Oleh:
347STYC22
MATARAM
2023
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
347STYC22
MATARAM
2023
i
PROPOSAL SKRIPSI
PENELITIAN PRA-EKSPERIMENTAL
Oleh:
347STYC22
MATARAM
2023
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Tahun :
Mengetahui
Ketua
Zuliardi, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
NIK.3061096
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tahun :
TIM PENGUJI
Mengetahui
Ketua
Zuliardi, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
NIK.3061096
IV
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi” dapat terselesaikan. Proposal skripsi ini
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada ibu Dewi Nursukma Purqoti,
selama penulisan proposal skripsi, tidak lupa pula kami sampaikan banyak
terimakasi kepada:
V
6. Ibu dan kakak-kakak tersayang dan semua keluarga yang senantiasa
tetap semangat dan terus maju dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.
semangat dan dukungan kepada kami dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah
skripsi ini. Kami sadari bahwa proposal skripsi ini jauh dari sempurna, tetapi
kami berharap proposal skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi
keperawatan.
Penulis
VI
DAFTAR ISI
PROPOSAL SKRIPSI............................................................................................i
PROPOSAL SKRIPSI...........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iiiv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................xx
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.4.1 Teori........................................................................................................5
1.4.2 Praktis.....................................................................................................6
VII
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................6
2.2.4 Patofisiologi..........................................................................................18
2.2.6 Komplikasi...........................................................................................20
VIII
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS........................................29
3.2 Hipotesis......................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
LAMPIRAN..........................................................................................................44
IX
DAFTAR TABEL
X
DAFTAR BAGAN
XI
DAFTAR LAMPIRAN
XII
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang ditandai
oleh tekanan darah arteri yang terus-menerus tinggi. Jika tidak diobati,
kondisi hipertensi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-
diam karena gejalanya tidak jelas dan bisa menyerang siapa saja, kapan saja,
kematian.
miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia yang mengidap
hipertensi. Lebih dari dua pertiga dari jumlah tersebut, mayoritas berada di
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,5 miliar orang yang terkena
atas telah didiagnosis menderita hipertensi oleh dokter. Sementara itu, pada
sebesar 8,3% dalam angka prevalensi tersebut. Pada tahun 2018, prevalensi
1
2
sebesar 28,97%.
salah satu metode yang dapat digunakan dalam terapi anti hipertensi untuk
tekanan darah, serta memberikan efek menenangkan pada tubuh dan pikiran
(Danu Setiawan, 2021). Menurut penelitian (Mistati Novita, dkk) tahun 2023
pernapasan ini lebih mudah dipelajari, hemat biaya dan tidak memerlukan
peralatan yang khusus atau waktu yang banyak. Selain itu, tidak memiliki
vasokonstriksi pada vena dan arteri. Sementara itu, bernapas melalui lubang
hidung kiri yang melibatkan sumsum tulang belakang kiri dan terhubung
1.4.1 Teori
1.4.2 Praktis
b. Pendidikan Keperawatan
breathing.
statistik
penelitian
sama-sama
menggunakan
Uji Wilcoxon
Perbedaan:
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging
Nugroho, 2020).
59 tahun.
10
11
lansia, yaitu:
protein di otak, otot, ginjal, darah, hati, jumlah sel otak menurun,
terhadap sentuhan.
bertambahnya usia.
yaitu:
mengkonsentrasi urin.
13
65 tahun.
kelenjar keringat.
14
menjadi tremor.
menopause.
atas 70 tahun.
k. Perubahan Psikososial
memory).
m. Perubahan Spiritual
kegiatan sehari-hari.
darah tinggi merujuk pada suatu kondisi kronis dimana tekanan darah
yaitu lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah
diastolik melebihi nilai normal, yaitu lebih dari atau sama dengan 90
hipertensi berat.
Pressure VII
2.2.4 Patofisiologi
tekanan darah.
Menurut (Amin Huda Nurafif & Hardhi Kusuma, 2015) tanda dan
terukur.
gejala hipertensi :
pemeriksaan.
20
akibat hipertensi.
darah.
2.2.6 Komplikasi
a. Otak
aneurisma.
b. Kardiovaskuler
menjadi infark.
c. Ginjal
d. Mata
optik neuropati atau kerusakan pada saraf mata akibat aliran darah
a. Genetika (keturunan)
b. Usia
tahun.
d. Obesitas
e. Merokok
h. Stress
darah.
mengurangi hipertensi.
7) Tidur yang cukup setiap hari, antara 6-8 jam setiap hari.
a. Menenangkan pikiran
khusyuk.
menurun.
c. Letakkan ibu jari kanan pada lubang hidung sebelah kanan, tekan
Tatalaksana Hipertensi
1. Farmakologi
2. Non Farmakologi
- Alternate nostril Breathing Hipertensi
- Relaksasi nafas dalam
- Slow deep breathing
breathing
- Relaksasi benson
- Relaksasi otot progresif
Variabel Perancu :
1. Genetik (Keturunan)
2. Usia
3. Jenis Kelamin
4. Obesitas
5. Merokok
6. Konsumsi alkohol dan
Kafein
7. Konsumsi garam berlebih
8. Stress
Keterangan Bagan:
= diteliti
= tidak diteliti
= terdapat hubungan
30
31
3.2 Hipotesis
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
variabel independen.” Hal ini dapat terjadi karena masih terdapat variabel
one group pretest posttest design. Dalam desain ini, sebelum perlakuan
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk menilai pengaruh
O1 X O2
Keterangan :
32
33
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
November 2023.
a. Populasi
(Sudarma, dkk. 2021). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan
b. Sampel
1) Besar Sampel
(n-1) x (t-1) ≥ 15
Keterangan:
t = Jumlah kelompok
(n-1) (t-1) ≥ 15
t (n-1) ≥ 15
1 (n-1) ≥ 15
n-1 ≥ 15
n ≥ 15+1
n ≥ 16
2) Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
b) Tidak merokok
2) Kriteria eksklusi
total.
3) Drop Out
a) Sampel meninggal.
mengundurkan diri.
(Sudarma, 2021)
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti
1. Lembar observasi
1. Analisa Statistik
a. Analisa Univariat
variabel. Pada penelitian ini, analisis data akan disajikan dengan cara
setelah perlakuan.
b. Analisa Bivariat
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
2. Kerahasiaan ( Confidentiality )
peneliti, hanya data tertentu yang di laporkan pada hasil riset. Peneliti
melindungi.
tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis pada klien.
dilakukan uji kenormalan data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk. Hasil
dengan uji wilcoxon. Uji Wilcoxon data tekanan darah responden sebelum
Solution) dengan taraf signifikansi 95% (a = 0,05). Bila signifikansi < 0,05,
Azizah, Wafiq, dkk. (2022). Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Cendikia Muda Vol.2, No.4 (607-
616).
Jebarna Kiruba Mary, A., Sibi, A., Mathew, A., Joseph, V., & Author, C. (2020).
Miftah, Faradilla Suranata, dkk. (2019). Slow Deep Breathing Dan Alternate
42
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Jogjakarta : Mediaction.
(35-40).
Sari, Yanita Nur Indah. (2019). Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi
Medika.
Setiawan, Danu. (2021). Tugas Akhir Literatur Review Terapi Nostril Breathing
Menulis.
Alfabeta.
Susilo, Yekti dan Ari Wulandari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Darah Tinggi
43
Telaumbanua, Arniay C. dan Yanti R. (2021). Penyuluhan dan Edukasi Tentang
Darah Pada Pasien Hipertensi di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro
44
LAMPIRAN
45
1. Kami adalah mahasiswa dari STIKES Yarsi Mataram Jurusan Keperawatan
Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan dengan ini meminta bapak/ibu untuk
karena hipertensi dengan alternate nostril breathing, dan untuk klien setelah
latihan alternate nostril breathing yang merupakan salah satu jenis terapi
masing harinya akan dilakukan 1 kali pertemuan dengan lama proses lebih
keperawatan.
46
6. Jika membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silahkan
Peneliti,
47
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Alamat :
No.Telp/HP :
Umur :
NIM : 347STYC22
Sampel Keluarga
(……………………………………) (……………………………..)
Lembar Observasi
48
Pengaruh Alternate Nostril Breathing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
49
No. Prosedur Tindakan Keterangan
1. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan terapi
c. Menjelaskan langkah atau prosedur yang
dilakukan
d. Menyediakan lingkungan yang tenang
e. Memvalidasi kondisi pasien (pastikan pasien
belum meminum obat hipertensi)
f. Menjaga privasi pasien
2. Tahap Kerja
a. Langkah pertama
Posisikan duduk dengan punggung yang tegak
dan nyaman
b. Langkah kedua
Melakukan pengukuran tekanan darah sebelum
diberikan tindakan
c. Langkah ketiga
Tutup mata dan pusatkan perhatian pada
pernafasan
d. Langkah keempat
Letakkan ibu jari kanan pada lubang hidung
sebelah kanan, tekan lubah hidung kanan dengan
ibu jari untuk menutupnya
e. Langkah kelima
Tarik nafas secara perlahan melalui lubang hidung
sebelah kiri. Rasakan diafragma bergerak
kebawah, biarkan paru-paru, perut dan dada
mengembang sehingga bahu bergerak naik.
f. Langkah keenam
Gunakan jari manis untuk menutup lubang hidung
sebelah kiri, dan hembuskan nafas pada lubang
hidung sebelah kanan. Menarik nafas pada lubang
hidung sebelah kanan kemudian membuang nafas
secara perlahan-lahan melalui lubang hidung
sebelah kiri.
Proses ini adalah satu periode latihan alternate
nostril breathing.
g. Langkah ketujuh
Lakukan latihan alternate nostril breathing.
jangka waktu tertentu. Tetapi cukup dilakukan
selama 15 menit.
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi hasil dengan melakukan pengukuran
tekanan darah setelah diberikan tindakan
kemudian isi pada lembar observasi yang telah
dibuat sebelumnya
b. Evaluasi kembali perasaan pasien
c. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
d. Akhiri dengan salam
50
51