Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN AKHIR

UNNES LANTIP ANGKATAN 3

DI SMA NEGERI 1 SEMARANG

Disusun oleh :

Nama : Susi Dwi Haryanti

NIM : 2101420002

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2023
i
PRAKATA

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga program Unnes Lantip 3 dan penyusunan
laporan ini dapat berjalan dengan lancar.

Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan Lantip 3 yang


telah berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2023 sampai dengan 9 November 2023 di SMA
Negeri 1 Semarang yang beralamat di Jalan Taman Menteri Supeno No.1, Mugassari, Kec.
Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan PPL banyak pihak yang
telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga tak lupa penyusun menyampaikan
terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. S. Martono, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Bapak Suseno, S.Pd., M.A. selaku Dosen Micro Teaching
3. Ibu Dr. Rumini, M.Pd. selaku Koordinator Dosen Pembimbing Lantip 3 Unnes
di SMA Negeri 1 Semarang
4. Bapak Dr. Mukh Doyin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
5. Bapak Dr. Kusno, S.Pd.,M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Semarang
6. Bapak Sigit Priyatno, S.Pd. dan Bapak Eko Pujiono, S.Pd., S.Kom selaku
Koordinator Guru Pamong Lantip 3 SMA Negeri 1 Semarang
7. Bapak Imam Taufik, S.Pd.,M.Pd selaku Guru Pamong Mapel Bahasa
Indonesia
8. Teman-teman Lantip 3 Unnes SMA Negeri 1 Semarang yang telah bekerja
sama dalam pelaksanaan Program Lantip 3
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksaan Program Lantip 3 Unnes
SMA Negeri 1 Semarang yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penyusun sadar bahwa banyak sekali kekurangan dalam melaksanakan program


Lantip 3 Unnes, semoga kontribusi ini memberi manfaat bagi SMA Negeri 1 Semarang.

Semarang, 5 November 2023

Susi Dwi Haryanti


ii
DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................................

PENGESAHAN .........................................................................................................i

PRAKATA .................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1


1.2 Tujuan ............................................................................................................1
1.3 Manfaat ..........................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi BKP MBKM UNNES Lantip ........................................................4


2.2 Landasan ........................................................................................................4
2.3 Aktualisasi Pembelajaran ...............................................................................5

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan .........................................................................8


3.2 Tahapan Kegiatan ..........................................................................................8
3.3 Materi Kegiatan .............................................................................................10
3.4 Proses Bimbingan ..........................................................................................10
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program ...........................10

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan .........................................................................................................12


4.2 Saran ...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................13

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan di Indonesia menempati golongan yang masih rendah dalam segi
kualitas. Hal tersebut didasarkan atas hasil tes yang diadakan oleh PISA pada tahun
2018. Hasil tes tersebut menunjukkan jika Indonesia berada pada peringkat ke-13 dari
total 15 negara di Asia yang mengikuti tes. Salah satu faktor yang mempengaruhi
yaitu berkaitan dengan kualitas pendidik yang masih belum memenuhi standar
kompetensi pendidik. Guru merupakan salah satu tenaga profesional yang dituntut
memiliki keahlian di bidang akademik dan pedagogi. Hal tersebut sesuai
denganUndang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005, PP 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, seorang guru dituntut memiliki
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Keempat kompetensi guru
tersebut sangat diperlukan dalam menjalankan perannya sebagai pendidik dan
fasilitator pada proses pembelajaran. Sejalan dengan adanya tuntutan tersebut, maka
Universitas Negeri Semarang merumuskan profil lulusan yang dihasilkan sebagai
tenaga kependidikan yang profesional, humanistik, memiliki semangat dialogis,
danmenghargai serta mengembangkan kebebasan dan kejujuran akademik
dalamproses pendidikan. Tuntutan tersebut dapat dipenuhi dengan menempatkan
Mata Kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan pada Kurikulum UNNES sebagai
mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa untuk mampu memberikan pengalaman
yanglengkap dan bermakna kepada mahasiswa program studi kependidikan.
1.2 Tujuan
Program UNNES Lantip bertujuan untuk :
1. Memberikan kesempatan mahasiswa bergotong -royong, berkontribusi
nyatauntuk pembangunan sumber daya manusia unggul dengan membantu
siswabersama guru dan sekolah melalui pembelajaran kreatif dan
menyenangkan baikpembelajaran tatap muka maupun pembelajaran daring
2. Memberikan bekal pengalaman kepada mahasiswa tentang literasi digital
danteknologi untuk pembelajaran berkualitas.

1
3. Memperdalam pengetahuan yang didapatkan di program studi/kampus
untukdibagi kepada masyarakat.
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik dan sekolah, serta mengenalkan
inovasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibawa
mahasiswa.
5. Memberikan kesempatan bagi masyarakat memperoleh kemajuan melalui
kehadiran mahasiswa untuk mengajar, mendidik, dan menginspirasi
1.3 Manfaat
Pelaksanaan Kegiatan UNNES Lantip Angkatan 2 diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa, sekolah mitra SMA
Negeri 1 Semarang, dan UNNES sebagai penyelenggara program UNNESLantip.
1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan
a. Mempraktikkan pengetahuan, keterampilan, dan teori yang telah
dipelajari
b. dalam perkuliahan
c. Memberi bekal kepada mahasiswa praktikan agar menjajdi calon
tenagapendidik dengan kompetensi pedagogis, kompetensi profesional,
kompetensi
d. kepribadian, dan kompetensi sosial
e. Sebagai wadah bagi mahasiswa praktikan untuk mempelajari hal - hal
praktis
f. dan situasional yang berkaitan dengan pengajaran dan pendidikan. d.
Memperkenalkan kepada mahasiswa praktikan gambaran nyata proses
g. pendidikan secara professional.
2. Manfaat bagi Sekolah Mitra (SMA Negeri 1 Semarang)
a. Meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing peserta
didikmaupun mahasiswa UNNES Lantip
b. Mempererat kerja sama antara sekolah mitra dengan perguruan tinggi
yangbersangkutan dan dapat bermanfaat bagi para lulusan yang akan
datang
c. Menambah referensi tentang metode–metode pembelajaran yang tepat
dan terbaru untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan
membantu dalam mencapai tujuan pendidikan

2
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang
a. Meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing peserta didik
maupun mahasiswa UNNES Lantip
b. Mempererat kerja sama antara sekolah mitra dengan perguruan tinggi
yang bersangkutan dan dapat bermanfaat bagi para lulusan yang akan
datang
c. Menambah referensi tentang metode–metode pembelajaran yang tepat
dan terbaru untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan
membantu dalam mencapai tujuan pendidikan
d. Meningkatkan kerja sama antara UNNES dengan sekolah mitra yang
diharapkan dapat mewujudkan peningkatan mutu dan kualitas
pendidikandi Indonesia. Mengetahui perkembangan pelaksanaan
Kegiatan UNNES Lantip Angkatan 3 sehingga memperoleh masukan
mengenai kurikulum, metode pembelajaran, dan manajemen kelas dalam
kegiatan pembelajaran, serta pengelolaan administrasi pendidikan dalam
instansi pendidikan terkait.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi BKP MBKM UNNES Lantip


UNNES Lantip merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang berupa
praktik di sekolah yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Profesi Universitas Negeri Semarang untuk
memberikan kesempatan mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan
sumber daya manusiaunggul dengan membantu siswa bersama guru dan sekolah
melalui pembelajaran kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang sekaligus membekali
mahasiswa dengan literasi digital dan teknologi untuk pembelajaran berkualitas.
Lantip dalam Bahasa jawa menggambarkan kecerdasan, dalam program ini
Lantip dimaknai sebagai upaya mengembangkan potensi mahasiswa UNNES melalui
kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mitra agar memiliki kompetensi.
Literate, menguasai pengetahuan yang luas terkait bidang ilmu yang akan
diajarkanserta perkembangan terkini serta pengetahuan lain yang diperlukan.
• Agile, memiliki kelinicihan beradaptasi dalam menghadapi perubahan
perubahan dalam kehidupan dan perkembangan dunia Pendidikan khususnya
sehingga dapat menyesuaikan dengan cepat untuk mencpai suatu tujuan.
• Nurturing, melalui penerapan pengetahuan dan keterampilannya dapat
memberikan dampak yang positif bagi tim, orang lain, ataupun kelompok
masyarakat untuk berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.
• Trailblazing, memiliki jiwa kepemimpinan dan inisasi yang dapat
menggerakan orang lain dalam tim kerjanya.
• Innovative, memiliki ide atau metode baru dalam memecahkan permasalahan
yang ditemui dalam pendidikan.
• Problem Solving, berperan nyata dalam pemecahan masalah yang
ditemukenali dalam kerja kolaboratif.
2.2 Landasan
Salah satu program MBKM adalah hak belajar tiga semester di luar
program studi Program tersebut merupakan amanah dari berbagai landasan hokum
pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan

4
pendidikan tinggi. Landasan yuridis penyelenggaraan program UNNES Lantip adalah
sebagai berikut :
1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 8 Tahun 2012. Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 2421);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1673), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun2020 Nomor 47);
8. dll
2.3 Aktualisasi Pembelajaran
Berikut beberapa aktualisasi dalam pembelajaran:
1. Membuka Pembelajaran
Membuka pelajaran adalah awal yang dilakukan guru sebelummemulai suatu
pelajaran. Kegiatan tersebut dapat berupa review materi seperti pengecekan
pekerjaan rumah atau tugas peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui
kesiapan peserta didik dalam melanjutkan pelajaran selanjutnya.
2. Komunikasi dengan Peserta Didik
5
Guru yang berhasil adalah seseorang yang efektif mampu mengkomunikasikan
kegiatan kelas. Kejelasan guru dalam memberikan konteks kegiatan adalah
penting bukan saja untuk mengefektifkan kegiatan, melainkan juga dapat
meningkatkan pemahaman terhadap kegiatan tersebut.
3. Penggunaan Metode Pembelajaran
Metode pengajaran pada proses pembelajaran merupakan strategi guru
menggunakan satu cara penyampaian pelajaran dengan harapan materi
pelajaran dapat diterima oleh peserta didik dengan sebaik-baiknya. Ada
beberapa metodepembelajaran yang bisa digunakan oleh guru antara lain :
metode ceramah, tanya jawab, penguasaan tutorial, problem solving dan
diskusi.
4. Penggunaan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pengajaran sangat bervariatif sesuai dengan
kebutuhan mata diklat. Dalam materi pelajaran dikelas media yang selalu ada
adalah papan tulis dan buku pelajaran, sedangkan pada mata pelajaran praktik
media yang digunakan disesuaikan dengan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam mencapai standart kompetensi yang ada.
5. Variasi dalam Pembelajaran
Variasi dalam pembelajaran adalah suatu metode strategi guru dalamupaya
menyampaikan suatu materi bisa diterima dengan maksimal. Pada dasarnya
siswa akan mengalami kejenuhan jika suatu materi yang disampaikan
membutuhkan pemikiran yang berat, tanpa ada variasi guru dalam
penyampaian materi atau dapat dikatakan penyampaian yang monoton.
Variasi-variasi tersebut dapat berupa humor, pengolahan intonasi, pengucapan
kata, kuis, penekanan-penekanan pada materi yang dianggap pentingsehingga
mudah dipahami serta memanfaatan media bantu sebagai saranapenjelasan
materi.
6. Memberikan Penguatan
Suatu kegiatan pembelajaran terdapat suatu istilah in-flightdecision yaitu
keputusan yang dibuat selama kegiatan berlangsung. Misalnya jika peserta
didik menjawab satu pertanyaan yang ditawarkan oleh guru atau temannya,
guru dapat memberikan in-flightdecision untuk memberikan keputusan
penguatan jawaban siswa dengan penjelasan atau menulis di papan tulis.
7. Mengkondisikan Situasi Belajar
6
Peran seorang guru dalam pelaksanaan belajar mengajar sangat diperlukan
terutama pada materi-materi yang penting sehingga peserta didikdapat
memahaminya.
8. Memberi Pertanyaan
Pemberian pertanyaan pada peserta didik harus disesuaikan dengan materi
yang akan disampaiakan dengan mengetahui daya serap peserta didik pada
materi yang akan disampaikan.

