Anda di halaman 1dari 129

EFEKTIVITAS METODE BERCERITA TERHADAP HASIL

BELAJAR KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK PADA


TEMA 2 SUBTEMA 2 OLEH SISWA KELAS III
SD NEGERI 124394 PEMATANG SIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar


Untuk Memenuhi Syarat Penyelesaian Program
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nama :Meliana Manullang


NPM :1801010096
Program Studi:Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR
2022
ABSTRAK
Efektivitas Metode Bercerita Terhadap Hasil Belajar Keterampilan
Berbahasa Anak Pada Tema 2 Subtema 2 Oleh Siswa Kelas III SD Negeri
124394 Pematang Siantar
Oleh:
Meliana Manullang
1801010096
Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan suatu proses Pendidikan yang paling
penting dalam perkembangan siswa. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk
membentuk manusia seutuhnya, dan mengembangkan potensi-potensi yang dapat
meningkatkan hasil belajar dalam pendidikan. Hasil belajar dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengetahui apakah siswa berhasil atau tidak dalam mengikuti
pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas metode
bercerita terhadap hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada tema 2 subtema
2. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental Design dengan rancangan
One Group Pretest-Posttest. Penelitian ini menggunakan satu kelas tanpa
nenggunakan kelas kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD
Negeri 124394 Pematangsiantar yang berjumlah 33 orang. Yang terdiri dari 19
laki laki dan 14 orang perempuan. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan. Teknik pengumpulan data berupa pilihan berganda untuk mengukur
hasil belajar sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode bercerita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) skor rata-rata tes
kemampuan awal siswa sebelum menggunakan metode bercerita 64,85 dengan
standar deviasi 13,778 sedangkan skor rata-rata sesudah menggunakan metode
bercerita adalah 77,88 dengan standar deviasi 9,357 . Perolehan nilai t hitung > ttabel
(8,470 > 2,036) maka Ha ditolak Ho diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
metode bercerita efektiv digunakan pada tema 2 subtema 2 oleh siswa kelas III SD
Negeri 124394 Pematangsiantar.
Kata kunci : Efektivitas Metode Bercerita, Hasil Belajar Keterampilan
Berbahasa.
ABSTRACT
The Effectiveness of Storytelling Methods on Learning Outcomes of
Children's Language Skills in Theme 2 Sub-theme 2 By Grade III Students of
SD Negeri 124394 Pematang Siantar
By:
Meliana Manullang
1801010096
Education in elementary schools is an educational process that is most important
in the development of students. Education in Indonesia aims to form a complete
human being, and develop potentials that can improve learning outcomes in
education. Learning outcomes can be used as a tool to determine whether students
are successful or not in participating in learning. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of the storytelling method on the learning outcomes of
children's language skills on theme 2 sub-theme 2. The method used in this study
was a quantitative method. This research is a Pre-Experimental Design research
with One Group Pretest-Posttest design. This study uses one class without using
the control class. The population in this study was the third grade students of SD
Negeri 124394 Pematangsiantar, amounting to 33 people. Consisting of 19 men
and 14 women. This research was conducted in 3 meetings. The data collection
technique is in the form of multiple choice to measure learning outcomes before
and after participating in learning by using the storytelling method. The results of
this study indicate that: (1) the average score of the students' initial ability test
before using the storytelling method is 64,85 with a standard deviation of 13,778
while the average score after using the storytelling method is 75.00 with a
standard deviation of 9,357. The value of tcount > ttable (8,470 > 2.036) means
Ha is rejected, Ho is accepted. It can be concluded that the effective storytelling
method is used in theme 2 sub-theme 2 by third grade students of SD Negeri
124394 Pematangsiantar.
Keywords: Effectiveness of Storytelling Method, Learning Outcomes of
Language Skills.

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Efektivitas Metode Bercerita Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Berbahasa
Anak Pada Tema 2 Subtema 2 Oleh Siswa Kelas III SD Negeri 124394
Pematangsiantar. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas HKBP Nommensen
Pematangsiantar. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati peneliti mengharapkan segala kritik maupun saran demi
kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini tentu saja penulis
menemukan banyak hambatan dan juga kesulitan. Akan tetapi, berkat bantuan,
maupun nasehat dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sanggam Siahaan, M. Hum Selaku Rektor Universitas HKBP
Nomensen Pematangsiatar.
2. Ibu Prof. Dr. Jumaria Sirait, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan serta dosen pembimbing I Penulis .
3. Ibu Dr. Lisbet Novianti Sihombing, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program
Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP
Nommensen Pematangsiantar.
4. Ibu Yanti Arasi Sidabutar, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen yang mengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar.
6. Bapak Rio Parsaoran Napitupulu, M.Pd dan bapak Samuel Simanjuntak, S.M
selaku operator akademik khusus prodi PGSD

7. Seluruh pihak SD Negeri 124394 Pematangsiantar, terutama kepada kepala


sekolah Ibu Mugiati,S.Pd.SD dan Ibu Lydwine,S.Pd.SD selaku guru kelas III
terimakasih penulis ucapkan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik
8. Yang teristimewa kepada kedua orangtua saya tercinta yaitu Jhonry
Manullang dan Elfrida Batubara yang senantiasa mendoakan penulis,
memberi motivasi, kasih sayang serta dukungan yang luar biasa baik dalam
segi moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada kakak, abang dan juga adikku tersayang Hendra Simanullang, Helmin
Simanullang, Putra Simanullang, Kristopel Simanullang, Rifaldo
Simanullang dan Melisa Simanullang yang selalu mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada Sahabat saya, Serepina Simanjuntak, Dina Sianturi, Oshin
Simatupang, Esrawati Haloho, Citrayani Sinaga, Messy Siburian, Lisma
Sibarani penulis ucapkan terimakasih karena telah memberikan banyak
dukungan dan juga waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per-satu yang telah tulus dan
iklas untuk memberikan doa dan motivasi sehingga dapat terselesaikannya
skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
juga kesalahan. Oleh karena itu, segala kritik maupun saran yang membangun
akan menyempurnakan penulisan skripsi ini dan juga bermanfaat bagi penulis dan
juga pembacanya.

Pematangsiantar, Oktober 2022

Peneliti,

Meliana Manullang

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL .............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah................................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah.............................................................................. 6
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
1.7 Luaran Penelitian............................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoriti .................................................................................... 9
2.1.1 Hasil Belajar............................................................................ 9
2.1.2Keterampilan Berbahasa.............................................................11
2.1.2.1 Aspek-aspek Keterampilan Berbahasa............................12
2.1.3 Metode Pembelajaran.............................................................15
2.1.4 Metode Pembelajaran Bercerita..............................................16
2.1.4.1 Pengertian Metode Pembelajaran Bercerita.....................16
2.1.4.2 Manfaat Metode Bercerita...............................................18
2.1.4.3 Tujuan Metode Bercerita.................................................19
2.1.4.4 Teknik Meode Bercerita..................................................19
2.1.4.5 Langkah-langkah Metode Bercerita................................22
2.1.5 Pembelajaran Tematik............................................................26
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Tematik..................................26
2.1.5.2 Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik............................26
2.1.5.3 Fungsi dan Tujuan Pembelajaran temaik.........................27
2.1.5.4 Keunggulan dan kelemahan pembelajaran Tematik........27
2.1.6 Pembelajaran Tematik pada Tema 2 Menyayangi
Hewan dan Tumbuhan Subtema 2 manfaat Hewan bagi
Kehidupan Manusia Pembelajaran 2......................................29
2.2 Penelitian yang Relevan.....................................................................34
2.3 Kerangka Konseptual.........................................................................36
2.4 Hipotesis Penelitian............................................................................38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1..Jenis Penelitian................................................................................... 39
3.2..Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................40
3.2.1 Lokasi Penelitian....................................................................40
3.2.2 Waktu Penelitian.....................................................................40
3.3..Populasi dan Sampel...........................................................................40
3.3.1Populasi Penelitian.....................................................................40
3.3.2Sampel Penelitian.......................................................................41
3.4..Variabel Penelitian.............................................................................41
3.5..Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data.........................................42
3.5.1Instrumen Penelitian...................................................................42
3.5.2Teknik Pengumpulan Data.........................................................45
3.5.3Uji Coba Instrumen....................................................................45
3.6..Teknik Analisis Data..........................................................................49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1..Deskripsi Hasil Penelitian..................................................................51
4.1.1Tenaga Kependidikan.................................................................51
4.1.2Siswa...........................................................................................52
4.1.3Uji Prasyarat Analisis.................................................................53
4.1.4Deskripsi Data Hasil Belajar Keterampilan Berbahasa
Anak.......................................................................................58
4.1.5 Hasil Analisis Data.................................................................61
4.1.5.1 Uji Normalitas...............................................................61
4.1.5.2 Uji Hipotesis..................................................................62
4.2 Pembahasan penelitian.....................................................................63
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan.........................................................................................64
5.2..Saran...................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rangkuman kisi – kisi istrumen ......................................................42
Tabel 3.2 Tingkat kesukaran soal.....................................................................48
Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda soal.........................................................48
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian.............................................................................51
Tabel 42 Data Guru SD Negeri 124394 Pematangsiantar..............................52
Tabel 4.3 Data Siswa/I SD Negeri 124394 Pematangsiantar..........................52
Tabel 4.4 Hasil Uji Validasi Soal....................................................................54
Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas..........................................................................55
Tabel 4.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal...................................................55
Tabel 4.7 hasil Uji Daya Beda Soal.................................................................57
Tabel 4.8 Data Nilai pretest dan posttest siswa...............................................59
Tabel 4.9 Statistik Skor Tes Kemamampuan awal siswa sebelum
diterapkan Metode Bercerita............................................................60

Tabel 4.10 Uji Normalitas..................................................................................61

Tabel 4.11 Hasil Uji T........................................................................................62


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Siswa Membaca............................................................................. 31
Gambar 2.2 Kisah Semut dan Merpati.............................................................. 32
Gambar 2.3 Merawat Binatang......................................................................... 33
Gambar 2.4 Olahraga......................................................................................... 33
Gambar 2.5 Kerangka Konseptual..................................................................... 37
Gambar 3.1 Lokasi Sekolah .............................................................................. 40
LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus...........................................................................................70
Lampiran 2 RPP................................................................................................77
Lampiran 3 Soal Pretest dan Posttest................................................................88
Lampiran 4 Lembar Soal Pretest dan Posttest..................................................96
Lampiran 5 Kunci Jawaban..............................................................................98
Lampiran 6 Uji Validasi Soal...........................................................................100
Lampiran 7 Uji Reliabilitas..............................................................................101
Lampiran 8 Tingkat Kesukaran Soal................................................................102
Lampiran 9 Daya Pembeda Soal.......................................................................103
..........................................................................................................................
Lampiran 10 Tabel Uji Normalitas...................................................................104
Lampiran 11 Tabel Hasil Perhitungan Uji Hipotesis/Uji T..............................105
Lampiran 12 Dokumentasi...............................................................................106
Lampiran 13 Tabel Presentase Distribusi…………….………
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan suatu proses pendidikan yang paling
penting dalam perkembangan siswa. Hal ini karena Sekolah Dasar adalah sumber
pendidikan dasar bagi anak untuk memperoleh sejumlah ilmu dimana setelah mereka
dididik orangtua didalam rumah, dan memasuki lingkungan bermain dan lingkungan
bermain mereka. Di Sekolah Dasar inilah mereka mendapatkan bimbingan, ilmu
pengetahuan yang baru dan pendidikan formal dari seorang guru. Proses pendidikan
di Sekolah Dasar sangat penting bagi kehidupan peserta didik kedepannya. Dalam
UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3
menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
yang berbentuk karakter serta peradaban bangsa dan tujuan pendidikan nasioanal
tidak hanya mencetak sumber daya manusia yang cerdas, tetapi akan mampu
mencetak kepribadian yang berkarakter, memiliki visi-misi, dan bertanggungjawab
atas tugas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah seseuatu yang tepat
untuk membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan tidak hanya dalam pengetahuan
saja, tetapi pendidikan dapat berfungsi untuk membentuk karakter siswa, yang
memiliki tujuan, memiliki visi misi dan juga bertanggungjawab dan dapat
memecahkan masalah.
Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya, dan
untuk mengembangkan potensi-potensi yang dapat meningkatkan hasil belajar dalam
pendidikan. Belajar merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan
tidak sengaja oleh setiap individu, sehinga menghasilkan perubahan dari yang tidak
tahu menjadi tahu dan sebuah proses individu yang berinteraksi dengan sekitarnya.
Belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan.
Dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan dengan lingkungannya sebagai pengalaman
sendiri. Perubahan yang terjadi dalam belajar terjadi secara permanen dan memiliki

1
2

tujuan dan terarah. Hasil belajar adalah sebuah hasil yang maksimum yang diperoleh
seseorang setelah melakukan usaha belajar. Hasil belajar dapat dijadikan sebagai alat
untuk mengetahui apakah siswa berhasil atau tidak dalam mengikuti pembelajaran.
Untuk memperoleh hasil belajar juga sulit karena ada banyak faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar sehingga siswa perlu memiliki kemandirian
dalam belajar, motivasi belajar yang tinggi, tanggungjawab dalam belajaran juga
disiplin dalam belajar. Salah satu kemandirian maupun sikap tanggungjawab siswa
dalam belajar adalah saat mengerjakan tugas siswa tidak tergantung kepada oranglain
dan bertanggungjawab atas tugasnya.
Dalam proses belajar, siswa tidak hanya dikenalkan dengan pergaulan yang
baru, tetapi juga akan diajarkan menggunakan tatanan bahasa yang baik. Dalam
perluasan penggunaan bahasa sejak usia kelas 1, sudah mendapatkan pelajaran bahasa
Indonesia. Bahasa merupakan alat yang paling utama untuk melakukan komunikasi,
penguasaan kosakata dalam pembelajaran berbahasa mutlak dan harus ditingkatkan
agar proses belajar dan mengajar dikelas dapat berjalan dengan baik dan siswa juga
dapat mengembangkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa sangat
diperlukan bagi setiap individu, hal ini disebabkan karna keterampilan berbahasa
merupakan model untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial dan karakter
siswa. keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek yaitu keterampilan berbicara,
keterampilan menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, keempat aspek keterampilan berbahasa itu harus
sekaligus dikuasai oleh para peserta didik, sehingga diharapkan siswa dapat terampil
dalam berbahasa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pendidik harus mampu memberikan
pendidikan dalam proses pembelajaran kepada para peserta didiknya. Dalam
pembelajaran, terkadang pendidik menggunakan metode yang tidak banyak
dimengerti oleh siswa. Pendidik juga perlu menggunakan metode pembelajaran yang
relevan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan bebahasa sangat banyak salah
3

satunya yaitu metode pembelajaran bercerita. Metode bercerita sering digunakan


dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Dan digunakan
ditingkat Sekolah Dasar terutam dikelas rendah. Metode bercerita adalah sebuah
metode yang mengisahkan suatu peristiwa ataupun kejadian kepada peserta didik.
kejadian maupun peristiwa tersebut disampaikan melalui tutur kata, ungkapan dan
mimik wajah yang unik. Metode bercerita disampaikan melalui cerita biasanya
disampaiakan dengan menggunakan bantuan atau tanpa menggunakan bantuan media
pembelajaran dan ketika menyampaikan cerita harus menarik. Bercerita merupakan
proses mengenalkan bentuk-bentuk emosi kepada anak misalnya marah, sedih,
gembira, kesal dan lucu. Hal ini akan memperkaya pengalaman emosinya yang sangat
berpengaruh terhadap pembentukan mapun perkembangan kecerdasan emosional
anak. Artinya cerita yang disampaikan maka pendidik harus menghayati eskpresi
yang ada didalam sebuah cerita sehingga peserta didik mampu mengerti melalui
ekspresi yang disampaikan.
Revisi Kurikulum merupakan upaya inovasi dalam pendidikan untuk
menjadikan kurikulum (proses pembelajaran) menjadi lebih baik lagi. Hal ini
membuat mutu pembelajaran disekolah selalu berubah menjadi terus meningkat dan
mendapatkan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan. Dalam beberapa tahun
terakhir, pemerintah secara sigap untuk malukan perbahan serta perbaikan kurikulum
dari KTSP menjadi kurikulum 2013, khusus untuk pebelajaran kurikulum 2013,
model pembelajarannya dibuat menjadi pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu
adalah pembelajaran yang memuat beberapa mata pelajaran sebagai upaya untuk
melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan para peserta didik.
Pelaksanaan pemberian pembelajaran yang dikembangkan dalam proses penyajian
materi pembelajaran dari beberapa mata pelajaran. Tema pada pembelajaran harus
yang bersifat fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan para peserta didik pada jenjang
SD/MI. Pembelajaran yang dimaksud gabungan beberapa mata pelajaran disebut
pembelajaran tematik. Dalam pendidikan, peserta dididik harus dapat belajar dan
menguasai pembelajaran sesuai dengan kurukulum yang sudah ditentukan yaitu
4

melalui proses pembelajaran, dapat mempengaruhi perubahan sikap peserta didik,


pengetahuan, dan juga keterampilan. Namun, dalam proses pembelajaran, belum
banyak guru yang menciptakan kondisi dan juga situasi yang memungkinkan siswa
untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan berbahasa. Ada 3 pelajaran yang
dibahas yaitu Bahasa Indonesia, PPKn dan PJOK. Dalam muatan Bahasa Indonesia
membahas tentang pesan dalam dongeng,dalam muatan PPKn membahas tentang
karakteristik individu disekitar, dan dalam muatan PJOK membahas tentang
kombinasi gerak. Dalam tema ini terdapat 2 muatan pembelajaran dan fokus muatan
pada tema 2 subtema 2 ini adalah pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pada penelitian ini, dilakukan di SDN 124394 Pematangsiantar di Jln Tongkol
No.24 Pardomuan. Yang terdiri dari 10 ruangan yaitu ada 8 ruangan kelas, 1 kantor
kepala sekolah dan juga 1 perpustakaan. Suasana sekolah itu sangat asri, lingkungan
yang sangat bersih, terdapat beberapa pohon di sekitar sekolah sehingga membuat
pembelajaran berlangsung dengan aman. Di kelas III sebanyak 33 orang. Mayoritas
dikelas III yaitu suku Jawa dan Islam. Suasana kelas yang nyaman membuat proses
pembelajaran berlangsung dengan nyaman. Didalam kelas terdapat 1 buah lemari
yaitu untuk tempat buku dan juga tempat berkas-berkas, terdapat 1 papan tulis. Ada
sebanyak 17 meja dan 17 kursi. Rata-rata jarak rumah siswa ke sekolah tidak terlalu
jauh dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Berdasarkan hasil observasi peneliti SDN 124394 Pematangsiantar, pada
tanggal 10 Juni 2022 di kelas III diketahui bahwa dalam proses pembelajaran,
pembelajaran dominan menggunakan metode ceramah dan juga menggunakan
metode penugasan sehingga banyak siswa tidak aktif dan hasil pembelajaran siswa
tidak meningkat. Peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa kendala dalam
penerapan kurikulum 2013, yaitu kurang memahami materi yang telah dijelaskan,
menuntut siswa lebih aktif dan kreatif, mengintegrasikan beberapa mata pelajaran
kedalam sebuah tema. Metode pembelajaran yang diberikan pada saat pembelajaran
yaitu metode ceramah dan metode penugasan memberikan dampak bagi siswa yaitu
dapat dilihat bahwa siswa kelas III mendapat nilai diatas KKM masih sedikit. KKM
5

siswa dikelas III pada pembelajaran PPKn adalah 75, Bahasa Indonesia adalah 75,
PJOK 75. Tujuan dari pembelajaran ini yaitu siswa harus mampu memiliki nilai
diatas KKM dan mampu menguasai keterampilan berbahasa yaitu keterampilan
membaca dan keterampilan menulis. Nilai rata-rata siswa pada pembelajaran Tematik
adalah dibawah KKM yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan karena banyak
peserta didik yang kurang serius dan tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
dan juga guru juga hanya menggunakan metode ceramah. Oleh karena itu, maka perlu
dilaksanakan metode pembelajaran yang dimana dapat diketahui bagaimana
keefektivitasan pembelajaran menggunakan metode bercerita dengan teknik yang
lebih menyenangkan dan akan melakukan penelitian untuk menguji Efektivitas
Metode Bercerita Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Berbahasa Anak Pada
Tema 2 Menyayangi Hewan dan Tumbuhan Subtema 2 Manfaat Hewan Bagi
Kehidupan Manusia Oleh Siswa Kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan hasil observasi tentang permasalahan hasil belajar keterampilan
berbahasa anak tema 2 tentang “Menyayangi Hewan dan Tumbuhan” dan subtema 2
tentang “Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia” maka diperoleh beberapa
masalah sebagai berikut :
1) Kurangnya minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia
2) Kurangnya memahami materi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
3) Siswa kurang memberikan perhatian terhadap pembelajaran yang disampaikan
4) Siswa ragu-ragu tidak berani dan malu untuk mengungkapkan pendapat
5) Rendahnya keterampilan berbicara siswa, mengakibatkan rata-rata nilai Bahasa
Indonesia siswa belum memenuhi KKM
6) Rendahnya keterampilan menulis siswa, mengakibatkan rata-rata nilai Bahasa
Indonesia siswa belum memenuhi KKM
7) Guru kurang mengoptimalkan media pembelajaran dalam pelajaran Bahasa
Indonesia, sehinga kurang termotivasi dalam belajar.
6

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian
ini dibatasi masalahnya pada efektivitas metode bercerita terhadap hasil belajar
keterampilan berbahasa anak pada tema 2 tentang “Menyayangi Hewan dan
Tumbuhan” Subtema 2 “Manfaat hewan bagi kehidupan Manusia” oleh siswa kelas
III SD Negeri 124394 Pematangsiantar.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana efektivitas metode bercerita pada tema 2 “Menyayangi Hewan dan
Tumbuhan” Subtema 2 “manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia “ oleh siswa
kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar?
2. Bagaimana hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada tema 2 “Menyayangi
Hewan dan Tumbuhan” Subtema 2 “manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia “
oleh siswa kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar?
3. Bagaimana efektivitas metode bercerita terhadap hasil belajar keterampilan
berbahasa anak pada tema 2 “Menyayangi Hewan dan Tumbuhan” Subtema 2
“Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia “ oleh siswa kelas III SD Negeri
124394 Pematangsiantar?

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui efektivitas metode bercerita pada tema 2”Menyayangi hewan
dan tumbuhan” subtema 2 “Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia” oleh
siswa kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui hasil belajar pada tema 2”Menyayangi hewan dan tumbuhan”
subtema 2 “Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia” oleh siswa kelas III SD
Negeri 124394 Pematangsiantar.
7

3. Untuk mengetahui efektivitas metode bercerita terhadap hasil belajar


keterampilan berbahasa anak pada tema 2”Menyayangi hewan dan tumbuhan”
subtema 2 “Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia” oleh siswa kelas III SD
Negeri 124394 Pematangsiantar.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Dimaksudkan bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan pengembangan salah
satu teori belajar sehingga dapat digunakan sebgai referensi untuk mengetahui
keefektivitasan metode bercerita terhadap hasil belajar siswa pada keterampilan
berbahasa anak pada penelitian lebih lanjut dalam aspek pengembangan metode yang
sama namun kelas yang berbeda.
2. Manfaat praktis
1) Bagi Pendidik
Sebagai sumbangan pemikiran kepada para pendidik bagaimana mengembangkan
keterampilan berbahasa anak dalam menggunakan metode bercerita sebagai metode
pembelajaran di kelas.
2) Bagi Peserta didik
Untuk melatih agar peserta didik mampu mengembangkan keterampilan berbahasa
dengan menggunakan metode bercerita.
3) Bagi Sekolah
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah
khususnya bagi seorang pendidik Guru Sekolah Dasar.
8

1.7 Luaran Penelitian


Luaran penelitian ini adalah berupa sebuah artikel dan jurnal ilmiah Nasional
ber ISSN yang dipublikasikan baik berupa cetakan maupun elektronik sehingga
masyarakat terutama dikalangan mahasiswa dapat dengan mudah mengakses dan
dengan biaya yang murah.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian teori


2.1.1 Hasil Belajar
Sobron Adi Nugraha,dkk (2020 :270) mengatakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan siswa yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran. Belajar
merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan
perubahan perilaku yang menetap. Dan hasil belajar didefenisikan sebagai
kemampuan yang dimiliki peserta didik sesudah ia menerima pengalaman dalam
proses belajaranya. Menurut Aan Lasmanah (2016 : 19) adalah berpendapat bahwa
prestasi belajar dapat dijadikan pegangan bagi diri siswa dan para guru untuk
mengetahui siswa yang lulus atau belum.
Perubahan hasil belajar ini dalam Taxonomy Bloom dikelompokkan dalam tiga
ranah yaitu, ranah psikomotor (keterampilan), kognitif (kemampuan berfikir) dan
afektif (sikap). Zulyadaini, (2016 :153-158) mengungkapkan seseorang yang telah
berhasil dalam belajar akan menunjukkan perubahan dalam dirinya. Perubahan dapat
ditunjukkan dari kemampuan berfikirnya atau dari sikap terhadap suatu objek.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan sebuah perubahan yang terjadi dalam diri para peserta didik setelah ia
menerima pembelajaran yang diberikan para pendidik baik itu perubahan dalam
keterampilan, pengetahuan, sikap dan berfikir peserta didik.
Perkembangan konsep penilaian pendidikan ada pada saat menunjukkan arah
yang lebih luas. Konsep-konsep tersebut pada umumnya berkisar pada pandangan
sebagai berikut :
a) Penilaian tidak hanya diarahkan pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termatujuan-
tujuan yang telah ditetapkan suk efek samping yang mungkin timbul.

9
10

b) Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga


melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pendidikan, baik
masukan proses maupun keluaran.
c) Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan-
tujuan yang ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan
tersebut pendting bagi siswa dan bagaimana untuk mencapainya.
d) Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan
dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada tes, tetapi
juga alat penilaian bukan tes.
Atas dasar itu, maka lingkup sasaran penilaian mencakup tiga sasaran
pokok, yakni (a) program pendidikan, (b) proses belajar-mengajar, dan (c)
hasil-hasil belajar (Nana Sudjana, 2016: 1). Penilaian proses terdiri atas
penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan para peserta didik, interaksi antar
guru dan siswa dan proses terlaksananya proses belajar dan mengajar. Dalam
penilaian, hendaknya diperiksa sampai sejauh mana perubahan tingkah laku
peserta didik melalui proses belajar-mengajar. Dengan diketahuinya hasil
belajar, maka dapat diambil tindakan untuk mengubah tindakan perbaikan
dalam proses pembelajaran dan memberikan bimbingan dan bantuan
pengajaran kepada para peserta didik. Dengan kata lain, hasil penilaian tidak
hanya mengetahui tujuan pembelajaran atau untuk mengetahui perubahan
tingkah laku para peserta didik, namun juga sebagai umpan balik untuk
memperbaiki proses belajar-mengajar.
Untuk dapat mengetahui suatu nilai diperlukan adanya kriteria,
contohnya untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang diperlukan sebuah
ukuran yang jelas bagaimana yang baik, sedang, dan yang kurang. Itulah yang
dinamakan kriteria. Ciri dalam penilaian adalah sebuah objek yang dinilai dan
karena adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan
yang apa adanya dengan kriteria atau apa harusnya. Penilaian hasil belajar
merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang telah
11

dicapai para peserta didik melalui kriteria yang telah ditentukan. Maka objek
yang dinilai adalah hasil belajar peserta didik. Penilaian proses merupakan
upaya dalam memberikan nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh pendidik dan para peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil dan proses belajar berkaitan
erat karena hasil merupakan akibat dari proses.
2.1.2 Keterampilan Berbahasa
Dalam kehidupan, keterampilan berbahasa digunakan dalam
berkomunikasi, ada orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara
optimal sehingga setiap tujuan dalam komunikasinya dapat tercapai dengan
baik. Ada juga seseorang yang sangat lemah dalam keterampilan berbahasa
dan tujuan dari komunikasinya menjadi terhambat dan mengakibatkan
komunikasi menjai buruk. Menurut IMS Widyantara dan IW Rasna (2020:
113), keterampilan berbahasa yaitu kemampuan seseorang untuk
menggunakan bahasa yang dimilikinya. Keterampilan berbahasa terdiri atas
beberapa keterampilan antara lain, keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan ini sangat penting dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya
untuk menunjang kemampuan berbahasa para peserta didik
Keterampilan ada empat aspek, antara lain keterampilan berbica,
keterampilan menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan membaca.
Dalam berbicara, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan
bahasa lisan. Dan kemudian si penerima menyimak bahasa lisan yang telah
disampaikan setelah itu, melalui menulis si pengirim mengirimkan pesan
dengan menggunakan bahasa tulis. Dari pihak lain, melalui membaca si
penerima berusaha untuk memberi makna terhadap bahasa tulis yang telah
disampaikan oleh oranglain (Yeti Muliyati, dkk 2014 : 10).
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbahasa adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
12

berbicara menggunakan bahasanya dan penerima dapat menyimak kemudian


bahasa yang disimak dapat dituangkan penerima melalui tulisan dan kemudian
dapat dibacakan dan dapat membuat makna atau kesimpulan yang telah
disampaikan.
2.1.2.1 Aspek-aspek Keterampilan Berbahasa
Dalam penggunaan bahasa terdapat empat keterampilan dalam
berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Keterampilan yang
dituangkan dengan bahasa lisan yaitu keterampilan menyimak dan
keterampilan berbicara sedangkan yang dalam bentuk tulisan yaitu
keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
1. Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah memahami secara lisan yang lebih
bersifat reseptif. Menyimak yaitu memahami bahasa yang telah didengarkan
bukan hanya sekedar mendengarkan bunyi-bunyi saja. Ada dua jenis
mendengarkan yaitu pertama, situasi mendengarkan secara interaktif yang
terjadi dalam percakapan secara langsung atau tatap muka. Demikian kita
memiliki kesempatan untuk meminta agar lawan biacara dapat mengulang
ataupun memperlambat apa yang elah disampaikan. Dan kedua, situasi
mendengarkan secara noninteraktif yaitu mendengarkan televisi,
mendengarkan radio, atau mendengarkan dalam acara-acara seremonial yang
dimana dalam situasi seperti ini kita tidak dapat meminta pembicara untuk
mengulang apa yang telah disampikan atau meminta memperlambat apa yang
ingin disampaikan. Berikut ini ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan
supaya dapat memahami apa yang kita dengar.
a) Mengingat unsur bahasa yang disampaikan menggunakan daya ingat jangka
pendek.
b) Berupaya untuk membedakan bunyi-bunyi yang membedakan makna dalam
bahasa
13

c) Menyadari bentuk tekanan nada, warna suara dan intonasi bahasa


d) Membedakan dan memahami arti kata yang didengar
e) Mengenal bentuk-bentuk kata yang khusus
f) Mendeteksi kata-kata kunci dalam topik dan gagasan
g) Menebak kata dalam konteks
h) Mengenal kelas-kelas kata dan menyadari bentuk-bentuk daar sintaksis
i) Mendeteksi unsur-unsur dalam kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi
dan unsur yang lainnya (Yeti Mulyati dkk, 2014:10).

2. Keterampilan Berbicara
Menurut Yeti Mulyati dkk, (2014:10). Dalam keterampilan berbicara
ada beberapa situasi dalam berbicara yaitu pertama situasi interaktif misalnya
saat berbicara secara tatap muka maupun saat berbicara lewat telepon, kita
dapat meminta lawan bicara kita untuk memperlambat tempo bericaranya.
Kedua situasi semiinteraktif misalnya dalam berpidapto audiens tidak dapat
melakukan interupsi terhadap pembicaraan, tetapi pembiacara dapat melihat
bagaiman reaksi melalui mimic wajah dan gerakan tubuh pendengar. Ketiga
situasi yang bersifat noninteraktif apabila berpidato melalui radio dan juga
televisi. Dibawah ini, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki dalam
berbicara :
a) Pembicara harus dapat mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda dengan jelas
supaya yang mendengar dapat membedakannya.
b) Pembicara dapat menggunakan nada dan intonasi yangjelas supaya pendegar
dapat memahami apa yang telah diucapkan
c) Menggunakan bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang jelas.
d) Menggunakan ragam bahasa sesuai situasi terhadap situasi komunikasi
e) Upayakan kalimat-kalimat utama jelas bagi pendengar dan kemukakan ide-ide
tambahan guna menjelaskan ide-ide utama
f) Wacana harus sesuai sehingga pendengar mudah mengikuti pembicaraan.
14

3. Keterampilan Membaca
Membaca merupakan keterampilan reseptif bahasa lisan, yang dapat
dikembangkan secara terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara.
Sering sekali keterampilan membaca dikembangkansecara teritegrasi dengan
keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Menurut Yeti Mulyati
dkk, (2014: 12).Ada beberapa keterampilan mikro yang terkait dengan proses
membaca yang harus dimiliki pembicara antara lain:
a) Dapat mengenali tulisan yang digunakan
b) Mengenal kosakata
c) Mengenal kata kata kunci yang menjelaskan tetantang topik dan gagasan utama
d) Mengenal kosakata, teramsuk kosakata split dari konteks yang tertulis
e) Mengenal kelas kata yaitu kata benda, yaitu yang mana kata benda, kata sifat
dan sebagainya
f) Mengenal konstituen-konstituen dalam kalimat yaitu subjek, objek, predikat
dan preposisi.
g) Mengenal bentuk-bentuk dasar sintaksis
h) Menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal untuk tujuan menarik
kesimpulan-kesimpulan
i) Menggunakan perangkat dan pengetahuan kohesif leksikal gramatikal untuk
mengetahui informasi utama
j) Dapat membedakan ide utama dari detail yang telah disajikan
k) Menggunakan strategi yang berbeda terhadap tujuan membaca yang berbeda
juga misalnya menggunakan skimming untuk mencari ide utama untuk
melakukan pembelajaran secara mendalam.

4. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan keterampilan produktif dengan menggunakan
tulisan. Keterampilan adalah salah satu keterampilan berbahasa yang paling
15

rumit diantara keterampilan berbahasa lainnya. Dan bukan hanya sekedar


menyalin kata atau kalimat lainnya tetapi juga dapatmengembangkan pikiran
dalam sebuah struktur tulisan yang teratur. Dibawah ini ada beberapa
keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis yaitu :
a) Menggunakan ejaan dengan benar dan tepat
b) Memilih kata yang benar dan tepat
c) Menggunakan bentuk kata yang benar
d) Mengurutkan kata kata dan kalimat dengan benar
e) Memilih genre tulisan dengan benar
f) Menggunakan struktur kalimat yang tepat
g) Mengupayakan ide atau informasi utama yang didukung secara jelas oleh ide-
ide maupun informasi tambahan.
h) Mengupayakan terciptanya sebuah paragraph dan juga keseluruhan sebuah
tulisan koheren sehingga para pembaca lebih mudah mengikuti informasi yang
dituliskan
i) Membuat pernyataan atau dugaan seberapa banyak pengetahuan yang sudah
dimiliki pembaca sasaran mengenai subjek yang ditulis dan membuat asumsi
mengenai hal hal yang belum mereka ketahui dan yang penting untuk dituliskan
j) Pembelajaran bahasa di sekolah dasar bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dan kemampuan untuk berbahasa dengan benar.
Salah satu aspek yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan berbahasa yang baik dan benar adalah dengan menguasai
banyak kosakata. Semakin banyak kosakata yang yang dikuasai maka akan
semakin lancar pula komunikasi dan bahasa yang digunakan (Yeti Mulyati dkk,
2014: 13).

2.1.3 Metode pembelajaran


16

Metode adalah cara atau teknik yang digunakan oleh para pendidik
dalam proses pembelajaran agar para peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau lompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata
pelajaran. Menurut Iskandarwassid dan Sunender (2019:3) yang mengatakan
bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk
memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dan ditentukan.
Abdurrahman Ginting (2014 :42) menyatakan bahwa metode
pembelajaran diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan
berbagai prinsip dasar pendidikan serta teknik dan sumber daya terkait lainnya
agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.
Metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu cara
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya
bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian metode pembelajaran adalah sebuah teknik atau strategi
pembelajaran yang dipilih dan diguanakan para pendidik kepada peserta didik
dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh tujuan
pembelajaran tertentu

2.1.4 Metode Pembelajaran Bercerita


2.1.4.1 Pengertian Metode Pembelajaran Bercerita
Muhammad Yaumi (2013:190) menyatakan metode bercerita atau story
telling adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menguraikan suatu
peristiwa ataupun kejadian melalui kata, gambar atau suara yang diberikan
beberapa pendambahan improvisasi dari pencerita sehingga dapat
memperindah jalannya sebuah cerita.
17

Izzati & Yulsyofriend, (2020: 473) mengungkapkan bahwasanya


bercerita merupakan langkah penyajian maupun penyampaian pembelajaran
dalam bentuk bahasa lisan berbentuk cerita dari pendidik dan kemudian
ditujukan kepada para peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang
perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan
membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian pembelajaran suatu
kejadian yang disampaikan dalam bentuk lisan melalui kata, gambar maupun
suara sehingga para peserta didik dapat mendengar pembelajaran dengan baik.
Nurhasanah (2013:5) melalui penelitiannya membuktikan bahwa
pembelajaran metode bercerita dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan berbahasa anak di sekolah dengan menggunakan langkah-
langkah penerapan sebagai berikut yaitu :
1. Peserta didik mengatur posisi duduknya,
2. Peserta didik harus memperhatikan guru dalam menyiapkan alat peraga,
3. Peserta didik akan termotivasi mendengarkan cerita,
4. Para peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan judul cerita,
5. Mendengarkan judul cerita,
6. Peserta didik memperhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru,
7. Setelah selesai bercerita, peserta didik memberikan kesimpulan dari cerita
yang telah disampaikan,
8. Guru melengkapi kesimpulan tentang isi cerita dari peserta didik.
Metode bercerita dapat dilakukan dengan membaca buku cerita secara
langsung. Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku,
menceritakan sebuah dongeng, bercerita dengan menggunakan papan flannel,
dramatisasi sebuah cerita. Bercerita merupakan sebuah keterampilan dalam
berbahasa dan berbicara. Dalam bercerita, ada empat hal yang perlu
18

diperhatikan yaitu (1) lafal ataupun ucapan bunyi-bunyi bahasa; (2) Intonasi;
(3) Tinggi rendahnya nada; (4) Sikap ( unsur nonbahasa, tetapi sangat
mempengaruhi efektivitas bercerita) (Sukirman, dkk, 2016). Persiapan yang
harus dilakukan untuk merancang kegiatan bercerita yaitu menetapkan tema
dan tujuan dan merancang bentuk cerita yang akan dipilih. Langkah pertama
dalam menetapkan tema dan tujuan sebagaimana telah dikemukakan bahwa
tujuan menggunakan metode bercerita terutama dalam memberikan
pengalaman pembelajaran melalui cerita guru untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. langkah kedua yang harus dilakukan adalah (a) becerita tentang
sebuah cerita dengan menggunakan ilustrasi gambara (b) bercerita dengan
menggunakan buku siswa (c) menetapkan bahan atau alat peraga yang
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran bercerita; dan menetapkan langkah-
langkah kegiatan bercerita.
2.1.4.2 Manfaat Metode Bercerita
Metode mengajar dengan bercerita, memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik maupun anak-anak bercerita adalah sebuah kegiatan
yang menyenangkan dapat menggetarkan perasaan karena sangat berkesan
dan bermakna bagi kehidupan mereka
2. Melalui metode bercerita, dapat menanamkan nilai-nilai karakter yaitu
kejujuran, keberanian, kesetiaan, ketulusan, keramahan, yang menjadi salah
satu tujuan pendidikan Nasional di sekolah khususnya di sekolah dasar.
3. Dengan menerapkan metode bercerita, dapat memberikan sejumlah
pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan juga religious.
4. Dengan kegiatan bercerita, juga memberikan pengalaman belajar untuk
berlatih mendengarkan. Dengan mendengarkan para peserta didik dapat
memperoleh berbagai macam informasi tentang ilmu pengetahuan, nilai
maupun sikap untuk diterapkan didalam kehidupannya sehari-hari.
5. Melalui metode bercerita, dapat mengembangkan kemampuankognitif
peserta didik, afektif, dan psikomotorik para peserta didik.
19

6. Melalui metode bercerita akan memberikan pengalaman yang menarik,


unik dan juga mengesankan serta dapat menyentuh perasaan para peserta
didik.
7. Melalui metode berbahasa, juga dapat mengasah daya imajinasi peserta
didik.
8. Melalui metode bercerita, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
yang luas dan dapat menggambarkan kondisi sosial kemasyarakatan.
9. Melalui metode bercerita, dapat membantu para peserta didik untuk
mengkonsep diri mereka sendiri.
10. Metode bercerita juga dapat menciptakan sikap toleransi pada peserta didik
dan menyadari bahwa didalam kehidupan terdapat banyak perbedaan,
profesi dan berbagai hal yang lainnya. Moeslichatoen 2004:157).
2.1.4.3 Tujuan Metode Bercerita
Menurut Sunarti (2005 :9-10) ada beberapa tujuan dalam metode bercerita
yaitu sebagai berikut:
1) Menanamkan tokoh tersembunyi (hidden model) dalam benak anak. Sang
tokoh yang identik atau secara kuat mempresentasikan karakter tertentu.
Tokoh tersembunyi tersebut diharapkan dapat memberikan kekuatan
arahan dan juga panduan perilaku karakter anak sehari-hari.
2) Meningkatkan kemampuan eksplorasi anak melalui pencarian contoh lain
seperti karakter tokoh cerita, dalam kehidupan sehari-hari.
3) Membangun kemampuan analisa dan keterampilan pemecahan masalah
berkaitan dengan perilaku karakter.
4) Meningkatkan kemampuan anak untuk mengimplementasikan konsep
karakter dalam kehidupan sehari-hari. Anak diharapkan dapat
menunjukkan secara nyata konsep dan perbuatan dalam kehidupan sehari-
hari.
5) Membangun kemampuan analisa dan evaluasi manfaat perilaku dan
dampak negatif perilaku tertentu, serta menarik kesimpulan.
20

6) Menanamkan konsep diri positif.


2.1.4.4 Teknik Metode Bercerita
Sebelum menerapkan teknik-teknik dalam menerapkan metode bercerita, para
pendidik perlu mempelajari apa yang telah dikemukakan oleh Sunarti (2005) adalah
sebagai berikut.
1) Pendidik harus terlebih dahulu memahami karakter ataupun pesan pesan
yang akan disampaikan pada pendengar atau peserta didik.
2) Pendidik bisa menggali cerita yang sangat sederhana dan membuat cerita
tersebut kedalam sebuah cerita yang sangat menarik dan memikat perhatian
para peserta didik.
3) Kekuatan sebuah cerita hanya akan tergali jika pendidik memiliki pandangan
yang positif terhadap cerita yang ingin disampaikan.
4) Dalam kegiatan bercerita, hendaknya pendidik memilih suasana dan waktu
yang tepat
5) Sebelum pembelajaran bercerita dimulai, hendaknya pendidik
memberitahukan kepada para pendidik supaya mempersiapkan mental dan
memberitahukan terlebih dahulu aka nada kegiatan bercerita.
6) Berikan sebuah kesan kepada para peserta didik bahwa kegiatan bercerita
sangatlah spesial dan pendidik sangat senang melakukannya.
7) Kegiatan bercerita jangan dijadikan sebagai balasan hukuman atau hadiah
kepada para peserta didik.
8) Bagi anak yang aktif, bersemangat, menunjukkan perhatian boleh mendapat
pujian.
9) Pendidik harus membacacerita terlebih dahulu supaya : a) Dapat memahami
alur dan makna cerita, b) menemukan bagian cerita yang perlu mendapat
penekanan khusus, c) membangun suasana yang membuat peserta didik lebih
menghayati cerita seakan-akan cerita itu nyata adanya, d) menghidupkan
tokoh cerita sehingga dapat memberikan kesan yang mendalam bagi peserta
21

didik, contohnya dapat mengulang kebiasaan dalam tokoh, menguatkan


watak tokoh, dan menguatkan setting cerita,
10) Melakukan evaluasi dan mencatat jawaban secara ringkas dan sederhana,
komentar yang tercetus, dan kesan yang mendalam yang telah diberikan
peserta didik.
Dunia kehidupan peserta didik berkaitan dengan lingkungan baik itu
lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Kegiatan bercerita
harus menjadi pengalaman yang unik dan menarik, yang dapat memotivasi anak
dalam mengikuti kegiatan bercerita. Agar para peserta didik dapat mengikuti kegiatan
bercerita, maka ada beberapa teknik sebagai berikut:
1) Membaca langsung dari buku cerita
Teknik ini adalah dengan membacakan langsung dari buku bacaan atau buku
cerita akan sangat bagus jika guru memilih cerita yang bagus untuk peserta
didik. Ukuran baik ketika sebuah cerita dan peserta didik dapat memahami
sebuah perbuatan baik dan buruk itu, dan jika ceritanya benar atau salah.
2) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
Bila cerita yang disampaikan terlalu panjang, maka dalam teknik membaca
dapat ditambahkan menggunakan gambar atau ilustrasi dari buku. Melalui
ilustrasi ataupun gambar-gambar yang ditunjukkan, maka peserta didik akan
lenih mudah memahami alur cerita dibandingkan jika pendidik hanya fokus
kepada buku saja saat meyampaikan cerita. Dengan menggunakan gambar
atau ilustrasi saat bercerita bertujuan untuk memperjelas pesan-pesan yang
disampaikan dan memikat perhatian para peserta didik.
3) Menceritakan dongeng
Cerita dongeng adalah salah satu bentuk kegiatan kesenian yang sudah lama
dan juga merupakan cara untuk meneruskan salah satu budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Dan cerita dongeng dapat digunakan untuk
menunjukkan kebajikan bagi para peserta didik.
4) Bercerita dengan menggunakan papan flanel
22

Pendidik dapat menggunakan teknik ini pada saat pembelajaran bercerita


berlangsung. Pendidik bisa memnfaatkan kain flanel sebagai media
pembelajarannya.
5) Bercerita dengan menggunakan boneka
Pemilihan teknik bercerita manggunakan boneka, pendidik harus
menyesuaikan sesuai topik, umur dan pengalaman peserta didik. Boneka ini
digunakan bercerita untuk mencerminkan karakter dalam tokoh.

6) Dramatisasi suatu cerita


Pendidik ketika bercerita dan memainkan perwatakan tokoh tokoh dalam
cerita yang disampaikan adalah sesuatu yang disukai peserta didik dan
merupakan daya tarik bersifat universal.
7) Menggunakan jari dan tangan
Pendidik dapat memanfaatkan media yang paling mudah yaitu dengan
menggerakkan jari dan tangan saat bercerita.
Cerita dan melibatkan berbagai emosi yang mempengaruhi perilaku,
dan dapat menentukan pengambilan keputusan seseorang
manakaladisampaikan secara efektif. Cerita dapat digunakan sebagai metode
sosial karakter kepada anak. Menurut sunarti, pendidik penting menjalankan
teknik dalam menggali kekuatan cerita dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Yuk simak cerita ini… (8 menit)
2) Temukan karakter dalam cerita (4 menit)
3) Cari tokoh lain di sekitarmu (5 menit)
4) Tolong bantu saya (5 menit)
5) Apa manfaatnya bagimu? (5 menit)
6) Apa kerugiannya bagiku? (5 menit)
7) Jadi apa kesimpulannya? (2 menit)
8) Penanaman konsep sendiri (2 menit)
23

2.1.4.5 Langkah-langkah Metode bercerita


Menurut Mardianto (2015:30-39) Ketika menyampaikan cerita kepada anak
sekolah dasar atau peserta didik harus memperhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Memilih jenis cerita sesuai umur peserta didik
Dalam melakukan metode bercerita, seogyanya mencari cerita yang ringan yang
mudah ditangkap dan dicerna oleh peserta didik yang duduk disekolah dasar
menurut usia para peserta didik. Dengan kata lain, cerita yang disampaikan tidak
bisa mengambang dan harus memiliki alur yang jelas. Untuk peserta didik yang
duduk dikelas rendah usahakan mendongeng hal-hal yang lucu denganpenokohan
hewan atau cerita yang menarik juga bisa menggunakan cerita-cerita fabel.
2. Penentuan Variasi mendongeng
Variasi mendongeng sangatlah diperlukan setiap kali menyampaikan dongeng
kepada para peserta didik. Variasi dalam mendongeng dapat dijadikan sebagai
motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar dan mengajar dan bermanfaat untuk
mengatasi kejenuhan dalam mendongeng supaya dalam menyampaikan dongeng
tidak monoton.
Beberapa variasi yang digunakan dan dipraktikkan dalam mendongeng yaitu
sebagai berikut :
a. Mendongeng dengan gerak tubuh dan lagu
b. Mendongeng dengan menggunakan alat peraga penokohan atau boneka
c. Mendongeng dengan menggambar
d. Mendongeng dengan menggunakan alat peraga gambar
3. Penentuan timing, yaitu berapa lama , kapan dan dimana sebaiknya cerita
dilakukan
Jika para pendidik sudah terbiasa menggunakan metode bercerita, pasti
pendidik sudah dapat memperkirakan berapa lama waktu dalam bercerita. Karena
waktu tersebut tergantung bagaimana anak dapat menerima cerita tersebut. Sehingga
para pendidik bisa mengetahui bagaimana harus berhenti jeda dan bahkan
24

mnghentikan cerita yang disampaikan. Lama waktu dalam mendongeng hanya


ditentukan bagaimana cara respon anak dalam memahami cerita yang disampaikan.
Lama waktu yang baik dalam mendongeng yaitu minimal satu kali dalam seminggu.
Dengan waktu yang telah ditentukan maka pendidik dapat melakukan persiapan yang
sangat maksimal terhadap cerita yang akan disampaikan kepada para peserta didik.
Sedangkan para peserta didik, akan menanti hari pembelajaran yang akan diisi
dengan kegiatan mendongeng. Seorang peserta didik, dapat melaksanakan kegiatan
bercerita didalam ruangan (in door) misalnya didalam ruangan kelas, luar ruangan
(out door) misalnya dihalaman sekolah.
4. Bagaimana cara bercerita yang efektif memberikan pesan moral dan disukai
peserta didik.
Pertama, menguasai materi cerita yang akan disampaikan. Pendidik
harus menguasai materi cerita secara utuh baik dalam penokohan, situasi,
karakter hingga apa pesan moral yang disampaikan dalam cerita. Kedua, para
pendidik harus memilih tema yang sesuai, supaya cerita yang disampaikan
dapat dicerna dan diserap oleh peserta didik. Sebaiknya tema-tema yang ingin
disampaikan haruslah berkaitan denga kehidupan sehari-hari dan disukai para
peserta didik. Misalnya tema tentang (1) kehidupan anak dalam keluarga,
sekolah atau masyarakat, (2) binatang seperti ternak, binatang yang hidup di
air, dan lain-lain, (3) tanaman seperti aneka bunga, tanaman pertanian dan
yang lain-lain. Dongeng yang dimaksud adalah dongeng yang memiliki pesan
moral yang baik. Ketiga membuat alat peraga dan media mendongeng. Fungsi
menggunakan alat peraga dalam metode ini adalah supaya dapat membantu
proses pengajaran agar tujuan dapat dicapai sebaik-baiknya dan juga berfungsi
untuk memperagakan suatu isi dalam cerita agar cerita terkesan lebih hidup.
Keempat, mempersiapkan konsentrasi sebelum memulai cerita, pendidik
haruslah mengetahui kesiapan para peserta didik dalam mendengarkan cerita. Jadi,
konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita harus dipersiapkan senyaman mungkin
sehingga dalam menyimak cerita yang akan disampaikan peserta didik sudah fokus
25

mendengarkan dan dalam konsentrasi yang benar. Keenam, mengakhiri cerita dalam
menyisipkan /mengulangi pesan moral.
5. Cara mendapatkan dongeng atau cerita
Dongeng atau cerita bisa didapatkan dengan berbagai cara, diantaranya :
a) Cara yang pertama adalah cara yang klasik, mencari sumber dongeng atau
inspirasi dongeng dari sumber cerita yang beragam, contohnya kisah-kisah
rakyat yang ada disekitar kita. Selain itu, bisa juga dirangkum dari cerita
kehidupan sehari hari menjadi sebuah cerita atau doneng yang disukai para
peserta didik.
b) Cara kedua adalah cara modern, pendidik dapat menggunakan media internet
untuk hunting (berburu) dongen dengan cara mendowload e-book dongeng
mencari sumber dari berbagai fasilitas web, blog, note dan yang lainnya.
c) Cara yang selanjutnya adalah dengan mengarang cerita atau dongeng sendiri.
Pendidik dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dan mampu berimajinasi dalam
merangkai sebuah cerita dan cerita yang disusun adalah sesuai dengan usia
para peserta didik yang bisa membangun karakter dan budi pekerti serta
kecerdasan intelektual maupun spiritual anak.
6. Evaluasi
Dalam melaksanakan metode bercerita evaluasi sangatlah diperlukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh metode bercerita dalam mengembangkan
kreativitas pendidik. Ada beberapa fungsi evaluasi bagi pendidik yaitu :
a) Memberikan landasan untuk menilai hasil prestasi yang telah dicapai oleh
para peserta didik.
b) Memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi para
peserta didik untuk mnegetahui posisi mereka ditengah-tengah
kelompoknya
c) Untuk memberikan bahan penting untuk memilih dan menciptakan status
para peserta didik
26

d) Untuk memberikan pedoman dan mencari jalan keluar bagi para peserta
didik yang membutuhkan
e) Memberikan petunjuk tentang sejauh mana pembelajaran yang sudah
ditentukan sudah dicapai.
Demikian strategi mendongeng yang perlu diperhatikan setiap kali
menyampaikan cerita kepada para peserta didik. Selain itu, pendidik juga dituntut
supaya terus belajar guna menjadi pendongeng yang baik misalnya mencari sumber
referensi cerita, belajar pada ahlinya dan aktif dalam pelatihan-pelatihan supaya
pendidik yang sebagai pendongeng menjadi kreatif dan sejati yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
2.1.5 Pembelajaran Tematik
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Tematik

Ahmad Sulhan dan Ahmad Khalakul Kahiri (2019:2) berpendapat


bahwa pembelajaran tematik sebagai suatu konsep merupakan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman yang bermakna bagi anak. Pembelajaran tematik diyakini sebagai
pendekatan yang beorientasi pada praktek pembelajaran terpadu secara efektif
dan membantu menciptakan kesempatan kepada peserta didik untuk
memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitar dengan
pandangan yang utuh dengan pembelajaran tematik peserta didik diharapkan
memiliki kemampuan dan mengidentifikasi, mengumpulkan menilai dan
mengumpulkan informasi yang ada disekitar secara bermakna. Sedangkan
menurut Nasution (1994:24) bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan
yang terjadi kepada seseoramg maupun individu yang belajar, bukan hanya
perubahan mengenai pengetahuan saja, tetapi juga untuk membentuk
kecakapan dan juga penghargaan dalam diri pribadi yang belajar.
2.1.5.2 Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dilaksanakan dengan pedoman prinsip sebagai berikut :
27

1) Prinsip pelaksanaan pembelajarn, yang merupakan suatu dasar dalam proses


pembelajaran tematik. Ukuran pembelajaran tematik tergantung sebagaimana
ketersediaan media pembelajaran yang dibutuhkan. Semakin banyak mata
pelajaran yang dipadukan, maka akan semakin sulit pelaksanaan pembelajaran
2) Penentuan tema, keberadaan tema yang dinamis dapat digunakan dan
disesuaikan sesuai kondisi danlingkungan belajar peserta didik. Dan tema
dapat diganti sesuai kebutuhan para peserta didik dengan syarat harus
memperhatikan KD/Indikator.
3) Prinsip proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator atau motivator bertugas
menerjemahkan materi ajar menjadi pembelajaran yang mudah dicerna
4) Prinsip evaluasi, artinya satu untuk semua ataupun sebaliknya. Evaluasi
pembelajaran tematik mencakup matapelajaran yang diintegrasikan dan
evaluasi yang dilakukan berdasarkan matapelajaran)
5) Prinsip terukur, yaitu seorang guru harus memikirkan jumlah mata pelajaran,
bidang studi, dan muatan pembelajaranyang akan diintegrasikan didalam
proses pembelajaran (Eko Setiawan 2018:21).

2.1.5.3 Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik


Fungsi pembelajaran tematik adalah untuk memberikan kemudahan bagi para
peserta didik untuk memahami bagaimana konsep-konsep muatan pelajaran dengan
cara menggabungkan konsep-konsep dalam muatan pembelajaran. Ada beberapa
tujuan pembelajarn yang menggunakan tematik dalam proses pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
1) Memudahkan pemusatan perhatian pada tema yang disampaikan
2) Para peserta didik mampu mempelajari mampu mempelajari dan
mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran
3) Pengembangan kompetensi dasar, pada aspek kognitif, afektif dan juga
psikomotorik.
28

4) Memberikan pengalaman belajar melalui berbagai aktivitas dalam


pembelajaran
5) Mengifisiensikan waktu pembelajaran
6) Menumbuhkan aspek afektif dalam pembelajaran dari nilai-nilai yang
tercakup dalam beberapa mata pelajaran yang sudah dipadukan (Eko
Setiawan 2018:22).

2.1.5.4 Keunggulan dan kelemahan pembelajaran tematik


Menurut Eko Setiawan (2018:24), ada beberapa keunggulan serta
kelemahan yang perlu diketahui agar dapat disikapi dengan baikdalam proses
penerapannya diruang kelas. Keunggulan dan kelemahan tersebut mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. Keunggulan pembelajaran tematik
a) Dapat mengurangi timbang tindih antara berbagai mata pelajaran
karena sudah disajikan kedalam satu tema
b) Menghemat waktu pembelajaran, karena sudah dipadukan anrtara
beberapa mata pelajaran
c) Peserta didik dapat melihat hubungan pembelajaran yang bermakna
pada materi yang telah disajikan. Karena tema bukan hanya tujuan
akhir pembelajaran tetapi lebih berperan sebagai sarana dan prasarana
pembelajaran
d) Pembelajaran bersifat menyeluruh dari semua pengetahuan
e) Keterkaitan dari beberapa mata pelajaran akan menguatkan konsep
yang sudah dikuasi oleh para peserta didik.
2. Kelemahan Pembelajaran Tematik
a) Materi belajar lebih dangkal sehingga pendidik dituntut untuk lebih
berfikir kreatif, berwawasan luas, menguasai metodologi pendidik,
terampil dalam mengemas nateri pembelajaran
29

b) Tema bersifat insidental sehingga idak menggunakan jadwal,maka


guru harus dituntut kreatif dalam pengembangan jadwal
pembelajaran
c) Pembelajaran menjadi multitafsir sehingga secara tidak langsung,
peserta didik dituntut agar mampu mengidentifikasi sendiri mata
pelajaran yang diintegrasikan
d) Pembelajaran memerlukan media, bahan ajar, sumber maupun
informasi yang cukup banyak dan bervariasi yang cocok pada
temadan mata pelajaran yang sudah dikaitkan dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
e) Aspek dalam penialian pembelajaran tematik membutuhkan sebuah
penilaian yang bersifat menyeluruh (komprehensif), yang dapat
dilakukan dengan cara menetapkan dalam proes pembelajaran para
peserta didik dan dari beberapa bidang studi yang terkait dan telah
dipadukan kedalam sebuah tema.
3. Langkah-langkah pembelajaran Tematik
Ada beberapa langkah-langkah pemebalajaran tematik yang dapat
dilakukan oleh pendidik dalam menyiapkan pembelajaran tematik yaitu
sebagai berikut :
1) Pendidik harus memahami kompetensi dasar pada kelas dan semester yang
sama dari setiap mata pelajaran
2) Menentukan tema yang dapat menyatukan kompetensi-kompetensi tersebut
pada setap semester dan setiap kelas
3) Mengaitkan kompetensi dasar dengan tema. Guru memperkirakan dan
menentukan kompetensi-kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran yang
cocok untuk dikembangkan pada sebuah tema langkah ini dilakukan untuk
semua mata pelajarn
30

4) Membuat pemetaan tema. Dalam pembuatan pemetaan tema ini, dapatdibuat


dalam bentuk jarungan tema dan akan memperlihatkan keterkaitan antara
tema dan juga kompetensi dasardari setiap mata pelajaran
5) Menyusun silabus berdasarkan matriks pembelajaran tematik
6) Membuat RPP pembelajaran tematik berdasarkan silabus (Eko Setiawan
2018:25)
2.1.6 Pembelajaran Tematik Pada Tema 2 Menyayangi Hewan Dan Tumbuhan
Subtema 2 Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia Pembelajaran 2.

Kompetensi Inti :

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya


2. Menunjukkan perilaku jujur, displin, tanggungjawab, santun, peduli, percaya
diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga, serta cinta
tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif pada
tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan di tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, krisis
mandiri, kolaboratif, dan komunikaif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahapan perkembangannya.

Kompetensi Dasar :

Bahasa Indonesia

1) Menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual
dengan tujuan untuk kesenangan
31

2) Memeragakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan diri menggunakan


kosa kata baku dan kalimat efektif.

PPKn

1) Mensyukuri keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekitar sebagai


anugrah Tuhan Yang Maha Esa
2) Menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di
lingkungan sekitar
3) Menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekitar
4) Menyajikan makna keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekitar.

PJOK

1) Memahami kombinasi gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,


ruang,usaha, dan keterhubungan dengan berbagai bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional
2) Mempraktikkan gerak kombinasi gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional.

Tujuan Pembelajaran

1) Setelah mendengarkan teks dongeng yang berjudul “Kisah Semut dan Merpati”,
siswa dapat menemukan pesan yang terdapat dalam dongeng yang didengar
dengan tepat
2) Setelah mendengarkan teks dongeng, siswa dapat menceritakan kembali isi
dongeng dengan bahasa sendiri dengan lisan.
3) Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan keberagaman sifat individu
dalam kehidupan sehari-hari di rumah sebagai wujud pengamalan sila Pancasila
yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”
32

4) Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat memeragakan beberapa sifat


individu dalam kehidupan sehari-hari di rumah sebagai wujud pengamalan sila
Pancasila yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”
5) Setelah mengamati penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan prosedur
kombinasi gerakan memutar dan meliuk dalam permainan lompat tali
6) Setelah mengamati guru, siswa dapat mempraktikkan prosedur kombinasi
gerakan memutar dan meliuk dalam permainan lompat tali.
1. Materi Bahasa Indonesia
Gambar 2.1
Siswa Membaca

Beni dan teman-temannya belajar di dalam kelas. Seisi kelas sedang


mendengarkan dongeng. Edo sedang membacakan dongeng di depan kelas. Dongeng
itu berjudul kisah semut dan merpati. Teman lainnya menyimak dongen yang
dibacakan. Tahukah kamu, pada zaman dahulu merpati bertugas sebagai pengantar
pesan?

Gambar 2.2
Kisah Semut dan Merpati
33

2. Materi PPKn

Beni memilihara ayam di rumah karena Ia menyukai binatang. Ayah Beni


membuatkan kandang ayam, setiap hari, Beni memberi makan dan minumm kepada
ayam-ayamnya. Ayam-ayamnya sudah ada yang bertelur. Beni bertugas
mengumpulkan telur-telur itu.

Gambar 2.3
Merawat binatang
34

Ayah Beni juga menyukai binatang. Ia memelihara burung beo. Burung beo Ayah
bisa bicara. Ayah juga orang yang lucu. Ia mengajari beo kata-kata yang lucu. Ayah
dan Beni sering tertawa mendengarnya. Kadang-kadang Beni suka menggoda burung
beo Ayah.

3. Materi PJOK

Cara kelinci dan katak bergerak dengan meloncat. Kita akan melakukan
gerakan meloncat dalam permainan loncat tali. Dua orang temanmu meloncat saat tali
berputar ke bawah.

Gambar 2.4
Olahraga

2.2 Penelitian Yang Relevan


35

1. Penelitian yang dilakukan oleh Jumiatih (2020), dengan judul yaitu


Efektivitas Metode Bercerita dalam Meningkatkan Hasil Belajar bahasa
Indonesia siswa kelas VI Madrasah Tsanawiyah Negeri Palopo. Hasil
analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pada awal siklus I, skor rata-rata
hasil belajar bahasa Indonesia siswa sebesar 70 dan berada dalam katergori
sedang. Pada siklus I, skor rata-rata siswa sebesar79 dan berada pada
kategori tinggi, dan pada akhir siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 85,00 dan berada dalam kategori tinggi. Dengan demikian, secara
kuantitatif hasil belajar bahasa Indonesia secara kuantitatif mengalami
peningkatan dari kategori rendah menjadi tinggi. Temuan pada penelitian ini
dinayatakan peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia kelas VI Madrasah
Tsanawijah Negeri Palopo secara kualitatif dan kuantitatif menunjukkan
bahwa penggunaan metode bercerita efektif digunakan dalam pembelajaran.
Hal ini disebabkan metode bercerita dapat menumbuhkan motivasi siswa
dalam belajar, sehingga siswa lebih cepat memahami materi pelajaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Dolorosa Lega (2021), dengan judul
penelitian yaitu Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode
Bercerita Pada Siswa Kelas III SDK Lei, berdasarkan hasil dan pembahasan,
kesimpilan pada penelitian ini adalah bahwa metode bercerita dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas III SDK Lei, serta dapat ditingkatkan melalui metode bercerita.,
dengan hasil belajar siswa dari 60,82(nilai rata-rata hasil belajar sebelum
penelitian) menjadi 64,28 (siklus I) dan 79,94 (siklus II). Begitupun dengan
ketuntasan klasikal meningkat dari ketuntasan 60% pada siklus I menjadi
88% pada siklus II. Demikian pada peningkatan daya serap klasikal dari
64,28% pada siklus I menjadi 79,94% pada siklus II.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Syamsiyah & Andri Hardiyana (2022),
penelitian yang berjudul Implementasi Metode bercerita sebagai alternatif
Meningkatkan Perkembangan Berbahasa Anak usia Dini. Dimana metode
36

bercerita dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun. Hal
ini ditunjukkan pada kemampuan anak pada indikator memahami bahasa
sebesar 63,33% dengan kriteria BHS (Berkembang sesuai harapan), pada
indikator mengungkapkan bahasa sebesar 74% berada pada kriteria BSH
(Berkembang sesuai harapan). Sementara itu, pada indikator keaksaraan
sebesar76% berada pada indikator BSB (Berkembang sangat baik).
4. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mangunah (2020), penelitian yang
berjudul Hubungan Metode Bercerita dengan Karakter sisiwa di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 1Purbalingga. Berdasakan analisis data dan pembahasan
yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
Signfikan Metode Bercerita adalah 0,000. Karena signifikan 0,05
(0,0000,05), maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai karakter siswa antara pembelajaran menggunakan
metode bercerita dengan pembelajaran yang tidak menggunakan metode
bercerita.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Sitiwahyuni & Faridatul Munawaroh (2021),
penelitian yang berjudul Hubungan Metode Bercerita dengan Minat Belajar
Anak Usia Dini. Berdasarkan pembahasan data melalui observasi pada
variabel X, yaitu pelaksanaan guru dalam menerapkan metode bercerita di
Raudhatul Athfal An-Nur Tembilahan, mencapai angka 93,3& dan
dikategorikan sangat baik, karena angka 93,3% terletak pada 81%-100%.
Pembahasan data melalui observasi pada variabel Y,yaitu minat belajar anak
usia dini, di Raudhatul Athfal An-Nur Tembilahan mencapai 90,4% dan
dikategorikan sangat baik karena angka 90,4% terletak pada 81%-100%.
Maka terdapat hubungan yang signifikan antara metode bercerita dengan
minat belajar anak usia dini di Raudhatul Athfal An-Nur Tembilahan, yang
ditunjukkan dengan thitung  ttabel (25,64 2,00324). Artinya 25,64
37

2,00324maka Ho ditolak, angka 25,64 terletak pada daerah penolakan


sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
2.3 Kerangka Konseptual

Kegiatan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam sebuah
pendidikan, karena berhasil atau tidaknya suatu tujuan pendidikan bergantung pada
bagaimana proses pembelajaran dirancang dan diterapkan kepada siswa secara
propesional. Dimana guru adalah sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa dan
siswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa akan membuat siswa termotivasi dan pembelajaran
akan berjalan dengan baik. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor beberapa diantaranya adalah siswa, guru, metode pembelajaran dan
sebagainya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di SD


Negeri 124394 Pematangsiantar, pembelajaran di kelas III yang menerapkan
kurikulum 2013 dan sering menggunakan metode ceramah. Metode ceramah
diharapkan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada keterampilan
berbahasa, tetapi kenyataannya siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Dan metode
yang digunakan guru belum sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurang cocok
terhadap karakteristik siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji


cobakan metode pembelajaran yang berbeda dengan metode pembelajaran yang
digunakan guru sebelumnya. Yaitu metode pembelajaran bercerita. Metode bercerita
digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana efektivitas metode bercerita
terhadap hasil belajar siswa kelas III pada keterampilan berbahasa anak pada tema 2
Menyayangi Hewan dan Tumbuhan subtema 2 Manfaat Hewan bagi Kehidupan
Manusia pembelajaran 2. Metode bercerita memiliki kelebihan supaya pembelajaran
yang diajarkan lebih bermakna, dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan
38

berimajinasi, dapat meransang kecerdasan berbahasa yaitu menyimak, berbicara,


membaca dan menulis. Hal ini berarti bahwa metode pembelajaran bercerita
merupakan salah metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif
dalam pembelajaran dan keterampilan berbahasa anak. Oleh karena itu, metode
pembelajaran bercerita cocok diterapkan dikelas III SD Negeri 124394
Pematangsiantar dan efektiv digunakan pada saat pembelajaran guna mendapatkan
hasil bpembelajaran pada keterampilan berbahasa anak.

Kerangka Konseptual dapat Digambarkan pada peta konsep berikut ini :


Metode Bercerita

Hasil Belajar Keterampilan berbahasa

Tema 2 Menyayangi Hewan dan -Keterampilan Menyimak


tumbuhan subtema 2 Manfaat
-Keterampilan Berbicara
Hewan bagi kehidupan Manusia.
-Keterampilan Membaca
-Keterampilan Menulis

Gambar 2.5 Kerangka Konseptual


39

2.4 Hipotesis penelitian


a. Hipotesis Nihil dilambangkan dengan H0
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada efektivitas metode
bercerita terhadap hasil belajar siswa kelas III pada keterampilan
berbahasa anak tema 2 Menyayangi Hewan dan Tumbuhan subtema 2
manfaat hewan bagi kehidupan manusia pembelajaran 2 SD Negeri
124392 Pematangsiantar.
b. Hipotesis Kerja dilambangkan dengan Ha
Ha : Adanya pengaruh positif yang signifikan pada efektivitas metode
bercerita terhadap hasil belajar siswa kelas III pada keterampilan
berbahasa anak tema 2 Menyayangi Hewan dan Tumbuhan subtema 2
manfaat hewan bagi kehidupan manusia pembelajaran 2 SD Negeri
124392 Peatangsiantar.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
bagaimana keefektivitasan metode bercerita terhadap hasil belajar keterampilan
berbahasa anak oleh siswa kelas III pada tema 2 menyayangi hewan dan tumbuhan
subtema 2 Manfaat hewan bagi kehidupan manusia. Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian eksperimen. Eksperimen yang dimaksud disini adalah praeksperimen
karena dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelas dan tidak ada kelas
pembanding. Dan peneliti menggunakan desain penelitian one group pretest dan
posttest yang dilaksanakan hanya pada satu kelas saja. Metode eksperimen dalam
kelas ini juga disebut dengan one-group ekperimen bentuk one-group pretest dan
posttest. Dalam jenis penelitian ini, penelitian yang dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu
sebelum dan sesudah ekperimen. Atau sebelum eksperimen (01) dan observasi
sesudah ekperimen (02) disebut postest. Pola penilaian metode one group design
menurut Sugiyono (2019:75) sebagai berikut:

O1 x O2

Ket :
O1 = Nilai pratest (sebelum eksperimen)
X = Metode pembelajaran
O2 = Nilai pascatest (sesudah eksperimen)
Pratest diberikan pada kelas eksperimen sesudah dilakukuan pratest peneliti
memberikan perlakuan pembelajaran yang mengidentifikasi bagaimana
keefektivitasan metode bercerita (X) dikelas III terhadap hasil belajar pada tema 2
Menyayangi Tumbuhan dan Hewan subtema 2 Manfaat Hewan bagi Kehidupan
manusia pada pembelajaran 2 tehadap keterampilan berbahasa anak (Y). Dan pada
tahap akhir peneliti memberikan pascatest (O2).

39
40

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi penelitian
Gambar 3.1
Lokasi sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri 124394 Jalan Tongkol


Alamat : Jalan Tongkol Pematangsiantar no 24, Pardomuan
Kec. Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.
Tahun Ajaran : 2022

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu yang akan digunakan peneliti pada saat penelitian adalah sejak
dikeluarkannya izin untuk penelitian. Dan akan dilakukan pada semester
ganjil yaitu satu bulan bulan Agustus 2022.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2019:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
41

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III
yang berjumlah 33 orang di SDN 124394 Pematangsiantar.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel merupakan bagian dari jumlah dan juga karakterik yang dimiliki
oleh populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan juga karakteristik
yang dimiliki populasi tersebut. Jika populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin meneliti semua yang ada dalam populasi tersebut. Misalnya
kurangnya tenaga, dana maka peneliti harus menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Untuk sampel yang diambil harus memang betul-
betul representatif (tepat, cakap) (Sugiyono 2019:81). Jadi, yang menjadi
sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 124394 yang
berjumlah 33 orang yang terdiri dari 19 orang laki laki dan 14 orang
perempuan.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel penelitian merupakan segala sesuatu apa saja yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari hingga dapat memperoleh informasi
kemudian ditariklah kesimpulannya. Penelitian ini, untuk mencari efektivitas
metode bercerita terhadap hasil belajar siswa kelas III pada keterampilan
berbahasa anak tema 2 menyayangi Hewan dan Tumbuhan subtema 2
Manfaat hewan bagi kehidupan Manusia pembelajaran 2. Berdasarkan
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainya, maka penelitian
ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen
tetapi, menggunakan paradigma ganda dengan dua variabel dependen. Yang
dimana variabel independennya adalah metode bercerita, dan variabel
independen adalah hasil belajar pada keterampilan berbahasa keterampilan
berbahasa.
42
42

3.5 Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Instrumen Penelitian
Untuk menggunakan metode pengumpulan data yang telah ditentukan
(observasi, wawancara, dokumentasi) dibutuhkan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2019:222), instrument penelitian
adalah sebuah alat yang digunakan peneliti dengan tujuan untuk mengukur
fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati. Secara spesifik,
fenomena ini disebut dengan variabel penelitian. Instrument yang dimaksud
disini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti data
observasi, wawancara, dan juga observasi. Dan alat yang digunakan dalam
penelitian adalah buku, soal ujian, lembar observasi, ballpoint, kamera
(kamera handphone) alat-alat ini digunakan untuk pengumpulan data pada
saat observasi, wawancara, dokumentasi). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Tes hasil belajar, dengan menggunakan metode bercerita yang dilaksanakan
pada awal dan akhir setelah diberikan serangkaian tindakan. Adapun tes hasil
belajar yang digunakan adalah pilihan berganda
Tabel 3.1
Rangkuman kisi-kisi Instrument

Muatan Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Klasifikasi Nomor soal


Pelajaran Soal
Bahasa 3.8 Menguraikan 3.8.1 Menjelaskan pesan Pilihan C2 9,11,13,14
Indonesia pesan dalam dalam dogeng berganda
dongeng yang dalam bentuk lisan
disajikan secara tulis dan visual.
lisan , tulis, dan
visual dengan
tujuan untuk
kesenangan

4.8 Memeragakan 4.8.1 Mempraktikkan Pilihan C3 6,10,12,15


pesan dalam pesan dalam berganda
dongeng sebagai dongeng
43

bentuk menggunakan
uangkapan diri kosakata baku dan
menggunakan kalimat efektif.
kosa kata baku
dan kalimat
efektif.
PPKn 3.3 Mensyukuri 3.3.1 Bersyukur pada Pilihan C2 1,2
keberagaman keberagaman berganda
karakteristik karakteristik
individu di setiap individu.
lingkungan
sekitar sebagai
Anugrah Tuhan
Yang Maha Esa
3.3 Menampilkan 3.3.1 Mencontohkan Pilihan C2 5
kebersamaan kebersamaan dalam berganda
dalam keragaman setiap
keberagaman individu.
karakteristik
individu
lingkungan
sekitar
3.4 Menjelaskan 3.4.1 Menyebutkan Pi C2 3,8
makna makna li
keberagaman keberagaman h
karakteristik setiap individu di a
individu sekitar n
dilingkungan b
sekitar. er
g
a
n
d
a
4.3 Menyajikan 4.3.1 Menerangkan Pilihan C6 4,7
makna makna berganda
keberagaman keberagaman
karakteristik setiap individu
individu di
lingkungan
sekitar
PJOK 3.2 Memahami 3.2.1 Menyimpulkan Pilihan C2 16,17
44

kombinasi gerak gerak dasar non- berganda


dasar non- lokomotor dan
lokomotor sesuai keterhubungannya
dengan konsep dengan bentuk
tubuh, ruang permainan.
usaha dan
keterhubungan
dalam berbagai
bentuk permainan
sederhana dan
atau tradisonal.
4.2 Mempraktikkan 4.2.1 Menerapkan gerak Pilihan C6 18,19,20
gerak kombinasi dasar non- berganda
gerak dasar non- lokomotor dan
lokomotor sesuai keterhubungannya
dengan konsep dengan bentuk
tubuh, ruang, permainan.
usaha,dan
keterhubungan
dalam berbagai
bentuk permainan
sederhana dan
atau tradisional.
4. Lembar observasi, yang digunakan untuk mengelola aktifitas siswa dalam
proses pembelajaran. Dalam lembar observasi ini berisi hal-hal yang akan
diamati dari siswa pada saat pembelajaran.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data dan hasil penelitian
antara lain,kualitas instrument penelitian dan juga kualitas pengumpulan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa setting, sumber dan
berbagai cara. Proses pengumpulan data terhadap sebuah penelitian yang
dilakukan peneliti, maka harus memiliki cara maupun teknik agar dapat
memperoleh data maupun informasi yang baik dan terstruktur dan juga akurat
dari yang diteli oleh peneliti. Sehingga informasi data yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah tes awal dan teks akhir. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
45

1. Tes awal (pretest), dilakukan sebelum perlakuan, pretest dilakukan untuk


mengetahui kemampuan siswa sebelum digunakannya metode pembelajaran
bercerita.
2. Pemberian perlakuan (treatment), peneliti bercerita tentang “Kisah semut dan
merpati” pada pembelajaran tematik.
3. Tes Akhir (postest), tujuan dari postest ini adalah untuk mengetahui bagaimana
efektivitas metode bercerita terhadap hasil belajar siswa pada keterampilan
berbahasa anak.
4. Dokumentasi, yaitu bagian dari sebuah penelitian yang menandakan legalitas
dari penelitian yang sudah dilakukan.

3.5.3 Uji Coba Instrumen


Uji instrument dimaksudkan untuk memperoleh instrument yang valid
dan reliabel. Baik buruknya suatu instrument dapat ditunjukkan melalui
tingkat kesahan (validitas) dan tingkat keandalan (reliabilitas) instrumen itu
sendiri sehingga instrument tersebut dapat mengungkap data yang dibutuhkan
untuk menjawab permasalahan penelitian sebagaimana telah dirumuskan
sebelumnya.
1. Uji Validitas
Menurut (Arikunto, 2016:211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Nilai validitas dicari dengan menggunakan rumus korelasi yang
dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
NƩXY −( ƩX ) (ƩY )
rxy =
√{ { NƩ X −( Ʃ x ) } {NƩ Y −(ƩY )}
2 2 2 2

Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
46

N = Banyaknya sampel yang diuji


X = Skor item
Y = Skor total
ƩX = Jumlah skor item
ƩY = Jumlah skor total
ƩXY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
ƩX2 = Jumlah kuadrat skor item
ƩY2 = Jumlah kuadrat skor total
Dengan menggunakan kriteria jika rhitung ˃ rtabel pada signifikan 95%
dan (α = 0,05) maka soal dianggap valid dan jika rhitung ≤ rtabel maka soal
dianggap tidak valid.

2. Uji Reliabilitas
Instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instumen tersebut sudah baik, dimana reliabel artinya dapat di
percaya, jadi dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus
Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya bukan 1 dan 0. Rumus Alpha adalah sebagai berikut:

( )( ∑σ
)
2
k
r 11 = 1− 2 b
k −1 σt
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Ʃσ 2b = Jumlah varians total
2
σt = Varians total
47

Untuk kriteria reliabilitas angket jika rhitung ˃ rtabel dengan taraf


signifikan (α= 0,05) maka soal itu dikatakan realibel. Namun jika rhitung ≤
rtabel maka soal dikatakan tidak memiliki reliabilitas.

Tabel 3.2
Kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut :
No Nilai Reliabilitas Interpretasi
1 r11 < 0,20 Sangat Rendah
2 0,20  r11 < 0,40 Rendah
3 0,40  r11 < 0,70 Sedang
4 0,70  r11 < 0,90 Tinggi
5 0,90  r11 < 1,00 Sangat Tinggi

3. Uji Kesukaran
Tingkat kesukaran soal merupakan pernyataan tentang seberapa mudahnya
soal tes dan seberapa sulitnya soal tes. Dalam pembuatan soal perlu
mengetahui soal tersebut apakah soal itu sukar, sedang dan mudah. Untuk
menentukan tingkat kesukaran soal ialah dengan menggunakan rumus yaitu:
B
I=
J
Keterangan :
I = indeks kesukaran untuk butir soal
B = banyak peserta didik yang menjawab benar soal
J = banyak peserta didik yang memberikan jawaban pada
soal yang dimasukkan
Sementara kriteria tingkat kesukaran yaitu:
Tabel 3.3
Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran Kategori
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
48

0,71 – 1,00 Mudah

4. Daya pembeda
Pengujian daya pembeda mengkaji butir-butir soal yang bertujuan dapat
megetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik terbilang rendah
(lemah) dan terbilang tinggi (sanggup) prestasinya. Berikut rumus dinyatakan:
BA BB
DP = P A – PB dimana PA = dan PB =
JA JB
Keterangan :
DP : daya beda
P A : banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
PB : banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
B A : banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
J A : jumlah peserta didik kelompok atas
J B : julmah peserta didik kelompok bawah

Adapun klasifikasi interpretasi untuk daya beda sebagai berikut:


Tabel 3.4
Klasifikasi daya pembeda soal
Daya beda Kriteria
0,70 – 1,00 Baik Sekali
0,40 – 0,69 Baik
0,20 – 0,39 Cukup
0,00 – 0,19 Kurang
<0,00 Jelek Sekali
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit- unit. Melakukan sintesa, memilih mana yang
49

penting dan yang akan dipelajari, dan mmebuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
1. Uji Normalitas Data
Untuk menguji signifikasi koefsien-koefisien dari variabel bebas terhadap
variabel terikat peneliti menggunakan uji t (t- test). Uji normalitas yang digunakan
pada penelitian ini adalah uji Lilifort. Prosedur yang digunakan yaitu antara lain:
1. Mengurutkan data
2. Menentukan frekuensi masing-masing
3. Menentukan frekuensi kumulatif
4. Menentukan nilai Z
5. Menentukan nilai f (z) dengan menggunakan tabel z
f kum
6. Menetukan s (z) =
n
7. Menentukan nilai L = |F ( z ) S ( z )|
8. Tentukan nilai Lhitung = |F ( zi )−S ( zi )|
9. Menentukan nilai Ltabel = L(a . n)
10. membandingkan Lhitung dan Ltabel

kesimpulan : jika Lhitung ≤ Ltabel maka H 0 diterima.


2. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis
ho = tidak ada efektivitas metode bercerita terhadap dengan hasil belajar
keterampilan berbahasa anak
ha = ada efektivitas positif antara metode bercerita dengan hasil belajar
keterampilan berbahasa anak

b. Kriteria pengambilan keputusan


h o diterima jika f hitung ≥ f tabel atau probabilitas > 0,05
a ditolak jika f hitung ≥ f tabel atau probabilitas < 0,05
50

c. Kesimpulan
Menentukan kesimpulan apakah h o diterima atauh a ditolak .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain one-group pretest-posttest


design yaitu terdapat test awal (pre-test) untuk mengetahui keadaan awal, setelah itu
diberi tes akhir (post-test) untuk mengetahui efektivitas metode bercerita terhadap
hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada tema 2 subtema 2 oleh siswa kelas III
SD Negeri 124394 Pematangsiantar setelah diberi perlakuan (treatment). Penelitian
ini dilakukan di kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar berlokasi di jln Tongkol
No 24 Pematangsiantar, kel. Pardomuan, kec. Siantar Timur, Kota Pematangsiantar,
Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 33 siswa
dan dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dengan menggunakan metode bercerita.
Adapun jadwal pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
No Hari, Tanggal Kegiatan
1 Selasa, 22 Agustus 2022 Meminta izin kepada kepala sekolah intik
mengadakan penelitian di SD Negeri 124394
Pematangsiantar
2 kamis, 23 Agustus 2022 Penelitian pertama siswa diberikan pretest
sebanyak 20 butir soal sebelum dilakukannya
pembelajaran menggunakan metode bercerita.
3 Jumat, 25 Agustus 2022 Penelitian kedua, pembelajaran menggunakan
metode bercerita
4 Sabtu, 26 Agustus 2022 Penelitian Ketiga, siswa diberikan soal
posttest sebanyak 20 butir soal.
5 Senin, 28 Agustus 2022 Meminta surat balasan bahwa sudah
melakukan penelitian di sekolah

4.1.1 Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan di SD Negeri 124394 Pematangsiantar terdiri atas 15


orang tenaga pendidik. Yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

51
52
52

Tabel 4.2
Data Guru SD Negeri 124394 Pematangsiantar

NO NAMA JABATAN MENGAJAR MATA


PELAJARAN
1 Mugiati,S.Pd.SD Kepala Sekolah Guru Kelas
2 Jojor Sihombing,S.Pd Guru PNS Guru Kelas
3 Anna Suriani Butarbutar,S.Pd Guru PNS Guru Kelas
4 Monarista Butarbutar,S.Pd.SD Guru PNS Guru Kelas
5 Surono,S.Pd.SD Guru PNS Guru Kelas
6 Lydwine,S.Pd.SD Guru Honor Guru Kelas
7 Lisasna,S.Pd Guru Honor Guru Kelas
8 Andi Kurniawan,S.Pd Guru Honor Guru Kelas
9 Laila,S.Pd Guru Honor Guru Kelas
10 Wahyu Surya Nurgroho,S.Pd.SD Guru Honor Guru Kelas
11 Sri Damayanti,S.Pd Guru Honor Guru Mapel
12 M Fadli,S.Pd Guru Honor Guru Mapel
13 Ramadhan S.Pd Guru Honor Guru Mapel
14 Sri Purwati Guru Honor Tenaga adm sekolah
15 Riangga.P Penjaga Sekolah Penjaga Sekolah

4.1.2 Siswa
Tabel 4.3
Data Siswa/I SD Negeri 124394 Pematangsiantar

No Kelas Kurikulum Jumlah siswa Total


Laki-laki Perempuan
1 Kelas I A Kurikulum 2013 14 12 26
2 Kelas I B Kurikulum 2013 13 14 27
3 Kelas II A Kurikulum 2013 10 12 22
4 Kelas II B Kurikulum 2013 11 9 20
5 Kelas III Kurikulum 2013 19 14 33
6 Kelas IV A Kurikulum 2013 9 12 21
53

7 Kelas IV B Kurikulum 2013 11 14 25


8 Kelas V A Kurikulum 2013 15 10 25
9 Kelas V B Kurikulum 2013 14 9 23
10 Kelas VI Kurikulum 2013 23 13 36

4.1.3 Uji Prasyarat analisis


Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada tema 2
Menyayangi tumbuhan dan hewan subtema 2 manfaat hewan bagi kehidupan
manusia pembelajaran 2. Sebelum diterapkannya pembelajaran menggunakan metode
bercerita terlebih dahulu melakukan pretest yaitu memberikan soal sebanyak 40 butir
soal. Setelah itu diberikan perlakuan (treatment) untuk menguji hasil belajar siswa
yaitu posttest . Uji prasyarat analisis dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel.

1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mencari butir test yang valid sehingga dapat
digunakan dalam penelitian. Data yang dilakukan untuk mencari hasil uji instrument
penelitian adalah sebanyak 40 butir soal berbentuk pilihan berganda. Berdasarkan
perhitungan statistik dari 40 butir soal tes yang dianalisis menggunakan Microsoft
excel maka diperoleh 20 butir soal yaitu nomor yang mempunyai r hitung lebih besar dari
rtabel dengan taraf signifikan 0,05% yaitu nomor
3,4,5,7,8,12,15,16,20,21,25,27,29,30,31,33,34,35,37,39 dan 20 butir soal yang
mempunyai rhitung lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikan 5% yaitu nomor
1,2,6,9,10,11, 13,14,17,18,19,22,23,24,26,18,32,26,38,40. Maka hasil perhitungan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil uji validitas soal
No soal r-hitung r-tabel Keterangan
1 0.2179 0.4329 Tidak Valid
2 0.1559 0.4329 Tidak Valid
3 0.8345 0.4329 Valid
4 0.6883 0.4329 Valid
5 0.6353 0.4329 Valid
54

6 0.3878 0.4329 Tidak Valid


7 0.4410 0.4329 Valid
8 0.4924 0.4329 Valid
9 0.0365 0.4329 Tidak Valid
10 0.2514 0.4329 Tidak Valid
11 0.0611 0.4329 Tidak Valid
12 0.4424 0.4329 Valid
13 0.1306 0.4329 Tidak Valid
14 0.4140 0.4329 Tidak Valid
15 0.5670 0.4329 Valid
16 0.4659 0.4329 Valid
17 0.2000 0.4329 Tidak Valid
18 0.0765 0.4329 Tidak Valid
19 0.1812 0.4329 Tidak Valid
20 0.5567 0.4329 Valid
21 0.6651 0.4329 Valid
22 0.3225 0.4329 Tidak Valid
23 0.0058 0.4329 Tidak Valid
24 0.2508 0.4329 Tidak Valid
25 0.5312 0.4329 Valid
26 0.3548 0.4329 Tidak Valid
27 0.5125 0.4329 Valid
28 0.4158 0.4329 Tidak Valid
29 0.4424 0.4329 Valid
30 0.7147 0.4329 Valid
31 0.6490 0.4329 Valid
32 0.1887 0.4329 Tidak Valid
33 0.6490 0.4329 Valid
34 0.8219 0.4329 Valid
35 0.5447 0.4329 Valid
36 0.3523 0.4329 Tidak Valid
37 0.8193 0.4329 Valid
38 0.4034 0.4329 Tidak Valid
39 0.6624 0.4329 Valid
40 0.3396 0.4329 Tidak Valid

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas perlu dihitung untuk mencari derajat keajengan instrument
penelitian dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Setelah hasil perhitungan
55

validitas dilakukan, maka dilakukan uji reabilitas. Uji reliabilitas dilakukan


menggunakan rumus KR-20 maka diperoleh rhitung > rtabel maka soal secara keseluruhan
dinyatakan reliabel.

Tabel 4.4
Interpretasi Koefisien Reliabilitas untuk uji reliabilitas

0,00 - 0,20 : Kecil


0,20 - 0,40 : Rendah
0,40 - 0,70 : Sedang
0,70 - 1,00 : Sangat Tinggi

Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas

No Kategori Jumlah
1 N 21
2 s ( variansi soal) 59.7052154
3 KR20 62.5431651
Kategori Reliabel
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa semua soal yang diberikan
kepada siswa adalah reliabel. Karena hasil dari KR20  0,60, yaitu 62.5431651 dalam
kategori sedang.

3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan tes apakah
tes dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Perhitungan tingkat kesukaran
dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel. Peneliti menggunakan analisis
tingkat kesukaran terhadap 40 butir soal pilihan berganda yang diujikan memiliki
56

tingkat kesukaran, mudah, sedang dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan data pada
instrumen soal, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

No soal Index kesukaran siswa Kriteria


1 0.6667 Sedang
2 0.2857 Sukar
3 0.6190 Sedang
4 0.3810 Sedang
5 0.7143 Mudah
6 0.2857 Sukar
7 0.7619 Mudah
8 0.6667 Sedang
9 0.2381 Sukar
10 0.2857 Sukar
11 0.5238 Sedang
12 0.2857 Sukar
13 0.7143 Mudah
14 0.6667 Sedang
15 0.5238 Sedang
16 0.9048 Mudah
17 0.6190 Sedang
18 0.4286 Sedang
19 0.2381 Sukar
20 0.7619 Mudah
21 0.8095 Mudah
22 0.6667 Sedang
23 0.2857 Sukar
24 0.6190 Sedang
25 0.4762 Sedang
26 0.2381 Sukar
57

27 0.7143 Mudah
28 0.6190 Sedang
29 0.2857 Sukar
30 0.6667 Sedang
31 0.7143 Mudah
32 0.1429 Sukar
33 0.7143 Mudah
34 0.6190 Sedang
35 0.6667 Sedang
36 0.6190 Sedang
37 0.6667 Sedang
38 0.7143 Mudah
39 0.6667 Sedang
40 0.6190 Sedang

4. Daya Pembeda soal


Daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam
membedakan peserta didik yang terbilang rendah (lemah) dan terbilang tinggi
(sanggup) prestasinya. Berdasarkan perhitungan data instrumen, maka diperoleh hasil
perhuitungan sebagai berikut:

Tabel 4.7
Hasil Uji daya beda soal

No Daya Pembeda Kriteria


1 -0.0636 Jelek
2 0.1636 Cukup
3 -0.1545 Jelek
4 0.1545 Cukup
5 -0.1636 Jelek
6 -0.2182 Jelek
58

7 -0.2636 Jelek
8 0.1273 Cukup
9 -0.1182 Jelek
10 0.1636 Cukup
11 0.2364 Baik
12 -0.0273 Jelek
13 -0.3545 Jelek
14 -0.2545 Jelek
15 -0.1455 Jelek
16 -0.1818 Jelek
17 -0.3455 Jelek
18 -0.1364 Jelek
19 -0.1182 Jelek
20 -0.2636 Jelek
21 -0.1727 Jelek
22 0.3182 Baik
23 -0.2182 Jelek
24 -0.1545 Jelek
25 -0.2364 Jelek
26 -0.1182 Jelek
27 0.0273 Cukup
28 0.0364 Cukup
29 0.1636 Cukup
30 -0.2545 Jelek
31 -0.1636 Jelek
32 -0.1091 Jelek
33 0.0273 Cukup
34 0.0364 Cukup
35 -0.2545 Jelek
36 -0.1545 Jelek
37 -0.0636 Jelek
38 -0.1636 Jelek
39 -0.2545 Jelek
40 0.2273 Baik

4.1.4 Deskripsi data hasil belajar keterampilan berbahasa anak


Deskripsi hasil belajar siswa pada tema 2 menyayangi Hewan dan Tumbuhan
subtema 2 Manfaat hewan bagi kehidupan Manusia di kelas III SD Negeri 124394
Pematangsiantar sebelum diberikannya perlakuan (treatment) yaitu metode bercerita.
59

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dikelas maka data yang diperoleh data yang
dikumpulkan melalui instrument tes sehingga dapat diketahui hasil belajar
keterampilan berbahasa anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Berikut hasil
belajar pretest dan posttest siswa :
Tabel 4.8
Data Nilai Pretest dan Posttest Siswa

No Nama Siswa Pretest Posttest


1 Aditia Triyadi 60 75
2 Akwa Nazmi 40 70
3 Alfian Rizky Purba 55 60
4 Ananda Rasya Arfiansyah 65 70
5 Aqila Syasya Bangun 70 85
6 Awa Dhia Aufah 75 80
7 Azhari Akbar Siregar 75 85
8 Bilqis Fairha Firda. M. 55 75
9 Bilqis Pulungan 45 55
10 Citra Fadilah M. Hutagaol 50 70
11 Dika Ferdilon P. D. Simarmata 70 80
12 Fabian Juliandra A. Pakpahan 80 90
13 Fairus B. Syahyii 60 75
14 Jeremi R. Sinaga 60 80
15 Jihan syahira Chaniago 70 90
16 Juan Sony Torang Turnip 60 75
17 Laura Nisba Hutagaol 80 90
18 Michael Purba 80 85
19 Muhammad Fiqri 65 80
20 Mhd. Raihan Abdilah 65 75
21 Najla Fadhilah 80 85
22 Naufal Azmi Nugroho 30 70
23 Nazwa Yasmin Winanda 80 90
24 Niaga Alviano Santosa 75 75
25 Niki Butar-butar 60 80
26 Raisa Amora 65 75
27 Rafi akhdan Azizah 80 85
28 Reza Alviano 30 70
29 Roy Rehindra Putra 80 90
30 Salwa Adelia 65 75
31 Siti Nur Aisyah 75 80
60

32 Syahnaz Anggun Syabila 65 65


33 Zira Eliyani 75 80
Jumlah 2.140 2.565

Hasil analisis deskriptif terhadap nilai pretest dan posttest siswa menggunakan
metode bercerita dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9
Statistik skor tes kemampuan awal siswa sebelum diterapkan
metode bercerita
Statistik Nilai
Subjek penelitian 33
Skor ideal 100
Skor tertinggi 80
Skor terendah 30
Rentang skor 50
Rata-rata skor 64,85
Standar Deviasi 13,778

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata kemampuan awal
siswa kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar sebelum melakukan pembelajaran
menggunakan metode bercerita adalah 64,85 dari skor ideal 100 dengan standar
deviasi 13,778 dan skor terendah yang dicapai siswa adalah 30 sampai dengan skor
tertinggi yaitu 80.
Tabel 4.10
Statistik skor tes kemampuan awal siswa sesudah diterapkan
metode bercerita
Statistik Nilai
Skor ideal 100
Skor tertinggi 90
Skor terendah 55
Rentang skor 35
Rata-rata skor 77,88
61

Standar Deviasi 9,357

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata kemampuan siswa
kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar sesudah diberikan perlakuan (treatment)
dengan menggunakan metode bercerita adalah 77,88 dari skor ideal 100 dengan
standar deviasi 9,357 dan skor terendah yang dicapai siswa adalah 55 sampai dengan
skor tertinggi yaitu 90.

4.1.5 Hasil analisis data


Sebelum melakukan perhitungan uji hipotesis, peneliti harus malakukan uji
prasyarat terlebih dahulu. Dimana penelitian ini menggunakan uji normalitas,
kemudian melakukan uji hipotesis. Dibawah ini adalah analisis data pretest dan
posttest menggunakan metode bercerita pada pembelajaran tema 2 subtema 2 adalah
sebagai berikut :
4.1.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak normal. Kriteria yang dalam pengambilan keputusan
diperoleh berdasarkan taraf sig( 2-tailed ) > 0,05 maka residual berdistribusi normal,
tetapi jika taraf sig (2 –tailed ) < 0,05, maka residual tidak berdistribusi normal.

Hipotesis dalam uji Normalitas Regresi :

Ho : Residual berditribusi normal

Ha : Residual tidak berdistribusi normal

Tabel 4.11
Uji Normalitas

Tests of Normality
62

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pretest hasil belajar .150 33 .056 .884 33 .002
keterampilan berbahasa
Posttest Hasil belajar .137 33 .121 .928 33 .032
keterampilan berbahasa
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil distribusi pretest nilai sig (0.056) > 0.05 maka H o diterima
sehingga data berdistribusi normal. Posttest nilai sig (0.121) > 0.05. Dari hasil
pengujian normalitas dengan menggunakan kolomogorov smirnov maka disimpulkan
bahwa nilai pretest dan nilai posttest memiliki sebaran data berdistribusi normal.

4.1.5.2 Uji Hipotesis


Uji hipotesis yang digunakan adalah uji T untuk mengukur efektivitas metode
bercerita terhadap hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada Tema 2 subtema 2,
kriteria pengambil keputusan adalah sebagai berikut :

 Ha :Terdapat efektivitas positif yang signifikan pada metode bercerita


terhadap hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada tema 2
subtema 2 oleh siswa kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar.
 Ho :Tidak terdapat efektivitas yang siginifikan pada metode bercerita
terhadap hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada tema 2
subtema 2 oleh siswa kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar.

Berikut ini adalah tabel uji perbedaan mean :

No Nama Siswa Pretest Posttest D D2


1 Aditia Triyadi 60 75 -15 -225
2 Akwa Nazmi 40 70 -30 -900
63

3 Alfian Rizky Purba 55 60 -5 -25


4 Ananda Rasya Arfiansyah 65 70 -5 -25
5 Aqila Syasya Bangun 70 85 -15 -225
6 Awa Dhia Aufah 75 80 -5 -25
7 Azhari Akbar Siregar 75 85 -10 -100
8 Bilqis Fairha Firda. M. 55 75 -20 -400
9 Bilqis Pulungan 45 55 -10 -100
10 Citra Fadilah M. Hutagaol 50 70 -20 -400
11 Dika Ferdilon P. D. Simarmata 70 80 -10 -100
12 Fabian Juliandra A. Pakpahan 80 90 -10 -100
13 Fairus B. Syahyii 60 75 -15 -225
14 Jeremi R. Sinaga 60 80 -20 -400
15 Jihan syahira Chaniago 70 90 -20 -400
16 Juan Sony Torang Turnip 60 75 -30 -900
17 Laura Nisba Hutagaol 80 90 -20 -400
18 Michael Purba 80 85 -15 -225
19 Muhammad Fiqri 65 80 -10 -100
20 Mhd. Raihan Abdilah 65 75 -10 -100
21 Najla Fadhilah 80 85 -10 -100
22 Naufal Azmi Nugroho 30 70 -5 -25
23 Nazwa Yasmin Winanda 80 90 -15 -225
24 Niaga Alviano Santosa 75 75 - -
25 Niki Butar-butar 60 80 -20 -400
26 Raisa Amora 65 75 -10 -100
27 Rafi akhdan Azizah 80 85 -5 -25
28 Reza Alviano 30 70 -40 -1600
29 Roy Rehindra Putra 80 90 -10 -100
30 Salwa Adelia 65 75 -10 -100
31 Siti Nur Aisyah 75 80 -5 -25
32 Syahnaz Anggun Syabila 65 65 - -
33 Zira Eliyani 75 80 -5 -25
Jumlah 2.140 2.565 D-430 -8.100
Nilai rata-rata
Mean perbedaan skor berpasangan
d
thitung =
sd
430
d=
33
d=13,030
sd
sd =
√n
64

sd =
√ JK
n−1


( X) ²
X ²−
= n
n−1


(−430)²
−8100−
= 33
33−1


(−184.900)
−8100
= 33
32
=

−8100−5.603,0303
32
=

2.496,969
32
=√ 78,030
= 8,833

sd
sd=
√n
8 , 83
=
5 ,74
= 0,0153
d
thitung =
sd
13,030
= = 8,47
0,0153

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil perbandingan pretest dan


posttest memiliki thitung > ttabel (8,470 > 2,036) maka Ha ditolak Ho diterima. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas metode bercerita terhadap hasil belajar
keterampilan berbahasa anak pada tema 2 subtema 2 oleh siswa kelas III SD Negeri
124394 Pematangsiantar.

4.2 Pembahasan Penelitian


65

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat efektivitas metode


becerita terhadap hasil belajar keterampilan berbahasa anak pada tema 2 Menyayangi
tumbuhan dan hewan subtema 2 manfaat hewan bagi kehidupan manusia kelas III
SD Negeri 124394 Pematangsiantar. Penelitian ini dilakukan secara tatap muka di
kelas III SD Negeri 214394 Pematangsiantar yang berjumlah 33 orang.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan


menggunakan desain one group pretest-posttest. Terlebih dahulu peneliri
mengujicobakan instrument soal yang diberikan kepada sekolah lain dengan kelas
yang sama. Setelah itu peneliti menentukan apakah soal yang diberikan valid atau
tidak valid. Kemudian, soal yang valid akan diberikan kepada kelas III di SD Negeri
124394 Pematangsiantar sebagai test awal (pretest) sebelum dilakukannya perlakuan.
Setelah diberikan perlakuan yaitu metode bercerita, untuk mengetahui hasil belajar
keterampilan berbahasa, kemudian peneliti memberikan tes akhir (posttest) setelah
diberikannya perlakuan.

Hasil analisis data pretest dan posttest kelas III SD Negeri 124394
Pematangsiantar dengan jumlah siswa 33 orang sebelum diberikannya perlakuan,
nilai rata-rata siswa adalah 64.85 nilai tertinggi siswa adalah 80 dan nilai terendah
adalah 30. Sedangkan setelah diberikannya perlakuan, nilai rata-rata siswa adalah
77.88 dengan nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 45. Dengan
demikian, nilai rata-rata posttest lebih tinggi dari nilai pretest. Setelah uji yang
dilakukan oleh peneliti, peneliti juga melakukan uji prasyarat analisis diantaranya uji
normalitas dan uji hipotesis.

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan sampel Kolmogorov smirnov


diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,121 maka dapat disimpulkan pada kelas III
66

mendapatkan hasil sig > 0.05 sehingga normalitas berdistribusi normal. Berdasarkan
hasil perhitungan posttest maka nilai rata-rata nya adalah 77,88 termasuk dalam
kategori efektif dengan nilai posttest minimal 45 dan maksimal 90. Dengan
demikian, terdapat efektivitas metode bercerita terhadap hasil belajar keterampilan
berbahasa anak pada Tema 2 subtema 2 oleh siswa kelas III SD negeri 124394
Pematangsiantar.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang telah diperoleh dari hipotesis yang telah dilakukan,
maka diambil kesimpulan sebagai berikut

4. Hasil kemampuan tes awal (pretest) terhadap hasil belajar keterampilan berbahasa
anak tema 2 Menyayangi tumbuhan dan hewan subtema 2 manfaat hewan bagi
kehidupan manusia kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar sebelum
diterapkannya metode bercerita diperoleh nilai rata-rata 64.85. Dari hasil pretest
yang diperoleh bahwa keterampilan berbahasa anak pada anak tema 2
Menyayangi tumbuhan dan hewan subtema 2 manfaat hewan bagi kehidupan
manusia kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar belum mencapai KKM
yaitu 77.88.
5. Hasil kemampuan tes akhir (posttest) terhadap hasil belajar keterampilan
berbahasa anak tema 2 Menyayangi tumbuhan dan hewan subtema 2 manfaat
hewan bagi kehidupan manusia kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar
sesudah diterapkannya metode bercerita diperoleh nilai rata-rata 77.88. Dari hasil
posttest yang diperoleh bahwa keterampilan berbahasa anak pada anak tema 2
Menyayangi tumbuhan dan hewan subtema 2 manfaat hewan bagi kehidupan
manusia kelas III SD Negeri 124394 Pematangsiantar sudah mencapai KKM
yaitu 77,88.
6. Analisis yang telah dilakukan dan sudah teruji secara statistik bahwa t hitung > ttabel
(8,470 > 2,036) menyebabkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa metode bercerita efektif diterapkan kepada siswa kelas
III SD Negeri 124394 Pematangsiantar dalam pembelajaran tema 2 subtema 2.

69
65

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian ini, maka


penelitian mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan pembelajaran tematik, khususnya pada tema 2 subtema 2,


guru diharapkan mampu mengadakan pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran.
2. Bagi Guru, diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran bercerita
dalam proses pembelajaran khususnya pada tema 2 subtema 2 dalam proses
pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk mengefektifkan proses
pembelajaran.
3. Bagi peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang
metode bercerita baik pada tema 2 subtema 2 maupun tema yang lain guna
memperoleh hasil yang lebih akurat dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan secara umum.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur penelitian suau pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Azmi, S. R. 2019. Peningkatan keterampilan berbicara menggunakan metode
bercerita Siswa kelas V Sekolah Dasar. Journal of Science and Social
Research, 7-11.
Djamarah, S. B. 2006. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Euis sunarti. 2005. Menggali Kekuatan Cerita. Jakarta : Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia.
Ginting, A. 2014. Esensi Praktis belajar dan pembelajaran . Bandung: Humaniora.
Harianto, A. F. 2019. Efektivitas metode bercerita dalam perkembangan bahasa anak.
Jurnal pendidikan Islam anak usia Dini, e-SSN: 2598-2214, 28-37.
IMS Widyantara, I. R. 2020. Penggunaan media youtube sebelum dan saat pandemi
Covid-19 dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Peserta didik. Jurnal
pendidikan dan pembelajaran Bahasa indonesia, vol 9 no 2, 113-122.
Jumiatih. 2020. Efektivitas Metode Bercerita dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia. DIDAKTIKA, Vol. 9, No. 1, 123-130.
Khairi, A. S. 2019. Konsep dasar pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar (SD/MI).
Mataram: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.
Lailatul Izzati, Y. 2020. Pengaruh metode bercerita dengan metode tangan terhadap
perkembangan kognitif anak usia dini. Jurnal pendidikan Tambusai vol 4 , 472-
481
Lasmanah, A. 2016. Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui model
kooperatif teknik Think Pair (Tps) terhadap siswa kelas vii-a Smpn Sukasari
Sumedang. Jurnal Analisa, 18-26.
Lega, M. D. 2021. Peningkatan keterampilan berbicara melalui metode bercerita pada
siswa kelas III SDK Lei. Jurnal Pendidikan Guru, Vol. 2, No. 1, 7-12.
Moeslichatoen. 2004. Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta: Rineka
Cipta.

66
Mardianto. 2015. Peran metode bercerita. Medan: Universitas Islma Negeri
Sumatera Utara.
Muliyati Yeti, dkk. 2014. Keterampilan berbahasa Indonesia SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Ni Wayan Nuriani, W. L. 2014. Efektivitas metode bercerita dengan alat peraga
tiruan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan minat belajar anak di
kelompok B TK Barunawati. e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Program studi Pendidikan Dasar, vol 4, 1-10.
Nurhasanah. 2013. Identifikasi metode pembelajaran dalam mengembangkan
kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun di Paud se-kecamatan Gunung Sari
tahun 2012/2013.
Nurjanah, A. P. 2020. Metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan berbicara
pada usia 5-6 tahun. Jurnal Ilmiah Potensi, vol 5 (1), 1-7.
Pebri Damaryanti, M. T. 2017. Efektivitas metode bercerita dengan media boneka
wayang terhadap kemampuan bercakap-cakap anak Kelompok B di TK Widya
Sesana Sangsit 2016/2017. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol 5, 1-12.
Sadaruddin, N. d. 2019. Efektivitas metode bercerita dalam meningkatkan karakter
anak di TK Mawar Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. ALGAZALI
International Journal of Educational Research, Volume 2, Issue 1, 43-52.
Setiawan, E. 2018. Pembelajaran tematik teoritis & praktis. Ciracas, Jakarta: Esensi
Erlangga Group.
Siregar, N. 2018. Pengantar Pendidikan. Pematangsiantar: Universitas HKBP
Nommensen Pematangsiantar.
Sobron Adi Nugraha, T. S. 2020. Studi pengaruh daring learning terhadap hasil
belajar matematika kelas IV. Jurnal Inovasi Penelitian, 265-276.
Sudjana, N. 2016. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sunender, I. d. 2019. Strategi pembelajaran Bahasa Indonesia . Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2019. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R& D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.

67
Tabelessy, N. 2021. Metode bercerita untuk siswa SD. GABA-GABA: Jurnal
Pengabdian Masyarakat dalam Bidang Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 1, No.
1, April 2021, Hal. 36 - 42 e-ISSN ….., 36-42.
Yanti Kurnianigsih, S. S. 2018. Buku Siswa SD/MI Kelas III Tema 2 Menyayangi
Tumbuhan dan Hewan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Yanti Kurnianingsih, S. S. 2018. Buku Guru SD/MI Kelas III Tema 2 Menyayangi
Tumbuhan dan Hewan . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia 2018.
Yaumi, M. 2015. vol 2. no 1 desain strategi pembelajaran untuk mengembangkan
kecerdasan verbal-Linguistik peserta didik. Auladuna, 185-200.
Zulyadaini. 2016. Perbandingan hasil belajar matematika model pembelajaran
kooperatif Tipe Coop-coop dengan Konvensional . Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi 16(1), 153-158.

68
LAMPIRAN 1

SILABUS

Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan

Nama sekolah : SD Negeri 124394 Pematangsiantar

Kelas : III

Kompetensi Inti

KI 1 :Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga, serta cinta tanah air
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 :Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang
jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber belajar
Dasar Kompetensi Waktu

PPKn

74
1.11.2 Menerima Subtema 2 Subtema 2 Subtema 2 Penilaian sikap 6 JP 1. Buku Siswa
arti Kelas III
bintang,ra 1.3.1 Mengidentifikasi 1. Keberagaman 1. Mengidentifikasi spiritual dan sosial SD/MI Tema
ntai, keberagaman sifat dan karakter keberagaman 2 revisi 2018
sifat anggota Teknik:
pohon individu individu dan 2. Bupena 3A
beringin,k keluarga menghargainya. 1. Observasi 3. Lingkungan
1.3.2 Mengidentifikasi - Anggota keluarga
epala 2. Menyebutkan 2. Wawancara 4. Internet
banteng, keberagaman - Teman contoh pengamalan 3. Anecdotal record 5. Sumber lain
dan sifat teman di sila kedua Pancasila 4. Incidental record yang relevan
sekolah - Tetangga 3. Membuat
padikapas
1.3.3 Mengidentifikasi percakapan tentang Instrumen :
pada Pengalaman berbuat
lambingne keberagaman perbuatan baik yang
baik kepada orang 1. Jurnal sikap harian
gara sifat tetangga pernah dilakukan
lain dalam (utama)
“Garuda Membuat
keberagaman. Menuliskan sifat baik 2. Penilaian diri dan
Pancasila” percakapan
orang didekitar antarteman
sebagai tentang perbuatan
rumah/tetangga (penunjang)
anugerah baik yang pernah
Tuhan dilakukan Penilaian
YangMah
pengetahuan
a Esa.
1.3 Mensyuku Teknik : tes tertulis
ri
keberaga dan penugasan
man Instrumen: soal dan
karakterist lembar tugas yang
ik
individu mengacu pada IPK
di
dari KI 3.
lingkunga
75
n sekitar Penilaian
sebagai
anugerah Keterampilan
Tuhan Teknik: performance
Yang
Maha Esa. assessment
1.1 Bersikap
Instrumen:
jujur,
peduli, 1. Rubrik penilaian
kasih praktik menuslikan
sayang pengalaman
sesuai berterima kasih
dengan kepada orang lain.
sila-sila 2. Rubrik penilaian
Pancasila praktik
dalam menceritakan
lambang pengalaman
negara meminta maaf
“Garuda kepada orang lain.
Pancasila” 3. Rubrik penilaian
. praktik
2.3 Menampil menceritakan
kan pengalaman
kebersama mendoakan orang
an dalam lain.
keberaga 4. Rubrik penilaian
man praktik membuat
karakterist percakapan
ik tentang perbuatan
76
individu baik yang pernah
di dilakukan.
lingkunga 5. Rubrik penilaian
n sekitar. menceritakan
1.1 Memaham pengalaman
i arti bekerja sama
gambar dalam
pada melaksanakan
lambang tugas di rumah.
Negara 6. Rubrik penilaian
“Garuda menuliskan
Pancasila” pengalaman
. tentang pentingnya
1.3 Menjelask keberagaman
an makna peran dan tugas
keberaga warga sekolah.
man
karakterist
ik
individu
di
lingkunga
n sekitar.
1.1 Mencerita
kan arti
gambar
pada
lambang
Negara
77
“Garuda
Pancasila”
.
4.3 Menyajika
n makna
keberaga
man
karakterist
ik
individu
di
lingkunga
nsekitar

Bahasa Indonesia

3.53.6 Menggali Subtema 2 Subtema 2 Subtema 2 Penilaian 6 JP 1. Buku Siswa


informasi Kelas III
tentang 3.8.5 Mengidentifikasi 1. Isi dongeng 1. Membaca dongeng Pengetahuan SD/MI Tema
cara-cara isi dongeng yang 2. Fabel tentang hewan dan 2 revisi 2018
dibaca. Teknik : tes tertulis
perawatan 3. Pesan/amanat dari tumbuhan dengan 2. Bupena 3A
tumbuhan 3.8.6 Menjelaskan fabel lafal dan intonasi dan penugasan 3. Lingkungan
dan hewan pengertian fabel. 4. Pesan/amanat dari yang tepat. 4. Internet
3.8.7 Menyusun pesan dongeng 2. Mengidentifikasi Instrumen: soal dan
melalui
wawancar fabel dari bergambar jenis dongeng, yakni Sumber lain
lembar tugas yang
a dan/atau kosakata yang fabel. yang relevan
eksplorasi diacak. 3. Menceritakan
78
lingkunga 3.4.8 Menuliskan pesan/amanat dari mengacu pada IPK
n. pesan dari fabel dongeng yang dibaca
1.8 Mengurai dengan kosakata dan dongeng dari KI 3.
kan pesan baku dari bergambar. PenilaianPenilaian
dalam dongeng 4. Menyusun kosakata
dongeng bergambar. acak tentang Keterampilan
yang pesan/amanat
Teknik: performance
disajikan dongeng.
secara assessment
lisan,
tulis, dan Instrumen:
visual
1. Rubrik penilaian
dengan
praktik menuslikan
tujuan
pengalaman
untuk
berterima kasih
kesenanga
kepada orang lain.
n.
2. Rubrik penilaian
praktik
menceritakan
pengalaman
meminta maaf
kepada orang lain.
3. Rubrik penilaian
praktik
menceritakan
pengalaman
mendoakan orang
lain.

79
4. Rubrik penilaian
praktik membuat
percakapan tentang
perbuatan baik yang
pernah dilakukan.
5. Rubrik penilaian
menceritakan
pengalaman bekerja
sama dalam
melaksanakan tugas
di rumah. Rubrik
penilaian
menuliskan
pengalaman tentang
pentingnya
keberagaman peran
dan tugas warga
sekolah

Mengetahui Pematangsiantar, Agustus 2022


Wali Kelas Peneliti

Lydwine Girsang Meliana Manullang


NPM. 1801010096

80
81

Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 124394 Pematangsiantar
Kelas / Semester : III/I (Satu)
Tema 2 : Menyayangi Hewan dan Tumbuhan
Subtema 2 : Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia
Pembelajaran :2
Alokasi Waktu : 3 x 30 Menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan teks dongeng yang berjudul “Kisah Semut dan
Merpati” siswa dapat menemukan pesan yang terdapat dalam dongeng
yang didegar dengan tepat
2. Setelah mendengarkan teks, siswa dapat menceritakan kembali isi
dongeng dengan bahasa secara lisan
3. Dengan kegiatan sendiri, siswa dapat menyebutkan sifat individu dalam
kehidupan sehari-hari dirumah sebagai wujud pengalaman sila Pancasila
yang dilambangkan dengan “Garuda Pancasila”
4. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat memperagakan beberapa
sifat individu dalam kehidupan sehari-hari dirumah sebagai wujud
pengalaman sila Pancasila yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”
82

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 20 menit


2. Setelah itu, mememiksa kerapian peserta didikan
dan kebersihan kelas (Orientasi)
3. Menyanyikan Lagu kebangsaan “Indonesia
Raya”
4. Guru melakukan absen/cek kehadiran siswa
5. Tepuk PPK
6. Menyampaikan indikator dan kompetesi yang
diharapkan (motivasi)
7. Guru melaksanakan pre-test

Inti Ayo mengamati 50 menit


1. Menyimak informasi tentang tema dan subtema
yang akan dipelajari
Tema : 2 Menyayangi tumbuhan dan hewan
Subtema : 2 Manfaat Hewan bagikehidupan
manusia
Pembelajaran :2
2. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok.
Setiap satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa
3. Dalam satu kelompok ada satu siswa yang
bertugas membacakan teks dongeng yang
berjudul ”Kisah semut dan merpati” sementara
siswa lainnya menyimak.
4. Setelah kegiatan membaca dan menyimak
selesai, peserta didik peserta didik melakukan
tanya jawab tentang hal yang ingin mereka
ketahui atau isi dongeng tersebut. (Menanya)
5. Kalian sudah mendengarkan sebuah dongeng.
Apa judul dari dongeng tersebut?
6. Menurut kalian isi dongeng tersebut
menceritakan tentang apa?
Ayo bercerita
7. Setelah bergantian, siswa di tiap kelompok
menceritakan kembali isi dongeng ”Semut dan
merpati” (eksplorasi)
83

8. Saat kegiatan bercerita, guru berkeliling


mengamati proses bercerita yang dilakukan
siswa di kelompoknya.
9. Kemudian, guru mengulang dongeng dengan
metode bercerita.
Ayo membaca
1. Peserta didik bersama guru melakukan tanya
jawab dan mengarahkan jawaban agar
terhubung dengan kegiatan pembelajaran yang
akan disampaikan yaitu tentang keberagaman
sifat individu.
2. Peserta didik membaca teks bacaan tentang
“Budi dan Ayahnya.” Kemudian bacaan
tersebut dibaca secara bergantian dan
bersambung oleh peserta didik lainnya.
3. Setiap kelompok kemudian diminta untuk
menuliskan sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh-
tokoh pada teks bacaan
4. Perwakilan setiap kelompok menyajikan hasil
diskusinya. (Mengkomunikasikan)
5. Peserta didik mendapat penguatan setelah
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas. Sedangkan kelompok lain
memberikan tanggapan/komentar dan saran.
6. Peserta didik menyebutkan keberagaman sifat
dari anggota keluarganya.
7. Peserta didik memeragakan dengan gerak dan
ekspresi wajah yang menggambarkan sifat
anggota keluarganya dengan pantomim.
8. Kemudian peserta didik lainnya akan
menebaknya dengan benar.

Penutup 1. Melakukan refleksi pembelajaran yang telah 20 menit


berlangsung:
- “Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti
pembelajaran hari ini?”
- “Kegiatan apa yang paling kalian sukai?
Mengapa?”
- “Kegiatan mana yang paling mudah/sulit?
Mengapa?”
2. Peserta didik bersama guru membuat ringkasan
84

hasil pembelajaran dapat ditulis siswa melalui


tulisan dan menulis dibuku tulis khusus
(Integritas)
3. Guru memberikan post test untuk memperoleh
gambaran tentang kemampuan yang dicapai
setelah berakhirnya pembelajaran.
4. Setelah itu, kegiatan kelas diakhiri dengan
berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu
siswa.

C. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes, pengetahuan dan persenrasi unjuk kerja atau hasil kerja/projek
dengan rubrik penilaian. Berikut ini adalah cara penilaian pengetahuan berdasarkan
soal tes pilihan berganda

W
S=R-
n−1
Keterangan :
S = Skor yang diperoleh
R = Jawaban yang benar
W= Jawaban yang salah
N = Banyaknya option
1 = Bilangan tetap
85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 124394 Pematangsiantar
Kelas / Semester : III/I (Satu)
Tema 2 : Menyayangi Hewan dan Tumbuhan
Subtema 2 : Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi
gerak cepat tangan dalam suatu tari dengan tepat.
2. Dengan mengamati contoh, siswa dapat memeragakan gerak cepat tangan
dalam suatu tari.
3. Dengan menyimak teks dongeng yang dibacakan, siswa dapat mencerita-
kan kembali isi dongeng dengan bahasa sendiri secara lisan.
4. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menemukan pesan yang terdapat
dalam dongeng yang didengar.
5. Dengan kegiatan review, siswa dapat menemukan sifat pertukaran pada
perkalian.
6. Dengan mengamati sifat pertukaran pada perkalian, siswa dapat
menggunakan sifat pertukaran pada perkalian untuk menyelesaikan soal-
soal dengan tepat
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 10 menit
2. Setelah itu, mememiksa kerapian peserta didikan dan
kebersihan kelas (Orientasi)
3. Guru melakukan absen/cek kehadiran siswa
4. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang
akab dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
86

pengalaman para peserta didik (Apresiasi)


5. Menyampaikan indikator dan kompetesi yang
diharapkan (motivasi)
6. Guru melaksanakan pre-test
Kegiatan Inti Ayo mengamati 40 menit
1. Guru dan siswa mendiskusikan hewan peliharaan
manusia, salah satu nya adalah kucing. Kucing adalah
salah satu hewan yang dipelihara manusia sebagai
teman bermain (collaboration, critical thingking and
problem formulation)
Ayo mencoba
1. Guru membagi siswa kepada beberapa kelompok.
Setiap kelompok menirkan gerakan kucing.
a. Gerakan kucing mencakar-cakar
b. Gerakan kucing menangkap tikus
2. Tiap kelompok tersebut melakukan gerakan dengan
cepat didepan kelas ( Creativity and innovation)
3. Guru mengamati siswa saat melakukan gerakan
tersebut.
Ayo bercerita

1. Siswa membaca dongeng dalam hati


2. Guru membagi siswa kepada beberapa kelompok.
Setiap siswa secara bergiliran menceritakan kembali
dongeng ”Kisah Petani dan Anak Harimau” ( mandiri,
creativity and innovation).
3. Guru mengamati siswa bercerita dengan berkeliling
kelas.
Ayo menulis
1. Siswa menyimak review tentang pertukaran pada
perkalian yang dilakukan guru
87

2. Guru memberi kesempatan kepada siswa tentang


untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti,
3. Siswa mengerjakan latihan setelah itu siswa dan guru
membahas tiap-tiap soal
4. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.
Penutup Siswa juga merapikan peralatan untuk disimpan ke
tempatnya (critical thingking and problem 10 menit
formulation)
1. Siswa mengemukakan hasil belajarnya hari ini.
2. Siswa diberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan bertanya dan memberikan
informasi dari siswa lainnya.
4. Menyayikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan tolerasni.
5. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa

C. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes, pengetahuan dan persenrasi unjuk kerja atau hasil kerja/projek
dengan rubrik penilaian. Berikut ini adalah cara penilaian pengetahuan berdasarkan
soal tes pilihan berganda

W
S=R-
n−1
Keterangan :
S = Skor yang diperoleh
R = Jawaban yang benar
W= Jawaban yang salah
N = Banyaknya option
1 = Bilangan tetap
88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 124394 Pematangsiantar
Kelas / Semester : III/I (Satu)
Tema 2 : Menyayangi Hewan dan Tumbuhan
Subtema 2 : Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia
Pembelajaran :4
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks dongeng, siswa dapat memerankan tokoh dongeng
dengan ekspresi yang tepat.
2. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan isi pesan yang terdapat
dalam dongeng secara lisan dengan tepat.
3. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan keberagaman sifat
individu dalam kehidupan sehari-hari di sekolah sebagai wujud pengamalan
sila Pancasila yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”.
4. Dengan mengamati sifat-sifat dari teman sekelas, siswa dapat memeragakan
beberapa sifat individu dalam kehidupan sehari-hari di sekolah sebagai wujud
pengamalan sila Pancasila yang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”.
5. Dengan memperhatikan gerakan guru, siswa dapat menjelaskan gerakan
memutar dan meliuk dengan tepat.
6. Dengan memperhatikan gerakan guru, siswa dapat mempraktikkan gerakan
memutar dan meliuk pada lompat tali.
89

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan 10 menit
Dengan Membaca Doa (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang
akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari. (Motivasi)
Kegiatan Inti Ayo Bermain Peran 40 menit
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Tiap kelompok terdiri dari 5 orang. (Gotong Royong)
2. Semua siswa membaca dongeng “Anak Gembala dan
Serigala” yang ada pada buku siswa.
3. Siswa mendiskusikan pembagian peran. Guru
menjelaskan sebagian kelompok akan bermain peran
hari ini dan sebagian lagi esok hari.
4. Siswa berlatih sesuai dengan perannya masing-masing
setelah berdiskusi peran yang akan dimainkannya (ada
yang menjadi narator, anak gembala, tuan anak
gembala, orang kampung 1, orang kampung 2, dan
orang kampung 3)(Creativity and Innovation)
5. Setiap kelompok menampilkan bermain peran dengan
judul Anak Gembala dan Serigala di depan kelas.
6. Guru mengamati penampilan setiap kelompok.
7. Guru mengulas penampilan tiap-tiap kelompok serta
tidak lupa memuji penampilan para siswa.

Hari ini di kelas Beni akan ada kegiatan bermain peran.


90

Mereka akan memerankan dongeng Anak Gembala dan


Srigala Anak gembala bertugas menjaga domba-domba
yang diternakkan. Jika domba sudah besar dapat dijual ke
pasar
Ayo Berdiskusi
1. Setelah beberapa kelompok bermain peran, kegiatan
dilanjutkan dengan diskusi. Setiap kelompok
mendiskusikan pesan yang terdapat pada dongeng.
Mereka juga mendiskusikan karakter yang ada dalam
dongeng.(Critical Thinking and Problem
Formulation)
2. Setiap kelompok membacakan hasil diskusi mereka
tentang pesan yang terdapat pada dongeng Anak
Gembala dan Serigala.
Ayo Mengamati
1. Setelah kegiatan diskusi, salah satu siswa didorong
menjadi sukarelawan untuk membaca teks yang ada
pada buku siswa pada bagian Ayo Menulis.
2. Guru dan siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri dan
sifat yang dimiliki setiap orang. Siswa didorong untuk
membuat pertanyaan tentang topik ini. (Collaburation,
Critical Thinking and Problem)
3. Dengan mengamati sifat-sifat teman yang ada di kelas,
siswa menuliskan 4 sifat yang menjadi ciri khas 3
orang teman sekelas.
Ayo Bermain Peran
1. Siswa kemudian memerankan sifat-sifat yang ada pada
salah satu teman yang ditulisnya. (Creativity and
Innovation)
2. Guru mengamati siswa dalam memerankan salah satu
temannya.
Ayo Mencoba
1. Setelah kegiatan bermain peran, siswa akan melakuan
kegiatan olahraga. Sebelum berolahraga, siswa
mengganti pakaian seragam sekolah dengan pakaian
olahraga.
2. Siswa melakukan pemanasan sebelum melakukan
aktivitas olahraga. Kegiatan pemanansan dapat
dilakukan dengan kegiatan berlari atau melakukan
peregangan.
3. Setelah melakukan pemanasan, siswa dan guru
mendiskusikan tentang gerakan melompat. Guru
91

menjelaskan bahwa mereka akan melakukan gerakan


melompat dengan menggunakan tali (skipping).
4. Guru memberi contoh gerakan melompat dengan
menggunakan tali (skipping).
5. Guru dan siswa berlatih melompat tanpa menggunakan
tali terlebih dahulu namun tangan tetap diputar seolah-
olah sedang memutar tali.
6. Siswa melakukan gerakan melompat dengan tali, guru
mengamati gerakan-gerakan siswa.
7. Setelah semua siswa mendapat giliran, guru memimpin
siswa untuk melakukan gerakan pendinginan.
8. Kegiatan berolahraga selesai, siswa kembali ke kelas.
Siswa mengganti pakaian olahraganya dengan pakaian
seragam sekolah.
Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 10 menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya.
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.

C. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes, pengetahuan dan persenrasi unjuk kerja atau hasil kerja/projek
dengan rubrik penilaian. Berikut ini adalah cara penilaian pengetahuan berdasarkan
soal tes pilihan berganda
W
S=R-
n−1
Keterangan :
S = Skor yang diperoleh
R = Jawaban yang benar
W= Jawaban yang salah
N = Banyaknya option
1= Bilangan tetap
92

LAMPIRAN 3
Soal Pretest.
Soal pembelajaran tema 2 Menyayangi Hewan dan Tumbuhan subtema 2
Manfaat Hewan bagi kehidupan Manusia
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar.!
1. Ayah memelihara burung beo. Adit memelihara kucing, Ayah dan Adit sama-
sama memiliki sifat…
a. Mengonsumsi binatang c. Memanfaatkan binatang
b. Membenci binatang d. Menyayangi binatang
2. Kita bisa saling … dalam merawat hewan kesukaan
a. Menghindari c. Menyalahkan
b. Membantu d. Mengganggu
3. Manusia diciptakan berbeda-beda, agar dapat saling…
a. Bertengkar c. Membiarkan
b. Melengkapi d. Hidup masing-masing
4. Berikut ini yang tidak termasuk manfaat ayam bagi kehidupan manusia adalah
….
a. Dagingnya bisa digunakan sebagai lauk pauk
b. Telurnya bisa digunakan untuk membuat kue
c. Bulu-bulunya bisa dibuat sebagai bahan bangunan
d. Suaranya di pagi hari bisa membangunkan warga dari tidur
5. Hewan-hewan yang ada di alam ini telah Tuhan ciptakan antara lain agar
dapat ….
a. Disiksa manusia c. Dikuasai manusia
b. Dimanfaatkan manusia d. Dimusnahkan manusia
6. Ani tidak pernah berbicara kasar terhadap siapapun. Bila bertemu dengan
orang tua atau guru pasti menyapa. Ani disenangi oleh semua teman dan
gurunya.
Sifat Ani pada cuplikan cerita tersebut adalah ….
93

a. Sombong c. Pandai dan rendah hati


b. Sopan dan ramah d. Suka mencari muka
7. Ayam adalah hewan yang sangat bermanfaat bagi manusia, hewan tersebut
banyak dimanfaatkan ….
a. Tenaga dan bulunya c. Telur dan cakarnya
b. Daging dan susunya d. Telur dan dagingnya
8. Berikut ini yang merupakan hewan ternak adalah…
a. Kucing, singa dan semut c. Cacing, buaya, kelinci
b. Ayam, kambing, sapi d. Iguana, ular, harimau

Bacalah teks bacaan berikut ini, untuk menjawab soal nomor 9,10 dan 11 !
Ayam Jago Baru
Pengarang: Anonim
Ada ayam jago baru di suatu dusun. Dia datang dari kota yang
jauuh ... sekali. Suatu ketika, Ayam Jago terjaga dari tidurnya. Matanya yang
masih mengantuk perlahan terbuka. Di langit dia melihat benda bundar
berwarna kuning keemasan. “Itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun
dia masih mengantuk, dia melompat ke atas pagar. “Kukuruyuk.... Hari sudah
pagi!” kokoknya keras-keras. Induk-induk ayam bergegas berlarian keluar.
Mereka mulai mengais-ngais mencari makan. “Wah, betapa gelapnya hari
ini!” keluh mereka.
Tiba-tiba terbang melintas seekor burung hantu. Dia hinggap di
pohon dekat mereka. “Kamu siapa?” tanya si Ayam Jago Baru. “Aku, Burung
Hantu!” jawabnya. “Hai, mengapa kalian ribut ribut di tengah malam
begini?”“Si Ayam Jago tadi berkokok. Itu tanda hari sudah pagi!” ujar
induk-induk ayam itu. Mereka kemudian ribut bergumam. Si Burung Hantu
menepukkan sayapnya meminta mereka tenang. “lya! Itu Matahari sudah
terbit di langit!” ujar si Jago. Si Burung Hantu tertawa terbahak-bahak. “Itu
bukan Matahari! Itu adalah bulan purnama!” katanya. Induk-induk ayam
94

kembali bergumam. Mereka kembali ke tempat masing-masing dan tidur lagi.


Si Ayam Jago Baru merasa malu. Dia berjanji besok lagi akan membuka
kedua matanya lebar lebar. Dia harus yakin yang dilihatnya adalah
Matahari. Setelah itu, baru dia akan berkokok.
9. Latar yang ditunjukkan ketika ayam jago berkokok adalah.....
a. Pasar c. Kandang
b. Sekolah d. Pagar
10. Bunyi suara kokok ayam jago adalah....
a. Kotek kotek c. Kukkuruyyuk
b. Ngeong d. Cit cit cuit
11. Tokoh yang diceritakan keluar mengais-ngais mencari makan adalah.....
a. Ayam Jago c. Induk Ayam
b. Burung Hantu d. Anak Ayam
12. Petugas piket harus datang … daripada teman yang lain
a. lebih awal c. Lebih terlambat
b. sama d. Cepat
13. Perhatikan suku kata di bawah ini!
pembohong-seorang-sulit-dipercaya-akan
Susuanlah kata di bawah ini agar menjadi susunan kata yang padu….
a. Seorang sulit dipercaya akan pembohong
b. Seorang akan pembohong sulit dipercaya
c. Pembohong akan sulit dipercaya pembohong
d. Sorang pembohong akan sulit dipercaya
14. Pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita disebut…
a. Amanat c. Judul
b. Tema d. Watak
15. Pak Budi adalah seorang guru. Suatu hari pak budi menemukan anak yang
tidak mematuhi aturan sekolah. Pak Budi akhirnya memberikan hukuman
pada anak muridnya tersebut. Sikap pak Budi adalah
95

a. Galak c. Tegas
b. Suka marah-marah d. Santun
16. Tuti menirukan gerakan kelinci…

a. Merangkak c. Melompat
b. Merayap d. Melata

17. Lompat tali yang dilakukan secara berkelompok dengan jumlah anggota…
a. Satu orang c. Tiga orang
b. Dua orang d. Empat orang
18. Saat melakukan gabungan gerak berjalan dan meloncat, kita berjalan kedepan
sejauh…
a. Tiga langkah c. Lima langkah
b. Empat langkah d. Enam langka
19. Gerak tari dapat berasl dari tiruan…
a. Hewan c. Batu
b. Gedung d. Meja
20. Nama hewan berkaki empat, suka makan wortel dan melompat disebut…
a. Kanguru c. Anjing
b. Kucing d. Kelinci
96
97
98
99

Soal Posttest.
Soal pembelajaran tema 2 Menyayangi Hewan dan Tumbuhan subtema 2
Manfaat Hewan bagi kehidupan Manusia
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar.!
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar.!
Bacalah teks bacaan berikut ini, untuk menjawab soal nomor 1,2 dan 3 !
Ayam Jago Baru
Pengarang: Anonim
Ada ayam jago baru di suatu dusun. Dia datang dari kota yang jauuh ... sekali.
Suatu ketika, Ayam Jago terjaga dari tidurnya. Matanya yang masih mengantuk
perlahan terbuka. Di langit dia melihat benda bundar berwarna kuning keemasan.
“Itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun dia masih mengantuk, dia melompat
ke atas pagar. “Kukuruyuk.... Hari sudah pagi!” kokoknya keras-keras. Induk-induk
ayam bergegas berlarian keluar. Mereka mulai mengais-ngais mencari makan. “Wah,
betapa gelapnya hari ini!” keluh mereka.
Tiba-tiba terbang melintas seekor burung hantu. Dia hinggap di pohon dekat
mereka. “Kamu siapa?” tanya si Ayam Jago Baru. “Aku, Burung Hantu!” jawabnya.
“Hai, mengapa kalian ribut ribut di tengah malam begini?”“Si Ayam Jago tadi
berkokok. Itu tanda hari sudah pagi!” ujar induk-induk ayam itu. Mereka kemudian
ribut bergumam. Si Burung Hantu menepukkan sayapnya meminta mereka tenang.
“lya! Itu Matahari sudah terbit di langit!” ujar si Jago. Si Burung Hantu tertawa
terbahak-bahak. “Itu bukan Matahari! Itu adalah bulan purnama!” katanya. Induk-
induk ayam kembali bergumam. Mereka kembali ke tempat masing-masing dan tidur
lagi. Si Ayam Jago Baru merasa malu. Dia berjanji besok lagi akan membuka kedua
matanya lebar lebar. Dia harus yakin yang dilihatnya adalah Matahari. Setelah itu,
baru dia akan berkokok.
1. Latar yang ditunjukkan ketika ayam jago berkokok adalah.....
a. Pasar c. Kandang
b. Sekolah d. Pagar
100

2. Bunyi suara kokok ayam jago adalah....


a. Kotek kotek c. Kukkuruyyuk
b. Ngeong d. Cit cit cuit
3. Tokoh yang diceritakan keluar mengais-ngais mencari makan adalah.....
a. Ayam Jago c. Induk Ayam
b. Burung Hantu d. Anak Ayam
4. Pesan yang disampaikan pemgarang dalam cerita disebut…
a. Amanat c. Judul
b. Tema d. Watak
5. Hewan-hewan yang ada di alam ini telah Tuhan ciptakan antara lain agar
dapat ….
a. Disiksa manusia c. Dikuasai manusia
b. Dimanfaatkan manusia d. Dimusnahkan manusia
6. Berikut ini yang merupakan hewan ternak adalah…
a. Kucing, singa dan semut c. Cacing, buaya, kelinci
b. Ayam, kambing, sapi d. Iguana, ular, harimau
7. Tuti menirukan gerakan kelinci…

a. Merangkak c. Melompat
b. Merayap d. Melata

8. Ani tidak pernah berbicara kasar terhadap siapapun. Bila bertemu dengan
orang tua atau guru pasti menyapa. Ani disenangi oleh semua teman dan
gurunya.
Sifat Ani pada cuplikan cerita tersebut adalah ….
a. Sombong c. Pandai dan rendah hati
b. Sopan dan ramah d. Suka mencari muka
101

9. Nama hewan berkaki empat, suka makan wortel dan melompat disebut…
a. Kanguru c. Anjing
b. Kucing d. Kelinci
10. Pak Budi adalah seorang guru. Suatu hari pak budi menemukan anak yang
tidak mematuhi aturan sekolah. Pak Budi akhirnya memberikan hukuman
pada anak muridnya tersebut. Sikap pak Budi adalah
a. Galak c. Tegas
b. Suka marah-marah d. Santun
11. Manusia diciptakan berbeda-beda, agar dapat saling…
a. Bertengkar c. Membiarkan
b. Melengkapi d. Hidup masing-masing
12. Saat melakukan gabungan gerak berjalan dan meloncat, kita berjalan kedepan
sejauh…
a. Tiga langkah c. Lima langkah
b. Empat langkah d. Enam langkah
13. Berikut ini yang tidak termasuk manfaat ayam bagi kehidupan manusia adalah
….
a. Dagingnya bisa digunakan sebagai lauk pauk
b. Telurnya bisa digunakan untuk membuat kue
c. Bulu-bulunya bisa dibuat sebagai bahan bangunan
d. Suaranya di pagi hari bisa membangunkan warga dari tidur
14. Lompat tali yang dilakukan secara berkelompok dengan jumlah anggota…
a. Satu orang c. Tiga orang
b. Dua orang d. Empat orang
15. Ayah memelihara burung beo. Adit memelihara kucing, Ayah dan Adit sama-
sama memiliki sifat…
a. Mengonsumsi binatang c. Memanfaatkan binatang
b. Membenci binatang d. Menyayangi binatang
102

16. Perhatikan suku kata di bawah ini!


pembohong-seorang-sulit-dipercaya-akan
Susuanlah kata di bawah ini agar menjadi susunan kata yang padu….
a. Seorang sulit dipercaya akan pembohong
b. Seorang akan pembohong sulit dipercaya
c. Pembohong akan sulit dipercaya pembohong
d. seorang pembohong akan sulit dipercaya
17. Kita bisa saling … dalam merawat hewan kesukaan
a. Menghindari c. Menyalahkan
b. Membantu d. Mengganggu
18. Gerak tari dapat berasl dari tiruan…
a. Hewan c. Batu
b. Gedung d. Meja
19. Ayam adalah hewan yang sangat bermanfaat bagi manusia, hewan tersebut
banyak dimanfaatkan ….
a. Tenaga dan bulunya c. Telur dan cakarnya
b. Daging dan susunya d. Telur dan dagingnya
20. Petugas piket harus datang … daripada teman yang lain
a. lebih awal c. Lebih terlambat
b. sama d. Cepat
103
104
105
106

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN PRE-TEST


KELAS III SDN 124394 PEMATANGSIANTAR
2022/2023

1. D
2. B
3. B
4. C
5. B
6. B
7. D
8. B
9. C
10. C
11. C
12. A
13. D
14. A
15. C
16. C
107

KUNCI JAWABAN POST-TEST


KELAS III SDN 124394 PEMATANGSIANTAR
2022/2023

1. C
2. C
3. C
4. A
5. B
6. B
7. C
8. B
9. D
10. C
11. B
12. A
13. C
14. C
15. C
16. B
17. D
18. A
19. D
20. A
LAMPIRAN 6
UJI VALIDITAS
No item
No Nama Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Abi Sembiring 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
2 Ahmad Fardhan 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 23
3 Azzahra Ramadhani 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 31
4 Chirsty Turnip 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29
5 Dina Ginting 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11
6 Ervan Situmorang 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 13
7 Fauzan Manurung 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 22
8 Gladys Tambunan 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 16
9 Irma Purba 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9
10 Iqbal Daffahri 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 26
11 Juanda Butar butar 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 12
12 Khalisa Izzatunnisa 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
13 Muhhammad Arfi 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 31
14 Neyra Purba 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31
15 Rafa Pratama 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 20
16 Raysha Aqilah 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 27
17 Rifky Dwi 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 20
18 Sakinah Inaya 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 10
19 Shofie Salsabila 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31
20 Ulfa Nasution 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 25
21 Uni Sinaga 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 17
r hitung 0.2179 0.1559 0.8345 0.6883 0.6353 0.3878 0.4410 0.4924 0.0365 0.2514 0.0611 0.4424 0.1306 0.4140 0.5670 0.4659 0.2000 0.0765 0.1812 0.5567 0.6651 0.3225 0.0058 0.2508 0.5312 0.3548 0.5125 0.4158 0.4424 0.7147 0.6490 0.1887 0.6490 0.8219 0.5447 0.3523 0.8193 0.4034 0.6624 0.3396
r tabel 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329 0.4329
Status TV TV V V V TV V V TV TV TV V TV TV V V TV TV TV V V TV TV TV V TV V TV V V V TV V V V TV V TV V TV
Jumlah Valid 20

108
LAMPIRAN 7
UJI RELIABILITAS
No item
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Abi Sembiring 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Ahmad Fardhan 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
3 Azzahra Ramadhani 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
4 Chirsty Turnip 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Dina Ginting 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
6 Ervan Situmorang 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
7 Fauzan Manurung 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
8 Gladys Tambunan 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
9 Irma Purba 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
10 Iqbal Daffahri 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
11 Juanda Butar butar 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
12 Khalisa Izzatunnisa 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
13 Muhhammad Arfi 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
14 Neyra Purba 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 Rafa Pratama 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
16 Raysha Aqilah 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
17 Rifky Dwi 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
18 Sakinah Inaya 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
19 Shofie Salsabila 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
20 Ulfa Nasution 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
21 Uni Sinaga 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0
Jumlah 14 6 13 8 15 6 16 14 5 6 11 6 15 14 11 19 13 9 5 16 17 14 6 13 10 5 15 13 6 14 15 3 15 13 14 13 14 15 14 13
n 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
n-1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p 0.66666667 0.285714286 0.6190476 0.380952 0.714286 0.285714 0.761905 0.666667 0.238095 0.285714 0.52381 0.285714 0.714286 0.666667 0.52381 0.904762 0.619048 0.428571 0.238095 0.761905 0.809524 0.666667 0.285714 0.619048 0.47619 0.238095 0.714286 0.619048 0.285714 0.666667 0.714286 0.142857 0.714286 0.619048 0.666667 0.619048 0.666667 0.714286 0.666667 0.619048
q 0.33333333 0.714285714 0.3809524 0.619048 0.285714 0.714286 0.238095 0.333333 0.761905 0.714286 0.47619 0.714286 0.285714 0.333333 0.47619 0.095238 0.380952 0.571429 0.761905 0.238095 0.190476 0.333333 0.714286 0.380952 0.52381 0.761905 0.285714 0.380952 0.714286 0.333333 0.285714 0.857143 0.285714 0.380952 0.333333 0.380952 0.333333 0.285714 0.333333 0.380952
Reliabilitas

pq 0.22222222 0.204081633 0.2358277 0.235828 0.204082 0.204082 0.181406 0.222222 0.181406 0.204082 0.249433 0.204082 0.204082 0.222222 0.249433 0.086168 0.235828 0.244898 0.181406 0.181406 0.154195 0.222222 0.204082 0.235828 0.249433 0.181406 0.204082 0.235828 0.204082 0.222222 0.204082 0.122449 0.204082 0.235828 0.222222 0.235828 0.222222 0.204082 0.222222 0.235828
S pq 8.37641723
Variansi skor (st) 59.7052154
r11 62.5431651
Kategori RELIABEL

Interpretasi Koefisien Reliabilitas (r11) untuk uji reliabilitas

0,00 - 0,20 : Kecil


0,20 - 0,40 : Rendah
0,40 - 0,70 : Sedang
0,70 - 1,00 : Sangat Tinggi

109
LAMPIRAN 8
UJI KESUKARAN
No item
No Nama jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Abi Sembiring 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
2 Ahmad Fardhan 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 23
3 Azzahra Ramadhani 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 31
4 Chirsty Turnip 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29
5 Dina Ginting 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11
6 Ervan Situmorang 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 13
7 Fauzan Manurung 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 22
8 Gladys Tambunan 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 16
9 Irma Purba 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9
10 Iqbal Daffahri 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 26
11 Juanda Butar butar 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 12
12 Khalisa Izzatunnisa 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
13 Muhhammad Arfi 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 31
14 Neyra Purba 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31
15 Rafa Pratama 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 20
16 Raysha Aqilah 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 27
17 Rifky Dwi 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 20
18 Sakinah Inaya 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 10
19 Shofie Salsabila 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31
20 Ulfa Nasution 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 25
21 Uni Sinaga 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 17
Jumlah 14 6 13 8 15 6 16 14 5 6 11 6 15 14 11 19 13 9 5 16 17 14 6 13 10 5 15 13 6 14 15 3 15 13 14 13 14 15 14 13
B
Tingkat kesukaran

14 6 13 8 15 6 16 14 5 6 11 6 15 14 11 19 13 9 5 16 17 14 6 13 10 5 15 13 6 14 15 3 15 13 14 13 14 15 14 13
JS
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
P
0.6667 0.2857 0.6190 0.3810 0.7143 0.2857 0.7619 0.6667 0.2381 0.2857 0.5238 0.2857 0.7143 0.6667 0.5238 0.9048 0.6190 0.4286 0.2381 0.7619 0.8095 0.6667 0.2857 0.6190 0.4762 0.2381 0.7143 0.6190 0.2857 0.6667 0.7143 0.1429 0.7143 0.6190 0.6667 0.6190 0.6667 0.7143 0.6667 0.6190
Kriteria
Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang

Tingkat kesukaran Interpretasi atau Penafsiran TK


TK < 0,30 Sukar
0,30  TK  0,70 Sedang
TK > 0,70 Mudah

110
LAMPIRAN 9

UJI DAYA PEMBEDA


No item
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Abi Sembiring 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
K
2 Ahmad Fardhan 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 23 E
3 Azzahra Ramadhani 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 31 L
4 Chirsty Turnip 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 O
M
5 Dina Ginting 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11 P
6 Ervan Situmorang 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 13 O
7 Fauzan Manurung 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 22 K
8 Gladys Tambunan 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 16
A
9 Irma Purba 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 T
10 Iqbal Daffahri 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 26 A
11 Juanda Butar butar 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 12 S
12 Khalisa Izzatunnisa 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
K
13 Muhhammad Arfi 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 31 E
14 Neyra Purba 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 L
O
15 Rafa Pratama 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 20 M
P
16 Raysha Aqilah 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 27 O
17 Rifky Dwi 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 20 K

18 Sakinah Inaya 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 10 B
A
19 Shofie Salsabila 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 W
20 Ulfa Nasution 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 25 A
H
21 Uni Sinaga 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 17
Jumlah 14 6 13 8 15 6 16 14 5 6 11 6 15 14 11 19 13 9 5 16 17 14 6 13 10 5 15 13 6 14 15 3 15 13 14 13 14 15 14 13
BA 7 4 6 5 7 2 7 8 2 4 7 3 6 6 5 9 5 4 2 7 8 9 2 6 4 2 8 7 4 6 7 1 8 7 6 6 7 7 6 8
Daya Pembeda

BB 7 2 7 3 8 4 9 6 3 2 4 3 9 8 6 10 8 5 3 9 9 5 4 7 6 3 7 6 2 8 8 2 7 6 8 7 7 8 8 5
JA 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
D -0.0636 0.1636 -0.1545 0.1545 -0.1636 -0.2182 -0.2636 0.1273 -0.1182 0.1636 0.2364 -0.0273 -0.3545 -0.2545 -0.1455 -0.1818 -0.3455 -0.1364 -0.1182 -0.2636 -0.1727 0.3182 -0.2182 -0.1545 -0.2364 -0.1182 0.0273 0.0364 0.1636 -0.2545 -0.1636 -0.1091 0.0273 0.0364 -0.2545 -0.1545 -0.0636 -0.1636 -0.2545 0.2273
Kriteria Jelek cukup Jelek cukup Jelek Jelek Jelek cukup Jelek cukup baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek baik Jelek Jelek Jelek Jelek cukup cukup cukup Jelek Jelek Jelek cukup cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek baik

DAYA PEMBEDA INTERPRETASI ATAU PENAFSIRAN DP


DP  BAIK SEKALI
0.40  DP , 0.70 BAIK
0.20  DP < 0.40 CUKUP
DP < 0.20 < 0.00 KURANG
< 0.00 JELEK

111
LAMPIRAN 10

UJI NORMALITAS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest hasil belajar .150 33 .056 .884 33 .002
keterampilan berbahasa
Posttest Hasil belajar .137 33 .121 .928 33 .032
keterampilan berbahasa
a. Lilliefors Significance Correction

112
LAMPIRAN 11
UJI HIPOTESIS

Paired Samples Test


Paired Differences t Df Sig. (2-
Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)
Deviation Error Interval of the
Mean Difference
Lower Upper
Pretest hasil 13.030 8.833 1.538 16.163 9.898 8.470 32 .000
belajar
keterampilan
berbahasa -
Pair 1
Posttest Hasil
belajar
keterampilan
berbahasa

113
LAMPIRAN 12

DOCUMENTASI

114
115
LAMPIRAN 13

TABEL PRESENTASE DISTRIBUSI

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884


2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

116
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

117

Anda mungkin juga menyukai