SKRIPSI
Oleh:
Ariya Zulva
NIM 115-14-153
SALATIGA
2018
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS
VI MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Ariya Zulva
NIM 115-14-153
SALATIGA
2018
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan
walaupun sedikit”
vii
PERSEMBAHAN
Kepada
Bapak :Suhadi
&
Afifudin
Nasikun
Muwafiqoh
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah nya kepada penulis khususnya serta kepada kita semua
Tindakan Kelas (PTK) di MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng dengan lancar tanpa
semua pihak yang membantu menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini dan
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen pembimbing
akademik.
5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
ix
x
ABSTRAK
Zulva, Ariya. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menyimak
Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Snowball
Throwing Pada Siswa Kelas VI Mi Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kec. Suruh
Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM.Pd.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN....................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ix
ABSTRAK...........................................................................................................................................xi
DAFTAR ISI......................................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
xii
BAB II LANDASAN TEORI
xiii
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 87
B. Saran ……………………………………………………………... 87
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………… 89
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
LAMPIRAN
Lampiran 6. SKK
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
untuk megajari murid di sekolah, melatih anak hidup sehat, melatih sifat,
daya imajinasi, fisik, keilmuan, dan bahasa, baik secara individu maupun
1
Pendidikan juga sebuah wadah dimana peserta didik bisa belajar
lebih lanjut”
berbunyi
ُKَُ ً َ َ ُ ُ ُ ْ ُ َه
ْ
KPَْ
بئيْش عمهسال مكل لعجو PKَْ
ملعْت ل مكتبهمأَنى نىطُب هم مكجرخأ ُاللَّو
َْ ُ َََ َ ُ ْ ِKَِه ِْ َ َ
ِۙص ْبَاْل ْ َو ْ اْل PKَْ ۙ ُه
K َْ ُ
َ َْشت ْمك ل َعَل َة َد ِئف َو ربP نو ُرك
َ
tidak mengetahui sesuatu apa pun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan, dan daya nalar agar kamu bersyukur.” (QS Al-Nahl [16]: 78)
2
Selain belajar, komponen utama dalam pendidikan adalah guru.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan
Indonesia terdapat 5 pelajaran wajib bagi peserta didik, salah satu kelima
bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia. Hal ini
tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami
3
Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di
(Mulyati, 2007:17).
4
Penguasaan menyimak pada diri seseorang akan terjadi lebih
telah mereka miliki yang berhubungan dengan materi yang mereka simak
menangkap pelajaran.
kelas meliputi dua aspek,yaitu aspek guru dan aspek siswaa pada saat
di kelas.
5
Media dan fasilitas yang di pakai pun kurang menarik minat
dikemas dalam sebuah ceramah dan buku paket menjadi andalan dalam
hal sumber belajar. Siswa banyak yang bosan dan tidak semangat
Oleh karena itu perlu dicari metode, model atau media yang dapat
rendah.
6
Terbukti dari hasil belajar siswa materi menyimak teks cerita
Indonesia siswa sulit untuk memahami isi cerita yang dibacakan oleh
guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus kreatif dalam
bervariasi.
maksimal.
7
B. Rumusan Masalah
Bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat pada siswa kelas VI
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
8
Cerita Rakyat dengan menggunakan Metode Pembelajaran Snowball
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
9
c. Bagi Siswa
siswa.
1.Hipotesis Tindakan
10
2. Indikator Keberhasilan
a. Secara Individual
b. Secara Klasikal
F. Metode penelitian
1.Rancangan Penelitian
11
dalamnya, yaitu: penelitian, tindakan, kelas, dengan paparan sebagai
berikut:
bagi peneliti.
c. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,
12
Penerapan PTK dalam penelitian kali ini di dasarkan pada
13
Desain Penelitian Tindakan
2. Subjek Penelitian
14
a. Perencanaan
dengan guru kelas untuk membicarakan tentang pokok bahasan atau sub
itu di apikasikan.
15
7) Perencanaan tindakan oembelajaran dengan menggunakan
cerita rakyat siswa kelas V MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng yang terdiri
dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sesuai yang tertulis pada RPP
c. Observasi
throwing
d. Refleksi
Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan
16
4. Instrument penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih & digunakan oleh
materi.
5. Pengumpulan Data
a. Wawancara
direkam
b. Dokumentasi
17
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data dari seluruh
mati berupa catatan, buku, dan sebagainya. Data dokumentasi penelitian ini
c. Tes
penelitian ini tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk tertulis.
6. Analisis Data
∑ seluruh siswa
18
G. Sistematika Penulisan
BAB III Pelaksanaan penelitian, pada bab ini penulis sajikan diskripsi
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini memuat tentang
BAB V Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran-
saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah salah satu kata yang sudah akrab dengan semua
20
Sementara itu Garry dan Kingsley berpendapat bahwa belajar
dan latihan-latihan.
pengalaman.
21
1. Proses
2. Perubahan Perilaku
3. Pengalaman
22
Dapat disimpulkan bahwa Belajar dapat melalui pengalaman
tidak langsung.
b. Ciri-Ciri Belajar
behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat di amati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu
23
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat di amati pada
c. Tujuan Belajar
2008:28)
pengetahuan
24
Dengan kata
besar
3. Pembentukan sikap
25
Kecakapan dalam mengarahkan motivasi dengan tidak lupa
anak didik, yidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai itu
pembelajaran.
d. Prinsip-prinsip Belajar
26
diperlukan untuk belajar lebih lanjut, akan membangkitkan motivasi
untuk mempelajarinya.
dan dapat juga bersifat eksternal, artinya datang dari orang lain,
2. Keaktifan
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak
27
perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya (suyono
2011:128).
4. Pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri
5. Tantangan
28
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan
selanjutnya.
yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk
belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant
mendapatkan nilai jelek dan takut tidak naik kelas juga bisa
mendorong siswa belajar lebih giat lagi. Ini disebut penguatan negatif
7. Perbedaan individual
29
Pengajaran klasikal artinya seorang guru di dalam kelas
metodenya pun satu metode yang sama untuk seluruh anak tersebut
(Suryosubroto, 2002:83).
menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
1) Faktor Internal
30
faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
2) Faktor Eksternal
31
dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada
ulangan.
2. Hasil Belajar
32
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
menggunakan prinsip.
33
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
telah kecil.
psikomotorik.
pembelajaran.
34
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
sebagai berikut:
1) Faktor internal
siswa.Salah satu hal yang penting yang harus ditanamkan dalam diri
belajar akan dipengaruhi suka dan tidak suka terhadap suatu materi
dan minat ini harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Motivasi
siswa tersebut.
2) Faktor eksternal
diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik ( suasana kelas yang
35
sekolah, guru, pelaksana pembelajaran dan teman sekolah. Guru
1. Pengertian KKM
meyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah
secara serta merta karena hasil empirik penilaian ( Widoyoko, 2014: 28)
36
kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. Berdasakan
sekolah masing-masing, jadi antara sekolah yang sau ddengan yang lainya
kriteria KKM;
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
melakukan penilaian;
37
d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang
38
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk kemampuan intelektual,
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu
39
c) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi
serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri
40
b) Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang
masyarakat.
41
Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran
a) Keterampilan Menyimak
42
penghayatan, ingatan, pengertian,bahkan situasi yang menyertai bunyi
secara nonverbal.
43
diantara kolektif tertentu dalam kurun waktu yang cukup lama
44
Berikut ini adalah sejumlah unsur penting yang harus
45
dapat berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil yang
salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa
46
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang
kertas.
komunikasi ilmiah.
47
karena mampu menumbuh kembangkan potenssi intelektual, sosial,
dan emosional yang ada dalam diri siswa. Disini siswa akan berlatih
kepada temannya.
e) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
48
f) Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan
antara lain;
a. Kelebihan
lainya
b. Kekurangan
materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini
dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar
materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah
diberikan.
49
nghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga
materi pelajaran.
E. Kajian Pustaka
50
langit dengan menggunakan metode Snowball Throwing bagi siswa kelas
belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada hasil tes
formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari siklus I presentase yang
meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh
siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari siklus
51
I presentase yang tuntas KKM adalah 70% selanjutnya pada siklus II
penelitian.
52
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Gunung Tumpeng telah dilakukan oleh peneliti secara langsung pada hari
53
a. Tahap Perencanaan
Snowball Throwing ;
diperlukan dikelas
mengikuti pembelajaran;
melaksanakan pembelajaran;
54
b. Tahap Pelaksanaan
sebagai berikut
judulnya!”
55
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
Eksplorasi
cerita rakyat
1) Disampaikan turun-temurun
4) Bersifat tradisional
56
(b) Unsur-unsur cerita rakyat
menyedihkan.
57
6) Amanat atau pesan, adalah pesan yang ingin
didengarnya
Klinting”
Boma.
58
4) Sage, yakni sebuah cerita yang isinya mempunyai
Mahabarata,
Elaborasi
secara bergantian.
59
Konfirmasi
telah disampaikan;
dalam belajar;
c. Tahap Pengamatan
terlampir.
60
d. Refleksi
pembelajaran berlangsung.
61
6) Siswa masih belum berani bertanya pada guru tentang hal-
bertanya.
62
B. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Kepompong”
a. Tahap Perencanaan
berikut:
Snowball Throwing ;
diperlukan dikelas;
63
7) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dikelas;
mengikuti pembelajaran;
melaksanakan pembelajaran;
b. Tahap Pelaksanaan
sebagai berikut:
64
3) Guru mengadakan apersepsi.
Eksplorasi
oleh guru;
tersebut.
65
menyangkut materi yang disampaikan oleh guru;Kertas
menit;
secara bergantian.
Konfirmasi
telah disampaikan;
dalam belajar;
66
b. Tahap Pengamatan
c. Refleksi
tindakan kelas dari siklus I dan siklus II. Berdasarkan kedua siklus
dan hasil nilai belajar siswa telah mencapai batas kriteria yang telah
67
BAB IV
Throwing.
Dalam penelitian siklus I dan II, peneliti menggunakan soal evaluasi setiap
Bahasa Indonesia.
Di bawah ini adalah data nilai rata-rata ulangan harian murni mata
68
Tabel 4.1 Data pra siklus (rata-rata nilai ulangan harian murni)
Dari tabel rata-rata nilai ulangan harian murni (pra siklus) di atas
69
Tumpeng dengan nilai standar KKM 65, hanya 9 siswa yang tuntas
2. Deskripsi Siklus I
a. Hasil Tes
Keterangan:
M =Nilai rata-rata
∑X = Jumlah Nilai
N =Jumlah Siswa
= 66,67%
diatas. Siswa yang tuntas sebanyak 14 orang atau 66,67% dan siswa
yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa atau sebanyak 33,33% dengan nilai
rata-rata 71,48. Dibandingkan dengan data nilai pra siklus, pada siklus
individu sudah mencapai batas rata-rata KKM sekolah yaitu lebih dari
71
atau sama dengan 65. Namun, Persentase ketuntasan belum mencapai
batas ketuntasan yang diharapkan yaitu 85%. Maka dari itu, peneliti
Total Skor 48
Kategori Baik
Keterangan:
K = 1 (Kurang)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
Rentang Kategori:
73
Setelah pembelajaran siklus I selesai, didapat hasil pengamatan
poin dengan kriteria kurang, 10 poin dengan kriteria cukup, dan 8 poin
dengan kriteria baik. Total skor yang diperoleh guru mencapai 48 dan
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
3. Deskripsi Siklus II
yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II, soal evaluasi,
siklus II. Hasil pengamatan pada siklus II, peneliti mendapat gambaran
75
a. Hasil tes
Tabel 4.5 Hasil nilai siklus II
Keterangan:
M =Nilai rata-rata
∑X = Jumlah Nilai
N =Jumlah Siswa
76
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 85,71%
yang diperoleh adalah 84,48. Hal ini menunjukkan bahwa dari siklus I
Total Skor 55
Kategori Baik
Keterangan:
K = 1 (Kurang)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
78
Rentang Kategori:
Sangat Kurang :Jika total perolehan skor 1 - 15 :Jika
K C B K C B K C B
1 Abdul Latif √ √ √
2 Ahmad Faiz √ √ √
3 Aizyah K √ √ √
4 Akbar Al-Mungiz √ √ √
5 Alif Irham √ √ √
6 Aliyah darojati √ √ √
7 Deviana S √ √ √
8 Dzunnurain Affan √ √ √
9 Faisal Kurniawan √ √ √
10 Kharimatul M √ √ √
11 Hilmi √ √ √
12 Musafak √ √ √
13 Mustaqim √ √ √
14 Nurul Amin √ √ √
15 Risqi Maulana √ √ √
16 Ruli Indrawan √ √ √
17 Yogi Zawara √ √ √
18 Nazilatul H √ √ √
19 Nihayatul √ √ √
20 Nurul Auliya √ √ √
21 Sayyidatul Auliya √ √ √
Jumlah 2 3 1 1 3 1 2 4 1
6 7 5
9,6 1 7 5 1 8 9,6 1 7
% 4 6 % 4 1 % 9 1
% % % % % %
79
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
B. Pembahasan
1. Pra siklus
Pada tahap ini peneliti memperoleh data nilai rata-rata ulangan harian
siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih rendah. Hal ini
terbukti pada Persentase siswa yang sudah tuntas atau mencapai KKM
separuh dari seluruh jumlah siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat pada tabel
80
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa pada Tahap Prasiklus
Tuntas 42,86% Tidak Tuntas 57,14%
2. Siklus I
Hasil belajar pada siklus I belum maksimal baik hasil tes maupun
pengamatan siswa. Pada hasil tes diketahui siswa yang tuntas sebnyak
14 Orang atau 66,67%% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang
81
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa pada Tahap Siklus I
Tuntas 66,67%
3. Siklus II
Pada siklus II ini, siswa lebih terlihat antusias dan lebih teratur
bagus. Rata rata kelas meningkat dari 71,48% menjadi 84,29%. Siswa
yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 85,71% dan siswa yang tidak
82
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa pada Tahap Siklus II
Tuntas 85,71%
atau sebaran nilai hasil tes maupun hasil pengamatan pada siswa. Data
sebaran nilai rekapitulasi tersebut dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Hasil rata rata nilai siswa mengalami peningkatan yang bagus, terbukti
Persebaran nilai siswa dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II dapat
83
Tabel 4.12 Sebaran Nilai Siswa Persiklus
No Nama KKM Prasiklus Siklus Siklus
I II
1 Abdul latif 65 65 93 90
2 Ahmad faiz 65 70 80 100
3 Aizyah khusnul 65 70 67 50
4 Akbar Al-Mungiz 65 50 60 80
5 Alif Irham 65 65 60 80
6 Aliyah Darojati 65 55 60 80
7 Deviana S 65 80 60 60
8 Dzunnurain Affan 65 65 55 80
9 Faisal Kurniawan 65 60 67 80
10 Kharimatul M 65 50 60 90
11 Hilmi 65 40 60 90
12 Musafak 65 70 80 90
13 Mustaqim 65 45 93 90
14 Nurul Amin 65 55 80 60
15 Risqi Maulana 65 70 65 100
16 Ruli Indrawan 65 55 67 100
17 Yogi Zawara 65 65 67 80
18 Nazilatul Hikmah 65 45 60 90
19 Nihayatul 65 55 93 90
20 Nurul Aulia 65 50 100 100
21 Sayyidatul Auliya 65 55 67 90
Jumlah 1235 1501 1770
Nilai Rata-rata 58,81 71,48 84,29
84
Rekapitulasi ketuntasan siswa dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus
20
18
16
14
12
10
8 Jumlah…
6
4
2
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
yang tuntas adalah 9 siswa, lalu pada siklus setelah penggunaan metode
Snowball Throwing siswa yang tuntas adalah 14 siswa dan pada siklus II
85
Tabel 4.14 Rakapitulasi Peningkatan Persentase Ketuntasan Siswa
No. Siklus Persentase Peningkatan Persentase
Ketuntasan Ketuntasan
1. Prasiklus 42,86%
2. Siklus I 66,67% 23,81%
3. Siklus II 85,71% 19.04%
86
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng
prasiklus ke siklus I terjadi Kenaikan 15,67 dan pada siklus I ke siklus II terjadi
kenaikan 12,81.
Tercapainya target pencapaian KKM dari 21 siswa pada pra siklus KKM
Individu sebanyak 9 siswa (43)%) terjadi peningkatan pada siklus I KKM individu
sebanyak 14 siswa( 67%) dan peningkatan terjadi Pada siklus II KKM individu
sebanyak 18 siswa( 86%) Jadi secara klasikal kelas melampaui KKM yang
B. Saran
1. Sekolah
bagi pendidik agar proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat
87
2. Guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia atau mata pelajaran lainya karena terbukti
3. Siswa
a. Siswa harus lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, tidak terhalang oleh
rasa malu dan takut salah, karena keberanian dan kekreatifan dapat
b. Dalam materi menyimak siswa harus lebih konsentrasi lagi agar dapat
memahami dari awal sampe akhir apa yang dibacakan oleh guru.
88
DAFTAR PUSTAKA
89
Mulyati.(2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka
Santosa, Puji.( 2003). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Tangerang: Universitas Terbuka
Susanto.Ahmad( 2013). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta:
Prenadamedia Group
Suyono.(2011). Belajar dan Pembelajaran . Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
90
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Email : Ariyazulva30@gmail.com
Pendidikan
1. RA Miftahul Hidayah : Tahun 2000
Fakultas/Jurusan : FTIK/PGMI
NIM : 115-14-153
SIKLUS I
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita rakyat yang
dibacakan.
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
oleh guru.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1) Disampaikan turun-temurun
4) Bersifat tradisional
tertentu.
5) Tema, adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang dalam
persahabatan.
1) Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat yang tokoh
yang Licik.
Baru Klinting”
sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul,
Jonggrang.
F. METODE PEMBELAJARAN:
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
4) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini para siswa
cerita rakyat
oleh guru
telah di sampaikan.
disampaikan;
belajar;
I. PENILAIAN
dengan…
guru?...
11. apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Raja dalam cerita?
CINDELARAS
Putra. Ia didampingi oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang
selir yang memiliki sifat iri dan dengki. Raja Putra dan kedua istrinya tadi
hidup di dalam istana yang sangat megah dan damai. Hingga suatu hari selir
raja merencanakan sesuatu yang buruk pada permaisuri raja. Hal tersebut
Tabib istana lalu segera dipanggil sang Raja. Setelah memeriksa selir
tersebut, sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh
racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri
itu ke tengah hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau
jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan
melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata
patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah
kelinci yang ditangkapnya. Raja merasa puas ketika sang patih melapor
tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah
berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik
minggu, telur itu menetas menjadi seekor anak ayam yang sangat lucu.
Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Kian hari anak ayam itu
tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang gagah dan kuat. Tetapi ada satu
yang aneh dari ayam tersebut. Bunyi kokok ayam itu berbeda dengan ayam
oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang
ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat,
hingga sampai ke Istana. Raden Putra akhirnya pun mendengar berita itu.
santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat
jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra
dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya
Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam
waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para
aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau
permaisuri Baginda.”
Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan.
Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya
Total Skor 48
Kategori Baik
Keterangan:
K = 1 (Kurang)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
Rentang Kategori:
K = 1 (Kurang)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
Soal Evaluasi Siklus 1
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
11. apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Raja dalam cerita?
SIKLUS II
J. STANDAR KOMPETENSI
K. KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita rakyat yang
dibacakan.
L. INDIKATOR
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
oleh guru
7. Siswa dapat menyebutkan dan jenis-jenis dalam cerita rakyat.
N. MATERI PEMBELAJARAN
1) Disampaikan turun-temurun
4) Bersifat tradisional
tertentu.
5) Tema, adalah ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang dalam
persahabatan.
yang didengarnya
1) Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat yang tokoh
yang Licik.
sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul,
Rara Jonggrang.
O. METODE PEMBELAJARAN:
Sumber Belajar : Buku Materi Bahasa Indonesia Kelas VI, Buku Ajar Bahasa
Q. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
4) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini para siswa
Eksplorasi
rakyat
meit;
5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
bergantian.
disampaikan;
belajar;
4. PENILAIAN
Guru?
ketakutan?
lumpur?
10. Apa pesan atau amanat yang dapat dipetik dari cerita
tersebut? Jawaban
2. Fabel
3. Kesombongan si Semut
5. Hutan
6. Terjadi Badai
7. Kupu-Kupu
Cerita Rakyat Siklus II
Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, hidup berbagai binatang buas
dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada
suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika
sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan tersebut. Angin bertiup
sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Semua hewan panik dan berlari
burung terddengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? Banyak pohon dihutan
tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang
berantakan.
Seekor kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi
disebuah pohon yang sudah tumbang. “hu..huu…betapa sedihnya kita, diterjang badai
tapi tidak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu…” sedih sang
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari
berkata “Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak
seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel dipohon yang
tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai” kata sang semut dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan
yang ada di hutan tersebut. Sampai pada suatu hari si Semut berjalan di jalan yang
berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya
semakin dalam.
terdengar suara dari atas. “Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut
engkau hina” jawab si Kupu-Kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan
si Kupu-Kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. “Tolong aku
Kupu-Kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan ari
menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina