KEBIJAKAN PUBLIK
NIM : 1203030036
KELAS/SEMESTER : A/4
SOAL!!!
1. Kemukakan deifinsi dan pengertian Kebijakan Publik menurut para ahli, tujuan dan
faidah mempelajarinya, serta unsur-unsur dan jenis-jenis kebijakan public itu!
2. Jelaskan operasionalisasi Kebijakan Publik berdasarkan rumusan James E. Anderson,
Thomas R. Dye, David Easton, dan Hoogwood & Gunn!
3. Jelaskan pula tentang tingkatan-tingkatan Kebijakan Publik!
4. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi dan sebab-sebab kegagalan dari suatu
kebijakan public!
5. Jelaskan 3 teori atau model-model kebijakan public yang menurut anda relevan untuk
diterapkan di Indonesia!
JAWABAN :
1. Kebijakan public adalah sebuah rangkaian konsep dan azas yang dijadikan garis besar
dari dasar sebuah masalah. Menjadi sebuah rencana di dalam pelaksanaan sebuah
pekerjaan, kepemimpinan dan cara dalam bertindak, prinsip, pernyataan cita-cita dan
dalam memecahkan masalah sebagai garis pedoman. Kebijakan juga digunakan untuk
manajemen di dalam usaha mencapai tujuan atau sasaran. Dengan kata lain, kebijakan
adalah pedoman dalam bertindak bagi pengambilan sebuah keputusan.
Secara terminology, pengertian kebijakan publik itu memiliki banyak arti. Semua itu
tergantung dari sudut mana seseorang mengartikannya. Kebijakan publik adalah
sebuah kewenangan yang dimiliki pemerintah.
A. Hoogerwert :
Pengertian kebijakan publik menurut A. Hoogerwert adalah unsur penting
yang ada pada bidang politik. Kebijakan publik juga dapat diartikan sebagai
mencapai tujuan tertentu, yang dilakukan di dalam waktu tertentu.
Gerston :
Pengertian kebijakan publik juga disampaikan oleh Gerston. Menurutnya,
kebijakan publik adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah atau pejabat.
Upaya tersebut dilakukan di dalam setiap tingkatan pemerintahan yang
bertujuan untuk memecahkan masalah publik.
W.N. Dunn :
Kebijakan publik adalah sebuah pola yang kompleks. Pola tersebut
berdasarkan dari pilihan kolektif yang memiliki ketergantungan satu sama
lain. Dilakukan oleh badan dan lembaga pemerintahan.
Sholichin Abdul Wahab sebagaimana dikutip Suharno (2010: 16- 19) dengan
mengikuti pendapat dari Anderson (1978) dan Dye (1978) menyebutkan beberapa
alasan mengapa kebijakan publik penting atau urgen untuk dipelajari, yaitu:
Alasan Ilmiah
Kebijakan publik dipelajari dengan maksud untuk memperoleh pengetahuan
yang luas tentang asal-muasalnya, proses perkembangannya, dan konsekuensi-
konsekuensinya bagi masyarakat. Dalam hal ini kebijakan dapat dipandang
sebagai variabel terikat (dependent variable) maupun sebagai variabel
independen (independent variable). Kebijakan dipandang sebagai variabel
terikat, maka perhatian akan tertuju pada faktor-faktor politik dan lingkungan
yang membantu menentukan substansi kebijakan atau diduga mempengaruhi
isi kebijakan piblik. Kebijakan dipandang sebagai variabel independen jika
focus perhatian tertuju pada dampak kebijakan tertuju pada sistem politik dan
lingkungan yang berpengaruh terhadapo kebijakan publik.
Alasan professional
Studi kebijakan publik dimaksudkan sebagai upaya untuk menetapkan
pengetahuan ilmiah dibidang kebijakan publik guna memecahkan masalah-
masalah sosial sehari-hari.
Alasan Politik
Mempelajari kebijakan publik pada dasarnya dimaksudkan agar pemerintah
dapat menempuh kebijakan yang tepat guna mencapai tujuan yang tepat pula.
Dilihat dari struktur kebijakan, terdapat lima unsur dalam sebuah kebijakan publik,
yaitu:
Tujuan Kebijakan: Tujuan menjadi unsur pertama dari suatu kebijakan. Akan
tetapi, tidak semua kebijakan mempunyai uraian yang sama mengenai
pencapaian tujuannya. Perbedaannya terdapat pada jangka waktu pencapaian
tujuan, posisi, gambaran, orientasi, dan dukungannya. Kriteria tujuan yang
baik adalah: Diinginkan untuk dicapai. Rasional atau realistis. Jelas.
Berorientasi ke depan.
Masalah: Masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam kebijakan.
Kesalahan dalam menentukan masalah yang tepat, dapat menimbulkan
kegagalan total dalam seluruh proses kebijakan.
Tuntutan: Tuntutan dapat bersifat moderat atau radikal. Tuntutan muncul
karena dua sebab, yaitu terabaikannya kepentingan suatu golongan dalam
proses perumusan kebijakan dan munculnya kebutuhan baru yang menyusul
setelah tujuan atau masalah sebelumnya terpecahkan.
Dampak : Dampak merupakan tujuan lanjutan yang muncul sebagai pengaruh
dari pencapaian suatu tujuan. Salah satu contohnya dalam kebijakan ekonomi
adalah kebijakan investasi, perpajakan, dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan itu akan memengaruhi pertambahan atau pengurangan terhadap
pendapatan masyarakat secara menyeluruh.
Sarana atau Alat Kebijakan: Sarana dalam perumusan kebijakan publik adalah
kekuasaan, insentif, pengembangan kemampuan, simbolis, dan perubahan dari
kebijakan itu sendiri. Salah satu contohnya adalah kebijakan untuk
menghilangkan transportasi becak di Jakarta. Pemerintah menggunakan
kebijakan melalui sarana kekuasaan dengan melarang keberadaan becak
tersebut.
Sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan public ada dua hal yaitu sebagai berikut: