ASUHAN KEPERAWATAN
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS: diit cair 8 x 50 cc dan diit lunak
Intake makanan: habis 1 porsi diit RS saat makan
Intake cairan: sekitar 5-6 gelas/ hari, Infus Nacl 20 tpm.
3. Pola eliminasi
2
Keterangan : 0 → mandiri
1 → alat bantu
2 → dibantu orang lain
3 → dibantu orang lain dan alat
4 → dibantu total
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur)
Pasien mengatakan mengalami gangguan tidur, tidur hanya 5-6 jam saja,
perasaan saat bangun tidak puas, ia mengatakan jika malam bising karena
kamar sebelahnya berisik serta sering terbangun karena nyeri
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Tidak ada gangguan penglihatan pada pasien, telinga berfungsi dengan
baik, dapat merasakan makanan, tidak ada gangguan pada indra pengecap, dan
juga tidak ada gangguan sensasi.
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pasien mengatakan paham akan penyakitnya, ia cemas namun ia
percaya takdir tuhan yang terbaik.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Seksualitas normal, sudah menapouse, tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Sedikit tidak nyaman pada area kewanitaan karena pada uretra
terpasang kateter urine, pasien mengatakan nyeri pada perut, dokter
mengatakan bahwa ada tumor pada ovarium, namun masih di lakukan
pemeriksaaan lebih lanjut.
9. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
Hubungan komunikasi pasien dengan keluarga baik,dan juga dengan
orang lain baik, kemampuan keuangan baik
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Pasien mengatakan perubahan terbesar pada hidupnya adalah perubahan
aktifitas, karena tidak bisa seproduktif dulu, mudah lelah dan sering lemes.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)
Pasien beragama islam, selalu berdoa sebelum aktifitas seperti makan, sholat 5
waktu.
Program terapi :
Nama Obat Dosis Kegunaan
Paracetamol 500 Mg/8 jam Meringankan nyeri dan menurunkan demam
Omeprazole 1x Ampul Mencegah perdarahan saluran cerna
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam Antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri
Metronidazole 1gr/ 8 jam Antibiotik untuk mencegah infeksi
Ringer Laktat 20 tpm Untuk resusitasi cairan dan terapi cairan
4
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal
pemeriksaan, dan kesimpulan hasilnya)
5
6
V. ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. W
Nama Mahasiswa :
No Data Fokus Problem Etiologi TTD
1. Ds : Nyeri Akut Agen Cidera Fisik ( Post Op
Pasien mengatakan Nyeri seperti ditusuk benda Laparotomy)
tumpul, panas, nyeri hilang timbul.
Do :
KU lemah, CM
Vital sign
TD: 118/58 MmHg
N : 78 x/m
Rr : 17 x/m
S : 36,2 °C
Nyeri :
P : Post op laparotomy Hari ke 3
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di bagian perut kiri
S : skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul
Do :
Terdapat luka post op laparotomi hari ke 3
ukuran 2-3 cm, jahita rapi, tidak ada pus.
Luka Drainase rembes, produk output 100 cc
Terpasang Dc kateter
3. Ds : Gangguan pola tidur Nyeri, kondisi post operasi
Pasien mengatakan mengalami gangguan tidur, tidur (D.0055) laparotomi
hanya 5-6 jam saja, perasaan saat bangun tidak puas, ia
mengatakan jika malam bising karena kamar
sebelahnya berisik serta sering terbangun karena nyeri
Do :
Tampak gelisah, terdapat kantung mata, tampak
mengantuk
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TTD
KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri Akut b.d. Agen Cidera Setalah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
Fisik (Post Op Laparotomi) selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri akut 1. Observasi skala nyeri, lokasi, durasi,
dapat teratasi dengan kriteria hasil frekuensi, dan intesitas nyeri.
2. Jelaskan strategi teknik nafas dalam
Tingkat Nyeri (L.08066) 3. Berikan terapi non famakologi : relaksasi
Outcame nafas dalam
Indicator
Awal Akhir 4. Kolaborasi pemberian analgesik
Keluhan Nyeri 2 4 Paracetamol 500 Mg/8 jam
Meringis 1 5 Omeprazole 1x Ampul
Gelisah 1 5
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
1. : Meningkat
2. : Cukup Meningkat
3. : Sedang
4. : Cukup Menurun
5. : Menurun
2 Gangguan pola tidur bd nyeri, Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Dukungan tidur (I. 09265)
kondisi Post Op Laparotomi selama 3x24 jam diharapkan gangguan 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur
pola dapat teratasi dan berkurang dengan 2. Lakukan prosedur untuk
kriteria: meningkatkan kenyamanan
Status kenyamanan ( L.08064) 3. Jelaskan pentingnya tidur cukup
Indicator Awal Akhir selama sakit
Keluhan tidak nyaman 1 5 4. Fasilitasi menghilangkan stress
gelisah 5 1 sebelum tidur
Keterangan: 5. Anjurkan menghindari makanan atau
1: meningkat minuman yang menganggu tidur
2: cukup meningkat
3: sedang
4: cukup menurun
5: menurun
Vital Sign
TD : 125/85 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
Kesadaran CM
A : Masalah Nyeri Akut belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Keluhan Nyeri 2 3 4
Gelisah 1 5 5
Meringis 1 5 5
P : lanjutkan Intervensi
- Monitor Vital Sign
- Manajemen Nyeri
- Monitor Nyeri
2 24 Oktober Gangguan pola Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur S :
2022 tidur b.d nyeri post Melakukan prosedur untuk meningkatkan Pasien mengatakan sulit tidur dan
op laparotomi kenyamanan (pengaturan posisi) mudah terbangun dikarenakan
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama nyeri yang dirasakan.
sakit Pasien mengatakan tidak makan
Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum dan minum sebelum tidur dan tidak
tidur (memposisikan posisi yang nyaman mengkonsumsi minuman dan
sebelum tidur dan menganjurkan untuk makanan yang mengganggu tidur
mendengarkan music relaksasi) seperti minuman bersoda dan
Menganjurkan menghindari makanan atau berkafein.
minuman yang menganggu tidur O :
Terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri.
Pasien tampak gelisah
Pasien tidur hanya 3 jam
A : Masalah gangguan pola tidur
belum teratasi
Status kenyamanan ( L.08064)
P : Lanjutkan intervensi
Memasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur (memposisikan posisi
yang nyaman sebelum tidur
dan menganjurkan untuk mendengarka
n music relaksasi)
Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur
24 Oktober Resiko infeksi b.d. Memonitor karakteristik luka dan tanda- S :
2022 Tindakan Invasif tanda infeksi Pasien mengatakan luka post op
Melakukan perawatan luka sakit dan perih, namun lebih
Menganjurkan mengkonsumsi makanan nyaman setelah dilakukan
yang tinggi kalori dan protein ( Sesuai diit pemberisihan luka.
RS) O :
Mengkolaborasi pemberian antibiotic Luka post laparotomi sudah
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam dibersihkan di balut dengan rapi,
Metronidazole 1gr/ 8 jam drainase sudah tidak rembes lagi
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Output drainase 100 cc
Terapi Obat
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Metronidazole 1gr/ 8 jam
Vital Sign
TD : 125/85 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
A : Resiko infeksi belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Nyeri 2 3 4
Kemerahan 3 3 4
P : Lanjutkan Intervensi
Monitor tanda-tanda infeksi
Monitor karakteristik luka
Perawatan luka
HARI/
N DIAGNOSA
TANGGAL/ IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
O KEPERAWATAN
JAM
1 25 Oktober Nyeri Akut b.d. Mengobservasi nyeri PQRST. S:
2022 Agen Cidera Fisik Monitor Vital Sign Pasien mengatakan nyeri pada luka
(Post Op Menjelaskan strategi teknik nafas dalam berkurang setelah diberikan obat dan
Laparotomi) Memberikan terapi non famakologi : setelah nafas dalam dan mobilisasi di
relaksasi nafas dalam, menganjurkan tempat tidur(miring kanan, kiri)
mobilisasi dini untuk mengurangi nyeri O:
Memberikan terapi obat Pasien tampak lemas
- Paracetamol 500 Mg/8 jam P : Post op laparotomi
- Omeprazole 1x Ampul Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di bagian perut sisi kiri
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul
Pemberian obat
- Paracetamol 500 Mg/8 jam
- Omeprazole 1x Ampul
Vital Sign
TD : 125/85 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
Kesadaran CM
P : Lanjutkan intervensi
Memasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur (memposisikan posisi
yang nyaman sebelum tidur
dan menganjurkan untuk mendengarka
n music relaksasi)
Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur
25 Oktober Resiko infeksi b.d. Memonitor karakteristik luka dan tanda- S :
2022 Tindakan Invasif tanda infeksi Pasien mengatakan luka post op
Melakukan perawatan luka nyaman setelah dilakukan
Menganjurkan mengkonsumsi makanan pemberisihan luka.
yang tinggi kalori dan protein ( Sesuai diit O :
RS) Luka post laparotomi sudah
Mengkolaborasi pemberian antibiotic dibersihkan di balut dengan rapi,
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam drainase sudah tidak rembes lagi
Metronidazole 1gr/ 8 jam Tidak ada tanda-tanda infeksi
Output drainase 100 cc
Terapi Obat
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Metronidazole 1gr/ 8 jam
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
A : Resiko infeksi belum teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Nyeri 2 3 4
Kemerahan 3 3 4
P : Lanjutkan Intervensi
Monitor tanda-tanda infeksi
Monitor karakteristik luka
Perawatan luka
P : Hentikan intervensi
Anjurkan mematuhu jam tidur dan
menyiapkan lingkungan yang nyaman
untuk tidur seperti mengatur
pencahayaan
26 Oktober Resiko infeksi b.d. Memonitor karakteristik luka dan tanda- S :
2022 Tindakan Invasif tanda infeksi Nyaman setelah dilakukan
Melakukan perawatan luka pemberisihan luka.
Mengkolaborasi pemberian antibiotic O :
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam Luka post laparotomi sudah
Metronidazole 1gr/ 8 jam dibersihkan di balut dengan rapi,
drainase sudah tidak rembes lagi
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Output drainase 100 cc
Terapi Obat
Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Metronidazole 1gr/ 8 jam
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
A : Resiko infeksi teratasi
Outcame
Indicator
Awal Cap Akhir
Nyeri 2 4 4
Kemerahan 3 4 4
P : Hentikan Intervensi
Observasi tanda-tanda infeksi,
karakteristik luka
Anjurkan Perawatan luka setiap
hari dan menjaga kebersihan luka.
BAB V
A. KESIMPULAN
Malignant Neoplasm Of Ovary atau dikenal kista Ovarium adalah kondisi pada indung telur
terdapat benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi cairan, cairan ini biasanya berupa
air ,darah, nanah, atau cairan coklat kental seperti darah menstruasi. Kista banyak terjadi pada
wanita usia subur atau usia reproduksi, salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan
adalah laparoskopi, pasien post laparoskopi akan mengalami beberapa gangguan diantaranya
nyeri akut, gangguan tidur dan resiko inveksi, dalam asuhan keperawatan yang telah
dilakukan kepada Ny. W di ruang melati 4, selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 24
oktober 2022 – 26 oktober 2022, terbukti teknik relaksasi nafas dalam dan mobilisasi dini
mampu menurunkan tingkat nyeri akut dari skala nyeri berat (8-10), skala nyeri sedang (4-6),
B. SARAN
Disarankan kepada perawat untuk memberikan terapi relaksasi nafas dalam dan mobilisasi
24
DAFTAR PUSTAKA
25