Disususn Oleh:
M. ALFAARIS DHAFA
NIS : 6716
KELAS XI MIPA 2
HALAMAN JUDUL
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIS : 6716
Kelas : XI-2
Palembang,
Penguji, Pembimbing,
Mengetahui:
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah, S.W.T. atas rahmat dan karunia-Nya.
Laporan penelitian Budaya Gemar Membaca dan Menulis (BUGEMM) yang
berjudul " Dampak Membawa Handphone Terhadap Proses Pembelajaran
Peserta Didik Kelas XI SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG " dapat selesai
dengan baik. Atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan laporan ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Palembang,
Penulis,
M. Alfaaris Dhafa
NIS 6716
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1 Handphone......................................................................................................3
3.1.1 Handphone............................................................................10
iv
3.2.1 Populasi............................................................................10
3.2.2 Sampel..............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
terhadap materi yang sedang disampaikan, karena jika pelajar tidak
berkonsentrasi, maka materi yang sedang dipelajari tidak akan tersampaikan
dengan baik.
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana dampak
membawa handphone terhadap keseriusan belajar peserta didik kelas XI SMA
Plus Negeri 17 Palembang pada tahun ajaran 2022/2023 dan juga untuk
memenuhi tugas bugemm di SMA Plus Negeri 17 Palembang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dinyatakan masalah
penelitiannya adalah sebagai berikut:
A. Bagamana dampak membawa handphone terhadap proses pembelajaran
peserta didik kelas XI SMA Plus Negeri 17 Palembang.
B. Dampak positif dan negatif penggunaan alat komunikasi handphone dalam
proses pembelajaran peserta kelas XI SMA Plus Negeri 17 Palembang.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah ingin mengetahui hal-
hal sebagai berikut:
A. Untuk dapat mengetahui apa dampak membawa handphone terhadap proses
pembelajaran peserta didik kelas XI SMA Plus Negeri 17 Palembang.
B. Untuk dapat mengantisipasi dampak negatif dari penggunaan media
handphone terhadap proses pembelajaran peserta didik kelas XI SMA Plus
Negeri 17 Palembang.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
A. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat mengedukasi pembaca untuk
dapat menghindari dampak negatif dari penggunaan handphone yang
berlebihan dalam proses pembelajaran.
B. Bagi penulis, penelitian ini digunakan untuk menyelesaikan program
Budaya Gemar Membaca dan Menulis (BUGEMM) SMA Plus Negeri 17
Palembang.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Handphone
2.1.1 Pengertian Handphone
(Fadilah , 2011) Telepon genggam sering disebut handphone atau
telepon selular (ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana (portabel, mobile) dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel.
(Satrianawati, 2017) Handphone merupakan alat komunikasi yang
sifatnya audio visual. Sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari.
Handphone yang semakin canggih menyediakan fitur-fitur yang semakin
canggih dan membuat anak belajar lebih baik, jika handphone digunakan
untuk mengakses materi pelajaran.
Menurut Muhammad Risal dalam (Hudaya, 2018), gadget atau
handphone adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang
artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Gadget
memiliki perbedaan dengan perangkat elektronik lainnya. Perbedaan yang
dimaksud adalah adanya unsur kebaruan pada gadget. Artinya, dari waktu
ke waktu gadget selalu menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup
semakin praktis. Berdasarkan definisi-definisi di atas gadget merupakan
perangkat elektronik khusus yang memiliki keunikan dibandingkan dengan
perangkat elektronik lainnya. Keunikan gadget adalah selalu memunculkan
teknologi baru yang dinilai memudahkan penggunanya. Keunikan tersebut
membuat pengguna merasa senang dan tertarik untuk memiliki dan
menggunakan gadget.
3
2.1.2 Fungsi Handphone
Handphone atau ponsel kini merupakan sahabat wajib yang tidak
bisa lepas dari diri masyarakat Indonesia. (Laka, 2018) Dari riset ditahun
2009, terdapat lima fungsi handphone yang ada di masyarakat. telephone
celuler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, kini pun
telah berubah. Berikut lima fungsi handphone:
1. Sebagai alat komunikasi agar tetap terhubung dengan teman
ataupun keluarga.
2. Sebagai simbol kelas masyakarat.
3. Sebagai penunjang bisnis.
4. Sebagai pengubah batas sosial masyarakat.
5. Sebagai alat penghilang stress.
(Laka, 2018) Aspek sosial telepon selular menyatakan paling tidak
ada lima implikasi dari penggunaan ponsel. Pertama, terhadap setiap
individu yang menggunakan ponsel tersebut. Kedua, terhadap
interaksi interaksi antar individu. Ketiga, terhadap pertemuan tatap muka.
Keempat, terhadap suatu kelompok-kelompok atau organisasi. Selanjutnya
yang kelima adalah terhadap sistem hubungan di organisasi dan
kelembagaan-kelembagaan masyarakat.
2.1.3 Dampak Handphone
Handphone pada awalnya hanya digunakan oleh orang-orang yang
memang benar-benar membutuhkannya, seperti para pekerja kantoran,
pebisnis, pejabat atau guru. Namun, sekarang handphone tidak hanya
digunakan oleh orang-orang penting saja tetapi juga anak-anak usia
sekolah. Lebih parahnya lagi anak-anak usia sekolah dasar pun sudah
mengenal dan menggunakan handphone.
(Laka, 2018) Handphone atau telephone celuler memiliki dampak
positif dan dampak negatifnya. Yang termasuk dampak positif dari
handphone diantaranya adalah:
1. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
Teknologi selalu berkembang sesuai dengan jaman dan pola
pikir manusia yang selalu menuju kearah modernisasi. Oleh sebab
4
itu ada baiknya juga jika siswa juga mampu mengikuti
perkembangan teknologi dan informasi untuk pengetahuan siswa
juga.
2. Mempermudah komunikasi terutama jarak jauh.
Untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan
pekerjaan rumah, handphone (HP) bisa membantu menghubungi
teman yang rumahnya jauh untuk bertanya pekerjaan rumah karena
dapat menghemat waktu.
3. Memperluas jaringan persahabatan.
Dengan menggunakan handphone (HP) peserta didik bisa
menambah teman dengan mudah melalui telepon langsung atau
pesan singkat (SMS)
4. Sebagai penghibur pada saat peserta didik jenuh belajar.
Dalam handphone (HP) terdapat fitur-fitur MP3 atau game
yang dapat memberi hiburan pada peserta didik sehingga apabila
peserta didik mengalami kejenuhandalam belajar peserta didik dapat
mendengarkan musik atau sekedar main game.
5. Terdapat fitur internet yang dapat membantu peserta didik mencari
informasi.
Hal ini mampu membantu siswa untuk mencari informasi atau
materi pelajaran melalui fitur internet yang terdapat di handphone
(HP).
6. Memiliki banyak memory.
Handphone memiliki banyak memory untuk menyimpan
banyak data dengan mudah dan dapat dibawa kemana-mana, baik
informasi materi pelajaran, foto-foto, video, hasil ujian, informasi
tentang buku terbaru dan musik. Ini bisa digunakan untuk
membantu dan mempermudah peserta didik memahami pelajaran.
5
(Fadilah , 2011) Di samping handphone mempunyai manfaat bagi
penggunanya, handphone tersebut juga mempunyai dampak negatif, di
antara dampak negatifnya secara umum yaitu:
1. Membuat siswa malas belajar
Tidak sedikit siswa yang menyalahgunakan handphone dari
fungsinya dan pada akhirnya handphone tersebut dapat mengganggu
proses belajar dan menurunkan prestasi belajar siswa.
2. Menggangu konsentasi belajar siswa
Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu,
dalam konteks belajar berarti tingkat perhatian siswa terpusat
terhadap segala penjelasan atau bimbingan yang diberikan guru.
Seharusnya ketika seorang guru sedang memberikan materi
pelajaran seluruh perhatian siswa harus terfokus kepada penjelasan
guru tersebut. Akan tetapi sering sekali handphone yang mereka
punya menjadi salah satu penyebab konsentrasi siswa menurun,
bagaimana tidak ketika seorang guru sedang menjelaskan pelajaran
siswa lebih asyik memainkan handphone seperti smsan dengan
temannya, main games, bahkan update status di jejaring sosial
facebook dan lain sebagainya.
3. Melupakan tugas dan kewajiban
Mereka tidak lagi memperhatikan tugas dan kewajibannya
sebab disibukkan oleh handphone yang mereka punya. Akibatnya
siswa tidak menguasai materi belajarnya dan tidak sedikit siswa
yang lupa mengerjakan tugas dari guru karena sibuk memainkan
handphone.
4. Mengganggu perkembangan anak
Generasi yang kita harapkan bisa akan menjadi rusak dan
perkembangan teknologi yang kita banggakan kehadirannya dapat
berdampak buruk untuk perkembangan dan masa depan anak.
5. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku
Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. Alat
komunikasi handphone bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-
6
gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama
sekali tidak layak dilihat seorang pelajar dan pada akhirnya sangat
berpotensi mempengaruhi sikap dan prilaku.
6. Pemborosan
Dengan mempunyai alat komunikasi handphone, maka
pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau handphone hanya
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan
menjadi pemborosan.
7
2.2.2 Tujuan Belajar
Menurut Winarno Surachman dalam (Fadilah , 2011), tujuan belajar
di sekolah itu ditunjukan untuk mencapai:
a. Pengumpulan pengetahuan
b. Penanaman konsep dan kecakapan atau keterampilan
c. Pembentukan sikap dan perbuatan
Tujuan belajar dalam dunia pendidikan sekarang ini lebih dikenal
dengan tujuan pendidikan menurut Taksonowi Bloom yaitu tujuan belajar
siswa diarahkan untuk mencapai ketiga tanah antara lain: kognitif,
psikomotorik, dan afektif.
Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh fakta atau ingatan,
pemahaman, aplikasi dan kematangan berpikir analisis, sistematis dan
evaluasi. Tujuan belajar afektif untuk memperoleh sikap, apresiasi,
karakteristik, dan tujuan psikomotorik untuk memperoleh keterampilan fisik
yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi
verbal dan non verbal.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran
(Fadilah , 2011) Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi
siswa dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain:
A. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, meliputi dua
aspek, yakni: fisikologis (bersifat jasmani) dan psikologis (bersifat
rohaniah).
a. Aspek Fisiologis
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat
kesehatan indera pendengaran dan indera penglihatan, juga
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.
b. Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas keberhasilan belajar siswa,
8
namun faktor umumnya yang dipandang lebih esensial itu
adalah sebagai berikut.
- Intelegensi Siswa
- Sikap Siswa
- Bakat Siswa
- Minat Siswa
- Motivasi Siswa
B. Faktor Eksternal Siswa
Faktor ini terdiri dari dua macam, seperti halnya faktor internal
siswa, yakni.
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staff
administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Selanjutnya, yang dimaksud dengan
lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
temanteman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa
b. Lingkungan Nonsosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu yang
digunakan siswa.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
Tabel 3. 1 Populasi Peserta Didik Kelas XI SMA Plus Negeri 17 Palembang
No Kelas Jumlah siswa
1. XI-1 36
2. XI-2 36
3. XI-3 36
4. XI-4 36
5. XI-5 36
6. XI-6 35
7. XI-7 33
8. XI-8 35
9. XI-9 32
10. XI-10 32
Jumlah 347
Sumber: SMA Plus Negeri 17 Palembang
3.2.2 Sampel
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat
dan karakteristik yang sama yang menggambarkan dan dapat mewakili
seluruh populasi yang diteliti. Penelitian ini penulis menggunakan teknik
random sampling. Random sampling adalah suatu metode dalam
menggunakan sampel yang dilakukan secara acak. Dalam penerapannya,
sampling acak membutuhkan sebuah cara agar pengambilan sampel dapat
dipermudah dan cara itu adalah penomoran atau penamaan populasi yang
menjadi target. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 36 orang
dari peserta didik kelas XI SMA Plus Negeri 17 Palembang. Berikut tabel
jumlah sampel penelitian.
11
Tabel 3. 2 Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1. XI-1 4
2. XI-2 4
3. XI-3 4
4. XI-4 4
5. XI-5 4
6. XI-6 4
7. XI-7 3
8. XI-8 3
9. XI-9 3
10. XI-10 3
Jumlah 36
12
pilihan jawaban dengan menggunakan model skala likert dengan 4 tingkatan
jawaban yaitu, Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan
Sangat Setuju (SS).
13
3.6 Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diperoleh nantinya yang akan di diperoleh dari kuesioner
ditabulasikan, dibahas, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis ini
dalam bentuk angka-angka dari hasil perhitungan persentasi rata-rata jawaban,
yang nantiya akan di deskripsikan, agar tergambar secara teratur, ringkas, dan
jelas sehingga dapat ditarik kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Asrori, M. (2013). Pengertian, Tujuan Dan Ruang Lingkup Strategi
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 5, 163-188.
Rahmanisa, S., & Wulandari, R. (2016). Pengaruh Ekstrak Teh Hijau Terhadap
Penurunan Berat Badan Pada Remaja. Medical Journal of Lampung
University.
Tamon, B. T., & Tiho, M. (2021). Efek Antioksidan pada Teh Hijau terhadap
Kadar Kolestrol Darah. eBiomedik.
Zeniusa, P., & Ramadhian, M. R. (2017). Efektifitas Ekstrak Etanol Teh Hijau
dalam Menghambat Pertumbuhan Escherichia coli. Majority, 26.
15