Oleh:
IMAM MULYADIL
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 1117 717
2022
i
ii
SKRIPSI
IMAM MULYADIL
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 1117 717
Kepada
2022
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
5. Bapak Dr. Muhammad Tahir, M.Si selaku Pembimbing I, Bapak Dr. Samsir
Rahim, S.Sos., M.si selaku Pembimbing II saya yang senantiasa mendampingi
dan membimbing saya sampai selesai.
6. Kedua Orang tua saya Bapak Jufri S.E dan Ibunda Dahlia Lahaya Mahadi
S.Ag., M.PdI yang sudah melahirkan, membesarkan, mendampingi dan
membimbing saya sampai saat ini dan pun segenap keluarga yang senantiasa
memberikan semangat dan bantuan, baik moril maupun materil, Gelar ini
nantinya ku persembanhkan untuk kedua Orang Tua saya.
7. Perempuan Hebat yang telah mendampingi saya sampai selesai Jumriani S.Ag.
8. Semua Sahabat, Teman, dan Letting saya AND angkatan 17 terkhusus kelas
ADN-E, Pengurus HUMANIERA 2018-2020, pengurus KPA SAMPAH,
pengurus-pengurus PIKOM IMM FISIP 2017-2020 yang telah membantu
memberikan motivasi selama penyelesaian studi terutama Muh. Rijal S.AP dan
Andi Jusdiana Ahmad, S.AP di Fakultas SOSPOL angkatan 2017.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Penulis,
Imam Mulyadil
viii
ABSTRAK
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………….ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. Error!
Bookmark not defined.
HALAMAN PENERIMAAN TIM………………………………………………...iv
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... v
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….vi
ABSTRAK…………………………………………………………………………...viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 12
A. Latar Belakang ............................................................................................ 12
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 18
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 19
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 21
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 21
B. Teori Dan Konsep ....................................................................................... 26
C. Kerangka Pikir ............................................................................................ 35
D. Fokus Penelitian .......................................................................................... 36
E. Deskripsi Fokus Penelitian........................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 42
A. Waktu dan Lokasi ........................................................................................ 42
B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................................. 43
C. Informan ..................................................................................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 44
E. Teknis Analisis Data .................................................................................... 46
F. Teknik Pengabsahan Data ............................................................................ 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 49
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 49
B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 56
C. Pembahasan Penelitian ................................................................................ 76
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 83
A. Kesimpulan ................................................................................................. 83
B. Saran ........................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 86
x
LAMPIRAN .......................................................................................................... 89
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemerintahan daerah mengalami perubahan yang mendasar, hal ini telah diatur
yang dapat menjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Permintaan publik yang dinamis perlu diatasi dengan peralatan yang merespon
12
13
pada norma standar dan prosedur pembinaan dan pengawasan pegawai negeri sipil
negeri sipil yang sudah mengetahui tugas dan fungsi masing-masing secara
profesional.
Dalam Negeri Bab 3 Pasal 6 No. 34 tahun 2007, mengacu pada “Pedoman
karena itu, pemerintah Kecamatan sangat dituntut berperan aktif dalam pembinaan
peningkatan kinerja tersebut masih belum tepat yang dilihat melalui beberapa
dalam bekerja, dan bekerja sama dengan orang lain. Searah dengan hal tersebut
juga pernah dilakukan oleh Irmayanti, dkk (2019), Menunjukkan hasil penelitian
pengetahuan mengenai visi dan misi, pengetahuan tentang hak dan kewajiban,
kelurahan masih jauh dari kata maksimal di karenakan masih ada factor masih ada
yang di pakai dalam poenelitian tersebut ialah : (a.) Keterampilan Teknis, (b.)
Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan), yaitu untuk
yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu : (a) Sumber Daya Manusia, (b)
dalam Lestari (2019), yakni; (1) Pendidikan dan pelatihan, merupakan suatu
proses yang akan mengarah pada perubahan perilaku tujuan pendidikan dan
tambah bagi karyawan. Pengalaman kerja adalah akumulasi dari banyak jenis
pekerjaan atau posisi yang telah ditempati oleh seseorang dan lamanya waktu
(3) Motivasi, adalah keadaan pikiran yang mendorong tindakan dan memberikan
ketekunan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, motivasi kerja menghasilkan
dorongan atau semangat kerja. (4) Insentif, Tindakan insentif adalah kompensasi
khusus yang diberikan oleh pemerintah kepada pegawai di luar gaji pokoknya
lebih aktif dan berupaya untuk terus meningkatkan prestasi kerja instansi. Selain
sistem ini, penghasilan tambahan dapat diberikan kepada karyawan yang dapat
memberikan prestasi berdasarkan prestasi yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan
keberhasilan pencapaiannya.
surat keputusan dari Badan Kepegawaian Dan Pemberdayaan SDM pada tanggal
itu sendiri. Akan tetapi berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada
Kantor Kelurahan Balang dan data yang di peroleh dari masyarakat sekitar,
juga dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan pengalaman kerja pada beberapa
staff pegawai yang masih rendah sehingga kinerja yang dihasilkan kurang baik,
18
terlebih lagi pada pegawai yang telah berumur dan tidak mempunyai skill
Selain itu, peneliti juga melihat dalam prosedur pelayanan pada saat pengaduan
oleh masyarakat masih dikatakan ribet dan terlalu lama di prosesnya, terdapat
jam kerja, yang dimana jam kerja pegawai yang ditetapkan di kantor tersebut
yakni 07:30- 16:00, akan tetapi dapat dikatakan hampir semua pegawai yang ada
tesebut dengan melihat kondisi yang ada di kantor kelurahan Balang Kecamatan
Kabupaten Jeneponto”
B. Rumusan Masalah
Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
Jeneponto.
Jeneponto.
20
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
c. Sebagai salah satu sumber data, informasi, dan referensi ilmiah bagi para
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
dalam bentuk prosentase dari jawaban yang diberikan, maka; (a). Wujud
(tiga) dari urutan indikator penelitian dari lima indikator penelitian. Hal tersebut
dapat dilihat dari personality yang berpenampilan sopan dan bersahaja, disiplin,
tersedianya alat bantu yang handal dalam pelayanan. Presentase wujud (tangibel)
dalam menggunakan alat bantu pelayanan berupa komputer dan perangkat digital.
respon yang baik, cepat, tepat dan cermat dalam pelayanan. Presentase
prosedur yang menjadi jaminan dalam pelayanan terkait dengan biaya, waktu dan
80,35 % dengan kategori sangat memuaskan, dan skor rata-rata mencapai 4,77
dalam kategori memuaskan/ positif/baik. (e). Empati (empathy), bersikap adil dan
melayani dengan sikap ramah, sopan dan santun tidak diskriminatif dan
memuaskan/positif/baik.
yaitu terletak pada focus penelitiannya. Sedangkan, perbedaan pada penelitian ini
dengan penelitiaan yang akan di lakukan yaitu terletak pada lokus penelitian,
komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan, pengarahan dan pemberian
kecamatan Semin yang baik dapat dinilai melalui 4 aspek yaitu kualitas pekerjaan,
kuantitas pekerjaan, penggunaan waktu dalam bekerja dan bekerja sama dengan
orang lain. Kualitas kinerja pegawai kecamatan semin tergolong dalam katagori
baik sebanyak 53.8 %, sangat baik sebanyak 3,8 %. Cukup sebanyak 30.8 % dan
kurang sebanyak 7.7 %. Kuantitas kerja pegawai kecamatan semin tergolong baik
sebanyak 17 orang atau 65.4 %. Tergolong sangat baik sebanyak 3 anak atau
11.5 % dan cukup sebanyak 6 orang atau 23.1%. efektifitas penggunaan waktu
tergolong sangat baik sebanyak 3 orang atau 11. 5%. Tergolong baik sebanyak 16
orang atau 61.5 %. Termasuk dalam katagori cukup sebanyak 7 orang atau
orang atau 15, 4%. Tergolong baik sebanyak 14 orang atau 53,8 %. Cukup baik
sebanyak 7 orang atau 26,9 % dan kurang sebanyak 1 orang atau 3.8 %.
pada penelitian ini dengan penelitiaan yang akan di lakukan yaitu terletak pada
wawancara dan observasi bahwa kinerja pegawai masih belum optimal baik dari
segi kualitas maupun dari segi kuantitas pelayanan. Hal ini dapat terlihat dengan
masih adanya pegawai yang memiliki kualitas kerjanya masih rendah, masih
dengan baik dan tepat waktu, masih rendahnya keterampilan dan keahlian yang
upaya peningkatan kinerja pegawai yaitu rendahnya kualitas kerja pegawai yang
belum memadainya sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang dan belum
pengetahuan tentang hak dan kewajiban, pengetahuan tentang tugas dan tanggung
manajemen pelayanan.
lakukan yaitu terletak pada lokus penelitian dan indicator yang di gunakan pada
dan tanggung jawabnya. Tanggung jawabnya merupakan salah satu faktor penentu
terhadap waktu yang ditentukan pada setiap hari kerja. 3) Dukungan pemerintah,
Kondisi kerja, suasana kerja yang dapat mendorong seorang pegawai/ aparatur
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan)
Kabupaten Musi Raawas Utara menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
26
dengan baik oleh aparatur pemerintah desa. Hal ini disebabkan karena
aparatur pemerintah desa Muara Kuis, hal ini dibuktikan dengan ketidakmampuan
pada lokus penelitian dan indikator yang digunakan dalam penelitian. Sedangkan
persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
sistematis dalam apa yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia.
antaranya;
1) Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992: 16) Dalam Buku Priyono (2016)
activities to ensure that they are used effectively and fairly for the benefit of
fungsi dan aktivitas untuk memastikan penggunaan SDM yang efektif dan
Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam
suatu organisasi (the right man on the right place) seperti yang disyaratkan
pada suatu lembaga atau organisasi hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat
terhadap sumber daya manusia ini dapat memiliki tempat yang khusus dalam
organisasi pendidikan.
di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari
sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan
kerja.
mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup
Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor
Menurut Robert R.Katz dalam Arif dkk (2020), mengemukakan bahwa ada
tiga jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk mendukung seseorang
dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas, sehingga tercapai hasil yang maksimal
kegiatan yang bersangkutan dengan cara proses dan prosedur yang menyangkut
merasa aman dan dan bebas untuk menyampaikan masalah, Conceptual Skill
tersebut.
komunikasi untuk mengubah perilaku menjadi cakap, cepat dan tepat melalui
pembelajaran terampil dalam segala bentuk tugas yang diberikan, dalam hal ini
bagaimana pegawai membaca situasi dan kondisi pada saat menemukan beberapa
tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan dapat berupa bakat dan minat yang
dimiliki oleh pegawai, dengan kemampuan yang dimilikinya para karyawan dapat
menjalankan dan menyelesaikan tugas secara baik dengan hasil yang maksimal.
Kemampuan karyawan juga dapat berupa skill (keahlian) yang perlu terus
yang sifatnya spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu
3. Konsep Administrasi
berikut :
(2010) Dalam Lina Marliani (2019) Manajemen dalam arti luas diartikan
dilakukan oleh manusia atau sekelompok orang guna mencapai tujuan yang
disepakati bersama.
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih,
dan didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
4) Menurut The Liang Gie (1980) Dalam (Nasution, 2016) Administrasi adalah
5) Menurut Ulbert Dalam Kurniawan (2021) Administrasi dalam arti yang sempit
baik secara internal maupun eksternal untuk tujuan memberikan informasi dan
33
ditetapkan.
dan kemampuan disertai dengan pengalaman kerja sehingga hasil yang dimaksud
telah dicapai secara efektif dan efisien. Administrasi sebagai sains membutuhkan
lain untuk apa yang dibutuhkan melalui kegiatan penyajian atau melayani. Karena
manusia pada dasrnya sangat bergantung pada orang lain, sehingga mereka
1. Khozin dkk (2020) Pelayanan public adalah Kegiatan yang dilakukan oleh
2. Menurut Rasyid (1997) Dalam Dr. Drs. Ismail Nurdin, (2019) Dalam hal
Wujud dapat berupa layanan dan jasa. Untuk pemerintah, layanan semakin
menarik untuk dibahas karena melibatkan salah satu dari tiga fungsi penting
dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberi tambahan
pusat, wilayah dan lingkungan BUMN atau BUMD dalam bentuk barang dan
kebutuhan layanan sesuai dengan undang-undang untuk setiap warg a negara dan
penduduk atas barang, jasa, atau layanan administrasi yang disediakan oleh
C. Kerangka Pikir
aparatur dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan indicator dari
Wibowo (2017) yaitu : (1) pendidikan dan pelatihan, (2) pengalaman kerja, (3)
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka pikir di atas, maka focus dalam penelitian ini
(a) Pendidikan dan Pelatihan (b) Pengalaman Kerja (c) Motivasi (d) Insenstif
yang biasa di lakukan dengan cara melakukan diklat ataupun bimtek, Secara
2. Pengalaman Kerja
pegawai di kantor kelurahan balang, seperti Berapa lama masa kerjanya, dapat
di berikan, dan jenis kegiatan pelatihan dan pembangan yang pernah di ikuti.
instansi maka dipikirkan juga tentang faktor factor penglaman kerja. Faktor faktor
kerja yaitu lama waktu atau masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan
yang baik dan sebaliknya bila tidak cukup berpengalaman dalam melaksanakan
3. Motivasi
Maksud dari motivasi itu sendiri adalah adanya keinginan untuk berprestasi dalam
challenge.
Tanggung jawab merupakan suatu sikap yang timbul untuk siap dan
baik secara kualitas maupun kuantitas yang di hasilkan oleh suatu aparatur
tersebut.
40
c. Pengambangan diri
4. Insentif
yang memang menjadi hak pegawai , maka untuk meningkatkan kinerja pegawai
prestasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk
Adapun tujuan utama dari insentif menurut Rivai (2009:767) yaitu: untuk
yaitu:
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian yang di butuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama
Permintaan publik yang dinamis perlu diatasi dengan peralatan yang merespon
Balang dan data yang di peroleh dari masyarakat sekitar, peneliti melihat
dikarenakan banyak pegawai yang tidak memiliki skill memadai sehingga masih
di kantor tersebut menjadi terbengkalai. Hal tersebut juga dapat dilihat dari
tingkat pendidikan dan pengalaman kerja pada beberapa staff pegawai yang
masih rendah sehingga kinerja yang dihasilkan kurang baik, terlebih lagi pada
42
43
pegawai yang telah berumur dan tidak mempunyai skill ataupun pengalaman
yang baik dalam urusan tugas administarsi pemerintahan. Selain itu, peneliti
juga melihat dalam prosedur pelayanan pada saat pengaduan oleh masyarakat
masih dikatakan ribet dan terlalu lama di prosesnya, terdapat juga beberapa
pegawai di kantor kelurahan balang kurang disiplin mengenai jam kerja, yang
dimana jam kerja pegawai yang ditetapkan di kantor tersebut yakni 07:30-
16:00, akan tetapi dapat dikatakan hampir semua pegawai yang ada keseringan
datang kesiangan di Kantor Kelurahan Balang. Oleh karena itu, penelitian ini
Dengan itu, dalam memahami atau mengurai interaksi sosial yang kompleks
dilapangan.
C. Informan
penelitian yang dilakukan. Informan yang dipilih adalah orang yang dianggap
Adapun informan dalam penelitian ini yaitu tertera pada tabel 3.1, sebagai
berikut:
langsung berhadapan atau bertatap muka dengan orang-orang yang terkait dalam
45
penelitiannya. Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dan dibutuhkan
dalam penelitian ini untuk memperkuat hasil penelitian, maka teknik yang
digunakan yaitu:
1. Observasi
pengamatan pada tempat yang sama ataupun berbeda. Observasi difokuskan pada
konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, dengan demikian peneliti dapat
2. Wawancara
informasi atau ide melalui proses tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
3. Studi dokumentasi
kajian data-data dokumen pribadi dan dokumen resmi, baik visual maupun berupa
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan pola dari data.
Penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar- samar atau
Sugiyono, yaitu:
a. Triangulasi Sumber
beberapa sumber. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengumpulan dan pengujian
data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, serta dokumen-
dokumen yang ada. Setelah itu, peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan
ada.
b. Triangulasi Teknik
sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini, data-data yang diperoleh
Apabila ketiga teknik tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peniliti
narasumber yang lain, untuk menentukan data mana yang dianggap benar atau
c. Triangulasi Waktu
dikumpulkan melalui wawancara dipagi hari saat narasumber masih segar, akan
memberikan data yang lebih valid. Oleh karena itu, pengujian kredibilitas data
ataupun teknik lain pada waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda dengan data yang diperoleh sebelumnya, maka
datanya.
BAB IV
Pada sub bab ini akan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan di
Gambar 4.1
Kelurahan Balang Kecamatan Binamu
Sumber: Jenepontokab.go.id
49
50
1. Lingkungan Lembangloe
3. Lingkungan Paceko
5. Lingkungan Bontoloe
51
yaitu Salekoa. Guru Kanjara dikenal dengan nama asli Sjech Muhammad
Abdullah Ashari, berasal dari Irak. Guru besar ini menurunkan belasan
Putra bungsu dari Anrong Guru Malluru bernama Guru Djoha, yang
LURAH
ABD. RAHMAN, SH
NIP. 198107052011011010
ADMINISTRASI UMUM
IMRAN RASUL MILHANA M
NIP. 198601162010011017
pemerintahan Kelurahan sesuai dengan tugas, fungsi dan tata kerja Kelurahan .
rencana program.
1) Batas wilayah:
2) Luas wilayah
Luas Kelurahan Balang sekitar 3,80 km2 dan keliling 10,00 km.
3) Keadaan topografi
4) Iklim
1) Jumlah penduduk
2) Tingkat kesejahteraan
3) Mata pencaharian
penduduknya.
B. Hasil Penelitian
Balang diolah dari hasil temuan penelitian yang ada di lapangan dan menganalisis
secara mendalam agar diperoleh gambaran secara utuh dan komprehensif. Upaya
tugas dalam suatu pekerjaan. Skill dapat berupa bakat dan minat yang dimiliki
oleh pegawai, dengan Skill yang dimilikinya para pegawai dapat menjalankan dan
menyelesaikan tugas secara baik dengan hasil yang maksimal. Upaya dalam
meningkatkan skill tentunya tidak terlepas dari manajemen sumber daya manusia
manusia.
insentif. Dengan hal tersebut sehingga peneliti menemukan data sebagai berikut:
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu proses yang akan mengarah pada
mengetahui lebih lanjut mengenai indikator pendidikan dan pelatihan yang ada di
bahwa pihak dari kecamatan sering mengikut sertakan para kepala Lurah dan
mengatakan bahwa :
memiliki jabatan eselon IV seperti halnya pada para Kepala Kelurahan dan para
bahwa dalam upaya peningkatan skill aparatur dinilai efektif dengan melakukan
pendidikan dan pelatihan, akan tetapi pendidikan dan pelatihan tersebut biasanya
bahwa pendidikan dan pelatihan yang pernah dilakukan oleh provinsi maupun
yang ada di Kelurahan Balang yakni Kasi Pembangunan yang mengatakan bahwa:
pernah dilakukan. Pelatihan yang sering dilakukan oleh pihak provinsi ataupun
daerah tidak diperuntukkan untuk semua pegawai akan tetapi diwakili oleh Kepala
Kelurahan.
bagi para aparatur pemerintahan yang memiliki jabatan eselon IV seperti halnya
pada para Kepala Kelurahan dan para Kepala seksi di Kecamatan. Kecamatan
sering mengikut sertakan para kepala Lurah dan Kepala Desa beserta seksi-
seksinya jika terdapat kegiatan pelatihan aparat pemerintahan yang diadakan oleh
upaya peningkatan skill aparatur dinilai efektif dengan melakukan pendidikan dan
pernah dilakukan oleh provinsi maupun daerah hanya diwakili oleh kepala
tersebut. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan skill bagi
dilakukan. Pelatihan yang sering dilakukan oleh pihak provinsi ataupun daerah
tidak diperuntukkan untuk semua pegawai akan tetapi hanya diwakili oleh Kepala
yang tidak memuaskan. Peneliti melihat pelayanan yang dilakukan oleh pegawai
kelurahan tidak begitu maksimal dikarenakan ada beberapa pegawai yang tidak
efesien. Hal tersebut dikarenakan kurangnya proses pembinaan aparatur dalam hal
benar. Pendidikan dan pelatihan yang ada biasanya hanya di ikuti oleh beberapa
orang saja setiap instansi sehingga masih terdapat beberapa pegawai yang tidak
dapat bekerja secara maksimal karena kurangnya skill yang dimiliki. Selain itu
aparatur dengan pelatihan tersebut juga dirasakan oleh para aparat kelurahan
Balang dengan ikut serta dalam kegiatan tersebut. Pendidikan dan pelatihan
pelatihan dianggap sebagai hal yang sangat penting karena dengan adanya proses
diklat dapat mengembangkan skill dan potensi para pegawai dalam melaksanakan
tugas dan taggung jawabnya sebagai aparat pemerintah. Hal tersebut menunjukan
pekerjaan dengan lebih efisien, peserta diklat dapat lebih berkembang karena sulit
bagi seseorang untuk mengembangkan dirinya tanpa ada suatu diklat yang khusus,
2. Pengalaman Kerja
dapat memberikan nilai tambah bagi para aparat pemerintahan Kelurahan Balang.
Pengalaman kerja juga merupkan akumulasi dari banyak jenis pekerjaan atau
62
posisi yang telah ditempati oleh pegawai dan lamanya waktu dalam menempati
“...Sebagai Lurah, disini saya melihat bahwa skill yang dimiliki para
aparatur pemerintah atau pegawai yang ada di kantor Kelurahan Balang
dalam melakukan pekerjaannya sehingga bisa terlaksana dengan baik salah
satunya juga disebabkan dari dukungan pengalaman-pengalaman yang
dimliki....” (hasil wawancara dengan AR tanggal 18 November 2021).
dengan baik juga disebabkan dari dukungan pengalaman kerja yang mereka miliki
berasal dari pengalaman - pengalaman kerja para pegawai yang ada di kantor
kelurahan Balang.
bahwa semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki para aparatur pemerintah
kleurahan Balang akan membuat pekerjaan yang dilakukan menjadi efektif dan
bahwa banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh setiap aparatur pemerintah yang
ada di kelurahan Balang akan menambah skill kerja yang baik. Pengalaman-
dilakukan.
dapat dilihat dari pengalaman - pengalaman kerja yang pernah dilalui oleh para
melaksanakan pekerjaanya dengan baik. Hal tersebut juga dilihat dari adanya
tingkat pengetahuan dan skill yang dimiliki berasal dari pengalaman - pengalaman
kerja yang pernah dilakukan. Semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki
dilakukan menjadi efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan pengalaman kerja
pengalaman kerja yang dimiliki para pegawai dapat sedikit menambah skill dalam
melihat dalam proses administrasi yang ada kantor di Kelurahan Balang seperti
perencanaan dalam mengatur pekerjaan instansi dapat berjalan dengan baik karena
terdapat beberapa pegawai yang telah lama menjadi aparat pemerintah yang
tentunya juga memiliki banyak pengalaman. Selain itu juga terdapat data - data
sekunder yang menunjukan bahwa para aparatur pemerintah yang ada di kantor
Kelurahan Balang rata - rata memiliki jenjang pendidikan dan pengalaman kerja
yang baik dilihat dari daftar kepangkatan dan masa kerja pegawai yang ada di
pengalaman kerja yang dimiliki para aparatur pemerintah tersebut dianggap sangat
berpeluang. Disini dapat diihat bahwa ada beberapa hal yang dapat ditemukan
dalam pengalaman kerja yang dimiliki oleh setiap pegawai yakni dengan adanya
tingkat pengetahuan yang didapatkan karna masa kerja dikantor tersebut sudah
terbilang lama sehingga dapat menambah skill aparatur dalam bekerja secara
efektif dan efesien. Pengalaman kerja yang ada pada setiap aparatur pemerintah
kelurahan Balang dipengaruhi oleh masa jabatan atau masa kerjanya masing –
66
kerja yang berbeda - beda tergantung dari apa dan jabatan apa yang pernah
mereka lalui sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan skill dalam dirinya
sebagai aparat pemerintah. Hal tersebut menunjukan keselarasan dengan apa yang
aparatur yaitu lama waktu atau masa kerja, tingkat pengetahuan, dan keterampilan
yang di miliki. proses penempatan yang tepat tidak cukup untuk menunjang skill
kinerja dan skill yang baik dan sebaliknya bila tidak cukup berpengalaman dalam
kegagalan.
3. Motivasi
pengembangan diri pegawai dengan kemampuan untuk mencapai hasil yang baik
secara kualitas maupun kuantitas serta dapat mengembangkan sesuatu yang sudah
ada untuk meningkatkan kualitas lebih maju. Untuk mengetahui lebih lanjut
bahwa hampir setiap hari kepala kelurahan memberikan motivasi yang dapat
membangun kepada para aparaturnya yang ada di kantor Kelurahan Balang karena
bahwa dalam menjalankan tanggung jawab dengan baik sebagai aparat pemerintah
tersebut juga dapat dibangun dari diri sendiri sebagai pelayan masyarakat ataupun
motivasi yang diberikan pimpinan berupa peghargaan atas kinerja yang baik.
yang dapat membangun agar kami para pegawai mampu meningkatkan skill
dalam menyelesaikan pekerjaan…” (hasil wawancara dengan TD tanggal
18 November 2021).
bahwa motivasi dalam upaya meningkatkan skill kerja aparat pemerintah dalam
hal ini para pegawai di kantor Kelurahan Balang setiap saat diberikan oleh pak
Lurah baik berupa penghargaan ataupun saran dan masukan yang dapat
sangat penting agar mereka mampu melayani masyarakat dengan baik, hal
tersebut yang menjadi motivasi dalam diri para pegawai di Kantor Kelurahan
pelayan masyarakat, untuk itu sudah seharusnya untuk kami agar dapat
memberikan hasil kerja yang maksimal untuk seluruh masyarakat Keluraha
Balang...”( hasil wawancara dengan IR tanggal 18 November 2021).
menyimpulkan bahwa hal yang juga dapat memotivasi para aparatur pemerintah
merupakan pekerjaan dengan tanggung jawab mereka yang besar sebagai pelayan
mereka dapat memberikan hasil kerja yang maksimal untuk seluruh masyarakat
Kelurahan Balang.
beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat instruksi dari Bupati
agar para pimpinan di setiap instansi dapat memberikan motivasi bagi para
tanggung jawab dengan baik sebagai aparat pemerintah. Untuk itu Kepala
Kelurahan Balang setiap saat memberikan motivasi yang dapat membangun para
ataupun masukan dan saran yang dapat membangun para pegawai agar dapat
menganggap motivasi dalam meningkatakn skill juga berasal dari rasa tanggung
jawab atas pekerjaan yang dimiliki setiap pegawai. Para pegawai menganggap
untuk dapat memberikan hasil yang maksimal dalam pekerjaan yang dilakukan
maka membutuhkan skill didalamnya, hal tersebut yang memotivasi pegawai agar
70
dalam upaya meningkatkan skill para pegawai dikantor tersebut pimpinan dalam
hal ini kepala lurah selalu meberikan masukan dan saran yang dapat membangun
minat para kepala seksi dan staff kelurahan untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuannya dalam bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan para
pegawai yang baik untuk saling memberikan motivasi - motivasi baik berupa
motivasi maka dapat dikatakan hal tersebut mampu menjadi salah satu faktor
dalam meningkatkan skill. Disini dapat diihat bahwa motivasi yang dapat
berupa penghargaan dan juga saran yang membangun. Para pegawai juga mampu
dengan apa yang disampaikan oleh Wibowo (2014) yang mengatakan bahwa
B. Uno (2012) dalam motivasi kerja ada beberapa tolak ukur yang dapat dilihat
dari para aparatur yakni adanya rasa tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan,
prestasi yang di capai, serta pengembangan diri yakni proses atau cara untuk
4. Insentif
mendorong pegawai tersebut untuk bekerja lebih aktif dan berupaya untuk terus
meningkatkan prestasi kerja di instansi Kelurahan Balang. Insentif terdiri dari tiga
bagian yaitu; 1) Non Material Insentif, berupa perangsang yang di berikan kepada
atau piala ; 2) Material Insentif, yaitu daya perangsang yang di berikan kepada
bahwa pemenuhan insentif dalam upaya peningkatan kinerja ada yang namanya
tunjangan kinerja dari pemerintah pusat. insentif dari daerah berupa tunjang
penghasilan pedapatan yang biasa disebut TPP yang diterima setiap bulan oleh
kelurahan Balang sehingga dapat lebih giat untuk meningkatkan skill dalam
bekerja.
mengatakan bahwa :
memang sudah seharusnya diberikan insentif berupa reward dan punishmen bagi
pegawai yang kinerjanya baik. Dengan adanya insentif dengan penhargaan yang
diberikan maka hal itu dapat mendorong dan memotivasi pegawai yang lain untuk
“...Beribicara mengenai insentif pastinya ada tapi bukan dari kami para
pimpinan Kelurahan yang memberikannya kepada pegawai tapi lansung dari
pemerintah daerah, insentif yang dimaksud yakni TPP atau biasa disebut
tunjangan penghasilan pegawai yang dimana juga dilihat dari hasil kinerja
pegawai tersebut dengan penilian kinerja. Kami rasa pemberian TPP sangat
efektif dalam membangun sangat dan motivasi para pegawai untuk
meningkatkan skill kerjanya…” (hasil wawancara dengan AR tanggal 18
November 2021).
bahwa insentif yang diberikan berupa tunjangan penghasilan pegawai atau yang
biasa disebut TPP bukan diberikan oleh pimpinan kelurahan tapi lansung dari
intensif seperti TPP kepada pegawai Kelurahan sangat efektif dalam membangun
“...Sejauh ini belum pernah ada insentif berupa piagam atau medali yang
diberikan kepada para pegawai yang kinerjanya baik, akan tetapi insentif
yang diberikan itu dapat berupa barang atau uang, ada tunjangan yang
namanya TPP dan itu sangat efektif dalam upaya meningkatkan hasil kerja
pegawai untuk lebih maksimal lagi karena TPP tersebut diberikan dengan
melihat kinerja pegawai dengan melakukan penilaian kinerja...” (hasil
wawancara dengan MD tanggal 18 November 2021).
bahwa belum pernah ada insentif berupa piagam atau medali yang diberikan
kepada para pegawai di kantor Kelurhan Balang, akan tetapi insentif yang
diberikan itu dapat berupa barang atau uang. Tunjangan penghasilan pegawai
74
dianggap sangat efektif dalam upaya meningkatkan hasil kerja pegawai untuk
lebih maksimal lagi karena TPP tersebut diberikan dengan melihat kinerja
yang ada di Kelurahan Balang yakni Kasi Pembangunan yang mengatakan bahwa:
“...Belum pernah ada insentif yang diberikan berupa piala, piagam ataupun
medali, insentif yangi diberikan itu biasnya berupa tunjangan penghasilan
pegawai yang langsung dari pemerintah pusat atau daerah bagi para pegawai
yang kinerjanya terbilang baik, hal itulah yang dapat memotivasi pegawai lain
untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam bekerja sehingga dapat
memberikan hasil yang maksimal...”( hasil wawancara dengan TD tanggal
18 November 2021).
berupa piagam dan medali kepada para aparatur pemerintah Kelurahan Balang,
insentif yang diberikan biasanya berupa tunjangan penghasilan pegawai bagi yang
memilki kinerja yang baik. Pemberian insentif berupa tunjangan seperti TPP
dapat meningkatkan skill kerja dibutuhkan suatu intensif baik berupa barang, uang
dan sebagainya. Pemberian insentif bagi aparatur Kelurahan Balang berupa uang
yang diberikan oleh pemerintah pusat yang biasa disebut sebagai tunjangan
diberi tunjangan berupa TPP. Dalam upaya peningkatan skill kerja pegawai
75
pegawai. Dengan adanya insentif yang diberikan kepada pegawai yang memiliki
kinerja yang baik maka hal itu dapat mendorong dan memotivasi pegawai yang
lain untuk meningkatkan kinerjanya dengan maksimal. Sejauh ini belum pernah
dilakukan pemberian insentif berupa piagam dan medali kepada para aparatur
tunjangan penghasilan pegawai bagi yang memilki kinerja yang baik. Pemberian
insentif berupa tunjangan seperti TPP dianggap dapat membangun semangat dan
pemerintah dalam hal pemberian insentif karena kinerja yang baik. Peneliti
melihat dengan adanya tunjangan seperti TPP mampu memberikan semangat bagi
pegawai yang lain untuk bekerja dengan maksimal sehingga hal tersebut memicu
upaya pegawai dalam meingkatkan skill kerjanya. Selain tunjangan berupa uang
dari pemerintah, peneliti juga menemukan bahwa dalam lingkup internal kantor
Kelurahan Balang itu sendiri pegawai yang memiliki kinerja yang baik diberikan
insentif berupa barang atau fasilitas yang dapat digunakan sebagai penunjang
dalam bekerja.
76
pemberian insentif dapat meberikan pengaruh yang besar. Hal tersebut dilihat dari
adanya tunjangan yang diberikan sehingga dapat memicu semangat bagi para
pegawai untuk dapat lebih bekerja dengan optimal. Hal tersebut menunjukan
keselarasan dengan apa yang disampaikan oleh Rivai (2009) yang mengatakan
kepada pegawai dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya.
Selain itu juga dikatakan oleh Hasibuan (2010) pemberian material insentif
C. Pembahasan Penelitian
kelurahan Balang dari hasil penelitian yang ada di lapangan dan menganalisis
secara mendalam agar diperoleh gambaran yang utuh dan komprehensif. Upaya
suatu pekerjaan. Skill dapat berupa bakat dan minat yang dimiliki oleh pegawai,
pendidikan dan pelatihan maka hal tersebut dapat berjalan dengan baik.
pada para Kepala Kelurahan. Upaya dalam peningkatan skill aparatur dengan
pelatihan tersebut juga dirasakan oleh para aparat Kelurahan Balang dengan
ikut serta dalam kegiatan tersebut. Dalam upaya peningkatan skill aparatur
dianggap sebagai hal yang sangat penting karena dengan adanya proses diklat
2. Pengalaman kerja
pengalaman kerja maka hal tersebut dapat berjalan dengan baik. Mengapa
akan membuat pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.
Balang yang rata-rata telah bekerja sebagai aparat pemerintah dengan waktu
yang terbilang cukup lama sehingga dapat sedikit menambah skill dalam
Dari hasil penelitian ditemukan pengalaman kerja yang dimiliki oleh setiap
pegawai yang masa kerjanya terbilang cukup lama dapat menambah skill
aparatur dalam bekerja secara efektif dan efesien. Pengalaman kerja yang ada
aparatur yaitu lama waktu atau masa kerja, tingkat pengetahuan, dan
memunkinkan untuk menunjukkan kinerja dan skill yang baik dan sebaliknya
3. Motivasi
motivasi maka hal tersebut dapat berjalan dengan baik. Mengapa demikian,
dorongan rasa tanggung jawab yang besar atas pekerjaan yang dimiliki
beberapa tolak ukur yang dapat dilihat dari para aparatur yakni adanya rasa
yang sudah ada dalam rangka meningkatkan kualitas agar lebih maju.
4. Insentif
semangat bagi para aparatur untuk dapat bekerja lebih maksimal. Dengan
adanya insentif yang diberikan kepada pegawai yang memiliki kinerja yang
82
baik maka hal itu dapat mendorong dan memotivasi pegawai yang lain
tunjangan berupa uang dari pemerintah pusat mapun daerah intensif juga
dapat diberikan oleh para pimpinan instansi terhadap pegawai yang hasil
yang baik diberikan insentif berupa barang atau fasilitas yang dapat
semangat bagi para pegawai untuk dapat lebih bekerja dengan optimal.
Dengan adanya insentif maka Pegawai akan memiliki rasa tanggung jawab
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang rata-rata telah bekerja sebagai aparat pemerintah dengan waktu yang
diberikan dapat berupa penghargaan ataupun masukan dan saran yang dapat
kerjanya agar dapat memberikan semangat bagi para aparatur untuk dapat
bekerja lebih maksimal secara efektif dan efisien. Pemberian intensif berupa
Dengan adanya insentif maka Pegawai akan memiliki rasa tanggung jawab
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas ada beberapa saran dari peneliti yakni
dalam upaya peningkatan skill pegawai dengan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh provinsi maupun daerah perlu lebih dimaksimalkan lagi untuk
terutama pada Kelurahan Balang itu sendiri. Seperti pada kegiatan pelatihan yang
dikhususkan bagi aparatur yang memiliki jabatan saja dan terkhusus untuk
wilayah kelurahan yang peneliti telusuri itu biasanya hanya diwakili oleh kepala
sumber daya manusia dalam hal ini para aparat pemerintah kelurahan untuk
Arif, M., Maulana, T., & Lesmana, M. T. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja dan
Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Jurnal
Humaniora, 4(1), 106–119.
Dr. Drs. Ismail Nurdin, M. S. (2019). Kualitas Pelayanan Publik (S. H. Lutfiah
(ed.)). MEDIA SAHABAT CENDEKIA.
Hamzah B. Uno. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Bumi Aksara.
Handoko, T. H. (2008). Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia
(Edisi Kedu). BPFE Yogyakarta.
Hasan, I. A., & Rudiyansyah. (2017). Strategi Peningkatan Kinerja Pegawai
(Studi Kasus Di Kantor Radio Republik Indonesia Cabang Biak
Numfor). Gema Kampus IISIP YAPIS Biak, 12(2), 66–73.
https://doi.org/10.52049/gemakampus.v12i2.45
86
87
N
90
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
Dokumentasi Wawancara
RIWAYAT HIDUP
October 1999 dari pasangan suami istri Bapak Jufri S.E dan Ibu
Sulawesi Selatan. Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SDN 83 Lembang
Loe Kecamatan Binamu lulus pada tahun 2011, SMPN 7 Jeneponto lulus tahun
2014, SMAN 1 Jeneponto lulus tahun 2017, dan sejak tahun 2017 mengikuti
Program S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu
Mahasiswa Tahun 2020-2021 dan Sekretaris Bidang Seni Budaya Dan Olahraga