Oleh:
Afras Yoel Paliggi
A23113140
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
3
HALAMAN PENGESAHAN
4
ABSTRAK
Afras Yoel Palinggi (2020). Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fungsi Invers di Kelas X IIS 1 SMA
Negeri 3 Palu. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Gandung Sugita, Pembimbing (2) Tegoeh S.
Karniman.
Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi
fungsi invers di Kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu. Hal ini terlihat dari hasil analisis tes
awal pada materi prasyarat dimana siswa masih banyak melakukan kesalahan operasi
aljabar, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, baik bertanya kepada guru atau
menjawab pertanyaan dari guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti
menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing dalam proses pembelajaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran
penemuan terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Materi Fungsi
Invers di Kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Adapun jenis data
yang digunakan adalah gabungan data kualitatif dan kuantitatif dengan data hasil
wawancara, data observasi, data catatan lapangan, serta data hasil belajar. Adapun hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fungsi Invers di Kelas X IIS 1 SMA
Negeri 3 Palu melalui tahap tahap sebagai berikut: (1) perumusan masalah yaitu guru
memberikan informasi pokok-pokok materi dan memberikan LKPD kepada siswa; (2)
pemrosesan data dan penyusunan konjektur yaitu siswa mengamati, menalar dan mencoba
mengerjakan LKPD secara berkelompok serta menyusun konjektur dari LKPD yang
dikerjakan; (3) pemeriksaan konjektur yaitu guru memeriksa hasil konjektur siswa dan
memberikan alasan terhadap konjektur siswa yang melakukan kesalahan; (4) verbalisasi
konjektur yaitu siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas; (5)
umpan balik yaitu guru memberikan soal latihan kepada siswa. Adapun hasil penilaian
observasi aktifitas guru di kelas pada siklus I adalah 78,75% sedangkan pada siklus II
meningkat menjadi 87,5%. Untuk penilaian observasi aktifitas siswa di kelas pada siklus I
adalah 70% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 83,75%. Adapun analisis hasil
dari persentase ketuntasan belajar klasikal pada tes akhir tindakan siklus I adalah 6 3,33%
sedangkan pada siklus II analisis hasil tes akhir tindakan siswa meningkat menjadi
70,00%.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing; Hasil Belajar; Fungsi Invers.
5
ABSTRACT
Afras Yoel Palinggi (2020). The Implementation of Guide Discovery Learning Model to
Improve Students Learning Outcomes on Inverse Function subject Matter in grade X IIS 1 at
SMA Negeri 3 Palu. Essay. Mathematics and Science Education Study Program, Education
Science Departement Teacher Training And Education Faculty Tadulako University. Mentor
(1) Gandung Sugita (2) Tegoeh S. Karniman..
The main problem in this study is the low student learning outcomes in the material of the
Invers Function in class X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu. This can be seen from the results of the
initial test analysis on prerequisite material where students there are still many errors in
counting operations, students are less actively involved in learning, either ask the teacher or
answer questions from the teacher. To overcome this problem, then the researcher applies a
guided discovery learning model in the learning process. The purpose of this study is to
obtain a description. The implementation of Guided Discovery Learning Model to Improve
Students’ Learning Outcomes on Invers of a Function subject Matter in grade X IIS 1 at
SMA Negeri 3 Palu. This type of research is a Class Action Research that refers to research
design Kemmis and Mc. Taggart that is: (1) planning, (2) implementation of actions, (3)
observation, and (4) reflection. The type of data used is qualitative data with interview data,
observation data, field record data, and learning outcomes data. The results of the study
indicate that is The implementation of Guided Discovery Learning Model could Improve
Students’ Learning Outcomes on Inverse Function subject Matter in grade X IIS 1 at SMA
Negeri 3 Palu. Through the following stages: (1) formulation of the problem that is the
teacher provides information on the subject matter and give LKPD to students; (2) data
processing and constructing conjectures namely students observe, reasoning and trying to
LKPD in groups and arrange conjectures from LKPD done; (3) examination of the
conjecture that is, the teacher checks the results of the student conjecture and provide
reasons for the conjecture of students who make mistakes; (4) verbalizing the conjecture
namely students present the results of their group work in front of the class; (5) feedback
that is, the teacher gives practice questions to students. The results of the assessment
observation of teacher activities in class on cycle is 78,75% while in the cycle II increased to
87,5%. For assessment of observation activities students in class on the cycle I is 70% while
in the cycle II increased to 83,75%. The analysis of the results is a percentage classical
learning completeness on the final test of the cycle I action is 63,33% while in the cycle II
analysis of final test results of student actions increased to 70,00%.
6
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Maha Kuasa atas karunia
Belajar Siswa Pada Materi Fungsi Invers di Kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu ”.
memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan
bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari berbagai hambatan. Namun,
semua itu dapat teratasi dan dilalui berkat doa, dukungan, cinta kasih, pengorbanan,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
Palinggi tersayang dan Ibunda Agustina tercinta serta adikku Januar Imelda Palinggi
dan Imanuel William Palinggi yang sangat berjasa dalam kehidupan penulis dan
perguruan tinggi, serta yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, nasehat,
Ucapan terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. Gandung Sugita, M.Si
arahan, motivasi, tenaga, serta saran-saran yang sangat berharga sehingga skripsi ini
7
dapat terselesaikan. Semoga Tuhan selalu menyertai mereka dan membalas semua
Pada kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P Rektor Universitas Tadulako yang telah
Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Ibu Purnama Ningsih, M.Si, Ph.D, Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Muh. Hasbi, M.Pd, Dosen Pembahas Skripsi yang telah meluangkan
6. Bapak Drs. Baharuddin, M.Si selaku ketua dan Dra. Evi Awuy, M.Si selaku
sekertaris dalam ujian proposal hingga ujian skripsi yang telah meluangkan
8
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako yang telah banyak membekali penulis
8. Bapak dan Ibu Staf Pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
kepada penulis.
9. Bapak H. Idris Ade, S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Palu yang telah
10. Bapak Moh. Faizal Ramdhani, S.Pd Guru Matematika SMA Negeri 3 Palu yang
11. Siswa- SMA Negeri 3 Palu tahun ajaran 2019/2020 yang telah bekerja sama
12. Sahabat-sahabat seperjuangan dalam suka dan duka seluruh anggota kelas A, B,
dan C 2013 dan teman-teman pendidikan matematika angkatan 2013 yang tidak
bisa saya sebut satu persatu yang selalu memberikan dukungan, motivasi,
bantuan serta doa dan kasih sayang baik saat sedih maupun senang kepada
13. Sahabat-sahabat dari alumni SMA Negeri 3 Palu yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu yang telah memberikan dukungan, motivasi, bantuan serta doa dan
14. Siswa dan siswi kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu tahun ajaran 2019/2020 yang
9
15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dari berbagai pihak mendapat berkat dari Tuhan dan
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
1.4 Manfaat Penelitian 7
1.5 Batasan Istilah 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka 10
2.1.1 Penelitian Yang Relevan 10
2.1.2 Pengertian Belajar 11
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 12
2.1.4 Model Penemuan Terbimbing 14
2.1.5 Teori yang Relevan dengan Model Penemuan 20
Terbimbing
2.1.6 Tinjauan Materi 24
2.1.7 Kerangka Pemikiran 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian 31
3.1.1 Pendektan dan Jenis Penelitian 31
3.2 Desain Penelitian 31
3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian 32
3.4 Jenis Data 33
3.5 Teknik Pengumpulan Data 33
3.5.1 Data Kualitatif 33
3.5.2 Data Kuantitatif 34
3.6 Teknik Analisis Data 35
3.7 Kriteria Keberhasilan Tindakan 36
3.8 Tahap-Tahap Penelitian 37
3.8.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
11
4.1 Hasil Penelitian 41
4.1.1 Hasil Pra Tindakan 41
4.1.2 Hasil Pelaksanaan Tindakan 43
4.2 Pembahasan 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 83
5.2 Saran 84
DAFTAR PUSTAKA 86
LAMPIRAN 88
DAFTAR TABEL
12
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
13
Gambar 1.1 Hasil Tes Diagnostik 5
Gambar 2.1 Diagram Panah f (x) = 6 - 3x 26
Gambar 2.2 Diagram Cartesius 26
Gambar 2.3 Contoh Diagram Panah Fungsi Injektif 27
Gambar 2.4 Contoh Diagram Panah Fungsi Surjektif 28
Gambar 2.5 Contoh Diagram Panah Bijektif 28
Gambar 2.6 (i) Bukan Fungsi Invers (ii) Fungsi Invers 26
Gambar 2.7 Kerangka Pemikir 29
Gambar 3.1 Diagram Alur Desain Penelitian yang dikembangkan oleh 34
Kemmis
Gambar 4.1 Pekerjaan siswa tes awal Nomor 1 43
Gambar 4.2 Pekerjaan siswa tes awal Nomor 2 43
Gambar 4.3 Pekerjaan siswa tes awal Nomor 3 43
Gambar 4.4 Jawaban siswa kelompok 2, 4 dan 6 pada LKPD No 2 50
Gambar 4.2 Jawaban Kelompok 2 60
Gambar 4.2 Jawaban Kelompok 4 61
14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Tes Diagnostik 88
2. Kunci Jawaban Tes Diagnostik 90
3. Tes Awal 93
4. Pedoman Penilaian Tes Awal 95
5. Analisis Hasil Tes Awal 98
6. Daftar Kelompok Belajar 99
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 101
8. Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I 109
9. Tes Akhir Tindakan Siklus I 113
10. Pedoman Penilaian Tes Akhir Tindakan Siklus I 114
11. Analisis Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus I 117
12. Hasil Pekerjaan Informan Tes Akhir Siklus I 118
13. Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I 121
14. Kriteria Penilaian Aktivitas GuruSiklus I 124
15. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I 138
16. Kriteri Penilaian Aktivitas Siswa Di Kelas Siklus I 140
17. Transkip Wawancara Siklus I 144
18. Catatan Lapangan Siklus I 147
19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 148
20. Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II 155
21. Tes Akhir Tindakan Siklus II 160
22. Pedoman Penilaian Tes Akhir Tindakan Siklus II 161
23. Analisis Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus II 164
24. Hasil Pekerjaan Informan Tes Akhir Siklus II 165
25. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 170
26. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 173
27. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru Siklus II 175
28. Kriteri Penilaian Aktivitas Siswa Di Kelas Siklus II 189
29. Catatan Lapangan Siklus II 193
30. Transkip Wawancara Siklus II 194
31. Dokumentasi 196
32. SK Pembimbing 197
33. Surat Izin Penelitian 199
34. Surat Telah Melakukan Penelitian 200
35. Pernyataan Keaslian Tulisan 201
36. Curiculum Vitae 202
15
BAB I
PENDAHULUAN
adalah salahsatu lembaga dari pemerintah yang selama ini telah melakukan upaya
tersebut, yakni dengan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas buku ajar,
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
empat Kompetensi Inti (KI) yang diharapkan, meliputi KI-1 yang berkenaan dengan
sikap spiritual, KI-2 berkenaan dengan sikap sosial, KI-3 berkenaan dengan
produktif, kreatif, inovatif, serta afektif, melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan
16
keterampilan yang terintegrasi (Mulyasa, 2013). Salah satu sekolah yang menerapkan
kurikulum 13 adalah SMA Negeri 3 Palu terletak di Jl. Dewi Sartika No. 104
Kecamatan Palu Selatan merupakan salah satu sekolah percontohan yang suasananya
nyaman, tidak bising dan sejuk dengan banyak tumbuhan yang tumbuh di lingkungan
sekolah. Di samping itu juga didukung adanya fasilitas sarana lapangan olahraga
pengembangan potensi dan bakat peserta didik agar berkembang secara optimal.
Namun apakah kondisi tersebut betul membuat para peserta didik dapat memahami
setiap pelajaran yang diberikan oleh guru, terutama pada pembelajaran matematika
pelajaran matematika ini dapat dikuasai siswa dengan baik. Namun kenyataannya
dialami siswa dalam memahami konsep matematika. Namun kendala tersebut tidak
diperoleh informasi bahwa semenjak kuriulum 13 di terapkan satu tahun yang lalu di
X IIS 1 peserta didik kurang semangat dan kurang terlibat aktif dalam pembelajaran,
lebih senang mengobrol dengan temannya atau asyik dengan kegiatannya sendiri
daripada memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Dengan kondisi seperti ini
perlu upaya untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi peserta didik. Artinya perlu
memahami materi fungsi invers. Guru sudah berusaha semaksimal mungkin dalam
mengajarkan materi tersebut, namun tetap saja diperoleh hasil belajar siswa yang
rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu siswa kurang
memperhatikan materi yang sedang diajarkan oleh guru, siswa cenderung pasif
mengikuti pelajaran.
mudah lupa.
Palu, maka peneliti melakukan tes diagnostik kepada siswa kelas XI IIS 1 yang telah
mempelajari materi fungsi invers. Pemberian tes diagnostik dilakukan pada tanggal 7
18
Amatilah ketiga gambar fungsi berikut!
Manakah dari ketiga gambar fungsi tersebut yang memiliki fungsi invers?
tuliskan alasannya!
a. y=3−2 x
3x+4
b. y=
2 x−1
Tes diagnostik tersebut diberikan kepada seluruh siswa kelas XI IIS 1 SMA N
beberapa kelompok jawaban sesuai dengan kemiripan kesalahan yang dilakukan pada
hampir seluruh siswa yang seperti itu yakni sebanyak 12 orang. Kelompok 2
menjawab “2 karena fungsi invers mengikat 2 bilangan berbeda dengan satu bilangan
19
karena memiliki pasangan sejajar” yakni sebanyak 3 orang. Terlihat dari ketiga
kelompok tersebut bahwa siwa belum memahami konsep dari fungsi invers.
Jawaban soal nomor 2 pada bagian a dan b terdapat dua kelompok jawaban
Dari tes bagian kedua dari soal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik
belum memahami konsep untuk mengubah sebuah fungsi menjadi bentuk fungsi
invers, sebaliknya mereka hanya mencari nilai dari sebuah variabel x dan y.
Kesimpulan dari tes awal yang telah dilakukan adalah terjadi ketidakpahaman
sebuah konsep fungsi invers dimana peserta didik belum mengenal fungsi yang
20
memiliki fungsi invers serta belum bisa membuat sebuah fungsi menjadi sebuah
fungsi invers.
beberapa siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 3 Palu, diperoleh informasi bahwa dalam
mempelajari materi fungsi invers, siswa langsung diberikan rumus oleh guru, tanpa
mereka ketahui dari mana rumus tersebut, serta siswa juga tidak mampu menemukan
kembali yang sudah pernah diajarkan. Dari infromasi tersebut disimpulkan bahwa
siswa cenderung hanya menerima pengetahuan yang bersumber dari guru (teacher
seperti ini tidak membuat siswa aktif melainkan menjadi pasif tanpa mengkonstruksi
sendiri pemahamannya.
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
dan logis serta dapat memaparkan kegiatan melalui diskusi atau seminar.
21
Sejalan dengan tuntutan pemerintah melalui pemberlakuan Kurikulum 2013, di
mana guru diminta untuk mengelola kelas dengan model penemuan terbimbing,
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka calon peneliti tertarik untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Fungsi Invers di Kelas X IIS 1 SMA
Negeri 3 Palu”.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi fungsi Invers di kelas X IIS 1 SMA N
3 Palu.
22
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
Sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam memilih model atau pendekatan
3. Bagi Sekolah
Agar tidak terjadi perbedaan pemikiran, maka diberikan batasan istilah sebagai
berikut:
bersifat student oriented dengan teknik trial and error, menerka, menggunakan
berdasarkan bahan yang disediakan oleh guru. Dalam model ini, pembelajaran
23
berpusat kepada siswa sementara guru hanya membimbing siswa jika
diperlukan.
2. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa kelas di kelas X
3. Fungsi adalah relasi yang memetakan setiap anggota himpunan dari daerah asal
4. Fungsi invers merupakan balikan dari sebuah fungsi yang bijektif. Jika
5. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah fungsi invers. Pada Siklus I
memahami konsep fungsi invers dan Siklus II menemukan rumus invers dari
sebuah fungsi.
24
BAB II
berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurseha (2017) dengan judul “Penerapan Model
MIA I SMA Negeri 2 Palu”. Dengan hasil penelitiannya yaitu pada Siklus I 75%
dan pada Siklus II 93,75%. Relevansinya dengan penelitian yang akan dilakukan
meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah pada materi fungsi invers.
Dua Fungsi pada Siswa Kelas XI IPA SMA GKST Imanuel Palu”. Dengan hasil
25
penelitiannya sebagai berikut pada siklus I hasil belajar siswa 72,22%. Pada
keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa pada tiap-tiap siklus
meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah pada materi fungsi invers.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ufi (2017) dengan judul “Penerapan Model
Kelas VII SMP Negeri 19 Palu dalam Materi Hubungan Garis Antar Garis dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan hasil penelitiannya pada Siklus I
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penerapan model
belajar siswa.
26
Sudjana, (2010: 28) menyatakan bahwa belajar bukan menghafal dan bukan
pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Menurut Hilgard dan Marquis (Sagala, 2003: 13), belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,
Mursell (Sagala, 2003: 13) mengemukakan belajar adalah upaya yang dilakukan
Dimyati dan Mudjiono (2006: 282) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan
mengolah bahan belajar. Akibat dari belajar tersebut, peserta didik memiliki
paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
dan psikomotorik.
memperoleh pengetahuan yang di bentuk oleh indifidu itu sendiri karena indifidu
pendapat tersebut di simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses dimana perubahan
perilaku atau tingkah laku seseorang akan berubah atau bertambah perilakunya, baik
hasi dari pengalamannya sendiri dalam interaksi secara terus menerus dengan
lingkungan.
27
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar
berkat pengalaman dan latihan. Bloom dalam Suprijono (2009), hasil belajar
Purwanto (2010) hasil belajar berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”,
untuk memahami maksud dari hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan
mendefinisikan kata yang menyusunnya yaitu “hasil” dan “belajar”. Penegrtian hasil
menunjukkan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
dalam kegiatan belajar mengajar baik individual maupun kelompok, baik mandiri
28
kemampuan pengetahuan seseorang setelah melakukan berbagai proses kegiatan
berbagai proses kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui apakah siswa tersebut telah
merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik dari segi bidang kognitif
maupun bidang afektif yang dimiliki oleh peserta didik berdasarkan pengalaman
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar dengan melakukan tes individu
oleh Bruce dkk (Bruce Joyce al., 1992 dalam Markaban, 2006) menuliskan
dalam matematika yaitu model dari Jerome Bruner yang dikenal dengan
29
penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang peserta didik
tepat untuk diterapkan pada siswa sekolah dasar maupun lanjutan karena pada
berbuat apa-apa karena tidak tahu, begitu pula jalannya penemuan. Sangat
jelas bahwa model penemuan ini kurang tepat untuk peserta didik sekolah
dasar maupun lanjutan apabila tidak dengan bimbingan guru, karena materi
30
matematika yang ada dalam kurikulum tidak banyak yang dapat dipelajari
menarik kesimpulan dan tidak semua peserta didik dapat menemukan sendiri.
Dari hal tersebut, maka model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan
bagi peserta didik SMA adalah model pembelajaran penemuan yang dipandu
oleh Plato dalam suatu dialog antara Socrates dan seorang anak, (Markaban,
2006). Model ini melibatkan suatu interaksi antara peserta didik dan guru
student oriented dengan teknik trial and error menerka, menggunakan intuisi,
miliki untuk menemukan pengetahuan yang baru. Sementara itu, guru hanya
berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru
matematika
1. Perumusan masalah
31
Perumusan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya,
2. Pemrosesan data
Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan
menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan
sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk
LKPD.
3. Penyusunan konjektur
4. Pemeriksaan konjektur
Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat siswa tersebut diatas diperiksa
oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan
5. Verbalisasi konjektur
menyusunnya. Di samping itu perlu di ingat pula bahwa induksi tidak menjamin
6. Umpan balik
32
Sesudah siswa akan menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan
soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu
benar.
1. Perumusan Masalah
Peserta didik diberikan LKPD dan setiap peserta didik memperhatikan LKPD
kemudian mengidentifikasi masalah yang ada pada setiap LKPD, untuk siklus I
2. Pemrosesan Data
mengerjakan langkah-langkah yang ada pada setiap LKPD, untuk siklus I peserta
3. Penyusunan Konjektur
Peserta didik menyusun konjektur dari hasil pekerjaan pada LKPD siklus I dan
siklus II
4. Pemeriksaan Konjektur
hasil pekerjaan peserta didik pada setiap kelompok. Hal ini penting dilakukan
arah yang hendak ingin dicapai, yaitu peserta didik dapat menyelasaikan LKPD
dengan benar.
33
5. Verbalisasi Konjektur
Pada tahap ini, apabila peserta didik memperoleh kepastian kebenaran konjektur
6. Umpan Balik
Pada tahap ini, Setelah peserta didik sudah menemukan apa yang dicari pada
LKPD yang telah mereka kerjakan sebelumnya dan membuat kesimpulan materi,
maka kegiatan selanjutnya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan
d. Memberikan wahana interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan
menemukannya.
34
b. Tidak semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di
lapangan, beberapa peserta didik masih terbiasa dan mudah mengerti dengan
metode ceramah.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa solusi
mereka sendiri.”
35
Pembelajaran ini membangkitkan keingintahuan siswa, memotivasi
dengan pengetahuan yang ada, maka pengetahuan baru itu akan dipelajari
siswa melalui belajar hafalan. Hal ini disebabkan pengetahuan yang baru
36
disebut asimilasi. Kedua, mengubah struktur pengetahuan yang telah dimiliki
berubah pada setiap fase perkembangan tingkah laku dan kegiatan berfikir
Dengan demikian pikiran harus mempunyai struktur pikiran yaitu skema yang
intelektual.
Misalnya seseorang belum mengerti akan arti dari pendidikan tetapi sudah
mengerti arti belajar. Ketika stimulus pendidikan masuk, maka akan diolah
37
telah menghasilkan skemata baru yang diperoleh dari pengalaman yang
mendapatkan stimulus baru, dan menjadi stabil ketika ada proses akomodasi,
itu akan terjadi terus menerus pada struktur mental anak. Begitulah proses
umum, global, kurang tetilti, bahkan terkadang kurang tepat, tetapi melalui
skemata yang semula umum, global dan kurang teliti tersebut diubah menjadi
skemata yang stabil. Stabil dalam artian ada proses asimilasi dan proses
38
yang terjadi pada seseorang yang bersangkutan hanya akan memiliki
beberapa skemata global dan tidak dapat melihat perbedaan antara berbagai
hal. Sebaliknya, jika hanya proses akomodasi yang berjalan secara kontinue,
maka individu akan hanya memiliki skemata-skemata kecil saja, dan mereka
ada keserasian di antara asimilasi dan akomodasi yang oleh Jean Piaget
membentuk sebuah skema yang baik dalam hal ini stimulus di berikan oleh
pembelajarannya sendiri.
39
Interaksi sosial individu dengan lingkungannya sengat mempengaruhi
jenis manusia akan dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut. Menurut Vygotsky
terdekat mereka, tugas yang tidak dapat diselesaikan sendiri akan dapat
1. Definisi Fungsi
anggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan suatu
nilai tunggal f (x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan
40
(kodomain). Himpunan nilai yang diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil
(range).
Jika ada dua himpunan, yaitu himpunan A dan himpunan B, maka suatu fungsi
dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang khusus, yaitu relasi dimana
f (x) : A ( x )→ B( x)
Dengan demikian kita telah mendefinisikan fungsi f (x) yang memetakan setiap
elemen himpunan A kepada B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada sebuah
2. Syarat yang harus dipenuh supaya relasi tersebut dapat dikatakan sebagai fungsi
memilik lebih dari satu pasangan maka relasi itu bukan fungsi. Syarat kedua ini
pasangan berurutan.
41
Contoh :
Penyelesaian :
f ( 1 ) =6−3 ( 1 )=3
f ( 2Diagram
) =6−3 ( 2Panah
) =0
f ( 3 )=6−3 (3 )=−3
Diagram Cartesius
4. Sifat-sifat Fungsi
a. Fungsi Injektif
B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap dua elemen
yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B. Selanjutnya
berakibat f (a)≠ f (b) atau ekuivalen, jika f (a)=f (b) maka akibatnya a=b.
42
Contoh:
b. Fungsi Surjektif
Fungsi surjektif disebut juga fungsi kepada. Misalkan f adalah suatu fungsi yang
memetakan A ke B maka daerah hasil f (A ) darif adalah himpunan bagian dari B atau
f ( A )=B. Jika f (A )=B yang berarti setiap anggota di B pasti merupakan peta dari
berikut.
dari A ke dalam B maka f disebut fungsi kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya
c. Fungsi Bijektif
43
Fungsi bijektif disebut juga fungsi korespondensi satu-satu. Jika suatu fungsi
yang bijektif atau “A dan B berada dalam korespondensi satu-satu” seperti pada
gambar berikut.
5. Fungsi invers
Semua fungsi memiliki invers, tetapi tidak semua invers fungsi adalah fungsi
invers. Berikut adalah syarat agar invers suatu fungsi merupakan fungsi
invers.
perhatikan fungsi f dengan f : A→ B pada gambar (ii). Apabila fungsi f
44
dibalik, maka diperoleh relasi R2. Relasi R2 merupakan invers fungsi f. Dapat
invers dari f, atau f -1. Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa f -1 ada
rendahnya hasil belajar peserta didik SMA Negeri 3 Palu pada materi invers
pemahaman peserta didik pada konsep fungsi invers, peserta didik kesulitan
yang dimaksud dalam kasus ini terletak pada belum memahami konsep fungsi
upaya yang relevan yang ditinjau dari penyebab. Upaya yang ditawarkan
calon peneliti yaitu model penemuan terbimbing pada materi fungsi invers.
guru, disini peserta didik tidak hanya memahami materi tetapi peserta didik
45
mampu mengkonsepkan dan memaknai sendiri pengetahuannya sehingga apa
yang diajarkan dapat dicerna dengan baik serta lebih memicu daya ingat.
materi fungsi invers. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
Masalah SOLUSI
1. Pembelajaran masih berpusat PENERAPAN MODEL
pada guru
PEMBELAJARAN PENEMUAN
2. Peserta
. didik pasif dalam
pembelajaran TERBIMBING
3. Kurangnya kemampuan a. Perumusan masalah
peserta didik dalam hal b. Pemrosesan data
menyelasaikan soal fungsi c. Penyusunan konjuktor
invers d. Pemeriksaan konjuktor
4. Minat peserta didik terhadap e. Verbalisasi konjuktor
mata pelajaran matematika
rendah
46
BAB III
METODE PENELITIAN
yang diangkat pada penelitian ini adalah masalah tentang bagaimana proses
93). Tiap siklus dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu (1) perencanaan
(planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing) dan (4) refleksi
47
(reflecting). Dalam pelaksanaannya, komponen tindakan dan pengamatan
dijadikan satu kesatuan. Hal ini dikarenakan bahwa antara tindakan dan
dilakukan pada waktu bersamaan. Adapun alur desain penelitian ini dapat
Keterangan :
0
0 : Observasi Awal
4
1 : Perencanaan I
1
3 a 2 : Pelaksanaan Tindakan I
3 : Pengamatan/Observasi I
2
4: Refleksi
8 5 : Perencanaan II
6 : Pelaksanaan Tindakan II
7
b 5
7 : Pengamatan/Observasi II
8 : Refleksi
6
a : Siklus I
b : Siklus II
jalan Dewi Sartika No. 104 kelurahan Birobuli Selatan kecamatan Palu
48
Selatan, provinsi Sulawesi Tengah. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X IIS 2 SMA Negeri 3 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020
49
3.4 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data utama yang berupa aktivitas guru
dan siswa yang diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan,
penelitian ini berupa data hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal tes
1. Observasi
guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data ini diambil
dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Penilaian setiap
aspek pada lembar observasi diberikan dalam bentuk komentar deskriptif dan yang
bertindak sebagai observer pada penelitian ini adalah teman sejawat dan guru
50
2. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan
mana siswa dapat memahami dan mengerti tentang materi fungsi invers yang telah
diberikan. Selain itu digunakan juga untuk mengetahui masalah-masalah siswa dalam
menyelesaikan soal. Pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara tidak dibuat
berstruktur artinya tergantung pada hasil pekerjaan siswa dan jawaban-jawaban yang
3. Catatan Lapangan
yang berisi tentang segala aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
yang tidak dapat teramati dalam lembar observasi dan tidak terekam dalam
1) Tes awal, yaitu tes yang diberikan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
mengenai materi prasyarat fungsi invers dan untuk mengetahui keadaan siswa
yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang akan digunakan sebagai
51
2) Tes akhir adalah tes yang diberikan sesudah tindakan, tujuan pemberian tes akhir
Dalam melakukan analisis data, calon peneliti mengacu pada teknik analisis
data model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010) yaitu (1) Data reduction
(reduksi data), (2) Data display (penyajian data), (3) Conclution drawing/verification
sebagai berikut:
pada hal-hal yang penting. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan
menyajikan data. Data yang disajikan bersifat naratif. Penyajian data dilakukan
dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh
52
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang diperoleh selanjutnya
dengan kriteria 75% dari total siswa dalam kelas, tuntas minimal pada tingkat
53
fungsi dan fungsi invers. Adapun indikator keberhasilan untuk siklus II
bentuk fungsi invers. Seorang siswa sudah tuntas secara individu jika
dan ketuntasan belajar klasikal 75%, maka kelas sudah dikatakan tuntas
NO Presentase Pelaksanaan
1 81-100 Baik Sekali
2 61-80 Baik
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap
54
3.8.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan
dalam bentuk siklus dan terdiri atas dua siklus. Tiap siklus dilakukan dalam beberapa
tahap yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Siklus I
1) Perencanaan
(5) Membuat lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini didasarkan pada rencana pelaksanaan
penemuan terbimbing.
3) Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama
55
disediakan. Observasi ini dilakukan oleh teman sejawat dan guru matematika kelas X
4) Refleksi
Refleksi merupakan tahap di mana peneliti melakukan analisis hasil yang telah
diperoleh pada tahap observasi dan hasil belajar siswa dari hasil tes akhir tindakan,
serta melakukan pengkajian terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki dalam proses
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisi data yang
diperoleh berdasarkan hasil tes akhir yang dilakukan sesudah tindakan, observasi,
wawancara dan catatan lapangan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi selama
tindakan berlangsung. Hasil analisis data yang diperoleh kemudian dikaji dan diolah
untuk menentukan langkah selanjutnya dalam upaya untuk perbaikan pada siklus
berikutnya.
Siklus II
berbeda dengan tahapan pada siklus I. Tahapan pada siklus II dilakukan untuk
pembelajaran pada siklus II yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tahap
yang dilakukan pada siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Data yang diperoleh
56
pada siklus I dan siklus II dikumpulkan dan dianalisa kembali hasilnya dan
Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dikumpulkan kemudian dianalisis hasilnya
57
58
BAB IV
Hasil penelitian ini terbagi dalam dua bagian, yaitu hasil pra tindakan dan hasil
Peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi kelas X IIS 1 SMA Negeri
3 Palu. Hasil yang diperoleh dari observasi ini, yaitu pembelajaran matematika di
kelas X IIS 1 dilakukan 2 kali setiap minggu, dengan rincian pada hari Senin dan
pada hari Selasa. Jumlah siswa yang terdaftar di kelas X IIS 1 tahun ajaran
2019/2020 sebanyak 31 siswa yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 15 orang
perempuan.
Tes awal dIberikan kepada siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu tanggal 4
Februari 2020 untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dengan 3 butir soal.
Adapun siswa yang mengikuti tes awal sebanyak 30 orang siswa dan yang tidak
Hasil analisis tes awal (Lampiran 5) menunjukkan bahwa dari 30 siswa yang
mengikuti tes terdapat 12 orang yang mencapai nilai ketuntasan sedangkan 18 siswa
lainnya masih kesulitan dalam menyelesaikan soal fungsi dan operasi aljabar.
Kesulitan yang dialami siswa yaitu tidak bisa mengingat kembali pengertian fungsi
59
60
dan relasi sehingga tidak bisa membedakan antara diagram panah yang merupakan
fungsi dan relasi seperti pada soal nomor 1. Pada soal nomor 2 dimana soal ini
berkaitan dengan soal nomor 1, siswa kesulitan dalam menentukan sifat-sifat fungsi
dikarnakan pemahaman tentang fungsi dan relasi masih kurang. Pada soal nomor 3
-4 x -2y = -24
seharusnya
-4x = 2y-24
?
Gambar 4.3 Pekerjaan siswa tes awal Nomor 3
61
Setelah memeriksa hasil tes awal siswa peneliti membagi siswa dalam
kelompok-kelompok, Satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 siswa
dalam satu kelompok. Tujuan pembentukan kelompok agar siswa dapat saling
memberi masukan antara sesama anggota kelompok, sehingga semua kelompok aktif
Berdasarkan tes awal dan saran dari guru matematika peneliti menentukan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I
dan siklus II. Masing-masing siklus mengacu pada model yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc Taggart yaitu setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu (1)
Adapun hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini peneliti meyiapkan seluruh perangkat
pada (Lampiran 7), Lembar Kerja Pesrta Didik (LKPD) terlihat pada (Lampiran 8),
soal tes akhir tindakan (Lampiran 9), lembar observasi aktifitas guru (Lampiran 13),
b. Pelaksanaan Tindakan
pada RPP yang telah disusun sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran
penemuan terbimbing. Pertemuan kedua siswa mengerjakan tes akhir tindakan siklus
(1) Perumusan masalah, (2) pemroresan data, (3) penyusunan konjektur, (4)
pemeriksaan konjektur, (5) verbalisasi konjektur, dan (6) umpan balik. Kegiatan yang
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2020 pada pukul
07:15 – 8:45 atau 2 × 45 menit. Dengan materi konsep fungsi invers pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan RPP yang telah disusun sebelumnya (Lampiran 7).
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dilakukan tiga tahap yaitu (1) kegiatan
Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pada kegiatan awal ini, peneliti
meminta siswa berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa, serta menyampaikan
siswa yang pada saat itu siswa yang hadir berjumlah 31 orang. Selanjutnya guru
memotivasi siswa agar terus giat dalam belajar. Kemudian guru mengecek
secara singkat tentang model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran penemuan terbimbing, serta materi yang akan dipelajari. Berikut dialog
Peneliti : Hari ini kita akan mempelajari materi selanjutnya yaitu materi
tentang fungsi invers. Adapun tujuan pembelajaranya yaitu
64
Hasil yang diperoleh dari kegiatan awal ini yaitu siswa menyimak dengan
baik penjelasan guru. Meskipun ada siswa yang terlihat cuek saat guru menjelasakan,
namun guru meminta agar memperhatikan penjelasan agar mereka bisa mengikuti
keadaan cukup tenang. Pada saat pembentukan kelompok dibutuhkan waktu yang
1) Perumusan masalah.
langkah ini peneliti menyampaikan pokok pembelajaran yang ada di LKPD, disini
peneliti memberikan perumusan masalah kepada siswa yaitu bagaimana cara kalian
menemukan balikan dari suatu fungsi. Pada tahap ini semua kelompok
bahwa setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap kelompoknya serta ikut
yang ada pada LKPD. Berikut kutipan penyampaian peneliti kepada seluruh siswa :
Guru : Baiklah saya telah membagikan LKPD pada setiap kelompok di dalam
LKPD ada gambar tentang bagaimana cara menunjukkan invers suatu
65
Hasil yang diperoleh pada tahap perumusan masalah yaitu siswa memahami
membalikkan pemetaan kepada peneliti, dan mereka membuat balikkan dari setiap
tentang materi konsep fungsi invers. Pada kegiatan ini semua kelompok
memperhatikan dan mengerjakan permasalahan yang ada pada LKPD dan menyusun
konjuktor (Lampiran 8). Peneliti mengamati dan mengawasi siswa yang sedang
mengalami kesulitan. Hasil yang diperoleh pada tahap ini yaitu sebagian besar siswa
fungsi invers
Hasil yang diperoleh pada tahap perumusan masalah yaitu selama mengerjakan
LKPD, sebagian siswa terlihat aktif dan antusias dalam mrngikuti langkah-langkah
kerja dan menemukan syarat agar suatu fungsi dikatakan memiliki invers. Namun
66
terdapat 1 dan 2 orang siswa dalam setiap kelompok tidak aktif dalam mengerjakan
LKPD. Hal ini ada yang disebabkan karena siswa tersebut kurang memehami apa
yang akan dilakukan pada LKPD dan membiarkan teman lain yang mngerjakan
LKPD. Melihat hal ini, guru kembali mengingatkan bahwa setiap siswa dalam
konjektur atau dugaan sementara masih ada siswa dalam kelompok memerlukan
bimbingan untik mnemukan syarat agar suatu fungsi memiliki invers, kecuali para
siswa yang mampu menemukan syarat agar suatu fungsi memiliki invers dengan
3) Pemeriksaan konjektur
Setelah siswa selesai mengerjakan LKPD dan menyusun konjektur atau dugaan
sementara dari LKPD yang telah dikerjakan oleh kelompok belajar, peneliti
memeriksa hasil konjuktor siswa dan memberikan alasan kepada siswa terhadap
konjektur siswa yang melakukan kesalahan dalam hal mengerjakan LKPD. Pada
memperbaiki jika ada terdapat kekeliruan atau kesalahan yang ada pada LKPD.
fungsi invers. Penyelasaian yang ada pada LKPD untuk bagian A nomor 2 kelompok
Seharusnya
4) Verbalisasi konjektur
waktu yang tentukan dalam mengerjakan LKPD telah habis dan semua kelompok
kepada siswa untuk memberikan pendapatnya tentang kesimpulan materi yang telah
dipelajari.
Peneliti : Kesimpulan apa yang dapat kita peroleh dalam pembelajaran hari ini
Hasil yang diperoleh pada tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada
kelompok yang melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal yang ada pada LKPD.
malu-malu tampil kedepan, disini guru mengambil tindakan menunjuk siswa dari
kelompoknya. Pada saat perwakilan kelompok lain maju, siswa yang lain mulai aktif
didepan.
5) Umpan balik
69
peneliti memberikan soal latihan individu materi mengenai macam fungsi yang
memiliki fungsi invers. Dalam mengerjakan soal latihan siswa tidak boleh
menyontek teman punya dan guru tidak memberikan bimbingan kepada siswa.
siswa dan melakukan pemeriksaan hasil kerja siswa kemudian diserahkan kepada
siswa.
Hasil yang diperoleh pada tahap ini, yaitu siswa sudah mampu menyelasaikan
soal latihan namun masih di dominasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi dan
sedang.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yakni siswa mempoerhatikan arahan
guru dengan baik. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang tenang ketika guru
Tes akhir tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2020 di kelas
X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu. Bentuk soal berupa tes uraian terdiri dari 2 butir soal
(Lampiran 15). sebelum membagi soal tes akhir tindakan peneliti terlebih dahulu
mengabsen Siswa, siswa yang hadir mengikuti tes akhir tindakan sebanyak 30 orang
Pada kegiatan Tes akhir tindakan ini memerlukan waktu 90 menit. 5 menit
mempersiapkan siswa untuk mengikuti tes, dengan memesan kepada siswa pada
kegiatan ini tidak dibagi kedalam bentuk kelompok, dan mengerjakan soalnya secara
c. Hasil Pengamatan/Observasi
(Lampiran 11) beserta kriteria penilaiannya (Lampiran 12) dan lembar observasi
aktifitas siswa (Lampiran 13) serta kriteria penilaiannya (Lampiran 14). Tujuan dari
observasi ini adalah untuk mengetahui aktifitas guru dan aktifitas siswa selama
71
Pengamatan untuk aktifitas guru di dalam kelas dilakukan oleh guru matapelajaran
Matematika di SMA Negeri 3 Palu. Adapun aspek yang di nilai pada pengamatan
1. Aspek yang di nilai pada kegiatan awal yaitu: mengucapkan salam dan
mempersiapkan siswa untuk belajar, meminta siswa untuk berdoa, mengabsen siswa,
menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, serta memberi
apersepsi.
2. Aspek yang di nilai pada kegiatan inti yaitu: memberikan informasi pokok dan
penjelasan hal-hal yang akan dicapai, membagi siswa ke dalam kelompok, membagi
atau pendapat.
3. Aspek yang di nilai pada kegiatan penutup yaitu: membimbing siswa untuk membuat
4. Aspek yang di nilai pada pengolaan waktu yaitu: efektifitas pengolaan waktu
5. Aspek yang di nilai pada pengamatan suasana kelas yaitu: penampilan guru di dalam
kelas
72
Hasil penilaian yang di peroleh pada kegiatan awal memperoleh skor 20,
kegiatan inti memperoleh skor 30, kegiatan penutup memperoleh skor 6, pengolahan
sehingga jumlah skor yang di peroleh adalah 63. Persentase Nilai rata-rata aktifitas
guru di kelas adalah 78,75 %. Masuk dalam kategori “Baik”. Ini artinya penampilan
Pengamatan untuk aktifitas siswa di dalam kelas dilakukan oleh teman sejawat.
Adapun aspek yang di nilai pada pengamatan aktifitas siswa di kelas sebagai berikut :
1. Aspek yang di nilai pada kegiatan awal yaitu: mempersiapkan diri untuk belajar,
materi dan tujuan pembelajaran dari guru, serta mendengarkan apersepsi dan
memberikan pendapat.
2. Aspek yang di nilai pada kegiatan inti yaitu: memperhatikan penjelasan guru,
yang presentasi, serta menanggapi dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
3. Aspek yang di nilai pada kegiatan penutup yaitu: membuat kesimpulan dan
4. Aspek yang di nilai pada pengamatan suasana kelas yaitu: antusias siswa dan
Hasil penilaian yang di peroleh pada kegiatan awal memperoleh skor 14,
kegiatan inti memperoleh skor 26, kegiatan penutup memperoleh skor 9, dan
pengamatan suasana kelas memperoleh skor 7 sehingga jumlah skor yang di peroleh
adalah 56. Persentase Nilai rata-rata aktifitas siswa di kelas adalah 70% Masuk dalam
memperlihatkan balikan dari soal nomor 1 bagian (2). Siswa JC menyelasaikan soal
nomor 1 dan 2 dengan benar. Siswa M untuk penyelasaian soal nomor 1 masih
terdapat kesalahan dalam membedakan fungsi yang tidak memiliki invers dan
Informan 1 J
74
Informan 2 JC
Informan 3 M
75
Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan siklus I, di peroleh data dari ketiga
orang informan yaitu siswa J mendapat nilai 97,75 , JC mendapat nilai 87,5, dan M
mendapat nilai 0. Dari data seluruh siswa yang mengikuti tes awal sebanyak 30 orang
siswa dan siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 orang siswa serta persentase
ketuntasan belajar klasikanya mencapai 63,33 % (Lampiran 11) dan ini masih dalam
e. Hasil Wawancara
informasi yang beragam dari beberapa siswa. Wawancara dilakukan pada 3 orang
siswa yang telah ditentukan sebelumnya dengan kemampuan tinggi, sedang dan
76
rendah. Dari hasil wawancara siswa J (Informan 1) siswa sudah memahami dan
mengenai invers suatu fungsi J dapat menjawabnya dengan baik. Untuk siswa JC
(Informan 2) sudah mampu menyelasaikan soal nomor 2 dengan benar namun ada
kesalahan dalam memperlihatkan balikan dari soal nomor 1 bagian (2), setelah
dengan benar. Untuk siswa M (Informan 3) tidak dapat menyelasaikan soal dengan
benar, dari hasil wawancara bahwa M ini masih bingung menyelasaikan soal dengan
hasil pekerjaannya.
Hasil wawancara yang terlihat dari hasil pekerjaan ketiga informan tersebut
peneliti menyimpulkan bahwa siswa sudah paham memahami pengertian dari fungsi
invers dan mampu menyelasaikan soal yang diberikan. Tapi ada beberapa siswa
belum mengerti apakah semua gambar diagram panah tersebut merupakan fungsi
atau relasi. Siswa juga masih sering lupa dengan perbedaan invers suatu fungsi dan
fungsi invers
f. Catatan Lapangan
siklus I ketika melakukan pembelajaran di kelas yaitu: (a) pada saat peneliti
77
melakukan pembagian kelompok, ada beberapa siswa protes karena tidak senang
dengan pasangan belajar atau kelompoknya, (b) pada saat pembentukkan kelompok
dan siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing suasana kelas menjadi ribut,
karena siswa dan peneliti harus merapikan meja dan kursi, (c) masih ada beberapa
pasangan belum kompak dengan teman kelompoknya dan kurang perhatian dalam
menyelasaikan soal yang ada pada LKPD, (d) masih ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan temannya yang sedang mengerjakan LKPD dan suka menyendiri dan
tidak mau membantu temannya untuk mengerjakan LKPD, (e). Siswa masih banyak
g. Refleksi
pelaksanaan siklus I dan dijadikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Adapun
maupun ditingkatkan.
guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Namun masih terdapat beberapa
kekurangan yaitu guru harus lebih baik ketika membuka kegiatan pembelajaran,
siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran namun masih perlu ditingkatkan
sedang menjelaskan, menanggapi dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain, serta
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus I di peroleh informasi bahwa siswa
JC menyelasaikan semua soal dengan baik, siswa J menyelasaikan satu soal dan satu
soal lagi masih keliru dalam penyelesaian dalam hal membalikan suatu fungsi
diagram panah, sedangkan siswa M keliru dalam menyelasaikan soal dikarnakan lupa
terbimbing, dalam hal ini karena bekerja sama dalam kelompok dan mengerjakan
LKPD, hanya saja masih ada siswa yang melakukan kesalahan menentukan balikan
dari setiap fungsi. Sehingga untuk siklus selanjutnya, dilakukan perbaikan dalam
pembelajaran agar kekurangan tersebut tidak terjadi lagi pada pertemuan selanjutnya.
peneliti melakukan pembagian kelompok, ada beberapa siswa protes karena tidak
menjadi ribut, karena siswa dan peneliti harus merapikan meja dan kursi, masih ada
beberapa pasangan belum kompak dengan teman kelompoknya dan kurang perhatian
dalam menyelasaikan soal yang ada pada LKPD, masih ada beberapa siswa yang
banyak dibimbing sehingga membutuhkan waktu lama dari waktu yang di tentukan
selanjutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini peneliti meyiapkan seluruh perangkat
Lembar Kerja Peserta Didik (Lampiran 20), soal tes akhir tindakan (Lampiran 21),
lembar observasi aktifitas guru (Lampiran 25), dan lembar observasi aktifitas siswa
(Lampiran 26).
80
b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran dengan mengajarkan materi mencari fungsi invers dari sebuah fungsi
dengan cara manipulasi aljabar dengan berpedoman pada RPP yang telah disusun
pertemuan kedua siswa mengerjakan tes akhir tindakan siklus II. Adapun uraian
masalah, (2) pemroresan data, (3) penyusunan konjektur, (4) pemeriksaan konjektur,
(5) verbalisasi konjektur, dan (6) umpan balik. Kegiatan yang dilaksanakan pada
Pertemuan Pertama
08:00 – 09:30 atau 2 × 45 menit. Dengan materi menentukan fungsi invers dari suatu
RPP yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini
dilakukan tiga tahap yaitu (1) kegiatan awal (2) kegiatan inti selama dan (3) kegiatan
akhir.
salam, meminta siswa berdoa bersama di pimpin oleh ketua kelas, mengecek
kehadiran siswa. Siswa yang hadir pada kegiatan siklus II sebanyak 31 orang siswa.
fungsi invers suatu fungsi menggunakan konsep aljabar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran hendak dicapai yaitu siswa dapat menentukan fungsi invers dari suatu
Hasil yang diperoleh pada tahap ini, siswa memperhatikan guru yang sedang
dalam hal mengubah fungsi menjadi fungsi invers menggunakan konsep aljabar,
berupa materi konsep aljabar. Pada tahap ini siswa memberikan tanggapan dan
1) Perumusan Masalah
masing kelompok dan menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dengan bantuan
LKPD, peneliti mengingatkan kepada siswa jika ada hal yang belum di mengerti atau
82
kurang dipahami dapat ditanyakan pada peneliti. Peneliti mengingatkan siswa untuk
kerjakan
Kegiatan pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan siswa adalah menyusun,
mengerjakan LKPD secara berkelompok dan menyusun konjektur dari LKPD yang
LKPD, dan sesekali memberikan bantuan seperlunya kepada siswa yang mengalami
kesulitan.
Hasil yang di peroleh yaitu sebagian besar dari siswa memahami langkah-
langkah pada LKPD tersebut dengan baik, namun hanya saja mereka belum mampu
masalah ini adalah pemahaman anggota kelompok yang masih rendah. Dengan
bimbingan peneliti akhirnya ada beberapa kelompok yang mendapat kesulitan dapat
3) Pemeriksaan konjektur
Setelah siswa selesai mengerjakan LKPD dan menyusun konjektur atau dugaan
sementara dari LKPD yang di kerjakan siswa, peneliti memeriksa hasil konjektur
siswa dari LKPD yang di kerjakan dan memberikan alasan terhadap alasan konjektur
yang melakukan kesalahan mengerjakan soal pada LKPD. Dan peneliti memberikan
Hasil yang diperoleh pada tahap ini yaitu kelompok 2 lupa menuliskan
kesimpulan pada saat mendapatkan hasil perhitungan akhir untuk soal nomor 2,
Kesalahannya
sudah
mengganti
variable y
menjadi x
Seharusnya
( cy −ax ) y
?
?
4) Verbalisasi Konjektur
pada LKPD telah habis dan semua kelompok telah menyelasaikan langkah-langkah
85
dan soal latihan LKPD, peneliti meminta wakil kelompok untuk maju
pada kesimpulan akhir bahkan ada kelompok yang tidak membuat kesimpulan sama
sekali.
Pada saat salah satu kelompok sedang maju mempresentasekan hasil kerja,
beberapa kelompok yang lain mendiskusikan jawaban proses penemuan dan jawaban
dari soal latihan yang ada pada LKPD dan bertanya tentang hasil yang mereka
peroleh. Kemudian kelompok tersebut menjelaskan apa yang mereka paparkan. Jika
biasanya”
Siswa : “Baik Pak” (sambil merapikan meja dan kursi)
Peneliti : “Oke semuanya sudah duduk di kursinya masing-masing,,
Hasil yang diperoleh bahwa siswa dalam kelompok sudah aktif dan
depan. Presentasi berlangsung dengan baik walaupun masih didominasi siswa yang
5) Umpan Balik
memberikan soal latihan kepada siswa, soal dikerjakan secara individu dan tanpa
bimbingan dari guru. adapun waktu yang di tentukan mengerjakan soal 15 menit
Hasil yang diperoleh pada tahap ini yaitu siswa sudah memahami cara
untuk mencari fungsi invers dari suatu fungsi menggunakan konsep aljabar. namun
masih ada siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menjawab soal mulai dari
Peneliti : “Baiklah pembelajaran kita hari ini sampai disini. Jangan lupa
kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu. Bentuk soal berupa tes uraian terdiri dari 2 butir
soal (lampiran 21). Siswa yang terdaftar tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 31 orang
siswa, yang hadir pada kegiatan tes akhir tindakan sikkus II yang mengikuti tes akhir
tindakan sebanyak 18 orang siswa dan 3 orang siswa tidak hadir tanpa keterangan.
Pada kegiatan Tes akhir tindakan ini memerlukan waktu yang digunakan 90
kepada siswa pada kegiatan ini tidak dibagi kedalam bentuk kelompok, dan
c. Hasil Observasi
88
(Lampiran 25) beserta kriteria penilaiannya (Lampiran 27) dan lembar observasi
aktifitas siswa (Lampiran 26) serta kriteria penilaiannya (Lampiran 28). Tujuan dari
observasi ini adalah untuk mengetahui aktifitas guru dan aktifitas siswa selama
penemuan terbimbing pada materi menentukan fungsi invers dari sebuah fungsi
Pengamatan untuk aktifitas guru di dalam kelas dilakukan oleh guru mata
pelajaran Matematika di SMA Negeri 3 Palu. Adapun aspek yang di nilai pada
1. Aspek yang di nilai pada kegiatan awal yaitu: mengucapkan salam dan
mempersiapkan siswa untuk belajar, meminta siswa untuk berdoa, mengabsen siswa,
menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, dan memberi
apersepsi
2. Aspek yang di nilai pada kegiatan inti yaitu: memberikan informasi pokok dan
penjelasan hal-hal yang akan dicapai, membagi siswa ke dalam kelompok, membagi
atau pendapat.
3. Aspek yang di nilai pada kegiatan penutup yaitu: membimbing siswa untuk membuat
4. Aspek yang di nilai pada pengolaan waktu yaitu: efektifitas pengolaan waktu
5. Aspek yang di nilai pada pengamatan suasana kelas yaitu: penampilan guru di dalam
kelas.
Adapun hasil penilaian yang di peroleh pada kegiatan awal memperoleh skor
28, kegiatan inti memperoleh skor 33, kegiatan penutup memperoleh skor 9 sehingga
jumlah skor yang di peroleh adalah 70. Presentase Nilai rata-rata aktifitas guru di
kelas adalah 87,5 %. Maka disimpulkan aktifitas guru pada siklus II masuk kategori
Pengamatan untuk aktifitas siswa di dalam kelas dilakukan oleh teman sejawat.
Adapun aspek yang di nilai pada pengamatan aktifitas siswa di kelas sebagai berikut :
1. Aspek yang di nilai pada kegiatan awal yaitu: mempersiapkan diri untuk belajar,
materi dan tujuan pembelajaran dari guru, serta mendengarkan apersepsi dan
memberikan pendapat.
2. Aspek yang di nilai pada kegiatan inti yaitu: memperhatikan penjelasan guru,
yang presentasi, serta menanggapi dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain
4. Aspek yang di nilai pada pengamatan suasana kelas yaitu: antusias siswa dan
Adapun hasil penilaian aktifitas siswa di kelas yang di peroleh pada kegiatan
awal memperoleh skor 21, kegiatan inti memperoleh skor 36, kegiatan penutup
memperoleh skor 10, sehingga jumlah skor yang di peroleh adalah 67. Presentase
Nilai rata-rata aktifitas siswa di kelas adalah 83,75%. Maka disimpulkan aktivitas
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan diperoleh informasi bahwa siswa J dan JC
dapat menyelasaikan semua soal dengan benar, hanya saja siswa M masih melakukan
kesalahan dalam menyelasaikan soal dan belum mampu mencari hasil akar dengan
Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan siklus II, di peroleh data dari
ketiga informan yaitu siswa J mendapatkan nilai 100, siswa JC mendapatkan nilai
100, dan siswa M mendapatkan nilai 54,5, serta menunjukkan bahwa dari30 orang
siswa yang mengikuti tes terdapat 21 orang yang tuntas dan presentase ketuntasan
e. Hasil Wawancara
Setelah memeriksa hasil tes akhir tindakan siklus II, peneliti melakukan
pekerjaan informan pada tes akhir siklus II. Tujuan dilakukan wawancara terhadap
ketiga informan adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang
tersebut sudah memahami dengan jelas soal-soal yang diberikan. Siswa tersebut
sudah puas dengan nilai yang didapatnya. Siswa juga senang dengan proses belajar
LKPD itu ada berupa petunjuk untuk mengerjakan soal yang tadinya di anggap sulit
siswa sudah memahami soal-soal yang diberikan. Siswa tersebut sudah puas dengan
bimbingan dari teman sekelompoknya dan bimbingan dari guru. Untuk siswa M
informan III (siswa berkemampuan rendah), siswa ini tidak menjawab 1 soal,
92
soal.(lampiran 30).
Berdasarkan hasil wawancara pada ketiga informan tersebut dan terlihat dari
hasil pekerjaan siswa, menurut peneliti siswa sudah paham menyelasaikan soal
f. Catatan Lapangan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, tidak banyak catatan yang di buat oleh
peneliti. pada saat pembentukkan kelompok dan siswa duduk dengan kelompoknya
masing-masing suasana kelas menjadi ribut, karena siswa dan peneliti harus
merapikan meja dan kursi, siswa pada setiap kelompok sudah mampu mengerjakan
LKPD yang di berikan oleh guru berdasarkan petunjuk yang ada pada LKPD, dan
sedikit bimbingan dari guru. Selain itu terjalin hubungan baik antara siswa dan guru.
g. Refleksi
kekurangan siklus ini untuk mengetahui apakah pembelajaran tindakan pada siklus II
pembelajaran dengan baik dan telah memperbaiki kekurangan yang terjadi pada
siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, siswa sudah tertib
dan suasana kelas sudah tenang, siswa sudah mampu memberikan kesimpulan materi
93
yang telah dipelajari, siswa memperhatikan penyampaian guru dengan baik, serta
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan diperoleh informasi bahwa siswa J dan
siswa JC dapat menyelasaikan semua soal dengan benar. Sedangkan siswa M masih
melakukan kesalahan menjawab soal dan belum lengkap menyelasaikan soal lainnya.
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklu II, diperoleh informasi bahwa dari 30
siswa yang mengikuti tes terdapat 21 orang siswa yang tuntas belajar dan persentase
ketuntasan belajar klasikalnya mencapai 70%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II, sebelumnya pada siklus I persentase
ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 63,33%. Hal ini menunjukkan bahwa
keberhasilan tindakan telah tercapai pada siklus II, sehingga tidak perlu ada tindakan
selanjutnya. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peneliti telah
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklusnya dilakukan empat
tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto 2009).
kepada 33 orang siswa yang terdaftar dalam tahun ajaran 2019/2020. Namun yang
mengikuti tes awal hanya sebanyak 30 orang siswa. Hasil tes awal diperoleh
informasi bahwa banyaknya siswa tuntas adalah 12 orang siswa dan tidak tuntas 18
94
siswa, sehingga diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 40%. Hal ini
siswa tentang materi prasyarat siswa dan hasilnya dijadikan sebagai pedoman untuk
membagi siswa kedalam kelompok belajar yang heterogen dan penentuan informan,
dengan tujuan agar siswa dapat saling membantu dalam proses berpikir dan kegiatan
belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2011) yang menyatakan bahwa
siswa dibentuk dalam kelompok belajar heterogen sehingga dapat saling mengetahui
belajar. Kelompok tersebut terbentuk dari 30 siswa yang mengikuti tes awal
ditambah 3 siswa yang tidak ikut tes. Kelompok 1, 2, 3,4,5 dan 6 beranggotakan
masing-masing 5 siswa. Setelah itu peneliti berdiskusi dengan guru matematika SMA
Negeri 30 Palu, untuk mengetahui apakah hasil analisis tes awal siswa sudah sesuai
dengan keadaan siswa didalam kelas. Hasil analisis tes awal dan hasil diskusi dengan
guru, memberikan informasi mengenai siswa yang hendak dijadikan informan sesuai
ini agar siswa dapat menemukan sendiri pengertian fungsi invers dengan bimbingan
guru.
Peneliti memberikan apersepsi yang berupa materi prasyarat, yaitu pada siklus
I peneliti mengingatkan kembali kepada siswa tentang fungsi yang telah dipelajari
95
pada tingkat SMA dan SMP. Kemudian pada siklus II peneliti mengingatkan kembali
ke siswa bagaimana mengoperasikan aljabar yang telah di pelajari pada tingkat SMP.
Hasil dari pemberian apersepsi diperoleh bahwa siswa menjawab dan menanggapi
pertanyaan yang diajukan oleh guru, interaksi tersebut menunjukkan bahwa siswa
yang berkemampuan tinggi dan sedang mampu menguasai materi prasyarat. Hal ini
pengetahuan baru. Hal ini sesuai dengan pendapat Usman dalam Nurseha (2017)
masalah, (b) Pemrosesan data, (c) Penyusunan konjuktor, (d) Pemeriksaan konjuktor,
(e) Verbalisasi konjuktor, dan (f) Umpan balik. Hal ini sesuai dengan pendapat
dengan efektif beberapa langkah yang ditempuh oleh guru matematika: perumusan
masing-masing, hasil yang diperoleh dalam perumusan masalah yaitu siswa dapat
berkelompok menyusun konjuktor. Pada siklus I diperoleh yaitu bahwa siswa sudah
mengerti dan membedakan antara invers suatu fungsi dan fungsi invers serta
hasil yang diperoleh pada siklus II adalah sebagian kelompok sudah dapat
sementara atau perkiraan dari hasil analisis yang dilakukan. Selama siswa
seperlunya kepada siswa apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dan tidak
konjektur oleh siswa dan memberikan alasan terhadap konjektur siswa yang
konjuktor. Pada Siklus II diperoleh hasil bahwa hampir semua siswa bisa
menyelasaikan soal namun ada beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan
97
gambar dan hitung, Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
kelompoknya di depan kelas. Dalam hal ini tidak semua kelompok maju ke depan
menanggapi ataupun bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi. Pada siklus
I diperoleh hasil, yaitu masih ada kelompok yang malu-malu untuk maju kedepan
oleh peneliti maju kedepan siswa sudah aktif dalam mengajukan pertanyaan jika ada
yang tidak sesuai dari hasil temuan mereka. Pada siklus II yaitu tidak jauh berbeda
dari siklus I masih ada kelompok yang malu-malu maju kedepan mempresentasikan
hasil pekerjaannya, namun pada saat kelompok yang ditunjuk oleh peneliti maju
kedepan siswa sudah aktif dalam mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak sesuai
dari hasil temuan mereka. Selanjutnya peneliti melakukan umpan balik terhadap
memberikan soal latihan terlebih dulu menyuruh siswa merapikan meja dan kursi
seperti semual dan selanjutnya membagikan soal latihan secara individu dan
menjelaskan kepada siswa tidak boleh melihat pekerjaan teman atau menyontek
pekerjaan teman, pemberian soal ini berdasarkan apa yang mereka telah pelajari
98
sebelumnya. Pada siklus I hasil yang diperoleh pada tahap umpan balik, yaitu ada
beberapa siswa sudah bisa menjawab soal namun masih ada beberapa siswa masih
melakukan kesalahan hitung. Pada siklus II diperoleh hasil, yaitu hampir semua
siswa dapat mengerjakan soal latihan namun masih didominasi siswa yang
diadakan tentang tes akhir tindakan pada materi yang baru saja dipelajari pada siklus
I. Peneliti berpesan kepada siswa agar kembali mempelajari materi Pengertian Fungsi
Invers dan mengerjakan PR. untuk kegiatan penutup Pada siklus II yaitu peneliti
pertemuan selanjutnya akan diadakan tentang tes akhir tindakan pada materi yang
baru saja dipelajari pada siklus II. Peneliti berpesan kepada siswa agar kembali
penemuan terbimbing. hal ini terlihat dari aspek yang diamati menunjukkan bahwa
persentase nilai rata-rata lembar observasi aktifitas guru pada siklus I adalah sebesar
78,75% (Lampiran 13), kemudian pada siklus II adalah sebesar 87,5% (Lampiran
25). Sedangkan pada aktifitas siswa pada siklus I adalah sebesar 70% (Lampiran 15),
fungsi invers dari suatu fungsi dengan konsep aljabar. Selain dari data obsesrvasi,
adapun dari hasil analisis tes akhir tindakan siklus I dan siklus II di peroleh sebagai
berikut: untuk tes akhir tindakan siklus I siswa yang mengikuti tes sebanyak 30 orang
siswa dan 1 orang siswa sakit. Adapun Presentase ketuntasan belajar klasikal pada tes
akhir tindakan siklus I adalah sebesar 63,33% (Lampiran 11). Sedangkan untuk tes
akhir tindakan siklus II siswa yang mengikuti tes sebanyak 30 orang siswa dan 1
orang siswa tidak hadir. Adapun Presentase ketuntasan belajar klasikal pada tes akhir
tindakan siklus II adalah sebesar 70% (Lampiran 23). Dari hasil tes akhir tindakan
siklus II menunjukkan bahwa siswa telah mampu menyelasaikan soal dengan benar
namun ada beberapa siswa yang berkemampuan rendah masih ada yang melakukan
kesalahan hitung, penilaian ini berdasarkan KKM yang di tentukan oleh sekolah
yaitu 70.
adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 3 Palu terhadap
BAB V
KESIMPULAN
101
5.1 Kesimpulan
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IIS 1 SMA
Negeri 3 Palu pada materi Fungsi Invers melalui penerapan model pemberlajaran
cara mengerjakan LKPD. Pemberian LKPD ini bertujuan untuk menuntun siswa
dalam menemukan konsep dan kesimpulan dari materi yang diajarkan. Pada tahap
memeriksa hasil konjektur siswa dan memberikan alasan terhadap konjektur siswa
mendiskusikan jawaban dari kelompok yang tampil di depan. Pada tahap umpan
balik peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan soal
siklus I adalah 63,33% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan persentase
ketuntasan belajar klasikal siklus II mencapai 70%. Hal ini menunjukkan bahwa ada
peningkatan dari hasil belajar siswa yang tadinya rendah menjadi meningkat.
5.2 Saran
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Fungsi Invers,
siswa menemukan pengertian dari Fungsi invers dan dapat menyelasaikan soal
Fungsi Invers. sesuatu yang siswa temukan sendiri akan lebih berkesan dan
bentuk kolompok, maka guru harus mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi
dan selalu mengingatkan kepada siswa agar selalu aktif dalam pembelajaran. Hal
ini perlu agar tidak hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja yang
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, R.W. (2006). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) 2006 Mata
Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke
Cipta.
Markaban, 2006.Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan
Terbimbing. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional PPPG
Matematika.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nur, M. dan Wikandari, P.R. (2002). Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan
Pendekatan Konstruktivistik dalam Pengajaran. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Nurseha. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perbandingan Trigonometri
dalam Segitiga Siku-siku Di Kelas X MIA I SMA Negeri 2 Palu. Skipsi
tidak diterbitkan. Palu: Universitas Tadulako.
Padungo,S.N. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Perbandingan Di
Kelas VII SMP Negeri 1 Pinogaluman. Jurnal Fakultas KIM Matematika
dan IPA. Volume 03, No.03.Tersedia: http//kim.ung.ac.id/Padungo.pdf (31
Januari 2018)
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, N. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung. Sinar Baru Algensindo.
Sudarman. (2008). Penerapan metode collaborative learning untuk meningkatkan
pemahaman materi. mata kuliah metedologi penenlitian. Majalah Ilmiah
Pembelajaran. 3(2). 94-100. www.jurnaljpi.files.wordpress .com /2009
/09/vol-3-no-2-sudarman.pdf
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM).
Surabaya: Pustaka Pelajar.
Terampe, A. P. (2019). Penerapan metode penemuan terbimbing untuk
meningkatkan hasil belajar komposisi dua fungsi pada siswa kelas XI IPA
SMAGKSTImanuelPalu.Tersedia:http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/J
EPMT/article/view/12525/9710 [18 Oktober 2019].
Ufi. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Palu dalam
Materi Hubungan Antar Garis dan Sudut. Skipsi tidak diterbitkan. Palu:
105
Universitas Tadulako
Ulya, I. dkk, (2016). Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Berbasis Lesson Study Pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester
Ganjil di UPTD SMP Negeri 1 Prambon Tahun Ajaran 2013/2014.
[Online],Vol.7,No.40.Tersedia:https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/h
andle/11617/6943/7_40_Makalah%20Rev%20Izzatul%20Ulya.pdf?
sequence=1,[31 Januari 2018].
106
LAMPIRAN
Lampiran 1
TES DIAGNOSTIK
Nama : ..........................................................
Kelas/Semester : ..........................................................
Hari/Tanggal : ..........................................................
Waktu : 40 menit
Petunjuk
107
Tulislah nama, kelas/semester, hari, dan tanggal pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
Bacalah dengan cermat serta pahami dengan baik setiap pertanyaan.
Jika ada bagian yang kurang jelas, tanyakan pada guru.
Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah dan jawablah setiap
pertanyaan yang diberikan secara rinci.
Periksa kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul.
Manakah dari ketiga gambar fungsi tersebut yang memiliki fungsi invers?
tuliskan alasannya !
Lampiran 2
P dan Q.
2 a) Dik : y=3−2 x 35
Dit : f (x)−1 ?
Penyelesaian:
y=3−2 x
2 x=− y +3
− y +3
x=
2
3− y
x=
2
3− y
f ( y )−1=
2
3−x
f (x)−1 =
2
111
3x+4 35
b.) Dik : y=
2 x−1
Dit : f (x)−1 ?
Penyelesaian:
3 x +4
y=¿
2 x−1
y ( 2 x−1 ) =3 x+ 4
2 yx− y=3 x +4
2 yx−3 x= y +4
x ( 2 y−3 )= y +4
y+4
x=¿
2 y −3
y+4
f ( y )−1=¿
2 y −3
−1 x +4
f (x) =¿
2 x−3
Jumlah 100
skor yang diperoleh
NILAI ¿ × 100
skor total
Lampiran 3
112
TES AWAL
Nama : ..........................................................
Kelas/Semester : ..........................................................
Hari/Tanggal : ..........................................................
Waktu : 40 menit
Tujuan:
1. Untuk mengetahui pengetahuan prasyarat siswa.
2. Untuk menetapkan informan yang mempunyai kemampuan berbeda
(berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah)
3. Untuk menentukan kelompok belajar.
Petunjuk
Tulislah nama, kelas/semester, hari, dan tanggal pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
Bacalah dengan cermat serta pahami dengan baik setiap pertanyaan.
Jika ada bagian yang kurang jelas, tanyakan pada guru.
Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah dan jawablah setiap
pertanyaan yang diberikan secara rinci.
Periksa kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul.
1. Manakah dari gambar diagram panah berikut ini yang merupakan fungsi dan
relasi ? jelaskan alasannya !
113
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Dari gambar soal nomor 1 manakah yang merupakan fungsi bijektif, surjektif,
injektif dan into ? jelaskan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Lampiran 4
3. x y
a. + =3
2 4
4 x +2 y
=3
6 15
4 x+2 y=18
2 y=18−4 x
18−4 x
y=
2
b. √ y−4=x 15
y−4=x 2
y=x 2 +4
c. 2 x2 +3 y 2=1
15
3 y 2=1−2 x 2
2 1−2 x 2
y=
3
1−2 x 2
y=
√ 3
d. 37 xy=111 x2
111 x 2
y= 15
37 x
y=3 x
Skor Total 90
skor yang diperoleh
Nilai = × 100
skor total
Lampiran 5
Nomor soal dan Skor Total Nilai Ketuntasan
1 2 3 Ya Tidak
No Inisial L/P Skor akhir
a a a b c d
116
10 20 15 15 15 15
1 AG L 10 15 5 10 10 15 65 72,22
2 A P 10 15 10 15 10 15 75 83
3 AK L 10 10 10 10 15 10 65 72,22
4 BS P 5 10 5 5 5 10 40 44,44
5 B P 5 10 5 5 10 10 45 50
6 CS P 10 15 10 10 10 10 65 72,22
7 DT P 10 10 10 5 10 15 60 66,67
8 GA P 10 15 10 5 10 15 65 72,22
9 J L 10 20 15 15 15 10 85 94
10 JC L 5 10 15 10 10 15 65 72,22
11 JO L 0 5 5 0 5 10 15 16,66
12 JE P - - - - - - -
13 KA P 10 5 15 15 10 15 70 77,78
14 M P 5 10 5 5 10 10 45 50
15 MD P 5 10 5 5 5 5 35 38,89
16 MA L 5 5 0 5 5 10 30 33
17 MF L 0 10 0 5 5 5 25 27
18 MK L 5 10 0 5 5 10 35 38,89
19 MR L 5 10 5 10 10 5 45 50
20 MY L 10 15 5 10 10 15 65 72,22
21 NH L 5 5 0 0 0 0 10 11,11
22 NI P 5 15 5 15 5 10 65 72,22
23 PK P 0 10 0 5 5 10 20 22,22
24 RH L 5 10 5 5 5 5 35 38,89
25 SA L 10 15 10 10 10 15 70 77,78
26 SR L 5 5 15 10 10 15 60 66,67
27 S P 5 10 15 10 10 10 60 66,67
28 TL L 10 15 0 5 5 10 45 50
29 VJ P 5 10 0 10 10 15 50 55,56
30 WR L 10 10 5 10 10 15 60 66,67
31 YF P 10 10 10 10 10 15 65 72,22
Jumlah siswa yang tuntas 12
Jumlah siswa yang tidak tuntas 18
Persentase ketuntasan klasikal = 12
×100 %=40 %
30
ANALISIS HASIL TES AWAL
Lampiran 6
DAFTAR KELOMPOK BELAJAR
Lampiran 7
Kelas/Semester : X /2
Mata pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Fungsi Invers
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis konsep dan sifat suatu fungsi dan melakukan manipulasi
aljabar dalam menentukan invers fungsi dan fungsi invers.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Mendeskripsikan definisi Invers suatu fungsi
120
Contoh: :
Ciri – ciri fungsi yang bersifat injektif: - Tidak semua anggota kodomain punya
kawan di domain atau banyak anggota range sama dengan dari banyak anggota
domain
2. Fungsi Surjektif
121
Contoh:
Contoh :
Ciri – ciri fungsi yang bersifat bijektif : - Banyak anggota dari domain ,
kodomain, dan range sama.
Fungsi invers atau fungsi kebalikan merupakan suatu fungsi yang berkebalikan
-1
dari fungsi asalnya. Suatu fungsi f memiliki fungsi invers (kebalikan) f jika f
merupakan fungsi bijektif. Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
122
(f-1)-1 = f
4. Fungsi invers
Semua himpunan yang dipetakan oleh fungsi mempunyai invers. Invers dari
himpunan tersebut dapat berupa fungsi atau bukan fungsi. Perhatikan gambar di
bawah ini.
Dari
F. Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Penemuan Terbimbing
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok dan tanya jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
123
Pertemuan ke-2
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Tahap-tahap
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan 1. Membuka 1. Menjawab salam 5 menit
pembelajaran dengan dan berdoa.
salam dan mengajak
siswa untuk berdoa.
2. Menyampaikan
2. Mengecek kehadiran
nama siswa yang
siswa dan
tidak hadir beserta
mempersiapkan siswa
alasannya kepada
untuk mengikuti tes
guru, dan
akhir tindakan siklus I
menyiapkan diri
untuk mengikuti tes
akhir tindakan siklus
I.
Inti 1. Memberikan tes akhir 1. Mengikuti tes akhir 20
menit
tindakan siklus I. tindakan siklus I.
Penutup 1. Mengumpulkan 1. Mengumpulkan 5 menit
lembar jawaban lembar jawaban
siswa. kepada guru.
2. Mengakhiri 2. Berdoa dan
pertemuan dengan menjawab salam.
berdoa dan memberi
salam.
Lampiran 8
SIKLUS I
Hari/Tanggal : ..........................................................
Kelas/Semester : ..........................................................
Waktu : ..........................................................
Kelompok : ..........................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. ......................................................
127
5. ......................................................
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan dan menuliskan definisi invers suatu fungsi
mengunakan gambar diagram panah yang diberikan dengan baik.
2. Peserta didik dapat menjelaskan dan menuliskan definisi fungsi invers dari sifat
fungsi yang diperoleh dengan baik.
Petunjuk
1. Tulislah hari, tanggal, kelas, semester, waktu dan nama kelompok yang telah
disediakan.
2. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru.
3. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD dengan teman
kelompokmu.
Dari gambar (i), (ii), (iii), (iv), (v), (vi), (vii), (viii), dan (ix) manakah yang
merupakan fungsi bijektif, injetif, surjektif dan into. Tuliskan alasannya !
129
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Gambarlah invers (balikan) dari diagram panah (i), (ii), (iii), (iv), (v), (vi),
(vii), (viii), dan (ix)! kemudian tuliskan kesimpulan mengenai invers suatu fungsi!
Catatan : Kalian dapat melihat buku pedoman untuk mengerjakan soal ini.
1. Setelah kalian membuat gambar invers dari fungsi diagram panah (i), (ii),
(iii), (iv), (v) dan (vi) manakah dari kelima gambar tersebut yang merupakan fungsi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Jika ada yang merupakan fungsi maka itu disebut “fungsi invers” maka
menurut kalian apa itu fungsi invers ?
Fungsi Invers merupakan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………........
Lampiran 9
SIKLUS I
Soal
1. Perhatikan gambar diagram panah berikut ini!
2. Jelaskan perbedaan fungsi invers dan invers fungsi dengan berbagai cara !
Lampiran 10
No Jawaban Skor
1. a)
5
133
20
10
Total Skor 80
134
Lampiran 11
ANALISIS HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I
Ketuntasan
No soal dan Skor Skor
Nilai Ya Tidak
1 Soal
No Inisial L/P a+b c Akhir
80
50 30
1 AG L 40 20 60 75
2 A P 40 30 70 87,5
3 AK L 45 20 65 81,25
4 BS P 0 10 10 12,25
5 B P 30 30 60 75
6 CS P 5 10 15 18,75
7 DT P 35 30 65 81,25
8 GA P 30 30 60 75
9 J L 45 30 75 93,75
10 JC L 40 30 70 87,5
11 JO L 0 10 10 12,25
12 JE P 20 10 30 37,5
13 KA P 30 10 40 50
14 M P 40 10 50 62,5
15 MD P 30 20 50 62,25
16 MA L 35 30 65 81,25
17 MF L 10 0 10 12,25
18 MK L 35 30 65 81,25
19 MR L 40 20 60 75
20 MY L 35 30 65 81,25
21 NH L - - - -
22 NI P 20 10 30 37,5
23 PK P 40 20 60 75
24 RH L 35 30 65 81,25
25 SA L 30 30 60 75
26 SR L 25 10 35 43,75
27 S P 40 20 60 75
28 TL L 45 30 75 70
135
29 VJ P 20 50 93,75 70
30 WR L 30 20 50 62,5
31 YF P 40 20 60 75
Jumlah siswa yang tuntas 19
Jumlah siswa yang tidak tuntas 11
Persentase ketuntasan klasikal = 19
×100 %=63,33 %
30
Lampiran 12
Informan 1 J
136
Informan 2 JC
Informan 3 M
137
138
Lampiran 13
139
140
141
Lampiran 14
142
SIKLUS I
Lampiran 15
151
152
Lampiran 16
Siklus I
perhatikan
4 Mendengarkan dengan baik
5 Mendengarkan dengan baik dan tenang
5. Mendengarkan aper- 1 Tidak mendengarkan maupun memberi
sepsi dan memberi pendapat
pendapat 2 Mendengarkan namun tidak memberi
pendapat
3 Mendengarkan dan memberi pendapat
namun tidak menjawab pertanyaan dari
guru
4 Mendegarkan dan memberi pendapat serta
mampu menjawab pertanyaan dengan
arahan dan bimbingan dari guru
5 Mendengarkan, memberi pendapat dan
mampu menjawab pertanyaan dari guru.
II Kegiatan Inti
1. Memperhatikan pen- 1 Tidak memperhatikan penjelasan dari
jelasan guru guru
2 Memperhatikan, namun bermalas-
malasan
3 Memperhatikan
4 Memperhatikan dengan baik
5 Memperhatikan dengan baik dan tenang
2. Bergabung kedalam 1 Tidak bergabung kedalam kelompok
kelompok 2 Bergabung kedalam kelompok yang
bukan kelompoknya
3 Bergabung kedalam kelompok tanpa
memperhatikan penjelasan dari guru
4 Bergabung kedalam kelompok yang telah
dibagikan dengan tertib
5 Bergabung kedalam kelompok yang telah
dibagikan dengan tertib dan tenang serta
memperhatikan penjelasan dari guru
3. Diskusi kelompok 1 Tidak berdiskusi dengan teman kelompok
dalam mengerjakan 2 Berdiskusi namun hanya sebagian
LKS dan bertanya 3 Berdiskusi tanpa bertanya kepada guru jika
kepada guru jika tidak ada yang diketahui dan belum
mengalami kesulitan mampu menyelesaikan soal yang ada pada
LKS
4 Berdiskusi dengan kelompok, bertanya
pada guru, dan bisa menemukan Tiga
bilangan Tripel Pythagoras serta belum
mampu menyelesaikan soal latihan dengan
baik yang ada pada LKPD
5 Berdiskusi dengan tenang dan mampu
154
III Penutup
1. Membuat 1 Tidak membuat kesimpulan
kesimpulan 2 Membuat kesimpulan secara individu
dengan bimbingan dari guru secara
berlebihan
3 Membuat kesimpulan secara individu
dengan bimbingan terbatas dari guru
4 Membuat kesimpulan dengan teman
kelompok
5 Membuat kesimpulan dengan teman
kelompok dengan bimbingan terbatas dari
guru dan menyampaikan untuk seluruh
kelas
2. Memperhatikan guru 1 Tidak memperhatikan guru maupun
dan menjawab salam menjawab salam
penutup 2 Memperhatikan tanpa menjawab salam
3 Memperhatikan dan menjawab salam
4 Memperhatikan dan menjawab salam
dengan baik
5 Memperhatikan dan menjawab salam
dengan baik dan tenang.
IV Pengamatan Suasana
Kelas
1. Antusias 1 Tidak antusias
155
Lampiran 17
TRANSKIP WAWANCARA
Siklus I
IN0001P : Maharani
IN0002S : Iya Pak,,,
IN0003P : boleh minta waktunya sebentar. Ada yang Bapak tanyakan sama
kamu ?
IN0004S : Iya pak, silahkan,,
IN0005P : Lihat hasil pekerjaanmu nomor 1bagian c, maksudnya “jika
invers dari fungsi bisa dikatakan fungsi, maka itu disebut fungsi
invers” itu apa ?
IN0006S : Saya sebenarnya kurang mengerti pak, jawaban itu saya Cuma di
kasih tahu sama teman,
157
IN0007P : Oke, klo begitu skarang ambil bukumu dan polpenmu, baru catat
apa yang saya sampaikan
IN0008S : Iya Pak
IN0009P : Kalau invers suatu fungsi adalah balikan dari pemetaannya, jadi
kalau pemetaannya dari A ke B maka invers fungsinya
pemetaannya dari B ke A, Ingat tidak semua fungsi yang di
inverskan itu merupakan fungsi invers, skarang bagaimna kita
tahu bahwa fungsi yang di inverskan memiliki fungsi invers,
dengan cara melihat kembali pemetaan fungsi yang sudah di
inverskan, kalau pemetaannya merupakan sebuah fungsi maka
jelas itu adalah fungsi yang memiliki fungsi invers. Skarang
bagaimana sudah mengerti dan di catat?
IN0010S : Ia Pak sudah, mudah, mudahan Pak saya bias belajar lebih giat
lagi.
IN0011P : Kalau begitu trimah kasih ya atas wawancaranya
IN0012S : Iya pak sama-sama
158
Lampiran 18
Lampiran 19
3.1 Menganalisis konsep dan sifat suatu fungsi dan melakukan manipulasi aljabar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengubah sebuah fungsi menjadi fungsi invers dalam
bentuk aljabar setelah mengerjakan LKS dan latihan soal yang diberikan
dengan baik.
2. Peserta didik dapat mengerjakan soal menggunakan rumus fungsi invers
yang sudah ditemukan menggunakan LKS dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Supaya kamu lebih jelas dan paham, coba kita kerjakan contoh soal ini ya.
Jawab:
F. Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Penemuan Terbimbing
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok dan tanya jawab
162
Pertemuan ke-2
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Tahap-tahap
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan 3. Membuka 1. Menjawab salam dan 5 menit
pembelajaran dengan berdoa.
salam dan mengajak
siswa untuk berdoa.
2. Menyampaikan nama
4. Mengecek kehadiran
siswa yang tidak
siswa dan
hadir beserta
mempersiapkan
alasannya kepada
siswa untuk
guru, dan
mengikuti tes akhir
menyiapkan diri
tindakan siklus II.
untuk mengikuti tes
akhir tindakan siklus
II.
Inti 1. Memberikan tes 1. Mengikuti tes akhir 30menit
akhir tindakan siklus tindakan siklus II.
II.
Penutup 3. Mengumpulkan 3. Mengumpulkan 5 menit
lembar jawaban lembar jawaban
siswa. kepada guru.
4. Mengakhiri 4. Berdoa dan
pertemuan dengan menjawab salam.
berdoa dan memberi
salam.
165
Lampiran 20
SIKLUS II
Hari/Tanggal : ..........................................................
Kelas/Semester : ..........................................................
166
Waktu : ..........................................................
Kelompok : ..........................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. ......................................................
5. ......................................................
Tujuan Pembelajaran
3. Peserta didik dapat mengubah sebuah fungsi menjadi fungsi invers dalam bentuk
aljabar setelah mengerjakan LKPD dan latihan soal yang diberikan dengan baik.
4. Peserta didik dapat mengerjakan soal menggunakan rumus fungsi invers yang
sudah ditemukan setelah mengerjakan LKPD dan latihan soal yang diberikan
dengan benar.
Petunjuk
4. Tulislah hari, tanggal, kelas, semester, waktu dan nama kelompok yang telah
disediakan.
5. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru.
6. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKD dengan teman
kelompokmu.
Secara umum mencari sebuah invers dari sebuah fungsi f memerlukan langkah-
langkah sebagai berikut
1. Dimisalkan f (x)= y
2. Nyatakan x sebagai fungsi pada y atau ubah dalam bentuk eksplisit x=f ( y )
3. Nyatakan x sebagai f −1 ( y )
4. Ubah y pada f −1 ( y ) menjadi x sehingga diperoleh f −1 ( x)
167
Contoh :
Penyelesaian :
f (x)=5 x +1
Dimisalkan f (x)= y
⟹ …=5 x +1
…+...
⟹ x= Nyatakan x sebagai fungsi
−5
pada y atau ubah dalam
… …
⟹ x= − bentuk eksplisit x=f ( y )
5 5
…−…
⟹ x=
5 Nyatakan x sebagai f −1 ( y )
…−…
⟹ f −1 ( y )= Ubah y pada f −1 ( y ) menjadi x
5
sehingga diperoleh f −1 (x)
…−…
⟹ f −1 ( x )=
5
−1 … .−… .
Jadi invers dari fungsi f (x)=5 x +1adalah f ( x )=
5
1. Fungsi Linear
168
⇒ …=ax +b
⇒−ax=…+b
… …
⇒ x= +
−a −a
…−…
⇒ x=
a
…−…
⇒ …=
a
x−b
⇒ f −1 ( x ) = ;a≠ 0;a,b∈ R
a
Fungsi Invers
x−b
f ( x )=ax+ b ; a ≠0 ; a ,b ∈ R f −1 ( x )= ;a≠ 0;a,b∈ R
a
Contoh :
Penyelesaian:
x−b
f −1 ( x )=
a
…−…
⟹ f −1 ( x )=
…
−1 …−…
Jadi invers f ( x )=3 x−2 adalah f ( x )=
…
2. Bentuk Pecahan
169
ax +b −d
a. f ( x )= ;x≠ ; a , b , c ,d ∈ R
cx + d c
ax +b
⟹ …=
cx+ d
⟹( cx+ d)…=ax+ b
⟹ cx …+d …=ax+ b
⟹ cx …−ax=−d …+b
⟹ ( c …−… ) x=−d …+ b
−d …+b
⟹ x=
c …−…
…+ …
⟹ f −1 ( y )=
…−…
−dx +b −d
⟹ f −1 ( x )= ; x≠ ;a,b,c,d ∈ R
cx −a c
pecahan
Fungsi Invers
ax +b −d −dx +b −d
f ( x )= ;x≠ ; a , b , c ,d ∈ R f −1 ( x )= ; x≠ ;a,b,c ,d∈R
cx + d c cx−a c
Contoh :
170
3 x−2 −1
Tentukan invers f ( x )= ;x≠ menggunakan rumus
4 x +1 4
Penyelesaian:
−dx +b −d
f −1 ( x )= ; x≠
cx−a c
…+ …
⟹ f −1 ( x )=
…−…
−1 …−…
Jadi invers f ( x )=3 x−2 adalah f ( x )=
…+ …
LATIHAN SOAL
Lampiran 21
SIKLUS II
Soal
1. Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi berikut ini :
a. f ( x )=10 x−3
b. f ( x )=31−11 x
2x
c. f ( x )=
7
3−x
d. f ( x )=
11
2. Tentukan rumus fungsi invers dengan cara menggunakan rumus dari fungsi
berikut ini :
a. f ( x )=−x −1
8 x−1
b. f ( x )=
8 x +1
4 x−1
c. f ( x )=
2−x
Lampiran 22
No Jawaban Skor
1. a. f ( x )=10 x−3
⟹ y=10 x−3 5
⟹−10 x=− y−3
y 3 5
⟹ x= +
10 10
y +3 5
⟹ f ( y )=
−1
10 5
x+3
⟹ f ( x )=
−1
10
−1 x +3
Jadi fungsi invers f ( x )=10 x−3 adalah f ( x )= 5
10
b. f ( x )=31−11 x
⟹ y=−11 x +31 5
⟹ 11 x=− y +31
− y 31 5
⟹ x= + 5
11 11
− y +31
⟹ f −1 ( y )=
11
−x+ 31
⟹ f ( x )=
−1
11 5
−1 −x +31
Jadi fungsi invers f ( x )=31−11 x adalah f ( x )= 5
11
2x
c. f ( x )= 5
7
5
⟹ 7 y=2 x
⟹−2 x=−7 y
−7 y
⟹ x=
2
5
−7 y
⟹ f ( y )=
−1
5
2
5
−7 x
⟹ f ( x )=
−1
5
2
2x −1 −7 x
Jadi fungsi invers f ( x )= adalah f ( x )=
7 2
3−x
d. f ( x )=
11
⟹ 11 y=3−x
173
⟹ x=−11 y +3
⟹ f −1 ( y )=−11 y+ 3
⟹ f −1 ( x )=−11 x +3
3−x
Jadi fungsi invers f ( x )= adalah f −1 ( x )=−11 x +3
11
2. a. f ( x )=−x −1
⟹ a=−1 ,b=−1
x−b
⟹ f −1 ( x )= ; a ≠ 0; a ,b ∈ R
a
x+1
⟹ f −1 ( x )= 10
−1
−1 x +1
Jadi fungsi invers f ( x )=−x −1 adalah f ( x )=
−1
8 x−1
b. f ( x )=
8 x +1
⟹ a=8 , b=−1 , c=8 ,d =1
−dx +b −d
⟹ f −1 ( x )= ; x≠ ;a,b,c,d ∈ R 10
cx −a c
−x−1
⟹ f −1 ( x )=
8 x−8
8 x−1 −1 −x−1
Jadi fungsi invers f ( x )= adalah f ( x )=
8 x +1 x−8
4 x−1
c. f ( x )=
2−x
⟹ a=4 , b=−1 , c=−1 , d=2
−dx +b −d 10
⟹ f −1 ( x )= ; x≠ ;a,b,c,d ∈ R
cx −a c
−2 x −1
⟹ f −1 ( x )=
−x−4
4 x−1 −1 −2 x−1
Jadi fungsi invers f ( x )= adalah f ( x )=
2−x −x −4
Lampiran 23
ANALISIS HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II
Nomor Soal dan Skor Jumlah Nilai Ketuntasan
1 2 Ya Tidak
Skor Akhir
No Inisial L/P a b c d a b c
110
20 20 20 20 10 10 10
1 AG L 10 10 15 15 10 10 10 80 72,7
2 A P 15 20 10 20 10 10 10 95 86,4
3 AK L 15 15 20 10 10 10 10 90 81,8
4 BS P 10 5 10 15 0 \10 0 50 45,4
5 B P 20 15 15 15 10 10 10 95 58,1
6 CS P 15 15 20 20 10 10 10 100 90,9
7 DT P 10 20 15 10 10 10 10 85 77,2
8 GA P 15 10 15 20 10 10 10 90 81,8
9 J L 20 20 20 20 10 10 10 110 100
10 JC L 20 20 20 20 10 10 10 110 100
11 JO L 0 5 0 10 0 0 10 25 22,7
12 JE P - - - - - - - -
13 KA P 15 20 10 15 10 10 10 90 81,8
14 M P 20 20 20 0 10 10 10 90 81,8
15 MD P 5 5 10 5 10 10 10 55 50
16 MA L 10 20 15 10 10 10 10 85 77,2
17 MF L 5 10 15 10 0 10 0 50 45,4
18 MK L 15 15 20 10 0 10 10 80 72,7
19 MR L 15 15 10 10 10 10 10 80 72,7
20 MY L 15 15 20 15 10 10 10 95 86,4
21 NH L 0 0 10 5 0 0 0 15 13,6
22 NI P 10 10 5 10 0 0 0 45 40,9
23 PK P 15 15 10 15 10 10 10 85 77,2
24 RH L 5 10 5 5 0 0 0 20 18,1
25 SA L 15 15 10 10 10 10 10 80 72,7
26 SR L 10 10 15 15 10 10 10 80 72,7
27 S P 15 15 10 10 10 10 10 80 72,7
28 TL L 5 10 10 15 10 10 10 70 63,6
29 VJ P 10 15 10 15 10 10 10 80 72,7
30 WR L 15 10 10 15 10 10 10 80 72,7
31 YF P 15 10 10 15 10 10 10 80 72,7
Jumlah siswa yang tuntas 21
Jumlah siswa yang tidak tuntas 9
175
Informan 1 J
176
No. 2
177
Informan 2 JC
No. 2
178
Informan 3 M
No. 2
180
Lampiran 25
SIKLUS II
181
182
183
Lampiran 26
SIKLUS II
184
185
Lampiran 27
SIKLUS II
Lampiran 28
SIKLUS II
No Aspek yang diamati Nilai Kegiatan
I Kegiatan Awal
1. Mempersiapkan 1 Tidak menyiapkan diri untuk mengikuti
diri untuk belajar pembelajaran
2 Menyiapkan alat tulis yang tidak
berkaitan dengan materi ajar
3 Menyiapkan alat tulis yang berkaitan
dengan materi ajar namun tidak
memperhatikan guru
194
III Penutup
11. Membuat 1 Tidak membuat kesimpulan
196
Lampiran 29
Lampiran 30
TRANSKIP WAWANCARA
SIKLUS II
Informan I (Siswa Berkemampuan Tinggi): Jihad (J)
FW0001P : Jihad
FW0002S : Iya pak,
FW0003P : Bapak mau tanya bagaimana proses belajar kelompok kemarin ,
untuk materi Fungsi invers ? dan menurutmu LKS nya Bagaimana
apa ada yang sulit tidak
FW0004S : Baik Pak, karena di kerjakan secara bersama-sama. Untuk LKS nya
saya suka pak ada petunjuk untuk menyelasaikan soal.
FW0005P : Apakah ada yang sulit di LKS itu,,?
FW0006S : Lumayan sulit pak, bagi saya tapi taulah teman yang lain,
FW0007P : Oke bagus,, terus bagaimana dengan hasil tes mu kemarin yang
bapak bagikan.
FW0008S : Alhamdulillah Pak” dapat nilai 100
FW0009P : Sekarang coba jelaskan ke Bapak, bagaimana tahap tahap
menemukan persamaan fungsi invers ?
FW0010S : Pertama Pak ubah f(x) menjadi y, baru bentuk persamaan x
menggunakan operasi aljabar, kemudian ubah x menjadi f-1(y) dan
terakhir ubah peubah y pada f-1(y) menjadi x sehingga terbentuk
persamaan fungsi invers
FW0011P : Yah sudah benar, sampai disini saja yah, jangan lupa tetap rajin
belajar.
FW0012S : Iya Pak,
Lampiran 31
Dokumentasi
Siklus I
200
Siklus II
201
Sesi Wawancara
Lampiran 32
202
203
Lampiran 33
204
Lampiran 34
205
Lampiran 35
206
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya.
Apabila ternyata dikemudian hari terbukti atau dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang
berlaku.
Palu, 04 Desember2020
Yang membuat pernyataan,
Lampiran 36
207
II. PENDIDIKAN
1. SD : SD Kristen Bala Keselamatan Palu (2001-2007)
2. SMP : SMP Kristen Bala Keselamatan Palu (2007-2010)
3. SMA : SMA Negeri 3 Palu (2010-2013)
4. PT : Universitas Tadulako (2013-2020)