Anda di halaman 1dari 173

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) UNTUK


MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI
KOTA JAMBI

SKRIPSI

FERA INDAH RUKMANA


NIM. TPG.161879

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENGESAHAN SKRIPSI
BerlakuTangga TanggalRevis
Kode Dokumen Kode Formulir NoRevisi Halaman
l i
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-04-2020 R-0 - 1 dari 1
Nomor : B, /D.11 /PP.009/ /2020
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievment Division) Untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Kota Jambi
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : Fera Indah Rukmana
Nim : TPG.161879
Telah dimunaqasyahkan pada : 30 April 2020
Nilai Munaqasyah : 83,34 (A)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang

Dr.Shalahuddin, M.Pd.I
NIP.197403032003121002
Penguji I Penguji II

Nasyariah Siregar, M.Pd.I Dr. A.A. Musyaffa, M.Pd


NIP.198905082015032007 NIP. 197706022009021004

Pembimbing I Pembimbing II

Drs, Mahluddin M.Pd.I Ikhtiati,M.Pd.I


NIP.196801012000031006 NIP.197804272009122001
Sekretaris Sidang

Amirul Mukminin, M.Pd.I


NIP. 199108152015031009
Jambi, Mei 2020
Dekan Fakultas Tabiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi

Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd


NIP. 196707111992032004
ii
iv
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Terimakasih ya Allah atas nikmat dan karunia-Mu. Atas izin-Mu lah aku dapat
menyelesaikan skripsi ini, menjadikanku manusia yang senantiasa bersabar dan
mengerti arti sebuah penantian panjang.Tiada suatu hal yang terjadi tanpa ada
hikmah didalamnya entah akan berakhir seperti apa yang jelas rencana Mu jauh
lebih luar biasa. Sholawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Teruntuk Ibuku SISWATI dan Bapakku MAHYUDIN tercinta...

Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu, derita siang dan malam menimpamu,
tak sedetik pun menghentikan caramu untuk bisa memberi harapan baru bagiku.
Akan ku kobarkan semua impianmu hanya untuk menikmati senyum di ufuk senjamu.

Ku urai hati ini untukmu, untuk segalanya yang telah kalian labuhkan pada dermaga
hidupku. Inilah persembahanku sebagai bukti cinta kasihku padamu. Dari ketulusan
hati untukmu Ibu dan Bapakku.

Teruntuk yang tersayang kakakku Ria Wahyu Ningsih dan abang iparku Angga Setya
Utomo, terimakasih telah menjadi bagian terhebat dalam hidupku yang selalu
memberi semangat dan menjadi motivator terbaikku.

Adik-adik yang kucintai Tri Lestari dan M.Ibnu Rizqullah orang yang menjadi
alasanku untuk selalu kuat, selalu tersenyum meski sedang dalam kerapuhan.

Sahabat terbaikku Cici Wulandari, Fani Khairunisa, Defisari, Agustina Dewi Astuti,
Devi Gusdiana Putri. Terimakasih telah ada dalam suka maupun duka.

Sahabat yang paling kucintai Ryen Nopri Destrianti dan Iya Permata Sari.
Terimakasih untuk selalu ada dalam kondisi bagaimana pun. Selalu membuatku
tersenyum meski dengan beribu kekurangan yang ku punya.

v
MOTTO

Artinya: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak
akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Lukman:27)

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada AllAh SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradnya sehingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah
pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat


akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian
skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril
maupun materil, untuk itu melalui kola mini penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr H Su’aidi, MA, Ph D Selaku Rektor UIN Sultan Thaha


Saifuddin Jambi
2. Ibu Dra. Hj. Fadlilah,M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
3. Ibu Ikhtiati M. Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyaria Siregar M.Pd.I Selaku Sekretaris
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Mahluddin M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Ikhtiati
M. Pd.I Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan
waktu untuk membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis
6. Bapak Suyanto S.Pd.I selaku Kepala MIN Kota Jambi.
7. Ibu Mira,S.Pd selaku Wali Kelas III MIN Kota Jambi.

vii
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti-
hentinya hingga menjadi kekuatan dan pendorong bagi penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat seangkatan dan seperjuangan, semagat dan motivasi dari
kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini.

Akhirnya Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaaat bagi
pngembangan ilmu.

Jambi 2020
Penulis

Fera Indah Rukmana


TPG.161879

viii
ABSTRAK

Nama : Fera Indah Rukmana


Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievment Division)Untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik
Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran STAD


(Student Teams Achievment Division) Untuk Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Kelas III Pada Pembelajaran Tematik di MIN Kota Jambi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan Keaktifan belajar
siswa pada Pembelajaran Tematik kelas III di MIN Kota Jambi dengan
Penerapan model STAD (Student Teams Achievment Division). Penelitian
ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III di MIN Kota Jambi, sedangkan
objek penelitian adalah Penerapan Model Pembelajaran STAD (Student
Teams Achievment Division). Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
Pada pembelajaran Tematik. Data diperoleh melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
kuantitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran STAD (Student Teams Achievment Division) dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat di diukur dari evaluasi siklus I, dan
siklus II. dengan nilai aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 60% dan
siklus II 90%. Sedangkan peningkatan hasil keaktifan siswa dapat diukur
dari setiap siklusnya, keaktifan siswa pada siklus I sebesar 60% dengan
kategori ‟cukup aktif” dan keaktifan siswa pada siklus II sebesar 85%
dengan kategori ‟sangat aktif”. Dengan demikian hasil penelitian di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi telah tercapai denganbaik.

Kata Kunci : Keaktifan Belajar, STAD, Pembelajaran Tematik

ix
ABSTRACT

Name : Fera Indah Rukmana

Major : Teacher Education Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)

Title : The Application Of The STAD (Student Teams Achievment


Division) Type Cooperative Learning Model To Improve Student
Learning Activeness In Thematic Learning Class III Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Jambi City

This thesis is about the Increase the Activity of Fourth Grade Students Model
STAD (Student Teams Achievment Division) class III Science Subject at MIN Jambi
City. The purpose of this research is to know the improvement of students' learning
activity in the fourth grade science learning in MIN Jambi city with the application of
Peer Lesson model. This research is a Classroom Action Research. The subject of this
research is the fourth grade students at MIN Jambi City, while the object of research
is Application of Learning Model of STAD (Student Teams Achievment Division) to
Increase Student Activity Activity on Science Subject. Data obtained through
observation, questionnaire and documentation. Data analysis is done by using
quantitative analysis consisting of data reduction, data presentation, conclusion or
verification.The results showed that the application of Peer Lesson learning model
can improve the learning activity of students in the learning process. Increased
student learning activity can be measured from the evaluation cycle I, and cycle II.
with the value of student learning activities in the first cycle of 60% and 90% cycle II.
While the improvement of student activity can be measured from each cycle, the
activity of students in cycle I is 60 % with category “active approach” and student
activity in cycle II is 85% with the category “approaching very active”. Thus the
results of research at the Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jambicity.

Keywords: Activity Learning, STAD, Science Lesson

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS ............................................................ iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii

ABSTRAK....................................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ................................................................................................. 7

xii
B. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 24
C. Study Relevan ................................................................................................... 25
D. Hipotesis Tindakan ........................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................................................. 27


B. Setting dan Subyek Penelitian ........................................................................... 29
C. Prosedur Umum Penelitian ................................................................................ 30
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data......................................................................................... 33
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................... 37
G. Jadwal Penelitian .............................................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................................. 39


1. Sejarah MIN Kota Jambi .............................................................................. 39
2. Data Umum Madrasah .................................................................................. 41
3. Visi dan Misi MIN Kota Jambi ..................................................................... 42
4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan ............................................... 47
5. Keadaan sarana dan Prasarana ...................................................................... 50
B. Temuan Penelitian ............................................................................................ 54
1. Kondisi Awal Keaktifan Siswa ..................................................................... 54
2. Deskripsi Data .............................................................................................. 57
3. Pembahasan.................................................................................................. 57
a. Siklus I .................................................................................................... 57
1) Perencanaan ........................................................................................ 57
2) Pelaksanaan ......................................................................................... 57
3) Observasi ............................................................................................ 63
4) Refleksi Siklus I .................................................................................. 67
b. Siklus II ................................................................................................... 68
1) Perencanaan ........................................................................................ 68

xiii
2) Pelaksanaan ......................................................................................... 68
3) Observasi ............................................................................................ 74
4) Refleksi Siklus II ................................................................................. 79
4. Analisis Data ............................................................................................. 79
5. Pembahasan ............................................................................................... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 85
B. Saran .............................................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pergantian Nama Min Kota Jambi ............................................................... 40

Tabel 4.2Nama-nama Kepala Madrasah Min Kota Jambi. ........................................... 40

Tabel 4.3 Identitas Sekolah MIN Kota Jambi. ............................................................. 41

Tabel 4.4Daftar Nama-nama Guru dan Pegawai MIN Kota Jambi ............................... 46

Tabel 4.5 Nama-nama Pegawai MIN Kota Jambi ........................................................ 48

Tabel 4.6Daftar Keadaan siswa MIN Kota Jambi tahun 2019-2020 ............................. 48

Tabel 4.7Keadaan Gedung MIN Kota Jambi ............................................................... 50

Tabel 4.8 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa ........................................................ 55

Tabel 4.9 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I ........................................... 59

Tabel 4.10 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II ........................................ 61

Tabel 4.11Hasil Obsevasi Aktifitas Siswa Siklus I ...................................................... 63

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I ..................................................... 64

Tabel 4.13 Skor Kumulatif Keaktifan Siswa................................................................ 65

Tabel 4.14 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II ........................... 70

Tabel 4.15Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II ........................... 73

Tabel 4.16Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II .................................................... 74

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II .................................................. 76

Tabel 4.18 Skor Kumulatif Keaktifan Siswa.............................................................. 77

Tabel 4.19Persentase Skor Kumulatif Keaktifan Siswa Dengan Menggunakan


Model STAD (Student Teams Achievment Division) ................................................. 80

xv
Tabel 4.20Persentase Hasil Observasi Keaktifan Siswa Dengan Menggunakan
Model STAD (Student Teams Achievment Division) ................................................. 81

Tabel 4.21Persentase Hasil Observasi Keaktifan Guru Mengajar Dengan


Menggunakan Model STAD (Student Teams Achievment Division) .......................... 82

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ...................................................................... 24

Gambar 3.2 GambarDesain model Jhon Elliot ........................................................... 29

Gambar 3.3 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman ........................................... 35

Gambar 4.4Struktur Organisasi MIN Kota Jambi ...................................................... 45

Gambar 4.5 Diagram Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model


STAD (Student Teams Achievment Division) ............................................................ 81

Gambar 4.6 Diagram Keaktifan Siswa Dengan Menggunakan Model STAD


(Student Teams Achievment Division) ....................................................................... 82

Gambar 4.7Diagram Keaktifan Guru Mengajar Dengan Menggunakan Model


STAD (Student Teams Achievment Division) ................................................................. 83

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :1Silabus ................................................................................................... 86

Lampiran :2RPP ..................................................................................................... 102

Lampiran : 3 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 125

Lampiran : 4Kartu Bimbingan................................................................................. 147

Lampiran : 5Curiculum Vitae .................................................................................. 155

xviii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu perubahan tingkah manusia dari tidak tahu
menjadi tahu dan bertujuan untuk menjadikan peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Seperti yang
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam sistem
pendidikan Nasional Indonesia, pendidikaan diselesaikan dalam 2jalur, yaitu
jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan
sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak
harus berjenjang dan berkesinambungan. Dalam UU No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 disebutkan bahwa sekolah
formal merupakan lembaga yang legal.
Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurrikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika,
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
Tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang beriman, bertakwa
kepada Allah, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
manusia yang bertanggung jawab. Manusia itu sendiri adalah pribadi yang
utuh dan pribadi yang komplek sehingga sulit dipelajari secara tuntas. Oleh

1
2

karena itu, masalah penddidikan tak akan pernah selesai, sebab hakekat
manusia itu sendiri selalu berkembang mengikuti dinamika kehidupannya.
Namun tidaklah berarti bahwa pendidikan harus berjalan secara alami.
Dalam kaitannya dengan hal itu, maka kegiatan pendidikan merupakan
suatu proses untuk megubah sikap manusia dari suatu kondisi tertentu
terhadap kondisi lainnya, dengan kata lain, melalui pendidikan itu perubahan
akan nampak dalam proses perubahan pikiran manusia, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dari tidak mengetahui menjadi mengetahui. Dalam
mewujudkan proses pembelajaran yang baik peran guru sangat penting dalam
membuat hal-hal baru atau melakukan pembenahan kelas sehingga mencapai
suasana kondusif.
Dalam proses pembelajaran guru merupakan komponen yang berinteraksi
secara langsung dengan siswa. Guru mempunyai peranan yang sangat penting,
bukan hanya dalam proses belajar mengajar tetapi dalam hal ini guru lebih
difokuskan pada kemampuan kedudukan dalam memimpin kelas
pembelajaran agar terciptanya proses pembelajaran yang efektif menurut Nana
Sudjana (2004:61). Oleh sebab itu guru bertindak sebagai manajer atau
pemimpin pembelajaran di kelas yang dapat mengelola proses pembelajaran
atau mempengaruhi para siswanya supaya mau melakukan kegiatan belajar
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan gurudalam
mengorganisasi pembelajaran akan mempengaruhi keaktifan hasil belajar
siswa.
Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: (1) Turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya; (2) Terlibat dalam pemecahan masalah; (3)
Bertanya kepada siswa lain atau guruapabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya; (4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah; (5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan
petunjuk guru; (6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperolehnya (Nana Sudjana, 2004:61). Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dari berbagai hal seperti
memperhatikan (visual activities), mendengarkan, berdiskusi, menulis,
3

kesiapan siswa bertanya, keberanian siswa, menggambar, memecahkan soal


(mental activities).
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti (10/09/2019)
pada siswa kelas III.4 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi yang berjumlah
30 orang. Pada saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan banyak
masalah yang terjadi di kelas ini, seperti banyak siswa yang tidak mau diatur,
siswa yang ribut, suasana kelas yang monoton, siswa tidak memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, tidak mau memperhatikan guru yang sedang menerangkan
pelajaran di depan kelas, sering mengobrol dan tidak mau maju kedepan.
Melalui proses observasi keaktifan di kelas III.4 Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Kota Jambi sangatlah rendah pada pembelajaran Tematik. Untuk dapat
memahami dan menguasai Tematik dengan baik diperlukan suatu kondisi
belajar yang efektif yaitu dapat menumbuhkan keaktifan siswa, membangun
pemahaman siswa terhadap konsep yang dikaitkan dengan kehidupan nyata.
Siswa pun cenderung sangat cepat merasa bosan dengan materi pembelajaran
Tematik yang diberikan. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran menyebabkan rendahnya ketercapaian pembelajaran yang akan
diperoleh.
Proses pembelajaran yang efektif membawa kepada pencapaian sasaran
hasil belajar yang maksimal. Salah satu pendekatan dalam proses
pembelajaran inovatif adalah pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran
kooperatif terdapat berbagai tipe pembelajaran, diantaranya adalah STAD
(Student Teams Achievment Divison).
Peneliti memilih pembelajaran kooperatif tipe STAD(Student Teams
Achievment Divison)sebagai solusi untuk meningkatkan keaktifan siswa. Hal
ini tidak terlepas dari prinsip pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa dalam kelompok dan adanya tanggung jawab individu. Dengan adanya
aktivitas siswa dalam kelompok diharapkan dapat menimbulkan interaksi
antar siswa. Keadaan itulah yang sangat diharapkan agar dapat meningkatkan
keaktifan siswa.
4

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok
kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen
(Nurachmad, 2014:2). Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
Kelebihan yang ditemukan dalam pelaksaan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Teams Achievment Division) menurut Ibrahim dkk dalam
Majid (2016:188) diantaranya: (1) dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain, (2) siswa menguasai pelajaran
yang disampaikan, (3) dalam proses belajar mengajar siswa saling
ketergantungan positif, (4) setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.
Berdasarkan itulah penulis tertarik ingin melakukan penelitian yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievment Division) Untuk Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, hal yang menyebabkan
kurangnya keaktifan siswa maka dapat diidentifikasi masalah berikut:
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran
2. Siswa tidak memperhatikan guru pada saat pembelajaran
3. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar
4. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran
C. Batasan Masalah
Begitu banyaknya permasalah diatas, maka peneliti hanya membatasi masalah
pada:
1. Peneliti hanya meneliti pada peningkatan keaktifan belajar siswa.
2. Model pembelajaran yang digunakan tipe STAD (Student Teams
Achievment Division).
5

3. Materi yang digunakan adalah materi tematik, tema 4 Kewajiban dan


Hakku, subtema 4 Kewajiban dan Hakku Sebagai Warga Negara.
4. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi pada
kelas III.
D. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievment Division) dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa pada pembelajaran tematik di kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota
Jambi?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievment Division).
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat mempunyai manfaat
sebagai berikut:
a) Kegunaan Teoritis
Manfaat secara teoritik dalam penelitian ini adalah dapat menjadi
masukan bagi para ilmuwan psikologi khususnya pendidikan yang berkaitan
dengan meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievment Division).
b) Manfaat Secara Praktis
1) Bagi Guru
Dapat dijadikan bahan informasi tentang upaya guru meningkatkan
keaktifan belajar siswa dalam model pembelajaran STAD (Student
Teams Achievment Division), sehingga diharapkan mereka dapat
memberikan bimbingan serta arahan kepada anak didiknya agar
keberhasilan bias dicapai.
6

2) Bagi Kepala Sekolah


Dapat dijadikan bahan informasi tentang upaya meningkatkan
keakttifan belajar siswa dalam model pembelajaran STAD (Student
Teams Achievment Division), sehingga diharapkan dapat memberikan
kebijakan yang tepat dalam penanaman keterampilan belajar siswa di
sekolah.
3) Bagi Orang Tua
Sebagai bahan informasi tentang upaya meningkatkan keaktifan
belajar siswa dengan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievment Division), sehingga diharapkan pada orangtua dapat bersikap
tepat dalam memberikan model pembelajaran yang baik kepada anaknya.
4) Bagi Lembaga
Bagi lembaga diharapkan mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan penelitian ini sehingga mampu menjadi acuan dalam
perbaikan dunia pendidikan ke depan.
5) Bagi Peneliti
Bagi peneliti mendapatkan kesempatan langsung untuk
menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievment
Division) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan kelak jika
menjadi pendidik dapat menjadi referensi.
9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Tematik
a) Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam
pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok. Aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsi-prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna dan autentik (Rusman, 2011, hal.254). Adapun
pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang diterapkan pada
tingkatan pendidikan dasar yang menyuguhkan proses belajar berdasarkan
tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya
(Mulyasa, 2013, hal.170).
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan
pengetahuan siswa dalam pendekatan pengetahuan berdasarkan interaksi
dengan lingkungan, baik itu di lingkungan sekolah maupun lingkungan di
rumah dan masyarakat. Selain itu pengembangan siswsa juga dapat dilihat
dari pengalaman kehidupan yang mereka alami (Rusman, 2011, hal.250).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik
yaitu suatu pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran
maupun dalam satu mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman langsung bagi peserta didik. Pembelajaran yang diterapkan
pada tingkatan pendidikan dasar yang menyuguhkan proses belajar
berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran
lainnya.
b) Landasan Pembelajaran Tematik
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pembelajaran Tematik sangat
dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu (1) progresivisme, (2)

7
8

kontruksivisme dan (3) humanisme. Aliran progresivisme memandang


proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas,
pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan
memperhatikan pengalaman siswa. Aliran kontruksivisme melihat
pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam
pembelajaran. Menurut aliran ini pengetahuan adalah hasil kontruksi
atau bentukan manusia. Keaktifan siswa yang diwujudkanoleh rasa
ingin tahunya sangat berperan dalam penrkembangan pengetahuannya.
Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,
potensinya dan motivasi yang dimilikinya. Siswa selain memiliki
kesamaan juga memiliki kekhasan.
2) Landasan Psikologis
Landasan psikologis dalam pembelajaran Tematik terutama
berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi
belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam
menentukan isi atau materi pembelajaran tematik yang diberikan
kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan
tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan
kontribusi dalam hal bagaimana isi atau materi pembelajaran tematik
tersebut disampaikan kepada siswa harus mempelajarinya. Melalui
pembelajaran tematik diharapkan adanya perubahan perilaku siswa
menuju kedewasaan, baik fisik, mental, moral maupun sosial.
3) Landasan Yuridis
Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan
berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran tematik pada anak usia dini. Landasan yuridis tersebut
adalah: (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9); (2) UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
9

setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan


pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
c) Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran, pembelajaran tematik memiliki
karakteristik-karakteristik. Menurut Rusman karakteristik pembelajaran
tematik terpadu sebagai berikut:
1. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centre), hal ini
sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan peserta sebagai subyek belajar sedangkan pedidik lebih
banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-
kemudahan kepada peseta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
peserta didik, dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih banyak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan
peserta didik.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dan berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian,
peserta didik mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.
Hal ini diperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana pendidik
dapat mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata
10

pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan


peserta didik dan keadaan lingkungan sekitar.
6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAIKEM yaitu
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
d) Keunggulan Pembelajaran Tematik
Adapun kelebihan pembelajaran tematik terpadu menurut
Depdikbud (dalam Trianto, 2010, hal.88) antara lain sebagai berikut:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa relevan dengan tingkat
perkembangannya.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar bermakna bagi siswa, sehingga hasilnya dapat
bertahan lama.
4. Keterampilan berpikir siswa berkembang dalam proses
pembelajaran terpadu.
5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan
siswa.
e) Kelemahan Pembelajaran Tematik
Ada beberapa kelemahan dalam pembelajaran tematik
(Suryosubroto, 2009, hal.136-137) yaitu:
1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan
konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
Adapun terdapat kelemahan dalam pembelajaran tematik (Novi
Resmini, 2011, hal.19) diantaranya:
1. Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan
luas, kreatifitas tinggi, keterampilan, kepercayaan diri dan etos
akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan
mengembangkan materi.
2. Dalam pengembangan kreatifitas akademik,menuntut kemampuan
belajar siswa yang baik dalam aspek intelegensi.
11

3. Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber informasi


yang cukup banyak dan berguna untuk mengembangkan wawasan
dan pengetahuan yang diperlukan.
4. Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk
pengembangannya.
5. Pembelajaran tematik memerlukan system penilaian dan
pengukuran (obyek, indikator, dan prosedur) yang terpadu.
6. Pembelajaran tematik tidak mengutamakan salah satu atau lebih
mata pelajaran dalam proses pembelajarannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kelemahan dari pembelajaran tematik adalah menuntut peran guru yang
memiliki pengetahuan dan wawasan luas, kreatifitas tinggi, keterampilan,
kepercayaan diri etos akademik yang tinggi, dan berani unntuk mengemas
dan mengembangkan materi. Pembelajaran tematik memerlukan sarana
dan sumber informasi yang cukup banyak dan berguna untuk
mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
f) Manfaat Pembelajaran Tematik
Dengan menerapkan pembelajaran tematik, peserta didik dan guru
mendapatkan banyak manfaat, diantara manfaat tersebut adalah (Rusman,
2011, hal.281).
1. Pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman konseptual
peserta didik terhadap realitas sesuai dengan tingkat
perkembangan intelektualisasinya. Pasalnya, anak-anak
membentuk konsep melalui pengalaman langsung.
2. Pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik mampu
mengeksplorasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan
pembelajaran. Melalui tema, menghubungkan informasi yang
terpisah-pisah menjadi kesatuan yang utuh.
3. Pembelajaran tematik mampu meningkatkan keeratan antara
hubungan antar peserta didik. Tema-tema pembelajaran yang erat
hubungannya dengan pola kehidupan sosial, sangat membantu
12

peserta didik agar mampu beradaptasi dan berganti peran dalam


melakukan pekerjaan yang berbeda.
4. Pembelajaran tematik membantu guru dalam meningkatkan
keprofesionalismenya. Pembelajarantematik membutuhkan
kecermatan dan keseriusan guru, baik dalam menemukan tema
yang kontesktual, merancang rencana pembelajaran, menyiapkan
metode-metode yang tepat, merumuskan tujuan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran secara konsisten dengan tema
pembelajaran, sampai menyusun instrumen penilaian (evaluasi)
yang relevan dengan kegiatan pembelajaran (Abdul Majid, 2014,
hal.87).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat


pembelajaran tematik adalah pembelajaran mampu meningkatkan
pemahaman konseptual peserta didik terhadap realitas sesuai dengan
tingkat perkembangan intelektualitasnya. Pasalnya, anak-anak membentuk
konsep melalui pengalaman langsung dan pembelajaran tematik juga
mampu meningkatkan keeratan antara hubungan antar peserta didik, tema-
tema pembelajaran yang erat hubungannya dengan pola kehidupan sosial,
sangat membantu peserta didik agar mampu beradaptasi dan berganti
peran dalam melakukan pekerjaan yang berbeda.

2. Keaktifan Siswa
a) Pengertian Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat bekerja, giat
berusaha, mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan
adalah kesibukan atau kegiatan. Dalam mengkategorikan keaktifan, dapat
ditinjau dari dua hal yaitu keaktifan dapat digolongkan menjadi keaktifan
jasmani daan keaktifan rohani. Keaktifan rohani meliputi (1) keaktifan
indera pendengaran, penglihatan, peraba dll; (2) keaktifan akal serta (3)
keaktifan ingatan. Keaktifan juga termasuk dalam sumber pembelajaran
13

yang merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain


(Mulyasa, 2008, hal.158).
Menurut (Martinis Yamin, 2007, hal.77) menyebutkan keaktifan
siswa dalamproses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-
permasalahan daam kehidupan sehari-hari.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Poerwadarminta (2002, hal.26) bahwa pengertian aktif
berarti giat (bekerja, berusaha) sedangkan keaktifan adalah kegiatan atau
kesibukan. Belajar aktif adalah “suatu sistem belajar mengajar yang
menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual, dan
emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Indikator yang peneliti ambil untuk mengetahui keaktifan siswa
yaitu menurut Nana Sudjana:
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2. Terlibat dalam pemecahan masalah
3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabia tidak
memahami persoalan yang dihadapinya
4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk
pemecahan masalah
5. Melaksanakan diskusi kelompok
6. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
diperolehnya

Maksud dari indikator tersebut adalah siswa menggunakan


langkah-langkah atau rumus menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya. Dari uraian di atas tentang klasifikasi kekatifan, dapat
diambil kesimpulan bahwa keaktifan dalam belajar merupakan suatu
proses kegiatan belajar mengajar dimana siswa mengalami keterlibatan
intelektual-emosional. Siswa dilibatkan secara fisik maupun mental dalam
proses belajar seperti, bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas,
14

bediskusi, menulis, membaca, dan mencatat hal-hal penting dari


penjelasan guru. Dalam proses pengajaran terutama di sekolah, apabila
guru mampu melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran maka
suasana yang terbentuk tidak cenderung membosankan dan siswa akan
senang mengikuti kegiatan belajar.

Menurut Paul. D. Diedrich (Oemar Hamalik, 2011: 172-173)


keaktifan belajar dapat di klasifikasikan menjadi 8 kelompok: 1) Kegiatan-
kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain. 2) Kegiatan-kegiatan lisan, seperti: mengemukakan suatu fakta
yang ada atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi,
dan interupsi. 3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, seperti: mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 4) Kegiatan-
kegiatan menulis, seperti: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan materi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan
mengisi angket. 5) Kegiatan-kegiatan menggambar, seperti: menggambar,
membuat suatu grafik, chart, diagram, peta, dan pola. 6) Kegiatan-kegiatan
metrik, seperti: melakukan percobaan-percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, menari, dan berkebun. 7) Kegiatan-kegiatan
mental, seperti: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisa faktor-faktor, melihat hubunganhubungan dan membuat
keputusan. 8) Kegiatan-kegiatan emosional, seperti: menaruh minat,
membedakan, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang, dan
gugup.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan


siswa dapat dilihat dari berbagai hal seperti siswa dilibatkan secara fisik
maupun mental dalam proses belajar, memperhatikan (visual activities),
mendengarkan, berdiskusi, kesiapan siswa, bertanya, keberanian siswa,
15

memecahkan soal (mental activities). Dengan adanya menggunakan model


ini siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran yaitu siswa bertanya
kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapinya, dan siswa dapat melakukan diskusi kepada
kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

b) Ciri-ciri Siswa Aktif

Menurut (Suryo Subroto, 2002, hal.71) siswa dikatakan aktif dalam


pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

1. Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran


2. Pengetahuan dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa
3. Mencobakan sendiri konsep-konsep
4. Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya

Siswa dikatakan aktif jika siswa melakukan sesuatu seperti


menulis, membaca buku paket ataupun literatur lain, siswa berani bertanya
mengenai materi yang belum dipahami, mengungkapkan pendapat, dsb.
Siswa mempelajari ilmu pengetahuan, mengalaminya (mengamati,
mwngobservasi, mempraktekkan, dan menganalisis). Menemukan
pengetahuan maksudnya selama proses pembelajaran siswa pasti
menemukan permasalahan berupa materi yang belum dipahami. Rasa ingin
tahu yang tinggi akan membangkitkan siswa untuk aktif bertanya kepada
guru ataupun teman yang lebih mengetahuinya. Biasanya pada pelajaran
praktek, siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan penasaran,
sehingga siswa akan mencoba dan mempraktekannya. Siswa yang aktif
akan mengemukakan hasil pemikiran dan pendapatan mengenai informasi
tertentu.

c)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan


Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat
merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya. Peserta didik
juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan
16

permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu,


guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis,
sehingga merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Gagne dan Briggs dalam (Martinis, 2007:84) faktor-faktor yang dapat
menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran adalah:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik sehingga
mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Menejalaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada peserta
didik).
3. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik.
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari).
5. Memberi petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya.
6. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
7. Memberi umpan balik (feed back).
8. Melakukan tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tes, sehingga
kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.
9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
17

3. Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain Joyce
(Trianto, 2012, hal.22). Model pembelajaran mengarahkan kita mendesain
pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga
tujuan pembelajaran tercapai. Menurut (Sofan Amri, 2013, hal.34) model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum dll.
Model pembelajaran menurut Jihad & Haris dalam Sofan Amri
(2013, hal.142) pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki 4 ciri khusus yang tidak dimiliki
oleh strategi, metode atau prosedur (Sofan Ammri, 2013, hal.34). Ciri- ciri
tersebut adalah:
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu
dapat tercapai.
18

4. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan


cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 201, hal.202).
Menurut Anita Lie dalam Isjoni (2013, hal.16) menyebut dengan istilah
pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif adalah salah
satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontrukstivitas.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda.

2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Karakteristik pembelajaran kooperatif menurut (Rusman, 2011,


hal. 206):

a. Pembelajaran secara tim


Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan
secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh
karena itu harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap
anggota tim harus saling memahami untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen mempunyai tiga fungsi, yaitu:
1) Fungsi manajemen sebagai perencanaan
Pelaksanaan menunjukkan bahwa pelaksanaan
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan
19

sesuai dengan perencanaan dan langkah-langkah


pembelajaran yang sudah ditentukan.
2) Fungsi manajemen sebagai organisasi
Menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan
perencanaan yang matang agar proses pembelajaran
berjalan dengan efektif.
3) Fungsi manajemen sebagai kontrol
Menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes
maupun non tes.
c. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh
keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan
atau kerjasama perlu ditentukan oleh pembelajaran kooperatif.
Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan
mencapai hasil yang optimal.
d. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama dipraaktikkan melalui aktivitas
dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan
demikian, siswa perlu di dorong untuk mau dan sanggup
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (student teams
achievment division)
a) Pengertian Model Pembelajaran Tipe STAD (Student Teams
Achievment Division)
Tipe STAD (Student Teams Achievent Division) merupakan salah
satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan proses
pembelajaran di kelas (Iskandar, 2009, hal. 128). Menurut Slavin dalam
Rusman (2011, hal.213) model STAD (Student Teams Achievment)
merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.
20

Model pembelajaran STAD (Student Teams Achievent Division) siswa


dibagi menjadi kelompok beranggotakan 4 orang yang beragam
kemampuan, jenis kelamin dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran
dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota
kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa
menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu
mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dengan bantuan lembaran
kerja sebagai pedoman secara berkelompok, berdiskusi guna memahami
konsep-konsep, menemukan hasil yang benar (Dian, 2011, hal 71).
Menurut Trianto (2009: 68) pembelajaran kooperatif tipe STAD
adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara
heterogen, yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok.
Cooper dan Heinich dalam Nur Asma (2006:11-12) menjelaskan
bahwa pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang
melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja
sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama,
sambil bekerja sama belajar keterampian-keterampilan kolaboratif dan
sosial. Anggota-anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata
mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya. Nilai-nilai itu kemudian
dijumlahkan untuk mendapat nilai kelompok. STAD adalah yang paling
tepat untuk mengajarkan materi-materi pelajaran ilmu pasti, seperti
perhitungan dan penerapan matematika, penggunaan bahasa dan mekanika
geografi dan keterampilan perpetaan dan konsep-konsep sains lainnya.
21

Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar


saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
keterampilan yang diajarkan oleh guru menurut Slavin dalam Rusman
(2011, hal. 105). Bukti yang menghubungkan STAD (Student Teaams
Achievment Division) dengan hasil yang diperoleh dalam hubungan
pertemanan lintas-rasial terlihat kuat dalam dua kajian menemukan bahwa
para siswa yang melaksanakan STAD (Student Teams Achievment
Division) selama sepuluh sampai dua belas minggu memperoleh hubungan
lintas- rasial yang lebih banyak daripada siswa dalam kelas kontrol.
Menurut (Slavin & Oickle, 2012, hal. 105) menemukan perolehan
yang signifikan dalam pertemanan antara kulit putih dan kulit hitam
sebagai konsekuensi dari STAD, tetapi tidak menemukan perbedaan dalam
pertemanan antara kulit putih dan kulit hitam.
Menurut Ibrahim dkk dalam Majid (2016:188) diantaranya: (1)
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan
siswa lain, (2) siswa menguasai pelajaran yang disampaikan, (3) dalam
proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif, (4) setiap
siswa dapat saling mengisi satu sama lain.
Peneliti memilih pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Teams Achievment Divison)sebagai solusi untuk meningkatkan keaktifan
siswa. Hal ini tidak terlepas dari prinsip pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok dan adanya tanggung jawab
individu. Dengan adanya aktivitas siswa dalam kelompok diharapkan
dapat menimbulkan interaksi antar siswa. Keadaan itulah yang sangat
diharapkan agar dapat meningkatkan keaktifan siswa.
b) Langkah-langkah STAD (Student Teams Achievment Division)
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif model STAD
(Student Teams Achievment Division) melalui lima tahapan yang meliputi
(Rusman, 2011, hal. 215:
a. Penyampaian tujuan dan motivasi
b. Pembagian kelompok
22

c. Presentasi daari guru


d. Kegiatan belajar dari tim (kerja tim)
e. Kuis (evaluasi)
f. Penghargaan prestasi tim

Menurut Slavin dalam Isjoni (2013, hal. 51) pada proses


pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievment Division) melalui lima tahapan yang meliputi:

a. Tahap penyajian materi

Guru memulai dengan menyampaikan indikator yang harus


dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang
akan dipelajari. Teknik penyajian materi pelajaran dapat dilakukan
secara klasikal ataupun melalui audiovisual.

b. Tahap kegiatan kelompok

Pada tahap ini siswa diberi lembar tugas sebagai bahan


yang akan dipelajari. Siswa saling bekerja kelompok dan berbagi
tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua
anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu
lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini
guru berperan sebagai fasilitator dan motivator tiap kelompok.

c. Tahap tes individual

Tahap ini untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan


belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual, mengenai
materi yang telah dibahas. Pada penelitian ini tes individual
dilakukan pada akhir pertemuan, agar siswa dapat menunjukkan
apa yang telah dipelajari secara individu selama bekerja dalam
kelompok. Skor perolehan individu diddata dan diarsipkan yang
akan digunakan pada peritungan perolehan skor individu.
23

d. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Tahap ini dihitung berdasarkan skor awal. Skor


perkembangan individu dihitung berdasarkan skor awal sebelum
treatment. Berdassarkan skor awal setiap siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor
maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor test yang
diperolehnya. Adapun perhitungan skor perkembangan individu
pada penelitian ini diambil dari penskoran individu.

e. Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok


Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes
yangtinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan skor rata-rata kelompok. Dari hasil perkembangan,
maka penghargaan pada presentasi kelompok diberikan dalam
tingkatan penghargaan seperti kelompok terbaik dan tersuper.
c) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Teams Achievment division)

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams


Achievment Division) memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:

a. Kelebihan STAD (Student Teams Achievment Division)


Menurut Istarani dkk (2013:54) kelebihan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievment Division) adalah
sebagai berikut:

1) Arah pelajaran akan lebih jelas karena pada tahap awal guru
terlebih dahulu menjelaskan diuraian materi yang dipelajari.

2) Membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa


belajar dalam kelompok yang heterogen. Jadi mereka tidak merasa
bosan karena mendapat teman yang baru dalam pembelajaran.
24

3) Dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam


pembelajaran siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam
satu kelompok.

4) Dengan di adakannya kuis, maka akan membuat siswa


semangat dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.

5) Dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi


ajar, sebab guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa,
dan sebelum mengambil kesimpulan guru terlebih dahulu
melakukan evaluasi.

b. Kekurangan STAD (Student Teams achievment Division)


Menurut Istarani dkk (2013:55) kekurangan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams achievment Division) adalah
sebagai berikut:
1) Tidak mudah bagi guru dalam menentukan kelompokyang
heterogen.
2) Karena kelompok dalam bentuk yang heterogen, maka adanya
ketidakcocokan diantara siswa dalam satu kelompok, sebab
siswa yang lemah merasa minder ketika digabungkan dengan
siswa yang kuat atau adanya siswa yang merasa tidak pas, jika
ia digabungkan dengan siswa yang dianggapnya bertentangan
dengannya.
3) Dalam diskusi ada kalanya dikerjakan oleh beberapa siswa
saja, sedangkan yang lain hanya pelengkap saja.
4) Dalam evaluasi seringkali siswa mencontek dari temannya
sehingga tidak murni berdasarkan kemampuannya sendiri.
25

B. KERANGKA BERFIKIR
Dalam pembelajaran siswa kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran di daalam kelas sehingga masih banyak siswa yang ribut saat
belajar. Guru hendaknya melakukan berbagai model pembelajaran yang dapat
menarik keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kerangka berfikir pada
penelitian ini secara skematis dapat dijelaskan dalamgambar berikut ini:

KONDISI SAAT INI TINDAKAN TUJUAN HASIL

 Kurang aktifnya  Memanfaatkan  Keterampilan


siswa untuk model guru, minat siswa
berdiskusi pembelajaran dan keaktifan
 Siswa yang tidak tipe STAD siswa meningkat
mau diatur, ribut (Student Teams dalam
 Siswa tidak Achievment pembelajaran
memiliki rasa ingin Division) tematik.
tahu yang tinggi
 Suasana kelas
monoton
 Siswa tidak peduli
terhadap guru yang
sedang menjelaskan
pelajaran

Pemecahan masalah Penerapan model


pembelajaran tipe STAD
(Student Teams Achievment
Evaluasi Division) pada
pembelajaran tematik.

Evaluasi akhir
Gambar 2.1Skema Kerangka Berpikir
26

C. PENELITIAN RELEVAN
No Nama Persamaan Perbedaan
1 Skripsi yang ditulis oleh Persamaan skripsi Perbedaan skripsi ini
Samsul Bahri dalam ini dengan untuk meningkatkan
skripsi yang berjudul penelitian saya prestasi belajar
“Penerapan Model yaitu sama-sama sedangkan penelitian
Pembelajaran Tipe STAD menggunkan saya untuk
Guna Meningkatkan model meningkatkan
Prestasi Belajar PKN pembelajaran keaktifan belajar
Siswa Pada Kelas IV SD kooperatif tipe siswa.
Negeri 211 Sabadolok”. STAD(Student
Tahun Ajaran 2018. Teams Achievment
Division)

2. Skripsi yang ditulis oleh Persamaan Skripsi Perbedaan skripsi ini


Komang Tri Wijayanti ini dengan untuk meningkatkan
yang berjudul “Penerapan penelitian saya prestasi belajar
Model Pembelajaran yaitu sama-sama siswa sedangkan
Kooperatif Tipe STAD menggunakan penelitian saya
Untuk Meningkatkan model untuk meningkatkan
Hasil Belajar IPA Kelas pembelajaran keaktifan belajar
V SD N 3 Tukadmungga kooperatif tipe siswa
”. Tahun Ajaran 2015 STAD(Student
Teams Achievment
Division)
27

3 Skripsi yang ditulis oleh Persamaan skripsi Perbedaan skripsi ini


Endang Retno Wati ini dengan melihat hasil belajar
dalam skripsi yang penelitian saya dan meningkatkan
berjudul “Penerapan yaitu sama-sama karakter disiplin dan
Model Pembelajaran menggunakan tanggung
Kooperatif Tipe STAD model jawabsiswa
Untuk Meningkatkan pembelajaran sedangkan penelitian
Karakter Disiplin dan kooperatif tipe saya hanya untuk
Tanggung Jawab serta STAD(Student meningkatkan
Hasil Belajar IPA Pada Teams Achievment keaktifanbelajar
Siswa Kelas IV” Tahun Division) siswa.
Ajaran 2017

D. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang
diajukan. Hipotesis timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari peneliti atau
diturunkan (decuded) dari teori yang telah ada (Margono, 2004, hal.80).
Pandangan para ahli mengatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013, hal.96)
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan
pada asumsi-asumsi atau teori-teori yang relevan belum berdasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data dan analisis data
penelitian.Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa dapat digunakan penerapan model kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievment Division) di Madrasah Ibtidaiyah Kota
Jambi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti
pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003, hal.81). Desain penelitian
bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan
arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman yang jelasSarwono (2006, hal. 41).
Desain penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau classroom
action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
terhadap perilaku dan tindakan muncul di dalam proses pembelajaran yang
berlangsung di kelas. PTK dilaksanakan sebagai usaha untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, serta untuk memahami
aspek-aspek yang berkenaan dengan peserta didik dan lingkungan yang ada di
sekitar kelas. Bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain ) atau
output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi
didalam kelas. (Suharsimi, Suhardjono, Supardi, 2012, hal. 58).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional
(Salahudin, 2011, hlm. 227). Menurut Wiriatmaja Penelitian Tindakan Kelas
adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik
belajar mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat
mencoba sebuah gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran, dan melihat
pengaruh nyata dari upaya perbaikan tersebut.

27
28

Dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research.Dari


namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu
sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Ada tiga kata yang
membentuk pengertian tersebut, yaitu : Penelitian, Tindakan, dan Kelas
(Rukaesih,2016, hal. 172-173). Ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan yaitu :
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan atau
memperbaiki proses pembelajaran di kelas, ada tujuan penyerta yang dapat
dicapai sekaligus berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama
proses PTK berlangsung.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda-beda, namun secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan,
Refleksi.
29

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

Pelaksanaan

SIKLUS 1 Pengamatan
Perencanaan

refleksi

Pelaksanaan

PERENCANAAN SIKLUS 2 PENGAMATAN

REFLEKSI

Gambar 3.2.Desain model Jhon Elliot


(Suharsimi Arikunto. Suhardjono.Supardi. 2012. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara)

B. Setting dan Subyek Penelitian


1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi, alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan
beberapa pertimbangan, yaitu : a). keterjangkauan lokasi penelitian oleh
peneliti, baik dari segi tenaga maupun efisien waktu. b). situasi sosial,
sebelum mendapatkan izin formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti
telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak sekolah sehingga
mendapatkan izin secara informal. Pada tahun ajaran 2019/2020 Semester
Ganjil.
30

2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III.4 Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Kota Jambi pada pelajaran Tematik menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD(Student Teams Achievment Division).Subjek
penelitian lainnya adalah guru dan peneliti sendiri. Adapun siswa yang
akan menjadi subjek penelitian berjumlah 30 orang.
3. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota
Jambi dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020.

C. Prosedur Umum Penelitian


Prosedur penelitian tindakan kelas ini di desain untuk dua siklus dimana
masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi, dan dilaksanakanya dengan kolaborasi antara peneliti
dengan guru kelas III.4 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.Dalam
penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II.
Siklus satu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
kemudian dilaksanakan ujian siklus I. Hasil pengamatan dan refleksi pada
siklus I diadakan perbaikan/pengamatan proses pembelajaran siklus II.
Dengan melaksanakan perencanaan kembali, pelaksanaan pengamatan dan
refleksi selanjutnya melakukan ujian pada siklus II, yang mana dari kedua
siklus tersebut telah menunjukan hasil belajar yang meningkat, sehingga
meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa.
Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari dua pertemuan
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi
dan refleksi sebagai berikut :
1) Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan secara
kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, perencanaan
31

merupakan bagian awal dari rancangan penelitian tindakan yang


berisi tentang persiapan yang dilakukan untuk memecahkan
masalah.
2) Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, skenario kerja tindakan
perbaikan dan prosedur tindakan yang diterapkan. Tahap
pelaksanaan merupakan pembelajaran yang telah disiapkan pada
tahap perencanaan.
3) Pengamatan (observasi) terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung di tunjukan untuk mengenali, merekam dan
mendokumentasikan aktivitas yang terjadi apabila masukan baik
atau feedback dilakukan dengan cermat pengamatan yang
dilakukan oleh penelitian adalah: Situasi kegiatan pembelajaran,
keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, Hasil
keterampilan siswa dan refleksi.
4) Refleksi adalah memikirkan sesuatu yaitu hasil dari kegiatan
sebelumnya direfleksikan untuk melihat apakah hasil yang tercapai
sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau belum. Dan
akan dilakukan tindakan perbaikan atas kekurangan-kekurangan
pada siklus selanjutnya.
b. Siklus II
Pada siklus II ini juga terdiri dua kali pertemuan melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:
1) Perencanaan dimana peneliti membuat rencana pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
2) Pelaksanaan tindakan dimana melaksanakan pembelajaran
berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi berdasarkan siklus
pertama dengan pembelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan media gambar.
3) Pengamatan dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap
aktivitas pembelajaran.
32

4) Refleks iadalah upaya melihat kembali mengorganisasi, kembali


menganalisis, kembali mengklarifikasi dan kembali mengevaluasi
hal-hal yang telah dipelajari.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini dengan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut adalah penjelasan mengenai
teknik pengumpulan data.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara
melakukanpengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan
pembelajaran di kelas serta partisipasi yang ditunjukan siswa pada saat
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan
pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan serta berupa catatan lapangan.
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.
Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan
dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi
kelompok. Pengumpulan data tentang observasi dilakukan melalui
pengamatan secara cermat dan teliti (M. Ali&M. Asrori, 2014, hal.254).
33

2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010,
hal.186). Ciri utama wawancara adalah kontak langsung dengan tatap
muka antara pencari informasi dan sumber informasi. Dalam wawancara
sudah disiapkan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan tetapi muncul
berbagai pertanyaan lain saat meneliti.
Melalui wawancara inilah peneliti menggali data, informasi, dan
kerangka keterangan dari subyek penelitian. Teknik wawancara yang
dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang
dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam
maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh
data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian
ditelaahmenurut Sugiyono (2015, hal.329). Dokumentasi digunakan dalam
penelitian ini meliputi silabus, RPP,dan profil sekolah. Dokumentasi
bertujuan untuk mengetahui suasana kegiatan yang dilaksanakan saat
pembelajaran berlangsung baik itu di dalam kelas maupun saat berada di
luar kelas.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data akan dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution di dalam
Sugiyono, analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian. Namun dalam penelitian ini, analisis data lebih difokuskan
34

selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Sugiyono


(2012, hal.336).
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka penelitiakan melanjutkan
pertanyaan berikutnya sampai tahap tertentu, sampai diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiono,
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh.
Tahapan setelah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam
penelitian ini analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan
penelitian. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar juga membutuhkan data yakni hasil, adakah peningkatan minat
masing-masing siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran oleh peneliti,
pada data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (2014,
hal.17) menyebutkan bahwa teknik analisis data dalam peneltian kualitatif
meliputi :
1. Pengumpulan Data
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini
melibatkan transkrip wawancara, men-scanning materi, mengetik data
lapangan atau memilah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-
jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tak perlu dan mengorganisasikan data-
data yang telah di reduksi memberikan gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan menjadi tema.
3. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik, network, cart,
atau grafis.Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam
35

bentuk uraian singkat, tabel, bagan dan hubungan antar kategori.


Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, dan
tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)
Kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang
mendukung tahap pengumpulan berikutnya. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal.

Pengumpulan
data

Penyajian data

Penarikankesimpu
Reduksi
lan
data

Gambar 3.3 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman


Dari data di atas dapat diuraikan maksud dari keempat tahapan data
kualitatif yaitu:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan mengelola dan mempersiapkan data untuk
dianalisis. Langkah ini melibatkan transkip wawancara, mengetik data
lapangan atau memilah-milah dalam menyusun data tersebut kedalam jenis-
jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
36

2. Reduksi Data
Merupakan proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi data
yang bermakna. Data yang di seleksi untuk digunakan dan mendukung dalam
penelitian ini adalah hasil observasi sikap siswa dan hasil belajar sebelum
tindakan, hasil wawancara dengan guru dan siswa, dan hasil observasi
terhadap kegiatan guru dan siswa, serta keaktifan siswa.
3. Sajian Data
Data yang sudah terkumpul dan terseleksi kemudian di kelompokkan
dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis data supaya makna peristiwanya
menjadi lebih jelas dipahami. Sajian data dalam penelitian ini disajikan dalam
bentuk paparan naratif, tabel dan grafik.
4. Penarikan Simpulan/verifikasi
Simpulan dalam penelitian ini ditarik berdasarkan reduksi dan sajian
data. Penarikan simpulan dilakukan sebagai proses pengambilan intisari dan
sajian data yang telah terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat
yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Dalam
analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil observasi
kekatifan siswa, yang dapat diambil melalui:
𝑋
Persentase respon siswa= Mx = x 100%
𝑁

Keterangan:
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
x = Jumlah dari skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri
Dengan penilaian:
0-19 = Tidak Aktif
20-59 = Kurang Aktif
60-69 = Cukup Aktif
70-79 = Aktif
80-100 = Aktif Sekali
37

Sedangkan hasil observasi aktivitas guru dengan rumus sebagai berikut:


𝑋
Mx = 𝑁 x 100%
Keterangan:
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
x = Jumlah dari skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
Dengan penilaian:
0-19 = Tidak Aktif
20-59 = Kurang Aktif
60-69 = Cukup Aktif
70-79 = Aktif Sekali
80-100 = Aktif Sekali
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut
(Trianto, 2011, halm.63)
1 = Kurang Baik
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Baik Sekali
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan penelitian
tindakan ini ditandai adanya perubahan kearah perbaikan, baik terkait dengan
suasana belajar dan pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut, untuk
memberikan makna terhadap keberhasilan setelah pelaksanaan digunakan
kriteria evaluasi bersifat absolutnya itu suatu tindakan dibandingkan dengan
standar minimal yang telah ditentukan. Apabila hasil tindakan sesuai dengan
standar minimal yang telah ditentukan, maka tindakan dinyatakan berhasil
dengan baik Djamarah dan Zain (1996, hal.22). Adapun standar minimal
yang ditentukan adalah 70% dari jumlah siswa dapat mengikuti proses belajar
dengan baik dan telah mencapai nilai rata-rata kelas 80.
38

G. Jadwal Penelitian
Tabel 1.
Rencana waktu dan tahap 1`penelitian
Bulan
No Kegiatan Jun. 19 Sept.19 Sept.19 Okt.19 Nov.19 Des. 19
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan dan
pengesahan X
judul
2 PengajuanPropo
sal dan
penunjukan x
dosen
pembimbing
3 Konsultasi dan
perbaikan x
proposal
4 Seminar
x
proposal
5 Perbaikan
seminar x x
proposal
6 Pengesahan
judul dan izin x
riset
7 Pelaksanaan x
siklus I
8 Pelaksanaan x
siklus II
9 Analisis dan x
penyusunan draf
10 Penyempurnaan
dan x
penggandaan
11 Ujian Skripsi x
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum LokasiPenelitian


1. Sejarah Madrasah Ibtidaiyah KotaJambi

Latar belakang sejarah MIN Kota Jambi yang berada dikomplek


perguruan Jl. Adityawarman Thehok adalah berasal dari komplek
PGAN Jambi yang luasnya mencapai 4.3 Ha yang dibeli dari dana
Anggaran Negara melalui DIP tahun 1969 oleh Asy Ari Thoha,BA.
Jambi yang merupaka limpahan dari Kerinci, karena di Jambi
belum ada Madrasah Ibtidaiyah yang Negeri, maka dari itulah MIN 4 ini
dilimpahkan menjadi MIN Kota Jambi. Pada saat itu MIN 4 masih di
pandang sebelah mata, karena masih kalah saing dengan sekolah dasar
yang ada.Dengan persaingan yang ada, bahkan dahulu untuk mencari
siswa sangat sulit.Hingga guru harus mendatanngi rumah –rumah untuk
mencari siswa yang mau masuk ke MIN 4 Jambi. Akan tetapi sekarang,
berbanding 360 derajat. MIN 4 atau sekarang yang disebut dengan MIN
Kota Jambi telah memiliki siswa/siswi dengan jumlah hampir 1000
siswa/siswi. Terbukti bahwa saat ini MIN Kota Jambi adalah salah satu
MINterfavorit.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi terletak dalam Komplek
Pergurais Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jambi yang
dipersiapkan menjadi Madrasah Unggulan. Pada Komplek ini terdapat 4
sekolah yakni : TK/RA, MIN, MTsN 2 Kota Jambi, dan MAN 2 Kota
Jambi. Komplek ini terletak pada daerah yang sangat strategis, di
jantung Kota Jambi dengan jarak lebih kurang 1 km dari Pusat
Perkantoran Kota, diapit oleh dua jalan protokol dan daerah jalur
angkutan kota. Penduduk lingkungan komplek ini mayoritas beragama
Islam dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang cukup

39
40

Tabel 4.1

Pergantian Nama MIN Jambi

No Tahun Nama Madrasah

1 1975 – 1995 MIN 4 JAMBI

2 1996 – Sekarang MIN KOTA JAMBI

Tabel 4.2
Nama-nama Kepala Madrasah MIN Kota Jambi

No Tahun Nama kepala Sekolah

1 1975 –1980 Hisbullah Razzaq, BA

2 1981–1985 Rahman

3 1986 – 1990 Sa‟idah

4 1991 – 1995 Artita

5 1996 – 2005 Dra. Razni Azikar

6 2006 – 2016 Syafrin AB, S.Pd.I

10 2016 – sekarang Suyanto, S.Pd.I


41

2. Data UmumMadrasah
Tabel 4.3
Identitas Sekolah MIN Kota Jambi

NO IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah MIN KOTA JAMBI

2 NIM

3 Alamat JL. ADITYAWARMAN THEHOK

4 Kelurahan THEHOK

5 Kecamatan JAMBI SELATAN

6 Kab/Kota KOTA JAMBI

7 Profinsi JAMBI

8 Kode Pos 36138

9 Telepon/HP (0741) 444552

10 Status Sekolah Terdaftar Diakui

11 KBM Pagi dan Siang

Tahun Berdiri
12 Swadaya/Sumbangan Masyarakat
Sekolah
Luas Tanah
13 L:847 P:288
Bangunan
14 Luas Tanah M

Sumber: Dokumentasi MIN Kota Jambi Tahun Ajaran 2019


42

3. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah KotaJambi


Adapun Visi dan Misi MIN Kota Jambi adalah sebagai berikut :
a) Visi
‟Akhlak mulia, cerdas, berprestasi”

b) Misi
1) Mewujudkan peserta didik yang berakhlakmulia.

2) Membentuk peserta didik yang cerdas, berprestasi dibidang


IMTAQ danIPTEK.
3) Mewujudkan peserta didik yang memiliki kecakapan emosial
spritual, sosial, danintelektual.
4) Menciptakan hubungan kerja sama orang tua, peserta
didikdan masyarakat.
c) Tujuan
Memberikan bekal kemampuan dasar “baca, tulis, hitung”,
pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi
siswa, memberikan bekal kemampuan dasar tentang
pengetahuan agama islam dan pengamalannya sesuai dengan
tingkat perkembangan anak serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan pada jenjang selanjutnya.

1) Kurikulum MIN KotaJambi

Kurikulum yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar


adalah Kurikulum 2013 (K-13).Untuk mencapai standar mutu
pendidikan yang dapat dipertanggung jawabkan secara nasional,
kegiatan pembelajaran di MIN Kota Jambi mengacu pada standar
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP sebagai
berikut:
1. Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma ajaran Islam secara
kaffah.

2. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan


43

memanfaatkan kelebihan diri dan memperbaiki kekurangannya.


3. Mampu menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab
atas perilaku, perbuatan, danpekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturansosial.

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata


sosial ekonomi dalam tatananglobal.
6. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis,
kritis, kreatif, daninovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaandiri.
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan
hasil yangterbaik.
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah kompleks.
11. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung
jawab.

12. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,


dan bernegara secara demokratis dalam wadahNegara.
13. Kesatuan Republik Indonesia.

14. Mengapresiasi karya seni dan budaya dan mampu


mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sesuai
dengan budaya dan norma-norma Islam.
15. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun kelompok.

16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta


kebersihanlingkungan.
17. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
44

18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan masyarakat.
19. Menunjukkan kemampuan berbahasa yang efektif baik secara
lisan maupun tulisan dalam bahasa Indonesia, Inggris, danArab.

20. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan


dan teknologi terkini, serta mengembangkannya untuk
kepentingan diri sendiri, masyarakat, bangsa, danNegara.

21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjutkan


pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
45

2) Struktur Organisasi MIN KotaJambi

KEPALA MIN KOTA JAMBI

SUYANTO,S.Pd.I

PENGELOLA KEUANGAN

RISMALENA, S.Ag

PUSTAKAWAN
TATA USAHA

1. IKA PUTRI AGUSTIN, S.Pd 1. NUR AISAH. DM, S.Pd.I

2. ANITA LISMA, S.Pd.I 2. DESI SUSANNA , S.H.I

3. FEBRYANSYAH

PRAMUBAKTI

1. SIGIT SETIA W, S.Pd.I

2. ERIKA SARI, S.Pd

WALI KELAS GURU BIDANG STUDY

SECURITY PELAYAN

SUHERMAN DARTY

EDWARD

SISWA/SISWI

Adapun Struktur Organisasi MIN Kota Jambi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Struktur Organisasi MIN Kota Jambi


46

NO NAMA TUGAS KET

1 SUYANTO,S.Pd.I KEPALA PNS

2 Dra. Hj. ATIKA GURU KELAS (III.5) PNS

3 CHAMIM, S.Ag, M.Pd GURU KELAS (V.3) PNS

4 SRI MARYATI, S.Ag GURU KELAS (II.2) PNS

5 MUALIMIN, S.Pd.I GURU KELAS (II.3) PNS

6 ZAINIDAR, S.Ag GURU KELAS (IV.1) PNS

7 Hj. SOPIAH, S.Pd.I GURU KELAS (IV.5) PNS

8 ASPAHANI, S.Pd.I GURU KELAS (V.2) PNS

9 YUNI NURMA NINGSIIH, S.Ag GURU KELAS (III.3) PNS

10 HUSNIATI, S.Pd GURU KELAS (III.2) PNS

11 HANUNI, S.Ag GURU KELAS (II.4) PNS

12 ULFI YAMNA S.Ag GURU KELAS (VI.2) PNS

13 JALEHA YANTI,S.Ag GURU KELAS (III.1) PNS

14 NOFRIANTY, S.Pd.I, M.Pd.I GURU KELAS (IV.4) PNS

15 TOIBAH, S.Pd.I GURU KELAS (III.4) PNS


NETTY SUKASIH HASIBUAN,
16 GURU BIDANG STUDY FIKIH PNS
S.Pd.I
17 SITI NURHANAH GURU KELAS (VI.3) PNS

18 SRI HAYATI, S.Pd GURU KELAS (VI.4) PNS

19 ERNI YUSNITA, S.Ag GURU KELAS (V.4) PNS

20 ASNELLY, S.Ag GURU KELAS (II.2) PNS

21 FATIMAH, S.Pd.I GURU KELAS (II.5) PNS

22 TOHIRO, S.Pd.I GURU KELAS (V.1) PNS

23 DESMARYANI S, S.Pd.I GURU KELAS (IV.3) PNS

24 ARMAYAR, S.Pd GURU KELAS (IV.2) PNS

25 RISMALENA, S.Ag GURU BIDANG STUDY SKI PNS

26 DESY ANDRIANI, S.Pd.I GURU KELAS (VI.1) PNS


GURU BIDANG STUDY AL-
27 MUHAMMAD IDRUS, S.Pd.I PNS
QUR‟AN HADITS
GURU BIDANG STUDY
28 SUSILAWATI, S.Pd PNS
BAHASA

INGGRIS
47

29 HADIJAH, S. Pd.I GURU KELAS (I.1) PNS


GURU BIDANG STUDY
30 HAYATULLAH, S.Pd.I PNS
PENJASKES
GURU BIDANG STUDY
31 SAFIAH, S.Pd.I PNS
AKIDAHAKHLAK
GURU BIDANG STUDY
32 SITI HAFSAH, S.Pd.I PNS
PENJASKES
33 TUTI AMSINAR,S.Pd.I GURU KELAS (II.1) PNS

34 SUPARLIN, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY FIKIH PNS

35 AMUL HUSNI GURU BAHASA ARAB PNS

36. MIRA, S.Pd.I GURU KELAS (III.4) PNS

Tabel 4.4 Daftar Nama-nama Guru dan Pegawai MIN Kota Jambi

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

a) KeadaanGuru
Tenaga pengajardi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi
mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan
kepada siswa dan siswi.Selain itu Guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Kota Jambi juga harus menjalankan tugas piket dan sebagai wali
kelas.Ketentuan yang menunjukkan bahwa tenaga dalam satu lembaga
pendidikan harus mempunyai Ijazah guru untuk menjadi tenaga
pengajar.
Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan dalam
proses belajar mengajar. Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk membina dan mengembangkan anak-anak didiknya.
Adapun guru-guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi
berjumlah 36 orang .dari segi sumber daya mengajar mereka rata-rata
mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan
umum maupun dari pendidikan agama. Dengan demikian sumber daya
mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi telah mempunyai
persyaratan baik dari segi pendidikan umum maupun pendidikan agama.
48

Tabel 4.5 Nama-nama pegawai MIN Kota Jambi

NO NAMA TUGAS KET

Pengadministrasi/
1 NUR ASIAH.DM, S.Pd.I PNS
Tata Usaha
2 DESY SUSANNA, SHI Staf Tata Usaha Honor
3 FERRYYANSYAH Staf Tata Usaha Honor
4 IKA PUTRI AGUSTIN, S.Pd Tenaga Pustakawan Honor
5 SIGIT SETIA WAHYUDI, S.Pd.I Tenaga Pramubakti Honor
6 ERIKA SARI, S.Pd Tenaga Pramubakti Honor
7 SUHERMAN Satpam Honor
8 EDWARD Satpam Honor
9 DARTY Pelayan Honor
10 ANITA LISMA, S.Pd.I Tenaga Pustakawan Honor

b) KeadaanSiswa
Jumlah murid MIN Kota Jambi 5 tahun terakhir sebagai berikut :

NO. TAHUN PELAJARAN JUMLAH MURID KET

1 2014/2015 663 orang


2 2015/2016 662 orang
3 2016/2017 763 orang
4 2017/2018 859 orang
5 2018/2019 839 orang

Adapun jumlah siswa yang terdapat di MIN Kota Jambi


dari kelas 1-6 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Daftar Keadaan siswa MIN Kota Jambi tahun 2019-2020
Kelas I II III IV V VI JUMLAH KET
Umur
L P L P L P L P L P L P L P TOT
AL
49

3 3 3
6 TH 36 73
7 6 7
8 10 8 10
7TH 182
1 1 1 1
8 9
8TH 92 81 173
1 2
7 9 7
9TH 90 163
3 0 3
5 7 5
10T 72 127
5 2 5
H
6 5 6
11T 58 121
3 8 3
H

12T
H

13T
H

14T
H
JUML 4 43
AH 0 7 839
1
5. Keadaan Sarana danPrasarana
Adapun sarana prasasarana yang terdapat di MIN Kota Jambi
adalah sebagai berikut:
1. Tanah danHalaman
MIN Kota Jambi berdiri diatas tanah sertifikat hak milik
Departemen Agama RI dengan nomor sertifikat: luas tanah: 2.900 m2
.luas bangunan 2000 m2 . Sekitaranya dikelilingi oleh pagar beton. Di
sebelah Barat berbatasan dengan Perkomplekan Rumah, sebelah utara
berbatasan gedung RA , sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan
MTS N 2 Kota Jambi dan jalan Umum.
50

2. GedungMadrasah
Bangunan gedung MIN Kota Jambi saat ini pada umumnya dalam
keadaan baik dan terpelihara, seluruhnya dangan konstruksi beton.
Gedung ini terdiri dari ruang kelas, fasilitas olahraga, dan ruang kantor,
termasuk fasilitas lainya dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 4.7 Keadaan gedung MIN Kota Jambi


Kepemilikan Tanah (Status Kepemilikan dan penggunaannya)
1. LuasTanah
Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat
No Belum
Bersertifikat Total
Status Kepemilikan
Bersertifikat
1 Hak Milik Sendiri 2.900 m2 2.900 m2
2 Wakaf
3 Hak Guna Bangunan
4 Sewa/Kontrak
5 Pinjam/Menumpang

2. Penggunaan Tanah
Luas Tanah (m2) Menurut
Status Status Status
Status Sertifikat
No Kepemilikan kepemilikan Penggunaan
Berser Belum
Total
Tifikat bersertifikat
1 Bangunan 2000 2000 1 1

Lapangan
2 200 200 1 1
Olahraga

3 Halaman 700 700 1 1

4 Kebun/Taman

1) Status Kepemilikan : 1: MilikSendiri

2) StatusPenggunan: 1: Hanya DigunakanSendiri


51

a) Sarana dan Prasarana PendukungPembelajaran

Jumlah Sarpras Jumlah Status


No Jenis Sarpras Ideal Kepemilikan
Menurut Kondisi
Sarpras 1)
Baik Rusak
1 Kursi siswa 629 757 1

2 Meja Siswa 490 757 1

3 Loker Siswa 0
4 Kursi Guru di ruang kelas 19 24 1

5 Meja guru di ruang kelas 19 24 1

6 Papan tulis 19 24 1

7 Lemari di ruang kelas 8 24 1

Komputer/laptop di lab.
8 0
Komputer
9 Alat peraga PAI 0
10 Alat peraga IPA (sains) 3 9 1

11 Bola sepak 4 4 12 1

12 Bola Voli 5 4 1

13 Bola Basket 5 3 8 1

Meja Pingpong
14 4 1 4 1
(Tenis

Meja)
15 Lapangan 1 2 1
Sepakbola/futsal
16 Lapangan Bulu tangkis 1 2 1

17 Lapangan Basket 1 2 1

18 Lapangan Bola Voli 1 2 1


52

b) Jumlah dan Kondisi Bangunan


Jumlah Sarpras Menurut Kondisi Total Luas
Status
Bangunan
No Rusak Rusak RusakB Kepem
Jenis Sarpras Baik (m2)
Ringan sedang erat ilikan

1 Ruang Kelas 19 1 42
Ruang Kepala
2 1 1 12
Madrasah
3 Ruang guru 1 72
Ruang tata
4 1 1 36
Usaha
Laboratorium
5 0
IPA (Sains)
Laboratoriium
6 0
Komputer
Laboratorium
7 0
Bahasa
Laboratorium
8 0
PAI
Ruang
9 1 1 36
Perpustakaan
10 Ruang UKS 0
Ruang
11 0
Keterampilan
Ruang
12 0
Kesenian
13 Toilet Guru 2 1 4
14 Toilet siswa 8 1 4
15 Ruang BK 0
Gedung serba
16 0
Guna (aula)
17 Ruang Osis 0
18 Ruaang Pramuka 0
53

19 Masjid/mushola 0
Gedung/Ruanng
20 0
Olahraga
Rumah dinas
21 0
Guru
Kamar Asrama
22 0
Siswa (lk)
Kamar Asrama
23 0
Siswa (pr)
24 Pos satpam 1 1 9
25 Kantin 1 1 9

c) Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya


Jumlah Sarpras
Status Kepemilikan Status Kepemilikan
No
Menurut Kondisi
Baik Rusak
Laptop (di luar yang ada di Lab.
1 7 1 1
Komputer)
Komputer (di luar yang ada di lab,
2
0
Komputer)
3 Printer 2 3 1
4 Televisi 1 1
5 Mesin fotocopy 0
6 Mesin fax 1
7 Mesin scanner 0
8 LCD Proyektor 3 1
9 Layar (screen) 1 1
10 Meja guru &Pegawai 41 1

11 Kursi Guru & pegawai 41 1


12 Lemari arsip 4 1
13 Kotak Obat (P3K) 20 1
54

14 Brankas 0
15 Pengeras suara 2 1
16 Washtafel (TempatCuci Tangan) 2 1
17 Kendaraan Operasinal (motor) 0
18 Kendaran Operasional(mobil) 0
19 Mobil ambulance 0
20 AC ( pendingin Ruangan) 4 1

d) Prasarana
Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas
yang membantu dan mendukung proses pembelajaran, prasarana yang
dimaksud disini adalah sistem kurikulum pembelajaran yang mencakup
rancangan pembelajaran, silabus, program semester, program tahunan
dan ekstrakurikuler yang mencakup kegiatan pramuka, tari, tahfiz, dan
lain sebagainya. (Sumber: Dokumen MIN Kota Jambi, Tentang
Prasarana di MIN Kota Jambi).

B. TEMUANPENELITIAN

1. Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa

Kondisi awal keaktifan siswa kelas III di MIN Kota Jambi masih
sangat rendah hal ini dapat dilihat dari hasil observasi awal peneliti.
55

Tabel 4.8

Kondisi awal keaktifan belajar siswa

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al A
1 1 1 2 2 1 2 9
Alya Syaifa
2 1 2 1 1 1 2 8
3 Anindya A 2 1 1 1 2 1 8
Azira S
4 2 2 1 1 1 2 9
Bivy N
5 2 1 1 1 2 1 8
6 Dhiefany A 2 2 1 1 1 1 8
7 Dias Fadhil 2 1 1 2 1 2 9
Ego Fajri
8 2 1 1 1 2 1 8
Fadlan A
9 1 1 2 1 1 1 7
10 Fayyed M 1 2 2 2 1 1 7
11 Fayza K 2 2 2 1 2 2 11
Indira R
12 1 1 1 1 2 1 7
Kalila R
13 2 2 1 2 2 2 11
Keyla R
14 2 1 1 2 1 1 8
15 Kirana R 2 2 1 1 1 2 9
16 M. Fathan P 2 1 2 1 1 2 9
17 M. Rasya A 1 1 2 2 1 1 8
18 M. Rizki P 2 2 1 1 2 1 9
19 M. Vidiano 2 2 1 1 1 2 9
20 Moch. Al 2 1 1 2 1 2 9
21 Monalisa N 2 1 2 1 1 1 8
22 Muhammad 2 2 2 1 2 2 11
23 Musyafa S 2 2 1 1 1 1 8
24 Nabigh R 1 1 2 2 1 1 8
25 Naqiyah I 2 1 1 1 2 2 9
26 Nurul S 2 1 2 1 1 2 9
27 Prabu W 2 1 1 1 2 1 8
28 R. Kenzie 2 2 1 1 1 2 9
56

29 Rafifa A 2 1 2 1 1 1 8
30 Rafiq A 2 1 1 1 1 1 7
Jumlah 54 41 40 37 40 44 256
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 45% 34% 33% 30% 33% 36% 35%

𝑥 256
Mx = x 100% = x 100%
𝑁 720

= 35%

Dari data dalam tabel di atas bahwa terlihat keaktifan belajar siswa
masih sangat rendah. Rata-rata siswa masih dikatakan kurang aktif karena
pada indikator poin, sebab itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
guna memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan keaktifan belajar
siswa. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata keartifan siswa kelas III MIN
Kota Jambi “kurang aktif”. Hal tersebut di sebabkan saat proses
pembelajaran guru masih menggunakan pembelajaran klasik serta
berlangung secara monoton.

Sehingga tidak terlihat proses keaktifan siswa saat pembelajaran


berlangsung, siswa hanya diperintahkan untuk mencatat dan mengerjakan
tugas yang terdapat pada buku tematik siswa. Siswa jarang dilibatkan
dalam proses pembelajaran, sehingga tidak terbangun pengembangan
berfikirnya. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran yang didapat
hanya dari apa yang diberikan guru saja, sedangkan siswa tidak pernah
diajak untuk menemukan konsep pengetahuannya. Sehingga siswa
cenderung rebut, berjalan-jalan bahkan keluar saat proses pembelajaran
sedang berlangsung, hal ini berdampak pada pemahaman dan keaktifan
belajar siswa.

Oleh sebab itu guru harus dapat menerapkan model yang dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa secara menarik salah satunya
57

menggunakan model STAD (Student Teams Achievment Division), dengan


demikian dapat meningkatkan kekatifan belajar siswa.

2. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 November sampai 25


November 2019, penelitian ini dilakukan dengan dua siklus dimana setiap
siklus dua pertemuan, dimana pertemuan pertama memberikan tindakan
dan pertemuan kedua tes kemampuan hasil keaktifan siswa selama proses
pembelajaran di setiap pertemuannya terdiri dari 1 x 35 menit. Tindakan
ini dilakukan sesuai dengan siklus yang telah disesuaikan dengan rencana
pembelajaran dengan menggunakan model STAD (Student Teams
Achievment Division) dengan jumlah siswa 30 siswa yang terdiri dari 17
siswa perempuan dan 13 siswa perempuan.

3. Pembahasan

a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun rancangan yang


akan dilaksanakan, yakni menyusun rencana pelaksanaan dan
pembelajaran (RPP), tentang tema 4 kewajiban dan hakku dengan
menggunakan model STAD (Student Teams Achievment Divison)
serta menyiapkan lembar observasi. Proses pembelajaran tersebut
diterapkan agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar,
serta berani berbicara dan berinteraksi. Sehingga proses
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhannya.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan ini dilakukan pada siklus I terdiri dari dua


pertemuan, pertemuan pertama subtema 4 pembelajaran 3 dan 4
tentang kewajiban dan hakku sebagai warga negara, disini siswa
diminta untuk membaca teks pada buku tematik, lalu peneliti
58

memberikan berbagai materi tentang kewajiban dan hakku sebagai


warga negara, siswa disini diminta untuk membaca teks pada buku
tematik, lalu peneliti memberikan berbagai materi tentang kewajiban
dan hakku sebagai warga negara dan kemudian peneliti membentuk
kelompok.

Dan kemudian pelaksanaan dan pengamatan kegiatan


pembelajaran dengan menggunakan model STAD (Student Teams
Achievmen Division).

a) Pertemuan I

1) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa


kemudian berdoa, setelah itu guru melakukan absensi, selanjutnya
guru memberi motivasi kepada siswa, kemudian guru
menginformasikan tentang materi yang akan diajarkan yakni
menemukan ungkapan atau kalimat saran setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti

Guru meminta siswa untuk mengamati teks “Di Kantor


Kelurahan”, kemudian guru membagikan siswa ke dalam
beberapa kelompok untuk mencari kalimat yang berisi saran
dalam teks tersebut. Setelah itu guru meminta siswa untuk
menyampaikan pendapatnya di depan kelas. Kemudian siswa
diminta kembali untuk mengamati teks yang ada di buku.
Bersama guru siswa menentukan jumlah bibit yang akan diamati
dan bibit yang akan diterima. Setelah itu siswa diminta untuk
mempresentasikan hasilnya kemudian guru memberikan reward
kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi.

3) Penutup

Guru meminta dari salah satu siswa untuk menyimpulkan


59

materi pembelajaran yang sudah dipelajari bersama-sama,


selanjutnya guru memberikan tambahan untuk memperkuat dari
hasil pembelajaran hari ini setelah itu mengajak siswa berdoa
bersama dan guru mengucapkan salam untuk mengakhiri
pembelajaran.

Pada pertemuan I siswa sudah terlihat turut serta dalam


melaksanakan tugasnya dan mampu memecahkan masalahnya
sendiri. Tetapi, ada siswa yang masih kurang siap dan masih
sering bermain-main dengan teman sebangkunya, masih banyak
yang sulit untuk diatur.
Tabel 4.9 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al A
1 3 2 2 2 1 2 12
Alya Syaifa
2 3 3 1 2 2 2 13
3 Anindya A 1 2 2 1 2 2 11
Azira S
4 2 1 2 2 2 2 11
Bivy N
5 2 2 2 2 3 2 13
6 Dhiefany A 2 2 2 2 3 2 12
7 Dias Fadhil 3 2 3 2 2 2 14
Ego Fajri
8 2 2 2 3 2 2 13
Fadlan A
9 3 2 2 1 2 2 13
10 Fayyed M 2 2 3 2 2 2 13
11 Fayza K 3 3 2 3 2 3 16
Indira R
12 2 2 2 2 3 2 13
Kalila R
13 3 3 2 2 2 3 15
Keyla R
14 3 2 2 2 2 3 14
15 Kirana R 2 2 2 2 2 2 12
16 M. Fathan P 3 2 3 2 2 3 15
17 M. Rasya A 2 2 2 1 2 3 14
18 M. Rizki P 3 2 3 2 2 2 14
60

19 M. Vidiano 2 2 1 2 2 3 12
20 Moch. Al 3 3 3 2 2 3 16
21 Monalisa N 2 2 2 2 2 2 12
22 Muhammad 3 2 3 3 3 3 17
23 Musyafa S 3 2 2 2 2 2 13
24 Nabigh R 3 2 3 2 2 2 14
25 Naqiyah I 2 2 3 2 2 2 13
26 Nurul S 3 3 2 3 2 2 15
27 Prabu W 2 2 3 3 2 2 14
28 R. Kenzie 3 2 2 2 3 3 15
29 Rafifa A 2 2 3 2 2 3 15
30 Rafiq A 2 2 2 1 2 2 13
Jumlah 73 64 68 61 64 70 400
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 60% 53% 56% 50% 53% 58% 55%

𝑥 400
Mx = x 100% = 720 x 100%
𝑁

= 55%

Dari tabel di atas dapat dilihat dari pertemuan pertama,


tampak siswa yang aktif 55% dalam proses pembelajaran saat
berlangsung, akan tetapi angka tersebut mengalami peningkatan dari
hasil observassi prasiklus sebelumnya yang hanya 35%. Artinya
tindakan ini dapat memberikan pengaruh keaktifan belajar siswa, dan
peneliti akan melanjutkan pemberian sampai pada target yang ingin
dicapai.

b) Pertemuan II

1) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru mengucap salam kepada


siswa kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
61

bersama. Guru melakukan absensi memberikan apresiasi kepada


siswa sebelum memasuki pelajaran. Guru membuka
pembelajaran dan menginformasikan tentang subtema yang akan
diajarkan. Kemudian guru memberikan apresiasi tanya jawab
tentang tema yang akan di bahas.

2) Kegiatan Inti

Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada


didalam buku lalu guru meminta siswa untuk menemukan masalah
yang terdapat didalam gambar tersebut. Setelah itu siswa diminta
untuk membaca teks “jalan yang bersih” lalu menentukan masalah
dan saran yang ada di dalam teks. Kemudian guru membentuk
siswa ke dalam beberapa kelompok, selanjutnya menentukan hak
dan kewajiban apa saja yang harus kita dapatkan ketika berada di
jalan umum. Setelah itu, siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas. Lalu bagi setiap kelompok dengan
nilai tertinggi akan diberikan reward oleh guru. Selanjutnya guru
memberikan pertanyaan untuk mengasah kemampuan setiap
individu dengan menyebutkan makanan sehat dan tidak sehat
sesuai dengan gambar yang ada di dalam buku.

3) Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari


ini, guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari
pembelajaran. Membaca doa bersama-sama sebelum mengakhiri
pembelajaran, kemudian guru mengucapkan salam untuk
mengakhiri pembelajaran.

Tabel 4.10 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al A
1 3 2 2 2 2 3 14
62

Alya Syaifa
2 3 3 2 2 2 2 14
3 Anindya A 2 2 2 2 2 2 12
Azira S
4 2 3 2 2 2 2 13
Bivy N
5 2 2 2 2 3 2 13
6 Dhiefany A 2 2 3 2 3 2 14
7 Dias Fadhil 3 2 3 2 2 2 14
Ego Fajri
8 2 2 2 3 2 2 13
Fadlan A
9 3 2 2 3 2 2 14
10 Fayyed M 2 2 3 2 2 2 13
11 Fayza K 3 3 2 3 2 3 16
Indira R
12 2 2 2 2 3 2 13
Kalila R
13 3 3 2 2 2 3 15
Keyla R
14 3 2 2 2 2 3 14
15 Kirana R 2 2 2 2 2 2 12
16 M. Fathan P 3 2 3 2 2 3 15
17 M. Rasya A 2 2 2 1 2 3 14
18 M. Rizki P 3 2 3 2 2 2 14
19 M. Vidiano 2 2 3 2 2 3 14
20 Moch. Al 3 3 3 2 2 3 16
21 Monalisa N 2 2 2 2 2 2 12
22 Muhammad 3 2 3 3 3 3 17
23 Musyafa S 3 2 2 2 2 3 14
24 Nabigh R 3 2 3 2 2 2 14
25 Naqiyah I 2 3 3 2 2 3 15
26 Nurul S 3 3 2 3 2 2 15
27 Prabu W 2 2 3 3 2 3 15
28 R. Kenzie 3 2 2 2 3 3 15
29 Rafifa A 3 3 3 2 2 3 16
30 Rafiq A 3 2 2 3 2 2 14
Jumlah 77 68 72 68 65 74 438
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 64% 56% 60% 56% 54% 61% 60%
63

𝑥 438
Mx = x 100% = 720 x 100%
𝑁

= 60%

Dari tabel di atas selama kegiatan berlangsung pada pertemuan


kedua dimana pertemuan pertama total siswa aktif hanya 55% dalam
proses pembelajaran berlangsung dan pada pertemuan kedua total
siswa yang aktif 60% saat proses pembelajaran berlangsung, serta
mengalami peningkatan 5% dari sebelumnya dapat dilihat hasil
observasi pada pertemuan kedua, setelah diberi tindakan siswa yang
tampak aktif 10 siswa dan sisanya 20 siswa cukup aktif.

c) Hasil Observasi

1) Aktifitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran


berlangsung secara keseluruhan aktifitas siswa belum begitu
optimal, seperti siswa sudah mau diatur tetapi masih banyak
yang ribut di dalam kelas, tidak mau memperhatikan.hal ini dapat
dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 4.11 Hasil Obsevasi Aktifitas Siswa Siklus I


No Aktifitas yang diamati Skor Jumlah Rata
PI P2 –
Rata
1 Siswa antusias memasuki kelas 3 3 6 75%
2 Siswa siap menerima pembelajaran 2 3 5 62%
3 Siswa berpartisipasi dalam 2 3 5 62%
menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.

4 Siswa memperhatikan guru saat 3 3 6 75%


menjelaskan pembelajaran
5 Siswa membaca teks pada buku 2 3 5 62%
Tematik
6 Siswa berdiskusi secara aktif 2 3 5 62%
64

7 Siswa melaksanakan tugas yang di 3 3 6 75%


berikan oleh guru
8 Siswa mampu menerapkan model 2 3 5 62%
STAD (Student Teams Achievment
Division)dengan baik
9 Siswa mampu berpartisipasidalam 2 3 5 62%
menjelaskan materi yangdiberikan
10 Siswa mampu mengulas materi yang 2 3 5 62%
mereka pelajari dengan baik
dan benar
11 Siswa mampu mengeluarkan hasil pikiran 2 3 5 62%
mereka serta berani tampil
di depan kelas
Jumlah 25 33 58
Rata-rata 56 75 131

Rata-rata keseluruhan 65%

Dari tabel diatas terlihat bahwa dalam pembelajaran kegiatan


aktifitas belajar siswa dikatakan cukup baik karena rata–ratanya sebesar
65%, akan tetapi dalam kegiatan inti akan di tingkatkan lagi pada
pembelajaran siklus II.
Keterangan :
1 : KurangBaik
2 :Cukup Baik PI : pertemuanI
3 :Baik PII : pertemuanII
4 : SangatBaik
2) Aktifitas Guru

Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru dalam proses mengajar


berlangsung, keaktifan guru mengajar masih kurang optimal. Hal ini
dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
No Aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata –
Rata
1 Guru tepat waktu masuk kelas 3 3 6 75%
2 Guru dapat mengkondisikan 2 3 5 62%
siswa saat pembelajaran
65

3 Guru memberikan motivasi 2 3 5 62%


pada siswa
4 Guru menyampaikan materi 2 4 6 75%
Pembelajaran
5 Guru menjelaskan menggunakan 2 3 5 62%
model STAD (Student Teams
Achievment Division)

6 Guru membagi siswa menjadi 3 4 7 87%


beberapa kelompok

7 Guru membimbing siswa 2 3 5 62%


dalam berkelompok
8 Guru menerapkan modelSTAD 2 3 5 62%
(Student Teams Achievment Division)
dengan baik
9 Guru dan siswa menyimpulkan 3 4 7 87%
materi pembelajaran
Jumlah 24 30 61
Rata – rata 66 83 149
Rata – rata keseluruhan 74%
Keterangan :
1 : KurangBaik
2 :Cukup Baik PI : pertemuanI
3 :Baik PII : pertemuanII
4 : SangatBaik
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa kegiatan keaktifan guru pada
proses pembelajaran sudah baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
keseluruhan yakni 74%, namun dalam hal ini menunjukkan masih ada
beberapa aktifitas guru yang masih kurang. Oleh sebab itu di tingkatkan
lagi pada siklus II.

a) Hasil Skor Kumulatif Keaktifan Siswa


Tabel 4.13 Skor Kumulatif Keaktifan Siswa
No Nama Siswa Skor keaktifan Rata-rata skor Kriteria keaktifan
siklus I keaktifan
PI PII

Alfat Al A 14 13 Cukup aktif


1 12
Alya Syaifa 14 13 Cukup aktif
2 13
12 11 Cukup aktif
3 Anindya A 11
66

Azira S 13 12 Cukup aktif


4 11
Bivy N 13 13 Cukup aktif
5 13
14 13 Cukup aktif
6 Dhiefany A 12
14 14 Cukup aktif
7 Dias Fadhil 14
Ego Fajri 13 13 Cukup aktif
8 13
Fadlan A 14 13 Cukup aktif
9 13
13 13 Cukup aktif
10 Fayyed M 13
16 16 Aktif
11 Fayza K 16
Indira R 13 13 Cukup aktif
12 13
Kalila R 15 15 Aktif
13 15
Keyla R 14 14 Cukup aktif
14 14
12 12 Cukup aktif
15 Kirana R 12
15 15 Aktif
16 M. Fathan P 15
14 14 Cukup aktif
17 M. Rasya A 14
14 14 Cukup aktif
18 M. Rizki P 14
14 13 Cukup aktif
19 M. Vidiano 12
16 16 Aktif
20 Moch. Al 16
12 12 Cukup aktif
21 Monalisa N 12
17 17 Aktif
22 Muhammad 17
14 13 Cukup aktif
23 Musyafa S 13
14 14 Cukup aktif
24 Nabigh R 14
15 14 Cukup aktif
25 Naqiyah I 13
15 15 Aktif
26 Nurul S 15
15 14 Cukup aktif
27 Prabu W 14
15 15 Aktif
28 R. Kenzie 15
16 15 Aktif
29 Rafifa A 15
14 13 Cukup aktif
30 Rafiq A 13
361 440 438
Jumlah Cukup aktif
50% 61% 60%
Rata-rata skor

𝑥 438
Mx = 𝑁 x 100% = 720 x 100%

= 60%
67

Kriteria penilaian:
0-19 = tidak aktif
20-59 = kurang aktif
60-69 = cukup aktif
70-79 = aktif
80-100 = sangat aktif

b) Refleksi
Dari hasil pengamatan data obervasi dan evaluasi
pada siklus I bahwa sudah cukup mendapatkan hasil
yang memadai, jadi hanya perlu ada perbaikan pada
siklus II. Perbaikan ini disesuaikan dengan kondisi
pembelajaran dengan kelemahan yang dimiliki siswa.
Adapun beberapa kelemahan yang dihadapi saat
proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yakni:

1) Aktifitas siswa

a. Ada beberapa siswa yang masih ribut di saat


proses belajar sedang berlangsung.

b. Tidak memperhatikan guru saat menjelaskan


pembelajaran.

c. Kurangnya keaktifan anak untuk


berkelompok.

d. Masih suka keluar masuk kelas.

e. Siswa sering mengganggu teman.

2) Keaktifan guru

a. Kurangnya pengetahuan dalam mengenal


model-model pembelajaran.

b. Guru kurang maksimal saat memberikan


pembelajaran.
68

c. Guru hanya terfokus pada buku


pembelajaran.

Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I serta


meningkatkan keaktifan siswa, maka perlu dilanjutkan
pada siklus II dengan perbaikan:

1) Mempertahankan tahapan pembelajaran


pada siklus I.

2) Guru harus lebih maksimal saat


pembelajaran.

3) Guru harus lebih fokus dan benar-benar


membimbing anak agar bisa lebih aktif.

4) Guru harus lebih memahami dalam


menggunakan model STAD (Student Teams
Achievment Division).

b. Siklus II

1) Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti dan guru menyusun rancangan yang
akan dilaksanakan, yakni menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), tentang tema 4 (Kewajiban dan Hakku)
subtema 4 (Kewajiban dan Hakku sebagai Warga Negara) dengan
menggunakan model STAD (Student Teams Achievment Division)
serta menyiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, serta
menyiapkan lembar observassi. Proes pembelajaran tersebut
diterapkan agar dapar meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar,
serta berani berbicara dan berinteraksi. Sehinngga proses
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhannya.
69

2) Pelaksanaan
Pelaksanaan ini dilakukan pada siklus I terdiri dari tiga
pertemuan, pertemuan pertama subtema 4 tentang kewajiban dan
hakku sebagai warga negara pembelajaran 5 dan 6. Menggunakan
model STAD (Student Teams Achievment Division).

a. Pertemuan I

1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kemudian


meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama sebelum
memulai pembelajaran. Guru mengabsen siswa dan
memeriksa kerapian siswa. Guru membuka pembelajaran
dan menginformasikan tentang pembelajaran yang akan
dibahas, memberikan ice breaking kepada siswa agar lebih
bersemangat dalam pembelajaran. Memberikan apresiasi
kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada
di dalam buku dan guru bertanya apa kue kesukaan
siswanya, kemudian guru meminta kembali siswa untuk
membaca teks tentang “perayaan hari besar agama” lalu
siswa diminta untuk menentukan kalimat saran yang ada di
dalam teks dan menjelaskan maksudnya. Selanjutnya, guru
membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok kemudian
menjawab tentang hidup rukun yang harus dilakukan Udin
terhadap temannya yang berbeda agama. Kemudian
menyebutkan hak yang berkaitan dengan agama, setelah itu
siswa diminta untuk mempresentasikan hasilnya ke depan
kelas dan guru akan memberikan reward kepada kelompok
yang mendapatkan nilai tertinggi. Setelah itu guru meminta
siswa untuk berlatih sesuai dengan yang ada di dalam buku
70

dengan menentukan berapa kue yang harus dibuat dan


diterima setiap anak jika ada 100 anak.

3) Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini kemudian guru memberikan feed back kepada
siswa. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru meminta
siswa untuk membaca doa bersama lalu guru mengucap
salam.

Tabel 4.14 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al A 4 3 4 3 4 4 22
1
Alya Syaifa 4 3 4 3 4 3 21
2
Anindya A 4 4 4 3 3 4 21
3
Azira S 4 4 3 4 3 4 21
4
Bivy N 4 3 4 4 3 3 21
5
Dhiefany A 4 3 4 3 4 3 21
6
Dias Fadhil 4 3 4 3 3 4 21
7
Ego Fajri 4 4 3 3 4 4 21
8
Fadlan A 4 3 3 3 4 4 20
9
Fayyed M 4 3 4 3 3 4 20
10
Fayza K 4 3 4 3 3 4 20
11
Indira R 4 3 3 3 4 4 20
12
Kalila R 4 4 4 3 4 4 19
13
Keyla R 4 3 4 3 4 4 21
14
15 Kirana R 4 4 3 3 3 4 20

M. Fathan P 4 3 3 4 3 3 20
16
17 M. Rasya A 4 2 3 3 2 3 17

M. Rizki P 4 2 3 2 2 2 15
18
19 M. Vidiano 4 2 3 2 4 3 18

Moch. Al 4 3 3 4 2 4 20
20
71

21 Monalisa N 4 3 4 3 3 4 21

22 Muhammad 4 3 3 3 3 4 20

Musyafa S 4 3 3 3 3 3 19
23
Nabigh R 4 3 3 3 3 4 20
24
Naqiyah I 4 3 3 3 3 3 19
25
26 Nurul S 4 3 4 3 3 4 21

Prabu W 4 3 3 3 3 3 19
27
28 R. Kenzie 4 3 3 3 3 3 19

Rafifa A 4 3 3 3 4 3 20
29
30 Rafiq A 4 3 3 3 3 3 19

Jumlah 120 87 100 92 95 102 596


Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 100% 72% 83% 76% 79% 85% 82%

𝑥 596
Mx = x 100% = 720 x 100%
𝑁

= 82%
Dari tabel 15 di atas dapat dilihat dari pertemuan pertama
pada siklus II, tampak siswa yang dikatakan sangat aktif 11 siswa,
19 siswa dikatakan aktif, hal ini menunjukkan perubahan yang
sangat baik dan siswa dapat dikatakan aktif dengan persentase
skor mencapai 82%. Yang artinya pemberian tindakan ini
memberi pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa dalam proses
pembelajaran saat berlangsung, dan peneliti akan melanjutkan
pemberian sampai pada target yang ingin dicapai.

b. Pertemuan II

1) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru mengucap salam dan
menyuruh siswa membaca doa bersama. Guru melakukan
absensi serta memeriksa kerapian siswa. Memberikan ice
breaking kepada siswa agar lebih bersemangat dalam
72

pembelajaran. Guru melakukan apresiasi tanya jawab


tentang materi dan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.

2) Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada
di dalam teks. Kemudian guru bertanya berasal dari
manakah Edo? Dengan siapa ia berfoto? Setelah itu guru
menjelaskan terlebih dahulu tentang hak dan kewajiban
yang diperoleh Edo sebagai warga Negara Indonesia.
Kemudian guru membagikan siswa ke dalam beberapa
kelompok setelah itu siswa diminta untuk menuliskan
kewajiban dan hak Edo dirumah, sekolah, bertetangga dan
sebagai warga Negara. Kemudian siswa diminta untuk
membaca teks tentang kelas Edo yang akan dihias dalam
rangka kemerdekaan. Selanjutnya, siswa diminta untuk
menentukan jumlah setiap kelas dan banyaknya bendera
yang dibutuhkan bila mempunyai 12 kelas. Setelah itu guru
memberikan reward kepada kelompok yang mendapatkan
nilai tertinggi.

3) Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini,
melakukan feed back kepada siswa. Menutup pembelajaran
dengan membaca doa dan salam.
73

Tabel 4.15 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al A 4 3 4 3 4 4 22
1
Alya Syaifa 4 3 4 3 4 4 22
2
3 Anindya A 4 4 4 3 4 4 23
Azira S 4 4 3 4 3 4 22
4
Bivy N 4 3 4 4 3 4 22
5
Dhiefany A 4 3 4 3 4 4 22
6
7 Dias Fadhil 4 3 4 3 3 4 21
Ego Fajri 4 4 3 3 4 4 22
8
Fadlan A 4 3 4 3 4 4 22
9
10 Fayyed M 4 3 4 4 3 4 22

11 Fayza K 4 4 4 4 4 4 24
Indira R 4 3 3 4 4 4 22
12
Kalila R 4 4 4 4 4 4 24
13
Keyla R 4 3 4 3 4 4 22
14
Kirana R 4 4 4 3 3 4 22
15
M. Fathan P 4 3 3 4 3 4 21
16
M. Rasya A 4 3 4 3 3 4 21
17
18 M. Rizki P 4 3 3 3 3 4 20

19 M. Vidiano 4 3 3 3 4 4 21

Moch. Al 4 3 3 4 3 4 21
20
21 Monalisa N 4 3 4 3 3 4 21

22 Muhammad 4 4 4 4 4 4 24

Musyafa S 4 3 3 4 3 4 21
23
Nabigh R 4 4 3 3 3 4 21
24
25 Naqiyah I 4 3 3 4 3 4 21

26 Nurul S 4 3 4 3 3 4 21

Prabu W 4 3 4 3 4 3 21
27
R. Kenzie 4 3 3 3 3 3 19
28
29 Rafifa A 4 4 3 3 4 3 21
74

30 Rafiq A 4 3 3 3 3 4 20

Jumlah 120 99 107 101 104 117 648


Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 100% 82% 89% 84% 86% 97% 90%

𝑥 648
Mx = x 100% = 720 x 100%
𝑁

= 90%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil observasi pada
pertemuan kedua pada siklus II, siswa dikatakan sangat aktif
bertambah yaitu 27 siswa dan 3 siswa lainnya dikatakan aktif saja,
hal ini menunjukkan perubahan yang sangat baik. Dan mengalami
peningkatan 8% dari pertemuan I, siswa dikatakan sangat aktif
dengan presentase skor mencapai 90%. Ini artinya pemberian
tindakan dapat dikatakan berpengaruh terhadap keaktifan belajar
siswa, dan peneliti ini mencukupkan tindakan ini karena telah
memenuhi target yang dicapai.

c. Hasil observasi

1). Aktifitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi selama proses


pembelajaran berlangsung secara keseluruhan aktifitas
siswa belum maksimal, hal ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II


No Aktifitas yang diamati Skor Jumlah Rata –
rata
PI P2

1 Siswa antusias memasuki kelas 3 4 7 87%


2 Siswa siap menerima pembelajaran 4 4 8 100%
75

3 Siswa berpartisipasi dalam 4 3 7 87%


menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.
4 Siswa memperhatikan guru saat 3 4 7 87%
mnjelaskan pembelajaran
5 Siswa membaca teks pada bukuTematik 4 4 8 100%

6 Siswa berdiskusi secara aktif 3 4 7 87%


7 Siswa melaksanakan tugas yang di 3 4 7 87%
berikan oleh guru
8 Siswa mampu menerapkan model 3 4 7 87%
STAD (Student Teams Achievment
Division) dengan baik
9 Siswa mampu berpartisipasi dalam 4 4 8 100%
menjelaskan materi yangdiberikan
10 Siswa mampu mengulas materi yang 3 4 7 87%
mereka pelajari dengan baik
dan benar

11 Siswa mampu mengeluarkan hasil pikiran 4 4 8 100%


mereka serta berani tampil
di depan kelas
Jumlah 38 43 82

Rata-rata 86 97
Rata-rata keseluruhan 91%

Keterangan :
1 : KurangBaik
2 :Cukup Baik PI : pertemuanI
3 :Baik PII : pertemuanII
4 : SangatBaik
Dari tabel diatas terlihat dalam pembelajaran kegiatan
aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan dapat dibuktikan
dengan persentasi rata–ratanya sebesar 91%, dari siklus I yaitu
besar persentase rata–ratanya 65%. Upaya peningkatan keaktifan
siswa sudah terlihat walaupun secara keseluruhan belum
memuaskan, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu semua
siswa sudah baik namun belum keseluruhan menanggapi
76

pembelajaran yang disampaikan guru maupun temannya, namun


seluruh siswa sudah baik dan aktif dalam model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievment Division). Serta dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa karena siswa berani maju
kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka walau
belum 100% tapi sudah dikatakan baik dan membuat pelajaran
menjadi aktif.

2) Aktifitas Guru

Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru dalam


proses mengajar berlangsung, keaktifan guru dalam mengajar
masih kurang maksimal. Seperti yang terlihat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
No Aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata –
rata
1 Guru tepat waktu masuk kelas 4 4 8 100%
2 Guru dapat mengondisikan 4 4 8 100%
siswa saat pembelajaran
3 Guru memberikan motivasi 3 4 8 100%
pada siswa
4 Guru menyampaikan materi 3 4 7 87%
Pembelajaran
5 Guru menjelaskan menggunakan 4 4 8 100%
modelSTAD (Student Teams
Achievment Division)

6 Guru membagi siswa menjadi 4 4 8 100%


beberapa kelompok

7 Guru membimbing siswa 3 4 7 87%


dalam berkelompok
8 Guru menerapkan model STAD 4 4 8 100%
(Student Teams Achievment
Division)dengan baik
9 Guru dan siswa menyimpulkan 4 4 8 100%
materi pembelajaran
Jumlah 33 36 70
77

Rata-rata 91 100
Rata-rata keseluruhan 95%

Keterangan :
1 : kurangbaik
2 :cukup baik PI : pertemuanI
3 :baik PII : pertemuanII
4 : sangatbaik

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kegiatan keaktifan


guru pada proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan
dalam menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan siswa, hal
ini dapat dilihat dari rata–rata yang sebelumnya 75%, dan
sekarang jumlah rata–rata persentasinya menjadi 95%. Guru
sudah mengajar dengan baik dan sesuai dengan tahapan
pembelajaran model STAD (Student Teams Achievment
Division).
b. Hasil Skor Kumulatif Keaktifan Siswa

Tabel 4.18 Skor Kumulatif Keaktifan Siswa


No Nama Siswa Skor keaktifan Rata-rata skor Kriteria keaktifan
siklus II keaktifan
PI PII

Alfat Al A 22 22 22 Sangat aktif


1
Alya Syaifa 21 22 21 Sangat aktif
2
21 23 22 Sangat aktif
3 Anindya A
Azira S 21 22 21 Sangat aktif
4
Bivy N 21 22 21 Sangat aktif
5
21 21 21 Sangat aktif
6 Dhiefany A
21 22 21 Sangat aktif
7 Dias Fadhil
Ego Fajri 21 22 21 Sangat aktif
8
Fadlan A 20 22 21 Sangat aktif
9
20 21 20 Sangat aktif
10 Fayyed M
20 24 22 Sangat aktif
11 Fayza K
78

Indira R 20 22 21 Sangat aktif


12
Kalila R 19 24 21 Sangat aktif
13
Keyla R 21 22 21 Sangat aktif
14
20 22 21 Sangat aktif
15 Kirana R
20 21 20 Sangat aktif
16 M. Fathan P
17 21 19 Sangat aktif
17 M. Rasya A
15 20 22 Sangat aktif
18 M. Rizki P
18 21 19 Sangat aktif
19 M. Vidiano
20 21 20 Sangat ktif
20 Moch. Al
21 21 21 Sangat aktif
21 Monalisa N
20 24 22 Sangat aktif
22 Muhammad
19 21 20 Sangat aktif
23 Musyafa S
20 21 20 Sangat aktif
24 Nabigh R
19 21 20 Sangat aktif
25 Naqiyah I
21 21 21 Sangat aktif
26 Nurul S
19 21 20 Sangat aktif
27 Prabu W
19 19 19 Sangat aktif
28 R. Kenzie
20 21 20 Sangat aktif
29 Rafifa A
19 20 19 Sangat aktif
30 Rafiq A
596 647 619
Jumlah
Jumlah ideal 82 89 85 Sangat aktif

𝑥 619
Mx = x 100% = 720 x 100%
𝑁

= 85%

Kriteria penilaian:
0-19 = tidak aktif
20-59 = kurang aktif
60-69 = cukup aktif
70-79 = aktif
80-100 = sangat aktif
Seperti yang terlihat pada tabel 19 dapat diketahui bahwa
keaktifan siswa dalam proses membelajaran pada siklus II
79

mengalami peningkatan yang pesat, terlihat dari presentasi rata–


rata 60% meningkat pesat menjadi 85%. Upaya peningkatan
keaktifan belajar siswa sudah dapat dikatakan berhasil.

4) Tahap Refleksi
Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap
pelaksanaan tindakan dan observasi. Kegiatan refleksi
dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang
dilakukan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari
siklus I. Semua itu terlihat dari keaktifan siswa telah
memenuhi kriteria yang ditetapkan. Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di siklus II,
setiap awal pembelajaran guru selalu melakukan apersepsi
untuk memotivasi siswa dalam melaksanakan
pembelajaran. Selama kegiatan belajar mengajar, guru
harus menciptakan suasana kelas yang kondusif dan
menyenangkan bagi siswa supaya dalam proses
apembelajaran siswa tidak cenderung terlalu monoton dan
pasif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa suasana
pembelajaran lebih fokus dan menjalin komunikasi dengan
baik. Oleh karena itu, pemberian tindakan pada penelitian
diakhiri pada siklus II.

4. Analisis Data

Analis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut


berupa hasil observasi keaktifan belajar siswa, hasil observasi keaktifan
guru mengajar serta tes angket siswa. Hasil data yang didapat dari
pengumpulan data dengan teknik observasi yakni :
a. Hasil observasi keaktifan belajar siswa pada siklus I pertemuan
I diperoleh rata–rata persentase sebesar 60%, sedangkan pada
siklus II pertemuan II diperoleh rata–rata persentase sebesar
85% dengan katagori sangat aktif. Hal ini menunjukkan bahwa
80

adanya peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran tematik


dengan menggunakan model STAD (Student Teams
Achievment Division).
b. Hasil dari observasi belajar siswa pada siklus I pertemuan II
memperoleh rata–rata persentase sebesar 65%, sedangkan pada
siklus II pertemuan II memperoleh rata–rata persentase sebesar
91%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan
belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
model STAD (Student Teams Achievment Division).
c. Hasil observasi keaktifan mengajar guru pada siklus I
memperoleh rata–rata persentase sebesar 74%, sedangkan pada
siklus II memperoleh rata–rata persentase sebesar 91%. Hal
inipun menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru
dalam mengolah kelas, shingga mampu meningkatkan
keaktifan belajar siswa melalui model STAD (Student Teams
Achievment Division).
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi
bahwa terjadi peningkatan pada keaktifan belajar siswa setelah perbaikan
pada siklus II.

Tabel 4.19 Persentase Skor Kumulatif Keaktifan Siswa Dengan


Menggunakan Model STAD (Student Teams Achievment Division).

Skor Keaktifan Rata – rata


Siklus I 60%
Siklus II 85%
Peningkatan 25%
81

Gambar 4.5 Diagram Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan


Model STAD (Student Teams Achievment Division).

Persentase Rata - Rata


90%

80%

70%

60%

50% Persentase Rata - Rata

40%
20%
30%
10%

0% Siklus I SIklus II

Tabel 4.20 Persentase Hasil Observasi Keaktifan Siswa Dengan


Menggunakan Model STAD (Student Teams Achievment Division).

Skor keaktifan Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata


Siklus I 56% 75% 65%
Siklus II 86% 97% 91%
Peningkatan 30% 22% 26%
82

Gambar 4.6 Diagram Keaktifan Siswa Dengan Menggunakan Model STAD


(Student Teams Achievment Division).

120%

100%

80%

Siklus I
60%
Siklus II
40% Rata - Rata

20%

0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Peningkatan

Tabel 4.21 Persentase Hasil Observasi Keaktifan Guru Mengajar


Dengan Menggunakan Model STAD (Student Teams Achievment
Division).

Skor keaktifan Pertemuan I Pertemuan II Rata – rata

Siklus I 66 83 74

Siklus II 91 100 95

Peningkatan 22 17 19
83

Gambar 4.7 Diagram Keaktifan Guru Mengajar Dengan Menggunakan


Model STAD (Student Teams Achievment Division).

120%

100%

80%

Siklus I
60%
Siklus II
40% Rata - Rata

20%

0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Peningkatan

5. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk


meningkatkan keaktifan belajar siswa menggunakan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievment Division) pada kelas III di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi. Pembelajaran pada penelitian ini sudah
dilaksanakan dengan mengikuti tahapan model pembelajaran STAD
(Student Teams Achievment Division). Tahapan-tahapan pembelajaran
pada model pembelajaran STAD (Student Teams Achievment Division)
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan STAD (Student Teams Achievment Division) ini telah
menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan proses
pembelajaran tematik di kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.
Hal ini terlihat dari adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dan guru
dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievment Division), karena proses pembelajaran model STAD (Student
Teams Achievment Division) ini melibatkan siswa secara langsung
84

sehingga peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya dalam


menyelesaikan masalah dan berpikir kritis dalam membangun pengetahuan
yang baru. Proses pembelajaran pada model ini lebih menekankan kepada
keaktifan belajar siswa sehingga siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran.

Dilihat dari hasil observasi dalam penelitian di Madrasah Ibtidaiyah


Negeri Kota Jambi pada kelas III, terlihat sangat jelas bagaimana keaktifan
belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran STAD
(Student Teams Achievment Division). Seperti terlihat bahwa keaktifan
belajar siswa meningkat di setiap siklusnya. Hasil keaktifan belajar siswa
pada siklus I mencapai 65% dan mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 91%. Sejalan dengan peningkatan keaktifan belajar siswa dengan
menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievment
Division), hal serupa terjadi pada skor kumulatif keaktifan siswa. Hal ini
terbukti berdasarkan hasil skor kumulatif keaktifan siswa akhir siklus I
sebesar 60% dengan kategori “cukup aktif” dan hasil skor kumulatif
keaktifan siswa pada siklus II menjadi 85% dengan kategori “sangat aktif”.
Berdasarkan analisis hasil observasi aktifitas siswa siklus I dan siklus II,
keaktifan belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi
mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Sehingga dapat
menyimpulkan bahwa model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievment Division) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik dengan menggunakan model
STAD (Student Teams Achievmnet Division) dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa. Hal itu dapat dilihat pada setiap siklus. Pada pra siklus skor
nilai keaktifan siswa dengan persentase 35% dengan kategori kurang aktif
dan hanya beberapa siswa yang mencapai kategori cukup aktif dan aktif.
Setelah dilakukan tindakan siklus I skor nilai keaktifan belajar siswa naik
menjadi 60% dengan kategori cukup aktif, dimana sudah terlihat siswa yang
semula sangat kurang sekarang menjadi meningkat dalam kategori cukup
aktif dalam proses pembelajaran, dimana awalnya cukup aktif menjadi aktif.
Skor meningkat sangat signifikan pada siklus II dengan skor nilai keaktifan
belajar siswa menjadi 91% dengan kategori mendekati sangat aktif.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran
kepada guru sebagai berikut:
1. Model STAD (Student Teams Achievmnet Division) pada siswa kelas
III di MIN Kota Jambi dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran
Tematik.
2. Sebaiknya guru kelas sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran,
metode/model/strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran. Karena dengan tersedianya semua alat pembelajaran
diharapkan tujuan pembelajaran akan berjalan dengan baik.
3. Penulis menyarankan sebaiknya guru menyadari bahwa setiap siswa
mempunyai keaktifan yang berbeda sehingga guru bisa terus mengasah
kemampuan anak agar lebih dapat meningkat.

85
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2006). AL-Qur’an dan Terjemah. Q.S Al-Mujadalah Ayat 11 :


Jamanatul Ali Art

Anonim, (2018). Panduan Penulisan Skripsi. Jambi: UIN STS JAMBI.

Anonim. (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003. Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

AH Sanaky, Hujair.(2011). Media Pembelajaran. Yogjakarta: Kaukaba


Dirpantara.

Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Prenadia Group.

Anitah W, Sri, dkk. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas


Terbuka.
Anik Pamilu, (2007) Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak, Jakarta:
Buku Kita.
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hamruni, H. (2012). Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif
Menyenangkan, Semarang: Investidaya.

Hizbullah. (2011). Prinsip Fungsi dan Kriteri adalam Pemilihan Media


Pembelajaran. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Isjoni. (2007). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. lfabeta:
Bandung.

Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.


Johnson D.W dan Robert T. Johnson.(2007). Cooperative Learning. Bandung:
Nusa Media.

J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain. (2002). Media Pembelajaran, Jakarta:
Rineka Cipta
N. Sudjana. (2007).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Oemar, Hamalik. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rochiati Wiritmadja. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk


Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Cet III, Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Rusman, (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung: Seri Manajemen Sekolah
Bermutu.

Rusman. (2015). Pembelajaran tematik terpadu. Teori, praktik dan penilaian.


Rajawali Pres: Jakarta.

Rochiati Wiritmadja. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk


Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Cet III, Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN Kota Jambi

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 4 : Kewajiban dan Hakku

Sub Tema 4 : Kewajiban dan Hakku sebagai Warga Negara

Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : Senin / 18 November 2019

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)

BAHASA INDONESIA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 3.10.1Menemukan ungkapan atau
saran, masukan, dan penyelesaian kalimat saran, masukan, dan
masalah (sederhana) dalam teks tulis. penyelesaian masalah (sederhana)
2 4.10Memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1Menyatakan secara lisan
saran, masukan, dan penyelesaian ungkapan atau kalimat saran,
masalah (sederhana) sebagai bentuk masukan, dan penyelesaian
ungkapan diri menggunakan kosa kata masalah (sederhana)
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri

MATEMATIKA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai 3.3.1Menentukan dua bilangan cacah
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi yang hasil baginya diketahui
dua bilangan cacah
2 4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat 4.3.1Membuat pembagian dua bilangan
dinyatakan sebagai jumlah, selisih, hasil cacah yang hasilnya ditentukan
kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah sendiri

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.4 Mengetahui teknik potong, lipat, dan 3.4.1Menyebutkan prosedur membuat
sambung hasil karya dengan menggunakan
teknik lipat
2 4.4Membuat karya dengan teknik potong, 4.4.1Membuat karya sesuai dengan
lipat, dan sambung prosedur dan waktu yang
ditentukan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati masalah dalam cerita, siswa dapat menentukan dua bilangan
cacah yang hasil baginya diketahui dengan tepat.
2. Dengan mengamati contoh, siswa dapat membuat pembagian dua bilangan cacah
yang hasilnya ditentukan sendiri dengan tepat.
3. Dengan membaca teks, siswa dapat menemukan ungkapan atau kalimat saran,
masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dengan tepat.
4. Dengan mengamati masalah, siswa dapat menyatakan secara lisan ungkapan atau
kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dengan percaya
diri.
5. Dengan mengingat pelajaran yang lalu, siswa dapat menyebutkan prosedur
membuat hasil karya dengan menggunakan teknik lipat dengan tepat.
6. Dengan mengingat prosedur, siswa dapat membuat karya sesuai dengan prosedur
dan waktu yang ditentukan.
7. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa dapat
memiliki pemahaman akan keberadaannya sebagai makhluk Tuhan yang saling
bekerja sama dalam kebaikan dan perlu memiliki sikap saling menghargai, peduli
dan bertanggung jawab.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong


Royong, Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan memberi 10 menit


kesempatan kepada siswa menyampaikan apa yang
telah mereka pelajari sebelumnya. Religius.
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
dilanjutkan lagu Nasional “Satu Nusa Satu Bangsa”.
Nasionalis
 Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan
belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan tetap
hijau dan sejuk. Communication
 Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa mendapat kesempatan memberikan pendapatnya
tentang tema yang akan dibahas.

Inti  Siswa membaca teks “Di Kantor Kelurahan” dengan 15 Menit


suara nyaring secara bergantian.
 Setiap siswa mendapat kesempatan masing-masing
membaca satu paragraf.
 Siswa menyimpulkan isi teks.
 Siswa bertanya jawab tentang isi teks.
 Guru memandu siswa menyampaikan apakah di
tempat tinggalnya ada kelurahan? Apakah namanya
juga kelurahan? Adakah yang berbeda nama?
Communication
 Guru membagi siswa dalam 5 kelompok
 Siswa mengamati kembali teks “Di Kantor
Kelurahan” dan mencari kalimat yang berisi saran.
 Guru menyuruh dalam setiap kelompok menyebutkan
kalimat saran yang ditemukannya kemudian setiap
perwakilan siswa menyampaikan pendapatnya
apakah saran itu dapat mereka lakukan atau tidak.
Communication
 Jika siswa tidak dapat melakukan saran tersebut,
siswa menyampaikan hal yang mungkin ia lakukan.
Communication
 Siswa menyebutkan masalah yang ada pada petunjuk
pelaksanaan kegiatan.
 Siswa menyampaikan akibat yang dapat ditimbulkan
masalah tersebut. Communication
 Siswa menyampaikan perasaaannya tentang masalah
yang ada. Communication
 Siswa menyampaikan saran memecahkan masalah.
Critical Thinking and Problem Solving
 Siswa mengamati saran yang disampaikan teman-
temannya.
 Guru mengadakan kuis untuk diujikan pada setiap
kelompok dengan menuliskan masalah yang ada dan
saran mengatasinya dengan bahasanya sendiri pada
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
buku latihannya. Critical Thinking and Problem
Solving
 Dari semua kuis yang diajukan guru selanjutnya akan
dilakukan perhitungan skor. Bagi kelompok yang
mendapat skor tertinggi maka akan diberikan reward
oleh guru.
 Siswa mengamati cerita pada buku.
 Ajak siswa berlatih terlebih dahulu dengan bilangan
yang kecil.
 Setelah beberapa kali berlatih, minta siswa
mengerjakan soal pada buku.
 Mintalah siswa mengamati kembali cerita. Lalu ajak
mereka untuk membuat cerita seperti cerita tersebut
dengan bilangan yang berbeda. Creativity and
Innovation
 Siswa mengerjakan beberapa alternatif permasalahan.
Critical Thinking and Problem Solving
 Setelah selesai mengerjakan tugas, siswa diingatkan
untuk banyak berlatih di rumah dan bisa membuat
cerita sendiri. Mandiri
 Siswa mengingat kembali prosedur pembuatan topi
dari kertas koran.
 Siswa menyebutkan prosedur pembuatan topi dari
kertas koran.
 Siswa menyampaikan pendapatnya tentang kualitas
topi yang dibuatnya dua hari lalu. Ada yang
berpendapat masih belum rapi, topi kurang kuat, topi
belum kelihatan bagus, dal lain-lain. Communication
 Siswa menyampaikan pendapat apa saja yang
dibutuhkan untuk membuat topi yang rapi, kuat dan
indah. Siswa menyebutkan perlu kertas koran yang
banyak agar bisa menggunakan dua lapis kertas,
perlu karton untuk mengokohkan topi, perlu gunting,
lem, gambar, daun-daun kering atau kertas warna
untuk menghias, krayon, dan lain-lain.
Communication
 Guru menyiapkan koran bekas dan bahan-bahan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
lainnya untuk membuat topi. Sebagian siswa ada
yang membawa barang-barang yang dibutuhkan
untuk membuat topi dari rumah mereka. Mandiri
 Siswa mulai bekerja dengan mengikuti prosedur
pembuatan topi.
 Dengan bantuan guru, siswa mengupayakan topi
yang dibuatnya kokoh dan kuat. Mereka dapat
menggunakan kardus bekas atau karton manila untuk
memperkuat topi mereka. Gotong Royong
 Setelah topi jadi, siswa menghias topi sesuai dengan
kreasi mereka masing-masing.

Penutup  Kegiatan diakhir dengan mengulas kembali apa yang 10 menit


sudah mereka lakukan sejak pagi dan ditutup dengan
bersyukur kepada Tuhan atas kasih sayang-Nya. Siswa
menyimpulkan bahwa Tuhan menciptakan manusia
untuk bekerja sama dan saling tolong-menolong dan
berbagi dalam menjaga segala yang sudah Tuhan beri.
Rumah, sekolah, tetangga, semua lingkungan di
sekitar adalah pemberian Tuhan. Manusia bertanggung
jawab untuk merawat dan menjaganya. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).

 Buku Siswa Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

 Gambar aneka pohon dari yang kecil sampai besar

 Gambar aneka topi dari kertas

 Kertas koran, karton manila, kardus bekas, gunting. Lem, kertas warna warni
untuk menghias

 Buku teks
Mengetahui Jambi, 18 November 2019
Kepala Sekolah Guru Kelas III

Suyanto, S.Pd.I Mira, S.Pd.I


NIP. 196612101994021002 NIP. 198105112005012007
LAMPIRAN

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengamati dan bertanya jawab tentang gambar

 Membaca teks

 Menemukan kalimat saran pada teks

 Menuliskan saran

 Memahami masalah pembagian

 Membuat masalah pembagian

 Mengidentifikasi cara membuat karya dengan teknik melipat

 Berkreasi dengan teknik melipat

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan


ceramah

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst
Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4


Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan

 Menuliskan lima saran tentang menjaga lingkungan

 Menyelesaikan lima soal pembagian yang hasilnya sudah diketahui

 Menyebutkan kebutuhan membuat topi dengan teknik melipat

2. Penilaian Keterampilan

 Rubrik menulis saran

 Rubrik membuat permasalahan matematika

 Rubrik membuat karya dengan teknik melipat


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN Kota Jambi

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 4 : Kewajiban dan Hakku

Sub Tema 4 : Kewajiban dan Hakku sebagai Warga

Negara

Pembelajaran : 4

Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : Selasa / 19 November 2019

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)

BAHASA INDONESIA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat saran, 3.10.1Menemukan ungkapan atau
masukan, dan penyelesaian masalah kalimat saran, masukan, dan
(sederhana) dalam teks tulis. penyelesaian masalah
(sederhana)
2 4.10Memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1Menyampaikan masalah yang
saran, masukan, dan penyelesaian masalah ada dan saran penyelesaiannya
(sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosa kata baku dan kalimat
efektif yang dibuat sendiri

PPKn

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 1.2Menghargai kewajiban dan hak sebagai 1.2.1Memahami kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai warga negara
sebagai wujud rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2 2.2Melaksanakan kewajiban dan hak 2.2.1Mengerti pengalamannya
sebagai anggota keluarga dan warga menjalankan kewajiban dan hak
sekolah sebagai warga negara

3 3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 3.2.1Menuliskan kewajiban dan hak


sebagai anggota keluarga dan warga sebagai warga negara
sekolah
4 4.2Menyajikan hasil identifikasi kewajiban 4.2.1Menceritakan pengalamannya
dan hak sebagai anggota keluarga dan menjalankan kewajiban dan hak
wargasekolah sebagai warga negara

PJOK

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.9 Memahami perlunya memilih makanan 3.9.1Menjelaskan cara memilih jajanan
bergizi dan jajanan sehat untuk sehat
menjaga kesehatan tubuh
2 4.9 Menceritakan perlunya memilih 4..9.1Menceritakan pengalaman cara
makanan bergizi dan jajanan sehat memilih jajanan yang sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan membaca teks cerita yang dibuat siswa, siswa dapat menemukan
ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana)
dengan tepat.

2. Dengan mengamati gambar siswa dapat menyampaikan masalah yang ada dan
saran penyelesaiannya dengan percaya diri.

3. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan kewajiban dan hak sebagai
warga negara dengan tepat.

4. Dengan mengetahui kewajiban dan hak sebagai warga negara berkaitan dengan
lingkungan, siswa dapat menceritakan pengalamannya menjalankan kewajiban
dan hak sebagai warga negara dengan tepat.

5. Dengan membedakan jajanan yang sehat dan tidak sehat, siswa dapat
menjelaskan cara memilih jajanan sehat dengan tepat.

6. Dengan mengetahui cara memilih jajanan yang sehat, siswa dapat menceritakan
pengalaman cara memilih jajanan yang sehat dengan tepat.

7. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa dapat
bersyukur kepada Tuhan dan memahami kewajibannya atas apa yang telah
Tuhan beri, bersikap saling menghargai, peduli, jujur, santun dan bertanggung
jawab.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong


Royong, Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan berdoa bersama 10 menit


dan memberi kesempatan kepada siswa
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari
sebelumnya. Religius
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.


dilanjutkan lagu Nasional “Bagimu Negeri”.
Nasionalis
 Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan
belajar tentang masalah yang dapat ditemukan di jalan.
Communication
 Pembiasaan Membaca 5 menit. Literasi
 Siswa mendapat kesempatan berbagi pengalaman
tentang masalah yang pernah dijumpai di jalan
Inti  Siswa mengamati gambar pada buku. 15 Menit
 Siswa secara bergantian menyebutkan apa saja yang
dilihat pada gambar, masalah apa yang ada pada
gambar dan saran yang dapat diberikan.
Communication
 Upayakan setiap siswa mendapat satu kali
kesempatan berbicara. Doronglah siswa yang
mengalami kesulitan untuk ikut berpartisipasi.
Creativity and Innovation
 Siswa mengamati teks “Jalan yang Bersih” dan
mencari kalimat yang berisi masalah dan saran.
 Siswa menyebutkan kalimat yang menunjukkan
masalah dan saran yang ditemukannya. Critical
Thinking and Problem Solving
 Siswa menyampaikan pendapatnya apakah saran itu
dapat mereka lakukan atau tidak. Communication
 Jika siswa tidak dapat melakukan saran tersebut,
siswa menyampaikan hal yang mungkin ia lakukan.
Communication
 Siswa telah memahami beberapa hal berkaitan
dengan jalan umum.
 Guru membagikan siswa dalam 5 kelompok. Dalam
setiap kelompok terdiri dari 6 orang.
 Guru menyuruh siswa menuliskan kewajiban dan hak
pada buku. Siswa dapat menuliskannya di buku
latihan mereka masing-masing. Mandiri
 Siswa mengamati kembali kewajiban dan hak tentang
jalan di lingkungan yang ditulisnya.
 Setiap kelompok menceritakan salah satu
pengalaman menjalankan kewajiban dan haknya
berkaitan dengan jalan di lingkungan.
Communication
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Ingatkan siswa untuk bercerita dengan percaya diri.


 Siswa diminta mengamati gambar kembali khususnya
pada bagian tukang jajanan di jalan.
 Kemudian setiap kelompok memprentasekan
pendapatnya tentang tukang jajanan di jalan.
Communication
 Siswa berbagi pengalaman memilih jajanan yang
baik.
 Guru memberikan soal berupa kuis lalu siswa
mengerjakan latihan pada buku siswa. Mandiri
 Setiap kuis yang diadakan nantinya akan di hitung
skornya kemudian bagi kelompok yang mendapat
skor tertinggi maka akan diberikan berupa reward
oleh guru.
 Siswa membaca teks petunjuk kegiatan.
 Siswa mengeluarkan salah satu jajanan yang
dibawanya yang masih utuh dengan kemasannya.
 Siswa diberi kesempatan menceritakan jajanan yang
dibawanya dan kemasannya kepada teman di
sebelahnya. Siswa bercerita tentang makanan apa
yang ia bawa, mengapa ia suka makanan itu, apakah
makanan itu baik untuk kesehatan mereka,
bagaimana makanan itu dikemas, apakah
kemasannya baik untuk kesehatan. Communication
 Siswa bercerita secara bergantian. Gotong Royong
 Beberapa siswa mendapat kesempatan menceritakan
makanan yang dibawa teman berbagi ceritanya.
Communication
Penutup  Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa yang 10 menit
sudah mereka lakukan sejak pagi dan ditutup dengan
bersyukur kepada Tuhan dan menyimpulkan bahwa
Tuhan menganugerahi banyak hal kepada manusi
termasuk lingkungan sekitar yang harus dijaga dengan
baik. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Buku Siswa Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

 Gambar jalan yang bersih dan kotor

 Gambar jajanan yang sehat dan tidak sehat

 Makanan sehat dan tidak sehat dengan kemasannya

 Buku teks

Mengetahui Jambi, 19 November 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas III

Suyanto, S.Pd.I Mira, S.Pd.I


NIP. 196612101994021002 NIP. 198105112005012007
LAMPIRAN

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengamati gambar

 Menyampaikan pendapat tentang gambar berkaitan dengan saran

 Membaca teks

 Menemukan saran pada teks

 Menuliskan kewajiban dan hak berkaitan dengan jalan umum

 Membacakan cerita

 Mengidentifikasi makanan sehat

 Menceritakan pengalaman tentang kemasan makanan

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan


ceramah

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst
Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4


Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Sikap

Lembar Jurnal Hasil Observasi Sikap Spiritual Jurnal

Lembar Jurnal HasilObservasi Sikap Sosial

2. Penilaian Pengetahuan

 Menuliskan lima kewajiban dan hak berkaitan dengan jalan umum

 Menyebutkan sekurang-kurangnya lima ciri jajanan sehat.

 Menuliskan satu masalah yang ditemui di jalan dan lima cara mengatasinya.

3. Penilaian Keterampilan

 Rubrik menyampaikan saran

Perlu
No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup
Bimbingan

1 Penampila Ada kontak Memenuhi Memenuhi Memenuhi


n mata, lancar, tiga dua kriteria satu kriteria
menarik kriteria
perhatian
pendengar,
suara
terdenagar
seluruh kelas

2 Bahasa Menggunakan Memenuhi Memenuhi Belum


kosa kata tiga dua kriteria memenuhi
baku, kalimat kriteria kriteria
efektif, kata
terucap dengan
benar, intonasi
sesuai kalimat

3 Isi Menyampaika Menyamp Menyampai Tidak dapat


n aikan kan menyampaikan
permasalahan, permasala permasalaha permasalahan
menyampaiaka han, n, dan saran
n empat saran menyampa menyampai
yang sesuai ikan tiga kan dua
saran yang saran yang
sesuai sesuai

 Rubrik bercerita
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN Kota Jambi

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 4 : Kewajiban dan Hakku

Sub Tema 4 : Kewajiban dan Hakku sebagai Warga Negara

Pembelajaran : 5

Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : Rabu / 20 November 2019

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)

BAHASA INDONESIA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 3.10.1Menjelaskan maksud ungkapan
saran, masukan, dan penyelesaian atau kalimat saran
masalah (sederhana) dalam teks tulis.
2 4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1Menuliskan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) sebagai bentuk masalah (sederhana) sebagai warga
ungkapan diri menggunakan kosa negara
kata baku dan kalimat efektif yang
dibuat sendiri

PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 1.2.1 Memahami kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai anggota keluarga yang
sebagai wujud rasa syukur kepada merupakan bagian dari warga
Tuhan Yang Maha Esa negara dalam kehidupan sehari-
hari
2 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak 2.2.1Mengerti pengalamannya
sebagai anggota keluarga dan warga melaksanakan kewajiban dan
sekolah haknya dalam kehidupan sehari-
hari
3 3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 3.2.1Menyebutkan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga yang
sekolah merupakan bagian dari warga
negara dalam kehidupan sehari-
hari

4 4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban 4.2.1Menceritakan pengalamannya


dan hak sebagai anggota keluarga dan melaksanakan kewajiban dan
wargasekolah haknya dalam kehidupan sehari-
hari

MATEMATIKA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai 3.3.1Menentukan dua bilangan cacah
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil yang hasil baginya ditentukan
bagi dua bilangan cacah sendiri
2 4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat 4.3.1Membuat pembagian dua bilangan
dinyatakan sebagai jumlah, selisih, cacah yang hasilnya diketahui
hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan
cacah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan membaca ungkapan saran pada teks, siswa dapat menjelaskan maksud
ungkapan atau kalimat saran dengan tepat.
2. Dengan membaca teks, siswa dapat menuliskan ungkapan atau kalimat saran,
masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) sebagai warga negara dengan
tepat.
3. Dengan membaca teks, siswa dapat menyebutkan kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga yang merupakan bagian dari warga negara dalam kehidupan
sehari-hari dengan tepat.
4. Dengan mengetahui kewajiban dan hak sebagai warga negara berkaitan dengan
agama, siswa dapat menceritakan pengalamannya melaksanakan kewajiban dan
haknya dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.
5. Dengan mengamati masalah dalam cerita, siswa dapat menentukan dua bilangan
cacah yang hasil baginya ditentukan sendiri dengan tepat.
6. Dengan mengamati contoh, siswa dapat membuat pembagian dua bilangan
cacah yang hasilnya diketahui dengan tepat.
7. Dengan menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini, siswa dapat bersyukur
kepada Tuhan dan memahami keberadaannya sebagai makhluk Tuhan di tengah
makhluk Tuhan lainnya sehingga memiliki sikap saling menghargai, peduli,
jujur, santun dan bertanggung jawab.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong


Royong, Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan memberi 10 menit


kesempatan kepada siswa menyampaikan apa yang
telah mereka pelajari sebelumnya. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
dilanjutkan lagu Nasional “Himne Guru”. Nasionalis
 Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan
belajar tentang pentingnya saling menghargai dalam
kehidupan beragama. Communication
 Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
 Siswa mendapat kesempatan berbagi pengalaman dan
pengetahuan tentang menghargai orang lain dalam
menjalankan agamanya.

Inti  Siswa mengamati gambar pada buku. 15 Menit


 Siswa menyampaikan hasil pengamatannya dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadinya,
apakah mereka suka jajan kue pada gambar,
bagaimana kue itu biasa dikemas. Communication
 Siswa juga berbagi pengalaman tentang jajanan
kesukaannya. Diharapkan setiap siswa mengetahui
jajanan kesukaan teman-teman sekelasnya.
 Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 6 orang.
 Siswa membaca teks pada buku secara bergantian.
 Setiap kelompok mengamati isi teks dan menemukan
kalimat yang menunjukkan masalah dan saran pada
teks. Critical Thinking and Problem Solving
 Setiap kelompok secara bergantian menjelaskan
maksud kalimat saran yang ditemukan pada teks.
Gotong Royong
 Setiap kelompok menuliskan saran tentang kehidupan
beragama.
 Perwakilan kelompok menyebutkan kembali
kewajiban yang harus dilakukan berkaitan dengan
agama. Communication
 Siswa menyebutkan hak-hak dalam beragama. Beri
kesempatan kepada setiap siswa untuk menyebutkan
satu hak.
 Setiap kelompok mempresentasekan hasil diskusinya
dan menuliskan kewajiban dan hak berkaitan dengan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kehidupan beragama dengan bahasanya sendiri.
 Guru memberikan kuis kepada setiap kelompok dan
bagi kelompok yang mendapat nilai tertinggi maka
akan diberikan reward oleh guru.
 Siswa diberi kesempatan menceritakan
pengalamannya berteman dengan teman yang berbeda
agama. Siswa juga dapat bercerita tentang
pengalamannya bertetangga atau bersaudara yang
berbeda agama dengannya. Siswa menceritakannya
kepada teman di sebelahnya. Mereka berbagi cerita
pengalaman masing-masing. Communication
 Beberapa siswa mendapat kesempatan menceritakan
pengalaman temannya yang baru saja didengarnya tadi
kepada teman kelasnya. Communication
 Siswa mengamati cerita pada buku. Tanyakan kepada
siswa apakah mereka memahami maksud cerita? Ajak
siswa berlatih terlebih dahulu dengan bilangan yang
kecil.
 Setelah beberapa kali berlatih, minta siswa
mengerjakan soal cerita pada buku.
 Mintalah siswa mengamati kembali cerita. Lalu ajak
mereka untuk membuat cerita seperti cerita tersebut
dengan bilangan yang berbeda.
 Siswa mengerjakan beberapa alternatif permasalahan.
Critical Thinking and Problem Solving
 Setelah selesai mengerjakan tugas, siswa diingatkan
untuk banyak berlatih di rumah dan bisa membuat
cerita sendiri
Penutup  Kegiatan diakhir dengan mengulas kembali apa yang 10 menit
sudah dilakukan sejak pagi dan ditutup dengan
bersyukur kepada Tuhan menyimpulkan bahwa
manusia memiliki banyak perbedaan salah satunya
beda agama. Setiap orang hendaknya saling
menghargai, menghormati dan bekerja sama antar
pemeluk agama. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).

 Buku Siswa Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

 Gambar aneka tempat ibadah

 Buku teks

Mengetahui Jambi, 20 November 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas III

Suyanto, S.Pd.I Mira, S.Pd.I


NIP. 196612101994021002 NIP. 198105112005012007
LAMPIRAN

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengamati dan bertanya jawab tentang gambar

 Membaca teks

 Menuliskan kalimat saran dan menjelaskan maksudnya

 Menuliskan saran

 Menuliskan hak berkaitan dengan agama

 Menceritakan pengalaman berteman meskipun berbeda agama

 Memahami masalah pembagian

 Membuat masalah pembagian

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan


ceramah

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst
Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Sikap

Lembar Jurnal Hasil Observasi Sikap Spiritual Jurnal

Lembar Jurnal Hasil Observasi Sikap Sosial

2. Penilaian Pengetahuan
 Membuat lima pertanyaan berdasarkan teks
 Menuliskan lima kewajiban dan hak dalam beragama
 Menyelesaikan soal matematika tentang pembagian dengan lima alternatif
pemecahannya
3. Penilaian keterampilan

 Rubrik menulis kewajiban

Perlu
No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup
Bimbingan

1 Tulisan Tulisan rapi, Memenuhi Memenuhi Memenuhi


tanpa coretan, tiga kriteria dua kriteria satu
mudah terbaca, kriteria
jeda proposional

2 Bahasa Menggunakan Memenuhi Memenuhi Belum


kosa kata baku, tiga kriteria dua kriteria memenuhi
kalimat efektif, kriteria
kata tertulis
dengan benar,
tanda baca tepat

3 Isi Membuat 4 Membuat 3 Membuat 2 Membuat 1


kewajiban, sesuai kewajiban, kewajiban, kewajiban,
dengan tema sesuai dengan sesuai sesuai
tema dengan tema /tidak
sesuai
dengan
tema

 Rubrik bercerita
 Rubrik membuat permasalahan matematika
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN Kota Jambi

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 4 : Kewajiban dan Hakku

Sub Tema 4 : Kewajiban dan Hakku sebagai Warga Negara

Pembelajaran : 6

Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit

Hari / Tgl Pelaksanaan : Kamis / 21 November 2019

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

BAHASA INDONESIA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 3.10.1Menjelaskan maksud ungkapan atau
saran, masukan, dan penyelesaian kalimat saran, masukan, dan
masalah (sederhana) dalam teks tulis. penyelesaian masalah (sederhana)
2 4.10Memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1Menyatakan secara lisan ungkapan
saran, masukan, dan penyelesaian atau kalimat saran, masukan, dan
masalah (sederhana) sebagai bentuk penyelesaian masalah (sederhana)
ungkapan diri menggunakan kosa kata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri

PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 1.2.1 Memahami kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai warga negara terkait
sebagai wujud rasa syukur kepada gambar
Tuhan Yang Maha Esa
2 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak 2.2.1Mengerti tentang pengalamannya
sebagai anggota keluarga dan warga melaksanakan kewajiban dan
sekolah hak sebagai warga negara

3 3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 3.2.1Menuliskan kewajiban dan hak


sebagai anggota keluarga dan warga sebagai warga negara terkait
sekolah gambar
4 4.2Menyajikan hasil identifikasi kewajiban 4.2.1Menuliskan cerita tentang
dan hak sebagai anggota keluarga dan pengalamannya melaksanakan
wargasekolah kewajiban dan hak sebagai warga
negara.

MATEMATIKA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai 3.3.1Menentukan dua bilangan cacah
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi yang hasil baginya ditentukan
dua bilangan cacah sendiri
2 4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat 4.3.1Membuat pembagian dua bilangan
dinyatakan sebagai jumlah, selisih, hasil cacah yang hasilnya diketahui
kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan kewajiban dan hak


sebagai warga negara terkait gambar dengan tepat.
2. Dengan menuliskan kewajiban dan hak, siswa dapat menuliskan cerita
tentang pengalamannya melaksanakan kewajiban dan hak sebagai warga
negara dengan percaya diri.

3. Dengan mengamati masalah dalam cerita, siswa dapat menentukan dua


bilangan cacah yang hasil baginya ditentukan sendiri dengan tepat.

4. Dengan mengamati contoh, siswa dapat membuat pembagian dua bilangan


cacah yang hasilnya diketahui dengan tepat.

5. Dengan membaca teks, siswa dapat menjelaskan maksud ungkapan atau


kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dengan tepat.

6. Dengan memahami masalah, siswa dapt menyatakan secara lisan ungkapan


atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dengan
percaya diri.

7. Dengan menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini, siswa dapat
bersyukur kepada Tuhan dan memahami keberadaannya sebagai makhluk
Tuhan di tengah makhluk Tuhan lainnya sehingga memiliki sikap saling
menghargai, peduli, jujur, santun, dan bertanggung jawab.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong


Royong, Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan doa bersama dan 10 menit


memberi kesempatan kepada siswa menyampaikan
apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
dilanjutkan lagu Nasional “Indonesia Pusaka”.
Nasionalis
 Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan
belajar tentang kewajiban dan hak sebagai warga
negara dan pentingnya menghargai perbedaan.
Communication
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
 Siswa mendapat kesempatan berbagi pengalaman dan
pengetahuan tentang perbedaan yang ada di sekitar
rumahnya seperti berbeda dalam suku dan agama.

Inti  Siswa mengamati gambar pada buku. 15 Menit


 Siswa menyebutkan apa yang dilihat pada buku.
Communication
 Siswa menjelaskan apa yang dilihatnya pada buku
dengan bahasanya sendiri.
 Siswa menceritakan perbedaan yang ada di sekitar
rumahnya. Dari mana sajakah asal tetangga mereka,
dan apa agamanya. Communication
 Siswa menceritakan bagaimana perasaan mereka
terhadap adanya perbedaan. Communication
 Siswa mengingat kembali tentang berbagai
kewajiban dan hak yang telah dipelajari.
 Siswa mengingat kewajiban dan hak di rumah, di
sekolah, dalam bertetangga, dan sebagai warga
Negara. Setiap siswa mendapat kesempatan
menyebutkan satu kewajiban dan hak.
 Siswa menuliskan contoh kewajiban dan hak pada
buku. Ingatkan siswa untuk menulis dengan rapi dan
tulisan dapat terbaca dengan mudah. Mandiri
 Siswa dapat menuliskan kewajiban dan hak pada
buku latihan mereka atau di atas selembar kertas jika
hasil karya mereka ingin dipajang.
 Guru membagikan siswa kedalam 5 kelompok. Di
dalam setiap kelompok terdiri dari 6 orang.
 Setiap kelompok menyebutkan contoh perbuatan
baik sebagai warga negara. Upayakan setiap
kelompok menyebutkan satu contoh. Bantu siswa
memberi alasan mengapa perbuatan itu adalah
perbuatan baik sebagai warga negara. Apa yang akan
terjadi jika mereka tidak melakukan itu?
Communication
 Setiap kelompok berdiskusi menuliskan cerita
tentang pengalamannya melaksanakan perbuatan
baik untuk negara. Ingatkan mereka untuk bercerita
dengan percaya diri, melihat kepada semua teman-
teman, suara terdengar semua teman, dan bercerita
dengan lancar.
 Guru memberikan kuis kepada setiap kelompok
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kemudian skor di hitung dan bagi kelompok yang
mendapat dengan nilai tertinggi akan diberikan
reward oleh guru.
 Siswa mengamati cerita pada buku. Tanyakan kepada
siswa apakah mereka memahami maksud cerita?
Ajak siswa berlatih terlebih dahulu dengan bilangan
yang kecil.
 Setelah beberapa kali berlatih, minta siswa
mengerjakan soal cerita pada buku. Mandiri
 Mintalah siswa mengamati kembali cerita. Lalu ajak
mereka untuk membuat cerita seperti cerita tersebut
dengan bilangan yang berbeda. Creativity and
Innovation
 Siswa mengerjakan beberapa alternatif
permasalahan. Critical Thinking and Problem
Solving
 Setelah selesai mengerjakan tugas, siswa diingatkan
untuk banyak berlatih di rumah dan bisa membuat
cerita sendiri. Mandiri
 Guru menyampaikan keberagaman suku bangsa,
bahasa dan agama yang dimiliki Indonesia.
Communication
 Siswa mengamati gambar pada buku dan
menyampaikan pengetahuannya terkait gambar.
 Siswa menyebutkan pulau-pulau yang sudah
diketahui pada peta, buku tentang Indonesia yang
pernah dibaca, dan museum yang pernah dikunjungi.
Communication
 Siswa membaca teks “Bangga Menjadi Orang
Indonesia” dengan suara nyaring secara bergantian.
 Setiap siswa mendapat kesempatan masing-masing
membaca satu paragraf.
 Siswa menyimpulkan isi teks.
 Siswa bertanya jawab tentang isi teks.
 Guru memandu siswa menyampaikan apakah
memiliki pengalaman khusus berkaitan dengan isi
teks. Communication
 Siswa membaca petunjuk pelaksanaan kegiatan.
 Siswa kembali mengamati teks dan menemukan
masalah yang sedang Edo hadapi.
 Siswa menemukan cara Edo mengatasi masalahnya.
 Siswa menjelaskan cara Edo mengatasi masalahnya
dengan bahasanya sendiri. Critical Thinking and
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Problem Solving
Penutup  Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa yang 10 menit
sudah mereka lakukan sejak pagi dan ditutup dengan
bersyukur kepada Tuhan dan menyimpulkan bahwa
Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda untuk
saling menghargai dan saling tolong menolong dan
menyadari keberadaannya sebagai makhluk Tuhan di
tengah keragaman suku, agama, dan adat istiadat.
Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).

 Buku Siswa Tema : Kewajiban dan Hakku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

 Peta Indonesia

 Gambar pakaian adat, rumah adat, makanan khas daerah

 Buku teks

Mengetahui Jambi, 21 November 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas III

Suyanto, S.Pd.I Mira, S.Pd.I


NIP. 196612101994021002 NIP. 198105112005012007
LAMPIRAN

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengamati dan bertanya jawab tentang gambar

 Menuliskan kewajiban dan hak

 Bercerita pengalaman berbuat baik untuk negara

 Memahami masalah pembagian

 Membuat masalah pembagian

 Membaca teks

 Menemukan masalah, menjelaskan cara penyelesaiannya, dan memberi saran

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan


ceramah

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst
Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4


Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Sikap

Lembar Jurnal Hasil Observasi Sikap Spiritual Jurnal

Lembar jurnal Hasil Observasi Sikap Sosial

2. Penilaian Pengetahuan

 Menuliskan lima kewajiban dan hak sebagai warga negara.

 Menyelesaikan soal matematika tentang pembagian dan lima cara


pemecahannya.

 Menuliskan satu masalah dalam kehidupan sebagai warga negara dan lima
cara menyelesaikan.

3. Penilaian Keterampilan

 Rubrik bercerita
 Rubrik membuat permasalahn matematika

 Rubrik menyampaikan saran


I. Remedial

1. Berlatih mengenal masalah yang ada di lingkungan sekitarnya.

2. Berlatih membuat kalimat saran berkaitan dengan masalah yang dijumpainya di


lingkungan sekitar.

3. Berlatih menyampaikan saran tentang masalah di lingkungan dengan menggunakan


kosa kata baku dan kalimat efektif.

4. Berlatih mengenal kewajiban dan hak sebagai warga negara.

5. Berlatih menentukan dua bilangan cacah yang hasil baginya sudah diketahui.

6. Berlatih membuat cerita berkaitan dengan pembagian dua bilangan cacah yang
hasilnya sudah diketahui.

7. Berlatih membuat karya dengan teknik melipat berbahan dasar kertas.

8. Berlatih menyebutkan cara memilih jajanan sehat.

9. Berlatih menyebutkan manfaat memiih jajanan sehat.

J. Kegiatan Alternatif (Pengayaan)

1. Mengenal lebih jauh tentang warga negara, kewajiban dan haknya.

2. Mengenal pulau-pulau besar yang ada di Indonesia.

3. Mendata makanan has daerah asal.


4. Mendata tempat rekreasi daerah asal.

5. Menuliskan tempat-tempat wisata yang ada di lingkungan sekitarnya yang ingin


dikunjungi.

6. Membuat pameran tentang daerah asal bekerja sama dengan orang tua.

7. Membuat karya dengan teknik melipat dengan bahan dasar kertas lalu di hias dengan
berbagai hiasan hasil kreasi sendiri lalu di pajang di lemari pajangan.

8. Mengumpulkan gambar-gambar dari guntingan koran atau majalah tentang jajanan


yang sehat.

9. Membawa jajanan sehat ke sekolah dan menjelaskan di depan kelas tentang jajanan
yang dibawanya serta berbagai kepada teman-teman kelas.

10. Membuat sebanyak-banyak soal matematika berkaitan dengan pembagian yang


hasilnya sudah diketahui.

K. Refleksi Guru

1. Hal-hal apa saja yang perlu menjadi perhatian Bapak/Ibu selama pembelajaran?

2. Siswa mana saja yang perlu mendapat pelatihan khusus?

3. Hal-hal apa saja yang menjadi catatan keberhasilan pembelajaran yang Bapak/Ibu
lakukan?

4. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkankan agar pembelajaran yang
Bapak/Ibu lakukan lebih efektif?
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

1. Metode Observasi
a. Lembar penilaian keaktifan belajar siswa pertemuan I
Skor 1-4 dengan kriteria:
1. Kurang Aktif
2. Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat Aktif

Dengan aspek yang diamati:

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya


b. Perhatian siswa terhadap guru
c. Siswa berusaha mengemukakan pendapat
d. Melaksanakan diskusi kelompok
e. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
f. Saling membantu membuat kesimpulan

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al. A
1 3 2 2 2 1 2 12
Alya Syaifa
2 3 3 1 2 2 2 13
3 Anindya As 1 2 2 1 2 2 11
Azira S
4 2 1 2 2 2 2 11
Bivy N.B
5 2 2 2 2 3 3 13
6 Dhiefany A. 1 2 2 2 3 2 12
7 Dias F.M 3 2 3 2 2 2 14
Ego Fajri P
8 2 2 2 3 2 2 13
Fadlan A
9 3 2 2 1 2 2 13
10 Fayyed M.A 2 2 3 2 2 2 13
11 Fayza K.W 3 3 2 3 2 3 16
Indira R.R
12 2 2 2 2 3 2 13
Kalila R.A
13 3 3 2 2 2 3 15
Keyla R
14 3 2 2 2 2 3 14
15 Kirana R 2 2 2 2 2 2 12
16 M. Fathan P 3 2 3 2 2 3 15
17 M. Rasya A 2 2 2 1 2 3 14
18 M. Rizki P 3 2 3 2 2 2 14
19 M. Vidiano 2 2 1 2 2 3 12
20 M. Al Fatih 3 3 3 2 2 3 16
21 Monalisa N 2 2 2 2 2 2 12
22 Muhammad 3 2 3 3 3 3 17
23 Musyafa 3 2 2 2 2 2 13
24 Nabigh Reje 3 2 3 2 2 2 14
25 Naqiyah I 3 3 2 3 2 2 13
26 Nurul Syifa 3 2 3 3 2 2 15
27 Prabu W 2 2 3 3 2 2 14
28 R. Kenzie 3 2 2 2 3 3 15
29 Rafifa A.M 2 2 3 2 2 3 15
30 Rafiq A.R 2 2 2 1 2 2 13
Jumlah 73 64 68 61 64 70 400
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 60% 53% 56% 50% 53% 58% 55%
b. Lembar penilaian keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan II
Skor 1-4 dengan kriteria:
1. Kurang Aktif
2. Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat Aktif

Dengan aspek yang diamati:

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya


b. Perhatian siswa terhadap guru
c. Siswa berusaha mengemukakan pendapat
d. Melaksanakan diskusi kelompok
e. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
f. Saling membantu membuat kesimpulan

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al. A
1 3 2 2 2 2 3 14
Alya Syaifa
2 3 3 2 2 2 2 14
3 Anindya As 2 2 2 2 2 2 12
Azira S
4 2 3 2 2 2 2 13
Bivy N.B
5 2 2 2 2 3 2 13
6 Dhiefany A. 2 2 3 2 3 2 14
7 Dias F.M 3 2 3 2 2 2 14
Ego Fajri P
8 2 2 2 3 2 2 13
Fadlan A
9 3 2 2 3 2 2 14
10 Fayyed M.A 2 2 3 2 2 2 13
11 Fayza K.W 3 3 2 3 2 3 16
Indira R.R
12 2 2 2 2 3 2 13
Kalila R.A
13 3 3 2 2 2 3 15
Keyla R
14 3 2 2 2 2 3 14
15 Kirana R 2 2 2 2 2 2 12
16 M. Fathan P 3 2 3 2 2 3 15
17 M. Rasya A 2 2 2 3 2 3 14
18 M. Rizki P 3 2 3 2 2 2 14
19 M. Vidiano 2 2 3 2 2 3 14
20 M. Al Fatih 3 3 3 2 2 3 16
21 Monalisa N 2 2 2 2 2 2 12
22 Muhammad 3 2 3 3 3 3 17
23 Musyafa 3 2 2 2 2 3 14
24 Nabigh Reje 3 2 3 2 2 2 14
25 Naqiyah I 2 3 3 2 2 3 15
26 Nurul Syifa 3 3 2 3 2 2 15
27 Prabu W 2 2 3 3 2 3 15
28 R. Kenzie 3 2 2 2 3 3 15
29 Rafifa A.M 3 3 3 2 2 3 16
30 Rafiq A.R 3 2 2 3 2 2 14
Jumlah 77 68 72 68 65 74 438
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 64% 56% 60% 56% 54% 61% 60%
c. Lembar penilaian keaktifan belajar siswa siklus II pertemuan I
Skor 1-4 dengan kriteria:
1. Kurang Aktif
2. Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat Aktif

Dengan aspek yang diamati:

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya


b. Perhatian siswa terhadap guru
c. Siswa berusaha mengemukakan pendapat
d. Melaksanakan diskusi kelompok
e. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
f. Saling membantu membuat kesimpulan

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al. A
1 4 3 4 3 4 4 22
Alya Syaifa
2 4 3 4 3 4 3 21
3 Anindya As 4 4 4 3 3 4 21
Azira S
4 4 4 3 4 3 4 21
Bivy N.B
5 4 3 4 4 3 3 21
6 Dhiefany A. 4 3 4 3 4 3 21
7 Dias F.M 4 3 4 3 3 4 21
Ego Fajri P
8 4 3 3 3 4 4 21
Fadlan A
9 4 3 4 3 3 4 20
10 Fayyed M.A 4 3 4 3 3 4 20
11 Fayza K.W 4 3 3 3 4 4 20
Indira R.R
12 4 4 4 3 4 4 20
Kalila R.A
13 4 3 4 3 4 4 19
Keyla R
14 4 4 3 3 3 4 21
15 Kirana R 4 3 3 4 3 3 20
16 M. Fathan P 4 3 3 4 3 3 20
17 M. Rasya A 4 2 3 3 2 3 17
18 M. Rizki P 4 2 3 2 2 2 15
19 M. Vidiano 4 2 3 2 4 3 18
20 M. Al Fatih 4 3 3 4 2 4 20
21 Monalisa N 4 3 4 3 3 4 21
22 Muhammad 4 3 3 3 3 4 20
23 Musyafa 4 3 3 3 3 3 19
24 Nabigh Reje 4 3 3 3 3 4 20
25 Naqiyah I 4 3 3 3 3 3 19
26 Nurul Syifa 4 3 4 3 3 4 21
27 Prabu W 4 3 3 3 3 3 19
28 R. Kenzie 4 3 3 3 3 3 19
29 Rafifa A.M 4 3 3 3 4 3 20
30 Rafiq A.R 4 3 3 3 3 3 19
Jumlah 120 87 100 92 95 102 596
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 100% 72% 83% 76% 79% 85% 82%
d. Lembar penilaian keaktifan belajar siswa siklus II pertemuan II
Skor 1-4 dengan kriteria:
1. Kurang Aktif
2. Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat Aktif

Dengan aspek yang diamati:

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya


b. Perhatian siswa terhadap guru
c. Siswa berusaha mengemukakan pendapat
d. Melaksanakan diskusi kelompok
e. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
f. Saling membantu membuat kesimpulan

No Nama siswa Indikator Skor


I II III IV V VI
Alfat Al. A
1 4 3 4 3 4 4 22
Alya Syaifa
2 4 4 4 3 4 4 22
3 Anindya As 4 4 4 3 4 4 23
Azira S
4 4 3 4 4 3 4 22
Bivy N.B
5 4 3 4 3 4 4 22
6 Dhiefany A. 4 3 4 3 3 4 22
7 Dias F.M 4 4 3 3 4 4 21
Ego Fajri P
8 4 3 4 3 4 4 22
Fadlan A
9 4 3 4 4 3 4 22
10 Fayyed M.A 4 4 4 4 4 4 22
11 Fayza K.W 4 3 3 4 4 4 24
Indira R.R
12 4 4 4 4 4 4 22
Kalila R.A
13 4 3 4 3 4 4 24
Keyla R
14 4 4 4 3 3 4 22
15 Kirana R 4 3 3 4 3 4 22
16 M. Fathan P 4 3 4 3 3 4 21
17 M. Rasya A 4 3 3 3 3 4 21
18 M. Rizki P 4 3 3 3 4 4 20
19 M. Vidiano 4 3 3 4 3 4 21
20 M. Al Fatih 4 3 4 3 3 4 21
21 Monalisa N 4 4 4 4 4 4 21
22 Muhammad 4 3 3 4 3 4 24
23 Musyafa 4 4 3 3 3 4 21
24 Nabigh Reje 4 3 3 4 3 4 21
25 Naqiyah I 4 3 4 3 3 4 21
26 Nurul Syifa 3 3 4 3 4 3 21
27 Prabu W 4 3 4 3 4 3 21
28 R. Kenzie 4 3 3 3 3 3 19
29 Rafifa A.M 4 4 3 3 4 3 21
30 Rafiq A.R 4 3 3 3 3 4 20
Jumlah 120 99 107 101 104 117 648
Jumlah ideal 120 120 120 120 120 120 720
Persentase 100% 82% 89% 84% 86% 97% 90%
e. Lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran model STAD (Student
Teams Achievment Division) siklus I pertemuan I
Dengan kriteria:
1. Kurang Baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat Baik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Siswa tepat waktu memasuki kelas √
2 Siswa siap menerima pembelajaran √
3 Siswa berpartisipasi dalam menjawab √
pertanyaan yang diberikan guru
4 Siswa memperhatikan guru saat mnjelaskan √
Pembelajaran
5 Siswa membaca teks pada buku tematik √
6 Siswa berdiskusi secara aktif √
7 Siswa melaksanakan tugas yang di berikan oleh √
Guru
8 Siswa mampu menerapkan modelSTAD √
(Student Teams Achievment Division)dengan
baik
9 Siswa mampu berpartisipasi dalam √
menjelaskan materi yang diberikan
10 Siswa mampu mengulas materi yang mereka √
pelajari dengan baik dan benar
11 Siswa mampu mengeluarkan hasilpikiran √
mereka serta berani tampil di depan kelas
f. Lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran model STAD (Student
Teams Achievment Division)siklus I pertemuanII
Dengan kriteria :
1. KurangBaik
2. Cukup
3. Baik
4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Siswa tepat waktu memasuki kelas √
2 Siswa siap menerima pembelajaran √
3 Siswa berpartisipasi dalam menjawab √
pertanyaan yang diberikan guru
4 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan √
Pembelajaran
5 Siswa membaca teks pada buku tematik √
6 Siswa berdiskusi secara aktif √
7 Siswa melaksanakan tugas yang di berikan oleh √
Guru
8 Siswa mampu menerapkan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)dengan
baik
9 Siswa mampu berpartisipasi dalam √
menjelaskan materi yang diberikan
10 Siswa mampu mengulas materi yang mereka √
pelajari dengan baik dan benar
11 Siswa mampu mengeluarkan hasilpikiran √
mereka serta berani tampil di depan kelas
g. Lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran model STAD
(Student Teams Achievment Division)siklus II pertemuanI
Dengan kriteria :
1. KurangBaik
2. Cukup
3. Baik
4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Siswa tepat waktu memasuki kelas √
2 Siswa siap menerima pembelajaran √
3 Siswa berpartisipasi dalam menjawab √
pertanyaan yang diberikan guru
4 Siswa memprhatikan guru saat menjelaskan √
Pembelajaran
5 Siswa membaca teks pada buku tematik √
6 Siswa berdiskusi secara aktif √
7 Siswa melaksanakan tugas yang di berikan oleh √
Guru
8 Siswa mampu menerapkan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)dengan
baik
9 Siswa mampu berpartisipasi dalam √
menjelaskan materi yang diberikan
10 Siswa mampu mengulas materi yang mereka √
pelajari dengan baik dan benar
11 Siswa mampu mengeluarkan hasilpikiran √
mereka serta berani tampil di depan kelas
h. Lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran model STAD
(Student Teams Achievment Division) siklus I pertemuanII
Dengan kriteria :
1. KurangBaik
2. Cukup
3. Baik
4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Siswa tepat waktu memasuki kelas √
2 Siswa siap menerima pembelajaran √
3 Siswa berpartisipasi dalam menjawab √
pertanyaan yang diberikan guru
4 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan √
pembelajaran
5 Siswa membaca teks pada buku tematik √
6 Siswa berdiskusi secara aktif √
7 Siswa melaksanakan tugas yang di berikan oleh √
Guru
8 Siswa mampu menerapkan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)dengan
baik
9 Siswa mampu berpartisipasi dalam √
menjelaskan materi yang diberikan
10 Siswa mampu mengulas materi yang mereka √
pelajari dengan baik dan benar
11 Siswa mampu mengeluarkan hasil pikiran √
mereka serta berani tampil di depan kelas
i. Lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran model STAD
(Student Teams Achievment Division)siklus I pertemuanI
Dengan kriteria :
1. KurangBaik
2. Cukup
3. Baik
4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Guru tepat waktu masuk kelas √
2 Guru dapat mengkondisikan siswa saat √
Pembelajaran
3 Guru memberikan motivasi pada siswa √
4 Guru menyampaikan materi pembelajaran √
5 Guru menjelaskan menggunakan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa √
kelompok
7 Guru membimbing siswa dalam berkelompok √
8 Guru menerapkan model STAD (Student Teams √
Achievment Division)dengan baik
9 Guru dan siswa menyimpulkan materi √
Pembelajaran
j. Lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran model STAD
(Student Teams Achievment Division) siklus I pertemuanII
Dengan kriteria :
1. KurangBaik
2. Cukup
3. Baik
4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Guru tepat waktu masuk kelas √
2 Guru dapat mengkondisikan siswa saat √
Pembelajaran
3 Guru memberikan motivasi pada siswa √
4 Guru menyampaikan materi pembelajaran √
5 Guru menjelaskan menggunakan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)

6 Guru membagi siswa menjadi beberapa √


kelompok
7 Guru membimbing siswa dalam berkelompok √
8 Guru menerapkan model STAD (Student Teams √
Achievment Division)dengan baik
9 Guru dan siswa menyimpulkan materi √
Pembelajaran
k. Lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran model STAD
(Student Teams Achievment Division)siklus II pertemuanI
Dengan kriteria :

1. KurangBaik

2. Cukup

3. Baik

4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Guru tepat waktu masuk kelas √
2 Guru dapat mengkondisikan siswa saat √
Pembelajaran
3 Guru memberikan motivasi pada siswa √
4 Guru menyampaikan materi pembelajaran √
5 Guru menjelaskan menggunakan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa √
kelompok
7 Guru membimbing siswa dalam berkelompok √
8 Guru menerapkan model STAD (Student Teams √
Achievment Division)dengan baik
9 Guru dan siswa menyimpulkan materi √
pembelajaran
l. Lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran model STAD (Student Teams
Achievment Division)siklus II pertemuanII
Dengan kriteria :

1. KurangBaik

2. Cukup

3. Baik

4. SangatBaik

No Hasil yang diamati Skor


1 2 3 4
1 Guru tepat waktu masuk kelas √
2 Guru dapat mengkondisikan siswa saat √
Pembelajaran
3 Guru memberikan motivasi pada siswa √
4 Guru menyampaikan materi pembelajaran √
5 Guru menjelaskan menggunakan model STAD √
(Student Teams Achievment Division)
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa √
kelompok
7 Guru membimbing siswa dalam berkelompok √
8 Guru menerapkan model STAD (Student Teams √
Achievment Division)dengan baik
9 Guru dan siswa menyimpulkan materi √
Pembelajaran
2. Wawancara
Narasumber : Ibu Mira S.Pd.I
Nama Sekolah : MIN Kota Jambi

Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu tentang model pembelajaran STAD (Student


Teams Achievment Division) pada pembelajaran Tematik?
Guru : Menurut saya model pembelajaran ini sangat mendukung dan cocok untuk
pembelajaran Tematik.
Peneliti : Menurut Ibu apakah siswa merespon dengan model pembelajaran ini?
Guru : Sangat merespon dengan cepat karena dengan adanya model ini siswa
menjadi lebih percaya diri.
Peneliti : Menurut Ibu apakah menerapkan model pembelajaran ini siswa sudah
aktif dalam mengikuti pembelajaran?
Guru : Iya, sudah mulai sangat aktif daripada yang sebelumnya.
Peneliti : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa lebih
memperhatikan materi yang Ibu ajarkan?
Guru : sangat memperhatikan karena dengan model pembelajaran ini suasana
kelas menjadi lebih hidup.
Peneliti : Menurut Ibu apakah ada perubahan pada aktifitas siswa sebelum dan
sesudah menggunakan model pembelajaran ini?
Guru : Ada perubahan. Yang awalnya sangat kurang aktif dan monoton sekarang
menjadi lebih aktif, percaya diri dan mau maju ke depan.
Narasumber : Indira Rezlita Riady
Siswa Kelas : III.4

Peneliti : Bagaimana pendapat kamu tentang model pembelajaran STAD (Studemt


Teams Achievment Division) yang Ibu ajarkan di pembelajaran tadi?
Siswa : Menurut saya bagus, saya jadi lebih berani untuk maju ke depan.
Peneliti : Adakah perbedaan cara mengajar dengan guru yang sebelumnya?
Siswa : Ada bu, guru yang dulu hanya melihat buku Tematik saja jadi cepat bosan.
Peneliti : Apakah kamu senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran
yang Ibu ajarkan tadi?
Siswa : Sangat senang bu karena kami bisa belajar sambil bermain, tidak bosan
dan lebih cepat mengerti.
Peneliti : Apakah pembelajaran sekarang lebih menyenangkan dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya?
Siswa : Sangat senang bu karena pembelajaran kali ini bisa membuat kami berani
maju berbicara di depan kelas, lebih aktif dari sebelumnya.
3. Dokumentasi

Siswa sedang berdiskusi


Siklus I
Siswa mempersentasikan hasil diskusi
Siklus II
Guru sedang menjelaskan materi pembelajaran

Foto bersama siswa kelas III.4


KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Address: Fakultas IlmuTarbiyah dan Kegururan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma. Bulian
KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi Halaman


In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP- R-0 - 1-1
05-03

Nama : Fera Indsh Rukmana


NIM : TPG.161879
Pembimbing I :Dr. Mahluddin, M.Pd.I
Jurusan / Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul :.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievment Difision) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

NO Hari/tanggal MateriBimbingan Tandatangan


1 19 September 2019 Penyerahan Surat Dosen
Pembimbing
2 27 September 2019 Bimbingan Proposal
3 28 September 2019 Bimbingan Proposal
4 30 September 2019 ACC Seminar
5 15 Oktober 2019 Perbaikan Proposal
6 18 Oktober 2019 Pengesahan Judul dan Izin Riset
7 29 Desember 2019 Bimbingan Skripsi
8 30 Desember 2019 ACC Untuk Di Agendakan

Jambi, 12 Maret 2020


Pembimbing I

Dr. Mahluddin, M.Pd.I


NIP. 196801012000031006
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Address: Fakultas IlmuTarbiyah dan Kegururan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma. Bulian
KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi Halaman


In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP- R-0 - 1-1
05-03

Nama : Fera Indah Rukmana


NIM : TPG.161879
Pembimbing I :Ikhtiati, M.Pd.I
Jurusan / Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul :.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievment Difision) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

NO Hari/tanggal MateriBimbingan Tandatangan


1 19 September 2019 Penyerahan Surat Dosen
Pembimbing
2 26 September 2019 Bimbingan Proposal
3 27 September 2019 Bimbingan Proposal
4 28 September 2019 ACC Seminar
5 15 Oktober 2019 Perbaikan Proposal
6 18 Oktober 2019 Pengesahan Judul dan Izin Riset
7 29 Desember 2019 Bimbingan Skripsi
8 30 Desember 2019 ACC Untuk Di Agendakan

Jambi, 12 Maret2020
Pembimbing II

Ikhtiati, M.Pd.I
NIP. 197804272009122001
Daftar Riwayat Hidup
(Curriculum Vitae)

Nama : Fera Indah Rukmana


JenisKelamin :Perempuan
Tempat/Tgl.Lahir : Karya Indah, 19 Februari1997
Alamat : Kenanga I RT. 29 Kec. Paal Merah Kel. Talang Bakung Kota Jambi
Emai : feraindahrukmana@gmail.com
No.Hp : 085264653651
Pendidikan Formal
2004-2009 : SDN 40 Kota Jambi
2009-2012 : MTsN Talang Bakung Kota Jambi
2012-2015 : MAN Model Kota Jambi
Sekarang : Universitas Islam Negeri Sultan Thaha SaifuddinJambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan
Guru MadrasahIbtidaiyah

Anda mungkin juga menyukai