Anda di halaman 1dari 24

BEST PRACTICE

PENERAPAN METODE INDEX CARD MACTH


UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
PADA SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
KELAS X OTKP

SMK AL-WASHLIYAH

DISUSUN OLEH:

Nama : LINGGAR SARI, S.HUM.I


NIM : 2398013876
Nama Sekolah : SMK Al-Washliyah
ID SIMPKB : 201503215070@guruku.id

PPG DALAM JABATAN TAHUN


2023
LPTK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Penerapan Metode


Index Card Macth Untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Pada Sejarah Masuknya
Islam Di Indonesia Kelas X Otkp di Smk Al-Washliyah

Dibuat oleh:

Linggar Sari, S.Hum.I

Telah disetujui pada tanggal 22 Januari 2024

Dosen, Guru Pamong,

Andy Suryadi, S.Pd, M.Pd Moh Koiri, S.Pd, M.Si


BIODATA PENULIS

1 Nama LINGGAR SARI, S.HUM.I


2. NIP -
3. NUPTK 7354766667130133
4. Jabatan Guru Mapel
5. Pangkat/Golongan -
6. Tempat/Tanggal Lahir Cirebon, 22 Oktober 1988
7. Jenis Kelamin Perempuan
8. Agama Islam
9. Pendidikan Terakhir S1
10. Unit Kerja SMK Al Washliyah
11. Alamat Jalan Pangeran Cakra Buana Kel. Sendang
Rt 21/ Rw 05 Kec. Sumber Kab. Cirebon

Cirebon, 22 Januari 2024


Penulis,

Linggar Sari, S.Hum.I


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) tahun 2023. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen
kita untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kompetensi sebagai pendidik yang berkualitas.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dariberbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing Bapak Andy Suryadi, S.Pd, M.Pd dan guru pamong Bapak Moh Koiri,
S.Pd, M.Si sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran
2. Kepala sekolah SMK Al Washliyah Bapak Sarkani, M.Pd memberikan keleluasan dan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
3. Perserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
4. Guru sebagai fasilitator
5. Rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa Best Practise ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikandikemudian hari.

Cirebon, 22 Januari 2024


Penulis,

Linggar Sari, S.Hum.I


DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ....................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
BIODATA PENULIS................................................................................................ iii
KATAPENGANTAR ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Jenis Kegiatan................................................................................................. 1
C. Manfaat Kegiatan ........................................................................................... 1
BAB I I PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sarana .......................................................................................... 2
B. Materi kegiatan ............................................................................................... 2
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan............................................................ 2
D. Waktu dan Tempat ........................................................................................ 3
BAB III HASIL KEGIATAN
Hasil................................................................................................................ 4
BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................... 5
Kesimpulan .................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 6
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan merupakan aspek vital dalam pembentukan karakter dan
peningkatan pengetahuan peserta didik. Pengajaran sejarah, khususnya mengenai
masuknya Islam di Indonesia, memegang peran penting dalam membentuk
pemahaman sejarah dan identitas nasional. Meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penerapan
metode pembelajaran yang efektif dan inovatif menjadi suatu kebutuhan mendesak.
Proses pembelajaran sejarah di Indonesia sering dihadapkan pada kendala
keaktifan peserta didik. Sejarah masuknya Islam di Indonesia, sebagai salah satu
materi yang kaya akan nilai-nilai historis, seringkali dianggap sulit untuk dihadirkan
secara menarik dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Oleh karena
itu, diperlukan pendekatan yang tepat guna meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam memahami dan menginternalisasi materi sejarah tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis
penerapan metode Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan peserta didik
pada materi sejarah masuknya Islam di Indonesia. Melalui pendekatan ini,
diharapkan dapat tercipta suasana pembelajaran yang interaktif dan memotivasi
peserta didik untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi sejarah tersebut.
B. JENIS KEGIATAN
Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode Index Card Match
dalam pembelajaran sejarah masuknya Islam di Indonesia. Melalui analisis terhadap
keaktifan peserta didik, penelitian ini akan mengeksplorasi dampak positif metode
tersebut terhadap pemahaman dan partisipasi peserta didik dalam proses
pembelajaran sejarah.
C. MANFAAT KEGIATAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
pengembangan metode pembelajaran di bidang sejarah. Dengan memahami manfaat
dan kendala penerapan metode Index Card Match, dapat dihasilkan rekomendasi
yang dapat menjadi acuan bagi para pendidik dan penyelenggara pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran sejarah.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SARANA


1. Tujuan
Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam memahami dan menginternalisasi materi
sejarah masuknya Islam di Indonesia. Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam diskusi dan kegiatan kelompok.
2. Sarana
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet.
B. MATERI KEGIATAN
Materi pokok : Masuknya Agama Islam Ke Indonesia
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
• Pembelajaran : Tatap Muka
• Model : Problem based learning (PBL)
• Metode : Index Card Macth
Proses Pelaksanaan
1. Persiapan pembelajaran
• Guru menyapa peserta didik dengan menyebutkan salam pembuka serta mengecek
kehadiran dan kesiapan.
• Guru menanyakan mengenai materi pembelajaran sebelumnya.
• Memberikan motivasi singkat terkait profil pelajar Pancasila (bernalar kritis)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan pembelajaran
• Guru memberikan pertanyaan pemantik.
• Guru menjelaskan materi pembelajaran masuknya agama Islam ke Indonesia.
• Guru membagikan kartu indeks yang sudah disiapkan kepada seluruh siswa.
• Siswa diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas
tersebut memiliki pasangan.
• Siswa diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan
pasangannya, guru meminta siswa untuk membacanya di depan kelas secara
berpasangan.
• Siswa melakukan diskusi secara berpasangan terkait materi yang belum
dipahami.
• Guru memberikan penguatan setelah kelompok melakukan presentasi
• Peserta didik mengerjakan lembar kerja/ soal yang diberikan oleh guru untuk penilaian
3. Penutup
• Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan
• Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan
D. WAKTU DAN TEMPAT
• Waktu : Jum’at, 19 Januari 2024
• Tempat : SMK Al Washliyah
BAB III
HASIL KEGIATAN
Pada kegiatan penilaian pembelajaran menggunakan assessment for learning dan assessment
as learning. Pada assessment for learning Penilaian dilakukan seperti menilai pengetahuan dengan
menggunakan tes tertulis dengan soal uraian yang dikerjakan siswa dengan menggunakan Google
forms setelah pembelajaran selesai. Sedangkan assessment as learning penilaian dilakukan pada saat
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Index Card Macth. Guru menilai
sikap, keaktifan dan ide gagasan dengan menggunakan Teknik observasi pada saat pembelajaran
berlangsung.
Berdasaarkan hasil analisis belajar dapat diketahui nilai rata-rata siswa adalah 81,1
dikarenakan siswa yang mendapatkan nilai sudah melibihi dari 90,4 % yaitu 19 siswa dan siswa
yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 2 siswa dengan presentase 9,6 %. Nilai tertinggi
adalah 93 dan nilai terendahnya 70.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan yaitu siswa mampu menganalisi Sejarah masuknya agama Islam di
Indonesia.
Dengan pelaksanaan menggunakan media Index Card Macth dalam pembelajaran
menggunakan kartu indeks untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi
sejarah. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, meningkatkan daya ingat dan merangsang
keterampilan dalam memecahkan masalah.
Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan media Index Card Match dapat
dianggap sebagai suatu strategi pengembangan perangkat pembelajaran yang efektif karna
guru dapat melihat sejauh mana siswa dapat menganalisis dan memahami Sejarah masuknya
agama Islam di Indonesia melalui hasil permainan tersebut.
Beberapa tantagan yang terjadi yaitu: 1. Siswa kebingungan sehingga terjadi ketidak
sesuaian dalam mencari pasangan kartu indeks yang diberikan guru secara acak. Karena
Materi yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap detail-detail tertentu, dan
kebingungan siswa dapat mencerminkan kesulitan mereka dalam mengingat dan menerapkan
