Anda di halaman 1dari 133

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN
TEMATIK SEKOLAH DASAR NEGERI 192/IX
MUARO JAMBI

SKRIPSI

FANI KHAIRUNNISA
NIM. TPG.161877

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN
TEMATIK SEKOLAH DASAR NEGERI 192/IX
MUARO JAMBI

SKRIPSI

FANI KHAIRUNNISA
NIM. TPG.161877

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020

i
ii
iii
iv
v
PERSAMBAHAN

Yaa Allah…

Terimakasih atas nikmat dan rahmat-Mu yang agung ini, atas takdir-Mu telah
kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar
dalam menjalani kehidpupan, semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal
bagiku untu meraih cita-cita besarku.

Syukurlah Alhamdulillah….

Kini aku tersenyum dalam iradat-Mu kini baru kumengerti arti kesabaran dalam
penantian… Sungguh tak kusangka yaa Allah, kau menyimpan sejuta makna dan
rahasia, sungguh berarti hikmah yang kau beri. Sholawat serta salam
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Teruntuk ibunda SOFIA dan Ayahanda DAMHURI THAIB tercinta…..

Inilah kata-kata mewakili seluruh rasa, sungguh aku tak mampu memggantikan
kasihmu dengan apapun, tiada yang dapat kuberikan agar setara dengan
pengorbananmu padaku, kadih sayangmu tak pernah bertepi, cintamu tak pernah
berujung….

Kini sambutlah anakmu di depan pintu tempat dimana dulu aku mencium
tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai
bukti cinta dan kasihku…

Untuk sahabat-sahabat ku Cici Wulandari, Eka Chintia, Defi Sari, Fera Indah
Rukmana, Agustina Dewi Astuti, Devi Gusdiana Putri , terimakasih atas canda
tawa, do’a dan dukungan serta semangat yang kalian berikan selama ini. Semua
keluargaku, terimkasih atas do’a dan dukungan selama ini…

Terimkakasih kuucapkan kepada seluruh teman-teman keluarga besar Jurusan


PGMI penulis banggakan dan sayangi. Serta seluruh pihak yang berkontribusi
terhadap penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
kalian.

vi
MOTTO

‫فَإِ َّن َم َع ْٱلعُ ْس ِر يُ ْس ًرا‬


‫ن َم َعَّ ْٱلعُس ِْر يُس ًْرَّا‬
َّ ‫ِإ‬
Artinya : Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Seungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-
Insyirah : 5-6 )

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada AllAh SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradnya sehingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat


akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kola mini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr H Su’aidi, MA, Ph D Selaku Rektor UIN Sultan Thaha


Saifuddin Jambi
2. Ibu Dra. Hj. Fadlilah,M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
3. Ibu Ikhtiati M. Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyaria Siregar M.Pd.I Selaku
Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Mahluddin M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Ikhtiati M. Pd.I Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis
6. Ibu Leni Sutranita S.Pd selaku Kepala SDN 192/IX Simp.Setiti
7. Ibu Sastri Helni,S.Pd selaku Wali Kelas III SDN 192/IX Simp.Setiti

viii
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada
henti-hentinya hingga menjadi kekuatan dan pendorong bagi penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat seangkatan dan seperjuangan, semagat dan motivasi
dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaiakan
skripsi ini.

Akhirnya Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan


amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaaat
bagi pngembangan ilmu.

Jambi 2020
Penulis

FANI KHAIRUNNISA
TPG.161877

ix
ABSTRAK
Nama : Fani Khairunnisa
Jurusan : Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah (PGMI)
Judul : Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTipe Numbered
Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar Negeri 192/IX Muaro
Jambi

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head


Together Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik
diKelas III disekolah dasar negeri 192/IX simpang setiti Kec.Jambi Luar
Kota.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belaja
rsiswa pada pembelajaran Tematik kelas III disekolah dasar negeri 192/IX
simpang setiti Kec. Jambi Luar Kota dengan penerapan Model
PembelajaranNumbered Head Together. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas(Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas III sekolah dasar negeri 192/IX. Penelitian ini menggunakan desain Model
Kemmis danTanggart, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan model Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatkan hasil belajar siswa dapat
diukur dari evaluasi siklus I, dan siklus II. Dengan nilai aktivitas belajar siswa
padas iklus I sebesar67,69% dan siklus II 81,53%. Sedangkan peningkatan hasil
belajar siswa dapat diukur dari setiap siklusnya, hasil belajar siswa pada siklus I
sebesar 52.63% dengan kategori “Rendah”
Dan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 78,94% dengan kategori “Tinggi”
Dengan demikian hasil penelitian disekolah dasar negeri 192/IX telah tercapai
dengan baik.

KataKunci : Numbered Head Together, Tematik, Hasil Belajar.

x
ABSTRACT

Name : FANI KHAIRUNNISA


Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI)
Title : Application of Cooperative Learning Model type
Outcomes in Thematic Learning Public Elementary
Schools 192/IX Muaro Jambi
This thesis discusses the Application of the Numbered Head Together Learning
Model in Improving Student Learning Outcomes in Thematic Learning in Class
III in public elementary schools 192 / IX Simpang Setiti Kec. Jambi Outside the
City. The purpose of this study was to determine the increase in student learning
outcomes in Thematic learning class III in public elementary schools 192 / IX
Simpang Setiti Kec.Jambi Luar Kota with the application of the Numbered Head
Together Learning Model. This research is a Classroom Action Research. The
subjects of this study were grade III students of public elementary schools 192 /
IX. This research uses Kemmis and Tanggart Model designs, while data
collection is done by observation, interview, documentation and test techniques.
The results of this study indicate that the application of the Numbered Head
Together model can improve student learning outcomes in the learning process.
Improving student learning outcomes can be measured from the evaluation of
cycle I, and cycle II. With the value of student learning activities in the first cycle
of 67.69% and 81.53% in the second cycle. While the increase in student learning
outcomes can be measured from each cycle, student learning outcomes in Cycle I
amounted to 52.63% with the category "Low" and student learning outcomes in
the second cycle of 78.94% with the category "High" Thus the results of research
in public elementary schools 192 / IX have been achieved well.

Keywords : Numbered Head Together, Thematic, Learning Outcomes.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


NOTA DINAS ..................................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. v
MOTTO ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
C. Batasan Masalah ...................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................................... 4
BAB II TINJJAUAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran…………………………………… ........................ 6
B. Model Pembelajaran Numbered Head Together ..................................... 7
C. Hasil Belajar ............................................................................................. 9
D. Pembelajaran Tematik………………………………………………...... 13
E. Studi Relevan ........................................................................................... 15
F. Kerangka Berfikir .................................................................................... 17
G. Hipotesis Tindakan .................................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...................................................................................... 19
B. Setting dan Subyek Penelitian .................................................................. 22
C. Prosedur Umum Penelitian ........................................................................ 23
D. Tehnik Instrument Pengumpulan Data ..................................................... 25
E. Tehnik Analisis Data ................................................................................. 26
F. Kriteria Keberhasilan Penelitan Tindakan Kelas ....................................... 29
G. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Penelitian ..................................................................... 32
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 40
C. Deskripsi Data ........................................................................................... 43

xii
D. Analisis Data ............................................................................................ 64
E. Interprestasi Hasil Analisis Data ............................................................... 64
F. Pembahasan ................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.................................................................................. 31


Tabel 4.1 Profil Sekolah ........................................................................................ 33
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidikan ...................................................................... 36
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 192/IX ........................................ 38
Tabel 4.4 Jadwal Perencanaan ............................................................................. 43
Tabel 4.5 Observasi Aktivitas siswa ..................................................................... 46
Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Guru ...................................................................... 49
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa ............................................................................... 51
Tabel 4.8 Jawal Perencanaan ................................................................................ 55
Tabel 4.9 Observasi Aktivitas Siswa .................................................................... 57
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru .......................................................... 60
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 62
Tabel 4.12 Presentase aktivitas belajar siswa ....................................................... 65
Tabel 4.13 Presesntase Aktivitas mengajar Guru ................................................. 66
Tabel 4.14 Skor Hasil Belajar Siswa .................................................................... 67

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 17
Gambar 3.1 Desain Model Kemmis dan Tanggart................................................ 21
Gambar 4.1 Diagram Hasil ulangan Harian .......................................................... 43
Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 52
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II.............................................. 62
Gambar 4.4 Diagram Aktivitas Siswa................................................................... 65
Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Guru .................................................................... 67
Gambar 4.6 Diagram Skor Hasil Belajar .............................................................. 68

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada masa sekarang peradaban manusia sangat lah pesat, hal ini karena
adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga telah memicu mobilisasi persaingan yang ketat
dan kompetisi antar sesama. Indonesia merupakan negara besar yang sedang
berkembang, tentunya akan mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas, sehingga mampu bersaing dalam persaingan global dan dapat
mewujudkan negara indonesia yang maju, adil makmur dan mandiri. Upaya yang
harus dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu
dengan pendidikan.

UU No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masarakat, bangsa, dan negara.
(Hasbullah, hal. 04)

Kebijakan pemerintah salah satunya yaitu adanya perubahan KTSP ke


Kurikulum 2013. Latar belakang perlunya perubahan kurikulum menurut Mentri
Pendidika dan Kebudayaan, Muhammad Nuh bahwa di tengah perubahan zaman,
system pendidikan di Indonesia juga harus selalu ikut menyesuaikan. Perubahan
Kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan dunia.

1
2

Perubahan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari kurikulum Berbasis


Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP pada tahun 2006 yang
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Jika
dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013 memiliki
karakteristik tersendiri, yaitu dengan menggunakan pendekatan saintifik,
pendekatan ini memiliki perubahan yang mendasar, karena siswa diajak untuk
berfikir secara ilmiah perubahan itu tampak pada langkah-langkah pembelajaran
dimulai dari kegiatan menagamati (observasi), menanya, mengumpulkan
informasi (bernalar), menganalisis, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan)

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah merancang Kurikulum 2013 sebagai


inovasi baru dalam dunia pendidikan agar seluruh potensi yang dimiliki peserta
didik dapat terlihat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilakukan secara tematik terpadu, yaitu
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan
dalam satu tema yang saling berhubungan dengan kenyataan dilingkungan sekitar
siswa. Selanjutnya Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentag standar penilaian
Pendidikan menjelaskan bahwa untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik
merupakan penilaian dengan ruang lingkup pengetahuan, sikap (spiritual dan
sosial) dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Berdasarkan hasil pengamtan yang dilakukan oleh penulis, yaitu dari hasil
observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
Negeri 192/IX Simpang Setiti khusunya kelas III menunjukan masih rendahnya
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik. Proses pembelajran masih
terlihat pasif, guru lebih banyak mennggunakan metode konvensional seperti
ceramah dan tanya jawab, itulah yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi
kurang aktif karena proses interaksi nya hanya berjalan satu arah saja, yaitu dari
guru ke siswa , selain itu juga, penulis mendapat kan data bahwa masih banyak
3

siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dimana nilai
KKM nya 75.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, selayaknya ini menjadi pertimbangan
bagi guru dan juga penulis, artinya perlu adanya tindakan untuk memperbaiki
proses pembelajran dan hasil belajar siswa tersebut.salah satu upaya dalam
memperbaiki dan hasil belajar yaitu dengan dilakukan penerapan model dan
metode pembelajaran yang bervariasi, salah satunya yaitu model pembelajran
kooperatif numbered head together.
Metode numbered head together ini merupakan metode untuk
memaksimalkan pembelajaran bersamaan ini akan membuat proses pembelajaran
lebih aktif karena dalam metode ini akan banyak melibatkan siswa. Adapun
pelaksanaan metode ini secara umum, guru menjelaskan terlebih dahulu materi
pembelajaran, kemudian, guru membagi peseta didik kedalam sebuah kelompok
biasanya terdiri 4 anggota setiap anggota menerima nomor, guru menyampaikan
permasalahan untuk didiskusikan oleh setiap kelompok, siswa-siswi yang nomor
nya sama dengan nomor yang ditunjuk oleh guru menyampaikan jawaban atas
nama kelompoknya. Demikian seterusnya, terakhir guru memberikan penguatan.
berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan judul :
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pemebalajran
Tematik Sekolah Dasar Negeri 192/IX Muaro Jambi” .
B. Identifikasi Masalah
Setelah penulis melakukan pengamatan awal di Sekolah Dasar Negeri 192/IX
Simpang Setiti maka penulis mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di
sekolah tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Kurangnya motivasi belajar siswa
2. Cara guru menyampaikan materi pembelajaran kurang menarik
3. Interaksi pembelajaran lebih banyak hanya berjalan satu arah yaitu dari
guru ke siswa
4. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang kurang baik.
4

5. Hasil belajar siswa di kelas III belum mencapai KKM.

C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada permasalahan yang urgen
untuk dibenahi, maka penulis memfokuskan permasalahan yang akan di bahas
dalam penelitian ini.
Adapun batasan masalah nya yaitu sebagai berikut :
1. Fokus permasalahan yang akan dibenahi yaitu masalah menurunnya hasil
belajar pada pembelajaran tematik.
2. Upaya memperbaiki hasil belajar pada pembelajaran tematik.
3. Kelas yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada kelas III.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah yang penulis kemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut “Apakah penggunaan model
pembelajaran kooperatif dengan tipe numbered head together dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pemebelajaran tematik”

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka tujuan yang


ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1) untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Numbered
Head Together ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
Sekolah Dasar 192/IX Simpang Setiti Kecamatan Jambi Luar Kota.
2) Gambran umum keterlaksanaan pembelajaran tematik setelah
diterapkannya model pembelajaran kooperatif learnig tipe numbered
head together
2. Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
dunia pendidikan berupa gambaran mengenai model pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
tematik, secara khusus penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
5

a. Manfaat Teoritis
(1) Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran berupa informasi
mengenai peran guru dalam menggunakan model pembelajaran numbered
head together untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar
Negeri 192 Simpang Setiti .
(2) Mendeskripsikan penggunaan metode numbered head together dalam
proses pembelajaran tematik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 192
Simpang Setiti
(3) Menganalisis dampak penggunaan metode numbered head together dalam
pembelajaran tematik terhadap hasil belajar siswa di kelas III Sekola
Dasar Negeri 192 Simpang Setiti
b. Manfaat Praktis
(1) Bagi guru : semoga penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif
dalam proses pelaksanaan pembelajaran tematik
(2) Bagi siswa : untuk melatih siswa agar terbiasa dalam sitem pembelajaran
kooperatif
(3) Bagi sekolah : semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi
terhadap sekolah khususnya dalam meningkatakan kualitas proses
pembelajaran yang dilakukan disekolah tersebut
(4) Bagi peneliti : untuk menambah pengalaman serta wawasan baik dalam
bidang penulisan maupun penelitia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran
1. Pengertian model pembelajaran

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami


perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan
berganti dengan model yang lebih modern model pembelajaran memiliki berbagai
definisi, salah satunya dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini.

Model pembelajaran adalah landasan praktis pembelajaran hasil penurunan


teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis
terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operational di
kelas. Model pembelajaran dapat diartikan juga sebagai pola yang digunakan
untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada
guru di kelas. ( Agus Suprijono.2010, hal, 45-46)

Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman


dalam merencanakan pembelajaran di kelas ataupun tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan yang akan di gunakan, termasuk pula di dalam nya
tujuan-tujuan, tahap-tahap dalam kegiatan, lingkungan dalam pembelajaran, dan
terakhir pengelolaan kelas. (Agus Suprijono, 2010, hal 46)
Joice dan Well mendefinisikan model pembelajaran sebagai suatu pola atau
rencana yang sudaah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk pada
pembelajaran dikelasnya.

Menurut Nur M dalam Trianto (2007:6), model pembelajaran mempunyai


empat cirri khusus yaitu sebagai berikut :
a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pengembagannya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai)

6
7

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat


dilakukan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran ini dapat
tercapai.
Dengan adanya berbagai bentuk model pembelajaran diharapkan guru dapat
memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan
kepada siswa, sehingga dengan model pembelajaran yang tepat proses pebelajaran
dapat tercapai.
B. Model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan
kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran (cooperative
learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari
4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. (Abdul
Majid, 2013, hal 174)
Pada hakikatnya kooperaif merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru.Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih
diarahkan oleh guru, dimana guru menyiapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan
serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu
peserta didik menyelesaikan masalah tersebut.

C. Model Pembelajaran Numbered Head Together


Model pembelajaran Numbered Head Together merupakan bagian dari
model pembelajaran kooperatif learning. Teknik numbered head together ini
dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993). Teknik ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat. Selain itu pula, teknik ini juga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini merupakan pembelajaran
yang dapat dilakukan dengan teknik games atau pemberian kuis kepada peserta
8

didik. Peserta didik diajak untuk berkompetisi mewakili kelompoknya masing-


masing, Kelompok diberi topi atau atribut lainya dengan nomor dikepalanya.
Setiap peserta didik harus dapat menjawab kuis secara individual namun harus
bertanggung jawab dalam perolehan skor kelompok. Tehnik ini bisa digunakan
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan. (H.Asis Saefuddin 2014,
hal 144)
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan tehnik numbered
head together yaitu sebagai berikut :
1. Siswa-siswi dibentuk kelompok oleh guru dan pada setiap anggota
menerima nomor.
2. Guru menyampaikan permasalahan untuk dikerjakan oleh setiap
kelompok.
3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan
memastikan setiap kelompok mengetahui jawaban nya.
4. Siswa-siswi yang nomornya sama dengan nomor yang ditunjuk oleh guru
menyampaikan jawaban atas nama kelompoknya.
5. Demikian seterusnya, pada terakhir guru memberikan penguatan.

Teknik penilaian metode ini guru dapat menggunakan penilaian unjuk kerja
untuk menggali kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, dan mempresentasikan hasil diskusi. Aspek penilaian sikap dengan
teknik observasi untuk mengamati aspek, rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif,dan
peduli lingkunga. Guru dapat menggunakan teknik penilaian tes lisan untuk
menilai masing-masing peserta didik dalam menjawab soal. (Abdul Majid, 2013,
hal 146)
9

D. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe


Numbered head Together
Setiap pembelajaran yang menggunakan model, pendekatan dan metode,
atau teknik, tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Begitu juga dengan
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togetether. Dari beberapa
keterangan dapat diinformasikan bahwa yang menjadi kelebihan dan kelemahan
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together yaitu sebagai berikut:
1. Kelebihan :
a. Setiap pesrta didik menjadi siap semua
b. Dapat melakukan diskusi dalam kelompoknya dengan sungguh-sungguh
c. Siswa dapat mengajari teman nya yang belum bisa
d. Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok.
2. Kekurangan :
a. Ada kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru .(Anita Lie, 2002
hal.61)

1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Penilaian
terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Menurut gegne dan driscoll(1988: 36) di dalam buku ekawarna (2010:40)
hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai
akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s
performance).
Dick dan Reiser (1998:11)mengemukakan bahwa hasil yaitu kemapuan-
kemampuan yang dimilik siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran, yang terdiri
atas empat macam , yakni : pengetahuan,keterampilan intelektual, keterampilan
motorik dan sikap. (Ekawana, 2010, hal 41)
10

Menurut Arikunto (1990:102) di dalam buku Ekawarna. (2010:41) yang dimaksud


hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses
pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Hasil belajar merupakan perubahan pada tingkah laku yang diukur dalam
bentuk sikap keterampilan dan pengetahuan untuk memperoleh suatu hasil dalam
proses pembelajaran yang dicapai dengan baik. Dalam kegiatan nelajar mengajar
disekolah anak yang berhasil mencapai tujuan secara instruksional itu berarti telah
mengalami perubahan lewat pengetahuan dan keterampian yang telah disalurkan
oleh peserta didik.
Karena hasil belajar siswa berbeda-beda sesuai tingkat kemampuannya. Maka
peranan guru sangat strategis untuk memacu anak dalam memahami materi
pembelajaran melalui penggunaan media atau metode yang tepat sesuai dengan
materi yang disampaikan sehingga hasil belajarnya lebih maksimal.
Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan kemampuan siswa setelah menerima proses interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar dapat diketahuai kegiatan evaluasi yang
bisa membuktikan data yang menunjukan kemampuan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan
belajar dapat dilakukan melalui tes hasil belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang
lingkupnya, Tes hasil belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penelitian sebagai
berikut :
a). Tes formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya
serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
b). Tes sumatif. Penilaian ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
bahan pokok-pokok bahasan yang telah diadakan selama satu semester. Atau satu
tahun pelajaran, tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat taraf kbeerhasilan
belajar siswa dalam satu priode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking) atau sebagai
ukuran mutu sekolah (Djamaran, 2002, hal 120)
11

Dengan melihat data yang terdapat dalam format pembelajaran dan presesnsi
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran tersebut, dapat diketahui
keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
b. Fungsi dan Tujuan Hasil Belajar
a.) Fungsi Penilaian Hasil Belajar
1) Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan instruksional atau tujuan
pembelajaran.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan dilakukan
dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajarsiswa,strategi mengajar
guru dan lain-lain.
3) Sebagai dasar dalam menyususn kemajuan belajar siswa pada wali murid.
Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar
siswa berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-niaiprestasi yang
dicapainya.
b.) Tujuan Penilaian Hasil Belajar
1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau pelajarn
yang ditempuhnya. Dengan hal tersebut guru dapat menegtahui posisi
kemampuan siswa sibandingkan siswa lainnya..
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah, yaitu seberapa efektif dalam mengubah tingkah laku siswa
kearah tujuan pembelajaran yang diinginkan.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penelitian, yaitu perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program endidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaanya.
4) Sebagai pertanggungjawaban dari sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan yang dimaksud
meliputi pemerintah, masyarakat, dan wali murid (Hasbullah, 1996, hal.
04)
12

Menurut (Benyamin S.Bloom Dalam Nana Sudjana, 2011, hal, 22)


Mengklasifikasikan hasil belajar ketiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah ini menjadi objek dalam hasil belajar,
adapun penjabaran mengenai tiap ranah antara lain sebagai berikut :
1. Ranah kognitif
kognitif merupakan subtaksonomi yang mengungkap kegiatan mental yang
sering berawal dari tingkat “pengetahuan” sampai ke tingkat “evaluasi”. Tujuan
dari ranah kognitif sendiri berorientasi kepada kemampuan berfikir, mencakup
kemampuan intelekutal yang lebih sederhana, yaitu kemampuan mengingat
sampai pada kemampuan memecahkan masalah dan menuntut siswa untuk
menghubungkan serta menggabungkan gagasan, metode, atau prosesdur yang
sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dari ketiga ranah
yang disebutkan, ranah kogitif menjadi ranah yang paling banyak dinilai oleh para
guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi
bahan pelajaran. (Nana Sudjana,2011, hal. 22-23)
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sehingga
sukar dalam mengukur hasil belajarnya jauh lebih sulit dibandingkan dengan hasil
belajar ranah kognitif. Karakteristik ranah afektif yang penting diantaranya
mencakup watak prilaku sepeti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral yang
menunjukan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatau. (Mimin haryati 2008,
hal. 38-40)
3. Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik merupakan suatu kawasan yang berorientasi pada
keterampilan motorik yang berkaitan dengan anggota tubuh, atau tindakan
(action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. (Martinis Yamin
2003, hal. 37)
Ranah Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Tujuan-tujuan psikomotorik adalah tujuan-tujuan yang banyak berkenaan
13

dengan aspek keterampilan motorik atau gerak dari peserta didik. (Iskandar dan
Dadang Sunendar, 2001, Hal. 205)
Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk aspek psikomotorik dimana
kebanyakan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
ada dua macam yaitu :
a. Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
sedang belajar.
1) Faktor Jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan faktor tubuh.
2) Faktor Psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat bakat,
motivasi, kematangan, dan kesepian.
3) Faktor kelelahan yang dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang sedang
belajar.
1) Keadaan keluarga berupa cara orangtua mendidik, relasi anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan perhatian
keluarrga.
2) Keadaan sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan fasilitas pendukung
lainya.
3) Keadaan masyrakat mencakup kegiatan dalam masyarakat, teman
bergaul, dan lingkungan teteangga.

2. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran
terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memnungkinkan siswa,
baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistic, bermakna dan autentik.
14

Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang terpadu yang


menggunakan pendekatan autentik yang melibatkan beberapa mata pelajaran
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. (Rusman 2013,hal.
254)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
adalah pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai pelajaran kedalam satu
tema yang disesuaikan dengan perkembangan siswa. Isi atau muatan materi
pembelajaran tematik dihubungkan dengan pengalaman siswa secara langsung
sehingga pembelajaran lebih kontekstual dengan dunia nyata.
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah, pembelajaran tematik memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1. Anak didik sebagai pusat pembelajaran
Anak didik sebagai pelaku utama pendidikan, seua arah dan tujuan
pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan anak didik, sedangkan guru
hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi yang dibutuhkan minat
motivasinya.
2. Memberikan pengalaman langsung
Anak didik diharapkan mengalami sendiri proses pembelajaran dan
persiapan sampai produknya. Hal demikian hanya terjadi bilamana anak
didik dihadapkan pada situasi yang nyata yang tidak lain adalah
lingkungan anak didik sendiri.
3. Menghilangkan batas pemisah antar mata pelajaran
Sesuai dengan karakter pembelajaran tematik yang teringrasi maka
pemisahan atara berbagai mata pelajaran menjadi tidak jelas. Mata
pelajaran disajikan dalam satu unit atau tema, dan dalam satu unit atau
mengandung banyak mata pelajaran, dalam arti bahwa satu unit atau tema
ditinjau dari berbagai porspektif mata pelajaran.
4. Flkesibel (Huwes)
Pembelajaran tematik terpadu dilakukan dengan menghubung-hubungkan
antar pengetahuan yang satu dengan yang lain, atau menghubungkan
15

antara pengalaman yang satu dengan yang lain, bahkan menghubung-


hubungkan antara pengetahuan yang satu dengan pengalaman dan
sebaliknya.

B. Studi Rlevan
Dalam beberapa penelitian banyak disebutkan bahwa Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together dapat memberikan pengaruh positif
terhadap pembelajaran siswa antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Zuanita Adriyani dalam skripsinya yang
berjudul “pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together terhadap aktifitas dan hasil belajar pokok bahasan kelarutan” di
sebutkan bahwa hasil penelitian menunjukan rata-rata hasil belajar belajar
kelompok eksperimen adalah 76.34 dengan ketuntasan klasikal
88.67%sedangkan rata-rata hasil belajar pada kelompok kontrol 66,53
dengan ketuntasan klasikal 64.71%. model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together cukup berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa engan harga korelasi biserial (rb) bahwa dari hasil analisis
data tahap akhir diperoleh bahwa hasil tes pada kelas eksperimen xhitung
=4,6689 dan kelas kontrol x hitung= 3,2537, masing 0,480 dan 0,549
dengan KD sebesar 23,05% san 30,11%. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together dapat berpengaruh terhadap aktifitas dan hasil
belajar siswa sehingga disarankan kepada guru agar menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe numbered head together
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anugerah Eko Pratomo dalam skripsinya
yang berjudul “penerapan model pembelajaran numbered head together
(NHT) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa SMP
Negeri 1 Ngarayun Ponorogo” disebutkan bahwa hasil penelitian
menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran numbered head
together dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas VII A SMP Negeri 1 Kecamatan Ngrayun. Peningkatan motivasi
16

belajar siswa dapat diketahui dari hasil angket motivasi belajar siswa
setelah pelaksanaan tindakan, pada siklus I mencapai 50%, silus ke II
meningkat menjadi 69,23%, dan siklus III meningkat menjadi 84,62%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat berpengaruh
terhadap aktivitas dan motivasi siswa sehingga disarankan kepada guru
agar menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe numbered head
together
3. Penelitian yang dilakukan oleh Vina Silviana Wirawati dalam skripsinya
yang berjudul “penerapan metode kooperatif tipe (Numbered Head
together)dalam menanggapi cerita peristiwa dikelas V SDN Sukajadi II
kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majaenka disebutkan bahwa hasil
penelitian menunjukan pada siklus I siswa yeng mencapai kriteria
ketuntasan minimal yaitu hanya 60%, pada siklus ke II meningkat menjadi
75% atau 15 orang siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Pada siklus III untuk tahap perencanaan kinerja guru sudah mencapai target
yaitu 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
17

C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir pada penelitian ini secara skematis dapat dijlaskan
dalam gambar berikut ini :

1. Proses pembelajaran yang berlangsung selama


ini, masih didominasikan oleh peran guru
sebagai transformator pengetahuan.
2. Guru belum mengembangkan model
Kondisi Awal pembelajaran yang sesuai dengan tema atau
topik yang akan dibahas.
3. Siswa kurang antusias menjawab pertanyaan
dari guru.
4. Siswa tidak mengalami proses pembelajaran
yang bermakna, sehingga aktivitas belajar
siswa masih kurang

Penggunaan model Pembelajaran kooperatif


pelaksanaan learning tipe Numbered Head Together dalam
proses pembelajaran

1. Guru menggunaan model Pembelajaran


Numbered Head Together
Kondisi Akhir 2. Proses pembelajaran melibatkan aktif siswa.
3. Aktivitas belajar siswa meningkat

Gambar : 1.1 Skema Kerangka Berfikir


18

D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang hendak
dicari solusi pemecahan melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar
pengetahuan, pengalaman, dan logika yang kemudian akan diuji kebenarannya
melalui penelitian yang hendak dilakukan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Diduga melalui penerapan model pembelajaran koopertif leraning tipe
numbered head together dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas III
Sekolah Dasar 192/IX Simpang Setiti Kecamatan Jambi Luar Kota pada
pembelajaran tematik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang
telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada
seluruh proses penelitian. (Nursalam 2003, hal, 81). Hal itu juga dikatakan oleh
Sarwono (2006) desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar
seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang
bersangkutan tidak mempunyai pedoman yang jelas.
Desain penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau classroom
action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
terhadap perilaku dan tindakan muncul di dalam proses pembelajaran yang
berlangsung di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sebagai
usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas,
serta untuk memahami aspek-aspek yang berkenaan dengan peserta didik dan
lingkungan yang ada di sekitar kelas. Bukan pada input kelas (silabus, materi dan
lain-lain) atau output (hasil belajar). Penelitian tindakan kelas (PTK) harus tertuju
atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas. (Suharsimi, Suhardjono,
Supardi, 2012, hal. 58).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional.
(Salahudin, 2011, hal, 227). Menurut Wiriatmaja Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi
praktik belajar mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka dapat
mencoba sebuah gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran, dan melihat
pengaruh nyata dari upaya perbaikan tersebut.

19
20

Dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Dari namanya


sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan dikelas. Ada tiga kata yang membentuk pengertian
tersebut, yaitu : Penelitian, Tindakan, dan Kelas (Rukaesih, 2016, hal, 172-173).
Ada tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu :
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan atau
memperbaiki proses pembelajaran di kelas, ada tujuan penyerta yang dapat
dicapai sekaligus berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama
proses penelitian tindakan kelas (PTK) berlangsung.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan
bagan yang berbeda-beda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang
lazim dilalui, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.
21

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

PELAKSANAAN

SIKLUS 1 PENGAMATAN
PERENCANAAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS 2 PENGAMATAN

REFLEKSI

Gambar 2.2. Desain Model Kemmis dan Tanggart


(Suharsimi Arikunto. Suhardjono. Supardi. 2012. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara)
22

B. SETTING DAN SUBYEK PENELITIAN


1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III SD Negeri 192/IX Simpang Setiti
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, alasan praktis pemilihan
lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:
a). keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga maupun
efisien waktu.
b). situasi sosial, sebelum mendapatkan izin formal untuk memasuki lokasi
tersebut peneliti telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak sekolah
sehingga mendapatkan izin secara informal pada tahun ajaran 2018/2019 Semester
Ganjil.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III I92/IX Simpang Setiti Kecamatan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi pada pembelajaran Tematik
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together). Subjek penelitian lainnya adalah guru dan peneliti sendiri. Adapun
siswa yang akan menjadi subjek penelitian berjumlah 19 orang.
3. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri 192/IX Simpang Setiti
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi dilaksanakan pada tahun
ajaran 2019/2020.

C. PROSEDUR UMUM PENELITIAN

Prosedur penelitian tindakan kelas ini di desain untuk dua siklus dimana
masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
refleksi, dan dilaksanakanya dengan kaloborasi antara peneliti dengan guru kelas
III SD Negeri 192/IX Simpang Setiti Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi. Dalam penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus
I, dan siklus II. Siklus satu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi kemudian dilaksanakan ujian siklus I. Hasil pengamatan dan refleksi pada
23

siklus I diadakan perbaiakan/pengamatan proses pembelajaran siklus II. Dengan


melaksanakan perencanaan kembali, pelaksanaan pengamatan dan refleksi
selanjutnya melakukan ujian pada siklus II, yang mana dari kedua siklus tersebut
telah menunjukan hasil belajar yang meningkat. Sehingga meningkatkan
keterampilan menulis deskripsi pada siswa. Prosedur atau langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari tiga pertemuan mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan refleksi .

a) Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian
tindakan kelas (PTK), antara lain:
(1) Penelitian melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan di sampaikan kepada siswa melalui model kooperatif tipe
numbered head together (NHT)
(2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(3) Membuat lembar observasi guru dan siswa
(4) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas
(5) Menyususn alat evaluasi pembelajaran
b) Pelaksanaan Tindakan
Tindakan adalah yang dilakukan secara sadar dan terkendali,yang merupakan
variasi praktek yang cermat dan bijaksana. Dalam proses pembelajaran dalam
tindakan siklus pertama ini dalah proses pembelajaran dikelas melalui model
kooperatif tipe numbered head together
c) Pengamatan
Pengamatan atau observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa,serta untuk
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan
pmbelajaran yang dilakasanakan saat implementasi berlangsung, dalam hal ini
24

peneliti sebagai observer dan guru sebagai pengajar. Pengamatan yang dilakukan
adalah :
(1) Hasil belajar siswa
(2) Keaktifan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
(3) Lingkungan kegiatan pembelajarsan
d) Refleksi
Refleksi adalah memikirkan sesuatu, refleksi merupakan analisis hasil
pengamatan dan evaluasi dari tahap-tahap dalam siklus I, dalam tahap ini data-
data yang diperoleh direfleksi untuk melihat apakah hasil yang dicapai sudah
memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau belum.
Kekekrangan-kekurangan dalam siklus ini akan diperbaiki pada tahap selanjutnya

b. Siklus II

Pada siklus II ini juga terdiri empat kali pertemuan melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

1) Perencanaan
dimana peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
pada siklus pertama.
2) Pelaksanaan
tindakan dimana melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
pembelajaran hasil refleksi berdasarkan siklus pertama dengan
pembelajaran pada tema menyayangi tumbuhan dan hewan.
3) Pengamatan dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran.
4) Refleksi
Yaitu upaya melihat kembali mengorganisasi, kembali menganalisis,
kembali mengklarifikasi dan kembali mengevaluasi hal-hal yang telah
dipelajari.
25

D. TEHNIK DAN ISTRUMENT PENGUMPULAN DATA


a. Tehnik Pengunpulan Data

Tehnik pengumpulan adalah alat bantu yang dipilih dan digunkan oleh
penelitian dalam kegiatan mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.
Berdasarkan definisi tersebut suatu tehnik berfungsi menjaring data-data hasil
penelitian. Teknik pengumpulan data memegang peranan yang sangat strategis
dan penting dalam menetukan kualitas suatu penelitian karena validitas atau
keabsahan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh mutu atau validitas
instrument yang digunakan. Data berikut adalah penjelasan mengenai teknik
pengumpulan data.
a) Catatan lapangan adalah bahwa catatan yang tertulis merupakan sesuatu
yang di dengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data. Kegunaanya adalah untuk memperoleh gambaran
konkrit tentang kejadian dilapangan.
b) Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran di
pergunakan untuk melakukan pengamatan terhadap perubahan hasil
belajar siswa serta mendiskripsikan proses pembelajaran yang dilakukan.
c) Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan
pembelajaran. Wawamcara dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.adapun maksud
mengadakan wawancara antara lain, untuk mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian tentang situasi social ( Iskandar 2012, hal, 217)
d) Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan setiap pernyataan
tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan
pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting dan berguna bagi
sumber data, bukti,informasi kealamiahan yang sukar di peroleh, sukar
26

ditemukandan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh


pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Dokumen ini dipergunakan
untuk mencatat informasi-informasi yang bersifat ilmiah.
b. Instrumen Pengumpulan data
instrument penelitin adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik, lebih
cermat dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto 2010, hal, 203)
Dalam penelitian ini alat yang digunakan dalam mengumpulkan data antara lain
sebagai berikut :
a. IPD Observasi : Menggunakan lembar pengamatan untuk mengukur
tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran tematik di kelas
b. IPD Wawancara : Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui
pendapat atau sikap tentang pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Togerher.
c. IPD Tes : menggunakan lembar kerja atau butir soal untuk mengukur hasil
belajar siswa.
d. IPD Dokumentasi : menggunakan lembar hasil pengamatan, silabus, RPP

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data akan dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di


lapangan dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution di dalam Sugiyono,
analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Namun dalam penelitian ini, analisis data lebih difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Sugiyono (2012, hal.336).

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban


yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa
belum memuaskan, maka penelitiakan melanjutkan pertanyaan berikutnya sampai
tahap tertentu, sampai diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan
Huberman yang dikutip oleh Sugiono, mengemukakan bahwa aktivitas dalam
27

analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Tahapan setelah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam penelitian ini
analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan penelitian.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar juga
membutuhkan data yakni hasil, adakah peningkatan minat masing-masing siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran oleh peneliti, pada data kualitatif yang
dikembangkan oleh Miles & Huberman (2014, hal, 17) menyebutkan bahwa
teknik analisis data dalam peneltian kualitatif meliputi :

1. Pengumpulan Data

Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis.Langkah ini melibatkan


transkrip wawancara, men-scanning materi, mengetik data lapangan atau
memilah-milah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-jenis yang berbeda
tergantung pada sumber informasi.

2. Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan,


mengarahkan, membuang yang tak perlu dan mengorganisasikan data-data yang
telah di reduksi memberikan gambaramn yang lebih tajam tentang hasil
pengamatan menjadi tema.
3. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik, network, cart, atau
grafis. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, tabel, bagan dan hubungan antar kategori. Melalui penyajian data
tersebut, maka data terorganisasikan, dan tersusun sehingga akan semakin mudah
dipahami.
28

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)

Kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan


awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak
ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan berikutnya.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal.

Pengumpulan
data

Penyajian data

Penarikan
Reduksi
data kesimpulan

Gambar 3.3 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman

Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil
observasi aktifitas siswa pada hasil observasi dapat dihitung melalui :
Persentase respon siswa= x 100%
Dimana: A = Proporsi siswa yang memilih (aktif )
B = Jumlah siswa (keseluruhan)
Dengan penilaian:
0 – 19 = Tidak kreatif
20 – 59 = Kurang kreatif
60 – 69 = Cukup kreatif
70 – 79 = kreatif
29

80 – 100 = kreatif sekali


Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut
Trianto (2011, hal. 63) :
1 = kurang baik

2 = cukup baik

3 = baik

4 = baik sekali

Data kuantitatif merupakan proses perhitungan hasil belajar siswa pada


masing masing siklus yang dilakukan dengan perhitungan (Asep Jihad dan Abdul
Haris 2008, hal, 166)
Keterangan:
B = Jumlah Butiran dijawab dengan Benar
N = Banyak Butiran Soal Nilai.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus Nana
Sudjana (2009, hal.109):
Keterangan:
Σx : Jumlah semua nilai siswa
Σn : Jumlah siswa
X : Nilai rata-rata
F. KRITERIA KEBERHASILAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan keberhasilan penelitian


tindakan ini ditandai adanya perubahan kearah perbaikan, baik terkait dengan
suasana belajar dan pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut, untuk memberikan
makna terhadap keberhasilan setelah pelaksanaan digunakan kriteria evaluasi
bersifat absolute nya itu suatu tindakan dibandingkan dengan standar minimal
yang telah ditentukan.Apabila hasil tindakan sesuai dengan standar minimal yang
telah ditentukan, maka tindakan dinyatakan berhasil dengan baik. (Djamarahdan
30

Zain 1996, hal, 22). Adapun standar minimal yang ditentukan adalah 70% dari
jumlah siswa dapat mengikuti proses belajar dengan baik dan telah mencapai nilai
rata-rata kelas 80.
31

G. JADWAL PENELITIAN
Tabel 3.1
Rencana waktu dan tahap 1`penelitian
Bulan
No Kegiatan Jul Sep Okt Jan Feb April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan dan
pengesahan x
judul
2 PengajuanPro x
posal dan
penunjukan
dosen
pembimbing
3 Konsultasi
dan perbaikan x x
proposal
4 Seminar
x
proposal
5 Perbaikan
seminar x
proposal
6 Pengesahan
judul dan izin x
riset
7 Pelaksanaan x
siklus I
8 Pelaksanaan x
siklus II
9 Analisis dan
penyusunan x
draf
10 Penyempurna
an dan x
penggandaan
11 Ujian Skripsi x
BAB IV

HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PENELITIAN


1. Historis dan geografis
a. Historis

Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti adalah salah satu lembaga
pendidikan tingkat dasar negeri yang beralamtakan simpang setiti Rt.07 Desa
Muaro Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Sekolah ini
berdiri sejak tahun 1993 dengan bentuk bangunan permanen dan memiliki luas
2000 yang terletak di desa muaro pijoan.

b. Geografis

Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti Rt.07 Desa Muaro Pijoan
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Merupakan daerah yang
strategis karena lokasi ini berada di tengah-tengah desa dekat dengan lingkungan
rumah dan tidak jauh dari sarana pendidikan lainnya. Sekolah dasar negeri 192/
IX di pimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu ibu Leni Sutranita,S.Pd. tujuan
berdirinya sekolah ini untuk membina dan mendidik para siswa dan meluluskan
yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, serta melanjutkan cita-
cita masyarakat yang proaktif dalam memberikan sumbangan saran dan tenaga
serta dana dalam memperjuangkan pendidikan.

Kondisi sekolah cukup kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Di sekolah


ini terdapat halaman yang cukup luas yang difungsikan sebagai sarana bermain
bagi siswa, sebagai lapangan upacara, olahraga dan kegiatan pramuka.

32
33

Tabel 4. 1

Secara umum profil Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti

Sumber: Bagian TU SDN 192/IX, tentang identitas sekolah

NO IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama Sekolah SD Negeri 192/IX Simpang Setiti
2 NSS/NPSN 101100701192 / 10502835
3 Alamat Desa Muaro Pijoan
4 Kelurahan Muaro Pijoan
5 Kecamatan Jambi Luar Kota
6 Kab/Kota Muaro Jambi
7 Provinsi Jambi
8 Kode pos 36363
9 Telepon / Hp 085266828944
10 Status Sekolah Pemerintah Derah
11 Tahun Berdiri Sekolah Swadaya/Sumbangan Masyarakat
12 Struktur Kurikulum K13
13 Jumlah Ruang Kelas 6 Kelas
14 Luas Tanah Bangunan L: 2000 P: 288

2. Visi dan Misi Sekolah


a) Visi Sekolah Dasar Negeri 192/IX

Terwujudnya peserta didik yang unggul dan berprestasi, religious, disiplin, dan
peduli.

b) Misi Sekolah Dasar Negeri 192/IX


1) Melaksanakan program bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki agar
menjadi insan yang religious, disiplin, dan peduli
34

2) Melaksanakan pembelajaran professional dan bermakna dengan


pendkatan PAIKEM yang dapat menumbuh kembangkan potensi peserta
didik secara maksimal dengan landasan religious, displin, dan peduli.
3) Menumbuh dan mengembangkan kebiasaan religious, disipin, dan
peduli.
4) Melaksanakan pemelajaran ektra kurikuler melalui kegiatan unit
pengembangan bakat dan minat secara efektif sesuai bakat dan minat
sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam berbagai skill non
akademik dengan landasan relegius, disiplin, dan peduli.
c) Tujuan
Memberikan bekal kemampuan dasar “BACA, TULIS, HITUNG”,
Pengetahuan dan Keterampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa
memberikan bekal Kemampuan Dasar tentang Pengetahuan Agama Islam
dan Pengamalannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak serta
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
selanjutnya.
3. Kurikulum SD N 192/IX
Kurikulum yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah
Kurikulum 2013 (K-13). Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggung jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di SD N 192/IX
mengacu pada standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP
sebagai berikut:
1. Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma ajaran Islam secara kaffah.
2. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan
kelebihan diri dan memperbaiki kekurangannya.
3. Mampu menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas
perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan sosial.
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social
ekonomi dalam tatanan global.
35

6. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis, kritis,


kreatif, dan inovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
memacahkan masalah dan pengambilan keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
11. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
12. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara
13. Kesatuan Republik Indonesia.
14. Mengapresiasi karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan diri
melalui kegiatan seni dan budaya sesuai dengan budaya dan norma-norma
Islam.
15. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun kelompok.
16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkunagan.
17. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
masyarakat.
19. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini, serta mengembangkannya untuk kepentingan diri sendiri,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang pendidikan tinggi.
36

4. Keadaan Guru dan Siswa


a. Keadaan Guru

Dalam proses belajar mengajar tidak terlepas hubungan antara guru dan
murid yang tidak dipisahkan sebab tanpa guru dan siswa, maka proses
pembelajaran tidak dapat berlangsung. Tenaga pengajar di sekolah dasar negeri
192/IX simpang setiti mempunyai tugas utama dalam mengolah pelajaran untuk
disampaikan kepada peserta didik. Seorang guru memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk membina dan mengembangkan anak didiknya. Tenaga pengajar atau
guru yang terdapat di sekolah dasar negeri 192/IX berjumlah 9 guru dengan latar
pendidikan yang berbeda. Hal ini sangat mendukung kemajuan pendidikan di
Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang setiti dari segi sumber mengajar rata-rata
mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendididikan umum
maupun dari pendidikan agama. (sumber bagian TU SDN 192/IX)

4.2 Data Tenaga pendidik SDN 192/IX

Tugas Mata
No Nama/NIP Jumlah Jam
Tambahan Pelajaran

Leni Sutranita,S.Pd
Kepala
1 Nip. - -
Sekolah
196801121989032007
Sartini,S.Pd
2 Nip. - Guru Kelas 24
196308121983102001
Sudarwiyah,S.Pd.I
3 Nip. - Guru PAI 24
196706101986112001
Sri Hartati, S.Pd
4 Nip. - Guru Kelas 24
196804201989012002
Yusmarita,S.Pd
5 Nip. - Guru Kelas 24
196807281989012002
Sumiati,S.Pd
6 - Guru Kelas 24
Nip.197008161990072001
Effendi,A.Ma
7 - Guru Penjas 24
Nip.
37

196605051999092001
Sastri Helni,S.Pd
8 Nip. - Guru Kelas 24
196803112007012004
Sosiawati,S.Pd
9 Nip. - Guru Kelas 24
198202222006042005

Operator
10 NURUL MAILANI -
Sekolah

11 AMINAH,S.Pd - TU

12 SITI HAWA,S.Pd - Perpustakaan

b. Keadaan Siswa

Siswa adalah sarana pendidik, diarahkan, diberikan ajaran nama-nama dan


bermacam-macam ilmu pengetahuan, serta keterampilan. Siswa merupakan
unsure esensial pendidikan yang harus ada dalam pengajaran, ada guru dan tidak
ada siswa tentu kegiatan pembelajaran tidak terlaksana. Siswa yang ada di SDN
192/IX berjumlah 133 siswa terbagi menjadi 6 kelas.

NO KELAS JUMLAH

1 I 23 Siswa

2 II 22 Siswa

3 III 19 Siswa

4 IV 20 Siswa

5 V 29 Siswa

6 VI 20 Siswa
38

7 Jumlah 133 siswa

5. Sarana dan Prasarana


a. Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Alat
memperlancar kegiatan atau proses belajar mengajar ata alat-alat maupun fasilitas
yang digunakan untuk menunjang tercapainya pendidikan. Sarana merupakan
tempat berlangsung pembelajaran, sarana dapat membantu proses pembelajaran
agar berjalan dengan baik dan juga memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar dengan baik.

Tanah dan Halaman berdiri diatas tanah sertifikat hak milik sendiri luas tanah
: 2.000 m2 .luas bangunan 2000 m2 . Sekitaranya di sebelah Barat berbatasan
dengan Perkomplekan Rumah,
Gedung SDN 19/IX Simpang Setiti saat ini pada umumnya dalam keadaan
baik dan terpelihara, seluruhnya dangan konstruksi beton. Gedung ini terdiri dari
ruang kelas, fasilitas olahraga, dan ruang kantor, perpustakaan termasuk fasilitas
lainya dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.3 Keadaan gedung SDN 192/IX Simpang Setiti
Kepemilikan Tanah (Status Kepemilikan dan penggunaannya)
1. Luas Tanah
Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat
No Status Kepemilikan Bersertifikat Belum Total
bersertifikat
1 Hak Milik Sendiri 2000 m2 2000 m2
2 Wakaf
3 Hak Guna bangunan
4 Sewa/ Kontrak
39

5 Pinjam / Menumpang

a) Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran

Peralatan
No Nama Ruang Jumlah
Lengkap Tidak Lengkap Tidak Ada
1 Ruang Teori/Kelas 6 √ - -
2 Ruang Perpustakaan 1 - √ -
3 Ruang Kepala Sekolah 1 √ √
4 Ruang Guru 1 √ √
5 Ruang Tata Usaha - - - √

No Jenis Sarpras Jumlah sarparas Jumlah Status Kepemilikan


menurut kondisi ideal 1)
sarparas
1 Kursi Siswa 300 400 1
2 Meja Siswa 150 200 1
3 Kursi guru di 9 12 1
ruang kelas
4 Meja guru di 6 12 1
ruang kelas
5 Papan tulis 6 6 1
6 Lemari diruang - 6 1
kelas
7 Computer/laptop - 1 1
8 Bola sepak 1 6 1
9 Bola voli 1 6 1
10 Bola baset 6 1
11 Lapangan sepak 1 2 1
40

bola

b. Prasarana

Prasarana merupakan fasilitas yang membantu dan mendukung proses


pembelajaran, prasarana yang dimaksud adalah sistem kurikulum pembelajaran
yang mencakup rancangan pembelajaran, silanus, program semester, progam
tahunan, dan ektrakurikuler ang mencakup kegiatan pramuka. (Sumber TU
SDN192/IX Simpang Setiti.

B. HASIL PENELITIAN
1. Keadaan Awal Hasil Belajar Pra Siklus

Sebelum peneliti melakukan proses tindakan, peneliti melakukan pratindakan


terlebih dahulu. Berdasarkan observasi awal diketahui beberapa poin sebagai
berikut :

a. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tematik masih


bersifat konvensional, guru cenderung hanya menggunakan metode
ceramah, Tanya jawab, diskusi.
b. Tidak adanya metode ataupun strategi yang bervariasi yang dilakukan guru
untuk memperbaiki kualitas proses belajar mengajar.
c. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik masih rendah.

Kurangnya minat siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran karena hanya


beberapa siswa yang mendengarkan dengan penuh perhatian sedangkan lebih
banyak siswa yang diam dan mencatat keterengan guru dari pada bertanya atau
menanaggapi materi yang dijelaskan oleh guru. Pada saat pembukaan, guru hanya
memberi informasi bahwa akan melakukan pembelajaran tematik, guru langusng
meminta siswa untuk membuka buku pada halaman yang akan dipelajari tanpa
41

sedikit pun memberikan apersepsi agar siswa termotivasi melakukan kegiatan


pembelajaran, padahal dengan apersepsi guru dapat mengetahui kesiapan siswa
dalam mengikuti pelajaran sehingga pembelajaran akan menyenangkan.

Pada saat proses pembelajaran suasana kegiatan belajar di kelas III


cenderung berpusat kepada guru, guru menyampaikan dan menjelaskan materi
didepan kelas sedangkan hanya beberapa siswa yang mendengarkan ada sebagaian
dari mereka hanya diam, hal ini bukan berarti mereka telah paham atau
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya siswa diberi soal
kemudian diminta mengerjakan pada buku masing-masing. Kurang nya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran terlihat pada kurangnya atusias
siswa dalam mengikuti proses pembelajran.

Pada saat akhir pembelajran guru pun tidak menyimpulkan materi yang
telah dibahas, melainkan guru hanya mengingatkan kepada siswa untuk
mengulang-ulang kembali materi dirumah mereka. berdasarkan hasil analisis
terhadap proses kegiatan belajar mengjara di kelas III, terlihat bahwa kegiatan
belajar mengjar pada pembelajaran tematik tema hak dan kewajiban masih
memilki kekurangan, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang
didapat oleh siswa. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 75.

Penulis memperoleh data dari guru kelas III tentang hasil yang diperoleh
siswa berupa hasil ulangan yang dilaksanakan oleh guru kelas III pada
pembelajaran tema hak dan kewajiban, dapat dilihat dari tabel hasil ulangan siswa
dibawah ini.

Tabel 4.3 KONDISI AWAL HASIL BELAJAR SISWA

NamaSiswa Nilai KKM Tidak Tuntas


C…
Siswa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Afifa bilqisti 50 75 Tidak Tuntas
2 Ahmad lutfi almindra 55 75 Tidak Tuntas
3 Aisyah safitri 60 75 Tidak Tuntas
42

4 Andrian 70 75 Tidak Tuntas


5 Delgia rara anggita 55 75 Tidak Tuntas
6 Ari setiawan 60 75 Tidak Tuntas
7 Dira anjani 70 75 Tidak Tuntas
8 Elvi yolandira 80 75 Tuntas
9 Ilham arifin 70 75 Tidak Tuntas
10 Intan 80 75 Tuntas
11 Muliyanafila saqira 70 75 Tidak Tuntas
12 Muhammad. Maulana 65 75 Tidak Tuntas
septian
13 Muhammad rifki maulana 40 75 Tidak Tuntas
14 Paria sufi 45 75 Tidak Tuntas
15 Rabiha radua 72 75 Tidak Tuntas
16 Ramadahan fitra 80 75 Tuntas
17 Rizki aditya 85 75 Tuntas
18 Ulil ma’rifah 70 75 Tidak Tuntas
19 Yanu andrian 60 75 Tidak Tuntas

Jumlah 1.245 4 15
Nilai rata-rata siswa 65,52
%
Jumlah siswa yang berhasil 4
Presentase keberhasilan siswa 21.52
%
Jumlah siswa yang belum 15
berhasil
Presentase jumlah siswa yang 78.94
belum berhasil %
43

90%

80%

70%

60%

50%
Tidak Tuntas
40% Tuntas
30%

20%

10%

0%
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.2 grafik hasil ulangan harian (prasiklus)

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah, karena
siswa yang tuntas hanya 4 orang siswa atau hanya 21,52% , sedangkan jumlah
siswa yang tidak tuntas berjumlah 15 orang siswa atau hanya 78,94%, sedangkan
KKM yang telah ditentukan oleh guru adalah 75,00 artinya tingkat ketuntasan
dalam belajar siswa masih rendah dari yang seharusnya yaitu 75,00. Berdasarkan
hasil ulangan harian siswa diatas peneliti mulai melakukan penelitian tindakan
kelas di kelas III untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) pada
pembelajaran tematik tema 4 kewajiban dan hakku subtema 1.
44

C. DESKRIPSI DATA
2. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan selama 2 kali pertemuan yang dimulai


pada tanggal 28 oktober dan 5 november, pada pertemuan I pembahasan
mengenai kewajiban dan hak pada pembelajaran dan pertemuan kedua yaitu ujian
atau tes pada siklus I, dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan


dilaksanakan yaitu : menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
metode pembelajaran Numbered Head Together (NHT), Kemudian menyusun dan
mempersiapkan bahan ajar, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi
keterlaksanaan proses pembelajran, dan mempersiapkan soal tes keterampilan
kognitif siswa akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan
kegiatan yang terjadi selama proses pembelajran.

Tabel 4.4 jadwal perencanaan (Siklus I)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi


1 Senin 28 oktober 2019 Pertemuan I tema 4 subtema 2
( PKN)
2 Selasa 5 november Pertemuan II Pemberian Tes
2019

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu : menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pemberian tindakan,
dan satu kali pertemuan pemberian tes akhir siklus I untuk mengukur hasil belajar
siswa selama pembelajaran atau 2 jam pembelajaran dengan tema kewajiban dan
45

hakku subtema 2 kewajiban dan hakku di rumah pembelajaran ke 2. Berikut


deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran menggunakan
metode Numbered Head together (NHT)

1. Kegiatan Awal
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pembelajaran, selanjutnya guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang
tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi
melalui Tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan
untuk menggali pengetahuan awal dan setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Guru menayakan kepada siswa , siapa yang sholat subuh
berjamaah bersama ayah ibunya dirumah
b. Guru mengaitkan tentang kewajiban dalam beribadah
c. Guru menjelaskan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban
dirumah.
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai penguatan
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
f. Siswa di bagi menjadi 5 kelompok
g. Setiap kelompok diberi nomor dan nama kelompok yang berbeda
h. Kemudian diberi emoticon untuk memberi penilaian kepada tiap
kelompok yang maju.
i. Setiap kelompok diberi soal yang sama,
j. Masing-masing kelompok mengerjakan soal seacara berdiskusi
k. Guru memanggil siswa yang bernomor satu, setiap kelompok yang
bernomor satu akan maju untuk mempresentasikan jawaban dari
masing-masing kelompok.
46

l. Masing-masing kelompok memberi penilaian melaulai emoticon


tersenyum atau bersedih.
m. Guru memberikan penguatan tentang materi yang di pelajari.
3. Penutup
a) Guru mengarahkan siswa untuk bersama-sama membuat kesimpulan
tentang apa saja yang telah dipelajari.
b) Guru memberikan nasehat berkaitan tentang pelajaran yang dipelajarai
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
c) Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a untuk mengakhiri
pembelajaran.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 5 november 2019

Jam ke 1 pada pukul 07:30-09:30 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes
untuk menegtahui tingkat hasil belajar siswa.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai salam dan do’a. selanjutnya guru
menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes dengan mengisi lembar soal
untuk mengukur hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

2. Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan terlebih dahulu aturan dalam mengerjakan soal
b) Siswa mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
3. Penutup

Guru memberikan instruski untuk mengumpulkan soal dengan tertib kemudian


guru menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus I

Tabel 4.5
47

Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan model Numbered Head Together


( siklus I)

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Kriteria


P1
1. Pengetahuan(mengingat/menghafal)
a. Berlatih (misalnya mencoba 3 Cukup Aktif
sendiri soal-soal pelajaran
dengan penuh keyakinan)
b. Berfikir kreatif ( misalnya 4 Aktif
mencoba memecahkan masalah
pada latihan soal yang
mempunyai variasi berbeda
dengan contoh yang diberikan.
c. Berfikir kritis ( misalnya 3 Cukup Aktif
mampu menemukan
kejanggalan , kelemahan atau
kesalahan yang dilakukan
dalam menyelesaikan soal)
2. Pemahaman (mengintrepretasikan) 3 Cukup Aktif
a. Membangun pengetahuannya
sendiri berdasarkan
penglamanya.
b. Melakukan pengmatan atau 2 Kurang Aktif
penyelidikan.
3. Aplikasi/penerapan ( menggunakan
konsep untuk memecahkan suatu
masalah)
a. Mengerjakan segala sesuatu 4 Aktif
tugas yang diberikan guru
dengan kemampuanya.
48

b. Mampu menyelesaikan 4 Aktif


permasalahan-permasalahan
soal yang diberikan oleh guru
padanya.
4. Analisis (menjabarkan suatu
konsep)
a. Aktif dalam menyelesaikan 4 Aktif
soal-soal beberapa konsep
tertentu.
5. Sintesis ( menggabungkan bagian-
bagian konsep menjadi suatu
konsep utuh)
a. Menggali pengetahuannya 2 Kurang Aktif
untuk menemukan konsep-
konsep yang sedang dipelajari
b. Secara aktif terlibat langsung 3 Cukup Aktif
dalam proses pembelajaran.
6. Evaluasi (membandingkan nilai,
ide,metode, dan sebagainya)
a. Mampu mengulas kembali 4 Aktif
materi yang sudah dipelajari
dengan baik dan benar.
b. Mampu mengeluarkan hasil 2 Kurang Aktif
fikiran dan penemuanya
melalui penampilan di depan
kelas. 3 Cukup Aktif
c. Mampu mempresentasikan
secara lantang di depan
kelas.
Jumlah 44
49

Rata-rata(%) 67,69%

Keterangan :

1 : Sangat kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama


2 : Kurang Aktif
3 : Cukup Aktif
4 : Aktif
5 : Sangat Aktif

Dari tabel 4.5 diatas terlihat bahwa aktivitas siswa yang masih belum
terlaksana dengan baik, aktivitas yang di amati masih ada yang belum sesuai
dengan yang di harapkan, hal ini dapat dilihat dilihat dari kurangnya minat siswa
terhadap materi maupun didalam proses pembelajaran di kelas, yakni dapat dilihat
dari skor rata-ratanya 67,69% yang memperhatikan guru mengajar sementara
yang lainya masih sibuk dengan aktivitas yang tidak ada kaitanya dengan materi
pelajaran, seperti bicara, dan lain-lain.

Tabel 4.6

Hasil observasi aktivitas guru dengan menggunakan model Numbered Head


Together (siklus I)

NO Aktivitas tang diamati Tingkat Kriteria


pengamatan penilaian
Pendauluan
1. Guru memasuki kelas dengan 3 Baik
tepat
2. Guru mengucapkan salam 4 Baik sekali
3. Guru mengkondisikan siswa 2 Cukup
agar siap menerima pelajaran
4. Guru memberikan motivasi 2 Cukup
5. Guru menyampaikan indicator 2 Cukup
50

dan tujuan pembelajaran


Sub Total Poin 13 : 20 = 65,00%
Kegiatan Inti
6. Guru menjelaskan tentang 3 Baik
model pembelajaran yang akan
di praktikan.
7. Guru memberikan pertanyaan 2 Cukup
yang berkaitan dengan materi
yang akan dijelaskan.
8. Guru menjelaskan tentang 3 Baik
materi pelajaran beserta contoh
hak dan kewajiban yang ada
dirumah.
9. Guru meminta siswa untuk 3 Baik
menuliskan apa saja hak dan
kewajiban di rumah
10. Guru membagi siswa kedalam 3 Baik
beberapa kelompok.
Sub Total Poin 14 : 20 = 70,00%
Penutup 2
9. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Sub Total Poin 2 : 4 = 50.00%
Jumlah presentase keseluruhan 29 : 44 = 65,90%

Keterangan :

P1 : Pertemuan 1

1 : Lemah

2 : Cukup
51

3 : Baik

4 : Baik Sekali

Dari tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa presentase aktivitas keaktifan
guru dalam mengajar hanya 65.90% ini menandakan bahwa aktifitas guru dalam
proses belajar mengajar masih belum maksimal dan masih banyak kekurangan.
Karena itu penelitian ini masih harus dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Pengambilan hasil belajar siswa diperoleh dari tes siklus I setelah pembelajaran
menggunakan model pembelajaran numbered head together berdasarkan evaluasi
yang dilakukan pada pertemuan ke-2 diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil belajar siswa siklus I

NamaSiswa Nilai KKM Tidak Tuntas


C…
Siswa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Afifa bilqisti 75 75 Tuntas
2 Ahmad lutfi almindra 60 75 Tidak Tuntas
3 Aisyah safitri 75 75 Tuntas
4 Andrian 80 75 Tuntas
5 Delgia rara anggita 60 75 Tidak Tuntas
6 Ari setiawan 60 75 Tidak Tuntas
7 Dira anjani 75 75 Tuntas
8 Elvi yolandira 80 75 Tuntas
9 Ilham arifin 70 75 Tidak Tuntas
10 Intan 80 75 Tuntas
11 Muliyanafila saqira 75 75 Tuntas
12 Muhammad. Maulana 65 75 Tidak Tuntas
septian
13 Muhammad rifki maulana 80 75 Tuntas
52

14 Paria sufi 65 75 Tidak Tuntas


15 Rabiha radua 72 75 Tidak Tuntas
16 Ramadahan fitra 80 75 Tuntas
17 Rizki aditya 85 75 Tuntas
18 Ulil ma’rifah 60 75 Tidak Tuntas
19 Yanu andrian 60 75 Tidak Tuntas

Jumlah 1.357 10

Nilai rata-rata siswa 71.42%


Jumlah siswa yang berhasil 10
Presentase keberhasilan siswa 52.63%
Jumlah siswa yang belum 9
berhasil
Presentase jumlah siswa yang 47.36%
belum berhasil

60,00%

50,00%

40,00%

30,00% Tidak Tuntas


Tuntas
20,00%

10,00%

0,00%
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.3 Diagram hasil belajar siswa siklus I

Dari tabel 4.7 dan gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa pada
pelaksanaan pembelajaran tematik tema 4 subtema 2 siklus I nilai rata-rata sesuai
53

indicator keberhasilan bahwa siswa dinyatakan tuntas belajar, jika siswa


memperoleh nilai KKM. Jika kurang dari nilai KKM maka siswa tersebut
dikatakan belum tuntas.

Berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.7 dan gambar 4.3 diatas dapat
dikatakan belum berhasil karena persentase ketuntasan yang di dapat pada
pembelajaran Tematik Tema 4 Subtema 1 pembelajaran ke2 hanya 71.42% hal ini
belum memenuhi indikator yang di tetapkan yaitu ketuntasan belajar siswa secara
klasikal minimal 80%. Pada siklus I ada 9 siswa yang belum mencapai ketuntasan
pada pembelajaran tema 4 subtema 1. Sehingga perlu dilakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus II.

d. Refleksi

Penerapan metode Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran


tematik Tema 4 Kewajiban dan Hakku Subtema 1 di Sekolah siklus I belum
menunjukan adanya keberhasilan yang memuaskan bagi peneliti. Berdasarkan
hasil pembelajaran pada siklus I dapat diketahui perolehan sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Perolehan hasil belajar siswa menunjukan bahwa nilai rata-rata pada siklus I
pada pembelajaran tematik Tema 4 Kewajiban dan Hakku Subtema 1 Kewajiban
dan Hakku di rumah 71.42% . Nilai ketuntasan minimal (KKM) untuk
pembelajaran tematik adalah 75. Perolehan hasil belajar dari siklus I dikatakan
belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yaitu 80%. Hambatan-hambatan
yang terjadi pada siklus I yaitu kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan tes.

2. Aktivitas Siswa
a. Masih ada siswa yang kurang mampu dalam menanggapi materi
b. Masih ada siswa yang kurang mampu menyelesaikan soal-soal dengan
pemahamannya sendiri.
c. Siswa kurang mampu mencoba soal-soal pelajaran dengan penuh
keyakinan.
54

d. Siswa kurang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan soal


yang diberikan oleh guru.
3. Aktivitas Guru
a. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar
b. Guru belum optimal dalam membimbing siswa memahami metode
pembelajaran
c. Guru belum optimal dalam menyajikan materi pembelajaran yang variatif.
d. Guru belum terbiasa dalam menggunakan metode pembelajaran yang
menyenangkan.
e. Guru belum optimal dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam
menemukan pertanyaan.
f. Guru belum optimal dalam mengadakan Tanya jawab dengan siswa
terhadap kesimpulan hasil belajar.
g. Guru kurang optimal dalam membimbing siswa untuk aktif dalam belajar.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan untuk


meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu dilanjutkan pada siklus II dengan
melakukan perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan di atas.

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan pembelajaran yang


dimulai pada tanggal 19 dan 28 november 2019 dengan memberikan tes
keterampilan kognitif akhir siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II
kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan


dilaksanakan yaitu : menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
metode pembelajaran Numbered Head Together (NHT), Kemudian menyusun dan
mempersiapkan bahan ajar, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi
keterlaksanaan proses pembelajran, dan mempersiapkan soal tes keterampilan
55

kognitif siswa akhir siklus II dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan


kegiatan yang terjadi selama proses pembelajran.

Tabel 4.8 Jadwal Perencanaan Siklus II

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi


1 Selasa 19 november Pertemuan I tema 4 subtema 2
2019 ( PKN)
2 Kamis 21 november Pertemuan II Pemberian Tes
2019

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu : menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pemberian tindakan,
dan satu kali pertemuan pemberian tes akhir siklus II untuk mengukur hasil
belajar siswa selama pembelajaran atau 2 jam pembelajaran dengan tema
kewajiban dan hakku subtema 2 kewajiban dan hakku di rumah pembelajaran ke
4. Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran
menggunakan metode Numbered Head together (NHT)

1. Kegiatan Awal
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pembelajaran, selanjutnya guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang
tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi
56

melalui Tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan
untuk menggali pengetahuan awal dan setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a) Guru menayakan kepada siswa , siapa yang sholat subuh
berjamaah bersama ayah ibunya dirumah

bGuru mengaitkan tentang kewajiban dalam beribadah

b) Guru menjelaskan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban


dirumah.
c) Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai penguatan
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
e) Siswa di bagi menjadi 5 kelompok
f) Setiap kelompok diberi nomor dan nama kelompok yang berbeda
g) Kemudian diberi emoticon untuk memberi penilaian kepada tiap
kelompok yang maju.
h) Setiap kelompok diberi soal yang sama,
i) Masing-masing kelompok mengerjakan soal seacara berdiskusi
j) Guru memanggil siswa yang bernomor satu, setiap kelompok yang
bernomor satu akan maju untuk mempresentasikan jawaban dari
masing-masing kelompok.
k) Masing-masing kelompok memberi penilaian melaulai emoticon
tersenyum atau bersedih.
l) Guru memberikan penguatan tentang materi yang di pelajari.

Penutup

m) Guru mengarahkan siswa untuk bersama-sama membuat


kesimpulan tentang apa saja yang telah dipelajari.
n) Guru memberikan nasehat berkaitan tentang pelajaran yang
dipelajarai berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
57

o) Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’auntuk


mengakhiri pebelajaran.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis 21 november


2019 Jam ke 1 pada pukul 07:30-09:30 WIB. Pada pertemuan ini guru
mengadakan tes untuk menegtahui tingkat hasil belajar siswa.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai salam dan do’a. selanjutnya guru
menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes dengan mengisi lembar soal
untuk mengukur hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

4. Kegiatan inti
c) Guru menjelaskan terlebih dahulu aturan dalam mengerjakan soal
d) Siswa mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
5. Penutup

Guru memberikan instruski untuk mengumpulkan soal dengan tertib kemudian


guru menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus II

Tabel 4.9 Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan model Numbered


Head Together ( siklus II)

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Kriteria


P1
1. Pengetahuan(mengingat/menghafal)
a. Berlatih (misalnya mencoba 4 Aktif
sendiri soal-soal pelajaran
dengan penuh keyakinan)
b. Berfikir kreatif ( misalnya 5 Sangat Aktif
58

mencoba memecahkan
masalah pada latihan soal
yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang
diberikan.
c. Berfikir kritis ( misalnya 4 Aktif
mampu menemukan
kejanggalan , kelemahan
atau kesalahan yang
dilakukan dalam
menyelesaikan soal)
2. Pemahaman (mengintrepretasikan) 4 Aktif
a. Membangun
pengetahuannya sendiri
berdasarkan penglamanya.
b. Melakukan pengmatan atau 4 Aktif
penyelidikan.
3. Aplikasi/penerapan ( menggunakan
konsep untuk memecahkan suatu
masalah)
a. Mengerjakan segala sesuatu 5 Sangat Aktif
tugas yang diberikan guru
dengan kemampuanya.
b. Mampu menyelesaikan 5 Sangat Aktif
permasalahan-permasalahan
soal yang diberikan oleh
guru padanya.
4. Analisis (menjabarkan suatu
konsep)
a. Aktif dalam menyelesaikan 4 Aktif
59

soal-soal beberapa konsep


tertentu.
5. Sintesis ( menggabungkan bagian-
bagian konsep menjadi suatu
konsep utuh)
a. Menggali pengetahuannya 3 Cukup Aktif
untuk menemukan konsep-
konsep yang sedang
dipelajari 3 Cukup Aktif
b. Secara aktif terlibat
langsung dalam proses
pembelajaran.
6. Evaluasi (membandingkan nilai,
ide,metode, dan sebagainya)
a. Mampu mengulas kembali 4 Aktif
materi yang sudah dipelajari
dengan baik dan benar.
b. Mampu mengeluarkan hasil 3 Cukup Aktif
fikiran dan penemuanya
melalui penampilan di
depan kelas. 5 Sangat Aktif
c. Mampu mempresentasikan
secara lantang di depan
kelas.
Jumlah 53
Rata-rata(%) 81,53%
Keterangan :

1: Sangat kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama


2: Kurang Aktif
3: Cukup Aktif
60

4: Aktif
5: Sangat Aktif
Dari tabel 4.9 diatas terlihat bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
tematik tema 4 sub tema 2 ini sudah mengalami peningkatan dapat dibuktikan
presentase rata-rata siklus II yakni 81,53%, dari siklus I yaitu presentase rata-rata
sebesar 67,69%. Hal ini pun menunjukan bahwa keaktifan siswa dapat terlaksana
dengan baik sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenagkan.

Tabel 4.10

Hasil observasi aktivitas guru dengan menggunakan model Numbered Head


Together (siklus II)

NO Aktivitas tang diamati Tingkat Kriteria


pengamatan penilaian
Pendauluan
1. Guru memasuki kelas dengan 4 Baik Sekali
tepat
2. Guru mengucapkan salam 4 Baik sekali
3. Guru mengkondisikan siswa 3 Baik
agar siap menerima pelajaran
4. Guru memberikan motivasi 4 Baik sekali
5. Guru menyampaikan indicator 3 Baik
dan tujuan pembelajaran
Sub Total Poin 18 : 20 = 90,00%
Kegiatan Inti
6. Guru menjelaskan tentang 4 Baik sekali
model pembelajaran yang akan
di praktikan.
7. Guru memberikan pertanyaan 3 Baik
yang berkaitan dengan materi
yang akan dijelaskan.
61

8. Guru menjelaskan tentang 4 Baik Sekali


materi pelajaran beserta contoh
hak dan kewajiban yang ada
dirumah.
9. Guru meminta siswa untuk 4 Baik Sekali
menuliskan apa saja hak dan
kewajiban di rumah
10. Guru membagi siswa kedalam 4 Baik Sekali
beberapa kelompok.
Sub Total Poin 19 : 20 = 95,00%
Penutup 3 Baik
9. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Sub Total Poin 3 : 4 = 75.00%
Jumlah presentase keseluruhan 29 : 44 = 65,90%
Keterangan :
P1 : Pertemuan 1
1 : Lemah
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali
Sebagaimana ditunjukan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa aktifitas
guru pada proses pembelajaran tema 4 subtema ke 1 pada siklus ke II mengalami
peningkatan dalam menciptakan suasana belajar yang dapat mengatifkan siswa,
hal ini dapat dilihat dari presentase dari 65,59% meningkat pesat menjadi 90,90%.
Guru sudah mengajar dengan baik sesuai dengan tahapan pembelajaran.

Pengambilan hasil belajar siswa diperoleh dari tes siklus II setelah


pembelajaran menggunakan model Numbered Head Together berdasarkan
evaluasi yang dilakukan pada pertemuan ke-2 diperoleh data sebagai berikut :
62

Tabel 4.11 Hasil belajar siswa siklus II

NamaSiswa Nilai KKM Tidak Tuntas


C…
Siswa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Afifa bilqisti 100 75 Tuntas
2 Ahmad lutfi almindra 85 75 Tuntas
3 Aisyah safitri 75 75 Tuntas
4 Andrian 80 75 Tuntas
5 Delgia rara anggita 75 75 Tuntas
6 Ari setiawan 95 75 Tuntas
7 Dira anjani 75 75 Tuntas
8 Elvi yolandira 100 75 Tuntas
9 Ilham arifin 72 75 Tidak Tuntas
10 Intan 95 75 Tuntas
11 Muliyanafila saqira 100 75 Tuntas
12 Muhammad. Maulana 90 75 Tuntas
septian
13 Muhammad rifki maulana 80 75 Tuntas
14 Paria sufi 60 75 Tidak Tuntas
15 Rabiha radua 95 75 Tuntas
16 Ramadahan fitra 100 75 Tuntas
17 Rizki aditya 85 75 Tuntas
18 Ulil ma’rifah 70 75 Tidak Tuntas
19 Yanu andrian 60 75 Tidak Tuntas

Jumlah 1,592 15
Nilai rata-rata siswa 83.78%
Jumlah siswa yang berhasil 15
Presentase keberhasilan siswa 78.94%
Jumlah siswa yang belum 4
berhasil
63

Presentase jumlah siswa yang 21.05%


belum berhasil

90,00%

80,00%

70,00%

60,00%

50,00%
Tidak Tuntas
40,00%
Tuntas
30,00%

20,00%

10,00%

0,00%
Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.3 Diagram hasil belajar siswa siklus II

Dari tabel 4.11 dan gambar 4.3 diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
siswa pada siklus II sudah mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus
I yang di ikuti oleh 19 siswa, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat dari
71.42% pada siklus I menjadi 83.78% pada siklus II. Angka ini telah menunjukan
bahwa hasil belajar siswa di kelas III pada pembelajaran tematik tema 4 subtema
ke 1 di Sekolah Dasar Negeri 192/IX simpang setiti telah mencapai indikator
kriteria kelulusan siswa. Oleh karna itu, penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi.

d. Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan dan


tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus
I. hal ini terlihat dari keterampilan kognitif siswa sudah memenuhi indikator yang
telah ditetapkan, setelah peneliti berdiskusi dengan menggunakan data-data yang
64

diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil tes
belajar siswa siklus II sudah mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu 83.78%

berdasarkan hasil tes akhir siklus II. Maka pemberian tindakan pada
penelitian diakhiri pada siklus II.

90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
SIKLUS I SIKLUS II

Gambar Diagram Aktivitas Siswa dengan menggunakan model pembelajaran


Numbered Head Together (NHT)

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada


penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel Presentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model


Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Tes Akhir Pertemuan I Peningkatan


Siklus I 65,90% 25,00%
Siklus II 90,90%

D. Analisis Data
65

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut
berupa hasil observasi aktivitas mengajar guru, dan hasil belajar siswa. Hasil data
yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai
berikut :

1. Hasil belajar siswa pada prasiklus diperoleh rata-rata presentase


keberhasilan siswa yaitu 21.52% dan pada siklus I diperoleh rats-rata
presentase sebesar 52.63%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
presentase sebesar 78.94%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran pada pembelajaran tematik tema
4 subtema ke 1 dengan menggunakan model Numbered Head Together
(NHT)
2. Hasil observasi aktivitas belajar siswapada siklus I 67,69%, sedangkan
pada siklus II diperoleh rata-rata presentase sebesar 81,53%. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran tematik tema 4 subtema ke 1 dengan menggunakan model
Numbered Head Together (NHT)
3. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I di peroleh rata-rata
presentase sebesar 65,90%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
presentase sebesar 90.90% . Hal ini pun menunjukan adanya peningkatan
kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan
keaktifan siswa.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa pada
pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran menunjukan keterampilan kognitif siswa belum begitu optimal.
Namun terjadi peningkatan pada keterampilan kognitif siswa setelah dilakukan
perbaikan-perbaikan pada sikus II. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
66

1. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam


melakukan pengamatan terhadap keterampilan kognitif belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil
yang diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti observer sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada peneliti adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.12 presentase aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
Numbered Head Together (NHT)
Skor aktivitas siswa Pertemuan 1 Penigkatan
Siklus I 71.42% 12.36%
Siklus II 83.78%

Sebagaimana telah ditunjukkan pada tabel 4.12 terjadi peningkatan


aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran tematik tema 4 subtema ke 1 dengan menggunakan model
pembelajaran numbered head together dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III di sekolah dasar negeri 192/IX Simpang Setiti selama proses
pembelajaran. Adapun presentase aktivitas siswa pada siklus I dan II disajikan
sebagai berikut :
67

90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 4.4 Diagram Aktivitas Siswa dengan menggunakan model pembelajaran


Numbered Head Together (NHT)

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada


penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 Presentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model


Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Tes Akhir Pertemuan I Peningkatan


Siklus I 65,90% 25,00%
Siklus II 90,90%

Sebagaimana telah ditunjukkan pada tabel 4.13 terjadi peningkatan


mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa guru
mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran tematik tema 4
subtema ke 1 dengan menggunakan model pembelajaran numbered head together
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di sekolah dasar
negeri 192/IX Simpang Setiti selama proses pembelajaran. Adapun presentase
aktivitas guru pada siklus I dan II disajikan sebagai berikut :
68

Chart Title

100,00%

80,00%

60,00%

40,00%

20,00%

0,00%
Siklus I Siklus II
Axis Title

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Belajar Guru dengan Menggunakan Model


Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Sedangkan hasil belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.14

Skor Hasil Belajar Siswa Kelas III dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Numbered Head Together (NHT)

Tes Akhir Presentase Kriteria


Prasiklus 65,52% Rendah
Siklus I 71,42% Rendah
Siklus II 83,78% Tinggi

Sebagaimana ditunjukan pada tabel 4.14 dapat dilihat adanya peningkatan


skor hasil belajar siswa dari skor awal ke siklus I ke siklus II dengan peningkatan
skor sebesar 17%. Peningkatan hasil tes ini menunjukan tercapainya indikator
keberhasilan.
69

90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Prasiklus Siklus I Siklus II

Series 1 Series 2 Series 3

Gambar 4.6 Diagram Skor Hasil Belajar Berdasrkan Observasi.

F. Pembahasan

Dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut :

1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk


meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model Numbered Head
Together (NHT) di kelas III Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head
Together (NHT) telah menerapkan metode numbered head together (NHT)
menunjukan hasil yang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
tema 4 subtema 1 di kelas III Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang
Setiti. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan keterampilan kogitif siswa
yaitu dengan menerapkan metode Numbered Head Together karena dalam
proses pembelajaran dengan menerapkan metode siswa sedemikian rupa
terlibat aktif dalam pembelajaran serta melatih pengetahuan siswa
sehingga mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.
2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di Sekolah Dasar
Negeri 192/IX Simpang Setiti pada kelas III, terlihat sangat jelas hasil
70

belajar siswa meningkat dari pra siklus ke siklus I dan ke siklus II, hasil
aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 67,69% mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 81,53%. Sejalan dengan peningkatan
keterampilan kognitif siswa dengan menggunakan metode Numbered
Head Together (NHT). Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes belajar siswa
diakhir siklus I diperoleh rata-rata ketuntasan 52% dengan kategori
“mendekati berhasil” dan hasil belajar siswa meningkat mnjadi 78%
dengan kategori “berhasil”. Berdasarkan analisis hasil tes keaktifan belajar
siklus I dan siklus II, keaktifan belajar siswa kelas III Sekolah Dasar
Negeri 192/IX Simpang Setiti mengalami peningkatan pada setiap
indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Numbered Head
Together dapat meningkatkan keterampilan kognitif belajar siswa kelas III
Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti.
3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkan nya metode
pembelajaran Numbered Head Together yaitu siswa yang semula tidak
aktif dan malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif
saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang jaran bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan yang di ajukan oleh guru, siswa yang semula malas dalam
melakukan pengamatan dan penyelidikan akan materi pembelajaran kini
sudah mulai terbiasa untuk melakukan pengamatan dan penyelidikan
dengan baik, siswa kini aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran, dan siswa yang semula takut bahkan
malu-malu saat disuruh mempresentasikan hasil diskusi kelompok maupun
individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam mempresentasikan
hasil jawabannya. Penggunaan model pembelajaran Numbered Head
Together ini dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik
tema 4 sub tema 1 di Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Numberd Head Together (NHT) adalah model yang sangat menyenangkan bagi
siswa dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, hal ini dapat dilihat
dari hasil observasi yang peneliti lakukan dari siklus I dan II yang menunjukan
adanya peningkatan aktivitas dan hasil siswa dalam belajar. Hal ini terlihat dari
peningkatan hasil belajar yang diperoleh setiap siklusnya, pada saat pra siklus atau
sebelum dilakukanya tindakan nilai rata-rata siswa 65,52% dengan jumlah siswa
yang berhasil 4 orang (21,52%) dan setelah dilakukannya tindakan siklus I nilai
rata-rata siswa 71,42% dengan jumlah siswa yang berhasil 10 orang (52,63%) dan
meningkaat pada silus II dengan nilai rata-rata 83,78% dan jumlah siswa yang
berhasil 15 orang siswa (78,94%).

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang dikemukakan diatas, saran


yang dapat di temukan bagi pihak-pihak yang terkait antara lain :

1. Bagi Kepala Sekolah


Kepala Sekolah diharapkan dapat lebih membina kerjasama guru dalam
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran apapun
yang digunakan di sekolah sehingga permasalahan yang di hadapi oleh
guru dalam kelas dapat diatasi secara bersama.
2. Bagi Guru
Penulis berharap dengan telah dilaksanakannya pelaksanaan penelitian
tindakan kelas (PTK) di Sekolah Dasar Negeri 192/IX Simpang Setiti,
penulis dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi guru dalam

70
71

melaksankan kegiatan belajar mengajar, karena dengan metode yang lama


atau monoton, hasil belajar siswa terhadap pembelajaran yang disajikan
belum mencapai KKM, karena itulah sekiranya guru harus mencari inovasi
metode, media dan strategi baru dalam menciptakan pembelajaran dan
asmosfer kelas yang menyenagkan bagi siswa, sehingga peserta didik akan
merasa tertarik dan hasil belajar siswa pun akan meningkat atau menjadi
lebih baik.
3. Bagi Siswa
Siswa belajar menggunakan metode Numbered Head Together (NHT)
dengan sungguh-sungguh pada materi yang sesuai , karena mempunyai
banyak manfaat kedepannya. Contohnya dapat meningkatkan keaktifan
hasil belajar siswa.
4. Bagi Peneliti
Para peneliti lain diharapkan terus mengembangkan penelitian tindakan
kelas ini karna penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran

C. Penutup
Alhamdulillah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat penulis
selesaikan dengan baik, disadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan
penulis, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh kareana itu,
perbaikan untuk menuju kessempurnaan sangat diharapkan melalui kritik
dan saran pembaca. Aamiin Ya Rabbal’alamin.
72

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2013 : Strategi Pembelajaran
Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Abu Ahmadi.(1997) Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiya MKDK.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Agus Supjiono. 2010: Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ahmad Sabri. (2006) Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching


Jakarta: CV pustaka setia
Arikunto.(2015) Penelitian Tindakan Kelas
Bandung: Bumi Askara
Barnadib,1984: Filsafat Pendidikan System dan Metode :
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Depdiknas.1996,Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar.


Jakarta: Depdiknas
Depdiknas.2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas
Ekawarna. (2010). Penelitian Tindakan Kelas .GP Pres. Jambi: FKIP UNJA
Kunandar.(2011)Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru.
Jakarta: PT Rajawali Pers
Purwanto.(2009) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sanjaya,W.(2006).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Trianto .(2007) model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.
Trianto .(2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Prakitik .
Jakarta : Prestasi Pustaka
Saefudin (2014) Pembelajaran efektif.
Jakarta : Prestasi Pustaka
73

Skripsi
Zuanita Adriyani. Skirpsi “pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together terhadap aktifitas dan hasil belajar pokok bahasan
kelarutan

Anugerah Eko Pratomo. skripsi “penerapan model pembelajaran numbered head


together (NHT) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa SMP
Negeri 1 Ngarayun Ponorogo”

Vina Silviana Wirawati skripsi “penerapan metode kooperatif tipe (Numbered


Head together)dalam menanggapi cerita peristiwa dikelas V SDN Sukajadi II
kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majaenka
Lampiran I : Instrument Pengumpulan Data

A. Observasi
1. Lembar observasi siswa (secara keseluruhan)

Tema :

Subtema :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Siklus :

Jam Pelajaran :

Tujuan Observasi

1) Untuk mengetahui tingkat awal keaktifan siswa dalam proses


pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT).
2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran.
3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan model pembelajaran
Numbered Head Together (NHT).

Petunjuk :

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran


tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut :

Kualitas

Skor Kualitas
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Sangat Baik
3) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam
proses pembelajaran
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5
1 Pengetahuan ( meningat/menghafal)
a. Berlatih (misalnya mencoba sendiri
soal-soal pelajaran dengan penuh
keyakinan)
b. Berfikir kreatif (misalnya mencoba
memecahkan masalah-masalah pada
latihan soal yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang diberikan.
c. Berfikir keritis
2 Pemahaman (menginterpretasikan)
a. Membangun pengetahuannya sendiri
berdasarkan pengalamnya
b. Melakukan pengamatan atau
penyelididkan.
3 Aplikasi/ penerapan (menggunakan konsep
untuk memecahkan suatu masalah)
a. Mengerjakan segala sesuatu tugas yang
diberikan guru dengan kemampuanya.
b. Mampu menyelesaikan permaslahan-
permasalahan soal yang diberikan oleh
guru padanya.
4 Analaisis ( menjabarkan suatu konsep)
a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal
beberapa konsep tertentu.
5 Sintesis (menggabungkan bagian-bagian
konsep menjadi suatu konsep utuh)
a. Menggali pengetahuannya untuk
menemukan konsep-konsep yang sedang
dipelajari.
b. Secara aktif terlibat langsung dalam
proses pembelajaran.
6 Evaluasi (membandingkan nilai, ide,
metode, dan sebagainya)
a. Mampu mengulas kembali materi yang
sudah dipelajari dengan baik dan benar
b. Mampu mengeluarkan hasil pikiran dan
penemuannya melalui penampilan di
depan kelas
c. Mampu mempresentasikan secara
lantang di depan kelas.

B. Lembar Observasi Guru

Kelas :

Nama Guru :

Hari/ Tanggal :

Sekolah :

Siklus :

No Fase Tingkah Laku Guru Skor


1 2 3 4 5
1 Orientasi siswa a. Guru memasuki kelas tepat waktu
kepada masalah b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Guru memotivasi siswa agar teribat
dalam kegiatan pemecahan masalah
yang dipilih.
d. Guru mendorong siswa untuk melakukan
kegiatan pengamatan terhadap fenomena
yang terkait dengan KD yang akan
dikembangkan.
2 Menanya, a. Guru membantu siswa untuk
Memunculkan mendefinisikan tugas belajar yang
Permasalahan berhubungan dengan masalah
b. Guru mendorong sswa untuk
merumuskan suatu masalah terkait
denagn fenomena yang diamatinya
masalah itu dirumuskan berupa
pertanyaan yang bersifat problematis
3 Menalar dan a. Guru mendorong siswa untuk
Mengumpulkan Data mengumpulkan informasi yang relevan
b. Guru membimbing siswa melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan
pemecahan?penjelasan atas masalah baik
secara individu maupun kelompok.
4 Mengkomunikasikan a. Guru memfasilitasi siswa untuk
mempresentasikan jawaban atas
permasalahan yang mereka rumuskan
sebelumnya
b. Guru membantu siswa melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan.
C. Lembar Wawancara Siswa

Nama Siswa :

Kelas :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No. Absen :

NO Pertanyaan Jawaban
1 Apakah ananda suka dengan pembelajaran tema
4 Kewajiban dan Hakku?
2 Bagaimana pendapat ananda tentang belajar
kewajiaban dan haaku di rumah?
3 Apakah ananda senang dengan cara mengajar
guru mu padaa saat menggunakan model
pembelajaran?
4 Pernahkah ananda mendengar model atau
metode numbered head together sebelumnya ?
5 Apakah ananda ingin mengetahui lebih banyank
lagi entang model pembelajaran numbered head
together?
6 Apakah model pembelajaran numbered head
together dapat meningkatkan hasil belajar mu?
7 Apakah ananda senang dengan proses
pembelajaran hari ini?
8 Apakah ananda berusaha sendidri dalam
mengerjakan soal-soal yang diberiakn guru?
9 Apakah yang ananda dapati setelah mempelajari
pelajaran tematik menggunakan model
pembelajaran numbered head together?
10 Apakah dengan diterapkannya model numbered
head together dapat merubah tingkah laku
belajar mu?
11 Apakah pengetahuan ananda yang diperoleh dari
model numbered head together?
12 Keterampilan apa yang ananda peroleh setelah
diterapkannya model numbered head together?
13 Apakah anada memperhatikan teman saat
berbicara baik ketika bertanya atau menajawab?
14 Bagaimana perasaan mu belajar sebelum dan
sesudah menggunakan model pembelajaran
numbered head together ini?
15 Disbanding dengan pembelajaran sebelumnya
apakah pembelajaran tematik pada saat ini lebih
menyenagkan?

D. Wawacara Guru
1. Instrument wawancara dengan guru sebelum pembelajaran

Nama Guru :

Hari dan Tanggal :

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama ibu menagajar di Sekolah Dasar
Neger 192/IX Simpang Setiti ini?
2 Berapa lama ibu mengajar di kelas III ?
3 Berapa jumlah peserta didik yang belajar di
kelas ibu pada saat ini?
4 Bagaimana hasil belajar siswa di kelas pada
tema 4 ini?
5 Bagaimanakah cara ibu menyampaikan
materi kepada siswa?
6 Bagaimanakah respon siswa terhadap
pembelajaran?
7 Metode pembelajaran apakah yang ibu
ketahui?
8 Apa metode pembelajaran yang sering ibu
gunakan pada saat proses pembelajaran?
9 Bagaimana respon siswa terhadap metode
pembelajaran yang ibu terapkan pada
pembelajaran tematik?
10 Apakah dalam proses pembelajaran ibu
pernah menggunakan metode numbered head
together?
2. Instrument wawancara dengan guru setelah pembelajaran
Nama Guru :
Wali kelas :
Hari dan Tanggal :

No pertanyaan Jawaban
1 Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together
pada pembelajaran tematik mudah untuk
dipahami?
2 Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together
dapat mengecek pemahaman masing-
masing siswa?
3 Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together
lebih membuat anak tercapai hasil
belajar nya dengan baik ?
4 Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together
siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran?
5 Bagaimana hasil belajar siswa dan sikap
kerja sama siswa setelah diterapkannya
model pembelajaran Numbered Head
Together?
SILABUS TEMATIK KELAS III
Nama Sekolah : SDN 192/IX Simpang Setiti

Tema 4 : KEWAJIBAN DAN HAKKU

Subtema 1 : KEWAJIBAN DAN HAKKU DI RUMAH

KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
Pendidikan 1.2 Menghargai 1.2.1 Menerima • Memahami • Mene • Religius Sikap: 24 JP • Buku Guru
Pancasila dan kewajiban dan hak kewajiban dan hak kewajiban mukan • Nasionali • Jujur • Buku Siswa
Kewarganegar sebagai anggota keluarga sebagai anggota dan hak akibat s • Disiplin • Aplikasi
aan keluarga dan warga sebagai tidak • Mandiri • Media
dan warga sekolah anggota • Gotong
sekolah sebagai menjal Tanggu Pembelajar
sebagai wujud rasa wujud rasa syukur keluarga Royong ng
ankan an
syukur kepada Tuhan • Memahami • Integritas
kepada Tuhan Yang
kewajiban kewaji Jawab • Internet
Yang Maha Esa Maha Esa. dan hak ban • Santun • Lingkungan
2.2.1 Melakukan sebagai • Mene • Peduli
2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak mukan • Percaya
warga
sebagai anggota diri
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
kewajiban dan hak keluarga dan warga sekolah kalima • Kerja
sebagai anggota keluarga sekolah. t yang Sama
dan warga sekolah 3.2.1 Memahami menun
kewajiban dan hak jukkan Jurnal:
3.2 Mengidentifikasi sebagai anggota kewaji • Catatan
kewajiban dan hak keluarga berkaitan ban pendidi
dengan pakaian dan k
sebagai anggota keluarga
dengan tepat. hak tentang
dan warga sekolah 3.2.2 Mengidentifikasi • Mence sikap
kewajiban dan hak ritakan peserta
4.2 Menyajikan hasil
sebagai anggota pengal didik
identifikasi kewajiban keluarga berkaitan aman saat di
dan hak sebagai anggota dengan pakaian menda sekolah
keluarga dan warga dengan tepat. patkan maupu
sekolah 4.2.1 Menuliskan hak n
pelaksanaan • Menuli informa
kewajiban dan hak skan si dari
sebagai anggota pengal orang
keluarga berkaitan aman lain
dengan pakaian. tentan
4.2.2 Menceritakan g Penilaian
pengalamannya kewaji Diri:
tentang ban • Peserta
pelaksanaan dan didik
kewajiban dan hak hak mengisi
sebagai anggota terkait daftar
keluarga berkaitan makan cek
dengan pakaian an tentang
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
dengan percaya diri. • Mengi sikap
dentifi peserta
kasi didik
kewaji saat di
ban rumah,
dan dan di
hak sekolah
• Menuli
skan Pengetah
kewaji uan
ban Tes
dan tertulis
hak
atau • Hak
aturan kasih
di sayang
rumah dan
• Memb kewajiba
uat n;
daftar kalimat
kewaji saran;
ban penjumla
dan han; pola
hak irama
berkait sederhan
an a
dengan •
rumah Kewajiba
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
• Mence n dan hak
ritakan atas
pengal pakaian;
aman kalimat
menjal saran;
ankan bentuk
kewaji istirahat
ban •
dan Mengena
hak l kalimat
Bahasa 3.10 Mencermati 3.10.1 Memahami • Mengung • Mene saran;
Indonesia ungkapan atau ungkapan atau kapkan mukan Hak
kalimat saran, kalimat saran, kalimat kalima bertubuh
saran t saran sehat;
masukan, dan pe- masukan, dan pe-
• Mengung • Menuli penjumla
nyelesaian masalah nyelesaian masalah han
kapkan skan
(sederhana) dalam (sederhana) dalam kalimat kalima bilangan
teks tulis. teks tulis masukan t saran cacah;
4.10 Memeragakan 3.10.2 Mengidentifikasi • Mengung • Memb pola
ungkapan atau ungkapan atau kapkan aca irama
ungkapan teks sederhan
kalimat saran, kalimat saran,
atau permas a
masukan, dan pe- masukan, dan • Kalimat
kalimat alahan
nyelesaian masalah penyelesaian saran;
penyelesai • Memb
(sederhana) sebagai masalah (sederhana) an kewajiba
eri
bentuk ungkapan diri dengan tepat. masalah saran n dan hak
menggunakan kosa 4.10.1 Menyajikan (sederhan secara tentang
kata baku dan ungkapan atau a) lisan makanan;
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
kalimat efektif yang kalimat saran • Menjo bentuk
dibuat sendiri dengan tepat. dohka istirahat
4.10.2 Menuliskan saran n dan
kalima aturannya
tentang kewajiban
t saran •
yang seharusnya Kewajiba
dengan
dilakukan dengan permas n dan hak
tepat. alahan tentang
• Menjel rumah;
askan kalimat
maksu saran;
d penjumla
kalima han
t saran bilangan
• Menuli cacah
skan •
penjela Kewajiba
san n dan hak
kalima tentang
t saran rumah
Pendidikan 3.8 Memahami bentuk 3.8.1 Mengetahui bentuk • Mengidenti • Menye bersih;
Jasmani, dan manfaat istirahat bentuk istirahat fikasi butkan kalimat
Olahraga dan dan pengisian waktu untuk menjaga bentuk dan bentuk- saran;
Kesehatan luang untuk menjaga kesehatan. manfaat bentuk penjumla
kesehatan 3.8.2 Mengidentifikasi istirahat istiraha han
4.8 Menceritakan bentuk-bentuk • Mengidenti t bilangan
fikasi • Menjel cacah
bentuk dan manfaat aktivitas istirahat
bentuk askan
istirahat dan untuk menjaga pengisian salah
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
pengisian waktu kesehatan. waktu satu Keteramp
luang untuk menjaga 4.8.1 Menyajikan bentuk- luang untuk bentuk ilan
kesehatan bentuk aktivitas menjaga istiraha
isitirahat untuk kesehatan t dan Praktik/K
menjaga kesehatan. kewajib inerja
annya
4.8.2 Menceritakan salah
• Mencer
satu bentuk aktivitas itakan

istirahat untuk pengala Membu
menjaga kesehatan. man at
melaks kalimat
anakan
salah saran;
satu membu
bentuk at soal
istiraha penjum
t
lahan
• Mempe
lajari dua
manfaa bilanga
t n
istiraha
t
cacah;
• Mencer memer
itakan agakan
pengala pola
man
irama
tentang
penting sederha
nya na
istiraha
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
t dengan
malam tepukan
Matematika 3.3 Menyatakan suatu 3.3.1 Mengetahui suatu • Mengopera • Mene •
bilangan se-bagai bilangan sebagai sikan mukan
jumlah, selisih, hasil jumlah bilangan bilangan Mencer
dua
kali, atau hasil bagi cacah. cacah bilang itakan
dua bilangan cacah 3.3.2 Mengidentifikasi an pengala
4.3 Menilai apakah dua bilangan yang yang man,
suatu bilangan dapat jumlahnya sudah jumlah menulis
dinyatakan sebagai diketahui dengan nya kan
jumlah, selisih, hasil benar. sudah kalimat
kali, atau hasil bagi 4.3.1 Menentukan dua diketa
dua bilangan cacah bilangan yang hui saran,
jumlahnya sudah • Berkre menulis
diketahui dengan asi cerita
benar. dengan •
4.3.2 Mempraktikkan bilang Berdisk
pembuatan an usi,
permasalahan cacah membu
berkaitan dengan
penjumlahan dua at cerita
bilangan cacah tentang
dengan hasil yang penjum
ditentukan sendiri lahan,
dengan tepat. memer
Seni Budaya 3.2 Mengetahui bentuk 3.2.1 Memahami bentruk • Memahami • Memp agakan
dan Prakarya dan variasi pola dan variasi pola pola irama elajari
sederhana pola
irama dalam lagu. irama dalamsebuah pola
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
4.2 Menampilkan lagu. pada lagu irama irama
bentuk dan variasi 3.2.2 Mengidentifikasi • Menyanyik sederh sederha
an lagu ana
irama melalui lagu. bentuk pola irama na
sederhana pada
dengan • Menya •
variasi nyikan
sebuah lagu. irama Menya
lagu
4.2.1 Menyajikan bentuk dengan mpaika
pola irama pola n
sederhana dengan irama pendap
bernyanyi. sederh at,
4.2.2 Memeragakan pola ana menulis
irama sederhana • Menya cerita,
nyikan
pada lagu dengan bercerit
lagu
tepat. a

Menjel
askan
maksud
kalimat
saran,
menulis
cerita,
membu
at soal
penjum
Pendidika Aloka
Mata Materi Kegiatan n si Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Pembelajaran Penguatan Wakt Belajar
Karakter u
lahan

Menya
mpaika
n saran;
membu
at soal
penjum
lahan
bilanga
n
cacah;
mencer
itakan
pegala
man
melaks
anakan
kewajib
an dan
hak
Mengetahui Jambi, ...............2020

Kepala Sekolah, Guru Kelas 3

Leni Sutranita, S.Pd ………………………………

NIP.196801121989032007 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SD N 192 /IX


Kelas / semester : III / I
Tema / Subtema : 4 (Kewajiban dan hak ku di rumah)
Pembelajaran : 2
Alokasi waktu : 1 X 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
KOMPETENSI INDIKATOR
3.10 mencermati ungkapan atau kalimat 3.10.1 memahami ungkapan atau kalimat
saran, masukan dan penyelesaian masalah ( saran, masukan dan penyelesaian masalah (
sederhana)dalam teks tulis. sederhana)dalam teks tulis.
4.10 memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1 mencontohkan memeragakan
saran, masukuan, dan penyelesaian masalah ungkapan atau kalimat saran, masukuan,
(sesderhana) sebagai bentuk ungkapan diri dan penyelesaian masalah (sesderhana)
menggunakan kosakata baku dan kalimat sebagai bentuk ungkapan diri
efektif yang dibuat sendiri. menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif yang dibuat sendiri.
Muatan : PPkN
KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 1.2.1 Menerima kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga dan warga sekolah anggota keluarga dan warga sekolah
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa Yang Maha Esa.
2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak 2.2.1 Melakukan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah sekolah.
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 3.2.1 Memahami kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga berkaitan
sekolah dengan pakaian dengan tepat.
3.2.2 Mengidentifikasi kewajiban dan
hak sebagai anggota keluarga
berkaitan dengan pakaian dengan
tepat.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban 4.2.1 Menuliskan pelaksanaan kewajiban
dan hak sebagai anggota keluarga dan dan hak sebagai anggota keluarga
warga sekolah berkaitan dengan pakaian.
4.2.2 Menceritakan pengalamannya
tentang pelaksanaan kewajiban dan
hak sebagai anggota keluarga
berkaitan dengan pakaian dengan
percaya diri.

Muatan: PJOK

NO Kompetensi Indikator

3.8 Memahami bentuk dan manfaat istirahat 3.8.1 Mengetahui bentuk bentuk
dan pengisian waktu luang untuk menjaga istirahat untuk menjaga
kesehatan kesehatan.
3.8.2 Mengidentifikasi bentuk-
bentuk aktivitas istirahat
untuk menjaga kesehatan.
4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat 4.8.1 Menyajikan bentuk- bentuk
istirahat dan pengisian waktu luang untuk aktivitas isitirahat untuk
menjaga kesehatan menjaga kesehatan.
4.8.2 Menceritakan salah satu
bentuk aktivitas istirahat
untuk menjaga kesehatan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga berkaitan dengan pakaian dengan tepat.
2. Dengan mengamati kegiatan sehari-harinya, siswa dapat menceritakan
pengalamannya tentang pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga
berkaitan dengan pakaian dengan percaya diri.
3. Dengan membaca masalah pada teks, siswa dapat mengidentifikasi saran yang
mungkin diberikan untuk penyelesaian masalah (sederhana) dengan tepat.
4. Setelah mengidentifikasi saran dari masalah yang ada, siswa dapat menuliskan saran
penyelesaian masalah (sederhana) berkaitan dengan kewajiban dan hak dalam
keluarga.
5. Dengan membaca teks, siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk aktivitas istirahat
untuk menjaga kesehatan.
6. Dengan mengetahui bentuk aktifitas istirahat, siswa dapat menceritakan salah satu
bentuk aktivitas istirahat untuk menjaga kesehatan.
7. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa dapat
mensyukuri atas apa yang telah mereka miliki serta memiliki pemahaman akan
kewajiban dan haknya sebagai makhluk Tuhan.
.
8. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks bacaan tentang kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga berkaitan dengan
pakaian.
2. Teks tentang sebuah masalah.

3. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah
Strategi : Numbered head together
Teknik : Example Non Example

4. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Awal • Guru Mengajak siswa untuk melantunkan doa secara bersama- 5


sama. Menit
• Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
• Untuk membangkitkan semangat dan membangkitkan minat
siswa, guru mengajak siswa untuk bersama-sama BERTEPUK
TANGAN “ TEPUK ANAK SEHAT”
• Setelah siswa bertepuk dan bernyanyi bersama,
guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran hari kemarin
• Guru menginformasikan sub tema yang akan di ajarkan
Inti • Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada di 25
buku Menit

• Setelah mengamati gambar, siswa diminta untuk membaca teks


bacaan dengan nyaring secara estafet dengan teman-temannya.
• Peserta didik diberi penekanan pada informasi yang berkaitan
dengan isi teks,

Siswa mengamati tabel yang berisi daftar kewajiban dan hak
terkait pakaian. Guru meminta siswa untuk mengingat-ingat
pengalaman mereka tentang kewajiban dan hak terkait
pakaian.
• Guru meminta siswa untuk menyiapkan cerita tentang
pengalaman pelaksanaan kewajiban dan hak terkait pakaian di
rumah mereka.
• Guru menjelaskan beberapa alternative permasalahan.
• guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
• Setiap kelompok diberi topi bernomor dan emoticon untuk
penilaian
• Masing-masing kelompok diminta berdiskusi untuk meningat
ingat pengalaman mereka tentang kewajiban dan hak terkait
pakaian.
• Setelah berdiskusi setiap perwakilan dari kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
• Guru memanggil angka bernomor 1, setiap kelompok yang
bernomor 1 akan maju untuk mempresentasikan hasil jawaban
dari kelompok nya.
• Masing-masing kelompok memberi penilaian kepada kelompok
yang maju melalui emoticon
• Guru menguatkan jawaban dari siswa
• Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya
bersosialisasi dalam lingkungan sekolah.
• Setiap siswa diberikan kesempatan bertanya dengan
menggunakan kalimat tanya sederhana.
Penutup • Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil 5
belajar selama sehari menit
• Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
• Melakukan refleksi dan mengucapkan syukur atas limpahan
karunia yang Allah beri.
• Mengajak semua siswa berdo’a yang dipimpin oleh salah
seorang siswa yang minta oleh guru (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
5. Asesmen, evaluasi, dan penilaian
Asesmen dilakukan dengan menggunakan instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran dengan . menggunakan lembar pengamatan. Sedangkan kegiatan penilaian
dilakukan dengan menggunakan soal yang berbentuk tes untuk mengukur kemampuan-
kemampuan yang bersifat kognitif. Adapun lembar pengamatan dan soal tes terlampir.
1. Lembar Pengamatan

No. Nama Aspek yang Diamati


Keaktifan Antusiasme Kerjasama

Keaktifan: Menyampaikan materi, bertanya,

Antusiasme: Bernyanyi dan bertepuk

Kerjasama: Berkerja sama dengan kelompok atau regunya

2. Instrumen Asesmen

Nama Kelengk Bertanya Bertanya dengan Menjelaskan dengan


Siswa apan isi dengan kalimat kalimat alat peraga
teks yang sederhana sederhana secara
diuraikan secara lisan tulisan
Abdul H
Ahmad R

3. Rubrik Penilaian Proses:

Jumlah Pencapaian Skor Sebutan


1-2 Tidak Kompeten
3-4 Kurang kompeten
5-6 Cukup kompeten
7-8 Kompeten
33-40 Sangat Kompeten
Mengetahui
Kepala Sekolah, SDN 192/IX Simpang Setiti Guru Kelas III

Leni Sutranita,S.Pd Sasrti Helni, S.Pd


NIP.196801121989032007 NIP. 196803112007012004

Mahasiwa

Fani Khairunnisa
TPG.161877
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SD N 192 /IX


Kelas / semester : III / I
Tema / Subtema : 4 (Kewajiban dan hak ku di rumah)
Pembelajaran : 3
Alokasi waktu : 1 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan: Bahasa Indonesia

NO Kompetensi Indikator

3.1 Mencermati ungkapan atau kalimat 3.10.1 Memahami ungkapan atau


0saran, masukan, dan pe-nyelesaian kalimat saran, masukan, dan pe-
masalah (sederhana) dalam teks tulis. nyelesaian masalah (sederhana)
dalam teks tulis
3.10.2 Mengidentifikasi ungkapan
penyelesaian masalah (sederhana)
berkaitan dengan tubuh yang
sehat.
4.1 Memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1 Menyajikan ungkapan atau
0saran, masukan, dan pe-nyelesaian kalimat saran dengan tepat.
masalah (sederhana) sebagai bentuk 4.10.2 Menuliskan masalah dan
penyelesaian masalah (sederhana)
ungkapan diri menggunakan kosa kata
berkaitan dengan tubuh yang
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri sehat dengan tepat.

Muatan : Matematika

NO Kompetensi Indikator

3.3 Menyatakan suatu bilangan se-bagai 3.3.1 Mengetahui suatu bilangan sebagai
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil jumlah bilangan cacah.
bagi dua bilangan cacah 3.3.2 Mengidentifikasi dua bilangan yang
jumlahnya sudah diketahui dengan
benar.
4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat 4.3.1 Menentukan dua bilangan yang
dinyatakan sebagai jumlah, selisih, jumlahnya sudah diketahui dengan
hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan benar.
4.3.2 Mempraktikkan pembuatan
cacah
permasalahan berkaitan dengan
penjumlahan dua bilangan cacah
dengan hasil yang ditentukan
sendiri dengan tepat.

Muatan: SBdP

NO Kompetensi Indikator

3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola 3.2.1


Memahami bentruk dan variasi pola
irama dalam lagu. irama dalamsebuah lagu.
3.2.2
Mengidentifikasi bentuk pola irama
sederhana pada sebuah lagu.
4.2 Menampilkan bentuk dan variasi 4.2.1 Menyajikan bentuk pola irama
irama melalui lagu. sederhana dengan bernyanyi.
4.2.2 Memeragakan pola irama
sederhana dalam lagu dengan
tepukan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, siswa dapat menemukan ungkapan penyelesaian masalah
(sederhana) berkaitan dengan tubuh yang sehat melalui diskusi dengan tepat.
2. Dengan mengamati teks siswa dapat menuliskan masalah dan penyelesaian masalah
(sederhana) berkaitan dengan tubuh yang sehat dengan tepat.
3. Dengan mengamati cerita, siswa dapat menentukan dua bilangan cacah yang
jumlahnya diketahui dengan tepat.
4. Dengan mengamati contoh, siswa dapat membuat penjumlahan dua bilangan cacah
yang hasilnya ditentukan sendiri dengan tepat.
5. Dengan mengamati guru bernyanyi, siswa dapat mengidentifikasi bentuk pola irama
sederhana dalam lagu dengan tepukan.
6. Dengan berlatih, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana dalam lagu dengan
tepukan.
7. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa dapat memiliki
pemahaman akan keberadaannya sebagai makhluk Tuhan yang salingmembutuhkan
satu sama lain dan perlu memiliki sikap saling menghargai, peduli, jujur, santun dan
bertanggung jawab.
Karakter siswa yang diharapkan :
• Religius
• Nasionalis
• Mandiri
• Gotong-royong
• Integritas

D. MATERI
1. Teks tentang ungkapan penyelesaian masalah (sederhana) berkaitan dengan tubuh
yang sehat.
2. Contoh, siswa dapat membuat penjumlahan dua bilangan cacah yang hasilnya
ditentukan sendirI.
3. Bentuk pola irama sederhana dalam lagu dengan tepukan.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific

Strategi : Numbered Head Together

Teknik : Example Non Example

Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Awal • Guru Mengajak siswa untuk melantunkan doa secara 5


bersama-sama. Menit
• Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
• Untuk membangkitkan semangat dan membangkitkan minat
siswa, guru mengajak siswa untuk bersama-sama
BERTEPUK TANGAN “ TEPUK ANAK SEHAT”
• Guru membuka pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada siswa menyampaikan apa yang telah mereka pelajari
sebelumnya. Siswa menyebutkan cara menjaga tubuh agar
tetap sehat.
• Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan belajar
tentang makanan dan istirahat sebagai cara menjaga agar
tubuh tetap sehat.
• Siswa mendapat kesempatan berbagi pengalaman tentang
kebiasaan makan mereka dan istirahat untuk menjaga
kesehatan.
• Guru mengawali pembelajaran dengan bertanya kabar
siswa, apakah semua sehat dan adakah yang sakit.
kemudian memberi kesempatan kepada siswa
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.
• Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan belajar
tentang hak memiliki tubuh sehat dan kewajiban-kewajiban
yang harus dilakukan agar dapat memperoleh hak tersebut.
• Siswa mendapat kesempatan memberikan pendapatnya
tentang topik yang akan dibahas.
• Guru menginformasikan sub tema yang akan di ajarkan
Inti • Guru meminta siswa untuk mengamati isi teks yang ada di 25
buku Menit
• Seorang siswa membaca teks dan yang lain menyimak.
Minta siswa untuk mencari masalah yang ada pada teks dan
menggaris bawahinya. Minta siswa untuk menggaris bawahi
cara penyelesaian masalah pada teks.
• Peserta didik diberi penekanan pada informasi yang berkaitan
dengan isi teks,
• Guru menjelaskan beberapa alternative permasalahan.
• guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
• Setiap kelompok diberi topi bernomor dan emoticon untuk
penilaian
• Masing-masing kelompok diminta berdiskusi untuk membuat
permasalahan baru dengan pola cerita yang sama
• Setelah berdiskusi setiap perwakilan dari kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
• Guru memanggil angka bernomor 1, setiap kelompok yang
bernomor 1 akan maju untuk mempresentasikan hasil
jawaban dari kelompok nya.
• Masing-masing kelompok memberi penilaian kepada
kelompok yang maju melalui emoticon
• Guru menguatkan jawaban dari siswa
• Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya
bersosialisasi dalam lingkungan sekolah.
• Setiap siswa diberikan kesempatan bertanya dengan
menggunakan kalimat tanya sederhana.
Penutup • Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil 5
belajar selama sehari menit
• Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
• Melakukan refleksi dan mengucapkan syukur atas limpahan
karunia yang Allah beri.
• Mengajak semua siswa berdo’a yang dipimpin oleh salah
seorang siswa yang minta oleh guru (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)

6. Asesmen, evaluasi, dan penilaian


Asesmen dilakukan dengan menggunakan instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran dengan . menggunakan lembar pengamatan. Sedangkan kegiatan penilaian
dilakukan dengan menggunakan soal yang berbentuk tes untuk mengukur kemampuan-
kemampuan yang bersifat kognitif. Adapun lembar pengamatan dan soal tes terlampir.
4. Lembar Pengamatan

No. Nama Aspek yang Diamati


Keaktifan Antusiasme Kerjasama

Keaktifan: Menyampaikan materi, bertanya,

Antusiasme: Bernyanyi dan bertepuk

Kerjasama: Berkerja sama dengan kelompok atau regunya


5. Instrumen Asesmen

Nama Kelengk Bertanya Bertanya dengan Menjelaskan dengan


Siswa apan isi dengan kalimat kalimat alat peraga
teks yang sederhana sederhana secara
diuraikan secara lisan tulisan
Abdul H
Ahmad R

6. Rubrik Penilaian Proses:

Jumlah Pencapaian Skor Sebutan


1-2 Tidak Kompeten
3-4 Kurang kompeten
5-6 Cukup kompeten
7-8 Kompeten
33-40 Sangat Kompeten

Mengetahui
Kepala Sekolah, SDN 192/IX Simpang Setiti Guru Kelas III

Leni Sutranita,S.Pd Sasrti Helni, S.Pd


NIP.196801121989032007 NIP. 196803112007012004

Mahasiwa

Fani Khairunnisa
TPG.161877
TES SIKLUS I

I. Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang benar !

1. Manusia memiliki hak yang sebebas-bebasnya tetapi harus.....

a. memperhatikan hak orang lain c. memperlihatkan hak itu kepada orang lain

b. membohongi hak orang lain d. dipergunakan untuk kepentingan sendiri


2. Menghargai hasil karya orang lain menunjukan sikap

a. cinta tanah air dan bangsa c. tidak memaksakan kehendak orang lain
b. menghormati hak-hak orang
d. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
lain
3. Sebelum menuntut hak yang kita miliki, maka sebelumnya kita harus melaksanakan

a. Kemandirian c. Kewajiban

b. Kapatutan d. Kebaikan
4. Santi sering mendapat peringkat satu di kelas namun ia tetap rendah hati.
Arti ungkapan rendah hati adalah tidak ...

a. pintar c. angkuh

b. baik d. sombong
5. Beni mempunyai PR, Tetapi dayu mengajak nya bermain, sikap Beni seharusnya
a. Mengerjakan PR dahulu baru
c. Langsung bermain
bermain
b. bermain dahulu baru d. menyuruh beni bermain
mengerjakan PR sendirian
6. Salah satu kewajiban anak dirumah adalah….
a. Mendapatkan kasih saying b. Mendapat pengobatan

c. Mendapatkan uang jajan d. Menghormati orang tua


7. Menjaga kebersihan rumah adalah tanggung jawab….

a. Ayah c. Adik

b. Ibu d. Semua Anggota Keluarga


8. Diperhatikan saat menerangkan pelajaran adalah salah satu ..
a. Hak guru c. Kewajiban guru

b. Hak murid d. Kewajiban murid


9. suatu yang harus dilakukan dinamakan …

a. Keburukan c. Kewajiaban

b. Kegemaran d. Kebaikan
10. Untuk menjaga kebersihan lingkungan yang kita lakukan adalah

a. membuka usaha baru c. buang sampah di tempatnya

b. buang sampah pada kali d. membiarkan air got mampat

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan uraian yang tepat !

1. Tuliskan 3 hak mu sebagai anak di rumah !


2. tuliskan 3 kewajiban mu sebagai anak di rumah !
3. tuliskan 2 kewajibanmu sebagai murid disekolah !
4. tuliskan 2 hak mu sebagai murid disekolah !
5. tuliskan kewajiban orangtua mu terhadap kamu !
TES SIKLUS II

I. Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang benar !


1. suatu yang harus dilakukan dinamakan …

a. Keburukan c. Kewajiaban

b. Kegemaran d. Kebaikan
2. Untuk menjaga kebersihan lingkungan yang kita lakukan adalah

a. membuka usaha baru c. buang sampah di tempatnya

b. buang sampah pada kali d. membiarkan air got mampat


3. Kewajiban kita terhadap orang lain antara lain …

a. Membantu masyarakat tertentu c. Menolong sahabat dekat

b. Menghormati orang lain d. Membantu sesuai permintaan


4. Kewajiban kita ketika di rumah adalah…
a. mendapat makanan dari orang
c. menaati orang tua
tua
b. mendapatkan pendidikan d. jalan-jalan ketempat rekreasi
5. Orang yang wajib di patuhi di sekolah adalah….

a. guru c. pak polisi

b. orang tua d. teman sekelas


6. Perbuatan yang tidak boleh dilakukan anak dirumah adalah

a. membantah perintah orang tua c. menyapu teras rumah

b. membantu orang tua d. menyiram tanaman


7. Kewajiban adalah

a. sesuatu yang harus diperoleh c. mendapatkan perlindungan

b. sesuatu yang harus dikerjakan d. mendpatkan bimbingan


8. Setiap orang harus bisa melaksanakan hak dan kewajiban dengan

a. sepenuhnya c. mengutamakan satu saja

b. berat sebelah d. seimbang


9. Hak seorang anak di lingkungan keluarga adalah ……
a. Mencuci piring
b. Menyiram halaman
c. Mendapat kasih saying
d. Berdoa setiap hari
10. Hak adalah….
a. Sesuatu yang harus diperoleh
b. Sesuatu yang harus dikerjakan
c. Mendapatkan perlindungan
d. Mendapatkan bimbingan

II. Isilah titik titik dengan jawaban yang tepat !

1. Tuliskan hak dan kewajiban mu di rumah !


2. Tuliskan kewajibanmu ketika ada tetanggamu yang membuang sampah sembarangan!
3. Apa yang dimaksud dengan hak?
4. Apa yang dimaksud dengan kewajiban?
5. Tuliskan perbuatan yang tidak boleh dilakukan anak dirumah !
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. C
4. B
5. A
6. D
7. D
8. C
9. C
10. C

B. ESAI
1. a . Mendapatkan perlindungandari orang tua.
b. Mendapatkan pendidikan dari orang tua
c. Mendapatkan jaminan kesehatan dari orang tua
2. a. Menghormati orang tua
b. membantu pekerjaan rumah
c. mematuhi perintah orang tua
3. a. menghormati guru
b. menjaga kebersihan sekolah
4. a. mendapatkan pelajaran
b. mendapatkan perlakuan yang baik dari guru
5. a. memberi kasih sayang.
b. memeri pendidikan,
KUNCI JAWABAN

A. PILIHAN GANDA
1. C
2. C
3. B
4. C
5. B
6. A
7. A
8. A
9. C
10. A

B. ESAI
1. Hak mendapat perlindungan dari orang tua, dan
Kewajiban nya menaati orang tua
2. Menegurnya untuk tidak membuang sampah sembarangan
3. Hak adalah sesuatu yang kita dapatkan
4. Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita kerjakan
5. Melawan orang tua
DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Fani Khairunnisa

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 04 September 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Asal : RT 05 Desa Muaro Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota


Kabupaten Muaro Jambi.

Email : fani_khairunnisa04@yahoo.com

No Kontak : 0895 1379 4812

Pendidikan Formal :

1. SDN 82/IX PIJOAN (2010)


2. MTS N JALUKO ( 2010-2013)
3. MAS AL-JAUHAREN ( 2013-2016)

MOTTO HIDUP : Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia lain

Anda mungkin juga menyukai