Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Siti Maryam
NIM: 109017000062
i
ABSTRACT
The results showed that the application of ICARE strategy can increase students
ability in mathematical problem solving. The average results of the tests of
students ability in mathematical problem solving in the second cycle increased
from the results in the first cycle. Activities of students in learning and positive
response of the students also increased in the second cycle of learning. Based on
the results of this research, ICARE strategy can be a good option to increase
students ability in mathematical problem solving.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
segala karunia, nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan yang berlimpah.
Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam proses pembuatan skripsi berjudul Pembelajaran Matematika dengan
Strategi ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension)
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi, namun berkat doa dan dukungan
dari berbagai pihak, kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi bisa teratasi
dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I yang
selalu memberikan ilmu, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam
penulisan skripsi ini.
2. Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II sekaligus
Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika yang selalu memberikan ilmu,
bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si., selaku Dosen Penasehat Akademik yang
selalu memberikan ilmu, pengarahan dan motivasi dari awal perkuliahan
hingga tahap akhir penyelesaian skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika yang telah memberikan ilmu
serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu
yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
5. Bapak Dr. Kadir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika yang
selalu memberikan ilmu dan pengarahan kepada penulis.
6. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
7. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
kemudahan dalam pembuatan surat-surat serta pemberkasan mahasiswa.
8. Ibu Lasmaria, S.Pd, selaku kepala SMP YP 17 Bogor yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Anisa Pitriani, S.Pd, selaku guru matematika yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian berlangsung.
10. Yang teristimewa kepada Ayahanda Yadi Mulyadi dan Ibunda Suparti yang
senantiasa mengingatkan, memberikan motivasi, dukungan baik moral
maupun materil, cinta dan kasih sayangnya, pelajaran berharga, serta doa
yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Adik-adikku tercinta Mohammad Al Rahman, Aisyah Siti AlRahmah, dan
Sabrina Nur Azizahyang senantiasa memberikan doa, kasih sayang,
dukungan, serta keceriaan yang melimpah kepada penulis.
12. Kakak tercinta Rina Siti Robiah yang senantiasa setia menemani,
mengingatkan, memberikan dukungan, serta doa kepada penulis.
13. Keluarga besar Konel, yang tidak pernah lelah mengingatkan dan
memberikan dukungan serta doa kepada penulis.
14. Keluarga besar PSM UIN Jakarta yang telah memberikan pengalaman dan
pelajaran berharga selama penulis masih aktif mengikuti kegiatan hingga saat
ini.
15. Keluarga besar Lembaga Kemanusiaan ESQ yang telah memberikan
pengalaman dan pelajaran berharga juga semangat kekeluargaan serta selalu
memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis.
16. Guru-guruku tercinta Ibu Siti Amalia, Ibu Retno Widiowardhani, dan Bapak
Kuswa Wasja yang selalu menjadi motivasi bagi penulis.
17. Partner terbaik Michael Jourdan yang selalu setia menemani, mengingatkan,
memberikan dukungan, serta doa kepada penulis.
18. Sahabat-sahabatku tercinta Veda Grana, Tri Septiana Dewi, dan Lisa Aliyah
yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
iv
19. Sahabat-sahabatku tercinta Fhitria Abdul, Diani Nurhayati, Dyah Aminatun,
dan Fadhila Ungaro Acsa yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
20. Sahabat-sahabatku tercinta Thayibatul Aslamiyah, Rina Marlina, Puji
Syafitri, Chandra Duriyatin Nurul Iman, Septi Yenita, yang selalu setia
menemani penulis selama masa perkuliahan hingga saat ini baik susah
maupun senang, memberikan dukungan, serta doa hingga saat ini.
21. Sahabat-sahabatku tercinta Ismatun Nadhifah, Nurul Azmi, dan Annisa
Nuraeni yang selama masa perkuliahan selalu berbagi bersama baik susah
maupun senang, memberikan dukungan, serta doa hingga saat ini.
22. Sahabat-sahabatku Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2009 dan
adik-adik Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang menemani dalam diskusi,
memberikan dukungan dan motivasi selama pembuatan skripsi ini. yang
selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis.
23. Sahabat-sahabat Tut Wuri Handayani, Nur Indah Cahyani, Ayu Aulia Sari,
Desi Ratnasari, Fajria Whardani, Angga Mailangga, Yusuf Ahmadi, Ilham
Fauzi, dll. yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan doa kepada
penulis selama pembuatan skripsi ini.
24. Dan kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Siti Maryam
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teoretik ............................................................................ 9
1. Strategi Pembelajaran ICARE .............................................. 9
a. Pengertian Pembelajaran ............................................... 9
b. Pengertian Strategi Pembelajaran .................................. 9
c. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran ....................... 10
d. Pengertian Strategi Pembelajaran ICARE ..................... 10
2. Masalah Matematis dan Jenis-jenisnya ................................ 12
3. Pemecahan Masalah Matematis ........................................... 14
4. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ...................... 15
B. Penelitian Relevan ....................................................................... 16
C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan ................................ 18
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 19
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 21
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................. 21
C. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................... 23
D. Jenis Data dan Sumber Data ....................................................... 24
E. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan ............ 25
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 28
G. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi ..................................... 28
H. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis.............................. 31
I. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................... 33
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 96
B. Saran ............................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 100
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.12 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 91
Tabel 4.13 Persentase Rata-rata Respon Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 92
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jawaban Siswa Menguraikan Sisa Uang Setiap Hari .................. 4
Gambar 1.2 Jawaban Siswa Membagi Uang yang Dimiliki dengan
Pengeluaran Setiap Hari .............................................................. 4
Gambar 2.1 Diagram Tahapan Strategi Pembelajaran ICARE ....................... 11
Gambar 2.2 Diagram Kerangka Pengajuan Konseptual Intervensi
Tindakan ...................................................................................... 20
Gambar 3.1 Diagram Model Penelitian Tindakan Kelas Bentuk Siklus ......... 24
Gambar 4.1 Kegiatan Siswa Memberi Warna pada Setiap Titik Sudut
Kubus Pertemuan 1...................................................................... 37
Gambar 4.2 Jaring-jaring Kubus Hasil Kerja Siswa Pertemuan 1 .................. 38
Gambar 4.3 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 1........... 39
Gambar 4.4 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Mengidentifikasi
Kecukupan Unsur untuk Menyelesaikan Masalah
Pertemuan 2 ................................................................................. 41
Gambar 4.5 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara serta
Melakukan Proses Penghitungan sesuai Rencana untuk
Menyelesaikan Masalah Pertemuan 2 ......................................... 41
Gambar 4.6 Kegiatan Presentasi Siswa Pertemuan 2 ...................................... 43
Gambar 4.7 Hasil Diskusi Siswa Melengkapi Tabel untuk Menghitung
Luas Permukaan Balok Pertemuan 3 ........................................... 44
Gambar 4.8 Kegiatan Diskusi Siswa dalam Menentukan Rumus Luas
Permukaan Balok Pertemuan 3 ................................................... 45
Gambar 4.9 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 3........... 46
Gambar 4.10 Kegiatan Tanya-Jawab Siswa Pertemuan 3 ................................. 47
Gambar 4.11 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Memeriksa Kebenaran
Hasil Pertemuan 4........................................................................ 48
Gambar 4.12 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Reflection Pertemuan 4 .......... 49
Gambar 4.13 Kegiatan Diskusi Siswa Mengerjakan Masalah 2 pada
Pertemuan 4 ................................................................................. 50
xi
Gambar 4.14 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 4........... 50
Gambar 4.15 Pelaksanaan Tes Siklus I ............................................................. 52
Gambar 4.16 Kegiatan Siswa Mengerjakan LKS Bagian Application
Pertemuan 6 ................................................................................. 66
Gambar 4.17 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Reflection Pertemuan 6 .......... 66
Gambar 4.18 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara untuk
Menyelesaikan Masalah bagian Extension Pertemuan 6 ............. 67
Gambar 4.19 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Melakukan Proses
Penghitungan Sesuai Rencana untuk Menyelesaikan Masalah
Pertemuan 6 ................................................................................. 67
Gambar 4.20 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara untuk
Menyelesaikan Masalah 1 Pertemuan 7 ...................................... 69
Gambar 4.21 Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara untuk
Menyelesaikan Masalah 2 Pertemuan 7 ...................................... 70
Gambar 4.22 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 7........... 71
Gambar 4.23 Kegiatan Presentasi Siswa Pertemuan 7 ...................................... 71
Gambar 4.24 Kegiatan Diskusi Siswa Pertemuan 8 .......................................... 73
Gambar 4.25 Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 9........... 76
Gambar 4.26 Kegiatan Presentasi Siswa dan Penjelasan Peneliti
Pertemuan 9 ................................................................................. 77
Gambar 4.27 Kegiatan Presentasi Siswa Pertemuan 9 ...................................... 77
Gambar 4.28 Kegiatan Tanya-Jawab Siswa Pertemuan 9 ................................. 78
Gambar 4.29 Pelaksanaan Tes Siklus II ............................................................ 79
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 7.
2
Lia Kurniawati, Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam Upaya Mengatasi
Kesulitan-kesulitan Siswa pada Soal Cerita dalam Gelar Dwi Rahayu dan Munasprianto Ramli
(eds.), Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar: Sebuah
Antologi, (Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project, 2007), h. 45.
1
2
3
John A. Van de Walle, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 1 Edisi Keenam,
(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 2.
4
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan,
Kementrian Pendidikan Nasional, 2006), h. 345.
5
Fajar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi Matematika, Departemen
Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: 2004), h. 16.
3
Fakta yang berasal dari temuan penelitian dan hasil survei yang dilakukan
oleh Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007
untuk kelas VIII SMP, Indonesia berada pada peringkat 36 dari 49 negara untuk
matematika dengan skor rata-rata yang diperoleh siswa Indonesia adalah 397.6
Pada tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat 38 dari 45 negara dengan skor
rata-rata 386, mengalami penurunan dari 4 tahun sebelumnya. Bila dibandingkan
dengan dua negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia, posisi peringkat siswa
kita jauh tertinggal. Di tahun 2007, Singapura berada pada peringkat 3 dan
Malaysia berada pada peringkat 20. Sedangkan di tahun 2011, Singapura berada
pada peringkat 2 dan Malaysia berada pada peringkat 26.7 Berdasarkan fakta yang
telah dipaparkan tersebut, menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia masih
kurang dalam kemampuan matematika. Salah satunya adalah kemampuan
pemecahan masalah matematis.
Sebagai contoh lain kurangnya kemampuan pemecahan masalah siswa
terlihat dari jawaban siswa mengenai satu butir soal yang mengukur kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa pada materi aljabar yang peneliti laksanakan
pada saat observasi di kelas VIII B SMP YP 17 Bogor semester ganjil tahun
pelajaran 2015 2016 sebelum penelitian berlangsung, sebagai berikut:
Raka memiliki uang sebesar Rp 60.000. Raka mengeluarkan uangnya setiap
hari sebesar Rp 6.000. Pada hari ke berapa uang Raka akan habis? Tuliskan
penyelesaian masalah tersebut ke dalam model matematika.
Dari 33 siswa di kelas VIII B SMP YP 17 Bogor, sebanyak 21 siswa yang
tidak menjawab, 4 siswa menjawab dengan cara menguraikan sisa uang Raka
setiap harinya, dan 8 siswa menjawab dengan cara membagi uang yang dimiliki
dengan pengeluaran uang setiap hari, dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan
Gambar 1.2.
6
Ina V.S. Mullis, et. al., TIMSS 2007 International Mathematics Report: Findings from IEAs
Trends in International Mathematics and Science Study at the Fourth and Eight Grades,
(Massachusetts: TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School of Education, Boston
College, 2008), p. 38.
7
Ina V.S. Mullis, et. al., TIMSS 2011 International Results in Mathematics, (Massachusetts:
TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School of Education, Boston College, 2012),
p. 46.
4
Gambar 1.1
Jawaban Siswa Menguraikan Sisa Uang Setiap Hari
Gambar 1.2
Jawaban Siswa Membagi Uang yang Dimiliki dengan
Pengeluaran Setiap Hari
8
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), cet. 1, h. 1.
9
Kadir, Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP melalui
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pesisir, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,
Yogyakarta, 5 Desember 2009, h. 428.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru.
2. Pembelajaran jarang dikaitkan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari.
3. Sebagian besar siswa tidak terbiasa mengerjakan soal matematika yang
berbeda dengan yang diberikan oleh guru.
10
Better Teaching and Learning: Training Module 1 (USAID-DBE3, 2008), p.8.
7
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya penafsiran terhadap masalah yang diteliti,
maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
ICARE, yang dijelaskan dalam Better Teaching and Learning: Training
Module 1,11 dimana terdapat tahapan-tahapan yang diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Polya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang dan
identifikasi masalah, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran matematika dengan strategi ICARE
dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan
peningkatannya selama penerapan pembelajaran dengan strategi ICARE?
3. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan pembelajaran dengan strategi
ICARE selama pembelajaran matematika?
11
Better Teaching and Learning: Training Module 1, op. cit.
8
E. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam
pembelajaran matematika dengan strategi ICARE.
2. Menganalisis kegiatan siswa serta peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa selama pembelajaran matematika dengan strategi
ICARE.
3. Menganalisis respon siswa selama pembelajaran matematika dengan strategi
ICARE.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa dalam pembelajaran serta membantu mengemukakan ide-ide
yang dimilikinya.
2. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran
matematika yang dapat digunakan dalam upaya untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa serta dapat memperoleh
informasi mengenai penerapan strategi ICARE dalam mata pelajaran
matematika.
3. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengetahuan dengan pengalaman
langsung dalam menerapkan pembelajaran matematika menggunakan strategi
ICARE untuk menangani masalah-masalah dalam pembelajaran matematika
di sekolah.
4. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan
positif dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika dan peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teoretik
Dalam penelitian ini peneliti akan menuliskan kajian teoritik mengenai
kemampuan pemecahan masalah matematis dan strategi pembelajaran ICARE.
1. Strategi Pembelajaran ICARE
a. Pengertian Pembelajaran
Menurut Oemar, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas dan perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Unsur
manusiawi, yakni manusia itu sendiri yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri
dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Unsur
material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide, dan film,
audio, dan video tape. Unsur fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas,
perlengkapan audio visual, juga komputer. Selain itu, adapun unsur prosedur,
yakni meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian,
dan sebagainya.
Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja, tetapi juga bisa
dilaksanakan di luar ruang. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara
belajar di dalam kelas, di luar kelas yang masih dalam lingkungan sekolah,
maupun di luar lingkungan sekolah, karena dilengkapi oleh organisasi dan
interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan
siswa.1
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), h. 57.
9
10
2
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 132.
3
Ibid., h. 133.
4
Bob Hoffman and Don Ritchie, Teaching and Learning Online: Tools, Templates, and
Training, (California: Educational Resources Information Center (ERIC), 1998), p. 4.
11
Introduction
Connection
Application
Reflection
Extension
Gambar 2.1
Gambar 2.1
Diagram Tahapan Strategi Pembelajaran ICARE
Adapun tahapan strategi ICARE yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu:
1. Introduction (Pendahuluan), guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta
memotivasi siswa untuk menghubungkan materi matematika yang akan
dipelajari dengan kehidupan nyata;
2. Connection (Hubungan), guru mencoba menghubungkan materi yang akan
dipelajari dengan materi yang sebelumnya telah dipelajari. Guru dapat
melaksanakan brainstorming sederhana untuk mengetahui apa yang telah
siswa ketahui, dengan bertanya kepada siswa apa yang mereka ingat dari
materi sebelumnya. Kemudian guru memberikan presentasi atau penjelasan
singkat terkait materi yang akan dipelajari;
3. Application (Penerapan), guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa
kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa, dan kemudian siswa
mendiskusikan lembar kerja yang berisi situasi masalah materi matematika
yang dihubungkan dengan kehidupan nyata serta memecahkannya
menggunakan pengetahuan baru dan kemampuan yang mereka peroleh;
12
oleh suatu prosedur rutin (routine procedure) yang telah diketahui siswa, seperti
yang dinyatakan Cooney, dkk. berikut: ... for a question to be a problem, it must
present a challenge that cannot be resolved by some routine procedure known to
the student.7 Hal ini berdampak pada bagaimana suatu pertanyaan yang akan
diberikan kepada siswa akan menentukan terkategorikan atau tidaknya suatu
masalah atau hanyalah suatu pertanyaan biasa. Karenanya, dapat terjadi bahwa
suatu masalah bagi seseorang siswa akan menjadi pertanyaan biasa bagi siswa
lainnya karena ia sudah mengetahui prosedur untuk menyelesaikannya.
Dalam pembelajaran matematika, masalah dapat disajikan dalam bentuk soal
tidak rutin yang berupa soal cerita, penggambaran fenomena atau kejadian,
ilustrasi gambar atau teka-teki. Masalah tersebut kemudian disebut masalah
matematis karena mengandung konsep matematika.8 Dari pemaparan mengenai
masalah dan kaitannya dengan matematika, bahwa masalah matematis yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pertanyaan atau soal yang memuat
tantangan yang tidak diketahui sebelumnya oleh siswa pada suatu materi dalam
pembelajaran matematika.
Banyak ahli yang mengklasifikasikan jenis-jenis masalah matematis, salah
satunya menurut Hudoyo dalam Dindin Abdul Muiz, jenis-jenis masalah
matematis adalah sebagai berikut: Masalah translasi, merupakan masalah
kehidupan sehari-hari; Masalah aplikasi, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai keterampilan dan
prosedur matematika; Masalah proses, biasanya untuk menyusun langkah-langkah
merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah sehingga
menjadi terbiasa menggunakan strategi tertentu; Masalah teka-teki, seringkali
digunakan untuk rekreasi dan alat yang bermanfaat untuk tujuan afektif dalam
pembelajaran matematika.9 Jenis masalah matematis yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah masalah aplikasi yaitu siswa diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan masalah dengan berbagai keterampilan dan prosedur matematika.
7
Fajar Shadiq, op. cit., h. 10.
8
Dindin Abdul Muiz Lidinillah, Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika dan
Pembelajarannya di Sekolah Dasar, file.upi.edu, 2014, h. 3.
9
Ibid.
14
10
Kadir, op. cit.
11
Utari Sumarmo, Mengembangkan Instrumen untuk Mengukur High Order Mathematical
Thinking Skills, Makalah disampaikan pada Workshop Pendidikan Matematika, UIN Jakarta,
Jakarta, Oktober 2014, h. 11.
12
Oemar Hamalik, op. cit, h. 151.
13
M.S.Badger, et.al., op. cit., p. 34.
15
14
Sri Wardhani, dkk., Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP,
(Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2010), h. 33.
15
M.S. Badger, et.al., op. cit., p. 25.
16
B. Penelitian Relevan
1. Putu Yuli Krisnawati, dkk. dengan judul penelitian Penerapan Model
Pembelajaran ICARE (Introduction Connection Application Reflection
Extension) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Peneliti menemukan bahwa model pembelajaran ICARE
16
Sri Wardhani, dkk., op. cit.
17
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berbeda dengan ketiga penelitian
yang relevan di atas. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diharapkan akan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Berbeda dengan
penelitian Putu Yuli Krisnawati, dkk. yang melakukan penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan model ICARE dalam pembelajaran TIK, peneliti menerapkan
strategi ICARE dalam pembelajaran matematika.
17
Putu Yuli Krisnawati, dkk., Penerapan Model Pembelajaran ICARE (Introduction Connection
Application Reflection Extension) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI), Volume 3 Nomor 1, 2014.
18
Ali Maskur, dkk., Pembelajaran Matematika dengan Strategi ICARE Beracuan
Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Materi Dimensi Tiga, Journal
of Primary Education, Volume 1 Nomor 2, 2012.
19
Anna Fauziah, Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa SMP melalui Strategi REACT, Forum Kependidikan Volume 30 Nomor 1, 2010.
18
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran
ICARE akan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis bagi
siswa kelas VIII B SMP YP 17 Bogor.
20
Masalah
Pembelajaran Matematika
Alternatif strategi
pembelajaran Kemampuan pemecahan masalah
matematika
Mengidentifikasi kecukupan
ICARE unsur untuk menyelesaikan
masalah dicapai
Introduction
Menentukan cara untuk
Connection menyelesaikan masalah
Melakukan proses
Application
penghitungan sesuai rencana
untuk menyelesaikan
Reflection masalah dicapai
Gambar 2.2
Diagram Kerangka Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
1
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 11.
21
22
2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 1, h. 13.
23
3. Pengamatan (Observing)
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada
siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali,
dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses
penelitian. Peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru kelas yang
bertugas sebagai observer dan kolabolator.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis
bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang
telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu ada
perbaikan. Tahap ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki kegiatan
penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan pada penelitian berikutnya.
Secara lebih rinci, prosedur pelaksanaan PTK dalam bentuk siklus dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Refleksi Awal
Studi
Pendahuluan
Perencanaan
Tindakan
Pelaksanaan 1
Observasi 1
Refleksi 1
Observasi 2
Perencanaan 2
Refleksi 2
Pelaksanaan 2
Gambar 3.1
Diagram Model Penelitian Tindakan Kelas Bentuk Siklus
3
Abdul Muin, Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa
SMA, Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2005, h. 33, tidak dipublikasikan.
26
d. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa gambar atau foto saat kegiatan penelitian
berlangsung. Dokumentasi ini diperlukan sebagai bukti pelaksanaan penelitian di
kelas VIII B SMP YP 17 Bogor.
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Tahap Mengidentifikasi Kecukupan Unsur untuk
Menyelesaikan Masalah
Skor Kriteria
Mengidentifikasi kecukupan unsur dengan menuliskan
3 pernyataan informasi kecukupan unsur, apa yang
diketahui, dan apa yang ditanya secara lengkap
Mengidentifikasi kecukupan unsur dengan menuliskan
hanya dua dari ketiga unsur yang diperlukan:
2
menuliskan pernyataan informasi kecukupan unsur, apa
yang diketahui, dan apa yang ditanya
Mengidentifikasi kecukupan unsur dengan menuliskan
hanya satu dari ketiga unsur yang diperlukan:
1
menuliskan pernyataan informasi kecukupan unsur, apa
yang diketahui, dan apa yang ditanya
0 Tidak menuliskan kecukupan unsur
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Tahap Menentukan Cara untuk
Menyelesaikan Masalah
Skor Kriteria
Menentukan cara / rencana sesuai dengan prosedur dan
3
mengarah pada penyelesaian masalah yang benar
Menentukan cara / rencana yang mengarah pada
2
penyelesaian masalah yang benar tetapi belum lengkap
Menentukan cara / rencana yang tidak mengarah pada
1
penyelesaian masalah yang benar
0 Tidak ada cara / rencana penyelesaian yang dibuat
27
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Tahap Melakukan Proses Penghitungan
Sesuai Rencana untuk Menyelesaikan Masalah
Skor Kriteria
Menuliskan rumus yang digunakan benar, proses
3
penghitungan benar, dan kesimpulan benar
Menuliskan rumus yang digunakan benar, proses
2 penghitungan benar, dan kesimpulan salah / tidak
menuliskan kesimpulan
Menuliskan rumus yang digunakan benar, proses
1
penghitungan salah, dan kesimpulan salah
Tidak melakukan proses penghitungan atau Menuliskan
0 rumus yang digunakan salah, proses penghitungan salah,
dan kesimpulan salah
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Tahap Memeriksa Kebenaran Hasil yang Diperoleh
Skor Kriteria
Memeriksa kebenaran hasil secara lengkap dengan
3 menuliskan kecukupan unsur, proses penghitungan
benar, dan kesimpulan benar
Memeriksa kebenaran hasil kurang lengkap hanya
2 memenuhi dua dari ketiga kelengkapan yang diperlukan:
menuliskan kecukupan unsur, proses penghitungan
benar, dan kesimpulan benar
Memeriksa kebenaran hasil kurang lengkap hanya
1 memenuhi satu dari ketiga kelengkapan yang
diperlukan: menuliskan kecukupan unsur, proses
penghitungan benar, dan kesimpulan benar
Tidak memeriksa kebenaran hasil atau tidak menuliskan
0 kecukupan unsur, proses penghitungan salah, dan
kesimpulan salah
28
{ }{ }
Keterangan:
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : jumlah responden
X : skor butir
Y : skor total
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet. 14, h. 211.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 10,
h. 72.
30
( ) )
Keterangan:
: reliabilitas yang dicari
: banyak butir soal
: jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
Tabel 3.6
Tabel Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas
2. Data Kualitatif
a. Observasi
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis
menggunakan nilai persentase. Terdapat tujuh indikator pada lembar observasi
siswa, dapat dilihat pada Lampiran 27. Dalam penelitian ini, digunakan rumus
hasil observasi tiap indikator yang sebagai berikut:
b. Jurnal Harian
Data hasil jurnal harian yang diisi oleh siswa dianalisis dan diinterpretasikan
untuk mengetahui respon siswa dengan diterapkannya pembelajaran dengan
strategi ICARE, dan dibagi menjadi tiga respon, yaitu respon positif, netral, dan
negatif. Dalam penelitian ini, digunakan rumus persentase skor sebagai berikut:
33
c. Wawancara
Data hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun dalam
bentuk rangkuman hasil wawancara. Data ini dapat memperkuat hasil temuan
aktivitas siswa dan respon siswa.
Penelitian ini berakhir, apabila penelitian ini telah berhasil menguji penerapan
pembelajaran dengan strategi ICARE dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dengan indikator keberhasilan sebagai
berikut:
1. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa mencapai rata-
rata nilai 73.
2. Hasil persentase observasi aktivitas siswa mencapai rata-rata 70%.
3. Hasil persentase respon positif siswa mencapai rata-rata 70%.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP YP 17 Bogor di kelas VIII B dengan
jumlah siswa 33 orang, yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 18 siswa laki-
laki. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015 2016 dari
tanggal 19 Januari 2016 sampai dengan 15 Maret 2016. Penelitian dimulai dengan
melakukan observasi awal dari tanggal 16 November 2015 sampai dengan
27 November 2015. Observasi awal dilaksanakan sebelum peneliti melakukan
tindakan pembelajaran. Kegiatan ini terdiri dari observasi sekolah, pengamatan
pembelajaran di kelas, dan wawancara guru bidang studi matematika. Tujuan
dilaksanakannya observasi awal yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran
yang terjadi di kelas, seperti pengajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi,
aktivitas belajar matematika siswa serta mensosialisasikan pembelajaran yang
akan dilakukan oleh peneliti selama proses penelitian.
Dari hasil observasi yang dilakukan, secara umum dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas kurang efektif. Hal ini dapat
dilihat dari aktivitas siswa yang melakukan kegiatan yang tidak berhubungan
dengan proses pembelajaran, misalnya siswa mengobrol dengan teman
sebangkunya, siswa tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru,
mengganggu teman yang sedang belajar, siswa terkadang melontarkan gurauan
dengan suara lantang ketika pembelajaran berlangsung yang mengganggu
konsentrasi siswa lain. Selain itu, guru bidang studi masih menerapkan
pembelajaran dengan metode konvensional sehingga guru lebih banyak
menjelaskan materi dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa. Hal ini terlihat
dari banyaknya siswa yang ragu atau malu untuk bertanya serta mengemukakan
pendapatnya dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa merasa malas dan
kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Siswa juga
kurang terampil dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis yang
diberikan peneliti dalam observasi awal. Soal pemecahan masalah matematis yang
34
35
diberikan yaitu soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pada
materi aljabar. Siswa kurang mengeksplorasi kemampuan mereka dalam
pembelajaran matematika karena siswa hanya mengerjakan soal-saol rutin yang
diberikan guru. Siswa juga jarang membentuk kelompok diskusi, akibatnya siswa
jarang berdiskusi atau bertukar pendapat dengan siswa lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah peneliti lakukan dengan guru
bidang studi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika masih berpusat
pada guru dan kemampuan pemecahan masalah matematis masih rendah.
Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah terlihat dalam
pengerjaan soal pemecahan masalah matematis yang diberikan pada observasi
awal, siswa kesulitan membuat model matematik dalam materi aljabar. Oleh
karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran ICARE.
Peneliti dan guru bidang studi menentukan kelas mana yang akan dijadikan
sebagai tempat untuk melakukan tindakan kelas. Setelah mengidentifikasi dari
permasalahan pembelajaran matematika di atas, ditetapkan kelas VIII B sebagai
tempat penelitian.
Adapun pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I
Siklus I terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Tahapan-tahapan
tersebut akan dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) yang didesain sesuai dengan
strategi pembelajaran ICARE, jurnal harian siswa, lembar observasi aktivitas
siswa, pedoman wawancara, lembar soal tes kemampuan pemecahan masalah
matematis, serta menyiapkan alat dokumentasi yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas.
36
Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui respon dan aktivitas siswa
terhadap pembelajaran matematika dan mengetahui perkembangan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa ketika diterapkan strategi pembelajaran
ICARE dalam pembelajaran matematika di kelas, diantaranya mengidentifikasi
kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah, menentukan cara untuk
menyelesaikan masalah, melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk
menyelesaikan masalah, dan memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh. Peneliti
dan guru bidang studi juga mendiskusikan pembagian kelompok untuk
pembelajaran siklus I dengan kemampuan siswa yang heterogen, baik menurut
kemampuan intelegensi maupun jenis kelamin. Kelompok ini disusun berdasarkan
hasil pengamatan guru bidang studi selama pembelajaran pada semester pertama.
Peneliti dan guru bidang studi membagi kelompok siswa menjadi 8 kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Daftar kelompok dapat dilihat pada
Lampiran 16.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaan tindakan terdiri dari
5 pertemuan dimana 4 pertemuan sebagai kegiatan pembelajaran dan 1 pertemuan
digunakan untuk pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah matematis
siklus I. Pada proses pembelajaran ini dilaksanakan dengan menggunakan strategi
pembelajaran ICARE. Adapun proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai
berikut:
1) Pertemuan pertama/ Selasa, 19 Januari 2016
Kegiatan pembelajaran matematika di kelas VIII B pada pertemuan pertama
berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Peneliti memulai kegiatan
belajar dengan mengucapkan salam dan membaca doa, kemudian peneliti
mengabsen siswa, ada 5 orang yang tidak masuk, diantaranya 2 siswa sakit, 1
siswa izin, dan 2 siswa tanpa keterangan. Selanjutnya peneliti melakukan
apersepsi dengan mengingatkan kembali sifat-sifat sebuah kubus, kemudian
peneliti memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan mempelajari luas
permukaan kubus dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti
mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa
37
Gambar 4.1
Kegiatan Siswa Memberi Warna pada Setiap Titik Sudut Kubus
Pertemuan 1
38
Setelah siswa mewarnai setiap titik sudut kubus, siswa melanjutkan diskusi
pada bagian Application. Siswa mengukur panjang sisi kubus, menggunting
kubus, dan merentangkan jaring-jaring kubus yang diperoleh dari kubus yang
sudah digunting tersebut. Kemudian, siswa menempelkan jaring-jaring kubus
tersebut dengan menggunakan lem dan memberi nama pada setiap titik sudut
jaring-jaring kubus sesuai dengan nama titik sudut kubus. Jaring-jaring kubus
yang telah ditempelkan pada LKS dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2
Jaring-jaring Kubus Hasil Kerja Siswa Pertemuan 1
Gambar 4.3
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 1
Seperti yang terlihat pada Gambar 4.3 dan dari hasil pengamatan peneliti,
sebagian siswa sudah dapat mengidentifikasi kecukupan unsur serta
melakukan proses penghitungan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan siswa untuk menyelesaikan masalah. Terlihat bahwa siswa
memahami bahwa dinding yang akan dicat ada 3 sisi, jadi siswa menghitung luas
ketiga permukaan dinding yang akan dicat.
Setelah selesai menyelesaikan LKS, perwakilan siswa diberikan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Peneliti bersama dengan
siswa bersama-sama membahas masalah yang terdapat dalam LKS, kemudian
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, yaitu menentukan rumus luas
permukaan kubus. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan
tanggapan terhadap materi pembelajaran hari ini. Sebelum pembelajaran ditutup,
peneliti memberikan tugas individu kepada siswa agar siswa dapat berlatih
40
menentukan rumus luas permukaan kubus dari benda-benda yang ada di sekitar
siswa. Peneliti juga membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa.
Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalah dan salam penutup.
2) Pertemuan kedua/ Selasa, 26 Januari 2016
Kegiatan pembelajaran matematika pada pertemuan kedua berlangsung
selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Peneliti memulai kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam dan membaca doa, kemudian peneliti mengabsen siswa, ada
3 orang yang tidak masuk, 1 siswa sakit dan 2 siswa tanpa keterangan.
Selanjutnya peneliti melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali rumus
luas permukaan kubus pada pertemuan sebelumnya, kemudian peneliti
menyampaikan tujuan mempelajari luas permukaan kubus dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Peneliti mengarahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya.
Setelah siswa duduk sesuai kelompoknya masing-masing, peneliti memberikan
LKS yang berisi masalah-masalah luas permukaan kubus. Setelah peneliti selesai
memberikan LKS, peneliti mengarahkan siswa untuk mengikuti instruksi yang
tersedia dalam LKS. Pada bagian Introduction, siswa diberikan ilustrasi mengenai
suatu masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus untuk memotivasi
siswa agar siswa dapat menghitung luas permukaan kubus dan menggunakan luas
permukaan kubus dalam berbagai permasalahan.
Kemudian, pada bagian Connection, siswa diarahkan untuk menuliskan
kembali rumus luas permukaan kubus yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Sebagian besar siswa masih mengingat rumus luas permukaan
kubus. Pada bagian Application, siswa diarahkan untuk dapat menyelesaikan
masalah-masalah pada LKS. Ilustrasi masalah 1 pada LKS sebagai berikut:
Hari Minggu lalu, Bu Ria membeli dua kotak makanan kosong berbentuk
kubus di Pasar Devris. Kotak yang pertama memiliki panjang sisi 20 cm dan
kotak yang kedua memiliki panjang sisi 30 cm. Berapa selisih luas permukaan
kedua kotak makanan yang dibeli Bu Ria?
Pada tahap ini, banyak siswa yang bertanya maksud dari masalah yang
diberikan, sedangkan siswa belum berdiskusi dengan kelompoknya. Akibatnya,
41
suasana kelas menjadi berisik dan tidak kondusif. Kemudian, siswa diberikan
arahan oleh peneliti untuk mendiskusikan LKS terlebih dahulu dengan teman
kelompoknya. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, peneliti berkeliling
mengamati setiap kelompok dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan menyelesaikan masalah 1.
Gambar 4.4
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Mengidentifikasi Kecukupan Unsur
untuk Menyelesaikan Masalah Pertemuan 2
Dari hasil pengamatan peneliti serta terlihat pada Gambar 4.4 di atas,
menunjukkan bahwa sebagian siswa sudah dapat mengidentifikasi kecukupan
unsur untuk menyelesaikan masalah 1. Kemudian, pada masalah 1 bagian b,
siswa diarahkan untuk dapat menentukan cara serta melakukan proses
penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan masalah. Hasil jawaban siswa
pada masalah 1 bagian b dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara serta Melakukan
Proses Penghitungan sesuai Rencana untuk Menyelesaikan Masalah
Pertemuan 2
42
Seperti yang terlihat pada Gambar 4.5, sebagian siswa terlihat sudah dapat
melakukan proses penghitungan sesuai dengan rumus yang digunakan. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian siswa sudah dapat menentukan cara serta
melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah 1. Pada bagian Reflection, siswa diarahkan untuk dapat memberikan
kesimpulan yang diperoleh setelah menyelesaikan masalah 1.
Setelah menyelesaikan masalah 1, siswa diarahkan untuk menyelesaikan
masalah 2. Beberapa siswa kesulitan memahami maksud dari masalah 2,
kemudian peneliti memberi arahan kepada siswa sehingga siswa dapat memahami
maksud dari masalah 2. Dari hasil pengamatan peneliti, sebagian siswa sudah
mulai beradaptasi dengan tahapan-tahapan pemecahan masalah pada LKS.
Sebagian siswa dapat mengidentifikasi kecukupan unsur, menentukan cara, serta
melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan masalah,
tetapi beberapa siswa masih kesulitan menentukan berapa banyak permukaan
kubus yang dicat. Oleh karena itu, beberapa siswa masih kesulitan menentukan
cara dan melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah.
Pada bagian Reflection, siswa diarahkan untuk dapat memberikan kesimpulan
setelah menyelesaikan masalah 2. Setelah selesai menuliskan kesimpulan, pada
bagian Extension, siswa diberikan masalah yang berkaitan dengan masalah
aritmetika sosial. Setelah semua kelompok telah menyelesaikan masalah-masalah
dalam LKS, perwakilan siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya. Kegiatan siswa mempresentasikan hasil diskusinya
dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Kemudian, peneliti bersama dengan siswa bersama-sama membahas masalah
dan menyimpulkan masalah yang terdapat dalam LKS. Siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan terhadap materi
pembelajaran hari ini. Sebelum pembelajaran ditutup, peneliti memberikan tugas
kepada masing-masing kelompok yaitu membuat sebuah balok dari kertas karton
yang berukuran panjang 8 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 3 cm. Peneliti juga
43
membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. Pembelajaran ditutup dengan
mengucapkan hamdalah dan salam penutup.
Gambar 4.6
Kegiatan Presentasi Siswa Pertemuan 2
menaruh balok yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok di atas meja
kelompoknya (peneliti memberi tugas membuat sebuah balok pada pertemuan 2),
serta mengarahkan siswa untuk mengikuti instruksi yang tersedia dalam LKS.
Pada bagain Introduction, siswa mengingat kembali sifat-sifat balok yang
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya (pada pertemuan sebelum penelitian
dimulai, siswa sudah diberikan materi sifat-sifat kubus dan balok oleh guru) dan
menuliskannya pada LKS sesuai instruksi yang diberikan. Kemudian, pada bagian
Connection, siswa memberi warna yang berbeda menggunakan krayon pada setiap
titik sudut sesuai instruksi dalam LKS. Pada bagian Application, siswa mengukur
kembali panjang rusuk balok yang dibuat oleh masing-masing kelompok,
menggunting balok, dan merentangkan jaring-jaring balok yang diperoleh dari
balok yang sudah digunting tersebut.
Kemudian, siswa menempelkan jaring-jaring kubus tersebut pada LKS
dengan menggunakan lem dan memberi nama pada setiap titik sudut jaring-jaring
balok sesuai dengan nama titik sudut balok. Setelah siswa menempelkan jaring-
jaring balok, siswa diarahkan untuk melengkapi tabel untuk menghitung luas
permukaan balok, tabel ini dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7
Hasil Diskusi Siswa Melengkapi Tabel untuk Menghitung
Luas Permukaan Balok Pertemuan 3
Gambar 4.8
Kegiatan Diskusi Siswa dalam Menentukan Rumus Luas Permukaan Balok
Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga ini, banyak siswa yang bingung untuk mengisi sisi
mana yang merupakan panjang, lebar, dan tinggi, misalnya sisi BCGF, siswa
menuliskan perkalian sisinya BC CG = p t. Melihat banyaknya kesulitan
siswa, siswa diberi arahan bahwa siswa harus mengukur sisinya terlebih dahulu,
jika sisinya berukuran 8 cm maka sisinya merupakan panjang balok, jika sisinya
berukuran 6 cm maka sisinya merupakan lebar balok, dan jika sisinya berukuran
3 cm maka sisi yang dimaksud adalah tinggi balok.
Selanjutnya, pada bagian Reflection, siswa diinstruksikan untuk memberikan
kesimpulan tentang bagaimana cara menentukan rumus luas permukaan balok dan
apa rumus luas permukaan balok. Pada bagian Extension, siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. Siswa diberikan masalah mencari ukuran panjang kotak
pensil jika diketahui ukuran lebar, ukuran tinggi, serta luas permukaannya. Untuk
menyelesaikan masalah pada bagian Extension, siswa harus memahami materi
aljabar yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Hasil jawaban siswa dapat dilihat
pada Gambar 4.9.
Beberapa siswa kurang teliti pada proses penghitungan, sehingga siswa
kesulitan mencari panjang balok. Peneliti memberikan arahan kepada beberapa
46
siswa yang masih kesulitan agar dapat menyelesaikan masalah pada bagian
Extension. Dari hasil pengamatan peneliti dan dari hasil jawaban siswa, terlihat
sebagian siswa dapat melakukan proses penghitungan sesuai dengan rumus yang
digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa sudah dapat
menentukan cara serta melakukan proses penghitungan sesuai rencana
untuk menyelesaikan masalah. Setelah selesai menyelesaikan LKS, perwakilan
siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Peneliti bersama dengan siswa bersama-sama membahas masalah yang
terdapat dalam LKS, kemudian menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, yaitu
menentukan rumus luas permukaan balok. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya dan memberikan tanggapan terhadap materi pembelajaran hari ini.
Kegiatan tanya-jawab siswa dapat dilihat pada Gambar 4.10. Sebelum
pembelajaran ditutup, peneliti memberikan tugas individu kepada siswa agar
siswa dapat berlatih menentukan rumus luas permukaan balok dari benda-benda
yang ada di sekitar siswa. Peneliti juga membagikan jurnal harian untuk diisi oleh
siswa. Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalah dan salam penutup.
Gambar 4.9
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 3
47
Gambar 4.10
Kegiatan Tanya-Jawab Siswa Pertemuan 3
Gambar 4.11
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Memeriksa Kebenaran Hasil
Pertemuan 4
49
Gambar 4.12
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Reflection Pertemuan 4
Gambar 4.13
Kegiatan Diskusi Siswa Mengerjakan Masalah 2 pada Pertemuan 4
Gambar 4.14
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 4
51
Gambar 4.15
Pelaksanaan Tes Siklus I
diperoleh siswa VIII B adalah 100, nilai terendahnya adalah 28,57, dan nilai rata-
ratanya adalah 67,82. Hasil penilaian tes akhir siklus I yang diperoleh siswa kelas
VIII B dapat dilihat pada Lampiran 17.
Adapun penyajian data hasil penilaian tes akhir siklus I dapat dilihat pada
Tabel 4.1, sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Siklus I
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa terdapat 6 kelas interval dengan
panjang interval kelas adalah 12. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 28.
Terlihat bahwa sekitar 54,54% siswa mendapat nilai kurang dari nilai rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematis yang ditentukan. Nilai rata-rata hasil
tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada siklus I sebesar 67,82,
jumlah ini masih kurang karena belum mencapai indikator yang ditentukan yaitu
nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa 73.
Ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis yang terdiri dari
empat indikator, yaitu mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan
masalah, menentukan cara untuk menyelesaikan masalah, melakukan proses
penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan masalah, dan memeriksa
kebenaran hasil yang diperoleh, rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa masih dalam kategori kurang, serta kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa masih belum merata.
Siswa yang berkemampuan akademis tinggi masih mendominasi dengan nilai
lebih dari rata-rata pada hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis.
54
Siswa juga banyak yang belum terbiasa dengan penerapan strategi ICARE dalam
pembelajaran matematika. Beberapa siswa masih merasa kesulitan dalam
menyelesaikan masalah yang disajikan. Adapun persentase skor rata-rata siswa
dari setiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematis dapat dilihat
pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Persentase Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Siklus I
Pada Tabel 4.2, skor ideal berfungsi sebagai acuan perolehan hasil
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa hingga didapat skor rata-rata
dari masing-masing siswa. Berdasarkan skor rata-rata kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dari empat indikator masih kurang,
kemampuan siswa masih belum merata.
Pada aspek mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah,
kemampuan rata-rata siswa sebesar 65,15%. Pada aspek ini sebagian besar siswa
sudah bisa mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah yang
disajikan, tetapi masih banyak juga siswa yang belum bisa mengidentifikasi
kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah. Berdasarkan hasil tes siklus I,
sebagian siswa tidak lengkap menuliskan identifikasi unsur untuk menyelesaikan
masalah dan ada pula siswa yang langsung melakukan proses penghitungan untuk
menyelesaikan masalah.
55
Pertemuan Persentase
No. Hal yang diamati
1 2 3 4 Rata-rata
Memperhatikan
1 penjelasan peneliti 89,29% 93,33% 93,55% 96,43% 93,15
(Introduction)
Mempelajari dan
2 mengerjakan LKS 85,71% 90,00% 90,32% 96,43% 90,62
(Connection)
Antusias dalam
3 pembelajaran 75,00% 80,00% 87,10% 92,86% 83,74
(Connection)
Diskusi antar siswa
dalam kelompok selama
4 82,14% 86,67% 87,10% 92,86% 87,19
pembelajaran
(Application)
Mengajukan dan
5 menjawab pertanyaan 35,71% 40,00% 51,61% 60,71% 47,01
(Reflection)
Mempresentasikan hasil
6 14,29% 16,67% 12,90% 17,86% 15,43
diskusi (Reflection)
Memberi contoh
penerapan materi dalam
7 50,00% 50,00% 54,84% 60,71% 53,89
kehidupan sehari-hari
(Extension)
Persentase Rata-rata
61,73 65,24 68,20 73,98
Tiap Pertemuan
Persentase Rata-rata Siklus I 67,29
Keterangan: Pada pertemuan pertama 5 siswa tidak hadir, pada pertemuan
kedua 3 siswa tidak hadir, pada pertemuan ketiga 2 siswa tidak hadir, dan
pada pertemuan keempat 4 siswa tidak hadir.
57
terutama siswa dengan kemampuan akademis sedang atau rendah sudah merasa
jawabannya terwakilkan dengan jawaban siswa yang kemampuan akademisnya
tinggi sehingga siswa kurang termotivasi untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Persentase rata-rata siswa pada aspek ini paling rendah di antara
kelima aspek yang lain, dikarenakan waktu yang diberikan dalam satu kali
pembelajaran tidak memungkinkan seluruh siswa melakukan presentasi di depan
kelas.
g) Memberi contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari
Persentase rata-rata siswa yang memberi contoh penerapan materi dalam
kehidupan sehari-hari yaitu sebanyak 53,89%. Kegiatan siswa memberi contoh
penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari juga masih kurang meskipun lebih
dari setengah siswa kelas VIII B sudah mau memberi contoh penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat dilihat kembali pada Tabel 4.3, persentase rata-rata aktivitas siswa
kelas VIII B pada pembelajaran siklus I adalah 67,29%. Berdasarkan hasil
persentase rata-rata aktivitas siswa dan pemaparan aktivitas siswa pada siklus I,
dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan strategi
ICARE harus ditingkatkan, sehingga aktivitas siswa yang masih kurang pada
pembelajaran siklus I diharapkan dapat meningkat pada pembelajaran siklus II.
Tabel 4.4
Daftar Pertanyaan Jurnal Harian Siswa
Dari kelima pertanyaan pada jurnal harian siswa yang dapat dilihat pada
Tabel 4.4 di atas, jawaban dari pertanyaan pada jurnal harian siswa yang dianalisis
oleh peneliti adalah jawaban dari pertanyaan nomor 2 sampai nomor 5. Adapun
hasil analisis respon siswa baik respon positif, netral, maupun negatif pada
pembelajaran siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 23.
Tabel 4.5
Hasil Respon Siswa Siklus I
Persentase Respon
Pertemuan
Positif Netral Negatif
1 60,71 10,71 28,57
2 55,00 9,17 35,83
3 68,55 7,26 24,19
4 63,79 6,90 29,31
Persentase
62,01 8,51 29,48
Rata-rata
60
e) Kendala yang dirasakan oleh sebagian besar siswa adalah kurangnya latihan
menyelesaikan soal-soal uraian dengan langkah-langkah pemecahan masalah
matematis.
Tabel 4.6
Temuan Kendala dan Rencana Perbaikan pada Siklus II
No. Temuan Kendala Rencana Perbaikan pada Siklus II
Beberapa siswa masih kesulitan Peneliti akan menambahkan pertanyaan
menuliskan ide dalam langkah bagaimana menentukan cara untuk
kedua pemecahan masalah menyelesaikan masalah dalam LKS.
1
matematis, yaitu menentukan
cara untuk menyelesaikan
masalah.
Siswa yang kemampuan Peneliti akan lebih sering memperhatikan
akademiknya rendah masih serta membimbing siswa yang
2
sering kesulitan menyelesaikan kemampuan akademiknya rendah untuk
masalah. bisa menyelesaikan masalah.
Kemampuan pemecahan Peneliti akan memperbanyak masalah
masalah matematis siswa pada yang dapat meningkatkan indikator
indikator memeriksa kebenaran memeriksa kebenaran hasil yang
3 hasil yang diperoleh masih diperoleh.
rendah dibandingkan dengan
ketiga kemampuan pemecahan
matematis yang lain.
Aktivitas siswa dalam Peneliti lebih mengutamakan kontribusi
mengajukan dan menjawab dari siswa yang pasif atau siswa dengan
pertanyaan serta aktivitas siswa kemampuan akademik rendah dalam
4 dalam mempresentasikan hasil mengajukan dan menjawab pertanyaan,
diskusi masih rendah, terutama serta mempresentasikan hasil diskusi.
siswa dengan kemampuan
akademik rendah.
64
Gambar 4.16
Kegiatan Siswa Mengerjakan LKS Bagian Application Pertemuan 6
Gambar 4.17
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Reflection Pertemuan 6
yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
sudah bisa mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah
pada bagian Extension. Adapun hasil jawaban siswa pada indikator menentukan
cara serta melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah dapat dilihat pada Gambar 4.18 dan Gambar 4.19.
Gambar 4.18
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara
untuk Menyelesaikan Masalah bagian Extension Pertemuan 6
Gambar 4.19
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Melakukan Proses Penghitungan
Sesuai Rencana untuk Menyelesaikan Masalah Pertemuan 6
Seperti yang terlihat pada Gambar 4.18 dan Gambar 4.19, serta dari hasil
pengamatan peneliti, sebagian besar siswa sudah bisa menentukan cara dan
dapat melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan
68
masalah. Sebagian lagi masih ada yang tidak teliti dalam melakukan proses
penghitungan, dan ada pula yang tidak menggunakan mengubah satuan panjang
dari dm ke cm.
Sesuai dengan rencana perbaikan pada siklus II, setelah menyelesaikan LKS,
peneliti menunjuk siswa yang kurang aktif atau siswa yang memiliki kemampuan
akademik rendah untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Peneliti
bersama dengan siswa bersama-sama membahas masalah yang terdapat dalam
LKS, kemudian menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, yaitu menentukan
rumus volume kubus. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan
memberikan tanggapan terhadap materi pembelajaran hari ini. Sebelum
pembelajaran ditutup, peneliti memberikan tugas individu kepada siswa yaitu
mengerjakan soal tentang volume kubus pada Buku Matematika kelas VIII
halaman 222 bagian uraian nomor 31. Peneliti juga membagikan jurnal harian
untuk diisi oleh siswa. Pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalah dan
salam penutup.
2) Pertemuan ketujuh/ Selasa, 23 Februari 2016
Kegiatan pembelajaran matematika pada pertemuan ketujuh berlangsung
selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Peneliti memulai kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam dan membaca doa, kemudian peneliti mengabsen siswa,
semua siswa kelas VIII B hadir hari ini. Selanjutnya peneliti melakukan apersepsi
dengan mengingatkan kembali rumus volume kubus pada pertemuan sebelumnya,
kemudian peneliti menyampaikan tujuan mempelajari volume kubus dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti mengarahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya.
Setelah siswa duduk sesuai kelompoknya masing-masing, peneliti memberikan
LKS yang berisi masalah-masalah volume kubus. Setelah peneliti selesai
memberikan LKS, peneliti mengarahkan siswa untuk mengikuti instruksi yang
tersedia dalam LKS. Pada bagian Introduction, siswa diberikan ilustrasi mengenai
suatu masalah yang berkaitan dengan volume kubus untuk memotivasi siswa agar
1
Nuharini, dkk., BSE: Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs,
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
69
siswa dapat menghitung volume kubus dan menggunakan volume kubus dalam
berbagai permasalahan. Kemudian pada bagian Connection, siswa diarahkan
untuk mengingat kembali rumus volume kubus pada pertemuan sebelumnya dan
menuliskannya pada LKS sesuai instruksi yang diberikan.
Pada bagian Application, siswa diarahkan untuk dapat menyelesaikan
masalah-masalah pada LKS. Sesuai dengan rencana perbaikan pada siklus II,
siswa diberikan masalah yang sesuai dengan indikator menentukan cara dan
memeriksa kebenaran hasil pada masalah 1. Siswa diarahkan untuk mengikuti
tahapan-tahapan pemecahan masalah, mulai dari tahapan mengidentifikasi
kecukupan unsur, menentukan cara, melakukan proses penghitungan sesuai
rencana, dan yang terakhir memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh. Ilustrasi
masalah 1 pada LKS sebagai berikut:
Setiap hari Senin di awal bulan, Pak Arif, seorang penjual sembako
membeli minyak goreng dari distributor sebanyak 320 liter. Minyak tersebut akan
ditampung di dalam kotak minyak berbentuk kubus yang memiliki ukuran panjang
sisi 40 cm. Periksa apakah benar kotak minyak yang digunakan untuk
menampung minyak goreng yang dibeli Pak Arif sebanyak 6 kotak?
Gambar 4.20
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara
untuk Menyelesaikan Masalah 1 Pertemuan 7
Dari Gambar 4.20 di atas dan dari hasil pengamatan peneliti, menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa sudah bisa mengidentifikasi kecukupan unsur
dan menentukan cara untuk menyelesaikan masalah 1. Kemudian siswa
melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan masalah.
Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, peneliti berkeliling mengamati setiap
70
Gambar 4.21
Hasil Jawaban LKS pada Indikator Menentukan Cara
untuk Menyelesaikan Masalah 2 Pertemuan 7
aritmetika sosial. Hasil jawaban siswa pada bagian Extension dapat dilihat pada
Gambar 4.22. Setelah menyelesaikan masalah-masalah dalam LKS, perwakilan
siswa yang ditunjuk oleh peneliti diberikan kesempatan untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya. Kegiatan presentasi siswa dapat dilihat pada Gambar
4.23.
Gambar 4.22
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 7
Gambar 4.23
Kegiatan Presentasi Siswa Pertemuan 7
72
banyaknya balok dan kubus kecil, serta menyusun balok dan kubus kecil sesuai
dengan instruksi yang ada dalam LKS.
Pada bagian Application, siswa mengukur sisi balok dan kubus kecil,
memasukkan kubus-kubus kecil ke dalam balok, dan berdiskusi dengan
kelompoknya dalam mengerjakan LKS agar dapat menentukan rumus volume
balok. Peneliti berkeliling mengamati setiap kelompok pada saat kegiatan diskusi
berlangsung. Masing-masing kelompok tidak ada yang kesulitan mendiskusikan
jawaban LKS untuk menentukan volume balok. Pada bagian Reflection, siswa
memberikan kesimpulan tentang bagaimana cara menentukan rumus volume
balok dan apa rumus volume balok. Kegiatan diskusi siswa dapat dilihat pada
Gambar 4.24 dibawah ini:
Gambar 4.24
Kegiatan Diskusi Siswa Pertemuan 8
2
Nuharini, dkk., BSE: Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs,
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
75
Gambar 4.25
Hasil Jawaban LKS pada Bagian Extension Pertemuan 9
Gambar 4.26
Kegiatan Presentasi Siswa dan Penjelasan Peneliti Pertemuan 9
Gambar 4.27
Kegiatan Presentasi Siswa Pertemuan 9
78
Gambar 4.28
Kegiatan Tanya-Jawab Siswa Pertemuan 9
bertanya mengenai kejelasan soal. Proses tes siklus II ini berjalan dengan baik
hingga waktu tes habis. Kegiatan pelaksanaan tes siklus II dapat dilihat pada
Gambar 4.29.
Gambar 4.29
Pelaksanaan Tes Siklus II
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Siklus II
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa terdapat 6 kelas interval dengan
panjang interval kelas adalah 8. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Terlihat
bahwa sekitar 57,57% siswa mendapat nilai di atas atau sama dengan rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematis yang ditentukan. Nilai rata-rata hasil
tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada siklus II sebesar 79,17, hal
ini menunjukkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada
siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu nilai rata-
rata siswa 73.
Ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis yang terdiri dari
empat indikator, yaitu mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan
masalah, menentukan cara untuk menyelesaikan masalah, melakukan proses
penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan masalah, dan memeriksa
81
kebenaran hasil yang diperoleh, secara umum rata-rata hasil tes kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa VIII B dapat dikatakan baik. Siswa yang
berkemampuan akademis sedang dan rendah juga bisa mencapai nilai 73.
Meskipun ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai 73, tetapi siswa
tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis.
Adapun persentase skor rata-rata siswa dari setiap indikator kemampuan
pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8
Persentase Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Siklus II
Pada Tabel 4.8, skor ideal berfungsi sebagai acuan perolehan hasil
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa hingga didapat skor rata-rata
dari masing-masing siswa. Berdasarkan skor rata-rata kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa pada siklus II menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dari empat indikator masih kurang,
kemampuan siswa masih belum merata.
Pada aspek mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah,
kemampuan rata-rata siswa sebesar 81,82%. Pada aspek ini sebagian besar siswa
sudah bisa mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah yang
disajikan. Berdasarkan hasil tes siklus II, beberapa siswa tidak lengkap
menuliskan identifikasi unsur untuk menyelesaikan masalah dan ada pula siswa
yang langsung melakukan proses penghitungan untuk menyelesaikan masalah.
82
LKS. Pada aspek ini aktivitas siswa meningkat sebesar 1,51% dari pembelajaran
siklus I.
c) Antusias dalam pembelajaran
Persentase rata-rata siswa yang antusias dalam pembelajaran yaitu sebanyak
90,62%. Antusias siswa yang dimaksud dalam penelitian ini dapat terlihat dari
keseriusan, ketekunan, dan semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Pada aspek ini terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 6,88% dari
pembelajaran siklus I, hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih antusias dalam
pembelajaran siklus II.
d) Diskusi antar siswa dalam kelompok selama pembelajaran
Persentase rata-rata siswa yang melakukan diskusi dalam kelompok selama
pembelajaran yaitu sebanyak 89,84%. Beberapa siswa masih terlihat tidak mau
berdiskusi dengan teman kelompoknya selama pembelajaran. Pada aspek ini
aktivitas siswa meningkat sebesar 2,65% dari pembelajaran siklus I.
e) Mengajukan dan menjawab pertanyaan
Persentase rata-rata siswa yang mengajukan dan menjawab yaitu sebanyak
53,86%. Sudah lebih dari setengah siswa di kelas VIII B yang mau mengajukan
dan menjawab pertanyaan serta menganggapi jawaban siswa lain. Pada aspek ini
aktivitas siswa meningkat sebesar 6,85% dari pembelajaran siklus I.
f) Mempresentasikan hasil diskusi
Persentase rata-rata siswa yang mempresentasikan hasil diskusi yaitu
sebanyak 26,55%. Kegiatan mempresentasikan hasil diskusi masih sangat kurang,
namun pada aspek ini terjadi peningkatan aktivitas siswa yang paling besar
diantara kelima aspek yang lain, yaitu meningkat sebesar 11,12% dari
pembelajaran siklus I. Peningkatan ini dikarenakan beberapa siswa dengan
kemampuan akademis sedang atau rendah sudah mau mempresentasikan hasil
diskusi. Persentase rata-rata siswa pada aspek ini paling rendah di antara kelima
aspek yang lain, dikarenakan waktu yang diberikan dalam satu kali pembelajaran
tidak memungkinkan seluruh siswa melakukan presentasi di depan kelas.
84
Tabel 4.9
Rata-rata Aktivitas Siswa dengan Strategi ICARE dalam Pembelajaran pada
Siklus II
Pertemuan Persentase
No. Hal yang diamati
1 2 3 4 Rata-rata
Memperhatikan
1 penjelasan peneliti 93,55% 93,94% 93,75% 93,75% 93,75
(Introduction)
Mempelajari dan
2 mengerjakan LKS 87,10% 93,94% 93,75% 93,75% 92,13
(Connection)
Antusias dalam
3 pembelajaran 87,10% 87,88% 93,75% 93,75% 90,62
(Connection)
Diskusi antar siswa dalam
kelompok selama
4 90,32% 90,91% 90,63% 87,50% 89,84
pembelajaran
(Application)
Mengajukan dan
5 menjawab pertanyaan 48,39% 54,55% 53,13% 59,38% 53,86
(Reflection)
Mempresentasikan hasil
6 25,81% 27,27% 28,13% 25,00% 26,55
diskusi (Reflection)
Memberi contoh
penerapan materi dalam
7 61,29% 57,58% 62,50% 65,63% 61,75
kehidupan sehari-hari
(Extension)
Persentase rata-rata Tiap
70,51% 72,29% 73,66% 74,11%
Pertemuan
Persentase Rata-rata Siklus II 72,64
Keterangan: Pada pertemuan keenam 2 siswa tidak hadir, pada pertemuan
kedelapan dan kesembilan 1 siswa tidak hadir.
85
Dapat dilihat pada Tabel 4.9, persentase rata-rata siklus II sebesar 72,64%.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 5,35%
dari pembelajaran siklus I. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II telah
mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu hasil persentase rata-rata
mencapai 70%. Beberapa siswa dengan kemampuan akademis sedang atau
rendah sudah mau mempresentasikan hasil diskusi, salah satunya karena dorongan
dari peneliti bahwa siswa yang bisa mempresentasikan hasil diskusi bukan hanya
siswa dengan kemampuan akademis tinggi. Berdasarkan hasil persentase rata-rata
dan pemaparan aktivitas siswa pada siklus II tersebut, dapat disimpulkan bahwa
aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan strategi ICARE pada siklus II
mengalami peningkatan yang baik dari setiap aspek.
3) Analisis Jurnal Harian Siswa
Pada setiap akhir pembelajaran, siswa mengisi jurnal harian yang diberikan
oleh peneliti. Daftar pertanyaan pada jurnal harian siswa yang digunakan oleh
peneliti dapat dilihat pada Tabel 4.4. Dari kelima pertanyaan pada jurnal harian
siswa yang dapat dilihat pada Tabel 4.4, jawaban dari pertanyaan pada jurnal
harian siswa yang dianalisis oleh peneliti adalah jawaban dari pertanyaan nomor 2
sampai nomor 5. Adapun hasil analisis respon siswa baik respon positif, netral,
maupun negatif pada pembelajaran siklus II berdasarkan hasil jurnal harian, dapat
dilihat pada Tabel 4.10 dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 24.
Berdasarkan Tabel 4.10, pada pertemuan pertama pembelajaran siklus II
persentase rata-rata respon siswa yang merespon positif sebanyak 73,39%, pada
pertemuan kedua respon positif siswa menurun menjadi 64,39%. Siswa yang
merespon negatif meningkat dari 21,77% pada pertemuan pertama menjadi
31,82% pada pertemuan kedua, hal ini dikarenakan beberapa siswa yang
merespon positif pada pertemuan pertama masih kesulitan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pemecahan masalah matematis tentang volume kubus pada
pertemuan kedua.
Pada pertemuan ketiga, terjadi peningkatan persentase rata-rata siswa yang
merespon positif menjadi 75,00% dan penurunan respon negatif menjadi 21,88%
86
dari pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan beberapa siswa yang merespon negatif
atau netral pada pertemuan kedua, sudah bisa menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pemecahan masalah matematis pada pertemuan ketiga ini,
sehingga memberikan respon posiif terhadap pembelajaran. Pada pertemuan
keempat, persentase rata-rata siswa semakin meningkat yaitu siswa yang
merespon positif sebanyak 76,56% dan siswa yang merespon negatif menurun
menjadi 21,09%.
Tabel 4.10
Hasil Respon Siswa Siklus II
Persentase Respon
Pertemuan
Positif Netral Negatif
1 73,39 4,84 21,77
2 64,39 3,79 31,82
3 75,00 3,13 21,88
4 76,56 2,34 21,09
Persentase
72,34 3,52 24,14
Rata-rata
menyelesaikan masalah pada LKS karena soal yang diberikan dianggap masih
terlalu sulit. Hasil respon positif siswa pada siklus II telah mencapai indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu hasil persentase rata-rata mencapai 70%.
Dapat disimpulkan bahwa lebih dari 70% siswa VIII B dapat menerima dan
mengikuti pembelajaran dengan baik.
4) Analisis Hasil Wawancara Siswa
Selain jurnal harian, peneliti juga melakukan wawancara kepada lima siswa
dengan kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah, pada akhir siklus II
untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan strategi
ICARE. Berikut ini adalah analisis hasil jurnal harian yang diperkuat dengan hasil
wawancara siswa yang dilakukan pada siklus II:
a) Sebagian besar siswa menyukai pembelajaran matematika dengan strategi
ICARE karena pembelajaran yang dilakukan membantu siswa dalam memahami
materi yang dipelajari, berani mengungkapkan ide dan gagasannya, serta lebih
aktif dalam berpikir.
b) Sebagian besar siswa juga merasa pembelajaran lebih menyenangkan karena
dilakukan dalam diskusi kelompok. Siswa merasa lebih termotivasi dan
bersemangat dalam kegiatan diskusi kelompok.
c) Siswa menjadi bersemangat untuk mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan, atau menanggapi jawaban dari siswa lain.
d) Siswa dengan kemampuan akademik sedang atau rendah juga mau untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya salah satunya karena dorongan dari
peneliti.
Tabel 4.11
Perbandingan Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Tabel 4.12
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Persentase Persentase
No. Hal yang diamati Rata-rata Rata-rata
Siklus I Siklus II
1 Memperhatikan penjelasan peneliti (Introduction) 93,15 93,75
2 Mempelajari dan mengerjakan LKS (Connection) 90,62 92,13
3 Antusias dalam pembelajaran (Connection) 83,74 90,62
Diskusi antar siswa dalam kelompok selama
4 87,19 89,84
pembelajaran (Application)
Mengajukan dan menjawab pertanyaan
5 47,01 53,86
(Reflection)
6 Mempresentasikan hasil diskusi (Reflection) 15,43 26,55
Memberi contoh penerapan materi dalam
7 53,89 61,75
kehidupan sehari-hari (Extension)
Persentase Rata-rata 67,29 72,64
3. Respon Siswa
Pada setiap akhir pembelajaran, siswa mengisi jurnal harian yang diberikan
oleh peneliti. Jurnal harian ini digunakan sebagai alat ukur yang bertujuan untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan. Respon
siswa yang telah diterima oleh peneliti kemudian dianalisis dan diinterpretasikan.
terhadap pembelajaran dikategorikan menjadi respon positif, netral, dan negatif.
Berdasarkan analisis jurnal harian siswa pada pembelajaran siklus I dan siklus II,
diperoleh bahwa respon positif siswa terhadap pembelajaran meningkat dari
62,01% pada siklus I menjadi 72,34% pada siklus II. Pada respon netral terjadi
penurunan dari 8,51% menjadi 3,52%. Selain itu, dalam pembelajaran masih ada
siswa yang merespon negatif, walaupun demikian respon negatif siswa mengalami
penurunan dari 29,48% menjadi 24,14%.
Perubahan yang cukup baik ini menunjukkan bahwa beberapa siswa yang
merespon netral atau negatif pada pembelajaran siklus I sudah merespon positif
pada pembelajaran siklus II. Peningkatan respon positif siswa tidak terlepas dari
perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Persentase rata-rata respon
92
siswa pada pembelajaran siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.13
berikut ini:
Tabel 4.13
Persentase Rata-rata Respon Siswa pada Siklus I dan Siklus II
4. Wawancara Guru
Selain wawancara kepada siswa pada akhir siklus I dan siklus II, peneliti juga
melakukan wawancara kepada guru sebelum penelitian berlangsung, pada akhir
siklus I dan akhir siklus II. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan
guru terhadap pembelajaran dengan strategi ICARE. Berikut ini adalah analisis
hasil wawancara yang dilakukan:
a. Kemampuan matematis siswa terutama dalam pemecahan masalah masih
sangat kurang, khususnya di kelas VIII B. Hal ini terlihat pada hasil ujian akhir
matematika di semester ganjil dan hasil observasi peneliti sebelum pembelajaran
dengan strategi ICARE berlangsung.
b. Pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagian besar masih menggunakan
metode ceramah dan hanya mengerjakan soal-soal rutin. Hal ini menyebabkan
siswa kurang bisa menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah, karena itu juga
kemampuan pemecahan masalah matematis sebagian besar siswa belum
berkembang.
c. Pada akhir siklus I, guru melihat bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa cukup baik dan sudah berkembanng, meskipun ada beberapa
siswa yang masih kesulitan mengikuti pembelajaran dengan strategi ICARE. Oleh
karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada pembelajaran siklus II,
salah satunya yaitu lebih memperhatikan dan mengarahkan siswa yang kurang
93
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi, analisis data, interpretasi hasil analisis, dan
pembahasan temuan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran matematika dengan strategi ICARE dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Siswa
menunjukkan peningkatan yang baik dalam pembelajaran matematika dengan
strategi ICARE.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa mengalami peningkatan
selama penerapan pembelajaran dengan strategi ICARE. Siswa dapat
menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematis dalam LKS dan juga
siswa dapat menyelesaikan tes akhir pada siklus I dan siklus II dengan baik.
Penerapan strategi ICARE dalam pembelajaran matematika dengan perbaikan
tindakan pada siklus II, baik dalam LKS maupun dalam proses pembelajaran
di kelas, dapat meningkatkan rata-rata hasil tes akhir siklus II yaitu sebesar
79,17 dari hasil tes akhir siklus I sebesar 67,82.
3. Sebagian besar siswa merespon positif terhadap pembelajaran dengan strategi
ICARE. Respon positif siswa terhadap pembelajaran meningkat dari 62,01%
pada siklus I menjadi 72,34% pada siklus II. Sebagian besar siswa dapat
memahami materi pembelajaran matematika di kelas. Selain itu, sebagian
siswa yang mengalami kesulitan pada siklus I dalam memecahkan masalah,
pada siklus II tidak lagi mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah.
B. Saran
1. Pembelajaran matematika dengan strategi ICARE cukup baik dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Oleh karena
itu, strategi ICARE diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran
matematika sehari-hari.
96
97
2. Bagi guru, pembelajaran dengan strategi ICARE ini dapat dijadikan alternatif
dalam mengembangkan serta menerapkan pendekatan pembelajaran dengan
strategi ICARE pada materi yang lain, baik dalam mata pelajaran matematika
maupun mata pelajaran yang lain.
3. Apabila pembelajaran dengan strategi ICARE akan dilakukan, maka guru
perlu mempersiapkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP, lembar observasi aktivitas siswa, serta jurnal
harian untuk mengetahui respon siswa.
b. Mempersiapkan LKS yang disesuaikan dengan strategi ICARE dan
memuat soal-soal pemecahan masalah matematis. LKS sebaiknya
dikemas semenarik mungkin agar siswa tidak cepat bosan menyelesaikan
masalah-masalah yang tersedia.
c. Dalam pembagian kelompok sebaiknya kelompok yang dibentuk
heterogen, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa dengan
kemampuan akademis tinggi, sedang, atau rendah.
4. Bagi sekolah, diharapkan dapat mendukung dan memfasilitasi guru dengan
menerapkan strategi ICARE dalam pembelajaran, sehingga dapat
dikembangkan di lingkungan sekolah.
5. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti keterkaitan antara
penerapan dengan strategi ICARE terhadap kemampuan-kemampuan
matematis yang lain, maupun kemampuan-kemampuan siswa terhadap mata
pelajaran yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. 10, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, Cet. 14, 2010.
Arsy Ainun Nisa. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Eksperimen
pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Dasar dalam Upaya Peningkatan
Prestasi Belajar Peserta Didik di SMK Negeri 6 Bandung, Skripsi pada
UPI Bandung. Bandung: 2014. tidak dipublikasikan.
Badger, M.S. et al., Teaching Problem-solving in Undergraduate Mathematics.
Birmingham: National HE STEM Programme, University of Birmingham,
2012.
Fauziah, Anna. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa SMP melalui Strategi REACT. Forum Kependidikan
Volume 30 Nomor 1, 2010.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1998.
Hoffman, Bob and Ritchie, Don. Teaching and Learning Online: Tools,
Templates, and Training. California: Educational Resources Information
Center (ERIC), 1998.
Kadir. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP
melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pesisir, Makalah
disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika. 5 Desember. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY, 2009.
Krisnawati, Putu Yuli, dkk., Penerapan Model Pembelajaran ICARE
(Introduction Connection Application Reflection Extension) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI), Volume 3 Nomor 1, 2014.
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz. Heuristik dalam Pemecahan Masalah
Matematika dan Pembelajarannya di Sekolah Dasar. http://file.upi.edu,
2014.
Maskur, Ali, dkk., Pembelajaran Matematika dengan Strategi ICARE Beracuan
Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Materi
Dimensi Tiga. Journal of Primary Education Volume 1 Nomor 2, 2012.
98
99
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang luas permukaan kubus, strategi pembelajaran yang
digunakan yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
yaitu siswa mampu menentukan rumus luas permukaan kubus.
103
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menentukan rumus Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
luas permukaan kerja Siswa Kerja Siswa
kubus kelompok
Bogor, November 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang luas permukaan kubus, strategi pembelajaran yang
107
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menghitung luas Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
permukaan kubus kerja Siswa Kerja Siswa
kelompok
2. Menggunakan luas Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
permukaan kubus kerja Siswa Kerja Siswa
dalam berbagai kelompok
permasalahan
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang luas permukaan balok, strategi pembelajaran yang
digunakan yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
yaitu siswa mampu menentukan rumus luas permukaan balok.
111
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menentukan rumus Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
luas permukaan kerja Siswa Kerja Siswa
balok kelompok
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
115
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang luas permukaan balok, strategi pembelajaran yang
digunakan yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
yaitu siswa mampu menghitung luas permukaan balok dan menggunakan
luas permukaan balok dalam berbagai permasalahan.
Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa materi Geometri dan
pengukuran tentang luas permukaan balok sangat bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari, misalnya siswa dapat menghitung luas permukaan
kolam renang.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Connection
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk mengingat
kembali rumus luas permukaan balok.
Guru memaparkan suatu permasalahan dalam luas permukaan balok yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk sejenak dipikirkan oleh
siswa.
Pada hari libur, Jordan dan keluarga berencana akan berenang ke Sea
Park. Di Sea Park, terdapat berbagai bentuk kolam renang, ada yang
lantai dasarnya berbentuk persegi panjang, ada yang berbentuk lingkaran,
ada yang meliuk-liuk seperti sungai, dan lain sebagainya. Jordan melihat
ada satu kolam renang baru yang lantai dasarnya berbentuk persegi
panjang sedang dipasang keramik oleh petugas, yang rencananya akan
dipasang keramik di seluruh permukaan kolamnya. Kolam tersebut
memiliki ukuran panjang 50 meter, lebar 10 meter, dan kedalaman
1,5 meter. Dapatkah kamu memeriksa apakah benar luas permukaan
kolam renang yang dipasang keramik tersebut adalah 950 m2?
Guru menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini dapat
menjawab bagaimana pemecahan dari permasalahan tersebut.
116
Application
Siswa dibagi menjadi delapan kelompok (setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa). Pembagian kelompok ini telah ditentukan sebelumnya
sehingga kelompok bersifat heterogen.
Siswa duduk berkelompok sesuai pembagian kelompok diskusi.
Pengaturan tempat duduk ditentukan oleh guru.
Guru membagikan lembar kerja yang di dalamnya terdapat masalah yang
berkaitan dengan menghitung luas permukaan balok dan menggunakan
luas permukaan balok dalam berbagai permasalahan.
Guru memotivasi siswa untuk melatih kemampuan mengemukakan ide-ide
dan pendapat yang dimiliki siswa dengan mendiskusikan permasalahan
dalam lembar kerja dengan sesama anggota kelompok.
Jika dalam memahami masalah, siswa menemui kesulitan, maka guru
membantu siswa dengan menjelaskan situasi dan kondisi dari
permasalahan dengan cara memberikan petunjuk-petunjuk atau berupa
pertanyaan-pertanyaan yang memacu pengetahuannya, terbatas pada
bagian-bagian tertentu dari permasalahan yang belum dipahami.
Guru mengorganisir diskusi kelas yang bertujuan untuk mengarahkan
siswa agar dapat menghitung luas permukaan balok dan menggunakan luas
permukaan balok dalam berbagai permasalahan.
3. Kegiatan akhir (25 menit)
Reflection
Beberapa siswa perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Guru mengarahkan siswa lainnya untuk memberi tanggapan setuju atau
tidak setuju terhadap jawaban temannya. Jika ada siswa yang tidak setuju
dengan jawaban temannya, ia bisa diminta menjelaskan untuk memberikan
alternatif penyelesaian yang lain.
Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran, yaitu
bagaimana menggunakan rumus luas permukaan balok serta langkah-
117
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menghitung luas Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
permukaan balok kerja Siswa Kerja Siswa
kelompok
2. Menggunakan luas Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
permukaan balok kerja Siswa Kerja Siswa
dalam berbagai kelompok
permasalahan
118
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
120
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang volume kubus, strategi pembelajaran yang digunakan
yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa
mampu menentukan rumus volume kubus dan menggunakan volume
kubus dalam menyelesaikan masalah.
Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa materi Geometri dan
pengukuran tentang volume kubus sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari, misalnya siswa dapat menghitung volume air di dalam bak
mandi yang berbentuk kubus.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Connection
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk memahami
apa pengertian volume kubus.
Guru memaparkan suatu permasalahan dalam volume kubus yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk sejenak dipikirkan oleh
siswa.
Sebuah bak mandi berbentuk kubus diisi air hingga penuh. Jika bak
mandi dapat menampung sebanyak 216 liter air, dapatkah kamu
menghitung berapa ukuran sisi bak mandi tersebut?
Guru menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini dapat
menjawab bagaimana pemecahan dari permasalahan tersebut.
Application
Siswa dibagi menjadi delapan kelompok (setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa). Pembagian kelompok ini telah ditentukan sebelumnya
sehingga kelompok bersifat heterogen.
Siswa duduk berkelompok sesuai pembagian kelompok diskusi.
Pengaturan tempat duduk ditentukan oleh guru.
Guru membagikan lembar kerja yang di dalamnya terdapat masalah yang
berkaitan dengan menentukan rumus volume kubus dan menggunakan
volume kubus dalam menyelesaikan masalah.
121
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menghitung volume Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
kubus kerja Siswa Kerja Siswa
kelompok
2. Menggunakan Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
volume kubus dalam kerja Siswa Kerja Siswa
menyelesaikan kelompok
masalah
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang volume kubus, strategi pembelajaran yang digunakan
124
yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa
mampu menghitung volume kubus dan menggunakan volume kubus dalam
berbagai permasalahan.
Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa materi Geometri dan
pengukuran tentang volume kubus sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari, misalnya siswa dapat menghitung volume minyak goreng yang
disimpan dalam kotak berbentuk kubus.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Connection
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk mengingat
kembali rumus volume kubus.
Guru memaparkan suatu permasalahan dalam volume kubus yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk sejenak dipikirkan oleh
siswa.
Setiap hari Senin di awal bulan, Pak Arif, seorang penjual sembako
membeli minyak goreng dari distributor sebanyak 320 liter. Minyak
tersebut akan ditampung di dalam kotak minyak berbentuk kubus yang
memiliki ukuran panjang rusuk 40 cm. Dapatkah kamu menghitung berapa
banyak kotak minyak yang digunakan untuk menampung minyak goreng
yang dibeli Pak Arif?
Guru menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini dapat
menjawab bagaimana pemecahan dari permasalahan tersebut.
Application
Siswa dibagi menjadi delapan kelompok (setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa). Pembagian kelompok ini telah ditentukan sebelumnya
sehingga kelompok bersifat heterogen.
Siswa duduk berkelompok sesuai pembagian kelompok diskusi.
Pengaturan tempat duduk ditentukan oleh guru.
Guru membagikan lembar kerja yang di dalamnya terdapat masalah yang
berkaitan dengan menghitung volume kubus dan menggunakan volume
kubus dalam berbagai permasalahan.
125
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menghitung Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
volume kubus kerja Siswa Kerja Siswa
kelompok
2. Menggunakan Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
volume kubus kerja Siswa Kerja Siswa
dalam berbagai kelompok
permasalahan
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
128
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang volume balok, strategi pembelajaran yang digunakan
yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa
mampu menentukan rumus volume balok dan menggunakan volume balok
dalam menyelesaikan masalah.
Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa materi Geometri dan
pengukuran tentang volume balok sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari, misalnya siswa dapat menghitung volume minuman teh
di dalam kotak yang berbentuk balok.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Connection
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk untuk
memahami apa pengertian volume balok.
Guru memaparkan suatu permasalahan dalam volume balok yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk sejenak dipikirkan oleh
siswa.
Sebuah kotak berisi minuman teh berbentuk balok memiliki ukuran
panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 10 cm. Dapatkah kalian menghitung
berapa liter volume minuman teh di dalam kotak tersebut?
Guru menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini dapat
menjawab bagaimana pemecahan dari permasalahan tersebut.
Application
Siswa dibagi menjadi delapan kelompok (setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa). Pembagian kelompok ini telah ditentukan sebelumnya
sehingga kelompok bersifat heterogen.
Siswa duduk berkelompok sesuai pembagian kelompok diskusi.
Pengaturan tempat duduk ditentukan oleh guru.
Guru membagikan lembar kerja yang di dalamnya terdapat masalah yang
berkaitan dengan menentukan rumus volume balok.
129
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menghitung volume Penilaian Lembar Kerja Terlampir di Lembar
balok hasil kerja Siswa Kerja Siswa
kelompok
2. Menggunakan Penilaian Lembar Kerja Terlampir di Lembar
volume balok dalam hasil kerja Siswa Kerja Siswa
menyelesaikan kelompok
masalah
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
Introduction
Guru memberi salam dan bersama-sama dengan siswa mengawali
pembelajaran dengan berdoa serta mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini yaitu tentang Geometri dan
pengukuran tentang volume balok, strategi pembelajaran yang digunakan
132
yaitu ICARE, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa
mampu menghitung volume balok dan menggunakan volume balok dalam
berbagai permasalahan.
Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa materi Geometri dan
pengukuran tentang volume balok sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari, misalnya siswa dapat menghitung volume kotak penyimpanan
beras yang berbentuk balok.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Connection
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk mengingat
kembali rumus volume balok.
Guru memaparkan suatu permasalahan dalam volume balok yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk sejenak dipikirkan oleh
siswa.
Bu Ayu membeli 1 karung beras berisi 60 liter. Di rumah, Bu Ayu
menyimpan beras yang dibeli ke dalam 2 kotak penyimpanan beras
berbentuk balok dengan ukuran yang sama, yaitu berukuran panjang 40
cm, lebar 20 cm, dan tinggi 30 cm. Dapatkah kamu memeriksa apakah
benar ada 4 liter beras tersisa yang tidak disimpan di dalam kotak
penyimpanan beras?
Guru menjelaskan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini dapat
menjawab bagaimana pemecahan dari permasalahan tersebut.
Application
Siswa dibagi menjadi delapan kelompok (setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa). Pembagian kelompok ini telah ditentukan sebelumnya
sehingga kelompok bersifat heterogen.
Siswa duduk berkelompok sesuai pembagian kelompok diskusi.
Pengaturan tempat duduk ditentukan oleh guru.
Guru membagikan lembar kerja yang di dalamnya terdapat masalah yang
berkaitan dengan menghitung volume balok dan menggunakan volume
balok dalam berbagai permasalahan.
133
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Menghitung Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
volume balok kerja Siswa Kerja Siswa
kelompok
2. Menggunakan Penilaian hasil Lembar Kerja Terlampir di Lembar
volume balok kerja Siswa Kerja Siswa
dalam berbagai kelompok
permasalahan
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Perhatikan gambar proyeksi kubus di bawah ini.
Masih ingatkah kamu sifat-sifat apa saja yang dimiliki sebuah kubus? Ayo mengingat
kembali.
136
Connection
Berdasarkan gambar proyeksi kubus tersebut, diantara sifat-sifatnya, kubus
memiliki ... sisi berbentuk persegi yang kongruen, yaitu sisi
.......................................................................... dan ... titik sudut, yaitu titik sudut
....................................................................................................................................
Sekarang perhatikan kubus yang kamu miliki di kelompokmu, dan perhatikan juga gambar
proyeksi kubus di bawah ini.
H G
E F
D C
A B
Nah, coba beri warna yang berbeda pada setiap titik sudut kubus yang kamu miliki di
kelompokmu sesuai dengan warna nama titik sudut pada gambar proyeksi kubus di atas
untuk memudahkan pengamatan yang kamu lakukan.
Application
a. Amati kubus ABCD.EFGH dan jadikan sisi ABCD sebagai alas kubus.
b. Ukurlah panjang rusuk kubus ABCD.EFGH menggunakan penggaris.
c. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk ... cm.
d. Guntinglah kubus ABCD.EFGH pada rusuk AE, EH, GH, FG, BF, CG, dan DH.
e. Coba kamu rentangkan kubus yang telah kamu gunting, kemudian tempelkan
menggunakan lem kertas di kotak yang di sediakan di bawah ini.
Jawabanmu:
137
Perhatikan kubus yang telah kamu gunting, rentangkan, dan tempelkan pada kotak
tersebut. Kubus yang telah di gunting tersebut sekarang menjadi bangun datar.
Bangun datar yang kamu peroleh itu disebut .............................................. kubus.
Berilah nama pada setiap titik sudut jaring-jaring kubus sesuai dengan nama titik
sudut kubus. (Perhatikan warna sudutnya, sudut yang berwarna sama memiliki nama
titik yang sama)
f. Lengkapi tabel di bawah ini untuk menghitung luas permukaan kubus.
Nama Sisi Rumus Luas Sisi Kubus Substitusikan Panjang Rusuk
ABCD LABCD = AB x BC = s s ... cm ... cm = ... cm2
ADEH LADEH = AD x DH = s ... ... cm ... cm = ... cm2
DCGH ... ... cm ... cm = ... cm2
... ... ... cm ... cm = ... cm2
... ... ... cm ... cm = ... cm2
... ... ... cm ... cm = ... cm2
Jumlah Lp = ... (s s) Lp = ... cm2
Reflection
Berdasarkan jawaban-jawabanmu di atas, berikan sebuah kesimpulan tentang bagaimana
menentukan rumus luas permukaan kubus dan apa rumus luas permukaan kubus.
Jawabanmu:
138
Extension
Sekarang kamu sudah tahu rumus luas permukaan kubus, ayo perhatikan ruang kelas
kamu, misalnya ruang kelas kamu memiliki dinding dengan sisi-sisi yang kongruen
dengan panjang rusuknya 6 meter. Pak Dedi (petugas sekolah) ingin mengecat tiga sisi
dinding ruang kelas kamu, berapa luas permukaan dinding yang akan dicat oleh Pak Dedi?
Jawabanmu:
139
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Pada pertemuan sebelumnya, kamu sudah menentukan rumus luas permukaan kubus. Pada
pertemuan hari ini, kamu akan belajar menghitung luas permukaan kubus dan
menggunakan luas permukaan kubus dalam berbagai permasalahan.
Coba perhatikan ilustrasi berikut:
Hari Minggu lalu, Bu Ria membeli dua kotak makanan kosong berbentuk kubus di Pasar
Devris. Kotak yang pertama memiliki panjang rusuk 20 cm dan kotak yang kedua
memiliki panjang rusuk 30 cm.
Dapatkah kamu menghitung selisih luas permukaan kedua kotak makanan yang dibeli Bu
Ria?
Ayo berlatih menyelesaikan masalah!
140
Connection
Sebelum kamu menyelesaikan masalah tersebut, masih ingatkah kamu rumus luas
permukaan kubus pada pertemuan sebelumnya?
Tuliskan rumus luas permukaan kubus dibawah ini.
Lp = ...
MASALAH 1
Application
Hari Minggu lalu, Bu Ria membeli dua kotak makanan kosong berbentuk kubus di Pasar
Devris. Kotak yang pertama memiliki panjang rusuk 20 cm dan kotak yang kedua
memiliki panjang rusuk 30 cm. Berapa selisih luas permukaan kedua kotak makanan yang
dibeli Bu Ria?
a. Informasi apa yang kamu peroleh dari masalah 1? Apa yang hendak dicari?
Jawabanmu:
b. Rumus apa yang digunakan? Tuliskan rumus yang kamu gunakan dan tuliskan cara
kamu menghitung penyelesaian masalah 1.
Jawabanmu:
141
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 1.
Jawabanmu:
MASALAH 2
Application
OSIS SMP YP 17 Bogor mengadakan pemungutan suara untuk pemilihan ketua, wakil,
sekretaris, dan bendahara OSIS periode 2016 2017. Kertas pemilihan akan dimasukkan
ke dalam kotak-kotak kubus sama besar yang disusun seperti gambar di bawah ini.
Panjang rusuk kubus-kubus tersebut adalah 25 cm. Jika permukaan luar kotak pemilihan
yang telah disusun tersebut akan dicat dengan warna biru, berapa luas permukaan kotak
yang dicat?
a. Informasi apa yang kamu peroleh dari masalah 2? Apa yang hendak dicari?
Jawabanmu:
142
b. Rumus apa yang digunakan? Tuliskan rumus yang kamu gunakan dan tuliskan cara
kamu menghitung penyelesaikan masalah 2.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 2.
Jawabanmu:
143
Extension
Dhilla akan membuat sepuluh kotak berbentuk kubus berukuran sisi 50 cm dari kertas
karton tebal untuk keperluan dekorasi festival di sekolahnya. Rencananya, seluruh
permukaan masing-masing kotak tersebut akan dilapisi kertas berwarna perak. Jika harga
1 m2 kertas berwarna perak adalah Rp 8.000,00, berapa biaya yang harus Dhilla keluarkan
untuk membeli kertas tersebut?
Jawabanmu:
144
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Pada pertemuan sebelumnya, kamu sudah belajar tentang menentukan rumus luas
permukaan kubus, menghitung luas permukaan kubus, dan menggunakan luas permukaan
kubus dalam berbagai permasalahan.
Sekarang coba perhatikan gambar proyeksi balok di bawah ini.
145
Masih ingatkah kamu sifat-sifat apa saja yang dimiliki sebuah balok?
Ayo mengingat kembali.
Berdasarkan gambar sebuah balok di atas, diantara sifat-sifatnya, balok memiliki ... pasang
sisi yang kongruen dan saling berhadapan, yaitu sisi ............... kongruen dengan
sisi ............... , sisi ............... kongruen dengan sisi ..............., dan sisi ............... kongruen
dengan sisi ................, dan memiliki ... titik sudut, yaitu titik sudut
...........................................................................................................................................
Connection
Perhatikan kubus yang kamu miliki di kelompokmu.
Perhatikan juga gambar proyeksi kubus di bawah ini.
H G
E F
D C
A B
Nah, coba beri warna yang berbeda pada setiap titik sudut balok yang kamu miliki di
kelompokmu sesuai dengan warna nama titik sudut pada gambar proyeksi balok di atas
untuk memudahkan pengamatan yang kamu lakukan.
Application
a. Amati balok ABCD.EFGH dan jadikan sisi ABCD sebagai alas balok.
b. Ukurlah panjang, lebar, dan tinggi balok ABCD.EFGH menggunakan penggaris.
c. Panjang balok = p = ... cm
Lebar balok = l = ... cm
Tinggi balok = t = ... cm
d. Guntinglah balok ABCD.EFGH pada rusuk AE, EH, GH, FG, BF, CG, dan DH.
e. Coba kamu rentangkan balok yang telah kamu gunting, kemudian tempelkan
menggunakan lem kertas di kotak yang di sediakan di bawah ini.
146
Jawabanmu:
147
Perhatikan balok yang telah kamu gunting, rentangkan, dan tempelkan pada kotak
tersebut. Balok yang telah di gunting tersebut sekarang menjadi bangun datar.
Bangun datar yang kamu peroleh itu disebut .............................................. balok.
Berilah nama pada setiap titik sudut jaring-jaring balok sesuai dengan nama titik sudut
balok. (Perhatikan warna sudutnya, sudut yang berwarna sama memiliki nama titik
yang sama)
f. Lengkapi tabel di bawah ini untuk menghitung luas permukaan balok.
Nama Sisi Rumus Luas Sisi Balok Substitusikan Panjang Rusuk
ABCD LABCD = AB x BC = p l ... cm ... cm = ... cm2
ADEH LADEH = AD x DH = l t ... cm ... cm = ... cm2
DCGH LBCGF = DC x CG = p ... ... cm ... cm = ... cm2
... ... ... cm ... cm = ... cm2
... ... ... cm ... cm = ... cm2
... ... ... cm ... cm = ... cm2
Jumlah Lp = ... (p l) + ... (p t) + ... (l t) Lp = ... cm2
Reflection
Berdasarkan jawaban-jawabanmu di atas, berikan sebuah kesimpulan tentang bagaimana
menentukan rumus luas permukaan balok dan apa rumus luas permukaan balok.
Jawabanmu:
148
Extension
Sekarang kamu sudah tahu rumus luas permukaan balok, ayo berlatih memecahkan
masalah di bawah ini.
Berapa ukuran panjang kotak pensil berbentuk balok jika diketahui ukuran lebar 5 cm,
tinggi 4 cm, dan luas permukaannya 400 cm2?
Jawabanmu:
149
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Pada pertemuan sebelumnya, kamu sudah menentukan rumus luas permukaan balok. Pada
pertemuan hari ini, kamu akan belajar menghitung luas permukaan balok dan
menggunakan luas permukaan balok dalam berbagai permasalahan.
Coba perhatikan ilustrasi berikut:
Pada hari libur, Jordan dan keluarga berencana akan berenang ke Sea Park. Di Sea
Park, terdapat berbagai bentuk kolam renang, ada yang lantai dasarnya berbentuk
persegi panjang, ada yang berbentuk lingkaran, ada yang meliuk-liuk seperti sungai, dan
lain sebagainya. Jordan melihat ada satu kolam renang baru yang lantai dasarnya
berbentuk persegi panjang sedang dipasang keramik oleh petugas, yang rencananya akan
150
Connection
Sebelum kamu menyelesaikan masalah tersebut, masih ingatkah kamu rumus luas
permukaan balok pada pertemuan sebelumnya?
Tuliskan rumus luas permukaan balok dibawah ini.
Lp = ...
MASALAH 1
Application
Pada hari libur, Jordan dan keluarga berencana akan berenang ke Sea Park. Di Sea Park,
terdapat berbagai bentuk kolam renang, ada yang lantai dasarnya berbentuk persegi
panjang, ada yang berbentuk lingkaran, ada yang meliuk-liuk seperti sungai, dan lain
sebagainya. Jordan melihat ada satu kolam renang baru yang lantai dasarnya berbentuk
persegi panjang sedang dipasang keramik oleh petugas, yang rencananya akan dipasang
keramik di seluruh permukaan kolamnya. Kolam tersebut memiliki ukuran panjang
50 meter, lebar 10 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Periksa apakah benar luas permukaan
kolam renang yang dipasang keramik tersebut adalah 950 m2?
a. Informasi apa yang kamu peroleh dari masalah 1? Apa yang hendak dicari?
Jawabanmu:
151
b. Rumus apa yang digunakan? Tuliskan rumus yang kamu gunakan dan tuliskan cara
kamu menghitung penyelesaian masalah 1.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 1. Apakah
benar luas permukaan kolam renang yang dipasang keramik tersebut adalah 950 m2?
Jawabanmu:
152
MASALAH 2
Application
Sebuah perusahaan minuman teh membuat kemasan kotak minuman berbentuk balok yang
terbuat dari kertas yang dilapisi alumunium foil. Kotak minuman teh tersebut berukuran
panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 11 cm. Jika hari Senin perusahaan ingin membuat
seribu kotak minuman teh, berapa jumlah luas permukaan kertas yang digunakan pada hari
Senin?
a. Informasi apa yang kamu peroleh dari masalah 2? Apa yang hendak dicari?
Jawabanmu:
b. Rumus apa yang digunakan? Tuliskan rumus yang kamu gunakan dan tuliskan cara
kamu menghitung penyelesaian masalah 2.
Jawabanmu:
153
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 2.
Jawabanmu:
Extension
Suatu hari, Angga ingin membuat sebuah akuarium berbentuk balok dengan ukuran
panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 35 cm. Angga tidak memiliki kaca untuk
membuatnya, maka Angga pergi ke Toko Surya untuk membeli kaca seluas akuarium
yang akan ia buat. Berapa biaya yang harus dikeluarkan Angga jika harga kaca 1 m2
adalah Rp 200.000,00?
Jawabanmu:
154
Lampiran 5
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Perhatikan gambar proyeksi kubus di bawah ini.
s
s
155
Tentu kamu sudah tahu bahwa kubus termasuk ke dalam bentuk bangun ruang, yang
setiap sisinya memiliki ukuran yang sama. Volume sebuah kubus adalah isi dari sebuah
bangun ruang kubus. Isi tersebut bisa berupa benda padat, cair maupun gas.
Lalu bagaimana cara menentukan volume kubus?
Untuk menentukan volume kubus, kita akan mengetahui bagaimana cara menentukan
rumus volume kubus terlebih dahulu.
Ayo ikuti langkah-langkah berikut ini.
Connection
Letakkan kubus besar dan kubus-kubus kecil yang kamu miliki di meja kelompokmu,
kemudian perhatikan kubus-kubus tersebut.
Ada ... kubus besar yang dibuat dari plastik jilid (transparan) dan ... kubus kecil yang
dibuat dari kertas karton.
Perhatikan juga gambar proyeksi kubus-kubus tersebut di bawah ini.
Susunlah kubus besar dan kubus-kubus kecil yang kamu miliki di meja kelompokmu
sesuai gambar proyeksi di atas.
Application
a. Amati kubus-kubus kecil dan kubus besar yang ada di meja kelompokmu.
b. Ukurlah panjang rusuk kubus kecil dan kubus besar menggunakan penggaris.
Panjang rusuk kubus kecil = ... cm
Panjang rusuk kubus besar = ... cm
c. Jika dimisalkan panjang rusuk kubus kecil sama dengan 1 satuan, maka panjang rusuk
kubus kecil = 1 satuan = ... cm.
d. Masukkan kubus-kubus kecil ke dalam kubus besar hingga terisi penuh.
156
e. Jika dimisalkan 1 kubus kecil sama dengan 1 satuan kubus, maka kubus kecil
yang dapat dimasukkan ke dalam kubus besar sebanyak ... satuan kubus.
f. Jumlah satuan kubus yang dapat dimasukkan ke dalam kubus besar disebut
juga ........... kubus besar. Jadi, volume kubus besar = ... satuan kubus.
g. Perhatikan kubus besar yang sudah terisi penuh kubus kecil, kemudian
pilihlah salah satu sisi untuk dijadikan alas. Ada ... kubus kecil di alas kubus
besar.
h. Rumus luas alas kubus yaitu:
L = ...2 = ... ...
i. Banyaknya kubus kecil di alas kubus besar dapat diperoleh dengan mengalikan
............ kubus besar dengan ............ kubus besar menjadi ........................... kubus
besar, yaitu:
... satuan ... satuan = ... satuan persegi
j. Perhatikan lagi tumpukan kubus kecil di dalam kubus besar yang terisi penuh. Ada ...
tumpuk kubus kecil di dalam kubus besar.
k. Banyaknya tumpukan tersebut merupakan .................. kubus besar yang panjangnya
... satuan.
l. Coba perhatikan hubungan bagian f, i, dan k.
Volume kubus besar dapat diperoleh dengan mengalikan ........................... kubus
besar dengan ............ kubus besar, yaitu:
Volume kubus besar = ........................... kubus besar ............ kubus besar
= ... satuan persegi ... satuan
= (... satuan ... satuan) ... satuan
= ... satuan kubus
m. Perhatikan bagian c dan e.
1 satuan kubus = 1 kubus kecil
Panjang rusuk kubus kecil = 1 satuan = ... cm
Volume kubus besar = (... satuan ... satuan) ... satuan
= ... cm ... cm ... cm
= ... cm3
157
Reflection
Berdasarkan jawaban-jawabanmu di atas, berikan sebuah kesimpulan tentang bagaimana
menentukan rumus volume kubus dan apa rumus volume kubus.
Jawabanmu:
Extension
Sekarang kamu sudah tahu rumus volume kubus, ayo berlatih memecahkan masalah di
bawah ini.
Sebuah bak mandi berbentuk kubus diisi air hingga penuh. Jika bak mandi dapat
menampung sebanyak 216 liter air, berapa cm panjang sisi bak mandi tersebut?
a. Apa yang hendak dicari? Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan
panjang sisi bak mandi? Jelaskan!
Jawabanmu:
158
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan panjang sisi bak mandi.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah di atas.
Jawabanmu:
159
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)
Tahun Pelajaran : 2015 2016
Materi Pembelajaran : Geometri dan Pengukuran
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan
bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : 5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,
prisma dan limas
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah :
1. Mengidentifikasi kecukupan unsur untuk menyelesaikan masalah
2. Menentukan cara untuk menyelesaikan masalah
3. Melakukan proses penghitungan sesuai rencana untuk menyelesaikan masalah
4. Memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh
Introduction
Pada pertemuan sebelumnya, kamu sudah menentukan rumus volume kubus. Pada
pertemuan hari ini, kamu akan belajar menghitung volume kubus dan menggunakan luas
permukaan kubus dalam berbagai permasalahan.
Coba perhatikan ilustrasi berikut:
Setiap hari Senin di awal bulan, Pak Arif, seorang penjual sembako membeli minyak
goreng dari distributor sebanyak 320 liter. Minyak tersebut akan ditampung di dalam
kotak minyak berbentuk kubus yang memiliki ukuran panjang rusuk 40 cm.
Dapatkah kamu menghitung berapa banyak kotak minyak yang digunakan untuk
menampung minyak goreng yang dibeli Pak Arif?
Ayo berlatih menyelesaikan masalah!
160
Connection
Sebelum kamu menyelesaikan masalah tersebut, masih ingatkah kamu rumus
volume kubus pada pertemuan sebelumnya?
Tuliskan rumus volume kubus dibawah ini.
V = ...
MASALAH 1
Application
Setiap hari Senin di awal bulan, Pak Arif, seorang penjual sembako membeli minyak
goreng dari distributor sebanyak 320 liter. Minyak tersebut akan ditampung di dalam
kotak minyak berbentuk kubus yang memiliki ukuran panjang rusuk 40 cm. Periksa
apakah benar kotak minyak yang digunakan untuk menampung minyak goreng yang dibeli
Pak Arif sebanyak 6 kotak?
a. Apa yang hendak dicari? Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan
banyak kotak minyak yang digunakan untuk menampung minyak goreng? Jelaskan!
Jawabanmu:
Jawabanmu:
161
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan banyak kotak minyak yang digunakan untuk menampung minyak
goreng.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 1. Apakah
benar kotak minyak yang digunakan untuk menampung minyak goreng yang dibeli Pak
Arif sebanyak 6 kotak?
Jawabanmu:
162
MASALAH 2
Application
Sebuah wadah dengan alas berbentuk persegi luasnya 625 cm2 dan tingginya 25 cm, diisi
air hingga ketinggian 15 cm seperti gambar di bawah ini.
15 cm
Berapakah volume air yang harus ditambahkan agar wadah tersebut penuh?
a. Apa yang hendak dicari? Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan
volume air yang harus ditambahkan agar wadah tersebut penuh? Jelaskan!
Jawabanmu:
b. Bagaimana cara menentukan volume air yang harus ditambahkan agar wadah tersebut
penuh?
Jawabanmu:
163
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan volume air yang harus ditambahkan agar wadah tersebut penuh.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 2.
Jawabanmu:
164
Extension
Bu Septi akan membeli isi ulang sabun cuci tangan berbentuk cairan. Harga setiap 100 ml
isi ulang sabun cuci tangan tersebut adalah Rp 16.000,00. Jika Bu Septi ingin memenuhi
wadah kosong yang memiliki volume 0,5 liter, periksa apakah benar biaya yang harus bu
Septi keluarkan untuk membeli isi ulang sabun cuci tangan tersebut adalah Rp 80.000,00?
Jawabanmu:
165
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Pada pertemuan sebelumnya, kamu sudah belajar tentang menentukan rumus volume
kubus, menghitung volume kubus, dan menggunakan volume kubus dalam berbagai
permasalahan.
Sekarang coba perhatikan gambar proyeksi balok di bawah ini.
l
p
166
Tentu kamu sudah tahu bahwa balok juga termasuk ke dalam bentuk bangun
ruang, yang memiliki 3 pasang sisi yang kongruen dan saling berhadapan.
Volume sebuah balok adalah isi dari sebuah bangun ruang balok. Isi tersebut bisa
berupa benda padat, cair maupun gas.
Lalu bagaimana cara menentukan volume balok?
Untuk menentukan volume balok, kita akan mengetahui bagaimana cara menentukan
rumus volume balok terlebih dahulu.
Ayo ikuti langkah-langkah berikut ini.
Connection
Letakkan balok dan kubus-kubus yang kamu miliki di meja kelompokmu, kemudian
perhatikan balok dan kubus-kubus tersebut.
Ada ... balok yang dibuat dari plastik jilid (transparan) dan ... kubus kecil yang dibuat dari
kertas karton.
Perhatikan juga gambar proyeksi balok dan kubus-kubus tersebut di bawah ini.
Susunlah balok dan kubus-kubus yang kamu miliki di meja kelompokmu sesuai gambar
proyeksi di atas.
Application
a. Amati balok dan kubus-kubus yang ada di meja kelompokmu.
b. Ukurlah panjang, lebar, dan tinggi balok, serta panjang rusuk kubus menggunakan
penggaris.
Panjang balok = ... cm
Lebar balok = ... cm
Tinggi balok = ... cm
Panjang rusuk kubus = ... cm
c. Jika dimisalkan panjang rusuk kubus sama dengan 1 satuan, maka panjang rusuk
kubus = 1 satuan = ... cm.
d. Masukkan kubus-kubus tersebut ke dalam balok hingga terisi penuh.
167
e. Jika dimisalkan 1 kubus sama dengan 1 satuan kubus, maka kubus yang dapat
dimasukkan ke dalam balok sebanyak ... satuan kubus.
f. Jumlah satuan kubus yang dapat dimasukkan ke dalam balok disebut juga ...........
balok. Jadi, volume balok = ... satuan kubus.
g. Perhatikan alas balok yang sudah terisi penuh kubus. Ada ... kubus di alas balok.
h. Rumus luas alas balok yaitu:
L = ... ...
i. Banyaknya kubus di alas balok dapat diperoleh dengan mengalikan ............ balok
dengan ............ balok menjadi ........................... balok, yaitu:
... satuan ... satuan = ... satuan persegi
j. Perhatikan lagi tumpukan kubus di dalam balok yang terisi penuh. Ada ... tumpuk
kubus di dalam balok.
k. Banyaknya tumpukan tersebut merupakan ............... balok yang panjangnya ... satuan.
l. Coba perhatikan hubungan bagian f, i, dan k.
Volume balok dapat diperoleh dengan mengalikan ........................... balok dengan
............ balok, yaitu:
Volume balok = ........................... balok ............ balok
= ... satuan persegi ... satuan
= (... satuan ... satuan) ... satuan
= ... satuan kubus
m. Perhatikan bagian c dan e.
1 satuan kubus = 1 kubus
Panjang rusuk kubus = 1 satuan = ... cm
Volume balok = (... satuan ... satuan) ... satuan
= ... cm ... cm ... cm
= ... cm3
168
Reflection
Berdasarkan jawaban-jawabanmu di atas, berikan sebuah kesimpulan tentang bagaimana
menentukan rumus volume balok dan apa rumus volume balok.
Jawabanmu:
Extension
Sekarang kamu sudah tahu rumus volume balok, ayo berlatih memecahkan masalah di
bawah ini.
Sebuah kotak berisi minuman teh berbentuk balok memiliki ukuran panjang 8 cm, lebar 5
cm, dan tinggi 10 cm. Berapa liter volume minuman teh di dalam kotak tersebut?
a. Apa yang hendak dicari? Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan
volume minuman teh di dalam kotak? Jelaskan!
Jawabanmu:
169
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan volume minuman teh di dalam kotak.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah di atas.
Jawabanmu:
170
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Introduction
Pada pertemuan sebelumnya, kamu sudah menentukan rumus volume balok. Pada
pertemuan hari ini, kamu akan belajar menghitung volume balok dan menggunakan luas
permukaan balok dalam berbagai permasalahan.
Coba perhatikan ilustrasi berikut:
Bu Ayu membeli 1 karung beras berisi 50 liter. Di rumah, Bu Ayu menyimpan beras yang
dibeli ke dalam 2 kotak penyimpanan beras berbentuk balok dengan ukuran yang sama,
yaitu berukuran panjang 40 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 30 cm.
Dapatkah kamu memeriksa apakah benar ada 4 liter beras tersisa yang tidak disimpan di
dalam kotak penyimpanan beras?
171
MASALAH 1
Application
Bu Ayu membeli 1 karung beras berisi 50 liter. Di rumah, Bu Ayu menyimpan beras yang
dibeli ke dalam 2 kotak penyimpanan beras berbentuk balok dengan ukuran yang sama,
yaitu berukuran panjang 40 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 30 cm. Periksa apakah benar ada
4 liter beras tersisa yang tidak disimpan di dalam kotak penyimpanan beras?
a. Apa yang hendak dicari? Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan
banyak beras tersisa yang tidak disimpan di dalam kotak penyimpanan beras?
Jelaskan!
Jawabanmu:
b. Bagaimana cara menentukan banyak beras tersisa yang tidak disimpan di dalam kotak
penyimpanan beras?
Jawabanmu:
172
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan banyak beras tersisa yang tidak disimpan di dalam kotak
penyimpanan beras.
Jawabanmu:
Reflection
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh setelah kamu menyelesaikan masalah 1. Apakah
benar ada 4 liter beras tersisa yang tidak disimpan di dalam kotak penyimpanan beras?
Jawabanmu:
MASALAH 2
Application
Pak Yadi akan membuat kolam ikan dengan ukuran panjang 28 m, lebar 15 m, dan
kedalaman 0,7 m. Pembuatan kolam itu dikerjakan oleh orang lain. Upah untuk setiap
penggalian 1 m3 sebesar Rp 30.000,00. Berapa biaya yang harus dikeluarkan Pak Yadi
untuk penggalian kolam seluruhnya?
173
a. Apa yang hendak dicari? Apakah informasi yang diberikan cukup untuk
menentukan besar biaya yang harus dikeluarkan Pak Yadi untuk penggalian
kolam seluruhnya? Jelaskan!
Jawabanmu:
b. Bagaimana cara menentukan besar biaya yang harus dikeluarkan Pak Yadi untuk
penggalian kolam seluruhnya?
Jawabanmu:
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan besar biaya yang harus dikeluarkan Pak Yadi untuk penggalian
kolam seluruhnya.
Jawabanmu:
Reflection
174
Jawabanmu:
Extension
Sebuah balok yang berukuran panjang 32 cm dan lebarnya 9 cm, memiliki volume tiga
kali lipat lebih besar dari sebuah kubus yang memiliki panjang sisi 12 cm. Berapa tinggi
balok tersebut?
Jawabanmu:
175
Lampiran 6
KISI-KISI INSTRUMEN
TES SIKLUS I
No.
No. Kompetensi Dasar Indikator Pemecahan Masalah
Soal
5.3 Menghitung luas Mengidentifikasi kecukupan unsur 1.a
permukaan kubus untuk menyelesaikan masalah
Menentukan cara untuk menyelesaikan 1.b
masalah
Melakukan proses penghitungan 1.c
sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah
Memeriksa kebenaran hasil yang 2
diperoleh
5.3 Menghitung luas Mengidentifikasi kecukupan unsur 4.a
permukaan balok untuk menyelesaikan masalah
Menentukan cara untuk menyelesaikan 4.b
masalah
Melakukan proses penghitungan 4.c
sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah
Memeriksa kebenaran hasil yang 3
diperoleh
176
Lampiran 7
KISI-KISI INSTRUMEN
TES SIKLUS II
No.
No. Kompetensi Dasar Indikator Pemecahan Masalah
Soal
5.3 Menghitung volume Mengidentifikasi kecukupan unsur 1.a
kubus untuk menyelesaikan masalah
Menentukan cara untuk menyelesaikan 1.b
masalah
Melakukan proses penghitungan 1.c
sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah
Memeriksa kebenaran hasil yang 3
diperoleh
5.3 Menghitung volume Mengidentifikasi kecukupan unsur 4.a
balok untuk menyelesaikan masalah
Menentukan cara untuk menyelesaikan 4.b
masalah
Melakukan proses penghitungan 4.c
sesuai rencana untuk menyelesaikan
masalah
Memeriksa kebenaran hasil yang 2
diperoleh
177
Lampiran 8
Nama :
Kelas :
Tanggal :
2. Indah memiliki sebuah kotak tanpa tutup berbentuk kubus. Kotak tersebut
memiliki luas permukaan 3,2 m2. Periksa apakah benar ukuran sisi kotak tersebut
adalah 90 cm 90 cm?
3. Pak Azi memiliki sebuah rak sepatu yang terbuat dari kayu jati yang memiliki bentuk
dan ukuran seperti gambar di bawah ini.
60 cm
30 cm
100 cm
178
Setiap hari Minggu pada akhir bulan, Pak Azi mengecat semua sisi rak sepatunya
dengan menggunakan pelitur agar kayu tetap terawat. Periksa apakah benar luas
permukaan yang dicat dengan menggunakan pelitur tersebut adalah 4,32 m2?
(keterangan: ketebalan kayu diabaikan)
4. Puji memiliki kotak berbentuk balok dengan ukuran panjang 25 cm, lebar 10 cm, dan
tinggi 15 cm. rencananya kotak tersebut akan dipakai untuk memasukkan kado untuk
Rina yang akan berulangtahun. Agar kotak terlihat indah, Puji ingin membungkus
kotak tersebut dengan kertas kado. Puji pergi ke Toko Unik untuk membeli kertas
kado. Toko Unik menyediakan dua jenis ukuran kertas kado, yang pertama
berukuran 40 cm 60 cm dan yang kedua berukuran 50 cm 55 cm. Jenis kertas
kado yang mana yang harus dibeli jika Puji ingin meminimalkan sisa kertas kadonya?
a. Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan sisa kertas kado yang
minimal? Jelaskan!
b. Bagaimana cara menentukan sisa kertas kado yang minimal tersebut?
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan sisa kertas kado yang minimal.
179
Lampiran 9
Nama :
Kelas :
Tanggal :
diisi air sebanyak bagian. Jika debit air 0,1 liter/detik, periksa apakah benar waktu
yang diperlukan untuk mengisi air di akuarium tersebut adalah 49 menit? Jelaskan
jawabanmu!
180
4. Rara memiliki sebuah lilin berbentuk balok yang memiliki ukuran panjang 4 cm, lebar
4 cm, dan tinggi 20 cm. Saat dinyalakan, lilin akan terbakar sebanyak 80 cm3 setiap
jam. Berapa menit lilin menyala sampai habis terbakar?
a. Apakah informasi yang diberikan cukup untuk menentukan lama waktu lilin
menyala sampai habis terbakar?
b. Bagaimana cara menentukan lama waktu lilin menyala sampai habis terbakar?
c. Selesaikan proses penghitungan sesuai yang kamu tentukan pada bagian b di atas
untuk menentukan lama waktu lilin menyala sampai habis terbakar.
181
Lampiran 10
JAWABAN TES SIKLUS I
Diketahui: 1
Ukuran sisi kotak makanan pertama = 10 cm 10 cm
Ukuran sisi kotak makanan kedua = 20 cm 20 cm
Harga 1 m2 kertas karton = Rp 40.000,00
Ditanya: 1
Biaya yang dibutuhkan jika kedua ukuran kotak makanan
masing-masing akan dibuat 1000 kotak
1.b Cara menentukan besarnya biaya tersebut yaitu dengan mencari luas
permukaan masing-masing kotak, kemudian menjumlahkan luas 3
permukaan kedua kotak, lalu mengalikannya dengan banyaknya
kotak yang akan dibuat dan harga 1 m2 kertas karton.
1.c Penyelesaian:
Lp = 6 s2
Lp1 = 6 s s
= 6 10 cm 10 cm
= 600 cm2
Lp2 = 6 s s
= 6 20 cm 20 cm 1
= 2.400 cm2
Penyelesaian:
Karena kotak tersebut tanpa tutup jadi kotak tersebut memiliki
5 sisi.
Lp = 5 s2
3,2 m2 = 5 s2
32.000 cm2 = 5 s2 1
= s2
s2 = 6.400 cm2
s =
= 80 cm
Penyelesaian:
Lp = 2 { }+2{ }
= 2 {2(100 cm 30 cm) + (100 cm 60 cm) +
2(30 cm 60 cm)} + 2 {2(100 cm 30 cm)}
= 2 {2(3.000 cm2) + (6.000 cm2) + 2(1.800 cm2)} + 1
2 {2(3.000 cm2)
= 2 (6.000 cm2 + 6.000 cm2 + 3.600 cm2) + 2 (6.000 cm2)
= 2 (15.600 cm2) + 2 (6.000 cm2)
= 31.200 cm2 + 12.000 cm2
= 43.200 cm2
= 4,32 m2
Jadi, benar bahwa luas permukaan rak sepatu yang dicat dengan 1
menggunakan pelitur 4,32 m2
Jumlah Skor 3
4.a Informasi yang diberikan cukup untuk menentukan sisa kertas 1
kado yang minimal.
Diketahui: 1
Panjang kotak = 25 cm
183
Lebar kotak = 10 cm
Tinggi kotak = 15 cm
Ukuran kertas kado pertama = 40 cm 60 cm
Ukuran kertas kado kedua = 50 cm 55 cm
Ditanya: 1
Kertas kado yang harus dibeli jika Puji ingin meminimalkan sisa
kertas kado.
4.b Cara menentukan sisa kertas kado yang minimal tersebut yaitu
dengan mencari luas permukaan kotak, kemudian karena ingin 3
meminimalkan sisa kertas kado, maka harus mencari selisih luas
masing-masing kertas kado dengan luas permukaan kotak yang
paling sedikit.
4.c Penyelesaian:
Lp = 2(p l) + 2(p t) + 2(l t)
= 2(25 cm 10 cm) + 2(25 cm 15 cm) + 2(10 cm 15 cm)
= 2(250 cm2) + 2(375 cm2) + 2(150 cm2) 1
= 500 cm2 + 750 cm2 + 300 cm2
= 1.550 cm2
Diketahui: 1
Ukuran sisi kotak pensil pertama = 8 cm 8 cm
Perbandingan volume kotak pensil pertama dengan kotak pensil
kedua adalah 8 : 27
Ditanya: 1
Ukuran sisi kotak pensil kedua
1.b Cara menentukan ukuran sisi kotak pensil kedua yaitu dengan
mencari volume kotak pensil pertama, kemudian mencari volume
kotak pensil kedua dengan menggunakan informasi perbandingan 3
volume yang diketahui. Setelah volume kotak pensil kedua
diketahui, maka dapat diketahui ukuran sisi kotak pensil kedua.
1.c Penyelesaian:
V = s3
V1 = s s s 1
= 8 cm 8 cm 8 cm
= 512 cm3
= 1
V2 =
= 1728 cm3
s2 =
= 12 cm
2 Diketahui:
Panjang penampungan air = 60 cm
Lebar penampungan air = 80 cm 1
Volume air di penampungan 576 liter
Ditanya:
Tinggi air di penampungan
Penyelesaian:
Volume air di penampungan = 576 liter = 576.000 cm3
V =plt 1
576.000 cm3 = 60 cm 80 cm t
t =
= 120 cm
Ditanya:
Waktu yang diperlukan untuk mengisi air di akuarium
Penyelesaian:
V =sss
= 70 cm 70 cm 70 cm
= 343.000 cm3
= 294.000 cm3
= 294 liter
= 2940 detik
= 49 menit
Diketahui: 1
Panjang lilin = 4 cm
Lebar lilin = 4 cm
Tinggi lilin = 20 cm
Lilin akan terbakar sebanyak 80 cm3 setiap jam
Ditanya: 1
Lama waktu lilin menyala sampai habis terbakar
4.c Penyelesaian:
V =plt
= 4 cm 4 cm 20 cm 1
= 320 cm3
= 4 jam
= 240 menit
Jadi, lama waktu lilin menyala sampai habis terbakar adalah 240 1
menit.
Jumlah Skor 3
Total Skor 24
Nilai = 100
187
Lampiran 12
UJI VALIDITAS INSTRUMEN SIKLUS I
Butir Soal x1a^ x1b^ x1c^ x2^ x3^ x4a^ x4b^ x4c^ x1a x1b x1c x4a x4b x4c
No. Nama y y^2 x2y x3y
x1a x1b x1c x2 x3 x4a x4b x4c 2 2 2 2 2 2 2 2 y y y y y y
1 s1 2 1 2 2 2 2 1 2 14 4 1 4 4 4 4 1 4 196 28 14 28 28 28 28 14 28
2 s2 1 0 1 2 1 1 1 2 9 1 0 1 4 1 1 1 4 81 9 0 9 18 9 9 9 18
3 s3 2 2 3 2 3 2 3 2 19 4 4 9 4 9 4 9 4 361 38 38 57 38 57 38 57 38
4 s4 1 0 2 2 2 2 1 2 12 1 0 4 4 4 4 1 4 144 12 0 24 24 24 24 12 24
5 s5 1 0 2 3 1 1 1 2 11 1 0 4 9 1 1 1 4 121 11 0 22 33 11 11 11 22
6 s6 1 0 1 2 1 0 1 2 8 1 0 1 4 1 0 1 4 64 8 0 8 16 8 0 8 16
7 s7 2 2 3 3 3 2 3 3 21 4 4 9 9 9 4 9 9 441 42 42 63 63 63 42 63 63
8 s8 1 1 1 2 1 0 1 1 8 1 1 1 4 1 0 1 1 64 8 8 8 16 8 0 8 8
9 s9 1 1 1 2 1 1 1 1 9 1 1 1 4 1 1 1 1 81 9 9 9 18 9 9 9 9
10 s10 2 1 3 2 3 2 1 3 17 4 1 9 4 9 4 1 9 289 34 17 51 34 51 34 17 51
11 s11 2 2 2 2 3 2 3 2 18 4 4 4 4 9 4 9 4 324 36 36 36 36 54 36 54 36
12 s12 1 0 1 2 1 1 0 1 7 1 0 1 4 1 1 0 1 49 7 0 7 14 7 7 0 7
13 s13 1 0 1 2 1 1 0 2 8 1 0 1 4 1 1 0 4 64 8 0 8 16 8 8 0 16
14 s14 2 1 2 2 2 2 1 2 14 4 1 4 4 4 4 1 4 196 28 14 28 28 28 28 14 28
15 s15 1 0 2 3 1 1 0 2 10 1 0 4 9 1 1 0 4 100 10 0 20 30 10 10 0 20
16 s16 1 0 1 2 1 1 0 1 7 1 0 1 4 1 1 0 1 49 7 0 7 14 7 7 0 7
17 s17 2 1 3 2 3 2 1 2 16 4 1 9 4 9 4 1 4 256 32 16 48 32 48 32 16 32
18 s18 1 1 1 2 1 1 1 1 9 1 1 1 4 1 1 1 1 81 9 9 9 18 9 9 9 9
19 s19 2 0 3 2 3 2 1 2 15 4 0 9 4 9 4 1 4 225 30 0 45 30 45 30 15 30
20 s20 2 3 2 3 2 2 1 3 18 4 9 4 9 4 4 1 9 324 36 54 36 54 36 36 18 54
21 s21 2 1 3 2 3 2 3 2 18 4 1 9 4 9 4 9 4 324 36 18 54 36 54 36 54 36
22 s22 1 1 1 2 1 1 1 0 8 1 1 1 4 1 1 1 0 64 8 8 8 16 8 8 8 0
23 s23 1 1 1 2 1 1 1 0 8 1 1 1 4 1 1 1 0 64 8 8 8 16 8 8 8 0
24 s24 1 1 1 2 1 1 1 0 8 1 1 1 4 1 1 1 0 64 8 8 8 16 8 8 8 0
25 s25 2 1 3 2 3 2 1 3 17 4 1 9 4 9 4 1 9 289 34 17 51 34 51 34 17 51
26 s26 1 1 2 2 2 2 1 2 13 1 1 4 4 4 4 1 4 169 13 13 26 26 26 26 13 26
27 s27 2 1 2 3 2 2 1 2 15 4 1 4 9 4 4 1 4 225 30 15 30 45 30 30 15 30
28 s28 1 1 2 2 1 0 1 2 10 1 1 4 4 1 0 1 4 100 10 10 20 20 10 0 10 20
29 s29 1 0 1 2 1 1 1 0 7 1 0 1 4 1 1 1 0 49 7 0 7 14 7 7 7 0
188
30 s30 2 1 3 3 3 1 3 2 18 4 1 9 9 9 1 9 4 324 36 18 54 54 54 18 54 36
31 s31 1 1 2 2 2 2 1 2 13 1 1 4 4 4 4 1 4 169 13 13 26 26 26 26 13 26
32 s32 1 1 2 3 2 2 1 2 14 1 1 4 9 4 4 1 4 196 14 14 28 42 28 28 14 28
33 s33 1 1 1 2 1 1 1 0 8 1 1 1 4 1 1 1 0 64 8 8 8 16 8 8 8 0
34 s34 2 0 2 2 1 2 0 1 10 4 0 4 4 1 4 0 1 100 20 0 20 20 10 20 0 10
35 s35 1 1 1 3 1 1 1 0 9 1 1 1 9 1 1 1 0 81 9 9 9 27 9 9 9 0
36 s36 1 0 1 2 1 1 0 0 6 1 0 1 4 1 1 0 0 36 6 0 6 12 6 6 0 0
50 29 65 80 62 50 40 56 432 78 41 139 184 132 84 70 118 5828 662 416 886 980 863 670 572 779
r hitung 0,835 0,638 0,898 0,316 0,934 0,723 0,717 0,759
r tabel 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Kriteria VALID VALID VALID DROP VALID VALID VALID VALID
189
Lampiran 13
UJI VALIDITAS INSTRUMEN SIKLUS II
Butir Soal x1a^ x1b^ x1c^ x2^ x3^ x4a^ x4b^ x4c^ x1a x1b x1c x4a x4b x4c
No. Nama y y^2 x2y x3y
x1a x1b x1c x2 x3 x4a x4b x4c 2 2 2 2 2 2 2 2 y y y y y y
1 s1 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1 1 0 1 1 1 1 1 49 7 7 0 7 7 7 7 7
2 s2 1 0 0 1 1 0 1 1 5 1 0 0 1 1 0 1 1 25 5 0 0 5 5 0 5 5
3 s3 3 2 3 3 3 3 2 3 22 9 4 9 9 9 9 4 9 484 66 44 66 66 66 66 44 66
4 s4 1 0 0 1 0 1 1 1 5 1 0 0 1 0 1 1 1 25 5 0 0 5 0 5 5 5
5 s5 2 1 0 2 2 2 1 2 12 4 1 0 4 4 4 1 4 144 24 12 0 24 24 24 12 24
6 s6 1 1 0 1 0 1 1 0 5 1 1 0 1 0 1 1 0 25 5 5 0 5 0 5 5 0
7 s7 3 2 3 3 2 3 3 3 22 9 4 9 9 4 9 9 9 484 66 44 66 66 44 66 66 66
8 s8 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 1 49 7 7 7 7 0 7 7 7
9 s9 1 1 1 0 0 1 1 1 6 1 1 1 0 0 1 1 1 36 6 6 6 0 0 6 6 6
10 s10 2 1 3 1 2 3 1 3 16 4 1 9 1 4 9 1 9 256 32 16 48 16 32 48 16 48
11 s11 1 2 3 3 1 2 3 3 18 1 4 9 9 1 4 9 9 324 18 36 54 54 18 36 54 54
12 s12 1 0 0 1 1 1 0 1 5 1 0 0 1 1 1 0 1 25 5 0 0 5 5 5 0 5
13 s13 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1 1 1 1 1 1 0 1 49 7 7 7 7 7 7 0 7
14 s14 3 0 3 2 2 2 1 3 16 9 0 9 4 4 4 1 9 256 48 0 48 32 32 32 16 48
15 s15 1 0 2 1 1 0 0 2 7 1 0 4 1 1 0 0 4 49 7 0 14 7 7 0 0 14
16 s16 1 0 1 1 1 0 0 1 5 1 0 1 1 1 0 0 1 25 5 0 5 5 5 0 0 5
17 s17 3 0 3 2 2 2 1 2 15 9 0 9 4 4 4 1 4 225 45 0 45 30 30 30 15 30
18 s18 2 1 0 2 2 2 3 3 15 4 1 0 4 4 4 9 9 225 30 15 0 30 30 30 45 45
19 s19 3 0 3 2 2 3 0 3 16 9 0 9 4 4 9 0 9 256 48 0 48 32 32 48 0 48
20 s20 3 2 3 3 1 3 1 3 19 9 4 9 9 1 9 1 9 361 57 38 57 57 19 57 19 57
21 s21 2 1 3 2 2 1 3 2 16 4 1 9 4 4 1 9 4 256 32 16 48 32 32 16 48 32
22 s22 1 0 0 1 1 1 1 1 6 1 0 0 1 1 1 1 1 36 6 0 0 6 6 6 6 6
23 s23 1 0 0 1 1 1 1 0 5 1 0 0 1 1 1 1 0 25 5 0 0 5 5 5 5 0
24 s24 1 1 0 1 1 1 0 0 5 1 1 0 1 1 1 0 0 25 5 5 0 5 5 5 0 0
25 s25 3 1 3 2 2 2 3 3 19 9 1 9 4 4 4 9 9 361 57 19 57 38 38 38 57 57
26 s26 1 1 2 1 1 0 1 2 9 1 1 4 1 1 0 1 4 81 9 9 18 9 9 0 9 18
27 s27 3 1 3 2 2 3 2 3 19 9 1 9 4 4 9 4 9 361 57 19 57 38 38 57 38 57
28 s28 1 1 2 1 1 1 1 2 10 1 1 4 1 1 1 1 4 100 10 10 20 10 10 10 10 20
29 s29 1 0 1 1 0 0 0 0 3 1 0 1 1 0 0 0 0 9 3 0 3 3 0 0 0 0
190
30 s30 3 1 3 2 2 3 3 2 19 9 1 9 4 4 9 9 4 361 57 19 57 38 38 57 57 38
31 s31 1 1 2 1 1 0 1 2 9 1 1 4 1 1 0 1 4 81 9 9 18 9 9 0 9 18
32 s32 1 1 2 1 1 1 1 2 10 1 1 4 1 1 1 1 4 100 10 10 20 10 10 10 10 20
33 s33 1 1 0 1 1 0 1 0 5 1 1 0 1 1 0 1 0 25 5 5 0 5 5 0 5 0
34 s34 2 0 2 1 2 2 1 1 11 4 0 4 1 4 4 1 1 121 22 0 22 11 22 22 11 11
35 s35 1 1 0 1 1 1 1 0 6 1 1 0 1 1 1 1 0 36 6 6 0 6 6 6 6 0
36 s36 1 1 0 1 1 1 0 0 5 1 1 0 1 1 1 0 0 25 5 5 0 5 5 5 0 0
59 28 53 52 45 50 42 58 387 123 36 137 94 75 106 82 136 5375 791 369 791 690 601 716 593 824
r hitung 0,877 0,517 0,827 0,865 0,777 0,847 0,707 0,882
r tabel 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
Kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
191
Lampiran 14
UJI RELIABILITAS INSTRUMEN SIKLUS I
Butir Soal
No. Sampel y
x1a x1b x1c x3 x4a x4b x4c
1 2 1 2 2 2 1 2 12
2 1 0 1 1 1 1 2 7
3 2 2 3 3 2 3 2 17
4 1 0 2 2 2 1 2 10
5 1 0 2 1 1 1 2 8
6 1 0 1 1 0 1 2 6
7 2 2 3 3 2 3 3 18
8 1 1 1 1 0 1 1 6
9 1 1 1 1 1 1 1 7
10 2 1 3 3 2 1 3 15
11 2 2 2 3 2 3 2 16
12 1 0 1 1 1 0 1 5
13 1 0 1 1 1 0 2 6
14 2 1 2 2 2 1 2 12
15 1 0 2 1 1 0 2 7
16 1 0 1 1 1 0 1 5
17 2 1 3 3 2 1 2 14
18 1 1 1 1 1 1 1 7
19 2 0 3 3 2 1 2 13
20 2 3 2 2 2 1 3 15
21 2 1 3 3 2 3 2 16
22 1 1 1 1 1 1 0 6
23 1 1 1 1 1 1 0 6
24 1 1 1 1 1 1 0 6
25 2 1 3 3 2 1 3 15
26 1 1 2 2 2 1 2 11
27 2 1 2 2 2 1 2 12
28 1 1 2 1 0 1 2 8
29 1 0 1 1 1 1 0 5
30 2 1 3 3 1 3 2 15
31 1 1 2 2 2 1 2 11
32 1 1 2 2 2 1 2 11
33 1 1 1 1 1 1 0 6
34 2 0 2 1 2 0 1 8
35 1 1 1 1 1 1 0 6
36 1 0 1 1 1 0 0 4
50 29 65 62 50 40 56 352
Butir Soal
No. Sampel y
x1a x1b x1c x2 x3 x4a x4b x4c
1 1 1 0 1 1 1 1 1 7
2 1 0 0 1 1 0 1 1 5
3 3 2 3 3 3 3 2 3 22
4 1 0 0 1 0 1 1 1 5
5 2 1 0 2 2 2 1 2 12
6 1 1 0 1 0 1 1 0 5
7 3 2 3 3 2 3 3 3 22
8 1 1 1 1 0 1 1 1 7
9 1 1 1 0 0 1 1 1 6
10 2 1 3 1 2 3 1 3 16
11 1 2 3 3 1 2 3 3 18
12 1 0 0 1 1 1 0 1 5
13 1 1 1 1 1 1 0 1 7
14 3 0 3 2 2 2 1 3 16
15 1 0 2 1 1 0 0 2 7
16 1 0 1 1 1 0 0 1 5
17 3 0 3 2 2 2 1 2 15
18 2 1 0 2 2 2 3 3 15
19 3 0 3 2 2 3 0 3 16
20 3 2 3 3 1 3 1 3 19
21 2 1 3 2 2 1 3 2 16
22 1 0 0 1 1 1 1 1 6
23 1 0 0 1 1 1 1 0 5
24 1 1 0 1 1 1 0 0 5
25 3 1 3 2 2 2 3 3 19
26 1 1 2 1 1 0 1 2 9
27 3 1 3 2 2 3 2 3 19
28 1 1 2 1 1 1 1 2 10
29 1 0 1 1 0 0 0 0 3
30 3 1 3 2 2 3 3 2 19
31 1 1 2 1 1 0 1 2 9
32 1 1 2 1 1 1 1 2 10
33 1 1 0 1 1 0 1 0 5
34 2 0 2 1 2 2 1 1 11
35 1 1 0 1 1 1 1 0 6
36 1 1 0 1 1 1 0 0 5
59 28 53 52 45 50 42 58 387
Wawancara kepada siswa dilaksanakan pada akhir siklus I, pada hari Selasa
tanggal 9 Februari 2016. Wawancara dilakukan dengan beberapa orang siswa,
siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berikut ini adalah hasil
kutipan wawancara peneliti:
1. Bagaimana pendapat kamu mengenai proses pembelajaran matematika
dengan strategi ICARE?
Seru bu, bisa diskusi kelompok, terus ngerjain soal cerita yang dikaitin
sama kehidupan sehari-hari.
Asik bu, saya jadi bisa belajar presentasi di depan teman-teman.
Kurang ngerti, masih bingung, soalnya lebih banyak diskusi sama teman-
teman daripada dijelasin sama ibu.
Ngga ngerti bu, ibu cuma ngejelasin sedikit terus kita langsung ngerjain
LKS sendiri.
2. Bagaimana dengan pemberian bahan ajar/LKS saat pembelajaran?
Bagus bu, saya jadi tahu kalau rumus luas permukaan itu bisa kita tentukan
sendiri dari luas-luas sisinya. Saya juga jadi tahu kalau matematika itu
banyak dipakai di kehidupan sehari-hari.
Bagus bu, awalnya saya ngga terlalu ngerti kalau nyelesain soal-soal
cerita, tapi alhamdulillah saya udah ngerti bu sekarang karena banyak
latihan soal-soal cerita.
Waktu diskusi sama teman ngerjain LKS sedikit bingung, tapi waktu
ngebahas bareng-bareng sama ibu jadi ngerti.
Ngga ngerti bu, susah, harus dijelasin dulu sama ibu.
3. Menurut kamu, apakah pembelajaran dengan strategi ICARE dapat
membantu kamu memahami dan menjawab soal-soal pada materi luas
permukaan kubus dan balok?
Iya bu, saya jadi lebih ngerti langkah-langkah menentukan rumus luas
permukaan. Langkah-langkah dalam LKS juga sangat membantu.
201
Wawancara kepada siswa dilaksanakan pada akhir siklus I, pada hari Selasa
tanggal 15 Maret 2016. Wawancara dilakukan dengan beberapa orang siswa,
siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berikut ini adalah hasil
kutipan wawancara peneliti:
1. Menurut kamu, apakah pembelajaran dengan strategi ICARE dapat
membantu kamu memahami dan menjawab soal-soal pada materi volume
kubus dan balok?
Iya bu, sangat membantu.
Membantu bu, saya paham dan banyak yang bisa jawab soal-soalnya,
walaupun beberapa ada yang bingung.
Saya sudah lebih paham bu.
2. Apakah kamu dapat menjawab tes akhir siklus II ini?
Ya bu, saya bisa..
Bisa bu, tapi ngga tau ngitungnya bener atau engga bu.
Ada yang bisa ada yang ngga bu.
Ada yang gampang ngerjainnya, tapi juga ada yang susah bu.
3. Apakah ada perubahan positif yang kamu rasakan selama pembelajaran
matematika dengan strategi ICARE?
Iya ada bu, kelas jadi ngga terlalu berisik karene kebanyakan pada ngerjain
LKS bu.
Ada bu, temen sekelompok saya yang tadinya ngga mau ngerjain LKS, udah
mau ngerjain LKS nya bu.
Belajarnya jadi lebih seru, karena boleh banyak bertanya apalagi waktu
bagian presentasi dan ada tanya jawab.
4. Apakah kamu merasakan ada perkembangan terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis setelah diterapkan strategi ICARE?
Ada bu.
Ya, saya jadi bisa mengerjakan soal-soal cerita.
203
Persentase Respon
Pertemuan
Positif Netral Negatif
1 60,71% 10,71% 28,57%
2 55,00% 9,17% 35,83%
3 68,55% 7,26% 24,19%
4 63,79% 6,90% 29,31%
Persentase Respon
Pertemuan
Positif Netral Negatif
1 73,39% 4,84% 21,77%
2 64,39% 3,79% 31,82%
3 75,00% 3,13% 21,88%
4 76,56% 2,34% 21,09%
Nama Siswa :
Hari/tanggal :
Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kegiatan yang kamu alami.
Kejujuran kamu dalam menjawab pertanyaan akan membantu kamu memahami
perkembangan yang telah kamu capai.
2. Apakah kamu telah mengetahui dan memahami materi yang kamu pelajari
hari ini?
Hari/tanggal :
Pertemuan ke- :