KAJIAN PUSTAKA
kebijakan atau dalam bahasa inggris sering kita dengar dengan istilah
sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan
11
12
mengungkapkan bahwa:
13
aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu
dilaksanakan.
serampangan;
pemerintah.
masalah.
16
peradilan.
Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau
yaitu para para ketua suku, tetua adat, para legislator, para eksekutif,
i. Pendidikan
j. Pembangunan
k. Transportasi
tetap terjaga pada relnya. Hal ini berarti tujuan dan sasaran program
ditari oleh empat ekor kuda yang warna kulitnya beragam: hitam,
putih, coklat, dan abu-abu. Seorang sains kereta yang piawai tentu
21
dan dana telah siap dan telah disalurkan untuk mencapai sasaran.
22
memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari
suatu kebijakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan dari
masyarakat di daerah.
a. Tahap I:
1) Menggambarkan rencana suatu program dengan penetapan
tujuan secara jelas
2) Menentukan standar pelaksanaan
3) Menentukan biaya yang akan digunakan beserta waktu
pelaksanaan.
b. Tahap II:
Pelaksanaan program dengan mendayagunakan struktur staf,
sumber daya, prosedur, biaya serta metode
c. Tahap III:
1) Menentukan jadwal
2) Melakukan pemantauan
3) Mengadakan pengawasan untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan program. Dengan demikian jika terdapat
penyimpangan atau pelanggaran dapat diambil tindakan yang
sesuai dengan segera.
antar-pemerintah.
tanggapan atau sikap para pelaksana), yang mana satu sama lain
variabel, yaitu:
1) Variabel Independen
Mudah-tidaknya masalah dikendalikan yang berkenaan dengan
indikator masalah teori dan teknis pelaksanaan, keragaman
objek, dan perubahan seperti apa yang dikehendaki
2) Variabel Intervening
Diartikan sebagai kemampuan kebijakan untuk menstrukturkan
proses implementasi dengan indikator kejelasan dan
konsistensi tujuan, dipergunakannya teori kausal, ketepatan
27
1) Komunikasi (Communication)
pengimplementasian kebijakan.
terbaik. Yang perlu diingat bahwa kita tentu harus memilih model
Khusus Parkir.
berlangganan.
berkewajiban dan bagi mereka yang tidak mau membayar pajak dapat
terjamin bahwa kas negara selalu berisi uang pajak. Selain itu,
a. Kontra prestasinya
Hal ini dikaitkan dengan tujuan pembayaran, yaitu pajak balas jasa
jasa, baik yang membayar pajak maupun yang dibebaskan dari pajak.
32
pembayaran reribusi.
c. Sifat pemungutannya
ditunjuk.
d. Sifat pelaksanaanya
daerah.
Akan tetapi tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah
retribusi. Hal ini membuat objek retribusi terdiri dari tiga kelompok jasa
yaitu:
swasta.
catatan sipil
usaha meliputi:
d) Retribusi terminal
penyelenggaraannya
kepentingan umum
retribusi perizinan
modal.
izin tersebut.
retribusi.
1. Pengertian Parkir
dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau tidak, serta tidak semata-
dan/atau barang.
39
berikut:
kawasan.
kali parkir pada tempat parkir di tepi jalan umum atau tempat lain
sebagai berikut:
rupiah).
rupiah).
42
ribu rupiah.
umum.
adalah :
43
kota mojokerto yang telah melunasi biaya retribusi parkir berlangganan tidak
telah mewajibkan seluruh kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang
sama yang dilakukan oleh penyelenggara dengan pihak lain dinilai memiliki
hasil yang Positif. Kerja sama yang dilakukan Oleh Pemerintah Kota
potensi retribusi parkir belum digali secara optimal, hal ini dapat dilihat pada
parkir masih rendah, yaitu rata-rata 30% setiap tahunnya, (2) Sistem
yang ada. Dan dari total Pendapatan Asli Daerah retribusi parkir yang terbagi
dua yaitu parkir tepi jalan umum dan tempat khusus parkir mampu
menyumbang cukup besar yaitu sebesar 22,32 % dan tahun 2001 sebesar
prasarana yang ada maka Kota Banjarbaru dapat dikatakan mampu untuk
Parkir Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Kota Kediri”. Menurut
dapat tercapai.