Anda di halaman 1dari 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KALOR DAN

PERPINDAHANNYA DENGAN PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) DENGAN METODE WORD SQUARE PADA SISWA

KELAS V DI MI KAUMAN KIDUL KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :
MUTIA NUR INDAH SAPUTRI
23040-15-0124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2019

i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KALOR DAN

PERPINDAHANNYA DENGAN PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) DENGAN METODE WORD SQUARE PADA SISWA

KELAS V DI MI KAUMAN KIDUL KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :
MUTIA NUR INDAH SAPUTRI
23040-15-0124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2019

iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Mutia Nur Indah Saputri

NIM : 23040-15-0124

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa sekripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan pada e-

reponsitory IAIN Salatiga.

Salatiga, 26 Maret 2019

Yang Menyatakan

Mutia Nur Indah Saputri

vi
MOTTO

Satu orang bisa menjadi bahan penting dalam sebuah tim, namun satu orang
tidak dapat membuat sebuah tim.
– Kareem Abdul-Jabbar-

PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:

1. Yang paling utama dari segalanya. Sembah sujud serta syukur kepada
Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-MU telah memberikanku
kekuatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Kepada kedua orang tuaku tercintaaa... ibuku (Sunarti) dan bapakku
(Tugimin) yang selalu mendoakan anaknya untuk mencapai cita-cita agar
tercapai, selalu membimbing dan memberi arahan.
3. Adikku tercinta tersayangggg.... Diah Ayu Nur Saputri. Walaupun sering
berantem kalau kakaknya habis pulang dari salatiga. Tapi di sisi lain dia
selalu memberi semangatt dan selalu WA udah sampai bab berapa..?hihihi
4. Dosen pembimbing skripsiku ibu Peni Susapti, M.Si. terimakasih
banyakkk ya bu.. buat bimbingan dan saran-sarannya. Akhirnya skripsi
selesai juga ini skripsi.
5. Teruntuk My Best Friend’s yang selalu ada, yang selalu berantakin kos
untuk bikin tugas, ngerumpi, dan juga ngerjain skripsi ini (Nurul, Rahma,
Devia, Mutik, Icha, Isna) yang nggk pernah absen kasih dukugan untuk
cepet nyelesain skripsi ini dan tak lupa selalu memberi semangatt.. buat
temanku Agung terimakasih udah selalu ngasih semangattt buat selesain
skripsi ini.. dan juga buat temanku SMA Yogha I yang sampai sekarang
masihh selalu buat aku tertawa, tersenyum dan semangat untuk
mengerjakan skripsi ini.
6. Buat PGMI angkatan 2015, PGMI konsentrasi IPA, temen-temen KKN
dan PPL makasih buat kenangan dan tawa kalian.

vii
7. Seluruh Dosen IAIN berserta stafnya terimakasih untuk ilmu, pengalaman
dan bantuan yang kalian berikan.
8. Semua pihak yang sudah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini..
terimakasihhh banyakk.

viii
KATA PENGANTAR

ِ‫الر ِحي ِْم‬


َّ ِ‫ن‬
ِِ ِ‫الر ْحم‬ ِِٰ ِ‫بِ ْس ِِم‬
َّ ِ‫اّلل‬

Syukur Alhamdulilah penulis haturkan kehedirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kalor Dan Perpindahannya Dengan

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Dengan Metode Word Square Pada Kelas V Di Mi Kauman Kidul, Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2018/2019 bisa selesai Amin. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau

selalu dirahmati Allah SWT. Penulis menyusun skripsi ini guna untuk memenuhi

tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga penulis

dan pembaca bisa umumnya dapat mengambil manfaat dari tulisan ini.

Penulis skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis

sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H Rahmat HarIyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Saalatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga dan

selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing,

ix
memberikan saran, motivasi, arahan dan meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;

4. Bapak Imam Mas Arum, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingannya sejak awal sampai

akhir semester;

5. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang

telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;

6. Bapak Drs.Marno selaku Kepala Sekolah MI Kauman Kidul yang telah

memberikan izin dalam penelitian ini;

7. Ibu Sri Lestari, S.Pd selaku Wali Kelas V MI Kauman Kidul yang telah

membantu dan meluangkan waktu untuk Pelaksanaan penelitian

Tindakan Kelas hingga selesai;

8. Dewan guru dan karyawan MI Kauman Kidul;

9. Siswa-siswi MI Kauman Kidul.

x
ABSTRAK
Saputri, Mutia Nur Indah. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kalor
Dan Perpindahannya Dengan Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dengan Metode Word
Square Pada Siswa Kelas V Di Mi Kauman Kidul, Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam
Negri Salatiga. Dosen Pembimbing Peni Susapti. M.Si
Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Metode Word
Square.
Pembelajaran IPA di MI Kauman Kidul Kota Salatiga belum menggunakan
berbagai model pembelajaran aktif dan masih bersifat konvensional. Hal ini
menyebabkan siswa kurangnya memmperhatikan materi yang disampaikan oleh
guru terutama materi kalor dan perpindahannya. Terbukti dari rendahnya hasil
belajar siswa yang belum mencapai KKM 70. Rumusan masalah penelitian ini
adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard
Together dengan metode Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi kalor dan perpindahannya pada kelas V di MI Kauman Kidul, Kota
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?. Tujuan penelitian untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar IPA materi kalor dan perpindahannya dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard Together
dengan metode Word Square pada kelas V di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI
Kauman Kidul Kota Salatiga yang berjumlah 26 siswa meliputi 10 siswa
perempuan dan 16 laki-laki. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar obsrvasi
guru, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara statitik
menggunakan rumus presentase, apabila ˃ 85% siswa tuntas belajar maka siklus
dihentikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan evaluasi menggunakan metode word square dapat meningkatkan
hasil belajar siswa MI Kauman Kidul Kota Salatiga tahun 2019. Peningkatan
siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 32% dan Siklus I ke siklus II
15%. Hal ini dapat dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Pra
Siklus memiliki rata-rata 70, Siklus I memiliki rata-rata 76 dan Siklus II memiliki
rata-rata 85,3. Siswa telah mencapai KKM secara klasikal sebesar 92%. Siswa
yang belum tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa
latihan-latihan atau remediasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan
semua siswa dapat tuntas belajar pada materi kalor dan perpindahannya.

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii

HALAMAN JUDUL........................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

xii
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ...................................... 8

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

1. Bagi Guru .......................................................................................... 9

2. Bagi Siswa ........................................................................................ 9

3. Bagi peneliti ...................................................................................... 9

F. Definisi Operasional ................................................................................. 9

1. Hasil Belajar....................................................................................... 10

2. Ilmu Pengetahuan Alam..................................................................... 10

3. Kajian Materi Kalor dan Perubahannya ............................................ 10

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ....................................... 10

5. Metode Word Square ......................................................................... 11

G. Metodelogi Penelitian ............................................................................... 11

1. Rancangan Penelitian ......................................................................... 11

2. Subjek Penelitian ............................................................................... 13

3. Langkah-langkah Penelitian............................................................... 13

4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 18

5. Pengumpulan Data ............................................................................. 19

6. Analisis Data ...................................................................................... 19

H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar ............................................................................. 25

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................................ 27

xiii
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ............................................ 29

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ..................................... 29

2. Pengertian NHT................................................................................. 31

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ......... 31

C. Metode Pembelajaran Word Square ......................................................... 36

1. Pengertian Word Square ................................................................... 36

2. Langkah-langkah Metode Word Square ........................................... 37

3. Kelebihan dan Kekurangan ................................................................ 37

D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........................................... 38

E. Materi Kalor dan Perpindahannya ............................................................ 39

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian ........................................................ 44

1. Identitas Sekolah ................................................................................ 44

2. Sejarah Berdirinya ............................................................................ 45

3. Visi dan Misi ...................................................................................... 45

4. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 46

5. Keadaan Guru dan Pegawai .............................................................. 47

6. Keadaan Siswa Kelas V ..................................................................... 48

B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 48

C. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 49

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 49

a. Perencanaan ............................................................................... 50

b. Tindakan ..................................................................................... 50

xiv
c. Pengamatan/observasi ................................................................. 53

d. Refleksi ....................................................................................... 54

2. Deksripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 55

a. Perencanaan ............................................................................... 55

b. Tindakan ..................................................................................... 55

c. Pengamatan/observasi ................................................................. 58

d. Refleksi ....................................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 60

1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 60

2. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 63

3. Deskripsi Siklus II.............................................................................. 68

B. Pembahasan ............................................................................................... 75

1. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ............................... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 78

B. Saran ......................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................ 82

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keadaan Sarana Prasarana MI Kauman Kidul ................................... 46

Tabel 3.2 Keadaan Guru Dan Pegawai MI Kauman Kidul ................................ 47

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Kauman Kidul ................................ 48

Tabel 4.1 Daftar Hasil Rata-Rata Kondisi Pra Siklus Siswa ............................. 61

Tabel 4.2 Hasil Presentase Kondisi Pra Siklus Siswa ........................................ 62

Tabel 4.3 Hasil Performasi Guru Siklus I .......................................................... 64

Tabel 4.4 Daftar Rata-Rata Belajar Siswa Siklus I ............................................ 66

Tabel 4.5 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Siklus I ................................... 67

Tabel 4.6 Hasil Performasi Guru Siklus II ......................................................... 69

Tabel 4.7 Daftar Hasil Rata-Rata Belajar Siswa Siklus II ................................. 72

Tabel 4.8 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Siklus II ................................. 73

Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ................................................... 75

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 12

Gambar 2.1 Bagan Model Sistem Pembelajaran IPA ........................................ 28

Gambar 2.2 Perpindahan Kalor Secara Konduksi.............................................. 41

Gambar 2.3 Pepindahan Kalor Secara Konveksi ............................................... 41

Gambar 2.4 Perpindahan Kalor Secara Radiasi ................................................. 42

Gambar 4.1 Diagram Hasil Presentase Kondisi Awal Nilai Siswa .................... 62

Gambar 4.2 Diagram Hasil Presentase Siklus I Nilai Siswa .............................. 68

Gambar 4.3 Diagram Hasil Presentase Siklus II Nilai Siswa ............................ 74

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Pra Siklus – siklus II....... 76

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Ketidaktuntasan Belajar Pra Siklus - Siklus II 77

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ 83

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 94

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I............................................... 103

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................. 105

Lampiran 5 Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus I ........................................... 107

Lempiran 6 Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus II .......................................... 110

Lampiran 7 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................ 113

Lampiran 8 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................ 114

Lampiran 9 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................... 115

Lampiran 10 Foto Kegiatan ............................................................................. 116

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi ......................................................... 121

Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 122

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 123

Lampiran 14 Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus I .......................................... 124

Lampiran 15 Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus I ........................................ 125

Lampiran 16 Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus II ........................................ 126

Lampiran 17 Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus II ....................................... 127

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 128

Daftar Nilai SKK.............................................................................................. 129

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan kehidupan

manusia. Pendidikan dapat membuat orang cerdas, kreatif bertanggung jawab

dan produktif. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini,

pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan

yang cukup menarik yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan

disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Terutama daerah-

daerah yang berada di pedesaan atau pegunungan yang belum tersentuh oleh

yang namanya sistem pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pengembangan

dan pembaharuan mengenai relevansi model pembelajaran. Model

pembelajaran dikatakan relevan apabila mampu mengantar siswa mencapai

tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Proses pembelajaran dalam

pendidikan formal (sekolah) misalnya siswa diajarkan untuk disiplin, aktif,

kreatif, berpikir kritis, dan bertanggung jawab. Hal inilah yang dibutuhkan

untuk mengembangkan pemikiran dan kreatifitas yang dimiliki oleh manusia.

Selain itu juga dibutuhkan kemampuan untuk berpikir sistematis, logis, dan

kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. IPA dapat

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-

kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Eka, 2013: 23). IPA merupakan mata

1
pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sebagai

ilmu yang dikembangkan manusia.

IPA learning has in essence a tangible contribution in preparing for

the life of the student in the future. Because the essence of IPA is ascience

that has a special characteristic that is studying natural phenomena both

factual fact/event based on experiment (induction), and developed based on

the theory (deduction)( pembelajaran IPA pada dasarnya memiliki kontribusi

nyata dalam mempersiapkan kehidupan siswa di masa depan. Karena esensi

yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam baik

fakta fakta / peristiwa berdasarkan percobaan (induksi) dan dikembangkan

berdasarkan teori (deduksi)) (Sultoni, 2018: 75). Samatowa menyatakan

bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah aktivitas anak yang melalui

berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran

IPA. (Ariyanto, 2016: 135)

Pelajaran IPA di MI memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan

alam yang dekat dengan kehidupan siswa MI. Siswa diharapkan dapat

mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam

kehidupan sehari-harinya. Pembelajaran IPA di MI merupakan wahana untuk

membekali siswa dengan pengetahuan keterampilan, dan sikap yang

diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan-perubahan disekelilingnya. Pembelajaran IPA sejak dini

akan menghasilkan generasi dewasa yang faham tentang sains yang dapat

menghadapi tantangan hidup dalam dunia yang makin maju ini, sehingga

2
mereka mampu turut serta memilih dan mengolah informasi untuk digunakan

dalam mengambil keputusan.

Pendidikan IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses

pembelajaran di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti

yang telah diungkapkan di atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila

semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang

terungkap dalam hasil belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada

sekolah-sekolah menerapkan konsep pembelajaran IPA itu kurang baik dan

hanya beberapa murid faham dengan materi yang diajarkan guru.

Berdasarkan hasil wawancara pada hari Kamis tanggal 29 November

2018 dengan guru kelas V di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga (Sri Lestari,

S.Pd.), dalam melaksanakan pembelajaran IPA belum menggunakan berbagai

model pembelajaran aktif dan masih bersifat konvensional. Biasanya dalam

melaksanakan pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, dan penugasan saja. Guru lebih banyak menerangkan,

sedangkan siswa hanya menyimak melalui buku pegangannya. Setelah selesai

penyampaian materi, guru langsung memberikan tugas kepada siswa untuk

mengerjakan soal-soal latihan yang ada di lembar kerja siswa. Guru tidak

pernah meminta siswa untuk aktif berdiskusi maupun mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan teman-temannya.

Sebagian besar guru bergantung pada metode ceramah, murid pasif,

sedikit tanya jawab, dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Model

pembelajaran yang kurang tepat dan renggangnya interaksi antara murid dan

3
guru bisa menjadi salah satu penyebab lemahnya tingkat pemahaman murid

dalam mencerna pelajaran yang diberikan. Hal ini diakui oleh guru tersebut

bahwa dengan cara yang diterapkannya ini masih banyak siswa yang kurang

menguasai materi terutama pada materi kalor dan perpindahannya. Kalor

adalah panas yang dipindahkan. Panas merupakan salah satu bentuk energi.