7
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan Kegiatan UNNES Lantip Angkatan 3 dimulai pada tanggal 31
Agustus – 9 November 2023. Tempat pelaksanaan praktikan yaitu di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang yang berlokasi di Jalan Taman Menteri
Supeno No.1, Mugassari, Kec. Semarang Selatan., Kota Semarang, Jawa Tengah.
3.2 Tahapan Kegiatan
1. Pra-penugasan
a. Mahasiswa bergabung dalam grup Telegram UNNES Lantip Angkatan 3 yang
dibuat oleh Pusat Pengembangan PPL melalui link
https://t.me/+dD8krP3lVyFhMGE1 dan follow IG @ppl_unnes.
b. Mahasiswa yang berada di satu sekolah penempatan UNNES Lantip Angkatan
3 menentukan satu orang sebagai koordinator mahasiswa, paling lambat 1 hari
setelah pembekalan.
c. Koordinator Mahasiswa mengisi data melalui google form
https://bit.ly/KORMALANTIP3.
d. Koordinator Mahasiswa membentuk grup mahasiswa (WA/Line/Telegram)
sesuai sekolah/ instansi penempatan dan membagikan tautan grup di grup
telegram UNNES Lantip Angkatan 3. Mahasiswa yang ada di sekolah / instansi
yang sama bergabung di grup tersebut.
e. Adapun tugas Koordinator Mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Koordinator mahasiswa menghubungi Koordosbing untuk koordinasi
awal. Daftar kordosbing yang ditugaskan akan dikirimkan melalui grup
telegram.
2. Koordinator menghubungi sekolah/ instansi penempatan melalui
narahubung sekolah. Daftar narahubung sekolah akan dikirimkan melalui
grup telegram.
2. Pembekalan UNNES Lantip Angkatan 3

8
Pembekalan dilakukan secara luring untuk memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi mahasiswa yang akan mengikuti program UNNES Lantip
Angkatan 3. Kegiatan ini diakhiri dengan ujian pembekalan.
3. Kegiatan Penerjunan
a. Kegiatan penerjunan mahasiswa dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan
PPL pada tanggal 31 Agustus 2023
b. Kegiatan penerjunan wajib diikuti oleh semua mahasiswa UNNES Lantip
Angkatan 3 Tahun 2023
4. Penyerahan
a. Kegiatan Penyerahan Mahasiswa ke Pihak Sekolah
b. Koordinator DPL yang telah ditunjuk oleh Pusat Pengembangan PPL
berkoordinasi dengan pihak sekolah/ instansi mitra terkait waktu
pelaksanaan penyerahan mahasiswa UNNES Lantip Angkatan 3 oleh
Koordinator DPL.
c. Koordinator mahasiswa mengkoordinasikan kegiatan penyerahan dengan
mengundang koordinator DPL, pengelola sekolah, dan semua mahasiswa
UNNES Lantip di tempat tersebut.
d. Koordinator DPL menyerahkan mahasiswa UNNES Lantip Angkatan 3
kepada sekolah/ instansi mitra.
5. Penugasan
a. Kegiatan observasi dan orientasi sekolah dilaksanakan pada tanggal
30 Agustus – 6 September 2023
b. Koordinator mahasiswa melaporkan hasil observasi dan orientasi
pada SIKADU paling lambat pada tanggal 7 – 8 September 2023
c. Koordinator DPL memvalidasi laporan observasi dan orientasi
paling lambat tanggal 11 – 13 September 2023
d. Koordinator guru pamong memberikan nilai laporan observasi dan
orientasi di SIKADU paling lambat tanggal 15 September 2023
e. Kegiatan UNNES Lantip Angkatan 3 dilaksanakan pada tanggal 31
Agustus – 09 November 2023
6. Penarikan
a. Kegiatan penarikan mahasiswa oleh Pusat Pengembangan PPL
melalui Koordinator Dosbing pada tanggal 09 November 2023.

9
b. Kegiatan penarikan wajib diikuti oleh semua mahasiswa UNNES
Lantip Angkatan 3 Tahun 2023.
7. Pelaporan
a. Mahasiswa menyusun laporan akhir kegiatan
b. Melakukan pembimbingan dan meminta persetujuan DPL
c. Mengunggah laporan akhir pada Sikadu
d. Mengunggah produk video pembelajaran pada lumbung media LP3
e. Refleksi f. Peer assesmen
3.3 Materi Kegiatan
Materi kegiatan diperoleh dari kegiatan pembekalan, upacara penerjunan, dan
acara penyerahan selama melaksanakan praktik mengajar. Pelaksanaan Kegiatan
UNNES Lantip Angkatan 3 mengacu pada Panduan UNNES Lantip Angkatan 3.
Praktik mengajar dilakukan minimal 4 kali dengan 1 kali ujian pada setiap materi.
Mata pelajaran yang diampu yaitu Bahasa Indonesia dengan materi Teks Cerita
Sejarah, Teks Editorial dan Teks Novel.
3.4 Proses Bimbingan
Proses bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbing yaitu
dilaksanakan secara interaktif secara langsung bertemu di sekolah dan secara non
interaktif melalui Whatsapp. Bimbingan berkaitan dengan persiapan praktik mengajar
sampai penyusunan laporan.
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan
1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Kegiatan UNNES Lantip Angkatan 3 :
a. Seluruh pihak yang berada di SMA N 1 di Semarang menerima mahasiswa
praktikan dengan baik.
b. Guru pamong dan dosen pembimbing memberikan masukan-masukan yang
dapat memotivasi praktikan untuk lebih baik lagi
2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Kegiatan UNNES Lantip Angkatan 3:
a. Saat pertama kali ditugaskan mengajar, mahasiswa praktikan masih dalam
masa observasi dan orientasi sehingga kurang persiapan yang mengakibatkan
pembelajaran kurang kondusif.
b. Dalam pembelajaran pada jam terakhir, di kelas manapun sulit untuk di
kondisikan sehingga pembelajaran kurang berjalan lancer
c. Keterbatasan kemampuan mahasiswa praktikan

10
d. Pelaksanaan bimbingan dengan dosen pembimbing yang dilakukan secara
daring dan luring masih belum maksimal.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Saran
Melalui kegiatan UNNES Lantip yang terdiri dari kegiatan terbimbing,
mandiri, dan kegiatan di luar pembelajaran dapat membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan
sosial
4.2 Simpulan
Proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan diperlukan
persiapan dan perencanaan yang baik dengan pemilihan model, metode, danstrategi
pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 1707–1715.

Rahman, A., Munandar, S. A., Fitriani, A., Karlina, Y., & Yumriani. (2022). Pengertian
Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-Unsur Pendidikan. Al Urwatul Wutsqa: Kajian
Pendidikan Islam, 2(1), 1–8.

13
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIF KELAS XII

Semester 1 (Ganjil)
Bulan Jumlah Hari Hari Tidak Hari Efektif Minggu Efektif
Efektif
Juli 10 0 10 2 minggu
Agustus 23 1 22 4 minggu, 2 hari
September 21 1 20 4 minggu
Oktober 22 0 22 4 minggu, 2 hari
November 22 4 18 3 minggu, 3 hari
Desember 0 0 0 0 hari
Jumlah 18 minggu

Rumus Jam Pelajaran Efektif


Jumlah minggu efektif x jam pelajaran per minggu
Bahasa Indonesia dalam 1 minggu = 4 JP
Maka: 18 minggu x 4 JP = 72 JP
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dr. Kusno S.Pd M.Si, Susi Dwi Haryanti


NIP.19710718 199702 1 004
PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas XII
Tahun Ajaran : 2023/2024
Semester Kompetensi Dasar Alokasi Waktu

Gasal 3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca 6 JP
4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis
3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan 6 JP
4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan
3.3 Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan 6 JP
resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi
3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah 8 JP
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial 6 JP
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan maupun tulis
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial 6 JP
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.7 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) yang 8 JP
dibaca
4.7 Menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis
3.8 Menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca 6 JP
4.8 Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel 8 JP
4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
Jumlah JP Tatap Muka 60 JP
Jumlah JP Ulangan Harian 8 JP
Pengayaan 4 JP
Jumlah JP Semester I 72 JP

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dr. Kusno S.Pd M.Si, Susi Dwi Haryanti

NIP.19710718 199702 1 004


PROGRAM SEMESTER

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/ Semester : XII/ Gasal
Tahun Ajaran : 2023/2024

Juli Agustus September Oktober November Desember


Kompetensi Dasar JP
3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika


surat lamaran pekerjaan yang dibaca
4.1 Menyajikan simpulan sistematika 6 4 2
dan unsur-unsur isi surat lamaran baik
secara lisan maupun tulis
3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan
surat lamaran pekerjaan
4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan 6 2 4
dengan memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan

UH 2 2
3.3 Mengidentifikasi informasi, yang
mencakup orientasi, rangkaian kejadian
yang saling berkaitan, komplikasi dan
resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau 6 2 4
tulis
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari
informasi cerita sejarah dalam sebuah
teks eksplanasi

3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau


novel sejarah
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan 8 4 4
memerhatikan kebahasaan

UH 2 2

3.5 Mengidentifikasi informasi


(pendapat, alternatif solusi dan simpulan
terhadap suatu isu) dalam teks editorial
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai 6 2 4
bahan teks editorial baik secara lisan
maupun tulis
3.6 Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks editorial
4.6 Merancang teks editorial dengan 6 4
memerhatikan struktur dan kebahasaan
baik secara lisan maupun tulis

UH 2 2
3.7 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan
cerita pendek atau kumpulan puisi) dan
satu buku pengayaan (nonfiksi) yang
dibaca 8 2 4 2
4.7 Menyusun laporan hasil diskusi buku
tentang satu topik baik secara lisan
maupun tulis

UH 2 2

3.8 Menafsir pandangan pengarang


terhadap kehidupan dalam novel yang
dibaca 6 4
4.8 Menyajikan hasil interpretasi
terhadap pandangan pengarang baik
secara lisan maupun tulis
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan
novel
4.9 Merancang novel atau novelet 8 4 4
dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis

UH 2 2

Pengayaan/Remidial 4 2 2
Keterangan:

: Penilaian Akhir Semester/ Penilaian Akhir Tahun


: Libur Semester Gasal

: Penilaian dan/ atau Kegiatan Tengah Semester

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dr. Kusno, S.Pd.,M.Si Susi Dwi Haryanti


NIP.19710718 199702 1 004
SILABUS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas XII
Kompetensi Inti :
KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

NO KOMPETEN INDIKATOR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA & SUMBER
SI DASAR WAKTU BELAJAR
3.5 3.5 3.5.1 Menyebutkan 1. Pengertian 1. Siswa mencermati pengertian teks Tes Tertulis 2 JP x 45 Menit 1. Media :
Mengidentifika pengertian teks teks editorial editorial dari gambar/video/slide Power point, Video, LCD
si informasi editorial dengan 2. Struktur teks presentasi yang diberikan oleh Proyektor, Lembar Kerja
(pendapat, tepat dan editorial pendidik. Siswa
alternatif bertanggung 3. Fakta dan 2. Siswa membaca dari berbagai
solusi, dan jawab. opini dalam sumber dan referensi untuk lebih 2. Bahan :
simpulan teks editorial memahami mengenai pengertian Teks editorial
terhadap suatu 3.5.2 4. Ragam dan struktur teks editorial.
isu) dalam teks Mengidentifikasi informasi 3. Sumber belajar :
editorial. fakta dan opini
yang terdapat dalam teks 3. Siswa membaca dan memahami a. Kemendikbu
dalam teks editorial editorial salah satu contoh teks editorial d. 2018.
dengan tepat dan 5. Langkah- (cetak) dengan tema pendidikan. Bahasa
bertanggung langkah 4. Siswa melakukan diskusi dan tanya Indonesia
jawab. menyimpulka jawab untuk menentukan fakta dan untuk
n informasi opini yang ada dalam contoh teks SMA/MA/S
3.5.3 teks editorial. editorial dengan tema pendidikan. MK/MAK
menyimpulkan 5. Siswa secara berkelompok Kelas XII.
ragam informasi menentukan ragam informasi yang Jakarta:
yang ada dalam ada dalam teks editorial. Kementrian
teks editorial 6. Dengan bimbingan pendidik, siswa Pendidikan
dengan tepat dan mampu menyimpulkan informasi dan
bertanggung dalam teks editorial. Kebudayaan.
jawab.
b. Kamus Besar
Bahasa
Indonesia.

NO KOMPETEN INDIKATOR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA & SUMBER
SI DASAR WAKTU BELAJAR
4.5 4.5 Menyeleksi 4.5.1 Menentukan 1. Siswa mencermati isi teks editorial. Produk 4 JP x 45 Menit 1. Media :
ragam isu aktual dari 2. Siswa melakukan tanya jawab Power point, Video, LCD
informasi berbagai media mengenai isi, ragam informasi, dan Proyektor, Lembar Kerja
sebagai bahan informasi (cetak simpulan dari teks editorial. Siswa
teks editorial atau elektronik) 3. Siswa secara berkelompok mencari
baik secara dengan tepat dan dan menentukan isu aktual dari 2. Bahan :
lisan maupun bertanggung berbagai media informasi (cetak, Teks editorial
tulis. jawab. elektronik, atau internet)
4. Siswa menuliskan pendapat 3. Sumber belajar :
4.5.2 terhadap isu aktual yang dilengkapi a. Kemendikbu
Mengidentifikasi dengan argumen pendukung (data d. 2018.
pendapat, alternatif dan fakta). Bahasa
solusi, dan Indonesia
simpulan, 5. Siswa secara berkelompok mendata untuk
informasi- pendapat, alternatif solusi, dan SMA/MA/S
informasi penting, simpulan, informasi-informasi MK/MAK
serta ragam penting, serta ragam informasi Kelas XII.
informasi sebagai sebagai bahan dalam teks editorial Jakarta:
bahan dalam teks 6. Siswa mempresentasikan, Kementrian
editorial dengan menanggapi, dan merevisi Pendidikan
tepat dan informasi berupa pendapat, dan
bertanggung alternatif solusi, dan simpulan, Kebudayaan.
jawab. informasi-informasi penting, dan
ragam informasi sebagai bahan teks b. Kamus Besar
4.5.3 editorial. Bahasa
Mempresentasikan, 7. Siswa bertanya, mengemukakan Indonesia.
menanggapi, dan pendapat atas presentasi dari siswa
merevisi informasi yang lain, dan siswa lain boleh ikut
berupa pendapat, menjawab dan menanggapi.
alternatif solusi,
dan simpulan,
informasi-
informasi penting,
dan ragam
informasi sebagai
bahan teks editorial
dengan tepat dan
bertanggung
jawab.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dr. Kusno, S.Pd.,M.Si Susi Dwi Haryanti

NIP.19710718 199702 1 004


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA N 1 SEMARANG


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu : 6 JP x (45 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, 3.5.1 Menyebutkan pengertian teks
alternatif solusi, dan simpulan terhadap editorial dengan tepat dan bertanggung
suatu isu) dalam teks editorial. jawab.
3.5.2 Mengidentifikasi fakta dan opini
yang terdapat dalam teks editorial dengan
tepat dan bertanggung jawab.

3.5.3 Menyimpulkan ragam informasi yang


ada dalam teks editorial dengan tepat dan
bertanggung jawab.

4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai 4.5.1 Menentukan isu aktual dari berbagai
bahan teks editorial baik secara lisan media informasi (cetak atau elektronik)
maupun tulis. dengan tepat dan bertanggung jawab.

4.5.2 Mengidentifikasi pendapat, alternatif


solusi, dan simpulan, informasi-informasi
penting, serta ragam informasi sebagai
bahan dalam teks editorial dengan tepat
dan bertanggung jawab.

4.5.3 Mempresentasikan, menanggapi, dan


merevisi informasi berupa pendapat,
alternatif solusi, dan simpulan, informasi-
informasi penting, dan ragam informasi
sebagai bahan teks editorial dengan tepat
dan bertanggung jawab.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I :
1. Setelah membaca contoh teks editorial, siswa dapat menyebutkan pengertian teks
editorial dengan tepat dan bertanggung jawab.
2. Setelah membaca contoh teks editorial, siswa dapat mengidentifikasi fakta dan opini
yang terdapat dalam teks editorial dengan tepat dan bertanggung jawab.
3. Setelah membaca contoh teks editorial, siswa dapat menyimpulkan ragam informasi
yang ada dalam teks editorial dengan tepat dan bertanggung jawab.

Pertemuan II :
1. Setelah membaca teks editorial, siswa dapat menentukan isu aktual dari berbagai media
informasi (cetak atau elektronik) dengan tepat dan bertanggung jawab.
2. Setelah membaca teks editorial, siswa dapat mengidentifikasi pendapat, alternatif
solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, serta ragam informasi sebagai bahan
dalam teks editorial dengan tepat dan bertanggung jawab.
3. Dengan membaca teks editorial, siswa dapat mempresentasikan, menanggapi, dan
merevisi informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan, informasi-
informasi penting, dan ragam informasi sebagai bahan teks editorial dengan tepat dan
bertanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
 Fakta : Contoh teks editorial
 Konsep :
a. Pengertian teks editorial
b. Karakteristik teks editorial
c. Fakta dan opini dalam teks editorial (konsep)
d. Ragam informasi dalam teks editorial (konsep)
 Prinsip :
a. Struktur teks editorial
b. Kaidah kebahasaan teks editorial
 Prosedur : Langkah-langkah menyimpulkan informasi dalam teks editorial

2. Materi pembelajaran pengayaan


a. Memperbaiki struktur teks editorial
b. Menulis kembali fakta dan opini dalam teks editorial

3. Materi pembelajaran remidial


a. Mencari ragam informasi dalam teks editorial
b. Menyusun langkah-langkah menyimpulkan informasi dalam teks editorial

E. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan peta konsep

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Video, Gambar, Power Point
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Speaker, Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar :
- Kemendikbud. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia.
- Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XII Teks Editorial
- Video Pembelajaran
https://youtu.be/KzzkzUNnhDE
https://youtu.be/B2AqQ4qD7fg
https://youtu.be/1yjXPXzYHzA

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama: 2 JP X 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Model/
Metode/
Media
Pendahuluan Orientasi Ceramah
10 menit , peta
1. Guru mengecek kehadiran peserta didik. konsep.
2. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu
Video,
“Indonesia Raya” secara bersama-sama. Laptop,
3. Guru menampilkan dan menjelaskan tayangan LCD
gambar/video/slide presentasi berkaitan dengan Proyekto
materi pembelajaran. Tayangan video youtube r,
materi teks editorial Speaker
(https://youtu.be/KzzkzUNnhDE)

Apersepsi

4. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat


pembelajaran terkait topik materi melalui peta
konsep yang akan diajarkan.

5. Guru menyampaikan secara garis besar cakupan


materi dan langkah-langkah pembelajaran.

Motivasi
6. Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta
didik secara kontekstual.

Pemberian Acuan

7. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan


pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
8. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti Tahap 1: Pemberian Rangsangan (Stimulation) Ceramah
60 menit 1. Peserta didik diberi rangsangan untuk fokus pada , diskusi,
topik materi teks editorial dengan mencermati tanya
pengertian, ciri, dan struktur teks editorial dari jawab,
gambar/video/slide presentasi yang diberikan oleh penugasa
guru. n, dan
Melihat, mencermati tayangan gambar/video/slide peta
presentasi terkait materi. konsep.
Mengamati, contoh dari teks editorial melalui Video,
tayangan gambar/video/slide presentasi. Gambar,
Membaca, setelah mengamati tayangan Power
gambar/video/slide presentasi, kemudian membaca Point,
buku atau internet terkait materi. Laptop,
Menulis, menuliskan hasil resume dari penemuan LCD
dan pengamatan terkait materi. Proyekto
Menyimak, mendengar dan menyimak penjelasan r,
lebih lanjut dari guru terkait materi isi dan ragam Speaker,
informasi teks editorial. Lembar
2. Peserta didik membaca dari berbagai sumber dan Kerja
referensi untuk lebih memahami mengenai Siswa
pengertian dan struktur teks editorial.
Tahap 2: Identifikasi masalah (Problem statemen)
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, mengajukan pertanyaan, dan
melakukan diskusi secara langsung terkait materi
isi dan ragam informasi teks editorial. Pertanyaan
faktual dan pertanyaan hipotetik. Misalnya
pertanyaan mengenai struktur teks editorial yang
akan dibahas melalui kegiatan belajar, atau
pertanyaan-pertanyaan terkait topik materi.
 Mengidentifikasi fakta dan opini yang
terdapat dalam teks editorial.
 Menyimpulkan ragam informasi yang ada
dalam teks editorial.
Tahap 3: Pengumpulan data (Data collection)
4. Peserta didik secara individu mengidentifikasi
struktur dan menemukan informasi-informasi
dalam salah satu contoh teks editorial (cetak)
dengan tema pendidikan. (kritis)
5. Peserta didik mengumpulkan data berupa
informasi terkait materi teks editorial melalui
berbagai sumber atau referensi.
6. Peserta didik melakukan identifikasi fakta dan
opini yang terdapat dalam sebuah teks editorial
melalui pengerjaan LKPD berikut.
a) Siswa membentuk kelompok dan
menuliskan nama anggota kelompok pada
kolom yang tersedia.
b) Masing-masing siswa dalam kelompok
membaca dan memahami teks editorial
yang telah disediakan.
c) Setiap kelompok melakukan identifikasi
informasi (pendapat, alternatif solusi, dan
simpulan terhadap suatu isu) dalam teks
editorial.
d) Setelah selesai mengerjakan LKPD
perwakilan kelompok melakukan
presentasi di depan kelas dengan percaya
diri dan bertanggung jawab.
Tahap 4: Pengolahan data (Data processing)
7. Peserta didik secara individu/kelompok melakukan
diskusi dan tanya jawab untuk menentukan fakta
dan opini yang ada dalam contoh teks editorial
dengan tema pendidikan.
Berdiskusi, baik secara individu maupun
kelompok terkait data informasi yang telah
ditemukan.
Mengolah informasi, dengan mengumpulkan dan
mengamati hasil pengumpulan informasi dari
berbagai sumber dan melalui pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan terkait teks editorial.
8. Peserta didik secara berkelompok menentukan dan
menuliskan ragam informasi yang ada dalam teks
editorial. (kritis)
9. Peserta didik menyimpulkan rangkaian informasi-
informasi inti yang ada dalam teks editorial
bertema pendidikan.
Tahap 5: Pembuktian (Verification)
10. Peserta didik berdiskusi terkait hasil
pengamatannya, kemudian mempresentasikan
hasil diskusi secara klasikal di depan kelas, peserta
didik yang lain dipersilakan untuk menanggapi.
11. Peserta didik bersama dengan guru membahas
mengenai hasil diskusi kelompok terkait materi
teks editorial.
Tahap 6: Menarik kesimpulan (Generalization)
12. Dengan bimbingan guru, peserta didik mampu
menyimpulkan informasi dalam teks editorial.
13. Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan
terkait hal-hal penting dalam kegiatan
pembelajaran teks editorial.
Penutup Simpulan Ceramah
10 menit 1. Peserta didik menerima umpan balik dari guru dan , diskusi,
peserta didik lain terkait materi pembelajaran teks penugasa
editorial. n
2. Guru memberikan penguatan untuk materi
pembelajaran pada pertemuan ini.
3. Guru bersama dengan peserta didik membuat
kesimpulan terkait materi pembelajaran.
Evaluasi
4. Guru memberikan penilaian lisan secara jelas dan
singkat.
Refleksi
5. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ini.
Rencana tindak lanjut
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pertemuan berikutnya dan berdoa.
7. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi berikutnya.

Pertemuan kedua : 2 JP X 45 menit


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Model/
Metode/
Media
Pendahuluan Orientasi Ceramah
10 menit , peta
1. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan konsep.
link presensi berikut. Video,
2. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu Laptop,
“Indonesia Raya” secara bersama-sama. LCD
3. Guru menampilkan dan menjelaskan tayangan Proyekto
gambar/video/slide presentasi berkaitan dengan r,
materi pembelajaran. Tayangan video youtube Speaker
materi teks editorial
(https://youtu.be/B2AqQ4qD7fg).

Apersepsi

4. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat


pembelajaran terkait topik materi melalui peta
konsep yang akan diajarkan.
5. Guru menyampaikan secara garis besar cakupan
materi dan langkah-langkah pembelajaran.

Motivasi

6. Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta


didik secara kontekstual.

Pemberian Acuan

7. Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan


pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
8. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti Tahap 1: Pemberian Rangsangan (Stimulation) Ceramah
60 menit 1. Peserta didik diberi rangsangan untuk fokus pada , diskusi,
topik materi teks editorial dengan mencermati tanya
materi memyimpulkan teks editorial melalui jawab,
gambar/video/slide presentasi yang diberikan oleh penugasa
guru. n, dan
Melihat, mencermati tayangan gambar/video/slide peta
presentasi terkait materi. konsep.
Mengamati, contoh dari teks editorial melalui Video,
tayangan gambar/video/slide presentasi terkait isu Gambar,
aktual dari berbagai media informasi (cetak atau Power
elektronik). Point,
Membaca, setelah mengamati tayangan Laptop,
gambar/video/slide presentasi, kemudian membaca LCD
buku atau internet terkait materi. Proyekto
Menulis, menuliskan hasil resume dari penemuan r,
dan pengamatan terkait materi. Speaker,
Menyimak, mendengar dan menyimak penjelasan Lembar
lebih lanjut dari guru terkait materi ragam Kerja
informasi dalam teks editorial. Siswa
2. Peserta didik membaca dari berbagai sumber dan
referensi untuk lebih memahami mengenai materi
teks editorial.
Tahap 2: Identifikasi masalah (Problem statemen)
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, melakukan diskusi, dan
mengajukan pertanyaan secara langsung terkait
materi bahan teks editorial. Peserta didik
melakukan tanya jawab mengenai isi, ragam
informasi, dan simpulan dari teks editorial.
Pertanyaan faktual dan pertanyaan hipotetik
mengenai materi berikut.
 Menentukan isu aktual dari berbagai media
informasi (cetak atau elektronik).
 Mengidentifikasi pendapat, alternatif
solusi, dan simpulan, informasi-informasi
penting, serta ragam informasi sebagai
bahan dalam teks editorial.
 Mempresentasikan, menanggapi, dan
merevisi informasi berupa pendapat,
alternatif solusi, dan simpulan, informasi-
informasi penting, dan ragam informasi
sebagai bahan teks editorial.
Tahap 3: Pengumpulan data (Data collection)
4. Peserta didik mengerjakan LKPD yang sudah
tersedia seperti berikut.
a) Masing-masing siswa secara
individu/kelompok membaca dan
mendengar tayangan mengenai teks
editorial yang sudah disediakan.
b) Setiap kelompok mengidentifikasi bagian-
bagian (struktur) teks editorial yang
berisikan pendapat, solusi alternatif, dan
simpulan. Kemudian setiap kelompok
menentukan topik berupa isu aktual dan
dikembangkan menjadi teks editorial.
c) Setiap kelompok menjawab LKPD dengan
baik dan benar.
5. Peserta didik secara berkelompok mencari dan
menentukan isu aktual dari berbagai media
informasi (cetak, elektronik, atau internet).
6. Peserta didik mengumpulkan data berupa
informasi terkait materi teks editorial melalui
berbagai sumber atau referensi untuk didiskusikan
bersama.
Tahap 4: Pengolahan data (Data processing)
7. Peserta didik secara kelompok melakukan diskusi
dan tanya jawab untuk menuliskan pendapat
terhadap isu aktual yang dilengkapi dengan
argumen pendukung (data dan fakta).
Berdiskusi, dengan berkelompok membahas
mengenai data informasi yang telah ditemukan.
Mengolah informasi, dengan mengumpulkan dan
mengamati hasil pengumpulan informasi dari
berbagai sumber dan melalui pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan terkait teks editorial.
8. Peserta didik secara berkelompok
mendata
pendapat, alternatif solusi, dan simpulan,
informasi-informasi penting, serta ragam informasi
sebagai bahan dalam teks editorial (kritis).
Tahap 5: Pembuktian (Verification)
9. Peserta didik berdiskusi terkait hasil
pengamatannya, kemudian mempresentasikan
hasil diskusi secara klasikal di depan kelas, peserta
didik yang lain dipersilakan untuk menanggapi.
10. Peserta didik secara berkelompok menanggapi dan
merevisi informasi berupa pendapat, alternatif
solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting,
dan ragam informasi sebagai bahan teks editorial.
11. Peserta didik mencatat point-point penting dalam
ragam informasi teks editorial, dan melakukan
penyimpulan dari bahan yang ada.
12. Peserta didik bersama dengan guru membahas
mengenai hasil diskusi kelompok terkait materi
simpulan teks editorial.
Tahap 6: Menarik kesimpulan (Generalization)
13. Dengan bimbingan guru, peserta didik mampu
menyimpulkan ragam informasi dalam teks
editorial. Serta mampu menanggapi dan merevisi
informasi berupa pendapat, alternatif solusi,
simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam
informasi sebagai bahan teks editorial.
14. Guru bersama dengan peserta didik melalukan
tanya jawab dan menyimpulkan terkait hal-hal
penting dalam kegiatan pembelajaran materi
simpulan teks editorial.
Penutup Simpulan Ceramah
10 menit 1. Peserta didik menerima umpan balik dari guru dan , diskusi,
peserta didik lain terkait materi pembelajaran teks penugasa
editorial. n
2. Guru memberikan penguatan untuk materi
pembelajaran pada pertemuan ini.
3. Guru bersama dengan peserta didik membuat
kesimpulan terkait materi pembelajaran.
Evaluasi
4. Guru memberikan penilaian lisan secara jelas dan
singkat.
Refleksi
5. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ini.
Rencana tindak lanjut
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pertemuan berikutnya dan berdoa.
7. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi berikutnya.

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Sikap Religius
NO Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Non tes Observasi Lembar Saat Penilaian dan
pengamatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

2 Non tes jurnal Lembar Saat Penilaian dan


catatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

b. Sikap Sosial
NO Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Non tes Observasi Lembar Saat Penilaian dan
pengamatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

2 Non tes jurnal Lembar Saat Penilaian dan


catatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

2. Penilaian Pengetahuan
NO Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Tes Tes tertulis Uraian Saat Penilaian dan
pembelajaran pencapaian
isi pembelajaran

3. Penilaian Keterampilan
NO Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan

1 Tes Produk Menyimpulkan Saat Penilaian dan


ragam pembelajaran pencapaian
informasi isi pembelajaran
dalam teks
editorial

4. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan pertama
Instrumen Penilaian Sikap
Jurnal Penilaian Sikap
Kelas : …………..
Aspek yang diamati : …………..

No. Hari/Tanggal Nama Peserta Kejadian Keterangan


Didik

Instrumen Penilaian Pengetahuan


Tes Tertulis
Bacalah teks editorial berjudul “Pentingnya Meningkatkan Pelayanan Rumah
Sakit” berikut. Identifikasi pendapat, alternatif solusi, dan simpulan dari teks
editorial yang dibaca!

Pentingnya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit


Tahun lalu banyak masyarakat yang mengeluhkan terkait dengan pelayanan
kesehatan rumah sakit Indonesia. Salah satu keluhan terbesar dari masyarakat
adalah penanganan dokter yang kurang memuaskan.
Seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan bidang kesehatan dengan
meningkatkan mutu layanan dokter di Indonesia. Hal itu juga akan memberikan
kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Setidaknya terdapat 268 pengaduan kepada Kementrian Kesehatan. Namun
kenyataanya masih banyak laporan yang belum diterima sehingga perbaikan
layanan belum diimplementasikan di rumah sakit. Hal itu membuat keluhan
masyarakat terus terjadi.
Hingga saat ini, masyarakat masih berharap adanya peningkatan pelayanan
rumah sakit di Indonesia agar pasien lebih semangat untuk sembuh.

Soal:
1. Sebutkan topik yang dibahas dalam teks editorial diatas!
2. Sebutkan struktur dalam teks editorial diatas!
3. Identifikasi pendapat, alternatif solusi, dan simpulan dari teks editorial
diatas!

Kunci:
1. Pentingnya meningkatkan pelayanan rumah sakit di Indonesia
2. Penyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat.
3. Identifikasi pendapat, alternatif solusi, dan simpulan
Pendapat
a. Tahun lalu banyak masyarakat yang mengeluhkan terkait dengan
pelayanan kesehatan rumah sakit Indonesia
b. Salah satu keluhan terbesar dari masyarakat adalah penanganan
dokter yang kurang memuaskan.
Alternatif solusi
a. Seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan bidang kesehatan
dengan meningkatkan mutu layanan dokter di Indonesia
b. Dokter juga seharusnya akan memberikan kepuasan dan
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Simpulan
Oleh karena itu, hingga saat ini masyarakat masih berharap pada pemerintah
untuk adanya peningkatan pelayanan rumah sakit di Indonesia agar pasien
lebih semangat untuk sembuh.
Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian :
No. Kriteria Skor
1. Peserta didik mampu menyebutkan topik dengan 20
lengkap dan benar.
Peserta didik kurang mampu menyebutkan topik 10
dengan lengkap dan benar.
Peserta didik tidak mampu menyebutkan topik dengan 5
kurang lengkap dan benar.
2. Peserta didik mampu menyebutkan 3 struktur teks 30
editorial dengan benar.
Peserta didik mampu menyebutkan 2 struktur teks 20
editorial dengan benar.
Peserta didik mampu menyebutkan 1 struktur teks 10
editorial dengan benar.
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi pendapat, 50
alternatif solusi, dan simpulan dengan benar.
Peserta didik hanya mampu mengidentifikasi 2 unsur 30
dengan benar.
Peserta didik hanya mampu mengidentifikasi 1 unsur 15
dengan benar.
Peserta didik tidak mampu mengidentifikasi pendapat, 5
alternatif solusi, dan simpulan dengan benar. Namun
dapat menuliskan garis besar jawaban.
Skor Maksimal 100

Pedoman Penilaian
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal (100)

b. Pertemuan kedua
Jurnal Penilaian Sikap
Kelas : …………..
Aspek yang diamati : …………..

No. Hari/Tanggal Nama Peserta Kejadian Keterangan


Didik
Instrumen Penilaian Keterampilan
Teknik Kinerja
Tugas Individu
1. Cermatilah teks editorial berjudul “Hipertensi” kemudian tentukan
pendapat, alternatif solusi, dan simpulan dari teks editorial yang dibaca!
2. Cermatilah teks editorial berjudul “Hipertensi”, kemudian jelaskan dan
tentukan pendapat, alternatif solusi, dan simpulan dari teks editorial yang
dibaca!
Hipertensi

Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi


Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan
dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17,
2019, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan
tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam
tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya
memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh pada pekan lalu itu?
Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai
persoalan sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai
kasus korupsi yang tiada hentinya, persoalan hipertensi (penyakit tekanan
darah tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya. Apakah karena dianggap
kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli?
Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia,
haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di
Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga
penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini
berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.
Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-
tenang saja. Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain
sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan
jantung kalau tidak ditangani dengan baik.
Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup
mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di
dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi
menderita hipertensi.
Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah
merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung
untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah
satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit lain yang juga bisa
dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan
demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika,
berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung
berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.
Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan
akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi
kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah
kesehatan dalam keluarga akan dapat menimbulkan masalah lain, yaitu
problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat
diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk
selalu menjaga gaya dan pola hidup yang sehat.
Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan
penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini dapat
membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan
pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari hipertensi dan
berbagai penyakit turunannya.
Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan
Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan
kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja
menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga
bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat memiliki
pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.
(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2019)

1. Pendapat

2. Alternatif Solusi

3. Simpulan
Jelaskan pendapat dalam teks editorial yang dibaca!

Jelaskan alternatif solusi dalam teks editorial yang dibaca!

Jelaskan simpulan dalam teks editorial yang dibaca!

Skor Penilaian
No. Kriteria Skor
1. Peserta didik mampu menentukan 3 unsur (pendapat, 40
alternatif solusi, dan simpulan) dari teks editorial
“Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Peserta didik mampu menentukan 2 unsur dari teks 20
editorial “Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Peserta didik mampu menentukan 1 unsur dari teks 10
editorial “Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Peserta didik tidak mampu menentukan unsur dari teks 5
editorial “Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Namun dapat menuliskan garis besar jawaban.
2. Peserta didik mampu menjelaskan 3 unsur (pendapat, 60
alternatif solusi, dan simpulan) dari teks editorial
“Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Peserta didik mampu menjelaskan 2 unsur dari teks 40
editorial “Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Peserta didik mampu menjelaskan 1 unsur dari teks 20
editorial “Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Peserta didik tidak mampu menjelaskan unsur dari teks 5
editorial “Hipertensi” dengan lengkap dan benar.
Namun dapat menuliskan garis besar jawaban.
Skor Maksimal 100

Pedoman Penilaian
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal (100)

Tugas Kelompok
1. Tuliskan nama kelompok dan nama anggota kelompok!
2. Tentukan topik (isu aktual) kemudian susunlah kalimat-kalimat yang
berisikan pendapat sesuai dengan isu aktual yang telah ditentukan!
3. Susunlah kalimat-kalimat yang berisi argumentasi sesuai dengan isu aktual
yang telah ditentukan!

Lembar Jawaban
No. Bagian-bagian teks Rumusan kalimat
1. Topik (isu aktual)

2. Pendapat
3. Argumentasi

Mengetahui: Semarang, Oktober 2023


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dr. Kusno S.Pd M.Si, Susi Dwi Haryanti


NIP. 19710718 199702 1 004
INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS EDITORIAL

A. Penilaian Sikap
1. Kisi-kisi Penilaian Sikap Spiritual
No Kompetensi Indikator Sikap Spiritual Teknik Bentuk
Sikap Penilaian Instrumen
Spiritual
1. Ketaatan a. Patut melaksanakan Observasi Lembar
beribadah ajaran agama yang pengamatan
dianut
b. Ibadah bersama
c. Ibadah sesuai
ajaran agama
d. Melaksanakan
ibadah tepat waktu.

2. Berperilaku a. Mengakui
syukur kebesaran Tuhan
b. Tidak mengeluh
c. Selalu merasa
gembira
d. Selalu berterima
kasih jika diberi
pertolongan
e. Selalu menerima
penugasan dengan
sikap terbuka.

3. Berdoa sebelum a. Selalu berdoa


dan sesudah sebelum dan
melakukan sesudah belajar
kegiatan b. Selalu berdoa
sebelum dan
sesudah makan
c. Mengajak teman
atau orang lain
untuk berdoa
d. Mengingatkan
saudara atau orang
lain untuk berdoa.

2. Instrumen Penilaian
a. Sikap Spiritual Observasi
Penilaian Diri Sikap Spiritual
Nama :
Kelas :
No Absen :

Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya!
No Sikap Pertanyaan Ya Tidak
1. Ketaatan Saya patuh dalam melaksanakan
beribadah ajaran agama yang dianut
Saya mau mengajak keluarga
untuk melakukan ibadah bersama
Saya melaksanakan ibadah
sesuai ajaran agama
Saya ikut serta merayakan hari
besar agama
Saya melaksanakan ibadah tepat
waktu
2. Berperilaku Saya mengakui kebesaran Tuhan
syukur dalam menciptakan alam semesta
Saya menjaga kelestarian alam
dan tidak merusak tanaman
Saya tidak mengeluh
Saya selalu merasa gembira
dalam segala hal
Saya selalu menerima penugasan
dengan sikap terbuka
3. Berdoa Saya berdoa sebelum dan
sebelum sesudah belajar
dan sesudah Saya berdoa sebelum dan
melakukan sesudah makan
kegiatan Saya mengajak teman berdoa
saat memulai kegiatan
Saya mengingatkan saudara
untuk selalu berdoa

b. Sikap Spiritual Jurnal


Jurnal Penilaian Sikap Spiritual

SATUAN PENDIDIKAN :
KELAS/SEMESTER :
No. Hari/tanggal Nama Catatan Butir Rencana
Siswa Penilaian tindak
lanjut
3. Rubrik Penskoran
Skor 1 apabila peserta didik menjawab “Ya”
Skor 0 apabila peserta didik menjawab “Tidak”

4. Pedoman Penilaian
Skor Maksimal = 10
Skor Predikat
0-5 Perlu bimbingan
6-11 Cukup
12-17 Baik
18-20 Sangat baik

B. Penilaian Sosial
1. Kisi-kisi Penilaian Sikap Sosial
No Kompetensi Indikator Sikap Sosial Teknik Bentuk
Sikap Sosial Penilaian Instrumen
1. Tanggung a. Melaksanakan tugas Observasi Lembar
jawab individu dengan baik pengamatan
b. Menerima resiko dari
tindakan yang
dilakukan
c. Tidak
menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa bukti
yang akurat
d. Mengembalikan
barang yang dipinjam
e. Mengakui dan
meminta maaf atas
kesalahan yang
dilakukan
f. Menepaati jani
g. Tidak menyalahkan
orang lain untuk
kesalahan tindakan
sendiri
h. Malaksanakan apa
yang pernah dikatakan
tanpa disuruh atau
diminta.
2. Jujur dan a. Mengakui kesalahan
Disiplin jika berbuat salah
b. Berkata apa adanya
c. Mematuhi tata tertib
yang ada di sekolah
d. Menuntut ilmu dengan
sungguh-sungguh
e. Menyayikan lagu
Indonesia Raya dengan
khidmat
3. Gotong a. Hidup rukun dan
royong dan gotong royong
toleran b. Menciptakan
kerukunan sesama
teman
c. Meluangkan waktu
untuk membantu teman
yang terkena musibah
d. Menghargai dan
mengormati supaya
tercipta kerukunan di
sekolah.

2. Instrumen Penilaian
a. Sikap Sosial Observasi
Penilaian Sikap Sosial

Nama :
Kelas :
No Absen :

Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya!
No Sikap Indikator sikap sosial Ya Tidak
1. Tanggung 1. Melaksanakan tugas
jawab individu dengan baik
2. Menerima resiko dari
tindakan yang dilakukan
3. Tidak
menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa bukti yang
akurat
4. Mengembalikan barang
yang dipinjam
5. Mengakui dan meminta
maaf atas kesalahan yang
dilakukan
6. Menepaati jani
7. Tidak menyalahkan orang
lain untuk kesalahan
tindakan sendiri
8. Malaksanakan apa yang
pernah dikatakan tanpa
disuruh atau diminta.
2. Jujur dan 1. Mengakui kesalahan jika
Disiplin berbuat salah
2. Berkata apa adanya
3. Mematuhi tata tertib yang
ada di sekolah
4. Menuntut ilmu dengan
sungguh-sungguh
5. Menyayikan lagu
Indonesia Raya dengan
khidmat
3. Gotong 1. Hidup rukun dan gotong
royong dan royong
toleran 2. Menciptakan kerukunan
sesama teman
3. Meluangkan waktu untuk
membantu teman yang
terkena musibah
4. Menghargai dan
mengormati supaya
tercipta kerukunan di
sekolah.

b. Sikap Sosial Jurnal


JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL

SATUAN PENDIDIKAN :
KELAS/SEMESTER :
No. Hari/tanggal Nama Catatan Butir Rencana
Siswa Penilaian tindak
lanjut

3. Rubrik Penskoran
Skor 1 apabila peserta didik menjawab “Ya”
Skor 0 apabila peserta didik menjawab “Tidak”

4. Pedoman Penilaian
Skor Maksimal = 10
Skor Predikat
0-5 Perlu bimbingan
6-11 Cukup
12-17 Baik
18-20 Sangat baik
Lampiran 1 (Bahan Ajar)
Sekolah. : SMA N 1 Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : SMA/MA

Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Editorial

Alokasi Waktu : 6 JP X 45 menit (3x pertemuan)

Materi Pembelajaran Regular

A. Pengertian Teks Editorial


Menurut Suherli, dkk. (2018: 86) teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh
redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) actual
(sedang jadi sorotan), fenomenal, dan kontroversial (menimbulkan perbedaan perndapat).
Teks editorial disebut juga tajuk rencana. Teks editorial dapat diasumsikan sebagai sikap
institusi media masa terhadap peristiwa yang dibahas. Menurut Prasetiawati, Alisabeth
(2008: 3), teks editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan
redaksi dari media yang bersangkutan terhadap suatu peristiwa yang menjadi sorotan.
Menurut Kosasih (2016:283), editorial merupakan teks dalam suatu media massa yang
menyatakan pandangan media yang bersangkutan terhadap suatu permasalahan yang ada
di masyarakat. Oleh karena itu, di dalam editorial selalu ada fakta dan opini. Editorial
mengemukakan masalah aktual di masyarakat. Oleh redaksi, media yang bersangkutan,
masalah itu diulas dengan disertai tanggapan-tanggapan. Isi tanggapan itu mungkin berupa
pujian, kritikan, sindiran ataupun saran. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis
menyimpulkan bahwa teks editorial merupakan teks yang berisi pandangan redaksi
terhadap suatu peristiwa (berita) aktual.

B. Karakteristik Teks Editorial


Seperti teks pada umumnya, teks editorial juga memiliki ciri atau karakteristik yang
membedakannya dengan teks yang lain. Berikut adalah beberapa karakteristik dari teks
editorial.
1. Bersifat logis dan sistematis.
2. Berisikan opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
3. Topik dalam teks editorial yaitu sesuatu yang sedang berkembang dan dibicarakan
secara meluas oleh masyarakat.
4. Bersifat aktual dan faktual.
5. Menarik untuk dibaca.
6. Menggunakan kalimat yang jelas dan padat.

C. Struktur Teks Editorial


Pendapat, alternatif solusi, dan simpulan merupakan unsur/bagian pembangun teks
editorial (Suherli, dkk 2018: 95). Penjelasan bagian teks editorial tersebut adalah sebagai
berikut:
➢ Pendapat
Pendapat adalah argumen yang dilengkapi alasan dan bukti yang mendukung yang
disampaikan penulis editorial. Tanpa alasan dan bukti, opini menjadi tidak berbobot
sehingga kadar kebenarannya sulit dipercaya oleh orang lain. Bukti tersebut dapat berupa
data atau fakta.
➢ Alternatif Solusi
Alternatif solusi adalah sebuah tawaran solusi terhadap isu dan permasalahan yang
diangkat dalam editorial. Tawaran solusi ini adalah ujung tombak atas pendapat yang
disampaikan.
➢ Simpulan
Simpulan merupakan bagian akhir dari teks editorial adalah simpulan. Simpulan
merupakan penegasan atas pendapat dan alternatif solusi yang telah disampaikan
sebelumnya.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial


• Menggunakan kalimat retoris
Kalimat retoris yaitu kalimat tanya yang tidak ditunjukan untuk mendapatkan
sebuah jawaban, akan tetapi ditunjukan agar pembaca dapat memikirkan masalah
yang dipertanyakan. Kalimat retoris ini digunakan untuk menarik ataupun
mengubah pandangan pembaca terhadap isu yang dibahas.
• Menggunakan kata popular
Teks editorial dituliskan dengan menggunakan kata populer yang mudah dipahami
oleh kebanyakan orang.
• Menggunakan kata ganti penunjuk
Kata ganti ini digunakan untuk merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal
lainnya yang menjadi fokus pada ulasan. Misalnya, penggunaan kata tersebut, itu,
dan sebagainya.
• Konjungsi
Kata ataupun ungkapan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat.
Penggunaan konjungsi banyak dijumpai dalam teks editorial untuk menata
argumentasi, memperkuat argumentasi, menyatakan hubungan sebab akibat, dan
menyatakan harapan.

E. Fakta dan Opini dalam Teks Editorial


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa)
yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sedangkan opini
adalah sebuah pendapat; pikiran; pendirian. Sebuah fakta dalam teks editorial dijabarkan
dalam bentuk kalimat berisi data autentik yang didapatkan dari hasil pengamatan di
lapangan. Sedangkan opini dijabarkan dalam bentuk pendapat, saran, ataupun ramalan
penulis pada suatu permasalahan atau peristiwa yang sedang dibahas. Kalimat fakta dan
kalimat opini mempunyai perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut dapat
diperhatikan pada beberapa poin berikut ini (dilansir dari Buku Bahasa Indonesia 3 SMA
Kelas XII oleh Sri Sutarni dan Sukardi).
Kalimat Fakta
• Berisi uraian tentang peristiwa yang sedang terjadi.
• Berisi jawaban atas pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan atau berapa.
• Bersifat objektif dan dilengkapi data berupa keterangan atau angka yang
menggambarkan peristiwa.
• Mengandung aspek perfektif atau duratif, yaitu menunjukkan peristiwa telah terjadi
(lampau) atau sedang terjadi.
Contoh kalimat fakta : Pemprov Jateng mendapat proyek peningkatan jalan dari dana
APBN sebesar Rp20 miliar.
Kalimat Opini
• Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang sedang terjadi.
• Berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalu apa.
• Bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan
tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
• Mengandung aspek futuratif, yaitu menunjukkan peristiwa belum atau akan terjadi
pada masa yang akan datang.
Contoh kalimat opini : Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat
kelebihan beban kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan
permukaan jalan.

F. Ragam Informasi dalam Teks Editorial


Agar dapat mengetahui ragam informasi yang terdapat dalam teks editorial maka
pembaca perlu membaca secara intensif dengan tujuan mendapatkan informasi dan dapat
menentukan ide pokok permasalahan yang ada dalam teks tersebut. Disini ragam informasi
dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan penyajian dan berdasarkan isi. Berdasarkan
penyajiannya, ragam informasi teks editorial dibagi menjadi dua, yaitu analitis dan
hortatoris. Dimana analitis berkaitan dengan konsep mengenai sesuatu hal dan hortatoris
berkaitan tentang tindakan yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu dibuat. Ragam
informasi yang kedua adalah berdasarkan isinya. Dimana, teks editorial tersebut harus
memberikan informasi, bersifat persuasif, memuji, mengkritik, menghibur, dan dapat
menginterpretasikan berita yang ada.

G. Langkah-langkah Menyimpulkan Informasi Teks Editorial


Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut
langkah-langkah menyimpulkan ragam informasi dalam teks editorial.
1. Menyiapkan teks editorial yang akan dibaca dan digunakan.
2. Baca isi teks secara berulang atau minimal dua kali. Usahakan untuk memahami
inti pesan yang disampaikan dalam tiap paragraf.
3. Agar lebih mudah, tentukan bagian dalam teks yang sesuai dengan struktur.
Contohnya mana yang bagian penyampaian pendapat, argumentasi dan penegasan
ulang.
4. Tandai bagian yang dianggap penting, misalnya inti pesan di setiap paragraf.
5. Pastikan opini penulis disertai dengan data atau fakta yang berkaitan.
6. Tentukan sudut pandang dan keberpihakan penulis dalam teks tersebut. Tentukan
pula kesimpulan yang bisa diambil dari isi teks.

Lampiran 2
Materi Pembelajaran Pengayaan

A. Memperbaiki Struktur Teks Editorial


Pendapat, alternatif solusi, dan simpulan merupakan unsur/bagian pembangun teks
editorial (Suherli, dkk 2018: 95). Penjelasan bagian teks editorial tersebut adalah sebagai
berikut:
➢ Pendapat
Pendapat adalah argumen yang dilengkapi alasan dan bukti yang mendukung yang
disampaikan penulis editorial. Tanpa alasan dan bukti, opini menjadi tidak berbobot
sehingga kadar kebenarannya sulit dipercaya oleh orang lain. Bukti tersebut dapat berupa
data atau fakta.
➢ Alternatif Solusi
Alternatif solusi adalah sebuah tawaran solusi terhadap isu dan permasalahan yang
diangkat dalam editorial. Tawaran solusi ini adalah ujung tombak atas pendapat yang
disampaikan.
➢ Simpulan
Simpulan merupakan bagian akhir dari teks editorial adalah simpulan. Simpulan
merupakan penegasan atas pendapat dan alternatif solusi yang telah disampaikan
sebelumnya.
Jika dalam penulisan struktur atau bagian-bagian dalam teks editorial terdapat kesalahan,
maka penulis harus mencermati ulang isi dari teks editorial. Kemudian melakukan
identifikasi dan perbaikan dengan cara merubah dan menyusun ulang bagian-bagian dari
teks editorial.

B. Menulis Kembali Fakta dan Opini dalam Teks Editorial


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa)
yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sedangkan opini
adalah sebuah pendapat; pikiran; pendirian. Sebuah fakta dalam teks editorial dijabarkan
dalam bentuk kalimat berisi data autentik yang didapatkan dari hasil pengamatan di
lapangan. Sedangkan opini dijabarkan dalam bentuk pendapat, saran, ataupun ramalan
penulis pada suatu permasalahan atau peristiwa yang sedang dibahas. Kalimat fakta dan
kalimat opini mempunyai perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut dapat
diperhatikan pada beberapa poin berikut ini (dilansir dari buku Bahasa Indonesia 3 SMA
Kelas XII oleh Sri Sutarni dan Sukardi).
Kalimat Fakta
• Berisi uraian tentang peristiwa yang sedang terjadi.
• Berisi jawaban atas pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan atau berapa.
• Bersifat objektif dan dilengkapi data berupa keterangan atau angka yang
menggambarkan peristiwa.
• Mengandung aspek perfektif atau duratif, yaitu menunjukkan peristiwa telah terjadi
(lampau) atau sedang terjadi.
Contoh kalimat fakta :
- Pemprov Jateng mendapat proyek peningkatan jalan dari dana APBN sebesar Rp10
miliar.
- Buktinya bisa kita lihat dari pelaku kasus-kasus korupsi yang ditangkap oleh KPK
dari daerah.
- Kemudian, KPK juga sedang menyelidiki kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan
perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi.
- Selain itu, KPK juga melakukan investigasi terhadap beberapa proyek
pembangunan di Indonesia.
Kalimat Opini
• Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang sedang terjadi.
• Berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalu apa.
• Bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan
tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
• Mengandung aspek futuratif, yaitu menunjukkan peristiwa belum atau akan terjadi
pada masa yang akan datang.
Contoh kalimat opini :
- Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat kelebihan beban
kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan permukaan jalan.
- Perlawanan terhadap korupsi memang menuntut KPK harus lebih intens dalam
bekerja keras.
- Pembukaan kantor KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus
korupsi.
- Beberapa kasus penyelewengan uang negara memang meningkat frekuensi dan
besarannya di daerah.

Lampiran 3
Materi Pembelajaran Remidial

A. Mencari Ragam Informasi dalam Teks Editorial


Agar dapat mengetahui ragam informasi yang terdapat dalam teks editorial maka
pembaca perlu membaca secara intensif dengan tujuan mendapatkan informasi dan dapat
menentukan ide pokok permasalahan yang ada dalam teks tersebut. Disini ragam informasi
dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan penyajian dan berdasarkan isi. Berdasarkan
penyajiannya, ragam informasi teks editorial dibagi menjadi dua, yaitu analitis dan
hortatoris. Dimana analitis berkaitan dengan konsep mengenai sesuatu hal dan hortatoris
berkaitan tentang tindakan yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu dibuat. Ragam
informasi yang kedua adalah berdasarkan isinya. Dimana, teks editorial tersebut harus
memberikan informasi, bersifat persuasif, memuji, mengkritik, menghibur, dan dapat
menginterpretasikan berita yang ada.

B. Menyusun Langkah-langkah Menyimpulkan Informasi dalam Teks Editorial


Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut
langkah-langkah menyimpulkan ragam informasi dalam teks editorial.
1. Menyiapkan teks editorial yang akan dibaca dan digunakan.
2. Baca isi teks secara berulang atau minimal dua kali. Usahakan untuk memahami
inti pesan yang disampaikan dalam tiap paragraf.
3. Agar lebih mudah, tentukan bagian dalam teks yang sesuai dengan struktur.
Contohnya mana yang bagian penyampaian pendapat, argumentasi dan penegasan
ulang.
4. Tandai bagian yang dianggap penting, misalnya inti pesan di setiap paragraf.
5. Pastikan opini penulis disertai dengan data atau fakta yang berkaitan.
6. Tentukan sudut pandang dan keberpihakan penulis dalam teks tersebut. Tentukan
pula kesimpulan yang bisa diambil dari isi teks.
Cara menyusun kalimat yang berisi pendapat (pernyataan umum)
Salah satu bagian dari teks editorial yaitu pendapat. Pendapat ini merupakan bagian yang
berisi pernyataan umum terkait dengan peristiwa atau persoalan aktual yang dibahas. Oleh
karena itu, cara menyusun kalimatnya untuk bagian ini adalah menulis kalimat berisi
pengenalan isu terkait dengan peristiwa atau persoalan aktual yang dibahas.
Cara menyusun kalimat yang berisi argumen
Hal yang tidak kalah penting dalam teks editorial yaitu argumentasi. Menurut Kosasih
(2016: 285), argumentasi adalah tanggapan-tanggapan penulis berkenaan dengan
peristiwa, kejadian atau persoalan. Dalam hal ini, kalimat-kalimat untuk mengisi bagian
argumentasi dapat berupa tanggapan terhadap isu aktual atau penyataan umum yang telah
dikemukan. Dalam bagian ini, penulis dapat pula menunjukkan keberpihakkanya entah itu
kepada warga tertentu, pemerintah, pengusaha ataupun pihak-pihak lainnya.

LKPD 1
BAHASA INDONESIA KELAS XII
TEKS EDITORIAL KD 3.5

Untuk meningkatkan pemahaman Kalian mengenai teks editorial, mengidentifikasi informasi,


pendapat, dan menyimpulkan ragam informasi, selanjutnya kerjakan lembar kerja peserta didik
berikut!
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
dst
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik 1:

Kompetensi Pengetahuan
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap suatu isu) dalam
teks editorial.

Tujuan:
Setelah membaca contoh teks editorial siswa dapat mengidentifikasi informasi (pendapat,
alternatif solusi, dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial dengan tepat dan
bertanggung jawab.

Petunjuk Kerja:
1. Siswa membentuk kelompok dan menuliskan nama anggota kelompok pada kolom yang
tersedia.
2. Masing-masing siswa dalam kelompok membaca dan memahami teks editorial yang telah
disediakan.
3. Setiap kelompok melakukan identifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi, dan
simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial.
4. Setelah selesai mengerjakan LKPD perwakilan kelompok melakukan presentasi di depan
kelas dengan percaya diri dan bertanggung jawab.

Kerjakan tes formatif berikut!


Bacalah teks editorial berikut!

Upaya Peningkatan Mutu


Pendidikan
Pendidikan telah menjadi kebutuhan semua manusia dan menjadi kunci bagi kemajuan
sebuah bangsa. Tentu saja kita sadar bahwa dengan pendidikan yang berkualitas,
kesempatan untuk sejajar dengan bangsa lain yang sudah lebih maju kian besar. Tetapi
nyatanya kualitas pendidikan di Negara ini tidak sebagus negara lain.
Lembaga pendidikan mengupayakan berbagai cara untuk menciptakan lulusan yang
berkualitas untuk mengantisipasi perubahan dan tantangan yang semakin sulit. Keberhasilan
tidak lepas dari segala kondisi.
Nah untuk mencapai keberhasilan meningkatnya mutu pendidikan maka dilakukan
beragam upaya dengan sungguh-sungguh untuk mencari solusi dari permasalahan yang akan
dihadapi. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi penting dalam rangka
menjawab tantangan Globalisasi, Kemajuan IPTEK, dan pergerakan tenaga ahli yang sangat
masif.
Lembaga pendidikan dituntut untuk bisa melahirkan keluaran pendidikan yang
berkualitas karena perlombaan antar bangsa berlangsung sangat sengit dan intensif.
Sehingga mempunyai keahlian dan kompetensi profesoinal yang siap menghadapi kompetisi
global.
Di era teknologi seperti sekarang, guru tidak satu-satunya sumber informasi dan ilmu
pengetahuan. Tapi peran guru sudah berubah menjadi motivator, fasilitator, dan dinamisator.
Bahkan ada internet yang didalamnya membuat banyak web yang menyediakan materi
belajar. Dalam keadaan seperti inilah diharapkan guru memberikan peran lebih besar karena
peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun di sera apapun.
Sehingga untuk melakukan peran tersebut secara efektif maka diperlukan peningkatan
langkah dan usaha yang jelas dan tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan
merupakan tantangan terbesar yang harus segera dilakukan oleh pemerintah.
Sumber : http://www.yuksinau.id/contoh-teks-editorial-tentang-pendidikan/

Dari teks editorial diatas, kerjakanlah pertanyaan dibawah ini!


1. Cermatilah teks editorial berjudul “Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan” kemudian
tentukan pendapat, alternatif solusi, dan simpulan dari teks editorial yang dibaca
tersebut!
2. Cermatilah teks editorial berjudul “Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan” kemudian
jelaskan menggunakan bahasamu sendiri pendapat, alternatif solusi, dan simpulan dari
teks editorial yang dibaca tersebut!

Lembar Jawaban
Bagian-bagian Uraian

Pendapat

Alternatif Solusi

Simpulan

Jelaskan pendapat dalam teks editorial yang dibaca

Jelaskan alternatif solusi dalam teks editorial yang


dibaca

Jelaskan simpulan dalam teks editorial yang dibaca


LKPD 2
BAHASA INDONESIA KELAS XII
TEKS EDITORIAL KD 4.5

Untuk meningkatkan pemahaman Kalian mengenai teks editorial, menentukan isu aktual dari
berbagai media informasi (cetak atau elektronik), menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks
editorial baik secara lisan maupun tulis, dan mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi ragam
informasi sebagai bahan teks editorial selanutnya kerjakan lembar kerja peserta didik berikut!

Lembar Kerja Peserta Didik 1:


Kompetensi Keterampilan
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan maupun tulis.
Tujuan:
Setelah membaca teks editorial, siswa dapat menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks
editorial baik secara lisan maupun tulis dengan tepat dan bertanggung jawab.
Petunjuk Kerja:

1. Masing-masing siswa secara individu/kelompok membaca dan mendengar tayangan


mengenai teks editorial yang sudah disediakan.
2. Setiap kelompok mengidentifikasi bagian-bagian (struktur) teks editorial yang berisikan
pendapat, solusi alternatif, dan simpulan. Kemudian setiap kelompok menentukan topik
berupa isu aktual dan dikembangkan menjadi teks editorial.
3. Setiap kelompok menjawab LKPD dengan baik dan
benar.Kerjakan tes formatif berikut.
Nama Kelompok : ………………………..
Nama Anggota Kelompok :
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
Dst.

1. Bentuklah kelompok berisi 3-5 orang dan cermatilah teks editorial berjudul “Penggusuran
Lahan Salah Siapa?” berikut kemudian tentukan bagian-bagiannya sesuai dengan struktur
teks editorial!
Bacalah teks editorial berikut!

Penggusuran Lahan Salah Siapa?

Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi. Harus ada solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasinya sebelum Jakarta
benar-benar tenggelam. Salah satu solusi yang diusung Pemkot DKI Jakarta adalah
program normalisasi sungai. Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar
sungai-sungai yang ada di Jakarta. Pengosongan lahan pun akan berimbas pada seluruh
warga yang tinggal di permukiman sekitar sungai. Dengan demikian, akan banyak
relokasi yang dilakukan Pemkot DKI. Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah
kabar gembira bagi warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata
kembali hidup mereka dari awal sehingga tidak sedikit warga yang melakukan aksi
menolak penggusuran.
Masih segar dalam ingatan kita semua tragedi Kampung Pulo pada 20 Agustus 2015
kemarin. Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70
ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo. Mereka harus
bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur permukiman mereka. Bahkan,
bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam kejadian nahas itu.
Hal ini sebenarnya membuat saya dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua
keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran Sungai
Ciliwung. Lalu siapakah yang sebenarnya salah?
Jika kita telusuri, akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan orang-
orang untuk membuat perkemahan di bantaran sungai. Menurut masyarakat sekitar,
mereka telah membayar uang sewa kepada sejumlah oknum. Entah kita harus menyebut
mereka apa? Entah preman, entah yang lainnya. Yang pasti mereka itulah yang mengaku
bahwa daerah tersebut, yang berplang milik pemerintah, merupakan wilayah
kekuasaannya sehingga mereka yang ingin membuat bangunan harus meminta izin
danmenyerahkan sejumlah uang untuk dapat memiliki lahan di tempat tersebut.
Sayangnya, oknum tersebut tidak pernah muncul setiap pemerintah melakukan
penggusuran. Mereka (oknum) tidak pernah bertanggung jawab, dan mereka pun
tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah bahkan aparat keamanan.
Keberadaannya hanya muncul ketika hendak menerima keuntungan, sedangkan
selanjutnya mereka tak mau menanggung kerugian yang diterima warga bantaran
sungai.
Dengan demikian, jelaslah siapa otak yang seharusnya digusur dan dibasmi.
Para oknum tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa, sebab rakyat
bantaran sungai tentu tidak akan mendirikan bangunan jika tidak ada yang memberi
izin sebab mereka pasti mengerti maksud plang yang dipasang di sepanjang bantaran
sungai. Pemerintah pun tidak akan melakukan penggusuran jika tidak ada bangunan
yang didirikan di pinggir sungai yang menyebabkan penyempitan area sungai
sehingga banjir selalu menimpa Jakarta yang notabene ibu kota negara. Jika
normalisasi sungai tidak dilakukan, seluruh penduduk Jakartalah yang rugi. Oleh
karena itu, marilah kita sama- sama pahami maksud pemerintah yang hendak
merelokasi semua penghuni bantaran ke rusunawa yang pemerintah siapkan.
Tujuannya tiada lain agar tidak ada pihak yang kembali dirugikan.
Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi. Begitu pun pihak-pihak yang mendatangkan orang-orang yang
menyebabkan kebanjiran tersebut harus ditindak tegas oleh seluruh aparat.
Lembar Jawaban
No. Bagian Teks Uraian Teks
Editorial

1. Pendapat

2. Alternatif Solusi

3. Simpulan
2. Cermati tayangan video youtube teks editorial https://youtu.be/1yjXPXzYHzA berikut,
kemudian tentukan bagian-bagiannya sesuai dengan struktur teks editorial!
No. Bagian Teks Uraian Teks
Editorial

1. Pendapat

2. Alternatif Solusi

3. Simpulan

3. Tentukan sebuah topik (isu aktual). Kemudian susunlah kalimat-kalimat yang berisikan
pendapat dan argumentasi sesuai dengan isu aktual yang telah ditentukan dan presentasikan
di depan kelas!

No. Bagian-bagian Teks Rumusan Kalimat


Editorial
1. Pendapat

2. Argumentasi

4. Catat ragam informasi dari teks editorial yang dipresentasikan kelompok lain, kemudian
tanggapi dan revisi bagian-bagian dari teks editorial tersebut!
Kelompok Ragam Informasi Tanggapan dan Perbaikan
1.

2.
Kelompok 1
3.

1.

2.
Kelompok 2
3.

1.

2.
Kelompok 3
3.

Dst.

Lampiran
PENILAIAN EVALUASI KD 3.5

Nama Siswa :
Kelas/No. Urut :
Petunjuk Khusus: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih A, B, C, atau D yang
paling tepat!
1. Teks ditorial merupakan teks dalam suatu media massa yang menyatakan pandangan media
yang bersangkutan terhadap suatu permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu,
di dalam editorial selalu ada ….
A. Artikel.
B. Argumen.
C. Fakta dan opini.
D. Opini dan masalah.
E. Pengajuan dan penawaran.

2. Berikut adalah pengertian dari teks editorial yang benar .…


A. Teks yang mendeskripsikan suatu pemasalahan dengan objektif.
B. Teks yang berisi pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual.
C. Teks yang didalamnya terdapat solusi dari sebuah permasalahan.
D. Teks yang menjelaskan suatu fenomena secara rinci dan berdasarkan fakta.
E. Teks yang terdapat pemetaan kondisi dari sebuah negara.

3. Tawaran solusi terhadap isu dan permasalahan yang diangkat dalam editorial dan sebuah
ujung tombak dari suatu pendapat merupakan struktur teks editorial bagian ….
A. Pendapat
B. Solusi
C. Alternatif solusi
D. Puncak argumentasi
E. Simpulan

4. Perhatikan kutipan teks editorial berikut!


Terhadap cara tersebut, patut mempertimbangkan kembali peledakan hingga
penenggelaman kapal asing. Pertama, pembelian bom untuk meledakkan kapal sebelum
ditenggelamkan tentu perlu biaya. Selama kapal bisa dikuasai aparat Indonesia,
pengamanan kapal saja sudah cukup tanpa perlu beli bom atau peledak.
Kedua, jika kapal masih bagus, maka dapat dimanfaatkan atau dihibahkan ke nelayan
atau satuan pengamanan perbatasan. Pertimbangan ketiga, setelah diledakkan, lalu
ditenggelamkan, apakah tidak akan merusak ekosistem laut?
Kutipan teks diatas merupakan bagian dari teks editorial yang berupa ….
A. Pandapat
B. Argumentasi
C. Solusi
D. Alternatif solusi
E. Simpulan

5. Perhatikan kutipan teks editorial berikut!


Selama ini, diketahui bahwa kebutuhan pangan 250 juta penduduk Indonesia
disuplai lewat impor dengan porsi 65%. Angka impor komoditas pangan tersebut
seringkali disanggah pemerintah, tetapi tidak dibarengi angka impor pangan yang
sesungguhnya. Data terbaru yang cukup mengagetkan, ternyata Indonesia juga rutin
mengimpor ikan asin. Sangat ironi jika dikaitkan dengan potensi negeri ini yang
kaya sumber daya laut atau perikanan.
(Sumber: Sindonews dengan pengubahan dalam Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA Kelas XII oleh Tim Ganesha Operation.)
Kutipan teks diatas merupakan bagian dari teks editorial yang berupa ….
A. Tesis atau pendapat
B. Permasalahan
C. Argumen
D. Pengajuan
E. Simpulan

6. Manakah kalimat di bawah ini yang mengandung opini berupa kritik …


A. Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat atau
cerminan dalam membuat suatu keputusan. Hal tersebut dikarenakan perusahaan
memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi
dari hasil bumi Indonesia.
B. Pemerintah harusnya memanfaatkan keuntungan besar dari hasil tambang minyak dan
gas demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
C. Redaksi menduga bahwa pengakuan pemerintah yang tidak mengetahui tentang rencana
kenaikan harga elpiji hingga 50 % sangat lah tidak benar.
D. Kenaikan harga elpiji merupakan kado ulang tahun baru di 2021 yang tidak simpatik,
tidak logis, dan tentunya tidak bijak.
E. Caranya yaitu dengan memberikan atau menyisihkan sekian persen keuntungan yang
didapat untuk memberikan subsidi kebutuhan bahan bakar untuk kalangan masyarakat
menengah ke bawah.

7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


1) Menggunakan kalimat retoris
2) Menggunakan kalimat jurnalistik
3) Menggunakan kalimat sehari-hari
4) Menggunakan kata popular
5) Menjelaskan permasalahan secara terperinci
6) Menggunakan kata ganti penunjuk
7) Menggunakan konjungsi
Kaidah kebahasaan dalam teks editorial yang benar ditunjukkan pada nomor ….
A. 1, 2, 3, 4
B. 2, 3, 4, 5
C. 1, 4, 5, 6
D. 1, 4, 6, 7
E. 1, 5, 6, 7

8. Perhatikan kutipan teks editorial berikut!


(1) Setiap lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas. (2) Hal tersebut
menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang
dalam menjalani kehidupan. (3) Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan
upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa depan. (4) Agar dapat
memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap lembaga pendidikan perlu
memberikan dukungan kepada setiap peserta didik. (5) Beberapa tantangan yang akan
dihadapi diantaranya kemajuan IPTEK, globalisasi, dan tenaga ahli yang mumpuni.
Manakah kalimat pendapat yang ada pada teks editorial di atas ….
A. (1) dan (2).
B. (1) dan (4).
C. (1), (2), dan (3).
D. (1), (3), dan (5).
E. (1), (2), dan (4).

9. Berikut yang bukan merupakan karakteristik dari teks editorial yaitu ….


A. Bersifat logis dan sistematis.
B. Berisikan opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
C. Topik dalam teks editorial yaitu sesuatu yang sedang berkembang.
D. Bersifat aktual dan faktual.
E. Memihak pada pemerintah.

10. Perhatikan kutipan teks editorial berikut!

Di wilayah barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing


secara setara di kancah perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke,
jika ingin masuk PTN terkenal, biasanya harus matrikulasi satu tahun kalau mau
setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa. Meski lulus dengan persentase tinggi,
dari kawasan Indonesia timur masih timbul kerisauan tentang bagaimana bersaing
dengan lulusan asal Jawa. Ini kerisauan yang harus kita pikirkan upaya
mengatasinya. Sejumlah putra Indonesia timur, seperti dari Papua atau NTT,
berhasil menunjukkan intelegensia tinggi, seperti unggul dalam olimpiade fisika.
Pesan yang dapat dipetik dari teks di atas adalah ….
A. Pelajar Indonesia dari Merauke harus belajar lebih giat lagi.
B. Pemerintah harus dapat mengatasi upaya pemerataan pendidikan di Indonesia.
C. Semua murid di Indonesia harus berprestasi dalam bidang akademik.
D. Putra dan putri Indonesia bagian Timur tahun ini harus menang dalam olimpiade Fisika.
E. Siswa dari Jawa harus dapat lebih tinggi dari lulusan-lulusan lainnya.

Kunci Jawaban dan Penskoran Evaluasi


Pembelajaran KD 3.5

Kunci Jawaban
1. C
2. B
3. C
4. D
5. A
6. D
7. D
8. C
9. E
10. B
Kriteria Penilaian
Jumlah soal : 10
@soal : 1 skor
Maksimal : 10
Nilai = Jumlah skor X 100
Skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai