Anda di halaman 1dari 25

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa Rr Agustin Adelia S Tanggal 24 Oktober 2022


Nadhia El Fauz Pengkajian
Tempat Praktek Rsup. Dr. Soeradji Tirtonegoro
(Bangsal Melati 4)

I. Identitas diri klien (RM : 1128xxx)

Nama : Ny. W Suku : Jawa


Umur : 68 tahun Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Status Perkawinan : Menikah
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : -
Alamat : Gombong Baru Lama Bekerja : -
Rt 003/004,
Gombong, Cawaa,
Klaten.
Tanggal masuk RS : 17 Oktober 2022 Tanggal :
Sumber Informasi : Rekam Medis, Pengkajian
Pasien dan
Keluarga Pasien

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama saat masuk RS:
Pasien datang ke UGD RSUP Dr Suradji dengan keluhan nyeri pada perut
bagian kanan, seperti di remas dan panas, lemes tidak berdaya, nyeri hilang
timbul tak menentu.
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengeluh nyeri setelah operasi hari ke 4, rasanya nyerinya seperti
ditusuk-tusuk dengan benda tumpul, nyeri hilang timbul.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit, pernah sakit
demam,sakit kepala dan tidak di rawat.
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang
telah dilakukan : Diagnosis Medis berdasarkan RM saat masuk rumah sakit
Malignant Neoplasm Of Ovary
Tindakan yang telah dilakukan di poliklinik atau UGD
Injeksi
- Ceftriaxone 1 gr
- Cetronidazole 500 gr
- Omeprazole 1 Ampul
- Infus Nacl 20 tpm
1
- Paracetamol 500 mg

Catatan : penanganan kasus (dimulai saat pasien di rawat di ruang rawat


sampai pengambilan kasus kelolaan)
- Pasien mempunyai 1 kantong darah PRC 1 di Bank darah RS
- Pasien telah dilakukan tindakan laparotomi dan pemasangan drainase
- Pemeriksaan darah lengkap (semua dalam rentang normal) hasil terlampir
- Diberikan diit Diit cair 50 cc / 3 jam dan diit lunak

III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)

1. Persepsi dan pemeliharaan Kesehatan


Pasien memiliki pengetahuan tentang penyakit/perawatan, jika ia sakit tak
tertahan segera memanggil perawat untuk meminta bantuan, jika kantong urin
penuh segera meminta keluarga untuk membuang, jika infus macet atau habis
pasien segera memanggil perawat.

2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS: diit cair 8 x 50 cc dan diit lunak
Intake makanan: habis 1 porsi diit RS saat makan
Intake cairan: sekitar 5-6 gelas/ hari, Infus Nacl 20 tpm.

3. Pola eliminasi

a. Buang air besar


Pasien mengatakan BAB 1 kali/ 2 hari, konsistensi lunak, tidak ada darah,
selama di RS BAB menggunakan bantuan pispot.

b. Buang air kecil


Pasien mengatakan BAK sebelum sakit 3-4 kali/ 1 hari, selama di RS Pasien
mengatakan jika BAK menggunakan selang urine (Kateter). Urine bag 500 ml.

4. Pola aktifitas dan latihan:


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √

2
Keterangan : 0 → mandiri
1 → alat bantu
2 → dibantu orang lain
3 → dibantu orang lain dan alat
4 → dibantu total
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur)
Pasien mengatakan mengalami gangguan tidur, tidur hanya 5-6 jam saja,
perasaan saat bangun tidak puas, ia mengatakan jika malam bising karena
kamar sebelahnya berisik serta sering terbangun karena nyeri
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Tidak ada gangguan penglihatan pada pasien, telinga berfungsi dengan
baik, dapat merasakan makanan, tidak ada gangguan pada indra pengecap, dan
juga tidak ada gangguan sensasi.
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pasien mengatakan paham akan penyakitnya, ia cemas namun ia
percaya takdir tuhan yang terbaik.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Seksualitas normal, sudah menapouse, tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Sedikit tidak nyaman pada area kewanitaan karena pada uretra
terpasang kateter urine, pasien mengatakan nyeri pada perut, dokter
mengatakan bahwa ada tumor pada ovarium, namun masih di lakukan
pemeriksaaan lebih lanjut.
9. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
Hubungan komunikasi pasien dengan keluarga baik,dan juga dengan
orang lain baik, kemampuan keuangan baik
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Pasien mengatakan perubahan terbesar pada hidupnya adalah perubahan
aktifitas, karena tidak bisa seproduktif dulu, mudah lelah dan sering lemes.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)
Pasien beragama islam, selalu berdoa sebelum aktifitas seperti makan, sholat 5
waktu.

IV. Pemeriksaan fisik


Keluhan yang dirasakan saat ini :
TD : 118/58 mmHG P : 17 x/m N : 76 x/m S : 36,2 °C
3
BB/TB : 50 kg /150 cm
Kepala : kepala tampak bersih,.tidak ada luka, tidak terdapat keabnormalan,
tidak ada nyeri dan benjolan.
Leher : tidak teraba pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada keabnormalan pada leher.
Thorak : tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak ada luka ataupun benjolan.
Abdomen : terdapat luka post laparotomi pada perut kiri, pada area gaster dan
terpasang drainase
Inguinal : tampak bersih,.tidak ada luka, tidak terdapat keabnormalan, tidak ada
nyeri dan benjolan
Ekstrimitas (termasuk keadaan kulit, kekuatan)
Kekuatan otot
4 4
4 4

Program terapi :
Nama Obat Dosis Kegunaan
Paracetamol 500 Mg/8 jam Meringankan nyeri dan menurunkan demam
Omeprazole 1x Ampul Mencegah perdarahan saluran cerna
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam Antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri
Metronidazole 1gr/ 8 jam Antibiotik untuk mencegah infeksi
Ringer Laktat 20 tpm Untuk resusitasi cairan dan terapi cairan

4
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal
pemeriksaan, dan kesimpulan hasilnya)

Pemeriksaan tanggal 25 Oktober 2022

No Pemeriksaan Hasil Retang Normal Interpretasi


1 Hemoglobin 11,80 12,0-16,0 Rendah
2 Eritrosit 4,99 4,20-5,50 Normal
3 Leukosit 6,42 4,8-10,8 Normal
4 Trombosit 239 150-450 Normal
5 Hematokrit 40,1 37,0-52,0 Normal
6 Albumin 2.6 3.5-50,0 Rendah

Pemeriksaan tanggal 26 Oktober 2022


No Pemeriksaan Hasil Retang Normal Interpretasi
1 Hemoglobin 13,40 12,0-16,0 Normal
2 Eritrosit 4,99 4,20-5,50 Normal
3 Leukosit 6,42 4,8-10,8 Normal
4 Trombosit 239 150-450 Normal
5 Hematokrit 40,1 37,0-52,0 Normal
6 Albumin 2.6 3.5-50,0 Rendah

5
6
V. ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. W
Nama Mahasiswa :
No Data Fokus Problem Etiologi TTD
1. Ds : Nyeri Akut Agen Cidera Fisik ( Post Op
 Pasien mengatakan Nyeri seperti ditusuk benda Laparotomy)
tumpul, panas, nyeri hilang timbul.

Do :
 KU lemah, CM
 Vital sign
TD: 118/58 MmHg
N : 78 x/m
Rr : 17 x/m
S : 36,2 °C
Nyeri :
P : Post op laparotomy Hari ke 3
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di bagian perut kiri
S : skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul

 Diit cair 8 x 50 cc dan diit lunak


 Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan sebelah
kiri
 Terdapat luka post laparotomi ukuran 2-3 cm,
jahita rapi, tidak ada pus.
2. Ds : Resiko Infeksi Tindakan Invasif
 Pasien mengatakan terdapat luka setelah operasi
pada bagian perut kiri.

Do :
 Terdapat luka post op laparotomi hari ke 3
ukuran 2-3 cm, jahita rapi, tidak ada pus.
 Luka Drainase rembes, produk output 100 cc
 Terpasang Dc kateter
3. Ds : Gangguan pola tidur Nyeri, kondisi post operasi
Pasien mengatakan mengalami gangguan tidur, tidur (D.0055) laparotomi
hanya 5-6 jam saja, perasaan saat bangun tidak puas, ia
mengatakan jika malam bising karena kamar
sebelahnya berisik serta sering terbangun karena nyeri

Do :
Tampak gelisah, terdapat kantung mata, tampak
mengantuk

VI. PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri Akut b.d. Agen Cidera Fisik (Post Op Laparotomi)
2. Gangguan pola tidur bd nyeri, kondisi Post Op Laparotomi
3. Resiko infeksi b.d. Tindakan Invasif
VII. NURSING CARE PLAN (NCP)
Nama Klien : Ny. W
Mahasiswa :

PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TTD
KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri Akut b.d. Agen Cidera Setalah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
Fisik (Post Op Laparotomi) selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri akut 1. Observasi skala nyeri, lokasi, durasi,
dapat teratasi dengan kriteria hasil frekuensi, dan intesitas nyeri.
2. Jelaskan strategi teknik nafas dalam
Tingkat Nyeri (L.08066) 3. Berikan terapi non famakologi : relaksasi
Outcame nafas dalam
Indicator
Awal Akhir 4. Kolaborasi pemberian analgesik
Keluhan Nyeri 2 4 Paracetamol 500 Mg/8 jam
Meringis 1 5 Omeprazole 1x Ampul
Gelisah 1 5
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat

1. : Meningkat
2. : Cukup Meningkat
3. : Sedang
4. : Cukup Menurun
5. : Menurun
2 Gangguan pola tidur bd nyeri, Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Dukungan tidur (I. 09265)
kondisi Post Op Laparotomi selama 3x24 jam diharapkan gangguan 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur
pola dapat teratasi dan berkurang dengan 2. Lakukan prosedur untuk
kriteria: meningkatkan kenyamanan
Status kenyamanan ( L.08064) 3. Jelaskan pentingnya tidur cukup
Indicator Awal Akhir selama sakit
Keluhan tidak nyaman 1 5 4. Fasilitasi menghilangkan stress
gelisah 5 1 sebelum tidur
Keterangan: 5. Anjurkan menghindari makanan atau
1: meningkat minuman yang menganggu tidur
2: cukup meningkat
3: sedang
4: cukup menurun
5: menurun

Pola tidur (L.05045)


Indicator Awal Akhir
Keluhan sulit tidur 1 5
Sering terjaga 1 5
Keterangan :
1: menurun
2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat
3 Resiko infeksi b.d. Tindakan Setalah dilakukan Tindakan keperawatan
Invasif selama 3 x 24 jam diharapkan resiko Perawatan Area Insisi (I.14564)
infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil 1. Monitor karakteristik luka dan tanda-
Keterangan tanda infeksi
6. : Menurun 2. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
7. : Cukup Menurun 3. Lepaskan balutan dan plaster secara
8. : Sedang perlahan
9. : Cukup Meningkat 4. Bersihkan jaringan nekrotik dengan
10. : Meningkat cairan Nacl, bersihkan dari bagian bersih
ke kurang bersih.
Tingkat Infeksi 5. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi
Outcame 6. Pasang balutan sesuai jenis luka
Indicator 7. Pertahankan Teknik steril saat
Awal Akhir
Nyeri 2 4 melakukan perawatan luka
Kemerahan 3 4 8. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
Keterangan tinggi kalori dan protein
1 : Cukup Meningkat 9. Kolaborasi pemberian antibiotic
2 : Sedang Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
3 : Cukup Menurun Metronidazole 1gr/ 8 jam
VIII. DOKUMENTASI
Nama Klien : Ny. W
Nama Mahasiswa : El dan Adel
HARI/
N DIAGNOSA
TANGGAL/ IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
O KEPERAWATAN
JAM
1 24 Oktober Nyeri Akut b.d.  Mengobservasi nyeri PQRST. S:
2022 Agen Cidera Fisik  Monitor Vital Sign  Pasien mengatakan nyeri pada luka
(Post Op  Menjelaskan strategi teknik nafas dalam sedikit berkurang setelah diberikan
Laparotomi)  Memberikan terapi non famakologi : obat dan setelah nafas dalam dan
relaksasi nafas dalam, menganjurkan mobilisasi di tempat tidur(miring
mobilisasi dini untuk mengurangi nyeri kanan, kiri)
 Memberikan terapi obat O :
- Paracetamol 500 Mg/8 jam  Pasien tampak lemas
- Omeprazole 1x Ampul P : Post op laparotomi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di bagian perut sisi kiri
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
Pemberian obat
- Paracetamol 500 Mg/8 jam
- Omeprazole 1x Ampul

 Vital Sign
TD : 125/85 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
 Kesadaran CM
A : Masalah Nyeri Akut belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Keluhan Nyeri 2 3 4
Gelisah 1 5 5
Meringis 1 5 5
P : lanjutkan Intervensi
- Monitor Vital Sign
- Manajemen Nyeri
- Monitor Nyeri
2 24 Oktober Gangguan pola Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur S :
2022 tidur b.d nyeri post Melakukan prosedur untuk meningkatkan  Pasien mengatakan sulit tidur dan
op laparotomi kenyamanan (pengaturan posisi) mudah terbangun dikarenakan
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama nyeri yang dirasakan.
sakit  Pasien mengatakan tidak makan
Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum dan minum sebelum tidur dan tidak
tidur (memposisikan posisi yang nyaman mengkonsumsi minuman dan
sebelum tidur dan menganjurkan untuk makanan yang mengganggu tidur
mendengarkan music relaksasi) seperti minuman bersoda dan
Menganjurkan menghindari makanan atau berkafein.
minuman yang menganggu tidur O :
 Terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri.
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tidur hanya 3 jam
A : Masalah gangguan pola tidur
belum teratasi
Status kenyamanan ( L.08064)

Indicator Awal C Akhir


Keluhan tidak 1 3 5
nyaman
gelisah 5 3 1

Pola tidur (L.05045)


Indicator Awal C Akhir
Keluhan sulit 1 3 5
tidur
Sering terjaga 1 3 5

P : Lanjutkan intervensi
Memasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur (memposisikan posisi
yang nyaman sebelum tidur
dan menganjurkan untuk mendengarka
n music relaksasi)
Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur
24 Oktober Resiko infeksi b.d.  Memonitor karakteristik luka dan tanda- S :
2022 Tindakan Invasif tanda infeksi  Pasien mengatakan luka post op
 Melakukan perawatan luka sakit dan perih, namun lebih
 Menganjurkan mengkonsumsi makanan nyaman setelah dilakukan
yang tinggi kalori dan protein ( Sesuai diit pemberisihan luka.
RS) O :
 Mengkolaborasi pemberian antibiotic  Luka post laparotomi sudah
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam dibersihkan di balut dengan rapi,
Metronidazole 1gr/ 8 jam drainase sudah tidak rembes lagi
 Tidak ada tanda-tanda infeksi
 Output drainase 100 cc
 Terapi Obat
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Metronidazole 1gr/ 8 jam
 Vital Sign
TD : 125/85 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
A : Resiko infeksi belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Nyeri 2 3 4
Kemerahan 3 3 4

P : Lanjutkan Intervensi
 Monitor tanda-tanda infeksi
 Monitor karakteristik luka
 Perawatan luka
HARI/
N DIAGNOSA
TANGGAL/ IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
O KEPERAWATAN
JAM
1 25 Oktober Nyeri Akut b.d.  Mengobservasi nyeri PQRST. S:
2022 Agen Cidera Fisik  Monitor Vital Sign  Pasien mengatakan nyeri pada luka
(Post Op  Menjelaskan strategi teknik nafas dalam berkurang setelah diberikan obat dan
Laparotomi)  Memberikan terapi non famakologi : setelah nafas dalam dan mobilisasi di
relaksasi nafas dalam, menganjurkan tempat tidur(miring kanan, kiri)
mobilisasi dini untuk mengurangi nyeri O:
 Memberikan terapi obat  Pasien tampak lemas
- Paracetamol 500 Mg/8 jam P : Post op laparotomi
- Omeprazole 1x Ampul Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di bagian perut sisi kiri
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul
Pemberian obat
- Paracetamol 500 Mg/8 jam
- Omeprazole 1x Ampul
 Vital Sign
TD : 125/85 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
 Kesadaran CM

A : Masalah Nyeri Akut belum teratasi


Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Keluhan Nyeri 2 4 5
Gelisah 1 5 5
Meringis 1 5 5
P : lanjutkan Intervensi
- Monitor Vital Sign
- Manajemen Nyeri
- Monitor Nyeri
2 25 Oktober Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur S:
2022 Melakukan prosedur untuk meningkatkan  Pasien mengatakan sulit tidur dan
kenyamanan (pengaturan posisi) mudah terbangun dikarenakan
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama nyeri yang dirasakan.
sakit  Pasien mengatakan tidak makan
Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum dan minum sebelum tidur dan tidak
tidur (memposisikan posisi yang nyaman mengkonsumsi minuman dan
sebelum tidur dan menganjurkan untuk makanan yang mengganggu tidur
mendengarkan music relaksasi) seperti minuman bersoda dan
Menganjurkan menghindari makanan atau berkafein.
minuman yang menganggu tidur O:
 Terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri.
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tidur hanya 3 jam
A : Masalah gangguan pola tidur
belum teratasi

Status kenyamanan ( L.08064)

Indicator Awal C Akhir


Keluhan tidak 1 4 5
nyaman
gelisah 5 1 1

Pola tidur (L.05045)


Indicator Awal C Akhir
Keluhan sulit 1 4 5
tidur
Sering terjaga 1 4 5

P : Lanjutkan intervensi
Memasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur (memposisikan posisi
yang nyaman sebelum tidur
dan menganjurkan untuk mendengarka
n music relaksasi)
Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur
25 Oktober Resiko infeksi b.d.  Memonitor karakteristik luka dan tanda- S :
2022 Tindakan Invasif tanda infeksi  Pasien mengatakan luka post op
 Melakukan perawatan luka nyaman setelah dilakukan
 Menganjurkan mengkonsumsi makanan pemberisihan luka.
yang tinggi kalori dan protein ( Sesuai diit O :
RS)  Luka post laparotomi sudah
 Mengkolaborasi pemberian antibiotic dibersihkan di balut dengan rapi,
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam drainase sudah tidak rembes lagi
Metronidazole 1gr/ 8 jam  Tidak ada tanda-tanda infeksi
 Output drainase 100 cc
 Terapi Obat
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Metronidazole 1gr/ 8 jam
 Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
A : Resiko infeksi belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Nyeri 2 3 4
Kemerahan 3 3 4

P : Lanjutkan Intervensi
 Monitor tanda-tanda infeksi
 Monitor karakteristik luka
 Perawatan luka

N HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


O TANGGAL/ KEPERAWATAN
JAM
1 26 Oktober Nyeri Akut b.d.  Mengobservasi nyeri PQRST. S:
2022 Agen Cidera Fisik  Monitor Vital Sign  Pasien mengatakan tidak ada nyeri
(Post Op  Menjelaskan strategi teknik nafas dalam pada luka baik sebelum ataupun
Laparotomi)  Memberikan terapi non famakologi : setelah diberikan obat
relaksasi nafas dalam, menganjurkan O :
mobilisasi dini untuk mengurangi nyeri Terapi obat
 Memberikan terapi obat - Paracetamol 500 Mg/8 jam
- Paracetamol 500 Mg/8 jam - Omeprazole 1x Ampul
- Omeprazole 1x Ampul  Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
 Kesadaran CM
A : Masalah Nyeri Akut belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Keluhan Nyeri 2 3 4
Gelisah 1 5 5
Meringis 1 5 5
P : Hentikan Intervensi
Anjurkan teknik Manajemen Nyeri nafas
dalam saat merasakan nyeri

26 Oktober Gangguan pola Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur S:


2022 tidur b.d nyeri post Melakukan prosedur untuk meningkatkan  Pasien mengatakan bisa tidur dan
laparotomi kenyamanan (pengaturan posisi) tidak mudah terbangun, kebisingan
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sudah tidak ada, karena pasien
sakit sebelah sudah pulang.
Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum O:
tidur (memposisikan posisi yang nyaman  Terpasang infus RL 20 tpm pada
sebelum tidur dan menganjurkan untuk tangan kiri.
mendengarkan music relaksasi)  Pasien tampak releks, tidak
Menganjurkan menghindari makanan atau mengantuk
minuman yang menganggu tidur  Pasien tidur 8 jam
A : Masalah gangguan pola tidur
teratasi

Status kenyamanan ( L.08064)

Indicator Awal C Akhir


Keluhan tidak 1 5 5
nyaman
Gelisah 5 1 1

Pola tidur (L.05045)


Indicator Awal C Akhir
Keluhan sulit 1 5 5
tidur
Sering terjaga 1 5 5

P : Hentikan intervensi
Anjurkan mematuhu jam tidur dan
menyiapkan lingkungan yang nyaman
untuk tidur seperti mengatur
pencahayaan
26 Oktober Resiko infeksi b.d.  Memonitor karakteristik luka dan tanda- S :
2022 Tindakan Invasif tanda infeksi  Nyaman setelah dilakukan
 Melakukan perawatan luka pemberisihan luka.
 Mengkolaborasi pemberian antibiotic O :
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam  Luka post laparotomi sudah
Metronidazole 1gr/ 8 jam dibersihkan di balut dengan rapi,
drainase sudah tidak rembes lagi
 Tidak ada tanda-tanda infeksi
 Output drainase 100 cc
 Terapi Obat
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Metronidazole 1gr/ 8 jam
 Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
A : Resiko infeksi teratasi

Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Nyeri 2 4 4
Kemerahan 3 4 4

P : Hentikan Intervensi
 Observasi tanda-tanda infeksi,
karakteristik luka
 Anjurkan Perawatan luka setiap
hari dan menjaga kebersihan luka.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Malignant Neoplasm Of Ovary atau dikenal kista Ovarium adalah kondisi pada indung telur

terdapat benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi cairan, cairan ini biasanya berupa

air ,darah, nanah, atau cairan coklat kental seperti darah menstruasi. Kista banyak terjadi pada

wanita usia subur atau usia reproduksi, salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan

adalah laparoskopi, pasien post laparoskopi akan mengalami beberapa gangguan diantaranya

nyeri akut, gangguan tidur dan resiko inveksi, dalam asuhan keperawatan yang telah

dilakukan kepada Ny. W di ruang melati 4, selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 24

oktober 2022 – 26 oktober 2022, terbukti teknik relaksasi nafas dalam dan mobilisasi dini

mampu menurunkan tingkat nyeri akut dari skala nyeri berat (8-10), skala nyeri sedang (4-6),

skala nyeri ringan (1-3) hingga pasien tidak merasakan nyeri.

B. SARAN

Disarankan kepada perawat untuk memberikan terapi relaksasi nafas dalam dan mobilisasi

dini untuk mengurangi tingkat nyeri pasien post operasi laparotomi.

24
DAFTAR PUSTAKA

25

Anda mungkin juga menyukai