SITI SALMA
A 231 15 110
SKRIPSI
Kata kunci: Talking Stick, Hasil Belajar, Gradien Persamaan Garis Lurus, Bentuk-
bentuk Persamaan Garis Lurus.
v
ABSTRACT
The purpose of this study was to obtain a description of the TalkingStick type
cooperative learning model in improving student learning outcomes for class VIII
Sudirman SMP Negeri 1 Sindue on straight line equations. This type of research
is classroom action research which refers to the research design of Kemmis and
Mc. Taggart. The subjects of this study were students of class VIII Sudirman
totaling 23 people consisting of 10 male students and 13 female students. This
research was conducted in two cycles, each cycle consisting of four components,
namely: 1) Planning, 2) Action, 3) Observation, and 4) Reflection. Data collection
techniques through observation, written tests, interviews and field notes results
The results showed that the application of the Talking Stick type of cooperative
learning model could improve student learning outcomes on the straight-line
equation material in class VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue with the stages,
namel: 1) conveying ovjectives and prepare students, 2) present information, 3)
organize students into study groups, 4) assist group work and study, 5) evaluate,
and 6) provide recognition or awards. This can be seen from the final results of
the first cycle of action showing that classical completeness reaches 65% and the
second cycle of final test results to 82%. The total score of teacher activity in the
first cycle of 51 increased in the second cycle to 65. The total score of student
activity in the first cycle of 47 increased in the second cycle to 64. Based on these
results, it can be concluded that the application of the Talking Stick type of
cooperative learning model can improve student learning outcomes on the
material of straight-line equations.
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahi rabbil alamin, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Persamaan Garis Lurus Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Sindue”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat
dalam memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan
Universitas Tadulako.
dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
penulis yaitu Ayahanda Bambang Ariyanto dan Ibunda Asnia tercinta yang sangat
berjasa dalam kehidupan dan pendidikan penulis, kasih sayang, yanglah berdia,
Meskipun penulis sadar tidak akan sanggup membalas kesemuanya itu. Semoga
Allah SWT membalas setiap jerih payah dan pengorbanan keduanya serta
(Sunardin, Trismiati dan Afnan Sulusu) terima kasih atas segala doa, bantuan,
terimakasih kepada seluruh keluarga yang selama ini selalu memberikan doa,
vii
motivasi dan dukungan baik secara moral maupun materil kepada penulis selama
Penulisan skripsi ini juga dapat terwujud berkat bimbingan, saran dan
dorongan dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Oleh karena itu penulis
Linawati, M.Si sebagai dosen wali sekaligus penguji yang telah memberikan
waktu, pikiran, dukungan, tenaga, nasehat serta bimbingan dan saran-saran yang
seminar, kegiatan penelitian, sampai pada penyelesaian skripsi ini. Bapak Dr.
Muh. Rizal, M.Si sebagai pembimbing yang juga telah memberikan waktu,
pikiran, dukungan, tenaga, nasehat serta bimbingan dan saran-saran yang sangat
sampai pada penyelesaian skripsi ini. Begitu pula kepada Bapak Drs. Baharuddin,
M.Si sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran-saran dalam
Pada kesempatan ini juga, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P. selaku Rektor Universitas Tadulako yang
Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan
viii
yang baik kepada penulis serta memberlakukan kebijakan-kebijakan di
3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, S.Pd., M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik, bapak
Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed., Ph.D Wakil Dekan Bidang Umum dan
4. Ibu Purnama Ningsih, S.Pd., M.Si., Ph.D sebagai ketua Jurusan Pendidikan
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah
ix
yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan, motivasi,
Terima kasih atas segala bantuan dan pelayanannya dalam penyelesaian studi
penulis.
10. Bapak Agus, S.Pd.,M.Pd kepala SMP Negeri 1 Sindue yang telah
11. Ibu Salmah, S.Pd, guru bidang studi matematika di kelas VIII SMP Negeri 1
penelitian.
12. Seluruh Bapak dan Ibu guru, serta Staf Tata Usaha di SMP Negeri 1 Sindue
13. Siswa-siswi kelas VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue yang telah bersedia
menjadi subjek penelitian dan bekerja sama dengan baik dalam penelitian
penulis.
Heni Novianti, Siti Usdalifah, Siti Masyitah, Nurul, Meliana, Alias, Rizaldi
Nur, Arif, Khairil, Hamka. Terima kasih sudah menjadi keluarga selama
x
berada di bangku perkuliahan, telah banyak membantu, memberikan
dukungan, doa, dan saran kepada penulis. Maaf yang namanya tidak dapat
16. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak bisa
Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat dibutuhkan demi kesempurnaan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat
dari semua pihak mendapat pahala yang berlimpah dari Tuhan yang Maha Esa.
Siti Salma
A 231 15 110
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL I
HALAMAN PENGESAHAN Iv
ABSTRAK V
ABSTRACT Vi
DAFTAR TABEL Xv
BAB I PENDAHULUAN
xii
2.1.3 Hasil Belajar 11
4.2 Pembahasan 84
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 93
5.2 Saran 93
DAFTAR PUSTAKA 96
LAMPIRAN 99
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 8
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Tongkat Siklus I
Siklus I
xvii
19 Transkrip Wawancara Siklus I 142
Siklus II
Siklus II
35 Dokumentasi 198
xviii
39 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 206
41 Biodata 208
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika perlu
diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi
masalah secara sistematis, (3) memperoleh hasil belajar yang tinggi, (4) melatih
matematika bertujuan membentuk kemampuan nalar dalam diri setiap siswa yang
tercermin pada kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, jujur dan disiplin
1
2
disajikan dalam bentuk abstrak. Pemilihan model dan media yang tepat
karena sikap siswa yang kurang memperhatikan guru ketika mengajarkan materi
Selain itu, juga diperoleh informasi bahwa hampir semua materi yang
dipelajari sulit dipahami oleh siswa salah satunya pada materi persamaan garis
lurus. Khususnya yaitu siswa masih belum bisa menyelesaikan soal tentang
persamaan garis dengan baik, terutama dalam menentukan gradien garis dan
menentukan persamaan garis. Baik garis yang diketahui persamaannya, garis yang
melalui dua titik, dan garis yang sejajar atau tegak lurus dengan garis lain.
Adapun upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hal tersebut,
dominan, sedangkan siswa yang berkemampuan rendah hanya diam, hingga hasil
yang didapatkan belum sesuai dengan yang diharapkan, yang menyebabkan hasil
dengan guru dalam mengatasi masalah yang dihadapi dengan menerapkan model
3
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan harapan pembelajaran ini dapat
mengatasi masalah siswa. Model kooperatif tipe talking stick merupakan salah
satu model yang dapat meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa. Talking
dengan berbagai pengalaman belajar siswa sehingga siswa dapat memiliki sikap
metode pembelajaran ini juga mampu membuat siswa termotivasi dan lebih aktif
belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus. Dalam hal ini
menguasai materi pelajaran karena akan digunakan sebagai jawaban saat diajukan
belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa
yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya
menyiapkan sebuah tongkat pada tahapan ini diharapkan dapat termotivasi dalam
belajar persamaan garis lurus 3) Tim, pada fase ini guru membagi siswa dalam
dan mempelajari materi secara bersama-sama, pada tahapan ini siswa diberikan
kelompoknya dengan tujuan agar siswa yang kurang fokus dapat lebih termotivasi
pada tahapan ini siswa diharapkan bekerjasama dengan temannya, jika ada siswa
Mengevaluasi, pada tahapan ini guru mulai memberikan tongkat kepada siswa,
tongkat tersebut terus berjalan sampai pada siapa tongkat itu berhenti maka siswa
tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan begitu seterusnya.
terbaik, dengan tujuan agar siswa merasa hasil kerjanya dihargai sehingga
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII
SMPN 1 SINDUE”.
5
talking stick yang dapat meningkatkan hasil belajar persamaan garis lurus siswa
tipe talking stick yang dapat meningkatkan hasil belajar Persamaan garis lurus
pihak terutama:
1. Bagi siswa
meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar, menjadikan siswa untuk belajar
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
memberi pengarahan pada guru agar menggunakan model ini dalam rangka
6
garis lurus.
