RISKA RAMANG
1701414155
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
RISKA RAMANG
1701414155
Tanggal Ujian :
Tempat :
Menyetujui,
Mengesahkan,
ii
ABSTRAK
Palopo, 2022
Riska Ramang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
ABSTRAK .............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori......................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan........................................................15
2.3 Kerangka Pikir................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian...............................................................18
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................19
3.3 Subjek Penelitian...............................................................................19
3.4 Prosedur Penelitian...................................................................................19
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................21
3.6 Instrumen Penelitian.........................................................................22
3.7 Teknik Analisis Data..........................................................................22
3.8 Indikator Keberhasilan Tindakan.......................................................25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................26
4.2 Pembahasan .......................................................................................42
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................45
5.2 Saran ..................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
DAFTAR TABEL
1. Kerangka Pikir.................................................................................................17
2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas.....................................................................18
3. Grafik Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia ..................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Anak juga bisa belajar berpikir analisis
dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Menurut Hosnan
(dalam Putri, dkk. 2017) menyatakan bahwa kegiatan dalam model Discovery
Learning adalah stimulation (stimulus/pemberian rangsangan), problem
statement (pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data)
data processing (pengolahan data), verification (pembuktian) dan generalization
(menarik kesimpulan).
4) Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang
menghubungkan antara konten pelajaran dengan situasi kehidupan nyata dan
mendorong siswa mengaitkan antara pengetahuan dan pengalaman yang di
dapatnya di sekolah dengan kehidupannya Dantes (dalam Primayana, dkk.
2014). Dengan demikian inti dari model pembelajaran kontekstual adalah
keterkaitan setiap materi pelajaran dengan kehidupan nyata.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar di mana siswa dalam
kelompok kecil. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning berasal dari
kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama
dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu
tim. Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran di mana sistem
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana
upaya berorientasi pada tujuan tiap individu menyumbang pencapaian untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif menggunakan pendekatan
melalui kelompok kecil siswa untuk memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Rusman (dalam Wahyuni, 2019) menyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai akan
dibagi sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Model pembelajaran
9
dan psikomotorik.
Konsep belajar dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorasi,
kemampuan analitis-sintesis, fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-
prinsip keilmuan.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Menurut pendapat lain hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Demikian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Lebih lanjut lagi menurut Anas
(dalam Bate’e, 2015) mengatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan
peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit
program pengajaran atau tingkat pencapaian terhadap tujuan-tujuan umum
pengajaran.
Hasil belajar merupakan dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa
dalam memahami suatu materi pelajaran. Menurut Prayitno (dalam Abdullah,
2018) menyatakan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dan dikuasai
atau merupakan hasil dari proses belajar mengajar.
Menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan dalam proses
pembelajaran yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai.
13
Guru :
Belum menggunakan
Model Pembelajaran
Siswa :
Kooperatif Tipe Round
KONDISI Hasil belajar rendah dan
Club
AWAL perlu ditingkatkan.
Siklus I :
Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Round Club
TINDAKAN Solusi :
Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Round Club
Siklus II :
Melanjutkan penerapkan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Round
Club
Siklus 2
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti bekerja sama dengan guru (wali kelas)
merencanakan dan menyusun kesiapan untuk melakukan penelitian. Hal-hal yang
perlu dipersiapkan antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan materi ajar.
3) Menyiapkan rencana pembelajaran.
4) Menyiapkan lembar kerja peserta didik.
5) Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
digunakan dalam penelitian.
6) Membuat soal evaluasi.
b. Tindakan (Action)
Pada tindakan ini, peneliti bertindak sebagai pengajar. Tahap pelaksanaan
ini merupakan implementasi atau penerapan isi pertemuan, yaitu menggunakan
tindakan kelas. Peneliti melaksanakan dua kali pertemuan dan mengaplikasikan
langkah-langkah tindakan sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam kepada siswa.
b) Guru mengecek kehadiran siswa.
c) Guru meminta siswa membaca doa sebelum memulai pelajaran.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e) Guru memberikan apersepsi (menjelaskan aspek penting tentang materi yang
diajarkan).
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secaraa heterogen.
c) Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan.
d) Masing-masing siswa dalam kelompok memberikan kontribusinya mengenai
pemahamannya tentang materi yang dibagikan oleh guru.
e) Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, setiap kelompok membacakan
hasil diskusinya di depan kelas, lalu semua siswa membahasnya bersama baik
21
2. Tes
Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalam bentuk soal
atau perintah yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil pelaksanaan tugas
tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap
peserta didik. Fungsi tes dalam penelitian ini yaitu sebagai alat ukur hasil belajar
siswa pada ranah kognitif.
siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktifitas siswa pada hasil
observasi dapat dihitung melalui:
Setelah data hasil belajar dikumpulkan maka hasil perhitungan juga dapat
dikonversikan berdasarkan tabel.
Tabel 3. Kategori Penilaian
Rentang Nilai Kategori
91– 100 Sangat Tinggi
81–90 Tinggi
71–80 Cukup
61–70 Kurang
≤ 60 Sangat Kurang
Sumber: Modifikasi Nurkancana (Ilyas, M. 2015)
25
Tabel 4 Lanjutan
Nilai Tes
No Kode Siwa Kategori
Awal
20 S20 71 Tuntas
21 S21 71 Tuntas
22 S22 74 Tuntas
23 S23 66 Belum Tuntas
24 S24 31 Belum Tuntas
25 S25 66 Belum Tuntas
26 S26 60 Belum Tuntas
27 S27 60 Belum Tuntas
28 S28 83 Tuntas
29 S29 86 Tuntas
30 S30 71 Tuntas
31 S31 54 Belum Tuntas
32 S32 66 Belum Tuntas
33 S33 71 Tuntas
34 S34 49 Belum Tuntas
35 S35 71 Tuntas
36 S36 43 Belum Tuntas
37 S37 66 Belum Tuntas
38 S38 86 Tuntas
Jumlah 2349
Rata-rata 62 Belum Tuntas
Ketuntasan Klasikal 37% Belum Tuntas
Sumber: Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas IV SDN 56
Bassiang sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe round club di
atas, diketahui bahwa 14 orang siswa memperoleh nilai di atas atau sama dengan
70 dan telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal sedangkan 24 orang
memperoleh nilai di bawah 70 dan belum mencapai standar kriteria ketuntasan
minimal dengan nilai rata-rata nilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa sebesar
62 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yang diperoleh sebesar 37%
dengan kategori belum tuntas.
Lebih lanjut, hasil belajar Bahasa Indonesia siswa sebelum penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe round club di atas dapat dikelompokkan berdasarkan
kategori hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada tabel berikut:
28
Tabel 5. Kategori Penilaian Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN
56 Bassiang Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Round Club
Jumlah Siswa Persentase
No Rentang Nilai Ketegori
(Orang) (%)
1 91-100 Sangat Tinggi 0 0
2 81-90 Tinggi 4 11
3 71-80 Cukup 10 26
4 61-70 Kurang 7 18
5 ≤ 60 Sangat Kurang 17 45
Jumlah 38 100
Sumber: Data Diolah, 2022
Bedasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada siswa
(0%) yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi, sebanyak 4 orang
siswa (11%) yang memperoleh nilai dengan kategori tinggi, sebanyak 10 orang
siswa (26%) yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, sebanyak 7 orang
siswa (18%) yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dan tidak 17 orang
siswa (45%) yang memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Berdasarkan
hasil tes awal yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa masih berada di bawah rata-rata dan belum mencapai ketuntasan
belajar.
Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor siswa dan faktor guru.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, model pembelajaran yang digunakan yaitu
model yang berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini terlihat pada saat guru
menyampaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menulis materi di papan
tulis, kemudian siswa diminta untuk mencatat ringkasan materi yang sudah ditulis
di papan tulis tersebut. Selama pengamatan guru lebih sering menggunakan media
papan tulis dan buku paket untuk menyampaikan materi. Hal tersebut
mengakibatkan peran siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih kurang
terlihat. Saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang berbicara
sendiri, hal yang dibicarakan bukan materi pembelajaran akan tetapi hal lain.
Ketika guru sedang menerangkan materi, siswa tersebut hanya ramai dengan
teman sebangku atau tidak fokus terhadap pembelajaran. Oleh sebab itu untuk
mengatasi masalah-masalah di atas dibutuhkan suatu model pembelajaran yang
29
sejauh mana penguasa siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diajarkan.
3) Pengamatan
a) Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pengamatan pelaksanaan pembelajaran guru bertindak sebagai
observer dan peneliti melakukan pengajaran di ruang kelas. observer mengisi
lembar observasi dengan memberikan tanda ceklis apabila peneliti atau guru
melakukan tindakan sesuai dengan keterlaksanaan model pembelajaran pada
lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hasil pengamatan pelaksanan
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I
Sko Nila
No Aspek Pengamatan Kategori
r i
Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 4 80 Cukup Baik
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 4 80 Cukup Baik
Guru meminta siswa membaca doa
3. 4 80 Cukup Baik
sebelum memulai pelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dalam
4. 4 80 Cukup Baik
rangka menarik perhatian siswa.
Guru menyampaikan tujuan
5. 4 80 Cukup Baik
pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada siswa
6. untuk dapat berpartisipasi aktif selama 4 80 Cukup Baik
proses pembelajaran.
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi kepada
7. 4 80 Cukup Baik
siswa.
Guru membagi siswa menjadi beberapa
8. 5 100 Sangat Baik
kelompok secara heterogen.
Guru kemudian memberikan sebuah teks
9. cerita fiksi untuk didiskusikan dalam 4 80 Sangat Baik
kelompok.
Guru memfasilitasi setiap kleompok
10. untuk berdiskusi tentang teks cerita fiksi 4 80 Cukup Baik
yang telah diberikan sebelumya.
Guru membimbing kegiatan diskusi
11. 4 80 Cukup Baik
siswa.
Setiap kelompok secara bergiliran
12. 3 60 Tidak Baik
mempersentasikan hasil diskusinya.
Setiap kelompok diberi kesempatan
13. untuk memberikan tanggapan terhadap 3 60 Tidak Baik
penyampaian kelompok lain.
31
Kegiatan Inti
Memberikan kesempatan kepada siswa
15
untuk bertanya tentang materi yang belum 3 60 Tidak Baik
.
dimengerti.
Kegiatan Penutup
16 Guru menyampaikan nilai-nilai yang dapat
4 80 Cukup Baik
. diperoleh dari materi.
17 Guru dan siswa bersama-sama
3 60 Tidak Baik
. menyimpulkan materi pembelajaran.
18 Guru melakukan refleksi terhadap proses
4 80 Cukup Baik
. pembelajaran.
19 Guru menutup pertemuan dengan
4 80 Cukup Baik
. mengucapkan salam.
Jumlah 1460
Rata-rata 77 Cukup Baik
Sumber: Data Diolah, 2022
Berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pada tabel di
atas, diketahui bahwa keterlaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
SDN 56 Bassiang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Round Club pada siklus I masih belum optimal dan masih perlu ditingkatkan. Hal
tersebut terlihat nilai rata-rata keterlaksanaan pembelajaran sebesar 77 dan berada
pada kategori cukup baik.
b) Pengamatan Aktivitas Siswa
Pada pengamatan aktivitas siswa, guru selaku observer observer akan
melakukan penilaian dengan memberikan tanda ceklis terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran untuk memperoleh gambaran
perilaku siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran yang sudah diamati
observer. Adapun hasil pengamatan aktivtas siswa pada proses pembelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I
N Nila
Aspek Pengamatan Skor Kategori
o i
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dari guru. 4 80 Aktif Sekali
32
Round Club pada siklus I masih belum optimal dan masih perlu ditingkatkan. Hal
tersebut terlihat nilai rata-rata aktivitas siswa selama proses pembelajaran sebesar
66 dan berada pada kategori cukup aktif.
c) Pengamatan Hasil Belajar Siswa
Pengamatan hasil belajar siswa pada siklus I ini dilakukan dengan
memberikan lima soal essay kepada siswa terkait dengan teks fiksi pada
pembelajaran Bahasa Indoneisa. Adapun hasil tes pembelajaran Bahasa Indonesia
pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 56 Bassiang
Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Club
Pada Siklus I
Nilai Tes
No Kode Siwa Kategori
Siklus I
1 S1 71 Tuntas
2 S2 66 Belum Tuntas
3 S3 71 Tuntas
4 S4 71 Tuntas
5 S5 86 Tuntas
6 S6 71 Tuntas
7 S7 74 Tuntas
8 S8 74 Tuntas
9 S9 66 Belum Tuntas
10 S10 49 Belum Tuntas
11 S11 71 Tuntas
12 S12 86 Tuntas
13 S13 100 Tuntas
14 S14 86 Tuntas
15 S15 66 Belum Tuntas
16 S16 60 Belum Tuntas
17 S17 86 Tuntas
18 S18 66 Belum Tuntas
19 S19 66 Belum Tuntas
20 S20 86 Tuntas
21 S21 86 Tuntas
22 S22 80 Tuntas
23 S23 80 Tuntas
24 S24 66 Belum Tuntas
25 S25 71 Tuntas
26 S26 66 Belum Tuntas
27 S27 66 Belum Tuntas
34
28 S28 86 Tuntas
29 S29 100 Tuntas
Tabel 8 Lanjutan
Nilai Tes
No Kode Siwa Kategori
Siklus I
30 S30 86 Tuntas
31 S31 66 Belum Tuntas
32 S32 66 Belum Tuntas
33 S33 86 Tuntas
34 S34 60 Belum Tuntas
35 S35 71 Tuntas
36 S36 60 Belum Tuntas
37 S37 71 Tuntas
38 S38 100 Tuntas
Jumlah 2837
Rata-rata 75 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 63% Belum Tuntas
Sumber: Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas IV SDN 56
Bassiang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe round club pada
siklus I di atas, diketahui bahwa 24 orang siswa memperoleh nilai di atas atau
sama dengan 70 dan telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal
sedangkan 14 orang memperoleh nilai di bawah 70 dan belum mencapai standar
kriteria ketuntasan minimal dengan nilai rata-rata nilai hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa sebesar 75 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yang
diperoleh sebesar 63% dengan kategori belum tuntas.
Lebih lanjut, hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe round club pada siklus I di atas dapat
dikelompokkan berdasarkan kategori hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 9. Kategori Penilaian Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN
56 Bassiang Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Round Club Pada Siklus I
Jumlah Siswa Persentase
No Rentang Nilai Ketegori
(Orang) (%)
1 91-100 Sangat Tinggi 3 8
2 81-90 Tinggi 9 24
3 71-80 Cukup 12 32
4 61-70 Kurang 10 26
35
5 ≤ 60 Sangat Kurang 4 11
Jumlah 38 100
Sumber: Data Diolah, 2022
Bedasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 3 orang
siswa (8%) yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi, sebanyak 9
orang siswa (24%) yang memperoleh nilai dengan kategori tinggi, sebanyak 12
orang siswa (32%) yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, sebanyak 10
orang siswa (26%) yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dan 4 orang
siswa (11%) yang memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas IV SDN 56 Bassiang memiliki
hasil belajar Bahasa Indonesia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Round Club pada siklus I berada pada kategori cukup. Disamping itu, hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 56 Bassiang dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Round Club pada siklus I belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal secara klasikal, namun telah mengalami penigkatan
dari hasil belajar siswa pada tes awal sebelum penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Round Club.
4) Refleksi
Berdasarkan data hasil belajar siswa serta lembar observasi aktivitas siswa,
pada pelaksanaan siklus I dinyatakan belum berhasil dan perlu dilakukan kembali
peningkatan pada siklus II. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang rendah
begitu dengan lembar observasi aktivitas siswa masih terbilang banyak yang
kurang dan cukup. Selain itu ketuntasan klasikal siswa masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh kendala pada proses belajar dan mengajar yang dihadapi oleh
guru.
Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses pembelajaran
siklus I antara lain:
a) Banyak siswa yang tidak aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
b) Banyak siswa yang tidak berani dalam menyampaikan pendapat dikarenakan
kurang percaya diri.
c) Siswa kurang aktif dalam menyimpulkan materi pembelajaran dan siswa
masih banyak yang ragu dalam menyimpulkan pelajaran.
36
belajar siswa. Selanjutnya pertemuan terakhir untuk siklus II, siswa diberi tes
untuk mengetahui sejauh mana penguasa siswa terhadap materi pembelajaran
yang telah diajarkan.
7) Pengamatan
a) Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pengamatan pelaksanaan pembelajaran guru bertindak sebagai
observer dan peneliti melakukan pengajaran di ruang kelas. observer mengisi
lembar observasi dengan memberikan tanda ceklis apabila peneliti atau guru
melakukan tindakan sesuai dengan keterlaksanaan model pembelajaran pada
lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hasil pengamatan pelaksanan
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II
N
Aspek Pengamatan Skor Nilai Kategori
o
Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 5 100 Sangat Baik
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 5 100 Sangat Baik
Guru meminta siswa membaca doa
3. 5 100 Sangat Baik
sebelum memulai pelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dalam
4. 4 80 Cukup Baik
rangka menarik perhatian siswa.
Guru menyampaikan tujuan
5. 4 80 Cukup Baik
pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada siswa
6. untuk dapat berpartisipasi aktif selama 4 80 Cukup Baik
proses pembelajaran.
7. Guru menyampaikan materi kepada siswa. 4 80 Cukup Baik
Guru membagi siswa menjadi beberapa
8. 5 100 Sangat Baik
kelompok secara heterogen.
Guru kemudian memberikan sebuah teks
9. cerita fiksi untuk didiskusikan dalam 5 100 Sangat Baik
kelompok.
Guru memfasilitasi setiap kleompok
10
untuk berdiskusi tentang teks cerita fiksi 5 100 Sangat Baik
.
yang telah diberikan sebelumya.
11 Guru membimbing kegiatan diskusi
5 100 Sangat Baik
. siswa.
12 Setiap kelompok secara bergiliran
5 100 Sangat Baik
. mempersentasikan hasil diskusinya.
13 Setiap kelompok diberi kesempatan untuk 4 80 Cukup Baik
. memberikan tanggapan terhadap
38
Tabel 10 Lanjutan
N
Aspek Pengamatan Skor Nilai Kategori
o
Kegiatan Inti
Memberikan kesempatan kepada siswa
15
untuk bertanya tentang materi yang belum 4 80 Cukup Baik
.
dimengerti.
Kegiatan Penutup
16 Guru menyampaikan nilai-nilai yang
5 100 Sangat Baik
. dapat diperoleh dari materi.
17 Guru dan siswa bersama-sama
5 100 Sangat Baik
. menyimpulkan materi pembelajaran.
18 Guru melakukan refleksi terhadap proses
4 80 Cukup Baik
. pembelajaran.
19 Guru menutup pertemuan dengan
4 80 Cukup Baik
. mengucapkan salam.
Jumlah 1720
Rata-rata 91 Sangat Baik
Sumber: Data Diolah, 2022
Berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pada tabel di
atas, diketahui bahwa keterlaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
SDN 56 Bassiang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Round Club pada siklus II sudah optimal. Hal tersebut terlihat nilai rata-rata
keterlaksanaan pembelajaran sebesar 91 dan berada pada kategori sangat baik.
b) Pengamatan Aktivitas Siswa
Pada pengamatan aktivitas siswa, guru selaku observer observer akan
melakukan penilaian dengan memberikan tanda ceklis terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran untuk memperoleh gambaran
perilaku siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran yang sudah diamati
observer. Adapun hasil pengamatan aktivtas siswa pada proses pembelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II
N Nila
Aspek Pengamatan Skor Kategori
o i
39
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dari guru. 5 100 Aktif Sekali
Siswa membaca doa sebelum belajar
2. 5 100 Aktif Sekali
sesuai arahan guru.
Tabel 11 Lanjutan
N Nila
Aspek Pengamatan Skor Kategori
o i
Kegiatan Awal
Siswa memperhatikan apersepsi
(menjelaskan aspek penting tentang
3. 4 80 Aktif Sekali
materi yang diajarkan) yang diberikan
oleh guru.
Siswa memperhatikan tujuan
4. pembelajaran yang disampaikan oleh 4 80 Aktif Sekali
guru.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan materi yang
6. 4 80 Aktif Sekali
disampaikan oleh guru.
Siswa membentuk kelompok sesuai
7. 4 80 Aktif Sekali
dengan arahan guru.
Siswa berdiskusi antara anggota
8. kelompok untuk membahasa materi dan 3 60 Cukup Aktif
tugas yang diberikan oleh guru.
Siswa mengikuti bimbingan guru selama
9. 3 60 Cukup Aktif
berdiskusi dalam kelompoknya.
10 Siswa mempersentasikan hasil diskusi
3 60 Cukup Aktif
. kelompoknya di depan kelas.
11 Siswa memberikan tanggapan terhadap
3 60 Cukup Aktif
. penyampaian kelompok lain.
12 Siswa bertanya tentang materi yang
3 60 Cukup Aktif
. belum dimengerti.
Kegiatan Penutup
Siswa memperhatikan penjelasan guru
12
tentang nilai-nilai yang dapat diperoleh 4 80 Aktif Sekali
.
dari materi.
13 Siswa memperhatikan kesimpulan yang
4 80 Aktif Sekali
. disampaikan oleh guru.
14 Siswa menutup pertemuan dengan
4 80 Aktif Sekali
. menjawab salam dari guru.
106
Jumlah
0
Rata-raaa 76 Aktif
Sumber: Data Diolah, 2022
40
Tabel 12 Lanjutan
Nilai Tes
No Kode Siwa Kategori
Siklus II
30 S30 86 Tuntas
31 S31 66 Belum Tuntas
32 S32 66 Belum Tuntas
33 S33 86 Tuntas
34 S34 66 Belum Tuntas
35 S35 71 Tuntas
36 S36 71 Tuntas
37 S37 86 Tuntas
38 S38 100 Tuntas
Jumlah 3154
Rata-rata 83 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 82% Tuntas
Sumber: Data Diolah, 2022
Berdasarkan tabel hasil belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas IV SDN 56
Bassiang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe round club pada
siklus II di atas, diketahui bahwa 31 orang siswa memperoleh nilai di atas atau
sama dengan 70 dan telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal
sedangkan 7 orang memperoleh nilai di bawah 70 dan belum mencapai standar
kriteria ketuntasan minimal dengan nilai rata-rata nilai hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa sebesar 83 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yang
diperoleh sebesar 82% dengan kategori tuntas.
Lebih lanjut, hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe round club pada siklus II di atas dapat
dikelompokkan berdasarkan kategori hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 13. Kategori Penilaian Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN
56 Bassiang Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Round Club Pada Siklus II
No Rentang Nilai Ketegori Jumlah Siswa Persentase
42
(Orang) (%)
1 91-100 Sangat Tinggi 9 24
2 81-90 Tinggi 15 39
3 71-80 Cukup 7 18
4 61-70 Kurang 7 18
5 ≤ 60 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 38 100
Sumber: Data Diolah, 2022
Bedasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
siswa (24%) yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi, sebanyak 15
orang siswa (39%) yang memperoleh nilai dengan kategori tinggi, sebanyak 7
orang siswa (18%) yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, sebanyak 7
orang siswa (18%) yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dan tidk ada
siswa (0%) yang memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas IV SDN 56 Bassiang memiliki
hasil belajar Bahasa Indonesia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Round Club pada siklus II berada pada kategori tinggi. Disamping itu, hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 56 Bassiang dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Round Club pada siklus II telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal secara klasikal dan telah mengalami penigkatan dari
hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Round
Club pada siklus I.
a) Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus II. Dalam kegiatan refleksi ini,
peneliti berkonsultasi dengan guru tentang berbagai masalah dan kendala yang
terjadi pada saat siklus II. Refleksi dilakukan untuk mencari kekurangan atau
kendala yang ada pada saat pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Round Club pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks
fiksi. Dari pelaksanaan siklus II, nampak aktivitas pembelajaran menjadi lebih
baik karena kendala yang ditemui pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II ini.
Dengan berakhirnya perbaikan pada siklus II maka proses pembelajaran dan
prestasi belajar menjadi meningkat. Dengan demikian target dalam penelitian
telah tercapai sehingga penelitian berhenti pada siklus II.
4.2 Pembahasan
43
10%
0%
Tes Awal Siklus I Siklus II
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Round Club dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Indoneisa pada siswa kelas IV SDN 56 Bassiang. Hal tesebut terlihat dari
hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Round
Club menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Dimana pada tes pada siklus I
nilai rata-rata tes kemampuam membaca siswa menaglami peningkatan menjadi
75 dengan tingkat ketuntasan belajar yang dicapai yaitu sebesar 63% dan belum
memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditentukan yaitu
70%. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata tes kemampuam membaca siswa
mengalami peningkatan menjadi 83 berada pada kategori sangat baik dengan
tingkat keberhasilan yang dicapai yaitu sebesar 82% dan telah memenuhi kriteria
ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditentukan yaitu 70%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka penelitian
megajukan saran sebagai berikut:
1. Untuk siswa, diharapkan bahwa hasil baik yang telah dicapai harus
dipertahankan dan hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Round Club ini dalam proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Untuk guru, diharapakan untuk dapat menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan akan membantu siswa dalam menyerap materi pelajaran dan
model pembelajaran kooperatif tipe Round Club dapat dijadikan sebagai salah
satu metode belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran membaca
pemahaman.
46
DAFTAR PUSTAKA
Putri Ihdi Shabrona; Juliani Rita; Lestari Ilan Nia, (2017). Penagruh Model
Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa dan
Aktivitas Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 6, No. 2
LAMPIRAN
49
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan
tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.
D. MATERI
Tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber:
Buku Guru dan Siswa Tema: Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (2016).
Media:
Buku Teks.
F. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific.
Metode : Round Club
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa. 15 Menit
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru meminta siswa membaca doa sebelum
memulai pelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dalam rangka
menarik perhatian siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk dapat berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran.
51
angannya.
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas!
2. Siapakah tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
3. Bagaimana sikap tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
4. Peristiwa apa yang terjadi berdasarkan cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
5. Amanat apa yang bisa dipetik dari pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan
tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.
D. MATERI
Tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber:
Buku Guru dan Siswa Tema: Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (2016).
Media:
Buku Teks.
F. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific.
Metode : Round Club
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa. 15 Menit
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru meminta siswa membaca doa sebelum
memulai pelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dalam rangka
menarik perhatian siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk dapat berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran.
Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi kepada siswa. 45 menit
Guru membagi siswa menjadi enam kelompok
secara heterogen.
56
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas!
2. Siapakah tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
3. Bagaimana sikap tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
4. Peristiwa apa yang terjadi berdasarkan cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
5. Amanat apa yang bisa dipetik dari pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan
tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.
D. MATERI
Tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber:
Buku Guru dan Siswa Tema: Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (2016).
Media:
Buku Teks.
F. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific.
Metode : Round Club
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa. 15 Menit
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru meminta siswa membaca doa sebelum
memulai pelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dalam rangka
menarik perhatian siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk dapat berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran.
Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi kepada siswa. 45 menit
Guru membagi siswa menjadi enam kelompok
secara heterogen.
61
angannya.
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas!
2. Siapakah tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
3. Bagaimana sikap tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
4. Peristiwa apa yang terjadi berdasarkan cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
5. Amanat apa yang bisa dipetik dari pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menuliskan
tokoh-tokoh dalam cerita fiksi.
D. MATERI
Tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber:
Buku Guru dan Siswa Tema: Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (2016).
Media:
Buku Teks.
F. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific.
Metode : Round Club
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa. 15 Menit
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru meminta siswa membaca doa sebelum
memulai pelajaran.
Guru menyampaikan apersepsi dalam rangka
menarik perhatian siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk dapat berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran.
secara heterogen.
Guru kemudian memberikan sebuah teks
cerita fiksi untuk didiskusikan dalam
kelompok.
Guru memfasilitasi setiap kleompok untuk
berdiskusi tentang teks cerita fiksi yang telah
diberikan sebelumya.
Guru membimbing kegiatan diskusi siswa.
Setiap kelompok secara bergiliran
mempersentasikan hasil diskusinya.
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk
memberikan tanggapan terhadap penyampaian
kelompok lain.
Guru memberikan umpan balik terhadap
tanggapan siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum
dimengerti.
Kegiatan Guru menyampaikan nilai-nilai yang dapat 10 Menit
Penutup diperoleh dari materi.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi pembelajaran.
Guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran.
Guru menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam.
angannya.
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas!
2. Siapakah tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
3. Bagaimana sikap tokoh utama pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
4. Peristiwa apa yang terjadi berdasarkan cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
5. Amanat apa yang bisa dipetik dari pada cerita Angsa dan Telur Emas di atas?
Hari / Tanggal :
Siklus :
Pertemuan :
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) terhadap pelaksanaan pembelajaran pada kolom yang telah
disediakan.
Penilaian
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4 5
Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam kepada
siswa.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru meminta siswa membaca doa
sebelum memulai pelajaran.
4. Guru menyampaikan apersepsi dalam
rangka menarik perhatian siswa.
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
6. Guru memberikan motivasi kepada
siswa untuk dapat berpartisipasi aktif
selama proses pembelajaran.
Kegiatan Inti
7. Guru menyampaikan materi kepada
siswa.
8. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok secara heterogen.
9. Guru kemudian memberikan sebuah
teks cerita fiksi untuk didiskusikan
dalam kelompok.
10 Guru memfasilitasi setiap kleompok
. untuk berdiskusi tentang teks cerita
fiksi yang telah diberikan sebelumya.
11 Guru membimbing kegiatan diskusi
. siswa.
12 Setiap kelompok secara bergiliran
. mempersentasikan hasil diskusinya.
13 Setiap kelompok diberi kesempatan
. untuk memberikan tanggapan
terhadap penyampaian kelompok lain.
70
Keterangan:
1. Skor 5 klasifikasi sangat baik.
2. Skor 4 klasifikasi baik.
3. Skor 3 klasifikasi cukup baik.
4. Skor 2 klasifikasi kurang baik.Skor 1 klasifikasi tidak baik.
Palopo, 2022
Observer
(....................................)
71
LEMBAR OBSERVASASI
AKTIVITAS SISWA
Hari / Tanggal :
Siklus :
Pertemuan :
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) terhadap pelaksanaan pembelajaran pada kolom yang telah
disediakan.
Penilaian
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4 5
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dari guru.
2. Siswa membaca doa sebelum belajar
sesuai arahan guru.
3. Siswa memperhatikan apersepsi
(menjelaskan aspek penting tentang
materi yang diajarkan) yang diberikan
oleh guru.
4. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru.
Kegiatan Inti
6. Siswa memperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru.
7. Siswa membentuk kelompok sesuai
dengan arahan guru.
8. Siswa berdiskusi antara anggota
kelompok untuk membahasa materi
dan tugas yang diberikan oleh guru.
9. Siswa mengikuti bimbingan guru
selama berdiskusi dalam
kelompoknya.
10. Siswa mempersentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas.
11. Siswa memberikan tanggapan
terhadap penyampaian kelompok lain.
12. Siswa bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
Kegiatan Penutup
12. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang nilai-nilai yang dapat
diperoleh dari materi.
72
Keterangan:
1. Skor 5 klasifikasi aktif sekali.
2. Skor 4 klasifikasi aktif.
3. Skor 3 klasifikasi cukup aktif.
4. Skor 2 klasifikasi kurang aktif.
5. Skor 1 klasifikasi tidak aktif.
Palopo, 2022
Observer
(....................................)
73
Skor
No Hasil Pengerjaan Soal Skor
Maksimal
1 Jika menuliskan dengan benar tokoh-tohoh dalam 5 5
sebuah cerita dengan lengkap.
Jika menuliskan dengan benar tokoh-tohoh dalam 3
sebuah cerita tetapi tidak lengkap.
Jika menuliskan dengan benar tokoh-tohoh dalam 1
sebuah cerita tetapi salah.
2 Jika menuliskan dengan benar tokoh utama dalam 5 5
sebuah cerita.
Jika menuliskan tokoh utama dalam sebuah cerita 3
tetapi salah.
Tidak menjawab sama sekali. 1
3 Jika menuliskan dengan benar sikap tokoh utama 5 5
dalam sebuah cerita.
Jika menuliskan sikap tokoh utama dalam sebuah 3
cerita tetapi salah.
Tidak menjawab sama sekali. 1
4 Jika menuliskan peristiwa dengan benar dan lengkap 10 10
yang ada dalam sebuah cerita.
Jika menuliskan peristiwa dengan benar yang ada 5
dalam sebuah cerita tetapi tidak lengkap.
Jika menuliskan peristiwa yang ada dalam sebuah 1
cerita dengan tidak benar.
5 Jika menuliskan amanat dengan benar dan lengkap 10 10
yang ada dalam sebuah cerita.
Jika menuliskan amanat dengan benar yang ada 5
dalam sebuah cerita tetapi tidak lengkap.
Jika menuliskan peristiwa yang ada dalam sebuah 1
cerita dengan tidak benar.
Jumlah Skor Maksimal 35
74
PUTRI TANDAMPALIK
PANGLIMA TO DILATING
Polewali Mandar. Maksud kedatangan kami adalah ingin meminta bantuan Tuan
untuk melawan Raja Lego yang bengis dan kejam itu,” lapor seorang utusan.
“Siapa Raja Lego itu?” tanya I Manyambungi.
“Dia adalah Raja penguasa Kerajaan Balanipa yang menggantikan Raja
Balanipa. la suka menganiaya rakyat kami tanpa alasan yang jelas,” tambah_ salah
seorang utusan.
I Manyambungi sangat terkejut saat mendengar jawaban itu. Ia jadi teringat
dengan ayahnya, Raja Balanipa dan keluarganya yang pernah diceritakan oleh
Puang Mosso dahulu, “Bagaimana dengan Raja Balanipa dan keluarga istana
lainnya juga Panglima Puang Mosso?” tanya I Manyambungi cemas.
“Raja Balanipa dan permaisurinya telah wafat. Sementara beberapa keluarga
istana lainnya sudah mengungsi. Puang Mosso masih hidup, bahkan dialah yang
telah menyelamatkan keluarga istana. Maaf Tuan, bagaimana Tuan dapat
mengenal Puang Mosso?” tanya utusan yang lain heran.
Kemudian Panglima I Manyambungi menceritakan I asal-usulnya yang
merupakan anak dari Raja Balanipa. Para utusan dari Mandar itu pun terkejut dan
segera memberi hormat.
“Baiklah, aku bersedia membantu kalian, tapi dengan syarat Puang Mosso
yang harus datang sendiri menjemputku,” pesan Panglima I Manyambungi.
Para utusan itu pun menyanggupinya. Sesampainya di Mandar, mereka segera
menemui Puang Mosso. Mendengar laporan para utusan itu, Puang Mosso
menjadi heran dan cemas mengapa harus ia yang menjemputnya, siapakah
sebenarnya panglima perang dari Gowa itu. Puang Mosso terus berpikir selama
perjalanan ke Gowa.
Sesampainya di Gowa, Puang Mosso segera menghadap Panglima I
Manyambungi, hati Puang Mosso semakin berdebar kencang sedangkan I
Manyambungi yang selalu tersenyum sambil menatap Puang Mosso dengan mata
berkaca-kaca, “Kaukah Puang Mosso?” tanya Panglima I Manyambungi dengan
mata berkaca-kaca.
“Benar, Tuan!” jawab Puang Mosso kebingungan, “Maafkan aku Tuan,
bisakah Tuan menjulurkan lidah sebentar?” pinta Puang Mosso hati-hati.
I Manyambungi kemudian mengulurkan lidahnya, ketika melihat lidah I
Manyambungi berwarna hitam dan berbulu, maka semakin yakinlah Puang Mosso
jika panglima itu adalah putra Raja Balanipa yang dulu ia titipkan kepada seorang
pedagang.
Puang Mosso segera memeluknya sambil menangis haru, “Engkaulah putra
Raja Balanipa!” ucapnya sambil memeluk erat I Manyumbungi yang juga
membalas pelukannya.
“Benar Puang Mosso, terima kasih telah menyelamatkan nyawaku ketika aku
masih kecil dulu,” kata panglima I Manyumbungi. Puang Mosso menepuk-nepuk
bahu I Manyumbungi sambil mengangguk.
Kemudian saat tengah malam, Puang Masso dan Panglima I Manyambungi
beserta beberapa pengikutnya meninggalkan istana Kerajaan Gowa menuju bukit
Napo. Sejak saat itu, Panglima I Manyambungi dikenal dengan nama Panglima
To Dilating.
Sementara itu, Raja Lego semakin kejam terhadap rakyat yang lemah, semua
warga tak ada yang berani melawannya. Maka, saat melihat hal itu, Panglima To
Dilating mengajak para warga untuk memerangi Raja Lego, mereka
80
siswa.
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
15. √ 3 60 Tidak Baik
tentang materi yang belum
dimengerti.
Kegiatan Penutup
Guru menyampaikan nilai-
Cukup
16. nilai yang dapat diperoleh dari √ 4 80
Baik
materi.
Guru dan siswa bersama-sama
17. menyimpulkan materi √ 3 60 Tidak Baik
pembelajaran.
Guru melakukan refleksi Cukup
18. √ 4 80
terhadap proses pembelajaran. Baik
Guru menutup pertemuan Cukup
19. √ 4 80
dengan mengucapkan salam. Baik
146
Jumlah 0
Cukup
Rata-rata 77 Baik
heterogen.
Guru kemudian memberikan
Sangat
9. sebuah teks cerita fiksi untuk √ 5 100
Baik
didiskusikan dalam kelompok.
Guru memfasilitasi setiap
10 kleompok untuk berdiskusi Sangat
√ 5 100
. tentang teks cerita fiksi yang Baik
telah diberikan sebelumya.
11 Guru membimbing kegiatan Sangat
√ 5 100
. diskusi siswa. Baik
Setiap kelompok secara
12 Sangat
bergiliran mempersentasikan √ 5 100
. Baik
hasil diskusinya.
Setiap kelompok diberi
13 kesempatan untuk memberikan Cukup
√ 4 80
. tanggapan terhadap Baik
penyampaian kelompok lain.
14 Guru memberikan umpan balik Cukup
√ 4 80
. terhadap tanggapan siswa. Baik
Memberikan kesempatan
15 kepada siswa untuk bertanya Cukup
√ 4 80
. tentang materi yang belum Baik
dimengerti.
Kegiatan Penutup
Guru menyampaikan nilai-
16 Sangat
nilai yang dapat diperoleh dari √ 5 100
. Baik
materi.
Guru dan siswa bersama-sama
17 Sangat
menyimpulkan materi √ 5 100
. Baik
pembelajaran.
18 Guru melakukan refleksi Cukup
√ 4 80
. terhadap proses pembelajaran. Baik
19 Guru menutup pertemuan Cukup
√ 4 80
. dengan mengucapkan salam. Baik
172
Jumlah 0
Sangat
Rata-rata 91 Baik
84
Siswa memperhatikan
13
kesimpulan yang disampaikan √ 4 80 Aktif Sekali
.
oleh guru.
Siswa menutup pertemuan
14
dengan menjawab salam dari √ 4 80 Aktif Sekali
.
guru.
106
Jumlah
0
Rata-raaa 76 Aktif
0
1
21 S21 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1
22 S22 5 5 3 0 5 28 80 Tuntas
1
23 S23 5 5 3 0 5 28 80 Tuntas
24 S24 3 5 5 5 5 23 66 Belum Tuntas
25 S25 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
26 S26 3 5 5 5 5 23 66 Belum Tuntas
27 S27 5 5 3 5 5 23 66 Belum Tuntas
1
28 S28 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1 1
29 S29 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
1
30 S30 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
31 S31 3 5 5 5 5 23 66 Belum Tuntas
32 S32 5 5 3 5 5 23 66 Belum Tuntas
1
33 S33 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
34 S34 3 5 3 5 5 21 60 Belum Tuntas
35 S35 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
36 S36 3 5 3 5 5 21 60 Belum Tuntas
37 S37 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
1 1
38 S38 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
1
8 S8 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1
9 S9 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1
10 S10 5 5 3 0 5 28 80 Tuntas
11 S11 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
1 1
12 S12 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
1 1
13 S13 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
1
14 S14 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
15 S15 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
1
16 S16 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1
17 S17 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
18 S18 3 5 5 5 5 23 66 Belum Tuntas
19 S19 5 5 3 5 5 23 66 Belum Tuntas
1 1
20 S20 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
1
21 S21 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1
22 S22 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1 1
23 S23 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
24 S24 3 5 5 5 5 23 66 Belum Tuntas
1
25 S25 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
26 S26 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
27 S27 5 5 3 5 5 23 66 Belum Tuntas
1
28 S28 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1 1
29 S29 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas
1
30 S30 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
31 S31 3 5 5 5 5 23 66 Belum Tuntas
32 S32 5 5 3 5 5 23 66 Belum Tuntas
1
33 S33 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
34 S34 5 5 3 5 5 23 66 Belum Tuntas
35 S35 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
36 S36 5 5 5 5 5 25 71 Tuntas
89
1
37 S37 5 5 5 0 5 30 86 Tuntas
1 1
38 S38 5 5 5 0 0 35 100 Tuntas