Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Nn.

I
DENGAN PENYAKIT DHF
DI RUANG DAHLIA
RSUD FATMAWATI SOEKARNO SURAKARTA

Dosen Pembimbing:

Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kes, Dr

DISUSUN OLEH :
ANDHIKA ROBBI NUGRAHA (J230225094)

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2022
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Diri Klien
Nama : Ny.I
Tanggal & jam masuk RS : 9-10-2022 & 08.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 9-10-2022 & 11.00 WIB
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mranggen RT 03/ RW 01 Donohudan, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Boyolali
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
No CM : 00072xxx
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS :
Pasien mengatakan lemas
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan sudah 2 kali mengalami sakit demam berdarah, pasien
merasakan lemas lalu dilarikan ke IGD RSUD Fatmawati Soekarno Surakarta pada
tanggal 9 Oktober 2022 pukul 08.00 WIB terdapat keluhan lainnya seperti kulit
bintik merah, demam, lemah, nafsu makan menurun, mual dan muntah. Pasien
mendapatkan obat paracetamol dan ranitidine. Pasien dipindahkan di kamar dahlia
11 bed 1 untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
TTV:
a. TD :120/70 mmHg
b. Nadi : 60x/mnt
c. Suhu : 38.4°C
d. RR : 18x/mnt
e. SpO2 : 98%
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan memiliki tidak riwayat penyakit

2
4. Riwayat kasus kelolaan
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di Rumahsakit dengan penyakit
yang sama
C. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan kurang paham tentang penyakit yang dialami karena hal ini
adalah hal pertama kali dialami oleh pasien
2. Pola nutrisi/metabolic: program diit RS
Intake makanan: sebelum masuk RS dan selama di RS
Pasien mengatakan sebelum masuk rumahsakit makan 3-4 kali sehari, selama
dirumahsakit pasien mengatakan makan 3 kali sehari dan ¼ porsi.
Intake minum: sebelum masuk RS dan selama di RS
Pasien mengatakan sebelum masuk rumahsakit minum 2 liter sehari, selama
dirumahsakit pasien mengatakan minum 1 liter sehari
3. Pola eliminasi
Buang air besar :
Pasien mengatakan sebelum masuk rumahsakit bab 1 kali sehari di pagi hari,
selama dirumahsakit bab 2 kali sehari
Buang air kecil :
Pasien mengatakan sebelum masuk rumahsakit bak 5 kali sehari di pagi hari,
selama dirumahsakit bab 3-4 kali sehari
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas ditempat tidur √


Berpindah √
Ambulasi/ROM √

3
0= Mandiri
1= Alat bantu
2= Dibantu orang lain
3= Dibantu orang lain dan alat
4= Tergantung total
Oksigenasi:
5. Pola tidur dan istirahat:
Pasien mengatakan ada gangguan tidur, pasien dapat tidur sekitar jam 9 malam
dan bangun subuh jam 4, kualitas baik dan nyenyak.
6. Pola perceptual
a. Penglihatan
Pasien mengatakan penglihatan pasien masih normal
b. Pendengaran
Pasien mengatakan pendengaran pasien masih normal
c. Pengecapan
Pasien mengatakan pengecapan pasien masih normal
d. Penciuman
Pasien mengatakan penciuman pasien masih normal
e. Sensasi: (nyeri, sentuhan, kemampuan merasakan)
Pasien mengatakan masih mampu meraskan atau sentuhan
7. Pola persepsi diri
Pasien mengatakan kurang paham tentang penyakit yang dideritanya tetapi
berharap cepat sembuh agar dapat beraktivitas seperti biasanya
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien mengatakan menstruasi sejak usia 12 tahun
9. Pola peran-hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan anggota keluarga baik
10. Pola manajemen koping-stress
Pasien mengatakan berharap untuk sembuh dan tidak merasa kesakitan lagi,
pengambilan keputusan klien dibantu oleh keluarga

4
11. System nilai dan keyakinan(spiritual)
Pasien mengatakan percaya pada Tuhan bahwa penyakitnya dapat sembuh dan
penyakitnya hanyalah cobaan dari Tuhan, pasien rajin menjalankan sholat 5
waktu
D. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis, E: 4 V: 5 M: 6 GCS: 15
Tanda vital :
TD :133/86 mmHg
Nadi : 58x/mnt
Suhu : 36.0oC
RR : 20x/mnt
SpO2 : 98%

Kepala : Simetris, tidak ada luka, tidak ada oedema, konjungtiva an


anemis, hidung sedikit kotor, rambut bersih, mulut bersih,
telinga bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorax
Paru:
I : Bentuk dada kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada lesi diarea
dada, frekuensi nafas 22x/menit.
P : Tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris, vocal fremitus teraba
P : Sonor
A : Bunyi normal
Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis tidak teraba
P : Batas Jantung Normal
A: S1 dan S2 reguler

5
Abdomen :
I : Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada jejas
A : Terdengar bising usus 12 kali/menit
P : tidak ada nyeri
P : Timpani

Inguinal : Pasien mengatakan tidak ada benjolan dibagian selangkangan


Genetalia dan perianal : Pasien mengatakan selalu membersihkan kemaluan dengan air
setelah BAK atau BAB.
Ekstremitas : Reflek normal, tidak ada oedema, kulit lembab, turgor kulit
normal
Kekuatan otot
4 4

4 4

Skala 0 : otot tidak mampu bergerak


Skala 1 : otot ditekan masih terasa ada kontraksi
Skala 2 : dapat menggerakkan otot yang lemah sesuai perintah
Skala 3 : dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal
Skala 4 :dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan
Skala 5 : bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
Program terapi
Terapi Golongan Dosis Kegunaan
Infus Nacl Rl Kristaloid 20 tpm Mempertahankan hidrasi
Ranitidine Antagonis 50 mg/12 jam Mengatasi nyeri perut,
reseptor lambung, atau pencernaan
Histamine h2 secara umum
Paracetamol tablet Paracetamol 3x500 mg Meredakan demam dan
sakit kepala
Ondansentron Antiemetik 4 mg/12 jam Meredakan mual dan
muntah
Sulcrafat sy Antasida 3x CI Menurunkan produksi asam
6
lambung berlebih
Prednisolone Kortikosteroid 1,25mg/12 Mengatasi peradangan
jam
Ondansentron Antibiotik 3x1 Mencegah dan mengobati
mual

Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium, Tanggal 9 Oktober 2022, 08:20 WIB
Jenis
Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan
HB 10,8 gr/dl Wanita : 12-16
Leukosit 11,79 mm³ Semua usia : 4-11
Eritrosit 5,57 % Wanita : 3,9-5,1
Trombosit 49 mm³ Semua Usia : 150-450
Hematocrit 34 % Wanita : 34,9-44,5
Pato Biokimiawi
Natrium 135 mmol/dl Semua Usia : 135-145
Kalium 3,39 mmol/dl Semua Usia : 3,5-5,0
Klorida 100 mmol/dl Semua Usia : 94-111
Ureum 45 mg/dl Semua Usia : 10-50
kreatinin 0,8 mg/dl Semua Usia : 0,7-1,3
GDS 98 U/L Semua Usia : 70-105
IgM : Positif
IgG : Positif
2. Thorak, Tanggal 3 Oktober 2022
Hasil Radiologi : Bronkitis
Analisa data

No Data Problem Etiologi


1 DS: (D.0130) Proses
Pasien mengatakan lemas dan demam Hipertermi penyakit
demam
DO: berdarah
Pasien tampak lemas dan akral teraba

7
hangat
a. TD :133/86 mmHg
b. Nadi : 58x/mnt
c. Suhu : 37.4oC
d. RR : 20x/mnt
e. SpO2 : 98%
2 DS: (D.0076) Faktor
Pasien mengatakan merasa mual Nausea psikologis
DO: mual dan
Pasien tampak lemas dan mual muntah
a. TD :133/86 mmHg
b. Nadi : 58x/mnt
c. Suhu : 37.4oC
d. RR : 20x/mnt
e. SpO2 : 98%
3 DS: (D.0111) Kurang
Pasien mengatakan kurang paham Defisit terpapar
tentang penyakit yang dialami pengetahuan informasi
DO: mengenai
Pasien tampak kurang memahami penyakit
penyakit yang dialaminya demam
a. TD :133/86 mmHg berdarah
b. Nadi : 58x/mnt
c. Suhu : 37.4oC
d. RR : 20x/mnt
e. SpO2 : 98%

DX. Keperawatan
1. (D.0130) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
2. (D.0076) Nausea berhubungan dengan faktor psikologis
3. (D.0111) defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

8
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional


1 (D.0130) Hipertermi (L.14134) Termogulasi (I.15506) Manajemen Hipertermia Observasi
berhubungan Observasi  Untuk mengetahui penyebab hipertermia
Setelah dilakukan tindakan
 Identifikasi penyebab hipertermia  Mengetahui suhu tubuh pasien
dengan proses keperawatan selama 3x8
 Monitor suhu tubuh  Untuk mengetahui faktor akibat
jam, pasien diharapkan
penyakit  Monitor komplikasi akibat hipertermia hipertermia
termogulasi membaik,
dengan kriteria hasil: Terapeutik
Terapeutik:  Untuk menjaga kenyamanan pasien
 Suhu tubuh menurun Edukasi
Definisi :  Sediakan lingkungan nyaman
 Suhu kulit menurun  Untuk mengurangi aktivitas pasien
Suhu tubuh
 Kulit merah (bintik) Kolaborasi
meningkat diatas Edukasi:
menurun  Agar terpenuhi kebutuhan pasien
rentang tubuh normal  Anjurkan tirah baring

Kolaborasi:

 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit


intravena, jika perlu

2. (D.0076) Nausea (L.08065) Tingkat nausea (I.03117) Manajemen mual Observasi


berhubungan Observasi:  Untuk mengetahui penyebab mual
Setelah dilakukan tindakan
dengan faktor  Untuk mengetahui frekuensi, durasi dan
keperawatan selama 3x8  Identifikasi penyebab mual
psikologis tingkat keparahan mual
jam, pasien diharapkan  Monitor mual
Terapeutik
tingkat nausea menurun, Terapeutik:
Definisi : perasaan  Untuk mengendalikan faktor penyebab
tiak nyaman pada
bagian tenggorokan dengan kriteria hasil:  Kendalikan faktor penyebab mual (mis. mual
atau lambung yang Bau tidak sedap)  Untuk mengurangi faktor penyebab
 Nafsu makan  Kurangi keadaan penyebab mual
dapat mengakibatkan mual
meningkat (kecemasan)
muntah Edukasi
 Keluhan mual menurun Edukasi:
 Untuk memenuhi kebutuhan istirahat
 Perasaan ingin muntah
 Anjurkan isitirahat dan tidur yang cukup dan tidur pasien
 Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk  Untuk mengetahui teknik
mengatasi mual nonfarmakologi untuk mengatasi mual
Kolaborasi: Kolaborasi
 Pemberian obat untuk mengatasi mual
 Kolaborasi dengan antiemetik jika perlu
dan muntah

3. (D.0111) Defisit (L.12111) Tingkat (I.12383) Edukasi kesehatan Observasi


pengetahuan pengetahuan Observasi:  Untuk mengetahui kesiapan pasien
berhubungan dalam menerima informasi
Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
dengan kurang Terapeutik
keperawatan selama 3x8 menerima informasi
terpapar informasi  Agar pasien dapat kooperatif dan
jam, pasien diharapkan
memahami apa yang sudah
tingkat pengetahuan Terapeutik:
disampaikan
menurun, dengan kriteria
Definisi : ketiadaan  Sediakan materi dan media pendidikan  Agar pasien dapat kooperatif dan
hasil:
atau kurangnya kesehatan memahami apa yang sudah
informasi kognitif  Kemampuan  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai disampaikan
yang berkaitan menjelaskan mengenai kesepakatan
 Memberikan kesempatan untuk pasien
dengan topic tertentu suatu topik meningkat  Berikan kesempatan untuk bertanya

10
 Presepsi yang kliru Edukasi: bertanya
terhadap masalah  Jelaskan faktor resiko yang dapat Edukasi
kesehatan menurun mempengaruhi kesehatan
 Memberikan edukasi dan pengetahuan
kepada pasien faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan pasien

11
Implementasi

No Hari, Tindakan Respon Ttd


DX Tanggal /jam

1 Minggu, 9 1. Mengidentifikasi DS:


Oktober 2022/ kondisi umum Pasien mengatakan lemas dan Andhika
11.00 2. Mengganti infus badan anget
dan memberikan DO:
nasal kanul Keadaan umum : lemas
3. Memonitor TD :133/86 mmHg
tanda-tanda vital Nadi : 58x/mnt
4. Memberi obat Suhu : 37.4oC
oral sirup
sulcrafat RR : 20x/mnt
SpO2 : 98%
2 Senin, 10 1. Mengidentifikasi DO:
oktober 2022/ kondisi umum Pasien mengatakan sudah Andhika
17.00 2. Menggantii infus membaik, tidak merasa mual
dan memberikan DS:
obat oral Keadaan umum : lemas
3. Memonitor TD :133/86 mmHg
tanda-tanda vital Nadi : 58x/mnt
4. Memberi obat
Suhu : 37.4oC
ranitidin melalui
intravena RR : 20x/mnt
SpO2 : 98%
3 Selasa, 11 1. Mengidentifikasi DO:
oktober 2022/ kondisi umum Pasien tampak sudah memahami Andhika
16.00 2. Menggantii infus apa yang sudah disampaikan
dan memberikan DS:
obat oral Pasien mengatakan sudah
3. Memonitor memahami mengenai penyakit
tanda-tanda vital vertigo
4. Memberi obat TD :133/86 mmHg
ranitidin melalui Nadi : 58x/mnt
intravena
Suhu : 37.4oC
5. Memberikan
penkes demam RR : 20x/mnt
berdarah SpO2 : 98%

Evaluasi
Tanggal Evaluasi Ttd
/jam

9 oktober S: pasien mengatakan lemas dan demam


2022/ O: Pasien tampak lemas, akral teraba hangat Andhika
14.00 TTV:
TD :133/86 mmHg
Nadi : 58x/mnt
Suhu : 37.4oC
RR : 20x/mnt
SpO2 : 98%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

10 oktober S: pasien mengatakan merasa mual


2022/ O: Pasien tampak lemas dan mual Andhika
21.00 TTV:
TD :132/82 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Suhu : 36.7oC
RR : 21x/mnt
SpO2 : 98%
A: Masalah belum teratasi
P: Pantau input dan output pasien, Kolaborasi dengan ahli
gizi, Intervensi dilanjutkan

11 oktober S: pasien mengatakan bahwa dirinya sudah baik baik saja Andhika
2022/ tidak merasa lemas dan sudah memahami mengenai
21.00 penyakit yang di alami
O: pasien tampak memahami apa yang sudah dijelaskan
TD : 125/80 mmHg
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36.0oC
RR : 19x/mnt
SpO2 : 97%
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

13

Anda mungkin juga menyukai