KARYAWAN
(StudiPadaYayasan STKIP-PGRI Bandar Lampung
SKRIPSI
Di ajukangunamelengkapitugas-tugasdanmemenuhisyarat-
syaratgunamemperolehgelarsarjanaekonomiislam( S.E.I )
Oleh :
FACHRUDIN HASYIM
NPM: 1051010044
َو َو َو ْل َو ا ِم ْل ُه ْل ا َو ِم َّم ًةا َو ْل ُه َووا ِم َو ْل ِم اَو ا َو َّم ا َو َو ُه وا َو َو اُه وا ِم َو اِم َو ا ُه وِم ُه َووا
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar . Dan adalah
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan dari hati yang
dasar sampai sekarang, dan selalu menjadi spirit dan motivasi penulis
untuk menggapai mimpi dan masa depan yang lebih baik. Serta Ibu ku
Kholiq, dan Sri Nurjanah serta beserta keluarga besarku. Berkat do’a,
Penulis dianugrahi nama Fachrudin Hasyim oleh bapak dan ibuku tercinta
RejoSari Jawa Tengah pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan SMP
yang diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi yakni pada UIN Raden Intan Lampung,
dengan mengambil program studi Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
penulis sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
1. Dr. Moh. Baharuddin, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I., selaku Wakil Dekan Bagian Program
dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung.
6. Seluruh staff serta karyawan tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis
7. Dr. Wayan Satria Jaya, M.SI. selaku Ketua STKIP PGRI Bandar
hingga hampir tidak ada kendala bagi penulis untuk meminta data.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, akan tetapi
Ekonomi Islam.
Penulis,
FACHRUDIN HASYIM
DAFTAR ISI
A. HALAMAN JUDUL
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
MOTTO................................................................................................................77v
2. Model Kepemimpinan............................................................................22
4.Sifat-Sifat Kepemimpinan.......................................................................32
C. Penelitian Terdahulu......................................................................................7751
Kesimpulan..................................................................................................7985
Saran ...........................................................................................................7987
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
maka cukup penting bagi penulis untuk memberikan penegasan terhadap istilah-
sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah kekuatan yag muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
maupun orang serta sesuatu yang ada didalam sehingga mempengaruhi apa yang
ada disekitarnya.1
2. Gaya Kepemimpinan
artinya dengan leadership, berasal dari kata akar kata to lead yaitu berupa kata
3. Kinerja
Dalam pennuturannya, Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
4. Karyawan
Menurut Hasibuan, Karyawa adalah setiap orang yang menyediakan jasa (baik
dalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk tenaga) dan mendapatkan balas jasa
1
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik, Transito:
Bandung, 1982, hlm. 7.
2
Depdikbud, Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 258.
3
Ibid., hlm. 684.
4
Ambar Teguh Sulistiyani, Kepemimpinan Profesional Pendekatan Leadership Model,
Yogyakarta: Gava Media, 2008, h. 9.
5
Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007, h. 9
B. Alasan Memilih Judul
1. Alasan objektif
hal ini menjadikan peneliti mencoba meneliti sejauh mana pengaruh gaya
karyawannya.
2. Alasan Subjektif
a. Peneliatian ini sesuai dan berkaitan dengan program studi yang peneliti ambil,
kinerja karyawan.
Pemimpin dan hamba atau pengikut mempunyai keterkaitan yang sangat erat
dan merupakan fitrah insaniyah bagi seluruhumat manusia, yang sudah lama ada
sejak zaman Nabi Adam sampai dengan zaman modern sekarang ini. Pemimpin
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena tidak
hanya sebagai pemberi perintah akan tetapi dapat juga sebagai pengatur serta
6
Malayu Hasibuan S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002,
h. 16.
penunjuk arah bagi orang yang mengikutinya agar tetap di jalan yang lurus dan
benar.7
Menurut Timpe yang dikutip oleh Jamal Lulail Yunus mengemukakan bahwa
kemana arah suatu organisasi baik arah tujuan internal maupun arah tujuan
harus menjadi ahli strategi untuk menetapkan tujuan organisasi. Riset mengenai
pemimpin yang berhasil, melainkan hanya sejumlah ciri umum yang mereka
miliki. Setiap pemimpin memiliki gaya yang berbeda, apakah demokrasi atau
otoriter. Tetapi ada satu aspek pemimpin yang menonjol yaitu pancaran
kewibawaan.
sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat kompleks.
Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan
objektif.9
7
Siagian P, “Kepemimpinan” Teori dan Pengembangannya, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka, 1999, h. 20.
8
Jamal Lulail Yunus, Leadership Model Konsep Dasar, Dimensi Kinerja dan Gaya
Kepemimpinan, Malang: UIN-Malang Press (Anggota IKAPI), 2009, h. 3.
9
Triantoro Safaria, Kepemimpinan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, h. 3.
wakil, namun jika merujuk kepada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah
ا
Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
Perkataan khaliffah dalam ayat tersebut tidak hanya ditujukan kepada nabi
tetapi adalah bagaimana penciptaan Nabi Adam a.s yang disebut sebagai
manusia dengan tugas untuk memakmurkan bumi dan meliputi tugas untuk
menyeru orang lain berbuat kenaikan dan mencegah dari perbuatan munkar.10
Kemampuan untuk memotivasi diri dan orang lain bagi seorang pemimpin
menjadi keharusan. Hal ini terungkap dalam pernyataan Keith Davis saat
seorang pemimpin yang harus tumbuh dan berkembang adalah sifat memotivasi
10
Departemen Agama RI, Al-Quran dann Terjemahannya, Bandung, Dipenogoro, 2000,
h. 4-7.
diri untuk berprestasi dan mampu mentransformasikan semangat itu kepada
akan menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi setiap dosen dan karyawan
adalah peranan dari seorang pemimpin yang baik. Bagaimana seorang pemimpin
dapat memberikan dorongan positif bagi para dosen dan karyawan untuk
berpengaruh terhadap hasil kerja dosen dan karyawan untuk mencapai suatu
anggotanya untuk mencapai tujuan. Karna pemimpin yang baik adalah mampu
jawab.
mempengaruhi hal yang positif dan negatif bagi karyawan, untuk itulah dalam
sebagai pemimpin maupun yang diakui oleh anggota sebagai orang yang pantas
memimpin mereka, dialah yang menjalankan fungsi organisasi tersebut. Cara dan
mengarah dan mendorong gairah kerja para bawahan sehingga tercipta motivasi
positif yang akan menimbulkan niat dan usaha (kinerja) yang maksimal juga
kondisi psikologis anggotanya, ketika ada anggota yang melihat, mengamati dan
meniru perilaku pemimpin yang dicerminkan oleh atasan dirasa sebagai sesuatu
yang diharapkan anggota maka akan memiliki dampak yang lebih baik terhadap
atasan sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya maka akan
agar mau bekerja secara produktif dan efektif untuk mencapai serta mewujudkan
tujuan yang telah ditentukan13. Tingkah laku bawahan dalam bekerja pada
baiknya untuk perusahaan. Maka dalam hal itu peran dari seorang pimpinan
13
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2006, h. 141.
sangatlah berpengaruh padamotivasi dosen dan karyawan.
Lampung adalah salah satu yayasan yang berorientasi pada layanan Pendidikan
untuk dapat mewujudkan rencana besar tersebut dan senada dengan Visi
Gaya kepemmimpinan spertii apa yang dapat seorang pemimpin terapkan untuk
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
F. Manfaat penelitian
berhubungan dengan bidang kajian yang ditekuni dan bahan penelitian lebih
lanjut.
G. Metodologi Penelitian
Ilmiah, serta mencapai hasil yang optimal. Maka, sangat diperlukan rumusan-
rumusan untuk bertindak dan berpikir Ilmiah yang disebut dengan metode-metode
dalam suatu penilaian merupakan hal yang sangat bermakna, sebab dengan adanya
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian
yang objeknya mengenai gejala atau peristiwa yang terjadi pada dosen dan
karyawan Perguruan Tinggi . Sehingga penelitian ini juga bisa disebut penelitian
b. Sifat penelitian
masyarakat, kelompok, orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau
hubungan antara dua gejala atau lebih.15 Kaitannya dengan penelitian ini
karyawan.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti hasil dari wawancara atau metode yang biasa dilakukan oleh
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: Rineka
Cipta, 2009, h. 115.
15
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Suatu Tekhnik Penelitian Bidang
kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. h 35.
peneliti.16 Dengan kata lain data primer dalam penelitian ini adalah data yang
peneliti wawancarai terdiri dari satu orang pimpinan, satu orang dosen, dan satu
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer atau pihak lainnya. Data
sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut.17 Dalam hal ini
data sekunder diperoleh dari berbagai literatur seperti perpustakaan, surat kabar,
a. Populasi
tidak lain dari daerah generalisasi yang diwakili oleh sampel. 19 Populasi dalam hal
ini adalah pimpinan dan staff STKIP-PGRI Bandar yakni berjumlah lebih dari
b. Sampel
16
Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja Grapindo,
Jakarta, Cet 3, 2000, hlm. 40.
17
Ibid, hal. 42
18
Suharsimi Arikunto, Op,Cit. Hlm 115
19
Wardi Bactiar, Metodelogi Ilmu Pengetahuan, Logos, jakarta, 1997, hlm. 6.
Menurut Kartini Kartono pengertian sampel adalah “contoh, representen atau
wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu sebagian dari
Suharsimi Arikunto yaitu untuk sekedar perkiraan maka apabila jumlah subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya jika subjeknya lebih
besar dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.21
sampel sebanyak 40 orang yang terdiri dari dosen dan karyawan STKIP-PGRI
Bandar Lampung
a. Interview
Interview adalah suatu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
Metode interview yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah interview yang
20
Kartini Kartono, Pengantar Netodelogi Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung 1961,
hlm.29.
21
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka cipta, Jakarta, revisi, 1996, hlm. 17
22
Cholit Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997,
h. 83.
wawancara yang dilakukan dengan membawa pertanyaan lengkap dan terperinci,
serta bebas menanyakan apa saja dan pertanyaan masih dapat berkembang sesuai
b. Kuesioner
disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh reponden. Setelah
diisi, angket akan di kirim kembali kepada peneliti. Bentuk umum sebuah angket
jenis kelamin, dan sebagainya. Kemudian bagian isi angket. (Bungin 2005, 123)
c. Metode Observasi
kinerja karyawan.
d. Dokumentasi
23
Rianto Adi, Metodelogi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 1997. Hlm.91.
Dalam melaksanakan metode dokumentasi maka peneliti mencari di dalam
dokumen atau bahan pustaka. Data yang diperoleh sudah ditulis atau diolah oleh
orang lain atau suatu lembaga, dengan kata lain datanya sudah jadi dan disebut
data ekunder. Misalnya surat-surat, catatan harian, laporan artikel dan lain
5. Analisis Data
Dalam proses analisis data ini penulis menggunakan pola fikir deduktif yaitu
berupa uraian kalimat tertulis ataupun lisan tentang orang-orang dan perilaku yang
judul yang penulis ambil, setelah itu penulis akan mengumpulak informasi
tersebut sehingga menjadi suatu kesimpulan yang bersifat khusus yang dapat
lokasi yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 25Yakni memaparkan
24
Ibid, hlm. 61.
25
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung, Pustaka Setia, 2002. Hlm 41.
terhadap kinerja karyawan di STKIP-PGRI Bandar Lampung dengan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gaya Kepemimpinan
tingkah laku. Dari kata itu munculah gaya yang dimaksud adalah ragam
karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi.
26
Tim penyusun departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Cet.11 (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.258.
kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi
dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar (Robert,
1992). James et. al. (1996) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah
berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang telah dijelaskan dalam Al-
Qur’an dan Hadits. Banyak sekali istilah yang telah disebutkan dalam Al-
Qur’anantara lain: Amir, khalifah, imamah, ra’in dan lain sebagainya, hal
manusia dengan dua alasan ke muka bumi ini yaitu; alasan pertama adalah
manusia diutus ke muka bumi ini untuk menjadi hamba yang senantiasa
ا
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
Pada ayat tersebut Allah S.W.T memberikan gambaran kepada umat manusia
sebagai hamba, pengikut atau bawahan yang wajib ta’at mutlaq kepada- Nya.
Alasan kedua adalah manusia diutus ke muka bumi ini untuk menjadi khalifah
ا
memimpin orang yang banyak, ada yang hanya dapat memimpin dirinya
adalah suatu ketetapan dari Allah SWT yang keberadaannya tidak mungkin
dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang
organisasinya.28
27
Bass, Bernard M, Leadership and performance beyonce expection (Terjemahan),
(New York: Free press, 2005), h.117.
28
Abi sujak, Kepemimpinan Manajer:eksistensinya dalam perilaku
organisasi,(Jakarta: Rajawali, 2007), Cet.1, h.21.
29
T. Hani Handoko, Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia,(Yogyakarta:
Liberty,2008), h. 48
Robert Tannembaum, Irving R, Weschler, dan Fred Massarik
tujuan umum dan khusus. Hal yang sama dikemukakan oleh stogdill bahwa
dan mencapainya.30
tertentu.31
dari karyawan.
30
Kartono K, Psikologi sosial untuk manajemen, Perusahaan, dan industri, (Jakarta: PPN
press, 2002), h.35.
31
Ibid, h.52.
kelompok dalam upaya mencapai tujuan dalam situasi tertentu.32
lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menselaraskan persepsi
kearah yang lebih baik dan positif melalui proses yang panjang. Apapun
terhadap kinerja dari karyawan maka dari itu seorang pemimpin harus mahir
bawahan disamping itu pemimpin haruslah mempunyai moral dan etika yang
32
Ibid, h.36.
33
Thoha miftah, Kepemimpinan dalam manajemen, (Yogyakarta: Rajawali pers, 2006),
h.48.
2. Model Kepemimpinan
memutuskan serta memecahkan masalah dan sangat terbuka terhadap idea tau
pendapat dari anggota kemudian meramunya untuk menemukan suatu solusi atau
tujuan
saja program yang dibuat juga ia tidak memerlukan masukan atau usulan serta
musyawarah terlebih dahulu setelah itu anggota wajib mentaati serta mematuhi
serta memberikan informasi dan fasilitas yang dibutuhkan karyawan dia tidak
Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar
a. Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang
berharap masa depan lebih baik daripada status quo, dan mampu mengklarifikasi
tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk
meraih visi.
34
Ibid, h.134-136.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif
kedua hal yang wajib diberikan kepada karyawan baik dukungan moral
a. Pemimpin Otokratis
terperinci tentang rencana yang akan datang, tetapi sekedar mengatakan kepada
b. Pemimpin Demokratis
35
Hersey p. dan Blanchard K, Manajemen Perilaku Organisasi, Pendayagunaan Sumber
Daya Manusia edisi 4 (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga, 2007), h.118-124.
musyawarah dahulu dengan anggotanya dan mengetahui bahwa anggota dapat
memberitahukan rencana yang akan mereka lakukan baik atau buruk benar
atau mengendalikan bawahan sepenuhnya dan tidak pernah ikut serta dengan
kapasitasnya masing-masing.36
dengan pemimpin yang adil dengan membedakan antara yang salah dan
36
Soewarno Handoyo Ningrat, Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen (Jakarta: CV Haji
Masagung, 2006) h. 76.
3. Setia, Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah.
kepentingan kelompok tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang
lebih luas.
37
Hasanuddin AH, Rethorika Dakwah dan Publisistik Dalam Islam, (Semarang: CV.
Usaha Nasional, 2002) h.142-145.
Baik dalam Q.S AL-Hujarat
4 1.Keramah tamahan
pergaulan ayat 10
penting dimiliki oleh seorang pemimpin, karena iadi beri amanah untuk
d) Rendah Diri, pemimpin harus kuat tapi tidak keras, juga ia harus rendah
diri, namun tidak lemah untuk mendapat hati sehingga seluruh anggota
e) Toleransi dan Sabar. Karena keduanya adalah syarat bagi siapa saja yang
f) Benar, Adil, Jujur, dan Dapat Dipercaya. Pemimpin yang jujur dan adil
menyeru untuk berlaku adil dan berbuat baik sesama manusia karena
insting yang kuat dalam merespon fenomena yang ada, sehingga dapat
38
Khotib Pahlawan Kayo, Kepemimpinan Islam Dan Dakwah, (Jakarta: CV. Amzah,
2006)h.47-54.
No Dimensi Indikator Sumber
1.Kharismatik
Mendengarkan H.R Imam Ahmad
4 2. Kemampuan
Bawahan dan At-Tirmizi
Memotivasi
Dari berbagai macam teori yang disebutkan di atas dapat diambil kesimpulan
penuh dalam segala kegiatan perusahaan sama dengan model direktif, model
laissez faire pemimpin hanya memberikan fasilitas yang dibutuhkan
gaya yang dipakainya bagus sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan
anggota/karyawan maka dari itu pemimpin harus tepat dalam menngambil model
4. Sifat-Sifat Kepemimpinan
apasaja yang akan dihadapi maupun kegiatan yang akan dilakukan bulan
atau tahun depan serta resiko atau masalah yang akan dihadapi akan
datang.
apabila telah dianggap kurang baik bagi anggota karyawan maka harus
dirubah dengan kegiatan baru yang sesuai dengan perkembangan yang ada
di luar perusahaan.
3. Desain organisasi, Organisasi merupakan sesuatu hal yang harus ada
dalam perusahaan karena wujud dari kerja sama kelompok. Maka dari
4. Akhlak yang terpuji, Pemimpin adalah orang yang adil, jujur, toleran,
luar perusahaan dengan begitu pemimpin tidak hanya ingin dihargai akan
39
Ibid, h.27.
secara profesional.
perusahaan.40
diantaranya:
jasmani dan mental yang kuat karena tugas pemimpin sangat berat dan
teguh dan kegunaan dari semua perilaku yang digunakan serta sangat tahu
kemana arah yang akan dituju dan memberikan manfaat bagi kelompok.
40
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: PT. Radja grafindo persada,
2004), h.251.
secara tepat, tegas, dan cepat sebagai hasil dari kearifan dan
pengalamannya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin yang baik
kuat, integritas yang tinggi, berani, menguasai perubahan, dan tidak ada henti-
hentinya untuk belajar dari masalah dari pengalaman yang dihadapi dan
mempunyai sifat sosial yang tinggi dan lain-lain. karena sifat-sifat pemimpin
5. Teknik-Teknik Kepemimpinan
perusahaan. menurut Gary yuki teknik pemimpin yang harus dimiliki dan harus
dikembangkan diantaranya:
tinggi.
41
Toha Miftah, Manajemen Perilaku Organisasi (Jakarta: PT. Radja Grafindo persada,
2006), h.38.
2. Tenggang rasa, pemimpin membina sikap yang ramah serta
perusahaan.
pemimpin.
mengerjakan pekerjaannya.
sesuai keperluan.
perusahaan.
tugas bawahan.
bekerja sama, saling tukar informasi dan ide,serta saling membantu antar
bawahannya.
3. Teknik Kelompok Nominal: Teknik ini mirip dengan teknik delphy hanya
42
Sujak Abi, Kepemimpinan Manajer: eksistensinya dalam perilaku organisasi, ed.1
Cet.1, (Jakarta: Rajawali, 1990), h.7-9.
43
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: CV. BumiAksara,
2005), h.76-79.
44
Ibid, h.87.
dimaksudkan untuk memberikan keterangan yang jelas dan faktual kepada
proses pemberian motif (dorongan) agar orang mau bergerak. Dalam hal ini
c. Teknik menjadi teladan, Pemberian contoh yang baik dari pemimpin agar
yang digerakkan mau mengikuti apa yang dilihat. hakekat dari pemberian
contoh ini diwujudkan dalam dua aspek, yaitu aspek negatif dalam bentuk
kepercayaan juga karena adanya rasa patuh atas dasar hukum di kalangan
pengikut.
perintah dan sebagainya. dalam hal ini yang terpenting bahwa apa yang
tugas. Biasanya komunikasi ini bersifat dua arah, yaitu dari pimpinan ke
masalah karena dalam suatu organisasi antara pemimpin mempunyai hak serta
berprestasi dalam bekerja dan lain sebagainya dengan memberikan hak dan
6. Etika-Etika Pemimpin
karena itu pemimpin diharapkan dapat memiliki etika-etika luhur antara lain:
45
Pamudji, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: CV. Bumi Aksara, 2001),
h.114-115.
mencapai cita-cita bersama sebagai wujud kecintaan dan pengabdiannya
tanpa henti-henti.47
dilingkungan pekerjaannya.49
orang yang selalu haus dengan melayani sesamanya bukan hanya ditempat
kerja akan tetapi dimanapun dia berada, melayani bukan untuk hanya
46
Tasmara toto, SpiritualCentered Leadership(kepemimpinan berbasis spiritual Cet.1,
(Jakarta: Gema Insani,2006), h.85-87.
47
Ibid, h.90-92
48
Ibid, 107-110
49
Ibid, 187-189.
ditolongnya.
yang tinggi oleh karena pemimpin merupakan contoh bagi karyawan maka
dengan hanya mempunyai kepercayaan diri tidak cukup akan tetapi pemimpin
bahwa etika pemimpin merupakan salah satu yang harus dipegang oleh
memberikan pengaruh yang besar terhadap tujuan dari organisasi yang jelas.
tidak dapat melakukan apa-apa tanpa adanya karyawan serta dedikasi atau cinta
dapat membuat pekerjaan nyaman dan harmonis, pemimpin yang percaya diri
dapat terhindar dari keputusan yang akan merugikan bagi dirinya dan juga
50
Hersey p. dan Blanchard K, Manajemen Perilaku Organisasi, Pendayagunaan Sumber
Daya Manusia edisi 4 (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga, 2007), h.118-124.
51
Henry, Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi III, (Yogyakarta: STIE
YKPN, 2004), h.339.
karyawan maka dapat mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi oleh
maka pemimpin akan timbul rasa saling memaafkan ketika anggota karyawannya
melakukan kesalahan.
B. Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh maier sebagai
tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
52
Artikel diakses pada 7 maret dari http://fianka.wordpress.com/2010/06/07/pengertian-
kinerja./ 2010.
kepadanya.53
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan karyawan sesuai dengan
pentingdalamupayaperusahaanuntukmencapaitujuannya. 54
Menurut Dale S. Beach seperti yang dikutip Ruky (2001) kinerja adalah
Menurut John SoePrianto (2003), Kinerja adalah hasil kerja seseorang atau
misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
disepakati bersama.56
dicapaioleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
53
Riva’i veithzal, kepemimpinan dan prilaku organisasi (jakarta, PT Radja Grafindo
Persada 2004), Cet ke 2, h.309.
54
Husain Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma
Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, h. 209.
55
Ibid, h.209.
56
Ibid, h. 67.
57
Armstrong, Michael dan Angela Baron. Performance Management. (London: Institute
of Personel and Development), 2000, h. 15.
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.58
tolak ukur pemimpin ketika ingin menilai terhadap penyelesaian tugas yang
diberikan pimpinan.
jawab karyawan ke jabatan lain yang lebih tinggi didalam didalam suatu
vertical (promosi dan demosi) didalam satu organisasi yang pada dasarnya
tersebut.60
satuposisi keposisi lain yang lebih rendah baik posisi, jabatan maupun
a. RatingScale
pelaksanaan kerja.
b. Metoderanking
satu dengan yang lain kemudian mengurutkan tingkat pekerjaan mereka dari
oleh perusahaan. Oleh karena ketika perusahaan menilai atau mengukur melalui
skala perbandingan kinerja pada tahun lalu dan pada saat ini apakah kinerja
61
Anwar prabu mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Perusahaan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.5, h.69.
62
Ibid, h. 104.
karyawan mengalami peningkatan atau sebaliknya mengalami penurunan.
Metode penilaian kinerja merupakan salah satu langkah yang diambil ketika
pada saat kinerjanya menurun dan dianggap karyawan tersebut sudah tidak lagi
atas prestasi kerja atau kinerja masa lalu atau antisipasinya. Perencanaan
kebutuhan latihan dan pengembangan, Prestasi kerja atau kinerja yang jelek
kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana sumber daya manusia, atau
jalur karir tertentu yang harus diteliti. Mendeteksi penyimpangan proses staffing
Prestasi kerja yang baik atau buruk adalah mencerminkan kekuatan atau
faktor di luar lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, dan masalah pribadi
lainnya. Menjamin kesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja yang
diskriminasi.
manfaat penilaian kinerja dapat mengetahui kinerja dari karyawan tiap tahunnya
baik atau buruknya, berguna juga dalam memberikan kompensasi atau untuk
jenjang karir pada perusahaan baik pula untuk mengetahui kesalahan dari
karyawan yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi kerja baik masalah.
Menurut Hamzah Ya’kub, etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh mana
yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Herman Soewardi menjelaskan bahwa
(2) hak dan kewajiban moral (akhlak), Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak,
(3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
dalam konteks Islam yang terdiri dari Al- Qur’an, hadist, ijma’ dan qiyas.
Etika syariah bagi umat Islam berfungsi sebagai sumber untuk membedakan
mana yang benar (haq) dan yang buruk (bathil). Etika merupakan alasan-
(Wahyuni, 2007). Etika muncul kedunia dengan landasan bahwa Islam adalah
aturan ajaran (doktrin) dan nilai- nilai yang dapat menghantarkan manusia
diakhirat. Etika kerja dalam syariat Islam adalah akhlak dalam menjalankan
bisnisnya tidak ada kekhawatiran sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang
baik dan benar. Etika Kerja Islam dapat diartikan sebagai aturan yang
murah hati, berbisnis dengan tujuan untuk berbakti dan selalu mengingat
berikut:
berkorban
Allah Islam
C. Penelitian Terdahulu
Yogyakarta pada tahun 2016, yang berdasarkan hasil olah data, variable
Hasil teori ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Amirullah,
lain dengan pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah
baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun bawah dengan
Hasil survei penelitian ini menunjukan bahwa kinerja karyawan yang perlu
yang perlu ditingkatkan adalah pada aspek dimana karyawan harus dapat
63
Amirullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015) h. 78
yang relative yang dimiliki semua orang dalam melakukan aktivitas ataupun
0,462. Hal ini memberi arti bahwa hubungan antara kepemimpinan dengan
partial hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima, yaitu variabel gaya
Karyawan Bagian Operation pada PT. Asuransi Adira Dinamika, dari hasil
(kinerja karyawan) diperoleh skor terendah 48 dan tertinggi 68. Harga rata-
rata untuk Y (kinerja karyawan) sebesar 53,64 sedangkan harga rata rata idel
adalah 40. Skor tersebut menunjukan bahwa rata rata Y cukup baik atau
dan tertinggi 69. Harga rata rata untuk X sebesar 54,55 sedangkan harga rata
rata ideal adalah 40. Skor tersebut menunjukan bahwa rata rata X cukup
kinerja karyawan.
Dari hasil deskriftif analisis diatas dapat dikatakan bahwa jawaban dari para
atau sanksi yang diberikan kepada karyawan pada dasarnya bertujuan untuk
yang positif untuk karyawannya baik dalam hal pengetahuan sampai dengan
terutama pada custumer, selain itu pimpinan PT. Asuransi Adira Dinamika
bersifat eksekutip.
BAB III
menurut sejarahnya berasal dari gagasan murni dan motivasi yang kuat dari Bapak
Drs. H Dailami Zain selaku pribadi yang sejak tahun 1968 berkecimpung dalam
dituangkan dalam bentuk kesepakatan melalui rapat panitia yang dibentuk untuk
keperluan itu pada tanggal 19 juli 1982. Rapat menyetujui pendirian STKIP-PGRI
1. Administrasi Pendidikan
4. Pendidikan Matematika
6. Pendidikan Sejarah
8. Pendidikan Ekonomi
Kesepakatan di atas dikukuhkan dengan keputusan surat Pengurus Yayasan
juli 1982 tersebut dan pertemuan serupa pada tanggal 28 juli 1982 juga
Indonesia
gedung SPG PGRI 1 Tanjung Karang juga didirikan dan dibina oleh Bapak Drs.
H. Dailami Zain dengan lokasi Jl. Khairil Anwar No. 79 Palapa Tanjung Karang,
2. Program Pendidikan Bahasa Inggris pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
menempati gedung kuliah sendiri berupa bangunan 3 lantai di komplek Jl. Khairil
Anwar No 79 Tanjung Karang Pusat, kemudian unit gedung serupa di bangun lagi
di komplek yang sama dan di manfaatkan mulai tahun akademik 1989/1990.
Disamping perpusatkaan berlantai dua yang di gunakan pada tahun itu juga.
dan Sastra Indonesia serta Pendidikan Matematika. Akan tetapi pada tahun
Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) maka keberadaan STKIP-PGRI
Pada tahun 2005 program studi tersebut diatas berhasil diakredetasi kembali
Pada tahun 2006, Program Studi Bimbingan dan Konseling kembali menerima
mahasiswa baru. Program Studi ini kini telah terakreditasi dengan peringkat B
pada tahun 2007 melalui Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Dengan keinginan luhur disertai dengan rasa antusias yang tinggi dari pendiri
lembaga ini yaitu Bapak Drs. H. Dailami Zain dan Ibu Hj. Dra. Siti Suratini Zain,
pada tahun 2007 pula STKIP-PGRI Bandar Lampung berhasil membuka program
studi baru yaitu program studi Pendidikan Ekonomi dengan ijin penyelenggaraan
Juli 2007. Dan pada tahun ini juga berhasil membuka program Pascasarjana (S2)
455/D/T/2009 tanggal 6 April 2009. Ini berarti bahwa sampai saat ini STKIP-
PGRI Bandar Lampung mengelola enam program studi S1 dan satu program
"B")
Dikti No.455/D/T/2009)
STKIP PGRI Bandar Lampung memiliki standar kinerja dosen dan karyawan
untuk menunjang visi dan misi Perguruan Tinggi, Selain itu dapat menjadi
pedoman dalam melakukan setiap tugas yang diberikan oleh Perguruan Tinggi
kepada dosen dan karyawan. Berikut target kinerja dosen dan karyawan Perguruan
4. Ketua penguji
5. Anggota penguji
Penulis Kedua)
VISI
MISI
pembangunan nasional.
1) TUJUAN
yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi pembangunan bangsa dan negara
masyarakat.
kepada masyarakat.
budaya kerja sinergis dan sumber daya manusia yang menghargai sumber
2) SASARAN
studi.
3. Pada tahun 2011, 75% pada setiap Program Studi memiliki jabatan
minimum 400.
HASIL ANALISIS
pada STKIP-PGRI Bandar Lampung. Kuisoner ini terdiri dari 2 (dua) bagian,
25-29 5 13
30-34 9 22
35-39 6 15
40-44 1 3
45-49 9 22
50 Tahun ke atas 10 25
Total 40 100
Berdasarkan tabel di atas dari 40 orang responden yang menjadi objek penelitian 5
orang adalah berusia 25-29 tahun (13%), 9 orang adalah berusia 30-34 tahun
(22%), 6 orang adalah berusia 35-39 tahun (15%), 1 orang adalahberusia 40-
44 tahun (3%), 9 orang adalah berusia 45-49 tahun (22%), 10 orang adalah berusia
Pria 20 50
Wanita 20 50
Total 40 100
Berdasarkan tabel di atas dari 40 orang yang menjadi objek penelitian 20 orang
wanita(50%).
Status Jumlah %
Diploma/Sederajat 8 20
Strata 1 10 25
Strata 2 20 50
Strata 3 2 5
Total 40 100
Berdasarkan tabel di atas dari 40 orang yang menjadi objek penelitian 8 orang
adalah lulusan Diploma/Sederajat (20%), 10 orang adalah Strata 1 (25%), 20
orangadalah Strata 2 (50%) dan 2 orang adalah tamatan pendidikan strata 3 (5%).
Jawab
Pernyataan Jumlah %
SS 15 38
S 15 38
KS 10 24
TS - -
STS - -
Total 40 100
(38%). Yang menyatakan kurang setuju ada 10 orang (24%). Berarti rata-rata
Pernyataan Jumlah %
SS 15 38
S 10 24
KS 15 38
TS - -
STS - -
Total 40 100
(24%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 15 orang (38%). Berarti rata-
rata responden sangat setuju dan kurang setuju menyatakan pimpinan selalu
Pernyataan Jumlah %
SS 15 38
S 19 47
KS 6 15
TS - -
STS - -
Total 40 100
orang (47%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 6 orang (15%). Berarti
Menentukan Prioritas
Pernyataan Jumlah %
SS 16 40
S 16 40
KS 8 20
TS - -
STS - -
Total 40 100
(40%). Yang menyatakan kurang setuju berjumlah 8 orang (20%). Berarti rata-
Pernyataan Jumlah %
SS 13 32
S 15 38
KS 8 20
TS 4 10
STS - -
Total 40 100
orang (38%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 8 orang (20%) dan yang
sendiri, skala sikap yang dipakai Sangat Setuju (SS) bernilai 5, Setuju (S)
bernilai 4, Kurang Setuju (KS) bernilai 3, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, Sangat
2. Pimpinan/atasan - -
memiliki
kemampuan 15 38% 10 24% 15 38% 40 100,0
persepsi
Pemberian
Insentif
Pimpinan/atasan
3. memiliki - - 100,0
kemampuan 15 38% 19 47% 6 15% 40
komunikasi yang
baik dengan
bwahan.
Pimpinan/atasan
4. memiliki - - 100,0
kemampuan 16 40% 16 40% 8 20% 40
untuk
menentukan
prioritas
5. Pimpinan/atasan - -
adalah seorang
yang bersikap 13 32% 15 38% 8 20% 4 10% 40 100,0
obyektif
dengan kategori sangat setuju dengan rata-rata sebanyak 37,2% dari lima indikator
tanggapan setuju dengan rata-rata 37,4% dari lima indikator pertanyaan yang
23,4% dari lima indikator pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti mengenai
rata-rata 9,4% dari lima indikator pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti
Lampung sudah disetujui oleh semua karyawan hal ini terlihat dari jawaban
Pada bagian ini penulis akan menyajikan dan membahas mengenai pernyataan
Pernyataan Jumlah %
SS 24 60
S 14 34
KS 1 3
TS 1 3
STS - -
Total 71 100
orang (34%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 1 orang (3%), yang
dengan baik.
Tabel .11 : Data Pernyataan Tentang Rencana Kerja yang Sudah Tersusun Mampu
Pernyataan Jumlah %
SS 23 57
S 9 23
KS 7 17
TS 1 3
STS - -
Total 71 100
orang (23%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 7 orang (17%), yang
responden sangat setuju bahwa rencana kerja yang sudah tersusun mampu
direalisasikan denganbaik.
Tabel .12: Data Pernyataan Tentang Perintah Atasan Mampu Dilaksanakan Dengan
Baik
Pernyataan Jumlah %
SS 23 58
S 13 32
KS 4 10
TS - -
STS - -
Total 40 100
dengan bai
Mampu Diberikan
Pernyataan Jumlah %
SS 27 68
S 11 27
KS 2 5
TS - -
STS - -
Total 40 100
diberikan.
Tabel .14 : Data Pernyataan Tentang Target Kerja atau Hasil Kerja yang
Pernyataan Jumlah %
SS 21 53
S 14 35
KS 5 12
TS - -
STS - -
Total 40 100
orang (35%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 5 orang (12%). Berarti
sebagian besar responden sangat setuju target kerja atau hasil kerja yang
berdasarkan Gaya Kepemimpinan, skala sikap yang dipakai Sangat Setuju (SS)
bernilai 5, Setuju (S) bernilai 4, Kurang Setuju (KS) bernilai 3, Tidak Setuju
(TS) bernilai 2, Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1. Setelah menguraikan dan
2. Rencana kerja - -
yang sudah
tersusun mampu 23 57% 9 23% 7 17% 1 3% 40 100,0
di realisasikan
dengan baik
Perintah
3. atasan/intruksi - - 100,0
atasan mampu 23 58% 13 32% 4 10% 40
dilaksanakan
dengan baik
Memberikan
4. pelayanan yang - - 100,0
maksimal 27 68% 11 27% 2 5% 40
mampu
diberikan
Rata-rata 23,6 59,2 12,2 30,2 3,8 9,4 0,4 1,2 40 100,0
Sumber : Data Penelitian
Dari hasil rekapitulasi tanggapan responden pada tabel di atas bahwa rata- rata
yang disampaikan oleh peneliti tentang kinerja karyawan. Dengan demikian dapat
baik, hal ini terlihat dari jawaban koresponden dengan mayoritas jawaban rata-rata
sangat setuju.dapat disimpulkan bahwa responden akan sangat setuju bahwa gaya
Lampung.
Kinerja Karyawan
Manusia adalah khalifah Allah dimuka bumi yang diberi kuasa oleh Allah
sebagai khalifah di bumi ini, manusia diberikan akal pikiran oleh Allah sebagai
bagian yang terintegrasi dari salah satu konsep Islam yang rahmatan lil „alamin.
Allah memerintahkan manusia bekerja sebagai salah satu bentuk nyata manusia
dalam rangka memakmurkan bumi seperti firman Allah dalam ayat berikut:
ااا
Artinya: dan Katakanlah “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah
[9] : 105)
Dengan bekerja, artinya manusia telah menjalankan salah satu fungsi ke-
dan perilaku pribadi seseorang untuk dapat bersikap dan berperilaku sesuai
Suatu ungkapan betapapun canggih suatu peralatan kerja, tersedianya biaya serta
prosedur kerja namun jika anggota organisasi berperilaku tidak sesuai misi
organisasi maka akan berakibat pada gagalnya pencapaian tujuan organisasi.
lainnya. Oleh sebab itu pegawai sebagai sumber daya manusia dalam suatu
berikut:
Ada kendala ketika ingin menerapkan konsep ekonomi islam dalam gaya
tepat waktu. Misalnya: masuk kantor jam 07.30 WIB s/d 18.00 WIB, jika
ada pegawai yang sering datang terlambat dikenai sangsi, mulai dari sanksi
samalain.
dalam menjalankan tugas tertentu di luar kantor, maka dari itu dengan
workshop, seminar,dll.
apa yang dilakukan ini tidak lepas dari nilai ibadah kepada Allah SWT,
karena itu ibadah menjadi sebuah kebutuhan yang beriman, yang menjadi
dasar adalah jika kita tidak bekerja dengan baik, maka pekerjaan itu tidak
dalam kinerja karyawan sudah terlaksana secara maksimal dan dari hasil analisa
karyawan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan penulisan skripsi yang telah penulis paparkan sebelumnya
kerja mereka dan hal ini dapat terlihat dalam tiap point kuesioner yang penulis
tersebut.
merasa lebih dihargai dengan apa yang mereka dapatkan setelah bekerja di
tepat waktu.
antar pegawai
dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada karyawan sebuah Perguruan
Tinggi. Hal ini tidak terlepas dari amanat seorang pemimpin dalam mengayomi
pekerjaan adalah ibadah kepada Allah dalam mendapatkan Ridho Nya. Dalam
teguh bahwa bekerja adalah sebuah ibadah dalam mencari Ridho Ilahi.
B. Saran
karyawan lebih menitikberatkan pada motivasi Dosen dan karyawan, dilihat dari
Dosen dan Karyawan memiliki motivasi yang tinggi pada pekerjaan yang