Anda di halaman 1dari 55

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG SARANA

AIR BERSIH DENGAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI DESA


LEMBEYAN KULON RT 4 RW 2 MAGETAN

USULAN PENELITIAN

Disusun oleh:
ARIF NOR WISUDAWAN
202214201005B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK
2022

1
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG SARANA
AIR BERSIH DENGAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI DESA
LEMBEYAN KULON RT.4RW 2

Disusun Oleh :
ARIF NOR WISUDAWAN
202214201005B

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal :

Pembimbing II
Pembimbing I

Sefrina Rukmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kes.


Heru Wahyudi,
NIDN. 0709098803
S.Kep.,Ns.,M.Kes NIDN.
0712067704

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Ners STIKes Satria Bhakti Nganjuk

Rahayu Budi Utami, S.Kep.Ns., M.Kes


NIDN. 0703127301

2
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG SARANA
AIR BERSIH DENGAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI DESA
LEMBEYAN KULON RT.4RW 2

Disusun oleh :
ARIF NOR WISUDAWAN
NIM. 202214201005B

Dewan Penguji
Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal

Ketua 1.Ns. Lexy Oktora Wilda, M.Kep ……………. ………….


Penguji

Anggota 1.Heru Wahyudi, S.Kep.,Ns.,M.Kes ……………. ………….

Penguji 2. Sefrina Rukmawati., S.Kep.,Ns.,M.Kes. ……………. ………….

Mengetahui,

Ketua Program Studi


Pendidikan Profesi Rahayu Budi Utami, S.Kep.Ns.,M.Kes
Ners NIDN.0703127301

Ketua STIKes Dr.dr. Achdyat Premedi ,M.A.R.S


Satria Bhakti NIDN. 0704066501
Nganjuk

3
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Peneliti


Nama : ARIF NOR WISUDAWAN

NIM : 202214201005B

Menyatakan bahwa usulan penelitian yang berjudul : “HUBUNGAN


PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG SARANA AIR BERSIH DENGAN
PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI DESA LEMBEYAN KULON RT4
RW 2” adalah betul-betul karya peneliti sendiri. Hal-hal yang bukan karya
peneliti dalam usulan penelitian ini ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan peneliti tidak benar, maka

peneliti bersedia menerima sanksi akademik.

Madiun, Januari 2023


Yang membuat pernyataan

(ARIF NOR WISUDAWAN)

4
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan usulan penelitian dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Keluarga Tentang Sarana Air Bersih Dengan Penyediaan Sarana Air
Bersih Di Desa Lembeyan Kulon Rt.4 RW 2 ”. Penulis menyadari bahwa
penyusunan usulan penelitian ini banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Achdyat Premedi, M.A.R.S. selaku Ketua STIKes Satria Bhakti
Nganjuk.
2. dr. Purnomo Hadi selaku Direktur RSUD Dolopo Madiun yang telah
memberikan ijin penelitian sehingga usulan penelitian ini dapat terlaksana.
3. Rahayu Budi Utami, S.Kep.Ns., M.Kes selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Ners STIKes Satria Bhakti Nganjuk yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyusun usulan penelitian
ini.
4. Ns. Lexy Oktora Wilda, M.Kep. selaku pembimbing I yang telah bersedia
memberikan saran dan petunjuk dalam proses bimbingan sehingga usulan
penelitian ini dapat tersusun.
5. Sefrina Rukmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kes. selaku pembimbing II yang telah
bersedia memberikan bimbingan dan arahan sehingga usulan penelitian ini
dapat tersusun.
6. Keluarga tercinta yang telah penuh ikhlas dalam mendukung dan
memotivasi penulis dalam menyusun usulan penelitian ini.
7. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan secara moril
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, sehingga usulan penelitian
ini dapat tersusun.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa usulan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai
masukan dalam penyusunan usulan penelitian ini.

5
Akhirnya penulis berharap sehingga usulan penelitian ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Madiun, Juni 2023

Penulis

6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.........................................................................3
PERNYATAAN.....................................................................................................4
KATA PENGANTAR...........................................................................................5
DAFTAR ISI..........................................................................................................7
DAFTAR TABEL..................................................................................................8
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D. Manfaat Penelitian....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
A. Konsep Teori............................................................................................6
1. Pengertian Pengetahuan.......................................................................6
2. Konsep Sarana Air Bersih..................................................................10
3. Konsep Keluarga...............................................................................19
B. Kerangka Konseptual Penelitian.............................................................23
C. Hipotesis.................................................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................29
A. Desain Penelitian....................................................................................29
B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................29
D. Sampling Desain.....................................................................................31
E. Identifikasi dan Definisi Operacional Variabel.......................................31
F. Definisi Operasional...............................................................................32
G. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data..........................................33
H. Pengumpulan Data..................................................................................33
I. Pengolahan Data.....................................................................................35
J. Teknik Analisa Data...............................................................................37
K. Etika Penelitian.......................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................43
LAMPIRAN LAMPIRAN ................................................................................44

7
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Definisi Operasional variabel thubungan pengetahuan keluarga tentang sarana


air bersih dengan penyediaan air bersih............................................................................32

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka konseptual hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana air


bersih dengan penyediaan air bersih.................................................................................23

Gambar 3. 1 Kerangka kerja hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana air bersih
dengan penyediaan air bersih...........................................................................................30

9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia maupun

binatang dan tumbuh – tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya diatas bumi.

Bagi kehidupan manusia air merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk

dapat hidup. Karena didalam tubuh manusia mengandung air sebanyak 60% -

77% dari berat badan. Kehilangan 20% saja, air dari dalam tubuh dapat

mengakibatkan kematian. Jadi bisa di bayangkan apabila manusia tidak lagi

memperoleh sumber air bersih untuk di konsumsi yang harus didukung

dengan penyediaan sarana air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan

(Hayati, 2008). Penyediaan itu sendiri bisa dengan sumur Gali (SGL), Sumur

Pompa, Penampungan Air Hujan (PAH), Perlindungan Mata Air (PMA) dan

Perpipaan (PP) (Depkes RI, 2009).

Kegiatan pembangunan atau penyediaan sarana air bersih dan

penyehatan lingkungan telah ditanamkan, namun hasilnya tidak sesuai yang

di harapkan. Sehingga perlu diusahakan agar masyarakat atau keluarga

mampu bertanggung jawab dalam upaya peningkatan pembangunan atau

penyediaan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan (Hayati, 2008).

Faktanya penyediaan sarana air bersihnya yang tidak memenuhi persyaratan

kesehatan dapat menimbulkan penyakit – penyakit yang khususnya ditularkan

melalui air seperti diare, penyakit kulit dan beberapa penyakit lain (Hayati,

2008). Didapatkan juga dari studi pendahuluan ada beberapa keluarga yang

menderita penyakit kulit yaitu dermatitis, hal ini bisa dikarenakan letak

1
sarana air bersih yang dekat dengan kandang ternak.

Hal ini bisa dilihat dari sekitar 80% sarana air bersih di Indonesia

dalam keadaan kritis baik fisik, teknis, manajerial dan keuangan untuk terus

memelihara sarana air bersih. Sedangkan dari data Dinas Kesehatan

Kabupaten Magetan 98, 75% cakupan air bersih sudah terpenuhi tetapi bukan

berarti setiap rumah sudah dilengkapi dengan penyediaan sarana air bersih

(Dinkes Magetan, 2022). Penyediaan Sarana Air Bersih Di Desa Lembeyan

Kulon terjadi pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga

secara sembarangan, pertanian, dan

peternakan. Air limbah rumah tangga yang dibuang tanpa diolah terlebih

dahulu melalui selokan di sekitar rumah yang langsung menuju sungai.

Sebagian besar selokan tempat dibuangnya limbah tidak ditutup. Pada daerah

datar, air menggenang dan limbah dapat membusuk. Genangan tersebut dapat

mengakibatkan berbagai penyakit dan menimbulkan bau tidak sedap

(Penolahan Desa Lembeyan Kulon 2023).

Faktor yang mempengaruhi penyediaan air bersih adalah

pengetahuan, pekerjaan, motivasi, pendidikan, sosial ekonomi, tingkat

kebutuhan, geografi, penyuluhan kesehatan, sikap dan perilaku petugas

kesehatan dalam pemberian penyuluhan (Depkes RI, 2017). Penyediaan

sarana air bersih dikatakan sudah memenuhi persyaratan kesehatan, misalnya

syarat untuk sumur gali : 1) jarak sumur gali minimal 11 m dari sumber

pencemar, 2) lantai harus kedap air minimal 1 m dari sumur, tidak retak atau

bocor, mudah dibersihkan dan tidak mudah tergenang air (kemiringan

minimal 1% - 5%), 3) Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) harus kedap

2
air, tidak menimbulkan genangan, panjang SPAL dengan sumur resapan

minimal 11 m dan kemiringan minimal 2%, 4) Tinggi bibir sumur 80 cm dari

lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan rapat air, 5) Dinding sumur minimal

sedalam 3 m dari lantai, dibuat dari bahan kedap air dan kuat (tidak mudah

retak atau longsor), 6) jika pengambilan air SGL dengan pompa sumur harus

di tutup rapat, 7) jika pengambilan air dengan air timba harus ada timba

khusus dengan tali timbanya. Untuk mencegah pencemaran timba harus

selalu di gantung dan tidak boleh diletakkan di lantai (Depkes RI, 2009). Jika

sarana air bersih tidak memenuhi persyaratannya kesehatan akan

mengakibatkan tercemarnya air bersih sehingga ketersediaan air bersih

berkurang dan berdampak pada kesehatan manusia seperti timbulnya penyakit

kulit.

Jadi agar penyediaan sarana air bersih yang di gunakan dapat

memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilaksanakan pengawasan atau

perbaikan secara intensif dan terus – menerus sehingga dapat meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga yang optimal (Depkes RI,

2009). Untuk melindungi sarana air bersih dari pencemaran salah satu

usahanya dengan pengawasan atau perbaikan sarana air bersih (Depkes RI,

2009). Sedangkan untuk meningkatkan penyediaan sarana air bersih itu

sendiri perlu di lakukan penyuluhan oleh kader kesehatan lingkungan di

bawah pembinaan dan bimbingan

petugas sanitarian Kepala Desa dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.

dengan adanya penyuluhan diharapkan keluarga atau masyarakat lebih

mengetahui, mengerti, mempunyai kesadaran, kemampuan dan akhirnya

3
timbul perubahan tingkah laku untuk menyediakan sarana air bersih yang

memenuhi syarat kesehatan (Depkes RI, 2009). Dengan adanya pengetahuan

tentang sarana air bersih masyarakat akan memperhatikan pembagunan

sarana air bersih agar air tidak tercemar dan tidak berdampak timbulnya

penyakit.

Berpijak dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Sarana

Air Bersih Dengan Penyediaan Sarana Air Bersih Di Desa Lembeyan Kulon

Rt.4 RW2.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka di rumuskan

masalah penelitian Apakah ada hubungan pengetahuan keluarga tentang

sarana air bersih dengan penyediaan sarana air bersih di desa Lembeyan

Kulon RT 4 RW 2?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mempelajari hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana air

bersih dengan penyediaan sarana air bersih.

2. Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang sarana air di desa

Lembeyan Kulon RT 4 RW 2 Kecamatan Lembeyan Kabupaten

Magetan

2) Mengidentifikasi penyediaan sarana air bersih di Desa Lembeyan

Kulon RT 4 RW 2 Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan

4
3) Mengidentifikasi hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana air

bersih, di Desa Lembeyan Kulon RT 4 RW 2 Kecamatan Lembeyan

Kabupaten Magetan kode pos

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi Puskesmas

Sebagai sumber informasi untuk peningkatan pengetahuan

keluarga tentang sarana air bersih dan sebagai patokan dalam

pengembangan program penyediaan sarana air bersih.

2. Bagi masyarakat

Sebagai peningkatan pengetahuan masyarakat tentang sarana air

bersih dan sebagai motivasi dalam penyediaan sarana air bersih.

3. Bagi Peneliti

Sebagai Media proses belajar sekaligus dapat dipakai sebagai

acuan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang sarana air

bersih.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disajikan beberapa konsep dasar berdasarkan tinjauan

pustaka yaitu tentang konsep pengetahuan, konsep keluarga dan konsep sarana air

bersih.

A. Konsep Teori

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahun ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2005)

1) Proses Dalam Penerimaan Suatu Objek

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

Menurut Roger (2004) yang di kutip oleh Notoadmojo (2005) bahwa di

dalam diri seseorang sebelum menerima suatu objek terjadi proses yang

berurutan yaitu :

a. Awarenes (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tertentu.

Disini sikap subjek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang nimbang) terhadap baik dan tidaknya


stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah

lebih baik lagi.

d. Trial, dimana subyek telah mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang di kehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun Roger menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak

sesuai melalui taha – tahap di atas. Apabila penerima perilaku baru atau

adopsi perilaku baru melalui proses seperti diatas yang di dasari oleh

pengetahuan maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya

apabila perilaku tersebut tidak di dasari pengetahuan maka perilaku

tersebut tidak didasari pengetahuan maka perilaku tersebut tidak akan

langsung lama (Notoadmojo, 2005)

2) Tingkatan Pengetahuan Didalam Domain Kognitif

Menurut Notoadmojo (2005) pengetahuan yang di cakup didalam

domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah

mengungat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang telah di pelajari atau rangsangan yang telah di

terima. Oleh sebab itu ”Tahu” ini adalah merupakan tingkat

pengetahuan yang paling umum.


b. Memahami (Comprehention)

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek

atau materi dapat menjelaskan, menyimpulkan terhadap objek yang

dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah di pelajari dalam situasi dan kondisi riil

(sebenarnya).

a) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk mejabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen, tetapi

masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih

ada kaitannya satu sama lain.

b) Sintesis (Syntasis)

Sintesis menuju kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan dan menghubungkan bagian – bagian didalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis

itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi – formulasi yang ada.

c) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan komponen

untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek.


3) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Umur

Usia individu yang terhitung saat mulai dilahirkan sampai saat

beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan

tingkat kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

belajar (Notoatmodjo, 2003). Menurut Notoatmojo (2005:13)

menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia maka tingkat

pengetahuan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan dan

pengalaman yang pernah didapatkannya.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Pekerjaan (Wikipedia, 2023)

c. Pekerjaan

Pekerjaan di sini ialah jenis perbuatan atau kegiatan untuk

memperoleh imbalan atau upah. Dengan ciri makna yang demikian,

pekerjaan dapat juga disebut mata pencarian atau pokok

penghidupan. (Kemendikbud, 2016)

d. Informasi

Informasi itu sebenarnya ada dimana-mana antara lain : di

rumah, di pasar, lembaga organisasi, media cetak, televisi, tempat

pelayanan kesehatan dan masih banyak lagi. Dimana suatu benda

bisa timbul informasi. Sumber informasi merupakan suatu perantara


tentang suatu hal yang dapat memberikan manfaat bagi seseorang

sehingga suatu hal yang baru akan disebarkan kepada orang lain

(Anwar dalam Ajunk, 2009).

2. Konsep Sarana Air Bersih

1) Pengertian Sarana Air Bersih


Sarana air bersih (SAB) merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia. Pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) dimaksudkan untuk

penyediaan pelayanan dasar masyarakat tentang air bersih, peningkatan

kualitas kesehatan, meningkatkan budaya bersih di lingkungan

masyarakat, serta mengembangkan sanitasi lingkungan. (Perumahan-

CiptaKarya, 2022)

2) Jenis - jenis Sarana Air Bersih

Menurut Dirjen PPM dan PLP (1990) jenis – jenis sarana air

bersih yang lazim dipergunakan masyarakat adalah sebagai berikut :

a. Sumur Gali

Sumur gali adalah sarana air bersih yang

mengambil/memanfaatkan air tanah dengan cara menggali lubang

di tanah dengan menggunakan tangan sampai mendapatkan air .

lubang kemudian diberi dinding, bibir tutup dan lantai serta saluran

pembuangan limbah.

b. Perpipaan

Sarana perpipaan adalah banguna beserta peralatan dan

perlengkapannya yang menghsilkan, menyediakan dan

membagikan air minum untuk masyarakat melalui jaringan


perpipaan/distribusi. Air yang di manfaatkan adalah air tanah atau

air permukaan dengan atau tanpa diolah

c. Sumur Pompa Tangan (SPT)

Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil

atau memanfaatkan air tanah dengan membuat lubang di tanah

dengan menggunakan alat bor.Berdasarkan kedalaman air tanah dan

jenis pompa yang digunakan untuk menaikan air, bentuk sumur bor

dibedakan atas:

a) Sumur Pompa Tangan Dangkal ( SPTDK )

Sumur pompa tangan dangkal adalah sumur bor yang

pengambilan airnya dengan menggunakan pompa dangkal.

Pompa jenis ini mampu menaikan airnya samapi kedalaman

maksimum 7 meter

b) Sumur Pompa Tangan Dalam ( SPTDL )

Sumur pompa tangan dalam adalah sumur bor yang

pengambilan airnya dengan menggunakan pompa dalam. Pompa

jenis ini mampu menaikan air dari kedalaman 15 meter sampai

kedalaman maksimum 30 meter.

d. Penampungan Air Hujan ( PAH )

Penampungan air hujan adalah sarana air bersih yang

memanfaatkan untuk pengadaan air rumah tangga. Air huja yang

jatuh diatas atap rumah atau bangunan penangkap air yang lain,

melalui saluran atau alang kemudian dialirkan dan di tamping

didalam penampungan air hujan.


e. Perlindungan Mata Air ( PMA )

Dirjen PPM dan PLP (1995), menjelaskan bahwa

perlindungan mata air ( PMA ) merupakan suatu bangunan untuk

menampung air dan melindungi sumber air dari pencemaran.

Bentuk dan volume PMA disesuaikan dengan tata letak, situasi

sumber, dekat air dan kapasitas air yang dibutuhkan:

a) Tata letak yaitu jarak dengan sumber pencemar seperti jamban,

air kotor, kandang dan tempat pembuangan sampah

b) Situasi sumber yaitu sumber air sarana PMA harus memiliki

penutup bak perlindungan yang dibuatkan saluran yang arah

eluar dari bak, agar tidak mencemari air yang masuk ke bak

penangkap, memiliki pipa peluap, penutup bak yang rapat air,

memiliki lantai bak yang harus rapat air dan mudah

dibersihkan serta SPAL yang rapat air dan kemiringan minimal

2 %.

c) Dekat air yaitu sumber air harus pada mata air, bukan pada

saluran air yang berasal dari mata air tersebut yang

kemungkinan telah tercemar.

a) Kapasitas air yang dibutuhkan, yaitu mata air yang

dimanfaatkan paling sedikit mempunyai debit 0,3

liter/detik. (Publichealti, 2017)

3) Persyaratan Kesehatan Sarana Air Bersih

Menurut Depkes RI (2017) sarana air bersih harus memenuhi

persyaratan kesehatan sebagai berikut:


1. Sumur Gali (SGL)

Persyaratan kesehatan SGL adalah:

a. Lokasi

Jarak sumur gali minimal 11 m dari sumber pencemar antara

lain: jamban, air kotor atau comberan, tempat pembuangan

sampah, kandang ternak dan lain – lain.

b. Lantai

Lantai harus kedap air, minimal 1 m dari sumur, tidak retak

atau bocor, mudah dibersihkan dan tidak tergenang air

(kemiringan minimal 1% - 5%).

c. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

SPAL harus kedap air, tidak menimbulkan genangan,

panjang SPAL dengan sumur resapan minimal 11 m dan

kemiringan minimal 2%.

d. Bibir Sumur

Tinggi bibir sumur 80 cm dari lantai, terbuat dari bahan yang

kuat dan rapat air.

e. Dinding Sumur

Dinding sumur minimal sedalam 3 m dari lantai, dibuat

dari bahan kedap air dan kuat (tidak mudah retak atau longsor).

f. Tutup Sumur

Jika pengambilan air SGL dengan pompa sumur harus di


tutup rapat.

g. Timba (Ember tali)

Jika pengambilan air dengan timba harus ada timba khusus

dengan tali timbanya. Untuk mencegah pencemaran timba harus

selalu digantung dan tidak boleh diletakkan dilantai.

2. Sumur Pompa

Persyaratan kesehatan Sumur Pompa adalah:

a. Lokasi

Jarak sumber pompa minimal 11 m dari sumber pencemar

antara lain: jamban, air kotoran atau comberan, tempat

pembuangan sampah, kandang ternak dan lain – lain.

b. Lantai

Lantai harus kedap air, minimal 1 m dari sumur, tidak retak

atau bocor, mudah di bersihkan dan tidak tergenang air

(kemiringan 1% - 5%).

c. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

SPAL harus kedap air, tidak menimbulkan genangan,

panjang SPAL dengan sumur resapan minimal 11 m kemiringan

12%.

d. Pipa Pelindung (Casing)

Pipa penghisap dibagian atas dilindungi dengan pipa

pelindung (casing) dan atau cor rapat air (concrete seal) sekurang

– kurangnya 3 m dari permukaan tanah.

e. Pipa Saringan
Ujung bawah pipa dipasang dop, bagian luar pipa saringan

diberi krikil sebesar biji jagung (corn gravel kurang lebih 2,5 m).

f. Pompa

Klep dan karet penghisap harus bekerja dengan baik agar

tidak memerlukan air pancingan.

g. Dudukan Pompa

Dudukan pompa harus kuat, rapat air dan tida retak.

3. Penampungan Air Hujan (PAH)

Persyaratan kesehatan PAH adalah:

a. Talang Air

Talang air yang masuk ke bak PAH harus dapat di

pindahkan atau di alihkan agar air hujan pada 5 menit pertama

tidak masuk kedalam bak.

b. Bak saringan

Tinggi bak saringan minimal 20 cm (volume bak saringan

0,6 x 0,4 x m3 agar supaya orang dapat masuk untuk

membersihkan) terbuat dari bahan yang kuat dan rapat nyamuk.

Susunan saringan terdiri dari kerikil, ijuk dan pasir.

c. Pipa Peluap (Over flow)

Pipa peluap (Over flow) harus di pasang kawat kasa rapat

nyamuk.

d. Bak Pengambilan Air

Tinggi kran dari lantai 50-60 cm, lantai bak pengambilan


berfungsi sebagai resapan dengan susunan batu, pasir setebal

minimal 0,6 m dari lantai (volume 0,6 x 0,6 x 0,6 m3).

e. Kemiringan Lantai PAH

Kemiringan lantai bak PAH mengarah pipa penguras,

mudah dibersihkan (tidak terdapat sudut mati).

4. Perlindungan Mata Air (PMA)

Persyaratan kesehatan PMA adalah:

a. Sumber Air

Sumber air harus dari mata air bukan dari saluran air

permukaan.

b. Lokasi

Jarak PMA minimal 11 m dari sumber pencemar antara

lain: jamban, air kotoran atau comberan, tempat pembuangan

sampah, kandang ternak dan lain-lain.

c. Bak Perlindungan

a) Tutup bak perlindungan dan dinding bak rapat air. Pada bagian

atas atau belakang bak perlindungan dibuatkan saluran atau

selokan air yang arahnya ke bak penangkap air.

b) Pipa peluap (Over flow) dilangkapi dengan kawat kasa.

d. Bak Penampungan

a) Lubang kontrol di pasang bibir dan tutup lubang terbuat dari

bahan yang kuat, rapat air dan diberi kunci pengaman, ukuran

lubang minimal 0,6 x 0,6 x m2

b) Pipa peluap (Over flow) dilengkapi dengan kawat kasa.


Lantai bak harus rapat air dan mudah dibersihkan, kemiringan

lantai mengarah kepada pipa penguras.

5. Perpipaan (PP)

a. Sumber Air atau Air Baku

Air baku harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu

sampai memenuhi persyaratan air minum sebelum

didistribusikan.

b. Pipa

a) Pipa yang di gunakan tidak melarutkan atau mengandung

bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan.

b) Tidak dibenarkan ada kebocoran pipa.

c) Pemasangan pipa tidak boleh terendam air kotor atau air

sungai.

c. Bak Penampung

Harus rapat air dan jaraknya jauh dari sumber pencemar.

d. Pengambilan Air

Pengambilan air dari sarana perpipaan harus melalui kran.

e. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

SPAL dibuat rapat air dengan keniringa minimal 2%,

dialirkan ke sumur atau saluran resapan atau saluran umum

lainnya.

4) Syarat – syarat air bersih yaitu :

1. Air harus bersih dan tidak keruh.

2. Tidak berwarna apapun.


3. Tidak berasa apapun.

4. Tidak berbau apapun.

5. Suhu antara C (sejuk).

6. Tidak meninggalkan endapan.

5) Penyakit Bawaan Air Yang Disebabkan Sarana Air Bersih Kurang

Memenuhi Persyaratan Kesehatan

Dampak dari sarana air bersih yang kurang memenuhi

persyaratan kesehatan dapat menyebabkan pencemaran air. Dari air

yang tercemar tadi dapat menimbulkan penyakit – penyakit yang

ditularkan melalui air yang dikelompokkan menjadi 4 kategori,

yaitu:

1. Water Borne Diseases

Adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air

minum, dimana air minum tersebut bila mengandung kuman

pathogen terminum oleh manusia maka dapat terjadi penyakit.

Contohnya: Penyakit kolera, Typoid, Dysentri, Gastroenteritis.

2. Water Washed Deseases

Adalah penyakit yang di sebabkan oleh kurangnya air untuk

pemeliharaan hygiene perseorangan. Dengan terjaminya

kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit –

penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia dan

penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis.

Ada tiga jenis dalam kelompok yaitu :

a. Penyakit infeksi saluran pencernaan, misalnya Diare,


Kolera dan sebagainya.

b. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir, misalnya infeksi

fungus pada kulit, penyakit conjungtifitis (tracoma) dan

sebagainya.

c. Penyakit – penyakit yang di timbulkan oleh insekta pada kulit

dan selaput lendir, misalnya sarcoptes scabies.

3. WaterBased Deseases

Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang

sebagian siklus hidupnya di air seperti scistosomiasis oleh cacing

scistosoma yang hidup dalam keong – keong air.

4. Water Related Insects Vectors

Adalah penyakit yang di tularkan melalui vektor atau

serangga yang hidupnya tergantung pada air, misalnya malaria,

demam berdarah (Depkes RI, 2009).

3. Konsep Keluarga

1) Pengertian Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI Keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (effendi, 2006).

Menurut Salvicion G. Bailon da Aracelis Maglaya (2004)

keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung karena

hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka

hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
didalam peranya masing – masing menciptakan serta mempertahankan

kebudayaan.

2) Tipe Atau Bentuk Keluarga

a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu, dan anak – anak.

b. Keluarga Besar (Exstended Family) adalah keluarga inti ditambah

dengan sanak keluarga. Missal: nenek, kakek, keponakan, saudara

sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan

satu keluarga inti.

d. Keluarga Duda atau Janda (Single Family) adalah keluarga yang

terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang menjadi satu

tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga (Effendy, 2006).

3) Fungsi Keluarga

Dari buku Effendy (2006) di sebutkan ada beberapa fungsi yang

dapat di jalankan keluarga sebagai berikut.:

a. Fungsi Biologis

a) Untuk meneruskan keturunan.

b) Memelihara dan membesarkan anak.


c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

d) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis

a) Memberi kasih sayang dan rasa aman.

b) Memberi perhatian diantara anggota keluarga.

c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

d) Memberi identitas keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi

a) Membina sosialisasi anak.

b) Membentuk Norma – norma tingkah laku sesuai dengan

tingkat perkembangan anak.

c) Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

a) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan keluarga

dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak – anak,

jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi Pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

ketrampilan dan membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat

dan minat yang dimilikinya.

b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam sebagai memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat – tingkat perkembangannya.

4) Tugas-Tugas Keluarga

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

b. Pemeliharaan sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga.

c. Pembagian tugas masing – masing anggotannya sesuai dengan

kedudukannya masing – masing.

d. Sosialisasi antar anggota keluarga.

e. Pengaturan jumlah keluarga.

f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

g. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

h. Pembagian dorongan dan semangat para anggota keluarga

(Effendy, 2006).
B. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian adalah kerangka hubungan antara

konsep – konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian –

penelitian yang akan dilakukan ( Notoatmojo, 2005 ).

Faktor 2 yg mempengaruhi
pemenuhan keb air bersih
Iklim Masyarakat
Geologi
Polusi
Abstraksi
Infrastruktur Kebetuhan air bersih

Pengetahuan
Tahu
Menerima materi Penyediaan air bersih
Mengingat materi dengan kriteria:
Faham Tidak berbau
Mamapu menjelaskan Tidak berasa
Mampu meng interprestasikan Tidak berwarna
Mampu menyimpulkan Tidak mengandung logam
Aplikasi berat
Mampu menggunkanan materi Tidak mengandung
Mampu menerapkan dalam kehidupan mikroorganisme yang
sehari hari berbahaya

Kebutuhan air tersedia


dengan sehat

Keterangan :
: Diteliti.
: Tidak diteliti.
Gambar 2. 1 Kerangka konseptual hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana
air bersih dengan penyediaan air bersih
C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan

masalah atau pernyataan penelitian (Nursalam, 2020). Hipotesis

dalam usulan penelitian ini yaitu ada Hubungan Pengetahuan

Keluarga Tentang Sarana Air Bersih Dengan Penyediaan Sarana

Air Bersih
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam

melakukan prosedur penelitian (Alimul. 2003). Pada penelitian ini menggunakan

desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan

melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu).

Adapun jenis penelitian ini memiliki kelebihan yaitu mudah. murah. hasil cepat

dan jarang terancam drop out, selain itu juga terdapat kekurangannya antara lain

dibutuhkan jumlah subyek yang banyak dan kurang praktis.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan sekitar bulan januari-

maret 2023. Tempat penelitian direncanakan di Desa Lembeyan Kulon Rt.03

RW 02 Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan.

29
C. Kerangka Kerja (Frame Work)

Populasi :
Seluruh kepala keluarga yang tinggal di RT 3 RW 2 pada tahun 2022 jumlah
populasinya sebesar 32 KK

Teknik Sampling:
Sampling Keseluruhan

Sampel penelitian:
32 Kepala Keluarga

Pengumpulan Data:
Menggunakan kuisioner

Pengetahuan Keluarga tentang Wawancara Penyediaan Air


Air bersih (X) Bersih (Y)

Pengolahan Data :
Editing, Coding, Scoring, dan
Tabulating

Analisa Data :
Chi Square dan Korelasi Koefisien Kontingensi (C)
dengan α = 0,05

Hasil :
Ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram dan narasi Jika p value ≤ α =
0,05 maka Ha diterima, jika p value > α = 0,05 maka Ha ditolak

Kesimpulan :
Ada atau tidak ada Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Sarana Air
Bersih Dengan Penyediaan Sarana Air Bersih

Gambar 3. 1 Kerangka kerja hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana air bersih
dengan penyediaan air bersih
D. Sampling Desain

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut

masalah yang diteliti (Alimul. 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua kepala keluarga yang tinggal di RT3, RW 2, Desa Lembeyan Kulon

Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Dimana pada tahun 2022

jumlah populasinya sebesar 32 KK ( Kepala Desa Lembeyan, 2022).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo. 2002)

3. Teknik Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, dengan menggunakan

tehnik sampling (Alimul, 2002). Adapun tehnik sampling yang digunakan

adalah Total Sampling.

E. Identifikasi dan Definisi Operacional Variabel

1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Alimul. 2002).

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan keluarga

tentang sarana air bersih

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variabel bebas (A1imul. 2002). Variabel Dependen dalam


penelitian ini adalah penyediaan sarana air bersih.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi dan pengukuran secara cermat tehadap suatu obyek atau

fenomena (A.Aziz A.H,2007).

Definisi operasional variabel penelitian terdapat dalam tabel 3.1

Taberl 3. 1 Definisi Operasional variabel thubungan pengetahuan keluarga


tentang sarana air bersih dengan penyediaan air bersih

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor


Operasional
Bila jawaban
Independent Segala Pengetahuan kepala Kuesioner Ordinal benar nilainya 1
pengetahuan sesuatu yang keluarga tentang sarana dan yang salah
keluarga diketahui air bersih yang meliputi : nilainya 0
tentang sarana oleh keluarga kemudian
air bersih a. Pengertian sarana
tentang air bersih pengetahuan
sarana air dikategorikan
b. Jenis – jenis sarana air dengan :
bersih
bersih - Baik (76%-
c. Persyaratan kesehatan 100%)
sarana air bersih - Cukup (56%-
75%)
d. Penyakit bawaan air - Kurang baik
yang disebabkan (<55%)
sarana air bersih
kurang memenuhi
persyaratan kesehatan
Dependen Suatu hasil Dalam hal ini usaha Kuesioner Ordinal Bila ada
penyediaan untuk penyediaan sarana air observasi :
sarana air mencukupi bersih meliputi:
bersih kebutuhan a. Ada dengan
akan air yang a. Sumur Gali (SGL) nilai 1
bersih, sehat b. Sumur pompa b. Tidakada
dan layak dengan nilai
untuk didaya c. Syarat-syarat air 0
gunakan bersih :
melalui
penyediaan a) Air harus bersih
berbagai dan tidak keruh
macam sarana
b) Tidak berwarna
apapun
c) Tidak berasa
apapun
d) Tidak berbau
apapun
e) Suhu antara 10-
25 C (sejuk)
f) Tidak
meninggalkan
endapan

G. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang di gunakan oleh peneliti

kegiatan dalam mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih

sistematis dan lebih mudah (Nursalam, 2008:111). Instrumen yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi.

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek

dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang di perlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2008:111). Pengumpulan data diperoleh dengan cara

observasi dan kuesioner.

Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang ditetapkan adalah sebagai

berikut :

1. Mengurus ijin penelitian di Ketua STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

2. Mengurus ijin penelitian di Kecamatan Lembeyan

3. Mengurus ijin penelitian di Kelurahan Lembeyan Kulon

4. Mengurus ijin penelitian di Ketua RT 3 Ds. Lembeyan Kulon

5. Setelah mendapat ijin penelitian dari semua pihak, penulis melakukan

penelitian.
6. Memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan, manfaat dan

prosedur sarana air bersih,

7. Memberikan lembar informed consent sebagai bentuk persetujuan dan

mengikuti atau bersedia menjadi responden penelitian dan meminta

tanda tangannya pada lembar persetujuan.

8. Memberikan kuesioner kepada warga.

9. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan

memeriksa kelengkapannya.

10. Peneliti melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisa data.


I. Pengolahan Data

Pengolahan data Setelah data terkumpul melalui, angket kemudian

dilakukan pengolahan data dan analisa data.

1) Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah di

serahkan oleh para pengumpul data. Pemeriksa daftar pertanyaan yang

telah selesai ini dilakukan terhadap kelengkapan jawaban, keterbatasan

tulisan, relevansi jawaban (Setiadi, 2007), Pada penelitian ini, data yang

diperoleh diteliti kembali dengan maksud untuk mengetahui kelengkapan

data yang diberikan. Setiap data yang terkumpul dilakukan pengecekan

apakah semua data telah lengkap, jika belum lengkap akan dicari

selengkapnya.

2) Coding

Coding adalah Menklasifikasikan jawaban–jawaban dari para

responden kedalam kategori. Biasanya Klasifikasi dilakukan dengan cara

memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban

(Setiadi, 2007).

Data Umum Demografi :

a. Umur

1 = 15-19 tahun

2 = 20-25 tahun

3 = 26-30 tahun

4 = 31-40 tahun
5 = >40 tahun

b. Jenis kelamin

1 = Laki-laki

2 = Perempuan

c. Pendidikan

1 = SD

2 = SMP

3 = SMA

4 = S1/D3

3) Scoring

Scoring adalah penentuan jumlah skor bila ada jawaban ya diberi

skor 1 dan bila tidak diberi skor 0 (Moh. Nasir, 2005). Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan bobot pada masing-masing jawaban,

sehingga mempermudah perhitungan. Scoring dalam pemberian nilai

pada setiap item, yaitu :

Variable Dependen

Penyediaan Sarana Air Bersih

1 : Ada penyediaan sarana air bersih

0 : Tidak ada penyediaan

sarana air bersih Variable Dependen

1 : Baik (76%-100%)

2 : Cukup (56%-75%)
3 : Kurang baik (<55%)

4) Tabulating

Tabulasi adalah penyusunan data dalam bentuk tabel (Moh. Nasir,

2005). Analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2006). Tabulasi

adalah pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah

dapat dijumlah, disusun, dan di tata untuk disajikan dan dianalisa.

Proses tabulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan

metode taly, menggunakan kartu, dan menggunakan komputer

(Budiarto, 2002).

J. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah cara yang digunakan dalam proses penyederhanaan

data ke dalam data yang lebih mudah dibaca. Analisis data dalam penelitian

ini adalah analisis data kuantitatif hubungan antara variabel. Dalam

melakukan analisis hubungan, statistika menjadi alat bantu penting dalam

proses pendeskripsian dan penganalisisan, baik itu dalam penggambaran

tunggal variabel maupun dalam penggambaran lebih dari suatu variabel.

Analisis hubungan pada dasarnya merupakan upaya untuk melihat variasi

yang bersamaan anatara satu variabel dengan variabel bebas dengan variabel

variabel lainnya guna memperoleh gambaran tentang keterkaitannya antara

variabel bebas dengan variabel terikat, baik dalam kekuatannya maupun

kemampuan prediksi variabel bebas terhadap variabel terikat (Duwi, 2011).

1. Analisa Univariat

Analisa dilakukan dengan membuat tabel distribusi frekuensi


masing-masing variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Ghazali,

2016). Analisa ini digunakan untuk hubungan pengetahuan keluarga

tentang sarana air bersih dengan penyediaan sarana air bersih.Responden

yang berpengetahuan bila jawaban benar diberi skor 1 dan apabila yang

salah diberi skor 0.

Jawaban dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan. dibandingkan

dengan jawaban yang diharapkan, kemudian diubah dalam bentuk

prosentase, dengan rumus:

SP
N= ×100 %
Sm

Keterangan

N : Nilai yang didapat

Sp : Skor yang didapat

Sm : Skor maksimal

Hasil prosentase dan cara pemberian skor dan penilaian di

interprestasikan dengan skala kuantitatif'. yaitu Baik :

76%-100% : Pengetahuan baik

56%-75% : Pengetahuan cukup

> 55% : Pengetahuan kurang baik (Nursalam, 2003)

Berdasarkan parameter yang telah di tentukan maka responden yang

memliliki sarana air bersih dengan skor 1, dan yang tidak memiliki diberi

skor 0.
2. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan alat ukur perhitungan statistik Korelasi Koefisien

Kontingensi (C). Korelasi Koefisien Kontingensi (C) merupakan salah satu

analisis korelasi dua variabel (bivariat) yang berbentuk katagori, atau

merupakan data ordinat (urutan kedudukan) dan bersifat diskrit (terpisah

secara tajam). Biasanya, Korelasi C ini sering digunakan untuk data

dengan jumlah besar (respondennya, N > 30).

Untuk melengkapi penghitungan Koefisien Korelasi (C), terlebih

dahulu menghitung harga Chi Kuadrat (χ2 ), kemudian menguji harga χ2

yang didapat dengan taraf signifikansi (α) tertentu, dan db = (baris – 1)

(kolom – 1).

Adapun kriteria pengujian statistika untuk harga χ2 adalah Sebagai

berikut (Agus Purwadi, 2014 hlm.73):

 Tolak H0, jika χ2 ≥ χ 2 tabel; dan

 Terima H0, jika χ2 < χ2 tabel

Pengujian statistika Chi Kuadrat ini dimaksudkan untuk

mengetahui keadaan awal mengenai ada tidaknya hubungan dari kedua

variabel yang akan diuji.

Rumus Chi Kuadrat:


2
Σ ( f o−f e )
X2 =
fe

Keterangan:
fo = frekuensi observasi (empiris)

fe = frekuensi harapan

Setelah pengujian statistika Chi Kuadrat dilakukan, dan untuk

mengetahui lebih lanjut tingkat hubungan atau tingkat korelasi antara dua

variabel, dilakukan pengujianstatistika dengan menggunakan Korelasi

Koefisien Kontingensi.

Adapun rumus Korelasi Koefisien Kontingenasi (C) yang digunakan

adalah:


2
x
C= 2
x +N

Keterangan;

χ2 = harga Chi Kuadrat

N = Jumlah Responden (Number of Cases)

Untuk memberikan interpretasi, harga C harus diubah terlebih

dahulu menjadi korelasi phi (φ), dengan rumus:

C
φ=
( 1−C 2 )

Kemudian harga phi (φ) yang didapat dikonsultasikan dengan nilai

tabel korelasi

(r)Product Moment, dengan terlebih dahulu menentukan taraf

signifikansi (α), dan derajat bebas (db) = N – b (b = jumlah baris).

Kriteria uji statistikanya;

 Tolak H0, jika φ > r tabel; dan

 Terima H0, jika φ < rtabe Ketentuan Kategorisasi


Baik : bila [skor/nilai > ( X + sd)]
Cukup : bila [( X + sd) ≥ skor/nilai ≥ (X – sd)]

Kurang : bila [skor/nilai < (X – sd)]

Sehingga, dapat dibuat Tabel Kontingensi 3x3 sebagai berikut.

Tabel Kontingensi 3x3 pengetahuan keluarga tentang sarana air bersih

dengan penyediaan sarana air bersih di desa lembeyan kulon Rt.4RW 2.

Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Jumlah
Penyediaan

Baik
Cukup
Kurang
Jumlah

Tabel 3.1 Kontingensi Instrumen penelitian merupakan alat yang


dapat dipergunakan guna mengungkap fakta mengenai variabel
yang diteliti (Saifuddin, 2014 ; 91).

K. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian. peneliti perlu mendapatkan adanya

rekomendasi dari institusi dengan mengajukan permohonan ijin kepada

institusi atau lembaga tempat penelitian. Kemudian kuesioner dibagikan ke

subyek atau lembaga dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi

1. Informed consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan

diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan

manfaat penelitian, bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan

tetap menghormatinya.
2. Anonimyty (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (quesioner)

yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiasan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin peneliti.


DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz A.H. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. (2007).
Jakarta : Salemba Medika
Alimul, Azis. Riset Keperawatan Dan Tehnik Penulisan Ilmiah. (2003). Jakarta :
Depkes RI
Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia. (2009)
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian. (2002). Jakarta : PT. Rineka Cipta
Budiarto. Pengantar Epidemiologi. (2002). Jakarta: EGC.
Cipta Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat. (2005). Jakarta: PT.
Rinek Cipta
Dirjen PPM dan PLP. Pelatihan Penyehatan Air, (2009). Jakarta: Depkes
Effendy, Hefni, Telah Kualitas Air, (2003) Yogyakarta: Kanisius
Effendy, Nasrul. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, (2006)
Jakarta: EGC
Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS. (2016).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hayati, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan
Perairan. (2008) Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
http//www: kompas. Com (2003), 80 Persen Sarana Air Bersih di Indonesia
Kritis
http//www: pikiran rakyat. Com (2003). Pembangunan Prasarana Dan Sarana
Air Bersih Dan Penyehatan Lingkungan Air Bersih Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat
Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Syarat –
syarat dan Pengawasan Air Minum. (2002). Jakarta: Depkes RI
Moh. Nasir. Metode Penelitian. (2005) Jakarta: Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. (2002). Jakarta: PT.
Rineka
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian, (2009). Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
(2003). Jakarta: Salemba Medika
Priyatno, Duwi. Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data, (2011)Yogyakarta:
MediaCom
Saifuddin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
(2014). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo.
Salvicion G. Bailon da Aracelis Maglaya Keperawatan Keluarga. (2004)
Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Setiadi, Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. (2007) Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Sugiyono,. Metodologi Penelitian. (2006). Bandung: Alfabeta.
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Judul : Hubungan pengetahuan keluarga tentang sarana air bersih dengan


penyediaan sarana air bersih.
Peneliti : Arif Nur Wisudawan
NIM : 202214201005B

Bahwa saya di minta untuk berperan serta dalam Karya Tulis Ilmiah ini
sebagai responden dengan mengisi angket yang disediakan oleh penulis.
Sebelumnya saya telah di beri penjelasan tentang tujuan Karya Tulis
Ilmiah ini dan saya telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas,
data maupun informasi yang saya berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan
menimbulkan ketidaknyamanan bagi saya, peneliti akan menghentikan pada saat
ini dan saya berhak mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela, tanpa ada
unsur pemaksaan dari siapapun, saya menyatakan :

Bersedia
Menjadi Responden Dalam Karya Tulis Ilmiah
Madiun, 2023

Peneliti Responden,

(Arif Nur Wisudawan) (...........................................)


Lampiran 3.
LEMBAR KUESIONER

Judul : Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Sarana Air Bersih Dengan


Penyediaan Sarana Air Bersih di Desa Lembeyan Kulon Kecamatan
Lembeyan Kabupaten Magetan"

Tabel Kisi-kisi kuesioner kesulitan belajar mahasiswa


No Indikator Sub Indikator Jumlah
Pengertian
sarana air bersih 2
Jenis – jenis
3
sarana air bersih
Pengetahuan Persyaratan
1 Tentang Air kesehatan sarana 4
Minum air bersih
Penyakit bawaan
air yang
2
disebabkan
sarana air bersih
Sumur Gali
4
Penyediaan (SGL)
2 Sarana Air Sumur Pompa 4
Bersih Syarat-syarat air
5
bersih
Jumlah 22

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :


1. Bacalah baik baik setiap pernyatan dan semua alternatif jawabannya.
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom sebelah kanan dengan pendapat yang
jujur.
3. Setiap pernyataan hanya ada satu jawaban
4. Pilihan anda dirahasiakan
5. Mohon anda memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya terhadap pertanyaan
yang diberikan.
6. Selamat mengerjakan
I. Data Demografi
Petunjuk : Beri tanda cek (√) pada jawaban yang saudara anggap BEnar atau
Salah..
Nama responden
Umur : 21 – 29 tahun 40 tahun ke atas
30 – 39 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki Perempuan
Pendidikan : SD SMA/SLTA
SMP/SLTP Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Petani Swasta
Pedagang Pegawai

Pendapatan :
: < Rp. 1.000.000
Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000,-
Rp.1.550.000 – Rp. 2.000.000,-
> Rp. 2.000.000

Tanggungan keluarga:

1 orang
2 orang
3 orang
4 orang

1. Instrumen Penelitian Variabel Independen Yaitu Pengetahuan Tentang Air


Minum

No Pertanyaan Benar Salah


Pengertian sarana air bersih
Apakah menurut anda air yang hanya terlihat jernih
1
itu selalu bebas dari penyakit ?
Apakah air yang anda minum sehari-hari tidak
2
mengandung mineral ?
Jenis – jenis sarana air bersih
Sumur Gali, Sumur Pompa, Penampungan Air Hujan,
1 Perlindungan Mata Air, Perpipaan. Apakah benar
sebagian dari jenis-jenis sarana air bersih ?
SPAL harus kedap air. Apakah benar sebagai syarat
2 untuk pembuatan saluran pembuangan air limbah
SPSL pada Sumur Gali ?
Apakah Sumur Gali Termasuk dalam sarana sumur
3
Pompa ?
Persyaratan kesehatan sarana air bersih
Untuk sumur gali jarak sumur dengan sumber
1 pencemaran haruskah 11 meter ?

Apakah lantai sekitar sumur harus dibuat dengan jarak


minimal 1 meter dari dinding sumur, dengan
2 kemiringan yang cukup untuk memudahkan air
mengalir keluar, dan dibuat kedap air untuk mencegah
merembesnya air kotor
Apakah lokasi Penampungan air hujan (PAH) jauh
3
dari sumber pencemar?
Apakah jarak mata air dengan sumber pencemar
4
minimal 11 meter?
Penyakit bawaan air yang disebabkan sarana air bersih
Air minum yang diambil dari sarana air bersih yang
1 kurang memenuhi syarat kesehatan apa benar dapat
menimbulkan penyakit Diare ?
Apakah air minum yang diambil dari Sumur galian
menyebabkan penyakit tifus ?
Apakah air minum yang diambil dari penampung air
2 hujan (PAH) menyebabkan penyakit Deman Berdarah
(DBD)?

2. Instrumen Penelitian Variabel Dependen Yaitu Penyediaan Sarana Air Bersih.


No Pertanyaan Benar Salah
Sumur Gali (SGL)
Apakah kebutuhan air bersih dirumah anda
1
menggunakan Sumur Gali (SGL)?
Apakah jarak sumur gali sudah 11 m dari sumber
2 pencemar seperti jamban, air kotor atau comberan,
tempat pembuangan sampah
Apakah saat pengambilan air SGL dengan pompa
3
sumur sudah di tutup dengan rapat?
Jika pengambilan air dengan timba harus ada timba
khusus dengan tali timbanya. Untuk mencegah
4
pencemaran timba apakah timba digantung dan tidak
diletakkan dilantai?
Sumur Pompa
Apakah Lantai sudah kedap air, minimal 1 m dari
1 sumur, tidak retak atau bocor, mudah di bersihkan
dan tidak tergenang air?
2 Apakah Pipa penghisap dibagian atas dilindungi
dengan pipa pelindung (casing) atau cor rapat air
(concrete seal) sekurang – kurangnya 3 m dari
permukaan tanah?
Apakah dibagian bawah pipa telah dipasang dop,
3 bagian luar pipa saringan diberi krikil sebesar biji
jagung?
Apakah Klep dan karet penghisap sudah bekerja
4
dengan baik agar tidak memerlukan air pancingan?
Syarat-syarat air bersih
Apakah air sudah bersih dan tidak keruh ?
1
Apakah air tidak berwarna atau berasa apapun dan
2
tidak berbau?
3 Apakah suhu air antara 10- 25 C (sejuk) ?
4 Apakah air Tidak meninggalkan endapan?
5 Apakah air tidak Terasa Lengket Setelah Digunakan?

Anda mungkin juga menyukai