SKRIPSI
Disusun Oleh :
Arif Indra Gunawan
NIM:2020012295
Biyanti Dwi Winarsih, S.Kep. Ns. M.Kep. Sri Hartini, S.Kep.Ns. M.Kes. Nila Putri Purwandari, S.Kep. Ns. M.Kep.
NIDN 0607097801 NIDN 0601037803 NIDN 0621059101
Mengetahui,
STIKES Cendekia Utama Kudus
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Berjagalah untuk hal yang terburuk, berharaplah akan hal yang terbaik dan
terimalah apapun yang datang
2. Aku tak pernah memiliki kebijakan, saya hanya melakukan yang terbaik
setiap kali dan setiap hari
3. Apapun yg telah kamu lakukan, apapun kesalahanmu, kamu akan selalu
menemukan kata maaf dalam hati seorang Ibu.
4. Bahagia bukan milik dia yg hebat dalam segalanya, namun dia yg mampu
temukan hal sederhana dlm hidupnya dan tetap bersyukur.
5. Berhenti berusaha tuk jadi yang sempurna. Temukan dia yang tahu semua
kelemahanmu tapi tetap ingin menjadi bagian hidupmu
v
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : Arif Indra Gunawan
Tempat, Tanggal Lahir : Rembang, 04 April 1980
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Mondoteko Rt02 Rw03 Rembang
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN Kutoharjo 1 Rembang lulus tahun 1993
2. SLTPN OV.Slamet Riyadi Rembang lulus tahun 1996
3. SMAN 3 Rembang lulus tahun 1999
4. DIII Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang lulus
tahun 2002
5. STIKES Cendekia Utama Kudus sampai sekarang
C. Riwayat Pekerjaan
RSUD dr. R.Soetrasno Rembang dari 2004 sampai dengan sekarang
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan rahmat dan petunjuk-Nya peneliti dapat menyusun penelitian dengan
judul “Hubungan Tingkat Kepatuhan Konsumsi Obat Anti Tuberculosis (OAT)
Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tuberculosis di Poli Directly Observed
Treatment Shortcourse (DOTS) TB di RSUD dr. R Soetrasno Rembang”.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana
Keperawatan.
Keberhasilan penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1 Bapak Ilham Setyo Budi,S.Kep., M.Kes. selaku Ketua STIKES Cendekia
Utama Kudus.
2 Bapak dr. Agus Setyo Hadi, M.Kes. selaku Direktur RSUD dr. Soetrasno
Rembang yang telah memberikan izin pada penelitian ini.
3 Ibu Heriyanti Widyaningsih, S.Kep.,Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKES Cendekia Utama Kudus.
4 Ibu Biyanti Dwi Winarsih, S.Kep.Ns. M.Kep., selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan kesempatan, meluangkan waktu, tenaga, dan arahan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5 Ibu Sri Hartini, S.Kep.Ns. M.Kes., selaku penguji 1 / Reviewer 1 yang telah
memberikan bimbingan dan waktunya.
6 Ibu Nila Putri Purwandari, S.Kep.Ns. M.Kep., selaku penguji 2 / Reviewer 2
yang telah meluangkan waktunya untuk menyelesaikan skripsi ini.
7 Istri dan anak anak yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa yang
berharap akan keberhasilan dan kebahagiaan penulis.
8 Seluruh Dosen dan Staf STIKES Cendekia Utama Kudus yang telah
memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9 Teman-teman seperjuangan yang tak hentinya memberikan semangat dan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
Peneliti menyadari dalam penulisan penelitian ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti mengharap saran dan
kritik yang membangun demi sempurnanya penelitian ini. Peneliti juga berharap
semoga skripsi ini mendapat ridho dari Allah SWT dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan pada umumnya dan bagi
profesi kesehatan masyarakat pada khususnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i i
PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................................ ii ii
PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................................. iiiiii
PERNYATAAN.............................................................................................. iviv
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... v v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vivi
DAFTAR ISI.................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... x x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xixi
LAMPIRAN.................................................................................................... xii
xii
ABSTRAK....................................................................................................... xiii
ABSTRACT..................................................................................................... xiv
xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................. 5
1.5 Keaslian Penelitian................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 7
2.1 Konsep Teori TBC................................................................ 7
2.2 Konsep Kepatuhan................................................................. 18
2.3 Kerangka Teori...................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 27
3.1 Kerangka Konsep................................................................... 27
3.2 Hipotesis Penelitian............................................................... 27
3.3 Jenis Dan Rancangan Penelitian............................................ 27
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................. 28
3.5 Populasi Dan Sampel Penelitian............................................ 28
ix
3.6 Definisi Operasional.............................................................. 30
3.7 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data............... 31
3.8 Tehnik Pengolahan Data dan Analisa Data........................... 32
3.9 Etika Penelitian...................................................................... 35
3.10 Jadwal Penelitian................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 37
3
4
5
4.1 Hasil Penelitian...................................................................... 37
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................... 37
4.1.2 Karakteristik Responden............................................. 38
4.1.3 Analisa Univariat......................................................... 39
4.1.4 Analisa Bivariat........................................................... 40
4.2 Pembahasan........................................................................... 41
4.2.1 Analisa Univariat......................................................... 41
4.2.2 Analisa Bivariat........................................................... 44
4.3 Keterbatasan Penelitian......................................................... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 47
5.1 Kesimpulan............................................................................ 47
5.2 Saran...................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
Arif Indra Gunawan1, Biyanti Dwi Winarsih2, Sri Hartini3, Nila Putri
Purwandari4
Simpulan : Hasil diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara tingkat kepatuhan konsumsi Obat Anti Tuberculosis (OAT) terhadap
keberhasilan pengobatan tuberculosis di Poli Directly Observed Treatment
Shortcourse (DOTS) TB di RSUD dr. R Soetrasno Rembang.
xiv
ABSTRACT
Arif Indra Gunawan1, Biyanti Dwi Winarsih2, Sri Hartini3, Nila Putri
Purwandari4
Methods: The research method used in this study used a descriptive correlation
method with a cross sectional approach. The sample used was 60 respondents
using total sampling technique.
Results: The results of the study based on the level of compliance obtained that
most of the respondents had a high level of adherence to OAT consumption as
many as 39 (65.0%) respondents. The results of the study based on the success of
treatment obtained that most of the respondents were successful in undergoing
tuberculosis treatment as many as 43 (71.7%) respondents. The results of the Chi
square analysis test showed that the calculated X2 value was 40,838 and the value
was 0.000 less than 0.05.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan kematian tuberkulosis secara global diperkirakan 1,3 juta pasien (WHO,
2018).
Jumlah kasus TBC pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 566.623
kasus, meningkat bila dibandingkan semua kasus TBC yang ditemukan pada
tahun 2017 yang sebesar 446.732 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang
dilaporkan terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu
Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kasus TBC di tiga provinsi
tersebut sebesar 44% dari jumlah seluruh kasus TBC di Indonesia
(Kemenkes, 2019). Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
di Dinas Kesehatan DIY pada 19 Desember 2019 didapatkan data penemuan
penderita TBC pada tahun 2018 untuk semua kasus diantaranya, kota
Yogyakarta 931 kasus, kabupaten Bantul 1.145 kasus, kabupaten Kulonprogo
253 kasus, kabupaten Gunungkidul 488 kasus, kabupaten Sleman 988 kasus.
Angka keberhasilan pengobatan tertinggi di Kabupaten Sleman (92%) dan
terendah di Bantul (78%) (Dinkes DIY, 2019)
Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA positif, pada
waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (percikan dahak). Beberapa faktor yang mengakibatkan
menularnya penyakit itu adalah kebiasaan buruk pasien TB paru yang
meludah sembarangan (Anton, 2018)
Oleh karena itu orang sehat yang serumah dengan penderita TB paru
merupakan kelompok sangat rentan terhadap penularan penyakit tersebut.
Lingkungan rumah, Lama kontak serumah dan perilaku pencegahan baik oleh
penderita maupun orang yang rentan sangat mempengaruhi proses penularan
penyakit TB paru. Karakteristik wilayah pedesaan, menjadi determinan
tersendiri pada kejadian penyakit TB (Randy et.al, 2011).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan
TBC antara lain faktor pasien (pasien tidak patuh minum Obat Anti TBC
(OAT), pasien pindah fasilitas pelayanan kesehatan, dan TBCnya termasuk
yang resisten terhadap OAT), faktor PMO (PMO tidak ada, PMO ada tapi
kurang memantau), faktor obat (suplai OAT terganggu sehingga pasien
3
menunda atau tidak meneruskan minum obat, dan kualitas OAT menurun
karena penyimpanan tidak sesuai standar) (Kemenkes RI, 2014). Penyebab
penderita TBC tidak menyelesaikan program pengobatannya, karena
penderita TBC malas untuk berobat. Penyebab penderita TBC malas berobat
adalah jenuh dengan pengobatan yang cukup lama, efek samping obat, atau
merasa lebih baik setelah awal (dua bulan pertama) pengobatan. Penyebab
lain seperti faktor ekonomi, hambatan transportasi menuju ke pelayanan
kesehatan dan kurangnya motivasi dari penderita TBC baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik. Penghentian pengobatan sebelum waktunya di
Indonesia merupakan faktor terbesar dalam kegagalan pengobatan penderita
TBC yang besarnya 50% (Akessa, 2015).
Bedasarkan data yang diperoleh dari Dinas kesehatan Kabupaten
Rembang dimana angka kejadian TBC dengan BTA positif pada tahun 2016
mencapai (583) kasus, pada tahun 2017 TBC dengan dengan BTA positif
mencapai (654) kasus, tahun 2018 mengalami peningkatan mencapai (693)
kasusu, pada tahun 2019 kasus TBC dengan BTA positif (712), pada tahun
2020 mencapai (834) kasus (DINKES Rembang, 2021).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medis RSUD dr.
Soetrasno Rembang Jumlah kunjungan TBC pada tahun 2018 sebanyak 726
orang, pada tahun 2019 mengalami peningkatan dengan jumlah 2284 orang,
tahun 2020 penderita TBC mencapai 1241 orang dan tahun 20021 mencapai
181 orang.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Poli DOT
TB RSUD dr. Soetrasno Rembang dari 30 pasien yang menjalani program
pengobatan di Poli Paru RSUD dr. Soetrasno Rembang, Dimana 15 pasien
mengatakan tidak teratur minum obat sedangkan 10 pasien mengatakan tidak
dipantau saat mengkonsumsi obat serta pihak keluarganya jarang mengantar
jika ingin kontrol. 5 orang mengatakan penyakitnya kambuh karena bosan
minum obat setiap hari.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Dukungan keluarga
Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta
keluarga adalah sebagai faktor dasar penting yang ada berada
disekeliling ibu hamil dengan memberdayakan anggota keluarga
terutama suami untuk ikut membantu para ibu hamil dalam
meningkatkan kepatuhannya mengkonsumsi tablet kalsium. Upaya
ini sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang
individu yang tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabung dalam
sebuah ikatan perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan
rumah tangga dimana faktor suami akan ikut mempengaruhi pola
pikir dan perilakunya termasuk dalam memperlakukan
kehamilannya (Amperaningsih, 2011).
2.2.3 Cara Mengukur Kepatuhan
Menurut Feist (2014) setidaknya terdapat lima cara yang dapat
digunakan untuk mengukur kepatuhan pada pasien, yaitu :
1. Menanyakan pada petugas klinis
Metode ini adalah metode yang hampir selalu menjadi
pilihan terakhir untuk digunakan karena keakuratan atas estimasi
yang diberikan oleh dokter pada umumnya salah.
2. Menanyakan pada individu yang menjadi pasien
Metode ini lebih valid dibandingkan dengan metode yang
sebelumnya. Metode ini juga memiliki kekurangan, yaitu: pasien
mungkin saja berbohong untuk menghindari ketidaksukaan dari
pihak tenaga kesehatan, dan mungkin pasien tidak mengetahui
seberapa besar tingkat kepatuhan mereka sendiri. Jika
dibandingkan dengan beberapa pengukuran objektif atas konsumsi
obat pasien, penelitian yang dilakukan cenderung menunjukkan
bahwa para pasien lebih jujur saat mereka menyatakan bahwa
mereka tidak mengkonsumsi obat.
21
Tingkat Kepatuhan
Konsumsi OAT
Keterangan
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Keberhasilan Pengobatan
Tingkat Kepatuhan
TBC
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
1. Editing (Mengedit)
Hasil pengisian Cheklist, atau pengamatan dari lapangan
harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara
umum editing adalah Apakah lengkap, dalam arti semua
pertanyaan sudah terisi. Editing ini dilakukan pada tahap
pengumpulan data dari responden atau setelah data-data
terkumpul.
2. Coding (Pengkodean)
Setelah semua Cheklist diedit atau disunting selanjutnya
dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
Pemberian code kepatuhan yaitu kepatuhan tinggi diberi kode 1,
kepatuhan sedang diberi kode 2 dan kepatuhan rendah diberi kode
3. Keberhasilan pengobatan TBC yaitu berhasil diberi kode 1 dan
tidak berhasil diberi kode 2.
3. Entry
Adalah memasukkan data yang dikumpulkan. Data yang
telah didapatkan dikelompokkan dalam beberapa karakteristik
diantaranya adalah usia responden, jenis kelamin, Pendidikan
responden dan pekerjaan responden.
4. Scoring
Kegiatan melakukan scoring terhadap jawaban dari
Cheklist pemberian kode dalam penelitian ini adalah kepatuhan
tinggi diberi skor 8, kepatuhan sedang diberi skor 6-7 dan
kepatuhan rendah diberi skor < 6. Sedangkan keberhasilan
pengobatan TBC tidak diberi skor karena hanya menggunakan 1
pilihan jawaban hasil pemeriksaan BTA.
34
5. Tabulating
Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-
jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam
tabel. Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan
analisis data. Selanjutnya data dimasukkan ke komputer dan
dianalisis secara statistik.
3.8.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian. Umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan prosentase dari tiap variabel (Sugiyono, 2016).
Analisis data menggunakan program SPSS untuk
mengetahui bagaimana gambaran data yang telah selesai
dikumpulkan dengan bentuk distribusi frekuensi dan variabel
umur responden, jenis kelamin responden, pendidikan responden,
pekerjaan responden, kepatuhan dan keberhasilan pengobatan
TBC.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yaitu analisis data yang dilakukan pada
dua variabel yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi
(Sugiyono, 2016).
Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan konsumsi
Obat Anti Tuberculosis (OAT) terhadap keberhasilan pengobatan
tuberculosis di Poli Directly Observed Treatment Shortcourse
(DOTS) TB di RSUD dr. R Soetrasno Rembang dengan
menggunakan chi square.
Analisis data yang digunakan adalah chi square
dikarenakan uji chi squre tersebut untuk mengetahui hubungan
35
BAB IV
Pendidikan Frekuensi %
SD Sederajat 20 33,4
SLTP Sederajat 14 23,3
SLTA Sederajat 26 43,3
Jumlah 60 100
39
Keberhasilan Total X2 ρ
Tingkat Pengobatan hitung value
Kepatuhan Berhasil Tidak
berhasil
f % f % f %
Tinggi 38 97,4 1 2,6 39 100 40,838 0,000
Sedang 5 41,7 7 58,3 12 100
Rendah 0 0 9 100,0 9 100
Total 43 71,7 17 28,3 60 100
uji analisis Chi square didapatkan nilai X2 hitung sebesar 40,838 dan ρ
value 0,000 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan
konsumsi Obat Anti Tuberculosis (OAT) terhadap keberhasilan
pengobatan tuberculosis di Poli Directly Observed Treatment
Shortcourse (DOTS) TB di RSUD dr. R Soetrasno Rembang.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa Univariat
1. Tingkat Kepatuhan Konsumsi OAT
Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden
mempunyai tingkat kepatuhan konsumsi OAT tinggi sebanyak 39
(65,0%) responden, tingkat kepatuhan sedang sebanyak 12
(20,0%) responden dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 9
(15,0%) responden. Hasil diatas didominasi kepatuhan minum
obat tinggi sebanyak 65,0%. Hasil diatas dikarenakan responden
yang selalu minum obat selama menjalani pengobatan, selalu
patuh minum obat, selalu minum obat meskipun gejala yang
dialami telah teratasi dan merasa nyaman meskipun harus minum
obat setiap hari.
Menurut analisis penulis masih terdapat kepatuhan
minum obat kurang sebanyak 9 responden (15,0%). Hal tersebut
dikarenakan terdapat responden yang lupa minum obat, pasien
yang kadang-kadang tidak bawa obat saat bepergian dan minum
obat tidak sesuai jadwal anjuran dokter. Hal ini dibutuhkan
adanya pendamping responden dalam minum obat sehingga tidak
terjadi kelupaan minum obat sesuai dengan jadwal minum obat.
Hasil diatas sesuai dengan teori Vrijens (2012) bahwa
aspek kepatuhan minum obat salah satunya forgetting yaitu
sejauh mana pasien melupakan jadwal untuk meminum obat.
Pasien yang menunjukkan kepatuhan minum obat yang tinggi
memiliki frekuensi kelupaan dalam mengkonsumsi obat yang
42
PMO ada tapi kurang memantau), faktor obat (suplai OAT terganggu
sehingga pasien menunda atau tidak meneruskan minum obat).
Sedangkan menurut Akessa (2015) bahwa penyebab penderita TBC
tidak menyelesaikan program pengobatannya karena penderita TBC
malas untuk berobat. Penyebab penderita TBC malas berobat adalah
jenuh dengan pengobatan yang cukup lama, efek samping obat atau
merasa lebih baik setelah awal (dua bulan pertama) pengobatan.
Penyebab lain seperti faktor ekonomi, hambatan transportasi menuju
ke pelayanan kesehatan dan kurangnya motivasi dari penderita TBC
baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Penghentian
pengobatan sebelum waktunya di Indonesia merupakan faktor terbesar
dalam kegagalan pengobatan penderita TBC.
Penelitian terkait dilaksanakan oleh Jamaluddin (2019) dengan
judul penelitian “Gambaran Tingkat Kepatuhan Berobat Pada Pasien
Tuberkulosis Di Puskesmas Samata Kecamatan Somba OPU
Kabupaten Gowa”. Hasil uji statistik spearman didapatkan bahwa ada
hubungan antara usia (p = 0,000) dengan tingkat kepatuhan berobat
pasien TB. Namun, pada penelitian ini tidak terdapat hubungan jenis
kelamin (p = 0,453), pekerjaan (p = 0,310), pendidikan (p = 0,785),
penghasilan (p = 0,478) serta jarak rumah ke pelayanan kesehatan (p =
0,795) dengan kepatuhan berobat pasien TB.
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Hasil penelitian berdasarkan tingkat kepatuhan diperoleh sebagian
besar responden mempunyai tingkat kepatuhan konsumsi OAT tinggi
sebanyak 39 (65,0%) responden, tingkat kepatuhan sedang sebanyak
12 (20,0%) responden dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 9
(15,0%) responden.
5.1.2 Hasil penelitian berdasarkan keberhasilan pengobatan diperoleh
sebagian besar responden berhasil dalam menjalani pengobatan
Tuberculosis sebanyak 43 (71,7%) responden dan tidak berhasi;
sebanyak 17 (28,3%) responden.
5.1.3 Hasil uji analisis Chi square didapatkan nilai X2 hitung sebesar 40,838
dan ρ value 0,000 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat
kepatuhan konsumsi Obat Anti Tuberculosis (OAT) terhadap
keberhasilan pengobatan tuberculosis di Poli Directly Observed
Treatment Shortcourse (DOTS) TB di RSUD dr. R Soetrasno
Rembang.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi STIKES Cendekia Utama Kudus
Hasil penelitian ini dapat digunakan jurnal keperawatan
STIKES Cendekia Utama Kudus dalam pengabdian masyarakat
berbasis penelitian khususnya tentang keberhasilan pengobatan TB
Paru.
5.2.2 Bagi Lokasi Penelitian
Pihak RSUD dr. R. Soetrasno Rembang dapat memberikan
sosialisasi tentang minum obat secara teratur dan benar pada pasien
TBC serta keluarga dalam meningkatkan kepatuhan minum obat
48
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Peneliti,
Lampiran 3
Nama :
Umur :
( )
Lampiran 4
Instrument penelitian
A. Karakteristik Responden
1. No. Responden :
2. Umur : …………… Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan
4. Pendidikan : Tidak sekolah
SD
SLTP
SLTA
DIII/S1
5. Pekerjaan : Tidak bekerja
Buruh
Petani
Wiraswasta
PNS
B. Tingkat Kepatuhan
Berilah tanda checklist (√) pada kolom di bawah ini, sesuai dengan apa yang
Anda rasakan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Pernahkah anda lupa minum obat?
2 Selain lupa, mungkin Anda tidak minum obat
karena alasan lain. Dalam 2 minggu terakhir,
apakah Anda pernah tidak minum obat?
3 Pernahkah Anda mengurangi atau berhenti minum
2
Berilah tanda check list pada kolom yang telah disediakan (diisi peneliti)
BTA -
3
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TTL
1 2 2 2 2 1 2 1 2 14
2 2 2 2 2 2 2 2 1 15
3 1 1 2 1 1 1 1 1 9
4 2 2 2 2 2 2 2 2 16
5 2 2 2 2 2 2 2 2 16
6 1 1 1 1 1 1 1 1 8
7 2 1 2 2 2 2 2 2 15
8 2 2 2 2 2 2 2 2 16
9 1 1 2 1 1 1 1 1 9
10 2 2 1 2 1 1 1 2 12
11 1 1 1 1 1 1 1 1 8
12 2 1 2 2 2 2 2 2 15
13 2 2 2 2 2 2 2 2 16
14 1 1 2 1 1 1 1 1 9
15 2 2 1 2 1 1 1 2 12
16 2 2 2 2 1 2 1 2 14
17 2 2 2 2 2 2 2 1 15
18 1 1 2 1 1 1 1 1 9
19 2 2 2 2 2 2 2 2 16
20 2 2 2 2 2 2 2 2 16
4
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TTL
Sig. (2-tailed) .000 .355 .000 .002 .000 .002 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation .802 **
1 .102 .802 **
.408 .583 **
.408 .583 **
.732**
Sig. (2-tailed) .000 .669 .000 .074 .007 .074 .007 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation .218 .102 1 .218 .500 *
.612 **
.500 *
.102 .489*
Sig. (2-tailed) .355 .669 .355 .025 .004 .025 .669 .029
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation 1.000 **
.802 **
.218 1 .655 **
.802 **
.655 **
.802 **
.925**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .355 .002 .000 .002 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation .655** .408 .500* .655** 1 .816** 1.000** .408 .848**
Sig. (2-tailed) .002 .074 .025 .002 .000 .000 .074 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation .802 **
.583 **
.612 **
.802 **
.816 **
1 .816 **
.583 **
.932**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .004 .000 .000 .000 .007 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation .655 **
.408 .500 *
.655 **
1.000 **
.816 **
1 .408 .848**
Sig. (2-tailed) .002 .074 .025 .002 .000 .000 .074 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation .802 **
.583 **
.102 .802 **
.408 .583 **
.408 1 .732**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .669 .000 .074 .007 .074 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TTL Pearson Correlation .925** .732** .489* .925** .848** .932** .848** .732** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .029 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Reliability
N %
Excluded a
0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
.790 9
6
Kepatuhan Keberhasilan
No Um Jk Jk_0 Pend Pend_0 Pek Pek_0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TTL KTG Uji Tuber KTG-KP
1 58 L 1 SD 1 WRST 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
2 47 P 2 SLTA 3 WRST 4 1 1 0 1 1 0 1 1 6 2 Nega ti f 1
3 22 P 2 SLTA 3 WRST 4 1 1 0 1 0 1 0 1 5 3 Pos i ti f 2
4 35 P 2 SLTA 3 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
5 31 P 2 SLTA 3 TB 1 1 0 1 0 1 0 1 1 5 3 Pos i ti f 2
6 62 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
7 21 L 1 SLTA 3 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
8 33 P 2 SLTP 2 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
9 39 P 2 SLTA 3 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 0 1 7 2 Nega ti f 1
10 58 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
11 61 L 1 SD 1 TANI 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
12 28 P 2 SLTA 3 TB 1 1 0 1 0 0 1 0 1 4 3 Pos i ti f 2
13 21 P 2 SLTP 2 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
14 47 L 1 SLTP 2 TANI 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
15 32 L 1 SLTA 3 BURUH 2 1 0 1 1 1 0 1 1 6 2 Pos i ti f 2
16 71 L 1 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
17 18 P 2 SLTA 3 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
18 65 L 1 SD 1 WRST 4 1 1 0 1 1 0 0 1 5 3 Pos i ti f 2
19 60 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
20 57 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
21 18 L 1 SLTA 3 TB 1 1 1 0 1 1 1 1 1 7 2 Nega ti f 1
22 25 L 1 SLTP 2 WRST 4 1 1 1 0 1 0 1 1 6 2 Nega ti f 1
23 58 P 2 SLTP 2 WRST 4 1 1 0 1 0 1 0 1 5 3 Pos i ti f 2
24 61 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
25 70 L 1 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
26 57 L 1 SLTP 2 TANI 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
27 19 P 2 SLTA 3 TB 1 1 0 1 0 1 1 0 1 5 3 Pos i ti f 2
28 25 L 1 SLTP 2 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
29 25 L 1 SLTA 3 WRST 4 1 1 1 1 1 1 0 1 7 2 Pos i ti f 2
30 23 L 1 SLTA 3 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
31 24 P 2 SLTA 3 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
32 58 L 1 SD 1 WRST 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
33 52 P 2 SLTA 3 WRST 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
34 24 P 2 SLTA 3 WRST 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
35 35 P 2 SLTA 3 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
36 31 P 2 SLTA 3 TB 1 1 1 1 0 1 0 1 1 6 2 Pos i ti f 2
37 62 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
38 56 L 1 SLTA 3 BURUH 2 0 1 0 1 1 0 1 1 5 3 Pos i ti f 2
39 57 P 2 SLTP 2 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
40 39 P 2 SLTA 3 BURUH 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
41 58 P 2 SD 1 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
42 61 L 1 SD 1 TANI 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
43 66 P 2 SLTA 3 TB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 Nega ti f 1
7
Frequencies
Statistics
TINGKAT
KEPATUHAN KEBERHASILAN
JENIS KONSUMSI PENGOBATAN
UMUR KELAMIN PENDIDIKAN PEKERJAAN OAT TUBERCULOSIS
N Valid 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 45.62 1.55 2.10 2.10 1.50 1.28
Median 47.50 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00
Mode 58 2 3 1 1 1
Std. Deviation 16.907 .502 .877 1.231 .748 .454
Range 53 1 2 3 2 1
Minimum 18 1 1 1 1 1
Maximum 71 2 3 4 3 2
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
TINGKAT KEPATUHAN
KONSUMSI OAT *
KEBERHASILAN 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
PENGOBATAN
TUBERCULOSIS
11
KEBERHASILAN
PENGOBATAN
TUBERCULOSIS
TIDAK
BERHASIL BERHASIL Total
KEPATUHAN Count 5 7 12
SEDANG % within TINGKAT
KEPATUHAN 41.7% 58.3% 100.0%
KONSUMSI OAT
KEPATUHAN Count 0 9 9
RENDAH % within TINGKAT
KEPATUHAN 0.0% 100.0% 100.0%
KONSUMSI OAT
% within TINGKAT
KEPATUHAN 71.7% 28.3% 100.0%
KONSUMSI OAT
Chi-Square Tests
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 2.55.
12
13
14
15
Tanggal : 20-5-2021
Catatan :
Pengajuan judul
Paraf
16
Tanggal : 3-6-2021
Catatan :
Mencari fenomena untuk referensi
Paraf
17
Tanggal : 31-7-2021
Catatan :
Pengajuan BAB 1
Paraf
18
Tanggal : 24-8-2021
Catatan :
Pengajuan BAB 1 dan BAB 2
Paraf
19
Tanggal : 31-8-2021
Catatan :
Revisi BAB 1 dan BAB 2
Paraf
20
Tanggal : 13-9-2021
Catatan :
Pengajuan BAB 3
Paraf
21
Tanggal : 15-9-2021
Catatan :
ACC BAB 1 sampai BAB 3
Paraf
22
Tanggal : 23-11-2021
Catatan :
Pengajuan hasil penelitian lengkap
1. Penulisan Bulan dan NIDN Penguji
2. Penulisan Kata Pengantar
3. Penambahan lampiran uji validitas dan reliabilitas
4. Hipotesis yang digunakan
5. Lokasi dan waktu penelitian
6. Populasi setiap bulannya
7. Kapan pelaksanaan uji validitas
8. Penambahan pembahasan univariate
9. Penjabaran pembahasan bivariate
10. Keterbatasan penelitian
11. Perbaikan saran
Paraf
23
Tanggal : 4-12-2021
Catatan :
Pengajuan skripsi lengkap BAB 1-5
1. Penulisan hipotesis penelitian
2. Keterbatasan penelitian
3. Perbaikan saran dihapus dan pembenaran penulisan
Paraf
24
Tanggal : 6-12-2021
Catatan :
ACC BAB 1 sampai BAB 5
Paraf