Energi panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat

menimbulkan panas atau kalor, contohnya matahari dan api (Tutuk dan Dewi,

2010: 178). Di dalam Al-Qur’an juga sudah menjelaskan tentang materi

tersebut, Allah Berfirman :

ََ‫َارا فَإِذَا أَنتُم ِم أنهُ تُوقُِدُن‬ َ ‫ش َج ِر ٱ أْل َ أخ‬


ً ‫ض ِر ن‬ َّ ‫لذِى َجعَ َل لَ ُكم ِمنَ ٱل‬
َِّ ‫ٱ‬
Artinya: yaitu tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau,

maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu (QS Yasin:80).

Terbukti dari hasil belajar siswa pada materi kalor masih banyak di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dari 26 siswa hanya 10

siswa yang dapat mencapai KKM, sedangkan 16 siswa masih di bawah

KKM. Nilai KKM mata pelajaran IPA di MI ini adalah 70. Jadi di sini saya

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard Together

(NHT) dengan metode Word Square untuk meningkatkan hasil belajar sisiwa

kelas V MI Kauman Kidul.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan

pembelajaran yang lebih bermakna adalah dengan mencoba menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard Together.

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis

4
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih

diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-

pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang

untuk membantu perserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru

biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. (Suprijono,

2009: 54-56) kooperatif berarti berkerjasama, model kooperatif merupakan

suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pencapaian akademik

dan sikap sosial peserta didik melalui kerja sama diantara mereka. Model

pembelajaran kooperatif bertujuan dalam peningkatan pencapaian akademik,

peningkatan rasa toleransi dan menghargai perbedaan, serta membangun

keterampilan sosial perserta didik.

Kerja sama yang dilakukan oleh perserta didik dalam pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif menitikberatkan pada rasa tanggung jawab

pribadi untuk pencapaian kelompok. Pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif yang sesungguhnya bukan hanya menyerahkan pada kelompok,

tetapi bagaimana seorang perserta didik mempunyai tanggung jawab untuk

dapat bersama-sama dalam kelompok dalam mencapai kompetensi yang telah

ditetapkan (Asih dan Eka, 2013:53-54).

Numbered Head Together adalah merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi dan berbagai

alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Rusmawati Tati Dkk, hlm: 2),

Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada dasarnya merupakan sebuah

5
varian diskusi kelompok, dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk

salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu

dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya (Marti dkk, 2014: 22).

Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah dapat membuat siswa lebih

aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga dilatih untuk

saling tukar pikiran dan melatih keberaniannya untuk mempresentasikan hasil

diskusi secara bergantian. Model pembelajaran ini diharapkan dapat

diterapkan salah satunya dalam mata pelajaran IPA kelas V materi kalor .

Pemilihan kelas dan materi ini dianggap sangat tepat untuk menerapkan

model pembelajaran Numbered Heard Together. Model pembelajaran ini,

siswa dilatih berdiskusi dengan teman-temannya untuk memecahkan masalah

yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan

diberikannya nomor kepada setiap siswa dan secara acak guru memanggil

nomor siswa, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam

mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Oleh

karena itu, diharapkan siswa dapat memahami materi dengan baik.

Tidak hanya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

di sini saya juga menggunakan metode Word Square untuk penigkatan hasil

belajar dan evaluasi pembelajaran yang maksimal. Metode ialah cara

sistematis dan terpikir dengan baik untuk dilaksanakan dalam mencapai

tujuan (Samsiudin, 2016: 114). Metode Word Square dipilih dengan

pertimbangan bahwa metode ini mudah untuk diimplementsikan karena

sebenarnya metode ini mirip dengan permainan teka-teki silang yang

6
notabennya tidak asing lagi bagi guru maupun siswa. Perbedaan metode

Word Square dengan teka-teki silang adalah pada metode Word Square

jawaban sudah ada namun disamarkan dan diacak sedemikian rupa. Tujuan

dari disamarkan dan diacaknya jawaban bukan untuk mempersulit siswa

namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Metode Word Square diterapkan

untuk menjawab berbagai penyebab rendahnya minat belajar siswa. Melalui

metode Word Square dapat merubah anggapan siswa bahwa pembelajaran

IPA itu membosankan dan sulit.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin melakukan sebuah

penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kalor dan

Perpindahannya Dengan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Metode Word Square

dada Kelas V di MI Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun Pelajaran

2018/2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu: apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heard Together (NHT) dengan metode Word Square dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi kalor dan perpindahannya pada kelas

V Di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah: untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi kalor dan

7
perpindahannya dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heard Together (NHT) dengan metode Word Square pada kelas V

di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir serta

mempertimbangkan konsep yang ada, maka “Melalui penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heard Together (NHT) dengan

metode Word Square Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi

Kalor dan Perpindahannya Pada Siswa Kelas V di MI Kauman Kidul

Kota Salatiga Tahun Ajaran 2018/2019”.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan model pembelajaran NHT dengan metode word

square dapat dikatakan efektif apabila hasil belajar yang diharapkan dapat

tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Secara Individu

Adanya peningkatan hasil belajar IPA materi kalor dan

perpindahannya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

lebih dari 70.

b. Secara Klasikal

Ketuntasan perserta didik secara klasikal dalam materi kalor dan

perpindahannya mencapai > 85% perserta didik mencapai KKM.

8
E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, antara lain:

1. Bagi Guru

Sebagai masukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heard Together (NHT) dengan metode Word Square dapat

digunakan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan dan

menciptakan kegiatan belajar yang menarik serta memberikan alternatif

model pembelajaran yang dapat dilakukan guru dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Meningkatkan keaktifan dan keberanian dalam mengungkapkan

pendapat. Siswa juga dapat saling bertukar informasi dan saling

menguatkan pemahaman materi yang diajarkan satu sama lain.

3. Bagi Peneliti

Memberikan sumbangan pemikiran tentang model pembelajaran

yang lebih efektif, kreatif dan menyenangkan serta sebagai calon

pendidik agar dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam

pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Adapun definisi dari beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian ini

adalah:

9
a. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Bloom menyatakan

hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

(Agus, 2009:5-6)

b. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab

dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Eka, 2013:

23) IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa

yang terjadi di alam. Pelajaran IPA di MI memuat materi tentang

pengetahuan-pengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa MI.

Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-

pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

c. Kajian Materi Kalor dan Perubahannya

Kalor bisa disebut juga dengan istilah panas, kalor merupakan

bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang memeliki kelebihan

panas ke benda yang kekurangan panas. Di ibaratkan perpindahan kalor

itu seperti aliran air di sungai, dimana hulu sungai sebagai benda yang

kelebihan panas dan hilir sungai sebagai benda yang kekurangan panas.

d. Model Pembelajaran kooperatif Tipe NHT

Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu Numbered Head

Together (NHT) atau Kepala Bernomor Bersama. Model ini dapat

dijadikan alternatif variasi model pembelajaran dengan membentuk

10
kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap

anggota memiliki satu nomor. Kemudian guru mengajukan pertanyaan

untuk didiskusikan bersama dalam kelompok dengan menunjukkan salah

satu nomor untuk mewakili kelompok(Marianingsih dkk, 2018: 56).

e. Metode Word Square

Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-

kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Word Square

merupakan salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak

kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut

terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai

dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran

(Marianingsih dkk, 2018: 123).

G. Metodeogi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Tindakan yang direncanakan dalam penelitian berupa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan metode

Word Square dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V MI Kauman Kidul Salatiga.

Secara harfiah Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa

Inggris yaitu Classroom Action Research yang berarti penelitian

dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto,

Penelitian Tindakan Kelas yaitu pencermatan dalam bentuk tindakan

11
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian Tindakan Kelas adalah

bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.

Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek

pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Suyadi,

2011:17 ).

Penelitian ini menggunakan PTK dengan pertimbangan adanya

permasalahan yang terjadi di pada kelas V di MI Kauman Kidul

Salatiga yaitu rendahnya konsep pembelajaran dalam mata

pembelajaran IPA. Hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil diskusi

dengan guru kelas pada kelas V di MI Kauman Kidul Salatiga bahwa

penyebabnya adalah kurang pemahaman materi dari guru dan

efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan

PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional

pendidik dalam menangani proses belajar mengajar (Arikunto,

2014:106).

Jadi dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

diharapkan peneliti mampu mengatasi permasalahan yang terjadi

dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil

belajar pembelajaran IPA di kelas V di MI Kauman Kidul, Kota

Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.

12
2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA beserta

kelas V di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga tahun pelajaran

2018/2019. Siswa kelas V ini berjumlah 26 terdiri dari 16 laki-laki dan

10 perempuan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan januari .

Penelitian dilakukan dengan siklus yaitu Siklus I dilanjutkan Siklus II

yang disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah, artinya

tidak mengubah jadwal pelajaran.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Gambar: 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas

(Sumber: Suyadi, 2014: 50)

13
a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan (planning) Kegiatan yang dilakukan

dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah:

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaaran (RPP)

b) Mempersiapkan sarana yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

c) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan

yang akan digunakan pada setiap pembelajaran.

d) Mempersiapkan soal LKS, pre test dan post test yang akan

diberikan pada setiap siklus yang disusun oleh peneliti.

e) Pembentukan kelompok belajar.

f) Mempersiapkan Reward (hadiah).

Pada setiap siklus, siswa dibagi dalam kelompok 5

kelompok kecil. Setiap kelompok berjumlah 5 orang siswa dan

ada 6 orang siswa. Anggota kelompok terdiri dari siswa

dengan kemampuan dan jenis kelamin yang hiterogen.

Pembagian kelompok dilakukan pada awal pembelajaran yaitu

pada Siklus I kemudian pada siklus berikutnya juga masih

menggunakan kelompok yang sama. Adapun cara

pembentukan kelompok adalah dengan menggunakan data

nilai IPA siswa kelas V pada pra siklus yaitu sebelum

dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II.

14
Berdasarkan hasil pra siklus tersebut, nilai siswa

diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah. Siswa

dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang mana masing-

masing terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan yang

hiterogen.

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap ini peneliti

mendesain model kooperatif Tipe Numbered Heads Together

dengan Strategi Word Square dengan tiga tahap kegiatan yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Kegiatan pendahuluan terdiri dari appersepsi dan motivasi.

Kegiatan inti meliputi pembentukan kelompok belajar, diskusi

kelompok, presentasi dan tes akhir (post test). Selama

pembelajaran berlangsung, guru dalam mengajar menggunakan

RPP yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti bertugas sebagi

observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan.

3) Observasi (Observing) Observasi dilakukan oleh peneliti dan

guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran. Observasi

dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh

peneliti. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui

jalannya pembelajaran dengan menggunakan kooperatif Tipe

Numbered Heads Together dengan metode Word Square.

15
4) Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan

dan mengidentifikasi data yang telah diperoleh. Yaitu meliputi

lembar observasi dan catatan lapangan kemudian peneliti

melakukan refleksi. Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil

yang telah diperoleh yaitu dengan cara melakukan penilaian

terhadap proses selama pembelajaraan berlangsung,

mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan

halhal yang telah dilakukan berupa kekurangan/kelemahan

selanjutnya merencanakan suatu perbaikannya. Setelah

melakukan refleksi kemudian peneliti merumuskan

perencanaan untuk siklus selanjutnya.

b. Siklus II

Pada tahap siklus kedua ini mengikuti tahapan siklus

pertama. Artinya rencana tindakan kedua disusun berdasarkan

hasil refleksi pada siklus pertama. Kegiatan pada siklus kedua

dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan pada siklus

pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan kooperatif Tipe Numbered Heads Together dengan

metode Word Square. Pada siklus kedua ini juga terdiri dari

empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi hasil yang telah dilakukan.

Jika pada Siklus II hasilnya belum mencapai KKM yang

ditentukan, peneliti melanjutkan siklus selanjutnya sampai

16
mencapai hasil yang diharapkan. Model dan metode yang

digunakan dalam Penelitian Tindakan kelas ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan

metode Word Square, dimana dalam satu siklus terdiri dari;

perencanaan (planning), tindakan (acting), observiasi (observing)

dan refleksi (reflecting).

4. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar Observasi digunakan sebagai pedoman untuk

melaksanakan pengamatan di dalam kelas. Berdasarkan lembar

observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran aktivitas yang

dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together dengan metode Word Square. Lembar observasi

berupa lembar checklist tentang aktivitas pembelajaran yang

dilakukan guru bersama para siswa. Melalui lembar observasi ini ,

peneliti dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi guru serta

memperbaiki kekurangan-kekurangan selama pembelajaran

berlangsung.

b. Soal Test adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan

penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas

17
atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau

perintah-perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang

melambangkan tingkah laku atau pretasi (Sudijono, 2011: 66).

Untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti menggunakan naskah

soal berupa LKS soal menggunakan metode Word Square. Tes

digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui

kemajuan hasil belajar siswa.

c. Dokumen. Melalui dokumentasi peneliti bisa mengetahui berita,

data-data yang terkait dengan siswa seperti nilai hasil belajar dan

foto yang menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.

Dokumentasi ini sangat membantu dalam pengumpulan data dan

sebagai pendukung dalam proses penelitian.

5. Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut:

a. Observasi Peneliti melakukan observasi dengan cara melakukan

pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di

kelas. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi

yang telah dipersiapkan. Lembar observasi digunakan untuk

mancatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas.

Data diperoleh dari apa yang peneliti lihat, dialami dan didengar.

Data yang diperoleh adalah bukti keterlaksanaan rencana-rencana

tindakan yang telah disusun sebelumnya serta reaksi siswa

18
terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dan perubahan

yang terjadi dalam proses pembelajaran.

b. Test Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal berupa soal

post test yang harus dikerjakan secara individu setiap pertemuan

disetiap siklus.

c. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

hasil belajar siswa dan foto pada saat pembelajaran berlangsung

dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dengan metode Word Square.

6. Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian

untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011:85). Dalam penelitian ini

penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang

terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kantitatif dan kualitatif, yaitu menggambarkan data

dengan menggunakan angka-angka kemudian dijelaskan melalui

kalimat secara jelas dan terperinci. Teknik analisis data dalam

penelitian ini untuk menguji hasil belajar IPA kelas V MI Kauman

Kidul dengan cara memberikan post test pada setiap siklus. Analisa

data kuantitatif digunakan untuk membandingkan konsep hasil belajar

sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

19
Numbered Heads Together dengan metode Word Square yaitu pada

pra siklus, siklus I, Siklus II dan seterusnya sampai mencapai KKM

yang ditentukan.

Data disajikan dalam bentuk table yang mudah dipahami secara

keseluruhan. Untuk menghitung data-data yang berupa angka dari hasil

post test peneliti akan menggunakan rumus statistika ukuran rata-rata

kelas. Rata-rata kelas dapat dihitung dengan rumus

(Arikunto,2010:271 ):

Keterangan:

X : Nilai Rata-Rata Siswa

∑X : Jumlah Nilai Siswa

N : Jumlah Siswa

Untuk mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan

menggunakan rumus presentase (Sugiyono, 2010:43)

Keterangan:

P : Jumlah Nilai Dalam Persen

F : Jumlah Nilai Siswa

N : Jumlah Seluruh Siswa

Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa

pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif

20
yang berupa angka-angka. Angka angka itu kemudian dianalisis

dengan menggunakan strategi statistic kemudian dijelaskan secara

kualitatif. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar dapat

digunakan nilai standard berskala yaitu berupa rentangan nilai dari 1-

100. Selanjutnya nilai tersebut dikonversi ke dalam beberapa

kelompok dengan kategori sebagai berikut (Arikunto,2010:249):

80-100 : sangat tinggi

66-80 : tinggi

56-65 : sedang

40-55 : rendah

< 40 : sangat rendah

Peneliti akan menggunakan nilai rata-rata siswa untuk

menentukan tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Dalam hal ini akan

digunakan penilaian berstandard berskala dengan rentangan nilai 1–

100 seperti tersebut diatas.

7. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman

judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan

keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar

isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

21
BAB I PENDAHULUAN

1) Latar Belakang Masalah

2) Rumusan Masalah

3) Tujuan Penelitian

4) Hipotesis Penelitian

5) Manfaat Penelitian

6) Definisi Operasional

7) Metodologi Penelitian

a) Rancangan Penelitian

b) Subyek Penelitian

c) Langkah-langkah Penelitian

d) Instrumen Penelitian

e) Teknik Pengumpulan Data

f) Analisis Data

g) Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

a. Hasil Belajar

b. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

c. Materi Kalor dan Perubahannya

d. Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

dengan metode Word Square.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

a. Subyek Penelitian

22
b. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

c. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian

b. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus

c. Pembahasan

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran

dan daftar riwayat hidup penulis.

23
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar dalam arti luas merupakan suatu proses yang

memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku baru

yang bukan disebabkan oleh kematangan dan suatu hal yang bersifat

sementara sebagai hasil terbentuknya respons utama (Muh.sain

Hanafy, 2014: 68). Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan

seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui

pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Seorang ibu yang

mengikuti seminar tentang pengaturan uang keluarga akan

mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana mengelola uang

keluarga yang kemudian memengaruhi caranya mengelola uang

keluarga. Sebelum seseorang bisa mengendarai sepeda, ia belajar lebih

dahulu bagaimana caranya mengendarai sepeda. Dari contoh tersebut

jelaslah bahwa belajar bukan hanya aktivitas yang dilakukan oleh

pelajar saja melainkan ibu rumah tangga dan yang lainnya.

Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si

pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga akan

terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa

24
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Baharuddin dan Esa, 2007:

13).

Belajar menurut pandangan Robert M. Gagne. Gagne sebagai

yang dikutip oleh sagala memandang bahwa belajar adalah perubahan

yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar terus menerus

yang bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.

Pandangan Gagne menunjukan bahwa belajar adalah adanya stimulus

yang secara bersamaan dengan isi ingatan memengaruhi perubahan

tingkah laku dari waktu ke waktu. Karena itu, belajar dipengaruhi oleh

faktor internal berupa isi ingatan dan faktor eksternal berupa stimulus

yang bersumber dari luar diri individu yang belajar (Muh.sain Hanafy,

2014: 69).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis

belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.

Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan

untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Disini usaha unuk mencapai

kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum

dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi

tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang

sesuatu (Baharuddin dan Esa, 2007: 13).

25
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar

individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

a. Faktor internal

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat

mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini

meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

a) Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan

menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.

Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi

aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan

bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan

belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau

sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang

maksimal. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama

proses belajar berlangsung peran fungsi fisiologis pada tubuh

manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama

pancaindra. Pancaindara yang berfungsi dengan baik akan

mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.

26
b) Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor

psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah

kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Pada

umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-

fisik mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan

lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian

kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja,

tetapi juga organ-organ tubuh yang lain. Kecerdasan

merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam

proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar

siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu,

semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam

belajar. Sebaliknya semakin rendah tingkat inteligensi

individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan

belajar (Baharuddin dan Esa, 2007: 19-21).

b. Faktor eksternal

Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti

faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor

eksternal terdiri dari faktor nonsoial dan faktor sosial.

a) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di

lingkungan sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Aspek

27
fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar,

gedung, dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan

rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana

transportasi yang tersedia dan sejenisnya.

b) Faktor sosial

Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah

menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman

pergaulan).

B. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran, suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan di kelas.

Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk

mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Model pembelajaran adalah pola interaksi perserta didik dengan guru

di dalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan

hanya apa yang harus dilaksanakan oleh guru, tetapi menyangkut

tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan perserta didik, serta

sistem penunjang yang disyaratkan (Himawan,2017: 3). Trianto

menyatakan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai

28
pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan

pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat

dari materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang

akan dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan

perserta didik (Darmadi, 2017: 42).

Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan

kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan

belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedur

pembelajaran interatif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam

kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah.

setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga

berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua

anggota kelompok memahami suatu konsep.

Tujuan akhir yang ingin dikembangkan dari pembelajaran

kooperatif adalah mengoptimalkan kompetensi individu pembelajaran

bersama, hal ini memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat

terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sebangai

fondasi yang baik untuk meningkatkan prestaasi siswa (Darmadi,

2017: 364). Pembelajaran kooperatif memberi kesempatan kepada

perserta didik untuk menyampaikan hasil kerja atau informasi dengan

kelompok lain. Adanya sharing pendapat antar kelompok dapat

membiasakan perserta didik untuk saling menghargai pendapat orang

29
lain dan belajar mengemukakan pendapat kepada orang lain (Dwi

Sulisworo dkk, 2018: 5).

2. Pengertian Numbered Head Together (NHT)

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau kepala bernomor

bersama pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kangen tahun 1993.

NHT dilaksanakan dengan tujuan untuk melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran serta

mengecek pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut. Model

pembelajaran ini dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa

dan merupakan salah satu alternatif terhadap kelas tradisional. Model

pembelajaran NHT merupakan model yang mengutamakan berbagai

aktivitas siswa dalam mencari dan mengolah serta melaporkan

informasi yang dipengaruh dari berbagai sumber. Pada dasarnya model

ini dibuat agar siswa dapat saling berkerja sama bergantung pada

kelompok-kelompok kecil serta kooperatif.

3. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

NHT.

1) Tahap Pertama Penomoran,

Kelas dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri dari 3-5 siswa)

setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. Adapun dasar

dalam pembuatan kelompok tersebut bisa dilakukan berdasarkan

nilai tes perbedaan jenis kelamin, sifat, dll.

2) Tahap Kedua Pembagian tugas/pertanyaan,

30
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan masing-masing

kelompok dan memastikan bahwa setiap kelompok memiliki

sumber informasi yang relevan seperti buku paket, modul dan

lainnya sehingga siswa mampu menyelesaikan tugas yang

diberikan guru.

3) Tahap Ketiga Berfikir bersama,

Setiap kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban

pertanyaan dan menyakinkan bahwa setiap anggota dapat

mengerjakan atau mengetahui jawaban. Pada terhadap ini masing-

masing siswa dalam setiap kelompok berpikir bersama dalam usaha

menemukan jawaban yang tepat.

4) Tahap Keempat Menjawab,

Guru memanggil nomor tertentu, kemudian bagi siswa yang

nomornya sesuai dengan yang dipanggil mengacungkan tangan dan

mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

5) Tahap Kelima Tanggapan,

Dari siswa lain perlu didengarkan. Siswa yang nomornya tidak

disebut berusaha memberi tanggapan atas jawaban dari siswa yang

menyampaikan hasil kerja kelompoknya, jika sudah selesai guru

dapat menunjuk nomer berikutnya.

6) Tahap Keenam Kesimpulan,

31
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan jawaban akhir yang

benar dari setiap pertanyaan terkait dengan materi yang telah

dibahas(Marianingsih dkk, 2018: 57-58).

Melalui pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,

maka dapat diketahui antara lain:

1. Aktifitas guru dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Adapun aktifitas guru dalam pembelajaran kooperatif tipe

NHT dapat diketahui aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran

kooperatif tipe HNT. Aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran

mengalami peningkatan di setiap siklus. Hal ini dikarenakan guru

mengelola pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai dengan sintaks

pembelajaran yang dikemukakan oleh Ibrahim (dalam Trianto,

2010: 48) yang menyatakan bahwa tahap pertama dalam

pembelajaran kooperatif guru menyampaikan tujuan dan motivasi

kepada siswa, tahap kedua menyajikan informasi, tahap tiga

mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar,

tahap ke empat membimbing kelompok bekerja dan belajar, tahap

kelima evaluasi, dan tahap keenam memberikan penghargaan.

2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Adapun aktifitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe

NHT dapat diketahui bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dalam buku Rohani, 2007

menyebutkan bahwa suatu proses pembelajaran dapat dikatakan

32
berhasil jika siswa giat dan aktif dalam proses belajar. Dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini siswa

dituntut ikut berperan aktif dalam diskusi. Hal ini dikarenakan

mereka memiliki tanggung jawab masing-masing dalam memahami

materi yang disampaikan, merekka tidak dapat bergantung pada

siswa lain. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan

aktifitas siswa.

Hasil siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, dari

tes rata-rata pada setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar

dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dapat

diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatife tipe NHT pada tiap siklusnya mengalami

peningkatan.

Hal ini menunjukan bahwa dengan diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas secara bertahap. Peningkatan tersebut dapat

terjadi karena masing-masing siswa memiliki tanggung jawab yang

sama dalam setiap kelompok, sehingga mereka dituntut untuk

benar-benar memahami materi tentang inflasi dan indeks harga.

Karena dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

guru menunjuk siswa secara sepontan dan pada saat guru

menunjuk, guru tidak mengetahui siapa murid yang akan ditunjuk.

Oleh sebab itu, model pembelajaran ini sangat efektif untuk

33
diterapkan karena dalam proses pembelajaran berlangsung siswa

memiliki tanggung jawab untuk memahami materi yang sedang

diajarkan dan mereka juga tidak dapat bergantung pada siswa yang

lain.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT guru hanya

berperan sebagai fasilitator dan mediator. Selain itu, pada model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada setiap akhir pelajaran guru

memberikan penghargaan berupa hadiah kepada kelompok yang

mendapatkan skor tertinnggi. Meskipun hadiah yang diberikan

memiliki harga yang tidak seberapa tetapi siswa merasa senang

ketika mereka menerima hadiah setelah pelajaran usai. Hal ini

dapat membuat siswa lain lebih aktif dan belajar lebih giat pada

setiap pertemuan agar mereka juga bisa mendapatkan penghargaan.

(Yulhendri dkk, 2016: 54-55).

4. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

a. Dapat meningkatkan penilaian proses dan hasil siswa.

b. Menjadikan siswa lebih terkesan dalam mengikuti pembelajaran

di kelas karena menyenangkan.

c. Dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa.

d. Siswa yang pandai membantu siswa yang kurang pandai dalam

pemahaman materi.

5. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

a. Memerlukan waktu yang lama untuk pembelajaran

34
b. Harus memilih materi pembelajaran yang sesuai

c. Semua siswa belum dapat menerapkan tipe NHT karena halini

dipengaruhi pengalaman belajar pada saat pelaksanaan

pembelajaran sebelumnya.

d. Nomor yang sudah dipanggil kemungkinan akan dipanggil lagi.

e. Tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran. (Rusmawati Tati

Dkk.hlm: 5)

C. Metode Pembelajaran Word Square

1. Pengertian Word Square

Salah satu pengembangan dari metode ceramah adalah metode

Word Square. Mujimin, mendefinikan metode word square merupakan

metode ceramah yang diperkaya dan berorentasi kepada keaktifan

siswa dalam pembelajaran. Dalam metode word square dibutuhan

kejelian dalam mencocokkan pada kotak-kotak jawaban yang terlah

disediakan oleh guru. Dapat dikatakan metode ini mirip dengan

mengisi teka-teki silang dimana jawabannya sudah disediakan dan

disamarkan dengan huruf-huruf lain sebanagn pengecoh. Metode ini

sesuai dengan semua mata pelajaran khususnya bagi siswa TK/SD.

Kemampuan guru dalam memprogram sejumlah pertanyaan yang

dapat merangsang siswa untuk berpikir sangat diperlukan dalam

metode ini. Adapun tujuan dibuatkan kotak-kotak pengecoh adalah

untuk melatih ketrampilan dan kesabaran siswa.

35
Sebelumnya guru dapat membagikan lembar kegiatan atau

lembar kerja sebagai alat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

materi. Jadi instrumen utama dalam metode ini adalah lembar jawaban

pada susunan huruf acak di kolom yang disediakan. Selain cocok

digunakan bagi siswa TK maupun siswa SD, metode ini juga dapat

diterapkan pada siswa SMP/SMK dengan tujuan sebagai selingan

dalam melakukan evaluasi.

2. Langkah-langkah dalam Metode Word Square adalah:

1) Guru menyiapkan materi.

2) Guru membagikan lembar kegiatan yang berisi kata-kata yang

bersangkutan dengan materi.

3) Siswa mencari kata-kata kemudian mengasir huruf dalam kotak

yang sesuai (bisa vertikal, horizontal, bahkan diagonal).

4) Mendiskusikan dan mencocokkan jawaban siswa.

5) Guru memberikan poin kepada siswa yang jawabannya benar.

3. Kelebihan

Beberapa kelebihan dari metode word square adalah:

1) Melatih ketelitian dan kesabaran siswa dalam mencari jawaban.

2) Mendorong siswa memahami materi lebih dalam

3) Menarik karena adannya unsur permainan dan teka-teki.

4) Merangsang siswa untuk berpikir kritis dan efektif.

4. Kelemahan

Berikut dijelaskan kelemahan metode word square:

36
1) Siswa tidak dapat mengembangkan materi sesuai potensinya.

2) Dapat mematikan kreativitas siswa bila tidak dilaksanakan dengan

baik

3) Siswa hanya menerima bahan mentah saja dari guru. Jawaban dari

lembar kerja biasanya kurang bersifat analisis (Marianingsih dkk,

2018: 123-125).

D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan

dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada

perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan

berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal yang berkaitan yang tidak

terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang

berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan

IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini objek kajian IPA menjadi

semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi

IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas. Belajar IPA berarti

belajar kelima objek atau bidang kajian tersebut.

Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang

dipengaruhi secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dua

sifat utama ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat

diterima akal sehat, dan objektif. Artinya sesuai dengan objeknya, sesuai

dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian

ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan

37
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Eka, 2013: 22-

23).

Pembelajaran IPA dapat digambarkan sebagai suatu sistem, yaitu

sistem pembelajaran IPA. Sistem pembelajaran IPA, sebagaimana sistem-

sistem lainnya terdiri atas komponen masukan pembelajaran, proses

pembelajaran, dan keluaran pembelajaran. Pembelajaran IPA sebagai suatu

sistem dapat digambarkan sebagaimana terdapat pada gambar dibawah ini:


Masukan instrumental, Kurikulum,
Guru, Metode, Media,
Sarana/Prasarana Keluaran
Peserta Didik
yang Berhasil
Masukan Preses Pembelajaran IPA
Perserta Didik

Lulusan yang
Masukan Lingkungan (Sosial dan
Berhasil
Alamiah)

Gambar 2.1 Bagan Model Sistem Pembelajaran IPA

(Sumber : Asih dan Eka, 2013:27)

E. Materi Kalor dan Perpindahannya

Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Besarnya kalor suatu zat

menunjukan berapa besar energi kinetik dari partikel-partikel

penyusunannya. Kalor mempunyai satuan Joule (SI) atay kalori. Pengaruh

kalor terhadap suatu benda selain akan meningkatkan suhu suatu benda

bisa mengakibatkan terjadinya perubahan wujud zat. Kalor adalah panas

yang dipindahkan. Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi

panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat

38
menimbulkan panas atau kalor, contohnya matahari dan api (Tutuk dan

Dewi 2010:178). Contoh lain sumber energi panas adalah:

1. Matahari, merupakan sumber energi utama dibumi. Energi panas

bermanfaat bagi makhluk hidup. Misalnya, untuk fotosintetis pada

tumbuhan hijau dan peryumbuhan tulang manusia dan hewan.

2. Api, energi panas api dapat digunakan untuk: memasak, penerangan,

menyetrika, menghangatkan tubuh. Api dapat diperoleh dari: kompor

minyak tanah, kompor gas, korek api, lilin, kayu.

3. Panas Bumi (Energi Endogen), panas bumi dipakai untuk memanaskan

air sehingga menghasilkan uap. Kemudian uap panas memutar turbin

yang menyebabkan generator bergerak, lalu generator dapat dihasilkan

energi listrik.

4. Batu Bara, berasal sari tumbuhan tropis yang sudah mati di rawa-rawa

dalam waktu ribuan tahun. Bermanfaat untuk: bahan mentah bensin

tiruan, keperluan industri, bahan bakar pembangkit listrik, bahan bakar

kereta api atau kapal laut (Nurhayati, 2014: 55-56).

Dalam aktifitas keseharian, apa yang terjadi kegiatan kita tidak

terlepas dari konsep kalor. Banyak peralatan rumah tangga dibuat dengan

memakai prinsip-prinsip perpindahan kalor. Perpindahan kalor adalah

perpindahan energi yang terjadi pada benda atau meterial yang bersuhu

tinggi ke benda atau material yang bersuhu rendah, hingga tercapainya

kesetimbangan panas.

Terdapat tiga macam proses perpindahan energi kalor yaitu :

39
1. Perpindahan Kalor secara Konduksi

Perpindahan kalor secara Konduksi yaitu perpindahan kalor

pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat

tersebut. Perpindahan kalor secara konduksi hanya terjadi pada zat

padat. Benda-benda yang dapat menghantarkan kalor dengan baik

dinamakan konduktor. Logam dan besi merupakan contoh konduktor

yang baik. Sebaliknya, benda-benda yang tidak dapat menghantarkan

kalor dengan baik dinamakan isolator. Contoh benda yang termasuk

isolator adalah kaca, kayu, dan plastik.

Gambar 2.2 Perpindahan Kalor Secara Konduksi

(Sumber: https://blog.ruangguru.com/perpindahan-kalor)

2. Perpindahan Kalor secara Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor

yang disertai perpindahan molekulnya. Perpindahan kalor secara

konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan panas secara

konveksi juga terjadi dalam peristiwa alam, seperti terjadinya angin

laut dan angin darat.

40
Gambar 2.3 Perpindahan Kalor Secara Konveksi

(Sumber:https://www.ayosekolahfisika.com/2016/06/perpindaha

n-kalor-secara-konveksi.html)

3. Perpindahan Kalor secara Radiasi

Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak

memerlukan zat perantara. Contohnya kalor secara radiasi adalah

panas matahari (Aslizar 2017: 281-282).

Gambar 2.4 Perpindahan Kalor Secara Radiasi

(Sumber : http://www.mikirbae.com/2016/12/jenis-jenis-perpindahan-

kalor.html)

Jadi Kalor yaitu panas yang dipindahkan. Panas merupakan salah

satu bentuk energi salah satu contohnya yaitu matahari. Perpindahan kalor

terbagi menjadi 3 jenis yaitu, perpindahan kalor secara Konduksi yaitu

41
perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan

molekul-molekul zat tersebut, perpindahan kalor secara konveksi yaitu

perpindahan kalor yang disertai perpindahan molekulnya, dan perpindahan

kalor secara Radiasi yaitu kalor tanpa memerlukan zat perantara.

42
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Kauman kidul Kota Salatiga.

Dalam bagian ini penulis ingin paparkan lokasi dilaksanakan penelitian

ini. Hal ini penulis pandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang

salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh

pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar lokasi

penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

1. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MI Islamiyah Kauman Kidul, Sidorejo Kota

Salatiga

Alamat : Jln. Ki. Jayengrono 35

Jenjang : MI

Jumlah Siswa : 159

Jumlah Guru : 10

Jumlah Kelas :6

Kode pos : 50716

Status Madrasah : Swasta

Tahun Berdirinya : Tahun 1959

44
2. Sejarah Berdirinya MI Kauman Kidul Kota Salatiga

MI Islamiyah Kauman Kidul, Sidorejo Kota Salatiga, berdiri

sejak tahun 1959. MI ini berdiri atas prakarsa dari sesepuh jaman

dahulu yang menginginkan adanya sekolah formal di desa kauman

kidul dan didukung perangkat desa terkait. Sebelumnya MI Islamiyah

kauman kidul merupakan madrasah diniyah atau sekolah in-formal

yang khusus mempelajari al qur’an disore hari.

MI Islamiyah Kauman Kidul beralamat di jalan ki. Jayengrono

no.35 kelurahan Kauman Kidul telp. (0298 3404288). Berdiri sejak

tahun 1959 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Replubik Indonisia Nomor lk.3c/204/PGM. MI/uj/1978 tanggal 2

januari 1978. Nomor statistic MI Islamiyah kauman kidul adalah

111233730011, sedangkan nomor NPWP nya 000.382.319.2.505.000.

3. Visi dan Misi MI Kauman Kidul

a. Visi

“Terwujudnya perserta didik yang berkualitas bertaqwa, cerdas,

unggul dalam prestasi dan berakhlak mulia serta mampu mengikuti

perkembangan teknologi dan seni, untuk mencintai lingkungan dan

tanah air”

b. Misi

1) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu

mengembangkan siswa secara maksimal.

45
2) Mewujudkan penghayatan, keterampilan, dan pengalaman

terhadap ajaran agama islam menuju terbentuknya insan yang

beriman dan bertaqwa.

3) Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berakhlakul

karimah, cerdas, sehat, disiplin, dan bertanggung jawab.

4) Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis,

trampil, mengusai pengetahuan pengetahuan, teknologi, dan

seni.

5) Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan

sehingga memiliki rasa keperdulian terhadap lingkungan.

4. Sarana dan Prasarana MI Kauman Kidul

Sarana dan prasarana di mi kauman kidul cukup memadai untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran dan aktivitas di sekolah. Berikut

ini adalah sarana dan prasarana yang ada di MI Kauman Kidul:

Tabel 3.1 Keadaan Sarana Prasarana MI Kauman Kidul


No Ruang Jumlah Keadaan

1. Ruang Kelas 6 Terrawat

2. Ruang Tamu 1
Terrawat
3. Ruang Perpustakaan 1
Terrawat
4. Ruang Kepala Sekolah 1
Terrawat
5. Ruang Guru 1
Terrawat
6 Ruang BK/BP 1
Terrawat
Bersambung. . .

46
7 Ruang UKS 1
Terrawat
8 Koprasi/Toko 1
Terrawat
9 Kamar Mandi/WC Siswa 2
Terrawat
10 Kamar Mandi/WC Guru 2
Terrawat
11 Gudang 1
Terrawat
12 Ruang Ibadah/Musolah 1
Terrawat
5. Keadaan Guru Dan Pegawai di MI Kauman Kidul

Guru dan pegawai di MI Kauman Kidul memiliki latar belakang

pendidikan dan jabatan yang berbeda. Keadaan guru dan pegawai di

MI Kauman Kidul dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Pegawai MI Kauman Kidul


No Jabatan Nama
1 Kepala Madrasah Drs. Marno
2 Seketaris Muslih M.Syukron A.Ma
3 Bendahara H. Burhan Latifah S.Pd.I
4 Guru kelas 1 Syarifah, S.Pd.I
5 Guru kelas 2 M.Syukron,A.Ma
6 Guru kelas 3 Chusmiyati,S.Ag
7 Guru kelas 4 Zaenal A, S.Pd.I
8 Guru kelas 5 Sri Lestari,S.Pd.I
9 Guru kelas 6 Latifah, S.Pd.I
10 Guru Agama Jumali
11 Guru Bahasa Inggris Syarifah, S.Pd.I
12 Guru Penjas Gustian R.P, S.Pd
13 Guru Extra M.Syukron,A.Ma
Tenaga Kebersihan dan
14 Moh Munajat
Penjaga Sekolahan

47
6. Siswa Kelas V MI Kauman Kidul

Siswa kelas V MI Kauman Kidul berjumlah 26 siswa yang

terdiri dari 16 siswa laki-lagi dan 10 siswa perempuan.

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Kauman Kidul


NO NAMA JENIS KELAMIN
1 ABS L
2 AKP P
3 AAS P
4 ADP L
5 A L
6 DLO P
7 EY L
8 FA P
9 GNA L
10 HA L
11 HIS L
12 IKK P
13 MRH L
14 MHA L
15 MAHZ L
16 MKY L
17 MSS L
18 MT L
19 MZA L
20 NR P
21 PIR P
22 RFK L
23 SWS P
24 Y P
25 ZAW P
26 ZOMA L

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V madrasah Ibtidaiyah MI

Kauman Kidul yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-

48
laki dan 10 siswa perempuan, yang pada tahun 2018-2019 tercatat sebagai

siswa kelas V MI Kauman Kidul Kota Salatiga.

Mata pelajaran yang dijadikan objek penelitian adalah mata

pelajaran IPA sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada saat

penelitian ini dilaksanakan. Pokok bahasan yang diambil adalah Kalor dan

Perpindahannya.

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi kalor dan

perpindahannya semester genap tahun 2018 dan dilaksanakan dengan

menggunakan jam pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas

V di MI Kauman Kidul Kota Salatiga.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan 03

Januari 2018

2. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 Febuari 2019

3. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Maret 2019

Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,

dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu:

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 4 tahapan,

yaitu dengan perencnaan (planning), tindakan (acting), observasi

49
(observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan

dpat di deskrepsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Penelitian tindak kelas dilaksanakan pada 27 Febuari 2019,

2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materi kalor dan

perpindahnnya melalui model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan metode Word Square,

3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi kalor dan

perpindahannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan metode Word Square.

Perangkat yang dipersiapkan pada siklus meliputi

absensi, lembar observasi guru, buku paket tema 6, dan media

pembelajaran.

b. Tindakan (Acting)

Tindakan kelas siklus I berlangsung selama satu kali tatap

muka (2x35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini

adalah pengertian sumber energi panas dan contohnya. Langkah-

langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak 15


semua siswa membaca asmaul husna dan menit
surat-surat pendek kemudian berdo’a.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan

50
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan materi tematik.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Inti  Guru meminta siswa untuk membuka 45
buku tematik tema 6 subtema 1 pelajaran Menit
ke 1 halaman 1 . (ayo lakukan)
 Guru memberikan beberapa pertanyaan
untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa,
tentang topik yang akan dibahas pada
tema.
 Apakah menurutmu panas bisa
berpindah?
 Bagaimana caranya panas
berpindah?
 Apakah kamu pernah memegang
gagang panci di atas kompor yang
menyala?
 Apakah kamu merasakan panas?
 Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
 Siswa mencermati gambar yang
disajikan di Buku Siswa, guru
mengarahkan diskusi dengan meminta
siswa untuk mengamati gambar tersebut.

 Mengapa baju yang basah apabila


dijemur dibawah sinar matahari
bisa kering?

51
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Apa yang terjadi pada air di dalam
panci tersebut?
 Apakah kamu pernah melihat
peristiwa-peristiwa seperti dalam
gambar?
 Sumber panas apa saja yang dapat
kamu temukan dalam gambar?

 Siswa membaca teks bacaan yang


berjudul “Sumber Energi Panas” di
dalam hati. Siswa diperbolehkan untuk
menggaris bawahi informasi penting
yang ia temukan dalam bacaan. (ayo
membaca).
 Siswa membaca kembali bacaan Sumber
Energi Panas, kemudian menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan isi
bacaan
 Siswa menuliskan kata-kata kunci yang
ia temukan di setiap paragraf. Guru
memberikan penjelasan tentang makna
kata kunci, bahwa kata kunci adalah
kata-kata yang dianggap penting dalam
paragraf terkait.
 Hasil dari kegiatan pembelajaran pada
tahap ini, dapat digunakan untuk
memahamkan KD Bahasa Indonesia
tentang meringkas teks penjelasan,
khususnya mengenai kata kunci dalam
teks penjelasan.
 Siswa membuat kesimpulan dari bacaan
dan menjelaskan kepada teman
sebangkunya.
 Siswa menjawab pertanyaan yang
disediakan berdasarkan informasi yang
ia dapatkan dari bacaan.
 Siswa di bagi menjadi 5 kelompok,
setiap kelompok mendiskusikan materi
yang diberikan oleh guru.
 Siswa diminta berkumpul sesuai
kelompoknya dengan posisi tempat
duduk yang tidak berdekatan dengan
kelompok yang lain.
 Guru memberikan topi bernomor 1-5
pada tiap-tiap kelompok. Guru

52
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran dengan NHT.
 Guru mengawasi jalannya diskusi dan
memberi batasan waktu saat diskusi
kelompok.
 Setelah selesai guru meminta
perwakilan perkelompok maju untuk
mempersentasikan hasil diskusi tadi.

