatif dan merekomendasikan alternatif kebijakan yang Rekomendasi Adopsi
memberikan manfaat bersih paling tinggi. Kebijakan
Kebijakan

Memberikan informasi mengenai konsekuensi Monitoring Implementasi


sekarang dan masa lalu dari diterapkannya alternatif Kebijakan
kebijakan termasuk kendala kendalanya. Kebijakan

Memberikan informasi mengenai kinerja atau hasil Evaluasi Penilaian


dari suatu kebijakan Kebijakan
Kebijakan
PERUMUSAN MASALAH

penting karena mempunyai pengaruh


terhadap fase atau proses berikutnya
Merumuskan masalah-masalah kebijakan berarti
memberikan arti atau menterjemahkan problema
kebijakan secara benar.
Kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh
pembuat kebijakan, masalahnya dirumuskan
dengan tepat dan benar,
Kesalahan dalam merumuskan akan berakibat
salah pula menentukan / mencari alternatif-
alternatif kebijakan guna mengatasi masalah
tersebut.
PERUMUSAN MASALAH

Analisa kebijakan sering gagal karena mereka


menemukan solusi yang salah terhadap masalah
yang benar.
Gejala yang pertama diatas lebih disebabkan
karena subyektivitas atau kepentingan analis atau
policy makers sangat menonjol,
Gejala kedua lebih disebabkan karena
kompleksitas masalah itu sendiri dan
kemampuan policy makers
PERUMUSAN MASALAH

Memberikan arti atau menterjemahkan problema


kebijakan secara benar, tidak semua orang dapat
melakukan pekerjaan ini dengan baik.
Kehidupan masyarakat merupakan gudangnya
masalah, Kendatipun demikian merumuskan
kebijakan bukanlah pekerjaan yang gampang,
setiap orang sering kali memberikan arti yang
berbeda terhadap masalah yang sama.
PERUMUSAN MASALAH

Kendatipun di lingkungan kita banyak ditemukan


berbagai macam masalah, tetapi tidak semua
masalah/ problema itu dapat menjadi problema
umum
PERUMUSAN MASALAH

Problema umum yaitu problema yang tidak dapat


diatasi sendiri oleh seorang pribadi melainkan
butuh bantuan pihak pihak lain terutama
Pemerintah.
PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah akan mempunyai arti bila


memiliki dimensi obyektif dan subyektif, dimana
masyarakat dan pemerintah mempersepsi
masalah itu secara sama dan berupaya dengan
keras untuk memecahkan masalah tersebut.
PERUMUSAN MASALAH
James Anderson dengan
mengutip pendapat David C
Smith

Untuk kepentingan kebijakan, sesuatu masalah


dapat diartikan secara formal sebagai kondisi
atau situasi yang menghasilkan kebutuhan
kebutuhan atau ketidak puasan, untuk rakyat
perlu dicarikan cara cara penanggulangannya.
PERUMUSAN MASALAH

JONES MENGATAKAN

Dia membedakan pengertian “Problem” dan


Issue,

Ia mengartikan Problem sebagai kebutuhan


kebutuhan manusia yang perlu diatasi,

Sedangkan Issue adalah problema problema


umum yang bertentangan satu sama lainnya.
BATASAN
MASALAH PUBLIK

Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah


privat apabila masalah tersebut dapat diatasi
tanpa mempengaruhi orang lain, (jones,1991;71)
atau tanpa harus melibatkan pemerintah.
BATASAN
MASALAH PUBLIK

Contoh :

Ketika seorang penduduk miskin dikota


kesulitan membeli beras karena harganya terus
membumbung tinggi, sebetulnya itu adalah
masalah pribadi.
BATASAN
MASALAH PUBLIK

Contoh :

Tetapi ketika beberapa penduduk yang


mengalami nasib yang sama mulai mengorganisir
dan melakukan tuntutan kepada pemerintah
supaya menurunkan harga beras , maka kita
menyaksikan bahwa masalah kenaikan harga
beras tersebut bergeser dari masalah pribadi
menjadi masalah publik.
BATASAN
MASALAH PUBLIK

Suatu gejala menjadi masalah publik Ketika


gejala tersebut dirasakan sebagai kesulitan
bersama oleh kelompok masyarakat dan hanya
dapat diatasi melalui intervensi pemerintah.
BATASAN
MASALAH PUBLIK

Merumuskan masalah publik yang benar dan


tepat tidaklah mudah, karena sifat masalah publik
yang sangat kompleks.

Untuk lebih jelas berikut diuraikan karakteristik


dari masalah publik.
KARAKTERISTIK
MASALAH PUBLIK

1. Saling ketergantungan ( interdependenca )


antara berbagai masalah.
2. Subyektivitas dari masalah kebijakan. Suatu
fenomena yang dianggap masalah dalam
lingkungan tertentu , bisa jadi bukan masalah
bagi lingkungan yang lain.
3. Artificiality masalah, yakni suatu fenomena
dianggap sebagai masalah karena keinginan
manusia untuk mengubah situasi.
KARAKTERISTIK
MASALAH PUBLIK

4. Dinamika masalah kebijakan. Solusi terhadap


masalah selalu berubah.

Masalah yang sama belum tentu dapat


dipecahkan dengan kebijakan yang sama
kalau konteks lingkungannya berbeda,
waktunya beda.
TIPE - TIPE
MASALAH PUBLIK

Dalam Analisa Kebijakan Publik terdapat


beberapa tipologi masalah (Dunn,1994;146)

Ditinjau dari kompleksitasnya , masalah


dapat digolongkan menjadi 3 antara lain :

1. Masalah terstruktur dengan baik,


2. Masalah yang agak terstruktur,
3. Masalah yang tidak terstruktur,
Tipe-tipe Masalah Publik

Analisa Kebijakan Publik terdapat beberapa tipologi masalah (Dunn,1994;146)


Elemen Struktur Masalah
Terstruktur baik Agak terstruktur Tidak terstruktur
Pembuatan Kebijakan Satu atau beberapa Satu atau beberapa Banyak
Alternatif Terbatas Terbatas Tak Terbatas
Kegunaan /Nilai Konsenus Konsenus Konplik
Probabilitas Dapat dihitung Sulit dihitung Sangat sulit dihitung
Contoh Penghentian PNS Pembebasan tanah Kemiskinan,
kriminalitas
MASALAH PUBLIK
TERSTRUKTUR BAIK

Masalah yang pemecahannya hanya melibatkan


beberapa pembuat kebijakan, dengan alternatif
pemecahan terbatas,

Nilai dari pemecahan masalah disetujui, dan


hasilnya lebih dapat dipastikan dengan
probabilitas yang dapat diperhitungkan.
MASALAH PUBLIK
TERSTRUKTUR BAIK

Contohnya ;

Masalah penghentian pegawai;


Dalam hal ini jelas ada pejabat yg berwenang
menghentikannya, sudah ada aturannya, kapan
dan dalam kondisi apa seorang pegawai
diberhentikan.

Semakin banyaknya sampah di kota. Semua


orang sepakat harus diatasi, dan sudah ada
instansi yang menanganinya, sudah ada metode
yang standar untuk mengatasinya.
MASALAH PUBLIK
AGAK TERSTRUKTUR

Masalah yang pemecahannya melibatkan


beberapa pembuat kebijakan, alternatif dan
pemecahannya terbatas, nilai yang akan
dikejar disetujui, tetapi hasilnya tidak pasti
dengan tingkat probabilitas yang sulit
dihitung.
MASALAH PUBLIK
AGAK TERSTRUKTUR

Contoh ;
Masalah pembebasan tanah untuk
pelebaran jalan yang perlu ganti rugi .
Pemecahan masalah ini melibatkan
banyak instansi, nilai yang akan dikejar
adalah tercapainya konsensus harga antara
pemilik tanah dan pemerintah.
MASALAH PUBLIK
TIDAK TERSTRUKTUR

Masalah pemecahanya melibatkan banyak


pembuat kebijakan,
Alternatif pemecahanya tidak terbatas,
nilai yang dikejar masih menimbulkan
konplik ,
Hasil akhirnya sangat sulit diketahui
dengan pasti karena tingkat
probabilitasnya sangat sulit dihitung.
MASALAH PUBLIK
TIDAK TERSTRUKTUR

Contoh ;
Masalah kemiskinan dan masalah
pengangguran,
Orang cendrung setuju untuk
memecahkan masalah tersebut, tetapi
banyak alternatif kebijakan yang dapat
digunakan untuk memecahkanya,
Ketika memilih alternatif mana yang
terbaik , sering timbul konplik.
MASALAH PUBLIK
Pentingnya data dalam
perumusan masalah.

Dalam kegiatan perumusan masalah , para analis


kebijakan sangat membutuhkan data dan
informasi untuk dapat merumuskan masalahnya
dengan tepat dan benar.

Apabila perumusan masalah tanpa didukung data


dan informasi , dan hanya mendasarkan pada
asumsi , bisa menyebabkan analisa merumuskan
masalah secara salah.
MASALAH PUBLIK
Pentingnya data dalam
perumusan masalah.

Analisa dapat menggunakan data dan


informasi dari ;
(1) data sekunder, sep; laporan tahunan, tri-
bulanan, informasi dari surat kabar, jurnal,
bulletin, dan data statistik yang lain ,

(2) data primer , sep data dari pra-survey, dan


hasil wawancara. Sayangnya para analis sering
menghadapi beberapa kendala yg berhubungan
dengan data dan informasi tersebut antara lain ;
MASALAH PUBLIK
Pentingnya data dalam
perumusan masalah.

Kendala data dan informasi tersebut antara lain ;

Kurang tersedianya data dan informasi yang baru


(up to date).
Rendahnya kualitas data dan informasi karena
rendahnya kompetensi petugas pengumpul dan
pengolah data atau terjadinya bias pelaporan
untuk alas an etrtentu.
Sistem manajemen data yang belum standar,
yang menyangkut masalah klasifikasi ,
penyajian, keteraturan pengolahan, dan ukuran
yang digunakan.
Tahapan Perumusan
Masalah Publik.

Perumusan masalah dapat dipandang sebagai


suatu proses yang terdiri dari empat tahap yakni ;

Pencarian masalah (problem search);


Pendefinisian masalah (problem definision) ;
Spesifikasi Masalah (problem specification);
Pengenalan masalah (problem sensing)
Tahap Perumusan Masalah

 Perumusan masalah diawali dengan adanya


situasi masalah, yaitu serangkaian situasi yang
menimbulkan rasa ketidakpuasan dan terasa ada
sesuatu yang salah.
 Kemudian para analisis terlibat dalam pencarian
masalah,
 Selanjutnya lahir apa yang disebut meta
masalah, yakni masalah yang belum tertata
dengan rapi.
Tahap Perumusan Masalah

 Dari meta masalah para analis melakukan pendefinisian


masalah dalam istilah yang umum dan mendasar,
misalnya menentukan apakah masalahnya termasuk
dalam masalah sosial, masalah politik, masalah ekonomi,
 Selanjutnya akan lahir masalah substantif berubah
menjadi masalah formal,
 Yakni masalah yang telah dirumuskan secara spesifik dan
jelas.
Tahap-tahap perumusan masalah

Meta

masalah
Pencarian Pendefinisian
masalah masalah

Situasi Masalah Masalah substantif

Pengenalan Spesifikasi
masalah masalah
Masalah
Formal
Tujuh tahap merumuskan masalah;

Patton dan Sawicki (1987;107)


 Pikirkan kenapa suatu gejala dianggap sebagai masalah
 Tetapkan batasan masalah yang akan dipecahkan
 Kumpulkan fakta dan informasi yang berhubungan
dengan masalah yang telah ditetapkan.
 Rumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai
 Indentifikasi policy envelope (variaber-variabel yang
mempengaruhi masalah)
 Tunjukan biaya dan manfaat dari masalah yang hendak
diatasi
 Rumuskan masalah kebijakannya dengan baik
Metode Merumuskan Masalah

 Metode merumuskan masalah adalah


metode untuk mengenali, mendefinisikan,
dan merumuskan masalah sehingga masalah
tersebut dapat dipahami dengan baik.
Metode untuk Merumuskan Masalah

 Analisa batasan, Yakni usaha memetakan masalahnya


melalui snowball sampling
 (dari orang A ke orang B lalu kata B ke C karena C yg
sangat mengetahui) dari stakeholders.
 Ini disebabkan karena analisa kebijakan sering
dihadapkan pada masalah yang tidak jelas dan rumit.,
sehingga perlu meminta bantuan stakeholders
 Untuk memberikan informasi yg berhubungan dengan
masalah yg bersangkutan.
Proses Perumusan Masalah
• Mengubah atau tidak mengubah suatu
keadaan tertentu
Membuat • Mencapai suatu tujuan yang di inginkan
Keputusan • Mengurangi resiko, ketidak pastian,
dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Adanya tentunya? • Memecahkan masalah
• Mengatasi konflik.
Masalah

Proses • Mencari/ mengumpulkan pilihan pilihan


tindakan
Perumusan Memproses • Menilai bobot masing masing pilihan
tindakan
Masalah Pemilihan pemilihan • Menyusun nilai masing masing
Kebijakan Alternatif tindakan tindakan
• Memutuskan/ menetapkan satu pilihan
Publik Tindakan yang di anggap paling baik.

Penetapan
Tindakan ;
Adanya data Masalah bisa Valid, • Masalah masuk ke Agenda
dan informasi Bila asumsi Pemerintah
masalah bisa salah.
Merumuskan Masalah ke Agenda Pemerintah

 Merumuskan usulan kebijakan adalah merupakan


kegiatan menetapkan tindakan atau program pemerintah
untuk menanggulangi suatu masalah, kegiatan ini
berkaitan dengan perumusan masalah kebijakan.
 Proses perumusan usulan kebijakan meliputi kegiatan-
kegiatan mengindentifikasikan alternatif , rumusan
alternatif, menilai alternatif, dan memilih alternatif
kebijakan
 Inti proses perumusan kebijakan adalah memilih
alternatif kebijakan yang berupa usulan kebijakan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu.
Metode untuk Merumuskan Masalah

 Dalam konteks ini analisa kebijakan perlu menggali data


dan informasi dari yg berkompeten dan betul sehingga
dapat merumuskan masalah dengan benar,
 Sehingga nantinya dapat menawarkan alternatif
kebijakan yang tepat.
Pengesahan Masalah Kebijakan

 Pengesahan kebijakan adalah merupakan kegiatan


mentransformasikan usulan kebijakan menjadi
keputusan kebijakan yang secara sah dapat dipaksakan
pelaksanaannya.
 Ada kebijakan yang memerlukan pengesahan dari
pejabat atau badan Negara , tetapi ada juga kebijakan
(terutama sebagai proses individual) yang tidak
memerlukan pengesahan, karena pada diri perumus
kebijakan itu telah melekat otoritas untuk membuat dan
mengesahkannya sendiri.
Kata yang paling menyenangkan ......

“SENYUM"

Maka senyumlah
sebelum senyum
dilarang
TMerumuskan
E R I M AMasalah
K A S ke
I HAgenda Pemerintah

Tidak semua problema umum dapat dengan mudah


masuk ke dalam agenda pemerintah . Anderson meyebut
5 hal yang menyebabkan problema umum dapat masuk
ke agenda pemerintah ;
 Bila terdapat ancaman terhadap keseimbangan
kelompok
 Keterlibatan kepemimpinan politik
 Adanya krisis atau peristiwa,
 tindakan tindakan kekerasan,
 adanya isu-isu politik yang menarik media massa.

Anda mungkin juga menyukai