OLEH
Oleh
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa SD Negeri 2 Sukajawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas IV A melalui
penerapan model pembelajaran STAD. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan setiap siklusnya terdiri dari:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpul data yang
digunakan berupa lembar observasi dan soal tes formatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik nontes dan teknik tes. Teknik
analisis data berupa analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran STAD dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika. Persentase aktivitas siswa
secara klasikal pada siklus I mendapat katagori “Aktif”, kemudian pada siklus II
menjadi “Sangat Aktif”. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I katagori
““Kurang Tinggi”, pada siklus II menjadi “Tinggi”.
OLEH
Skripsi
Pada
Pendidikan peneliti dimulai dari Taman Kanak-kanak pada tahun 1989 dan selesai
tahun 1991. Peneliti melanjutkan ke Sekolah Dasar Xaverius No.2 tahun 1991 dan
Pertama di SMP Budi Mulia tahun 1997 dan lulus tahun 2000 dan melanjutkan
dan lulus pada tahun 2003. Selanjutnya pada tahun 2003 Peneliti melanjutkan
jurusan Bahasa dan Sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan lulus
tahun 2007. Selanjutnya pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan pada
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
SD Negeri 2 Sukajawa”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Universitas Lampung.
Proses penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya
bimbingan, masukan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
1. Bapak Prof. Dr. Hasriadi Mat Akin, M.S., selaku Rektor Universitas
Lampung.
skripsi ini.
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
4. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd., selaku Ketua Program Studi S1 PGSD
Universitas Lampung yang teah memberikan banyak ilmu kepada peneliti dan
6. Ibu Dra. Nelly Astuti, M. Pd., selaku Dosen Pembahas/Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat, mulai dari seminar
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S1 PGSD Kampus Universitas Lampung
Guru dan Staf Administrasi yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
telah bersedia menjadi teman sejawat dan sangat membantu peneliti dalam
senang hati dan bekerja sama dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.
11. Teman-temanku Afni, Wiwin, Lusia, Rona, Lia, Nita, Nur, Dwi, Tiur, Seni,
SKGJ.
12. Pasangan baik hati Afni Oktavia dan Murtoyo yang telah membantu
13. Keluarga Besar Suto ( Oma Wie, Opa Gondo, Bapak Joni,Ibu Ola, Kakek
Uno, Nenek Jum, Mbah Mama, Mbah Papa, Opung Boru, Sepupu-sepupuku
tercinta Gilang, Tina , Tiur, Cia, Muti, Pilip, Butet, Ucok, Cinka, Dito,
Nanda, dan Dua keponakanku tersayang Farrel dan Joeya) betapa aku sangat
14. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan
skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, namun peneliti berharap semoga skripsi ini
Halaman
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ......................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
xiii
E. Kinerja Guru ............................................................................................. 21
F. Penelitian yang relevan .............................................................................. 22
G. Kerangka Pikir Penelitian.......................................................................... 24
H. Hipotesis Tindakan.................................................................................... 25
LAMPIRAN .......................................................................................................... 81
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xv
Tabel Halaman
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumen ........................................................................................................ 81
a. Silabus ...................................................................................................... 86
b. Pemetaan .................................................................................................. 88
c. RPP ........................................................................................................... 90
xviii
Lampiran Halaman
xix
1
I. PENDAHULUAN
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
mulia, serta kepribadian yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik
sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, hal ini merupakan
peserta didik tidak dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara
optimal, salah satu faktor penyebabnya adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
belum maksimal.
Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali
2
siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif
serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Hal ini penting, sebab pelajaran
matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian
secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi,
mulai dari unsur yang tidak didefinisikan keunsur yang didefinisikan. (Ruseffendi
terakhir ini telah diupayakan agar matematika dapat dikuasai siswa dengan baik
center) yang menyebabkan siswa menjadi pasif, guru belum menggunakan model-
aktivitas dan hasil belajar siswa rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu ≥ 60. Dibawah ini adalah tabel hasil
3
Sukajawa.
Siswa Belum
Jumlah Siswa Tuntas
Kelas KKM tidak Tuntas
siswa tuntas (%)
tuntas (%)
IV A 31 9 22 29 71
60
IV B 32 11 21 34,37 65,63
(Sumber: Dokumen nilai UTS matematika kelas IV SD Negeri 2 Sukajawa)
siswa yang belum mencapai KKM, sedangkan siswa yang telah mencapai KKM
34,37% atau berjumlah 11 siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM
di kelas IV A terdapat 71% atau 22 dari 31 siswa dan siswa yang mampu
mencapai KKM adalah 29% atau 9 dari 31 siswa. Berdasarkan data tersebut, maka
belum maksimal. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat
menjadikan siswa lebih aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Salah satu
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Model cooperative learning mampu
mandiri, keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan melatih siswa
Model cooperative learning mempunyai banyak variasi, salah satu model yang
mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah model cooperative
learning tipe STAD. Menurut Nur Citra Utomo dan C. Novi Primiani (2009:9)
Menurut Imas (2015:22) dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD para siswa
dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang,
perempuan, berasal dari berbagai suku, memilki kemampuan tinggi, sedang dan
yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu
satu sama lain untuk memahami bahan perlajaran melalui diskusi dan kuis.
“Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
5
Negeri 2 Sukajawa”
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
yaitu belum optimalnya aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas IV A
SD N 2 Sukajawa.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini
adalah untuk:
F. Manfaat Penelitian
a. Siswa
b. Guru
kelas.
STAD.
c. Sekolah
model STAD.
7
d. Peneliti
A. Model Pembelajaran
yang digunakan oleh guru demi tercapainya keberhasilan belajar siswa. Model
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
aktivitas pembelajaran.
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran dengan kata lain
merupakan wadah atau bungkus dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
9
model pembelajaran adalah kerangka sistematis mengenai tata cara guru dalam
pembelajaran.
model pembelajaran agar tujuan tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Arends dalam Trianto (2010: 76) membagi model pembelajaran yang terdiri dari
enam jenis yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, model
tersebut adalah (1) presentasi, (2) pengajaran langsung (direct instruction), (3)
Menurut Sanjaya (2011: 239) jenis model pembelajaran yang sering digunakan
Hopkins pada tahun 1995. Menurut Slavin (2005:143) model pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dan paling tepat digunakan
kooperatif.
sebagai berikut :
Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas 4
orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar
belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran lalu siswa bekerja
dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua mengerjakan kuis
mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak
diperbolehkan untuk saling bantu. Skor kuis para siswa dibandingkan
dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumnya, dan kepada masing-
masing tim akan diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih
siswa dibandingkan dengan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini
kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil
11
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa gagasan utama dari
model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah untuk memotivasi siswa agar
dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain sehingga dapat
C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut Ernest R.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 12) belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
tingkah laku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang
suatu proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru dengan pengetahuan yang
kita miliki. Melalui proses belajar terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang
sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi
terhadap informasi yang didapat, apakah pengetahuan yang kita miliki masih
perkembangan zaman.
15
2. Aktivitas Belajar
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Segala sesuatu yang dikerjakan
siswa. Menurut Hamalik (2013: 101), aktivitas belajar merujuk pada kegiatan
belajar dimana siswa terlibat langsung atau nerpartisipasi aktif, yang sering
disebut sebagai belajar dengan bekerja. Kegiatan aktivitas belajar tersebut seperti
pembelajaran, hadir tepat waktu, tertib, gembira, dan tenang dalam mengerjakan
tugas.
Pelaksanaan proses belajar itu sendiri dapat dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan dalam diri siswa. Menurut Sadiman (2006: 100) aktivitas belajar adalah
seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai
dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran
dari kegiatan tersebut. Aktivitas tersebut dikerjakan oleh siswa pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
adalah suatu kegiatan fisik atau non/fisik di mana siswa terlibat langsung dalam
suatu perubahan tingkah laku dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun aspek yang akan diamati dalam penelitian ini adalah sikap partisipasi dan
minat siswa.
3. Hasil Belajar
Hasil Belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah belajar, yaitu sesuatu hal
yang positif yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Sudjana (2009:3)
mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
(2006:236) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar
dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sedangkan
menurut Dimyati Mudjiono (2006 : 3) hasil belajar adalah hasil dari satu interaksi
pembelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan guru setiap selesai
D. Matematika
1. Pengertian Matematika
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar bukan hanya
(2014: 1) matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang
matematika adalah salah satu alat berpikir, selain bahasa, logika, dan statistika.
adalah suatu ilmu yang tersusun dari konsep-konsep yang berupa alat untuk
berpikir dengan memiliki pola tertentu dan diwujudkan dalam bahasa matematika
yang bernilai universal. Matematika merupakan salah satu alat berpikir bagi
sehari-hari.
juga dapat memberikan tekanan pada nalar siswa dalam penerapan ilmu
Hal ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
membangun kebermaknaan.
anak sekolah dasar yang saling berkaitan sehingga dapat menemukan konsep
menyesuaikan pada tingkat perkembangan anak SD, yaitu dimulai dari konsep
juga dapat memberikan tekanan pada nalar siswa dalam penerapan ilmu
sekolah dasar, sebagai mana yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto (2013:
dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut.
memuaskan. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
guru dan guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sumarno dalam Susanto (2013: 191) bahwa hasil
belajar yang dihadapi siswa dan kesulitan yang dihadapi guru dalam mengajarkan
matematika.
E. Kinerja Guru
Peran guru dalam dunia pendidikan sangat penting dalam meningkatkan mutu
Maka sebagai pendidik hendaknya bisa terus meningkatkan kinerja guru yang
baiknya.
Kinerja guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional baik
Menurut Rusman (2012: 75) tugas guru adalah harus memberikan nilai-nilai yang
berisi pengetahuan masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, pilihan hidup
standar kerja, target atau sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih
Pendapat tentang kinerja guru tersebut diatas senada dengan Sanjaya (2005:13)
bahwa kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seorang guru dalam
kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja
seorang guru tidak dapat terlepas dari kompetensi yang melekat dan harus
yang merupakan hasil kerja dan dapat diperlihatkan melalui suatu kualitas hasil
F. Penelitian Relevan
Berikut ini penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas dalam
proposal ini.
materi pecahan dan operasinya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar
peserta didik pada tes siklus I yakni sebesar 50% yang sebelumnya pada
Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung dan waktu penelitian yaitu pada
perolehan nilai akhir pada setiap siklusnya. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil belajar peserta didik pada tes siklus I yakni sebesar 70% yang
yaitu pada setting penelitian berupa subjek yaitu 31 orang siswa, lokasi
Barat, Bandar Lampung dan waktu penelitian yaitu pada bulan Juli 2017
hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Uma Sekaran dalam
relevan, model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika. Output yang diharapkan adalah hasil
H. Hipotesis Tindakan
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom
tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan
berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan
pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar).
PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
Adlan (2011:4) menjelaskan PTK melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu “
dan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
dengan dan terencana dengan tujuan tertentu. Kelas ; adalah tempat dimana
observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut disatukan kedalam siklus. Adapun
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam PTK ini adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
(Planning)
4.Refleksi
SIKLUSI I 2. Tindakan
(Reflecting)
(Acting)
3. Pengamatan
(Observating)
1. Perencanaan
(Planning)
4.Refleksi
2. Tindakan
(Reflecting) SIKLUSI II
(Acting)
3. Pengamatan
(Observating)
Dst.
(Reflect
ing)
Gambar 2. Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi
(Kusuma, 2009 : 141)
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV A SD Negeri
2 Sukajawa dengan jumlah siswa dalam kelas tersebut adalah 31 orang, yang
2. Lokasi Penelitian
3. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai dengan
hasil penelitian.
1. Teknik Nontes
Pengumpulan data pada teknik nontes ini berupa data kualitatif berupa kinerja
guru dan aktivitas siswa. Pengamatan pada variabel kinerja guru yaitu dengan cara
melingkari skor pada setiap aspek penilaian, sedangkan pengamatan pada aktivitas
siswa dilakukan dengan cara pemberian skor pada setiap aspek yang muncul
Guru yang akan mengajar dalam penerapan model pembelajaran tipe STAD
2. Teknik Tes
Teknik tes merupakan prosedur atau cara untuk mendapatkan data yang bersifat
kuantitatif. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui hasil
belajar. Teknik tes ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam
memberikan soal tes berbentuk uraian di akhir pertemuan pada setiap siklus.
29
1. Lembar Observasi
yang dinilai dengan cara melingkari sub indikator yang dilaksanakan oleh guru.
Nilai
Nilai mutu Indikator
angka
Dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik, guru
Sangat
5 melakukannya dengan sempurna, dan guru terlihat
baik
professional.
Dilaksanakan oleh guru dengan baik, guru melakukannya
4 Baik
tanpa kesalahan, dan guru tampak menguasai.
Dilaksanakan oleh guru dengan cukup baik, guru
3 Cukup melakukannya dengan sedikit kesalahan, dan guru
tampak cukup menguasai.
Dilaksanakan oleh guru, guru melakukannya
2 Kurang dengan banyak kesalahan, dan guru tampak
kurang menguasai.
Sangat Tidak dilaksanakan oleh guru.
1
kurang
(Modifikasi Poerwanti, dkk., 2008: 7.8)
Aspek Sikap
No Indikator
yang Diamati
a. Mengajukan pertanyaan.
b. Merespon aktif pertanyaan lisan dari guru.
1. Partisipasi
c. Mengikuti semua tahapan pembelajaran sesuai aturan.
d. Aktif dalam mengikuti pembelajaran.
a. Tanggap dalam intruksi yang diberikan
b. Antusias/semangat dalam mengikuti pembelajaran
2. Minat c. Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam
belajar.
d. Tenang dalam mengerjakan tugas.
(Sumber: Modifikasi Hamalik, 2008: 172-173)
Skor Keterangan
5 Jika empat indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
4 Jika tiga indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
3 Jika dua indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
2 Jika satu indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
1 Jika tidak ada indikator yang muncul dalam aspek yang diamati
selama proses pembelajaran.
2. Tes Formatif
Tes formatif merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
pada ranah kognitif. Tes formatif ini menghasilkan data yang bersifat kuantitatif
dengan cara memberikan soal-soal uraian. Melalui tes ini peneliti mengetahui
31
indikator pembelajaran.
Siklus I Siklus II
No Inisal Siswa
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1
2
3
dst
Jumlah skor
Nilai rata-rata
Jumlah siswa yang tuntas
Julah siswa yang tidak tuntas
Persentase
Kategori
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data kinerja guru, aktivitas siswa
a. Kinerja Guru
x 100
Keterangan:
NK = Nilai kinerja guru
TS = Total skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan Tetap
(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)
NA x 100
Keterangan:
NA = Nilai aktivitas yang diharapkan
R = Skor yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal yang diamati
100 = Bilangan Tetap
(Sumber: Purwanto, 2008: 102)
∑
P= x 100%
∑
Keterangan:
P = Persentase siswa yang dicari
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)
NA x 100
Keterangan:
NA = Nilai yang diharapkan
R = Skor yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal yang diamati
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Purwanto, 2008: 102)
X 100
2. Analisis Kuantitatif
dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada
x 100
Keterangan:
NP = Nilai siswa (nilai yang dicari)
R = Jumlah skor/item yang dijawab benar
SM = Skor maksimum dari tes
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Purwanto, 2008: 112)
No Skor Keterangan
1 ≥ 61 Tuntas
2 ≤ 60 Belum Tuntas
(Modifikasi Kunandar, 2013: 231)
∑
̅ X 100
∑
Keterangan:
̅ = Nilai rata-rata kelas
∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
(Sumber: Aqib, dkk. 2009: 40)
∑
P= ∑
x 100%
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, pada setiap siklusnya terdiri
sebagai berikut.
1. Siklus I
a) Perencanaan
“Kelipatan dan Faktor Bilangan”. Selain itu penulis juga membuat perangkat
b) Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
diajarkan.
heterogen.
dipelajari.
Elaborasi
masing-masing kelompok.
37
Konfirmasi
memberikan hadiah.
3. Kegiatan Penutup
c) Pengamatan/observasi
d) Refleksi
Penulis bersama guru kelas menganalisis hasil pengamatan kinerja guru, aktivitas
siswa dan hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan
2. Siklus II
Tahapan yang dilaksanakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I.
Hasil belajar pada siklus II dapat lebih baik dibandingkan dengan hasil
a) Perencanaan
pembelajaran yaitu tentang “FPB dan KPK”. Selain itu, penulis juga membuat
berlangsung.
b) Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
dipelajari.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
diajarkan.
heterogen.
dipelajari.
40
Elaborasi
masing-masing kelompok.
kelas.
Konfirmasi
hasil diskusinya.
memberikan hadiah.
3. Kegiatan Penutup
pembelajaran.
c) Pengamatan/observasi
guru dan aktivitas siswa dengan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.
Data yang diperoleh diolah agar diperoleh kesimpulan yang akurat dari semua
d) Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pengamatan kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil
sebelumnya, maka penelitian dianggap cukup. Karena pada siklus II ini siswa
G. Indikator Keberhasilan
siklus berikutnya, sehingga siswa yang aktif mencapai ≥75% dari jumlah
berikutnya, sehingga mencapai ≥75% dari jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut.
77
A. Simpulan
aktivitas belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 74,19
Aktif”).
hasil belajar siswa. Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar
Pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar siswa 74,51 dengan persentase
B. Saran
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
matematika
3. Bagi Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara: Jakarta
Heruman. 2014. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Imas , Berlin. 2015. Bimbingan Praktis Penelitian Tindakan Kelas. Dita Kurnia:
Kudus
Kusuma, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. PT. Indeks: Jakarta
Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta
80
Nasution.2004.PengertianPrestasi Belajar.http://www.anneahira.com/pengertian-
prestasi-belajar-menurut-para-ahli.htm.diakses pada tanggal 18 Mei
2017.
Nur Citra Utomo dan C. Novi Primiani. 2009. Perbandingan Metode Cooperative
Learning Tipe Jigsaw dengan Tipe STAD Terhadap Prestasi Belajar
Biologi Kelas VIII MTsN Kembangsawit. Jurnal Pendidikan MIPA,1(1): 3-
11. http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-
belajar-anak/06511161.diakses pada tanggal 3 Juli 2017.