SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Oleh
Nur Afifa Lapadengan
NIM. 17.2.4.027
PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
ABSTRAK.......................................................................................................ix-x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1-10
A. Pengertian Manajemen............................................................................11
B. Pengertian Manajemen Mutu Terpadu....................................................17
C. Pengertian Kualitas Pelayanan Pendidikan.............................................25
BAB V PENUTUP........................................................................................80-81
A. Kesimpulan.............................................................................................80
B. Saran.......................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................82-84
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................85-147
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi manajemen mutu terpadu dalam
pelayanan pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu Kabupaten Bolaang
Mongondow Sulawesi Utara sudah terbilang bagus dengan mengikuti kegiatan
sekolah model atau sekolah binaan yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (LPMP) melalui kegiatan ini mutu pelayanan pendidikan dapat terukur
kualitasnya menggunakan Raport Mutu yang dilaporkan setiap tahun.
Hasil penelitian ini memberikan saran bahwa implementasi manajemen mutu terpadu
dalam pelayanan pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu ini sudah layak dijadikan
cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan dapat mempermudah
lembaga pendidikan dalam pengelolaan sekolah.
PENDAHULUAN
1
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli
http://belajarpsikologi. com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/diakes pada tanggal 9 april 2017
sampai pada jasa sebagai suatu produk. 2
Mutu bisa diartikan apbila sesuatu yang
memuaskan dan melampui harapan dan kebutuhan pelanggan.3
Hal ini didukung dengan adanya observasi awal dari peneliti. Dari
penjelasan di atas peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang
“Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam Pelayanan Pendidikan di SMK
Negeri 1 Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara”.
2
Rahmat Lupiyadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba
Empat.ed II,2006)h.5
3
Edward Sallis, Total Quality Manajemen in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, (Jogjakarta : IRCioD,2008),h.56
4
Edward Sallis, Total Quality Manajemen in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, (Jogjakarta : IRCioD,2008),h.59
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah
Dari uraian yang tertuang dalam latar belakang yang telah di paparkan,
maka dapat dikemukakan rumusan masalah penelitian ini yaitu:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis sehingga
dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi SMKN 1 Kotamobagu.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pengembangan bagi
peneliti dan peneliti lainnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga pendidikan
1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan untuk
perkembangan pendidikan
2) Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan
sebagai solusi terhadap permasalahan yang ada
b. Bagi penulis
1) Dapat dijadikan acuan dalam peneliti selanjutnya untuk dapat
dikembangkan agar lebih baik
2) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi calon peneliti
selanjutnya.
E. Definisi Operasional
a. Implementasi
b. Manajemen
5
Bin nuh dan Oemar Bakry. Kamus Indonesia Arab Inggirs,(Jakarta: Mutiara Sumber Widya,
2005) h.320.
6
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu
Pendidikan Islam Peningkatan Lembaga Pendidikan Islam Secara Holistik, (Yogyakarta: Teras,
2012), h.189-191
7
Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah : Konsep, Strategi dan
implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.1
yang menjadi fungsi pokok yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan.
d. Pelayanan Pendidikan
8
Juharmi, Manajemen Mutu Terpadu, (Makassar : CV SAH MEDIA,2017) h.7
9
Edward Sallis, Total Quality Manajemen in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.59
10
Edward Sallis, Total Quality Manajemen in Education,Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.76
11
Rambat Lupiyadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h.5
pemerintah dan dunia industri. Jadi bisa diartikan bahwa suatu institusi pendidikan
dikatakan berkualitas jika antara pelanggan internal dan eksternal telah terjalin
kepuasan dari jasa yang diberikan.12
Persamaan dan perbedaan antara contoh skripsi Jurnal yang saya amati
dengan topic penelitian yang saya lakukan adalah
a. Antara skripsi terdahulu dengan topic penelitian ini , sama-sama
menggunakan sekolah sebagai objek penelitian
b. Sama-sama menggunakan penelitian kualitatif
c. Mempunyai manfaat yang hampir sama yaitu bagi sekolah, bagi guru,
dan pemerintah daerah dan dinas pendidikan
Perbedaannya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen
Konsep manajemen dapat dipahami sebagai suatu kerja sama anatara dua
orang atau lebih yang menggunakan sumber daya yang dimiliki organisasi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dari penjelasan manajemen yang telah diutarakan
diatas dapat dipahami secara umum, tetapi pada prinsipnya manajemen masih sangat
bergantung dari sudut pandang yang berbeda-beda. Artinya manajemen merupakan
pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumber daya
manusia dan sumber daya alam secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang
diinginkan. Dalam hal ini Mulyono menyimpulkan :
a. Manajemen sebagai suatu sistem, yaitu suatu kerangka kerja yang terdiri dari
berbagai komponen yang secara menyeluruh saling berkaitan dan terorganizir
untuk mencapai tujuan.
b. Manajemen sebagai proses, yaitu berbagai tahapan kegiatan untuk diarahkan
dalam pencapaian tujuan dan memanfaatkan sumber daya yang maksimal.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, yaitu ilmu interdisipliner yang
menggunakan bantuan ilmu sosial, filsafat, psikologi, antripologi dan ilmu
lainya.
16
Barnawi dan Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, h.13-15
d. Manajemen sebagai suatu profesi, yaitu bidang keahlian tertentu yang bisa
disederajatkan dengan bidang kedokteran, hukum dan lainya.
e. Manajemen sebagai suatu fungsi, yaitufungsi perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan.17
George menyatakan bahwa manajemen adalah proses yang khas dan terdiri
perencanaan, pergorganisasian, penggerakan, dan pengawasan utnuk mencapai tujuan
yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia maupun sumber daya
yang lain.18 sedangkan menjelaskan definisi manajemen adalah orang yang
melaksanakan tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang diiginkan dalam suatu
struktur organisasi dan memiliki peran yang jelas. Bisa diartikan bahwa manajemen
berkaitan dengan organisasi, karena memiliki struktur yang jelas serta pembagian
tugas bahkan kewenangan formal sebagai bentuk menggerakan personil untuk
menjalankan tugas.19
17
Ibid., h.4
18
Eti Rochaety , Sistem Informasi Manajemen Pendidikan , (Jakarta : bumi Aksara, 2008), h.4
19
Syafarudin,Pendidikan Prasekolah, (Medan :Perdana Publishing, 2011), h.153
20
Barnawi dan Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, h.16
fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen sering pula disebutkan sebagai unsur
manajemen. Pada hakikatnya, fungsi manajemen dapat dibagi menjadi 10 fungsi akan
tetapi ada empat fungsi manajemen yang menjadi fungsi pokok, yaitu :
a. Perencanaan
Planning merupakan proses untuk mengetahui kegiatan apa, bagaimana,
melaksanakannya, kapan, dan oleh siapa. Planning perlu dilakukan untuk
menghindari kesalahan dalam melaksanakan tindakan sehingga menyebabkan
kerugian bagi organisasi. Selain itu juga, planning juga dapat meningkatkan
keuntungan bagi organisasi secara optimal. Terdapat dua macam rencana, yaitu
rencana yang strategis dan rencana yang operasional. Rencana strategi yaitu
rencana yang dirumuskan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang lebih luas.
Rencana strategis juga memuat peranan organisasi yang paling kritis. Sementara
rencana operasional yaitu penjabaran secara rinci rencana dalam bentuk
strategis. Dan di dalam suatu lembaga pendidikan atau sekolah, planning
dijalankan untuk menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
prosedur, program, dan anggaran.
b. Peng-organisasian
Peng-organisasian adalah proses dalam menyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, serta sumber-sumber daya yang dimiliki, serta
lingkungan yang melingkupi. Ada dua aspek utama dalam proses menyusun
struktur organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis
dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tecermin pada
struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditujukan oleh suatu bagan
organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap
individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan
kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses
pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efisien dan efektif.
Bentuk organisasi di sekolah berisi tentang sistem penyelenggaran dan
administrasi sekolah. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan
mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang
keseluruhan penyelenggaran dan administrasi sekolah. Di sekolah, ada unsur staf
administrasi dan dewan guru. Pimpinan tertinggi adalah kepala sekolah yang
didampingi oleh badan pendukungnya, yaitu komite sekolah. Kepala sekolah
melimpahkan wewenangnya kepada wakil-wakil kepala sekolah sesuai dengan
bidangnya.
c. Pengarahan
Pengarahan dalam hal ini merupakan usaha dalam mendorong karyawan atau
bawahan untuk menjalankan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan
yang telah diinginkan. Pengarahan, manajer menjalankan motivasi, komunikasi,
dalam menjalankan kepemimpinan. Motivasi khusus untuk pegawai harus
dibangkitkan agar dapat melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepadanya
secara sukarela. Teori-teori yang dapat menjadi pedoman dalam memotivasi
ialah teori kebutuhan Maslow, teori motivasi pemeliharaan dari Herzberg, teori
Porter-Lowler, dan lain-lain. faktor-faktor motivasi merupakan faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan karena akan memengaruhi kinerja pegawai.
Selain motivasi, kegiatan yang penting dalam fungsi pengarahan dari manajemen
ialah komunikasi. Komunikasi ialah proses pemindahan informasi/informasi dari
satu orang ke orang lain. dalam proses komunikasi terdapat beberapa komponen
yang membentuk suatu sistem, yaitu komponen pengirim pesan, pesan, saluran,
penerima pesan, dan umpan balik. Pengirim pesan adalah pihak yang
menyampaikan informasi, pesan adalah informasi yang disampaikan dengan
tujuan tertentu, saluran adalah sarana yang digunakan untuk mengantar pesan ke
penerima pesan. Komunikasi dapat berlangusung vertikal, yaitu antara atasan
dan bawahan. Kemudian berlangsung horizontal, yaitu antara sesama pegawai
dan diagonal, yaitu komunikasi yang memotong secara menyilang pada garis
perintah.
Kemudian memimpin, memimpin ialah mempengaruhi orang lain agar dapat
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara
kemimpinan adalah segala usaha untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan untuk menjamin kegiatan-kegiatan atau program-
program telah berjalan sesuai dengan perencanaan untuk mencapai tujuan.
Pengawasan sangat diperlukan oleh setiap organisasi agar organisasi berjalan
sesuai dengan apa yang dikehendaki. Organisasi harus senantiasa menjaga
keseimbangannya anatara pengawasan dan kebebasan. Hal ini perlu diperhatikan
karena pengawasan yang terlalu ketat dapat mengancam kretivitas dan otonomi
pegawai. 21
21
Barnawi dan Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, h.20-29
agenda kegiatan yang berkaitan dengan tuntutan baru pelanggan yang secara bertubi-
tubi. 22
ِ ُخطُ ٰوhٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْد ُخلُوْ ا فِى الس ِّْل ِم َك ۤافَّةً ۖ َّواَل تَتَّبِعُوْ ا
ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن اِنَّهٗ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّمبِي ٌْن
Terjemahannya :
22
Sutarto Hp, Manajemen Mutu terpadu (MMT-TQM): teori penerapan di lembaga
pendidikan, ( Yogyakarta :UNY Press 2015), h.1-2
23
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.73
24
Al-Quran dan Terjemahannya Kementrian Agama RI 2014
perbuatan baik dengan segala kemampuannya, dan apa yang tidak mampu
dia lakukan, maka dia berusaha dan berniat melakukannya dan
menjangkaunya dengan niatnya tersebut, dan ketika masuk ke dalam Islam
dengan keseluruhan, maka tidak mungkin dan tidak dapat dibayangkan
terjadi, kecuali dengan hal yang bertentangan dengan jalan-jalan setan,
Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah
setan” maksudnya, dalam perbuatan dengan melakukan kemaksiatan
kepada Allah SWT, “Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”
musuh yang nyata tidaklah akan mengajak kecuali kepada kejahatan dan
kekejian serta segala yang mengandung bahaya bagi kalian. 25
25
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Tafsir Al-Quran (Jakarta : PUSTAKA
SAHIFA,2007), h. 329
Dalam pengaturan Manajamen Mutu Terpadu, pelanggan eksternal dan
internal merupakan penentu mutu. Dengan mutu tersebut, institusi harus terobsesi
untuk memenuhi bahkan melampaui standar mutu. Ini artinya semua individu
dalam pendidikan pada semua level melaksanakan tugas dan kewajiban masing-
masing serta berupaya sebagaimana mungkin dapat bekerja lebih baik.
e. Kerja Tim
i. Kesatuan tujuan
Jika Ditinjau dari sejarah industri, hubungan manajer dan karyawan
umumnya selalu berselisih bahkan bertolak belakang. Manajer berharap
karyawan bekerja semaksimum mungkin dengan gaji yang seminimun mungkin
agar biaya produksi menjadi rendah dan keuntungan yang diperoleh menjadi
maksimum. Sebaiknya, karyawan berharap jam kerja yang minimu, fasilitas
dengan kompensasi dan gaji yang tinggi. Dalam seting MMT, perselisihan ini
harus dikompromikan, organisasi harus mengupayakan segala daya dan upaya
secara total untuk membangun kesatuan tujuan mencapai mutu produk/jasa
yang diharapkan bersama.
26
Sutarto Hp, Manajemen Mutu terpadu (MMT-TQM): teori penerapan di lembaga
pendidikan, h.5-9
mereka masing-masing. Dengan menerapkan ajaran-ajaran Manajemen Mutu
Terpadu, sekolah dan isntitusi pendidikan terkait akan memperoleh beberapa
manfaat berikut.
1) Fokus pelanggan (customer focus), yaitu sekolah harus memahami dan memenuhi
bahkan melampaui harapan pelanggan/klien: siswa, orang tua, dan masyarakat
serta pemerintah. Dari pemerintah dapat berupa kebijakan pendidikan, khususnya
kurikulum nasional. Untuk mengetahui harapan siswa, orang tua dan masyarakat
sekolah dapat melakukan pertemuan, misa dengan cara diskusi grup terfokus
(focus grup discussion), survey, wawancara.
2) Keterlibatan secara penuh (total involment), adalah keterlibatan total seluruh
warga sekolah untuk secara bersama-sama terlibat, bertanggung jawab dan
berfokus pada program peningkatan mutu.
3) Pengukuran , yaitu mengukur capaian mutu yang diprogramkan dilanjutkan
dengan analisis dan evaluasi capaian mutu. Bila mutu yang dirancang peningkatan
mutu program pada siklus berikutnya, namun bila mutu yang dirancang belum
dicapai maka sekolah perlu merevisi rancangan programnya. Siklus pengukuran
27
Sutarto Hp, Manajemen Mutu terpadu (MMT-TQM): teori penerapan di lembaga
pendidikan, h.9-10
dan evaluasi ini perlu dilakukan sesuai siklus tahunan rencana pengembangan
sekolah (RPS).
4) Komitmen , yaitu komitmen pimpiunan puncak dan menegah (kepala sekolah dan
para wakilnya, ketua divisi) untuk memfasilitasi kebutuhan guru, staf, siswa dan
warga sekolah lainnya untuk memenej perubahan dan meningkatkan mutu
sekolah. Komitmen disini mencakup komitmen atas dukungan kebijakan, dana ,
waktu manajer untuk terlibat langsung dalam kegiatan.
5) Perbaikan terus menerus dan berkesinambungan . semangat dan kemampuan
untuk melakukan perbaikan ini menurut komitmen semua pihak khususnya
manajer untuk melakukan pelatihan atau pengembangan kapasitas warga sekolah
untuk dapat melakukan perbaikan capaian mutu selaras dengan program yang
dirumuskan dalam RPS.28
28
Sutarto Hp, Manajemen Mutu terpadu (MMT-TQM): teori penerapan di lembaga
pendidikan, h.33-34
29
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.48
Definisi mutu menurut pelanggan, organisasi-organisasi yang menganut
konsep TQM melihat mutu sebagai sesuatu yang didefinisikan oleh pelanggan-
pelanggan mereka. Pelanggan adalah wasit terhadap mutu dan institusi sendiri tidak
akan mampu bertahan tanpa mereka. Institusi pelaku TQM harus menggunakan
semua cara untuk mengeksplorasikan kebutuhan pelanggannya. Dan tujuan mutu
terpadu adalah memahami kebutuhan mereka yang selalu berkembang , serta
menggunakan pengetahuan tersebut untuk diterjemahkan ke dalam produk-produk
dan pendekatan bisnis baru yang inovatif.
30
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.49-57
31
Sutarto Hp, Manajemen Mutu terpadu (MMT-TQM): teori penerapan di lembaga
pendidikan, h.36
pendidikan yang dijiwai oleh motivasi dan sikap untuk memenuhi dan memuaskan
harapan pelanggan.
Dalam hal dan kualitas pendidikan terdapat suatu standar yang ditentukan
dalam standar nasional pendidikan. Standar nasional yang ditetapkan merupakan
standar yang sudah dikaji dan dapat dicapai oleh setiap lembaga pendidikan di
Indonesia. Konsep tentang standarisasi pendidikan nasional berimplikasi pada
peningkatan mutu pendidikan, sehingga diharapkan dengan adanya standar nasional
dapat memotivasi sekolah untuk memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didik
di lingkungan pendidikannya. 35
32
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.56
33
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.59
34
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.76
35
Feiby dan Umar, MANAJEMEN MUTU MADRASAH, (Jawa Tengah : Pena Persada,2021),
h.03
dan kebutuhan pengguna jasa atau disebut quality in perception (mutu persepsi).36
Kualitas dapat dikur dengan parameter seperti : banyaknya keluhan pelanggan,
banyaknya kesalahan, pencapaian target dan sebagainya. Standar Mutu sesungguhnya
diukur dengan mutu produksi sesuai kriteria dengan spesifikasi, cocok dengan tujuan
pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat, dan selalu baik sejak awal.
Menurut Kotler definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen
dalam rangka memenuhi kebutuhan itu sendiri. Kolter juga mengatakan bahwa
perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.
Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang
tinggi serta pembelian ulang yang sering. 38
Dalam hal pelayanan seringkali terkait unsur jasa. Sehingga pelayanan sering
disebut sebagai jasa. Sejumlah ahli tentang jasa berupaya untuk merumuskan definisi
36
Nur Zazin, Gerakan Menata Mutu Pendidikan : Teori dan Aplikasi, h.63
37
Nurkolis , Manajemen Berbasis Sekolah :Teori Model , dan Aplikasi, (Jakarta : Gramedia
Widiasarana Indonesia,2003), h.68-70
38
Woro Mardikawati dan Naili Farida, “Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan Pada Pelanggan Bus Efisiensi Studi Po
Efisiensi Jurusan Yogyakarta-Cilacap)”, Jurnal Administrasi Bisnis, (Vol.2,No.1,Maret/2013) h.69
jasa yang konklusif namun hingga sekarang belum ada satupun definisi yang diterima
secara bulat. Kolter merumuskan jasa sebagai semua tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak
menhasilkan kepemilikan apapun. 39
Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan
kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas layanan. Sebagai pihak
yang membeli dan mengonsumsi produk atau jasa, pelanggan (dan bukan produsen
atau penyedia jasa, yang menilai tingkat kualitas layanan sebuah perusahaan.
Tantangannya, penilaian konsumen terhadap kinerja layanan yang diterimanya
bersifat subjektif, karena bergantung pada persepsi masing-masing individu.40
39
Atik Andriana, “Pengaruh Kualitas pelayanan Terhadap kepuasan Konsumen (Studi Kasus
pada Konsumen CV. Mufidah”, http://docplayer. Info/30870033-Jurnal-pengaruh-kualitas-pelayanan-
terhadap-kepuasan-konsumen-studi-kasus-pada-konsumen-cv-mufidah-oleh-atik-andriana-nim-
abstrak.html, diakses 25 januari 2017
40
Fandy Tjiptono, service manajement: mewujudkan layanan prima , (Yogjakarta : Andi
Offset,2008), h.85
41
Nur Zazin, Gerakan Menata Mutu Pendidikan : Teori dan Aplikasi, h.63
42
Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur negara(KEPMENPAN) Nomor 63 Tahun 2003
Pasal 7
d. Pelanggan internal yaitu guru atau staf43
Untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan , ada lima faktor yang harus
diperhatikan oleh lembaga, yaitu sebagai berikut:
a. Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas. Dimensi-dimensi keunggulan sebagai ciri
sekolah unggul, adalah sebagai berikut:
1. Masukan (input) yaitu siswa diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria
tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggung jawabkan. Kriteria yang
dimaksud adalah : (1) prestasi belajar superior dengan indicator angka rapor, Nilai
Ebtanas Murni (NEM), dan hasil tes prestasi akademik; (2)skor prisotes yang
meliputi inteligensi dan kretivitas ;(3) tes fisik, jika diperlukan
2. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa
serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikuler maupun
ekstrakurikuler
3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan
menjadi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik maupun sosial-psikologis.
4. Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari segi
penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam
melaksanakan tugas. Untuk itu perlu diseduakan intensif tambahan bagi guru
berupa uang maupun fasilitas lainnya seperti perumahan.
5. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara
maksimal sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki ecepatan
belajar serta motivasi belajar yang tinggi disbanding dengan siswa seusianya
6. Kurun waktu belajar lebih lama dibandingkan sekolah lain. karena itu perlu ada
asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan menampung para siswa dari
berbagai lokasi. Di kompleks asrama perlu ada sarana yang bisa menyalurkan
43
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, h.70
minat dan bakat siswa seperti perpustakaan, alat-alat olahraga, kesenian dan lain-
lain yang diperlukan
7. Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan baik kepada peserta didik, lembaga, maupun masyarakat.
8. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di
sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial kepada lingkungan
sekitanya.
9. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakukan tambahan di luar kurikulum
nasional melalui pengembangan kurikulum , program pengayaan dan perluasan,
pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan konseling yang berkualitas,
pembinaan kretivitas dan disiplin.44
Bentuk layanan yang ada dalam lembaga pendidikan terdiri atas 2 bentuk
layanan diantaranya adalah :
1) Layanan pokok
44
Muqtaqim, “Sekolah/madrasah Berkualitas dan Berkarakter”, Jurnal nadwa, (Volume 6
No.1,Mei/2012), h.143-144
d) Personil pelayanan peserta didik, meliputi pada spesialis yang tanggung jawabnya
meliputi bimbingan dan penyuluhan, pemeriksaan psikologis dan kesehatan,
nasehat medis dan pengobatan,testing dan penelitian, penempatan kerja dan
tindak lanjut, serta koordinasi kegiatan murid
2) Layanan bantu
Perubahan dinamika masyarakat yang tepat seperti yang kita alami saat
ini, sekolah merupakan pemegang peranan penting, dengan memberikan banyak
pelayanan yang diharapkan dari sekolah, antara lain adalah:
a) Pelayanan perpustakaan
1) Siswa puas dengan layanan sekolah, yaitu dengan pelajaran yang diterima,
perlakukan guru , pimpinan, puas dengan fasilitas yang tersediakan disekolah,
atau siswa menikmati situasi sekolah dengan baik.
2) Orang tuas siswa merasa puas dengan layanan terhadap anaknya, layanan yang
diterimanya dengan laporan tentang perkembangan kemajuan belajar anaknya,
dan program yang dijalankan sekolah
3) Pihak pemakai atau penerima lulusan (PT, industry, masyarakat), puas karena
menerima lulusan dengan berkualitas tinggi dan sesuai harapan
4) Guru dan karyawan puas dengan layanan sekolah, dalam bentuk pembagian kerja,
hubungan dan komunikasi antar guru/ pimpinan , karyawan dan gaji atau honor
yang diteriama dan pelayanan lainnya.46
45
Oteng Sutisno, Administrasi Pendidikan, (Bandung, Angkas,1985), h.65
46
Nur Zazin, Gerakan Menata Mutu Pendidikan : Teori dan Aplikasi, h.64-65
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis penelitian
C. Sumber Data
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-
kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan misalnya seperti dokumentasi.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif maka dari itu,
sumber utama yang diambil oleh peneliti berupa informasi dari pihak sekolah yang
ada di SMK Negeri 1 Kotamobagu.49
47
Rulam Ahmad,Metodologi penelitian Kualitatif, Cetakan I, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2014), h.15
48
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-35, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2016), h.6
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D”, Cetakan ke-26, (Bandung:
Alfabeta,2017), h.147
50
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung : Graha
Ilmu,2006),h.223
a. Observasi
Dalam penetian ini peneliti melaksanakan observasi awal untuk mengetahui fakta
yang ada di lokasi penelitian yakni dengan melihat proses pemberian layanan
pendidikan yang pihak sekolah berikan kepada peserta didik dan orangtua/wali
apakah memenuhi dan menunjuang kegiatan pendidikan di sekolah yang diteliti.
b. Wawancara
c. Studi Dokumentasi
Teori dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teori lensa (lensa theory)
atau teori perspektif. Teori ini membantu peneliti dalam membuat pertanyaan
penelitian dan memandu dalam mengumpulkan data dan analisis data. 54
Dalam penelitian ini peneliti mengkaji teori tentang manajemen mutu terpadu
dan implementasinya dalam pelayanan pendidikan. Melalui teori –teori tersebut
peneliti dapat lebih memahami hal-hal yang terkait dengan manajemen mutu terpadu
dan implementasinya dalam pelayanan pendidikan sehingga dapat membuat
pertanyaan, mengumpulkan dan analisis data terkait dengan implementasi manajemen
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D”, Cetakan ke-26, h.240
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D”, Cetakan ke-2, h.172
mutu terpadu dalam pelayanan pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
teknik analisis data dimulai dengan mempelajari atau mengkaji data yang diperoleh,
melalui wawancara tentang Analisis Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam
Pelayanan Pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu Kabupaten Bolaang
Mongondow Sulawesi Utara.
BAB IV
1. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Kotamobagu
2) NPSN : 40100347
3) Jenjang Pendidikan : SMK
4) Status Sekolah : Negeri
5) Alamat Sekolah : Jl.H.Zakaria Imban
6) Kode Pos : 95715
7) Kelurahan/Desa : Molinow
8) Kecamatan : Kec.Kotamobagu Barat
9) Kabupaten/Kota : Kota Kotamobagu
10) Provinsi : Prov.Sulawesi Utara
b. Data Lengkap
1) SK Pendirian Sekolah : 204/3/KEDJ
2) Tanggal SK Pendirian : FALSE
3) Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
4) SK Izin Operasional : 453b/DIKDA/SMKN1KTG/II/2020
5) Tgl SK Izin Operasional : 2020-02-05
6) Nomor Rekening : 0020113000050
7) Nama Bank : BANK SULUT
8) Cabang KCP/Unit : Cabang Kotamobagu
9) Rekening Atas nama : SMK N 1 Kotamobagu
10) Nama Wajib Pajak : SMK Negeri 1 Kotamobagu
11) NPWP : 004589032824000
c. Kontak Sekolah
1) Nomor Telepon : 043421331
2) Nomor fax : 043421331
3) Email : smknktg@yahoo.co.id
4) Website : http://www.smkn1kotamobagu.id
Table 4.1
Adapun daftar normative aparatur sipil Negara (ASN) guru di SMK
Negeri 1 Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
adalah lihat table dibawah ini.
Table 4.2
Table 4.3
Usia L P Total
<6 tahun 0 0 0
6-12 tahun 0 1 1
>20 tahun 1 1 2
Agama L P Total
Kristen 32 66 98
Katholik 1 0 1
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
7 Laboratorium 7 Unit
8 Mushollah 1 Unit
9 Perpustakaan 1 Unit
23 Wc Guru - -
24 Wc Siswa - -
Jadi yang saya pahami adalah manajemen mutu terpadu ini berupa
strategi peningkatan mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu
pendidikan saya sebagai kepala sekolah dibantu wakil-wakil kepala
sekolah yang menangani bidang bidang tertentu yaitu ada bidang
manajemen mutu, bidang kesiswaan, bidang humas, bidang sarana dan
prasarana. Kemudian untuk implementasi atau penerapannya ke dalam
pelayanan pendidikan yang ada di sekolah kami yakni mengenai
proses pelaksanaan pendidikan yang berorientasi pada kepuasaan
peserta didik dalam pelayanan pendidikan yang sekolah kami berikan.
55
Untuk menggali data yang lebih tentang implementasi mutu terpadu dalam
pelayanan pendidikan pertanyaan selanjutnya peneliti ajukan kepada wakil kepala
sekolah bidang manajemen mutu yaitu: “Sebagai wakil kepala sekolah bidang mutu,
apa yang bapak ketahui tentang manajemen mutu terpadu dan bagaimana
implementasinya dalam pelayanan pedidikan yang ada di SMK Negeri 1
Kotamobagu?” wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu mengatakan bahwa:
55
Sartika Paputungan, hasil wawancara, kepala sekolah, kotamobagu ruang kepala sekolah
SMK Negeri 1 Kotamobagu 27 Mei 2021, Pukul 14.00
fasilitasnya, tenaga pendidika dan kependidikan memadai hasilnya juga akan
berdampak pada mutu pendidikan. 56
Pertanyaan kedua peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang manajemen
mutu yaitu: “Apa layanan yang bapak berikan dalam peningkatkan pelayanan
pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu?” wakil kepala sekolah bidang manajemen
mutu mengatakan bahwa:
56
Almudatsir Mamonto, hasil wawancara, wakil kepala sekolah, kotamobagu ruang wakil
kepala sekolah bidang manajemen mutu 24 Mei 2021, Pukul 12:00
57
Almudatsir Mamonto, hasil wawancara, wakil kepala sekolah, kotamobagu ruang wakil
kepala sekolah bidang manajemen mutu 24 Mei 2021, Pukul 12:08
Sumber Data : website www.facebook.com
Pertanyaan ketiga yang peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang
manajemen mutu yaitu: “Apa hambatan/kendala yang bapak jumpai dalam
melaksanakan tugas dan bagaimana bentuk perbaikan mutu secara terus menerus
yang bapak lakukan dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SMK Negeri
1 Kotamobagu?” wakil kepala sekolah bidang mutu mengatakan bahwa:
58
Almudatsir Mamonto, hasil wawancara, wakil kepala sekolah, kotamobagu ruang wakil
kepala sekolah bidang manajemen mutu 24 Mei 2021, Pukul 12:14
Sumber Data : Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu
Gambar 4.3 Detail isi dari Raport Mutu SMK Negeri 1 Kotamobagu
Pelayanan yang saya berikan tentunya dalam hal ini yaitu tentang tugas pokok
saya sebagai manajerial sekaligus supervisor guru dan tenaga kependidikan
dalam mengembangkan mutu sekolah. Yang saya lakukan untuk sekolah
tentunya sebagai perencana program sekaligus pelaksana program yang di
bantu oleh wakil kepala sekolah dan guru serta staf lainnya, disamping itu
saya juga sebagai evaluator sekolah yang mengevaluasi kinerja guru dan
selalu menjalin hubungan yang baik dan tentunya memberi motivasi kepada
bawahan dalam melaksanakan tugas mereka. Walaupun demikian ada
hambatan dalam proses pelayanan pendidikan akan tetapi hal tersebut bisa
ditanggani.
Pertanyaan kedua saya ajukan kepada kepala sekolah yaitu: “ Apa harapan ibu dalam
meningkatkan pelayanan pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu?” kepala sekolah
mengatakan bahwa:
Harapan saya tentunya selalu yang terbaik untuk sekolah yang pimpin, dari
kekurangan-kekurangan yang ada menjadi perbaikan yang baik kedepannya
untuk upaya serta harapan agar mutu pendidikan yang saya pimpin ini
menjadi sekolah yang bermutu.59
59
Sartika Paputungan, hasil wawancara, kepala sekolah, kotamobagu ruang kepala sekolah
SMK Negeri 1 Kotamobagu 27 Mei 2021, Pukul 14.10
bidang kurikulum. Pertanyaan pertama yaitu: “Bagaimana gambaran umum tentang
pelayanan pendidikan khususnya bidang kurikulum yang ada di SMK Negeri 1
Kotamobagu?” wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengatakan bahwa:
Sekolah satiap mengawali proses tahun ajaran baru itu kami awali dengan
house tranning yaitu semacam disegarkan kembali walaupun guru-guru ini
dalam penerapan kurikulum 2013 telah mengikuti bimbingan teknis
kurikulum tetap untuk setiap tahun pembelajaran itu di segarkan kembali
guru-guru dalam hal mempersiapkan proses pembelajaran yaitu berupa
bagaimana mengalokasikan waktu dengan efektif, menyusun program
tahunan, program semester, kemudian menganalisa KD dalam kurikulum,
membuat RPP dan mempersiapkan materi ajar, jadi dasarnya setiap guru telah
dipersiapkan. 61
Pertanyaan ketiga peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum
yaitu: “ Sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, apa bentuk layanan yang
bapak berikan kepada atasan, kepada sesama guru dan kepada peserta didik?” wakil
kepala sekolah bidang kurikulum mengatakan bahwa:
60
Guntur Malensang , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang kuirkulum, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMK Negeri 1 Kotamobagu 29 April 2021, Pukul
10:30
61
Guntur Malensang , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang kuirkulum, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMK Negeri 1 Kotamobagu 29 April 2021, Pukul
10:35
Kami melaksanakan tugas atau bisa dikatakan pelayanan yang bidang
kurikulum berikan yakni sebagaimana tupoksi yang telah ada. Layanan yang
saya berikan kepada kepala sekolah tentunya membantu tugas kepala sekolah
dalam bidang kurikulum, perencanaan pembelajaran serta proses pelaksanaan
pembelajaran untuk tahun-tahun berikutnya. Dan kepada guru kami
memberikan layanan berupa bimbingan panduan kepada guru-guru dalam
pelaksanaan tugas tanggung jawabnya sebagai guru yaitu dalam penyiapan
perangkat pembelajaran. Dan kepada peserta didik kami memberikan
gambaran tentang beban belajar, cara belajar yang harus anak-anak lakukan
terkait dengan penerapan kurikulum 2013 yang akan dijalani oleh peserta
didik.62
Pertanyaan keempat peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum
yaitu: “Apa hambatan yang bapak jumpai selama melaksanakan tugas sebagai wakil
kepala sekolah bidang kurikulum dan bagaimana cara mengatasinya?” wakil kepala
sekolah bidang kurikulum mengatakan bawah:
Dalam bidang humas untuk pelayanan pendidikan kami sudah sangat baik,
karena adanya kerjasama dengan pihak yang ada di sekolah terutama ketua
komite dan masyarakat yang ada di lingkungan sekolah. Dan jelas pelayanan
bidang humas sangat terpenuhi telah mendukung kegiatan pendidikan, karena
seperti yang kita ketahui bersama bahwa SMK Negeri 1 Kotamobagu adalah
sekolah yang bermutu dan telah terakreditas A dan sangat populer di
kotamobagu dan juga telah menjadi contoh yang baik bagi sekolah lain yang
ada di kotamobaggu. Walaupun tidak disosialisasikan sekolah ini sudah
sangat terkenal dan populer khususnya. Akan tetapi walaupun demikian pihak
sekolah juga melakukan sosialisasi secara online maupun secara offline
kepada masyarakat. 65
10:50
65
Rasida Kawulusan , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang humas, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang humas SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 11:00
Pertanyaan kedua peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang humas yaitu:
“Apa para staf bidang humas sangat membantu proses pelayanan pendidikan
khususnya bidang humas?” wakil kepala sekolah bidang humas mengatakan bahwa:
Pelayanan yang telah saya berikan kepada kepala sekolah adalah membantu
tugas kepala sekolah dalam menyusun program kerja dan anggaran di bidang
humas, membantu komite sekolah dalam pengembangan sekolah,
mengkoordinasi pelaksanaan program sekolah, pelaksanaan praktik kerja
industri (Prakerin), mengkoordinasi pelaksanaan dan kepada sesama guru saya
memeriksa dan menyetujui rencana praktik kerja industri tiap program
keahlian. Kepada peserta didik, saya memberikan pembekalan praktik kerja
industri untuk peserta didik dan orang tua/wali murid sampai pada
pengantaran, memonitoring dan penjemputan peserta didik prakerin. Serta
menyelesaikan masalah (apabila ada) selama pelaksanaan prakerin. 67
Pertanyaan keempat peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang humas yaitu:
“Apa saja yang dilakukan ibu sebagai wakil kepala sekolah dalam menangani kendala
yang dihadapi saat sedang melaksanakan kegiatan di bidang humas?” wakil kepala
sekolah bidang humas mengatakan bahwa:
66
Rasida Kawulusan , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang humas, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang humas SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 11:05
67
Rasida Kawulusan , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang humas, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang humas SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 11:10
68
Rasida Kawulusan , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang humas, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang humas SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 11:15
mutu layanan pendidikan khususnya bidang humas?” wakil kepala sekolah bidang
humas mengatakan bahwa:
Harapan saya yaitu selalu terjalin hubungan yang baik antara pihak sekolah
dan masyarakat, selalu terbuka kepada masyarakat tentang keadaan sekolah,
terbuka kepada guru, pegawai tata usaha, maupun peserta didik. Agar para
pihak merasa puas akan pelayanan yang kami berikan.69
69
Rasida Kawulusan , hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang humas, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang humas SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 11:20
ekstrakurikuler, dengan demikian pelayanan yang kami berikan tentunya
sangat membantu proses kegiatan pendidikan. 70
Pertanyaan kedua peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
yaitu: “ Apakah para staf bidang kesiswaan membantu dalam proses pelayanan
pendidikan dalam bidang kesiswaan ?” wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
mengatakan bahwa:
Untuk hambatan pasti ada terutama adalah pemahaman orang tua akan adanya
kegiatan ekstrakurikuler yang sebenarnya menunjang bakat peserta didik yang
bersangkutan kemudian itu dianggap menganggu proses belajar. Untuk
hambatan lainnya adalah kurangnya dana untuk pelaksanaan kegiatan-
kegiatan di bidang kesiswaan.72
Pertanyaan keempat peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
yaitu: “ Apa harapan bapak dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan
khususnya bidang kesiswaan?” wakil kepala sekolah bidang kesiswaan mengatakan
bahwa:
Pertama, tentu anggaran dana bos sesuai petunjuk juknis itu kurang
menunjang karena ada aturan-aturan tertentu yang tidak boleh didanai oleh
dana bos. Contoh paling real adalah kegiatan keagamaan yang secara jelas
70
Anton Manika, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul
09:00
71
Anton Manika, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul
09:05
72
Anton Manika, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul
09:10
tidak boleh dialokasikan dana bos, jadi anggaran kegiatan tersebut diambil
dari partisipasi guru dan peserta didik. Sampai sekarang saya masih belum
tahu apakah tidak boleh atau bagaimana karena memang jelas dipetunjuk
teknis disebutkan demikian. Tetapi, ada beberapa juga yang didanai yaitu
pramuka, osis, paskibraka. Akan tetapi sifatnya terbatas dan dibidang olahraga
pun untuk pelatihan-pelatihan juga tidak ada anggarannya. Kecuali fasilitas
olahraga disediakan dengan lengkap. Untuk hal itu, seingat saya pada
beberapa tahun lalu memang ada. Sementara itu kami pihak kesiswaan tidak
diberi kebebasan untuk memungut dana misalnya uang komite. Harapan saya
tentunya adanya perbaikan dalam meningkatkan pelayanan khususnya bagian
kesiswaan. 73
Berdasarkan paparan hasil wawancara di atas, peneliti telah menyimpulkan
bahwa proses pelayanan pendidikan dibidang kesiswaan secara umum adalah berupa
pelayanan kepada peserta didik yang berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler,
seperti osis, pramuka, paskibraka, keagamaan, olaharaga dan kesenian. Juga beberapa
komunitas yang ada di sekolah.
Pelayanan bidang sarana dan prasarana di sekolah ini untuk yang pertama
adalah ruang belajar, ruang kantor, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium,lapangan dan halaman lainnya. Tentu, sejauh ini layanan yang
kami berikan menunjang proses pendidikan di sekolah ini.74
Pertanyaan kedua yang peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang sarana
dan prasarana yaitu: “Sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, apa
73
Anton Manika, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kotamobagu
ruang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul
09:15
74
Sri Astuti Limbalo, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kotamobagu 27
Mei 2021, Pukul 10:00
saja bentuk pelayanan yang ibu berikan kepada kepala sekolah, kepada sesama guru
dan kepada peserta didik?” wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
mengatakan bahwa:
Pelayanan yang saya berikan yaitu sesuai tugas saya yakni membantu kepala
sekolah dalam bidang sarana dan prasarana terutama dalam menyusun rencana
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, menyusun program kebersihan,
keindahan, keamanan lingkungan sekolah, mengatur pengadaan denah
sekolah, papan data serta atribut dan label lainnya yang berhubungan dengan
keperluan sekolah. Kepada sesama guru saya membantu untuk menyusun dan
merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah guna menunjang
proses belajar mengajar. Untuk peserta didik, kami memberikan pelayanan
sebaik mungkin dalam memenuhi kebutuhan mereka di dalam sekolah.75
Pertanyaan ketiga yang peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang sarana
dan prasarana yaitu: “Apakah para staf dalam bidang sarana dan prasarana membantu
proses pelayanan pendidikan?” wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
mengatakan bahwa:
75
Sri Astuti Limbalo, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kotamobagu 27
Mei 2021, Pukul 10:05
76
Sri Astuti Limbalo, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kotamobagu 27
Mei 2021, Pukul 10:10
Untuk kendala pasti ada tidak perlu saya sebutkan satu persatu. Akan tetapi,
untuk hal tersebut kami selalu melakukan evaluasi untuk menyusun
perencanaan yang baik kedepannya.77
Pertanyaan terakhir peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana yaitu: “Apa harapan ibu dalam meningkatkan pelayanan pendidikan
khusunya bidang sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Kotamobagu?” Wakil kepala
sekolah bidang sarana dan prasarana mengatakan bahwa:
Harapan kami dibagian sarana dan prasarana yaitu untuk pelayanan agar bisa
lebih baik lagi kedepannya. Terutama dana untuk membantu pelayanan sarana
dan prasarana.78
Berdasarkan paparan hasil wawancara di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
proses pelayanan pendidikan dalam bidang sarana dan prasarana di sekolah adalah
bentuk pelayanan yang paling menunjang proses kegiatan yang ada di sekolah.
Pelayanan yang saya berikan tentunya membantu tugas dari kepala sekolah
dalam pengelolaan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Melalui
kegiatan sekolah model atau sekolah binaan yang dilaksanakan oleh lembaga
penjamin mutu pendidikan, saya melakukan pemetaan 8 standar pendidikan
untuk mengetahui kekurangan apa saja yang kurang dalam pelayanan
pendidikan dan juga menjadi prioritas untuk perbaikan kedepannya.79
77
Sri Astuti Limbalo, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kotamobagu 27
Mei 2021, Pukul 10:15
78
Sri Astuti Limbalo, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Kotamobagu 27
Mei 2021, Pukul 10:20
79
Almudatsir Mamonto, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu SMK Negeri 1 Kotamobagu 24
Mei 2021, Pukul 12:25
Pertanyaan terakhir yang peneliti ajukan kepada wakil kepala sekolah bidang
manajemen mutu yaitu: “Apa harapan bapak dalam meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu?” wakil kepala sekolah bidang manajemen
mutu mengatakan bahwa:
80
Almudatsir Mamonto, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu SMK Negeri 1 Kotamobagu 24
Mei 2021, Pukul 12:30
diberikan telah terpenuhi dan mendukung kegiatan pendidikan di SMK Negeri 1
Kotamobagu?” operator tata usaha seklah mengatakan bahwa:
Dalam pelayanan tata usaha kami melakukan pengelolaan surat masuk dan
keluar, pencatatan murid, pencatatan tentang guru, pencatatan proses belajar
mengajar, penerbitan buku-buku tata usaha, dan Cap Jabatan.81
Pertanyaan kedua peneliti ajukan kepada operator tata usaha sekolah yaitu : “Sebagai
operator tata usaha sekolah bentuk pelayanan apasaja yang ibu berikan kepada kepala
sekolah, kepada sesama guru, dan kepada peserta didik?” operator sekolah
mengatakan bahwa:
Tentang staf untuk saat ini tata usaha SMK Negeri 1 Kotamobagu belum
mempunyai struktur ketatausahan yang jelas ketua TU juga belum diketahui
siapa. Pada saat ini kami berjumlah 8 staf yang menjalan tugas masing” yang
di perintahkan oleh kepala sekolah. Akan tetapi dalam memberikan pelayanan
kami saling membantu dan membangun kerja sama tim dalam memberikan
pelayanan yang baik. 83
Pertanyaan keempat peneliti ajukan kepada operator tata usaha sekolah yaitu :
“Adakah kendala atau hambatan selama melaksanakan tugas sebagai operator tata
usaha sekolah?” operator tata usaha sekolah mengatakan bahwa:
81
Amanda Chasimira Paputungan, hasil wawancara, operator tata usaha sekolah, Manado
video call via whatsap SMK Negeri 1 Kotamobagu 16 Agustus 2021, Pukul 12:15
82
Amanda Chasimira Paputungan, hasil wawancara, operator tata usaha sekolah, Manado
video call via whatsap SMK Negeri 1 Kotamobagu 16 Agustus 2021, Pukul 12:17
83
Amanda Chasimira Paputungan, hasil wawancara, operator tata usaha sekolah, Manado
video call via whatsap SMK Negeri 1 Kotamobagu 16 Agustus 2021, Pukul 12:22
Untuk kendala pasti ada tidak perlu saya sebutkan satu persatu, untuk hal
tersebut kami selalu melakukan evaluasi untuk menyusun perencanaan yang
baik dalam memberikan pelayanan kedepannya.84
Pertanyaan terakhir peneliti ajukan kepada operator tata usaha sekolah yaitu: “Apa
harapan ibu dalam meningkatkan pelayanan tata usaha sekolah di SMK Negeri 1
Kotamobagu?” operator tata usaha sekolah mengatakan bahwa:
84
Amanda Chasimira Paputungan, hasil wawancara, operator tata usaha sekolah, Manado
video call via whatsap SMK Negeri 1 Kotamobagu 16 Agustus 2021, Pukul 12:23
85
Amanda Chasimira Paputungan, hasil wawancara, operator tata usaha sekolah, Manado
video call via whatsap SMK Negeri 1 Kotamobagu 16 Agustus 2021, Pukul 12:25
Kualitas pelayanan yang kami berikan menurut saya sudah sangat baik,
kemudian cara mengukur kualitas tersebut adalah dengan mengevaluasi segala
pelayanan yang kami berikan apakah menunjang dalam pelaksanan kegiatan
belajar mengajar. Di SMK Negeri 1 Kotamobagu kami mengukur kualitas
pelayanan pendidikan dengan mengisi raport mutu yang telah saya jelaskan
tadi, raport mutu ini kami laksanakan setiap tahunnya untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari pelayanan pendidikan yang kami berikan agar
dapat menjadi prioritas untuk perbaikan pelayanan pada tahun-tahun
berikutnya tentunya dengan tetap memperhatikan 8 standar pendidikan. 86
Untuk mengetahui tingkat kepuasaan pelanggan dalam lingkup sekolah yakni
peserta didik dan orang tua peserta didik, dalam hal ini peneliti melakukan
wawancara bersama kedua pihak tersebut. Wawancara pertama peneliti lakukan
kepada peserta didik tentang pelayanan yang diberikan oleh sekolah, dengan
pertanyaan pertama yaitu: “ Kenapa anda memilih SMK Negeri 1 Kotamobagu
sebagai tempat untuk belajar?” peserta didik pun mengatakan bahwa:
Saya memilih sekolah ini karena sekolah ini sangat populer dan sesuai dengan
keinginan saya.87
Pertanyaan kedua peneliti ajukan kepada peserta didik yaitu: “Bagaimana pelayanan
yang ada di SMK Negeri 1 Kotamobagu? Apakah sudah memadai kegiatan belajar
mengajar?” peserta didik pun mengatakan bahwa:
Menurut saya pelayanan di sekolah ini sudah baik, guru-gurunya juga baik
tapi masih ada beberapa pelayanan yang menurut saya belum memadai yaitu
pelayanan perpustakaan yang tidak menyediakan meja dan tempat duduk
kepada peserta didik untuk belajar dan membaca di ruang perpustakaan. 88
Pertanyaan ketiga peneliti ajukan kepada peserta didik yaitu: “ Apa harapan anda
untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di SMK Negeri 1 Kotamobagu?” peserta
didik pun mengatakan bahwa:
86
Almudatsir Mamonto, hasil wawancara,wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu,
kotamobagu ruang wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu SMK Negeri 1 Kotamobagu 24
Mei 2021, Pukul 12:27
87
Tiara Lomban, hasil wawancara, peserta didik , kotamobagu desa moyag rumah peserta
didik. SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 12:00
88
Tiara Lomban, hasil wawancara, peserta didik , kotamobagu desa moyag rumah peserta
didik. SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 12:05
Harapan saya yaitu agar pelayanan kepada peserta didik untuk lebih baik
khususnya layanan perpustakaan yang sangat dibutuhkan bagi peserta didik
yang membutuhkan.89
Pertanyaan terakhir peneliti ajukan kepada orang tua/wali peserta didik dengan
pertanyaan yaitu: “Menurut ibu bagaimana pelayanan pendidikan yang ada di SMK
Negeri 1 Kotamobagu? Apakah sejauh ini ibu puas dengan pelayanan yang
diberikan?” orang tua/wali peserta didik mengatakan bahwa:
Saya puas dengan pelayanan yang diberikan, pelayanan yang diberikan sangat
baik seperti pada pelaksanaan rapat sekolah dengan masyarakat, kami sebagai
orang tua menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah terutama dengan
komite sekolah, anak saya juga selalu memperlihatkan sikap yang baik diluar
sekolah itu dapat menjadi contoh bahwa pelayanan yang diberikan sekolah
sangat baik.90
89
Tiara Lomban, hasil wawancara, peserta didik , kotamobagu rumah peserta didik. SMK
Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 12:10
90
Sanci Mamonto, hasil wawancara, Orang tua/wali peserta didik , kotamobagu desa moyag
rumah peserta didik. SMK Negeri 1 Kotamobagu 24 Mei 2021, Pukul 12:30
dengan kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, operator administrasi tata usaha
sekolah, peserta didik dan orangtua/wali peserta didik. Hasil dari penelitian ini
bertujuan untuk menjawab rumusan masalah pada BAB I.
Berdasarkan firman Allah Swt dalam surah Al- Baqarah ayat 208 yang
artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara
keseluruhan, dan janganlah kamu ikut langkah-langkah setan, sesungguhnya ia
musuh nyata bagimu” . ayat ini berkaitan dengan Implementasi Manajemen Mutu
Terpadu dalam pelayanan pendidikan yang menjelaskan tentang keterlibatan seluruh
personil dalam suatu lembaga pendidikan agar terlibat secara total dalam proses
pelayanan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama yakni menghasilkan kebaikan
tingkat tinggi dan berkualitas serta memuaskan kebutuhan dan kepuasan pelanggan
pendidikan.
Kualitas atau mutu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan
melampaui keinginan serta kebutuhan pelanggan. Kualitas atau mutu memiliki
beberapa elemen yakni meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan,
meliputi produk, jasa, manusia, lingkungan dn meliputi kondisi yang selalu berubah.
Pendidikan adalah jasa atau pelayanan bukan produksi atau barang. Kualitas
pendidikan dapat dikur dari tingkat kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan
pendidikan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan
pelanggan serta tanggap positif terhadap kualitas pelayanan.
Jadi kualitas atau mutu adalah perbaikan terus-menerus yang dilakukan oleh
suatu lembaga pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan
melibatkan berbagai komponen dalam lembaga pendidikan sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Beberapa saran yang dapat saya berikan yang membangun bagi pihak SMK
Negeri 1 Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara sebagai
alternatif pembenahan diri terutama bidang-bidang bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan pendidikan:
1. Kepada kepala sekolah kiranya dapat memperhatikan wakil-wakil kepala
sekolah serta guru dan staf lainya dalam memberikan pelayanan sekolah yang
berpengaruh untuk menunjang proses kegiatan pendidikan di sekolah.
2. Pihak Sekolah khususnya tiap-tiap bidang harus terus menerus melakukan
perbaikan mutu pelayanan pendidikan sehingga dapat memuaskan para
pelanggan internal maupun eksternal.
3. Selalu menjaga hubungan yang baik antara pihak sekolah dan masyarakat
sekitar
4. Pihak sekolah dapat memperhatikan pelayanan-pelayanan pendidikan
dibutuhkan akan tetapi di anggap sepeleh.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 208, Terjemahan Kementrian Agama 2014
Atik Andriana, “Pengaruh Kualitas pelayanan Terhadap kepuasan Konsumen (Studi
Kasus pada Konsumen CV. Mufidah”, http://docplayer. Info/30870033-Jurnal-
pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-konsumen-studi-kasus-pada-
konsumen-cv-mufidah-oleh-atik-andriana-nim-abstrak.html, diakses 25 januari
2017.
Basuki dan Sumono. Implementasi system jaminan mutu (Quality assurance) proses
pembelajaran diperguruan tinggi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi, No.7 Tahun
2004.
Nuh. Bin dan Bakry. Oemar, Kamus Indonesia Arab Inggirs, Jakarta: Mutiara Sumber
Widya, 2005.
Rochaety. Eti. dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,
2008.
Woro Mardikawati dan Naili Farida, “Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas
Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan Pada
Pelanggan Bus Efisiensi Studi Po Efisiensi Jurusan Yogyakarta-Cilacap)”,
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.2,No.1, Tahun 2013.
Zazin. Nur, Gerakan Menata Mutu Pendidikan : Teori dan Aplikasi, Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011.