Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

N
DENGAN BRONKHOPENOMONIA DI RUANG MUZZDALIAFAH
RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA

Nama Mahasiswa : Endah Wahyuni


Nim : 122020030300
Hari/tanggal : 01/04/2022
Tempat Praktek : RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Nn. N
Umur : 24 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Status perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Sekuro 14/08, jepara, indonesia
Tanggal masuk RS : 01-04-2022
No. RM : 0220014
Diagnose medis : BRPN (BRONKHOPENOMONIA)
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 52 thn
Jenis kelamin : Lakai - Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sekuro 14/08, jepara, indonesia
Hubungan dengan pasien : Orang Tua (Ayah)
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan pada tangggal 21 maret 2022 batuk tetatpi tidak
mengeluarkan dahak dan pada tanggal 24 maret 2022 pasien mengeluh batuk disertai
dahak tenggorokan sakit sedikit sesak dan demam, dan pada tanggal 31 maret 2022
pasien merasa tidak tahan dengan kondisinya tidak membaik khawatir akan
kondisinya pasien di bawa ke RSI sultan Hadlirin Jepara pada pukul 10:20wib,
sesampainya di IGD pasien langsung di lakukan pemeriksaan, KU: sadar,batuk,sesek,
TD:110/70mmHg, N:84x/mnt, RR:24x/mnt, S:37,80C, Spo2:97%. Didapatkan
auskultasi di semua lapang paru terdapat Ronkhi / terdapat sputum di paru-paru,
dokter mengadvice untuk pemberian oksigen nasal kanul 3L/mnt dan di lakukan
pemeriksaan Rontogen Thorak di dapat hasil BRPN (Bronkopenomonia), pasien di
sarankan untuk rawat inap agar mendapatkan obat dan penanganan lebih lanjut ,
keluarga dan pasien menyetujui untuk rawat inap. Setelah persetujuan di lakukan
tindakan pasang infus tangan kiri dengan cairan RL 20 tpm/mnt. Lalu pasien di
pindahkan ke ruang Muzdalifah pada pukul 12:15 wib, sesaampainya di ruangan
pasien dibantu ambulasi ke tempat tidur dan langsung di ber oksigennasi nasal canul
3L/mnt, dan di dapatkan TTV TD:110/70mmHg, N:84x/mnt, RR:24x/mnt, S:37,8 0C,
Spo2:97%, dan di berikan obat advice dokter IGD, inj:cefotaxime 1gr/12 jam,
ranitidine 50mg/12jam, ondansetrone 4mg/12 jam. PO: sucralfate IIc/8jam,
ambroxsole 1tab/8jam, sanmol 500mg/8jam. Dan petugas medis menganjurakan
badrest di tempat tidur selama masih sesak dan sementara oksigen tetap di pakai, jika
membutuhkan sesuatu untuk dapat menghubungi perawat diruang jaga..
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Penyakit terdahu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan ataupun menular
2. Pernah drawat di RS
Pasien mengatakan belum pernah di rawat di RS, jika sakit hanya periksa ke
Bidan atau ke dokter praktik.
3. Obat-obatan yang digunakan
Tidak terkaji
4. Tindakan (Operasi)
pasien mengatakan belum pernah dioperasi
5. Alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat-obatan
ataupun makanan
6. Kecelakaan
pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Keluarga Pasien mengatakan kelurga tidak ada yang mengalami penyakit yang di alami
seperti anaknya saat ini

GENOGRAM
Keterangan :
Laki – laki
Perempuan
Garis keturunan
Peempuan meninggal
Pasien

POLA KESEHATAN (GORDON)


1. Pola persepsi kesehatan – menejemen (Pemeliharaan kesehatan)
pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya, padahal
pasien selalu menjaga kesehatan dan selalu mengutamakan kesehatan.
2. Pola metabolisme nutrisi
Saat dikaji : Nn.N tidak nafsu makan
A BB : 55 kg
TB : 1,65 cm
IMT : BB÷ TB ²
65÷1,7² =20,22(normal)
B : tgl 01-04-2022
Haemoglobin : 10.2gr%
Leucoccyt : 15. 300mm3
Trombocyt : 275.000mm3
Hematokrit : 26.8%*
GDS : 98gr/dl
C : Pasien tampak lemah, tidak nafsu makan.Hanya
menghabiskan setengah porsi
TTV : TD : 110/70mmHg
N : 84x/ menit
S : 37,5oC
RR : 24x/ menit
SpO2 : 97%
D : diit lunak
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
eliminasi BAB 1 x sehari dengan konsentrasi lunak,warna
kuning. BAK : 3-4x sehari dengan konsentrasi warna kuning
jernih.
Saat dikaji : Keluarga Pasien mengatakan belum BAB. BAK : 2-3x sehari
dengan konsentrasi warna kuning jernih.
4. Pola aktivitas latihan
Sebelum
0 1 2 3 4 Selama sakit 0 1 2 3
sakit 4

Makan √ Makan √
Mandi √ Mandi √
Berpakaian √ Berpakaian √
Eliminasi √ Eliminasi √
Mobilisasi √ Mobilisasi √
ditempat ditempat
tidur tidur
Berpindah √ Berpindah √
Ambulasi √ Ambulasi √
Ket : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang dan peralatan
4 : ketergantungan/ tidak mampu
5. Pola istirahat tidur
Saat dikaji : Pasien mengatakan mudah terbangun dari tidur karena sering
batuk dan tenggorokan sakit
6. Rasa aman dan nyaman
Pasien ditempatkan tempat tidur dengan di posisikan semi fowler dan dipasang
pagar pembatas agar tidak terjadi resiko jatuh.
7. Kebutuhan berpakaian
Pasien mengatakan bisa ganti baju sendiri, namun saat sakit ini kadang dibantu
untuk ganti pakaian
8. Kebutuhan mempertahankan suh tubuh dan sirkulasi
Pasien mengatakan jika suhu tubuh naik berusaha menurunkannya dengan cara
kompres di kening, minum air putih yang banyak jika perlu minum paracetamol,
dan menggunakan selimut jika kedinginan
9. Kebutuhan personal Hygine
Pasien mengatakan sangat menjaga kebersihan selalu mandi minimal 2x sehari
dan menjaga kebersihan intime dengan sangat ketat walaupun dalam kondisi
kurang vit
10. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh

Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam gerak dan keseimbangan tubuh

namaun saat sakit ini harus istirahat mengurangi aktivitas gerak

11. Kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain

Pasien tidak ada hambatann dalam berkomunikasi, jika dirumah menggunakan

bahasa jawa, jika di luar menggunakan bahasa Indonesia

12. Kebutuhan spiritual

Pasien beragama islam dan memegang teguh agamanya dengan menjalankan

sholat 5 waktu walaupun dalan keadaan sakit

13. Kebutuhan bekerja


Saat ini pasien masih status mahasiswa jadi tidak terganggu dalan kebutuhan

bekerja

14. Kebutuhan bermain dan rekreasi

Saat ini tidak terpenuhi karena kondisi tidak vit

15. Kebutuhan belajar

Pasien mengatakan kebutuhan belajar sementara waktu daring / belajar melalui

internet.

KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis : BRONKHOPENOMONIA
2. Tindakan operasi : tidak ada
3. Status nutrisi : mual muntah
4. Status cairan : belum bisa minum karena kondisinya lemah
5. Obat-obatan :- Infus RL 20 tetes/ menit
- Cefotamime 1 gr /12 jam
- Ondanstron 5 mg/12 jam
- Inj. Ranitidin 50mg/12 jam
- Po. Sucralfat IIcth / 8 jam
- Ambroxol 1 tab / jam
- Po. Sanmol 500mg/8 jam
6. Aktivitas : anggota gerak lemah.
7. Tindakan keperawatan:
- Observasi TTV
- Memberikan oksigenasi dan mempertahankannya
- Memberikan obat injeksi maupun oral
- Berikan posisi semi fowler
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
8. Hasil laboratorium tanggal 01/04/2022 saat masuk rumah sakit.

Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Normal


Haemoglobi 10,2 gr% 14 ~ 18
n
Leucoccyt 15.300 mm3 4000 ~ 10000
Trombocyt 275.000 mm3 150000 ~ 400000
Hematokrit 26.8 %
48
GDS 98 Mg/
100ml <150

9. Hasil Rontgen thorax : Gambaran Bronkhopenomonia

7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Temperatur : 37,5o C
b. Denyut nadi : 84x/ menit
c. Respiratori rate : 26 x/ menit
d. Tekanan darah : 110/70mmHg
e. Keadaan umum : Pasien mengatakan batuk, sesek, lemes
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek
cahaya + / +, bola mata normal.
Hidung : Simetris. Pembauan normal
Telinga : Simetris, tidak ada radang telinga, tidak ada serumen, tidak ada nyeri
tekan dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, pengecapan normal
Dada :
 Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba di intercosta ke 3-4 dari mid klafikula
sinistra
P : Pekak, tidak ada pelebaran
A : terdengar bunyi jantungS1-S2, tidak adaMurmur,Gallops (-)
 Paru
I : simetris, tidak ada ekspansi dada
P : vocal premitus kanan kiri sama
P : sonor seluruh lapang paru
A : suara paru vesikuler, terdapat Ronchi di kedua lapang paru
 Abdomen
I : Tak Tampak membesar
A : peristaltik usus 10x/ menit
P : tidak ada benjolan ataupun nyeri tekan
P : Pekak
f. Genetalia : Bersih tidak terdapat kateter, dan tidak mempunyai riwayat
penyakit
Menular seperti gonore, sipilis.
g. Ekstremitas :
Kekuatan Otot :
Atas 5 5
Bawah 5 5

h. Kulit : Turgor kulit kering. Tidak ada kelainan penyakit kulit dan tidak terdapat
penyakit kulit.

8. ANALISA DATA
Hari,tg
No l Data Fokus Problem Etiologi
Jam
1. JUM,A DS : Ketidakefektifan proses infeksi d.d
T Pasien mengatakan bersihan jalan nafas . Batuk tidak efektif,
01/ batuk ,sese, lemes. sputum berlebih.
04/ DO :
2022  Pasien tampak
jam
batuk
08:40
 Auskultasi
terdapat ronkhi
 Rontogen hasil
Bronkhopnomonia
 Terpasang oksigen
3L/mnt
2 JUM,A DS : pasien mengatakan Pola nafas tidak hambatan upaya
T batuk sesek efektif b.d. nafas (mis.nyeri saat
01/ DO : bernapas, kelemahan
04/  Tenggorokan sakit otot pernapasan d.d
2022 polnapas abnormal
 Terdapat sputum
jam (mis. Takipnea,
08:40  spo2: 97% bradipnea,
 RR;24x/mnt hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-
stroke)

3 JUM,A DS pasien mengatkan Intoleransi aktivitas . ketidak seimbangan


T mual pusing dan lemes antara suplai dan
01/ buat aktivitas kebutuhan oksigen
04/ DO : d.d mengeluh lelah,
2022  Pasien tampak lemah dipsnea saat/setelah
jam aktivitas
 Keringat dingin
08:50
 Spo2 : 97%
 Pasien tampak tidak
nyaman

4 JUM,A DS : pasien mengatakan Resiko defisit nutrisi factor psikologis


T mual pusing dan tidak (mis. Stress,
01/ nafsu makan kengganan untuk
04/ DO : makan, d.d infeksi
2022  Pasien tampak mual .
jam  Pasien tampak tidak
09:00 menghabiskan
makanannya
 Pasien tampak tidak
nyaman
9. DIAGNOSA UTAMA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. proses infeksi d.d Batuk
tidak efektif, sputum berlebih.
2. Pola nafas tidak efektif b.d. hambatan upaya nafas (mis.nyeri saat
bernapas, kelemahan otot pernapasan d.dpola napas abnormal (mis.
Takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stroke)
3. Intoleransi aktivitas b.d. ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen d.d mengeluh lelah, dipsnea saat/setelah aktivitas.

10. INTERVENSI KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATA KRITERIA HASIL KEPERAWATAN (SIKI)
N (SDKI) (SLKI)

Ketidakefektifan Tujuan : Managemen jalan napas :


1 bersihan jalan
Setelah dilakukan 1. Monitor pola napas
nafas b.d. proses
intervensi selama 1x (frekuensi, kedalaman,
infeksi d.d Batuk
dalam 24 jam, maka usaha napas).
tidak efektif,
ketidak efektifan jalan 2. Monitoring sputum
sputum berlebih.
nafas menurun, (jumlah, warna, aroma)
(D.0001)
dengan kriteria hasil: Terapeutik :
1. Batuk efektif 1. Posisikan semi fowler
meningkat (5) atau fowler.
2. Produksi sputum 2. Lakukan fisioterapi dada,
menurun (5) jika perlu
3. Pola napas 3. Berikan minum hangat.
membaik (5) 4. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi :
- Ajarkan batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
2 Pola nafas tidak Tujuan : Managemen jalan
efektif b.d. napas:
Setelah dilakukan
hambatan upaya 1. monitor pola napas
intervensi selama 1x
nafas (mis.nyeri (frekuensi, kedalaman,
dalam 24 jam, maka
saat bernapas, usaha napas)
resiko hipovolemik
kelemahan otot 2. monitor bunyi napas
menurun, dengan
pernapasan tambahan (mis, gurgling,
kriteria hasil :
d.dpola napas mengi, weezing, ronkhi,
abnormal (mis. 1. Kekurangan ronkhi kering).
Takipnea, intake cairan Terapeutik :
bradipnea, menurun
1. posisikan semi fowler
hiperventilasi, 2. Muntah menurun
atau fowler
kussmaul, cheyne-
2. berikan oksigenasi
stroke)
edukasi :
1. anjurkan asupan cairan
2000ml/hari jika tidak
kontra indikasi.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
3 Intoleransi Tujuan : Managemen energy :
aktivitas b.d.
Setelah dilakukan 1. Identifikasi gangguan
ketidak
intervensi selama 1x fungsi tubuh yang
seimbangan antara
dalam 24jam, maka mengakibatkan
suplai dan
intoleransi aktivitas kelelahan.
kebutuhan oksigen
meningkat, dengan 2. Monitoring kelelahan
d.d mengeluh
kriteria hasil: fisik
lelah, dipsnea
Terapeutik :
saat/setelah 1. Ambulasi
aktivitas meningkat 1. Lakukan latihan
2. Curah jantung rentang gerak pasif
membaik dan/atau pasif.
3. Tingkat keletihan 2. Berikan aktivitas
menurun distraksi yang
menenangkan.
3. Fasilitasi duduk disisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjuran melakukan
aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi
keluarga jika tanda
gejala kelelahan tidak
berkurang
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan.

11. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.


NO HARI/ DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
TGL KEP KEPERAWATAN
JAM
1 Jum,at 1 Managemen jalan DS : pasien mengatakan agak
01/04/2022 napas : sesek
14:30 1. Monitor pola napas DO :
(frekuensi, - RR : 24x/ mnt
kedalaman, usaha - Spo2: 97%
napas). - Intensitas batuk sering
- Sputum keluar agak
2. Monitoring sputum
susah, warna putih
(jumlah, warna, bening, tidak berbau
- Terpasang 02 3L/mnt
aroma)

14:35 Terapeutik : DS: pasien mengatakan


nyaman pada posisi semi
1. Posisikan semi fowler
fowler atau fowler
2. Lakukan DO : - pasien tampak nyaman
fisioterapi dada, - Pasien tampak rileks
jika perlu - Pasien terpasang 02 canul
3. Berikan minum 3 L/mnt
hangat. - Pasien mau diberikan air
4. Berikan oksigen, minum hangat
jika perlu

14:40 Edukasi : DS : pasien bersedia di


ajarkan batuk efektif
- Ajarkan batuk efektif
Do :
- pasien mengikuti ajaran
tehnik batuk efektif
dengan Cara :
1. Posisikan tubuh dalam
keadaan duduk dengan
kaki menyentuh lantai.
Anda bisa duduk di
kursi atau bersandar di
tempat tidur.
2. Letakkan atau lipat
tangan di depan ulu
hati, lalu ambil napas
melalui hidung secara
perlahan. Cara ini
dilakukan untuk
menekan pergerakan
udara yang
menyebabkan batuk.
3. Tarik napas dalam 4-5
kali.
4. Selama mengambil
napas pertahankan bahu
tetap rileks, yaitu posisi
dada bagian atas tidak
bergerak dan biarkan
rongga perut bergerak
naik. Tahan napas
selama 2-3 detik,
embuskan perlahan.
5. Pada tarikan napas
kelima, sebelum batuk
condongkan badan
sambil menekan lengan
ke ulu hati terlebih dulu.
6. Angkat bahu dan
longgarkan pergerakan
dada, lalu batukkan
dengan kencang
7. Batuk harusnya
berlangsung kuat dan
pendek. Cara ini akan
membuat dahak keluar.
8. Ambil napas kembali
secara perlahan melalui
hidung untuk membantu
dahak mengalir ke
belakang saluran napas.
Kemudian, buang dahak
pada tempat yang sudah
Anda sediakan, dan
buang pada tempat
sampah.
9. Lakukanlah beberapa
kali sesuai kebutuhan
Anda sampai merasa
bisa bernapas lebih lega
dan batuk mereda.

14:45 Kolaborasi : DS : -
Kolaborasi pemberian DO : - perawat memberikan
bronkodilator, terapi uap menggunakan
ekspektoran, mukolitik, minyak kayu putih yang di
jika perlu larutkan ke air hangat

2 Jum,at 2 Managemen jalan DS: pasien mengatakan


01/04/2022
14:50 napas: masih sesek
1. monitor pola napas
DO :
(frekuensi,
kedalaman, usaha - RR: 24x/mnt
napas) - Spo2 : 97%
2. monitor bunyi - Terdengar suara ronki
napas tambahan di kedua lapang paru
(mis, gurgling, - Pasien tampak batuk
- Mengeluarkan dahak
mengi, weezing,
sedikit dan agak susah
ronkhi, ronkhi
- Tenggorokan serak dan
kering).
sakit buat batuk

14:55 Terapeutik : DS : pasien bersedi di


posisikan semi fowler
1. posisikan semi
fowler atau fowler DO :
2. berikan oksigenasi - terpasang O2 3L/mnt
- pasien tampak
kooperatif
14:53 edukasi : DS : pasien mengatakan mau
untuk minum dengan air
- anjurkan asupan hangat
cairan 2000ml/hari
jika tidak kontra DO : pasien tampak minum
indikasi. - pasien tampak
kooperatif

14:59 Kolaborasi : DS :-
- Kolaborasi DO : pasien sudah di berikan
pemberian obat oral : ambroxol 1 tb/8
bronkodilator, jika jam
perlu

Jum,at III Managemen energy : DS : pasien mengatakan


01/04/2022 lemes, sesek
1. Identifikasi
15:00 gangguan fungsi DO : - Spo2 :97%
tubuh yang
mengakibatkan - Pasien tampak tiduran
kelelahan. - RR 24x/mnt
2. Monitoring - Kekuatan otot normal
kelelahan fisik Atas 5 5
bawah 5 5
-
15:05 Terapeutik : DS : pasien mengatakan mau
di ajarkan meminimalkan
1. Lakukan latihan gerakan untuk menghindari
rentang gerak sesek
pasif dan/atau
pasif. DO : pasien tampak
2. Berikan aktivitas kooperatif
distraksi yang - Pasien di ajarkan
menenangkan. tenang dan posisikan
3. Fasilitasi duduk semi fowler
disisi tempat tidur, - Berikan nafas dalam
jika tidak dapat untuk memaksimalkan
berpindah atau oksigenasi
berjalan

15:10 Edukasi : DS : pasien mengatakan jika


butuh sesuatu meminta
1. Anjurkan tirah baring bantuan orang tua (ayah)
2. Anjuran melakukan
aktivitas secara DO : terlihat orang tua(ayah)
bertahap selalu mendampingi anaknya
3. Anjurkan - Pasien di anjurkan
menghubungi untuk tidak terlalu
keluarga jika tanda banyak beraktivitas
gejala kelelahan tidak
berkurang

15:15 Kolaborasi : DS : pasien mengatakan suka


makanan yang masih hangat
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara DO :- diit lunak + buah segar
meningkatkan asupan
makanan.

1 Sabtu 1 Managemen jalan DS : pasien mengatakan


02/04/2022 napas : sesek berkurang
14:30 1. Monitor pola DO :
napas (frekuensi, - RR : 20x/ mnt
kedalaman, usaha - Spo2: 98%
napas). - Sputum keluar sedikit
- Intensitas batuk sudah
2. Monitoring
berkurang
sputum (jumlah, - O2 sudah tidak terpasang
warna, aroma)

14:35 Terapeutik : DS: pasien mengatakan


nyaman pada posisi semi
1. Posisikan semi fowler
fowler atau fowler
2. Lakukan fisioterapi DO : - pasien tampak nyaman
dada, jika perlu - Pasien tampak rileks
3. Berikan minum - O2 sudah tidak terpasang
hangat. - Pasien mau diberikan air
4. Berikan oksigen, minum hangat
jika perlu

14:40 Edukasi : DS : setelah di ajarkan batuk


efektif pasien mengatakan
- Ajarkan batuk efektif sudah di gunakan tehnik
tersebut sesuai anjuran
kemarin
Do :
- pasien tampak
menggunakan tehnik
batuk efektif
14:45 Kolaborasi : DS : -
Kolaborasi pemberian DO : - perawat memberikan
bronkodilator, terapi uap menggunakan
ekspektoran, mukolitik, minyak kayu putih yang di
jika perlu larutkan ke air hangat
2 Sabtu II Managemen jalan DS: pasien mengatakan sesak
02/04/2022 napas: berkurang
1. monitor pola napas
14:50 DO :
(frekuensi,
kedalaman, usaha - RR: 20x/mnt
napas) - Spo2 : 98%
2. monitor bunyi - Terdengar suara ronki
napas tambahan di kedua lapang paru
sudah berkurang
(mis, gurgling,
- Pasien tampak batuk
mengi, weezing,
tetapi intensitasnya
ronkhi, ronkhi
berkurang
kering). - Mengeluarkan dahak
sedikit
- Tenggorokan sudah
tidak terlalu sakit
14:55 Terapeutik : DS : pasien bersedi di
posisikan semi fowler
1. posisikan semi
fowler atau DO :
fowler - terpasang O2 3L/mnt
2. berikan - pasien tampak
oksigenasi kooperatif

14:53 edukasi : DS : pasien mengatakan mau


untuk minum dengan air
- anjurkan asupan hangat
cairan 2000ml/hari
jika tidak kontra DO : pasien tampak minum
indikasi. - pasien tampak
kooperatif
14:59 Kolaborasi : DS :-
- Kolaborasi DO : pasien sudah di berikan
pemberian obat oral : ambroxol 1 tb/8
bronkodilator, jika jam
perlu

Jum,at III Managemen energy : DS : pasien mengatakan


02/04/2022 lemes, sesek
1. Identifikasi
15:00 gangguan fungsi DO : - Spo2 :98%
tubuh yang - Pasien tampak tiduran
mengakibatkan - RR 20x/mnt
kelelahan. - Kekuatan otot normal
2. Monitoring
kelelahan fisik Atas 5 5
bawah 5 5
-
15:05 Terapeutik : DS : pasien mengatakan mau
di ajarkan meminimalkan
1. Lakukan latihan gerakan untuk menghindari
rentang gerak sesek
pasif dan/atau
pasif. DO : pasien tampak
2. Berikan aktivitas kooperatif
distraksi yang - Pasien di ajarkan
menenangkan. tenang dan posisikan
3. Fasilitasi duduk semi fowler
disisi tempat tidur, - Berikan nafas dalam
jika tidak dapat untuk memaksimalkan
berpindah atau oksigenasi
berjalan

15:10 Edukasi : DS : pasien mengatakan jika


butuh sesuatu meminta
1. Anjurkan tirah baring bantuan orang tua (ayah)
2. Anjuran melakukan
aktivitas secara DO : terlihat orang tua(ayah)
bertahap selalu mendampingi anaknya
3. Anjurkan
menghubungi - Pasien di anjurkan
keluarga jika tanda untuk tidak terlalu
gejala kelelahan tidak banyak beraktivitas
berkurang

15:15 Kolaborasi : DS : pasien mengatakan suka


makanan yang masih hangat
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara DO :- diit lunak + buah segar
meningkatkan asupan
makanan.

12. EVALUASI KEPERAWATAN


NO HARI TGL DX EVALUASI TTD
JAM KEP
1 Jum,at I S : pasien mengatakan masih sesek dan
01/04/2022 batuk
O
15:30 : - pasien tampak batuk
- RR: 24x/mnt
- Spo2 : 97%
- Terdengar suara ronki di kedua
lapang paru
- Pasien tampak batuk
- Mengeluarkan dahak sedikit dan
agak susah
- Tenggorokan serak dan sakit buat
batuk
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas).
2. Monitoring sputum (jumlah,
warna, aroma)

3. Ajarkan batuk efektif

2 15:35 II S : pasien mengatakan lemes


O - RR: 24x/mnt
- Spo2 : 97%
- Terdengar suara ronki di kedua
lapang paru
- Pasien tampak batuk
- Mengeluarkan dahak sedikit dan
agak susah
- Tenggorokan serak dan sakit buat
batuk
A Masalah belum teratasi
P Lanjutkan intervensi
- monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
- monitor bunyi napas tambahan
(mis, gurgling, mengi, weezing,
ronkhi, ronkhi kering).
- Beri oksigenasi

3 15:40 III S : pasien mengatakan masih lemes


O Spo2 :97%
- Pasien tampak tiduran
- RR 20x/mnt
- Kekuatan otot normal
Atas 5 5
bawah 5 5
A Masalah belum teratasi
P Lanjutkan intervensi
1. Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau pasif.
2. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan.
3. Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan.

4 Sabtu I S: pasien mengatakan sesek dan batuk


02/04/2022 sudah berkurang
O:
Jam 15:30 - pasien tampak batuk
- RR : 20x/ mnt
- Spo2: 98%
- Sputum keluar sedikit
- Intensitas batuk sudah berkurang
- O2 sudah tidak terpasang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
- Ajarkan batuk efektif

5 Sabtu II S: Pasien mengatakan sesek berkurang


02/04/2022 tenggorkan sakit juga sudah berkurang,
dan sedikit mengeluarkan dahak
Jam 15:35
O:
- RR: 20x/mnt
- Spo2 : 98%
- Terdengar suara ronki di kedua
lapang paru sudah berkurang
- Pasien tampak batuk tetapi
intensitasnya berkurang
- Mengeluarkan dahak sedikit
- Tenggorokan sudah tidak terlalu
sakit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
- monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
- monitor bunyi napas tambahan
(mis, gurgling, mengi, weezing,
ronkhi, ronkhi kering).

6 15:45 : pasien mengatakan sudah tidak lemes


Spo2 :98%
- Pasien tampak bias ke kamar
mandi sendiri
- RR 20x/mnt

- Kekuatan otot normal


Atas 5 5
bawah 5 5
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

- Cleveland Clinic. (2020). Controlled Coughing for COPD Patients. Retrieved 11


June 2020.
- Ginting, M. (2012).Terbitan Berseri Indonesia Bidang Ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Baca: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 27(1), 15-19.
- Listiana, D. (2020). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada
Pasien TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Tes Kabupaten Lebong. CHMK Nursing
Scientific Journal, 4(2), 220-227.
- Listiawan, P. E. (2015). Penerapan Batuk Efektif pada Pasien Asma dengan Masalah
Keperawatan Bersihan Jalan Nifas di Ruang Azzara 2 Rumah Sakit Islam Jemursari
Surabaya.
- Mulyani, W. (2017). Analisis Asuhan Keperawatan dengan Masalah
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien Tuberculosis (TBC) di Ruang
Cendana RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto (Doctoral dissertation,
Stikes Muhammadiyah Gombong).
- Rosyidi, K., & Wulansari, N. D. (2013). Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1.
Jakarta: CV. Trans Info Media
- Soemantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika
- PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Kperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
- PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Kperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
- PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Kperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai