Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

Y DENGAN PENYAKIT GINJAL


KRONIK (CHRONIK KIDNEY DISEASE) DI RUANG DAHLIA RSUD PROF.
DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

NITA YULINDA

I4B021050

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PURWOKERTO

2022
PENGKAJIAN

Tanggal : 11 Maret 2022


Jam : 09.30 WIB
A. Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Umur : 41 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1 PGSD
Pekerjaan : Guru
Alamat : Serayularangan, Rt 02/Rw 05, Purbalingga, Jawa Tengah
No. RM : 02197914
Tgl. masuk RS : 05 Maret 2022
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
No Nama Jenis Hubungan TT/Umur Pendidikan
kelamin dengan KK
1 Tn. X L Anak ke 1 13 tahun SMP

B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan punggung dan pinggang terasa nyeri, badan
terasa lemas serta mual. Pasien belum mampu BAB selama 7 hari.
b. Riwayat penyakit
 Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke IGD pada tanggal 05 Maret
2022. Pasien merupakan pasien rujukan dari RS PKU Muhammadiyah
Purbalingga. Pasien datang dengan kondisi tidak sadarkan diri dengan
keluhan nyeri, badan terasa lemas dan mual. Nyeri di rasakan pada punggung
dan pinggang dengan skala 6, nyeri terasa tajam, nyeri akibat tekanan, nyeri
seperti di tusuk-tusuk dan terasa hilang timbul. Pasien mengatakan tidak
dapat BAB selama 7 hari. Perut teraba keras.
 Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
sejak tahun 2014 dan pasien sering mengkonsumsi obat anti hipertensi.
 Riwayat penyakit keluarga : keluarga pasien mengatakan bahwa anggota
keluarga yaitu orang tua pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
C. Pola kesehatan fungsional
a. Pola Persepsi kesehatan & pola manajemen kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa sebelum klien sakit kurang mengetahui
betapa pentingnya mengatur pola makan dan kesehatan yang mana dapat
berdampak negatif bagi kesehatan tetapi setelah klien sakit, keluarga dan klien
mulai menyadarinya. Sebelum klien sakit biasanya berobat ke puskesmas
sebulan sekali.
Setelah sakit klien dan keluarga mulai mengatur dan mengontrol pola
hidup. Sebelum sakit klien sangat suka mengkonsumsi makanan asin. Menurut
keluarga pasien penyebab penyakitnya ini adalah karena pola hidup atau
kebiasaan yang salah.
b. Pola Nutrisi - Metabolik
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan
porsi nasi satu piring menggunakan lauk pauk dan sayur, klien sering
mengkonsumsi makanan yang asin. Klien kurang memperhatikan diet untuk
mencegah penyakit hipertensi. Untuk minum klien minum sebanyak 6 sampai 8
gelas perhari.
Selama sakit klien mengkonsumsi makanan terbatas karena penyakit
yang di deritanya dan hanya 5 sendok/suapan. Untuk minum klien minum
sebanyak 2 gelas selama sakit.
c. Pola Eliminasi
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien BAB secara mandiri
sebanyak 1 kali sehari atau bisa 2 kali sehari dengan konsistensi lunak, warna
kuning kehijauan, untuk BAK klien biasanya sebanyak 6 sampai 8 kali sehari
atau setiap kali BAK sekitar 200 ml, dengan warna jernih atau biasanya kuning
jernih.
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum mampu untuk BAB sejak
selama 7 hari. Pasien mengatakan tidak ada rangsangan untuk BAB. Untuk BAK
klien di bantu dengan menggunakan pampers dengan warna urin kuning jernih
dan tidak bau.
d. Pola Aktivitas Latihan
 Sebelum sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4 Kemampuan perawatan diri :
Mandi √       Skor :
Berpakaian √       0 : mandiri
Eliminasi  √       1 : dibantu sebagian
Mobilisasi di      
√ 2 : perlu bantuan orang lain
tempat tidur
Berpindah √       3 : bantuan orang lain dan alat
Ambulasi √       4 : tergantung/tidak mampu
 Selama sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4 Kemampuan perawatan diri :
Mandi   √   Skor :
Berpakaian   √   0 : mandiri
Eliminasi   √   1 : dibantu sebagian
Mobilisasi di    
√ 2 : perlu bantuan orang lain
tempat tidur
Berpindah   √   3 : bantuan orang lain dan alat
Ambulasi   √   4 : tergantung/tidak mampu

e. Pola Istirahat Tidur


Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidur sekitar 6 sampai 8 jam sehari
dengan pola tidur yang baik, dan jarang terbangun pada malam hari dan pasien
mengatakan tidak pernah mengalami gangguan tidur.
Keluarga klien mengatakan selama di rumah sakit klien banyak istirahat dan
tidur. Namun terkadang tidak dapat tidur pulas
f. Pola Persepsi Kognitif
Sebelum sakit klien mengatakan tidak mempunyai masalah dalam berpikir dan
berkomunikasi. Saat pengkajian pasien kooperatif ketika ditanya mengenai
penyakitnya, dapat berkomunikasi dengan baik.
Setelah sakit terjadi sedikit perubahan panca indra klien seperti indra perasa
berkurang. Setelah sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien sadar mencegah
lebih baik daripada mengobati, keluarga mengatakan sekarang bagaimana
caranya klien memperbaiki pola makan dan kesehatan yang dapat
mempertahankan kelangsungan hidup klien. Dan selalu memohon kepada tuhan
untuk diberikan kesembuhan.
g. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri
Pasien memiliki keinginan yang tinggi untuk sembuh, memiliki semangat untuk
sembuh karena dukungan dari keluarga.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien tinggal bersama satu anak laki-laki. Saat dilakukan pengkajian terlihat
beberapa keluarganya sedang menunggu pasien dan terlihat harmonis. Saat
pengkajian terlihat saudaranya datang mengunjungi.
i. Pola Seksualitas Reproduksi
Pasien memiliki satu orang anak yang berjenis kelamin laki-laki.
j. Pola koping-toleransi stress
Keluarga pasien mengatakan tidak mengalami stress setelah diberikan sakit.
Pasien tidak mengeluh terhadap penyakit yang dideritanya. Pasien mengatakan
keluarga selalu menenangkan, dan memberi semangat kepada pasien.
k. Pola nilai kepercayaan
Keluarga pasien meyakini bahwa sakit yang dialaminya adalah ujian dari Allah
SWT dan harus dilalui dengan rasa sabar. Keluarga pasien mengatakan saat sakit
pasien tidak melakukan sholat lagi karena merasa lemas.
D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Lemah. GCS 15 nilai E 4 M 6 V 5. Klien terbaring lemah di
tempat tidur dengan terpasang infus NaCl 10 tpm, klien terlihat merintih
menahan nyeri
2. Berat badan sebelum sakit 55 kg dengan Tinggi 155 cm
3. TTV :
 TD : 130/85 mmHg
 Suhu : 36,0o Celcius
 Respirasi : 30 kali per menit
 Nadi : 114 kali per menit
 Spo2 : 99 %
4. Head to toe :
a. Kepala : Rambut terlihat bersih, dengan rambut berwarna hitam
b. Kulit : Tidak terdapat edema di tubuh pasien, turgor kulit cukup, tekstur
sedikit kering dan akral teraba hangat, dan wajah sedikit pucat.
c. Mata : Mata bisa membuka, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor serta tidak
ada nyeri tekan.
d. Hidung : bentuk simetris, penciuman berfungsi dengan baik, tidak terjadi
obstruksi jalan nafas, tidak ada pernafasan cuping hidung.
e. Telinga : Daun telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen, tidak ada
luka maupun nyeri saat ditekan, tidak ada tanda-tanda inflamasi, pendengaran
sedikit terganggu.
f. Mulut : Pasien dapat berbicara namun tidak lancar, bibir tidak sumbing, bibir
sedikit pucat, bibir terlihat kering, bibir kotor, lidah kotor .
g. Leher : Tidak terlihat masa atau benjolan, leher simetris, terdapat peningkatan
JVP dan tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid.
h. Dada (paru dan jantung)
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, ekspansi normal, RR 30 x/menit, retraksi
interkosta (-), suara batuk (-).
Palpasi : tidak ada nyeri ulu hati
Perkusi : sonor
Auskultasi : irama reguler, bunyi nafas vesikuler
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis (+) pada ICS 5 midklavukula kiri
Palpasi : point maximal impuls teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : irama reguler, bunyi lub dub
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut terlihat simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 20x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
j. Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan
k. Ekstremitas : Akral hangat, lengan kiri tampak terpasang infuse NaCl 10 tpm,
capilary refil <3 detik. Ekstremitas kedua kaki tidak edema.

5 5
5 5

E. Pemeriksaan penunjang
a. Hasil laboratorium
Hasil laborat 06 April 2022 pukul 09.14
No Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1. HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Basofil 0,1 % 0–1
Batang 0,8 % 3–5
Eosinofil 1,9 % 0,7 – 5,4
Limfosit 4,9 % 20,4 – 44,6
Monosit 4,9 % 3,6 – 9,9
Neutrofil 88,2 % 42,5 – 71,0
Segmen 87,4 % 50 – 70
Darah Lengkap
Eritrosit 2,46 10^6/ul 4,11 - 5,56
Granulost 10.500 /ul
Hematokrit 19 % 34 - 45
Hemoglobin 6,1 g/dl 10,9 – 14,9
Hitung Jenis
Leukosit 11.890 /mm3 4790 – 11340
MCH 24,8 Pg/cel 22,6 – 31
MCHC 31,9 g/dl 30,8 – 35,2
MCV 77,6 fL 71,8 – 92
MPV 10,0 Fl 9,4 – 12,3
Neutrofil Limfosit Rasio 18,10
Bahaya
RDW 17,1 % 11,3 – 14,6
Total limfosit count 580
Trombosit 273000 /uL 216.000–
451.000
Urin Lengkap
Urobilinogen 0,1 mg/dL 0,1 – 1
Warna Kuning Kuning muda –
kuning tua
Ureum 150 mmol/L 135-145
Kreatinin 10,2 Mg/dl 0,5 – 1,2
Kalium 4,4 mEq/L 3,4 – 4,5
Kalsium 6,3 mg/dL 8,6 – 10,3
Klorida 111 mEq/L 96 – 108
Natrium 145 mEq/L 134 - 146
APTT 25 Detik 25 – 31,3
PT 10,7 detik 9,9 – 11,8
Anti HCV Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
GDS 75 70 – 139
HBSAG Reaktif Non reaktif

b. EKG:
Takikardi, HR Cepat = 125x/menit
c. Terapi
11/04/2022 pukul 18.13 WIB
- Infus NS 10 tpm
- Transfusi PRC 2 kolf (1 kolf/12 jam)
- Furosemide 3x1 amp iv
- Candesartan 1x16 mg po
- Amlodipin 1x10 mg po
- Diazepam 5 mg iv jika kejang
- Pasang DC
- HD Cito jika HB< 6

ANALISIS DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds: Proses penyakit Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri pada punggung dan
pinggang
P= nyeri akibat tekanan, Q = nyeri seperti
di tusuk-tusuk, R= nyeri bagian punggung
menjalar ke pinggang, S = nyeri skala 5,
T = nyeri hilang timbul.
- Klien mengatakan susah tidur karena
nyeri
Do:
- Klien terlihat meringis menahan nyeri
- Kllien tampakgelisah
- Nadi: 114x/menit
- TD: 130/85 mmHg
3. Ds: Ketidakcukupa Konstipasi
- Pasien mengatakan belum bisa BAB n diet

selama 7 hari.
- Pasien mengatakan tidak ada dorongan
untuk BAB
Do:
- Pasien hanya mau makan 5 sendok/suapan
selama sakit
- .Klien minum sebanyak 2 gelas/hari
selama sakit.
- Bising usus 20x/menit
- Perut teraba keras
3 Ds: Kelemahan Defisit perawatan
- Klien megatakan badan terasa lemah dan diri

pusing sehingga minat perawatan diri


berkurang
Do:
- Klien terbaring lemah di tempat tidur
dengan terpasang infus NaCl 10 tpm
- BAK dan BAB klien di bantu oleh anggota
keluarga
- Pola aktivitas latihan klien (makan, mandi,
berpakaian, toileting) bergantung dengan
keluarganya
- Hb: 6,1 g/dl

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d proses penyakit
2. Konstipasi b.d ketidak cukupan diet
3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d SLKI : Tingkat nyeri (L.08066) SIKI : Manajemen Nyeri (I.08238)
proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi 1. Suatu hal yang amat penting untuk
penyakit 3 x 24 jam diharapkan nyeri pada pasien dapat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, memilih intervensi yang cocok dan
berkurang: durasi, frekuensi, kualitas, untuk mengevaluasi keefektifan
Kriteria Awal Akhir Ekspektasi intensitas nyeri. dari terapi yang diberikan
Keluhan nyeri 2 5 1. Meningkat 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk meminimalisir nyeri yang
2. Cukup
Meringis 2 5
meningkat 3. Identifikasi pengaruh nyeri pada mengganggu kualitas hidup
Kesulitan tidur 2 5 3. Sedang
4. Cukup kualitas hidup 3. Menurunkan intensitas nyeri,
menurun
5. Menurun Terapeutik meningkatkan oksigenasi darah,
1. Berikan terapi non farmakologi dan menurunkan inflamasi.
2. Kontrol lingkungan yang 4. Lingkungan yang nyaman
memperberat nyeri membuat pasien melupakan rasa
3. Fasilitasi istirahat dan tidur nyerinya
Edukasi 5. Istirahat dan tidur yang cukup
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri dapat mengurangi nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri secara Untuk membantu mengurangi rasa
mandiri nyeri dan mempercepat proses
Kolaborasi penyembuhan
1. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Konstipasi b.d SLKI Eliminasi Fekal (L.03024) SIKI Manajemen Konstipasi
ketidakcukupa Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (I.04155) 1. Memudahkan penatalaksanaan
n diet 3 x 24 jam diharapkan konstipasi dapat teratasi Observasi jika memang terjadi konstipasi
dengan kriteria hasil : 1. Periksa tanda dan gejala konstipasi 2. Untuk melihat normal tidaknya
Kriteria Awal Akhir Ekspektasi 2. Periksa pergerakan usus pergerakan usus
Keluhan 2 5 1. Meningkat 3. Identifikasi faktor resiko konstipasi 3. Melihat penyebab timbulnya
2. Cukup
defekasi lama
meningkat (diet rendah serat, obat-obatan, konstipasi
dan sulit 3. Sedang
4. Cukup tirah baring) 4. Diet tinggi serat untuk
Mengejan saat 2 5
menurun
defekasi 5. Menurun Terapeutik memudahkan BAB
Frekuensi 2 5 1. Memburuk 1. Anjurkan diet tinggi serat 5. Massase abdomen berguna untuk
2. Cukup
defekasi 2. Lakukan massase abdomen membuat otot perut rileks
memburuk
Peristaltik usus 2 5 3. sedang
4. cukup Edukasi sehingga merangsang untuk BAB
membaik 1. Latih buang air besar secara teratur 6. Berlatih mandiri merangsang
5. Membaik
Kolaborasi untuk BAB
1. Kolaborasi penggunaan obat 7. Obat pencahar digunakan untuk
pencahar merangsang BAB
3 Defisit SLKI: Perawatan Diri (L.11103) SIKI: Edukasi perawatan diri
perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (I.12420)
2x24 jam, maka diharapkan kemampuan 1. Identifikasi masalah dan 1. Mencari faktor pemicu
b.d kelemahan
perawatan diri klien meningkat dengan kriteria hambatan perawatan diri yang terganggunya masalah perawatan
hasil : dialami diri klien
Kriteria Awal Akhir Ekspektasi 2. Ciptakan edukasi interaktif untuk 2. Edukasi interaktif dengan keluarga
Mandi 2 5 1. Menurun memicu partisipasi aktif selama klien secara tanya jawab akan
2. Cukup
Mengenakan 2 5
menurun
edukasi membantu peningkatan
pakaian 3. Sedang 3. Anjurkan mendemonstrasikan pengetahuan tentang pentingnya
4. Cukup praktik perawatan diri sesuai merawat diri pada klien stroke
Makan 2 5 meningkat
Toileting 2 5 5. Meningkat kemampuan 3. Mempraktikan secara mandiri
4. Kolaborasi dengan keluarga sesuai kemampuan
(BAK/BAB)
untuk selalu melakukan 4. Mempermudah dalam program
perawatan diri pada klien setiap terapi dan pemantauan perawataan
hari dengan menyeka. diri klien
IMPLEMENTASI

No. Hari/tanggal Jam Dx Implementasi Respon Tanda tangan


1 Selasa, 12 Maret 07.30 Nyeri akut  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Ds: Nita Yulinda
2022 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Klien mengeluh nyeri pada
nyeri. punggung dan pinggang, nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri akibat tekanan dan seperti di
 Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada tusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri
kualitas hidup hilang timbul

 Memberikan terapi non farmakologi Do:


(tarik nafas dalam) Klien terlihat lega setelah diberi

 Memfasilitasi istirahat dan tidur terapi tarik nafas dalam

 Menjelaskan strategi meredakan nyeri


 Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
 Melakukan kolaborasi pemberian
analgetik
08.20 Konstipasi  Memeriksa tanda dan gejala konstipasi Ds: Nita Yulinda
 Memeriksa pergerakan usus Klien mengeluh susah BAB,

 Mengidentifikasi faktor resiko perut teraba keras, klien


konstipasi (diet rendah serat, obat- mengatakan susah BAB karena
obatan, tirah baring) kurang asupan diet,

 Menganjurkan terapi diet tinggi serat Do:

 Melatih massase abdomen Klie terlihat paham terkait diet


 Melatih buang air besar secara teratur tinggi serat, klien paham terkait
 Melakukan kolaborasi penggunaan obat latihan massage dan latihan
pencahar buang air besar mandiri. Bising
usus 20x/menit
09.00 Defisit perawatan  Observasi keadaan umum Ds: Nita Yulinda
diri  Menanyakan kemampuan merawat diri Klien mengatakan tidak mampu

 Mengkaji kebutuhan edukasi perawatan melakukan perawatan dirinya


diri pada keluarga secara mandiri.

 Berkolaborasi dengan keluarga untuk Do:


selalu melakukan perawatan diri pada Keluarga klien terlihat antusias
klien setiap hari dengan menyeka. dan kooperatif mendengarkan,
serta membantu perawatan diri
klien.
2 Rabu, 13 Maret 08.20 Nyeri akut  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Ds: Nita Yulinda
2022 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Klien mengeluh nyeri pada
nyeri. punggung dan pinggang, nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri akibat tekanan dan seperti di
 Memberikan terapi non farmakologi tusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri
tarik nafas dalam hilang timbul,

 Menganjurkan memonitor nyeri secara Do:


mandiri Klien terlihat lega setelah diberi
terapi tarik nafas dalam
10.00 Konstipasi  Memeriksa tanda dan gejala konstipasi Ds Nita Yulinda
 Memeriksa pergerakan usus - Pasien mengatakan belum
 Melatih massase abdomen bisa BAB selama 7 hari.
 Melatih buang air besar secara teratur - Pasien mengatakan tidak ada
dorongan untuk BAB
Do:
- Pasien paham dan
menerapkan terapi tinggi
serat
- Pasien melatih buang air
besar mandiri
- Bising usus 25x/menit
10.45 Defisit perawatan  Menciptakan lingkungan yang Ds: Nita Yulinda
diri terapeutik Pasien mengatakan sudah
 Menanyakan kemampuan makan, mampu makan dan berpakain
minum, toileting, mengenakan pakaian sendiri namun ke kamar mandi
pasien masih dibantu keluarga
Do:
Klien terlihat sedang makan
sendiri tanpa bantuan keluarga
3 Kamis, 14 07.30 Nyeri akut  Mengidentifikasi skala nyeri Ds: Nita Yulinda
Maret 2022  Memberikan terapi non farmakologi Klien mengatakan skala nyeri 4,

 Menganjurkan memonitor nyeri secara nyeri hilang timbul,


mandiri Do:
Klien terlihat lega setelah diberi
terapi tarik nafas dalam
09.00 Konstipasi  Memeriksa pergerakan usus Ds Nita Yulinda
 Menganjurkan terapi diet tinggi serat - Pasien mengatakan tidak ada

 Melatih massase abdomen dorongan untuk BAB karena

 Melatih buang air besar secara teratur kurang asupan nutrisi.


Do:
- Bising usus 28x/menit
- Pasien menerapkan diet
tinggi serat
- Pasien terlihat lega saat
massage abdomen namun
belum dapat BAB

EVALUASI

No. Hari/tanggal/jam Dx Keperawatan Evaluasi (SOAP) Tanda tangan


1 Selasa, 12 Maret  Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri pada punggung dan pinggang, nyeri akibat Nita Yulinda
2022, 14.30 WIB  Konstipasi tekanan dan seperti di tusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri hilang timbul, klien
 Defisit perawatan diri belum mampu BAB selama 7 hari, dalam melakukan perawatan diri klien
masih di bantu keluarga.
O : Klien terlihat lega setelah diberi nafas dalam, perut teraba keras, bising
usus 20x/menit, klien terlihat kurang minat saat melakukan perawatan diri
A : masalah belum teratasi
Tingkat nyeri (L.08066)
Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Keluhan nyeri 2 5 2 1. Meningkat
2. Cukup
meningkat
3. Sedang
4. Cukup
menurun
5. Menurun
Meringis 2 5 2
Kesulitan tidur 2 5 2

Eliminasi Fekal (L.03024)


Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Keluhan 2 5 2 1. Meningkat
2. Cukup
defekasi lama
meningkat
dan sulit 3. Sedang
4. Cukup
Mengejan saat 2 5 2
menurun
defekasi 5. Menurun
Frekuensi 2 5 2 1. Memburuk
2. Cukup
defekasi
memburuk
Peristaltik usus 2 5 3 3. sedang
4. cukup
membaik
5. Membaik

Perawatan Diri (L.11103)


Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Mandi 2 5 3 1. Menurun
2. Cukup
Mengenakan 2 5 3
menurun
pakaian 3. Sedang
4. Cukup
Makan 2 5 3 meningkat
Toileting 2 5 3 5. Meningkat
(BAK/BAB)

P : pertahankan dan lanjutkan intervensi


2 Rabu, 13 Maret  Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri pada punggung dan pinggang, nyeri akibat Nita Yulinda
2022,10.00 WIB  Konstipasi tekanan dan seperti di tusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri hilang timbul. Klien
 Defisit perawatan diri mampu makan dan berpakaian sendiri
O : Klien terlihat lega setelah diberi nafas dalam, perut teraba keras, bising
usus 25x/menit, klien melatih massage abdomen dan latihan buang air besar
mandiri
A : masalah teratasi sebagian
Tingkat nyeri (L.08066)
Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Keluhan nyeri 2 5 2 1. Meningkat
2. Cukup
meningkat
3. Sedang
4. Cukup
menurun
5. Menurun
Meringis 2 5 2
Kesulitan tidur 2 5 2

Eliminasi Fekal (L.03024)


Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Keluhan 2 5 2 1. Meningkat
2. Cukup
defekasi lama
meningkat
dan sulit 3. Sedang
4. Cukup
Mengejan saat 2 5 2
menurun
defekasi 5. Menurun
Frekuensi 2 5 2 1. Memburuk
2. Cukup
defekasi
memburuk
Peristaltik usus 2 5 3 3. sedang
4. cukup
membaik
5. Membaik

Perawatan Diri (L.11103)


Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Mandi 2 5 4 1. Menurun
Mengenakan 2 5 4 2. Cukup
menurun
pakaian
3. Sedang
Makan 2 5 4 4. Cukup
meningkat
Toileting 2 5 4 5. Meningkat
(BAK/BAB)

P : pertahankan dan lanjutkan intervensi


3 Kamis, 14 Maret  Nyeri akut S : pasien mengatakan skala nyeri 5, nyeri hilang timbul. Klien mengatakan Nita Yulinda
2022 13.45 WIB  Konstipasi belum mampu BAB.
O : Klien terlihat lega setelah diberi nafas dalam, perut teraba keras, bising
usus 28x/menit, klien melatih massage abdomen dan latihan buang air besar
mandiri
A : masalah belum teratasi

Tingkat nyeri (L.08066)


Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Keluhan nyeri 2 5 3 1. Meningkat
2. Cukup
meningkat
3. Sedang
4. Cukup
menurun
5. Menurun
Meringis 2 5 2
Kesulitan tidur 2 5 2

Eliminasi Fekal (L.03024)


Kriteria Awal Tujuan Akhir Ekspektasi
Keluhan 2 5 2 1. Meningkat
2. Cukup
defekasi lama
meningkat
dan sulit 3. Sedang
4. Cukup
Mengejan saat 2 5 2
menurun
defekasi 5. Menurun
Frekuensi 2 5 2 1. Memburuk
2. Cukup
defekasi
memburuk
Peristaltik usus 2 5 4 3. sedang
4. cukup
membaik
5. Membaik

P : pertahankan dan lanjutkan intervensi


DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi I., Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi I., Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi I., Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai