Anda di halaman 1dari 17

FORMAT REFLEKSI KASUS DENGUE FEVER

APLIKASI PEMBELAJARAN DI RUANG FLAMBOYAN


STASE KEPERAWATAN ANAK

IDENTITAS PEMBUAT REFLEKSI KASUS


Nama : Evi Permatania
NIM : 202103105

IDENTITAS PEMBIMBING
Pembimbing Klinik : Burhan Pujoko, S.Kep. Ns.
Pembimbing Akademik : Ns. Sri Hartini, S.kep. M.Kes.

A. ASSESMENT
Tanggal masuk pasien : 26 Maret 2022
Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2022
1. Biografi
1.1 Pasien
Nama : An. OA
Tempat/Tanggal lahir : Rembang, 04-10-2014
Usia : 7 Tahun
Alamat : Sumberjo 4/1 Rembang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa

1.2 Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Tempat/Tanggal lahir : Rembang, 14-10-1985
Usia : 36 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sumberjo 4/1 Rembang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dg pasien Ayah
2. Anamnesa
Jelaskan anamnesa historikal pasien

An. OA merasakan panas setelah pulang bermain dengan tetangga.


Anak menangis rewel karena tubuhnya terasa lemas. Anak di bawa ke
Puskesmas untuk berobat tetapi tidak ada perkembangan selama 3 hari.
Kemudian anak OA dibawa keluarganya ke IGD RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang.

3. Pemeriksaan Fisik
Jelaskan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukkan pada pasien meliputi keadaan
umum pasien, kesadaran, vital sign, pengkajian pola fungsional, tumbuh
kembang dan pemeriksaan fisik yang lain yang mendukung dalam penentuan
masalah keperawatan pada pasien
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : Kesadaraan : Composmentis
c. Vital sign:
TD : 90/60mmHg
N : 110/menit
S : 37,80C
RR : 24/menit
d. Pengkajian pola fungsional yang mendukung dalam penentuan
masalah keperawatan
 Pola nutrisi – metabolik
Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring
yaitu nasi, sayur dan lauk.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan pasien
hanya makan diet bubur halus yang disediakan dengan porsi ½
itupun tidak habis.
 Pola aktivitas – latihan
Sebelum sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan / minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat 
tidur
Berpindah 
Ambulasi / ROM 

Selama sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan / 
minum
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di 
tempat tidur
Berpindah 
Ambulasi / 
ROM
4. Pemeriksaan Penunjang
Jelaskan pemeriksaan diagnostik maupun laboratorium yang mendukung
penentuan masalah keperawatan pada pasien

26 Maret 2022
a. Hb : 13,4 gr/dl
b. Ht : 38,5 %
c. Leukosit : 3,16 ribu
d. Trombosit : 110 ribu
e. Eritrosit : 4,65 juta
5. Program diet maupun pengobatan terkait
Jelaskan program pengobatan yang saat ini diprogramkan pada pasien

a. Infus Asering 5 cc/jam


b. Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
c. Injeksi Paracetamol 450 mg/8 jam
d. Vit B Komplek 2X1 tablet

B. ANALISA DATA
Nomor Data fokus Etiologi Problem
1 DS: Peningkatan Kurang volume
Keluarga pasien menyatakan permeabilitas cairan
muntah sudah 4x dengan dinding kapiler
konsistensi cair
Do =
1. Mukosa bibir kering
2. Turgor kulit sedang
3. Capilary reville 2 detik
4. Pasien terlihat lemah
5. Pasien muntah
Laboratorium
1. Hb : 13,4 gr/dl
2. Ht : 38,5 %
3. Trombosit : 110 ribu
2 DS : keluarga pasien mengatakan Proses Hipertermia
anak mengeluhkan panas dan peradangan
menggigil sudah 3 hari
DO : Badan teraba panas
TTV :
1. TD : 90/60 mmHg
2. S : 37,8oC
3. N : 110 x/menit
4. RR : 24 x/menit
Hasil laboratorium
26 Maret 2022
1. Hb : 13,4 gr/dl
2. Ht : 38,5 %
3. Leukosit : 3,16 ribu
4. Trombosit : 110 ribu
5. Eritrosit : 4,65 juta
3 DS : keluarga pasien mengatakan Intake nutrisi Nutrisi kurang
tidak nafsu makan kurang dari kebutuhan
DO : tubuh
Sebelum sakit : Pasien makan 3x
sehari dengan porsi 1 piring yaitu
nasi, sayur dan lauk.
Selama sakit : Pasien mengatakan
tidak nafsu makan dan pasien
hanya makan diet bubu halus
yang disediakan dengan porsi ½
itupun tidak habis.