Penutup  Guru meminta siswa untuk tepuk tangan 10


untuk kita semua. menit
 Guru bertanya tentang materi tadi yang
belum jelas, dan siswa diminta untuk
menyimpulkan semua materi yang sudah
dipelajari tadi.
 Guru mengevaluasi dengan membagikan
soal
 Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa.
 Guru mengucapkan salam.

c. Observasi (Observing)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalam mengamati

kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui

proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan metode Word Square sebagai evaluasinya nanti.

Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dan metode Word Square.

Observasi dilaksanakan secara langsung dengan

menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi

53
dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode Word

Square materi kalor dan perpindahannya.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil belajar siklus I ini menunjukan bahwa keaktifan siswa

dalam peoses pembelajaran meningkat dibandingkan pra siklus.

Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator.

Pusat pembelajaran berada pada siswa. Model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dan metode word square ini membuat semua

siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat berinteraksi

dengan kelompoknya dan juga dapat melatih keberanian siswa

pada saat mengutarakan hasil diskusinya di depan kelas.

Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-

masalah yaitu: pengelolaan waktu yang kurang optimal saat

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan

metode word square, suara guru kurang lantang dalam

menjelaskan materi, siswa masih banyak yang bingung dan

bergantung kepada temannya saat diskusi berlangsung, masih ada

siswa yang malu-malu saat guru memberi pertanyaan yang

berkaitan dengan materi.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti

akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil

belajar pada siklus I.

54
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Penelitian tindak kelas dilaksanakan pada 09 Maret 2018,

2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materi kalor dan

perpindahnnya melalui model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan metode word square,

3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi kalor dan

perpindahannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan metode word square.

Perangkat yang dipersiapkan pada siklus meliputi absensi,

lembar observasi guru, buku paket tema 6, dan media

pembelajaran.

b. Tindakan (Acting)

Tindakan kelas siklus I berlangsung selama satu kali tatap

muka (2x35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini

adalah pengertian sumber energi panas dan contohnya. Langkah-

langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan 15


mengajak semua siswa membaca
asmaul husna dan surat-surat pendek menit
kemudian berdo’a.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan

55
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

mengisi lembar kehadiran dan


memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan materi tematik.
 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Inti  Guru meminta siswa untuk membuka 45
buku tematik tema 6 subtema 2
pelajaran ke 1 halaman 68 . (ayo Menit
lakukan)
 Siswa berdiskusi bersama dengan
temannya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru.
 Guru mengingatkan kembali tentang
sumber energi panas yang ada di
sekitar.
 Guru meminta siswa untuk
menyebutkan kembali sumber-
sumber energi panas tersebut. (ayo
berdiskusi)
 Siswa mencari informasi tentang
bagaimana panas bisa berpindah pada
bacaan yang berjudul “Perpindahan
Panas atau Kalor”.
 Siswa menggarisbawahi informasi-
informasi penting yang ia temukan
dari bacaan, siswa diperbolehkan
untuk membuat catatan kecil tentang
konsep-konsep penting yang ia
temukan dalam bacaan.
 Guru memberikan penekanan pada
paragraph terakhir: Konduksi adalah
cara perindahan panas melalui zat
perantara. Perpindahan panas yang
disertai dengan perpindahan partikel
zat disebut konveksi. Sedangkan
radiasi adalah cara perindahan panas
dengan pancaran disebut dengan
radiasi.
 Guru memberikan penjelasan, bahwa
teks bacaan yang disajikan pada Buku
Siswa adalah teks bacaan yang
diperoleh dari sebuah buku pelajaran.
Guru meminta siswa untuk membaca

56
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

kembali bacaan sebelumnya, siswa


mencermati kembali bacaan yang
disajikan dan mencari katakata kunci
atau hal- hal penting dari setiap
paragraf.
 Siswa menuliskan hal-hal penting
yang ia temukan dalam setiap
paragraf dalam table yang disediakan.
Siswa menggunakan contoh yang
diberikan sebagai acuan. (ayo
menulis)
 Siswa di bagi menjadi 5 kelompok,
setiap kelompok mendiskusikan
materi yang diberikan oleh guru.
 Siswa diminta berkumpul sesuai
kelompoknya dengan posisi tempat
duduk yang tidak berdekatan
dengan kelompok yang lain.
 Guru memberikan topi bernomor 1-
5 pada tiap-tiap kelompok. Guru
menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran dengan NHT.
 Guru mengawasi jalannya diskusi
dan memberi batasan waktu saat
diskusi kelompok.
 Setelah selesai guru meminta
perwakilan perkelompok maju
untuk mempersentasikan hasil
diskusi tadi.

Penutup  Guru meminta siswa untuk tepuk 10


tangan untuk kita semua.
 Guru bertanya tentang materi tadi menit
yang belum jelas, dan siswa diminta
untuk menyimpulkan semua materi
yang sudah dipelajari tadi.
 Guru mengevaluasi dengan
membagikan soal
 Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa.
 Guru mengucapkan salam.

57
c. Observasi (Observing)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalam mengamati

kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui

proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan metode word square sebagai evaluasinya nanti. Kegiatan

observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dan metode word square.

Observasi dilaksanakan secara langsung dengan

menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi

dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode word square

materi kalor dan perpindahannya.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil belajar siklus II ini menunjukan bahwa keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran meningkat dari proses pembelajaran

siklus I. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan

metode Word Square. Guru berperan sebagai fasilitator,

pembimbing, dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode Word Square

ini membuat semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa

dapat berinteraksi dengan kelompoknya dan juga dapat melatih

58
keberanian siswa pada saat mengutarakan hasil diskusinya di depan

kelas.

Selama pengamatan berlangsung permasalahan-permasalahan

yang ditemukan ada siklus I sudah menurun dan diperbaiki.

Kebingungan siswa dalam berdiskusi dan siswa lebih senang

evaluasinya menggunakan metode Word Square karena siswa akan

lebih tertantang untuk menjawab soal. Pada pratikum siswa juga

dapat melakukan dengan baik sesuai dengan petunjuk yang

diberikan. Siswa juga sudah berani dan percaya diri dalam

menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh guru.

59
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V MI Kauman

Kidul Kota Salatiga. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam II

siklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Word Square dalam pembelajaran

IPA materi Kalor dan Perpindahannay.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan

tahap studi awal sampai pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:

1. Deskripsi Hasil Pra Siklus

Data yang diperoleh dari observasi dengan guru kelas diperoleh

penjelasan bahwa masih ada beberapa siswa mendapat nilai IPA yang

belum tuntas atau belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) IPA yang ditetapkan di MI kauman kidul yaitu 70.

Selain itu siswa juga memiliki keaktifan yang rendah dalam mengikuti

pelajaran IPA.

Berdasarkan pengamatan singkat terhadap siswa sebelum

penelitian, menunjukan bahwa kemampuan siswa masih rendah

terhadap mata pelajaran IPA. Hal tersebut terdapat nilai ulangan harian

yang menunjukan rendahnya kemampuan siswa belajar IPA. Kondisi

awal tersebut digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian.

60
Adapun hasil kondisi awal siswa sebelum menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode Word Square yaitu:

Tabel 4.1 Daftar Hasil Rata-Rata Kondisi Pra Siklus Siswa


KETERANGAN
NO NAMA KKM NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ABS 70 56 V
2 AKP 70 88 V
3 AAS 70 73 V
4 ADP 70 60 V
5 A 70 65 V
6 DLO 70 46 V
7 EY 70 50 V
8 FA 70 76 V
9 GNA 70 65 V
10 HA 70 60 V
11 HIS 70 100 V
12 IKK 70 100 V
13 MRH 70 80 V
14 MHA 70 100 V
15 MAHZ 70 75 V
16 MKY 70 70 V
17 MSS 70 50 V
18 MT 70 70 V
19 MZA 70 68 V
20 NR 70 36 V
21 PIR 70 100 V
22 RFK 70 77 V
23 SWS 70 65 V
24 Y 70 96 V
25 ZAW 70 96 V
26 ZOMA 70 12 V
Jumlah 1834 14 12
Rata-Rata nilai 70,5

61
Tabel 4.2 Hasil Presentase Kondisi Pra Siklus Nilai Siswa
No Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai

1. Tuntas 14 54% 1201

2. Belum Tuntas 12 46% 633

Jumlah 26 100% 1834

Tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Hasil Prosentase Kondisi Pra Siklus


Nilai Siswa
14

13,5

13

12,5

12

11,5

11
Category 1

Tuntas Belum Tuntas Column1

Gambar 4.1 Diagram Hasil Prosentase Kondisi Awal Nilai Siswa

Nilai rata-rata siswa menjunjukan bahwa hasil belajar siswa

kurang memuaskan, sebanyak 12 siswa belum mencapai batas KKM.

Batas KKM di MI Kauman Kidul untuk mata pelajaran IPA adalah 70.

Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 54%(14 siswa) dan 46%

(12 siswa) belum mencapai KKM. Berdasarkan hal ini peneliti

mencoba melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan metode Word Square untuk

meningkatkan hasil belajar dan juga keaktifan belajar siswa.

62
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu,

27 Februari 2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2x35

menit). Peneliti menggunakan model pembelajarn NHT dengan

Metode Word Square. Materi pokok yang diajarkan pada siklus I

adalah suhu dan panas. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I,

mencakup performasi guru dan hasil belajar siswa. Pada deskripsi

performer guru di dapatkan data kemampuan guru dalam

melaksanakan kemampuan mengajar sesuai dengan RPP yang telah

disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

metode Word Square. Pada data hasil belajar siswa kita dapat melihat

rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa. Deskripsi pada

penelitian tindakan siklus I antara lain sebagai berikut:

a. Performansi Guru

Pengambilan data digunakan mengetahui aktivitas guru

pada siklus I menggunakan lembar observasi performasi guru.

Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 25 aktivitas

yang harus diamati oleh peneliti. Dengan rentang sekor 1 sampai

4, sehinggga skor maksimal yang diperoleh adalah 100 dan skor

minimalnya adalah 25. Data ini diambil untuk mengetahui

seberapa besar aktivitas guru dalam pembelajaran IPA materi

kalor dan perpindahannya menggunakan model pembelajaran

63
kooperatif tipe NHT dengan Word Square. Hasil observasi

performasi guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Performansi Guru Siklus I


Skor
No Aspek yang Diamati
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses V
pembelajaran
3. Memberikan apresepsi (kaitan dengan
V
materi)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran,
cakupan materi dan penjelasan uraian V
kegiatan sesuai silabus
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak
V
mengganggu perhatian siswa
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-
V
langkah yang direncanakan dalam RPP
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
V
belajar
10. Memiliki wawasan yang luas dalam
V
menyampaikan bahan belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai
V
dengan tujuan yang ditetapkan
12. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan V
siswa
13. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
V
waktu yang disediakan
14. Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, V
dan sumber belajar
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran NHT
V
dengan baik dan benar
Bersambung. . .

64
16. Melibatkan siswa dalam penerapan
V
model pembelajaran NHT
17 Memberikan motivasi, pengarahan dan
V
bimbingan pada saat pembelajaran
18 Memfasilitasi siswa melalui
pertanyaan, pemberian tugas, diskusi,
V
untuk memunculkan gagasab baru baik
secara lisan maupun tertulis
Evaluasi Pembelajaran
19 Penilaian relevan dengan tujuan yang V
telah ditetapkan
20 Penilaian yang diberikan sesuai dengan V
RPP
21 Menerapkan metode word square V
dengan baik dan benar
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah V
diberikan
23. Memberikan kesimpulan kegiatan V
pembelajaran
24. Menginformasikan pembelajaran V
berikutnya
25. Menutup pembelajaran dengan baik V
dan benar
2 33 14 -
Jumlah
8
Total 75
Presentase (%) 75%
Katagori Baik
Keterangan:

1) Skor Nilai 2) Rentangan Kategori

A = 4 (Sangat Baik) Nilai 76% - 100%(Sangat

B = 3 (Baik) Baik)

C = 2 (Cukup) Nilai 51% - 75%(Baik)

D = 1 (Kurang) Nilai 26% - 50%(Cukup)

Nilai 0% - 25%(Kurang)

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Rumus = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

65
Jumlah skor yang diperoleh adalah 75. Aktivitas yang

memperoleh skor 4 ada 7 butir, yang memperoleh skor 3 ada 11

butir, dan yang memperoleh skor 2 ada 7 butir. Jika dihitung

dalam presentase, aktivitas guru memperoleh presentase sebesar

75%.

b. Nilai Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran mengunakan metode

Word Square, diketahui nilai rata-rata kelas dan presentase

ketuntasan belajar. Adapun hasil belajar siswa siklus I yaitu:

Tabel 4.4 Daftar Hasil Rata-Rata Belajar Siswa Siklus I


KETERANGAN
NO NAMA KKM NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ABS 70 60 V
2 AKP 70 90 V
3 AAS 70 80 V
4 ADP 70 60 V
5 A 70 70 V
6 DLO 70 65 V
7 EY 70 80 V
8 FA 70 90 V
9 GNA 70 75 V
10 HA 70 70 V
11 HIS 70 80 V
12 IKK 70 90 V
13 MRH 70 75 V
14 MHA 70 90 V
15 MAHZ 70 95 V
16 MKY 70 50 V
17 MSS 70 60 V
18 MT 70 60 V
19 MZA 70 80 V
20 NR 70 60 V
21 PIR 70 95 V
22 RFK 70 95 V
Bersambung. . .

66
23 SWS 70 95 V
24 Y 70 80 V
25 ZAW 70 85
26 ZOMA 70 45 V
Jumlah 1975 18 8
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 45
Rata-Rata nilai 76

Tabel 4.5 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Siklus I


No Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai

1. Tuntas 20 77% 1675

2. Belum Tuntas 6 23% 300

Jumlah 26 100% 1975

Keterangan:

Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠


Presentase ketuntasan = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

20
= 26 𝑥 100%

= 77%

Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan

yang cukup baik apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus.

Nilai rata-rata siswa menunjukan bahwa hasil belajar siswa cukup

memuaskan. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 77% (20

siswa) dan 23% (6 siswa) belum mencapai KKM.

Diagram ketuntasan belajar siswa pad siklus I dapat

digambarkan pada diagram sebagai berikut:

67
Hasil Presentase Siklus I Nilai
Siswa
20
15
10
5
0
Siklus 1

Tuntas Belum Tuntas Column1

Gambar 4.2 Diagram Hasil Presentase Siklus I Nilai Siswa

c. Refleksi

Berdasarkan nilai yang diperoleh pada siklus I belum

memuaskan, karena secara klasikal belum mencapai ketuntasan

85%. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 77% (20 siswa)

dan 23% (6 siswa) belum mencapai KKM. Kurang berhasilnya

proses pebelajaran yang terjadi pada siklus I, jadi peneliti perlu

melaksanakan tindakan pada siklus II sebagai rangkaian dari

penelitian kelas ini.

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari

Senin, 09 Maret 2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x

35 menit). Peneliti menggunakan model pembelajarn NHT dengan

metode Word Square. Materi pokok yang diajarkan pada siklus II

adalah perpindahan kalor di sekitar kita. Deskripsi pelaksanaan

68
tindakan siklus II, mencakup performasi guru dan hasil belajar siswa.

Pada deskripsi performer guru di dapatkan data kemampuan guru

dalam melaksanakan kemampuan mengajar sesuai dengan RPP yang

telah disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan metode Word Square. Pada data hasil belajar siswa kita dapat

melihat rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa.

Deskripsi pada penelitian tindakan siklus II antara lain sebagai berikut:

a. Performasi Guru

Pengambilan data digunakan mengetahui aktivitas guru

pada siklus II karena di siklus I belum memenuhi kreteria yang

ditentukan menggunakan lembar observasi performasi guru.

Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 25 aktivitas

yang harus diamati oleh peneliti. Dengan rentang sekor 1 sampai

4, sehinggga skor maksimal yang diperoleh adalah 100 dan skor

minimalnya adalah 25. Data ini diambil untuk mengetahui

seberapa besar aktivitas guru dalam pembelajaran IPA materi

kalor dan perpindahannya menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan Word Square. Hasil observasi

performasi guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Performansi Guru Siklus II


Skor
No Aspek yang Diamati
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses V
pembelajaran

69
3. Memberikan apresepsi (kaitan
V
dengan materi)

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran,


cakupan materi dan penjelasan V
uraian kegiatan sesuai silabus
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak
V
mengganggu perhatian siswa
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang V
direncanakan dalam RPP
9. Kejelasan dalam menjelaskan
V
bahan belajar
10. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan V
belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai
V
dengan tujuan yang ditetapkan
12. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon V
pertanyaan siswa
13. Ketepatan dalam penggunaan
V
alokasi waktu yang disediakan
14. Menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran, media V
pembelajaran, dan sumber belajar
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran
V
NHT dengan baik dan benar
16. Melibatkan siswa dalam
penerapan model pembelajaran V
NHT
17 Memberikan motivasi,
pengarahan dan bimbingan pada V
saat pembelajaran
18 Memfasilitasi siswa melalui
pertanyaan, pemberian tugas,
diskusi, untuk memunculkan V
gagasab baru baik secara lisan
maupun tertulis

70
Bersambung. . .

Evaluasi Pembelajaran
19 Penilaian relevan dengan tujuan V
yang telah ditetapkan
20 Penilaian yang diberikan sesuai V
dengan RPP
21 Menerapkan metode word square V
dengan baik dan benar
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang V
telah diberikan
23. Memberikan kesimpulan kegiatan V
pembelajaran
24. Menginformasikan pembelajaran V
berikutnya
25 Menutup pembelajaran dengan V
baik dan benar
Jumlah 60 30 - -
Total 90
Presentase (%) 90%
Katagori Sangat Baik

Keterangan:

3) Skor Nilai 4) Rentangan Kategori

A = 4 (Sangat Baik) Nilai 76% - 100%(Sangat Baik)

B = 3 (Baik) Nilai 51% - 75%(Baik)

C = 2 (Cukup) Nilai 26% - 50%(Cukup)

D = 1 (Kurang) Nilai 0% - 25%(Kurang)

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Rumus = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Jumlah skor yang diperoleh adalah 90. Aktivitas yang

memperoleh skor 4 ada 15 butir, yang memperoleh skor 3 ada 10

71
butir. Jika dihitung dalam presentase, aktivitas guru memperoleh

presentase sebesar 90%.

b. Nilai Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran mengunakan metode

Word Square, diketahui nilai rata-rata kelas dan presentase

ketuntasan belajar. Adapun hasil belajar siswa siklus II yaitu:

Tabel 4.7 Daftar Hasil Rata-Rata Belajar Siswa Siklus II


KETERANGAN
NO NAMA KKM NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ABS 70 70 V
2 AKP 70 95 V
3 AAS 70 90 V
4 ADP 70 60 V
5 A 70 85 V
6 DLO 70 95 V
7 EY 70 85 V
8 FA 70 95 V
9 GNA 70 85 V
10 HA 70 80 V
11 HIS 70 85 V
12 IKK 70 85 V
13 MRH 70 90 V
14 MHA 70 95 V
15 MAHZ 70 90 V
16 MKY 70 70 V
17 MSS 70 80 V
18 MT 70 85 V
19 MZA 70 85 V
20 NR 70 75 V
21 PIR 70 95 V
22 RFK 70 95 V
23 SWS 70 95 V
24 Y 70 95 V
25 ZAW 70 95
26 ZOMA 70 65 V
Jumlah 2220 24 2

72
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 65
Rata-Rata nilai 85,3

Tabel 4.8 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Pada Siklus II


No Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai

1. Tuntas 24 92% 2090

2. Belum Tuntas 2 8% 130

Jumlah 26 100% 2220

Keterangan:

Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠


Presentase ketuntasan = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

24
= 26 𝑥 100%

= 92%

Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan

yang sangat memuaskan apabila dibandingkan dengan nilai pra

siklus dan siklus I. Nilai rata-rata siswa menunjukan bahwa hasil

belajar siswa memuaskan. Siswa yang telah mencapai KKM

sebanyak 92% (24 siswa) dan 8% (2 siswa) belum mencapai

KKM.

Diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat

digambarkan pada diagram sebagai berikut:

73
Hasil Presentase Siklus II
Nilai Siswa
25
20
15
10
5
0
Siklus II

Tuntas Belum Tuntas Column1

Gambar 4.3 Diagram Hasil Presentase Siklus II Nilai Siswa

c. Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus II, maka

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA materi kalor dan

perpindahannya pada siswa kelas V MI Kauman Kidul Kota

Salatiga berdampak positif pada: perolehan rata-rata belajar siswa

materi kalor dan perpindahannya yang mencapai rata-rata 85,3 ,

Presentase siswa yang tuntas belajar mencapai 92%, presentase

performasi guru meningkat menjadi 90% atau masuk dalam

kategori sangat baik.

Dengan demikian, pembelajaran IPA materi kalor dan

perpindahannya kelas V di MI Kauman Kidul Kota Salatiga

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

metode Word Square dikatakan telah berhasil, sehingga penelitian

dihentikan sampai siklus II.

74
B. Pembahasan

1. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan

a. Rekapitulasi Gabungan Hasil Belajar

Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan


Pra Siklus Siklus I Siklus II
Kategori
Siswa % Siswa % Siswa %

Tuntas 14 54% 18 77% 24 92%

Belum 12 46% 8 23% 2 8%

Tuntas

Jumlah 26 100 26 100 26 100%

% %

Rata-rata 70 76 85,3

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa adanya

peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan.

Peningkatan hasil belajar siswa salam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

metode Word Square adalah sebagai bukti keberhasilan penerapan

model pembelajaran ini.

Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra

siklus terdapat 14 siswa (54%) tuntas belajar dan 12 siswa (46%)

belum tuntas belajar. Dari hasil tersebut peneliti melakukan

penelitian dan memperoleh hasil hasil belajar siswa pada siklus I

75
diperoleh data yang menunjukan bahwa terdapat 18 siswa (77%)

tuntas belajar dan 8 siswa (23%) belum tuntas belajar.

Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh data yang

menunjukan bahwa terdapat 24 siswa (92%) tuntas belajar dan 2

siswa (8%) belum tuntas belajar. Pembahasan tersebut dapat

digambarkan dengan menggunakan Gambar 4.4 dan Gambar 4.5

dengan diagram lingkaran.

TUNTAS

24%
41%

35%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 4.4 Diagram lingkaran Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus

I dan Siklus II

76
Belum Tuntas

10%

30%
60%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Ketidaktuntasan Belajar Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II

77
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di MI Kauman Kidul Kota

Salatiga tahun pelajaran 2018/2019, model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dengan metode Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPA

materi materi kalor dan perpindahannya. Peningkatan siswa yang tuntas

belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 32% dan Siklus I ke siklus II 15%. Hal

ini dapat dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Pra Siklus

memiliki rata-rata 70, Siklus I memiliki rata-rata 76 dan Siklus II memiliki

rata-rata 85,3. Siswa telah mencapai KKM secara klasikal sebesar 92%.

Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan

mandiri berupa latihan-latihan atau remediasi yang dipantau oleh guru

sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar pada materi kalor

dan perpindahannya.

B. Saran

1. Bagi Siswa

a. Memperhatikan penjelasan guru baik teori yang diberikan maupun

teknik pembelajaran pembelajaran yang dilaksanakan;

b. Siswa hendaknya lebih aktif dalam pengetahuan;

c. Siswa hendaknya percaya diri saat mempersentasikan hasil diskusi

dan saat mengerjakan tugas.

78
2. Bagi Guru

a. Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan evasluasi berupa metode Word Square pada mata pelajaran

IPA melalui pokok bahasan yang lain;

b. Guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dengan evaluasi berupa metode Word Square.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya memberikan pembinaan kepada guru

tentang penerapan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta

dapat mengajak siswa dalam ranah berfikir.

79
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Ariyanto, Metta. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kenampakan Rupa
Bumi Menggunakan Model Scramble. Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 3, No.
2, Desember 2016

Asih, W.W.,Eka, S. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Yogyakarta: Bumi


Aksara

Aslizar. 2017. Hafal Mahir Materi IPA SD/MI Kelas 4,5,6. Jakarta:PT Grasindo

Baharuddin Dan Wahyuni Nur E. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.


Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Buchari, Alma, dkk. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung: Alfabeta

Darmadi H. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Hanafy Sain Muh. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan Vol 17
No 1 Juni 2014

Marianingsih Nining Dan Hidayati Mistina. 2018. Bukan Kelas Biasa Teori dan
Praktik Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerakan Inovasi
Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif. Surakarta: CV KEKATA Group

Murti, dkk. 2014. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered


Heads Together) Dengan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa
Padamateri Organisasi Kehidupan Di Kelas VII SMP Rehoboth. Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5. No. 2. Juli 2014

Nurhayati Siti. 2014. Buku Cerdas IPA TERPADU SD Kelas 4, 5, Dan 6. Jakarta:
Niaga Swadaya

Putranta Himawan. 2017. Model Pembelajaran Kelompok Sistem Perilaku.


Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Rukmono T dan Damayanti D. 2010. Rapel IPA SD Kelas 4,5,&6. Jakarta:Cmedia

80
Rusmawati Tati Dkk. Tipe Numbered Head Together dalam Peningkatan
Pembelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar. FKIP, PGSD Universitas
Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl.Kepodang 67A Kebumen 54312

Samsiudin. 2016. Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran. Jurnal


Studi Islam, Volume 11, No 2 Desember 2016.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada

Sulisworo Dwi dkk. 2018. Panduan pelatihan mobile cooperative learning.


Yogyakarta:CV budi utama

Sultoni.2018. Building a scientific attitude for Islamic elementary school students


on Science Education learning based on science technology and society
approach. Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol. 10, No. 1, 2018

Suprijono Agus. 2006. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyadi. 2011 . Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press

Yulhendri dan Syofyan Rita. 2016. Pendidikan Ekonomi Untuk Sekolah


Menengah Perencanaan, Strategi, dan Materi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana

81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI KAUMAN KIDUL

Kelas / Semester : 5 /2

Tema : Kalor dan Perubahannya (Tema 6)

Sub Tema : Suhu dan Panas (Subtema 1)

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 2x35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia

Kompetensi dasar

3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

82
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan,
tulis, dan visual

Indikator

3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks video/gambar yang disajikan

3.3.2 Membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan teks secara
tepat.

4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraph bacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara tepat.

Muatan : IPA

Kompetensi dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.

Indikator

3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda sekitar yang dapat menghantarkan panas

3.6.2 Mendemonstrasikan kegiatan untuk membedakan suhu dan kalor

3.6.3 Mendiskusikan perubahan suhu benda dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda

4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor


C. TUJUAN
1. Dengan menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraf bacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara tepat.
2. Dengan membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan teks
secara tepat.
3. Dengan melakukan percobaan tentang bagaimana sumber energi panas dapat
menyebabkan perubahan, siswa mampu menerapkan konsep perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari secara bertangung jawab.

83
4. Dengan membuat laporan percobaan, siswa mampu melaporkan hasil pengamatan
tentang perpindahan kalor secara tepat.
D. MATERI
1. Kalor dan Perpindahannya
2. Suhu dan kalor
3. Perpindahan kalor
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific

Model : NHT

Metode : Word Square

F. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
 karton
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit


siswa membaca asmaul husna dan surat-surat
pendek kemudian berdo’a.

 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi


lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.

 Menginformasikan materi tematik.

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Inti  Guru meminta siswa untuk membuka buku 45 Menit


tematik tema 6 subtema 1 pelajaran ke 1
halaman 1 . (ayo lakukan)

84
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk


menstimulus rasa ingin tahu siswa, tentang
topik yang akan dibahas pada tema.
 Apakah menurutmu panas bisa
berpindah?
 Bagaimana caranya panas berpindah?
 Apakah kamu pernah memegang gagang
panci di atas kompor yang menyala?
 Apakah kamu merasakan panas?
 Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
 Siswa mencermati gambar yang disajikan di
Buku Siswa, guru mengarahkan diskusi
dengan meminta siswa untuk mengamati

gambar tersebut.

 Mengapa baju yang basah apabila


dijemur dibawah sinar matahari bisa
kering?
 Apa yang terjadi pada air di dalam panci
tersebut?

85
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Apakah kamu pernah melihat peristiwa-


peristiwa seperti dalam gambar?
 Sumber panas apa saja yang dapat kamu
temukan dalam gambar?

 Siswa membaca teks bacaan yang berjudul


“Sumber Energi Panas” di dalam hati. Siswa
diperbolehkan untuk menggaris bawahi
informasi penting yang ia temukan dalam
bacaan. (ayo membaca).
 Siswa membaca kembali bacaan Sumber
Energi Panas, kemudian menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan isi
bacaan
 Siswa menuliskan kata-kata kunci yang ia
temukan di setiap paragraf. Guru memberikan
penjelasan tentang makna kata kunci, bahwa
kata kunci adalah kata-kata yang dianggap
penting dalam paragraf terkait.
 Hasil dari kegiatan pembelajaran pada tahap
ini, dapat digunakan untuk memahamkan KD
Bahasa Indonesia tentang meringkas teks
penjelasan, khususnya mengenai kata kunci
dalam teks penjelasan.
 Siswa membuat kesimpulan dari bacaan dan
menjelaskan kepada teman sebangkunya.
 Siswa menjawab pertanyaan yang disediakan
berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari
bacaan.
 Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, setiap

86
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

kelompok mendiskusikan materi yang


diberikan oleh guru.
 Siswa diminta berkumpul sesuai
kelompoknya dengan posisi tempat duduk
yang tidak berdekatan dengan kelompok
yang lain.
 Guru memberikan topi bernomor 1-5 pada
tiap-tiap kelompok. Guru menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran dengan
NHT.
 Guru mengawasi jalannya diskusi dan
memberi batasan waktu saat diskusi
kelompok.
 Setelah selesai guru meminta perwakilan
perkelompok maju untuk mempersentasikan
hasil diskusi tadi.

Penutup  Guru meminta siswa untuk tepuk tangan 10 menit


untuk kita semua.

 Guru bertanya tentang materi tadi yang belum


jelas, dan siswa diminta untuk menyimpulkan
semua materi yang sudah dipelajari tadi.

 Guru mengevaluasi dengan membagikan soal

 Guru meminta salah satu siswa memimpin


doa.

 Guru mengucapkan salam.

87
H. PENILAIAN
Instrumen Soal Post Test Siklus I
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!

A C D R T Y U G T R D V K B N M K
S T R E M A T A H A R I W E R T Y
A E X E R W T Y U J R M U I M H T
Y R K A L O R E W T D V X C E N B
Q M Z X S W R T S R T B P A N A S
S O C C E L S I U S B N T E G D F
W M C R T Y L U I O P S U H U H J
S E D F G H E N E R G I Y U A T Y
T T Y U I O P L K J H G F D P S A
S E T R I K A T Y U I O P S G D S
S R D F G H J K L O I U Y T R E S

Jawaban
1. Temperatur 6. Energi
2. Kalor 7. Suhu
3. Setrika 8. Panas
4. Matahari 9. Listrik
5. Celsius 10. Menguap

88
Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban
yang kamu anggap paling benar!

1. Kalor merupakan istilah lain dari energi.....


a. Kinetik
b. Potensial
c. Panas
d. Dingin
2. Berikut yang bukan merupakan sumber energi panas adalah....
a. Matahari
b. Kompor
c. Dua benda yang saling bergesekan
d. Dua benda yang saling sejajar
3. Peralatan elektronik berikut merupakan benda yang dapat menghasilkan
kalor, kecuali.......
a. Seterika
b. Solder
c. Rice cooker
d. Blender
4. Kabel listrik yang ada dipinggir jalan sengaja dipasang kendur bertujuan
agar.....
a. Tidak putus waktu memuai di siang hari
b. Tidak putus waktu menyusut dimalam hari
c. Tidak putus saat arus listrik mengalir
d. Tidak terbakar saat tegangan listrik naik
5. Kegiatan dibawah ini yang memeanfaatkan kalor adalah.....
a. Membuat es krim
b. Membuang sampah
c. Menanam pohon kelor
d. Membakar sampah
6. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut....
a. Mencair
b. Membeku
c. Menguap

89
d. Menyublim
7. Es batu dipanaskan dibawah trik matahari akan berubah wujud menjadi
air. Perubahan wujud yang terjadi dinamakan......
a. Menguap
b. Mencair
c. Mengembun
d. Membeku
8. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut.....
a. termometer
b. dinamometer
c. kalorimeter
d. animometer
9. Berikut yang bukan termasuk satuan suhu adalah......
a. Celcius
b. Kelvin
c. Joule
d. Reamur
10. Perhatikan teks dibawah ini!
......................................
Benda yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi
panas. Sumber energi panas dapat kita jumpai di alam, salah satunya
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas terbesar.
Semua makhluk hidup memerlukan energi panas matahari. Energi panas
matahari membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang
disebut sebagai proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dari hasil
fotosintesis menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lainnya, termasuk
manusia.
Judul yang pas untuk bacaan diatas adalah.......
a. Energi panas
b. Sumber energi panas
c. Manfaat energi panas
d. Energi alternatif

90
Jawaban

1. C 6. B
2. D 7. B
3. D 8. A
4. A 9. C
5. D 10. B

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐

Salatiga, 27 Februari 20019

91
Lampiran 2RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI KAUMAN KIDUL

Kelas / Semester : 5 /2

Tema : Kalor dan Perubahannya (Tema 6)

Sub Tema : Perpindahan Kalor di Sekitar kita (Subtema 2)

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 2x35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia

Kompetensi dasar

3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

92
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan,
tulis, dan visual.

Indikator

3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks video/gambar yang disajikan.

3.3.2 Membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan teks secara
tepat.

4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraph bacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara tepat.

Muatan : IPA

Kompetensi dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.

Indikator

3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda sekitar yang dapat menghantarkan panas

3.6.2 Mendemonstrasikan kegiatan untuk membedakan suhu dan kalor

3.6.3 Mendiskusikan perubahan suhu benda dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda

4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor

C. TUJUAN
1. Dengan menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraf
bacaan, siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara
tepat.
2. Dengan membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan
teks secara tepat.
3. Dengan berdiskusi siswa mampu membuktikan perpindahan kalor secara
konduksi secara mandiri.
D. MATERI

93
1. Kalor dan Perpindahannya
2. Suhu dan kalor
3. Perpindahan kalor
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific

Model : NHT

Metode : Word Square

F. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
 Karton
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit


siswa membaca asmaul husna dan surat-surat
pendek kemudian berdo’a.

 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi


lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.

 Menginformasikan materi tematik.

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Inti  Guru meminta siswa untuk membuka buku 45 Menit


tematik tema 6 subtema 2 pelajaran ke 1 halaman
68 . (ayo lakukan)
 Siswa berdiskusi bersama dengan temannya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.

94
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Guru mengingatkan kembali tentang sumber


energi panas yang ada di sekitar.
 Guru meminta siswa untuk menyebutkan
kembali sumber-sumber energi panas tersebut.
(ayo berdiskusi)
 Siswa mencari informasi tentang bagaimana
panas bisa berpindah pada bacaan yang berjudul
“Perpindahan Panas atau Kalor”.
 Siswa menggarisbawahi informasi-informasi
penting yang ia temukan dari bacaan, siswa
diperbolehkan untuk membuat catatan kecil
tentang konsep-konsep penting yang ia temukan
dalam bacaan.
 Guru memberikan penekanan pada paragraph
terakhir: Konduksi adalah cara perindahan panas
melalui zat perantara. Perpindahan panas yang
disertai dengan perpindahan partikel zat disebut
konveksi. Sedangkan radiasi adalah cara
perindahan panas dengan pancaran disebut
dengan radiasi.
 Guru memberikan penjelasan, bahwa teks bacaan
yang disajikan pada Buku Siswa adalah teks
bacaan yang diperoleh dari sebuah buku
pelajaran. Guru meminta siswa untuk membaca
kembali bacaan sebelumnya, siswa mencermati
kembali bacaan yang disajikan dan mencari
katakata kunci atau hal- hal penting dari setiap
paragraf.
 Siswa menuliskan hal-hal penting yang ia
temukan dalam setiap paragraf dalam table yang

95
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

disediakan. Siswa menggunakan contoh yang


diberikan sebagai acuan. (ayo menulis)
 Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok mendiskusikan materi yang diberikan
oleh guru.
 Siswa diminta berkumpul sesuai kelompoknya
dengan posisi tempat duduk yang tidak
berdekatan dengan kelompok yang lain.
 Guru memberikan topi bernomor 1-5 pada
tiap-tiap kelompok. Guru menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran dengan NHT.
 Guru mengawasi jalannya diskusi dan
memberi batasan waktu saat diskusi kelompok.
 Setelah selesai guru meminta perwakilan
perkelompok maju untuk mempersentasikan
hasil diskusi tadi.

Penutup  Guru meminta siswa untuk tepuk tangan untuk 10 enit


kita semua.

 Guru bertanya tentang materi tadi yang belum


jelas, dan siswa diminta untuk menyimpulkan
semua materi yang sudah dipelajari tadi.

 Guru mengevaluasi dengan membagikan soal

 Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.

 Guru mengucapkan salam.

H. PENILAIAN
Instrumen Soal Post Test Siklus II

96
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!

A C D Z A T U G T R D V A B N M K
S T R E M A W A S A R R W E R T Y
A E X E R W T Y U I R A U I M H T
Y A K A L O R E S G D D X C E N B
Q M Z X S W R K Y R T I P A N A S
J O U L E L E I A S B A T E G D F
W A C R T V E U I I P S U H U H J
S E D F N H E N E R G I Y U A T Y
T A Y O I O P L K J H G F D P S A
S E K S I Q A T Y U I O P S G D S
S K O N D U K S I O I U Y T R E S

Jawaban:

1. Zat 6. Energi
2. Kalor 7. Radiasi
3. Joule 8. Panas
4. Konduksi 9. Suhu
5. Konveksi 10. Menguap

Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban


yang kamu anggap paling benar!

1. Perpindahan kalor melalui zat perantara disebut .....


a. Radiasi
b. Potensial
c. Konveksi
d. Konduksi
2. Alat yang dignakan untuk mengukur besar kecilnya suhu dinamakan ....

97
a. Termometer
b. Amperemeter
c. Dinamometer
d. Speedomoter
3. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik apabila
terkena api maka akan ....
a. Mudah dingin
b. Mudah terbakar
c. Mudah memuai
d. Mudah menyerap api
4. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh perpindahan panas secara
radiasi yaitu ...
a. Orang-orang yang merasa hangat di sekitar api unggun
b. Air panas yang mendidih
c. Cahaya matahari sampai ke bumi
d. Panas api lilin yang terasa di dekatnya
5. Di bawah ini yang termasuk benda yang baik dimanfaatkan untuk
gagang panci yaitu....
a. Kayu
b. Alumunium
c. Besi
d. Kain
6. Di bawah ini alat yang dapat menghasikan panas yaitu ....
a. Setrika dan kipas angin
b. Televisi dan kipas angin
c. Oven dan blender
d. Oven dan setrika
7. Solder memanfaatkan perpindahan panas (kalor) secara ....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respirasi
8. Sinar atau panas matahari sampai ke bumi merupakan contoh
perpindahan panas (kalor) secara.........

98
a. Evaporasi
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi
9. Perpindahan panas tanpa melalui perantara disebut......
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respiras
10. Jaket yang terbuat dari bahan wol akan membuat badan kita
hangat,walaupun cuaca sedang dingin karena kain wol ....
a. Meneruskan panas udara dari dalam tubuh
b. Menahan panas badan di dalam baju
c. Menyerap panas dari luar
d. Menahan panas udara di dalam tubuh

Jawaban:

1. D 6. D
2. A 7. A
3. B 8. B
4. B 9. C
5. A 10. B

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐

Salatiga, 09 Maret 2019

99
Lampiran 3
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Skor
No Aspek yang Diamati
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk
V
mengikuti proses pembelajaran
3. Memberikan apresepsi (kaitan dengan materi) V
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai V
silabus
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
V
perhatian siswa
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah
V
yang direncanakan dalam RPP
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar V
10. Memiliki wawasan yang luas dalam
V
menyampaikan bahan belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
V
yang ditetapkan
12. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan
V
merespon pertanyaan siswa
13. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
V
yang disediakan
14. Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber V
belajar
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran NHT dengan
V
baik dan benar
16. Melibatkan siswa dalam penerapan model
V
pembelajaran NHT
17 Memberikan motivasi, pengarahan dan
V
bimbingan pada saat pembelajaran
18 Memfasilitasi siswa melalui pertanyaan,
pemberian tugas, diskusi, untuk memunculkan V
gagasab baru baik secara lisan maupun tertulis
Evaluasi Pembelajaran

100
19 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah V
ditetapkan
20 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP V
21 Menerapkan metode word square dengan baik V
dan benar
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan V
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran V
24. Menginformasikan pembelajaran berikutnya V
25. Menutup pembelajaran dengan baik dan benar V
Jumlah 28 33 14 -
Total 75
Presentase (%) 75%
Katagori Baik

101
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Skor
No Aspek yang Diamati
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk
V
mengikuti proses pembelajaran
3. Memberikan apresepsi (kaitan dengan materi) V
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai V
silabus
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
V
perhatian siswa
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah
V
yang direncanakan dalam RPP
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar V
10. Memiliki wawasan yang luas dalam
V
menyampaikan bahan belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
V
yang ditetapkan
12. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan
V
merespon pertanyaan siswa
13. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
V
yang disediakan
14. Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber V
belajar
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran NHT dengan
V
baik dan benar
16. Melibatkan siswa dalam penerapan model
V
pembelajaran NHT
17 Memberikan motivasi, pengarahan dan
V
bimbingan pada saat pembelajaran
18 Memfasilitasi siswa melalui pertanyaan,
pemberian tugas, diskusi, untuk memunculkan V
gagasab baru baik secara lisan maupun tertulis
Evaluasi Pembelajaran

102
19 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah V
ditetapkan
20 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP V
21 Menerapkan metode word square dengan baik V
dan benar
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan V
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran V
24. Menginformasikan pembelajaran berikutnya V
25. Menutup pembelajaran dengan baik dan benar V
Jumlah 60 30 - -
Total 90
Presentase (%) 90%
Katagori Sangat Baik

103
Lampiran 5
Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus I
Instrumen Soal Post Test Siklus I
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!

A C D R T Y U G T R D V K B N M K
S T R E M A T A H A R I W E R T Y
A E X E R W T Y U J R M U I M H T
Y R K A L O R E W T D V X C E N B
Q M Z X S W R T S R T B P A N A S
S O C C E L S I U S B N T E G D F
W M C R T Y L U I O P S U H U H J
S E D F G H E N E R G I Y U A T Y
T T Y U I O P L K J H G F D P S A
S E T R I K A T Y U I O P S G D S
S R D F G H J K L O I U Y T R E S

Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban yang
kamu anggap paling benar!

1. Kalor merupakan istilah lain dari energi.....


a. Kinetik
b. Potensial
c. Panas
d. Dingin
2. Berikut yang bukan merupakan sumber energi panas adalah....
a. Matahari
b. Kompor
c. Dua benda yang saling bergesekan
d. Dua benda yang saling sejajar

104
3. Peralatan elektronik berikut merupakan benda yang dapat menghasilkan
kalor, kecuali.......
a. Seterika
b. Solder
c. Rice cooker
d. Blender
4. Kabel listrik yang ada dipinggir jalan sengaja dipasang kendur bertujuan
agar.....
a. Tidak putus waktu memuai di siang hari
b. Tidak putus waktu menyusut dimalam hari
c. Tidak putus saat arus listrik mengalir
d. Tidak terbakar saat tegangan listrik naik
5. Kegiatan dibawah ini yang memeanfaatkan kalor adalah.....
a. Membuat es krim
b. Membuang sampah
c. Menanam pohon kelor
d. Membakar sampah
6. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut....
a. Mencair
b. Membeku
c. Menguap
d. Menyublim
7. Es batu dipanaskan dibawah trik matahari akan berubah wujud menjadi
air. Perubahan wujud yang terjadi dinamakan......
a. Menguap
b. Mencair
c. Mengembun
d. Membeku
8. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut.....
a. termometer
b. dinamometer
c. kalorimeter
d. animometer
9. Berikut yang bukan termasuk satuan suhu adalah......

105
a. Celcius
b. Kelvin
c. Joule
d. Reamur
10. Perhatikan teks dibawah ini!
......................................
Benda yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi
panas. Sumber energi panas dapat kita jumpai di alam, salah satunya
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas terbesar.
Semua makhluk hidup memerlukan energi panas matahari. Energi panas
matahari membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang
disebut sebagai proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dari hasil
fotosintesis menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lainnya, termasuk
manusia.
Judul yang pas untuk bacaan diatas adalah.......
a. Energi panas
b. Sumber energi panas
c. Manfaat energi panas
d. Energi alternatif

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐

106
Lampiran 6
Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus II
Instrumen Soal Post Test Siklus II
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!

A C D Z A T U G T R D V A B N M K
S T R E M A W A S A R R W E R T Y
A E X E R W T Y U I R A U I M H T
Y A K A L O R E S G D D X C E N B
Q M Z X S W R K Y R T I P A N A S
J O U L E L E I A S B A T E G D F
W A C R T V E U I I P S U H U H J
S E D F N H E N E R G I Y U A T Y
T A Y O I O P L K J H G F D P S A
S E K S I Q A T Y U I O P S G D S
S K O N D U K S I O I U Y T R E S

Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban yang
kamu anggap paling benar!

1. Perpindahan kalor melalui zat perantara disebut .....


a. Radiasi
b. Potensial
c. Konveksi
d. Konduksi
2. Alat yang dignakan untuk mengukur besar kecilnya suhu dinamakan ....
a. Termometer
b. Amperemeter
c. Dinamometer
d. Speedomoter

107
3. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik apabila
terkena api maka akan ....
a. Mudah dingin
b. Mudah terbakar
c. Mudah memuai
d. Mudah menyerap api
4. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh perpindahan panas secara
radiasi yaitu ...
a. Orang-orang yang merasa hangat di sekitar api unggun
b. Air panas yang mendidih
c. Cahaya matahari sampai ke bumi
d. Panas api lilin yang terasa di dekatnya
5. Di bawah ini yang termasuk benda yang baik dimanfaatkan untuk
gagang panci yaitu....
a. Kayu
b. Alumunium
c. Besi
d. Kain
6. Di bawah ini alat yang dapat menghasikan panas yaitu ....
a. Setrika dan kipas angin
b. Televisi dan kipas angin
c. Oven dan blender
d. Oven dan setrika
7. Solder memanfaatkan perpindahan panas (kalor) secara ....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respirasi
8. Sinar atau panas matahari sampai ke bumi merupakan contoh
perpindahan panas (kalor) secara.........
a. Evaporasi
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi

108
9. Perpindahan panas tanpa melalui perantara disebut......
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respiras
10. Jaket yang terbuat dari bahan wol akan membuat badan kita
hangat,walaupun cuaca sedang dingin karena kain wol ....
a. Meneruskan panas udara dari dalam tubuh
b. Menahan panas badan di dalam baju
c. Menyerap panas dari luar
d. Menahan panas udara di dalam tubuh

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐

109
Lampiran 7
Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
KETERANGAN
NO NAMA KKM NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ABS 70 56 V
2 AKP 70 88 V
3 AAS 70 73 V
4 ADP 70 60 V
5 A 70 65 V
6 DLO 70 46 V
7 EY 70 50 V
8 FA 70 76 V
9 GNA 70 65 V
10 HA 70 60 V
11 HIS 70 100 V
12 IKK 70 100 V
13 MRH 70 80 V
14 MHA 70 100 V
15 MAHZ 70 75 V
16 MKY 70 70 V
17 MSS 70 50 V
18 MT 70 70 V
19 MZA 70 68 V
20 NR 70 36 V
21 PIR 70 100 V
22 RFK 70 77 V
23 SWS 70 65 V
24 Y 70 96 V
25 ZAW 70 96 V
26 ZOMA 70 12 V
Jumlah 1834 14 12
Rata-Rata nilai 70,5

110
Lampiran 8
Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I
KETERANGAN
NO NAMA KKM NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ABS 70 60 V
2 AKP 70 90 V
3 AAS 70 80 V
4 ADP 70 60 V
5 A 70 70 V
6 DLO 70 65 V
7 EY 70 80 V
8 FA 70 90 V
9 GNA 70 75 V
10 HA 70 70 V
11 HIS 70 80 V
12 IKK 70 90 V
13 MRH 70 75 V
14 MHA 70 90 V
15 MAHZ 70 95 V
16 MKY 70 50 V
17 MSS 70 60 V
18 MT 70 60 V
19 MZA 70 80 V
20 NR 70 60 V
21 PIR 70 95 V
22 RFK 70 95 V
23 SWS 70 95 V
24 Y 70 80 V
25 ZAW 70 85
26 ZOMA 70 45 V
Jumlah 1975 18 8
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 45
Rata-Rata nilai 76

111
Lampiran 9
Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I
KETERANGAN
NO NAMA KKM NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ABS 70 70 V
2 AKP 70 95 V
3 AAS 70 90 V
4 ADP 70 60 V
5 A 70 85 V
6 DLO 70 95 V
7 EY 70 85 V
8 FA 70 95 V
9 GNA 70 85 V
10 HA 70 80 V
11 HIS 70 85 V
12 IKK 70 85 V
13 MRH 70 90 V
14 MHA 70 95 V
15 MAHZ 70 90 V
16 MKY 70 70 V
17 MSS 70 80 V
18 MT 70 85 V
19 MZA 70 85 V
20 NR 70 75 V
21 PIR 70 95 V
22 RFK 70 95 V
23 SWS 70 95 V
24 Y 70 95 V
25 ZAW 70 95
26 ZOMA 70 65 V
Jumlah 2220 24 2
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 65
Rata-Rata nilai 85,3

112
Lampiran 10

Dokumentasi Kegiatan
Pelaksanaan SIKLUS I

Guru sedang mendampingi siswa saat berdiskusi dengan kelompok

Siswa sedang berdiskusi dengan kelompoknya

113
Salah satu siswa maju kedepan untuk mempersentasikan hasil diskusi

114
Siswa sedang mengerjakan soal menggunakan metode word square

115
Pelaksanaan Siklus II

Siswa sedang berdiskusi dengan kelompoknya

Perwakilan perkelompok maju untuk mempersentasikan hasil diskusi

116
Siswa mengerjakan soal menggunakan metode word square

117
Lampiran 11

Lembar Konsultasi Skripsi

118
Lampiran 12

Surat Permohonan Izin Penelitian

119
Lampiran 13

Surat Keterangan Penelitian

120
Lampiran 14

Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus I

121
Lampiran 15

Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus I

122
Lampiran 16

Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus II

123
Lampiran 17

Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus II

124
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup saya, sebagai berikut:

1. Nama : Mutia Nur Indah Saputri

2. NIM : 23040150124

3. TTL : Sragen, 04 Juli 1997

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Gandu RT02/01 Nganti, Kec. Gemolong, Kab.Sragen

7. No HP : 081381068723

8. Riwayat Pendidikan :

a. SD N Nganti lulus tahun 2008

b. SMP N 2 Sumberlawang lulus tahun 2011

c. SMA Muhammadiyah 2 Gemolong lulus tahun 2013

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 26 Maret 2019


Penulis,

Mutia Nur Indah Saputri


NIM. 23040-15-0124

125
SATUAN KREDIT KEGIATAN
(SKK)

Nama : Mutia Nur Indah S Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


NIM : 23040150124 Dosen Pembimbing Akademik : Imam Mas Arum, S.Pd., M.Pd

126
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1 SK HMI Cabang Salatiga Komisariat 25 Desember
Pengurus 10
Karnoto Zarkasyi Periode 2017-2018 2017
2 Sertifikat Nasional “Pemuda,
Peradaban Islam, Dan Kemandirian” 02 September
Perserta 8
(KARISMA Learning Dan Training 2015
Center)
3 Sertifikat Nasional “ Muslimah Sejati
29 November
Bertabur Inspirasi” (LDK Fathirn Ar Perserta 8
2015
Rasyid IAIN SALATIGA)
4 Sertifikat Seminar Internasional 24 September
Perserta 8
“Petani Untuk Negeri” 2016
5 Seminar Nasional “Sejarah Dan
08 November
Revitalisasi Identitas Bangsa” (HMJ Perserta 8
2016
SKI IAIN SALATIGA)
6 Sertifikat Nasional Edupreneurship
13 November
“Strategi Marketing Kunci Sukses Perserta 8
2016
Wirausaha” (IAIN SALATIGA)
7 Penghargaa Seminar Internasional
“Menjadi Mobilepreuner Dalam Era
25 April 2017 Perserta 8
E-Commerce” (Karida Taruna Bumi
Persada Dan Tapp)
8 Sertifikat Seminar Internasional
“Menjadi Mobilepreuner Dalam Era
25 April 2017 Perserta 8
E-Commerce” (Karida Taruna Bumi
Persada Dan Tapp)
9 Sertifikat pelantikan pengurus cabang
dan kohati HMI Cabang Salatiga
periode 2017-2018 dan seminar
nasional “ peneguhan kembali ikhtiar 29 Agustus 2017 Perserta 8
perjuangan HMI dalam Rangka
Mengawal Kemaslahatan Umat dan
Bangsa” (HMI Cabang Salatiga)
10 Sertifikat Nasional “ Pentingnya
27 November
Advokasi Bagi Masyarakat” (OSSOS- Perserta 8
2018
F IAIN SALATIGA)
11 Sertifikat Nasional “Bunga Rampai
Untuk Ibu:Rezim Gender Indonesia 18 Desember
Perserta 8
Dalam Kilas Balik 2018” (IMM 2018
KOTA SALATIGA)
12 Sertifikat Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
02 Juni 2016 Perserta 6
(Salatiga Kota Pustaka)” (HMJ PGMI
IAIN SALATIGA)
13 Seritifikat SIBA (Oleh Unit
30 Juni 2016 Perserta 6
Pelaksanaan Teknis Pengembangan

127
Bahasa (UPTPB) IAIN SALATIGA)
14 Seritifikat SIBI (Oleh Unit
Pelaksanaan Teknis Pengembangan 30 Juni 2016 Perserta 6
Bahasa (UPTPB) IAIN SALATIGA)
15 Sertifikat Kegiatan Pesantren Kilat
09 Mei – 16 Juni
(Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam Pemateri 6
2017
(LDMI-HMI) Cabang Salatiga)
16 Sertifikat Panitia Nasional kegiatan
21-29 Desember
training Senior Course se-Indonesia Panitia 6
2017
(pengurus HMI Cabang Salatiga)
17 Sertifikat Kegiatan Pendidikan Dan
Latihan Calon Pramuka
30 September -
Pandega(PLCPP) XXVI (Racana Perserta 4
02 Oktober 2016
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi IAIN
SALATIGA)
18 Sertifikat Opak Iain Salatiga 2015
“Integrasi Pendidik Karakter
13 Agustus 2015 Perserta 3
Mahasiswa Melalui Kampus Edukatif
Humanis Dan Religius”
19 Sertifikat OPAK “Penguatan Nilai-
Nilai Islam Indonesia Menuju Negara
yang Aman dan Damai” (Dewan 14 Agustus 2016 Perserta 3
Mahasiswa (DEMA) IAIN
SALATIGA)
20 Sertifikat UPT Perpustakaan “Library
21 Agustus 2015 Perserta 2
User Education” IAIN SALATIGA
21 Sertifikat Pengakraban Mahasiswa
Baru Jurusan PGMI “ One Soul, One
Fight, One Goal Membentuk
5 September 2015 Perserta 2
Mahasiswa PGMI yang Unggul dan
Berkarakter” (HMJ PGMI IAIN
SALATIGA)

22 Sertifikat Kegiatan Talkshow Sukses 16 September


Perserta 2
Kuliah (KAMMI Salatiga) 2015
23 Sertifikat Pratikum Mata Kuliah
Kewirausahaan “Keren Itu
Mahasiswa Kreatif, Inovatif, Mandiri 14 Desember
Perserta 2
Dan Berani Berwirausaha” 2016
(Mahasiswa Jurusan PAI, PGMI, Dan
PGRA)
24 Sertifikat Kegiatan Sarasehan 22 September
Perserta 2
Memperingati 51 Tahun Milat 2017

128
KOHATI “51 Tahun KOHATI Untuk
Negri” (KOHATI Cabang Salatiga)
25 Sretifikat Kegiatan Sarasehan Milat
KOHATI Ke-52 “KOHATI Pelopor
26 September
Literasi: Perempuan Cerdas, Generasi Perserta 2
2018
Berkualitas” (Korps Hmi-Wati
(KOHATI) Cabang Salatiga)
Total 144

129

Anda mungkin juga menyukai