Disusun Oleh:
SITI NUR KHALISYAH
NIS 6887
KELAS X-10
Palembang, 2021
Penguji, Pembimbing,
Mengetahui:
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang
ii
KATA PENGANTAR
Palembang, 2021
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB 2 LANDASAN TEORI.................................................................................5
2.1 Tes Sidik Jari..........................................................................................5
2.1.1 Pengertian Tes Sidik Jari.....................................................................5
2.1.2 Studi dan Ilmu Tes Sidik Jari..............................................................5
2.1.3 Jenis-jenis Pola Sidik Jari....................................................................7
2.1.4 Analisis Sidik Jari...............................................................................8
2.2 Potensi Alamiah.....................................................................................9
2.2.1 Pengertian Potensi Alamiah................................................................9
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.............................................................11
3.1 Definisi Operasional.............................................................................11
3.2 Metode Penelitian.................................................................................11
3.2.1 Deskriptif Kualitatif..........................................................................11
3.3 Populasi dan Sampel............................................................................12
3.3.1 Populasi.............................................................................................12
3.3.2 Sampel...............................................................................................12
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................12
3.5 Teknik Pengumpulan Data...................................................................12
3.6 Teknik Analisis Data............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
temuan mereka adalah cikal bakal dari metode psikobiometrik analisis sidik jari,
yang dihubungkan dengan potensi alamiah, karakter, kecerdasan majemuk, dan
gaya belajar. Hasilnya pada tahun 1965 ditemukan teknologi yang disebut tes
sidik jari. Teknologi ini mampu mendeteksi potensi alamiah seseorang dengan
tingkat akurasi lebih dari 80%.
Faktanya untuk mendeteksi potensi dan karakter umumnya menggunakan uji
psikometri berupa serangkaian tahapan yang relatif panjang. Sedangkan bila
dibandingkan melalui tes sidik jari nyatanya lebih efisien. Berdasarkan Hasil
observasi peneliti pada tanggal 3 oktober sampai 13 oktober 2021, dan informasi
Fathimah syifa sebagai peseta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang yang
mengikuti psikotes, untuk mengetahui IQ, minat, dan bakat. Setelah itu beberapa
peserta didik masih banyak memberi perhatian pada potensi diri dalam konteks
yang sempit. Pernyataan itu dapat muncul karena memang pada kenyataannya
peserta didik lebih tertarik untuk mengetahui IQ daripada potensi dirinya.
Dari beberapa peserta didik (walau tidak diungkapkan secara eksplisit) nilai
buruk selalu dianalogikan dengan kebodohan dan nilai baik dianalogikan dengan
kepintaran. Selain itu seringkali pula IQ dijadikan tolak ukur kecerdasan
seseorang, misalnya IQ rendah dianggap bodoh dan IQ sangat tinggi malah
dianggap memiliki suatu kelainan. Padahal, begitu banyak ahli mengatakan bahwa
setiap orang jenius, berbakat, memiliki potensi kecerdasan dan keahlian yang luar
biasa serta unik. Unik disini berarti adanya perbedaan karakter, namun pada
dasarnya sama baiknya karena akan berkembang seiring kepribadiannya masing-
masing. Setiap peserta didik mempunyai karakteristik perbedaan dalam aspek
tingkat kinerja, kecepatan belajar dan gaya belajar (Kusuma, 2012:88).
Peneliti menemukan banyak peserta didik yang mengalami kasus belajar
dengan tekanan atau kesulitan belajar. Hal itu dikarenakan beberapa faktor
internal dan eksternal. Ada beberapa faktor internal yang meliputi sikap belajar,
motivasi dalam belajar, konsentrasi belajar, intelegensi dan minat dalam belajar.
Sedangkan, adapula faktor eksternal yang meliputi guru, sarana prasarana,
lingkungan dan keluarga. Bila beberapa faktor tersebut salah maka bisa
berdampak negatif yang amat sangat kepada peserta didik contohnya,
mematahkan semangat dan motivasi dari peserta didik untuk berkembang lebih
2
baik. Adapun salah satu hal yang harus di perhatikan oleh guru selaku orang tua di
sekolah adalah mengenali peserta didik, mengetahui kemampuan peserta didik,
memahami keterbatasan peserta didik, minat dan gaya belajar peserta didik,
sehingga materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan keadaan peserta didik
(Leny, 2015: 225).
Berdasarkan penjelasan permasalahan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hasil Tes
Sidik Jari terhadap Potensi Alamiah Peserta Didik SMA Plus Negeri 17
Palembang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh yang dirasakan peserta didik setelah melakukan tes
sidik jari?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh yang dirasakan peserta didik setelah
melakukan tes sidik jari.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca, peserta didik, pendidik, orang
tua, dan peneliti:
1. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini menjadi tambahan ilmu dan
wawasan yang dapat memperkaya diri dalam semua aspek kehidupan.
2. Bagi peserta didik, agar dapat mempermudah peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran, mengidentifikasi profil kepribadian
peserta didik, sehingga hal ini akan mempermudah peserta didik dalam
mengoptimalkan potensinya, sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai prestasi maksimal. Selain itu, agar peserta didik dapat mengenali
cara belajar yang paling efektif untuk membantu mereka mewujudkan cita-
citanya.
3. Bagi pendidik, agar dapat menambah kualitas proses pembelajaran dengan
cara mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan potensi
3
peserta didik, selain itu, agar dapat menciptakan kegiatan proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
4. Bagi para orang tua, sebagai tambahan informasi dan wawasan tentang
potensi alamiah anak dan untuk dapat bersikap proaktif dalam setiap masa
perkembangan anak.
5. Bagi peneliti, menambah pengalaman, sehingga dapat digunakan sebagai
bekal di masa yang akan datang, menjadi kaya pengetahuan dan membuka
wawasan lebih luas tentang sejumlah ilmu psikologi.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Studi ilmiah yang mendalam pertama kali tentang klasifikasi pola sidik jari
dibuat oleh Francis Galton, yang membagi pola sidik jari menjadi tiga kelas utama
(arch, loop, whorl). Penemuan berikutnya dilakukan oleh Dr. Rita Levi Montalcini
(peraih Nobel Prize, bidang neurologi, 2003) dan Dr. Stanley Cohen pada tahun
1986 dimana mereka menemukan adanya korelasi antara NGF (Nerve Growth
Factor) dan EGF (Epidermal Growth Factor). Penelitian mengenai sidik jari
dilanjutkan dengan melibatkan psikolog dan peneliti bidang ilmu sosial.
Pengumpulan guratan sidik jari yang sama dan hasil tes yang memiliki korelasi
kuat di jadikan dasar untuk mendeteksi potensi alamiah seseorang.
Inilah beberapa sejarah tentang analisis sidik jari:
1. JOHN EVANGELIST PURKINJI (1823), Seorang professor anatomi dari
universitas Bresiau, mempublikasikan tesis-nya mengenai klasifikasi pola sidik
jari.
2. SIR FRANCIS GALTON (1892), Seorang Antropolog dari Bristish dan sepupu
dari Charles Darwin, mempublikasikan sebuah buku yang berjudul
“Fingerprints; Establishing Individuality and Permanence of Fingerprints”.
Dalam buku ini memamaparkan tentang sistem klasifikasi pertama dalam sidik
jari.
3. HAROLD CUMMINS (1926), bapak dermatoglyphics dan C. MIDLO, MD,
mempelajari dan meneliti semua aspek analisis mengenai sidik jari, dari
antropologi ke genetika, dan perspektif embriologi. Pada tahun 1943,
mempublikasikan buku “Fingerprints, Palms and Soles; Kitab suci ilmu
Dermatoglyphics.
4. Dr. JULIUS SPIER (1944), Seorang Psycho-Analytic Chirologist
mempublikasikan “The Hand of Children”. Dia mendapatkan beberapa
penemuan yang signifikan, terutama pada area perkembangan psiko seksual
dan diagnosis ketidakseimbangan dan gangguan melalui pola-pola yang ada di
tangan.
5. SARAH HOLT (1968), Melakukan penelitian “The Genetics of Dermal
Ridge”.
6. SCHAUMANN DAN ALTER’S (1976), mempublikasikan
“DERMATOGLYPHICS IN MEDICAL DISORDER”. Penelitian yang
6
signifikan juga dilakukan untuk memahami indikasi-indikasi dermatoglyphics
bagi penderita jantung bawaan, leukemia, kanker dan rubella embryopathy,
alzheimer dan schizophrenia. Penelitian dermatoglyphics ini diarahkan melalui
penelitian genetic dan diagnosis dari kromosom yang cacat/lemah.
7. Dr. CHEN YI MOU, Ph.D (1985), dari universitas Harvard melakukan
penelitian Dermatoglyphics berdasarkan teori multiple Intelligences dari Dr.
Howard Gardner. Pertama kali penerapan dermatoglyphics dalam bidang
pendidikan dan fisiologi otak.
8. IBMBS (INTERNATIONAL BEHAVIORAL AND MEDICAL
BIOMETRICS SOCIETY) telah mempublikasikan lebih dari 7000 laporan dan
tesis.
2.1.3 Jenis-Jenis Pola Sidik Jari
Gambar 1. Klasifikasi Pola Sidik Jari
7
Pola sidik jari bersifat unik antara satu sama lain, namun pada
dasarnya pola sidik jari dikelompokan ke dalam tiga tipe pola yaitu arch, loop,
dan whorl hal ini dinyatakan oleh Juheri tahun 2015. Analisis pola sidik jari
berdasarkan bentuk pokok sidik jari, antara lain terdiri dari :
1. Arch
Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya
datang dari satu sisi lukisan dengan bergelombang naik ditengah dan
tidak memiliki delta. Plain arch (busur rata) dengan pola sedikit lekukan
naik ditengah. Tanted arch (tiang busur) terdapat garis tegak atau sudut.
2. Loop
Loop merupakan karakter dari sidik jari di mana satu garis atau lebih yang
muncul dari satu sisi lukisan yang mempunyai sebuah delta dan sebuah
core. Ulnar loop, terdapat garis mengikuti pokok pola dari sisi yang sejajar
dengan kelingking. Radial loop, terdapat garis mengikuti pokok pola dari
sisi yang sejajar dengan ibu jari .
3. Whorl
Whorl merupakan bentuk pokok pola sidik jari yang memiliki 2 delta dan
sedikitnya terdapat satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan
didepan kedua delta. Plain whorl yang merupakan kurva ridge menyentuh
garis yang dibentuk dengan menghubungkan 2 delta. Central poket loop
whorl merupakan kurva ridge tidak menyentuh garis yang dibentuk dengan
menghubungkan 2 delta. Double loop whorl merupakan tipe loop yang
dibentuk dari dua loop dalam satu pola. Accidental whorl merupakan tipe
loop yang mengandung dua atau lebih pola sidik jari.
2.1.4 Analisis Sidik Jari
Gambar 3. Hasil Analisa Sidik Jari
Sumber : Peneliti
8
Pada saat ini, Amerika, Jepang, Cina, dan Taiwan, telah mengaplikasikan
dermatoglyphics dalam bidang pendidikan, yakni harapan untuk dapat
meningkatkan kualitas mutu pendidikan negara. Dari hasil riset studi empiris dan
data-data statistika berkaitan dengan pola sidik jari, kita juga akan melihat
bagaimana struktur sidik jari tersebut membentuk pola-pola tertentu. Pola-pola
tersebut dapat menjadi pijakan dalam menginterpresentasikan sistem kerja otak
melalui aspek perhitungan biometrik. Demikian metode-metode analisis sidik jari,
seperti berikut:
1. Metode biometrika sistem komputerisasi
2. Metode klasifikasi area struktur otak berdasarkan ilmu neuroscience
3. Metode pengenalan pattern berdasarkan ilmu dermatoglyphics
2.2 Potensi Alamiah
2.2.1 Pengertian Potensi Alamiah
Potensi adalah kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta didik
yang diperoleh secara herediter. Potensi sendiri secara umum terbagi menjadi 3
bagian yakni IQ, EQ, dan SQ. IQ (intelligence quotient) adalah istilah umum yang
digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan,
seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir
abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar. EQ
(emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,
mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. SQ
(spiritual quotient) adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk
mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk
menerapkan nilai-nilai positif.
Peserta didik yang memiliki potensi yang tinggi memungkinkan memiliki
prestasi yang tinggi pula. Melalui proses belajar atau pengaruh lingkungan, maka
potensi dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau kecakapan
nyata dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku. Oleh karena potensi
merupakan kecakapan yang masih tersembunyi, maka lebih baik bila potensi
tersebut dikembangkan secara optimal.
9
2.2.1.1 Etimologi
Kata potensi berasal dari bahasa Inggris yaitu potency, potential dan
potentiality, yang mana dari ketiga kata tersebut memiliki arti tersendiri. Kata
potency memiliki arti kekuatan, terutama kekuatan yang tersembunyi. Kemudian
kata potential memiliki arti yang ditandai oleh potensi, mempunyai kemampuan
terpendam untuk menampilkan atau bertindak dalam beberapa hal, terutama hal
yang mencakup bakat atau intelegensia. Sedangkan kata potentiality mempunyai
arti sifat yang mempunyai bakat terpendam, atau kekuatan bertindak dalam sikap
yang pasti di masa mendatang.
2.2.1.2 Terminologi
Selain dari sudut pandang bahasa, kata potensi juga didefinisikan oleh
Slamet Wiyono,menurut beliau potensi adalah kemampuan dasar manusia yang
telah diberikan oleh Allah SWT. sejak dalam kandungan ibunya sampai akhir
hayat yang masih terpendam di dalam dirinya menunggu untuk diwujudkan
menjadi sesuatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia di dunia dan di
akhirat nanti.
Interprestasi mengenai potensi keahlian yang paling respontif akan
mengungkap mengenai potensi alamiah seseorang. Potensi alamiah seseorang
dapat dilihat dari struktur pada lobus-lobus cerebral, yang merupakan area
sensitivitas dan responsivitasnya. Dalam pembagian potensi terdapat banyak
topologi yang dapat digunakan, salah satunya adalah teori tentang multiple
intelligence yang dikemukakan oleh Howard Gardner dimana teori tersebut
merupakan salah satu teori yang mempermudah dalam memahami pembagian
area potensi yang dimiliki seseorang.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
11
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek
yang merupakan sifat-sifat umum. Populasi merupakan keseluruhan objek yang
akan diteliti. Pada penelitian ini populasinya adalah Peserta didik SMA Plus
Negeri 17 Negeri Palembang dalam tahun ajaran 2021-2022.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sesuatu hasil yang akan dianggap menjadi gambaran bagi
populasi asalnya (wakil dari populasi). Dalam penelitian ini pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan
cara menenentukan subjek dengan didasarkan adanya suatu tujuan atau
pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan sampel penelitian
ini adalah sampel tersebut sudah pernah mengikuti tes analisis sidik jari. Maka
berdasarkan penjelasan tersebut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sejumlah 30 orang peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang tahun ajaran
2021-2022.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung sesuai waktu dan tempat yang telah direncanakan
oleh peneliti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022 di SMA Plus
Negeri 17 Palembang yang bertempat di Jl. Mayor Zurbi Bustam, Pipa Jaya,
Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara pembagian
kuisioner melalui Google form. Kuisioner dengan jawaban yang sama akan
dikumpulkan dan dikelompokan oleh peneliti menjadi satu kelompok lalu data
akan dibuat dalam bentuk tabel. Peneliti menggunakan dua cara dalam
mengumpulkan data, antara lain sebagai berikut:
1. Pengisian Angket (Kuisioner)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:142). Angket terbagi menjadi 3 yaitu
angket terbuka, angket tertutup, dan angket campuran. Angket yang digunakan
12
dalam penelitian ini berupa angket terbuka. Angket terbuka adalah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikaian rupa sehingga responden dapat
memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Penelitian ini
menggunakan angket (Kuisioner) yang disebar melalui google form sebagai
salah satu teknik pengumpulan data yang diisi oleh para responden yang
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 1. Kuisioner Penelitian
No. Pertanyaan yang akan diajukan
1. Usia berapa anda mengikuti tes sidik jari?
2. Apa tujuan anda mengikuti tes sidik jari?
3. Apakah gaya belajar anda?(dari hasil tes sidik jari)
4. Apakah anda sekarang menggunakan gaya belajar yang sama dengan
hasil tes sidik jari anda? Jelaskan serta beri alasan!
5. Apakah multiple intelligence anda yang dominan?(dari hasil tes sidik
jari)
6. Tolong lampirkan hasil tes sidik jari yang terkait tentang kepribadian
anda.(bila ada)
7. Setelah mendapatkan hasil tes sidik jari tentunya anda mengetahui
kekurangan yang anda miliki, lalu apa yang anda lakukan setelahnya?
8. Menurut anda,bagaimana pengaruh yang anda rasakan setelah mengikuti
tes sidik jari?(yang berkaitan dengan proses belajar selama sekolah)
Sumber : Peneliti
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara memahami dan
mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan
penelitian. Guna melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teori hasil kajian maupun penelitian yang berhubungan
dengan masalah yang diangkat sebagai landasan pemikiran untuk memperkuat
data dari hasil kuisioner.
13
3.6 Teknik Analisis Data
Kegiatan menganalisa data dalam suatu penelitian merupakan kegiatan inti
yang pada akhirnya akan melahirkan hasil dari sebuah penelitian. Analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil angket dan studi pustaka dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Data-data yang telah
diperoleh melalui Kuisioner akan ditabulasikan, dipelajari kemudian dianalisis
secara deskriptif yang mana, Menurut Sugiyono (2014: 21) metode analisis
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, Andia dan Niken Titi Pratitis. 2012. Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe
Kepribadian dan Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi Indonesia, Volume 01,
Nomor 02 (hlm. 88).
Sukariawan, I Made Adi, Analisis Deskriptif Hubungan Sidik Jari Dengan Tes
Potensi Akademik ( TPA ), (2019)
Suyadi. Rahasia Sidik Jari, Cara Mudah Mendeteksi Bakat dan Kecerdasan Anak
dengan Sidik Jari, Flash Book. Jakarta.2010.
15