4. Bagi Peneliti
3. Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah persamaan garis lurus,
yaitu: menentukan gradien garis dan menentukan persamaan garis. Baik garis
yang diketahui persamaannya, garis yang melalui dua titik, dan garis yang
4. Persamaan garis lurus yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah gradien
TINJAUAN PUSTAKA
group learning activity organized in such a way that learning is based on the
each learner is held accountable for his or her own learning and is motivated to
bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat
tetapi heterogen (kemampuan, jenis kelamin, suku/ras) dan satu sama lain saling
kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota
7
8
kelompok yaitu mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling
bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat
kooperatif terdiri dari 6 (enam) fase, seperti yang tercantum dalam Tabel1 2.1.
lebih bertanggung jawab dalam belajar, dapat membantu anak untuk respek pada
orang lain sehingga dapat menerima segala perbedaan dan dapat mengembangkan
Talking stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan
oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik
diterapkan bagi peserta didik SD, SMP, dan SMA/SMK. Selain untuk melatih
mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian dengan bantuan stick
pertanyaan dari guru. Siapa yang memegang tongkat, dialah yang wajib menjawab
pertanyaan (talking)
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa (present goal and set)
dipelajari.
Fase 4: Membantu kerja kelompok dan belajar (assitteam work and study)
mempelajari materi.
menutup bukunya.
11
10) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
dan kekurangan yang diungkapkan oleh Aris (2014:199) yaitu sebagai berikut:
3) Memacu agar peserta didik lebih giat belajar (belajar dahulu sebelum
pelajaran dimulai).
kawasan yaitu: (1) Ranah Kognitif (cognitive domain); (2) Ranah Afektif
minat dan emosi. Sedangkan psikomotor meliputi kempuan otot dan fisik
(Sahusilawane, 2015:5).
hasil belajar adalah perubahan yang dimiliki siswa setelah melalui proses
yang membentuk kurva berupa sebuah garis linier dengan kemiringan tertentu
pada diagram koordinat tertentu. Secara umum persamaan garis lurus dinyatakan
dalam:
Contoh:
dengan menentukan titik-titik yang terletak pada ketiga garis tersebut dengan
-2 -1 0 1 2
-1 1 3 5 7
Titik (-2,-1) (-1,1) (0,3) (1,5) (2,7)
-2 -1 0 1 2
-3 0 3 6 9
Titik (-2,-3) (-1,0) (0,3) (1,6) (2,9)
-2 -1 0 1 2
7 5 3 1 -1
Titik (-2,-7) (-1,5) (0,3) (1,1) (2,-1)
atau
= tak terdefinisikan
adalah:
3) Persamaan garis yang melalui titik ( dan tegak lurus dengan garis
adalah:
terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Aljabar” dengan hasil penelitian yang
konvensional pada materi pokok bentuk aljabar kelas VIII di SMP Negeri 1
yakni terletak pada penggunaan model Talking Stick yang bertujuan untuk
Belajar Matematika (studi eksperimen pada materi bilangan bulat di kelas VII
Stick dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini dapat
dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih inggi
dari skor rata-rata yang diperoleh pada kelas kontrol, yakni 9,12 untuk kelas
bulat siswa sebesar 26,54%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
Talking Stick memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap hasil belajar
yang dilakukan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yakni
matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok)
pembelajaran Talking Stick siswa menjadi lebih aktif dan komunikatif dalam
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat siswa menjadi
Talking Stick akan meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat siswa
materi segiempat melalui penerapan model koopratif tipe Talking Stick dengan
yaitu : (1) hasil belajar siswa memenuhi kriteria efektif yang ditandai dengan
belajar matematika siswa berada pada nilai gain diatas 0,29 serta ketuntasan
19
secara klasikal adalah (2) aktivitas siswa berada pada kategori baik
dengan rata-rata 3,7 dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran adalah sangat
Rendahnya hasil belajar siswa terutama pada materi persamaan garis lurus.
Rendahya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor seperti sikap siswa
yang kurang memperhatikan guru ketika mengajarkan materi di kelas dan siswa
untuk bertanya sehingga membuat siswa menjadi pasif dalam pembelajaran, dan
siswa belum mampu menyelesaikan soal persamaan garis lurus dengan tepat.
Selain itu, hanya siswa yang berkemampuan tinggi yang dominan sedangkan
Berdasarkan masalah di atas, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick siswa dilatih untuk berpikir dan saling
tukar pendapat baik dengan kelompoknya atau teman sekelasnya, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa dituntut untuk mengikuti proses
berikut:
Masalah
1. Siswa kurang memahami konsep dalm menyelesaikan soal
Persamaan Garis Lurus
2. Siswa kurang memperhatikan guru ketika mengajarkan materi dikelas
3. Siswa jarang mengajukan pertanyaan meskipun banyak diberi
kesempatan untuk bertanya
4. Siswa pasif dalam pembelajaran
5. Siswa yang berkemampuan tinggi yang dominan dalam
pembelajaran, sedangkan siswa yang berkemampuan rendah hanya
diam
Solusi
METODE PENELITIAN
aktivitas atau perilaku subjek yang diamati pada saat pembelajaran berlangsung
digunakan karena calon peneliti hendak menyelidiki dan memaparkan data sesuai
tindakan kelas dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi di kelas dan
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2017). Desain model
Kemmis dan Mc. Taggart menunjukkan bahwa pada setiap siklus yang
dilaksanakan terdiri atas empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
21
22
Adapun alur desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.
Keterangan:
0
Pra tindakan
4
1 : Rencana Tindakan Siklus I
4
3 a 1
2 : Tindakan pada Siklus I
2
3 : Observasi pada Siklus I
6
7 : Observasi pada Siklus II
a : Siklus I
b : Siklus II
Gambar 3.1: Diagram Alur Desain Penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart
1. Rancangan atau rencana awal, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya membangun pemahaman siswa serta mengamati hasil atau dampak dari
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar observasi yang diisi oleh
pengamat.
4. Rencana yang direvisi, berdasar hasil refleksi pengamat membuat rencana yang
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sudirman SMP
Negeri 1 Sindue yang terdaftar pada tahun ajaran 2022/2023 yang terdiri dari 23
3. Data hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang menerapkan
a. Observasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data aktivitas siswa dan data
b. Wawancara
yang diajukan tidak terstruktur dan sesuai dengan hasil pekerjaan siswa pada
materi persamaan garis lurus., Wawancara diberikan setelah diberikan tes akhir
tindakan.
c. Catatan Lapangan
pencapaian tujuan penelitian yang tidak teramati melalui lembar observasi dan
wawancara.
tertulis kepada siswa yaitu data hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran
pada materi persamaan garis lurus dengan menerapkan model talking stick akan
Analisa data dilakukan dengan mengacu pada analisis data kualitatif model
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin
lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan
rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
diperlukan.
26
Data kualitatif berupa data aktivitas siswa dan aktivitas guru yang disajikan
secara naratif dan data kuantitatif berupa tes awal dan tes akhir tindakan disajikan
dalam bentuk tabel. Data yang disajikan tersebut selanjutnya dianalisis dan dievaluasi
penafsiran dan evaluasi pembelajaran, setelah data hasil reduksi disajikan secara
naratif dan tabel yang telah dianalisis maka ditarik suatu kesimpulan terhadap
tipe Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SUDIRMAN
pembelajaran dengan menerapkan model talking stick. Data hasil aktivitas guru
dan siswa diperoleh melalui lembar observasi yang dianalisis. Lembar observasi
guru dan siswa dinyatakan berhasil apabila kualitas proses pembelajaran untuk
setiap aspek yang dinilai berada dalam kategori baik atau sangat baik dan tuntas
memenuhi indikator keberhasilan penelitian pada siklus 1 dan siklus 2 yang diperoleh
dari tes akhir tindakan. Indikator keberhasilan penelitian ini diperkuat dengan melihat
nilai ketuntasan individu dan persentase ketuntasan belajar klasikal siswa sebagai
berikut:
1) Ketuntasan individu: Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai sama atau
sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75% yang telah
peneliti dan siswa. Jika ada siswa keliru dalam memberikan jawaban pada tes
akhir tindakan siklus I dan tes akhir tindakan siklus II, maka perlu dilakukan
sebelumnya siswa keliru dalam menjawab tes akhir tindakan siklus I dan tes akhir
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pratindakan dan tahap
pelaksanaan tindakan.
28
a. Menyiapkan tes awal berupa tes tertulis seputar materi prasyarat yang telah
d. Menentukan informan berdasarkan hasil tes awal dan konsultasi dengan guru
pada setiap siklus mengacu pada model penelitian yang dikemukakan oleh
Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2017) yang terdiri atas 4 komponen, yaitu
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
dengan guru matematika kelas VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue. Perencanaan
stick.
f. Merancang tes akhir tindakan tentang model matematika dan daerah penyelesaian
g. Membuat lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan
yang terdiri dari kriteria penilaian observasi guru dan kriteria penilaian observasi
siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Talking stick. Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan pembelajaran berdasarkan
3. Observasi
dilakukan oleh observer dan peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan. Observasi ini bertujuan untuk mencatat segala sesuatu yang
berkaitan dengan pemberian tindakan, yaitu perilaku subjek penelitian (siswa) dan
4. Refleksi
Tahap ini, peneliti dan guru mendiskusikan hal-hal berikut yaitu: (1)
terjadi selama proses pembelajaran, (3) kemajuan yang dicapai siswa, dan (4) rencana
yang terjadi selama proses pembelajaran, kemajuan yang dicapai siswa dapat
diketahui setelah peneliti dan guru melakukan analisis data. Dalam penelitian ini
siklus pertama dilaksanakan dua kali pertemuan. Setiap selesai satu siklus calon
peneliti dan guru melakukan analisis data sebagai bahan refleksi. Bertolak dari hasil
refleksi tersebut peneliti dan guru melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap
Siklus II
pada siklus I, adapun materinya lanjutan materi dari siklus I, yaitu materi menentukan
bentuk persamaan garis lurus. Adapun tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada
siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dikumpulkan serta dianalisis
model Talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan
garis lurus.
BAB IV
VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue pada materi persamaan garis lurus dengan
tujuan tersebut, berikut ini dikemukakan hasil penelitian yang terdiri dari dua
bagian yaitu hasil pra pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian pelaksanaan
tindakan.
di SMP Negeri 1 Sindue. Peneliti bertemu dan mewawancari ibu Salmah S.Pd
SMP Negeri 1 Sindue diperoleh informasi bahwa guru mengalami kendala dalam
32
33
sikap siswa yang kurang memperhatikan guru ketika megajarkan materi di kelas.
Dan siswa jarang mengajukan pertanyaan kepada guru sehingga membuat siswa
peneliti menetapkan satu diantara materi yang disebutkan guru tersebut, yaitu
persamaan garis lurus. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, guru mengatakan
bahwa materi yang sering tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
Setelah menetapkan materi yang akan diteliti, peneliti melakukan tes awal
pada tanggal 16 november 2021 di kelas VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue
mengenai materi prasyarat persamaan garis lurus (lampiran 1). Adapun tujuan
yang berhubungan dengan materi persamaan garis lurus dan sebagai pedoman
Bentuk tes awal yang diberikan adalah tes uraian sebanyak 2 nomor
(lampiran 1). Adapun materi yang diujikan yakni materi persamaan linear satu
variabel. Jumlah siswa yang mengikuti tes yaitu sebanyak 22 orang siswa dari 23
siswa, ada 1 orang siswa tidak mengikuti tes awal karena sakit. Hasil tes
pemeriksaan dan menganalisis hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis tes awal yang
diikuti oleh 22 siswa (lampiran 3) dengan ketuntasan belajar klasikal 45%. Soal
34
memperoleh skor 5 dari skor maksimal 10, dan 2 orang mengerjakan dengan
persamaan linear satu variabel. Pada soal nomor 2, 7 orang menjawab dengan
benar, 9 siswa mendapatkan skor 20, 3 orang siswa mendapatkan skor 10, dan 3
Hasil tes awal siswa digunakan peneliti untuk membagi siswa ke dalam 5
kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang siswa tiap kelompok (lampiran
heterogen dari segi kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa berdasarkan hasil
tes awal dan hasil diskusi dengan guru. Peneliti menentukan 3 siswa sebagai
sedang) dan FFH (kemampuan rendah). Peneliti memilih ketiga informan dengan
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Materi yang diajarkan pada
siklus I yaitu menentukan gradien persamaan garis lurus dan pada siklus II yaitu
pelaksanaan tindakan yang mengacu pada model pembelajaran kemmis dan Mc.
Taggar yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4)
4.1.2.1 Siklus I
1) Perencanaan
penelitian, meliputi:
gradien persamaan garis lurus yang akan digunakan oleh guru dalam
c. Bahan ajar berupa buku paket matematika untuk kelas VIII SMP dan MTs
d. Media berupa papan tulis, tongkat berukuran 20 cm, serta peralatan musik
berupa speaker.
tentang materi gradien persamaan garis lurus yang tertera pada (lampiran
14), dan pedoman penilaian tes akhir tindakan yang tertera pada (lampiran
15).
3. Membagi siswa ke dalam kelompok belajar yang telah ditentukan oleh guru
dan peneliti. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa yang
2) Pelaksanaan Tindakan
pada RPP yang telah dibuat sebelumnya dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Talking Stick (Lampiran 5). Pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali
pertemuan dalam seminggu, yakni hari sabtu dan hari selasa dengan alokasi
waktu yang berbeda yakni dari pukul 10.10-11.40 WITA ataau 3 x 30 menit dan
model pembelajaran koperatif tipe talking stick yang dikemukakan oleh Hanafiah
learning teams), 4) membantu kerja kelompok dan belajar (assist team work and
kedua, pelaksanaan tes akhir tindakan siklus I. Berikut ini uraian kegiatan yang
Pertemuan Pertama
kelas VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue dengan materi ajar yaitu gradien
persamaan garis lurus. Pembelajaran dimulai pada pukul 10.10-11.40 WITA atau
dengan alokasi waktu menit. Estimasi waktu yang digunakan yaitu untuk
kegiatan awal selama 10 menit, kegiatan inti selama 70 menit dan kegiatan
Pendahuluan
memperkenalkan peneliti. Siswa kelas VIII Sudirman sangat antusias ketika guru
sediakan. Pada hari itu, siswa yang hadir ada 23 orang. Berikut kutipan dialog
Hasil yang diperoleh pada kegiatan yaitu siswa berdoa dengan cukup tertib
yang dipimpin oleh ketua kelas, serta semua siswa mendengar penyampaian guru
materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Kutipan dialog antara
Guru : tujuan pembelajaran kita hari ini yaitu siswa diharapkan mampu
menentukan gradien dari persamaan garis lurus. Paham semua?
39
masih terdapat siswa yang keluar masuk kelas. Siswa mendengarkan dan
ribut, serta siswa kurang mendengarkan motivasi yang diberikan guru dikarenakan
penjelasan yang disampaikan oleh guru masih kurang jelas dan tidak ada siswa
Kegiatan Inti
contoh grafik fungsi yang digambarkan oleh guru pada bidang koordinat di papan
Guru : Materi yang akan kita pelajari hari ini berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Kira-kira diantara kalian ada yang tahu manfaat mempelajari
persamaan garis lurus dalam kehidupan sehari-hari?
Siswa : tidak tahu kak.
Guru : Baiklah adik-adik, manfaat mempelajari dari materi persamaan garis
lurus dikehidupan sehari-hari yaitu kita dapat menghitung satu kecepatan
jarak dan waktu serta perhitungan harga dan titik impas pada bidang
ekonomi. Contohnya seperti pada saat kita membeli bensin untuk
perjalanan jauh, kita perlu berapa untuk kebutuhan bensin yang kita
butuhkan selama perjalanan.
Siswa : oh iya kak.
Guru : hari ini kita akan belajar dengan suasana baru. Ada yang tahu suasana
baru apa itu?
Siswa: apa itu kak?
Guru : kita akan belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick.lihat disini kakak memiliki sebuah tongkat atau stick. Tongkat ini
40
tidak sendiri tongkat ini nantinya akan diiringi dengan sebuah musik. Adi
sebentar kita akan belajar sambil bermain.satu hal lagi yang harus adik-
adik ketahui dengan model ini adik-adik harus belajar dengan lebih keras
lagi karena bentuk permainannya sebentar berkaitan dengan pelaaran kita
hari ini. Adik-adik akan bekerja secara berkelompok. Topik materi kita
hari ini adalah menentukan gradien persamaan garis lurus.
Siswa : iya kak.
Hasil yang diperoleh dari fase ini yaitu hanya sebagian besar siswa yang
mengajukan pertanyaan namun tidak sesuai dengan materi yang diajarkan, serta
Pada fase ini, guru membentuk siswa ke dalam empat kelompok belajar
yang heterogen (Lampiran 4), pengelompokkan ini berdasarkan hasil tes awal.
Tiap kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa. Selanjutnya guru membagi LKPD
papan tulis, dua kelompok berdiri di belakang kursi siswa, kemudian guru
guru mempersilahkan satu persatu kelompok menempati tempat duduk yang telah
tentukan siapa yang akan maju nanti untuk mendapat hadiah dari
kakak. Jika ada yang belum kalian pahami diskusikan dengan teman
satu kelompoknya, bisa juga tanya ke kakak. Jangan malu bertanya
ya. Silahkan berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
Siswa : iya kak.
Hasil yang diperoleh pada fase ini adalah siswa membentuk kelompok
Kegiatan pada fase ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
yang mengalami kesulitan terkait dengan hal-hal yang kurang dipahami dan
seperlunya kepada kelompok tersebut. Berikut kutipan dialog antara guru dan
siswa:
persamaa garis lurus yang sejajar. Adapun kutipan dialog antara guru dan siswa
meminta siswa untuk memeriksa kembali jawaban LKPD yang telah mereka
Hasil yang dicapai pada fase ini adalah guru meminta siswa untuk
mudah dipahami siswa sehingga siswa yang meminta bantuan yaitu kelompok 2
menyuruh siswa untuk memeriksa kembali jawaban LKPD dan menyuruh mereka
Fase 5: Mengevaluasi
memutarkan musik dan menyuruh siswa untuk menjalankan tongkat secara estafet
depan dan menjawab pertanyaan yang guru berikan. Pertanyaan yang guru
sediakan ada 4 pertanyaan seperti yang ada pada (lampiran 8) dan bagi siswa
yang memegang tongkat akan menjawab satu dari pertanyaan yang telah guru
disediakan.
44
Kemudian guru meminta kepada siswa lain untuk bertanya atau menanggapi
jawaban dari siswa yang memegang tongkat. Kutipan dialog antara guru dan
Guru : kita mulai dari sebelah kiri ya, dan saat tongkatnya mulai
dijalankan jangan dilempar, ikuti saja irama musik yang kakak
putarkan. Mengerti?
Siswa : iya mengerti kak.
Guru : oke siap (memutarkan musik) ( menghentikan musik saat tongkat di
tangan siswa FI). iya, silahkan maju ke depan siswa FI.
Siswa FI : kak, boleh teman kelompokku saja yang maju?
Guru : maaf dek peraturannya memang sudah seperti itu. Siapa yang
mendapat tongkat dia yang wajib maju ke depan untuk menjawab
pertanyaan. Ayo, tidak apa-apa kerjakan saja dulu di depan.
Siswa FI : iya kak. (mulai maju ke depan dan mengambil spidol)
Guru : sebelum kamu jawab kamu tulis dulu pertanyaannya yang ada di
papan agar teman-temanmu yang lain bisa melihatnya. Baiklah
sekarang kakak bacakan pertanyaannya
Siswa FI : bisa kak.
Guru : oke, sekarang mulai kerjakan. Sambil FI mengerjakan soal di
depan kita jalankan lagi tongkatnya seperti tadi. Oke?
Siswa : oke kak.
Guru : (memutar kembali musik dan menghentikan musik saat tongkat di
tangan siswa KA).oke KA silahkan maju ke depan.
Siswa KA : astaga iya kak.
Guru : sekarang dengarkan pertanyaan yang kakak bacakan sambil tulis
di papan tulis. Soalnya ini mudah kalo kamu tadi ikut mengerjakan
bersama kelompokmu pasti kamu bisa jawabnya. Bagaimana cara
menentukan garis yang melalui titik A dan titik B ?
Siswa KA : mulai mengerjakan pertanyaan yang diberikan)
Guru : FI sudah selesai mengerjakan soalnya?
Siswa FI : iya sudah kak.
Guru : oke sekarang jelaskan kepada teman-temanmu hasil pengerjaanmu.
Siswa FI : teman-teman saya akan mempresentasikan jawaban saya.
Tentukan gradien garis
45
Jawab:
Guru : nah itu jawaban dari KA. Bagaimana dengan yang lain? Apakah
ada tanggapan atau pertanyaan untuk jawabannya KA?
Siswa : (diam).
Guru : baiklah kalau tidak ada kita lanjutkan lagi permainannya dan
untuk jawaban KA sudah benar dan kelompok KA mendapatkan
skor 10. Beri tepuk tangan dulu untuk KA. Ayo, sekarang giliran
PM yang mempresentasikan hasil pekerjaannya. Silahkan PM.
Siswa PM : sudah selesai kak. Tapi saya dapat jawabannya tidak sejajar kak.
Hasilnya garis AB tidak sama dengan garis CD.
46
Guru : iya terima kasih AY.beri tepuk tangan untuk AY. Baik, karena
jawaban dari PM masih keliru, maka skor untuk kelompok 3 yaitu
5 dan sesuai kesepakatan kita dari awal kakak akan kasih
hukuaman kepada PM yaitu kakak akan berikan PM tugas
tambahan satu nomor. Kakak harap kamu sendiri yang kerjakan
tugas itu. Boleh?
Siswa PM : iya kak.
Guru : oke, masih ada lagi yang mau menanggapi atau bertanya untuk
jawaban PM?
Siswa MAM : saya kak mau bertanya. kak,
Guru : silahkan MAM
Siswa MAM : kenapa sampai garisnya sejajar?
Guru : oke siapa yang bisa menjawab pertanyaan dari MAM?
Siswa : (diam)
Guru : karena tidak ada yang bisa mejelaskan. Kakak jelaskan sedikit, jadi
karena hasil dari garis sama dengan yaitu . Jadi
diperoleh hasilnya sejajar. bagaimana MAM?sudah mengerti garis
sejajar darimana?
Siswa MAM : iya mengerti kak.
Guru : oke kita lanjut lanjut lagi permainannya. Ini soal yang terkahir.
Siap (memutarkan musik). Menghentikan musik saat tongkat di
tangan siswa Silahkan ER maju ke depan.
Siswa ER : iya kak.
47
hari ini. Siswa yang memberi kesimpulan yaitu siswa SY iya menyimpulkan
bahwa jika kedua garis menghasilkan gradien yang sama maka kedua garis
tersebut sejajar dan jika kedua garis dikalikan menghasilkan gradien sama dengan
-1 maka kedua garis tersebut sejajar. Kesimpulan pada jawaban juga harus
Hasil pada fase ini adalah guru melakukan dengan baik kegiatan pada saat
berhubungan dengan materi menentukan gradien garis dari persamaan garis lurus
dengan jelas kepada siswa yang mendapatkan tongkat sehingga siswa mampu
menjawab pertanyaan dari peneliti dengan baik walaupun masih ada 1 orang
siswa pemegang tongkat yaitu FI yang masih takut dan malu-malu untuk
dalam mengoperasikan soal dalam bentuk persamaan linear dua variabel dan ER
yang belum bisa mengerjakan soal yang diberikan. Selanjutnya penyampaian guru
tanggapan tetapi siswa kurang menanggapi jawaban siswa pemegang tongkat dan
hanya satu orang siswa yang bertanya kepada guru. Kemudian siswa dapat
Kegiatan penutup
Kegiatan pada fase ini, guru memberikan pengakuan berupa tepuk tangan
dan pujian kepada semua kelompok dan penghargaan kepada kelompok terbaik
dengan memberikan hadiah yang sudah disiapkan oleh guru. Berikut merupakan
“karena waktu pembelajaran matematika pada hari ini sudah tidak lama
lagi, sekarang kakak akan umumkan kelompok mana yang memperoleh
poin tertinggi. Kakak harap untuk kelompok yang tidak mendapatkan
hadiah hari ini dari kakak masih ada minggu depan ya pada pelaksanaan
pembelajaran siklus 2. Jadi jangan berkecil hati. Hal ini bukan berarti
kalian yang tidak mendapatkan hadiah hari ini dari kakak kelompok
kalian tidak baik. Karena menurut kakak semua kelompok baik tetapi
50
masih ada yang terbaik. Baiklah untuk poin yang kalian peroleh
berdasarkan hasil pekerjaan LKPD yang sudah kakak periksa pada waktu
istirahat tadi kemudia ditambahkan dengan penambahan poin dari hasil
presentasi kalian di depan tadi. Kelompok 1 nilai yang diperoleh dari
LKPD 88 kemudian di tambah 10 poin jadi total poin yang kalia dapat
adalah 98. Kelompok 2 nilai yang diperoleh dari LKPD 100 di tambah 10
poin jadi total poin yang kelompok 2 dapatkan adala 110, selanjutnya
kelompok 3 nilai yang diperoleh dari LKPD 77 di tambah 5 poin totalnya
menjadi 82. Dan yang terakir adalah kelompok 4 memperoleh nilai LKPD
90 di tambah 5 poin jadi totalnya adalah 95. Maka yang memperoleh pin
tertinggi adalah kelompok 2. Berikan tepuk tangan untuk kelompok 2.
Silahkan untuk kelompok 2 maju ke depan mengambil hadiahnya”.
Hasil yang dicapai pada fase ini adalah gru memberikan penghargaan
berupa buku tulis kepada kelompok terbaik yaitu kelompok 2 sehingga siswa dari
untuk mempelajari lagi materi yang mereka terima hari ini dirumah mereka.
Pertemuan Kedua
Peneliti melakukan tes akhir tindakan siklus 1 pada hari selasa tanggal 20
november 2021 dimulai pada pukul 08.30 sd 09.40 WITA bentuk soal berupa
essay sebanyak 4 butir soal. Pertemuan ini dimulai dengan membuka kegiatan
mengatur dan mempesiapkan siswa untuk ujian. Sebelum siswa mengerjakan tes
pada soal. Peneliti juga mengingatkan siswa agar tidak bekerja sama dalam
mengerjakan soal pada saat ujian berlangsung. Tes yang diberikan sesuai dengan
materi yang diberikan pada pertemuan sebelunya. Kutipan dialog peneliti kepada
kemudian ketika menjawab kakak harap kalian membaca soalnya dengan baik
hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah seluruh siswa hadir dalam
mengikuti tes. Pada saat mengerjakan tes beberapa siswa mengganggu temannya
dalam mengerjakan tes. Kemudian masih ada siswa yang lambat mengumpulkan
aktivitas guru dan siswa dilakukan oleh guru bidang studi matematika SMP
guru (lampiran 11) diperoleh informasi bahwa selama aktivitas mengajar guru
pada aspek nomor (3,5) memperoleh nilai 2, mendapatkan nilai baik pada poin
aspek penilaian yang termuat dalam lembar observasi (lampiran 11). Hal ini
siwa (lampiran 13) yang telah dilakukan oleh pengamat mahasiswa program studi
(1,2,4,5,6,7,9,10,11,12,13,16,17).
pada lampiran 16, diperoleh data bahwa sebanyak 15 orang siswa yang
(kemampuan rendah).
53
dalam menyelesaikan tes yang telah diberikan dan siswa diarahkan untuk
dapat menentukan gradien garis yang melalui dua titik dan menggunakan rumus
dengan benar. Jawaban pada soal nomor 3 juga menunjukkan bahwa informan AY
informan AY tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik, terlihat pada lembar
namun siswa tersebut salah dalam operasi hitung pengurangan sehingga hasil
jawaban peserta didik pada soal nomor 4 menunjukkan bahwa informan RD tidak
dapat menyelesaikan soal dengan baik, terlihat pada lembar jawaban bahwa
Namun tidak dapat menentukan gradien garis yang tegak lurus dengan garis
tersebut.
FFH sudah dapat menentukan gradien garis yang melalui dua titik dan
pada lembar jawabannya siswa tidak dapat menyelesaikan soal tersebut dengan
tepat. Jawaban pada soal nomor 4 siswa tidak dapat menentukan gradien garis
5) Hasil wawancara
untuk menggali informasi dari siswa tentang kesulitan dalam memahami materi
serta hal yang menjadi hambatan dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan
dari soal dant tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik. Untuk RD masih
masih terdapat soal yang tidak dapat diselesaikan dengan baik. Siswa tidak dapat
menentukan gradien garis yang sejajar sehingga hasil yang diperoleh salah dan
6) Catatan lapangan
Selama proses pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang menjadi catatan
yaitu: (1) pada saat pembagian kelompok belajar, suasana kelas ribut karena
terdapat beberapa siswa yang protes dan minta pindah kelompok dimana mereka
58
ingin belajar bersama dengan teman di kelompok yang akrab dengannya, (2)
ketika berdiskusi masih terdapat beberapa siswa yang hanya duduk diam dan
bermain pada saat mengerjakan LKPD dan siswa-siswa yang ribut akan kembali
diam dan bekerjasama dengan teman kelompoknya apabila ditegur oleh peneliti,
(3) suasana kelas cukup ribut ketika mengerjakan LKPD hal itu dikarenakan
mereka selalu memanggil peneliti baik secara individu maupun bersamaan untuk
diberi bimbingan,dan (4) penggunaan waktu pada siklus I melebihi waktu yang
7) Refleksi siklus I
I, dan sebagai bahan rujukan dengan harapan pada siklus II pembelajaran akan
dapat berjalan lebih baik dari siklus sebelumnya. Hasil observasi aktivitas
dan juga beberapa foto yang dijadikan sebagai acuan untuk melihat kelebihan
keberhasilan tindakan, karena aspek berada pada kategori baik. Namun masih ada
masih ada siswa yang tidak mengerti dengan apa yang disampaikan. Sehingga
pada siklus berikutnya guru harus lebih jelas lagi menyampaikan apersepsi agar
59
seluruh siswa memperhatikan dan mengerti dengan apa ang disampaikan dengan
maksimal karena masih ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan motivasi
yang disampaikan oleh peneliti. Sehingga pada siklus berikutnya peneliti harus
diberikan oleh peneliti dengan baik namun masih ada siswa yang malu-malu dan
takut salah untuk mau menjawab karena takut mendapatkan hukuman berupa
tugas tambahan untuk latihan. Selain itu dalam mempelajari dan mengerjakan
LKPD, siswa sudah mampu mengerjakan LKPD walaupun masih ada yang
tongkat. Sehingga untuk siklus berikutnya peneliti harus lebih mengarahkan siswa
untuk tidak takut maju ke depan untuk menjawab pertanyaan dan memberikan
tanggapan.
dapat menentukan gradien pada persamaan garis lurus. Namun, siswa masih
kurang teliti dalam mengerjakan soal seperti salah dalam mengoperasikan bentuk
persamaan garis lurus. Kemudian masih ada yang tidak melengkapi jawabannya
baik lagi dalam menyampaikan materi. Namun, pada umumnya siswa merasa
sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipa talking stick yang
untuk membentuk kelompok. Menghindari hal tersebut terjadi lagi, maka pada
4.2.1.2 SIKLUS II
8) Perencanaan
persamaan garis lurus yang akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran
h. Bahan ajar berupa buku paket matematika untuk kelas VIII SMP dan MTs
i. Media berupa papan tulis, tongkat berukuran 20 cm, serta peralatan musik
berupa speaker.
61
j. Lembar penilaian berupa tes akhir tindakan yang mencakup soal-soal tentang
materi bentuk-bentuk persamaan garis lurus yang tertera pada (lampiran 29),
dan pedoman penilaian tes akhir tindakan yang tertera pada (lampiran 30).
(Lampiran 28).
pada Lampiran.
9) Pelaksanaan Tindakan
mengacu pada RPP siklus II yang telah disusun sebelumnya dan hasil refleksi
Pertemuan Pertama
kelas VIII Sudirman SMP Negeri 1 Sindue dengan materi ajar yaitu bentuk
persamaan garis lurus. Pembelajaran dimulai pada pukul 10.10-11.40 WITA atau
dengan alokasi waktu menit. Estimasi waktu yang digunakan yaitu untuk
kegiatan awal selama 10 menit, kegiatan inti selama 70 menit dan kegiatan
tes akhir tindakan siklus II. Adapun fase-fase pada kegiatan ini mengacu pada
Pendahuluan
kabar siswa dan meminta ketua kelas untuk memimpin teman-temannya berdoa.
yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran matematika. Pada hari itu
seluruh siswa hadir, yang terdaftar didalam daftar siswa sebanyak 23 orang siswa.
Hasil yang diperoleh adalah siswa menjawab salam dan melakukan doa
bersama dengan tertib serta semua siswa mendengar dan merespon penyampaian
subpokok bahasan yang akan dipelajari. Kutipan dialog peneliti dan siswa sebagai
berikut:
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah siswa mengingat kembali dan
dapat memahami materi sebelumnya melalui kegiatan tanya jawab dengan guru.
Siswa lebih terarah dalam belajar dengan memahami pembelajaran yang akan
dicapai, dan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga
64
memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru serta suasana kelas sudah lebih
baik. Setelah guru memberikan motivasi guru beranjak pada fase selanjutnya.
Kegiatan Inti
Pada fase ini guru kembali menjelaskan secara ringkas mengenai model
garis pada bidang koordinat yaitu menggambarkan suatu garis pada bidang
koordinat, pada fase ini siswa mengamati apa yang disajikan oleh guru di papan
Hasil yang diperoleh dari fase ini adalah siswa menyimak dan
memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan tenang, serta siswa tidak malu
Siswa juga tidak malu lagi untuk bertanya hal yang ingin mereka ketahui dari
informasi yang disampaikan oleh guru. Terlihat dari respon siswa yang sangat
dengan baik penjelasan dari guru serta suasana kelas sudah lebih baik. siswa
Pada fase ini guru meminta siswa membentuk kelompok belajar, yaitu
Selain itu pada fase ini guru juga menetapkan tempat duduk bagi setiap
kelompok. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegaduhan yang dapat terjadi
Hasil yang diperoleh pada fase ini yaitu siswa bergabung dengan
bergabung ke kelompoknya siswa lebih tertib dan rapi karena pada siklus II tetap
tidak membutuhkan banyak waktu dan setelah siswa menerima LKPD yang
dibagikan oleh guru siswa lebih tertib. Hal ini didukung berdasarkan arahan yang
jelas kepada siswa dan siswa juga sudah mengetahui anggota kelompok pada
mengarahkan siswa lebih banyak mengumpulkan informasi dari buku atau dari
sehingga dapat menyelesaikan soal yang ada pada LKPD dengan benar.
66
dalam mempelajari materi. Jika ada informasi yang tidak dipahami siswa dapat
menuliskan hasil pengamatan mereka dan jawaban yang sudah disepakati bersama
di lembar jawaban LKPD. Kutipan dialog peneliti dan siswa sebagai berikut:
Hasil yang diperoleh pada fase ini yaitu secara berkelompok siswa telah
yang mereka peroleh dari masalah yang diberikan pada LKPD, sebagian besar
siswa sudah lebih aktif dan antusias dalam belajar kelompok, setiap kelompok
telah lebih berani untuk menanyakan hal yang belum dipahaminya kepada guru
ketahui kepada teman atau kelompoknya sehingga terjalin kerjasama yang baik
dalam kelompok. Hal ini didukung oleh hasil observasi, semua kelompok aktif
67
mengikuti prosedur kerja dan menjawab pertanyaan yang ada dalam LKPD. Siswa
Fase 5: Mengevaluasi
Kegiatan pada fase ini, guru mengambil tongkat (stick) dan menjalankan
tongkat (stick) secara estafet dengan bantuan instrumen musik. Selanjutnya guru
mematikan musik dan tongkat berhenti dijalankan. alokasi yang dibutuhkan pada
menjawab satu dari pertanyaan yang telah peneliti sediakan begitupun sampai
meminta tangapan siswa lain terhadap jawaban siswa pemegang tongkat (stick)
yang dituliskan di papan tulis. Berikut dialog antara guru dan siswa:
Peneliti : seperti kemarin kita bermain dengan tongkat lagi, sekarang kita
mulai dari sebelah kanan kakak ya karena kemarin kita mulai dari
sebelah kiri kakak biar adil. Saat tongkatnya mulai dijalankan
jangan dilemparkan. Ikuti saja irama musik yang akan kakak
putarkan nanti. Kalian mengerti?
Siswa : iya kak.
Peneliti : oke siap (memutarkan musik) ( menghentikan musik saat tongkat di
tangan siswa RD). iya, silahkan maju ke depan siswa RD.
Siswa RD : astaga kak, saya tidak tau.
Peneliti : iya, silahkan maju saja dulu dek kamu kerjakan yang seperti tadi
kamu kerjakan dengan temanmu kok. Ayo maju RD.
Siswa : iya kak.
Peneliti : ayo, silahkan kerjakan soal ini Tentukan persamaan garis yang
melalui titik P(2,5) dengan gradien . Langsung saja kamu
tulis jawabannya ya. Kan papan tulisnya sudah kakak bagi dua
silahkan pilih sebelah mana kamu mau mengerjakannya. Sambil
menunggu RD, kita lanjut lagi, sebelum RD siapa tadi?
Siswa SE : saya kak.
68
Peneliti : baiklah sekarang kita mulai dari SE, siap (memutarkan musik)
(menghentikan musik saat tongkat di tangan siswa SY). Ayo
silahkan SY maju ke depan selesaikan soal tentukan persamaan
garis yang melalui titik P(1,6) dan Q(7,4)!
Siswa SY : oke kak (maju ke depan)
Peneliti : waktu menyelesaikan soalnya 7 menit ya. untuk yang lain
selesaikan dibuku masing-masing nanti kalau ada yang keliru dari
jawaban RD dan SY, silahkan kalian komentari. (setelah 7 menit
RD mengerjakan) iya RD silahkan duduk dulu karena waktunya
sudah habis, sambil menunggu SY selesai mengerjakan. Baru kamu
presentasikan hasil jawabanmu.
Siswa RD : iya kak.
Siswa SY : saya sudah selesai juga ini kak.
Peneliti : owh iya, silahkan duduk dulu SY. Ayo, sekarang RD silahkan maju
kedepan mempresentasikan jawabanmu.
Siswa RD : iya kak, bagaimana saya mulai kak
Peneliti : bilang saja teman-teman saya akan mempresentasikan hasil
jawaban saya, seperti teman-temanmu kemarin. Iya, silahkan RD.
Siswa : iya kak, teman-teman saya akan mempresentasikan hasil jawaban
saya. Yang ditanyakan tentukan persamaan garis yang melalui titik
P(2,5) dengan gradien m=3. Jadi teman teman diketahui disini
, maka persamaan garisnya
Peneliti : iya itu tadi penjelasan SY. Ada yang mau bertanya atau
menanggapi?
Siswa RI : saya kak, saya mau bertanya bisa jelaskan kembali langkah
terakhir itu dari mana diperoleh
Peneliti : iya silahkan SY untuk menjawab pertanyaan RI
Siswa SY : itu kan didapat dari . Nah kita samakan
penyebutnya yaitu 3, jadi 3 dikalikan 6=18. Karena ada jadi
18+1 karena penyebutnya sama sehingga diperoleh sehingga
hasilnya . menjadi
Peneliti : bagaimana RI dengan penjelasan SY?
Siswa RI : iya kak mengerti.
Peneliti : bagaimana ada lagi?
Siswa : tidak kak.
Peneliti : bagaimana jawaban SY benar?
Siswa SS : iya kak
Siswa NV : betul kak.
Peneliti : iya, suda benar ya. Kita beri tepuk tangan dulu buat SY. Terima
kasih SY. Iya kita mulai lagi ya, siap (memutarkan musik).
Menghentikan musik saat tongkat di tangan FR. Silahkan maju SR.
Siswa FR : (tampak malu-malu)
70
Peneliti : iya tidak apa-apa FR. Silahkan tulis soalnya Tentukan persamaan
garis yang melalui (7,2) dan sejajar dengan garis a:
Siswa SR : iya kak.
Peneliti : sambil SR mengerjakan , kita mulai lagi. Siap (memutarkan musik)
(menghentikan musik saat tongkat di tangan TFS). Silahkan maju
TFS.
Siswa TFS : astaga, kok saya kak.
Peneliti : iya tidak apa-apa, maju saja kerjakan yang bisa kamu kerjakan.
Soalnya Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis
dan melalui titik (4,5)
Siswa TFS : iya kak.
Peneliti : (setelah 7menit FR mengerjakan) iya, silahkan FR kamu duduk
dulu sambil menunggu TFS selesai.
Siswa TFS : sudah selesai juga saya kak.
Peneliti : iya silahkan duduk dulu TFS. Sekarang, ayo silahkan maju FR.
Siswa FR : teman-teman saya akan mempresentasikan hasil pekerjaan saya.
Tentukan persamaan garis yang melalui (7,2) dan sejajar dengan
garis a: .
Karena sejajar
Persamaan garis:
atau
Peneliti : iya bagaimana ada pertanyaan atau tanggapan?
Siswa SY : saya kak mau menanggapi sedikit kak.
Peneliti : iya silahkan SY.
Siswa SY : itu kak dilangkah kedua kan trus hasil yg FR
tulis . Yang saya dapat disini .
Seharusnya 8 dibagi dengan 5 juga kak.
Peneliti : iya bagaimana dengan yang lain? Menurut kalian bagaimana?
71
Persamaan garis:
atau
Peneliti : iya bagaimana ada pertanyaan?
Siswa AY : sudah benar itu kak tidak ada lagi yang ditanya.Peneliti : kalau
begitu terima kasih TFS. Kita beri tepuk tangan untuk TFS. oke,
72
Hasil yang diperoleh pada fase ini adalah siswa mampu menyelesaikan
soal menentukan bentuk persamaan garis lurus. Hal ini terlihat ketika siswa yang
mendapat giliran mampu menyelesaikan soal yang diberikan serta siswa terlibat
aktif dalam memberi tanggapan dalam mengoreksi jawaban temannya jika ada hal
yang harus diperbaiki saat mengerjakan. Serta siswa sudah mampu menyimpulkan
materi menentukan bentuk-bentuk persamaan garis lurus dengan baik. Hal ini
73
terlihat saat hampir seluruh siswa menanggapi seluruh pertanyaan guru tentang
Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi, bahwa guru sudah sangat baik
dari temannya.
Kegiatan penutup
Fase terakhir ini, guru memberikan pengakuan berupa tepuk tangan dan
penyampaian guru:
akan ujian materi tentang pembelajaran kita hari ini yakni menentukan bentuk
persamaan garis lurus. Kakak senang melihat kegembiraan adik-adik tadi pada
saat proses pembelajaran, tepuk tangan untuk kita semua. Kita beri apresiasi
Hail yang diperoleh pada fase ini adalah siswa merespon dengan baik
penghargaan yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat sangat antusias dalam
74
merespon serta suasana kelas sangat gembira saat pembelajaran ditutup dengan
Pertemuan Kedua
Pada pertemuan II ini, guru melakukan tes akhir tindakan siklus II yang
Bentuk soal berupa soal essay sebanyak 4 butir soal. Berikut kutipan dialog antara
kepada siswa untuk mengikuti tes dengan tertib, berikut penyampaian guru:
“baik, seperti yang sudah kakak sampaikan kemari bahwa hari ini kakak
akan memberikan tes mengenai materi yang sudah kita pelajari minggu kemaren.
Kakak minta meja dirapikan dulu seperti biasa. Sebelum mengerjakan soal
perhatikan petunjuk pengerjaan soal terlebih dahulu dan tidak boleh menyontek.
Tes yang kakak berikan hari ini gunanya adalah untuk mengetahui tingkat
temannya. Namun setelah guru kembai memberikan peringatan agar siswa tidak
Hasil yang diperoleh pada pertemuan kedua ini adalah siswa mengerjakan
tes dengan kondisi kelas yang tenang. Meskipun terdapat beberapa siswa yang
mencoba untuk bekerja sama diawal pelaksanaan tes, namun setelah guru
memberikan arahan siswa kembali tenang dan pelaksanaan tes kembali berjalan
dengan tertib.
siswa dilakukan oleh Siska yang merupakan teman sejawat dari program studi
terhadap aktivitas guru (peneliti) dilakukan oleh Salmah S.Pd yang merupakan
menggunakan lembar observasi untuk aktifitas siswa dan lembar observasi untuk
aktivitas guru. Adapun hasil observasi dalam proses pembelajaran tersebut adalah
sebagai berikut:
guru (lampiran 26), guru memperoleh nilai sangat baik hampir disemua aspek
aspek penilaian, yang artinya bahwa terjadi peningkatan hasil observasi pada
siklus II yaitu siswa sudah tenang saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, siswa sudah dapat menelaah soal yang ada pada LKPD dengan baik dan
pada lampiran 31, diperoleh data bahwa sebanyak 19 orang siswa yang
Setelah memeriksa hasil tes akhir tindakan siklus II, peneliti meakukan
dalam menyelesaikan tes yang telah diberikan dan siswa diarahkan untuk
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus II, diperoleh informasi bahwa
soal menentukan bentuk persamaan garis lurus dengan benar. Jawaban pada soal
persamaan garis lurus melalui satu titik dan diketahui gradiennya. Jawaban pada
soal nomor 2 dan 5 informan dapat menentukan bentuk persamaan yang melalui
dua titik yang gradiennya tidak diketahui. Pada soal nomor 3 dan 4 menunjukkan
dapat menentukan bentuk persamaan garis melalui satu titik yang diketahui
dapat menentukan bentuk persamaan garis lurus melalui satu titik yang diketahui
gradiennya dan menentukan persamaan garis yang sejajar dan tegak lurus yang
diperoleh salah dan informan tidak dapat menyelesaikan soal dengan tepat.
dengan tujuan untuk menggali informasi dari siswa tentang kesulitan dalam
memahami materi serta hal yang menjadi hambatan dalam kegiatan pembelajaran
dengan benar dan tepat. Untuk RD sudah dapat menyelesaikan soal menentukan
bentuk persamaan garis lurus, walaupun ada soal yang tidak dapat diselesaikan
dengan baik karena kurang mengerti dalam operasi perkalian sehingga tidak
mendapatkan hasil yang benar. Sedangkan FFH sudah mampu menyelesaikan soal
menentukan bentuk persamaan garis lurus, namun ada beberapa soal yang masih
82
salah.
sebelumnya. Diawali denga siswa yang hadir tepat waktu saat pembelajaran
suasana kelas tenang. Selain itu saat pembelajaran kelompok siswa tidak lagi
Selanjutnya saat mengerjakan LKPD siswa tidak lagi terpaku pada ketua
LKPD. Kemudian saat evaluasi sedang berlangsung, terlihat siswa sangat antusias
tidak lagi merasa takut menjadi pemegang stick. Saat diberi tugas untuk
mengerjakan di papan tulis siswa tidak lagi merasa canggung untuk menjelaskan
jawaban mereka. Selain itu, siswa lainnya juga terlihat sangat antusias dalam
Refleksi siklus II
pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa pemberian tindakan pada siklus II
menentukan bentuk persamaan garis lurus, meskipun ada beberapa siswa tidak
ditentukan.
Berdasarkan data hasil observasi terhadap aktivitas guru, yakni guru telah
yang dialami pada pembelajaan sebelumnya. Hal ini terlihat dari perolehan skor
bahwa siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan sangat baik. hal ini terlihat
dari keaktifan siswa yang telah meningkat pada siklus II dibanding siklus I baik
mempelajari materi menentukan bentuk persamaan garis lurus. Selain itu siswa
menentukan persamaan garis yang sejajar dan tegak lurus, meskipun dalam proses
84
berlangsng dengan lebih baik. saat pembagian kelompok siswa tidak lagi merasa
canggung dengan teman kelompoknya. Selain itu saat diskusi siswa aktif bertanya
pada guru serta tidak lagi terpaku pada ketua kelompok untuk bertanya. Siswa
juga tidak lagi merasa segan saat maju kepapan tulis untuk mengerjakan soal serta
antusias dalam merespon hasil kerja serta penjelasan temannnya didepan kelas
Pembahasan
persamaan garis lurus, sedangkan materi pada tahap pembelajaran siklus II yakni
untuk membantu siswa mempelajari materi persamaan garis lurus sehingga siswa
yang disajikan dalam soal LKPD. Selain itu, model pembelajaran kooperatif
85
menuntut siswa untuk belajar memahami dengan capat dan memilih siswa untuk
dapat mengungkapkan pendapatnya. Hal ini sesuai dengan Noryan dalam Unggu
(2016) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat melatih
pembelajaran materi persamaan garis lurus di kelas VIII Sudirman sangat sesuai
dengan pendapat Hartati dkk (2013) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick sangat cocok untuk diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA/SMK.
Selain itu untuk melatih berbicaraa, pembelajaran dengan ini akan menciptakan
pembelajaran yang mengajak siswa bermain sambil belajar melalui metode yang
tahap pra penelitian tersebut peneliti memberikan tes awal demgan materi
persamaan linear satu variabel sebagai prasyarat dari materi yang akan diteliti.
Hasil tes awal digunakan untuk membentuk kelompok yang heterogen dan
mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap materi yang diteliti yaitu materi
persamaan garis lurus. Hal ini sesuai dengan pendapat Paembonan (2014) yang
awal siswa tentang materi prasyarat dan sebagai pedoman dalam membentuk
hasil analisis tes awal menunjukkan bahwa 22 orang siswa yang mengikuti tes,
dengan memperoleh skor 5 dari skor maksimal 10, dan 2 orang mengerjakan
kerja kelompok dan belajar (assisteam work and stud), 5) mengevaluasi (test on
recognition).
1) Kegiatan Awal
kehadiran siswa. Hasil yang diperoleh pada kegiatan awal ini siswa berdoa dengan
tertib dan tenang dipimpin oleh ketua kelas, serta siswa memperhatikan
2) Kegiatan inti
fase 1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa (present goal and set)
dengan materi persamaan garis lurus. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman
mempelajari materi persamaan garis lurus maka siswa akan termotivasi untuk
belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Aritonang (2007) bahwa dengan
memberikan informasi tentang manfaat dari apa yang mereka pelajari siswa akan
yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran dengan bantuan tongkat
(stick) dan musik serta menginstruksikan cara kerja tongkat (stick). Tongkat
88
guru. Tongkat dijalankan secara estafet dibantu dengan iringan musik. Apabila
siswa yang tidak dapat menjawab akan diberikan hukuman berupa tugas tambahan
Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta yang
seterusnya. Ketika stick bergilir dari peserta didik ke peserta didik lainnya,
Pada fase ini, guru membentuk siswa ke dalam empat kelompok belajar
kelompok.
Fase 4. Membantu kerja kelompok dan belajar (assit team work and study)
penyelesaian masalah dalam soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget
(Hergenhahn dan Olson 2009:324) agar belajar terjadi, materi perlu sebagian
sudah diketahui dan sebagian belum. Bagian yang sudah diketahui akan
dalam struktur kognitif anak. Modifikasi ini disebut akomodasi yang akan
kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab saat mereka
mampu.
Pada fase ini, peneliti mengambil tongkat (stick) dan menjalankan tongkat
mematikan musik dan tongkat berhenti dijalankan. Siswa yang memegang tongkat
harus menjawab pertanyaan dari guru, demikian seterusnya hingga semua siswa
bertujuan untuk membuat siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang
diberikan serta materi harus benar-benar dikuasai. Hal ini sesuai dengan pendapat
sebagai media untuk menstimulus siswa untuk bertindak cepat dan tepat sekaligus
mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi serta iringan musik sebagai
semua kelompok yang telah bekerja sama dengan baik dan memberikan hadiah
90
kepada kelompok terbaik yang terhitung dari pertemuan awal sampai pertemuan
akhir.
3) Penutup
pertemuan selanjutnya dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
kategori baik. Pada siklus II hasil observasi menunjukkan jumlah skor total 65
(lampiran 26) masuk ke dalam kategori sangat baik. hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas guru tidak begitu signifikan namun sudah dapat memperbaiki kekeliruan
dalam proses mengajar pada siklus I.hal ini menunjukkan bahwa guru sudah dapat
mengawasi aktivitas siswa dengan lebih baik dan memperhatikan waktu proses
pembelajaran.
total 47 (Lampiran 13) masuk ke dalam kategori baik. Aktivitas siswa dalam
peningkatan pada siklus II dengan skor total 65 (Lampiran 27) masuk ke dalam
kategori sangat baik. kerjasama antar siswa dalam kelompok sudah baik dan
tenang dalam mengerjakan soal yang ada pada LKPD dikarenakan guru mampu
91
Peningkatan aktivitas guru dan siswa serta tes akhir tindakan yang
yang baik.
Peningkatan aktivitas guru dan siswa serta tes akhir tindakan yang
pembelajaran kooperatif tipe talking stick memperoleh hasil yang baik hal ini
dapat dilihat dari pencapaian pada siklus II yang lebih baik dari siklus I.
pembelajaran dari siklus I ke siklus II menjadi lebih baik. Tes akhir tindakan pada
siklus I telah diperbaiki dan diterapkan pada siklus II, sehingga memperoleh hasil
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat tercapai dan
berakhir pada siklus II. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
data dari hasil tes akhir tindakan siklus I menunjukkan bahwa dari 23 siswa yang
mengikuti tes, 15 orang siswa yang tuntas dan 8 orang siswa yang tidak tuntas
siswa yang mengikuti tes, 19 orang siswa memperoleh nilai tuntas dan 4 orang
siswa tidak tuntas. Adapun persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus II
sebesar 82% sehingga memperoleh hasil analisis tes akhir tindakan siklus II lebih
baik dari siklus I. Adapun kesimpulan hasil yang diperoleh dari ketiga informan
mulai dari tes awal hingga tes akhir tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.1
5.1 Kesimpulan
persamaan garis lurus dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII Sudirman adalah
(present goal and set), guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan
materi persamaan garis lurus dan guru menyiapkan sebuah tongkat dan
kelompok yang terdiri dari 5- 6 orang. Fase membantu kerja kelompok dan
93
94
3. memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa
semua siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
4. Hasil tes akhir tindakan siklus I dan siklus II, diperoleh persentase ketuntasan
klasikal siswa yaitu 65% dan 82%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan garis
5.2 Saran
talking stick dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka sebaiknya para
lurus menjadi lebih menarik dan membuat siswa menjadi lebih bersemangat
menjadi lebih baik. siswa menjadi lebih aktif dalam menyampaikan pendapat
95
serta menanggapi pendapat temannya. Selain itu, dengan adanya stick yang
menyenangkan.
tipe talking stick dalam pembelajaran sebaiknya dapat mencoba pada materi
matematika lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono. & Supardi. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Aslami, A.D., Aniq, M., dan Endah, D.H. (2019). Keefektifan Model Cooperative
Learning Tipe Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matematika.
Indonesian Journal Of Educational Research and Review. [online]. Vol 2
No 3 Oktober (2019). Tersedia:
file:///C:/Users/User/Downloads/gsetiawan,+14.+Ardhita+Dian+Aslami+36
3-370%20(5).pdf [20 maret 2021].
96
Isjoni. (2010). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan MIPA Fkip Universitas Tadulako. Palu: Tidak Terbit.
Langi, , E.L. (2016). Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe Talking Stick
dengan Strategi Mind Mappping dalam Pembelajaran Matematika Siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Rantepao. Jurnal pendidikan matematika[online].
Volume 4 No.1, 7 halaman. Tersedia:
http://ojs.unm.ac.id/index.php/JDM/article/download/2452/pdf_25 [16
september 219]
96
Vol.2, No.1, 11 halam tersedia:
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JEPMT/srticle/view/3235/2290[2
5 feberuari 2021]
Pasaribu, D.S., Hendri, M dan Susanti, N. (2017). Upaya meningkatkan Minat dan
Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Talking Stick Pada Materi Listrik Dinamis Di Kelas X SMAN 10 Muaro
Jambi. Jurnal Edufisika. [online]. Vol 02 No 01 (2017). Tersedia:
file:///C:/Users/User/Downloads/4043-Article%20Text-8213-1-10-
20171026%20(1).pdf. [20 maret 2021]
96
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
96