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurang volume cairan berhubungan dengan peningkatan


permeabilitas dinding kapiler
2. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi kurang.

D. NCP
Tentukan Perencanaan dalam mengatasi masalah utama pada pasien

TGL/ N RENCANA
JAM O Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Dx Hasil
28-3- 1 Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi umum 1. Mengetahui kondisi
tindakan keperawatan
2022 selama 3x24 jam pasien pasien
Jam diharapkan kebutuhan 2. Monitor vital sign 2. Memantau jika terjadi
10.00 cairan tubuh adekuat, abnormalitas
WIB dengan kriteria hasil : 3. Observasi tanda – 3. Agar dapat segera
1. Cairan tubuh tanda syok dilakukan tindakan
terpenuhi untuk menangani
2. Mukosa bibir lembab 4. Catat masukan syok.
3. Turgor kulit baik haluaran, hitung 4. Mengetahui
keseimbangan keseimbangan cairan
cairan antara input dan
5. Anjurkan pasien output
untuk minum yang 5. Asupan cairan sangat
banyak diperlukan untuk
menambah volume
6. Penkes mengenai cairan tubuh.
pentingnya 6. Dengan
pemenuhan cairan bertambahnya
bagi proses pengetahuan pasien
penyembuhan dpat membantu dalam
pasien proses penyembuhan
7. Kolaborasi dalam
pemberian cairan 7. Pemberian cairan IV
parenteral sangat penting bagi
pasien yang
mengalami
kekurangan cairan
tubuh karena
langsung ke dalam
pembuluh darah.
28-3- 2 Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan 1. Mengidentifikasi
2022 tindakan keperawatan demam pasien sejauh mana terjadi
Jam selama 3x24 jam peningkatan suhu
10.10 diharapkan suhu tubuh 2. Observasi TTV tubuh
WIB turun, dengan kriteria 2. Perubahan TTV
hasil : terutama peningkatan
4. Keadaan umum baik suhu menunjukan
5. Mukosa bibir lembab 3. Anjurkan pasien adanya infeksi
6. TTV dalam batas untuk tirah baring 3. Meningkatkan
normal relaksasi sehingga
4. Anjurkan pasien
7. Suhu tubuh normal tidak terjadi
untuk banyak
(360-370C) peningkatan suhu
minum
tubuh
4. Hidrasi yang
5. Beri kompres es
seimbang dapat
atau air dingin
menstabilkan suhu
tubuh
5. Merangsang
hipotalamus sebagai

6. Ciptakan pusat pengatur suhu

lingkungan yang tubuh sehingga dapat

tenang dan membantu

nyaman menurunkan panas


6. Suhu ruangan yang
sejuk dapat
7. Libatkan keluarga mempertahankan
dalam memenuhi suhu tubuh mendekati
kebutuhan pasien normal
7. Penggunaan energi
8. Kolaborasi medis yang berlebihan dapat
dalam pemberian memacu peningkatan
antipiretik suhu tubuh
9. Kolaborasi medis 8. Obat antipiretik dapat
dalam pemberian membantu
antibiotik menurunkan suhu
tubuh
9. Obat antibiotik dapat
menekan
perkembangan virus
28-3- 3 Setelah dilakukan 1. Kaji status nutrisi 1. Mengetahui sejauh
2022 tindakan keperawatan pasien mana kekurangan
Jam 3x24 jam diharapkan nutrisi
10.20 nutrisi terpenuhi, dengan 2. Observasi TTV 2. Mengetahui keadaan
WIB kriteria hasil : umu pasien
1. Keadaan umum 3. Observasi porsi 3. Mengetahui masukan
baik makan yang kalori
2. Pasien dapat dihabiskan tiap

menghabiskan porsi kali pasien makan

makan yang 4. Ajurkan pasien 4. Meregangkan otot-

disajikan untuk menarik otot perut / untuk

3. BB meningkat nafas panjang bila mengurangi rasa mual


mual 5. Makanan yang asam,
5. Berikan makan pedas dapat
yang tidak meningkatkan sekresi
merangsang asam lambung
saluran cerna 6. Meningkatkan nafsu
makan
6. Hidangkan 7. Obat antiemetik dapat
makanan dalam mengurangi rasa mual
keadaan hangat
7. Kolaborasi medis 8. Nutrisi yang tepat
dalam pemberian dapat mempercepat
antiemetik proses penyembuhan
8. Kolaborasi dengan
ahli gizi dalam
pemberian diet
yang tepat
E. IMPLEMENTASI
Tgl / Jam No Implementasi Respon
Diagnosa
28-3-2022 2 Mengkaji keluhan demam klien S : keluarga pasien
11.00 WIB mengatakan silahkan
diperiksa
Do:S: 37,80C
11.20 WIB 1,2 Anjurkan pasien untuk minum S : keluarga pasien
yang banyak mengatakan bersedia
O : anak minum 1 gelas air
12.15 WIB 2 Memberikan kompres air hangat S : keluarga pasien
mengatakan akan kompres
anak dengan air hangat
O : pasien dikompres air
hangat
13.00 WIB 1,2 Menganjurkan pasien untuk S : keluarga pasien
banyak minum mengatakan ya bu
O : pasien kooperatif
13.20 WIB 2 Menganjurkan pasien untuk S : keluarga pasien
tirah baring mengatakan bersedia untuk
tirah baring / istirahat
O : pasien tampak berbaring
di tempat tidur
14.20 WIB 2 Kolaborasi medis dalam obat S : keluarga pasien
pemberian injeksi paracetamol mengatakan ya bu
120 mg IV dan obat obat B O : obat masuk melalui
komplek 1 tablet intravena (selang infus)
17.00 WIB 2 Mengobservasi TTV klien S : keluarga pasien
mengatakan mau diperiksa
O:
TD : 100/70 mmHg
S : 37,3 0C
N : 100 x/m
RR : 22 x/m
17.20 WIB 1 Pemberian edukasi tentang S : keluarga pasien
pentingnya cairan pada anak mengatakan terima kasih bu
O : keluarga dan anak
kooeratif
17.30 WIB 3 Pemberian diit yang tepat S : keluarga pasien
(bubur). mengatakan terima kasih
bu.
O : pasien kooperatif
18.00 WIB 3 Mengkaji status nutrisi pasien S : keluarga pasien
mengatakan bersedia
O : pasien makan dengan
bubur halus habis ½ porsi
18.20 WIB 3 Mengobservasi porsi makan S: keluarga pasien
yang dihabiskan tiap kali pasien mengatakan bersedia
makan. O: pasien habis ½ porsi
makan.
19.00 WIB 3 Memberikan makanan cemilan S : keluarga pasien
yang tidak merangsang saluran mengatakan bersedia
cerna. O : pasien makan kue
kering.
20.30 WIB 2 Mengobservasi TTV klien S : keluarga pasien
mengatakan mau diperiksa
O:
TD : 100/70 mmHg
S : 37,10C
N : 96 x/m
RR : 21 x/m
21.30 WIB 2 Berkolaborasi dengan dokter : S : keluarga pasien
1. Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 mengatakan bersedia
jam O : Obat masuk melalui
2. Injeksi Paracetamol 120 mg intravena (Selang infus)
3. Pemberian obat b komplek 1
tablet
22.00 WIB 1 Mengganti cairan infus asering S : keluarga pasien
5 cc/jam mengatakan terima kasih bu
O : asering 5 cc/jam
29-3-2022 1 Mengobservasi tanda-tanda S : Keluarga pasien
07.00 WIB syok mengatakan bersedia
O:
Anak lemah
Pucat
Demam turun
07.30 WIB 1,2 Mengobservasi TTV klien S : keluarga pasien
mengatakan bersedia
O:
TD : 100/70 mmHg
S : 36,80C
N : 94 x/m
RR : 24 x/m
09.30 WIB 2 Kolaborasi medis dalam S : keluarga pasien
pemberian obat antipiretik mengatakan bersedia
Paracetamol 120 mg dan O : obat paracetamol 120
ranitidine 1 ampul mg IV dan ranitidine 1
ampul
12.00 WIB 3 Mengkaji status nutrisi pasien S : keluarga pasien
mengatakan hanya makan 1
porsi yang disediakan
O : pasien tampak makan
bubur halus 1 porsi
13.00 WIB 2 Memberikan kompres air hangat S : keluarga pasien
mengatakan akan
memberikan kompres
dengan air hangat
O : pasien dikompres air
hangat
15.20 WIB 2 Menganjurkan pasien untuk S : keluarga pasien
banyak minum mengatakan bersedia
O : pasien kooperatif
17.00 WIB 2 Menganjurkan pasien untuk S : keluarga pasien
tirah baring mengatakan bersedia untuk
tirah baring / istirahat
O : pasien tampak berbaring
di tempat tidur
18.00 WIB 1,2 Mengobservasi TTV klien S : keluarga pasien
mengatakan mau diperiksa
O:
TD : 100/70 mmHg
S : 37,5 0C
N : 80 x/m
RR : 20 x/m
18.20 WIB 3 Pemberian diit yang tepat S : keluarga pasien
(bubur). mengatakan bersedia.
O : pasien kooperatif
19.50 WIB 3 Mengkaji status nutrisi pasien S : keluarga pasien
mengatakan bersedia
O : pasien makan dengan
bubur halus habis 1 porsi
20.00 WIB 1 Menganjurkan banyak minum S : keluarga pasien
mengatakan terima kasih bu
O : anak minum 1 gelas
21.00 WIB 3 Mengobservasi porsi makan S: pasien mengatakan
yang dihabiskan tiap kali pasien bersedia
makan. O: pasien habis ½ porsi
makan.
30-3-2022 1,2 Mengobservasi TTV klien S : pasien mengatakan mau
07.30 WIB diperiksa
O:
TD : 100/70 mmHg
S : 36,70C
N : 96 x/m
RR : 22 x/m
08.00 WIB 3 Pemberian diit yang tepat S : keluarga pasien
(bubur). mengatakan bersedia.
O : pasien kooperatif
09.20 WIB 2 Berkolaborasi dengan dokter : S : Pasien mengatakan
1. Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 bersedia
jam O : Obat masuk melalui
2. Injeksi paracetamol 120 intravena (Selang infus)
mg/8 jam
10.10 WIB 1 Menganjurkan banyak minum S : keluarga pasien
mengatakan terima kasih bu
O : anak minum 1 gelas

F. CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl / Jam No Evaluasi
Diagnosa
28-3-2022 1 S : Keluarga pasien mengatakan anak sudah minum
22.00 WIB air cukup banyak
O:
1. Anak terasa lebih segar
2. BAK 5 kali
3. Mukosa bibir kering.
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 S : Keluarga pasien mengatakan badannya masih
terasa panas
O : S : 37,30C
1. Suhu tubuh panas
2. Pasien lebih segar.
3. Mukosa bibir kering.
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 S : Keluarga pasien mengatakan sudah makan dan
habis 1 porsi sore hari tadi
O:
1. Pasien menghabiskan 1 porsi makan.
2. Pasien makan kue kering yang dibawa
keluarga
3. Pasien istirahat tenang
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Pertahankan intervensi
29-3-2022 1 S : Keluarga pasien mengatakan anak dibawakan jus
22.00 WIB jambu dari rumah
O:
1. Anak tidak pucat
2. BAK 6 kali
3. Mukosa bibir lembab
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak panas
O : S : 36,80C
1. Suhu tubuh tidak panas
2. Pasien tampak segar.
3. Mukosa bibir lembab.
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Pertahankan intervensi
3 S : Pasien mengatakan makan habis 1 porsi
O:
1. Pasien menghabiskan 1 porsi bubur.
2. Pasien istirahat tenang
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Pertahankan intervensi

G. EVALUASI
Tgl / Jam No Evaluasi
Diagnosa
30-3-2022 1 S : keluarga pasien anak minum air putih kurang lebih
13.00 WIB 1 liter sehari
O:
1. Bibir mukosa lembab
2. Tidak pucat
3. Anak kooperatif
A : Masalah keperawatan kebutuhan cairan teratasi
P : Pertahankan intervensi
30-3-2022 2 S : keluarga pasien mengatakan badannya sudah tidak
13.10 WIB panas
O:
1. S : 36,60C
2. Suhu tubuh tidak panas
3. Pasien tampak segar
4. Mukosa bibir lembab
5. Pasien kooperatif
A : Masalah keperawatan hipertermi teratasi
P : Pertahankan intervensi

30-3-2022 3 S : keluarga pasien mengatakan nafsu makan


13.20 WIB meningkat
O:
1. Pasien tampak segar
2. Pasien menghabiskan makanannya 1 porsi
bubur
3. Pasien tampak makan roti dan buah
4. Pasien kooperatif
P : masalah keperawatan nutrisi teratasi
A : pertahankan intervensi

Tanda tangan pembimbing klinik

(Burhan Pujoko, S.Kep. Ns.)

Tanda Tangan Mahasiswa

(Evi Permatania)
Tanda tangan pembimbing akademik

(Ns. Sri Hartini, S.kep. M.Kes.)

Anda mungkin juga menyukai