SMK AL-WASHLIYAH
DISUSUN OLEH:
Dibuat oleh:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) tahun 2023. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen
kita untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kompetensi sebagai pendidik yang berkualitas.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dariberbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing Bapak Andy Suryadi, S.Pd, M.Pd dan guru pamong Bapak Moh Koiri,
S.Pd, M.Si sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran
2. Kepala sekolah SMK Al Washliyah Bapak Sarkani, M.Pd memberikan keleluasan dan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
3. Perserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
4. Guru sebagai fasilitator
5. Rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa Best Practise ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikandikemudian hari.
• Daryanto dan Raharjo, Mulyo. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. 2012.
• Hamruni, Strategi dan Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya,
2012.
• Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Media, 2008.
• Hapsari,R & M.Adil,. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga, 2021.
• Anwar, F. (2018). Pemanfaatan Kartu Indeks dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa pada
Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah, 12(2), 112-125.
• Rahmat, A., & Fitriani, S. (2020). Strategi Penggunaan Kartu Indeks dalam Meningkatkan
Pemahaman Konsep Sejarah di Sekolah Menengah. Jurnal Pendidikan Humaniora, 8(1), 45-56.
• Siregar, M., & Lubis, A. (2019). Implementasi Kartu Indeks dalam Pembelajaran Sejarah: Studi
Kasus di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 6(2), 78-89.
• Fitria, R., & Wibowo, A. (2017). Efektivitas Penggunaan Kartu Indeks sebagai Media
Pembelajaran Sejarah. Jurnal Inovasi Pendidikan Sejarah, 5(1), 34-47.
• Susanto, B. (2016). Pengembangan Kartu Indeks sebagai Media Pembelajaran Interaktif dalam
Mata Pelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 4(3), 210-223.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
DAFTAR NILAI EVALUASI
2. Kompetensi awal
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami sejarah dan peran tokoh penyebar
ajaran Islam di Indonesia
B. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran
• Peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya agama Islam di Indonesia.
• Peserta didik dapat menganalisis peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di
Indonesia.
• Peserta didik dapat menganalisis sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia.
2. Asesmen
• Asesmen Sumatif (Tes Tulis)
• Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran) dan Penilaian sikap (observasi)
3. Pemahaman bermakna
Masuknya agama Islam ke Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pemahaman
bermakna terhadap proses ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana Islam masuk,
menyebar, dan berakar dalam masyarakat Indonesia.
Pemahaman ini penting untuk menghargai pluralitas dan keragaman kultural di
Indonesia serta mendukung kerukunan antaragama. Seiring berjalannya waktu, Islam menjadi
bagian integral dari identitas dan kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Pertanyaan pemantik
1. Bagaimana Sejarah masuknya agama Islam di Indonesia?
2. Bagaimana peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia?
3. Bagaimana sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia?
5. Kegiatan pembelajaran
Persiapan pembelajaran:
• Guru menyapa peserta didik dengan menyebutkan salam pembuka serta mengecek
kehadiran dan kesiapan.
• Guru menanyakan mengenai materi pembelajaran sebelumnya.
• Memberikan motivasi singkat terkait profil pelajar Pancasila (bernalar kritis)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran:
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik.
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran masuknya agama Islam ke Indonesia.
6. Guru membagikan kartu indeks yang sudah disiapkan kepada seluruh siswa.
7. Siswa diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas tersebut
memiliki pasangan.
8. Siswa diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan pasangannya,
guru meminta siswa untuk membacanya di depan kelas secara berpasangan.
9. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan terkait materi yang belum dipahami.
10. Guru memberikan penguatan setelah kelompok melakukan presentasi
11. Peserta didik mengerjakan lembar kerja/ soal yang diberikan oleh guru untuk penilaian
Penutup:
• Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan
• Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan salam
6. Refleksi peserta didik dan pendidik
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri
siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
C. Lampiran
1. Lembar kerja peserta didik
Terlampir
4. Glossarium(opsional)
1. Dakwah: Penyebaran ajaran agama Islam, termasuk upaya menyebarkan nilai-nilai Islam
kepada masyarakat.
2. Wali Songo: Sepuluh orang wali atau tokoh sufi yang berperan penting dalam penyebaran
Islam di Jawa. Mereka dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah Nusantara.
3. Kesultanan Demak: Kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa, didirikan oleh Raden
Patah pada awal abad ke-16. Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa.
4. Kesultanan Aceh: Kesultanan Islam yang berpusat di Aceh, Sumatera Utara. Kesultanan
Aceh memainkan peran penting dalam perdagangan dan penyebaran Islam di kawasan
Nusantara.
5. Wafatnya Sunan Bonang: Salah satu dari Wali Songo yang memiliki peran signifikan
dalam penyebaran Islam di Jawa. Wafatnya Sunan Bonang merupakan salah satu
peristiwa kunci dalam sejarah Islam di Indonesia.
6. Ekspedisi Lautan Pasai: Ekspedisi yang dilakukan oleh Kesultanan Pasai, Aceh, untuk
menguasai jalur perdagangan maritim dan memperluas pengaruh Islam di wilayah
Nusantara.
7. Pesan Islam Nusantara: Konsep yang menekankan Islam sebagai bagian integral dari
kebudayaan dan sejarah Indonesia, mencakup toleransi antaragama dan kearifan lokal.
8. Masjid Menara Kudus: Masjid yang dianggap sebagai masjid tertua di Indonesia,
dibangun pada abad ke-15 oleh Sunan Kudus. Masjid ini merupakan simbol penyebaran
Islam di Jawa Tengah.
9. Nusantara: Istilah yang merujuk kepada wilayah kepulauan di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Timor Leste.
10. Adat istiadat: Tradisi, kebiasaan, dan norma-norma budaya lokal yang dapat
memengaruhi cara Islam diadaptasi dan diterima oleh masyarakat setempat.
11. Tolak Bala: Konsep keberkahan dan perlindungan dari bencana atau musibah yang
diyakini oleh masyarakat Indonesia sebagai hasil dari mengamalkan ajaran Islam.
12. Kerajaan Islam di Minangkabau: Contoh kerajaan Islam di Sumatera Barat yang
menggabungkan unsur adat istiadat dengan ajaran Islam.
13. Islamisasi: Proses penyebaran dan penerimaan ajaran Islam dalam masyarakat atau
wilayah tertentu.
14. Pesisir: Daerah pantai atau wilayah yang berdekatan dengan laut, sering kali menjadi
tempat masuk dan penyebaran Islam di Nusantara melalui jalur perdagangan maritim.
15. Syair: Puisi atau karya sastra yang sering digunakan untuk menyampaikan ajaran Islam
secara lisan di masyarakat tradisional Indonesia.
5. Daftar pustaka
• Hapsari,R & M.Adil, 2021. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga
• Mardikaningsih, R dkk. 2013. SEJARAH untuk kelas X SMA dan MA. Solo:
Wangsa Jatra Lestari
• Internet.
LAMPIRAN ASESMEN
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari 1-4
Gujarat. Snouck Hurgronje berkeyakinan bahwa
tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung
berasal dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf
yang berkembang di Gujarat, India. Wilayah
Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah
pertama penerima ajaran agama Islam., yakni pada
abad ke-13 Masehi. Teori ini tidak menjelaskan
secara rinci antara masuk dan berkembangnya
Islam di wilayah ini. Tidak ada penjelasan mengenai
mazhab apa yang berkembang di Samudra Pasai.
Maka muncul
pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam datang
langsung mampu mendirikan kerajaan yang
memiliki kekuasaan politik besar?
2 Salah satu motif para raja memeluk Islam adalah 1-4
untuk mempertahankan kekuasaannya, karena
mayoritas rakyatnya sudah memeluk Islam terlebih
dahulu. Rakyat berbondong-bondong masuk Islam
karena syarat masuk Islam sangat mudah, lebih dari
itu Islam tidak mengenal sistem kasta. Islam
dianggap sebagai agama pembebas bagi rakyat
jelata.
3 Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh merupakan 1-4
pendiri dan raja pertama Samudra Pasai (berdiri
pada tahun 1267 M). Meurah Silu memeluk Islam
berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail dari
Mekah. Setelah masuk Islam, Meurah Silu bergelar
Sultan Malik al-Saleh, dan berkuasa selama 29
tahun. Kesultanan Samudra Pasai merupakan
gabungan dari kerajaan Peurlak dan kerajaan Pase.
Sultan Malik al-Saleh merupakan tokoh penyebar
Islam di Nusantara dan Asia Tenggara. Hal ini
disebabkan oleh kuatnya pengaruh kekuasaan
Samudra Pasai dibawah kepemimpinan Sultan
Malik al-Saleh. Semasa berkuasa, sempat
menerima kunjungan dari Marco Polo. Dan
menurut catatan Marco Polo, Sultan Malik al-Saleh
merupakan raja yang kaya dan kuat pengaruhnya.
Beliau wafat pada tahun 1297 M, dan kepemimpinan
Samudra Pasai digantikan oleh Sultan Muhammad
Malik al- Zahir (1297-1326 M). Sultan Malik al-
Saleh dimakamkan di desa Beuringin Kecamatan
Samudra, kira-kira 17 km sebelah timur
Lhokseumawe. Di nisan Sultan Malik al-Saleh
tertulis aksara Arab, yang terjemahnya “ini adalah
makam almarhum yang diampuni, yang
kuat dalam beribadah, sang penakluk yang
bergelar Sultan Malik al-Saleh”.
4 Wali Songo berdakwah dengan penuh kasih sayang 1-4
dan bijaksana menggunakan berbagai saluran
dakwah, diantaranya kebudayaan, kesenian,
pendidikan, pernikahan, perdagangan, dan politik.
Penyebaran Islam di seluruh wilayah Nusantara
dipengaruhi oleh jalur perdagangan dari berbagai
negara, seperti Persia, India, dan
Arab. Selain berdagang, mereka juga berdakwah
untuk menyebarkan ajaran Islam. Selain itu, proses
dakwah Islam melalui pesantren yang digagas oleh
Wali Songo sangat efektif untuk
menyebarkan Islam ke pelosok pedesaan.
5 Berkat kesederhanaan para ulama penyebar Islam di 1-4
Indonesia, perjuangan dakwah menunjukkan hasil
luar biasa. Banyak rakyat jelata, masyarakat miskin,
orang awam sedang suka rela mememluk agama
Islam. Akhlak para ulama ini patut dicontoh oleh
semua kaum muslimin. Apalagi saat ini gaya
hidup modern, hedonism, dan
materialism sangat kuat mempengaruhi
masyarakat.
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5