Oleh:
NIM:1831047
2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Wakatobi dengan seksama meneliti dan
Wakatobi, 2021
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
nikmat dan karunia-Nya dan menjadikan iman itu indah dalam hati hamba-Nya
serta menjadikan kecintaan akan risallah-Nya lebih dari segala apapun didunia ini.
Dalam peyusunan proposal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
7. Dr. Suruddin, M.Pd, selaku pembimbing I dan Drs. La Karim, MM, sebagai
pembimbing II
ii
8. Dosen jurusan Tabiyah Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama
9. Bapak dan ibu, selaku orang tua penulis yang telah memberikan dukungan
yang tidak pernah lelah menyertai langkahku dan kakak, adik-adikku dalam
12. Almamater
ada patut penulis haturkan kecuali ucapan terima kasih. Mudah mudahan Allah
Wakatobi, 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Kajian Teoritis...........................................................................................6
B. Penelitian Relevan.....................................................................................15
C. Kerangka Konseptual................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
baik dengan bantuan orang lain maupun secara otodidak. Pendidikan merupakan
peningkatan sumber daya manusia lewat proses pendidikan secara umum, proses
salah satu upaya pemerintah untuk memajukan bangsa Indonesia yang jauh
yang senantiasa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertakhlak
mulia,m sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
kegiatan yang sangat penting. Hal ini menbgartikan bahwa berhasil dan tidaknya
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana, 2010), H. 1
1
2
tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran. Dengan ini Kepala Sekolah bisa dikatakan sebagai
situasi belajar mengajar. Selain itu kepala sekolah bertugas mengawasi kinerja
guru di sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang ada di lingkup
Peran kepala sekolah MAN 1 Wakatobi sudah baik di mana kepala sekolah
mengajar guru seperti mengutus guru untuk mengikuti pelatihan pelatihan tenaga
selalu memberikan arahan kepada para guru serta penekanan untuk selalu tepat
waktu.
pemimpin sekolah selalu menjalin komunikasi yang baik dengan para guru dan
siswa serta dalam pemberian arahan selalu menggunakan tutur kata yang baik.
3
sehingga apa yang disampaikan oleh kepala sekolah dapat diterima dengan
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana
antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.2
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Karena
Maka dari itu guru haruslah benar- benar berkualitas dalam mengajar. Karena
dengan guru yang berkualitas, akan tercipta pembelanjaran yang baik dan aktif
kondusif.
dari sumber belajar ke peserta didikGuru yang bermutu dan profesional menjadi
tuntutan masyarakat seiring dengan tuntutan persyaratan kerja yang semakin ketat
sangat tergantung pada banyak hal yaitu guru itu sendiri, pemerintah, masyarakat
dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman serta
teknlogi di bidang pendidikan. Maka dari itu perlu adanya peningkatan mutu dan
2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan KepalaSekolah (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2005). hal. 83.
4
teknologi maka banyak hal hal baru yang menjadi tantangan seorang guru seperti
Guru di MAN 1 Wakatobi dalam hal mengajar sudah terbilang baik, akan
tetapi dengan banyaknya perubahan dalam kurikulum dan sistem pendidikan maka
berdampak pada kualitas pendidikan dan itu tidak terlepas dari peran kepala
dihadapi. Peranan ini termasuk ke dalam aspek pendidik sebab tidak hanya
sikap yang mengubah tingkah laku peserta menjadi lebih baik. Guru sebagai
setiap hari, jika perlu. Mereka mengerti hal-hal kecil yang dapat memberi dampak
bagi kemampuan siswa untuk belajar, seperti iklim dan suasana di dalam kelas.
remaja.
4
Sekolah dan guru. Namun, kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin sistem
yang dilakukan guru baik. Jika pembelajaran di sekolah baik tentunya akan
menghasilkan prestasi siswa dan guru yang baik. Sebagaimana Allah swt
bahwa dalam memimpin seorang pemimpin harus menjadi teladan yang baik yaitu
yang memberi petunjuk kepada yang dipimpinnya dan harus memiliki sifat sabar
karena tanggung jawab seorang sangat besar. Oleh karena itu ayat ini bisa menjadi
rujukan bagi kepala sekolah dalam memimpin dan memberikan arahan kepada
3
Kementrian agama Al-Quran dan Terjemahannya.Bandung.Cv. Penerbit J-ART.2005. Hal. 418
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
disebutkan, maka penelitian ini diharapkan berguna bagi lembaga (baik almamater
peneliti.
4
1. Secara Teoritis
potensi guru dalam mengajar pada umumnya dan upaya kepala sekolah dan guru
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Guru
pendidikan guna terciptanya lingkungan pendidikan yang baik dan bermutu serta
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti yang akan datang sebagai
bahan kajian penunjang dan bahan pengembang penelitian dalam meneliti hal-hal
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
Kata Kepala Sekolah berasal dari dua kata yaitu, kepala dan sekolah. Kata
kepala dapat diartikan “ketua” atau pemimpin dalam suatu organisasi atau suatu
tempat menerima dan memberi pelajaran. Secara sederhana kepala sekolah dapat
mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
semua potensi tenaga pendidik dan kependidikan disekolah yang ia pimpin, agar
terpenuhi. Volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan tersebut.5
4
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2013), hal.
83.
5
Mulyasa. E, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011),
hal. 26
8
9
penting sebagai tenaga kependidikan dengan tugasnya yang bukan hanya sekedar
Kepala Sekolah dan guru. Namun, kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin
Marno dan Triyo Supriyanto bahwa fungsi dan peran kepala sekolah sebagai
pemimpin adalah; (1) Sebagai pendidik (Edukator); (2) Sebagai Manager; (3)
(6) Sebagai Innovator.8
6
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogjayarta: Ar Ruzz,2008), Hal
10
7
E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2007),
hal. 25
8
Marno dan Triyo Supriyanto, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung :
Refika Aditama, 2008)
9
Menciptakan iklim sekolah yang religi yang berlandaskan kepada nilai-nilai luhur
ajaran agama, memberikan bimbingan kepada guru, karyawan dan juga para siswa
educator kepala sekolah dituntut untuk memberikan contoh suri teladan kepada
prestasi yang telah dicapainya serta dinilai dari kebaikannya sehubungan dengan
efektif dan baik budi pekertinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi kepala
salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini,
luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi
9
S Bustan, Herculanus Bahari Sindju, and Masluyah Suib, ‘Tugas Kepala Sekolah Sebagai
Pendidik Dan Pemimpin Di Sekolah Dasar’, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa,
Vol. 2.4 2013, Hal. 1–16
9
tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan
tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seyogyanya
kompetensi guru.
bahwa pengertian kepala sekolah adalah seorang guru yang diberikan tugas
dipimpinnya.
murid.
10
Khakiki Amaliyah & I Made Suwanda, ‘Pendapat Guru Tentang Peran Kepala Sekolah Sebagai
Manager Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan’, Kajian Moral DanKewarganegaran, Vol. 06.03
2018.
9
seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Sedangkan menurut John R.
Pancela mengajar adalah membuat keputusan dalam interaksi dan hasil keputusan
guru.
menyimpulkan bahwa jika kualitas atau mutu guru merujuk pada sikap atau
MAN 1 Wakatobi
melaksanakan tugas tidak banyak mengalami kendala, disamping itu tujuan yang
kesejahteraan guru dan staf, siap dan butuh kritikan, mempunyai visi dan misi
yang jelas dalam lembaga yang dipimpinnya, mampu berkomunikasi dengan baik,
11
Hasibuan. Moedjiono.. Proses belajar mengajar. (Bandung: PT Remaja. Rosdakarya. 2010) hal
58
12
Mulyasa, E, Menjadi Kepala Sekolah Yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2005)
hal. 98.
9
bawahan yang harmonis. Sebagai Innovator, kepala sekolah harus pro aktif dalam
bermacam elemen, yaitu dewan guru, staf dan siswa. Elemen yang ada dalam
lembaga tersebut mempunyai karakteristik, budaya, sifat, sikap yang satu sama
yang berkaitan dengan moral, fisik, dan artistik sehingga tidak terjadi
kepada elemen yang dipimpinnya yang berkaitan dengan moral, fisik dan artistik
tersebut sehingga dengan pengertian dan contoh yang diberikan oleh kepala
sekolah dengan baik tidak memberikan warna pemikiran yang lain dari
bawahannya.
paling tidak empat macam nilai, yaitu : (1) Mental, hal-hal yang berkaitan dengan
sikap batin dan watak manusia; (2) Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran
baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral yang diartikan
sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan. (3) Fisik, hal-hal yang berkaitan
9
dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan keterampilan manusia secara
lahiriyah. (4) Artistik, hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap
fungsi seorang Manager yang perlu dilaksanakan dalam suatu organisasi, yaitu;
(1) Bekerja dengan dan melalui orang lain; (2) Bertanggung jawab dan
mempertanggung jawabkan; (3) Dengan waktu dan sumber yang terbatas mampu
menghadapi berbagai persoalan; (4) Berpikir secara realistik dan konseptual ; (5)
Kepala sekolah harus bekerja dengan orang lain dan melalui orang lain.
Kepala sekolah tidak bisa berjalan sendiri dalam memimpin, harus bekerja sama
baik dengan bawahan maupun dengan atasan. Kepala sekolah harus bertanggung
jawab dan mempertanggung jawabkan atas segala yang terjadi di madrasah yang
dilakukan oleh bawahan, baik itu yang mempunyai dampak positif maupun
waktu dan dengan sumber yang terbatas. Kepala sekolah harus bisa mengatur
dari permasalahan tersebut dipikirkan oleh kepala sekolah dengan suatu analisis
13
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta. Raja Grafindo Persada, 2002).hal,
124.
14
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta. Raja Grafindo Persada, 2002).hal. 127
9
yang memikirkan dampak positif dan negatif dari solusi tersebut.Dalam lembaga
madrasah terdapat elemen yang terdiri dari beragam sifat, sikap, tingkah laku
sekolah harus mampu menjadi penengah diantara semua unsur tersebut sehingga
penglolaan kepegawaian.15
sekolah harus menyusun struktur organisasi dalam madrasah tersebut, dalam hal
diemban oleh anggota organisasi serta tanggung jawab terhadap tugasnya tersebut.
sekaligus penanggung jawab apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi dalam
mengatur masalah kepegawaian baik tentang kesejahteraan para pegawai yang ada
15
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosda Karya
2003) hal, 106 – 111.
9
pengawas dalam semua kegiatan yang ada di madrasah, baik dari segi pendidikan,
jawab kepala sekolah dalam bidang supervisi adalah semua kegiatan yang
bawahan (dewan guru, staf dan siswa) untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
bidangnya sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi madrasah yang telah
ditentukan dapat dicapai. Disamping itu seorang kepala sekolah harus memiliki
kepedulian terhadap bawahan, dalam hal ini hak dan kewajiban bawahan harus
B. Penelitian Relevan
penelitian yang relevan dengan judul skripsi penulis adalah penelitian yang
dilakukan oleh:
19
Vatima, Vini (2015) Peran Kepala sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Di
MAN Purwodadi Tahun Pelajaran 2014-2015. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
9
dengan mengacu pada tujuh peran kepala sekolah pada umumnya yaitu peran
wirausahawan20
MAN (Man) 2 Blitar hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
keahliannya.21
C. Kerangka konseptual
20
Khotibul Umam, Nim. 082333036 (2015) Peran Kepala sekolah Dalam Meningkatkan
Kompetensi Pedagogik Guru Di Mts Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto. Skripsi Thesis, Iain
Purwokerto.
21
Alimatur Rosida, 17201153045 (2019) Peran Kepala sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru (Aqidah Akhlak, Fiqih, Ski, Qur’an Hadits) Di MAN (Man) 2 Blitar.
9
Variable X Variabel Y
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
pemeritahan.
2. Pendekatan Penelitian
menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
22
Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 4.
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini jenis-jenis sumber data yang dipakai oleh peneliti
yaitu:
Sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dari
hasil wawancara secara langsung dari sumber asli atau responden untuk
memperoleh data atau informasi yang akurat. Responden dalam penelitian ini
MAN 1 Wakatobi
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain tidak langsung di
peroleh peneliti dari subjek penelitiannya. 23 Sumber data yang sekunder sebagai
1. Observasi
Tersusun Dari Berbagai Proses Biologis Dan Psikologis. Dua Diantara Yang
23
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 60.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 139.
Lebih Dekat Tentang Objek Yang Diteliti. Teknik Observasi Ini Dapat Terpercaya
2. Metode Wawancara
dalam situasi saling berhadapan salah seorang yaitu yang melakukan wawancara
meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di
terstruktur setiap reponden diberikan pertanyaan yang sama dan peneliti akan
diinginkan. Informan utama dalam wawancara ini adalah Peran Kepala sekolah
3. Metode Dokumentasi
mengambil dokumen yang ada atau mencari data mengenai hal-hal yang variabel
yang berupaya catatan, transkrip, buku atau surat kabar, majalah, notulen rapat
dan sebagainya.27 Dengan megunakan metode dokumentasi ini peneliti akan lebih
25
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 50.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015), hal.
317.
27
Suharsini Arikunto, Prodesur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hal. 120.
mudah mendapatkan data yang baik tentang Peran Kepala sekolah Dalam
E. Instrumen Penelitian
oleh instrument yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjadi
instrument. Instrument adalah alat untuk memperoleh data, instrumen adalah alat
dibagikan kepada guru dan siswa sebagai responden untuk mendapatkan data
data dengan mencari atau mengambil data-data berupa catatan atau dokumen
yang ada di MAN 1 Wakatobi data yang dimaksud adalah keadaan (sarana
dan prasarana), struktur organisasi, jumlah guru, dan seluruh jumlah siswa
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X dan Kisi Kisi instruen penelitian
variabel Y
N Juml Teknik
Perta Data
nyaan
Wakatobi 2. Sebagai
Manager
3. Sebagai
Administrator
4. Sebagai
supervisor
5. Sebagai
pemimpin
(Leader)
6. Sebagai
Innovator
a. Editing
data-data tersebut sudah memenuhi syarat untuk di jadikan bahan dalam proses
selanjutnya.28
b. Classifying
Classifying yaitu proses pengelompokan semua data baik yang berasal dari
di lapangan atau observasi. Seluruh data yang didapat tersebut di baca di telaah
28
LKP2M, Research Book For LKP2M, (Malang: UIN, 2005), hal. 60-61.
29
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal.104-
105
penulisan mengelompokan data yang diperoleh dari wawancara dengan subyek
penelitian dan data yang diperoleh melalui observasi yang telah di lakukan
sebelumnya
c. Verifying
Verifying adalah proses memeriksa data dan informasi yang telah didapat
dari lapangan agar validitas data tersebut dapat diakui dan digunakan dalam
wawancara kepada subyek penelitian (informan) yang telah diwawancarai. Hal ini
d. Analyzing
Analisa data yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif, yaitu
analisis yang mengambarkan keadaan atas status fenomena dengan kata-kata atau
terlebih dahulu data yang di peroleh dari lapangan atau dari wawancara.kemudian
dalam paragraph selanjutnya disajikan teori yang sudah di tulis dalam BAB II
e. Conlcluding
30
Nana Sudjana,Ahwal Kusuma, Proposal Penelitian Diperguruan Tinggi, (Bandung : Sinar Baru
Argasindo, 2002), hal. 84.
Tahapan akhir dari pengolahan data adalah concluding. Adapun yang di
kegelisahan dari apa yang dipaparkan pada latar belakang masalah. Sebernarnya
konsentrasi total dan waktu yang lama.analisis data adalah proses menelaah
selutuh data yang tersedia dari berbagai sumber, diantaranya dari wawancara,
penyusun lebih mempertajam analisis dnegan memahami kualitas dari data yang
deduktif. Metode induktif yaitu pola berpikir menganalisis data dari suatu fakta
atau peristiwa yang bersifat konkrit kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat
umum, Sedangkan metode deduktif yaitu menganalisis data dari suatu fakta atau
khususnya.
31
Lexy J,Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2012), hal.190.
Pegujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan
Pada penelitian kualitatif, Tingkat keabsahan lebih ditekankan pada data yang
diperoleh. Melihat hal tersebut maka kepercayaan data hasil penelitian dapat di
yang telah diberikan selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli
atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan
pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang
pasti kebenarannya.34
32
Sugiyono,Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,2009),hal.192.
33
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2002), hal. 248.
34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 271.
maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
makalah yang telah dikerjakan, apakah ada yang salah atau tidak. Dengan
kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga
data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. 36 Sebagai bekal
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 272.
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 272.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 273.
A. Kisi kisi pertanyaan wawancara dengan kepala MAN 1 WAKATOBI
mengajar?
WAKATOBI?
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2003). Prodesur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.