informasi tersebut 2. Kurangnya waktu dalam mencari pasangan kartu sehingga diskusi
kelompok pun terhambat. Siswa kesulitan menyelesaikan tugas dengan cepat karena mereka
perlu memproses informasi lebih dalam. 3. Kesulitan siswa dalam menyampaikan ide
gagasan dalam presentasi dan diskusi karna siswa yang kurang percaya diri. Untuk
menyampaikan ide dan gagasan yang melibatkan aspek kreativitas menjadi tantangan bagi
siswa. siswa mungkin merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk menyampaikan
ide secara efektif
Solusi pemecahan masalah adalah sebagai berikut: 1. Guru memberikan petunjuk
kepada siswa tentang materi yang diberikan. Serta mengizinkan siswa untuk mencari tahu di
internet atau bertanya kepada teman. 2. Guru memberi tahu siswa memahami batas waktu
yang ada dan dorong mereka untuk fokus pada tujuan kegiatan. 3. Guru memberikan
dukungan positif, seperti panduan atau contoh presentasi, untuk membantu siswa yang
kurang percaya diri. Solusi pemecahan masalah tersebut berjalan dengan baik. Karena guru
memberikan siswa kesempatan untuk menjelajahi materi lebih dalam dan mendukung proses
belajar mereka. Solusi yang dipakai memberikan ruang bagi siswa untuk pengembangan
pemahaman yang lebih mendalam terkait materi tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
penggunaan metode Assessment for Learning dan Assessment as Learning dalam
penilaian pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah masuknya Islam di Indonesia untuk
Kelas X OTKP di SMK Al-Washliyah telah memberikan gambaran yang komprehensif
terhadap pemahaman dan partisipasi peserta didik. Assessment for Learning, melalui tes
tertulis menggunakan Google Forms, memberikan informasi tentang pemahaman konseptual
siswa setelah pembelajaran. Di sisi lain, Assessment as Learning, dengan menggunakan
metode Index Card Match dan teknik observasi, memberikan gambaran tentang sikap,
keaktifan, dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran.
Analisis hasil belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berhasil mencapai
nilai di atas KKM, dengan rata-rata nilai mencapai 81,1. Hal ini mengindikasikan bahwa
metode pembelajaran yang melibatkan Index Card Match efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran, yaitu mampu menganalisis Sejarah masuknya agama Islam di Indonesia.
Siswa terlibat aktif, meningkatkan daya ingat, dan merangsang keterampilan pemecahan
masalah.
Meskipun demikian, beberapa tantangan muncul selama pelaksanaan, seperti
kebingungan siswa dalam mencari pasangan kartu, keterbatasan waktu, dan kesulitan siswa
dalam menyampaikan ide gagasan. Solusi pemecahan masalah yang diterapkan, seperti
memberikan petunjuk tambahan, pengelolaan waktu yang efektif, dan dukungan positif dari
guru, berhasil mengatasi kendala-kendala tersebut.
Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan media Index Card Match dapat
dianggap sebagai strategi yang efektif untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Guru
dapat memanfaatkan hasil permainan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat
menganalisis dan memahami materi sejarah. Dengan memberikan dukungan yang tepat,
guru dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dan meningkatkan keterampilan mereka
dalam menyampaikan ide secara efektif.
Secara keseluruhan, penerapan metode pembelajaran dan penilaian ini memberikan
kontribusi positif terhadap peningkatan pemahaman siswa terhadap sejarah masuknya Islam
di Indonesia. Peningkatan keterlibatan siswa dan pemecahan masalah selama proses
pembelajaran menjadi indikator keberhasilan metode ini sebagai bagian dari best practice di
SMK Al-Washliyah.
DAFTAR PUSTAKA

• Daryanto dan Raharjo, Mulyo. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. 2012.
• Hamruni, Strategi dan Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya,
2012.
• Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Media, 2008.
• Hapsari,R & M.Adil,. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga, 2021.
• Anwar, F. (2018). Pemanfaatan Kartu Indeks dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa pada
Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah, 12(2), 112-125.
• Rahmat, A., & Fitriani, S. (2020). Strategi Penggunaan Kartu Indeks dalam Meningkatkan
Pemahaman Konsep Sejarah di Sekolah Menengah. Jurnal Pendidikan Humaniora, 8(1), 45-56.
• Siregar, M., & Lubis, A. (2019). Implementasi Kartu Indeks dalam Pembelajaran Sejarah: Studi
Kasus di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 6(2), 78-89.
• Fitria, R., & Wibowo, A. (2017). Efektivitas Penggunaan Kartu Indeks sebagai Media
Pembelajaran Sejarah. Jurnal Inovasi Pendidikan Sejarah, 5(1), 34-47.
• Susanto, B. (2016). Pengembangan Kartu Indeks sebagai Media Pembelajaran Interaktif dalam
Mata Pelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 4(3), 210-223.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN
DAFTAR NILAI EVALUASI

MAPEL : SEJARAH INDONESIA


KELAS : X OTKP
SEKOLAH : SMK ALWASHLIYAH
Nilai
Total
No Nama Ide KKM Keterangan
Keaktifan Tes Tulis Skor
Gagasan

1 AENUN NI'MAH 80 80 80 80 75 Tuntas


2 AFIFAH FATIN 80 80 80 80 75 Tuntas
3 BUNGA AFRYANI 80 80 70 77 75 Tuntas
4 ENDAH SETYANTI 75 75 60 70 75 Remedial
5 FITRIAH 85 80 80 82 75 Tuntas
6 IIN NUR'AINI 85 90 80 85 75 Tuntas
7 INTAN NURPADILAH 75 80 80 78 75 Tuntas
8 LAOLA NUR'ASYIFA 75 80 80 78 75 Tuntas
9 MARWA MUNAWAROH 80 80 80 80 75 Tuntas
10 MAULIYANA 80 80 80 80 75 Tuntas
11 RENI LESTARI 90 90 100 93 75 Tuntas
12 RENITA RAHMAH 90 90 100 93 75 Tuntas
13 RIYA NAYA 80 80 70 77 75 Tuntas
14 ROHMAWATI 80 80 70 77 75 Tuntas
15 SAPUTRI KUNCORO 80 80 80 80 75 Tuntas
16 SITI KHODIJAH 80 80 80 80 75 Tuntas
17 SITI QORIAH AZZAHRA 85 80 90 85 75 Tuntas
18 SUNERI 90 90 100 93 75 Tuntas
19 TUTI 75 75 60 70 75 Remedial
20 VIA RATNASARI 80 80 80 80 75 Tuntas
21 YULIANI RISMANDA 85 80 90 85 75 Tuntas
JUMLAH 1710 1710 1690 1703
RATA-RATA 81.4 81.4 80.5 81.1
NILAI TERTINGGI 90 90 100 93
NILAI TERENDAH 75 75 60 70

Cirebon, 20 Januari 2024


Guru Mapel

Linggar Sari, S.Hum.I


MODUL AJAR
A. Informasi Umum
1. Identitas
SatuanPendidikan : SMK AL WASHLIYAH
Nama Peyusun : LINGGAR SARI, S.Hum.I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi : Masuknya Agama Islam Ke Indonesia
Kelas : X (Kelas 10)
Waktu : 1 Pertemuan (2 x 45 menit)

2. Kompetensi awal
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami sejarah dan peran tokoh penyebar
ajaran Islam di Indonesia

3. Profil pelajar pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, dan bernalar kritis.

4. Sarana dan prasarana


Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran
interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet.

5. Target peserta didik


Seluruh siswa reguler kelas X

6. Model pembelajaran yang digunakan


1. Pembelajaran : Tatap Muka
2. Model : Problem based learning (PBL)
3. Metode : Index Card Macth

B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran
• Peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya agama Islam di Indonesia.
• Peserta didik dapat menganalisis peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di
Indonesia.
• Peserta didik dapat menganalisis sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia.

2. Asesmen
• Asesmen Sumatif (Tes Tulis)
• Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran) dan Penilaian sikap (observasi)
3. Pemahaman bermakna
Masuknya agama Islam ke Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pemahaman
bermakna terhadap proses ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana Islam masuk,
menyebar, dan berakar dalam masyarakat Indonesia.
Pemahaman ini penting untuk menghargai pluralitas dan keragaman kultural di
Indonesia serta mendukung kerukunan antaragama. Seiring berjalannya waktu, Islam menjadi
bagian integral dari identitas dan kehidupan masyarakat Indonesia.

4. Pertanyaan pemantik
1. Bagaimana Sejarah masuknya agama Islam di Indonesia?
2. Bagaimana peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia?
3. Bagaimana sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia?

5. Kegiatan pembelajaran

Persiapan pembelajaran:
• Guru menyapa peserta didik dengan menyebutkan salam pembuka serta mengecek
kehadiran dan kesiapan.
• Guru menanyakan mengenai materi pembelajaran sebelumnya.
• Memberikan motivasi singkat terkait profil pelajar Pancasila (bernalar kritis)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran:
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik.
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran masuknya agama Islam ke Indonesia.
6. Guru membagikan kartu indeks yang sudah disiapkan kepada seluruh siswa.
7. Siswa diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas tersebut
memiliki pasangan.
8. Siswa diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan pasangannya,
guru meminta siswa untuk membacanya di depan kelas secara berpasangan.
9. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan terkait materi yang belum dipahami.
10. Guru memberikan penguatan setelah kelompok melakukan presentasi
11. Peserta didik mengerjakan lembar kerja/ soal yang diberikan oleh guru untuk penilaian
Penutup:
• Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan
• Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan salam
6. Refleksi peserta didik dan pendidik
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri
siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

C. Lampiran
1. Lembar kerja peserta didik
Terlampir

2. Pengayaan dan remedial


Peserta didik yang memperoleh nilai > 75 mempelajari lebih lanjut mengenai Masuknya
Agama Islam Ke Indonesia dengan diberikan materitambahan diluar jam pembelajaran

3. Bahan bacaan pendidik dan peserta didik


• Hapsari,R & M.Adil, 2021. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga
• Mardikaningsih, R dkk. 2013. SEJARAH untuk kelas X SMA dan MA. Solo:
Wangsa Jatra Lestari
• Internet

4. Glossarium(opsional)
1. Dakwah: Penyebaran ajaran agama Islam, termasuk upaya menyebarkan nilai-nilai Islam
kepada masyarakat.
2. Wali Songo: Sepuluh orang wali atau tokoh sufi yang berperan penting dalam penyebaran
Islam di Jawa. Mereka dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah Nusantara.
3. Kesultanan Demak: Kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa, didirikan oleh Raden
Patah pada awal abad ke-16. Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa.
4. Kesultanan Aceh: Kesultanan Islam yang berpusat di Aceh, Sumatera Utara. Kesultanan
Aceh memainkan peran penting dalam perdagangan dan penyebaran Islam di kawasan
Nusantara.
5. Wafatnya Sunan Bonang: Salah satu dari Wali Songo yang memiliki peran signifikan
dalam penyebaran Islam di Jawa. Wafatnya Sunan Bonang merupakan salah satu
peristiwa kunci dalam sejarah Islam di Indonesia.
6. Ekspedisi Lautan Pasai: Ekspedisi yang dilakukan oleh Kesultanan Pasai, Aceh, untuk
menguasai jalur perdagangan maritim dan memperluas pengaruh Islam di wilayah
Nusantara.
7. Pesan Islam Nusantara: Konsep yang menekankan Islam sebagai bagian integral dari
kebudayaan dan sejarah Indonesia, mencakup toleransi antaragama dan kearifan lokal.
8. Masjid Menara Kudus: Masjid yang dianggap sebagai masjid tertua di Indonesia,
dibangun pada abad ke-15 oleh Sunan Kudus. Masjid ini merupakan simbol penyebaran
Islam di Jawa Tengah.
9. Nusantara: Istilah yang merujuk kepada wilayah kepulauan di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Timor Leste.
10. Adat istiadat: Tradisi, kebiasaan, dan norma-norma budaya lokal yang dapat
memengaruhi cara Islam diadaptasi dan diterima oleh masyarakat setempat.
11. Tolak Bala: Konsep keberkahan dan perlindungan dari bencana atau musibah yang
diyakini oleh masyarakat Indonesia sebagai hasil dari mengamalkan ajaran Islam.
12. Kerajaan Islam di Minangkabau: Contoh kerajaan Islam di Sumatera Barat yang
menggabungkan unsur adat istiadat dengan ajaran Islam.
13. Islamisasi: Proses penyebaran dan penerimaan ajaran Islam dalam masyarakat atau
wilayah tertentu.
14. Pesisir: Daerah pantai atau wilayah yang berdekatan dengan laut, sering kali menjadi
tempat masuk dan penyebaran Islam di Nusantara melalui jalur perdagangan maritim.
15. Syair: Puisi atau karya sastra yang sering digunakan untuk menyampaikan ajaran Islam
secara lisan di masyarakat tradisional Indonesia.

5. Daftar pustaka
• Hapsari,R & M.Adil, 2021. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga
• Mardikaningsih, R dkk. 2013. SEJARAH untuk kelas X SMA dan MA. Solo:
Wangsa Jatra Lestari
• Internet.

LAMPIRAN ASESMEN

1. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran) dan Penilaian sikap (observasi)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat index card macth (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode
index card macth)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode index card macth

No Nama Aspek yang diamati Skor


Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Ahmad
2 Ibad

Nilai = skor x 2,5

2. Asesmen Sumatif (Pengetahuan)


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur
perdagangan antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan wilayah mana
yang pertama kali menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada beberapa teori tentang
masuknya agama Islam di Indonesia, diantaranya teori Gujarat. Jelaskan teori Gujarat, dan
kemukakan kritis anda mengenai teori ini !
2) Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya raja-raja Hindu
yang memeluk Islam. Dengan demikian, terbentuklah kesultanan Islam diberbagai wilayah di
Indonesia. Istilah kerajaan berubah menjadi kesultanan, dan istilah raja berubah menjadi
sultan. Banyak raja yang memeluk agama Islam. Jelaskan motif para raja memeluk Islam!
3) Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di wilayahnya
masing-masing, diantarana adalah Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M ). Jelaskan biografi
dari Sultan Malik al-Saleh !
4) Wali Songo merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor penyebaran Islam di
Pulau Jawa. Mereka adalah (1) Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), (2) Raden Rahmat
(Sunan Ampel), (3) Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), (4) Raden Paku (Sunan Giri),
(5) Syarifuddin (Sunan Drajat), (6) Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), (7) Ja’far Shadiq
(Sunan Kudus), (8) Raden Umar Said (Sunan Muria), (9) Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati). Bagaimana metode dakwah yang digunakan oleh wali Songo dalam
menyebarkan Islam di tanah Jawa?
5) Para ulama penyebar Islam di Indonesia hidup secara sederhana dan bersahaja, meskipun
hartanya melimpah. Mereka menyedekahkan semua harta, dengan terlebih dahulu
mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok. Bagaimana dampak positif sikap
kesederhaan terhadap hasil dakwah?

Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari 1-4
Gujarat. Snouck Hurgronje berkeyakinan bahwa
tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung
berasal dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf
yang berkembang di Gujarat, India. Wilayah
Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah
pertama penerima ajaran agama Islam., yakni pada
abad ke-13 Masehi. Teori ini tidak menjelaskan
secara rinci antara masuk dan berkembangnya
Islam di wilayah ini. Tidak ada penjelasan mengenai
mazhab apa yang berkembang di Samudra Pasai.
Maka muncul
pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam datang
langsung mampu mendirikan kerajaan yang
memiliki kekuasaan politik besar?
2 Salah satu motif para raja memeluk Islam adalah 1-4
untuk mempertahankan kekuasaannya, karena
mayoritas rakyatnya sudah memeluk Islam terlebih
dahulu. Rakyat berbondong-bondong masuk Islam
karena syarat masuk Islam sangat mudah, lebih dari
itu Islam tidak mengenal sistem kasta. Islam
dianggap sebagai agama pembebas bagi rakyat
jelata.
3 Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh merupakan 1-4
pendiri dan raja pertama Samudra Pasai (berdiri
pada tahun 1267 M). Meurah Silu memeluk Islam
berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail dari
Mekah. Setelah masuk Islam, Meurah Silu bergelar
Sultan Malik al-Saleh, dan berkuasa selama 29
tahun. Kesultanan Samudra Pasai merupakan
gabungan dari kerajaan Peurlak dan kerajaan Pase.
Sultan Malik al-Saleh merupakan tokoh penyebar
Islam di Nusantara dan Asia Tenggara. Hal ini
disebabkan oleh kuatnya pengaruh kekuasaan
Samudra Pasai dibawah kepemimpinan Sultan
Malik al-Saleh. Semasa berkuasa, sempat
menerima kunjungan dari Marco Polo. Dan
menurut catatan Marco Polo, Sultan Malik al-Saleh
merupakan raja yang kaya dan kuat pengaruhnya.
Beliau wafat pada tahun 1297 M, dan kepemimpinan
Samudra Pasai digantikan oleh Sultan Muhammad
Malik al- Zahir (1297-1326 M). Sultan Malik al-
Saleh dimakamkan di desa Beuringin Kecamatan
Samudra, kira-kira 17 km sebelah timur
Lhokseumawe. Di nisan Sultan Malik al-Saleh
tertulis aksara Arab, yang terjemahnya “ini adalah
makam almarhum yang diampuni, yang
kuat dalam beribadah, sang penakluk yang
bergelar Sultan Malik al-Saleh”.
4 Wali Songo berdakwah dengan penuh kasih sayang 1-4
dan bijaksana menggunakan berbagai saluran
dakwah, diantaranya kebudayaan, kesenian,
pendidikan, pernikahan, perdagangan, dan politik.
Penyebaran Islam di seluruh wilayah Nusantara
dipengaruhi oleh jalur perdagangan dari berbagai
negara, seperti Persia, India, dan
Arab. Selain berdagang, mereka juga berdakwah
untuk menyebarkan ajaran Islam. Selain itu, proses
dakwah Islam melalui pesantren yang digagas oleh
Wali Songo sangat efektif untuk
menyebarkan Islam ke pelosok pedesaan.
5 Berkat kesederhanaan para ulama penyebar Islam di 1-4
Indonesia, perjuangan dakwah menunjukkan hasil
luar biasa. Banyak rakyat jelata, masyarakat miskin,
orang awam sedang suka rela mememluk agama
Islam. Akhlak para ulama ini patut dicontoh oleh
semua kaum muslimin. Apalagi saat ini gaya
hidup modern, hedonism, dan
materialism sangat kuat mempengaruhi
masyarakat.
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5

Anda mungkin juga menyukai