Anda di halaman 1dari 8

1

VARIASI KETERAMPILAN BERTANYA DENGAN


PENOMORAN
SISTEM KARTU UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X TPHP SMK NEGERI 1
ENAM LINGKUNG

Yurnalis
Guru Biologi SMK Negeri 1 Enam Lingkung
Jl Raya Padang Bukittinggi Km 40 Paritmalintang
Email: yurnalisgsy123@gmail.com

Abstract: Pembelajaran mengharapkan guru untuk membuat siswa kreatif,


inovatif, dan aktif, serta berorientasi pada pendidikan masa depan yang sanggup
menjawab tantangan global dan perkembangan IPTEK. Pada kenyataannya
pembelajaran secara umum belum melibatkan siswa secara aktif , siswa cendrung
menerima, dan pembelajaran belum mampu membuka wawasan berfikir siswa
untuk memecahkan masalah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari
hari, sehingga menyebabkan ketuntasan belajar siswa belum tercapai. Kenyataan
ini juga ditemui dalam pembelajaran biologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variasi keterampilan bertanya dengan penomoran sistem
kartu terhadap aktifitas dan ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran biologi
di kelas X TPHP SMK Negeri 1 Enam Lingkung. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Instrumen
penelitian adalah Lembaran observasi untuk guru, Lembaran observasi untuk
siswa, dan lembaran soal post test untuk melihat ketuntasan belajar siswa.Tehnik
analisis data untuk aktifitas belajar siswa yaitu : data diinterpretasikan dengan
menggunakan teknik persentase lalu dijabarkan ke dalam kriteria aktifitas siswa.
Teknik analisis data ketuntasan belajar siswa dengan menghitung persentase
ketuntasan belajar secara klasikal. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan
didapatkan bahwa persentase rata-rata aktifitas siswa pada siklus I 66,9 % dan
2

pada siklus II 72,9 %, sedangkan ketuntasan klasikal naik dari 51,61 % menjadi
70,96 % pada siklus I dan 80,64 % pada siklus II. Hasil ini menyimpulkan bahwa
variasi keterampilan bertanya dengan penomoran sistem kartu dapat
meningkatkan aktifitas dan ketuntasan belajar siswa.

Kata kunci: Aktivitas belajar, hasil belajar, pembelajaran biologi, variasi dalam
mengajar, keterampilan bertanya, penomoran sistem kartu.

I. Pendahuluan
Pembelajaran biologi menuntut siswa harus mampu mengolah, mencerna,
memikirkan, menganalisis, dan merangkum konsep sehingga menjadi suatu
pengertian yang utuh (Suparno, 2006: 9). Kenyataannya, pada saat pembelajaran
berlangsung masih banyak siswa kurang aktif. Aktivitas siswa yang sangat kurang
akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Masalah yang dialami siswa di kelas X TPHP adalah siswa kurang aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang memahami konsep biologi
dengan baik dan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal. Akibatnya hasil belajar
siswa rendah. Kemudian pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru
(Teacher Centered) sehingga siswa cenderung untuk menerima dan mencatat
materi yang disampaikan oleh guru, Untuk memperbaiki masalah tersebut,
dipersiapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered) di mana
siswa diaktifkan dengan cara melakukan variasi pengajaran antara keterampilan
bertanya dengan penomoran sistem kartu dalam proses pembelajaran,
pembahasan contoh-contoh soal, serta pembahasan tugas terstruktur.
Variasi mengajar adalah suatu keterampilan guru dalam proses interaksi
belajar mengajar yang berguna untuk mengatasi tingkat kebosanan belajar siswa
sehingga siswa menunjukkan kembali ketekunan dan partisipasi dalam proses
pembelajaran ( Daud , 2010 ). Salah satu variasi mengajar adalah variasi
keterampilan bertanya dengan penomoran sistem kartu. Melalui keterampilan
bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berfikir dikalangan siswa dan
sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dikalangan siswa
3

(Sofa, 2008 ). Selain keterampilan bertanya dengan menggunakan teknik yang


tepat dapat memberikan dampak positif terhadap siswa yaitu: meningkatkan
partisipasi dalam kegiatan pembelajaran, membangkitkan minat, dan rasa ingin
tahu siswa, mengembangkan pola berfikir cara belajar aktif dari siswa, menuntun
proses berfikir siswa serta memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang
dibahas (Azis, 2012). Komponen keterampilan bertanya dasar yang harus dimiliki
guru dalam pembelajaran dapat berupa: (a).pemindahan giliran jika pertanyaan
perlu dijawab oleh lebih dari satu orang siswa. (b).Penyebaran pertanyaan untuk
melibatkan siswa secara banyak dan aktif di dalam pembelajaran. Model
penomoran sistem kartu yang digunakan mengacu kepada model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) yang dikembangkan oleh Spencer Kagan
( 1992).
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas X TPHP SMK Negeri
1 Enam Lingkung, di mana pada proses pembelajaran digunakan variasi
keterampilan bertanya dengan penomoran sistem kartu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar belajar
biologi siswa kelas X TPHP SMK Negeri 1 Enam Lingkung menggunakan variasi
keterampilan bertanya dengan penomoran sistem kartu.
Model pembelajaran variasi keterampilan bertanya dengan penomoran
sistem kartu mempunyai 5 komponen utama yaitu, (1)Tahap penomoran siswa
dengan sistem kartu, pada tahap ini guru membagikan kartu bergambar tokoh
tokoh biologi yang telah diberi nomor, dalam satu kali pertemuan nomor kartu 1
sampai 8 dan ada 4 gambar, (2) Tahap variasi penyebaran giliran menjawab
pertanyaan dalam penyajian dan pembahasan materi atau contoh soal dengan
menggunakan penomoran sistem kartu, (3) Tahap bekerja dalam kelompok
dengan penomoran system kartu untuk menyelesaikan tugas dan latihan, (4)
Tahap presentasi kerja kelompok dan penyampaian kesimpulan materi pelajaran,
(5) Tahap pemberian penghargaan kelompok, kelompok yang paling aktif akan
diumumkan sebagai kelompok Best Science Group. Kelebihan model
pembelajaran variasi keterampilan bertanya dengan penomoran sistem kartu
4

adalah siswa akan termotivasi dan berusaha seoptimal mungkin untuk


menyiapkan diri dalam pembelajaran karena siswa tidak dapat menerka kapan
nomor mereka akan mendapat giliran menjawab pertanyaan ketika penyebaran
giliran menjawab pertanyaan dilakukan guru dalam pembelajaran dan
pembahasan contoh-contoh soal. Interaksi sosial antar siswa dapat menumbuhkan
motivasi untuk saling membantu, memfasilitasi peningkatan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam
pembelajaran. Kekurangan penggunaan model pembelajaran variasi keterampilan
bertanya system kartu adalah ada kalanya siswa kurang siap diri ketika nomor
kartu mereka mendapat giliran dipanggil secara tiba tiba hal ini menimbulkan
kecemasan bagi siswa.
Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris dari kata activity yang berarti
kegiatan, Dalam belajar, aktivitas sangat diperlukan sebab prinsip belajar adalah
berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi kegiatan (Sardiman: 2001). Hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu. Hamalik
(1995) menyatakan bahwa: hasil belajar menunjukkan pada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator, dan derajat perubahan tingkah
laku siswa. Pembelajaran biologi lebih menekankan pada aspek pemahaman,
kemampuan berpikir dan aktivitas siswa oleh karena itu guru harus memberikan
kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berpikir dan menggunakan
akalnya. Siswa dapat melakukan hal ini dengan jalan terlibat secara langsung
dalam berbagai kegiatan seperti diskusi kelas, pembahasan contoh soal,
pemecahan soal-soal, maupun bereksperimen (Mundilarto: 2002).

II. Metode penelitian


Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Action Research),
yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TPHP
SMK Negeri 1 Enam Lingkung, Tempat penelitian adalah di SMK Negeri
1 Enam Lingkung. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil
tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran biologi. Observer adalah
teman sejawat yaitu Eka Sovia, M.Pd. Observasi dilakukan dengan
5

menggunakan lembar observasi tentang aktivitas siswa. Aktivitas siswa


yang diamati adalah:
1) Aktivitas memperhatikan penyajian materi pelajaran (A1)
2) Aktivitas termotivasi dengan model pembelajaran variasi keterampilan
bertanya dengan penomoran system kartu (A2).
3) Aktivitas menjawab pertanyaan guru (A3)
4) Aktivitas mengajukan pertanyaan (A4).
5) Aktivitas berdiskusi menyelesaikan latihan dan tugas (A5).
6) Aktivitas mempresentasikan tugas dan menyampaikan kesimpulan materi (A6).
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah: 1)
Lembar observasi, 2) Lembar Tes, 3) Catatan Lapangan. Data aktivitas siswa
diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer selama proses
pembelajaran berlangsung. Sedangkan data tentang hasil belajar siswa diperoleh
dari hasil belajar setelah tes dilakukan.Teknik Analisis Data terhadap hasil
observasi aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dapat
dihitung dengan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Tindakan dinilai
berdasarkan jumlah siswa yang terlibat selama aktivitas berlangsung. Untuk
menentukan persentase aktivitas digunakan formula berikut (Sujana, 1991):
f
A= x 100 %
N

Keterangan:

A = Angka persentase aktivitas siswa

f = Banyak siswa yang aktif

N = Jumlah siswa seluruhnya

Aktivitas belajar siswa ini dapat digolongkan pada empat kelompok


seperti dinyatakan Dimiyati Mahmud (1994) dimodifikasi menjadi:
1% - 25% = Kurang
6

26% - 50% = Cukup


51% - 75% = Baik
76% - 100% = Amat Baik

III. Hasil dan Pembahasan Penelitian

Hasil Penelitian

Perkembangan aktivitas siswa dari siklus I, ke siklus II dapat dilihat pada tabel 1
berikut ini.
Tabel 1. Rata-rata perkembangan aktivitas siswa siklus I dan siklus II
Berdasarkan hasil dari tabel di
N Aktivitas Rata-rata Rata-rata
atas dapat dilihat diagramnya
o yang Siklus I (%) Siklus II
pada gambar berikut:
. diamati (%)
1 A1 91,9 97,6
2 A2 72,6 81,5
3 A3 80,7 86,3
4 A4 15,3 21,0
5 A5 90,3 94,3
6 A6 50,8 56,5
Rata-rata 66,9 % 72,9 %

74.00%
72.00%
70.00%
68.00%
66.00%
64.00%
62.00%
SIKLUS I
SIKLUS II

Gambar 1. Diagram Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa


Hasil ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 2: Presentase pencapaian KKM
7

Kondisi Siswa yang Siswa yang


mencapai belum
KKM mencapai
KKM
Angka % Angka %
Sebelum 16 51,61 15 48,39
Tindakan
Siklus I 22 70,96 9 29,94
Siklus II 25 80,94 6 19,36
Perkembangan hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut:
90.00%
80.00% SEBELUM
70.00% TIN-
60.00% DAKAN
50.00% SIKLUS I
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%

Gambar 2. Diagram peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa


Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 terlihat rata-rata aktivitas pada siklus I
66,9%, meningkat menjadi 72,9 % pada siklus II. Dari hasil observasi selama
pelaksanaan siklus I diperoleh rata rata aktivitas siswa untuk A₁ amat baik, untuk
A2 baik, untuk A₃ amat baik ,untuk A₄ kurang, untuk A5 amat baik dan untuk A6
cukup. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata aktivitas siswa untuk A1, A2,
A3 dan A5 adalah amat baik, untuk A4 kurang dan untuk A6 baik. Dapat
disimpulkan bahwa rata rata aktifitas siswa pada siklus II meningkat dibandingkan
siklus I, dan pada siklus II hanya aktifitas mengajukan pertanyaan yang masih
kurang. Dari tabel 2 dan diagram 2 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
mencapai KKM meningkat untuk setiap siklus yang dilakukan dari kondisi
sebelum dilakukan tindakan.
8

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan


kesimpulan yaitu bahwa variasi keterampilan bertanya dengan penomoran
sistem kartu dapat meningkatkan aktifitas belajar biologi siswa di kelas X
TPHP SMK Negeri 1 Enam Lingkung sehingga ketuntasan belajar siswa
dapat dicapai.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Azis, A (2012). Keterampilan Dasar Mengajar
Daud, Abu (2010).Keterampilan Dasar Mengajar,(online), (http://abudaud
2010.blogspot.com/2011/12/keterampilan-dasar-mengajar,html)
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Hamalik, O. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumadi, S. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suryosubroto, B. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta
Sofa, Pakde. (2008). Keterampilan bertanya, Mendengar dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai