SKRIPSI
Diajukan Oleh:
JULIANITA
NIM. 170206009
Mahasiswa FakultasTarbiyah Dan Keguruan
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
SKRIPSI
Oleh:
JULIANITA
NIM. 170206009
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Pembimbing I Pembimbing II
SKRIPSI
Ketua, Sekretaris,
Julianita
NIM. 170206009
ABSTRAK
Nama : Julianita
NIM : 170206009
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator dalam
Pemanfaatan Teknologi Digital di SMAN 5 Takengon
Tebal Skripsi : 89 Lembar
Pembimbing 1 : Dr. Sri Rahmi, M.A.
Pembimbing 2 : Nurussalami, M.Pd, S.Ag.
Kata Kunci : Kepala Sekolah Sebagai Motivator, Teknologi Digital.
Peran kepala sekolah sebagai motivator adalah membantu dan mendorong guru
memahami perkembangan dan kemajuan teknologi agar dapat bersaing di era
digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam
memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi digital di SMAN 5 Takengon
Aceh Tengah dan untuk mengetahui hambatan kepala sekolah dalam memotivasi
guru untuk memanfaatkan teknologi digital di SMAN 5 Takengon Aceh Tengah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif.Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SMAN 5
Takengon.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa : 1). Strategi kepala
sekolah dalam memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi digital : a.
Suasana kerja, Kepala sekolah dan guru di SMAN 5 Takengon telah mampu
membuat suasana kerja yang nyaman di sekolah sehingga makin termotivasi para
guru untuk belajar memanfaatkan teknologi digital. b. Dorongan, Kepala sekolah
SMAN 5 Takengon telah berusaha mendorong para tenaga pendidik untuk lebih
memanfaatkan teknologi digital, dorongan yang diberikan kepala sekolah berupa
semangat, bantuan, mencontohkan menggunakan teknologi digital dan juga
penerimaan saran dari para guru. c. Penghargaan, Strategi penghargaan ini telah
kepala sekolah lakukan di SMAN 5 Takengon kepada guru sebagai bentuk
apresiasi kepala sekolah terhadap usaha para guru untuk belajar memanfaatkan
teknologi digital. d. Penyediaan sumber belajar, untuk guru belajar memanfaatkan
teknologi digital di SMAN 5 Takengon sudah terpenuhi dan dapat dikatakan
cukup, dalam penyediaan sumber belajar kepala sekolah telah menyediakan
sumber belajar yang memadai seperti lab komputer, laptop yang bisa digunakan
para guru, buku tentang penggunaan teknologi, bahakan wifi. 2). Hambatan
strategi kepala sekolah dalam memotivasi guru untuk memanfaatan teknologi
digital di SMAN 5 Takengon, hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan
yang dihadapi kepala sekolah dalam memotivasi guru untuk memanfaatkan
teknologi digital yaitu masih kesulitannya memotivasi beberapa guru untuk
menerima kemajuan teknologi yang terus berkembang karna faktor usia dan tidak
stabilnya arus listrik serta jaringan internet.
v
KATA PENGANTAR
telah memberikan Rahmat dan Hidayah kepada umat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriringkan salam kita
bermaknanya dan betapa sejuknya alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini. Adapun judul skripsi ini yaitu: “Peran Kepala Sekolah
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Suatu hal yang tidak bisa di pungkiri, bahwa dalam penyusunan skripsi ini
penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik dari pihak
akademik dan pihak non-akademik. Oleh karena itu, melalui kata pengantar ini
vi
3. Dr. Sri Rahmi, MA selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan
skripsi ini.
melakukan penelitian.
ini.
sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
harapkan kritikan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang, dan demi berkembangnya
ilmu pengetahuan ke arah yang lebih baik lagi. Dengan harapan skripsi ini dapat
Julianita
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 49
1. Deskripsi lokasi penelitian............................................................ 49
2. Visi dan misi SMAN 5 Takengon ............................................... 50
3. Tujuan SMAN 5 Takengon .......................................................... 51
4. Muatan kurukulum mata pelajaran informatika ........................... 53
B. Hasil Penelitian.................................................................................... 55
1. Strategi kepala sekolah dalam memotivasi guru untuk
memanfaatkan teknologi digital di SMAN 5 Takengon ............... 55
2. Hambatan strategi kepala sekolah dalam memotivasi guru untuk
memanfaatkan teknologi digital di SMAN 5 Takengon ............... 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 89
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
kegiatan pada proses belajar mengajar (transfer ilmu). Dalam proses tersebut
peserta didik.1
baik dari lembaga formal maupun non formal dalam membantu proses trnsformasi
Jika ada lembaga maka akan ada pemimpinnya dimana keberhasilan suatu
lembaga dilihat dari siapa yang memimpinnya. pemimpin selalu menjadi fokus
dari semua kegiatan dan gerakan dalam kemajuan organisasi. Pemimpin adalah
1
Chairul Anwar, Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer, (Yogyakarta:
IRelSOD: 2007, h. 5
2
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tujuan Filosofi,
(Yogyakarta: Suka-press, 2014), h. 73
1
2
sekolahlah sebagai jabatan yang tertinggi di sekolah itu sehingga dengan demikian
tugas sekolah ke dalam maupun ke luar. Maka dari itu, dalam struktur organisasi
atas.3
dan tenaga pendidikan dalam penggunaan teknologi digital. Bila dicermati hal
tersebut menunjukkan bahwa tugas serta fungsi kepala sekolah tidak sedikit
karena kepala sekolah orang yang paling berpengaruh dalam mencapai suatu
Manusia yang hidup pada massa kini tidak cukup hanya berbekal
secara bijak untuk pendidikan dan latihan yang mempunyai arti sangat penting
3
M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 160
3
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah upaya untuk memahami kondisi zaman.
Dalam hal ini Peran kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk memotivasi
para tenaga pendidikan dalam memanfaatkan teknologi digital. Untuk itu dalam
menunjang kegiatan guru diperlukan adanya hubungan yang baik dan saling
merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh kepala sekolah di samping
cara-cara yang lain. Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kunci utama semua kesuksesan. Tanpa motivasi, seseorang hanya akan mencapai
sedikit. Motivasi merupakan mesin, ruang pompa keinginan, impian dan ambisi
setiap orang, motivasi merupakan jembatan antara hasrat dan tindakan. Seseorang
Keget, Kab. Aceh Tengah. Merupakan salah satu SMA Negeri di kabupaten Aceh
yang berada di Kec. Jagong Jeget. SMA ini didirikan pada tahun 1992, dan
4
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, (Tri Wibowo B.S.Terjemahan.
Jakarta: Kencana, 2007), h. 510
4
dinegerikan pada tahun 1997 . Sekolah ini terletak dikecamatan yang jauh dari
kabupaten akan tetapi prestasi disekolah ini tidak ketinggalan dengan sekolah
dan Matematika, hal ini terbukti dimana siswa-siswi SMAN 5 Takengon berhasil
meraih juara 1 KSN-K bidang Informatika 2019 dan juara 2 KSN-K bidang
meja, voli, hapkido dan ekstrakulikuler lainnya seperti pada sekolah pada
cabang yang berbeda pada perlombaa yang diadaka provinsi Aceh pada tahun
2019 dan juara 3 tenis meja putra kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2019 dan
guru yang mengajar di SMA ini juga, seperti pelatih pramuka yang merupakan
guru penjas, sedangkan untuk marcing band terkadang sekolah menyewa pelatih
dari kabupaten atau saat dana tidak mencukupi maka pelatinya akan diambil dari
Semua itu tidak lepas dari kerja keras para guru yang bersemangat dalam
mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik walaupun sekolah ini
terletak dipelosok dan yang pastinya masih banyak kekurangan baik dari sarana
menjalankan tugasnya pastilah ada kepala sekolah yang selalu memotivasi para
mampu menjadi orang terdepan dalam memberikan spirit bagi para guru dalam
bergantung pada orang-orang lain, seperti guru dan tenaga kependidikan. Oleh
karena itu karakteristik kepala sekolah memainkan peran penting dan merupakan
teknologi digital yang ada, rendahnya motivasi kinerja guru akan mempengaruhi
pula pada rendahnya motivasi belajar siswa, jika fenomena semacam ini terjadi
5
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta:Bumi Aksara,2010),
h. 56
6
yang terus berkembang karna faktor usia dan sarana jaringan internet yag masih
sangat terbatas di daerah ini. Hal tersebut pasti akan mempengaruhi kinerja guru
untuk memanfaatka teknologi digital yang mana pada akhirnya akan berdampak
bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf sehingga guru
memiliki motivasi yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi digital yang ada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Kepala Sekolah, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sbagai bahan
motivator.
b) Guru, hasil penelitian ini berguna sebagai bahan masukan untuk guru
digital.
8
E. Defenisi Oprasional
seorang dalam suatu peristiwa.7Sedangkan kepala sekolah terdiri dari dua kata
yaitu “kepala” dan “sekolah” Kata “kepala” dapat diartikan “ketua” atau
pelajaran.8
terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada. Hal ini bertujuan agar mereka
rasa terpaksa dan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan secara maksimal.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka peran kepala sekolah sangat
penting dalam semua jenjang dan jenis pendidikan, agar mereka mampu dan dapat
7
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ,Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 751.
8
Depdikbud Republik Indonesia, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Perum Balai
Pustaka,1988), h. 420.
9
(EMASLIM).9
2. Motivator
ampunya dan mempunyai tanggung jawab penuh untuk mengelola segala kegiatan
nyaman dan tenang dan dapat menimbulkan kreatifitas dan ide-ide yang
sekolah yang berprestasi dan memberikan hukuman kepada warga sekolah yang
3. Pemanfaatan
9
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, I (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 98.
10
Dapertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2015), h. 710.
10
dasar manfaat yang artinya guna, faedah. Kemudian mendapatkan imbuhan pean
dapat diartikan suatu cara atau proses dalam memanfaatkan suatu benda atau
objek.11
4. Teknologi Digital
Teknologi digital adalah suatu alat yang tidak lagi menggunakan tenaga
manusia secara manual, tetapi lebih pada sistem pengoperasian otomatis dengan
digital pada dasarnya hanyalah sistem penghitung sangat cepat yang memproses
benda berwujud, melainkan juga benda tak berwujud. semisal perangkat lunak,
pembelajaran aktif, konstruksi pengetahuan, inquiri, dan eksplorasi pada pada diri
11
Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Balai Pustaka, 2005), h.711.
11
peserta didik, dan memungkinkan untuk komunikasi jarak jauh, berbagi data yang
terjadi antara guru dan/atau peserta didik di lokasi kelas fisik yang berbeda .12
yang lebih luas di ruang kelas yang berbeda, seluruh sekolah, dan pusat
komunikasi baru seperti Internet, dunia game online, kecerdasan buatan, robotika,
kompetensi digital telah menjadi konsep kunci dalam diskusi tentang jenis
Pengetahuan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I: pendahuluan pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
BAB II: berisi tentang konsep dasar teori yang digunakan dalam melaksanakan
BAB III: mengenai uraian tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
12
Nandang Hidayat, Husnul Khotimah, Pemanfaatan Teknologi Digital dalam
Pembelajaran,Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (online),Volume 02, Nomor
01, Maret (2019), h. 12
12
BAB IV: berisi tentang hasil penelitian yang akan menguraikan data-data yang
G. Kajian Terdahulu
pengetahuan, inquiri, dan eksplorasi pada pada diri peserta didik, serta
memungkinkan untuk komunikasi jarak jauh dan berbagi data yang terjadi antara
yang lebih luas di ruang kelas yang berbeda, seluruh sekolah, dan pusat
komunikasi baru seperti Internet, dunia game online, kecerdasan buatan, robotika,
kompetensi digital telah menjadi konsep kunci dalam diskusi tentang jenis
Pengetahuan.13
13
Nandang Hidayat, Husnul Khotimah, Pemanfaatan Teknologi Digital dalam
Pembelajaran,Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (online),Volume 02, Nomor
01, Maret (2019),
13
2006), terdapat tujuh peran kepala sekolah yaitu educator (pendidik), manajer,
Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih
komunikasi secara lebih tepat guna amat sangat diperlukan guna lebih
adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan beragam. Teknologi yang
dimaksud antara lain dan yang sekarang sedang marak bahkan menjadi fenomena
adalah website, blog, micro blogging site, electronic mail (e-mail), Yahoo
Messenger (YM), Google talk (Gtalk), serta yang sekarang sedang menjadi
ISSN 2503-4669.
dari organisasi tersebut mencakup gaji, keamanan pekerjaan sesama kerja pekerja,
pengawasan, pujian, dan pekerjaan itu sendiri. Berdasarkan pada uraian fator-
baik danmaksimal.16
Peserta Didik, Palapa: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Volume 5,
yang sangat pesat, sehingga zaman ini menggunakan teknologi digital sebagai alat
bantu. Karakteristik era ini, informasi dapat diperoleh sangat cepat, secepat
cahaya,dunia ini seolah-olah menjadi sangat sempit tanpa ada batas jarak dan
perangkat yang kita miliki, kita dapat melakukan hubungan yang sangat cepat,
mencari bahan ajar sangat mudah baik melalui internet dan dengan menggunakan
Email bisa berkirim surat elektronik, yang bisa dilakukan bukan saja melalui
warnet namun melalui media digital hand phon. Hand phon ( HP) tidak lagi
merupakan barang mewah, dan dimiliki orang kota, tetapi sampai dipelosok
bagi setiap orang dari orang dewasa dan remaja yang masih menjadi peserta
didik.17
bahwa penelitian tentang peran kepala sekolah dan tentang teknologi sudah
16
Hardiansyah, dan Menik Aryani, Peran Kepala Sekolah SebagaiMotivator di SMPN 1
Gangga Kab. Lombok Utara, Jurnal Visionary,Vo. 1, No.1. 2016
17
Muhasim, Pengaruh Tehnologi Digital, Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik,
Palapa: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, November 2017.
16
perbedaan antara penelitian skripsi ini dengan penelitian yang telah ada terletak
sekolah sebagai motivator hanya diungkap dalam bagian yang terbatas pada poin-
poin tertentu. Adapun dalam penelitian ini, penulis menjadikan peran kepala
sekolah sebagai motivator sebagai bahasan utama yakni tentang bagai peran
5 Takengon.
BAB II
KAJIAN TEORI
melalui komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud
percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat
tercapai.20
18
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kepemimpinan,
Memberdayakan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah,
(Bandung: alfabeta, 2009), h. 214
19
Anaroga, Pandji, Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) , h. 2.
20
Brahmasari, Suprayetno, DKK, “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan
17
18
pengajaran, agar segenap kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan
efisien, yang pada gilirannya dapat mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran
seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan
terhadap apa yang dipimpinnya. Seperti halnya kepala sekolah, maju atau
merupakan kunci dari keberhasilan sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang
harus kepala sekolah jalankan agar dapat mencapai tujuan sekolah yang
diharapkan.
wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah SAW sama artinya yang
terkandung dalam perkataan “amir” atau pengusaha. Oleh karena itu kedua istilah
dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pemimpin formal. Selain kata khalifaf
disebut juga Ulil Amri yang satu akar dengan kata amir sebagaimana di atas.
(Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal: Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol. 10. No. 2, September 2008: 126
21
Burhanudin, Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 64-65
18
Kata Ulil Amri berarti pemimpin tertinggi dalammasyarakat Islam. Hal tersebut
telah di jelaskan Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 59
yang berbunyi:
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.22(An-Nisa: 59)
Dari ayat diatas dapat kita ketahui bahwa manusia sebagai khalifah
dimuka bumi atau dalam persamaannya yaitu ulil amri, kata ulil amri berarti
pemimpin tertinggi dalam masyarakat Islam.Al-Quran kita menemukan beberapa
ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan. Salah satu ayat tentang
kepemimpinan yaitu terdapat pada suratAl-Baqarah ayat 30:
22
Departemen Agama Republik Indonesia Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat An-Nisa
ayat 59, (Diponegoro, Bandung, 2008), h. 87
19
berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 23 (Al
Baqarah: 30)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa khalifah (pemimpin) adalah pemegang
muka bumi. Kepala sekolah sebagai pendidik juga harus memperhatikan dua
permasalahan pokok, yaitu pertama adalah sasarannya, dan yang kedua adalah
Ada tiga kelompok yang menjadi sasaran dari kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas mendidiknya, yaitu pertama adalah peserta didik atau murid,
yang kedua adalah pegawai administrasi, dan yang ketiga adalah guru-guru.Ketiga
kelompok ini menjadi sasaran dalam pendidikan yang dilakukan oleh kepala
sekolah. Ketiga kelompok tersebut antara kelompok yang satu dengan kelompok
umum dapat dicermati dalam berbagai gejala dan perilaku yang ditunjukannya
lain sebagainya.24
perannya, kepala sekolah perlu memiliki motivasi yang tinggi sebagai penunjang
program yang sudah dirumuskan. Motivasi perlu dimiliki oleh kepala sekolah,
23
Departemen Agama Republik Indonesia Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat Al-Baqarah
ayat 30, (Diponegoro, Bandung, 2008), h. 6
24
Norma Puspitasari, Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru Study Kasus SMK Batik 1 Surakarta, JurnalI: INFORMA Politeknik Indonusa
Surakarta ISSN: 2442-7942 Vol. 1 Nomor 1,( 2015).
20
karena motivasi akan dapat menjadi tenaga pendorong bagi seseorang untuk
semestinya memiliki dedikasi yang baik guna menarik minat orang tua agar
atau bimbingan, oleh karena itu terdapat banyak pandangan dari para ahli terkait
25
Sri Rahmi, Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Etos Kerja
Tenaga Kependidikan di SMA Negri 2 Lhoknga Aceh Besar, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
4, no. 2, November(2019).
26
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008),h. 243.
21
Selain tugas menurut para ahli diatas, tugas kepala sekolah ada tiga yaitu
sebagai berikut :
1. Tugas manajerial
menggerakkan guru, staf, siswa orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk
27
WahjoSumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), h. 83
22
membagi tanggung jawab dan mampu mengelola personil, (c) kemampuan dalam
telah ditetapkan.
2. Tugas Supervisi
dapat membantu guru-guru dalam menilai dan hasil proses belajar, dapat menilai
bantuan kepada guru kearah usaha pemecahan masalah dan perbaikan kualitas
3. Tugas Kewirausahaan
28
Sahertian.Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia.( Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 24
29
Muhammad Rivai dan Murni, Education Management (Analisis Teori dan Praktek,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 826.
24
akan membentuk sikap dan mental kewirausahaan peserta didik. Berikut adalah
Adapun jika dilihat dari berbagai definisi kepemimpinan, maka tugas dan
peran kepala sekolah sangatlah kompleks dan unik. Oleh karena itu maka kepala
30
E. Mulyasa.Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cetkan ke-5.(Jakarta. PT
Bumi Aksara,2015),h. 17-18
25
kompleksitas sekolah yang merupakan organisasi yang berbeda dengan yang lain.
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor
empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.
31
Enco Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah dalam Konteks MBS dan KBK,(Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 121
26
2) Sebagai manajer
3) Sebagai administrator
baik personal, spritual dan material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan
pendidikan.32
32
M Ngalim Purwanto, Administrasi..., h. 39
27
4) Sebagai supervisor
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif.Dari definisi tersebut, maka tugas kepala sekolah sebagai
supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti dan menentukan syarat-
syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-
memperhatikan beberapa prinsip yang disebutkan oleh para ahli yaitu: (1)
profesional.
5) Sebagai motivator
karena itu motivasilah yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang
33
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 61.
28
suatu tujuan. Jika dikaji lebih jauh, keberhasilan suatu organisasi atau lembaga
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun
Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup
kerja.Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan
terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada. Hal ini bertujuan agar mereka
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka peran kepala sekolah sangat
penting dalam semua jenjang dan jenis pendidikan, agar mereka mampu dan dapat
34
Enco Mulyasa,Manajemen..., h. 119.
29
1. Prinsip Melayani
pemimpin adalah memberikan pelayanan yang baik sebagai tujuan utama. Dalam
teori kepemimpinan, pemimpin yang efektif harus bisa melayani guna memenuhi
35
Sony Tambunan, Toman. Pemimpin dan Kepemimpinan.Cet I (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2015),h. 67-71
36
Northouse, G. Peter. Kepemimpinan: Teor dan Praktek. Cet. VI (Jakarta: Penerbit
Indeks, 2013), h. 207
30
2. Prinsip Pragmatisme,
harus dapat membuat keputusang yang akurat sesuai dengan kemampuan dan
sumber-sumber yang tersedia. Ini merupakan salah satu ciri pemimpin yang
masalah adalah salah satu tugas dari seorang pemimpin.Seorang pemimpin harus
3. Prinsip Keteladanan
positif bagi organisasi dan para pengikutnya, akan mampu menjadi teladan bagi
memiliki kemampuan luas, kreatif, visioner, bekerja secara jujur dan ikhlas, serta
memiliki perhatian dan kepedulian. Pemimpin harus menjadi panutan, dan bisa
sebagai bentuk dari amanah, dukungan atau kepercayaan orang lain yang memiliki
lebih baik dari keadaan sebelumnya. Tanggung jawab seorang pemimpin terdiri
Pemimpin yang efektif akan mampu menciptakan budaya kerja sama tim
dengan para bawahan, serta menciptakan lingkungan kerja yang baik. Dengan
terciptanya kerja sama yang baik, maka seluruh pekerjaan akan diselesaikan
dengan tepat waktu, tujuan yang diinginkan dapat dicapai. West menetapkan
inovatif dan kreatifitas akan menghindari pola kerja yang bersifat rutinitas
(monoton sehingga tidak memberikan arah perkembangan yang baik bagi yang
yang diinginkan.
kepala sekolah telah menjadi pemimpin yang efektiv dalam menjalankan tugasnya
37
Sony Tambunan, Toman. Pemimpin ..., h. 72
33
Gaya-gaya kepemimpinan yang pokok, ada tiga, yaitu (1) otokratis, (2) laisez
faire, dan (3) demokratis, akan tetapi terkadang juga sering dibahas gaya-gaya
38
Nawawi, Hadari,KepemimpinanMengefektifkan Organisasi. (Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press, 2006), h. 166
34
mengajukan saran.
kegiatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa pengawasan dari
pimpinan.
yang membangun dari para anggotanya, diterimanya sebagai umpan balik dan
memiliki kekuasaan yang kuat dan tetap serta dipercayai oleh bawahannya.
memiliki visi dan tujuan yang ideal untuk masa depan yang jauh lebih baik dari
yakin akan kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pimpinan, bawahan akan
menjadi tidak kreatif karena tidak percaya diri pada kemampuannya dan rasa takut
kerja yang lebih mudah, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, berlaku
adil pada semua bawahan, cepat menerima perubahan yang bersifat inovatif,
39
Nawawi, Hadari,Kepemimpinan..., h. 160-161
37
manusia yang dalam organisasi itusendiri, ada dua karakteristik yaitu perilaku
(behavior) dan gaya(style). Seorang pemimpin yang baik dan efektif bertindak
B. Teknologi Digital
yang mencakup pencapaian suatu hasil yan diinginkan. Suatu teknologi mesti
mencakupaspek perangkat keras (material dan objek fisik) dan aspek perangkat
kemudian selalu dikaitkan lagi dengan aspek hisorikal kemunculan jenis teknologi
antaraoff dan on. Proses penjabaran ini didasari menggunakan logika algoritma.
40
Rogers, Everett M, Communication Technology.(Simon and Schuster,1986,1983), h. 12.
38
baik visual atau tulisan melaluigelombang sinyal, namun pada akhirnya hasil yang
39
diterima oleh si penerima adalahanalog, karena hasilnya dapat kita terima oleh
Munculnya teknologi digital sekitar tahun 1980 an, yang ditandai dengan
dunia lain lingkungan kehidupan disegala aspek kehidupan terus berubah. Hal itu
berdampak positif kepada para guru dan peserta didik memperoleh materi ajar
yang diperlukan. Perubahan itu terus bergulir semakin cepat, dan pasti mendatang
manusia yang berjalan secara terus menerus dengan kata lain perubahan itu
sifatnya abadi sepanjang waktu. Perubahan tidak akan bisa dihentikan dengan cara
apapun, justru semakin berupaya kita hentikan, akan semakin banyak dampak
41
Rogers, Everett M, Communication..., h. 15
40
yang terjadi, ibarat penyakit kangker ganas, semakin berdampak komplikasi yang
merugikan.42
sekarang ini, Indonesia sebagai Negara berkembang dituntut untuk mengikuti arus
dibutuhkan oleh peserta didik dan guru dapat diperoleh dengan memanfaatkan
teknologi digital atau Internet. Ironisnnya bersamaan dengan itu tayangan yang
bersifat kurang cocok dengan tata kehidupan peserta didik dalam pembelajaran,
seperti film-film porno, atau tayangan film-film yang kurang layak disaksikan
42
“Challenges to learning and schooling in the digital networked world of the 21st
century,” J. Comput. Assist. Learn., 2013
41
menjadi kebutuhan dunia pendidikan sekarang ini, terbukti sudah diadaptasi oleh
New Medi atau media baru adalah istilah yang dikenalkan oleh Terry
digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, dan sering kali memiliki
tidak memihak. Media baru bukanlah televise, film, majalah, buku atau publikasi
berbasis kertas.Beberapa fungsi dari media baru ini misalnya untuk mencari
hanya untuk bermain game, karena medianya yang semakin multifungsi maka
Konsep dari cultural technologies sebagai cara untuk mengerti teknologi tidaklah
mudah sebagai bentuk material yang mempunyai dampak pada budaya, tetapi
dengan teknologi dan budaya secara umum, dapat dengan baik diikuti melalui
pemikiran mengenai media baru sebagai suatu budaya tersendiri bagi teknologi
dimana hubungan antara keduanya dilihat lebih luas dan melebar dan saling
terhubung satu sama lain. Melalui pendekatan tersebut munculah istilah beyond
dualistic, yaitu dimana media baru dilihat sebagai “good things”atau “bad things”
bagi masyarakat dan budaya. “New Media” sangat berkaitan erat dengan basis
Teknologi Digital
43
Tery Flew, New Media: An Introduction,edisi 3, (Oxford University Press, 2008),h. 48
44
Tery Flew, New Media..., h. 50
43
menggunakan teknologi.
akhirnya diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta didik.
pembelajaran menjadisesuatu hal yang penting untuk diketahui oleh guru saat ini.
pendidikan peserta didik secara positif.Dalam hal ini kepala sekolah berperan
sebagai mitra, inovator dan pelopor, konsultan, dan motivator.Salah satu peran
45
Doni Juni Priansa, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
(Bandung: Alvabeta,2014),h .14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
ada, baik yang alamiah maupun yang direkayasa. Penelitian deskriptif memiliki
beberapa varian, tetapi pada penelitian ini menekankan pada studi kaasus. Studi
kasus yaitu metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan
sesuatu kasus.47
B. Lokasi Penelitian
Ki Hajar Dewantara, Jeget Ayu, Kec. Jagong Jeget, Kab. Aceh Tengah. Adapun
pemanfaatan teknologi digital terlihat belum optimal lokasi serta sarana dan
44
45
C. Subjek Penelitian
menjadi sumber informasi atau narasumber dalam memberikan data yang sesuai
dengan lingkup masalah yang diteliti. Pemilihan informan dalam penelitian ini
meliputi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam peran kepala sekolah dan
1. Kepala sekolah
dua tenaga pendidik yang mana sebagai subjek penelitian yaitu untuk melihat
D. Kehadiran Peneliti
ini diberikan dengan tujuan untuk meminta izin kepada pihak sekolah apakah
penelitian yang terdiri dari, kepala sekolah dan tenaga pendidik mengenai peran
sesuai dengan apa yang diteliti seperti arsip, biografi, foto, atau data-data sekolah
lainnya.
pada suatu penelitian, maka teknik pengumpulan data sangat membantu dan
sebagai berikut:
1. Observasi
48
perilaku obyek sasaran. Metode observasi yatu melakukan pengamatan secara
langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan
SMAN 5 Takengon.
2. Wawancara
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan mengajukan
3. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
48
Abdurrahman Fatoni. Metodologi Penelitian dan tehnik Penyusunan Skripsi.(PT.
Rinekha cipta. Jakarta.2006), h. 104-105
49
Dedi Mulyana. Metodologi penelitian kualitatif.(Rosda. Bandung. 2006), h. 120.
48
buku tulis.
beberapa pertanyaan untuk dijadikan bahan data atau sumber yang relevan dalam
G. Analisis Data
1. Reduksi data
diverivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah
penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi dalam penelitian
memahami apa yang terjadi selama penelitian berlangsung. Setelah itu perlu
adanya perencanaan kerja berdasarkan apa yang telah dipahami. Dalam penyajian
data selain menggunakan teks secara naratif, juga dapat berupa bahasa nonverbal
seperti bagan, grafik, denah, matriks, dan tabel. Penyajian data merupakan proses
49
3. Penarikan kesimpulan
dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan
pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering dirumuskan
1. Triangulasi
yangberbeda.
narasumber.
dengan sumber lain. Menggali satu sumber yang sama dengan teknik yang
2. Confirmability
atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dipertanggungjawabkan.
BAB IV
Hajar Dewantara, Jeget Ayu, Kec. Jagong Jeget, Kab. Aceh Tengah.
Merupakan salah satu SMA Negeri yang berada di kabupaten Aceh Tengah.
Jeget. SMA ini didirikan pada tahun 1992, dan dinegerikan pada tahun 1997 .
50
Wawancara dengan Pimpinan Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Takengon, senin 25
oktober 2021.
51
52
hari.
siswa memiliki daya fisik yang sehat, tangguh dan berwawasan lingkungan.
51
Dokumentasi Visi dan Misi SMAN 5 Takengon, Senin 25 oktober 2021
53
1. Tujuan Umum
lebih tinggi.
2. Tujuan Khusus
b. Meningkatnya mutu lulusan dengan standar yang lebih tinggi dari pada
masing;
54
pramuka bagi seluruh warga sekolah, agar lebih efektif dan efisien
sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana
52
Dokumentasi Tujuan SMAN 5 Takengon, Senin 25 oktober 2021
55
6 XI. IPA-2 4 19 23
7 XI. IPS-1 15 4 19
8 XI. IPS-2 14 7 21
9 XII. IPA-1 10 15 25
10 XII. IPA-2 6 20 26
11 XII. IPS-1 10 17 27
1.XII. IPS-2 11 15 26
Jumlah 116 169 285
Sumber :Buku Laporan SMAN 5 Takengon
keras, perangkat lunak, dan pengolahan data dalam bentuk digital menjadi
informasi.
Kelola dan rencana strategis sistem IT sekolah, selain itu guru maupun
B. Hasil Penelitian
a. Suasana Kerja
tenaga pendidik. Semakin baik lingkungan tersebut, tenaga pendidik akan betah
53
Dokumentasi Data kurikulum Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Takengon, 25 oktober
2021
54
Wawancara dengan kepala sekolah SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
58
dan produktif bekerja. Tak hanya itu saja, guru mampu mengeluarkan potensi
terbaiknya tak hanya sekedar demi gaji, namun mereka melakukannya demi
strategi kepala sekolah. Karena semakin baik suasana kerjanya maka semakin
SMAN 5 Takengon ?
menengah atas negeri 5 Takengon mengenai suasana kerja, yaitu: Bagaimana cara
kepala sekolah menciptakan suasana kerja yang dapat memotivasi para guru untuk
55
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
59
komunikasi yang baik dengan para tenaga pendidik baik secara daring maupun
56
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
57
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
58
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
60
para guru belajar teknologi digital. Kepala sekolah juga selalu memberikan
informasi-informasi yang harus diketahui para guru agar guru disini tidak
tertinggal oleh perkembangan teknologi saat ini.”59
Guru B menjawab bahwa:”Kepala sekolah membangun
komunikasi dengan cara saling bertukar pikiran dan saran dengan para
guru dan memberikan informasi-informasi terbaru tentang teknologi
digitan agar guru di sekolah ini tidak tertinggal dengan perkembangan
teknologi yang semakinmempermudah para guru untuk melakukan semua
pekerjaannya”60
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan kepala sekolah telah
membuat para tenaga pendidik nyaman dengan suasana kerja dan termotivasi
b. Dorongan
Dorongan dari kepala sekolah untuk memotivasi para guru dalam
mempengarihi guru, bagaimana cara kepala sekolah membanu para guru dan
bagaimana cara kepala sekolah memberikan contoh kepada para guru untuk
Pertanyaan keempat yang diajukan kepada kepala sekolah yaitu: Bagaimana cara
59
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
60
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
61
Takengon ?
cara bapak memberikan bantuan kepada guru yang memiliki masalah dalam
61
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
62
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
63
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
62
teknologi digital ?
kepala sekolah agar para guru termotivasi dalam memanfaatkan teknologi digital
64
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 25 oktober 2021
65
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
66
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
63
para guru untuk lebih memanfaatkan teknologi digital meskipun masih ada
beberapa guru yang terlihat sulit untuk menerima kemajuan teknologi ini yang
67
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
68
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
69
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
64
C. Penghargaan
memberikan apresisasi kepada para tenaga pendidik yang mau berusaha belajar
apresisasi kepada para tenaga pendidik yang mau berusaha belajar memanfaatkan
teknologi digital ?
terimakasih saya kepada para tenaga pendidik yang telah mau bersama-
sama memajukan sekolah ini agar sekolah ini walaupun jauh dari kota tapi
tidak ketinggalan oleh kemajuan teknologi.” 73
Pertanyaan yang sama juga peneliti ajukan kepada guru di Sekolah
cara kepala sekolah mengapresiasi usaha guru pendidik yang mau belajar
yang dilakukan guru. Kepala sekolah selalu mengapresiasi setiap tenaga pendidik
73
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
74
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
75
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
66
pertanyaan kepada kepala sekolah dan guru tentang penyediaan sumber belajar di
para guru untuk belajar memanfaatkan teknologi di sekolah ini cukup pak ?
sumber belajar para guru untuk belajar memanfaatkan teknologi di sekolah ini
cukup ?
76
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
77
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
78
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
67
akan peneliti tanyakan kepada kepala sekolah yaitu: Apakah sumber belajar yang
dengan baik?
yang telah kepala sekolah sediakan untuk mempelajari teknologi digital telah
79
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
80
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
68
guru juga masih terkait penyediaan sumber belajar. Pertanyaan kesebelas yang
peneliti tanyakan kepada kepala sekolah yaitu : Apakah ada Penyuluhan atau
pelatihan yang diadakan untuk guru dagar bisa memanfaatkan teknologi digital
saat ini?
saat ini?
kepala sekolah telah menyediakan sumber belajar yang cukup untuk guru bisa
81
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
82
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
83
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
84
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
69
Takengon. Pemanfaatan sumber belajar yang telah kepala sekolah berikan juga
terbilang bagus, para guru telah memanfaatkan sumber belajar yang kepala
sekolah berikan untuk belajar teknologi digital dengan baik meski belum optimal
karena beberapa alasan seperti sering terjadi pemadaman listrik, dan faktor usia
guru.
a. Suasana Kerja
teknologi digital di SMAN 5 Takengon dalam lingkup suasana kerja, adapun butir
suasana kerja yang baik agar guru termotivasi untuk menggunakan teknologi
Kepala sekolah menjawab “Ya tentu ada, suasana kerja yag baik
inikan tercipta dari komunikasi yang baik ya saling tukar pendapat,
memberi saran saling menyemangati tetapi terkadang dalam kita
menyampaikan pendapat itu ada kesalah fahaman ataupun perbedaan
pendapat antar guru yang menyebabkan suasana kerja menjadi sedikit
tidak sehat.”85
85
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
70
hambatan bagi kepala sekolah dalam menciptakan suasana kerja yang baik agar
Apaka ada hambatan yang bapak hadapi dalam membangun komunikasi yang
baik dengan para guru agar para guru termotivasi memanfaatkan tenologi digital ?
86
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
87
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
88
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
71
hambatan yang kepala sekolah hadapi dalam membangun komunikasi yang baik
dengan para guru agar para guru termotivasi memanfaatkan tenologi digital ?
sekolah dengan memiliki komunikasi yang baik dengan para guru yang membuat
para tenaga pendidik nyaman dengan suasana kerja dan termotivasi untuk terus
daring sering terhambat dikarenakan listrik yang sering padam serta jaringan
b. Dorongan
89
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
90
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
72
hambatan kepala sekolah dalam mempengaruhi, dan mendorong para guru dalam
Dari hasil observasi yang peneliti peroleh dilapangan kepala sekolah telah
dan juga membantu para guru sehingga para guru merasa didukung dan
91
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
92
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
93
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
73
sekolah dan guru. Adapun pertanyaan untuk kepala sekolah yaitu: Apakah ada
hambatan yang bapak alami dalam menyediakan sumber belajar para guru untuk
hambatan yang kepala sekolah alami dalam menyediakan sumber belajar para
94
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
95
Wawancara dengan Guru A SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
74
sedikit sulit memanfaatkan sumber belajar karena harus ada bantuan dari
guru yang lebih mahir untuk mengoprasikan sumber belajar dan
menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran.”96
Dari hasil observasi yang peneliti peroleh dilapangan dalam penyediaan
sumber belajar kepala sekolah telah menyediakan sumber belajar yang memadai
untuk para guru belajar teknologi digital akan tetapi masih ada sumber belajar
yang belum tersedia di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Takengon yaitu belum
memiliki guru mapel TIK sehingga sacara otomatis mapel inforamtika belum
C. Hasil Penelitian
seperti yang diketahui strategi kepala sekolah dalam memotivasi guru untuk
teknologi digital juga memiliki indikator yang sama yaitu, suasana kerja,
memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi digital ada hal yan sagat penting
96
Wawancara dengan Guru B SMAN 5 Takengon, 26 oktober 2021
75
Dengan adanya keempat hal tersebut maka sangat mempengaruhi motivasi guru
1. Suasana kerja
antara kepala sekolah dan para guru terjalin cukup baik, Suasana kerja merupakan
semakin baik suasana kerjanya maka semakin termotivasi pula para tenaga
digital salah satunya. Kepala sekolah dan guru di SMAN 5 Takengon telah
2. Dorongan
saat ini terlihat bagus dan dapat memotivasi para guru dimana kepala sekolah
saran dari para guru, serta mengadakan diskusi untuk mendengarkan kesulitan-
kesulitan yang dihadapi guru untuk memanfaatkan teknologi digital sehinnga bisa
dicari solusinya bersama. Meskipun masih ada beberapa guru yang terlihat sulit
76
motivasinya untuk belajar teknologi digital tidak terlalu besar dan kepala sekolah
3. Penghargaan
kepada guru sebagai bentuk apresiasi kepala sekolah terhadap usaha para guru
lakukan bukan hal-hal besar akan tetapi dapat membangun motivasi seperti
ucapan selamat, terimakasih dan semangat, akan tetapi ucapan ini yang membuat
guru merasa usahanya di hargai dan termotivasi untuk terus berkembang dalam
menggunakan teknologi.
digital di SMAN 5 Takengon sudah terpenuhi dan dapat dikatakan cukup, dalam
penyediaan sumber belajar kepala sekolah telah menyediakan sumber belajar yang
memadai seperti lab komputer, laptop yang bisa digunakan para guru, buku
kemajuan teknologi yang terus berkembang karna faktor usia yang mana ada
beberapa guru yang memang sudah tua dan hampir pensiun sehingga kepala
listrik dan jaringan internet sangat dibutuhkan akan tetapi untuk daerah SMAN 5
Takengon ini masih sangat sering mengalami pemadaman listrik dan jaringan
sekolah. Kemudian bekaitan dengan teknologi digital yang mana sekolah dituntut
kewajiban dari kurikulum 2013, untuk saat ini di Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Takengon belum memiliki guru mapel TIK sehingga sacara otomatis mapel
Provinsi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai peran kepala sekolah
sekolah.
digital meskipun masih ada beberapa guru yang terlihat sulit untuk
mempermudah pekerjaan.
76
77
sempurna. Hal ini sangat berdampak pada motivasi para guru untuk
guru untuk menerima kemajuan teknologi yang terus berkembang karna faktor
usia yang mana ada beberapa guru yang memang sudah tua dan hampir
B. Saran
era digital ini dan tidak dianggap gagap tekonologi, dan terus untuk
sarana pendukung jaringan seperti server, kabel jaringan dan router, agar
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti hal yang sama
DAFTAR PUSTAKA
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa. 2015.Manajemen Kelas; Guru Profesional
yangInspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Cet. II; Bandung:
Alfabeta.
Husaini Usman, 2008. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara.
LAMPIRAN 1
82
LAMPIRAN 2
83
LAMPIRAN 3
84
LAMPIRAN 4
85
86
LAMPIRAN 5
Gambar 5 : Dokumentasi kegiatan rapat daring kepala sekolah dan dewan guru
menggunakan teknologi digital
88