Anda di halaman 1dari 3

Perawat A baru saja mendapat tugas untuk bekerja di RS menangani klien dengan Kasus

CHF dengan memberikan discharge planning yaitu memberikan intervensi berupa pendidikan
kesehatan tentang latihan nafas dalam kepada keluarga ibu Y yang awalnya akan
dilaksanakan di aula RS Melati menjadi via online.

Perawat A : Selamat malam semuanya. Sepertinya sudah hadir semua ya ada Ibu
Y, bapak B, dan anak C

Anak, bapak, ibu : Selamat malam ners

Perawat A : Baik bapak ibu, perkenalkan nama saya ners A. Sesuai perjanjian
pada malam ini secara online, saya akan melihat kondisi ibu Y dan juga kalau memungkin
saya akan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu Y dan keluarga sebagai intervensi
lanjutan dari RS. Bagaimana dari Ibu Y dan keluarga, apakah bersedia?

Ibu Y : baik ners, saya dan keluarga lagi luang juga

Perawat A : Baiklah kalau begitu terima kasih ya kepada keluarga Ibu Y sudah
menyempatkan hadir bersama ibu Y dalam kesempatan kali ini. Disini saya akan mengajukan
beberapa pertanyaan terlebih dahulu kepada keluarga ibu Y, boleh ya bu?

Ibu Y : Boleh boleh ners, silahkan

Perawat A : Ibu Y sudah berapa lama ya didiagnosa gagal jantung?

Ibu Y : Sudah ... tahun ya pak?

Bapak B : Iya bener bu sudah ... tahun

Perawat A : Oh begitu ya bu, kalo boleh tau gejala apa yang paling membuat ibu
tidak nyaman?

Ibu Y : Sesak nafas ners, dada saya juga sering sakit

Anak C : Iya ners, kadang ibu juga sering lemas dan lelah sama ibu kalau
berjalan dengan jarak yang agak jauh cepat lemas dan pusing

Perawat A : Terima kasih ya ibu dan dek C, mungkin apa ada lagi gejala yang
dirasakan oleh Ibu Y?

Bapak B : Oh ini ners, ibu juga sering bangun tengah malam karena sesak nafas
dan sakit di dadanya itu karena tidak nyaman

Ibu Y : Oh iya ners betul kata bapak. Saya suka terbangun karena seperti
susah nafas dan sakit seperti ditekan atau tertindih begitu ners

Perawat A : Oh begitu ya bu. Terkait masalah sesak nafas dan nyeri ibu, saya akan
melakukan pendidikan kesehatan tentang latihan nafas dalam. Saya berharap bapak dan
keluarga dapat ikut bersama-sama memperhatikan dan nantinya dapat membantu ibu untuk
melakukannya jika sewaktu-waktu sesak dan nyeri. Begitu ya bapak, ibu, dan adek, apakah
bisa saya lanjutkan

Bapak, Ibu, Anak : baik ners, silahkan dilanjutkan

Perawat A : oke pertama saya, izin menampilkan materi tentang latihan nafas
dalam supaya bapak ibu dan adeknya bisa mudah membacanya

Anak C : Oh baik ners

Perawat A melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga Ibu Y

Perawat : saya ingin menjelaskan dulu mengenai latihan nafas dalam yaitu
merupakan latihan pernapasan dengan teknik bernapas secara perlahan dan dalam,
menggunakan otot diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan
dada mengembang penuh. Lalu tujuan dari latihan ini adalah untuk mencapai ventilasi yang
lebih terkontrol dan efisien serta mengurangi kerja pernapasan. Jadi, hal ini dapat ibu lakukan
saat mengalami sesak nafas karena dapat meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan
kecemasan, menyingkirkan pola aktivitas otot-otot pernafasan yang tidak berguna dan tidak
terkoordinasi. Sepertinya itu penjelasan singkat mengenai latihan nafas dalam, apakah ibu
ada pertanyaan sebelum dilanjutkan dengan latihan?

Ibu, Bapak, Anak : Belum ada ners, silahkan dilanjutkan.

Perawat A : Baik bu mungkin kita bisa lanjutkan ya dengan cara


mendemonstrasikannya sehingga nanti ibu bisa melakukannya sendiri. Untuk yang pertama
ibu bisa menempatkan diri di tempat yang nyaman seperti tempat tidur atau kursi. Silahkan
atur senyaman ibu. Bapak atau dek bisa ikutan juga ya.

Perawat A : Baik sudah memilih tempat yang nyaman ya bu.

Ibu Y : Iya sudah ners

Perawat A : Langkah pertama ibu bisa menempatkan diri dengan posisi berbaring
di tempat tidur dengan sebuah bantal.

Perawat: Bagus, baik sekali ibu. Yang kedua ibu dapat menekuk kedua lutut ibu untuk
melemaskan otot otot perut ibu.

Ibu Y : seperti ini ya mba

Perawat : Ya benar sekali ibu. Yang ketika ibu bisa meletakkan tangan kiri di atas pusar dan
tangan kanan di tengah-tengah dada.

Perawat : Bagus sekali ibu. Sekarang cobalah untuk mengambil napas dalam secara lambat,
menghirup napas melalui hidung selama 4 detik dan biarkan perut menonjol sebesar
mungkin. Namun, jangan menggunakan dada dan bahu saat menghirup napas.

Perawat : Bagus, pertahankan ibu. Selanjutnya tahan napas selama 2 detik dan perlahan-
lahan hembuskan napas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit terbuka sambil
mengencangkan otot-otot perut (menekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada
abdomen sambil menghembuskan nafas) dalam 4 detik. Latihan pernafasan ini bisa ibu
lakukan selama 1 menit sebanyak 5 kali napas dengan dua detik jeda tiap pengulangan dalam
periode periode istirahat dua menit. Baik untuk latihan nafas dalam sudah selesai ibu, apakah
ibu ada yang diinginkan ?

Ibu Y : Untuk latihan nafas dalam ini efektif dilakukan berapa menit ya mba ?

Perawat : Ibu dapat melakukan latihan napas selama 6 menit (sudah temasuk periode
istirahat)

Ibu Y : Oh begitu ya mba.

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah penjelasan dan demonstrasi latihan nafas dalam
tadi, apa yang ibu rasakan ?

Ibu Y : Saya jadi lebih rileks mba ketika melakukannya tadi dan saya juga jadi lebih
mengetahui penanganan yang bisa dilakukan sendiri ketika saat mengalami sesak nafas.

Perawat : Iya betul ibu, jadi nanti ibu bisa melakukannya jika mengalami sesak nafas di
kemudian hari. Baik bu, apakah ada yang ingin ditanyakan kembali ?

Ibu Y : Sepertinya tidak ada mba, sudah cukup jelas.

Perawat : Baik saya pamit undur diri terlebih dahulu ya bu. Semoga ibu keadaanya segera
membaik. Assalamualaikum.

Ibu Y : Amiin, Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai