SKRIPSI
Oleh
Nama : Maspukha
NPM : 2621230720
Hari :
Tanggal :
Dewan Penguji:
Ketua Sekretaris
..................................... ......................................
NIY. NIY.
ii
PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Semarang,
Maspukha
NPM. 2621230720
Disetujui:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Disahkan : Diketahui :
Dekan FKIP Kaprodi PG-PAUD
Dr. Slamet, S.Pd., M.Pd., M.Si., CIQnR Dr. Dyah Kusbiantari , S.Psi., M.Si.
NIDN. 0606016602 NIY. 623011969
iii
PERNYATAAN
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju syurga. (HR. Muslim no. 2699)
PERSEMBAHAN
Orang tua dan kelurga yang telah berjasa membesarkan dan mendidik
sepenuh hati.
Suamiku bapak Muaqil dan Anak- Anak ku Egi, Nela dan Adel yang
selalu mendukung ibunya dalam menuntut ilmu
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini tugas akhir untuk memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan ini banyak menerima
bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Perkenankanlah penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Tri Leksono Prihandoko, S.Kom., M.Pd., Kons. selaku Rektor
Universitas Ivet Semarang.
2. Bapak Dr. Slamet, S.Pd., M.Pd., M.Si., CIQnR selaku Dekan FKIP Universitas
Ivet Semarang.
3. Ibu Dr. Dyah Kusbiantari, S.Psi.,MSi selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis.
4. Bapak Ratno, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah mensupport
penulis untuk bisa meyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Pengelola dan teman-teman pendidik KB Tunas Bangsa I Kedungwungu
Jatinegara yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
6. Suami tercinta, anak-anak ku dan semua pihak yang selalu mendoakan dan
membantu penulis.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya guna meningkatkan mutu pendidikan PAUD maupun pendidikan
secara umum.
MASPUKHA
NPM. 2621230720
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
Maspukha (2023) This research was motivated by the lack of children's ability to
recognize the concept of numbers in the KB Tunas Bangsa I Kedungwungu
Jatinegara, the cause is thought to be less attractive and effective learning media
such as pictures that are small and colorless or still abstract, the teacher's lack of
ability to develop the ability to recognize the concept of children's numbers. This
type of research is classroom action research which aims to improve the ability to
recognize the concept of numbers in early childhood through the media of number
bags. The subjects of this study were the children of KB Tunas Bangsa I
Kedungwungu Jatinegara with a total of 10 children consisting of 5 boys and 5
girls. This research was conducted in two cycles, each cycle was held in 3
meetings. The technique used in this research is observation and documentation.
Data is processed using the percentage formula. The results of the study can be
concluded that number bag media is indeed proven to be able to improve the
ability to recognize the concept of child numbers in KB Tunas Bangsa I
Kedungwungu Jatinegara.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................................... 3
C. Cakupan Masalah......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah......................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian........................................................................ 4
1. Manfaat Teoritis..................................................................... 4
2. Manfaat Praktisi..................................................................... 4
ix
2. Konsep Bilangan..................................................................... 13
a. Pengertian Konsep Bilangan usia 4-5 Tahun.................. 13
b. Prinsip Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini......... 15
c. Indikator Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada
Usia 4-5 Tahuni............................................................... 16
d. Tahapan Pengenalan Konsep Bilangan........................... 19
e. Tujuan Mengenal Konsep Bilangan Bagi Anak Usia
Dini.................................................................................. 20
3. Bermain Anak Usia Dini........................................................ 21
a. Pengertian Bermain Bagi Anak Usia Dini........................ 21
b. Karakteristik Bermain Anak Usia Dini............................ 23
c. Tahap-Tahap Perkembangan Bermain Anak Usia Dini... 24
d. Fungsi Dan Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini........ 26
4. Media...................................................................................... 28
a. Pengertian Media............................................................. 28
b. Jenis Media Pembelajaran............................................... 28
c. Tujuan Penggunaan Media.............................................. 29
d. Syarat Media Pembelajaran............................................. 30
e. Media Pembelajaran Kantong Bilangan.......................... 31
C. Kerangka Pikir.............................................................................. 33
D. Hipotesis...................................................................................... 34
x
I. Indikator Keberhasilan................................................................ 47
BAB V PENUTUP......................................................................................... 78
A. Simpulan....................................................................................... 78
B. Saran............................................................................................. 78
1. Bagi Pendidik......................................................................... 78
2. Bagi Orang Tua...................................................................... 79
3. Bagi Sekolah........................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 80
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4.12. Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan, Siklus II,
Pertemuan 1................................................................................... 65
Tabel 4.13. Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan, Siklus II,
Pertemuan 2................................................................................... 66
Tabel 4.14. Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan, Siklus II,
Pertemuan 3................................................................................... 67
Tabel 4.15. Rekapitulasi Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Siklus II.......................................................................................... 68
Tabel 4.16. Rekapitulasi Prosentase hasil belajar Siklus II.............................. 68
Tabel 4.17. Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus II.............................. 69
Tabel 4.18. Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus II......................................... 70
Tabel 4.19. Rekapituasi Prosentase Hasil Belajar
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II................................................... 75
Tabel 4.20. Rekapituasi Observasi Kinerja Guru
Siklus I dan Siklus II...................................................................... 76
Tabel 4.21. Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II..................... 77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang dapat diidentifikasi permasalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan kognitif yang dimiliki anak.
2. Rendahnya kemampuan mengenal konsep bilangan
3. Metode pembelajaran yang digunakan monoton dan membosankan
C. Cakupan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti kemukakan dan
identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi masalah dalam penelitian
ini yaitu peningkatan kemampuan kognitif konsep bilangan melalui kantong
bilangan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah
“Bagaimanakah upaya peningkatan kemampuan kognitif mengenal konsep
bilangan melalui media kantong bilangan ?”
4
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bahwa
peningkatan kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan melalui media
kantong bilangan pada anak usia4-5 tahu di KB Tunas Bangsa I
Kedungwungu Jatinegara Tegal.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan data memberikan sumbangsih
pengetahuan pada umumnya, dan pengembangan pengetahuan yang
sejenis khusunya yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan
kognitif mengenal konsep bilangan pada anak usia 4-5 tahun di KB
Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara Tegal.
2. Manfaat Praktisi
Secara praktisi, penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi :
a. Bagi siswa
Dapat meningkatkan kemampuan berhitung sebagai dasar kelak anak
tidak mengalami kesulitan dalam hal berhitung pada jenjang
pendidikan selanjutnya.
b. Bagi pendidik
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif mengenal
konsep bilangan anak didik sesuai dengan perkembangan anak usia
dini melalui berbagai media kantong bilangan.
c. Bagi sekolah
pendidikan sebagai bahan bacaan dan sumbangan referensi bagi
pengembangan pendidikan anak usia dini, terutama dalam hal
pengembangan minat belajar anak tentang kemampuan mengenal
konsep bilangan melalui permainan.
5
d. Bagi peneliti
Menjadi masukan dalam meneliti dan mengembangkan penelitian
yang berkaitan dengan penelitian kemampuan kognitif mengenal
konsep bilangan dengan media kantong bilangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN
HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Penelitian ini sebagai pembanding dari penelitian yang peneliti
lakukan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti atau ahli
sebelumnya, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
6
7
Usaha peningkatan
kemampuan mengenal
permainan. Melalui
permainan kantong angka
Peningkatanpada kemampuan
mengenal lambang bilangan
1-10 anak juga terjadi
peningkatan pada siklus II.
Dengan bukti prosentase
pada siklus I adalah 63,75%,
maka pada siklus II mencapai
B. Kerangka Teoritis
1. Kemampuan Kognitif
a. Pengertian Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Suhada (2016 : 109) Anak usia dini adalah anak yang termasuk
dalam kelompok usia 0 bulan sampai 8 tahun.
Menurut Sujiono (Desmita, 2013 : 103) anak usia dini adalah anak
yang termasuk dalam kelompok usia 0 bulan sampai 6 tahun. Pada
tahap ini anak memiliki kemampuan kognitif yang mampu mengolah
informasi. Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek
perkembangan pada manusia yang berkaitan dengan pengertian
(pengetahuan), yaitu proses psikologi yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk mengenal
lingkungan, kemampuan bertanya anak dengan menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh orang dewasa pun semakin baik. Hal ini
menunjukkan adanya perkembangan yang pesat pada kognitif anak
sehingga menjadikan anak semakin kratif dan imajinatif.
12
Khadijah (2016 : 34). Menurut Piaget sejak usia dini anak sudah
mampu membangun pengetahuan dan mengembangkan kemampuan
kognitifnya sendiri. Pieget juga meyakini bahwa pemikiran seorang
anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi
hingga masa dewasa.
Dari penjabaran pengertian kogntif diatas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan kognitif anak usia dini adalah semua aktivitas mental
yang melibatkan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengelolaan informasi
yang memungkinkan anak untuk memperoleh pengetahuan.
2. Konsep Bilangan
a. Pengertian konsep bilangan usia 4-5 tahun
Menurut Ramaini (2014:121) mengatakan konsep bilangan adalah
himpunan benda-benda atau angka yang dapat memberikan sebuah
pengertian. Pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini cukup
penting karena ketika anak sudah mengenal konsep bilangan anak akan
mampu memecahkan masalah dan membangun pengetahuan mengenai
konsep matematika. Adapun potensi yang harus dikembangkan pada
14
diri anak usia dini tersebut ada enam aspek dan salah satunya adalah
aspek kognitif. Aspek kognitif yang seharusnya dimiliki oleh anak usia
dini dalam bidang matematika adalah menyebut atau menunjuk urutan
bilangan dari 1 – 10, membilang (mengenal konsep bilangan dengan
benda-benda dan menghubungkan konsep bilangan dengan lambang
bilangan). Untuk mempermudah anak usia dini memahami hal tersebut
dibutuhkan sarana dalam proses pembelajarannya
Konsep pembelajaran pada anak usia dini lebih kepada dasar atau
pengenalan awal serta berhitung secara sederhana. Berikut konsep
berhitung anak usia dini :
1) Memilih, membandingkan, dan mengurutkan, misalnya memilih
balok yang pendek kemudian diteruskan ke yang lebih panjang
sehingga menjadi urutan dari yang pendek ke yang lebih panjang.
2) Klasifikasi, yaitu mengelompokan benda ke dalam beberapa
kelompok untuk matematika bisa berdasar bentuk atau ukurannya.
3) Menghitung, yaitu menghubungkan antara benda dengan konsep
bilangan dimulai dari satu, jika sudah mahir anak dapat menghitung
kelipatannya.
4) Angka, yaitu simbol dari kuantitas. Anak dapat menghubungkan
banyaknya benda dengan simbol angka.
5) Ukuran, yaitu anak dapat mengukur ukuran suatu benda dengan
berbagai cara, dimulai dengan ukuran non standar ke ukuran
standar.
6) Geometri, yaitu mengenal bentuk, luas, volume, dan area.
7) Membuat grafik
8) Pola
9) Problem Solving, yaitu kemampuan memecahkan persoalan
sederhana yang melibatkan bilangan dan operasi bilangan.
Dari penjelasan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengenalan angka dan berhitung termasuk konsep dalam pembelajaran
matematika anak usia dini, di mana dijelaskan bahwa anak usia dini
15
Tabel 2.2
Indikator Perkembangan Kognitif (mengenal bilangan)
Anak Usia 4-5 Tahun
Kompetensi dasar Indikator
Dapat mengenal 1. Membilang/menyebut urutan bilangan
bilangan minimal 1 sampai 10
5. Menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda-benda sampai 6 (anak
disuruh menulis)
Dunia anak usia dini tidak bisa lepas dari dunia bermain. Dengan
aktivitas bermain anak dapat memperoleh pengalaman secara langsung,
selain itu kegiatan bermain juga dapat mengoptimalkan aspek
perkembangan anak. Bermain merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh anak KB, karena melalui bermain aspek
motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial, nilai agama, dan
sikap hidup akan berkembangan dengan optimal.
Nining Indriyani (2016: 157), Menurut Montolalu bermain bagi
anak memiliki arti yang sangat penting, karena melalui bermain anak
dapat menyalurkan segala keinginan dan kepuasa, kreativitas, dan
imajinasinya. Melalui aktivitas bermain anak dapat melakukan kegiatan
fisik, belajar bergaul dengan teman sebaya, melatih hidup positif, serta
mengetahui peran berdasarkan gender dan menyalurkan perasaan.
Sedangkan menurut Hurlock bermain dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan demi memenuhi rasa senang tanpa memikirkan
hasil akhir. Kegiatan bermain dilakukan secara suka rela tanpa adanya
paksaan dari pihak lain.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain
merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat memberikan
stimulus pada tumbuh kembang anak. Dengan bermain maka seluruh
aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Kegiatan
bermain yang dilakukan oleh anak harus berdasarkan keinginannya
sendiri tanpa ada paksaan dari orang-orang dilingkungan sekitarnya.
4. Media
a. Pengertian Media
Adam, dkk (2013 : 809), Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
28
stik es krim pada media ini digunakan sebagai penentu jumlah suatu
bilangan. Apabila stik es krim diletakkan pada kantong yang sesuai
dengan angka, maka nilai stik es krim tersebut adalah sesuai dengan
angka tersebut. Media ini dapat membantu siswa KB Tunas Bansa I
Kedungwungu Jatinegara dalam mengenal konsep bilangan.
Raharjo dalam Martianti Narore ( 2014 ) mengemukakan
bahwa kantong bilangan merupakan media konkret berupa kantong-
kantong yang diisi dengan stik es krim atau sedotan.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Heruman ( 2007 : 08 )
menjelaskan bahwa kantong bilangan dibuat berbentuk kantong-
kantong sebagai tempat penyimpanan dan menempel pada selembar
kain atau kertas. Kantong tersebut menyimbolkan nilai tempat pada
suatu bilangan. Sedangkan stik es krim sendiri digunakan sebagai
pengisi kantong-kantong yang tersedia sebagai indikator jumlah
bilangan yang akan dihitung. Kantong bilangan dirancang untuk
memudahkan siswa dalam mengenal konsep bilangan. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media kantong
bilangan adalah sebuah alat pembelajaran yang memanfaatkan
prinsip nilai tempat untuk mengajarkan materi penjumlahan yang
berbentuk kantong. Dengan kata lain, kantong bilangan adalah
sebuah media pembelajaran matematika yang berbentuk kantong-
kantong yang menunjukkan nilai tempat suatu bilangan.
2) Fungsi Media Kantong Bilangan
Heruman ( 2007:19 ) juga menyebutkan fungsi penggunaan
kantong bilangan sebagai berikut :
1. Sebagai media dalam pembelajaran matematika, khususnya
pada operasi hitung matematika.
2. Sebagai salah satu sumber belajar matematika pada operasi
bilangan.
3. Sebagai motivasi belajar bagi siswa karena ditampilkan dengan
media yang sederhana tetapi menarik.
32
C. Kerangka Pikir
Untuk meningkatkan kemampuan kognitif, guru harus dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi anak sehingga anak
termotifasi untuk melakukan proses pembelajaran dengan mudah dan
menyenangkan sesuai dengan kemampuan dan keinginannya serta tidak
membebani memori otak anak.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya ketertarikan anak untuk
meningkatkan kemampuan kognitif di KB Tunas Bangsa I Kedungwungu
Jatinegara adalah karena tidak adanya alat peraga atau media yang kongkrit
serta metode pembelajaran yang kurang menarik.
D. Hipotesis
Penggunaan media kantong bilangan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif mengenal konsep bilangan pada anak usia 4-5 tahun di KB Tunas
Bangsa I Kedungwungu Jatinegara Tegal.
BAB III
METODE PENELITIAN
35
36
C. Subjek Penelitian
Sesuai dengan judul tersebut, maka yang menjadi subyek dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang berusia 4-5 tahun di KB Tunas
Bangsa I Kedungwungu Jatinegara Tahun Pelajaran 2022/2023 yang
berjumlah 10, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.
37
Tabel 3.1
Jenis
No Nama Anak Tempat Tanggal Lahir
Kelamin
1. R1 Tegal, 05 April 2019 P
2. R2 Tegal, 11 Mei 2019 P
3. R3 Tegal, 15 februari 2019 P
4. R4 Tegal, 30 Agustus 2018 P
5. R5 Tegal, 16 Oktober 2018 L
6. R6 Tegal , 28 Agustus 2018 P
7. R7 Tegal, 13 Agustus 2018 L
8. R8 Tegal, 04 April 2019 L
9. R9 Tegal, 26 Januari 2019 L
10. R10 Tegal, 02 November 2018 L
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah metode siklus. Tiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu :
1. Perencanaan
Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan
harus memiliki pandangan jauh kedepan, yakni untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Tindakan guru sebagai peneliti yang dilakukan secara sadar dan terkendali
dan yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana untuk
mengembangkan tindakan-tindakan.
3. Pengamatan
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Pada bagian pengamatan dilakukan perekaman data yang meliputi proses
dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Pengamatan dilakukan pada waktu
tindakan sedang berjalan, keduanyaberlangsung dalam waktu bersamaan.
Tujuan dilakukannya pengamatan yaitu untuk mengumpulkan bukti hasil
tindakan yang sudah dilaksanakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan
landasan bagi pengamat dalam melakukan refleksi.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan
sebagai upaya untuk mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang telah
terjadi pada tahap tindakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan analisis
terhadap hasil observasi, dokumentasi dan hasil wawancara yang telah
dilakukan. Refleksi ini memberikan gambaran kekurangan atau kelemahan
pada siklus I sehingga nantinya dapat dicari pemecahannya dan
mempertahankan atau meningkatkan kelebihan yang terdapat dalam siklus
39
c. Observasi
Observasi dilakukan dari awal sampai akhir proses pembelajaran
untuk mencatat partisipasi siswa, meliputi: konsentrasi siswa,
antusiasme siswa, tanggungjawab siswa, keberanian siswa
mengajukan pertanyaan, dan keberanian siswa menjawab pertanyaan.
Dari hasil kegiatan pembelajaran bermain dengan kantong
bilangan meliputi membilang, mengelompokkan, penjumlahan dan
pengurangan, melatih kefokusan, melatih kesabaran serta memecahkan
masalah, hasilnya mulai menunjukkan hasil yang cukup, walaupun
memang belum semua anak melakukan dengan baik. Hal ini
ditunjukkan masih ada anak-anak yang masih bingung dan ragu-ragu
ketika melakukan kegiatan tersebut, sehingga hasilnya belum optimal.
d. Refleksi
Setelah pelaksaaan tindakan pada siklus I ini maka
dilakukan refleksi dengan menganalisa hasil non tes pada siklus I ini.
Analisa non tes dilakukan dengan observasi dan dokumetasi. Hasil
refleksi tersebut kemudian dilakukan perbaikan rencana
pelaksanaan pembelajaran untuk memecahkan masalah yang
terjadi pada siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat dengan memperbaiki
hasil refleksi siklus I, yaitu Peningkatan kemampuan kognitif
konsep bilangan melalui media kantong bilangan pada anak usia 4-5
tahun di KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara Tegal,
Tindakan pada siklus II antara lain:
1. Kegiatan inti pembelajaran : bermain sesuai dengan tema dan sub
tema.
2. Istirahat meliputi : cuci tangan, berdoa, makan, bermain dengan
teman
3. Kegiatan penutup meliputi : review, pemberian reward dan doa
penutup.
c. Observasi
Observasi/pengamatan dilakukan dari awal sampai akhir proses
pembelajaran untuk mencatat partisipasi siswa, meliputi:
konsentrasi siswa, antusiasme siswa, tanggungjawab siswa,
keberanian siswa mengajukan pertanyaan, dan keberanian siswa
menjawab pertanyaan.
Dari hasil kegiatan pembelajaran berhitung meliputi membilang,
mengelompokkan, penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan
media kantong bilangan, ternyata menunjukkan hasil yang signifikan
Hal ini terlihat karena hampir semua anak dapat melakukan dengan baik,
dan hal ini menunjukkan bahwa anak-anak KB Tunas Bangsa I
Kedungwungu Jatinegara sudah menguasai dan memahami konsep
bilangan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II dilakukan dengan menganalisa hasil notes.
Siklus II untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan,
dilakukan dengan cara menganalisa hasil kegiatan
42
F. Keabsahan Data
1. Identifikasi Variabel (Variabel Tindakan dan Variabel Masalah)
Sutrisno Hadi (2011 : 260) mengemukakan bahwa variabel adalah
gejala yang bervariasi dalam suatu penelitian.
Suharsimi (2012 : 118) variabel adalah gejala yang menunjukkan
variasi baik dalam jenis maupun dalam tingkatannya.
Menurut Sugiyono (2014:61) klasifikasi variabel penelitian
berdasarkan hubungan antara variabel sebagai berikut:
a. Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(variabel terikat). Variabel bebas pada penelitian ini adalah bermain
dengan kantong bilangan
b. Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada
penelitian ini adalah kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan.
43
Skala
Sub N Penilaian
Variabel Indikator
Variabel o Belum
Tuntas Tuntas
Peningkatan Media 1 Anak mampu
kemampuan Kantong menyebutkan
kognitif konsep Bilangan angka 1-10.
bilangan pada 2 Anak dapat
anak usia 4-5 mengurutkan
tahun di KB angka 1 – 10.
Tunas Bangsa I 3 Anak dapat
Kedungwungu menghitung
Jatinegara Tegal sederhana
Tabel 3.4
Skor Skala Penilaian Kemampuan Kognitif
Tabel 3.5
Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus I
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1 Kemampuan guru mempersiapkan kelas
2 Kemampuan guru memberikan apersepsi
3 Kemampuan membuka proses
pembelajaran
4 Kemampuan guru menyampaikan materi
5 Kemampuan guru memberikan contoh
6 Kemampuan guru menggunakan media
pembelajaran
7 Kemampuan guru memotivasi siswa
8 Kemampuan guru memotivasi siswa
melakukan pengamatan proses
9 Kemampuan guru berkomunikasi dengan
siswa
10 Kemampuan guru memberikan tugas
11 Kemampuan guru memberikan penilaian
12 Kemampuan guru melakukan evaluasi
13 Kemampuan guru membuat kesimpulan
hasil belajar
14 Kemampuan guru menutup pelajaran
Jumlah
Jumlah Keseluruhan
Persentase
KETERANGAN :
Tabel 3.6
Lembar Aspek Penilaian Keaktifan Siswa
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1 Keterlibatan siswa baik secara fisik,
mental, emosional, maupun intelektual
dalam setiap proses pembelajaran
2 Siswa belajar secara langsung. Dalam
proses pembelajaran secara langsung,
konsep dan prinsip di berikan melalui
pengalaman nyata seperti merasakan,
meraba, mengoperasikan, melakukan
sendiri, dan lain sebagainya.
3 Adanya upaya siswa untuk menciptakan
iklim belajar yang kondusif.
4 Keterlibatan siswa dalam mencari dan
memanfaatkan setiap sumber belajar yang
tersedia yang dianggap relevan dengan
tujuan pembelajaran.
5 Keterlibatan siswa dalam melakukan
prakarsa seperti menjawab dan
mengajukan pertanyaan, berusaha
memecahkan masalah yang diajukan atau
yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung.
6 Siswa mampu berinteraksi multi-arah, baik
antara siswa dengan siswa atau antara guru
dengan siswa. interaksi ini juga ditandai
dengan keterlibatan semua siswa secara
merata
7 Keterlibatan siswa secara mandiri untuk
melaksanakan kegiatan tes, dan tugas-tugas
yang harus dikerjakannya.
Total Skor
KETERANGAN :
Baik Sekali : 76 – 100 %
Baik : 56 – 75 %
Cukup : 26 – 55 %
Kurang : 10 – 25 %
47
I. Indikator keberhasilan
Penelitian tindakan kelas sebagai tindakan untuk memperbaiki
pembelajaran yang berdampak pada motivasi dan hasil belajar anak yang
lebih baik. Dari pembelajaran tersebut diharapkan anak mampu
meningkatkan kemampuan kognitif dengan baik di sekolah.
Indikator keberhasilan dan instrumen penelitian dalam penelitian ini
didasarkan pada ketentuan sebagai berikut :
b. Indikator keberhasilan peningkatan belajar anak minimal ‘Berkembang
Sesuai Harapan’ dengan prosentase 80%.
c. Indikator kinerja guru minimal ‘Baik’.
d. Indikator kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan , berkaitan
keaktifan belajar anak minimal ‘Baik’ dengan prosentase 80%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
48
49
Visi
“Terbentuknya Anak Yang Cerdas, CeriaDan Bertaqwa Kepada Allah
SWT.”
Misi
a. Membimbing dan membiasakan anak melakukan kegiatan sendiri,
Pembiasaan hidup bersih, sehat, dan berakhlak mulia secara
mandiri
b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai
dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak agar
menjadi anak yang cerdas
c. Menanamkan nilai-nilai agama dan moral untuk meningkatkan
ketakwaan kepada Allah SWT, agar menjadi anak yang sholeh dan
sholekha.
Tujuan
a. Mewujudkan dan Membantu anak agar bisa mandiri, jujur, senang
belajar , terampil dan bertanggungjawab.
b. Mewujudkan anak yang mampu merawat diri sendiri, teman dan
lingkungan sekitarnyadan agar lebih siap untuk memasuki
pendidikan dasar,.
c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak
produktif dan kreatif
c. Membantu anak agar menjadi anak yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT.
50
2. Profil Guru
Guru KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara ada 4 guru
yang sudah masuk pada guru tetap yayasan, sehingga setiap hari selalu
mengampu dan mengajar. Guru di KB Tunas Bangsa I Kedungwungu
Jatinegara berasal dari masyarakat sekitar, sehingga masyarakat secara
langsung mengetahui figur guru di KB Tunas Bangsa I Kedungwungu
Jatinegara.
Tabel 4.1
Daftar nama peserta didik
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
Jenis
No Nama Anak Tempat Tanggal Lahir
Kelamin
4. Sarana / Prasarana
Tabel 4.2
Sarana / Prasarana
B. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Pada pembelajaran pra siklus ini memfokuskan pada
permasalahan yang ada pada pembelajaran setiap harinya yang hanya
menggunakan tulisan pada papan tulis dan LKA. Dalam pra siklus, hasil
observasi guru pada kegiatan pembelajaran kecerdasan logika
matematika menunjukkan hasil bahwa belum mencapai yang diharapkan
yaitu belum mencapai indikator yang sesuai dengan perkembangan anak.
Hasil observasi dari kegiatan pembelajaran selama pra siklus
teridentifikasi bahwa dari 10 anak didik terdapat 8 anak atau sekitar 80%
52
masuk dalam kategori belum tuntas dan 2 anak atau 20% masuk dalam
kategori tuntas, hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan
perbaikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak. Untuk
mengetahui hasil rekapitulasi observasi kemampuan kognitif pada KB
Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara sebagai berikut :
Tabel 4.3
Rekapitulasi
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Pra Siklus
1 P1 6 18 4 18 6 16
2 P2 6 14 6 16 8 16
3 P3 6 16 8 14 4 16
Jumlah 18 48 18 18 18 48
Tabel 4.4
Rekapituasi Prosentase Hasil Belajar Pra Siklus
Rata-Rata Siklus I
Kategori
Total nilai Prosentase keberhasilan (%)
54 20% Tuntas
(Perhitungan terlampir)
53
Gambar 4.1
Grafik Hasil Belajar Pra Siklus
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
90%
80%
80%
70%
60%
50%
TIDAK TUNTAS
40% TUNTAS
30%
20%
20%
10%
0%
Rata-Rata Pra Siklus
Dari gambar 4.1 kondisi awal anak diatas dapat diketahui bahwa
kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan belum sesuai dengan
harapan. Karena dari jumlah keseluruhan anak, baru ada 2 anak atau
20% dengan kategori tuntas, sedangkan 8 anak atau 80% dengan
kategori belum tuntas. Dengan demikian pada KB Tunas Bangsa I
Kedungwungu Jatinegara masih perlu adanya bimbingan dan motivasi
pembelajaran serta pemberian metode yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan.
2. Siklus I
Siklus I : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi
Perencanaan pada satuan kegiatan harian ke-1 sampai ke-3 adalah :
a. Perencanaan
Menyediakan perangkat penelitian, meliputi :
54
Tabel 4.5
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Siklus I
Pertemuan 1
1 R1 3 3 3
2 R2 3 3 3
3 R3 2 2 3
4 R4 2 2 2
5 R5 2 2 3
6 R6 2 2 2
7 R7 2 2 2
8 R8 2 2 2
9 R9 2 2 2
10 R10 2 3 2
Jumlah 6 18 9 14 12 10
57
Tabel 4.6
1 R1 2 3 3
2 R2 2 3 3
3 R3 2 2 2
4 R4 2 2 2
5 R5 3 3 2
6 R6 3 2 2
7 R7 2 2 2
8 R8 2 2 2
9 R9 3 3 3 2
10 R10 2 3 2
Jumlah 9 14 15 10 9 16
58
Tabel 4.7
1 R1 3 3 3
2 R2 3 2 3
3 R3 3 3 3
4 R4 2 3 3
5 R5 3 3 3
6 R6 2 2 2
7 R7 2 2 3
8 R8 2 2 2
9 R9 3 3 2
10 R10 2 2
Jumlah 15 10 15 8 18 8
59
Tabel 4.8
Rekapitulasi
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Siklus I
1 P1 6 18 9 14 12 12
2 P2 9 14 15 10 9 14
3 P3 15 10 15 8 18 8
Jumlah 30 42 39 32 39 34
Tabel 4.9
Rekapitulasi Prosentase Hasil Belajar Siklus I
Rata-Rata Siklus I
Kategori
Prosentase keberhasilan
Total nilai
(%)
108 40 % Tuntas
(Perhitungan terlampir.)
60
Gambar 4.2
Grafik Hasil Belajar Siklus I
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
70%
60%
60%
50%
40%
40%
BELUM TUNTAS
30% TUNTAS
20%
10%
0%
Rata-Rata Siklus I
Tabel 4.10
Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus I
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1 Kemampuan guru mempersiapkan kelas 4
2 Kemampuan guru memberikan apersepsi 4
3 Kemampuan membuka proses
4
pembelajaran
4 Kemampuan guru menyampaikan materi 4
5 Kemampuan guru memberikan contoh 3
6 Kemampuan guru menggunakan media
2
pembelajaran
7 Kemampuan guru memotivasi siswa 2
8 Kemampuan guru memotivasi siswa
2
melakukan pengamatan proses
9 Kemampuan guru berkomunikasi dengan
2
siswa
10 Kemampuan guru memberikan tugas 2
61
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
11 Kemampuan guru memberikan penilaian 2
12 Kemampuan guru melakukan evaluasi 2
13 Kemampuan guru membuat kesimpulan
3
hasil belajar
14 Kemampuan guru menutup pelajaran 4
Jumlah 5 2 7
Jumlah Keseluruhan 20 6 14
Persentase = (40 : 56) x 100 = 71,5% BAIK
KETERANGAN :
Baik Sekali : 76 – 100 %
Baik : 56 – 75 %
Cukup : 26 – 55 %
Kurang : 10 – 25 %
Tabel 4.11
Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus I
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1 Keterlibatan siswa baik secara fisik, 2
mental, emosional, maupun intelektual
dalam setiap proses pembelajaran
2 Siswa belajar secara langsung. Dalam 3
proses pembelajaran secara langsung,
konsep dan prinsip di berikan melalui
pengalaman nyata seperti merasakan,
meraba, mengoperasikan, melakukan
sendiri, dan lain sebagainya.
3 Adanya upaya siswa untuk menciptakan 3
iklim belajar yang kondusif.
4 Keterlibatan siswa dalam mencari dan 3
memanfaatkan setiap sumber belajar
62
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
yang tersedia yang dianggap relevan
dengan tujuan pembelajaran.
5 Keterlibatan siswa dalam melakukan 2
prakarsa seperti menjawab dan
mengajukan pertanyaan, berusaha
memecahkan masalah yang diajukan atau
yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung.
6 Siswa mampu berinteraksi multi-arah, 3
baik antara siswa dengan siswa atau
antara guru dengan siswa. interaksi ini
juga ditandai dengan keterlibatan semua
siswa secara merata
7 Keterlibatan siswa secara mandiri untuk 2
melaksanakan kegiatan tes, dan tugas-
tugas yang harus dikerjakannya.
Jumlah 4 3
Jumlah Keseluruhan 12 6
Persentase = (18 : 28) x 100 %= 64,3% BAIK
KETERANGAN :
Baik Sekali : 76 – 100 %
Baik : 56 – 75 %
Cukup : 26 – 55 %
Kurang : 10 – 25 %
d. Refleksi
Dari kegiatan yang dilakukan di kegiatan inti, pada tabel 4.2
menunjukkan hasil yang diperoleh siswa dalam siklus 1, dari 10
siswa yang memenuhi standart “Tuntas” 60 %, memenuhi standar
“Belum Tuntas” adalah 40 %.
63
3. Siklus II
Siklus II : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi
Perencanaan pada satuan kegiatan harian ke-1 sampai ke-3 adalah :
a. Perencanaan
Menyediakan perangkat penelitian, meliputi :
a. Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang mencakup: indikator,
kegiatan pembelajaran, alat/sumber belajar dan penilaian
perkembangan anak
b. Menyiapkan berbagai media pembelajaran
c. Membuat lembar observasi siswa
d. Membuat lembar hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
Rencana pembelajaran yang telah dirancang pada tahap
perencanaan, dilaksanaan sepenuhnya pada tahap pelaksanaan ini.
Secara garis besar kegiatan dari RKH 1-3 mencakup hal-hal sebagai
berikut :
Pertemuan pertama (RKH-1)
1) Kegiatan awal meliputi : berbaris, salam dan doa, pl. Melompat
seperti katak, upacara bendera, mendengarkan cerita fabel.
2) Kegiatan inti pembelajaran : Menghitung jumlah stik es krim,
memasukkan stik es krim ke kantong bilangan, menyusun stik
es krim menjadi jembatan.
3) Istirahat meliputi : cuci tangan, berdoa, makan, bermain.
4) Kegiatan penutup meliputi : tebak angka, evaluasi dan doa
penutup.
Pertemuan kedua (RKH-2)
64
c. Observasi
Hasil observasi dan belajar anak pada siklus II di atas dapat
diihat dalam tabel data obseravsi berikut ini :
65
Tabel 4.12
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Siklus II
Pertemuan 1
1 R1 3 2 3
2 R2 3 2 3
3 R3 3 2 3
4 R4 3 2 3
5 R5 3 3 3
6 R6 3 3 3
7 R7 2 3 3
8 R8 2 3 3
9 R9 2 3 2
10 R10 2 3 2
Jumlah 24 4 18 8 24 4
66
Tabel 4.13
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Siklus II
Pertemuan 2
1 R1 2 3 2
2 R2 2 3 2
3 R3 3 3 2
4 R4 3 3 3
5 R5 3 3 3
6 R6 3 3 3
7 R7 3 3 3
8 R8 3 3 3
9 R9 3 2 3
10 R10 3 2 3
Jumlah 24 4 24 4 24 6
67
Tabel 4.14
1 R1 3 3 3
2 R2 3 3 1
3 R3 3 3 1
4 R4 3 3
5 R5 3 3
6 R6 3 3 3
7 R7 2 2
8 R8 3 3
9 R9 3 3
10 R10 3 3
Jumlah 27 2 27 2 27 2
68
Tabel 4.15
Rekapitulasi
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
Siklus II
1 P1 24 4 18 8 24 4
2 P2 24 4 24 4 21 6
3 P3 27 2 27 2 27 2
Jumlah 75 10 66 10 75 16
Tabel 4.16
Rekapituasi Prosentase Hasil Belajar Siklus II
Rata-Rata Siklus I
Kategori
Jumlah Prosentase keberhasilan (%)
Gambar 4.3
Grafik Hasil Belajar Siklus II
Kemampun Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
90%
80%
80%
70%
60%
50%
BELUM TUNTAS
40% TUNTAS
30%
20%
20%
10%
0%
Rata-Rata Siklus II
Tabel 4.17
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1 Kemampuan guru mempersiapkan kelas 3
2 Kemampuan guru memberikan apersepsi 3
3 Kemampuan membuka proses 4
pembelajaran
4 Kemampuan guru menyampaikan materi 4
5 Kemampuan guru memberikan contoh 4
6 Kemampuan guru menggunakan media 4
pembelajaran
7 Kemampuan guru memotivasi siswa 3
8 Kemampuan guru memotivasi siswa 4
melakukan pengamatan proses
9 Kemampuan guru berkomunikasi dengan 3
siswa
10 Kemampuan guru memberikan tugas 3
70
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
11 Kemampuan guru memberikan penilaian 3
12 Kemampuan guru melakukan evaluasi 3
13 Kemampuan guru membuat kesimpulan 3
hasil belajar
14 Kemampuan guru menutup pelajaran 4
Jumlah 6 8
Jumlah Keseluruhan 24 24
Persentase = (48 : 56) x 100 %= 85,7% BAIK SEKALI
KETERANGAN :
Baik Sekali : 76 – 100 %
Baik : 56 – 75 %
Cukup : 26 – 55 %
Kurang : 10 – 25 %
Tabel 4.18
Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus II
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1 Keterlibatan siswa baik secara fisik, 4
mental, emosional, maupun intelektual
dalam setiap proses pembelajaran
2 Siswa belajar secara langsung. Dalam 3
proses pembelajaran secara langsung,
konsep dan prinsip di berikan melalui
pengalaman nyata seperti merasakan,
meraba, mengoperasikan, melakukan
sendiri, dan lain sebagainya.
3 Adanya upaya siswa untuk menciptakan 4
iklim belajar yang kondusif.
4 Keterlibatan siswa dalam mencari dan 4
memanfaatkan setiap sumber belajar yang
tersedia yang dianggap relevan dengan
tujuan pembelajaran.
5 Keterlibatan siswa dalam melakukan 3
71
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
prakarsa seperti menjawab dan
mengajukan pertanyaan, berusaha
memecahkan masalah yang diajukan atau
yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung.
6 Siswa mampu berinteraksi multi-arah, baik 4
antara siswa dengan siswa atau antara guru
dengan siswa. interaksi ini juga ditandai
dengan keterlibatan semua siswa secara
merata
7 Keterlibatan siswa secara mandiri untuk 3
melaksanakan kegiatan tes, dan tugas-tugas
yang harus dikerjakannya.
Jumlah 4 3
Jumlah Keseluruhan 16 9
Persentase = (25 : 28) x 100 %= 89,3% BAIK SEKALI
KETERANGAN :
Baik Sekali : 76 – 100 %
Baik : 56 – 75 %
Cukup : 26 – 55 %
Kurang : 10 – 25 %
d. Refleksi
Berdasarkan dari data penilaian pada tabel 4.15 rekapitulasi hasil
belajar kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan pada siklus II
dapat dilihat bahwa hasil belajar “Kemampuan kognitif mengenal
konsep bilangan melalui media kantong bilangan pada KB Tunas
Bangsa I Kedungwungu Jatinegara” menunjukkan adanya
peningkatan yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari 10 anak, Pada
siklus II yang Dari kegiatan yang dilakukan di kegiatan inti, yang
72
C. Pembahasan
1. Pra Siklus
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
pengelola yayasan dan pendidik pada pra siklus , maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
2. Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
pengelola yayasan dan pendidik pada siklus I, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
d. Pada pertemuan pertama anak-anak didik masih kurang antusias
dengan proses pembelajaran mengenal konsep bilangan dengan media
kantong bilangan.
e. Pada pertemuan kedua anak-anak didik mulai antusias mengikuti
pembelajaran mengenal konsep bilangan dengan media kantong
bilangan.
f. Kefokusan anak terhadap kegiatan belum mengalami kenaikan yang
signifikan karena tidak adanya motivasi untuk anak atas peningkatan
kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan melalui media kantong
bilangan.
Hasil penelitian pada siklus I anak yang memiliki kemampuan
kognitif mengenal konsep bilangan dengan media kantong bilangan
dengan kategori “Belum Tuntas” ada 4 anak atau 40%, sedangkan dengan
ketegori “Tuntas” ada 6 anak atau 60 %. Karena capaian peneliti belum
sesuai dengan standart yang dicapai maka peneliti akan melanjutkan
penelitian dengan perbaikan pada siklus II.
3. Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
pengelola yayasan dan pendidik pada siklus II, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Setelah diberikan media kantong bilangan yang menarik dan
menyenangkan anak menjadi lebih semangat dalam mengenal konsep
bilangan dalam rangka peningkatan kemampuan kognitif.
74
b. Setelah diberikan motivasi dan komunikasi yang efektif dari guru, anak
dengan senang dan cepat dalam menyelesaikan tugas mengenal konsep
bilangan dengan media kantong bilangan.
c. Peran serta guru pada sikus II mengalami peningkatan yang sangat baik
sehingga anak didik pun dengan mudah menyerap semua materi yang
disampaikan oleh guru.
d. Mengenal konsep bilangan dengan media kantong bilangan pada siklus
II ini hasilnya sangat memuaskan. Sehingga peneliti berhenti
mengadakan penelitian sampai pada sikus II saja.
Tabel 4.19
Rekapituasi Prosentase Hasil Belajar
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.4
Grafik Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
90%
80%
80%
70%
60%
60%
50% Pra Siklus
40% Siklus I
Siklus II
30%
20%
20%
10%
0%
Prosentase Keberhasilan
76
Tabel 4.20
Rekapitulasi Observsi Kinerja Guru
Siklus I dan Siklus II
Siklus I 73 % Baik
Gambar 4.5
Grafik Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru
Siklus I dan Siklus II
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
100%
89%
90%
73%
80%
70%
60%
50% Siklus I
40% Siklus II
30%
20%
10%
0%
Prosentase Keberhasilan
77
Tabel 4.21
Rekapitulasi Keaktifan Siswa
Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.6
Grafik Rekapitulasi Keaktifan Siswa
Siklus I dan Siklus II
Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan
KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara
100%
89%
90%
80%
64%
70%
60%
50% Siklus I
40% Siklus II
30%
20%
10%
0%
Prosentase Keberhasilan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Konsep Bilangan Melalui Media Kantong Bilangan Pada Anak Usia
4-5 Tahun Di KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara Tegal” dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada pra siklus diperoleh kemampuan mengenal konsep bilangan
sebesar 20%. Pada siklus I diperoleh 60 % meningkat pada siklus 2
sebesar 80 %. Peningkatan kemampuan kognitif konsep bilangan secara
efektif meningkat sebesar 20%.
2. Kinerja guru mengalami peningkatan dari 75% menjadi 91,1%.
3. Keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari 67,86% menjadi
92,86%.
Hipotesis tindakan bahwa kemampuan kognitif mengenal konsep
bilangan dapat ditingkatkan melalui kantong bilangan pada anak usia 4-5
tahun di KB Tunas Bangsa I Kedungwungu Jatinegara Tegal terbukti dan
dapat diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka terdapat beberapa hal
yang sebaiknya dilakukan oleh guru sebagai pendidik khususnya pendidik usia
dini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun hal-hal yang perlu
dilakukan diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Pendidik
a. Hendaknya seorang guru menentukan metode dan media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga anak tidak bosan dan
penggunaan media hendaknya bervariasi (tidak monoton) sehingga
menarik anak didik dan membuat suasana belajar mengajar menjadi
hidup dan semangat.
78
79
3. Bagi Sekolah
Sekolah harus dapat membantu mendukung kinerja guru dengan
fasilitas alat dan bahan yang dibutuhkan pendidik untuk menunjang
kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Devianti, Ayunita (2013), Panduan Lengkap Mencerdaskan Otak Anak Usia 1-6
Tahun.Yogyakarta: Araska.
Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta :
PT.Elex Media Komputindo
Nur Saudah (2021), Manfaat Bermain Anak Usia Dini, ( Artikel Kementrian
Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi)
80
Lampiran :
108
DP= x 100 %
10 X (3 X 3 ) X 2
108
DP= x 100 %
10 X 18
108
DP= x 100 %
180
DP=60 % (BelumTuntas)
108
DP= x 100 %
10 X (3 X 3 ) X 3
108
DP= x 100 %
10 X 27
108
DP= x 100 %
270
DP=40 %(Tuntas)
81
Perhitungan Siklus I :
108
DP= x 100 %
10 X (3 X 3 ) X 2
108
DP= x 100 %
10 X 18
108
DP= x 100 %
180
DP=60 % (BelumTuntas)
108
DP= x 100 %
10 X (3 X 3 ) X 3
108
DP= x 100 %
10 X 27
108
DP= x 100 %
270
DP=40 %(Tuntas)
82
83
Perhitungan Siklus II :
36
DP= x 100 %
10 X (3 X 3 ) X 2
36
DP= x 100 %
10 X 18
36
DP= x 100 %
180
216
DP= x 100 %
10 X (3 X 3) X 3
216
DP= x 100 %
10 X 27
216
DP= x 100 %
270
DP=80 % (Tuntas)
83
84